Anda di halaman 1dari 5

Permainan kid’s atletik dibedakan dalam beberapa kelompok sebagai berikut :

A. Kelomppok Lari
1. Lari Sprint gawang (kanga’s escape)
Sprint gawang atau istilah lainnya lari gawang adalah salah satu dari 14
cabang olahraga dalam atletik anak. Atletik anak dalam bahasa asing disebut
sebagai Kids Athletic merupakan bentukan dari badan organisasi atleuik tingkat
dunia yang disingkat IAAF. Kids Athlrtic adalah cabang olahraga atletik
khusus untuk anak – anak yang dilakukan secara individu maupun kelopmpok
dalam bentuk perlombaan sehingga melatih anak untuk berkompetisi dalam
permainan yang menyenagkan. Lari gawang merupakan perpaduan antara lari
sprint yang digabung dengan lari gawang. Karena digunakan khusus untuk
anak- anak, maka alat yang digunakan dibentuk sesederhana mungkin, aman
digunakan ( tidak membahayakan ) dan anak merasa senang serta puas setelah
mengikuti proses pembelajaran. Lari gawang mempunyai pengaruh positif
terhadap banyak nomor atletik karena tiap kali lepas telapak kaki di depan
gawang dapat memperkuat sendi untuk meloncat dan memperbaiki semua
prestasi loncat ( Jonath dkk, 1987 :105 ).1
Ladder drill atau ladder exercise adalah bentuk latihan melompat
mengunakan satu atau dua kaki dengan melopati tali yang berbentuk tangga
yang di letakkkan pada lantai atau tanah. Pramukti dan Junaidi ( 2015 : 41 )
menyatakan bahwa : Ladder drill merupakan tangga yang digunakan untuk
meningkatkan kegesitan, kelincahan dan kecepatangerak. Dengan berlatih
tangga ketangkasan akan membantu menigkatkan berbagai aspek gerakan dasar
olahraga seperti dalam menigkatkan keseimbangan tubuh, gerakan refleks,
daya tahan otot, kecepatan reaksi dan koordinasi antar bagian tubuh.
Latihan ladder drill exercise atau ladder drill biasanya hanya digunakan
untuk latihan permainan sepak bola, padahal keunggulan lain dari ladder drill
exercise ini adalah lebih membuat latihan menarik bagi pelari dan menghindari
kejenuhan tanpa mengesampingkan unsur kecdepatan itu sendiri. Dari hasil
referensi yang ditemukan oleh peneliti yaitu pada penelitian Ismoyo ( 2014 )

1
Diana Susilowati, Mulyani Surendra dan Rias Gesang Kinanti, Analisis Gerak Overheadlob (Forehand)
Terhadap Ketepatan Lob Atlet Bulu Tangkis Usia 11-13 tahun di PB Ganesha Batu, Jurnal sport Science,
Diunduh pada http://journal2.um.ac.id, Pada Tanggal 12 Mei 2018.

Lusiana Della Paramita


NIM : 17.86206.221
mengenai penggunaan ladder exercise menunjukkan bahwa latihan variasi
ladder drill dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
dribbling pada atlet usia 11 -12 tahun dan Diputra ( 2015 ) mengenai latihan
ladder drill menujukkan bahwa latihan threecone drill, four cone drill dan five
cone drill dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelincahan (
agility ) dan kecepatan (speed). Kecepatan merupakan kemampuan seseorang
untuk menjawab rangsangan dengan benruk gerak atau serangkai gerak dalam
waktu secepat mungkin ( Marhaento dkk, 2007 : 72 ). Dari bentuk latihan
kecepatan tersebut, maka metode variasi ladder drill diharapkan mampu
meningkatkan kualitas kemampuan kecepatan lari sprint gawang.

a. Teknik Dasar Lari Gawang


Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam
melakukan gerakan dalam satu cabang olahraga. Teknik juga meupakan
suatu proses gerakan dan pembuktian dalam satu cabang olahraga, atau
dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kgiatan secara efektif
dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan
atau perlombaan.2 Berikut merupakan beberapa teknik dasar dari lari
gawang, diantaraanya adalah :
1) Gerakan Lari
Ketika berlari cepat, harus berlari diatas bola kaki dengan tubuh bagian
atas sedikit condong ke depan. Kemudian kedua lengan dibengkokkan
dengan sudut siku – siku masing – masing sebesar 90 derajat dan di
ayun searah dngan gerakan lari. Kedua tangan dan otot – otot bagian
depan tetap dalam keadaan rileks. Tungkai kaki harus ditolakkan
dengan kuat sampai keadaan lurus, dan pengangkatan paha depan
diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah. Kedua pinggang tetap
dalam ketinggian yang sama sepanjang berlari.

2
Hafid Sinung Efendy, Peningkatan Hasil Belajar Lari Gawang (Kids Athletic) Melalui Penggunaan Alat
Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas VD SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran
2011/2012, Skripsi, Diunduh pada https://digilib.uns.ac.id, Pada Tanggal 13 Mei 2018.

Lusiana Della Paramita


NIM : 17.86206.221
2) Gerakan Melompat
Gerakan tubuh pada waktu diatas gawang diusahakan sesingkat
mungkin guna menjaga kecepatan setelah mendarat. Posisi badan
condong ke depan dan lutut dibengkokkan kaki tolakan ditarik ke depan
dengan jalan memutar ke samping, kaki harus tetap diangkat tinggi agar
dapat menjangkau jarak yang jauh setelah kaki depan mendarat. Setelah
kaki depan melewati gawang, kaki segera diturunkan dan diluruskan.
Lengan membantu keseimbangan.
3) Gerakan Finish
Badan di condongkan ke depan. Lari dengan kecepatan maksimal dan
membusungkan dada ke depan.
Pembelajaran atletik di Sekolah Dasar sama sekali belum
memberikan teknik – teknik dasar standar/baku, namun pengenalan
pola – pola gerak dasar dominan dalam atletik yang si sesuaikan dengan
perbedaan kemampuan siswa. Namun demikian pengenalan dan
pematangan teknik – teknik dasar ini tetap harus dikemas dalam model
pembelajaran yang menarik , dengan berbagai pendekatan yang sesuai.
Faktor – faktor yang sangat menentukan untuk mencapai prestasi lari
gawang adalah sikap start, sikap lari, sikap melompat, sikap finish.

b. Pedoman pelaksanaan :
Tim terdiri dari 10 anak, kemudian dibagi menjadi 2 saling berhadapan
dengan jarak 40 meter , ( satu kelompok 5 anak ). Tim menempatkan diri di
jalur sprint dan jalur lari gawang. Tiap tim memerlukan 2 buah lintasan lari,
satu jalur untuk lari gawang dan satu jalur untuk sprint. Pelari pertama
memegang gelang – gelang terbuat dari bahan yang lunak atau plastik (
gelang diberikan di belakang bendera ) dengan start berdiri, kemudian
setelah ada aba- aba “ya” secepatnya berlari di lintasan sprint sepanjang
jarak 40 meter, dan memberikan gelang yang dibawa kepada pelari nomor
dua yang berada di jalur lari gawang. Setelah gelang diterima, pelari
langsung melakukan gerakan lari gawang sepanjang 40 meter dan
memberikan gelang estafet ke pelari nomor tiga. Pelari ketiga lari tanpa

Lusiana Della Paramita


NIM : 17.86206.221
gawang dan memberikan ke pelari nomor empat dan begitu seterusnya
sampai seluruh pelari akan merasakan berlari di jalur sprint, dan berlari
gawang.3 Dengan demikian pelari ketiga adalah pelari terakhir melewati
gawang dan diambil waktunya. Gelang estafet dibawa dengan tangan kanan
dan diberikan kepada pelari selanjutnya yang menerima juga dengan tangan
kanan.

c. Penilaian
Pemenang berdasar catatan waktu terbaik atau tercepat. Regu beikutnya
dinilai posisi kedudukannya berdasar urutan catatan waku prestasinya.
Apabila tim atau regu lebih sedikit dalam tiap kelompok umur, ranking
posisi dapat dinilai langsung menurut kedudukan akhir tim atau regu. Satu
kali lari dapat dilakukan oleh sejumlah tim bersamaan tergantung dari
jumlah tim dan ketersediaan pantia.

d. Peralatan
Setiap tim dalam lintasan lomba perlu disediakan peralatan sebagai berikut :
- 1 Stopwatch.
- 4 buah gawang tinggi 50 cm dengan jarak 6 meter antar gawang.
- 2 buah tanda atau tongkat bendera.
- 1 gelang karet yang lunak.
- 1 Lembar kartu.

Gambar 1 : Kartu (blangko)

3
Rumini, Pembelajaran Permainan Kids’ Athletics Sebagai Wujud Pengembangan Gerak Dasar Atletik Pada
Anak – Anak, Journal of Physical Education, Health and Sport, Diunduh pada
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs, Pada Tanggal 13 Mei 2018

Lusiana Della Paramita


NIM : 17.86206.221
Gambar 2 : Lari Sprint Gawang

Lusiana Della Paramita


NIM : 17.86206.221

Anda mungkin juga menyukai