Anda di halaman 1dari 4

BAGAIMANA PENGORGANISASIAN DI SEKOLAH?

Pengorganisasian sekolah adalah kegiatan pembagian tugas kepada masing-masing personel di


sekolah agar tercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Dalam konteks sekolah,
pengorganisasian termasuk pengaturan kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan
Pendidikan, seperti pengaturan kewenangan untuk mengatur proses pembelajaran dan asesmen,
serta pengembangan kurikulum operasional di satuan Pendidikan. Pengorganisasian juga
melibatkan pemberdayaan guru dan pegawai administrasi, serta pengembangan program yang
diperlukan untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai peran strategis dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan dan harus menguasai kemampuan organizational
pendidikan yang efektif.

Adapun beberapa fungsi dari pengorganisasian sekolah sebagai:

1. Sebagai wahana untuk membagi pekerjaan, memperlancar jalannya kerja sama, antara
komponen-komponen dan unit-unit kerja di tingkat satuan pendidikan. Dan untuk
mengatur lalu lintas hubungan antara orang-orang, unit-unit kerja dan komponen-
komponen yang ada di tingkat satuan pendidikan

SLIDE 2

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun organisasi sekolah yaitu

1. Berdasarkan Tingkat sekolah, sesuai dengan Tingkat sekolah yang ada di Indonesia yang
mana dibedakan menjadi 3 tingkat yaitu SD, SMP, dan SMA. Yang dimana tentunya
setiap jenjang atau tingkatan Pendidikan memiliki karakteristiknya masing-masing sesuai
dengan lingkup kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Tingkat perkembangan anak.
2. Berdasarkan Jenis sekolah, maka kita dapat mengetahui bahwa jenis sekolah terbagi
menjadi sekolah umum dan sekolah kejuruan. Kalua sekolah umum biasanya memiliki
program pendidikan yang bersifat umum pula yang dimana lulusan nya nanti diutamakan
dan diarahkan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Sedangkan sekolah
kejuruan seperti SMK lebih diarahkan kepada pemberian bekal skill dan keterampilan
khusu setelah studi nya sehingga setelah lulus bisa langsung masuk ke dunia kerja.
3. Besar kecilnya sekolah, Sekolah yang besar tentulah memiliki jumlah murid, jumlah
kelas, jumlah tenaga guru, dan karyawan serta fasilitas yang memadai. Sekolah yang
kecil adalah sekolah yang cukup memenuhi syarat minimal dari ketentuan yang
berlaku.sekolah kecil biasanya pun memiliki jumlah murid yang sedikit sehingga
pengorganisasiannya lebih sederhana. Karena, dengan melihat besar atau kecilnya
sekolah akan berimplikasi terhadap struktur organisasi sekolah.
4. Dan terakhir yaitu berdasarkan letak dan lingkungan sekolah. Letak sebuah sekolah dasar
yang ada di daerah pedesaan mempengaruhi kegiatan sekolah tersebut, berbeda dengan
sekolah dasar yang ada di kota, demikian pula sekolah menengah pertama yang kini
mulai didirikan hamper di setiap daerah kecamatan, kegiatan dan programnya tentulah
berbeda dengan sekolah-sekolah menengah di kota apalagi di kota besar. Ada
kecendrungan nyata, bahwa sekolah-sekolah di pedesaan lebih berintegrasi dengan
masyarakat sekitarnya.

Pengorganisasian di sekolah pada prinsipnya sama dengan pengorganisasian pada organisasi


lainnya, yang mana sama sama di awali dengan pembagian tugas, penyusunan struktur
organisasi, pendelegasian wewenang, dan diakhiri dengan adanya pengoordinasian. Baiklah,
selanjutnya disini ada pembagian tugas di sekolah.

SLIDE 3

Untuk mengoperasikan tugas sekolah, perlu dilakukan pembagian tugas, seperti: (baca dibuku
halaman 70)

a) Kepala sekolah sebagai yang bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas sekolah

b) Lingkup tugas di sekolah dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu ada bagian
kurikulum dan pembelajaran, bagian kesiswaan, bagian sarpras, keuangan, kehumasan dan
Kerjasama, ketatausahaan, pelaksana pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, penjamin
mutu sekolah, dan keberihan lingkungan.

c) Dalam operasional kerjanya, kepala sekolah dapat dibantu oleh wakil kepala sekolah

SLIDE 4 Next, ada penstrukturan organisasi, (baca di buku hal 71)


SLIDE 5 Next, Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para
pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis.
Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum yang mengatur formasi dan
administrasi atau tata laksana organisasiorganisasi sekolah di Indonesia (Rusdiana:2016). Contoh
nya SMPN 1 PLEMAHAN memiliki struktur organisasi yang melibatkan tugas pokok seperti
menyusun pembagian tugas guru, mengelola kegiatan belajar mengajar, menyusun jadwal
evaluasi, dan mengelola administrasi kelas. Selain itu, terdapat tugas untuk pengelolaan kelas,
administrasi siswa, bimbingan konseling, hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar, dan
lainnya

SLIDE 6 Selanjutnya yaitu Pendelegasian tugas di sekolah: (baca dibuku halaman 72)

 Kepala sekolah sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan sekolah


 Komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah
 Kepala Tata usaha bertanggung jawab terhadap seluruh ketatausahaan di sekolah
 Urusan bidang kurikulum dan pembelajaran, didelegasikan pada wakil kepala sekolah
atau koordinator bidang kurikulum
 Urusan bidang kesiswaan, didelegasikan kepada wakil kepala sekolah atau koordinator
kurikulum
 Urusan bidang kehumsaan dan kerjasama, didelegasikan kepada wakil kepala bidang
humas dan kerjasama
 Urusan bidang sarana dan prasarana didelegasikan kepada wakil kepala sekolah bidang
sarana prasarana
 Bendahara
 Guru Kelas
 Guru

Point utama yg pertama dilakukan. Penting adanya analisis tugas untuk mengetahui kemampuan
yang diperlukan oleh SDM terkait. Sehingga dalam seluruh tugas dari pembagian tugas memiliki

Organisasi yg bagus organisasi yg mampu me


Supporting dana, humas, sdm

Pendelegasian (siapa menjadi apa berapa org, nanti orang tsb harus melakukan analisis tugas)

Penstrukturan (hubungan organisasi, structural, horizontal, vertical)

Yang membedakn orgnisasi sekolah dan organisasi umum lainnya yaitu lingkup tugas da analisis
tugas.

Pembina di atas segalanya, bahwa Pembina bertemu dengan pengurus apabila ada rapat
gabungan saja. Apalagi samapi Pembina turun tangan ke sekolah langsung dan ia tidak boleh
memegang kewenangan di sekolah.

Kepala sekolah tidak boleh dan tidak bisa merangkap tugas atau mengemban lebih dari satu
jabatan agar bisa memaksimalkan hasil pekerjaan, tanggung jawab dan wewenang yg ia jalankan.
Organisasi untuk menstimulir seluruh anggota untuk menjalankan tugas dan kewajiban sesuai
dengan analisis tugas nya dan kapasitasnya.

Anda mungkin juga menyukai