Anda di halaman 1dari 13

ORGANISASI SEKOLAH

Disusun Oleh:

1. FITRYA RAHMAH NPM. 1906103040037


2. SUSAN YUSTIANA NPM. 1906103040047
3. ULIL AMBRI NPM. 1906103040020

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Murniati Ar, M.Pd

Kelompok : 4

Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Guna Memenuhi Persyaratan

Mengikuti Pengantar Manajemen Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ORGANISASI SEKOLAH”. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya
yang telah membawa kita ke alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini dan
menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Murniati Ar,
M.Pd selaku dosen Pengantar Manajemen pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatatuh

Banda Aceh, 2 Mai 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar I
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1
BAB 2 2
PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Organisasi Sekolah 2
B. Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menyusun Organisasi Sekolah 2
C. Fungsi Organisasi Sekolah 4
D. Tujuan Organisasi Sekolah 4
E. Contoh Susunan Organisasi Sekolah 4
F. Manfaat Organisasi Sekolah 7

BAB 3 8
PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi
yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manuasia,
baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan
potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan
tertentu.
Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada beberapa aspek antara lain: jenis, tingkat dan
sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis sekolah
tersebut (Depdikbud, 1983:2). Dalam struktur organisasi terlihat hubungan dan mekanisme
kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain di
luar sekolah.

B. Rumusan Masalah.
1. Pengertian manajemen organisasi sekolah
2. Faktor yang perlu di pertimbangkan dalam penyusunan organisasi sekolah
3. Contoh susunan organisasi di sekolah.

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian manajemen organisasi sekolah
2. Mengetahui Faktor yang perlu di pertimbangkan dalam penyusunan organisasi sekolah
3. Mengetahui contoh susunan organisasi di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian organisasi sekolah.


Manajemen adalah sebuah proses yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melelui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian orang-orang dan sumber daya lainnya.[1]
Organisasi secara umum adalah memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan atau
penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan
hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab
masing-masing agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan
bersama. [2]
Sekolah adalah sebuah lembaga yang di rancang untuk mengajar siswa di bawah pengawasan
guru. Sekolah di jalani oleh anak secara berjenjang sesuai dengan usia dan tingkatannya dan
ada tahapan-tahapan yang harus di lalui agar bias mencapai sebuah jenjang yang lebih tinggi.
[3]
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan
pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita
dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana
peran kita didalam suatu lingkungan.
Dari definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sekolah dapat dikatakan sebagai
sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di
bidang pendidikan.

B. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi


Sekolah.

1. Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya sekolah yang ada di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Sekolah Dasar (SD)
b. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
c. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
d. Perguruan Tinggi.
Keadaan fisik dan perkembangan jiwa anak jelas berbeda antara anak tngkat yang satu
dengan tingkat berikutnya. Contoh : di sekolah dasar biasanya tidak ada seksi bimbingan
penyuluhan, sebab masalah ini merupakan tugas rangkapan dari kepala sekolah.
Lain halnya dengan sekolah lanjutan, biasanya tersedia satu orang tenaga konselor atau
pembimbing dengan tugas pokoknya sebagai pembimbing. Karena itu biasanya di sekolah
lanjutan dalam struktur organisasinya kita dapati seksi GC (Guidance and Conseling/ seksi
bimbingan penyuluhan). Masih banyak bidang-bidang lain yang ditangani secara khusus pada
sekolah lanjutan tetapi tidak demikian pada sekolah dasar, misalnya masalah Organisasi
Intara Sekolah (OSIS), penggarapan majalah dinding, pengelolaan perpustakaan sekolah, dan
bagian pengajaran yang menangani kelancaran dan pengembangan kurikulum / progrm
pendidikandanpengajaran.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas yang ditangani secara khusus
lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah lanjutan. Ciri khas perguruan tinggi di
Indonesia yang mengemban tugas Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat memungkinkan perguruan tinggi berkembang secara
otonom, sehingga semakin bervariasi susunan organisasinya.

2. Jenis Sekolah
Berdasarkan jenis sekolah, kita membedakan ada sekolah umum dan sekolah
kejuruan. Sekolah umum adalah sekolah-sekolah yang program pendidikannya bersifat umum
dan bertujuan untuk melajutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Sedangkan yang
dimaksud sekolah kejuruan adalah sekolah-sekolah yang pendidikannya mengarah kepada
pemberian bekal kecakapan atau keterampilan khusus setelah selesai studinya, anak didik
dapat langsung memasuki dunia kerja dalam masyrakat.
Dengan melihat perbedaan program pendidikan (kurikulum dan tujuan) yang hendak dicapai
maka struktur organisasi sekolah yang berlainan jenis tersebut pasti berlainan pula. Perbedaan
organisasi ini mungkin dapat digambarkan antara lain sebagai berikut :
Pada sekolah kejuruan terdapat petugas (koordinator) praktikum, sedangkan pada sekolah
umum tidak.
Pada sekolah kejuruan terdapat petugas bagian ketenaga kerjaan penempatan alumni,
sedangkan pada sekolah umum tidak.

3. Besar Kecilnya Sekolah


Sekolah yang besar tentulah memiliki jumlah mirid, jumlah kelas, jumlah tenaga guru,
dan karyawan serta fasilitas yang memadai. Sekolah yang kecil adalah sekolah yang cukup
memenuhi syarat minimal dari ketentuan yang berlaku.
Tipe sekolah secara implisit menunjukkan besar kecilnya sekolah yang bersangkutan. Dengan
begitu akan mempengaruhi penyusunan struktur organisasi sekolah karena makin besar
jumlah murid tentu saja semakin beraneka ragam kegiatan yang dapat dilakukan baik yang
bersifat kurikuler maupun kegiatan-kegiatan penunjang pendidikan.
4. Letak dan Lingkungan Sekolah
Letak sebuah sekolah dasar yang ada di daerah pedesaan akan mempengaruhi
kegiatan sekolah tersebut, berbeda dengan sekolah dasar yang ada di kota, demikian pula
sekolah lanjutan pertama yang kini mulai didirikan hampir di setiap daerah kecamatan,
kegiatan dan programnya tentulah berbeda dengan sekolah-sekolah lanjutan di kota apalagi di
kota besar. Ada kecenderungan yang nyata, bahwa sekolah-sekolah di pedesaan lebih
berintegrasi dengan masyarakat sekitarnya. Hal ini berakibat pula ada hubungan yang lebih
akrab diantara orang tua murid dengan sekolah.
Dari segi keadaan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah mungkin ada dalam
lingkungan masyarakat petani, masyrakat nelayan, masyarakat buruh, masyarakat pegawai
negeri, dan lain-lain. Perhatikan kelompok masyarakat yang berbeda ini terhadap dunia
pendidikan bagi anak-anak mereka di sekolah pasti menunjukkan berbagai variasi perbedaan.
Oleh karenanya dalam penyusunan struktur organisasi sekolah, hal-hal tersebut perlu
diperhatikan. [4]

C. Fungsi organisasi sekolah.

1. Membentuk karakter siswa.


2. Lebih menghargai waktu, karna dengan adanya organisasi sekolah baik intra maupun
antar, siswa dapat membangun manajemen waktu yang baik sehingga mereka tidak
akan menyia-nyi akan waktu tersebut.
3. Melatih tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan siswa.
4. Belajar untuk menyelesaikan masalah, karna dengan adanya organisasi sekolah siswa
juga diajarkan untuk lebih mandiri khususnya dalam menyelesaikan masalah.
5. Melatih kemampuan komunikasi serta membuka wawasan dan pengalaman.

D. Tujuan organisasi sekolah.


1. Mendukung terciptanya kondisi dan situasi sekolah yang mantap dan stabil.
2. Meningkatkan Peran dan Tanggung Jawab dari sekolah.
3. Meningkatkan kualitas atau mutu sekolah, karna organisasi sekolah dapat menjadi
penentu dalam kualitas atau mutu sekolahnya.

E. Contoh Susunan Organisasi Di Sekolah.


1. Kepala Sekolah
Berperan dan bertugas sebagai Leader, pendidik, manajer, administrator, supervisor,
innovator dan motivator.
a) Kepala Sekolah Sebagai Leader
1) Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani
mengambil resiko, dan berjiwa besar.
2) Memahami kondisi guru.
3) Memiliki visi dan misi serta memahaminya.
4) Mampu mengambil keputusan, baik keputusan intrn maupun ekstern.
5) Mampu berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tertulis.

b) Kepala Sekolah Sebagai Pendidik.


1) Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran,
mengevaluasi hasil belajar, dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
2) Membimbing pegawai dan karyawan dalam hal menyusun program kerja dan
melaksanakan tugas sehari-hari.
3) Membimbing siswa dalam semua kegiatan sekolah.
4) Melaksanakan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
c) Kepala Sekolah Sebagai Manajer
1) Mengelola administrasi kegiatan belajar mengajar dan kegiatan bimbingan.
2) Mengelola administrasi kegiatan kemuridan.
3) Mengelola administrasi ketenagaan.
4) Mengelola administrasi keuangan.
5) Mengelola administrasi sarana dan prasarana.

d) Kepala Sekolah Sebagai Administrator


1) Menyususn program kerja, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang.
2) Menyusun struktur organisasi sekolah.
3) Menggerakkan semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
4) Mengoptimalkan sumber daya manusia yang terlibat dalam sekolah.
5) Mengoptimalkan sarana yang dimiliki sekolah.

e) Kepala Sekolah Sebagai Supervisor.


1) Menyusun program supervisi, pengawasan, dan evaluasi.
2) Melaksanakan program super visi.
3) Merencanakan pengembangan sekolah melalui hasil supervise.

f) Kepala Sekolah Sebagai Inovator


1) Mampu mencari dan menemukan serta mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
2) Mampu melakukan pembaruan di berbagai macam kegiatan, bimbingan, dan
pembinaan.
g) Kepala Sekolah Sebagai Motivator
1) Mampu mengatur lingkungan kerja.
2) Mampu mengatur suasana pelaksanaan yang memadai.
3) Mampu memberi penghargaan dan sangsi yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Wakil Kepala Sekolah


Berperan membantu kepala sekolah dalam melekukan berbagai kegiatan seperti menyusun
rencana, pengarahan, pengorganisasian, pengawasan, penilaian, menyusun laporan maupun
ketenaga kerjaan.

3. Komite Sekolah
Berperan dalam membina dan menghimpun potensi sekolah dalam rangka mendukung
penyelenggaraan sekolah yang berkualitas.

4.Tata usaha
Berperan dalam
a) Menyusun program kerja tata usaha sekolah
b) Melakukan pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk
c) Malakukan pengurusan dan pelaksanaan administrasi sekolah
d) Menyusun administrasi sekolah meliputi kurikulum, kesiswaan, dan kepegawaian
e) Menyusun data statistik sekolah
f) Menyusun tugas staf tata usaha dan tenaga teknis lainnya
g) Melaksanakan koordinasi dan evaluasi terkait dengan adminstrasi sekolah
h) Meyusun laporan secara berkala

5. Bidang Kurikulum,
Berperan dalam
1) Menyusun program pengajaran.
2) Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
3) Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran.
4) Menyusun jadwal evaluasi belajar.
5) Menetapkan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan.
6) Menyusun, mengarahkan, dan mengkoordinasikan penyusunan administrasi
pembelajaran.
7) Melakukan supervisi administrasi guru.
8) Melakukan pengarsipan program kurikulum.
9) Menyusun laporan secara berkala.
6. Bidang Kesiswaan
Berperan dalam
1) Menyusun program kerja terkait dengan pembinaan kesiswaan.
2) Melaksanakan arahan dan bimbingan serta pengendalian kegiatan kesiswaan.
3) Membina organisasi siswa.
4) Menyusun jadwal pembinaan siswa.
5) Meningkatkan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, dan keteladanan, serta keterbukaan.
6) Melaksanakan seleksi siswa berprestasi.
7) Mengatur mutasi siswa.
8) Menyusun panitia penerimaan siswa baru dan pelaksanaan orientasi siswa baru dan
siswa lama.
9) Menyusun jadwal kegiatan akhir tahun.
10) Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

7. Bidang Humas
Berperan dalam mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali
siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan
membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
8. Dewan guru,
Berperan dalam mendidik membimbing dan mengarahkan siswa dan siswi melalui proses
belajar mengajar di sekolah serta berperan dalam pembentukan kepribadian setiap siswa dan
siswi.[5]

F. Manfaat Organisasi Sekolah


Adapun manfaat dan tujuan dari organisasi sekolah antara lain:
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimilikinya
dalam mencapai tujuan.
2. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama.
3. Sebagai wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki oleh
seseorang.
4. Sebagai wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
5. Sebagai wadah menambah pergaulan.
6. Sebagai wadah memanfaatkan waktu luang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen adalah sebuah proses yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melelui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian orang-orang dan sumber daya lainnya.
Organisasi secara umum adalah memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan atau
penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan
hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab
masing-masing agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan
bersama.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang di rancang untuk mengajar siswa di bawah pengawasan
guru. Sekolah di jalani oleh anak secara berjenjang sesuai dengan usia dan tingkatannya dan
ada tahapan-tahapan yang harus di lalui agar bias mencapai sebuah jenjang yang lebih tinggi.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan
pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita
dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana
peran kita didalam suatu lingkungan.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi Sekolah
1. Tingkat sekolah
2. Jenis sekolah
3. Besar kecilnya sekolah
4. letak dan lingkungan sekolah.

Contoh susunan organisasi di sekolah


1. kepala sekolah
2. komite sekolah
3. TU
4. Bidang kurikulum
5. Bidang kesiswaan
6. Bidang humas
7. dewan guru.
B. Saran
Dengan organisasi sekolah ini diharapkan terjadi pembidangan dan pembagian kerja sebagai
kegiatan pengendalian sehingga memungkinkan terjalinnya kerja sama antara kepala sekolah
dengan wakil kepala sekolah dan semua wali kelas bahkan dengan guru dan murid, antar wali
kelas, antar guru dan sebagainya. Dan dapat di jadikan sebagai bahan ajar bagi kita selaku
calon manajer. Banyak kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, maka dari itu kritik
dan masukan dari teman-teman maupun dari dosen pengampu sangat terbuka bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Kosim, Mohammad, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Pena Salsabila, 2013
Wahidmurni ,”Evaluasi pembelajaran kompetensi dan praktik”, Yogyakarta: Nuha
Litera,2010
Atohillah, Anton, Dasar-Dasar Manajemen, Bandung, Pustaka Setia,2010
Wahyudi, Dinn, Manajemen Kurikulum,Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2014
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2012.

[1] Dinn Wahyudi, Manajemen kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm 5.
[2] Anton Atohillah, Dasar-Dasar Manajemen,(Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm 169
[3] Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm 67.
[4] Wahidmurni,”Evaluasi pembelajaran kompetensi dan praktik”, (Yogyakarta: Nuha
Litera,2010), hlm 3.
[5] Mohammad Kosim, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Pena Salsabila,2013), Hlm.
63

Anda mungkin juga menyukai