Anda di halaman 1dari 15

Model pembelajaran menjadi bagian terpenting dari proses belajar mengajar, pemilihan

model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dari proses belajar
mengajar. Karena itu mengenal model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas
terkadang membuat guru menjadi bingung untuk memilih model yang mana. Kali ini
pakarnis sekalian tidak perlu bimbang khusunya para guru dibawah ini saya akan
menjelaskan 20 contoh model pembelajaran beserta langkan-langkahnya,
silahkan dipilih tidak perlu bingung lagi tinggal sesuaikan dengan kondisi kelasnya.
A. Model Numbered Heads Together (NHT)

1. Langkah pertama melakukan persiapan


2. Langkah kedua pembentukan kelompok
3. Langkah ketiga Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
4. Langkah keempat diskusi masalah
5. Langkah kelima Memanggil Nomor Anggota atau pemberi jawaban
6. Langkah Keenam Memberikan kesimpulan

Dapat membaca selengkap penjelasnya disini 6 Langkah Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).
B. Model Student Team-Achievement Division (STAD)

1. Langkah pertama membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara


heterogen (campuran menurut prestasi, suku, jenis kelamin dan sebagainya)
2. Langkah kedua guru menyajikan pelajaran
3. Langkah ketiga Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok (anggota yang paham menjelaskan kepada anggota
lainnya sama semua anggota kelompok mengerti)
4. Langkah keempat Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Langkah kelima Memberikan evaluasi terhadap hasil pembelajaran
6. Langkah kelima Memberikan kesimpulan

C. Model Pembelajaran Jigsaw

1. Langkah pertama siswa dikelompokkan kedalam 4 anggota per/tim


2. Langkah kedua tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Langkah ketiga tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Langka keempat Setiap anggota dari tim yang berbeda yang mempelajari
bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5. Langkah kelima Setalah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab
yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-
sungguh.
6. Langkah Keenam Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Langkah ketujuh guru memberikan evaluasi dari proses pembelajaran
8. Langkah kedelapan penutup

D. Model Pembelajaran Example non Example :

1. Langkah Pertama Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan


pembelajaran
2. Langkah Kedua Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP
3. Langkah Ketiga Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4. Langkah Keempat Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Langkah Kelima Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Langkah KeenamMulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Langkah Ketujuh Kesimpulan

E. Model Pembelajaran Cooperatif Script :

1. Langkah Pertama Guru membagi siswa untuk berpasangan


2. Langkah KeduaGuru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
3. Langkah Ketiga Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Langkah Keempat Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
5. Langkah Kelima Sementara pendengar :
6.  – Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
7.  – Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
8. Langkah Keenam Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
9. Langkah Ketujuh Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
10. Langkah Kedelapan Penutup

F. Model Pembelajaran Mind Mapping :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan
guru mencatat di papat dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
bandingan sesuai  konsep yang disediakan guru

G. Model Pembelajaran Problem Based Introduction :

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.


Memotivasi siswa  terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan  penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka da  proses-proses yang mereka gunakan

H. Model Pembelajaran Artikulasi :

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai


2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua
orang
4. Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari
guru dan pasangannya  mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan
teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami
siswa
7. Kesimpulan/penutup
I. Model Pembelajaran Berbasis Masalah :
a. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan
peserta didik melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario
secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif
pendapat
b. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang
diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang
tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang
relevan.
c. Tahap investigasi (investigation)
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik
mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan
dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut
haruslah relevan dan dapat dipahami.
d. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam
langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta
didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan
merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini
dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan
fasilitatornya.

J. Model Pembelajaran Picture and Picture :

1. Langkah Pertama Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


2. Langkah Kedua Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Langkah Ketiga Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4. Langkah Keempat Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Langkah Kelima Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar
tersebut
6. Langkah Keenam Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai
menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi  yang ingin dicapai
7. Langkah KetujuhKesimpulan/rangkuman
K. Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur :

1. Langkah Pertama Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor
2. Langkah Kedua Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan
nomorkan terhadap tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu
bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa
nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
3. Langkah Ketiga Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok.
Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa
siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa
dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil
kerja sama mereka
4. Langkah Keempat Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Langkah Kelima Kesimpulan

L. Model Pembelajaran Berbasis Proyek :

1. Penentuan pertanyaan mendasar (Start With the Essential Question).


Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat
relevan untuk para peserta didik.
2. Mendesain perencanaan proyek (Design a Plan for the Project. Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan
emikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta  mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas
pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
(2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar
merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka
membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta
peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project) Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan
kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam
keseluruhan aktivitas yang  penting.
5. Menguji hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu
pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu
pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses
pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta
untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan
proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

M. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share :

1. Langkah Pertama Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


2. Langkah kedua Guru memberikan appersepsi mengenai materi yang
disampaikan
3. Langkah ketiga Guru menyampaikan isi materi
4. Langkah Keempat Guru memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian
siswa diberikan waktu untuk berpikir.
5. Langkah Kelima Siswa berpikir untuk memperoleh jawaban (waktu kurang
lebih 3 menit)
6. Langkah keenam Siswa diminta untuk berpasangan dengan temannya
7. Langkah Ketujuh Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk memecahkan
pertanyaan guru.
8. Langkah kedelapan Siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
9. Langkah kesembilan Guru memberikan kesimpulan dan meluruskan jawaban
siswa dan menambah jawaban siswa.

N. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Group Team :

1. Langkah Pertama Guru menyiapkan: kartu soal, lembar kerja siswa, dan
alat/bahan.
2. Langkah Kedua Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok
anggotanya lima/enam siswa).
3. Langkah Ketiga Guru mengarahkan aturan permainannya.
4. Langkah keempat siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat
orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan
suka.
5. Langkah Kelima Guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja di
dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
menguasai pelajaran tersebut.
6. Langkah keenam Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu kuis ini
mereka tidak dapat saling membantu.

O. Model Pembelajaran ROLE PLAY (Bermain Peran)


Langkah-langkah Penerapan :

1. Menetapkan topik : (Konflik interpersonal, Konflik antar golongan, Perbedaan


pendapat/perspektif, dll.
2. Tunjuk dua orang siswa/peserta didik maju ke depan untuk memerankan
karakter tertentu: 10 -15 menit.
3. Mintalah keduanya untuk bertukar peran.
4. Hentikan role play apabila telah mencapai puncak tinggi/dirasa sudah cukup.
5. Pada saat kedua siswa/peserta didik memerankan karakter tertentu di muka
kelas, siswa/peserta didik lainya diminta untuk mengamati dan menuliskan
tanggapan mereka.
6. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

P. Model Pembelajaran INDEX CARD MATCH (Mencari jodoh/pasangan


kartu)
Langkah-langkah Penerapan :

1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas


tersebut dibagi menjadi dua kelompok.
2. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada
potongan kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas satu pertanyaan.
3. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
4. Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban.
5. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain
akan mendapatkan jawaban.
6. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan
pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar
mereka tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman yang
lain.
7. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah
setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan
suara keras kepada teman-teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab
oleh pasangannya. Demikian seterusnya.
8. Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut.
Q. Model Pembelajaran Debat Aktif :

1. Kembangkan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah kasus atau isu
kontroversial dalam suatu topik yang relevan dengan Kompetensi
Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran.
2. Bagi kelas menjadi dua kelompok; tugaskan mereka pada posisi “pro” satu
kelompok, dan posisi “kontra” pada kelompok lainnya.
3. Minta setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka, dua atau tiga orang
sebagai juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.
4. Awali “debat” ini dengan meminta masing-masing juru bicara untuk
mengemukakan pandangannya secara bergantian.
5. Setelah itu, juru bicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk minta
pendapat guna mengatur strategi untuk membuat bantahan pada kelompok
lainnya.
6. Apabila dirasa cukup, maka hentikan debat ini (pada saat puncak perdebatan)
dengan tetap menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang
diperdebatkan.
7. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

R. Model Pembelajaran Reading Guide :

1. Langkah Pertama Tentukan bacaan yang akan dipelajari.


2. Langkah Kedua Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh
peserta atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh
mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
3. Langkah Ketiga Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya
kepada peserta.
4. Langkah Keempat Tugas peserta adalah mempelajari bahan bacaan tersebut
dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini
sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan.
5. Langkah Kelima Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan
jawaban kepada peserta.
6. Langkah Keenam Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan atau penjelasan
secukupnya.
7. Langkah Ketujuh Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut

S. Model Pembelajaran Point Counter Point :

1. Langkah Pertama Pilih satu topik yang mempunyai dua perspektif


(pandangan) atau lebih.
2. Langkah Kedua Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
perspektif (pandangan yang ada).
3. Langkah Ketiga Pastikan bahwa masing-masing kelompok duduk pada tempat
yang terpisah.
4. Langkah Keempat Mintalah masing-masing kelompok untuk menyiapkan
argumen sesuai dengan perspektif kelompoknya.
5. Langkah Kelima Pertemukan kembali masing-masing kelompok dan beri
kesempatan salah satu kelompok tertentu untuk memulai berdebat dengan
menyampaikan argumen yang disepakati dalam kelompok.
6. Langkah Keenam Undang anggota kelompok lain untuk menyampaikan
pandangan yang berbeda. Demikian seterusnya.
7. Langkah Ketujuh Beri klarifikasi atau kesimpulan dengan membandingkan isu-
isu yang anda amati.

T. Model Pembelajaran Information Search :

1. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai Kompetensi


Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran. (misalnya: hakikat manusia dalam
Islam).
2. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
3. Mampu mengidentifikasi karakter manusia Muslim kaffah.
4. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
5. Carilah ayat dan Hadis terkait.
6. Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang).
7. Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan/warnet yang sudah diketahui
oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
8. Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara
membagi referensi kepada mereka.
9. Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh
waktu (mis 10 menit) oleh guru.
10. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
11. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut.
12. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
Terdapat beberapa teknik metode pembelajaran kooperatif, yaitu:

A. Metode STAD (student Achievement Divisions)

Robert Slavin dkk telah mengembangkan metode ini. Metode ini digunakan oleh guru dalam memberikan

informasi setiap minggunya kepada siswa. Penilaian yang diberikan bisa verbal ataupun secara tertulis.

Langkah langkahnya sebagai berikut:

 Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4- 5 orang. Anggota kelompok
terdiri dari bermacam – macam anggota.
 Setiap anggota mempelajari materi dan salin gmembantu menguasai bahan ajar.
 Secara individual masing masing anggota kelompok saling mengevaluasi satu sama lain untuk mengetahui
penguasaan materi akademik yang telah dipelajari.
 Siswa diberikan penilaian berdasarkan tingkat penguasaan materi dan juga skor yang tertinggi. Terkadang
penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.

B. Metode Jigsaw

Berikut langkah langkahnya:

 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok yang berisikan 4- 5 anggota dan heterogen atau campuran.
 Bahan materi diberikan pada masing masing kelompok secara teks, dan mereka diminta untuk mempelajari
materi tersebut.
 Setiap kelompok mempelajari bahan yang sama dan kemudian dibahas dalam kelompok besar. Setiap
kelompok kecil membahas tentang materi yang dipelajarinya.
 Kemudian di akhir, dilakukan evaluasi setiap individu mengenai bahan yang dipelajari.

C. Metode G (Group Investigation)

Metode ini , guru melibatkan siswa dalam membuat perencanaan dan topik yang akan dipelajari. Kemudian

materi digunakan untuk mencoba menginvestigasi. Dalam metode ini, siswa dilatik dalam berkomunikasi dan
berfikir kritis dalam proses diskusi.

Langkah- langkahnya, yaitu:

 Seleksi topik
 Membuat perencanaan
 Implementasi
 Analisis dan sintesis
 Pelaporan hasil diskusi
 Evaluasi

D. Metode struktural
Metode ini dibentuk oleh Spencer Kagan, dengan tujuan mempengaruhi pola- pola interaksid alam

pembelajaran kelompok.

Metode struktural memiliki beberapa teknik pembelajaran, yaitu:

1. Make a Match

Larana Curran mengembangkan teknik ini, yaitu siswa mencari pasangan untuk belajar bersama tentang suatu

topik. Langkah- langkahnya:

 Guru menyiapkan kartu yang berisi topik dan akan dikocok nantinya.
 Setiap siswa akan mengambil satu kartu
 Kemudian siswa mencari kartu yang cocok dengan kartunya
 Siswa dengan kartu yang sama akan mempelajari topik yang sama
 Setelah belajar topik yang sama dan berdiskusi tentang tugas, kemudian di presentasikan hasilnya

2. Bertukar pasangan

Langkah- langkahnya sebagai berikut:

 Siswa pada awalnya dipagi berpasangan


 Kemudian mempelajari materi yang sama, namun pasangan lain mempelajari topik yang berbeda
 Kemudian siswa bertukar pasangan, dan salin gmempelajari topik pasangan lain.
 Setelah itu bertukar kembali ke pasangan semula dan memberikan informasi topik bahasan dari pasangan lain
dan mendiskusikannya

3. Berkirim salam dan soal

Langkah langkahnya sebagai berikut:

 Guru membagi kelompok siswa dalam kelompok kecil, kemudian kelompok ditugaskan untuk membuat
pertanyaan yang nantinya diajukan pada kelompok lain
 Kemudian masing masing kelompok mengirim perwakilan untuk mengucapkan salam dan menyampaikan
pertanyaannya
 Setiap kelompok mengerjakan soal atau pertanyaan dari kelompok lain
 Setelah jawaban selesai, dicocokkan dengan jawaban kelompok pemberi soal

4. Bercerita berpasangan
 Siswa dipasangkan.
 Guru membagi topik menjadi dua dan masing masing bagian diberikan pada masing masing siswa yang
berpasangan.
 Siswa disuruh membacakan topik yang dipegang masing masing.
 Kemudian setelah mencatat topik yang diberikan, siswa mengarang bagian lain yang belum terbaca.
 Saat siswa membaca, maka yang lain mendengarkan dan sebaliknya.
 Setelah tulisan lanjutan selesai, siswa disuruh untuk membacakannya lagi.
 Di akhir, evaluasi topik diskusi.

5. Think- Pair- Share

Langkah langkahnya yaitu:

 Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang materi pembelajaran.


 Kemudian siswa berpasangan, dan berdiskusi.
 Hasil diskusi dari tiap pasangan disampaikan ke seluruh kelas dan memicu tanya jawab dari kelompok lainnya.

6. Numbered heads Together

Langkah langkahnya yaitu:

 Guru membagi siswa menjadi kelompok kelompok kecil.


 Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab kelompok. Kelompok sebelum menjawab akan
berdiskusi terlebih dahulu.
 Kemudian guru memberikan kesempatan pada tiap tiap kelompok untuk menyampaikan jawaban.
 Kemudian guru dapat membawa topik bahasan yang lebih mendalam.

7. Bamboo Dancing

Langkah langkahnya yaitu:

 Guru memberikan sedikit penjelasan megenai topik sebagai awal pengenalan


 Kemudian guru membagi kelas menjadi dua kelompok dan pasangan
 Tugas diberikan pada masing masing pasangan untuk berdiskusi
 Hasil diskusi pasangan disampaian dengan teman dalam satu kelompok dengan sistem ganti pasangan sehinga
semuanya mendapat tambahan hasil diskusi yang baru dari pasangan lainnya.
 Hasil diskusi kelompok besar kemudian disampaikan di depan kelas

8. Point- Counter- Point

Langkah langkahnya yaitu:

 Guru memberikan kasus pemicu yang memiliki kontroversi.


 Kemudian kelas dibagi dua kubu atau dua kelompok yang saling berhadapan.
 Tiap kelompok diberikan kesemapatan untuk berargumentasia tau menyampaikan pendapat.
 Kelompok dapat memberikan bantahan, koreksi, ataupun pernyataan pada kelompok lainnya.
 Evaluasi akhir dibantu oleh guru dimana siswa mencari jawaban yan gmungkin sesuai dari argumen- argumen
yang dipaparkan saat diskusi tadi.

9. The Power of Two

Langkah langkahnya yaitu:

 Guru mengajukan pertanyaan kritis sebagai pemicu.


 Siswa mencoba menjawa pertanyaan secara individu.
 Kemudian siswa diminta mencari pasangan dan berdiskusi ulang, kemudian menyampaikan jawaban hasil
diskusi.
 Selanjutnya membandingkan jawaban itu dengan pasangan lainnya agar pandangan lebih luas.
 Buatlah ringkasan dari jawaban jawaban yang diberikan dan sebagai hasil dari perluasan pengetahuan yang
dikembangkan selama diskusi.

10. Listening team

Langkah langkahnya yaitu:

 Guru memberikan materi seperti biasa.


 Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok yang memiliki peran masing masing, kelompok penanya, kelompok
penjawab 1, penjawab 2, dan kelompok review.
 Diskusi dilakukan dengan aktif sesuai peran peran tersebut, sehingga perbedaan pemikiran akan muncul.

Metode- Metode Pendukung Metode Pembelajaran Kooperatif

Berikut adalah metode pendukung dari mebelajaran kooperatif, diantaranya:

1. Preview- Question- Read- Reflect- Recite- Review

Preview: siswa menemukan ide dari bacaan.

Question: siswa membuat pertanyaan pertanyaan untuk diri sendiri setelah membaca bahan untuk mengasah

kemampuannya sendiri.

Read: setelah itu mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri dengan membaca pada lebih banyak bahan dan

sumber lainnya.

Reflect: memahami apa yang dicari dan dibaca.

Recite: merenungkan informasi atau pengetahuan yan gdidapatkan dan mampu merumuskan konsep teori atau

topik yang sedang dipelajari.

Review: membuat rangkuman atas apa yang dipelajari dengan menuliskan pokok pokok bahasannya yang

penting penting, dan mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan.


2. Guided Note Taking

Bertujuan sebagai pengarah bagi guru agar pemberian materi lebih menarik dan diperhatikan oleh siswa:

 Bahan ajar dibagikan pada siswa


 Beberapa poin penting dikosongkan
 Bagian yang kosong bisa dibuat diskusi dengan siswa sebagai pancingan untuk slide selanjutnya, dan dengan
memberikan pertanyaan pemicu pada siswa
 Siswa akan mengisi bagian yang kosong dengan jawaban yang dijelaskan oleh guru
 Setelah selesai, siswa bisa membuat review hasil pengajaran
3. Snowball drilling

Metode pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk memperkuat pengetahuan yang sudah di dapat dari

bahan bacaan yang dipelajari. Guru menyiapkan soal soal yang dalam kertas yang bisa diundi. Langkah

langkahnya, yaitu:

 Peserta didik mengambil undian soal dan menjawab pertanyaan yang diberikan
 Jika siswa sudah menjawab, kemudian siswa menunjuk teman yang lainnya untuk menjawab soal berikutnya.
Apabila jawabannya salah, maka akan diberikan soal lainnya sampai jawabannya benar.
 Diakhir pelajaran, guru menyampaikan kesimpulan yang sudah dipelajari bersama
4. Consept mapping

Langkah langkahnya:

 Guru menggunakan kartu yang bertuliskan topik utama


 Kemudian kartu bertuliskan topik utama tersebut dibagikan pada siswa
 Siswa diminta untuk menghubungkan tiap topik utama tersebut dengan membuat kalimat yang menjelaskan
hubungan antar topik/ konsep.
 Kemudian guru membandingkan hasil pengerjaan siswa dengan yang sebenarnya dan dibahas satu persatu
 Evaluasi dilakukan bersama- sama untuk mengoreksi hasil pengerjaan apakah terdapat kekliruan dan kemudian
diambil kesimpulan.
5. Giving quetion and getting answer

Metode ini digunakan untuk melatih siswa dalam memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

Langkah langkahnya:

 Menggunakan dua kartu yaitu kartu bertanya dan kartu menjawab


 Guru mengajukan pertanyaan yang ditulis pada kartu bertanya kemudian siswa diminta menuliskan jawaban
pada kartu menjawab
 Jika sudah, kartu diberikan pada guru
 Jika sampai akhir siswa masih memagang dua kartu, minta siswa untuk membuat resume dari proses
pembelajaran tersebut.
6. Question student have

Metode ini untuk melatih siswa dalam bertanya. Langkah langkahnya yaitu:

 Kelas dibagi menjadi empat kelompok


 Bagikan kartu pada setiap siswa dan minta untuk menuliskan pertanyaan tentang materi terkait.
 Kartu berisi pertanyaan diputar dan berikan tanda cek untuk pertanyaan yang dianggap bagus dan penting
sampai kartu tersebut kembali pada pemiliknya.
 Pertanyaan yang mendapat cek paling banyak akan mewakili kelompok
 Kemudian pertanyaan diberikan pada guru, dan siswa menjawab secara mandiri ataupun kelompok
7. Talking stick
Metode ini bertujuan untuk mendorong siswa lebih berani mengungkapkkan pendapatnya. Langkah

langkahnya:

 Terlebih dahulu, guru menjelaskan materi yang akan dipelajari


 Siswa diminta membaca tentang materi tersebut
 Kemudian siswa diminta menutup bukunya dan guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan terkait hal
yang baru saja dipelajari.
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari dan kemudian
dirumuskan bersama- sama.
8. Everyone is teacher here

Metode ini bertujuan agar siswa mampu berpartisipasi terhadap proses pembelajaran secara individual dan

mampu berperan menjadi guru untuk teman- temannya. Langkah langkahnya yaitu:

 Guru membagikan kertas pada semua siswa.


 Siswa diminta menuliskan pertanyaan terkait materi pada kertas tersebut.
 Kumpulkan kertas pertanyaan dan bagikan kembali, pastikan tidak ada yang mendapatkan kertasnya sendiri.
 Siswa diminta untuk membaca pertanyaan dalam hati dan memikirkan jawabannya.
 Kemudian siswa diminta membaca jawabannya, dan siswa lainnya bisa merevisi atau menambahkan jawaban.

Anda mungkin juga menyukai