Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU

MAKALAH PROFESI DAN ETIKA KEGURUAN


Dosen Pengampu : Ade Irma, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
ANNISA FADHILA (12010522851)
EKA LUTPIANA (12010522270)
GHINA MARDHIYAH (12010520066)

KELAS 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat Kualifikasi dan
Kompetensi Guru” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Profesi dan Etika Keguruan dengan dosen pengampu Ibu Ade Irma, S.Pd, M.Pd. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kualifikasi dan
Kompetensi Guru” bagi para pembaca juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ade Irma, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan masalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 5 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6

A. Pengertian Kualifikasi .................................................................................................... 6


B. Standar Kualifikasi Guru Indonesia ............................................................................... 7
C. Pengertian Kompetensi .................................................................................................. 9
D. Standar Kompetensi Guru ............................................................................................ 10
E. Pandangan Islam .......................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 14

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia dimana setiap orang
yang telah lahir akan mendapat pendidikan. Orang tua yang mendidik seorang anak
sejak kecil merupakan bagian dari pendidikan dini yang lambat laun akan memperoleh
pendidikan di sekolah dan masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
memanusiakan manusia, dimana saat ini tugas guru bukan hanya sebagai pengajar
tetapi juga menjadi seorang pendidik.
Keberhasilan suatu Negara dapat dilihat dari pendidikannya, Negara akan maju
dan berhasil apabila ditunjang dengan pendidikan yang bermutu, begitu juga
sebaliknya. Dengan adanya pendidikan yang bermutu tentu akan melahirkan
pemimpin-pemimpin yang berkarakter.
Berbicara tentang pendidikan, maka tidak jauh dengan adanya peran guru
didalamnya. Seorang guru dituntut keprofesionalannya agar dapat menghasilkan
peserta didik yang bermutu. Guru yang professional tidak hanya mengajar akan tetapi
juga membimbing, mengarahkan, menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat
belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari
proses pendidikan. pendidik adalah seorang manusia dengan kesadarannya mampu
mempengaruhi orang lain dengan tujuan transfer pengetahuan dan karakter.
Terciptanya peserta didik yang bermutu dan berkarakter disebabkan oleh guru
yang professional. Sehingga guru dituntut untuk sesuai dengan standar kualifikasi dan
kompetensi yang telah ditetapkan. Hal tersebut akan kita bahas dalam makalah ini
dengan terperinci.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu pengertian dari kualifikasi?
2. Bagaimana standar kualifikasi guru di Indonesia?
3. Apa itu pengertian dari kompetensi?
4. Bagaimana standar kompetensi guru?
5. Bagaimana pandangan islam tentang kualifikasi dan kompetensi guru?

4
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari kualifikasi.
2. Mengetahui standar kualifikasi guru di Indonesia.
3. Mengetahui pengertian dari kompetensi.
4. Mengetahui standar kompetensi guru.
5. Mengetahui pandangan islam tentang kualifikasi dan kompetensi guru.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi
Secara etimologis kata kualifikasi diadopsi dari bahasa Inggris qualification
yang berarti training, test, diploma, etc. that qualifies a person. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan
sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu, dengan kata lain kualifikasi diartikan sebagai
hal-hal yang dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis untuk mengisi jenjang
kerja tertentu. kualifikasi mendorong seseorang untuk memiliki suatu “keahlian atau
kecakapan khusus”. Dalam dunia pendidikan, Kualifikasi diartikan sebagai sebuah
keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan. Bahkan
terkadang kualifikasi ini sendiri dapat dilihat dari segi gelar lulusan seseorang.
Kualifikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar menentukan tercapainya
tujuan pembelajaran. Kualifikasi guru mendukung tercapainya kemampuan guru sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan. Hal yang terpenting dari kualifikasi guru sendiri
meliputi dua hal, yaitu kreativitas dan kompetensi seorang pendidik. Keterampilan
dalam bekerja profesional sebagai guru didukung dengan teori yang telah dipelajari,
seorang guru yang kompeten dituntut untuk belajar terus menerus dan memperdalam
fungsinya sebagai seorang guru yang berkualitas. Karena guru profesional, mereka
harus memiliki keahlian khusus, kemampuan, mencintai pekerjaannya, dan menjaga
kode etik. etika guru. Guru profesional, memiliki keterampilan dalam pekerjaannya
sebagai pendidik. Sebagai pendidik tidak bosan dengan profesinya sebagai guru,
menganggap pekerjaan sebagai hobi dan tidak puas dengan apa yang dimilikinya
tentang seluk beluk pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar, serta
menjaga sikap sebagai pendidik.
Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki Undang-Undang guru dan gosen,
yang merupakan kebijakan untuk intervensi langsung meningkatkan kualitas
kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi Strata 1 atau D4,
dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula guru berhak
mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok guru.Di samping UUGD
juga menetapkan berbagai tunjangan yang berhak diterima guru sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan finansial guru.Kebijakan dalam UUGD ini pada intinya

6
adalah meningkatkan kualitas kualifikasi dan kompetensi guru seiring dengan
peningkatkan kesejahteraan mereka.
Kualifikasi guru adalah jenjang pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang guru yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kualifikasi akademik guru
dapat dicapai melalui pendidikan formal dan kualifikasi guru melalui fit and
equivalence test dimana hal ini dijelaskan dengan kualifikasi akademik yang
dibutuhkan untuk diangkat menjadi guru pada bidang khusus yang sangat dibutuhkan
namun belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat dilakukan. diperoleh melalui uji
kelayakan dan pemerataan. Kualifikasi guru pada satuan pendidikan dasar (SD)
sekurang-kurangnya bergelar sarjana (S1) atau diploma (D IV).
B. Standar Kualifikasi Guru di Indonesia
Guru adalah pendidik dan pengajar untuk pendidikan usia dini jalus sekolah
sekolah atau pendidikan forma, dasar, dan menengah. Salah satu upaya mendasar untuk
meningkatkan mutu dan mutu Pendidikan adalah meningkatkan profesionalisme dan
kinerja guru. Upaya untuk meningkatkan Profesionalisme guru meliputi dua aspek
mendasar, yaitu: (1) perbaikan kualifikasi akademik dan (2) peningkatan kompetensi
mencapai peningkatan profesionalisme guru tersebut.
Terkait dengan kualifikasi dan kompetensi guru maka dapat dirujuk Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Menteri Pendidi
kan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru dapat dilihat bahwa kualifikasi guru terdiri dari:
1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal.
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup
kualifikasi akademik guru Pendidikan Anak Usia Dini/ Taman Kanak-
kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
(SD/MI), guru sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar
luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa
(SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah
aliyah kejuruan (SMK/MAK), sebagai berikut:
a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA.
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang

7
pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik Pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1/PGSD/PGMI) atau
psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs.
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik Pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA.
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB.
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat,
harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program pendidikan khusus atau sarjana yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari
program studi yang terakreditasi.
f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK.
Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan.
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai
guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum
dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan
kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki

8
keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang
untuk melaksanakannya.
C. Pengertian Kompetensi
Kata Kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu competence yang artinya
ability (kemampuan), capability (kesanggupan), proficiency (keahlian),
qualification(kecakapan), eligibility(memenuhi persyaratan), readiness (kesiapan),
skill (kemahiran) dan adequency (kepadanan). Kompetensi merupakan kemampuan
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada seseorang.
Kompetensi mengacu pada standar dimana seseorang dianggap kompeten di bidangnya
jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pekerjaannya sesuai standar(inisiatif)
yang ditetapkan dan diakui oleh lembaganya atau pemerintah.
Kompetensi adalah sesuatu yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan
seseorang, baik kualitatif maupun kuantitatif. Kompetensi juga diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai inti yang tercermin sebagai cara berpikir dan
bertindak secara konsisten dan berkesinambungan sehingga seseorang berkompeten,
dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai inti untuk melakukan
sesuatu.
Kompetensi menurut istilah lain, yaitu segenap kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk mendidik yang di dalamnya mencakup ilmu pedagogik (ilmu
mendidik, bagaimana cara mengasuh dan membesarkan seorang anak), didaktik
(pengetahuan tentang interaksi, belajar mengajar secara umum, persiapan pembelajaran
dan bernilai hasil pembelajaran), dan metodik (pengetahuan tentang cara mengajarkan
suatu bidang pengetahuan kepada anak didik).
Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 Pasal 1 Ayat 10 bahwa kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sebagai seorang guru profesional, guru harus memiliki kompetensi keguruan yang
memadai. Seorang guru dinyatakan kompeten yaitu apabila guru mampu menerapkan
sejumlah konsep, asas kerja, dan teknik situasi kerjanya. Guru mampu
mendemonstrasikan keterampilannya yang dapat menghendel lingkungan kerjanya dan
dapat menata seluruh pengalamannya untuk meningkatkan efesiensi kerjanya.
Mushaf (2015:29) membagi kompetensi guru dalam tiga bagian ,yaitu bidang
kognitif, sikap dan perilaku yang ketiganya ini tidak dapat berdiri sendiri karena saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.

9
D. Standar Kompetensi Guru
Standar kompetensi guru adalah ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan
dalam bentuk manajemen pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar
berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan
jenjang pendidikan.
Sebagaimana disebutkan dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, maka Guru harus:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan bidang tugasnya.
3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Mematuhi kode etik profesi.
5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakn tugas profesionalnya.
9. Memiliki organisasi profesi yang berbeda hukum.
Sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 pada
pasal 8 mengatakan tentang kompetensi seorang guru. Ada 4 kompetensi dasar yang
harus dimiliki oleh seorang guru, anatara lain: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Oleh karena itu, selain
terampil mengajar, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan yang luas, bijak dan
dapat bersosialisasi dengan baik.
1. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan potensi peserta didik. Aspek kompetensi
pedagogik adalah sebagai berikut:
a. Menguasai karakteristik peserta didik.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
c. Pengembangan kurikulum.
d. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
e. Komunikasi dengan peserta didik.

10
f. Penilaian dan evaluasi.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi para peserta didik. Aspek
kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
d. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkan seorang guru dapat membimbing peserta
didik. Aspek kompetensi professional adalah sebagai berikut:
a. Konsep, struktur, dan metode koheran dengan materi ajar.
b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah.
c. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.
d. Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional.
4. Kompetensi Sosial
Yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar
E. Pandangan Islam tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan alat yang digunakan untuk menyeleksi calon-
calon guru yang dinilai sangat penting. Kompetensi merupakan kualifikasi guru yang
sangat penting, jika kompetensi tersebut tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak
akan berkompeten dalam melaksanakan tugas dan hasilnya pun tidak akan maksimal.
Layanan yang berkualitas yang diberikan oleh seorang guru akan meningkatkan
penghargaan dari masyarakat terhadap pekerjaan guru. Maka dari itu kompetensi guru

11
amatlah penting. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan tentang pentingnya kompetensi guru,
sebagai mana firman Allah pada surat Al-An’am ayat 135 :

َ ٗ‫ف ت َ ْعلَ ُم ْو َۙنَ َم ْن ت َ ُك ْو ُن لَه‬


ُ‫عاقِبَة‬ َ َ‫ام ٌۚل ف‬
َ ‫س ْو‬ ِ ‫ع‬َ ‫ع ٰلى َم َكانَتِ ُك ْم اِنِ ْي‬ َ ‫قُ ْل ٰيقَ ْو ِم ا ْع َملُ ْوا‬
ّٰ ‫الد ِۗ َِّار اِنَّهٗ ََل يُ ْف ِل ُح‬
َ‫الظ ِل ُم ْون‬
Artinya :
Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku
pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh
tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak
akan beruntung.
Menurut Abdul Fatah dalam buku Karangan Muhaimin menjelaskan
bahwa, seseorang yang memiliki tugas mendidik dalam arti pencipta, pemelihara,
pengatur, pengurus dan memperbaharui (memperbaiki) kondisi peserta didik agar
berkembang potensinya, disebut “murabbi”. Orang yang memiliki pekerjaan sebagai
murabbi ini biasanya dipanggil dengan sebutan “Ustadz”. Seorang Ustadz memiliki
tugas dan kompetensi yang melekat pada dirinya antara lain:

1. Sebagai Mualim, artinya bahwa seorang pendidik itu adalah orang yang
berilmu (memiliki ilmu) pengetahuan luas, dan mampu
menjelaskan/mengajarkan/mentransfer ilmu tersebut kepada peserta didik,
sehingga peserta didik bisa mengamalkannya dalam kehidupan.
2. Sebagai Muaddib, artinya apabila mu’addib sebagai isim fa’il dari kata
“addaba – yuaddibu –ta’diiban” yang berarti mendisiplinkan atau menamkan
sopan santun. Maka seorang mu’addib adalah seseorang yang memiliki
kedisipilinan kerja yang dilandasi dengan etika, moral, dan sikap yang santun,
serta mampu menamkannya kepada peserta didik melalui contoh untuk ditiru
oleh peserta didik.
3. Sebagai Mudarris, artinya orang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual
lebih, dan berusaha membantu menghilangkan, menghapus
kebodohan/ketidaktahuan peserta didik dengan cara melatih intelektualnya
(intellectual training) melalui proses pembelajaran sehingga peserta didik
memiliki intelektual dan keterampilan.
4. Seorang Mursyid, artinya orang yang memiliki kedalaman spiritual atau
memiliki tingkat penghayatan yang mendalam terhadap nilai-nilai

12
keagamaan, memiliki ketaatan dalam menjalankan ibadah, serta berakhlak
mulia.
Menurut Madya Susilo Eko “guru adalah “seorang yang bertanggung jawab
untuk memberikan bimbingan secara sadar terhadap perkembangan kepribadian
dan kemampuan peserta didik baik itu dari aspek jasmani, maupun rohaninya
agar ia mampu hidup mandiri dan dapat memenuhi tugasnya sebagai makhluk
Tuhan, sebagai individu dan juga sebagai makhluk sosial”.
Sebagaiman firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 58:

ِ َّ‫ت ا ِٰلٰٓى اَ ْه ِل َه َۙا َواِذَا َح َك ْمت ُ ْم بَيْنَ الن‬


‫اس ا َ ْن ت َ ْح ُك ُم ْوا‬ ِ ‫ّٰللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْم ا َ ْن ت ُ َؤدُّوا ْاَلَمٰ ٰن‬
ّٰ ‫ا َِّن‬
‫صي ًْرا‬ ِ َ‫س ِم ْيعً ۢا ب‬
َ َ‫ّٰللاَ َكان‬ ّٰ ‫ظ ُك ْم ِب ٖه ِۗ ا َِّن‬ ّٰ ‫ِب ْالعَ ْد ِل ِۗ ا َِّن‬
ُ ‫ّٰللاَ نِ ِع َّما يَ ِع‬
Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat”. (QS. An-Nisa: 58)

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kualifikasi guru adalah jenjang pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang guru yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang
relevan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Terkait dengan kualifikasi dan kompetensi guru maka dapat dirujuk Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Menteri
Pendidi kan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.
3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
4. Ada 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, anatara lain:
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadianq, kompetensi professional, dan
kompetensi sosial.
5. Layanan yang berkualitas yang diberikan oleh seorang guru akan meningkatkan
penghargaan dari masyarakat terhadap pekerjaan guru. Di dalam Al-Qur’an
dijelaskan tentang pentingnya kompetensi guru, sebagai mana firman Allah pada
surat Al-An’am ayat 135.
B. Saran
Dari penjelasan dia atas tentang “Hakikat Kualifikasi dan Kompetensi Guru”
pasti tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat serta penyusunan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang
diharapkan oleh para pembaca dalam khususnya pembimbing mata kuliah Profesi dan
Etika Keguruan. Oleh karena itu, penulis berharap kepada pembaca dan dosen
pembimbing mata kuliah untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya konstruksif
dalam menyelesaikan makalah yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arifai, A. (2018). Kompetensi Kepribadian Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam.


Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 3(1), 27–38.
https://doi.org/10.48094/raudhah.v3i1.21
Ananda, Rusydi. Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI). Vol. 13, 1959.
Harun Al-Rasyid. “Analisis Standar Kualifikasi Akademik Guru SD Di Kecamatan Kras
Kabupaten Kediri.” Widyagogik 1, no. 1 (2013): 1–16.
Hasyim, M. “Penerapan Fungsi Guru Dalam Proses Pembelajaran.” Auladuna 1, no. 2 (2014):
265–76. http://103.55.216.56/index.php/auladuna/article/view/556.
Idris, M. (2019). Standar Kompetensi Guru Profesional. Ta’dibi: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 5(2), 41.
Mainuddin. (2017). Mainuddin Abstrak. Kompetensi Guru Dalam Perspektif Pendidikan
Islam, 9(September 2017), 1–25.
II, BAB, K DIKLAT, and SPPDANK GURU. “A. Kualifikasi Pendidikan.”
Eprints.Walisongo.Ac.Id. Accessed March 8, 2023.
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/147/.
Uno, HB, and SE Nina Lamatenggo. “Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek Yang
Memengaruhi,”2022.
https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=taWBEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&
dq=tugas+guru+dalam+pembelajaran&ots=8C9nhN0SuG&sig=cet8g7i0rexutgS7LaflL
Njxg5U.
Uno, H. B., & Nina Lamatenggo, S. E. (2022). Tugas Guru dalam pembelajaran: Aspek yang
memengaruhi. Bumi Aksara.

15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai