Anda di halaman 1dari 4

METODE PEMBELAJARAN DALAM PENJAS

Pendahuluan
Proses pembelajaran di Indonesia dikembangkan menjadi pembelajaran yang kita kenal
dengan istilah “ Pakem ” yang merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan atau ada yang menyebut dengan istilah “ Paikem “ yaitu
Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Untuk dapat
menghasilkan sistem pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif maupun yang
menyenangkan :
Beberapa metode pembelajaran yang ada, diantaranya yaitu:

1. Metode Ceramah. Metode ini dalam menyampaikan materi kepada peserta didik
dilaksanakan secara lisan.
· Kelebihan berfungsi untuk menghemat waktu, biaya dan peralatan.
· Kelemahan metode ceramah yaitu peran serta peserta didik sangat rendah.
Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang optimal disarankan apabila
menggunakan metode ini hendaknya ditunjang dengan penggunaan media
yang baik, seperti peta konsep, LCD-media power point, gambar , OHP,
Internet dan lainnya. Juga disarankan disisipi dengan metode-metode lain
seperti Tanya jawab, pemberian tugas atau yang lainnya.

Metode Demonstrasi. Demontrasi merupakan metode yang digunakan untuk


membelajarkan peserta didik dengan menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang
diperagakan kepada peserta.

· Kelebihan metode ini peserta akan mendapatkan pengalaman belajar


langsung setelah melihat , melakukan, dan merasakan sendiri.
· Kelemahan metode ini yaitu memerlukan banyak waktu.

2. Metode Tanya Jawab. Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dan
untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi.

· Keaktifan siswa dalam memahami materi


· Kelemahan metode ini, yang aktif hanya siswa tertentu yang bias menjawab
atau yang berani bertanya.Sedangkan yang lain cenderung tidak
memperhatikan dan masa bodoh.
3. Metode Diskusi.
Metode diskusi digunakan untuk menumbuhkan interaksi antar siswa maupun
antara siswa dengan guru. Metode ini juga digunakan untuk memberikan
pengalaman kepada siswa agar terbiasa berbicara diforum, mendidik siswa agar
dapat menghargai pendapat orang lain. Metode diskusi ada yang membagi
menjadi dua yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelas.

Pada prinsipnya kedua metode itu hampir sama yaitu bertujuan untuk
mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari rumusan
terbaik mengenai suatu persoalan. Setelah diskusi kelompok biasanya diteruskan
dengan diskusi pleno ( kelas ) yang merupakan pemaparan dari hasil yang dicapai
dalam diskusi kelompok.

· Kelebihannya memberikan pengalaman kepada siswa agar terbiasa


berbicara diforum, mendidik siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain.
· Kelemahan metode ini banyak waktu yang tersita, siswa yang tidak terbiasa
berbicara di muka umum akan bersifat apatis.

4. Metode Simulasi.
Metode ini menampilkan simbol-simbol, atau peralatan yang menggantikan
proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya, siswa dapat melakukan seperti
keadaan sebenarnya, tetapi bukan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya.
Pada intinya metode ini memindahkan situasi yang nyata kedalam kegiatan atau
ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek dalam situasi
yang sebenarnya, misalnya

· kelebihannya siswa dapat melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi


bukan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya.
· Kelemahananya hanya bias diterapkan di sekolah-sekolah tertentu

6. Metode Keseluruhan (Whole Method)


Dalam pembelajaran penjas dengan Metode Keseluruhan anak-anak langsung
disuruh bermain, jadi seluruh unit dipelajari sekaligus. Dengan demikian teknik
dasar bermain tidak dipelajari tersendiri (secara khusus). Bila terjadi kesalahan
teknik dasar dalam bermain maka permainan dihentikan, kemudian dibetulkan
dengan sedikit penjelasan dan demonstrasi setelah itu permainan dilanjutkan
kembali. Adapun keuntungan dan kelemahan dalam Metode Keseluruhan adalah
sebagai berikut.
Keuntungan Dalam Metode Keseluruhan :

· Hasrat atau kemauan anak dalam bermain dapat dipenuhi sehingga anak
tidak mudah merasa bosan.

· Dapat mengembangkan kerjasama tim.


· Dapat memahami isi permainan secara keseluruhan, teknik, taktik serta
peraturan permainan.
Kelemahan Dalam Metode Keseluruhan :

· Penguasaan teknik dasar permainan tidak dapat dipelajari dengan


sempurna
· Permainan tidak berjalan dengan lancer karena banyak terjadi
pelanggaran yang disebabkan karena penguasaan teknik dasar belum
sempurna.
· Skill individu pemain tidak dapat berkembang dengan baik karena teknik
dasar permainan tidak dipelajari secara khusus.

Dalam Metode Pembelajaran Penjaskes


Dalam pendidikan jasmani ada beberapa macam metode yang digunakan dalam
pembelajarannya antara lain :

1. Gaya Komando
Dalam gaya komando ini guru penjas harus aktif karena penjelasan, penyampaian
materi diberikan oleh guru penjas itu sendiri. Dalam gaya komando dari pra pertemuan,
dalam pertemuan dan pasca pertemuan keputusan semua diambil oleh guru penjas.

Unsur-Unsur Khas Gaya Komando :


· Semua keputusan dibuat oleh guru
· Menuruti petunjuk dan melaksanakan tugas
· merupakan kegiatan utama siswa
· Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
· Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi
· Mengembangkan perilaku disiplin

2. Gaya latihan
Dalam gaya latihan siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara
perorangan dan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan.
Peranan Guru Penjas :
· Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri
· Memberi balikan secara individual
· Meningkatkan interaksi kepada individu
· Memberi kesempatan kepada siswa dalam penyesuaian diri

3. Gaya Resiprokal
Gaya resiprokal memberikan kesempatan kepada teman sebaya, untuk memberikan
umpan balik.
Peranan ini memungkinkan:
· Peningkatan interaksi sosial antar siswa
· Umpan balik langsung
· Jadi dalam gaya ini antar siswa bisa saling mengoreksi.

4. Gaya Cakupan atau Inklusi


Dalam gaya ini guru memberi tingkatan / level kemampuan kepada siswa, sehingga
siswa dapat memilih gerakan sesuai kemampuannya.

5. Gaya Konvergen dan Divergen


Dalam gaya konvergen guru cukup memberikan perintah / intruksi dalam melakukan
teknik gerakan dan siswa melakukan sesuai sepengetahuannya. Contoh : Bagaimana
cara melakukan passing menggunakan kaki bagian luar dalam sepak bola/lakukan.
Dalam gaya divergen siswa dituntut kreativ karena guru hanya memberi intruksi /
perintah dan siswa melakukan.Contoh : Buatlah bentuk latihan menggunakan tali untuk
meningkatkan kebugaran jasmani.

Anda mungkin juga menyukai