Langkah-Langkahnya
By syahrul 3:32:00 AM
Dalam pembelajaran, berbagai strategi dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Kesiapan dalam pembelajaran,
ketepatan dalam pemilihan model pembelajaran dan penguasaan materi menjadi
kunci efektifnya pembelajaran.
Terkadang guru bingung dan bahkan galau untuk memilih model apa yang cocok
untuk di terapkan pada saat mengajar di kelas. nah kali ini seorang guru tak perlu
khawatir lagi karena dibawah ada 10 contoh model pembelajaran dan langkah-
langkahnya yang akan dipaparkan oleh sobat pendidikan secara ditel sehingga tdk
usah khawatir lagi, buang galaunya sejauh mungkin karena ini adalah solusinya.
silahkan pilih salah satu model dibawah ini yang cocokuntuk di terapkan di kelas.
semoga bermanfaat
Pengertian dan Unsur-Unsur serta Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif Tipe CIRC
Moving Class : Pengertian dan Tujuan serta Manfaat
Pengertian, Landasan, Karakteristik, Langkah-Langkah, Prinsip dan Tahapan Pelaksanaan serta Keuntungan
Pembelajaran Tematik
1. PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Menyajikan materi sebagai pengantar
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan
materi
Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-
gambar menjadi urutan yang logis
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
Kesimpulan/rangkuman
Jigsaw II dapat digunakan apabila materi yang akan dipelajari berbentuk narasi
tertulis. Pembelajaran ini sangat cocok untuk pelajaran ilmu social, literature, dan
sebagian pelajaran ilmu pengetahuan alam, serta pelajaran bidang laiannya yang
tujuan utamanya adalah penguasaan konsep. Pengajaran (bahan baku) untuk jigsaw
II biasanya harus berupa BAB, Cerita, biografi atau materi-materi narasi lainnya.
Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen 4-5 siswa untuk
bekerja secara tim
Para siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa BAB atau Unit dan diberikan
Lembar Ahli yang terdiri tas topic-topik yang berbeda yang harus menjadi focus
perhatin masing-masing anggota tim saat mereka membaca.
Setelah selesi membaca, setiap siswa dari tim yang berbeda yang memiliki focus topic
yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan topic mereka sekitar
30 menit.
Setelah selesai, para ahli tersebut kembali kepada tim mereka dan secara bergantian
mengajari teman satu timnya mengenai topic mereka.
Para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topic dan skor kuis akan
menjadi skor tim.
Jadwal kegiatan
Membaca, para siswa menerima topic ahli dan membaca materi yang diminta untuk
menemukan informasi
Diskusi kelompok ahli, para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk
mendiskusikannya dalam kelompok ahli
Laporan tim, para siswa kembali kepada kelompok mereka masing-masing untuk
mengajari topic-topik merekan kepada teman satu tim.
Tes, para siswa mengerjakan kuis-kuis indovidu yang mencakup semua topic
Rekognisi tim, skor tim dihitung seperti dalam STAD
Langkah-langkah :
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai
Kesimpulan
4. COOPERATIVE SCRIPT
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian
secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
Guru membagi siswa untuk berpasangan
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :
- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan seperti diatas.
Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
5. MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan
alternatif jawaban
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papat dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi
siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima
orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5 sehingga
setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa
di dalam kelompok.
Mengajukan Pertanyaan
Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap
kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk
seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus
menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari
kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan.
Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.
Langkah-Langkah:
Problem Based Learning (PBL) akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan
segala perangkat yang diperlukan. Pemelajar pun harus harus sudah memahami
prosesnya, dan telah membentuk kelompokkelompok kecil. Umumnya, setiap
kelompok menjalankan proses yang dikenal dengan proses tujuh langkah:
Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas
Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam
masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta
berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep yang ada
dalam masalah.
Merumuskan masalah
Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki anggota tentang
masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi faktual (yang tercantum pada
masalah), dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota. Brainstorming (curah
gagasan) dilakukan dalam tahap ini.
Menata gagasan secara sistematis dan menganalisis
Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian
dikelompokkan; mana yang paling menunjang, mana yang bertentangan, dan
sebagainya. Analisis adalah upaya memilahmemilah sesuatu menjadi bagian-bagian
yang membentuknya.
Memformulasikan tujuan pembelajaran
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya
tujuan pembelajaran. Kini saatnya mereka harus mencari informasi tambahan itu, dan
menemukan kemana hendak dicarinya.
Mensistesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru dan membuat laporan.
Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan variasi pembelajaran
kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah
digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek
lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi
Tipe STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya
aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu
dalam menguasai materi pelajaran guna untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan
yang meliputi :1) Tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes
individual, 4) tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan 5) tahap pemberian
penghargaan kelompok
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk belajar.
Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-
5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik.
Presentasi dari guru
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja
sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan
masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan
pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja
tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari
dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing
kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama.
Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada
diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas
penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan
tingkat kesulitan siswa.
Penghargaan Prestasi Tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka
dengan rentang 0-100.
10. ARTIKULASI
Langkah-langkah :
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru
dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian
berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan
teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya
Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
Kesimpulan/penutup