Anda di halaman 1dari 2

Cari Pengertian dari pre experimental,true experimental,factorial experimental,quasi experimental

dan berikan masing-masing 2 contoh !

1. Pre-experimental
Penelitian pre-eksperimen atau pre-experimental designs merupakan rancangan penelitian
yang belum dikategorikan sebagai eskperimen sungguhan. Hal tersebut karena pada
rancangan ini belum dilakukan pengambilan sampel secara acak atau random serta tidak
dilakukan kontrol yang cukup terhadap variabel penganggu yang dapat mempengaruhi
variabel terikat.

Contoh :
 Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap
prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek mengelas pada SMK. Terdapat empat
kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut, dua kelas diberi pelajaran dengan
metode demonstrasi (O1) dan duan kelas dengan metode ceramah (O2). Setelah 3
bulan, prestasi belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan
metode ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh positif untuk
pembelajaran praktek mengelas.
 Penelitian terhadap perbedaan minat siswa yang diajar dengan menggunakan model
X sebelum dan setelah diberi perlakuan. Beberapa kekurangan akan muncul dalam
penelitian tersebut. Penelitian tidak menjamin bahwa minat siswa bertambah
karena mengikuti pertemuan tersebut (model X). Minat dapat tumbuh secara
natural, misalnya tanpa diberi perlakuan pun minat akan tetap tumbuh meskipun
kecil. Kemungkinan perubahan minat dapat terjadi karena dipengaruhi oleh materi
yang diberikan pada saat diterapkan model X.

2. True-experimental
Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam
desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian)
dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang
digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random
(acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang
dipilih secara random.

Contoh :
 Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat anti hipertensi baru (X), pengelompokan
dilakukan dengan random, kemudian kelompok perlakuan dan tanpa perlakuan
(placebo) diukur dahulu tekanan darahnya, setelah itu, kelompok perlakuan
diberikan obat hipertensi (X). Kemudian setelah perlakuan diukur tekanan darah
baik pada kelompok perlakuan maupun yang tanpa perlakuan.
 Peneliti ingin mengetahui pengaruh diuresis dari air kelapa. Subyek penelitian
mencit, sebelum melakukan penelitian dilakukan randomisasi untuk kelompok
perlakuan yaitu dengan pemberian air kelapa dan kelompok tidak mendapatkan
perlakuan atau plasebo.
3. Factorial experimental
Eksperimen faktorial adalah suatu desain eksperimen di mana seluruh level dari suatu faktor
dikombinasikan dengan seluruh level dari faktor-faktor lainnya. Eksperimen faktorial
digunakan untuk menyelidiki secara bersamaan efek beberapa faktor berlainan.

Contoh :

 Tabel diatas merupakan contoh penelitian factorial 2 faktor karena memiliki


duia VB atau disebut juga penelitian factorial desain 3 X 2 karena warna
ruangan VB1 memiliki 3 variasi dan iklan VB2 memiliki 2 variasi. Dengan
demikian penelitian tersebut membutuhkan enam kelompok.
 Dilakukan penelitian unluk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru
terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakal. Untuk itu dipilih empar
kelompok secara random. Variabel moderalomya adalah jenis kelamin, yaitu
laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2).

4. Quasi experimental
Eksperimen kuasi adalah eksperimen yang memiliki perlakuan (treatments), pengukuran-
pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperiment (experimental units)
namun tidak menggunakan penempatan secara acak. Pada penelitian lapangan biasanya
menggunakan rancangan eksperiment semu (kuasi eksperimen).

Contoh :
 Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi terhadap
derajat kesehatan karyawan. Desain penelitian dipilih satu kelompok karyawan.
Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah diberi perlakuan senam pagi
setiap hari dan yang setengah lagi tidak. O1 dan O3 merupakan derajat kesehatan
karyawan sebelum ada perlakuan senam pagi. O2 adalah derajat kesehatan
karyawan setelah senam pagi selama 1 tahun. O4, adalah derajat kesehatan
karyawan yang tidak diberi perlakuan senam pagi. Pengaruh senam pagi terhadap
derajat kesehatan karyawan adalah (02-O1) – (O4 O3).
 Jika ada 4 kelas dalam satu sekolah, maka peneliti cukup memilih 2 kelas sebagai
kelas kontrol, dan 2 kelas sebagai kelas eksperimen. Sementara siswa di tiap kelas
tersebut dibiarkan apa adanya, tanpa dilakukan pengacakan.

Anda mungkin juga menyukai