Anda di halaman 1dari 11

Diskusi 1

Manajemen Berbasis Sekolah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan
pendidikan, di mana proses pengelolaan sekolah ada di tangan kepala sekolah dan guru
dibantu oleh komite sekolah / madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan”.

Diskusikan materi berikut ini

Aspek apa saja yang menjadi fokus dalam Manajemen Berbasis Sekolah?

Berikan pendapat Anda mengapa MBS perlu diterapkan di Indonesia?

Jawab

Dalam konsep teori effective school yang lebih memfokuskan diri pada perbaikan proses
pendidikan (Edmond, 1979), ada beberapa indikator yang menunjukkan karakter dari konsep
manajemen ini. Antara lain :
(a) lingkungan sekolah yang aman dan tertib,
(b) sekolah memiliki misi dan target mutu yang ingin dicapai,
(c) sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat,
(d) adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah (kepala sekolah, guru, dan staf
lainnya termasuk siswa) untuk berprestasi,
(e) adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK,
(f) adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek
akademik dan administratif, dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan
mutu, dan
(g) adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid/masyarakat
(Jurnal MUDARRISUNA Vol. 9 No. 2 July-Desember 2019)

Menurut saya, karena Indonesia merupakan negara yang luas dan terdapat berbagai macam
suku dan budaya sehingga karakteristik masing-masing penduduknya berbeda. Yang
mengetahui karakteristik di masing-masing daerah tersebut adalah para stakeholder yang ada
di sekolah. Dengan adanya MBS sekolah dapat melibatkan seluruh stakeholder sekolah yang
ada di sekolah untuk membantu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan
sesuai dengan visi misi dan kurikulum pendidikan yang diharapkan oleh pemerintah.
sehingga tujuan MBS dapat tercapai, seperti keadilan dalam memperoleh pendidikan,
efektivitas dan efiensi pendidikan, serta peningkatan mutu kualitas dan relevansi pendidikan.
Diskusi 2

Berikan pendapat Anda tentang dua hal berikut ini.

Bagaimana keterkaitan dasar MBS dengan konsep desentralisasi?

Menurut Anda, apa manfaat Standar pelayanan minimal pengelolaan pendidikan. Kaitkan
jawaban Anda dengan implementasi MBS.

Jawab

MBS dan konsep desentralisasi memiliki keterkaitan yang erat. Karena sama-sama memiliki
tujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Desentralisasi pendidikan merupakan salah satu model pengelolaan pendidikan yang
menjadikan sekolah sebagai proses pengambilan keputusan dan merupakan salah satu upaya
untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta sumber daya manusia termasuk profesionalitas
guru. Dalam praktik desentralisasi tersebutlah yang kemudian dikembangkan menjadi
managemen berbasis sekolah (MBS).
(Journal of Islamic Education Management dengan judul “Esensi Tranformasi Sistem
Sentralisasi-Desentralisasi Pendidikan Dalam Pembangunan Masyarakat” karya Kris
Setyaningsih)

Menurut saya, manfaat Standart pelayanan minimal dalam pengelolaan pendidikan adalah
sebagai tolak ukur atau standart pencapaian minimal yang harus dicapai oleh sekolah supaya
dapat tercapai kualitas pendidikan yang optimal. Dengan melibatkan seluruh stakeholder
sekolah secara optimal, sekolah dapat mencapai atau melibihi standar minimal yang di
harapkan oleh pemerintah. Sehingga dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dengan
penerapan MBS yang tepat untuk mencapai standar pelayanan yang telah ditentukan.
(buku IDIK4012 modul 3)

Menurut saya, pengimplementasian MBS merupakan kebijakan masing-masing sekolah.


Karena tidak ada ketetapan tentang strategi impementasi MBS seperti apa yang boleh dan
tidak boleh di terapkan oleh sekolah selama hal tersebut sesuai dengan aturan perundangan.
Akan tetapi sekolah dapat berpedoman pada prinsip penerapan MBS dan Standart pelayanan
minimal (SPM) dalam pengelolaan pendidikannya. SPM dapat digunakan sebagai tolak ukur
atau standart pencapaian minimal yang harus dicapai oleh sekolah, supaya dapat tercapai
kualitas pendidikan yang optimal. Sehingga pengimplementasian MBS antara sekolah yang
satu dengan sekolah yang lain dapat berbeda.
Diskusi 3

Terdapat 7 prinsip untuk menerapkan MBS. Diskusikan apakah ketujuh prinsip tersebut
sudah diterapkan di Indonesia.

Jelaskan dengan contoh/data/norma aturan terkait.

Jawab

7 prinsip penerapan MBS adalah kemandirian, keadilan, keterbukaan, efisiensi, partisipatif,


kemitraan, akuntabilitas.
Ketujuh prinsip tersebut telah di terapkan di Indonesia, meskipun belum dapat tercapai secara
optimal. Hal tersebut karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan mutu pendidikan
tidak mengalami peningkatan secara merata. Contohnya dalam prinsip partisipatif, Peran
serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini
sangat minim. Partisipasi masyarakat pada umumnya selama ini lebih banyak bersifat
dukungan dana, bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring,
evaluasi, dan akuntabilitas). Sedangkan dalam prinsip kemandirian, sekolah memiliki
kewenangan dalam mengembangkan program- program yang sesuai dengan kebutuhan
dan potensi yang dimilikinya. Contohnya seperti membuat rencana kerja jangka menengah
yang menggambarkan arah pengembangan sekolah dalam perspektif 4-5 tahun mendatang.

Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila didukung oleh
sumber daya manusia yang profesional. Pengoperasian sekolah, dana yang cukup agar
sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan fungsinya, sarana dan prasaran yang
memadai untuk mendukung proses belajar-mengajar, serta dukungan masyarakat (orangtua
murid) yang tinggi.
(Jurnal MUDARRISUNA Vol. 9 No. 2 July-Desember 2019)

Prinsip penerapan MBS adalah


1. Kemandirian
Sekolah memiliki kewenangan untuk mengelola sumberdaya dan mengatur kepentingan
warga sekolahnya menurut inisiatif sendiri berdasarkan keinginan seluruh warga sekolah
sesuai aturan perundangan. Hal tersebut didukung oleh kemampuan sekolah dalam
mengambil keputusan, berdemokrasi, berkomunikasi yang efektif, memecahkan masalah,
adaptif dan antisipatif terhadap inovasi pendidikan dan memenuhi kebutuhan sekolah
sendiri.

2. Keadilan
Sekolah tidak memihak salah satu sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan
sumberdaya sekolah dan dalam pembagian sumberdaya untuk kepentingan peningkatan
mutu sekolah. Sumber daya manusia yang terlibat seperti warga sekolah ataupun
pemangku kepentingan lainnya diberikan kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam
memberikan dukungan guna peningkatan mutu sekolah sesuai dengan kapasitas mereka.
Sehingga dapat memberikan dukungan terhadap sekolah dengan seoptimal mungkin.

3. Keterbukaan
Manajemen sekolah dilakukan secara terbuka atau transparan. Dengan begitu seluruh
warga sekolah dan pemangku kepentingan dapat mengetahui mekanisme pengelolaan
sumberdaya sekolah, sehingga sekolah memperoleh kepercayaan dan dukungan dari
pemangku kepentingan.

4. Kemitraan
Sekolah menjalin kerjasama dengan masyarakat (individu, kelompok/organisasi, atau
dunia usaha dan dunia industri). Sehingga sekolah dapat meningkatkan kualitas
pendidikan disekolah, seperti meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta didik,
adanya sumbangan ide untuk pengembangan sekolah, dan terbantunya tugas kepala
sekolah dan guru.

5. Partisipatif
Semua pemangku kepentingan ikut serta dalam mengelola dan pembuatan keputusan di
sekolah. Keikutsertaan tersebut dapat dilakukan melalui komite sekolah atau keterlibatan
dalam kegiatan sekolah secara insidental. Bentuk partisipasi dapat berupa sumbangan
tenaga, dana, serta bantuan teknis seperti ide untuk pengembangan sekolah.

6. Efisiensi
Sekolah dapat menggunakan sumberdaya (dana, sarana prasarana dan tenaga) sedikit
mungkin dengan harapan memperoleh hasil seoptimal mungkin, sehingga tetap dapat
mencapai sasaran peningkatan mutu sekolah.

7. Akuntabilitas
Adanya pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan di sekolah, utamanya
pencapaian sasaram peningkatan mutu sekolah kepada pemerintah, seluruh warga
sekolah dan pemangku kepentingan lainnya. Pertanggungjawaban dapat berupa
implementasi proses dan komponen manajemen sekolah.
(UNICEF 04 panduan pelaksanaan MBS SD, 2013)
Diskusi 4

1. Dalam konteks MBS, bagaimana fungsi sekolah dalam memenuhi kriteria sekolah efektif?
Pendekatan apa yang sebaiknya digunakan?

4. Menurut pendapat Anda, mampukah MBS membenahi sistem pendidikan di negara kita?

Jawab

sekolah efektif adalah sekolah yang dapat melaksanakan tujuan dengan tepat sasaran. sekolah
memiliki beberapa fungsi yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam melihat efektivitas
sekolah. fungsi sekolah tersebut adalah :
1. fungsi teknis/ekonomi, yaitu sejauh mana kontribusi sekolah dalam pembangunan ekonomi
bagi individu, institusi, masyarakat, bangsa dan dunia (antar bangsa).
2. fungsi manusiawi/sosial, Fungsi ini berkaitan dengan sumbangan sekolah terhadap
pengembangan manusia sebagai pribadi dan dalam hubungan sosial (dengan orang lain).
3. fungsi politik, Yaitu kontribusi sekolah kepada pengembangan politik pada setiap tingkat
atau tataran masyarakat.
4. fungsi budaya, fungsi sekolah dalam bentuk pembekalan sikap, kesadaran, sosialisasi dan
praktik hidup berbudaya baik bagi individu, institusi maupun masyarakat baik lokal maupun
lebih luas (bangsa atau antar bangsa).
5. fungsi pendidikan, Yaitu sekolah atau lembaga persekolahan di dalam memelihara,
mempertahankan dan mengembangkan sistem pendidikan dan penghargaan serta komitmen
akan pentingnya pendidikan bagi individu, lembaga, masyarakat, bangsa dan antar bangsa
(internasional).
6. fungsi spiritual, merujuk pada kontribusi sekolah bagi kehidupan pribadi, kepentingan
institusi, kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih bermakna dalam hubungan dengan
sang Maha Pencipta, serta hubungan antarbangsa dalam menjalin saling pengertian antar
penganut agama sehingga turut menciptakan perdamaian yang sejati dan lebih tulus karena
landasan kepercayaan yang lebih Hakiki.

menurut saya pendekatan yang sebaiknya digunakan adalah pendekatan Goal attainment
approach. dalam pendekatan ini sekolah memiliki kewajiban untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan untuk masing-masing sekolah. efektivitas sekolah dinilai dari seberapa
banyak hasil yang telah didapatkan daripada proses mencapai hasil.
(IDIK4012 modul 4)

menurut saya, MBS mampu membenahi sistem pendidikan dinegara kita, karena dengan
adanya MBS managemen di sekolah akan lebih terkoordinir. wali murid atau masyarakat
sekitar sekolah juga dapat lebih peduli akan pendidikan karena mereka dilibatkan dalam
pembuatan kebijakan-kebijakan untuk peningkatan mutu sekolah. sehingga dapat bersama-
sama dalam memajukan mutu pendidikan yang ada, sesuai dengan harapan dan potensi
sekolah.
Diskusi 5
Kewenangan pengelolaan pendidikan pada level sekolah meliputi fungsi dan substansi
manajemen. Aspek fungsi meliputi fungsi perencanaan, organisasi, pelaksanaan, pengawasan,
evaluasi dan pemimpin.

Menurut pengamatan dan pengalaman Anda, fungsi-fungsi apa saja yang sudah dilaksanakan
oleh kepala sekolah, guru dan komite di sekolah Anda? Berikan uraiannya

Terima kasih, selamat berdiskusi

Jawab

1. kepala sekolah
Dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah,
disebutkan bahwa guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan.
Dengan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru
dan tenaga kependidikan. Sedangkan tupoksi kepala sekolah juga harus mengacu pada
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah, meliputi (1)
perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4)
kepemimpinan sekolah, (5) sistem informasi sekolah.

Menurut pengamatan saya, fungsi yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah dengan
melaksanakan supervisi kepada guru setiap semester; mengganti tugas mengajar guru apabila
ada yang berhalangan hadir atau pada saat kekurangan guru dalam mengajar; membuat
rencana kerja kepala sekolah; Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi dan misi
sekolah; membuat struktur organisasi; melaksanakan evaluasi diri sekolah. dsb

2. guru
Dalam UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, disebutkan bahwa guru berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Menurut pengalaman saya, saya telah melaksanakan tugas utama guru tersebut meskipun
belum dapat secara optimal. Contohnya seperti saya telah memberikan materi kepada siswa
(mengajar), memberikan soal-soal latihan pada akhir pembelajaran (melatih), menilai hasil
kerja siswa dan mengevaluasi peserta didik. dalam mencapai fungsi guru dalam
meningkatkan mutu pendidikan nasional, saya berusaha agar dapat menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna dan menyenangkan untuk peserta didik. contohnya seperti
penggunaan media pembelajaran agar siswa tidak bosan dan mengajak siswa untuk study tour
ke musium.

3. komite
Sesuai dengan yang di sebutkan dalam PERMEN 75 tahun 2016 tentang komite sekolah,
Komite Sekolah berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Dalam
menjalankan tugas tersebut, komite sekolah bertugas untuk : (a) memberikan pertimbangan
dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan; (b) menggalang dana dan sumber
daya pendidikan lainnya dari masyarakat baik perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia
industri maupun pemangku kepentingan lainnya melalui upaya kreatif dan inovatif; (c)
mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan (d) menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi dari peserta didik,
orangtua/wali, dan masyarakat serta hasil pengamatan Komite Sekolah atas kinerja Sekolah.

Menurut pengamatan saya, fungsi yang telah dilaksanakan oleh komite disekolah saya adalah
memberikan pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah,
memberikan penentuan tentang fasilitas pendidikan di sekolah, penggalangan dana kepada
orangtua siswa untuk peningkatan fasilitas di sekolah, serta telah menjadi wadah dalam
menyampaikan kritik dan saran dari orangtua, masyarakat dan peserta didik.
Diskusi 6
Dari sejumlah elemen Manajemen Berbasis Sekolah, berikan pendapat Anda:
1. Elemen MBS mana saja yang sudah diimplementasikan di sekolah Anda?
2. Langkah apa saja yang akan Anda lakukan khususnya untuk penerapan elemen yang
belum sesuai MBS.

Jawab

Elemen MBS yaitu

1.Adanya wewenang kepala sekolah dalam pengambilan keputusan mengenai pengelolaan


pendidikan di sekolah
2.Pengambilan keputusan dilakukan secara kolektif, yaitu kepala sekolah bersama guru dan
dibantu oleh komite sekolah
3.Adanya alokasi sumber daya pendidikan
4.Terdapat batasan dalam pelaksanaan MBS, seperti sistem pemerintahan (birokrasi) yang
berlaku dan peraturan-peraturan yang diatur dalam sisdiknas dan aturan-aturan
pelaksanaannya
5.Ada akuntabilitas kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan (a) mutu dan relevansi (b)
keadilan bagi semua peserta didik, dan (c) efektifitas dan efisiensi pengelolaan suatu
pendidikan

Kelima elemen tersebut telah di laksanakan di sekolah saya, meskipun implementasiannya


masih belum optimal. Contohnya dalam pengambilan keputusan secara kolektif, komite
sekolah belum dapat berperan aktif. Alokasi sumber daya pendidikan yang belum memadai
karena masih ada guru kelas yg belum berijazah s1 PGSD dab alokasi dana yang hanya dari
BOS dirasa masih kurang dalam memenuhi kebutuhan sekolah.

Langkah yang akan diambil yaitu mendorong keaktifan partisipasi komite sekolah dalam
pengambilan keputusan dengan tetap selalu mengundang komite sekolah dalam rapat komite
dan guru selain itu juga dapat dengan cara mengikutsertakan komite sekolah dalam pelatihan
atau sosialisasi yang berkaitan dengan komite sekolah, agar komite sekolah dapat memahami
tugas dan fungsinya.

Mendorong guru yang belum s1 PGSD untuk ikut serta dan menyegerakan dalam melinierkan
ijazahnya.

Bekerja sama dengan komite dan walimurid dalam pemenuhan dana agar kebutuhan sekolah
dan peserta didik dapat terpenuhi.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan semua pihak disekolah agar akuntabilitas


pendidikan di sekolah dapat terpenuhi.
Diskusi 7
Berikan pendapat Anda, bagaimana peran MBS dalam menciptakan sekolah efektif?

Jawab

Sekolah efektif merupakan sekolah yang dapat melaksanakan tujuan dengan tepat sasaran.
Sekolah memiliki beberapa fungsi seperti fungsi ekonomi, fungsi sosial, fungsi kultural,
fungsi pendidikan, dan fungsi spiritual. Fungsi-fungsi tersebut dapat digunakan oleh sekolah
sebagai tolak ukur dalam mencapai efektivitas sekolah.

Ada delapan karakteristik umum yang dapat dijadikan sebagai strategi sekolah efektif yang
sejalan dengan MBS. Yaitu
1. Lingkungan yang aman dan tertib
2. Perumusan visi, misi dan target mutu yang jelas
3. Kepemimpinan yang kuat
4. Harapan prestasi yang tinggi
5. Pengembangan sekolah yang terus menerus
6. Evaluasi belajar dalam rangka penyempurnaan pembelajaran
7. Komunikasi dan dukungan orangtua serta masyarakat
8. Komitmen seluruh warga sekolah akan pentingnya peningkatan mutu.

Dari karakteristik tersebut dapat disimpulkan, bahwa MBS memiliki peran dalam
menciptakan sekolah efektif. Karena Sekolah efektif tidak dapat direalisasikan tanpa adanya
MBS yang diberikan kepada sekolah. Pada pengelolaan sekolah yang menggunakan
pendekatan MBS dengan mementingkan prinsip-prinsip dan dasar-dasar konsepnya, maka
ciri-ciri sekolah efektif dapat terwujud. Apabila dilihat dari pengelolaan pendidikan di
sekolah, MBS sebagai kerangka managemen, sedangkan strategi operasionalnya perlu
didukung oleh model sekolah efektif. Bahkan nilai-nilai managemen mutu terpadu/TQM juga
perlu di kembangkan di sekolah.

Dengan adanya MBS dapat mencapai efektifitas dan efisiensi, dengan melibatkan berbagai
pihak daam proses pengambilan keputusan dan pendistribusian sebagaian kewenangan
kepada orangtua/komite sekolah sehingga dapat memperkuat komitmen dan tingkat kepuasan
konstituen strategis. Penentuan standart oleh pusat, monitoring dan evaluasinya menunjukkan
bahwa MBS bertujuan untuk pencapaian mutu (efektivitas)

(BMP IDIK4012/MODUL 4)
Diskusi 7
Pada bulan Maret-Mei 2001 Direktorat SLTP bekerja sama dengan UNNES melakukan
monitoring terhadap SLTP yang telah menjadi peserta program MPMBS. Hasilnya masih
terdapat sekolah sekolah berada di Kuadran 1 dan 2 wilayah yang kurang baik.

Silakan diskusikan program atau langkah langkah perbaikan yang harus ditempuh agar
pelaksanaan MBS di sekolah dimaksud menjadi lebih baik.

Jawab

Dalam hasil monitoring yang telah dilakukan, beberapa sekolah masih berada di kuadran 1
dan 2 yang berarti tingkat manajemen sekolah jelek. akan tetapi untuk dapat menentukan
langkah-langkah yang dapat ditempuh, kita harus mengetahui apa kategori yang tercakup
dalam monitoring. sehingga kita mengetahui, dalam kategori apa kelemahan sekolah tersebut.
agar dapat merumuskan segala sesuatunya dengan tepat. karena ada kategori yang merupakan
unsur eksternal sekolah seperti ekonomi masyarakat dan unsur internal sekolah seperti
manajemen sekolah.

adapun Langkah-langkah perbaikan yang dapat ditempuh agar pelaksanaan MBS disekolah
dapat menjadi lebih baik menurut Umaedi (2004). Yaitu
1. Evaluasi diri sekolah dalam penyelenggaraan sekolah; Dalam langkah ini menuntut adanya
keterbukaan, kesadaran dan kejujuran pengelola sekolah untuk membuka jati dirinya.
2. Perumusan visi, misi dan tujuan sekolah;
Perumusan visi, misi dan tujuan yang dibuat secara mandiri oleh sekolah dapat meningkatkan
kesadaran, komitmen, dan motivasi untuk merealisasikannya karena sekolah akan terlibat
baik dalam intelektual maupun rumusan emosionalnya tentang gambaran cita-cita yang
diinginkan.
3. Perencanaan;
sekolah perlu menetapkan terlebih dahulu tentang kegiatan yang harus dilakukan,
prosedurnya serta metode pelaksanaannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakai
oleh sekolah.
4. Pelaksanaan;
Tahap pelaksanaan, bertujuan untuk dapat menjalankan fungsi managemen sebagai suatu
proses untuk mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan
oranglain dan dengan sumber daya yang ada, sehingga dapat berjalan efektif dan efisien.
5. Evaluasi;
Evaluasi juga dapat merupakan evaluasi diri, yang pelaksanaannya memerlukan kejujuran
dan kesungguhan sehingga tindak lanjut dari evaluasi memberikan sumbangan pada upaya
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
6. Pelaporan
Pelaporan sebagai pemberian atau penyampaian informasi tertulis dan resmi kepada berbagai
pihak yang berkepentingan, mengenai aktivitas managemen satuan pendidikan dan hasil yang
dicapai dalam kurun waktu tertentu berdasarkan rencana dan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam proses perealisasian kegiatan memerlukan keterlibatan beberapa pihak dalam
pelaksanaannya, yaitu kepala sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, serta
orangtua/masyarakat yang direpresentasikan sebagai komite sekolah, selain itu juga ada peran
siswa/murid.

Rangkaian kegiatan tersebut merupakan siklus yang dapat ditingkatkan atau diperbaiki dalam
mencapai hasil yang paling optimal.

selain hal tersebut diatas, perlu adanya berbagai program dalam mendukung rintisan MBS,
seperti BOMM, BBE-LS, KSPBK dan bantuan pengembangan TI. ataupun program lintas
jenjang dan jenis pendidikan seperti proyek DBO, DBEP, dan proyek life skill education.
dengan adanya berbagai block-grant tersebut dapat menunjukkan bahwa masyarakat dapat
menerima dan antusias dalam penerapan MBS. akan tetapi, pengimplementasiannya harus
dilaksanakan dengan hati-hati dan peningkatan akuntabilitasnya.

(BMP IDIK4012/modul6)

Anda mungkin juga menyukai