Nama Modul:
Modul Pelatihan Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
Penerbit:
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Direvieu oleh:
PPPPTK PENJAS DAN BK
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jakarta,Januari2018
DirekturPembinaanSD
WowonWidaryat
NIP.195801251981031002
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu wujud pelaksanaan kebijakan tersebut, PPPPTK Penjas dan BK
melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyempurnaan perangkat kurikulum 2013 sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI) tahun 2018 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan penyempurnaan perangkat ini dilakukan atas dasar
hasil Diskusi Kelompok Terpumpun Kajian Modul Pelatihan Kurikulum 2013 Guru PJOK SD
dan Penyamaan Persepsi Narasumber pada tanggal 19 s.d 21 Maret 2018 di PPPPTK Penjas
dan BK yang dihadiri oleh penulis modul, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, pakar/dosen,
widyaiswara dan pejabat struktural PPPPTK Penjas dan BK. Beberapa hasil kajian terhadap
perangkat pelatihan kurikulum 2013 SD/MI yang telah disusun antara lain, (1) Materi Pokok
yang disajikan masih kurang mewakili materi PJOK SD secara menyeluruh; (2) Terdapat
ketidaksesuaian antara kompetensi dasar yang dibahas dengan contoh yang diberikan; (3)
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelatihan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah, seperti yang tertuang di
Pasal 1 ayat 3 berbunyi “Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali
untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI”; (4) ketersedian
Instruktur Provinsi (IP) dan Instruktur Kab./Kota (IK) Kurikulum 2013 PJOK SD sejak tahun
2015 hingga saat ini belum dilatih.
A. Rasional
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 4, dinyatakan bahwa: Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan
Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran
2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang
belum siap melaksanakan Kurikulum 2013 untuk tetap melaksanakan
Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga
selambat-lambatnya pada tahun 2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 setelah mencapai kesiapan yang
optimal. Sebagai langkah awal, yang telah dilakukan dalam rangka
persiapan Pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah melakukan pelatihan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah serta unsur-unsur lain yang
terlibat langsung dalam proses pendidikan.
B. Tujuan
Penyusunan Modul secara umum bertujuan untuk menyediakan acuan
bagi semua pihak dalam melaksanakan pelatihan implementasi
Kurikulum 2013 sekolah dasar tahun 2018.
Secara khusus penyusunan modul ini bertujuan untuk:
1. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran yang menguatkan karakter siswa, kemampuan literasi,
serta pengembangan keterampilan Abad 21 lainnya sesuai dengan
Kurikulum 2013.
2. Mengembangkan kemampuan guru dalam memfasilitasi pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang menguatkan karakter siswa,
kemampuan literasi, HOTS, serta pengembangan keterampilan Abad
21 lainnya sesuai dengan Kurikulum 2013.
3. Meningkatkan kecakapan guru dalam mengembangkan
program/aktivitas pembelajaran dengan mensinergikan tiga pusat
pendidikan dan tiga jalur pendidikan (menggali dan memanfaatkan
sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya) untuk pembelajaran
di kelas.
4. Meningkatkan kecakapan instruktur Pelatihan Kurikulum 2013 dalam
menyelengarakan Pelatihan Kurikulum 2013 di wilayah tugas masing-
masing.
C. Sasaran
Sasaran pengguna modul pelatihan Kurikulum 2013 Tahun 2018 antara
lain:
1. Penyelenggara pelatihan instruktur pusat;
2. Penyelenggara pelatihan instruktur kabupaten/kota;
3. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
4. Pusat Kurikulum dan Perbukuan;
5. Pusat Penilaian Pendidikan;
6. Pusat Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (P4TK), Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), dan Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPMP);
7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
8. Kepala sekolah dasar pelaksana Kurikulum 2013;
9. Pengawas SD; dan
10. Guru kelas, guru mata pelajaran agama, guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatandi sekolah dasar.
INTEGRASI PPK
Alokasi PPK PPK Penilai
No Materi PPK
@ 45' berbasis berbasis an dan
berbasis
budaya masya- Evalusi
kelas
sekolah rakat PPK
A. Materi Umum (8 JP)
1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan 2
Kurikulum
2 Penguatan Pendidikan Karakter 2 0,25 0,25 1 0,5
3 Penerapan Literasi dalam Pembelajaran 2 2
4 Penyelenggaraan Pelatihan dan 2
Pendampingan
B. Materi Pokok (40 JP)
1 Analisis SKL, KI, KD, Indikator, Silabus 3 1
dan Pembelajaran Tematik Terpadu
2 Perancangan Pembelajaran
a. Praktik Penyusunan Prota, Prosem, 4 1
Pemetaan KD, dan Silabus
b. Penyusunan RPP 4 1
3 Bimbingan Psiko Edukatif 2 1
4 Perencanaan, Pelaksanaan, Pengolahan 12 2
dan Pelaporan Hasil Belajar
5 Praktik penyusunan soal HOTS 7 1
6 Inspirasi Tayangan Video Pembelajaran 2
7 Praktek Pembelajaran (Peer Teaching) 6 1
C. Materi Penunjang (4 JP)
1 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan 1
Mutu Pendidikan
2 Tes Awal 1
3 Tes Akhir 1
4 Penutupan: Review dan Evalasi 1
Pelatihan
JUMLAH 52 6,25 2,25 1 2,5
Sebelum memulai sesi pelatihan, pelatih perlu memahami isi materi yang
menjadi pokok bahasan dalam buku modul ini. Isi materi bisa berupa
naskah, buku, bacaan, atau tulisan yang berada dalam lampiran modul
ini. Para pelatih perlu membaca materi-materi yang dibutuhkan sebelum
melakukan pelatihan. Tujuannya adalah untuk memahami inti materi
dengan baik sehingga mudah menyampaikannya pada peserta.
Tahap berikutnya pelatih memahami langkah-langkah yang perlu
dilakukan selama melakukan proses fasilitasi dan pelatihan. Pelatih bisa
mengarahkan peserta untuk membuat rencanatindak lanjut setiap kali
setelah menyelesaikan materi pelatihan.
G. Struktur Tiap Unit
Setiap modul pelatihan disusun mengikuti alur dan struktur yang sama,
mulai dari rasional sampai skenario pembelajaran. Pelatih perlu
memahami struktur modul pelatihan ini agar dapat mendapatkan
gambaran yang utuh tentang bagaimana pengertian, tujuan, dan cara-
cara yang perlu dilakukan untuk melaksanakan modul ini.
B. Tujuan
Tujuan merupakan kemampuan yang ingin dicapai selama
pesertamenjalankan pelatihan dalam unit tertentu.
G. Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran dapat berupa bahan-bahan pendukung seperti
lembar kerja, presentasi dan lain sebagainya sebagai penunjang
berjalannya pelatihan dengan baik.
BAB II
MATERI UMUM
A. KOMPETENSI
Memahami berbagai kebijakan yang terkait dengan pengembangan
kurikulum dan dinamika perkembangan serta perubahan kurikulum
2013 terkini.
B. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kebijakan yang terkait dengan
pengembangan kurikulum 2013
2. Menjelaskan dinamika perkembangan dan perubahan kurikulum
2013 terkini
C. URAIAN MATERI
Uraian materi pelatihan ini terdiri atas 2 bagian. Bagian pertama adalah
uraian singkat mengenai dinamika perubahan dan pemutakhiran Kurikulum
2013. Uraian ini sekaligus sebagai pengantar untuk bagian kedua. Bagian
kedua berisi uraian tentang Kompetensi, Materi, dan Pembelajaran
Atas dasar kerangka pikir seperti itu, maka dalam perancangan Kurikulum
2013 diperlukan suatu pengikat konten kurikulum (organising element).
Kurikulum 2013 menggunakan Kompetensi Inti (KI) sebagai organisasi
pengikat. Organisasi pengikat tersebut mencakup empat kompetensi, yaitu 1)
sikap spiritual, 2) sikap sosial, 3) pengetahuan, dan 4) keterampilan
(penerapan pengetahuan). Oleh karena kompetensi ini dijadikan pengikat
konten, maka KI merupakan tujuan bagi siswa selama satu tahun. Dengan
demikian, siswa tidak hanya tahu tetapi mampu menggunakan pengetahuan
dalam kehidupan sehingga prinsip I see, I know, I do, and I understand dapat
Pada Tabel 1 berikut adalah contoh format KI-KD Kurikulum 2013 mata
pelajaran IPA SMP/MTs Kelas VII sebelum mengalami perubahan dan
pemutakhiran.
1.3 meyakini bahwa Allah Swt. Maha 2.3 menunjukkan perilaku percaya diri,
Mengetahui, Maha Waspada, Maha tekun, teliti, dan kerja keras sebagai
Mendengar, dan Maha Melihat implementasi makna al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
Sumber: Puskurbuk. 2016. KI-KD Kurikulum 2013 Hasil Perbaikan Versi
19022016.
Pada Tabel 3. adalah contoh KI-KD kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SMP/MTs Kelas VII.
1.1 mensyukuri proses perumusan dan 2.1 menghargai proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar penetapan Pancasila sebagai dasar
Negara Negara
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut (Sumber: Puskurbuk.
2016. KI-KD Kurikulum 2013 Hasil Perbaikan Versi 19022016).
Pola penulisan satu KD disusun oleh dua unsur, unsur pertama adalah kata
kerja yang menunjukkan tingkatan berpikir dan tingkatan kecakapan, yaitu
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta, serta unsur ke dua, yaitu kata benda atau kata kerja yang terdiri
dari berbagai jenis pengetahuan antara lain: pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif yang diharapkan dicapai atau
dibentuk oleh siswa. Penggambaran ini sangat diperlukan dalam
pengorganisasian kurikulum (curriculum organization) yang dimutakhirkan
untuk mengatur konsistensi dan koherensi setiap mata pelajaran atau
muatan untuk menerapkan kriteria: lingkup isi (scope and depth), urutan
(sequence), keberlanjutan (continuity), dan keterintegrasian (integration)
secara sistemik internal mata pelajaran dan eksternal antarmata pelajaran,
dan secara holistik/utuh dalam suatu jenis/satuan pendidikan. Penataan
tersebut secara grafis dapat difisualkan pada Gambar 2 berikut ini.
Dengan merujuk pada Tabel 4 dan Gambar 2 maka gradasi dan keselarasan
dalam pengorganisasian KD dapat digambarkan pada Tabel 5 berikut ini. Di
mana semakin kompleks tingkat proses berpikir yang disajikan KD (kata
kerja) akan semakin dalam pula pengetahuan (kata benda) yang diharapkan
untuk mencapai kompetensi. Karena memang revisi taksonomi Bloom
menurut Anderson dan Krathwohl (2001), dimaksudkan pada daya
aplikasinya terhadap pengembangan kurikulum, desain instruksional,
penilaian, dan gabungan ketiganya.
Mencipta
Mengevalua
si
Menganalisi
s
Memahami
Mengingat
Faktual
Konseptual Prosedural Metakognitif
Dimensi Pengetahuan
Sumber: Adaptasi dari Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001.
Berikut pada Tabel 6 adalah contoh KI-KD 3 dan KI-KD 4 perubahan dan
pemutakhiran untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
SMP/MTs.
Sumber: Puskurbuk. 2016. KI-KD Kurikulum 2013 Hasil Perbaikan Versi 19022016.
Atas dasar kerangka pikir seperti itu, maka silabus difokuskan pada: 1)
penataan penulisan dan format agar mudah dipahami oleh guru (berisi: KD,
materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran); 2) pemberian eksplanasi
yang lebih jelas terhadap karakteristik mata pelajaran, lingkup kompetensi,
dan materi pembelajaran; 3) kontekstualisasi pembelajaran turut menjadi
penekanan; dan 4) silabus yang disiapkan pemerintah merupakan salah satu
model untuk memberi inspirasi guru. Dengan demikian, guru dapat
mengembangkannya sesuai konteks yang relevan. Begitu pula dalam
pembelajaran tematik (SD) guru dapat mengembangkan tema dan subtema
sesuai konteks yang relevan.
1. Tantangan
Internal
2. Tantangan Eksternal
1.
Kompetensi:
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari
suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan
satuan pendidikan tertentu. Kompetensi dalam Kurikulum 2013 dirumuskan
dalam: (a) Standar Kompetensi Lulusan), (b) Kompetensi Inti, dan (c)
Kompetensi Dasar.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standarisi,standarproses,standarpenilaian pendidikan. Standar Kompetensi
Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didikyang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya disatuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2. Materi
Materi Kurikulum 2013 tertuang dalam Standar Isi. Standar Isi adalah
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk
mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi
sikap,pengetahuan, dan keterampilan.
A. KOMPETENSI
Memahami konsep PPK dan strategi implementasinya di sekolah.
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan konsep PPK
2. Menjelaskan strategi implementasi PPK
C. URAIAN MATERI
Dua tahun setelah terbitnya Perpres nomor 87 Tahun 2017, seluruh sekolah
di Indonesia harus mengimplementasikan PPK sesuai dengan Perpres
87/2017. Salah satu upaya untuk mempercepat implementasi PPK tersebut,
Kemendikbud mengintegrasikan materi PPK ke dalam modul-modul Bimtek
Kurikulum 2013. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan
dalam menyukseskan percepatan implementasi PPK di seluruh sekolah.
Kurikulum 2013 menjadi bagian inti dalam Penguatan Pendidikan Karakter.
Karena itu, modul bimbingan teknis Kurikulum 2013 ini diintegrasikan
dengan pendekatan-pendekatan dalam Penguatan Pendidikan Karakter.
Integrasi ini diperlukan agar tidak terjadi kebingungan di kalangan guru
tentang keberadaan Kurikulum 2013 dan PPK atau program-program lain
yang menjadi sistem pendukung pengembangan kualitas sekolah, seperti
gerakan literasi sekolah, sekolah adi wiyata, dan lain-lain.
Pada intinya, Penguatan Pendidikan Karakter mempergunakan tiga basis
pendekatan utama PPK, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan
karakter berbasis budaya sekolah dan pendidikan karakter berbasis
masyarakat. Tiga pendekatan ini merupakan pendekatan pendidikan
karakter utuh dan menyeluruh yang harus diterapkan di satuan pendidikan.
Keutuhan dan integrasi PPK ini juga ditegaskan di dalam Perpres Nomor 87
tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter terutama pasal-pasal
yang menjelaskan tentang penyelenggaraan PPK yang terintegrasi di dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler, dilakukan baik di
satuan pendidikan formal maupun nonformal (pasal 6,7,8).
Perpres No.87 Tahun 2017 tentang PPK mendefinisikan PPK sebagai
“Gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM)” (Pasal 1, ayat 1)
Harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga ini perlu menjadi
dimensi dalam setiap program dan kegiatan di sekolah dalam rangka
menanamkan nilai-nilai kebaikan agar individu tumbuh dan berkembang
sebagai manusia yang sehat secara jasmani, rohani, dan moral. Dalam
Perpres dijelaskan bahwa fokus PPK adalah nilai-nilai Pancasila. “PPK
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan
karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja
keras, kreatif,mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungjawab” (Pasal 3)
Sangat jelas bahwa pengintegrasian PPK dalam implementasi Kurikulum
2013 perlu diletakkan dalam kerangka pembentukan karakter peserta didik
dengan nilai-nilai kebaikan yang merupakan impmelentasi nilai-nilai
Pancasila. Fokus pendekatan PPK dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah pada pendidikan karakter berbasis kelas. Pendidikan karakter
berbasis kelas merupakan keseluruhan interaksi antara pendidik dan peserta
didik dalam proses pemelajaran untuk memenuhi tuntutan minimal dalam
kurikulum yang disepakati.
Pendidikan karakter berbasis kelas berbicara tentang bagaimana relasi atau
hubungan antara guru dan peserta didik dalam konteks pemelajaran formal
isi kurikulum. Selain itu, dalam pendekatan ini, bagaimana guru
mengintegrasikan nilai-nilai pembentukan karakter dalam proses
pembelajaran yang terintagrasi dalam kurikulum menjadi sangat penting.
Guru perlu memahami bagaimana cara mempersiapkan dan
mengintagrasikannya dalam proses pembelajaran melalui pemilihan
metodologi pembelajaran, pengelolaan kelas, dan cara membuat evaluasi.
Hal-hal ini menjadi bagian penting yang perlu dipahami pendidik dalam
rangka mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter dalam Kurikulum
2013.
Tiga pendekatan dalam PPK secara konseptual bisa dibedakan, misalnya:
1. Pendidikan karakter berbasis kelas terbatas pada relasi antara guru dan
siswa di dalam kelas dalam proses pembelajaran.
2. Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan pembentukan
karakter yang dilakukan melalui berbagai macam kegiatan yang
melibatkan seluruh anggota komunitas sekolah, namun masih terbatas
sebagai kegiatan sekolah di lingkungan sekolah. PPK berbasis budaya
sekolah dilaksanakan antara lain melalui hal-hal sebagai berikut.
a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai karakter dalam keseharian
sekolah.
b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan sekolah.
c. Melibatkan seluruh eskosistem pendidikan di sekolah.
d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi
peserta didik melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.
f. Mempertimbangkan dan mengevaluasi norma, peraturan, dan tradisi
sekolah.
3. Pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah berbagai macam bentuk
kolaborasi antara sekolah dengan pihak lain di luar lingkungan sekolah,
terutama orang tua, dalam bentuk komite sekolah, atau kerjasama
sekolah dengan lembaga-lembaga dan komunitas lain yang mendukung
proses pembentukan karakter peserta didik.
• PPK berbasis kelas lebih pada aksi guru di kelas dalam membentuk
karakter, bukan pada persoalan perumusan dan penulisan nilai karakter
dalam kolom RPP. Karena itu, apakah dalam RPP guru akan menambah
kolom, membuat keterangan tersendiri, atau lainnya, yang penting adalah
bagaimana seorang pendidik dapat mengintegrasikan proses
pembelajaran itu dalam rangka pembentukan karakter peserta didik, baik
melalui pilihan metode pengajaran, pengelolaan kelas, dan fokus integrasi
nilai pada isi muatan kurikulum tertentu.
A. KOMPETENSI
Memahami konsep literasi dan strategi implementasinya di sekolah
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan konsep literasi
2. Menjelaskan strategi implementasi literasi di sekolah
C. URAIAN MATERI
1. Latar Belakang
Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana
peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang
didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan
peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk
menumbuhkan budi pekerti mulia. Literasi pada awalnya dimaknai
'keberaksaran' dan selanjutnya dimaknai 'melek' atau 'keterpahaman'. Pada
langkah awal, “melek baca dan tulis" ditekankan karena kedua keterampilan
berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal.
Peta jalan Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud (2017) mendefinisikan
literasi sebagai:
a. suatu rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan
berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi;
b. sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks;
c. sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis
sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan
mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari; dan
d. sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre,dan tingkat
kompleksitas bahasa.
Data ini selaras dengan temuan CCSU (2017) terkait negara paling literat di
dunia (World’s Most Literate Nation) yang menempatkan Indonesia pada
peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Survei yang mengukur indeks
ketersebaran informasi dan budaya masyarakat dalam menggunakan informasi
melalui surat kabar, informasi digital dan perpustakaan ini menunjukkan bahwa
masyarakat Indonesia belum melek informasi. Kondisi ini jelas memprihatinkan
karena terkait dengan kemampuan kemampuan dan memahami bacaan sebagai
dasar bagi pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan sikap
peserta didik. Oleh sebab itu, dibentuklah Satuan Tugas Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) sebagai salah satu alternatif untuk menumbuhkembangkan budi
pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar
mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat (Wiedarti dan Kisyani-L. ed.,
2016).
Materi penyegaran Kurikulum 2013 ini terwujud dalam bentuk modul, materi
presentasi, dan alat bantu berwujud pengatur grafis yang memandu aktivitas
peserta untuk mendalami dan mengimplementasi strategi literasi dalam
pembelajaran. Semua perangkat ini diharapkan dapat memandu instruktur dan
pemangku kepentingan di jenjang nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan
2. Tujuan Penyusunan
Tujuan penyusunan materi penyegaran ini adalah untuk:
1. Memberikan inspirasi kepada peserta pelatihan untuk memanfaatkan
beragam sumber belajar, termasuk buku-teks-pelajaran dan buku-nonteks-
pelajaran dalam pembelajaran.
2. Memandu peserta pelatihan menggunakan strategi literasi dalam
pembelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap bacaan,
kemampuan berpikir siswa, dan kecakapan komunikasi siswa.
3. Masalah
Masalah 1
Pengembangan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi
khususnya mengembangkan minat baca belum berjalan secara optimal di
sekolah karena beberapa guru memiliki pemahaman berbeda atau kurang
memadai tentang literasi. Guru seharusnya dapat menjadi teladan yang baik bagi
siswanya. Saat guru meminta siswa membaca, guru pun juga perlu membaca
untuk memberi contoh yang baik bagi siswanya. Tradisi literasi (kemampuan
komunikasi yang artikulatif secara verbal dan tulisan serta kemampuan
menyerap informasi melalui bacaan) juga belum tumbuh secara koheren dalam
diri beberapa guru.
Masalah 2
Upaya untuk menyosialisasikan dan meningkatkan kemampuan literasi di
sekolah belum membuahkan hasil yang optimal karena kurangnya
pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan
literasi guru. Selain itu, materi ajar dan bahan bacaan yang tersedia di sekolah
belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan kemampuan literasi
siswa.
4. Solusi
Guru perlu memahami bahwa upaya pengembangan literasi tidak berhenti
ketika anak dapat membaca dengan lancar. Pengembangan literasi perlu terjadi
pada pembelajaran di semua mata pelajaran melalui upaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir analitis, kritis, kreatif, dan memecahkan masalah. Para
guru perlu memasukkan strategi literasi dalam pembelajarannya.
Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu meningkatkan
kemampuan belajar siswa. Penggunaan bacaan atau bahan ajar yang bervariasi,
disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.
IMPLEMENTASI KEGIATAN LITERASI
Implementasi penumbuhan budaya literasi di sekolah memerlukan langkah-langkah
sebagai berikut: persiapan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut.
Persiapan merupakan kegiatan menyiapkan bahan, personal, dan strategi
pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan operasionalisasi yang telah dipersiapkan.
Pemantauan, evaluasi, tindak lanjut merupakan kegiatan untuk mengetahui
efektivitas kegiatan literasi yang telah dilaksanakan. Tiga hal yang terakhir ini tidak
akan dibahas di sini dan dapat dicermati dalam Desain Induk GLS (Wiedarti dan
Kisyani-L., 2016).
Penumbuhan literasi di sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan rutin dan kegiatan
insidental. Kegiatan tersebut dilakukan dalam tiga tahapan literasi yaitu tahap
pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Agar dapat melaksanakan tiga
tahapan literasi tersebut diperlukan kegiatan persiapan, sebagai berikut.
A. Persiapan
1. Rapat Koordinasi
Kegiatan ini dilaksanakan untuk membicarakan tentang maksud dan tujuan
dilaksanakannya literasi di sekolah. Rapat koordinasi diikuti oleh:
a. Kepala Sekolah
b. Para Wakil Kepala Sekolah
c. Staf Wakil Kepala Sekolah
Tujuan rapat koordinasi ini antara lain:
a. Pemahaman tentang literasi
b. Pembentukan tim literasi sekolah (TLS)
c. Menyusun program kerja literasi sekolah
d. Mempersiapkan materi literasi
3. Sosialisasi
a. Sosialisasi pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan komitmen
guru dan karyawan tentang pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah.
b. Sosialisasi pada Siswa
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang literasi,
tujuan pelaksanaan literasi dan mekamisme pelaksanaan literasi.
B. Pelaksanaan
1. Tiga Kegiatan GLS
Pada dasarnya ada tiga kegiatan pelaksanaan GLS di sekolah, yaitu Kegiatan
Pembiasan, Kegiatan Pengembangan, dan Kegiatan Pembelajaran. Berikut
adalah skema tiga kegiatan tersebut.
Secara lebih rinci, ihwal ketiga tahapan pelaksanaan GLS dapat dipelajari
dalam Desain Induk GLS dan Panduan GLS di SD.
Penjelasan lebih lengkap mengenai hal ini dapat dicermati dalam buku “Desain
Induk GLS.”
Konten dalam pembelajaran adalah apa yang diajarkan, adapun literasi adalah
bagaimana mengajarkan konten tersebut. Oleh sebab itu, bidang-bidang yang
telah disebutkan dan lintas bidang memerlukan strategi literasi dalam
pembelajarannya. Strategi literasi dalam pembelajaran akan menguatkan
karakter siswa dan mengembangkan kompetensinya sebagai warga global di
abad ke-21.
Kelas/Semeste :
r
Tema dan :
Subtema
Alokasi Waktu :
Metode membaca:
- Guru membacakan buku dengan nyaring
- Guru dan peserta didik membaca buku bersama-sama
Sebelum Membaca
- Sebelum membacakan buku, guru mengajak peserta didik untuk
memperhatikan sampul buku dan mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut.
- Pada kegiatan membaca bersama, guru mengajak peserta didik untuk
memperhatikan sampul buku dan mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini, lalu meminta peserta didik untuk membaca
mandiri/membaca bersama guru.
1
Pusat Bahasa, 2005.
SD Kelas 1
Sintak Pembelajaran
PENDAHULUAN:
1. Guru dan siswa mendiskusikan tujuan pembelajaran
2. Guru menunjukkan sampul buku, membacakan nama penulis dan ilustrator buku dan
mengajak siswa menebak isi buku.
KEGIATAN INTI:
1. Siswa menyimak buku yang dibacakan guru lalu mendiskusikan kata-kata sulit.
2. Siswa menebak arti kata-kata sulit dan menempelkannya pada kamus dinding.
3. Dalam kelompok, siswa memasangkan kartu gambar alat kebersihan dan kata-kata
tentang alat kebersihan.
4. Siswa melafalkan kata-kata tentang alat-alat kebersihan dengan pelafalan yang benar.
5. Dalam kelompok, siswa menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat ajakan.
6. Siswa melafalkan kalimat ajakan dengan intonasi dan irama yang benar.
KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa menceritakan kesimpulannya tentang kebersihan di sekitar rumah dan
bagaimana menyampaikan ajakan dengan benar.
2. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran: materi mana yang dirasa sulit, dan
bagaimana melakukannya dengan lebih baik, sikap-sikap baik yang perlu
Sebelum Membaca
- Sebelum membacakan buku, guru mengajak peserta didik untuk
memperhatikan sampul buku dan mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut.
- Sebelum meminta anak untuk membaca buku dengan mandiri, minta
peserta didik untuk memperhatikan sampul buku dan mencatat
informasi tentang buku pada jurnal membaca mereka.
o Judul buku:
o Penulis/ilustrator/editor buku:
o Tahun penerbitan buku:
o Gambar pada sampul:
o Dengan melihat judul/gambar pada sampul buku, menurut
saya buku ini tentang:
o Membuat daftar pertanyaan:
Informasi apa yang akan saya dapatkan dari buku ini?
Apa yang akan saya ketahui dari membaca buku ini?
Sumber Pembelajaran:
Buku Siswa Kelas 4
Salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah tempat tinggal siswa
PENDAHULUAN:
1. Guru dan peserta didik mendiskusikan tujuan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik melakukan curah gagasan tentang apa yang mereka telah
ketahui dan apa yang mereka ingin pelajari dari cerita rakyat yang akan dibaca dan
gaya dorong dan gaya tarik (tabel T-I-P).
KEGIATAN INTI:
1. Siswa membaca cerita rakyat dan membuat mind map alur dan karakteristik tokoh-
tokoh cerita selama mereka membaca.
2. Siswa mencatat kata-kata sulit dan menebak maknanya.
3. Siswa membandingkan mind map dengan teman dan mendiskusikannya.
4. Siswa mendiskusikan ciri-ciri cerita rakyat dan perbedaannya dengan jenis cerita yang
lain. Siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri cerita fiksi.
5. Siswa mempraktikkan percobaan mendorong dan menarik meja yang tertulis pada
buku siswa.
6. Siswa mencatat hasil pengamatannya dan membuat tabel perbandingan antara gaya
tarik dan gaya dorong.
KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa mengecek tabel T-I-P yang mereka buat dan membuat tanda pada hal-hal yang
telah mereka pelajari. Siswa mengisi kolom P dengan kata kunci pada materi
pembelajaran.
2. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran:
Mengapa kita memerlukan cerita (fiksi/rakyat)? Apa manfaatnya?
Pekerjaan apa dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan gerak menarik dan
mendorong?
2. Guru dan siswa mendiskusikan sikap-sikap baik yang perlu dikembangkan siswa dalam
kerja kelompok.
Membuat Prediksi
Awal
Tengah
TAHU-INGIN-PELAJARI
Nama: Tanggal:
Bacaan:
Bacalah judul teks! Tuliskan informasi yang sudah kamu ketahui tentang topik
tersebut (baris T)! Tuliskan pertanyan-pertanyaan yang ingin kamu temukan
jawabannya di dalam teks yang akan kamu baca (baris I)I Kemudian bacalah teks
tersebut! Jawablah pertanyaan yang sudah kamu buat sebelumnya (P)!
Tahu
Ingin
Pelajar
i
TAHU-INGIN-BAGAIMANA
Nama: Tanggal:
Bacaan:
Bacalah judul teks! Tuliskan informasi yang sudah kamu ketahui tentang topik
tersebut (baris T)! Tuliskan pertanyan-pertanyaan yang ingin kamu temukan
jawabannya di dalam teks yang akan kamu baca (baris I)! Kemudian tuliskan
bagaimana caranya kamu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas (baris B)!
Tahu
Ingin
Bagaiman
a
Tahu
Ingin
Bagaiman
a
Pelajari
SIKLUS
66 |Modul Pelatihan Kurikulum 2013 PJOK SD/MI tahun 2018
ADIK SIMBA
(Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana)
Nama: Tanggal:
Apa? Di mana?
Mengapa? Bagaimana?
ERPIKIR-BERPASANGAN-BERBAGI
Nama: Tanggal:
Teks:
Tuliskan fakta-fakta yang kamu temukan di dalam teks! Tuliskan pernyataan
berbentuk opini yang kamu temukan di dalam teks! Jelaskan darimana kamu tahu
bahwa pernyataan tersebut adalah fakta atau opini!
CAPTION
Nama: Tanggal:
Teks:
Carilah gambar atau ilustrasi di dalam teks!. Buatlah caption untuk gambar tersebut!
Bila sudah ada caption sebelumnya, buatlah caption baru yang bermakna sama!
Gambar/ilustrasi tentang:
Caption lama:
Caption baru:
Caption lama:
Caption baru:
Nama: Tanggal:
Teks:
Carilah informasi di dalam teks yang dapat diubah isinya dalam bentuk gambar atau
ilustrasi! Gambarkan hal itu di dalam kotak di bawah dan tambahkan caption!
Informasi tentang:
Caption:
Informasi tentang:
Caption:
BAB III
MATERI POKOK
A. Pendahuluan
Kami ucapakan selamat bertemu pada materi bimbingan teknis guru
PJOK SD dalam penerapan Kurikulum 2013. Materi terdiri atas beberapa
bagian yang disusun sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan
kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan pelaksanaannya. Masing-
masing terdiri dari tujuan, uraian singkat materi, lembar kerja bimbingan
teknis, dan penilaian.
Materi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Unit 1: Paradigma Baru PJOK
B. RASIONAL
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan
sejak digulirnya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut
berlandaskan pada kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
tertuang dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang
pemberlakuan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.
C. TUJUAN
Tujuan yanbg akan dicapai dari pelatihan kurikulum 2013 ini, peserta
mampu:
1. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator PJOK dengan tepat.
2. Merumuskan indikator dan materi ajar sesuai dengan kompetensi
dasar PJOK dengan tepat.
3. Meningkatkan keterampilan guru PJOK SD dalam merencanakan
program/aktivitas pembelajaran (Program Tahunan/Prota, dan
Program Semester/Prosem, Silabus dan RPP) dengan mensinergikan
tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dan tiga jalur
pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan menggali dan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya.
4. Membantu dan melayani peserta didik dengan beragam latar belakang
sosial, budaya, lingkungan, dan permasalahan pembelajaran di
E. BAHAN BACAAN
1. Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya
Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK).
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
3. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 lampiran 21
tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI.
6. Dokumen PPK.
7. Dokumen Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
8. Buku teks PJOK sesuai Kepmendikbud nomor 147 Tahun 2016.
9. PPT 5t.1 (Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator).
F. DESKRIPSI MATERI
Pada bagian ini akan membahas tentang analisis Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) serta
kaitannya dengan menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
pada materi pokok bahan pembelajaran. Pada materi ini merupakan
uraian untuk membahas unit-unit berikutnya. Oleh sebab itu untuk
memulainya kegiatan ini peserta harus mempersiapkan Permendikbud
no. 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 dan sumber-sumber buku lainnya
yang mendukung kegiatan ini.
A. KOMPETENSI
Menganalisis konsep dan paradigma baru dalam PJOK berupa
pengertian, perbedaan, tujuan dan manfaat, serta menerapkan
filosofi PJOK dalam pembelajaran di sekolah.
B. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengertian pendidikan jasmani, pendidikan
olahraga, dan pendidikan kesehatan
2. Membandingkan perbedaan pendidikan jasmani, pendidikan
olahraga, dan pendidikan kesehatan
3. Mengidentifikasi tujuan dilaksanakannya PJOK di sekolah
4. Mengidentifikasi manfaat dilaksanakannya PJOK di sekolah
5. Menerapkan filosofi PJOK dalam pembelajaran di sekolah
C. URAIAN MATERI
Anak yang berhasil akan merasa puas dari cara latihan tadi, dan
segera menyenangi permainan sepakbola. Tetapi bagi yang
kurang berhasil akan serta merta merasa bahwa permainan
sepakbola terlalu sulit dan tidak menyenangkan, sehingga mereka
tidak menyukai pelajaran dan permainan tersebut. Apalagi bila
peserta didik melakukan latihan yang gagal tadi selalu diejek oleh
teman-teman yang lain atau bahkan oleh gurunya sendiri. Anak
yang tertinggal ini biasanya mengalami perasaan negatif.
Akibatnya, citra diri anak tidak berkembang dan anak cenderung
menjadi anak yang rendah diri.
Dikenal penilaian dengan sistem gain score dan final score pada
suatu proses pembelajaran maupun pelatihan. Gain score berarti
penilaian yang didasarkan pada pertambahan nilai, yaitu selisih
antara hasil panilaian awal dan hasil penilaian akhir yang didapat
oleh peserta didik, dan ini yang ditekankan dalam menilai hasil
belajar anak. Sedangkan nilai akhir (gain score) menjadi
penekanan dalam penilaian yang dilakukan pada olahraga
kompetitif.
Ada tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari
pendidikan jasmani, yaitu: meningkatkan kebugaran jasmani
dan kesehatan siswa, meningkatkan terkuasainya keterampilan
fisik yang kaya, serta meningkatkan pengertian siswa dalam
prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya dalam
praktek.
d. Kemampuan berpikir
Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan yang
diikuti oleh anak dalam pendidikan jasmani dapat
meningkatkan kemampuan berpikir anak. Namun demikian
dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan jasmani yang
efektif mampu merangsang kemampuan berpikir dan daya
analisis anak ketika terlibat dalam kegiatan-kegiatan
fisiknya. Pola-pola permainan yang memerlukan tugas-tugas
tertentu akan menekankan pentingnya kemampuan nalar
anak dalam hal membuat keputusan.
e. Kepekaan rasa
Dalam hal olahrasa, pendidikan jasmani menempati posisi
yang sungguh unik. Kegiatannya yang selalu melibatkan
anak dalam kelompok kecil maupun besar merupakan
wahana yang tepat untuk berkomunikasi dan bergaul dalam
lingkup sosial. Dalam kehidupan sosial, setiap individu akan
belajar untuk bertanggung jawab melaksanakan peranannya
sebagai anggota masyarakat. Di dalam masyarakat banyak
norma yang harus ditaati dan aturan main yang
melandasinya. Melalui penjas, norma dan aturan juga
dipelajari, dihayati dan diamalkan.
f. Keterampilan sosial
Kecerdasan emosional atau keterampilan hidup
bermasyarakat sangat mementingkan kemampuan
pengendalian diri. Dengan kemampuan ini seseorang bisa
berhasil mengatasi masalah dengan kerugian sekecil
mungkin. Anak-anak yang rendah kemampuan pengendalian
dirinya biasanya ingin memecahkan masalah dengan
kekerasan dan tidak merasa ragu untuk melanggar berbagai
ketentuan.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Skenario
TAHAPAN WAKTU
DESKRIPSI KEGIATAN
KEGIATAN (menit)
PERSIAPAN Memeriksa kelengkapan alat
pembelajaran, seperti LCD Projector,
Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran
lainnya.
KEGIATAN Mengucapkan salam dan menyapa 5
PENDAHULUAN peserta diklat.
Mengupayakan suasana yang
kondusif.
Menjelaskan kompetensi, tujuan,
indikator, alokasi waktu, dan skenario
kegiatan pembelajaran.
KEGIATAN INTI Brainstorming 5
Diskusi dan tanya jawab 10
Mengkaji materi 20
Mengerjakan LK Identifikasi 20
Perbedaan
Mengerjakan LK Identifikasi Manfaat 25
PJOK Bagi Peserta Didik
Presentasi 45
KEGIATAN Mereview kegiatan belajar 5
PENUTUP Refleksi dan umpan balik
Fasilitator menutup kegiatan
Jumlah alokasi waktu 135
2. Lembar kerja
Selamat mengerjakan
Selamat mengerjakan
No. Pertanyaan Pernyataan
1. Apa yang Saudara pahami
berkaitan dengan tujuan
pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan?
2. Apa yang Saudara pahami
berkaitan dengan manfaat
pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan?
3. Apa yang Saudara pahami
tentang pentingnya
pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan
6. Berkaitan dengan pengertian-pengertian tersebut di atas, apa dasar filosofi
pendikan jasmani, olahraga dan kesehatan?
7. Selamat bekerja.
Selamat mengerjakan
No. Pertanyaan Pernyataan
1. Apa yang Saudara pahami
berkaitan dengan landasan biologis
pelaksanaan pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan?
A. Kompetensi
Menganalisis landasan yuridis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar, keterkaitannya, serta mengembangkan IPK dan materi
ajar.
B. Indikator
1. Mengidentifikasi landasan yuridis SKL, KI, dan KD
2. Melakukan analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD
3. Mengembangkan IPK dan materi ajar
C. Uraian materi
Pencapaiankompetensilulusan,kompetensiinti,dankompetensidasarmelal
uiproses pembelajarandan penilaiandiilustrasikan dalamskema
gambarberikut.
SKL
Kegiatan Pembelajaran KI 1 – KD 1 *)
Penilaian Sikap KI 2 – KD 2 *)
Materi Pembelajaran
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
3.1 Memahami gerak dasarlokomotor sesuai 4.1 Mempraktikkan gerakdasar lokomotor sesuai
dengan konseptubuh, ruang,usaha,dan dengan konsep tubuh,ruang,usaha,dan
keterhubungan dalamberbagai bentuk keterhubungan dalamberbagai bentuk
permainan sederhanadan atau tradisional
permainan sederhanadan atau tradisional
3.4 Memahami menjaga sikap tubuh 4.4 Mempraktikkan sikap tubuh (duduk,membaca,
(duduk,membaca, berdiri,jalan), dan bergerak berdiri,jalan), dan bergerak secara lentur serta
secara lentur serta seimbang dalamrangka seimbang dalamrangka pembentukan
pembentukan tubuhmelalui permainan tubuhmelalui permainan sederhanadan atau
sederhanadan atau tradisional tradisional
3.5 Memahami berbagai gerak dominan (bertumpu, 4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
bergantung, keseimbangan, dominan(bertumpu,bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor,tolakan, berpindah/lokomotor,tolakan,
putaran,ayunan,melayang,dan mendarat) putaran,ayunan,melayang,dan mendarat)
dalamaktivitas senam lantai dalamaktivitas senam lantai
3.6 Memahami gerak dasarlokomotor dan non- 4.6 Mempraktikkan gerakdasar lokomotordan non-
lokomotor sesuai dengan irama(ketukan) lokomotor sesuai denganirama(ketukan)
tanpa/dengan musik dalamaktivitasgerak tanpa/dengan musikdalam aktivitas gerak
berirama berirama
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, bagian tubuh 4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh, bagian tubuh
yang boleh dan tidak boleh disentuh orang yang boleh dan tidak boleh disentuh orang
lain,cara menjaga kebersihannya,dan kebersihan lain,cara menjaga kebersihannya,dan kebersihan
pakaian pakaian
KELAS II
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor
sesuai dengan konsep sesuai dengan konsep tubuh,ruang,usaha,dan
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan keterhubungan dalamberbagai bentuk
dalamberbagai bentuk permainan permainan sederhanadan atau tradisional.
sederhanadan atau tradisional.
3.2 Memahami variasi gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar non-
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan
dalamberbagai bentuk permainan dalamberbagai bentuk permainan
sederhanadan atau tradisional sederhanadan atau tradisional
3.3 Memahami variasi gerak dasar manipulatif 4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar manipulatif
sesuai dengan konsep sesuai dengan konsep tubuh,ruang,usaha,dan
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan keterhubungan dalamberbagai bentuk
dalamberbagai bentuk permainan permainan sederhanadan atau tradisional
sederhanadan atau tradisional
KELAS III
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor 4.1 Mempraktikkan gerakkombinasi gerak
sesuai dengan konsep dasarlokomotorsesuai dengan konsep
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan tubuh,ruang, usaha,dan keterhubungan dalam
dalamberbagai bentuk permainan berbagai bentuk permainan sederhanadan atau
sederhanadan atau tradisional tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerakkombinasi gerak
lokomotor sesuai dengan konsep dasarnon-lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan tubuh,ruang, usaha,dan keterhubungan dalam
dalamberbagai bentuk permainan berbagai bentuk permainan sederhanadan atau
sederhanadan atau tradisional tradisional
3.5 Memahami kombinasiberbagai pola gerak 4.5 Mempraktikkan kombinasi berbagai polagerak
dominan(bertumpu, bergantung, dominan(bertumpu, bergantung,
keseimbangan, keseimbangan, berpindah/lokomotor,tolakan,
berpindah/lokomotor,tolakan, putaran,ayunan,melayang,dan mendarat)
putaran,ayunan,melayang,dan, dan dalamaktivitas senam lantai
mendarat) dalamaktivitas senamlantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi gerak 4.6 Mempraktikkan penggunaan kombinasi gerak
dasarlokomotor,non- lokomotordan dasarlokomotor, non-lokomotordan
manipulatif sesuai dengan irama(ketukan) manipulatif sesuai denganirama(ketukan)
tanpa/dengan musikdalam aktivitas gerak tanpa/dengan musikdalam aktivitas gerak
berirama berirama
3.8 Memahamibentuk dan manfaat istirahat dan 4.8 Menceritakan bentukdan manfaat istirahat dan
pengisian waktuluang untuk menjaga pengisian waktuluang untuk menjaga
kesehatan kesehatan
KELAS IV
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
3.1 Memahami variasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor,non-lokomotor,dan manipulatif lokomotor,non-lokomotor,dan manipulatif
sesuai dengankonsep sesuai dengan konsep tubuh,ruang,usaha,dan
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan keterhubungan dalampermainan bola
dalampermainan bola besarsederhanadan besarsederhanadan atau tradisional*
atau tradisional*
3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotordan non- 4.4 Mempraktikkan gerakdasar lokomotordan
lokomotor untuk membentuk gerak dasar nonlokomotoruntuk membentuk gerak
seni beladiri** dasarseni beladiri**
3.5 Memahami berbagai bentuk aktivitas 4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran
kebugaran jasmani melalui berbagai jasmani melalui berbagai bentuk
latihan;daya tahan, kekuatan, kecepatan,dan latihan;dayatahan, kekuatan,kecepatan,dan
kelincahanuntuk mencapai berat badan kelincahanuntuk mencapai berat badan ideal
ideal
3.6 Menerapkan variasi dan kombinasi berbagai 4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai
pola gerak dominan(bertumpu,bergantung, pola gerak dominan(bertumpu,bergantung,
keseimbangan, keseimbangan, berpindah/lokomotor,tolakan,
berpindah/lokomotor,tolakan, putaran,ayunan,melayang,dan mendarat)
putaran,ayunan,melayang,dan mendarat) dalamaktivitas senam lantai
dalamaktivitas senam lantai
3.7 Menerapkan variasi gerak dasar langkah dan 4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar langkah dan
ayunanlengan mengikuti irama(ketukan) ayunanlengan mengikuti irama(ketukan)
tanpa/dengan musikdalam aktivitas gerak tanpa/dengan musikdalamaktivitas gerak
berirama berirama
3.8 Memahami gerak dasarsatu gaya renang*** 4.8 Mempraktikkan gerakdasarsatu gayarenang ***
KELAS V
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
3.5 Memahami aktivitas latihan daya tahan 4.5 Mempraktikkan aktivitas latihan dayatahan
jantung (cardiorespiratory) untuk jantung (cardio respiratory) untuk
pengembangan kebugaran jasmani pengembangan kebugaran jasmani
3.6 Memahami kombinasipola gerak dominan 4.6 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dominan
(bertumpu,bergantung, keseimbangan, (bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor,tolakan, berpindah/lokomotor,tolakan,
putaran,ayunan,melayang,dan mendarat) putaran,ayunan,melayang,dan mendarat) untuk
untuk membentuk keterampilan dasar membentuk keterampilan dasar senam
senam menggunakan alat menggunakan alat
3.7 Memahami penggunaan kombinasi gerak 4.7 Mempraktikkan pengunaan kombinasi gerak
dasarlangkahdan ayunan lengan mengikuti dasarlangkah dan ayunan lengan mengikuti
irama(ketukan) tanpa/dengan musikdalam irama(ketukan) tanpa/dengan musik
aktivitas gerak berirama dalamaktivitasgerak berirama
3.8 Memahami salah satugayarenang dengan 4.8 Mempraktikkan salah satu gaya renang dengan
koordinasiyang baik pada jarak tertentu*** koordinasi yang baik padajarak tertentu ***
3.9 Memahami konsep pemeliharaan diri dan 4.9 Menerapkan konsep pemeliharaan diri dan
orang lain dari penyakit menulardan tidak orang lain dari penyakit menulardan tidak
menular menular
KELAS VI
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN)
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
3.1 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
dasarlokomotor,non-lokomotor,dan dasarlokomotor, non-lokomotor,dan
manipulatif dengan kontrol yang baik manipulatif dengan kontrol yang baik dalam
dalampermainan bola besarsederhanadan permainan bola besarsederhana dan atau
atau tradisional* tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
dasarlokomotor,non- lokomotor,dan dasarlokomotor, non-lokomotor,dan
manipulatif dengan kontrol yang baik manipulatif dengan kontrol yang baik dalam
dalampermainan bola kecil sederhana dan permainan bola kecil sederhanadan atau
atau tradisional* tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
dasarjalan,lari,lompat,dan lempardengan dasarjalan,lari, lompat,dan lempar dengan
kontrolyang baik melalui permainan dan kontrol yang baik melalui permainan dan atau
atau olahragatradisional olahragatradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
dasarlokomotor,non lokomotor,dan dasarlokomotor, non lokomotor,dan
manipulatifuntuk membentuk gerak manipulatif untuk membentuk gerak dasarseni
dasarseni beladiri** beladiri**
3.5 Memahami latihan kebugaran jasmani dan 4.5 Mempratikkan latihankebugaran jasmani dan
pengukuran tingkat kebugaran jasmani pengukuran tingkat kebugaran jasmani pribadi
pribadi secara secara sederhana(contoh:menghitung denyut
sederhana(contoh:menghitung denyut nadi,menghitung kemampuan
nadi,menghitung kemampuan melakukan melakukanpushup, menghitung kelenturan
push up, menghitung kelenturan tungkai) tungkai)
3.6 Memahami rangkaiantigapola gerak dominan 4.6 Mempraktikkan rangkaian tigapola gerak
(bertumpu, bergantung, keseimbangan, dominan (bertumpu, bergantung,
berpindah/lokomotor,tolakan, keseimbangan, berpindah/lokomotor,tolakan,
putaran,ayunan,melayang,dan mendarat) putaran,ayunan,melayang,dan mendarat)
dengan konsisten, tepat dan terkontrol dengan konsisten, tepat dan terkontrol
dalamaktivitas senam dalamaktivitas senam
3.8 Memahami keterampilan salah satu 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah satu
gayarenang dan dasar-dasar penyelamatan gayarenang dandasar-dasar penyelamatan
diri*** diri***
Keterangan:
Posisi awal: (a) berdiri menghadap arah gerakan, (b) kaki tumpu di
letakkan di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu
menghadap gerakan, (c) posisi kedua lengan di samping badan agak
terentang, (d) pergelangan kaki yang akan digunakan menendang
diputar ke luar dan dikunci, (e) pandangan terpusat pada bola
Gerakan: (a) kaki yang akan digunakan menendang ditarik ke
belakang lalu diayun ke depan ke arah bola, (b) perkenaan kaki pada
bola tepat pada tengah-tengah bola
Akhir gerakan: (a) pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah
gerakan, (b) pandangan ke depan
b. Menerima bola
Diawali dengan sikap menghadap arah datangnnya bola dan pusatkan
pandangan ke arah gerakan bola
Putar pergelangan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah luar
dan dikunci
Julurkan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah datangnya bola
Tarik kembali ke belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola
mengenai kaki bagian dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di
depan badan
Setelah kamu mampu menguasai dan melakukan teknik dasar sepak bola
dengan benar, selanjutnya kamu dapat bermain sepak bola dengan peraturan
yang lebih sederhana. Misalnya lapangan yang digunakan sesuai dengan
keadaan setempat. Jumlah pemain pun dapat disesuaikan. Sebelum
bertanding lakukan dulu pemanasan. Latihan pemanasan bertujuan untuk
menyiapkan fisik dan mental pemain. Kemudian praktikkan gerakan-gerakan
dasar yang telah kamu pelajari. Bermainlah dengan menjunjung tinggi nilai
kejujuran dan sportivitas.
D. SKENARIO PELATIHAN
Pendahuluan
(Doa, dinamika
kelompok, Kerja Kelompok Kerja Kelompok
penyampaian tujuan, (Lk 2.a.1) (Lk2.a2)
Presentasi Presentasi
motivasi, penjelasan
perwakilan perwakilan
skenario pelatihan kelompok
(gunakan PPT), ice kelompok
Penguatan oleh
breaking, salam Penguatan oleh
fasilitator
PPK/tepuk PPK/ Mars fasilitator
(gunakan PPT 5.1)
PPK, Lagu (gunakan PPT 2.a)
(60’)
Nasional/Lagu (50’)
Daerah)
(15’)
Penutup
(Refleksi, kesimpulan, games
penyemangat, salam
PPK/tepuk PPK/Mars PPK,
Lagu Nasional/Lagu Daerah,
motivasi, rencana tindak lanjut
dan doa/rasa syukur)
(10’)
LK. 2.a.1 :
LK. 2.a2:
KD Pengetahuan :
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………
Indikator :
1. ……………………………………………………………………………………..
……………………………....
KD Keterampilan :
2. …………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………
.
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………
Indikator :
1. ………………………………………………………………………………………………………………………….
.
2. ………………………………………………………………………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………….
A. KOMPETENSI
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan konsep model pembelajaran PJOK
2. Memilih model pembelajaran PJOK yang sesuai
C. URAIAN MATERI
I. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
A. Pendekatan Mengajar
Efektivitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan pengajaran yang
dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat keterampilan atau
tugas gerak yang akan dipelajari siswa. Berdasarkan sifat tugas gerak yang
ada, pendekatan mengajar bisa dibedakan menjadi dua pendekatan, yaitu
pengajaran langsung dan pendekatan tak langsung.
Para ahli sepakat bahwa pengajaran dengan pendekatan langsung akan
lebih efektif jika tujuan pengajaran adalah agar siswa mempelajari materi
yang khusus. Dalam hal ini, pengajaran langsung melibatkan:
2) Menanya
Ridwan Abdullah (2014:57) mengemukakan bahwa pada saat
kegiatan belajar mengajar siswa perlu dilatih untuk merumuskan
pertanyaan terkait dengan topik yang akan dipelajari. Aktivitas
belajar ini sangat penting untuk meningkatkan keingintahuan
(curiosity) dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan
mereka untuk belajar sepanjang hayat. Guru perlu mengajukan
pertanyaan dalam upaya memotivasi siswa untuk mengajukan
pertanyaan. Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara:
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Menanya dapat juga
tidak diungkapkan, tetapi bisa saja ada di dalam pikiran peserta
didik. Untuk memancing peserta didik mengungkapkannya guru
harus memberi kesempatan mereka untuk mengungkapkan
pertanyaan.
Peran guru dalam kegiatan menanya ini adalah memberikan bantuan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk
memotivasi peserta didik terkait dengan objek yang telah diamati
tersebut. Setelah peserta didik terlatih untuk mengajukan
4) Mengasosiasikan/menalar
Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir
rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh
siswa. Infomasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan
yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan. Peserta didik pada kegiatan ini dibimbing untuk
mengolah informasi/data yang sudah dikumpulkan guna menjawab
pertanyaan dan menarik kesimpulan. Dalam kegiatan mengasosiasi/
mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah "menalar”
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa
guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Pengolahan informasi membutuhkan kemampuan logika (ilmu
menalar). Menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melakukan
inferensi. Inferensi adalah menarik kesimpulan berdasarkan
pendapat (premis), data, fakta, atau informasi.
Penalaranadalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-
kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan
berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran
ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan
merupakan terjemahan dari reasoning, meski istilah ini juga
bermakna menalar atau penalaran. Dasar pengolahan informasi
berdasarkan metode ilmiah adalah melakukan penalaran secara
empiris.
Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, guru mengarahkan peserta didik
agar dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubungkan
5) Mengkomunikasikan
Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi periu
dimiliki oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya
dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama
dalam sebuah kelompok merupakan salah satu cara membentuk
kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan dan
berkomunikasi. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk
berbicara dengan orang lain, menjalin persahabatan yang potensial,
mengenal orang yang dapat memberi nasihat atau informasi dan
dikenal oleh orang lain.
Melalui hasil paparan data pada table tersebut, peran guru dalam
pembelajaran saintifik adalah:
a) Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
b) Menyusun kembali butir-butir pertanyaan siswa sesuai dengan urutan
indikator yang akan dieksekusi dalam pembelajaran
C. Gaya-Gaya Mengajar
Pada tahun 1966, Muska Mosston telah membuat sumbangan yang sangat
monumental terhadap metodologi pengajaran pendidikan jasmani. Mosston
telah mengidentifikasi bahwa dalam pengajarannya cara guru bisa
dibedakan dari bagaimana ia memperlakukan dan melibatkan siswa dalam
pembelajaran. Cara guru melibatkan siswa ini akhirnya lajim disebut gaya
mengajar(teaching style), yang bergerak dari gaya yang disebut komando
hingga gaya pengajaran diri sendiri.
Pemilahan gaya pengajaran menurut Mosston lebih berupa sebuah
kontinum, dengan spektrum gayanya didasarkan pada jumlah pembuatan
keputusan yang diberikan guru pada murid. Kontinum berarti berangkai
secara bersinambung dari satu titik ke titik lain, tanpa ada pemisahan yang
jelas. Dengan demikian, gaya yang satu lebih dibedakan dari gaya lainnya
oleh besarnya pemberian kesempatan dari guru kepada murid dalam hal
mengambil keputusan. Pada ujung kontinum yang satu, guru membuat
semua keputusan, sedang pada sisi yang lain, mayoritas pengambilan
keputusan diserahkan kepada murid. Uraian selintas tentang gaya-gaya
mengajar diperlihatkan pada kotak 5-1.
Sejak itu, banyak guru semakin mengerti tentang kompleksitas proses
pengajaran. Disadari benar, bahwa proses pengajaran penjas mengandung
banyak kondisi yang harus diperhitungkan, termasuk dalam hal betapa
bervariasinya keadaan murid, terutama gaya belajarnya. Oleh karena itu,
sebenarnya amatlah mustahil jika guru hanya memanfaatkan satu gaya
dalam seluruh fase suatu pelajaran. Strategi yang berbeda telah
membedakan pula potensi yang akan diperoleh siswa. Setiap aksi
a. Pemilihan materi,
b. Penyajian tugas,
c. Penyusunan tahapan pembelajaran,
d. Pemberian umpan balik dan penilaian.
1. Pengajaran Interaktif
Strategi yang benar-benar paling umum dalam perencanaan
pengalaman belajar dalam pendidikan jasmani adalah strategi yang
bersifat interaktif. Umumnya kita tidak akan kesulitan
mengkonseptualisasikan strategi interaktif. Pengertian pengajaran
mempunyai makna guru memberitahukan, menunjukkan, atau
mengarahkan sekelompok anak tentang apa yang harus dilakukan; lalu
siswa melakukannya; dan guru mengevaluasi seberapa baik hal itu
dilakukan dan mengembangkan isi pelajaran lebih jauh. Inilah tipe dari
pengajaran interaktif. Dalam pengajaran jenis ini, guru mengontrol
proses pengajaran.
2. Pengajaran Berpangkalan
4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pengajaran yang telah
menjadi populer sejak diperkenalkan pertama kali oleh Johnson dan
Johnson tahun 1975. Pembelajaran kooperatif memiliki potensi untuk
meningkatkan pembelajaran anak, juga menyumbang pada
pengembangan sosial dan afektif.
Dalam pembelajaran kooperatif, sekelompok siswa ditugasi suatu tugas
pembelajaran atau suatu proyek untuk diselesaikan oleh kelompoknya.
6. Strategi Kognitif
Strategi kognitif adalah nama yang diberikan pada sekelompok strategi
pengajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa secara kognitif
dalam dalam isi pelajaran melalui penyajian tugasnya. Istilah gaya
pemecahan masalah, penemuan terbimbing (Mosston, 1986), dan gaya
lain yang memerlukan fungsi kognitif anak, seperti pengajaran melalui
pertanyaan (Siedentop, 1991), atau inquiry learning. Semua model di
atas pada dasarnya menggambarkan pendekatan yang melibatkan
siswa dalam memformulasikan respons sendiri dari pada hanya meniru
apa yang sudah diperlihatkan guru sebelumnya. Guru menggunakan
strategi kognitif karena strategi ini mendukung salah satu atau
beberapa dari hal berikut:
a) Proses pembelajaran sama pentingnya dengan apa yang
dipelajari.
b) Siswa diperkirakan akan terlibat dengan isi pelajaran pada tingkat
yang lebih tinggi jika peranan mereka dalam proses pembelajaran
diperluas.
c) Strategi kognitif memungkinkan isi pelajaran lebih
diindividualisasikan.
7. Pengajaran Beregu
Pengajaran beregu adalah strategi pengajaran yang melibatkan lebih
dari satu orang guru yang bertanggung jawab untuk menyajikan
pelajaran kepada sekelompok siswa. Ketika pelajaran pendidikan
jasmani bersifat co-educational (melibatkan siswa putra dan putri),
banyak pendidik melihat bahwa team teaching sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan baik putra maupun putri yang terkelompokkan
secara heterogen dengan mendapat guru pria dan wanita di saat
bersamaan.
Namun demikian, potensi atau keuntungan team teaching bukan hanya
itu, melainkan sangat diperlukan dalam pengajaran yang membagi
siswa menjadi beberapa kelompok pada saat bersamaan, dan harus
melakukan kegiatannya di tempat-tempat yang terpisah. Keuntungan
team teaching yang paling mencolok adalah dalam hal:
Lembar Kerja
Langkah Kerja:
1. Bekerjalah secara perorangan untuk melakukan analisis sintaks pendekatan
saintifik mengajar sesuai dengan yang telah Saudara pilih!
2. Saudara dapat berdiskusi dengan peserta lain untuk mendapatkan
pertimbangan.
3. Tuliskanlah langkah-langkah/sintaks dari pendekatan saintifik yang Saudara
dapat gunakan di dalam pembelajaran PJOK!
4. Saudara dapat merujuk dari silabus yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum
dan Perbukuan Kemdikbud dan/atau mengembnagkannya sendiri.
5. Lakukan pemaparan di depan kelas secara bergantian dan berdiskusilah secara
klasikal!
6. Lakukan perbaikan jika mendapat saran dari peserta diskusi!
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana
Saudara jika diminta untuk menggunakan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran?
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
1) Konsep Dasar
Pada pembelajaran ini, guru dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau
link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik Iebih cepat mendapatkan “peta” yang akurat tentang arah dan tujuan
pembelajaran. Sehingga konsep yang diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam
bentuk garis besar saja, dengan demikian peserta didik dapat mengembangkannya
secara mandiri secara mendalam mengenai konsep dasar tersebut.
3) Pembelajaran Mandiri
Setelah peserta didik mengetahui tugasnya, masing-masing dari peserta didik mencari
berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnya dari
artikel tertulis di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang
4) Pertukaran Pengetahuan
Setelah mendapatkan sumber yang jelas untuk keperluan pendalaman materi secara
mandiri, pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat
dibantu guru untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam kelas dengan
mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi
akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan
dengan mengikuti petunjuk dari guru.
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya cukup sebagai fasilitator,
pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan
daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari peserta didik. Beberapa ahli mengusulkan beberapa
tahapan utama yang perlu dilakukan dalam PjBL yaitu : 1) mengajukan pertanyaan; 2)
membuat perencanaan; 3) menyusun penjadwalan; 4) memonitor pembuatan proyek; 5)
melakukan penilaian; dan 6) evaluasi. (Ridwan Abdullah:2014)
5) Tahap pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan
dengan hasil pengolahan data. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak,
Lembar Kerja
Langkah Kerja:
1. Bekerjalah secara perorangan untuk melakukan analisis sintaks model sesuai dengan yang
telah Saudara pilih!
2. Saudara dapat berdiskusi dengan peserta lain untuk mendapatkan pertimbangan.
3. Tuliskanlah langkah-langkah/sintaks dari setiap model yang Saudara dapat gunakan di dalam
pembelajaran PJOK!
4. Saudara dapat merujuk dari silabus yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kemdikbud dan/atau mengembnagkannya sendiri.
5. Lakukan pemaparan di depan kelas secara bergantian dan berdiskusilah secara klasikal!
6. Lakukan perbaikan jika mendapat saran dari peserta diskusi!
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana Saudara jika
diminta untuk menggunakan satu model dalam pembelajaran?
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
A. KOMPETENSI
Menganalisis konsep, bentuk-bentuk, dan menyusun instrumen penilaian
pembelajaran PJOK.
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan konsep penilaian pembelajaran PJOK
2. Menyusun instrumen penilaian pembelajaran PJOK
C. URAIAN MATERI
B.Teknik Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik,
antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan
penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya
dihitungberdasarkan modus.
a) Observasi
b) Penilaian Diri (self assessment)
c) Penilaian Antarteman (peer assessment)
d) Penilaian jurnal (anecdotal record)
(Pada dasarnya teknik-teknik penilaian ini tidak hanya untuk aspek sikap,
tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek
keterampilan dan pengetahuan).
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan;
1) Tes Tertulis
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a) memilih jawaban, dapat berupa:
(1) pilihan ganda
(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3) menjodohkan
(4) sebab-akibat
b) mensuplai jawaban, dapat berupa:
a. Penilaian Sikap
Perilaku positif harus dijadikan target (output) dari program pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah. Peserta didik melalui
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan tidak diharapkan hanya bisa
melihat apa yang seharusnya dikerjakan, tetapi harus secara sukarela dan
langsung mempraktikkan perilaku positif dalam setiap aktivitas. Nilai-nilai
sosial yang dapat dikembangkan adalah kerja sama, komitmen,
kepemimpinan, ketaatan, jiwa sportif, serta kerelaan berkorban untuk
kepentingan yang lebih besar. Aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan juga menyediakan saluran yang sesuai untuk merilis
tekanan emosional, meningkatkan rasa kebanggaan diri, mengembangkan
inisiatif, arah diri, dan kreativitas.
Tujuan afektif pada pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan selain
mengembangkan sikap ketaataturan sosial, apresiasi terhadap aktivitas fisik
serta keuntungan yang dapat diperoleh, juga diarahkan pada pengembangan
kualitas moral seperti hormat terhadap hak orang lain, rasa empati dan belas
kasihan, serta ketaatan terhadap hukum sebagai bagian dari warga negara
yang baik. Sikap lain yang juga perlu dikembangkan adalah kualitas estetika,
kegembiraan, dan keluwesan dalam melakukan aktivitas.
Penilaian sikap ini dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1) Observasi, penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran, guru membuat
format penilaian seperti berikut ini, contoh;
No. Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Keterangan
Kerj
a
S
Sportivitas Disiplin
a
m
a
1. Edo
2. Fatimah
3. Dian
4. Dst
1. ..... Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2. ..... Ketika kami berdiskusi, setiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3. ..... Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4. ..... Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. Selama kelompok, saya:
....mendengarkan orang lain
....mengajukan pertanyaan
....mengorganisasi ide-ide saya
....mengorganisasi kelompok
....mengacaukan kegiatan
....melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Keterangan :
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Sangat jarang
JURNAL
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
b. Penilaian Pengetahuan
Program pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang diselenggarakan di sekolah
seharusnya menjamin peserta didik memiliki pengetahuan dan memahami pentingnya
aktivitas fisik dan keterkaitannya dengan kesehatan seseorang serta nilai-nilai esensial
yang ada didalamnya. Pengetahuan yang diperlukan juga meliputi prinsip-prinsip ilmiah
aktivitas fisik, latihan, dan kesehatan. Contoh dari pengetahuan lain yang diharapkan
dari diselenggarakannya program pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah
kemampuan merancang dan menerapkan program kebugaran jasmani dan
No Kela Bentuk
Kompetensi Dasar Indikator Materi
. s Soal
1. 3.1 Memahami XI 3.1.1Menyebut jenis-jenis ✓ Jenis Gerak Pilihan
gerak dasar dalam gerak dasar dalam Dasar dalam Ganda
berbagai berbagai permainan bola Permainan
permainan bola besar sederhana dan atau Sepakbola
besar sederhana tradisional (cth. Sepakbola)
dan atau
tradisional*)
Dari kisi-kisi yang sama dapat dikembangkan soal berbentuk uraian sebagai berikut.
c. Penilaian Keterampilan
1) Praktik
Penilaian kinerja dapat berbentuk penilaian berupa suatu aktivitas keterampilan
gerak (skill test). Melalui penilaian kinerja peserta didik diminta mendemonstrasikan
kinerjanya dalam aktivitas jasmani atau melaksanakan berbagai macam keterampilan
gerak sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Penilaian kinerja dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat berupa
penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menerapkan keterampilan dasar
bermain sepakbola, keterampilan dasar bermain bolabasket, keterampilan dasar
bermain bolavoli, dan sebagainya ke dalam permainan yang sesungguhnya.
Penilaian domain keterampilan dalam penilaian kinerja yang diterapkan pada
pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan akan sangat tergantung
dari jenis keterampilan yang akan dinilai.
Guru dapat mengenali berbagai jenis keterampilan berdasarkan contoh pada tabel
tersebut, dan menentukan/mendesain cara menilai keterampilan gerak berdasarkan
jenis KD dan materi pokok.
a) Contoh Penilaian Keterampilan Aktivitas Permainan Bola Besar
(1) Menyusun kisi-kisi uji keterampilan Aktivitas Permainan Bola Besar
Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak
No Kompete Indikato Uraian Pen-skoran
nsi Dasar r Gerak
Tid
N Ya
Indikator Esensial Uraian Gerak ak
o (1)
(0)
1 Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
.
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2 Pelaksanaan Gerak a. Kaki
.
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3 Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
.
b. Badan
(b) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik
P
e
l
a P
P
k o
o
s s
s
a i
i
n s
s
P i
Nam i
e /
a / Sk
l S
N Pese S or
a i
o rta i Ak
k k
Didi k hir
s a
k a
a p
p
a A
A
n k
w
h
a
G i
l
e r
r
a
k
4 4 4
1 Brahi
. movi
c
2 Rozic
. ki
… ……… … … … … … … … … … … … … ….
………
……
P
e
r
o
l
e
m
a
k
s
i
m
u
m
1
0
0
%
S
k
o
r
A
k
h
i
r
(c) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk perorangan
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Keterampilan Percobaan I Percobaan II
Skor (lihat kisi- Jumlah Skor (lihat
Jumlah Ulangan
kisi) Ulangan kisi-kisi)
(d) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk seluruh
peserta didik
(e) Contoh instrumen untuk penilaian produk gerak (penerapan gerak dasar
dalam permainan yang dimodifikasi) perorangan
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Kesempatan didapat
Gerak dasar dilakukan dengan
Keterampila
benar
n
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/
Kesempatan
GB /K X 100% = .......
(f) Contoh lembar penilaian penerapan gerak dasar dalam permainan yang
dimodifikasi untuk seluruh peserta didik
Persent
Nama asi
Hasil Uji
Peserta GB /K X
Keterampilan
Didik 100%
= .......
Gerak dasar
Kesempatan
dilakukan dengan
yang Didapat
benar
Brahimo
vic
Rozicki
Suherm
d) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk seluruh peserta
didik
Skor
Nama Peserta Hasil Sepuluh Kali
No Akhi
Didik Pukulan
r
Skor (lihat
Jumlah Mengenai Sasaran kisi-
kisi)
Abdussalam
Imammuddin
Xaverius
Suherman
……………… .... ... ...
(2) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik
T
a
h Ta Ta
Si S
a ha ha
k k
Nama p p p
a or
Peser Le Ge
No p A
ta A m rak
A k
Didik w pa La
w hi
a ra nju
al r
l n tan
a
n
1. Abdus
salam
2. Imam
muddi
n
3. Xaveri
us
Suher
man
… ……… … … … …
……… .
……
Perolehan/Skor maksimum X
100% = Skor Akhir
(4) Contoh lembar penilaian produk gerak untuk seluruh peserta didik
Per Per Sko
Nama
cob cob r
No Peserta
aan aan Ter
Didik
I II baik
Jarak Skor (lihat Jarak Skor (lihat
Le kis Lem kis
mp i- par i-
(b) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik
P
P
o
o
s
s
i
i
s
s
i
i
Nam Pel /
/
a aks S Sk
S
N Pese ana i or
i
o rta an k Ak
k
Didi Ger a hir
a
k ak p
p
A
A
k
w
h
a
i
l
r
4 4 4
1. Dod
o
Cah
(d) Contoh lembar penilaian produk gerak untuk seluruh peserta didik
No Nama Peserta Didik
Home Step Test Selama 3 Menit (24 langkah/ menit)
Denyut Nadi Selama 1 Menit Skor (lihat kisi-kisi)
Dodo Cahyo
Izoel Mamu
Suhardiman
……………… .... …
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana Saudara jika
diminta untuk menyusun instrumen penilaian?
..........................................................................................................................................................
.
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana Saudara jika
diminta untuk menyusun instrumen penilaian?
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana Saudara jika
diminta untuk menyusun instrumen penilaian?
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana Saudara jika
diminta untuk menyusun instrumen penilaian?
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
.
A. KOMPETENSI
Memahami konsep, model-model, dan pengembangan pembelajaran HOTs serta
kecakapan abad 21
B. INDIKATOR
1. Menerapkan konsep, model-model, dan prinsip
pengembangan pembelajaran HOTS
2. Merancang pembelajaran HOTS
3. Menerapkan konsep penyusunan soal HOTS
4. Menyusun kisi-kisi dan soal HOTS
C. URAIAN MATERI
1. Konseptual Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (HOTS)
a. Konsep Berpikir Tingkat Tinggi
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal
sebagai High Order Thinking Skill (HOTS) yang dipicu oleh empat kondisi.
1) Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran
yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
2) Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak
dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan
kesadaran dalam belajar.
3) Pemahaman pandangan yang telah bergerser dari unidimensi, linier,
hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan
interaktif.
4) Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti
penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan
berpikir kritis dan kreatif.
Kata kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ranah
kognitif Bloom adalah sebagai berikut.
2) Ranah Afektif
Kartwohl & Bloom juga menjelaskan selain kognitif, terdapat ranah afektif
yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat
penerimaan atau penolakan suatu obyek dalam kegiatan pembelajaran
dan membagi ranah afektif menjadi 5 kategori yaitu seperti pada tabel
dibawah.
Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam ranah afektif dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
3) Ranah Psikomotor
Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan dalam
melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang berkaitan
dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks,
keterampilan pada gerak dasar, perseptual, ketepatan, keterampilan
kompleks, ekspresif dan interperatif. Keterampilan proses psikomotor
dapat dilihat pada tabel di bawah.
Manipulasi Naturalisasi
Meniru (P1) Presisi (P3) Artikulasi (P4)
(P2) (P5)
Elemen Definisi
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak
R Reason untuk disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam
permasalahan
Jika alasan yang dikembangkan adlah tepat, maka alasan
I Inference tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang
sebenarnya
S Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
Situation
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang
C
Clarity digunakan pada argumen sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam mengambil kesimpulan
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan,
O Overview
diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
KD Pengetahuan
4Cs Indikator Pencapaian
Kompetensi
Creativity
Critical Thinking
Communication
Collaboration
KD Keterampilan
Karakteristik yang tercakup dalam PBM menurut Tan (dalam Amir, 2009)
antara lain: (1) masalah digunakan sebagai awal pembelajaran; (2) biasanya
masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secra
mengambang (illstructured); (3) masalah biasanya menuntut perspektif
majemuk (multipleperspective); (4) masalah membuat pembelajar tertantang
untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru; (5) sangat
mengutamakan belajar mandiri; (6) memanfaatkan sumber pengetahuan yang
bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan (7) pembelajarannya kolaboratif,
komunikatif dan kooperatif. Karakteristik ini menuntut peserta didik untuk
dapat menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, terutama kemampuan
pemecahan masalah.
Pada PBM guru berperan sebagai guide on the side daripada sage on the stage.
Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran.
Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum
berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.
dipresentasikan dipresentasikan/disajikan
dalam bentuk karya.
Menganalisis dan Guru membimbing Setiap kelompok
mengevaluasi proses presentasi dan melakukan presentasi,
pemecahan masalah mendorong kelompok kelompok yang lain
memberikan memberikan apresiasi.
penghargaan serta Kegiatan dilanjutkan
masukan kepada dengan merangkum/
kelompok lain. Guru membuat kesimpulan
bersama siswa sesuai dengan masukan
menyimpulkan materi. yang diperoleh dari
kelompok lain.
Kelebihan model ini menurut Akinoglu & Tandogan [2] antara lain:
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik;
2) Mengembangkan pengendalian diri peserta didik;
3) Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara
multidimensidan mendalam; d. Mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah;
4) Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah;
5) Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi
yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim;
6) Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;
7) Mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru;
8) Memotivasi pembelajaran;
9) Peserta didik memeroleh keterampilan mengelola waktu;
10)Pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat.
3. Tentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar, sesuai
dengan format dibawah, dengan cara memisahkan target kompetensi dengan
materi yang terdapat pada KD.
KD Pengetahuan
Dimensi Proses IPK
Pengetahuan: Berpikir dan Penunjang:
dimensi
Proses pengetahuan: IPK Kunci:
Berpikir: <Gradasi
dimensi IPK
proses Pengayaan :
berfikir>
KD Keterampilan
Tingkat Langkah IPK
Proses Proses Penunjang:
Keterampilan: Keterampilan:
<Gradasi IPK Kunci:
dimensi
Keterampilan IPK
> Pengayaan:
b) Analisis KD 3.4
Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan
kegunaannya
KD KETERAMPILAN
4.1 Proses Proses IPK Penunjang:
Memprakti Keteram Keteram 4.1.1 Mengikuti gerak spesifik
kka n gerak pila: pilan: bolavoli
spe sifik Mengiku 4.1.2 Melatih gerak spesifik
dalam Persisi( ti (P1) bolavoli
berbagai P3) Melatih 4.1.3 Mengikuti gerak spesifik
permainan (P2) sepakbola
bola besar Mempra 4.1.4 Melatih gerak spesifik
sederhana ktikkan sepakbola
dan atau (P3) 4.1.5 Mengikuti gerak spesifik
tradisional. bolabasket
4.1.6 Melatih gerak spesifik
bolabasket IPK
Kunci:
4.1.7 Mempraktikkan gerak
Pertemuan ke: 1
4. Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam menunjukkan kecakapan
yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan
bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan dikembangkan guru
dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk
menguatkan pilar pendidikan.
5. Materi
Materi pokok dapat dirumuskan dari Kompetensi Dasar, sedangkan materi
ajar dirumuskan dari indikator pencapaian kompetensi. Secara rinci menjadi
lampiran RPP. Selain itu, perlu diperhatikan juga materi pembelajaran yang
dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih luas (broad based
learning) serta memanfaatkan berbagai sumber belajar, termasuk sumber
belajar digital dan sumber belajar berupa alam atau lingkungan masyarakat
(community based learning) seperti telah dijelaskan pada modul
sebelumnya.
6. Media/alat Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam
pembelajaran. Media/alat pembelajaran sebagai sarana bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Media/alat pembelajaran akan
mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan
dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran harus
mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain motivasi,
perbedaan individu, emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan
penerapan. Penggunaan media/alat pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu ADGV
7. Bahan dan Sumber Belajar
Bahan dan sumber belajar adalah semua bahan dan sumber yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
9. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di
kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka
merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap pertemuan
memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan:
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran; • memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam
kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan
dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; danmenyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus dan RPP
b. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan inti
Dalam kegiatan inti memuat hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan
dan metode/model. Yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari
setiap model pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi dasar yang
Keterangan: *)
Level kognitif 1 = pengetahuan/pemahaman (C1-2)
Level kognitif 2 = aplikasi/penerapan (C3)
Level kognitif 3 = penalaran (C4-6)
Jenis penilaian antara lain: (1) penilaian sikap, (2) penilaian pengetahuan, dan
(3) penilaian keterampilan
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan melakukan observasi maupun wawancara
yang dicatat dalam jurnal perkembangan sikap. Untuk bahan konfirmasi bisa
dilakukan penilaian diri atau penilaian antar teman. Catatan perkembangan
sikap hasil pengamatan didokumentasikan dengan menggunakan jurnal
dengan format sebagai berikut:
Keterangan:
1. Nomor urut
2. Hari dan tanggal kejadian
3. Nama siswa yang menunjukkan perilaku yang menonjol baik positif maupun
negatif.
2. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menggunakan tes tulis, lisan maupun
penugasan. Tes tulis bisa berbentuk pilihan ganda maupun uraian. Untuk
menyusun soal HOTS perlu dipersiapkan: (1) stimulus yang menarik dan
kontekstual; (2) menulis butir pertanyaan sesuai dengan kaidah penulisan
butir soal; dan (3) membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
2. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan tes kinerja (unjuk
kerja), proyek dan portofolio. Penilaian kinerja merupakan penilaian untuk
melakukan suatu tugas dengan mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, penekanan
penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Pada saat penyusunan
instrumen penilaian kinerja, perlu disiapkan pula rubrik penilaiannya. Untuk
penilaian proyek, tugas yang harus diselesaikan memerlukan periode/waktu
tertentu. Tugas proyek bisa berupa rangkaian kegiatan mulai dari (1)
perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) pengorganisasian, (4) pengolahan,
(5) penyajian data, dan (6) pelaporan. Sedangkan untuk portofolio, bisa
berupa kumpulan dokumen atau teknik penilaian
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Tujuan Kegiatan:
Menganalisis Kompetensi Dasar merumuskan IPKdanKegiatan Pembelajaran
Berdasarkan Model Pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Langkah Kegiatan:
1. Siapkan satu pasang KD pengetahuan dan keterampilan pada mapel dan jenjang
yang sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016! (LK 3.1a)
2. Tetapkan target dari pasangan KD tadi! (LK 3.1b)
3. Petakan KD pengetahuan ke dalam matrik sumbu simetri kombinasi yang telah
disediakan (LK 3.1c)
4. Analisis KD tersebut, kemudian rumuskan IPK-nya! (LK 3.1d)
5. Desainlah pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang dibagi ke dalam
beberapa pertemuan, sesuaikan dengan kebutuhan konten materi yang disajikan! (LK
3.1e)
6. Simulasikan model pembelajaran berorientasi HOTS sesuai skenario LK 1e, peserta
lain menyimak dengan cermat untuk memberikan saran perbaikan!
7. Perbaiki hasil desain pembelajaranberorientasi HOTS yang dibuat sesuai saran!
KD Keterampilan
METAKOGNITI
F
PROSEDURAL
KONSEPTUAL
(Permendikbud No. 20 TahunDIMENSI
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
2016
FAKTUAL
Menangah)
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Proses Berpikir
Tingkat (C1-C6)
No KD Materi dan Sub Materi IPK
Kompetensi KD Dimensi
Pengetahuan
1 KD Pengetahuan :
Dimensi Proses Berpikir Dan IPK Penunjang:
Pengetahuan: Dimensi
Pengetahuan:
IPK Kunci:
Proses Berpikir:
KD Keterampilan
Tingkat Langkah Proses IPK Penunjang:
Keterampilan: Keterampilan:
IPK Kunci:
Tujuan Pembelajaran:
1. Pertemuan/Pembelajaran Ke:
Kegiatan Sumber
No IPK Pengetahuan IPK Keterampilan Penilaian
Pembelajaran Belajar/Media
Pendahuluan: Sikap:
Inti: Pengetahuan:
Penutup: Keterampilan
2. Pertemuan/Pembelajaran Ke:
Kegiatan Sumber
No IPK Pengetahuan IPK Keterampilan Penilaian
Pembelajaran Belajar/Media
Pendahuluan: Sikap:
Inti: Pengetahuan:
Penutup:
Keterampilan
dst
Petunjuk Pengisian :
Lembar Kerja (LK) 9.1 ini akan memandu Anda melakukan Penyusunan Kisi-kisi
SoalHOTS. Siapkan terlebih dahulu KD mata pelajaran dan buku-buku referensi yang
relevan,serta sangat dianjurkan agar Anda terhubung dengan internet. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan Anda mengunduh stimulus yang kontekstual sesuai
dengan materi yang akan Anda ujikan. Selanjutnya isilah kolom-kolom pada Format 1
kisi-kisi yang telah disediakan. Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada
Format 1 di bawah ini, ikuti satu persatu instruksi kerja berikut.
Lembar Kerja (LK) 9.2. ini, akan memandu Anda melakukan Penyusunan butir
SoalHOTS. Butir-butir soalHOTSakan ditulis dalam bentuk kartu soal. Sangat dianjurkan
agarAnda terhubung dengan internet selama penulisan butir soal HOTS. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan Anda mengunduh stimulus yang kontekstual sesuai
dengan materi yang akan Anda ujikan. Stimulus (gambar, grafik, wacana, dll) yang
diunduh dari internet atau sumber lain agar dituliskan sumbernya menurut etika
pengutipan. Sesuai dengan karakteristik soal-soal HOTS, Anda dianjurkan untuk
menyusun soal HOTS sendiri, bukan mengutip dari buku-buku atau kumpulan soal
tertentu yang sudah ada sebelumnya agar terjamin aspek kontekstual dan menarik
(baru, mendorong peserta didik untuk membaca stimulus). Selanjutnya isilah kolom-
kolom pada Format 2 Kartu Soal yang telah disediakan. Untuk hal tersebut, maka
ikutilah langkah-langkah kerja sebagai berikut.
Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada Format 2a dan 2b di bawah ini,
ikuti satu persatu instruksi kerja berikut.
1. Isilah terlebih dahulu identitas mata pelajaran dan kurikulum yang digunakan di
sekolah Anda.
2. Kutip dan isilah kolom Kompetensi Dasar, Materi, Indikator Soal, dan Level
Kognitif sama persis dengan isi yang terdapat pada Format 1 Kisi-kisi
SoalHOTS.
3. Tulislah rumusan butir soal sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.
Untuk memandu Anda menulis butir soal sesuai kaidah penulisan butir soal
HOTS.
Pada bagian akhir kartu soal, isilah Keterangan yang memberi penjelasan mengapa soal
yang Anda tulis termasuk kategori HOTS. Keterangan ini sangat penting bagi penelaah
soal ketika melakukan analisis kualitatif terkait dengan kesesuaian butir soal terhadap
aspek materi. Pada bagian Keterangan, penulis soal memberikan penjelasan
tentangketepatan stimulus yang digunakan dan proses berpikir yang harus dilakukan
peserta didik sebelum menjawab soal. Seringkali terdapat perbedaan penafsiran antara
penulis soal dan penelaah, misalnya pada level kognitif, kesesuaian stimulus kontekstual
atau tidak, stimulus menarik atau tidak, dan komponen lain pasa aspek materi. Apabila
salah satu komponen pada aspek materi tidak terpenuhi, maka soal itu ditolak atau
dikembalikan kepada penulis dalam analisis kualitatif.
Soal:
Kunci Jawaban:
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :
PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Total skor
Keterangan:
A. KOMPETENSI
Menganalisis konsep, komponen, prinsip, dan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran PJOK.
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan konsep rencana pelaksanaan
pembelajaran PJOK
2. Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran PJOK
C. URAIAN MATERI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Sekolah : ..................................
Kelas/Semester : ..................................
Mata Pelajara : PJOK
Materi Pokok : ..................................
Alokasi Waktu : ..................................
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ditambahkan pada komponen RPP karena
berfungsi untuk memandu guru dalam mengaitkan berbagai konsep
muatan mata pelajaran melalui berbagai aktivitas pembelajaran.
Tujuan pembelajaran memuat proses dan hasil pembelajaran.
Tujuan pembelajaran diupayakan memuat A (audience) yakni siswa, B
(behavior) atau kemampuan yang akan dicapai, C (condition) atau
aktivitas yang akan dilakukan, dan D (degree) atau tingkatan/perilaku
yang diharapkan.
Pada tujuan pembelajaran ditambahkan nilai-nilai karakter yang sesuai
dengan ruang lingkup KD/Indikator atau aktivitas pembelajaran yang
direncanakan. Penambahan nilai karakter tersebut, didasarkan pada
kebutuhan pembelajaran dan tidak terkesan dipaksakan.
D. Materi Pembelajaran
Materi pelajaran dapat berasal dari buku siswadan
bukuguru,sumberbelajarlainberupamuatan lokal,materi
kekinian,kontekspembelajarandarilingkungan sekitar.
E. Metode Pembelajaran
Dituliskan metode belajar aktif yang akan digunakan
G. Sumber Belajar :
Berupa referensi atau rujukan yang digunakan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. KegiatanPendahuluan
Merupakan kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan
untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
siswa dalam proses pembelajaran.
Integrasikan kegiatan-kegiatan yang dapat menguatan karakter
siswa.
2. KegiatanInti
Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam kegiatan inti adalah
melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir saintifik,
yaitu :
Mengamati
Menanya
Mengumpulkaninformasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
I. Penilaian
1. J e n i s d a n Teknikpenilaian
2.Instrumenpenilaian
3.PembelajaranRemedialdanPengayaan Pembelajaran
Catatan:
Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan pendidikan diberikan
peluang untuk menambah komponen lain, selama komponen tersebut memberikan kemudahan
dalam pelaksanaan pembelajaran.
C. Materi Pembelajaran
1. Gerak dasar jalan
2. Gerak dasar lari
3. Gerak dasar lompat
4. Gerak dasar menderap
D. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Penugasan
4. Discovery learning
F. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Membariskan siswa bersyaf
Menyampaikan salam
Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik
Guru mempertanyakan keadaan dan kondisi kesehatan peserta didik,
apakah meraka sudah sarapan, jika ada yang sakit peserta didik
bersangkutan tidak perlu mengikuti aktivitas fisik.
Guru memimpin melakukan pemasan yaitu; pemanasan untuk seluruh
tubuh melalui permainan. Saat melakukan pemanasan guru mengamati
kembenaran gerak pemanasan, jika terdapat peserta didik yang
melakukan kesalahan, guru langsung memperbaiki pada saat kejadian
(sambil menyetop pemanasan sementara), guru mempertanyakan tujuan
dan manfaat melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik
yaitu untuk mempersiapkan tubuh menerima beban yang lebih berat,
untuk mengurangi resiko cidera dalam melakukan aktivitas fisik.
Guru mendemonstasikan gerakan peregangan otot dari atas (kepala)
sampai kaki (bawah) atau sebaliknya, guru mempertanyakan manfaat dan
tujuan dari gerakan-gerakan pereganan, yaitu untuk menciptakan ruang
gerak persendian lebih luas
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan I, yaitu :
melakukan gerak jalan lurus ke berbagai arah dalam berbagai kcepatan
dalam permainan sederhana.
Guru menyampaikan pengorganisasian kelas yaitu; kegiatan pembelajaran
akan dilakukan dalam bentuk tugas individu, berpasangan dan
berkelompok
2. Kegiatan Inti
Guru mendemonstrasikan berjalan lurus ke berbagai arah dengan
berbagai kecepatan dengan dengan sinyal tertentu
Peserta didik mempraktikkan gerakan yang diperagakan oleh guru secara
individual.
Peserta didik dengan bantuan guru mempertanyakan “kenapa irama
ayuan lengan bertolak belakang dengan ayunan tungkai?
Peserta didik dengan bantuan guru mempertanyakan “bagaimana irama
berjalan bila irama ayunan lengan sama dengan ayunan tungkai?
Peserta didik mempratikkan lomba berjalan ke berbagai arah dalam
berbagai kecepatan secara individual atau berpasangan
Peserta didik mempraktikan berjalan “irama ayunan lengan sama dengan
ayunan tungkai”
Peserta didik mempratikkan secara individu, berpasangan atau
berkelompok mencari jawaban yang dipertanyakan guru dengan
menunjukkan nilai disiplin, percaya diri, dan toleransi.
Pada sesi pelajaran terakhir, guru memberikan waktu kepada peserta
3. Kegiatan Penutup
Guru menyampaikan kemajuan yang diperoleh peserta didik secara umum
dan kesalahan-kesalahan yang masih sering muncul saat melakukan
praktik.
Guru menginformasikan peserta didik yang paling baik penampilannya
selama melakukan permainan gerak dasar jalan
Satu peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan senam
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
Guru menugaskan peserta didik untuk membaca kembali tentang gerak
dasar jalan
3. Keterampilan;
Dilakukan selama proses pembelajaran dengan cara,
N Nama Peserta Berjalan lurus Berjalan Berjalan
o didik ke depan berbelok- mundur
belok
1. Edo 3 3 1
2. Tia 2 2 3
.......................................... .........................................
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi,
menganalisis dan mengkomunikasikan siswa diharapkan dapat
Menguasai teknik dan peraturan sebelum bermain sepak bola
Bermain sepakbola dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta:
Contoh cara melakukan mendang, menerima, menggiring dan menyundul boal
2. Konsep
Gerak dasar dalam permainan sepak bola terdiri dari menendang,
menerima/mengontrol, menggiring,dan menyundul bola.
3. Prinsip
Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan sepakbola.
4. Prosedur
Melakukan permainan sebakpola sesuai dengan teknik dan prosedur
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
G. Sumber Belajar
1. Buku Siswa PJOK Kelas IV
2. Buku Petunjuk Guru PJOK Kelas IV
3. Modul/bahan ajar
4. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
1. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
2. Pembagian kelompok belajar
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 100
Sintak menit
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi siswa kepada Siswa diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
masalah perhatian pada topik gerak dasar menggiring bola dan gerak
dasar menyundul boladengan cara :
Menayangkan gambar/foto/tabel gambar yang berkaitan
dengan menggiring bola dan menyundul bola kemudian siswa
menerima lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal
untuk dapat dikembangkan siswa, dari media interaktif, dsb
yang berhubungan dengan: Cara menggiring bola dan
menyundul bola.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Siswa :
1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3) Akhiri pertemuan dengan berdoa bersama. Guru dan siswa dapat menggunakandoa yang
sudah ada di buku. Guru dapat juga meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa
dengan menggunakan kalimat sendiri.
Guru :
20
1) Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
menit
2) Siswa yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian projek.
3) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
5) Mengagendakan pekerjaan rumah.
6) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Siswa :
1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3) Akhiri pertemuan dengan berdoa bersama. Guru dan siswa dapat menggunakandoa
yang sudah ada di buku. Guru dapat juga meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa dengan menggunakan kalimat sendiri.
Guru :
20
1) Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
menit
2) Siswa yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian projek.
3) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
5) Mengagendakan pekerjaan rumah.
6) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan siswa mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada siswa yang telah tuntas mencapai KKM
atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan siswa.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
Siswa yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah
disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dalam buku
panduan guru. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi siswa yang
berhasil dalam pengayaan.
Parung, ............................. 2018
Mengetahui
Kepala SDN/S Guru Mata Pelajaran
............................................... ...............................................
NIP. . NIP. .
Nama
Tenggang rasa
Keterbukaan
Kedisiplinan
Kejujuran
Tanggung jawab
Kerja sama
Ketekunan belajar
Kerajinan
Menepatijanji
Kepedulian
No
1
2
3
4
5
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Nama Guru :
Tugas
Coba lakukan permainan sepakbola sesuai dengan apa yang diarahkan oleh guru
Rubik penilaian
Aspek yangdinilai Baik Cukup Kurang
Kejujuran
Kedisiplinan
Kerja sama
Kemandirian
Tes Pengetahuan:
Kisi-Kisi TesTertulis /Uraian/Essai
Satuan Pendidikan : SDN/S
Mata Pelajaran : PJOK
Bentuk Jumlah
No KompetensiDasar Materi IndikatorSoal
Soal Soal
1 3.1 Memahami Sepakbola 1) Menganalisis bentuk Uraian 2
prosedur variasi permainan bola besar
pola gerak dasar sepakbola
lokomotor, non- 2) Mengidentifikasi teknik dasar
lokomotor, dan permainan sepak bola
manipulatif sesuai 3) Menjelaskan teknik
dengan konsep menendang bola
tubuh, ruang, 4) Menjelaskan teknik
usaha, dan menerima/mengontrol bola
keterhubungan 5) Menjelaskan teknik menggiring
dalam permainan bola
bola besar 6) Menjelaskan menyundul bola
sederhana dan
atau tradisional
Contohbutirsoal:
1. Bagaimanakan cara mengoper bola kepada teman yang jaraknya dekat dalam permainan sepak
bola?
2. Bagaimanakan cara mengoper bola kepada teman yang jaraknya jauh dan terhalang oleh lawan
dalam permainan sepak bola?
Skor Maksimum 8
Bentuk Jumlah
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 3.1 Memahami prosedur Sepakbola 1) Menganalisis bentuk Pilihan 1
variasi pola gerak permainan bola besar Ganda
SoalPilihanGanda:
1. Untuk mengoper bola kepada teman yang jaraknya dekat yang paling tepat menggunakan....
a. Kaki bagian luar
b. Kaki bagian dalam
c. Kaki bagian ujung kaki sekeras-kerasnya
d. Kaki bagian belakang
2. Jika ingin memberikan bola kepada teman yang jauh dan terhalang oleh lawan maka tendangan
yang tepat digunakan adalah….
a. Tendangan menyusur tanah
b. Tendangan keras setinggi lutut
c. Tendangan jauh melambung
d. Tendangan keras dengan punggung kaki
Tugas : Melakukan variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulative
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan
sepakbola.
Nama siswa :
Kelas :
Keterangan:
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = kurang, 1 = sangat
kurang.
Mengetahui
Kepala SDN/S Guru Mata Pelajaran
............................................... ...............................................
NIP. . NIP. .
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Langkah Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan.
2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan.
3. Pelajari LK telaah RPP ini, cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.
6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia.
Petunjuk:
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda.
2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter siswa melalui literasi,
kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS.
Nama : ....................................................................................
Institusi : ....................................................................................
…
Nilai = x 100 = ….
36
......................................................................
A. KOMPETENSI
Mengidentifikasi konsep umum pelaksanaan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran, mengaplikasikan pembelajaran saintifik pada mata pelajaran PJOK.
B. INDIKATOR
Indikator yang hendak dicapai melalui kegiatan pelatihan ini adalah :
1. Menjelaskan konsep umum dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
PJOK
2. Menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PJOK
3. Melakukan praktik pembelajaran PJOK
4. Melakukan penilaian pembelajaran PJOK
5. Melakukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran PJOK
6. Melakukan penilaian proses simulasi praktik pembelajaran dan penilaian, serta
menganalisis hasil penilaian
C. URAIAN MATERI
Pendidikan jasmani (penjas) pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan penjas harus
diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan penjas bukan hanya
mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktifitas jasmani dan olah
raga. Penjas merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikapmental-emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang
seimbang.Penjas memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan
penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup. Penjas memberikan kesempatan pada siswa untuk
1. Praktik Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang
diorganisasikan menjadi kegiatan Pendahuluan , Inti dan Penutup.
Keseluruhan Proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi sikap, pengetahuan
2. Prinsip Pembelajaran
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber belajar;
c. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
d. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
e. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
f. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
g. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
h. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills);
i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, aktivitas yang dapat dilakukan, antara lain:
- menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
- mengajak peserta didik melakukan kegiatan brainstorming bisa dalam
bentuk games, menyanyikan lagu, kuis, salam/tepuk PPK, dan lain-
lain;
- memberi motivasi belajar peserta didik dengan menjelaskan manfaat
dan aplikasi materi ajar (kontekstual) dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
- mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
- menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
- menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
RPP.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Pemilihan pendekatan saintifik dan/atau
inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Catatan: project based learning adalah salah satu model pembelajaran
dengan pendekatan scientific approach. Pada saat bicara pendekatan, bisa
ditambahkan dengan model dan metode. Cooperatif Learning misalnya
adalah sebuah model.
1. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang
mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
2. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.
Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
3. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik
dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan
tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (problem based learning dan project based
learning).
Penutup
(Refleksi, kesimpulan, Praktik peer Persiapan
games penyemangat, teaching dan
salam PPK/tepuk Pengamatan pembagian
PPK/Mars PPK, Lagu dengan LK waktu per
Nasional/Lagu 11.1 kelompok
Daerah, motivasi, Diskusi hasil peer
rencana tindak lanjut pengamatan teaching
dan doa/rasa syukur) Penguatan (30’)
(15’) (265’)
Praktik Peer
Teaching
Catatan :
Dua hari sebelum kegiatan Praktik Pembelajaran, peserta sudah dibagi menjadi 5-6
kelompok. Setiap kelompok menentukan peserta yang akan menjadi guru model dengan
menggunakan RPP yang telah disusun. Guru model bersama anggota kelompok
menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan, dan apa rencana
Saudara jika diminta melakukan simulasi pembelajaran dengan menerapkan
metode/gaya mengajar?
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
PERAKTIK PENGOLAHAN,
DAN PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. KOMPETENSI
Melakukan pengolahan hasil penilaian pembelajaran dan penyusunan laporan
penilaian hasil belajar.
B. INDIKATOR
1. Mengolah hasil penilaian pembelajaran PJOK
2. Menyusun laporan hasil penilaian pembelajaran PJOK
C. URAIAN MATERI
Keterangan:
Contoh perhitungan nilai untuk aspek pendidik dan daya dukung:
Misalkan, komponen-komponen yang dimasukkan dalam aspek pendidik dan daya dukung
(1) kompetensi pendidik (nilai UKG); (2) rasio pendidik dan murid dalam satu kelas; (3)
akreditasi sekolah dan (4) sarana prasarana sekolah.
KKM.
Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil
belajar peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Pasal 3 Perpres No. 87/2017
Tentang PPK
Butir Sikap
berdo'a
Ketaatan Berprilaku sebelum & Toleransi
No Tanggal Catatan Perilaku Beribadah Syukur sesudah Beribadah Tindak Lanjut Hasil
melakukan
SB B PB SB B PB SB B PB SB B PB
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik
dapat menentukan teknik penilaian pengetahuan yang paling sesuai
dengan karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan
pembelajaran yang akan dinilai. Teknik yang biasa digunakan antara
lain tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
a. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan
secara tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan
atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
2) Menyusun kisi-kisi.
Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang
akan ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan diukur,
materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-kisi
disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa yang
seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dengan kecakapan berfikir tingkat
rendah hingga tinggi akan terwakili secara memadai.
Kelas/Semester : IV/Semester I
2) Soal
a) Sebutkan 3 macam cara menendang bola!
A. Menggunakan kaki bagian dalam, bagian luar, dan punggung
kaki
B. Menggunakan kaki bagian dalam, ujung kaki, dan bagian
tengah
C. Menggunakan ujung kaki, telapak kaki, dan punggung kaki
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan
dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Selain
bertujuan mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan
pembelajaran, tes lisan dapat menumbuhkan sikap berani berpendapat,
percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan
demikian, tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan peserta didik
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 3.1Memahami variasi Sepak Bola Peserta didik Lisan
gerak dasar dapat
lokomotor, non menjelaskan
lokomotor, dan macam-macam
manipulatif sesuai cara
dengan konsep tubuh, menendang
ruang, usaha, dan bola
keterhubungan dalam
permainan bola besar
sederhana dan atau
tradisional*
c. Penugasan
2) Contoh tugas:
Mengamati pertandingan sepak bola (bagaimana cara melakukan
tendangan bola menggunakan kaki bagian dalam). Jelaskan cara
melakukan tendangan tersebut!
Skor perolehan
Nilai = × 100
Skor maksimum
Contoh tugas di atas dapat dimodifikasi menjadi tugas untuk memfasilitasi peserta
didik memperoleh pengetahuan, misalnya menjadi:
Cari informasi di internet, buku siswa, dan buku referensi yang relevan di
perpustakaan mengenai latihan-latihan untuk peningkatan kebugaran jasmani. Tulis
macam-macam latihan-latihan peningkatan kebugaran jasmani dimulai dari sikap
Data pada tabel di bawah ini adalah contoh analisis hasil belajar siswa
untuk mendapatkan nilai per kompetensi dasar.
Data pada tabel di bawah ini adalah contoh hasil pengolahan penilaian
pengetahuan dalam satu semester untuk muatan pelajaran PJOK.
Nama : Mutiara
Muatan pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV/1
3.1 80 75 77 78
3.2 85 80 82 83
3.3 87 82 85 85
3.4 90 - 86 89
3.5 93 - 90 92
Nilai Akhir Semester 85
Keterangan:
NAKD=
2 ( 80 )+75+ 77
NAKD3.1= =78
4
PenghitunganNAuntuksetiapKDdapatdilakukansesuaidengankegiatan
penilaian yang dilakukan dan pembobotan. Untuk penghitungan NA
KD 3.4, dan 3.5 didasarkan pada NPH dan NPAS. Hal ini dikarenakan
kegiatan pembelajaran kedua KD tersebut dilakukan setelah PTS.
Jikabobotdisuatusatuanpendidikanadalah(2*NPH):NPAS,makapenghit
ungan NAKDmenggunakanrumussebagaiberikut:
NA KD =
2 ( 90 )+ 86
NA KD 3.4 = =89
3
78+83+85+ 89+ 92
NA PJOK = 5
= 85
Misal di sekolah Mutiara, ditentukan KKM Satuan Pendidikan 70, maka rentang predikat
berdasarkan rumus sebelumnya diperoleh data sebagai berikut:
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
Pendidikan *) Interval A D (Perlu
B (Baik) C (Cukup)
(Sangat Baik) Bimbingan)
ai bentuk aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai berat bada ideal, cukup dalam memahami variasi gerak dasar lokomotor, no
Pengetahuan Keterampilan
No Muatan Pelajaran
Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi
…
Ananda Mutiara sangat baik
dalam memahami berbagai
bentuk aktivitas kebugaran
Pendidikan Jasmani, jasmani untuk mencapai berat
8 Olahraga, dan 85 B badan ideal, cukup dalam
Kesehatan memahami variasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor,
dan manipulatif dalam
permainan bola besar
…
3. Penilaian Keterampilan
a. Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara
lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik
KD pada KI-4.
1) Teknik Penilaian
Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut.
Mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tu
Penilaian Keterampilan
Projek
Sampel karya peserta didik terbaik dari KD pada KI-4 untuk melengkapi deskripsi capaian kompetensi
Portofolio
c) Penilaian Projek
Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui
penyelesaian suatu projek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian
projek dapat dilakukan untuk menilai satu atau beberapa KD dalam
satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta
pelaporan.
Penilaian projek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor
keterampilan peserta didik dalam merencanakan, menyelidiki dan
menganalisis projek. Dalam konteks ini peserta didik dapat
menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu
topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut
melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian
dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja
independen atau kelompok. Produk suatu projek dapat digunakan
untuk menilai kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan
temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya
presentasi hasil melalui visua display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian projek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
olahraga, menciptakan rangkaian gerak senam berirama berdasarkan
level dan pola latih sesuai iringan, membuat modifikasi media alat
olahraga dan sebagainya.
d) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan teknik lain untuk melakukan
penilaian terhadap aspek keterampilan. Tujuan utama dilakukannya
portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses
bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti
yang dapat menunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yaitu
(e) Kesesuaian(relevance)
Hasil karya yang dikumpulkan adalah hasil karya yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
(f) Penilaian proses dan hasil
Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan
perilaku harian peserta didik. Penilaian hasil merupakan
penilaian hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh
pendidik.
Fungsi
Portofolio kerja berfungsi sebagai sumber informasi bagi
pendidik untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan
memungkinkan pendidik untuk membantu peserta didik
mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, serta kelayakan
dalam merancang dan meningkatkan pembelajaran.
Tujuan
Portofolio kerja memiliki tujuan untuk menyediakan data
tentang cara peserta didik mengorganisasikan dan
mengelola kerja. Dengan demikian, hal-hal yang dinilai
berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan
terbaik peserta didik. Hasil kerja ini digunakan dalam
diskusi antara peserta didik dan pendidik.
Manfaat
Bagi peserta didik portofolio kerja memiliki beberapa
manfaat, yaitu mengendalikan pekerjaannya, membuat
peserta didik merasa bangga atas pekerjaannya,
merefleksikan strategi belajar, merancang tujuan belajar,
dan memantau perkembangan belajar.
Bagi pendidik portofolio kerja memberi kesempatan untuk
memikirkan kembali arti suatu hasil pekerjaan,
meningkatkan motivasi mengajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Fungsi
Portofolio penampilan (show portfolio) berfungsi sebagai
sumber informasi bagi pendidik dalam mendeskripsikan
capaian kompetensi peserta didik baik dalam aspek
pengetahuan maupun keterampilan dalam KD tertentu. Bagi
peserta didik, portofolio ini berfungsi sebagai sumber
informasi untuk melakukan refleksi diri. Bagi orang tua,
portofolio berfungsi sebagai sumber informasi tentang
capaian belajar peserta didik.
Tujuan
Portofolio penampilan (show portfolio) dapat digunakan
untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu (a)
mendokumentasikan hasil karya atau capaian kompetensi
peserta didik, (b) memberi perhatian pada prestasi kerja
peserta didik yang terbaik, (c) bertukar informasi dengan
orang tua/wali murid pendidik lain, (d) membina dan
b. Perencanaan Penilaian
Untuk mendapatkan data atau nilai kompetensi dasar keterampilan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) dilakukan di dalam proses pembelajaran,
guru mencatat siswa dengan kriteria yang sudah ditetapkan; (2) dilakukan
setelah satu kompetensi dasar selesai dibelajarkan.
Indikator
No Jml
No Kompetensi Dasar Materi Pencapaian
Soal Soal
Kompetensi
1 4.1 Mempraktikkan variasi Permainan 1. Peserta didik 1 1
gerak dasar sepak bola dapat
lokomotor, non lokomotor, melakukan
dan gerakan
manipulatif sesuai dengan menendang
konsep bola dengan
tubuh, ruang, usaha, dan menggunakan
keterhubungan dalam punggung kaki
permainan
bola besar sederhana dan
atau tradisional*
Hasil Penilaian
No Indikator Penilaian Baik Sedan Kuran
(3) g (2) g (1)
1. Sikap awal melakukan gerakan
2. Sikap pelaksanaan melakukan
gerakan
3. Sikap akhir melakukan gerakan
Skor Maksimal (9)
Data pada tabel di bawah merupakan hasil penilaian keterampilan dalam satu
semester untuk mata pelajaran PJOK. Pengolahan nilai keterampilan untuk rapor
peserta didik sebagai berikut.
Nama : Mutiara
Muatan pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV/1
Catatan:
1. Penilaian KD 4.3 pada materi yang sama dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik
yang sama, yaitu praktik. Oleh karena itu skor akhir KD 4.3 adalah skor
optimum.
2. Penilaian KD 4.5 dinilai 2 (dua) kali dengan teknik berbeda yaitu praktik dan
produk. Dengan asumsi bobot pada penilaian praktik dan produk sama, maka
skor akhir KD 4.5 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui kedua
teknik yang berbeda tersebut.
Nilai Akhir (NA) Keterampilan Mutiara dalam rapor untuk mata pelajaran PJOK
semester 1 sebagai berikut.
90+90+ 90+85+93
NA PJOK = 5
= 90
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
Pendidikan *) Interval A D (Perlu
B (Baik) C (Cukup)
(Sangat Baik) Bimbingan)
erbagai aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai berat badan ideal, baik dalam mempraktikkan gerak dasar lokomotor dan non
A. Program Remedial
(b) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
Pemanfaatan dan tindak lanjut yang dilakukan oleh satuan pendidikan terhadap
hasil analisis adalah:
(b) Menata kembali seluruh materi pembelajaran setelah melihat hasil penilaian
akhir semester atau akhir tahun.
D. SKENARIO
Petunjuk Pengisian :
Lembar Kerja (LK 6.2) ini akan memandu Anda melakukan Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Pengetahuan.
1. Siapkan terlebih dahulu pemetaan KD Pengetahuan dan data hasil penilaian (PH,
NPTS, NPAS) seorang siswa selama satu semester.
3. Kemudian tentukan predikat dan deskripsi sesuai dengan hasil pengolahan yang
telah Saudara lakukan.
Petunjuk Pengisian :
Lembar Kerja (LK 6.3) ini akan memandu Anda melakukan Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Keterampilan.
2. Selanjutnya lakukan pengolahan nilai hingga diperoleh nilai KD dan nilai akhir (NA).
3. Kemudian tentukan predikat dan deskripsi sesuai dengan hasil pengolahan yang
telah Saudara lakukan.
Modul pelatihan ini akan disesuaikan dan disempurnakan seiring dengan kebutuhan dan
pekembangan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, dokumen ini harus disikapi
secara bijak dalam melaksanakannya. Segala kekurangan dan kelemahan pada modul
pelatihan Kurikulum 2013 diharapkan dapat dilengkapi oleh para pemangku
kepentingan pendidikan khususnya pada jenjang sekolah dasar, sesuai dengan situasi
dan kondisi daerah masing-masing.