Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Seminar, Lokakarya,

Simposium, Workshop, Semiloka,


Pelatihan, Diskusi
KOMUNIKASI PRAKTIS
June 24, 2018

Pengertian Seminar, Lokakarya, Simposium, Workshop, Semiloka, Pelatihan,


Diskusi, dan istilah pertemuan ilmiah lainnya.

MAU mengadakan kegiatan seminar, lokakarya, simposium, dan sebagainya?

Kenali dulu pengertiannya agar rundown acara dibuat dan berlangsung sesuai
dengan nama acaranya.

Jangan sampai sebuah seminar atau simposium, jadinya malah kayak pelatihan,
atau namanya pelatihan namun peserta malah mendengarkan ceramah --bukan
belatih.

Banyak lho acara pelatihan (training), namun yang terjadi malah seperti acara
pengajian --peserta menengarkan ceramah, lalu ada sesi tanya-jawab, padahal
pelatihan harusnya forum untuk peserta berlatih dengan dipandu seorang pelatih
(trainer).

Seminar, semiloka, lokakarya, simposium, penataran, konferensi, workshop,


diskusi panel, dan diskusi ilmiah secara umum adalah jenis-jenis forum atau
pertemuan.
Berikut ini Pengertian Seminar, Lokakarya, Simposium, Workshop, Semiloka,
Pelatihan, Diskusi, dan istilah pertemuan ilmiah lainnya.

Pengertian Seminar, Lokakarya, Simposium, Workshop,


Semiloka, dll.
Seminar
Seminar adalah kegiatan untuk menyampaikan suatu karya ilmiah dari seorang
pakar atau peneliti yang dipresentasekan kepada peserta. Jalannya seminar
dipandu atau dipimpin moderator.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seminar artinya adalah


pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah
pimpinan ahli (guru besar, pakar, dan sebagainya).

Dalam seminar yang menjadi pembicaranya adalah para ahli, pakar, untuk
membahas suatu tema atau masalah.

Simposium
Simposium adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang
mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa
aspek dari topik yang sama; kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang
dihimpun dan diterbitkan; kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang
atas permintaan suatu panitia (KBBI).

Simposium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas


berbagai aspek dengan subjek tertentu yang diikuti oleh moderator, beberapa
pembicara, dan banyak peserta.

Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan


penyanggah (penyaran pembanding), di bawah pimpinan seseorang moderator.

Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat


setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara.
Diskusi
Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah. Diskusi dipimpin oleh seorang moderator. Dalam diskusi, semua
peserta setara.

Diskusi Ilmiah
Diskusi Ilmiah adalah asalah satu jenis diskusi berupa pertemuan ilmiah untuk
bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

Diskusi Panel
Diskusi Panel adalah salah satu jenis diskusi. Kegiatan ini membahas suatu topik
oleh sebuah panel yang terdiri dari 3 – 6 orang yang dianggap ahli dan dipimpin
oleh seorang moderator.

Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator,


kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk
didiskusikan.
BACA JUGA

 Pengertian Seminar, Lokakarya, Simposium, Workshop, Semiloka, Pelatihan, Diskusi


 Cara Membuka Presentasi yang Baik
 Tips Mengatasi Gugup dalam Public Speaking

Moderator sesekali menyimpulkan paparan para panelis. Selama diskusi panel,


peserta tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.

Pengertian Konferensi
Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

Konferensi disebut juga permusyawaratan dan muktamar.

Konferensi diselenggarakan oleh suatu badan atau organisasi yang


membicarakan masalah-masalah aktual.
Konferensi bertujuan membicarakan kebijakan-kebijakan telah dilakukan
sebelumnya sebagai proses evaluasi.

Konferensi Pers
Konferensi Pers (Press Conference) adalah pertemuan pers yang diadakan oleh
seorang tokoh untuk memberitahukan hal yang penting di hadapan wartawan
dan utusan kantor berita untuk disebarluaskan melalui media massa (KBBI).

Konferensi pers biasanya dilakukan humas lembaga atau panitia acara untuk
mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan, atau mempromosikan
kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan
publik (Wikipedia). 

Informasi yang disampaikan pada konferensi pers biasanya meliputi:


 Menyampaikan kinerja perusahaan
 Untuk membantah isu atau berita miring
 Menyampaikan informasi produk atau layanan baru
 Secara garis besar Konferensi pers adalah aktivitas sosialisasi dan konfirmasi atas
aktivitas, berita, produk dan jasa yang menyangkut masyarakat.
Pengertian Lokakarya (Workshop)
Lokakarya disebut juga workshop atau sanggar kerja. Menurut KBBI, lokakarya
adalah pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis
atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya;
sanggar kerja

Dalam lokakarya, beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah


tertentu dan mencari solusinya.

Lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.

Perbedaan mendasar antara lokakarya dengan seminar hanya menekankan


pada hasil yang didapat dari lokakarya menjadi sebuah produk yang dapat
digunakan peserta lokakarya dalam proses pembelajaran di kelas.

Penataran
Secara bahasa, penataran artinya proses, cara, perbuatan menatar. Penataran
adalah kegiatan pendidikan dalam rangka menyempurnakan atau meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.

Pada zaman Orde Baru dikenal istilah penataran P4 (Pedoman Penghayatan


dan Pengamalan Pancasila).

Dalam penataran, peserta dibatasi antara 20 hingga 30 atau bisa lebih.


Penataran direka dan diselenggarakan oleh para profesional, khususnya dalam
hal memberikan informasi dan keterampilan yang akan diajarkan.

Pengarahan dapat dibagi dalam tiga bagian: sesi pleno, sesi praktek dan diskusi
kelompok. Dalam sesi pleno, bahan yang disampaikan dilakukan melalui
ceramah, film dan pameran. Dalam sesi kelompok, diadakan diskusi agar
peserta mendapat pengalaman langsung dalam memimpin dan berperan serta
dibawah pengawasan pimpinan penataran.

Perbedaan pokok antara penataran dan lokakarya adalah, pada penataran


terjadi limpahan vertikal dari penyelenggara kepada peserta, sehingga
bertambah pengetahuan/keterampilannya. Sedangkan lokakarya mengundang
peserta untuk bekerja dalam kelompok dan menyusun hasil bersama

Pengertian Semiloka
Semiloka adalah akronim dari seminar dan lokakarya sehingga semiloka
merupakan gabungan acara seminar dan lokakarya.

Semiloka sendiri adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul di


suatu tempat untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.

Pertemuan atau persidangan biasanya menampilkan satu atau beberapa


pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Biasanya
diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi
pun orang yang ahli dalam bidangnya
Menyikapi Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19 Dan New Normal

Oleh : Nurjani, S.Pd, M.Pd

Proses pembelajaran di sekolah merupakan   upaya peningkatan pengetahuan dan skill.2


Sebagian besar  siswa menganggap  sekolah adalah kegiatan yang  menyenangkan,
mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial
dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi
antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan rasa kasih
sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan
tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sekolah memberikan solusi dengan pembelajaran
daring.

Pembelajaran daring

Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan† sebagai pengganti kata online
yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah
terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.
Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online,
menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui
platform yang telah tersedia.Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online,
komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.

Permasalahan Pembelajaran Daring

Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa. Kondisi guru di
Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Magelang pada khususnya tidak seluruhnya
paham penggunaan teknologi, terutama guru guru yang menjelang pensiun. Begitu juga
dengan siswa, terutama yang dipelosok desa kurang menguasai teknologi untuk
pembelajaran. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai. Perangkat pendukung
teknologi  mahal. 

Kesejahteraan guru (terutama GTT) maupun murid yang membatasi mereka dari serba
terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat
diperlukan dengan musibah Covid-19 ini. Banyak hand phone hanya dimiliki orang tua,
sehingga siswa hanya bisa mengerjakan tugas kalau orang tuanya sudah pulang kerja.
Bilamana pembelajaran dan pengerjaan tugas dibatasi waktu otomatis tidak bisa mengikuti
pembelajaran. 

Tidak jarang juga siswa tidak bisa mengerjakan tugas karena tidak mampu membeli kuota
paket data. Akses Internet yang terbatas. Tidak semua lembaga pendidikan baik sekolah
dasar maupun sekolah menengah dapat menikmati internet dengan baik. Apalagi dipelosok
pedesaan yang terkadang sinyal internet tidak ada.
Kurang siapnya penyediaan Anggaran. Aspek kesejahteraan guru (terutama GTT) dan
murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk
memenuhi kebutuhan media daring, akan terasa sangat berat.Keuangan negara belum
mampu memenuhi secara keseluruhan.

Menyikapi pembelajaran pada masa pandemi dan new normal

Pemerintah.Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dan fundamental. Pemerintah


sebagai penyandang dana utama Pendidikan  melalui APBN. Dalam Inpres No. 4 Tahun
2020 dinyatakan diperlukan Langkah langkah cepat, tepat, focus, terpadu, dan sinergi antar
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan refokusing
kegiatan, realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan
penanganan COVID 19, termasuk didalamnya di bidang Pendidikan.

Sekolah. Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi


perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Pendidikan tingkah laku harus
menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi.
Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan
kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah harus benar-benar
memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. Penekanan belajar dirumah kepada
murid harus benar-benar mendapat kawalan agar guru-guru yang mengajar melalui media
daring tetap halus dan cerdas dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran yang wajib
dipahami oleh murid.

Sekolah yang memiliki dana cukup bisa juga dengan memfasilitasi siswa dengan
membelikan paket data untuk mendukung pembelajaran daring. Dalam kondisi yang sangat
terpaksa sekolah juga bisa membuat kebijakan dengan penugasan maupun tes secara
luring, namun tetap memperhatian protokol Kesehatan.
Kemendikbud telah mengeluarkan protocol Kesehatan di sekolah untuk panduan
penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021. Diantaranya wajib
menggunakan masker (Setiap sekolah yang sudah membuka proses pembelajaran di
sekolah wajib mempersiapkan sarana cuci tangan dengan air mengalir atau cairan
pembersih tangan serta desinfektan), cek suhu(  Setiap orang yang memasuki sekolah
dicek suhunya dengan menggunakan thermogun),Waktu Kegiatan Belajar Mengajar  masa
transisi:(SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, paling cepat Juli 2020. SD, MI, dan SLB, paling
cepat September 2020  ) masa new normal.(SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, paling cepat
September 2020. SD, MI, dan SLB, paling cepat November 2020).Pendidikan dasar dan
menengah haruslah jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per kelas
(standar 28-36 peserta didik per kelas). Pada masa new normal kantin boleh beroperasi
dengan tetap menjaga protokol kesehatan di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
diiperbolehkan, kecuali kegiatan dengan adanya penggunaan alat/fasilitas yang harus
dipegang oleh banyak orang secara bergantian dalam waktu yang singkat dan/atau tidak
memungkinkan penerapan jaga jarak minimal 1,5 meter, misalnya: basket dan voli.Kegiatan
di luar KBM diperbolihkan dengan tetap menjaga protocol kesehatan.

Guru. 

Guru memegang peran penting untuk mensukseskan pembelajaran daring. Seorang guru
dituntut untuk meningkatkan kemampuan menggunakan teknologi terutama dalam kegiatan
pembelajaran. Peningkatan penggunaan teknologi bisa dilakukan dengan belajar secara on
line maupun melalui diklat. Untuk Kabupaten Magelang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Magelang telah mengadakan kegiatan Diklat daring Office 365 secara serentak
pada tanggal 29 Juni sampai dengan 2 Juli 2020.

Disamping itu Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan
membebani murid dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Guru bukan
hanya memposisikan sebagai pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso
sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Orang Tua, Peran orang tua dalam pembelajaran daring juga sangat penting. Orang tua
bisa mendukung kegiatan daring dengan mendampingi siswa belajar, berbagi hand phone,
memastikan kelancaran jaringan internet. Tidak kalah pentingnya juga memberikan
motivasi kepada anak agar terus mau mengikuti pembelajaran. Orang tua  harus membuka
cakrawala dan tanggungjwab orang tua bahwa pendidikan anaknya harus dikembalikan
pada upaya orang tua dalam mendidikan mental, sikap dan pengetahuan anak-anaknya.

Kerjasaman antara orang tua, guru dan siswa juga sangat penting.. Dalam situasi sekarang
ini kondisi belajar membutuhkan adanya kerja sama kolaborasi antara guru, orang tua dan
siswa.  Proses belajar sekarang adalah kombinasi antara guru, murid dan orang tua. Orang
tua pertama kalinya mengalami anak melaksanakan proses belajar di rumah karena adanya
wabah. Hal ini membuat orangtua semakin sadar betapa sulitnya mendidik anak. Demikian
juga di sisi guru juga semakin menyadari pentingnya peran orang tua dalam pendidikan.
Dengan kesadaran pentingnya kolaborasi guru, orang tua dan siswa maka akan
menciptakan kerja sama yang baik untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan. Kerja
sama, saling melengkapi dan memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas, batasan dan
ranah masing-masing.
Untuk menghadapi Asesmen Nasional Tahun 2021 yang bertujuan untuk melakukan evaluasi diri
dan perbaikan pembelajaran, maka guru, Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora harus
bersinergi. Asesmen Nasional dilakukan melalui :

(1) AKM untuk mengukur kompetensi literasi dan numerasi sebagai hasil belajar non-kognitif
(values) peserta didik

(2) Survei karakter dilakukan untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil
belajar non-kognitif peserta didik, untuk mencetak profil pelajar Pancasila dengan enam indikator,
yaitu : (1) beriman, bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia (2) kreatif (3)
gotong-royong (4) berkebinekaan global (5) bernalar kritis (6) Mandiri.

(3) Survei lingkungan belajar dengan sasaran guru dan Kepala Sekolah untuk mengukur kualitas
pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai