Anda di halaman 1dari 22

ANGGA DEBBY FRAYUDHA

ORGANISASI SEKOLAH

Oleh : Angga Debby Frayudha, M. Pd

I Pendahuluan
A. Latar Belakang

Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan


potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-
tugas kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai
anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus
dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan
tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada beberapa aspek
antara lain: jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan
organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis sekolah tersebut
(Depdikbud, 1983:2). Dalam struktur organisasi terlihat hubungan dan
mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha
sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang
sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia
diharapkan mampu meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi
terlaksanannya proses belajar mengajar yang efektif, dan mengaktuaklisasikan
sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai
kemampuan organizational pendidikan yang efektif.
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah perlu melakukan pendekatan
terhadap strategi global sebagai suatu tuntutan untuk dapat mengelola sebuah
organisasi sekolah secara berhasil. Memimpin sebuah organisasi sekolah yang
produktif berarti mengetahui dan memahami perilaku individu di dalam
organisasi sekolah tempat kerja para guru dan seluruh staf yang terlibat, dan

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan organisasi


sekolah. Peranan utama kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi
(organizational leader) adalah mengerahkan seluruh staf sekolah untuk
bekerja sama sebagai sebuah tim dalam rangka melaksanakan program
pertumbuhan dan peningkatan bagi seluruh siswa agar secara akademik
berhasil. Sehubungan dengan itu, tantangan utama kepala sekolah sebagai
pemimpin organisasi adalah bagaimana dia dapat memadukan antara
kepentingan organisasi sekolah dan berbagai potensi, minat dan bakat para
anggotanya sebagai asset demi kemajuan sekolah.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian organisasi sekolah?
2. Bagaimana struktur organisasi sekolah?
3. Apa wewenang dan tanggung jawab organisasi sekolah?
4. Apa peranan organisasi sekolah?
5. Apa manfaat organisasi sekolah?
6. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan organisasi
sekolah?

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Sekolah

Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan


yakni dalam penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok
kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang
dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam suatu susunan atau struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas dan
fungsi masing-masing kesatuan serta hubungan vertikal horizontal antara
kesatuan-kestuan tersebut.
Dalam penyelenggaraan pendidikan lembaga pendidikan tidak dapat
lepas dari organisasi negara. Untuk organisasi ini Mulyani A. Nurhadi
mmbedakan menjadi dua yaitu organisasi makro dan mikro. Organisasi
pendidikan makro adalah organisasi pendidikan dilihat dari segi organisasi
secara luas. Dalam struktur organisasi, organisasi pendidikan pada tingkat
makro dibedakan atas: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Pusat,
Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pendidikan
Dan Kebudayaan di Kabupaten/Kotamadya dan Kantor Pendidikan dan
Kebudayaan tingkat Kecamatan. Organisasi pendidikan mikro adalah
organisasi pendidikan dilihat dengan titik tolak dengan unit-unit yang ada
pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan penyelenggara langsung proses
belajar mengajar. Struktur disetiap sekolah atau lembaga tidak seluruhnya
sama. Mungkin disuatu sekolah terdapat sesuatu unit sekolah yang disekolah
lain tidak terdapat karena disebabkan kekurangan tenaga atau sarana lain.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar
bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah
sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai
mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Definisi organisasi sekolah dari para ahli :
Organization is the form of every human association for the attainment of
comon purpose (James D. Oony)
An organization as a system of cooperative activities of two or more
persons (Chester I. Barnard)
Dari definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah
sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang
berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah
dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai
tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.

B. Struktur Organisasi Sekolah

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Koordinator TU

Wakasek Wakasek Wakasek Wakasek


Sarana/Prasarana Kesiswaan Kurikulum Humas

Koordinator BK Wali Kelas


Guru Mapel

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Organisasi Siswa Intra Sekolah


(OSIS)

Gb. Struktur Organisasi Sekolah

C. Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah

Wewenang ( Authority ) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai


penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal,
untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu
wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman
dan kepemimpinan. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat
tercapai.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab (responsibility)
yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan
menerima wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan
pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan
kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan
harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan
diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan
diambil.
Wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi
sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai
pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam
organisasi sekolah:
1. Kepala sekolah
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain :

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

a. Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah.


b. Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran
Kurikulum/Program.
c. Mengembangkan SDM.
d. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan
kependidikan.
e. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar.
f. Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan.
g. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
h. Menetapkan Program Kerja Sekolah.
i. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi.
j. Melegalisasi dokumen organisasi.
k. Memutuskan mutasi siswa.
l. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan.
m. Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.
n. Memberi pembinaan warga sekolah.
o. Memberi penghargaan dan sanksi.
p. Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

2. Komite sekolah
Wewenang dan tangung jawab, antara lain:
a. Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan.
b. Mengawasi kebijakan sekolah.
3. Kepala Tata usaha
Wewenang dan tanggung jawab tata usaha, antara lain :
a. Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.
b. Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.
c. Mengurus administrasi kepegawaian.
d. Mengurus administrasi kesiswaan.
e. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

f. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.


g. Menyusun administrasi lainnya.
h. Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada kepala
sekolah secara berkala.
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
a. Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan
Kurikulum/Program.
c. Memantau pelaksanaan Pembelajaran.
d. Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum.
e. Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
g. Menyusun kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran.
h. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran.
i. Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru.
j. Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru.
k. Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan.
l. Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program
Pembelajaran.
m. Memverifikasi Kurikulum.
n. Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas 3.
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
a. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS).
c. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.
d. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk
beasiswa.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K (ketertiban, kedisiplinan,
keamanan, dan kekeluargaan).

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

f. Membina program kegiatan OSIS.


g. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS.
h. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib
siswa.
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba.
j. Mengkoordinasikan ekstrakurikuler.
k. Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar.
6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
a. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.
b. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana.
c. Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara
berkala.
d. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.
e. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana.
f. Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara
berkala.
7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua /
wali siswa.
b. Membina hubungan sekolah dengan Komite Sekolah.
c. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga-
lembaga pemerintah, dunia usaha - dunia industri, dan lembaga sosial
lainnya.
d. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
e. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua /
wali siswa.
f. Membina hubungan sekolah dengan Komite Sekolah.
g. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga
pemerintah dan lembaga sosial lainnya serta dunia usaha - dunia
industry.

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

h. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala


8. Koordinator BK
Peran Guru Pembimbing menurut PP No. 74 Tahun 2008 Guru bimbingan
dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dalam
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan
pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta
didik dalam:
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang
harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk
mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
9. Guru
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
a. Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai
dengan bidang studi
b. Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
c. Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
d. Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa
hasil tugas itu untuk dinilai.

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

e. Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan


kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
f. Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk
memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang
kurang cerdas, dan siswa yang membandel.
g. Memperhatikan hasil ulangan EBTA, EBTANAS, dan mengisi daftar
nilai siswa.
h. Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya.
10. Siswa
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
a. Menuntut ilmu sebaik-baiknya
b. Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya
c. Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah

D. Peran Organisasi Sekolah


Peranan dari masing-masing struktur organisasi sekolah antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Berperan dalam dan bertugas sebagai :
a. Kepala Sekolah Sebagai Edukator
Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah
memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme
tenaga kependidikan di sekolahnya. Fungsi kepala sekolah sebagai
edukator adalah menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan
nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada tenaga
kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik,
seperti team teaching, moving class dan mengadakan program
akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.
Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerjanya sebagai edukator, khususnya dalam peningkatkan kinerja

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

tenaga kependidikan dan prestasi belajar anak didik dapat


dideskripsikan sebagai berikut :
• Mengikutsertakan para guru dalam penataran atau pelatihan untuk
menambah wawasannya; memberikan kesempatan kepada guru-guru
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan
belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
• Berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik agar
giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan
diperlihatkan di papan pengumuman. Hal ini bermanfaat untuk
memotivasi para peserta didik agar lebih giat belajar dan
meningkatkan prestasinya.
• Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah dengan cara
memotivasi guru dan siswa.
b. Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Sebagai manajer, kepala sekolah mau dan mampu
mendayagunakan sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan
visi, misi, dan mencapai tujuannya. Kepala sekolah mampu
menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir secara analitik,
konseptual, harus senantiasa berusaha menjadi juru penengah dalam
memecahkan berbagai masalah, dan mengambil keputusan yang
memuaskan stakeholders sekolah. Memberikan peluang kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan profesinya. Semua peranan tersebut
dilakukan secara persuasif dan dari hati ke hati. Dalam rangka
melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah perlu
memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga
kependidikan melalui persaingan yang membuahkan kerja sama
(cooperation), memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan
untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh
tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang
program sekolah.
c. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan erat


dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat
pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah.
Secara spesifik, kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk
mengelola kurikulum, mengelola administrasi kearsipan, dan
administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara
efektif dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah. Untuk
itu, kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas ke
dalam tugas-tugas operasional.
d. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang
dilakukan oleh tenaga kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993)
menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang
secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari
tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan
kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang
tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah
sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.
e. Kepala Sekolah Sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan
petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan dan kemampuan
tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan
mendelegasikan tugas. Wahjosumijo (1999) mengemukakan bahwa
kepala sekolah sebagai pemimpin harus memiliki karakter khusus yang
mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan
profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.
Kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin dapat dianalisis dari
aspek kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi
dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan
berkomunikasi. Sedangkan kepribadian kepala sekolah sebagai
pemimpin akan tercermin dalam sifatnya yang: jujur, percaya diri,

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa


besar, emosi yang stabil, dan teladan.

f. Kepala Sekolah Sebagai Inovator


Dalam rangka melakukan peranan dan fungsinya sebagai
inovator, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang tepat untuk
menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan
kepada tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model
pembelajaran yang inovatif. Kepala sekolah sebagai inovator dalam
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan akan tercermin
dari caranya melakukan pekerjaan secara konstruktif, kreatif, delegatif,
integratif, rasional, obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin,
adaptable, dan fleksibel.
Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari,
menemukan dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah.
Gagasan baru tersebut misalnya moving class. Moving class adalah
mengubah strategi pembelajaran dari pola kelas tetap menjadi kelas
bidang studi, sehingga setiap bidang studi memiliki kelas tersendiri,
yang dilengkapi dengan alat peraga dan alat-alat lainnya. Moving class
ini biasa dirangkaikan dengan pembelajaran terpadu, sehingga dalam
suatu laboratorium bidang studi dijaga oleh beberapa guru yang
bertugas memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam belajar.
g. Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat
untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat
ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja,
disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan
berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar
(PSB).

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

h. Kepala Sekolah Sebagai Pejabat Formal


Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan terjadi melalui
dua bentuk, yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal.
Kepemimpinan formal terjadi apabila jabatan atau otoritas formal
dalam organisasi diisi oleh orang yang ditunjuk atau dipilih melalui
proses seleksi. Sedangkan kepemimpinan informal terjadi ketika
kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang yang
muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus
yang dimiliki atau sumber daya yang dimilikinya dirasakan mampu
memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan anggota
organisasi.
Sebagai pejabat formal, pengangkatan seseorang menjadi kepala
sekolah harus didasarkan atas prosedur dan peraturan yang berlaku.
Prosedur dan peraturan tersebut dirancang dan ditentukan oleh suatu
unit yang bertanggung jawab dalam bidang sumber daya manusia.
Dalam hal ini perlu ada kerjasama dengan unit yang berkaitan dengan
pengelolaan dan penyelenggaraan sekolah.
Peranan kepala sekolah sebagai pejabat formal secara singkat dapat
disimpulkan bahwa kepala sekolah diangkat dengan surat keputusan
oleh atasan yang mempunyai kewenangan dalam pengangkatan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku; memiliki tugas dan
tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu
dilaksanakan; secara hirarki mempunyai atasan langsung, atasan yang
lebih tinggi dan memiliki bawahan; dan mempunyai hak kepangkatan,
gaji dan karier.
Secara umum, dalam penerapannya kepala sekolah bertugas
memimpin dan mengkoordinasikan semua pelaksanaan rencana kerja
harian, mingguan, bulanan catur wulan dan tahunan. Mengadakan
hubungan dan kerjasama dengan pejabat-pejabat resmi setempat dalam
usaha pembinaan sekolah.
2. Komite Sekolah

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Berperan dalam membina dan menghimpun potensi warga sekolah


dalam rangka mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas.
3. Kepala Urusan Tata Usaha
Berperan dalam menyusun program tata usaha sekolah, mengurus
administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pengembangan karier
pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah,
menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, membuat laporan kegiatan
tata usaha.
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Berperan dalam menyusun program pengajaran, pembagian tugas
guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan/evaluasi, kriteria
kenaikan/ketidaknaikan/kelulusan, mengarahkan pembuatan satpel,
membina lomba akademis, dan MGMP.
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Berperan dalam menyusun program pembinaan OSIS,
melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, pemilihan
siswa teladan/penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler,
membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.
6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
Berperan dalam menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana,
mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola
pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan
urusan sarana dan prasarana secara berkala.
7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Berperan dalam mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah
dengan orang tua/wali siswa, membina hubungan antar sekolah, komite
sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan pelaksanaan
hubungan masyarakat secara berkala.
8. Koordinator BK
Berperan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa/ siswi, mengatasi
kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukan siswa/ siswi pada

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

asaat proses belajar mengajar berlangsung, mengatasi kesulitan yang


berhubungan dengan : kesehatan jasmani, kelanjutan studi, perencanaan
dan pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat, dan masalah sosial
emosional sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan
terhadap dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
yang lebih luas.
9. Guru
Berperan dalam mendidik, membimbing dan mengarahkan siswa
dan siswi melalui proses belajar mengajar di sekolah serta berperan dalam
pembentukan kepribadian setiap siswa dan siswi.

E. Pentingnya Organisasi Sekolah


Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau
susunan yakni dalam penyusunan/ penempatan orang-orang dalam suatu
kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-
orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-
masing. Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab itu
dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju ke arah
tercapainya tujuan bersama.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan
tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai
tujuannya dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan dan
wewenang yang telah ditentukan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
sesudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan
formal ini tercapai sepenuhnya. Kita mengetahui unsur personal di dalam
lingkungan sekolah adalah, kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid. Di
samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ada di bawah instansi
atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen yang
bersangkutan. Di negara kita, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di
sekolah itu, sehingga ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam
struktur organisasi sekolah ia didudukkan pada tempat paling atas.

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui


apa tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan
sekolah (yang biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).
Demikian juga terlihat apakah di suatu sekolah dibentuk satuan tugas
(unit kerja) tertentu seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagian
perpustakaan, bagian kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini
tentunya akan memperlancar jalannya "roda" pendidikan di sekolah tersebut.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah
yang menunjukkan kekuasaan yang berlebihan (otoriter). Suasana kerja dapat
lebih berjiwa demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak
yang bertanggung jawab. Partisipasi aktif yang mendidik (pedagogis) dapat
digiatkan melalui kegairahan murid sendiri yang bergerak dengan wadah OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah). Oleh karena itu di dalam memikirkan
pembentukan organisasi sekolah, maka fungsi dan peranan OSIS tidak boleh
dilupakan.

F. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi


Sekolah
1. Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya sekolah yang ada di Indonesia dapat
dibedakan atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Perguruan Tinggi.
Keadaan fisik dan perkembangan jiwa anak jelas berbeda antara anak
tingkat yang satu dengan tingka berikutnya. Contohnya : di sekolah dasar
biasanya tidak ada seksi bimbingan penyuluhan (Guidance and Conseling)
sebab masalah ini merupakan tugas rangkapan dari kepala sekolah, dan
hingga saat ini yang memegang adalah pemerintah dan Depdikbud tidak
atau belum mengangkat seorang pembimbing khusus bagi sekolah dasar.
Lain halnya dengan sekolah lanjutan, biasanya tersedia satu orang
tenaga konselor atau pembimbing dengan tugas pokoknya sebagai
pembimbing. Karena itu biasanya di sekolah lanjutan dalan struktur

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

organisasinya kita dapati seksi GC (Guidance and Conseling/ seksi


bimbingan penyuluhan). Masih banyak bidang-bidang lain yang ditangani
secara khusus pada sekolah lanjutan tetapi tidak demikian pada sekolah
dasar, misalnya masalah Organisasi Intara Sekolah (OSIS), penggarapan
majalah dinding, pengelolaan perpustakaan sekolah, dan bagian
pengajaran yang menangani kelancaran dan pengembangan
kurikulum/program pendidikan dan pengajaran.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas yang
ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah
lanjutan. Ciri khas perguruan tinggi di Indonesia yang mengemban tugas
Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat memungkinkan perguruan tinggi berkembang secara
otonom, sehingga semakin bervariasi susunan organisasinya.
2. Jenis Sekolah
Berdasarkan jenis sekolah, kita membedakan ada sekolah umum dan
sekolah kejuruan. Sekolah umum adalah sekolah-sekolah yang program
pendidikannya bersifat umum dan bertujuan utam untuk melajutkan studi
ketingkat yang lebih tinggi lagi. Sedangkan yang dimaksud sekolah
kejuruan adalah sekolah-sekolah yang pendidikannya mengarah kepada
pemberian bekal kecakapan atau keterampilan khusus setelah selesai
studinya, anak didik dapat langsung memasuki dunia kerja dalam
masyrakat.
Dengan melihat perbedaan program pendidikan (kurikulum dan
tujuan) yang hendak dicapai maka struktur organisasi sekolah yang
berlainan jenis tersebut pasti berlainan pula. Perbedaan organisasi ini
mungkin dapat digambarkan antara lain sebagai berikut :
• Pada sekolah kejuruan terdapat petugas (koordinator) praktikum,
sedangkan pada sekolah umum tidak.
• Pada sekolah kejuruan terdapat petugas bagian ketenaga kerjaan
penempatan alumni, sedangkan pada sekolah umum tidak.
3. Besar Kecilnya Sekolah

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Sekolah yang besar tentulah memiliki jumlah mirid, jumlah kelas,


jumlah tenaga guru, dan karyawan serta fasilitas yang memadai. Sekolah
yang kecil adalah sekolah yang cukup memenuhi syarat minimal dari
ketentuan yang berlaku.
Tipe sekolah secara implisit menunjukkan besar kecilnya sekolah
yang bersangkutan. Dengan begitu akan mempengaruhi penyusunan
struktur organisasi sekolah karena makin besar jumlah murid tentu saja
semakin beraneka ragam kegiatan yang dapat dilakukan baik yang bersifat
kurikuler maupun kegiatan-kegiatan penunjang pendidikan.

4. Letak dan Lingkungan Sekolah


Letak sebuah sekolah dasar yang ada di daerah pedesaan akan
mempengaruhi kegiatan sekolah tersebut, berbeda dengan sekolah dasar
yang ada di kota, demikian pula sekolah lanjutan pertama yang kini mulai
didirikan hampir di setiap daerah kecamatan, kegiatan dan programnya
tentulah berbeda dengan sekolah-sekolah lanjutan di kota apalagi di kota
besar. Ada kecenderungan yang nyata, bahwa sekolah-sekolah di pedesaan
lebih berintegrasi dengan masyarakat sekitarnya. Hal ini berakibat pula
ada hubungan yang lebih akrab diantara orang tua murid dengan sekolah.
Dari segi keadaan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah
mungkin ada dalam lingkungan masyarakat petani, masyrakat nelayan,
masyarakat buruh, masyarakat pegawai negeri, dan lain-lain. Perhatikan
kelompok masyarakat yang berbeda ini terhadap dunia pendidikan bagi
anak-anak mereka di sekolah pasti menunjukkan berbagai variasi
perbedaan. Oleh karenanya dalam penyusunan struktur organisasi sekolah,
hal-hal tersebut perlu diperhatikan.

G. Review

Berdasarkan apa yang telah menjadi tugas dan peran dari masing-
masing anggota organisasi sekolah di atas, sebagian dari peran dan tugas
tersebut telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada kenyataanya

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

masih juga terdapat penyimpangan – penyimpangan yang tidak sesuai dengan


tugas dan peran masing-masing anggota organisasi sekolah. Penyimpangan
tersebut kemungkinan disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan kewajiban
masing-masing dan juga rendahnya rasa tanggung jwab akan pekerjaannya.
Beberapa praktek yang tidak sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-
masing antara lain sebagai berikut;
Guru seharusnya berperan sebagai pendidik, yaitu selain tugas guru
untuk mentransfer ilmu, guru juga berperan dalam pembentukan karakter
siswanya. Namun, pada kenyataannya, masih terdapat guru yang hanya
sekedar mengajar, mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan
pelajaran sesuai dengan bidang studi, tanpa memperhatikan sejauh mana
kepahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, sehingga guru tersebut
kurang dapat memahami karakter setiap anak didiknya. Sebagai contoh, guru
memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswanya. Tetapi pada pertemuan
selanjutnya, guru tidak membahas PR tersebut. Tentu saja hal ini akan
menanamkan pola pikir pada siswa bahwa PR itu hanya sebagai latihan dan
guru tidak menghargai siswa mana yang selalu mengerjakan PR. Dan pada
akhirnya, kebiasaan untuk tidak mengerjakan PR akan tertanam pada diri
siswa. Contoh lainnya adalah ada guru yang melakukan hukuman fisik apabila
siswanya tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini
tentunya melanggar dari apa yang termasuk tugas dan wewenang guru. Guru
harusnya mendidik siswanya dengan cara yang sepantasnya bukan melakukan
hukuman fisik yang memberatkan siswa.
Coordinator BK berperan dalam membantu mengatasi kesulitan
peserta didik. Sehingga diharapkan guru BK dekat dengan siswanya. Akan
tetapi pada kenyataannya, BK kurang populer di kalangan siswa. Sehingga
banyak diantara siswa yang lebih suka memendam masalahnya daripada
membaginya dengan guru BK. BK pun selalu dikaitkan dengan siswa yang
suka melanggar peraturan sekolah. Hal inilah yang seharusnya menjadi
masukan bagi koordinator BK di setiap sekolah untuk lebih memberikan

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

gambaran kepada siswa bahwa mereka itu butuh BK untuk memecahkan


masalah mereka ketimbang memendamnya sendiri.
Kepala Bagian Tata Usaha berperan untuk mengatur urusan
administrasi siswanya. Dalam mengatur hal tersebut, tentunya diperlukan
sistem yang dapat mengatur urusan itu dengan rapi. Sehingga ketika ada salah
seorang siswa yang memerlukan data dirinya untuk suatu keperluan, pihak TU
tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencarinya. Akan tetapi masih
terdapat juga suatu sekolah dimana koord. TU belum mampu mengurusi
urusan administrasi siswanya dengan cepat.
Di dalam suatu organisasi sekolah, terdapat laboran dan pustakawan.
Yang mana laboran bertugas untuk menjaga laboratorium sekolah. Sedangkan
pustakawan adalah orang yang bertugas di perpustakaan. Sebagai seorang
laboran, harus mampu menjaga dan mengatur kondisi laboratorium. Mengecek
apakah alat-alat untuk praktikum sudah lengkap atau belum sehingga ketika
siswa melakukan praktikum di laboratorium, masalah ketidaktersediaan alat
tidak akan muncul. Namun, pada kenyataannya, masih ada laboran yang lalai
akan tugasnya. Akibatnya kegiatan praktikum siswa menjadi terhambat.
Begitu pula dengan pustakawan. Dia bertugas untuk menjaga perpustakaan
dan mengurusi bagian peminjaman dan pengembalian buku. Selain itu, tugas
pustakawan juga untuk mengelompokkan buku menurut isinya untuk
memudahkan siswa dalam mencari buku yang ia inginkan. Pustakawan juga
harus mampu menarik minat siswanya agar mau mengunjungi perpustakaan.
Hal ini tentunya memerlukan kerja sama dengan guru mata pelajaran. Akan
tetapi, pada kenyataannya kerja sama tersebut tidak berjalan dengan lancar.
Misalnya saja, seorang guru menyuruh siswanya untuk pergi ke perpustakaan
untuk mencari materi mengenai subbab yang sedang di bahas. Ketika sampai
perpustakaan, siswa tidak mampu menemukan buku yang dimaksud. Artinya,
tidak ada koordinasi yang baik antara guru dengan petugas perpustakaan.

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam


merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan.
Struktur organisasi sekolah terdiri dari kepala sekolah, komite sekolah,
wakil kepala sekolah, coordinator BK, guru dan siswa. Masing-masing
memiliki tugas, wewenang dan peran.
Organisasi sekolah itu penting karena melalui struktur organisasi yang
ada tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan wewenang kepala sekolah,
apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal sebagai
pengawai tata usaha).
Demikian juga terlihat apakah di suatu sekolah dibentuk satuan tugas
(unit kerja) tertentu seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagian
perpustakaan, bagian kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini
tentunya akan memperlancar jalannya "roda" pendidikan di sekolah tersebut.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun organisasi
sekolah antara lain adalah tingkat sekolah, jenis sekolah, besar kecilnya
sekolah, letak dan lingkungan sekolah.

B. SARAN

Dalam menjalankan setiap tugas dan wewenang serta tanggung jawab


dari masing-masing anggota organisasi sekolah, tiap anggota harus melakukan
koordinasi dengan anggota yang lainnya sehingga dapat tercipta
keharmonisan. Setiap anggota harus mampu malaksanakan tugas dan perannya
dengan penuh tanggung jawab. Dengan tanggung jawab dan kerja sama positif
yang dibangun tersebut, tentunya visi, misi maupun program yang
direncanakan sekolah bisa terwujud.

Email : mpyenk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai