Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil Belajar
Matematika
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah menelaah Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Terhadap Hasil Belajar Matematika. Pendekatan yang digunakan adalah Pre Experimental
Design dengan tipe One-Shot Case Study dimana peneliti hanya mengadakan treatment satu kali yang
diperkirakan sudah mempunyai pengaruh. Kemudian diadakan post test. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa SDN 149 Tungke dengan sampel kelas VA sebagai Kelas Eksperimen dan VB
sebagai Kelas Kontrol. Teknik analisis data terdiri dari Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji
Hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match pada mata pelajaran matematika memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan
hasil belajar siswa yang meningkat sehingga memberikan pengaruh yang signifikan.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of Make A Match Cooperative Learning
Model on Mathematics Learning Outcomes. The approach used is the Pre Experimental Design with
the type of One-Shot Case Study where the researcher only carries out one treatment that is considered
influential. Then the post test was held. The population in this study were all students of SDN 149 Tungke
with a sample class VA as the Experiment Class and VB as the Control Class. The data analysis
technique consisted of Normality Test, Homogeneity Test and Hypothesis Test. The results showed that:
The use of the Make A Match type of cooperative learning model in mathematics has a positive effect
on improving student learning outcomes which increases so that it has a significant effect.
faktor dari luar diri siswa yang dapat mencari pasangan dikembangkan oleh Lorn
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Curran. Keunggulan make a match adalah
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang siswa mencari pasangan sambil belajar
cenderung membuat siswa pasif dalam mengenai topik dalam suasana yang
proses belajar mengajar, dapat membuat menyenangkan.
siswa merasa bosan sehingga tidak tertarik Hasil Belajar Matematika
lagi untuk mengikuti pelajaran tersebut, Hasil belajar merupakan
terlebih lagi pelajaran matematika berkaitan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
dengan konsep-konsep abstrak, sehingga siswa setelah ia menerima pengalaman
pemahamannya membutuhkan daya nalar belajarnya. Gagne membagi hasil belajar
yang tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan menjadi lima kategori, yaitu informasi
ketekunan, keuletan, perhatian, dan verbal, keterampilan intelektual, strategi
motivasi yang tinggi untuk memahami kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.
materi pelajaran matematika. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup
Permasalahan dalam proses belajar kemampuan kognitif, afektif, dan
mengajar juga terjadi di SD Negeri 149 psikomotorik.
Tungke Kabupaten Bone. Sebagaimana Hasil Belajar Matematika adalah
hasil wawancara peneliti dengan guru Kelas ukuran kemampuan siswa atau nilai yang
V di sekolah tersebut bahwa pada umumnya diperoleh siswa sebagai gambaran atas hasil
proses pembelajaran yang digunakan usaha yang dicapai dalam proses
adalah dengan menggunakan model pembelajaran matematika yang dapat
pembelajaran konvensional yakni ceramah, diketahui melalui tes yang diberikan.
tanya jawab, pemberian tugas dan Hasil belajar dapat dinyatakan dari
pembelajarannya didominasi oleh guru dan berbagai bentuk: (1) Keterampilan sebagai
sedikit sekali melibatkan siswa. hasil belajar; (2) Himpunan tanggapan
Pada pembelajaran matematika, sebagai pernyataan hasil belajar; (3) Sikap
guru kurang memberikan peluang kepada dan rujukan nilai sebagai pernyataan hasil
siswa untuk mengkonstruksi sendiri belajar; (4) Kecakapan menyelesaikan
konsep-konsep matematika, siswa hanya masalah; (5) Pengetahuan sikap; (6)
menyalin apa yang dikerjakan oleh guru. Keterampilan menggunakan metode baru.
Selain itu siswa tidak diberikan kesempatan Model Pembelajaran Kooperatif
untuk mengemukakan ide dan Pembelajaran kooperatif adalah
mengkonstruksi sendiri dalam menjawab bagian dari sebuah perubahan paradigma
soal latihan yang diberikan oleh guru. yang lebih luas yang terjadi dalam bidang
Salah satu model pembelajaran yang pengajaran. Pembelajaran kooperatif adalah
dapat digunakan pada mata pelajaran pembelajaran yang secara sadar
Matematika adalah model pembelajaran menciptakan interaksi yang silih asah
kooperatif atau cooperative learning. sehingga sumber belajar bagi siswa bukan
Pembelajaran kooperatif merujuk pada hanya guru dan buku ajar, tetapi juga teman
berbagai macam metode pengajaran di sesama siswa.
mana para siswa bekerja dalam kelompok- Pembelajaran kooperatif adalah
kelompok kecil untuk saling membantu pembelajaran yang di dalamnya
sama lainnya dalam mempelajari materi mengkondisikan para siswa untuk bekerja
pelajaran. Model pembelajaran kooperatif bersama-sama di dalam kelompok-
merupakan teknik pengelompokkan yang di kelompok kecil untuk membantu satu sama
dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan lain dalam belajar.
belajar bersama dalam kelompok kecil yang Tipe Make A Match
umumnya terdiri dari 4-5 orang. Tipe mencari dan membuat pasangan
Pembelajaran kooperatif tipe make a (make a match) dikembangkan oleh Lorna
match dapat menjadi salah satu upaya Curran pada tahun 1994. Tipe make a match
pembelajaran pada mata pelajaran ini adalah metode pembelajaran yang
Matematika. Tipe make a match atau mengajak siswa mencari jawaban terhadap
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, 2020| 225
suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu matematika yang lebih bermakna, karena
konsep melalui suatu permainan kartu cara pendidik menyajikan pembelajaran
pasangan. dengan cara yang berbeda dari yang biasa
Penerapan metode ini dimulai dengan digunakan.
teknik, yaitu guru menyuruh siswa mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban METODE PENELITIAN
atau soal sebelum batas waktunya, siswa Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang mencocokkan kartunya diberi poin. penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Tipe make a match atau mencari Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD
pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe Negeri 149 Tungke Kabupaten Bone dan
sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas
pembelajaran kooperatif yang dapat V Tahun Ajaran 2020/2021.
digunakan guru dalam mengembangkan Penelitian menggunakan Pre
kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas Experimental Design dengan tipe One-Shot
dengan menggunakan make a match ini Case Study dimana peneliti hanya mengadakan
dapat digunakan dalam semua mata treatment satu kali yang diperkirakan sudah
pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak mempunyai pengaruh. Kemudian diadakan post
didik. test.
Salah satu keunggulan metode ini Table 3.1 Desain Penelitian
adalah siswa mencari pasangan sambil X O
belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam suasana yang menyenangkan. Keterangan:
Langkah-langkah pembelajaran X = Treatment atau Perlakuan
O = Hasil observasi sesudah treatment
metode Make A Match adalah:
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
berisi beberapa konsep atau topik yang
Sebelum melakukan penelitian, peneliti
cocok untuk sesi review (satu sisi kartu
terlebih dahulu melakukan persiapan
berupa kartu soal dan sisi sebaliknya
sebagai berikut:
berupa kartu jawaban).
a. Menentukan sekolah untuk penelitian.
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu dan
b. Meminta izin kepada kepala SD Negeri
memikirkan jawaban atau soal dari kartu
149 Tungke Kabupaten Bone.
yang dipegang.
c. Menentukan kelas untuk melakukan
c. Siswa mencari pasangan yang mempunyai
eksperimen penelitian.
kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
d. Melakukan kesepakatan dengan guru
soal atau kartu jawaban).
kelas tentang materi yang akan diteliti
d. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya
dan lamanya waktu penelitian.
sebelum batas waktu diberi poin.
e. Menyusun dan menyiapkan perangkat
e. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar
pembelajaran.
tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
f. Menyusun dan menyiapkan instrumen
dari sebelumnya, demikian seterusnya.
penelitian, yaitu: tes hasil belajar dalam
f. Kesimpulan.
bentuk pilihan ganda.
Pada aturan main di atas dapat juga
2. Tahap pelaksanaan
dilakukan secara bervariasi, misalkan Tahap pelaksanaan meliputi pemberian
metode make a match tersebut bisa treatment yakni proses pembelajaran
dilakukan di dalam ruangan atau di luar dengan menggunakan model pembelajaran
ruangan, sehingga siswa tidak merasa bosan kooperatif tipe Make a Match oleh guru.
dan pembelajaran kooperatif metode make 3. Tes hasil belajar
a match ini akan tetap menarik minat, Kelas eksperimen diberi tes pada
motivasi, dan keaktifan siswa pada mata pertemuan akhir.
pelajaran Matematika sehingga dapat 4. Respons Siswa
meningkatkan hasil belajar.dimiliki serta Pada akhir pembelajaran, siswa diberi
berdiskusi terkait pembelajaran tanpa takut lembar angket respon siswa untuk
mengetahui tanggapan/respon siswa
untuk berargumentasi. Selain itu, make a terhadap pembelajaran.
match ini akan menciptakan pembelajaran
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, 2020| 226
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, 2020| 227
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, 2020| 228
ganjil. Uji homogenitas untuk menentukan make a match terhadap hasil belajar matematika
sampel penelitian dilakukan dengan bantuan siswa kelas V SDN 149 Tungke Kabupaten
SPSS 16.0 for windows. Suatu distribusi Bone tahun ajaran 2020/2021.
dikatakan homogen jika taraf signifikansinya Dengan dasar pengambilan keputusan
lebih besar dari 0,05. Sedangkan jika taraf sebagai berikut :
signifikansinya kurang dari 0,05 maka a. Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) >
distribusi dikatakan tidak homogen. Data hasil 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut: b. Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) ≤
Test of Homogeneity of Variances 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Hasil_Belajar c. Jika statistik 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka terima H0
dan tolak H1
Levene d. Jika statistik 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka tolak H0
Statistic df1 df2 Sig. dan terima H1
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS,
.048 1 52 .827
diperoleh bahwa kelas control memiliki mean
Berdasarkan tabel di atas diperoleh sebesar 40,37 dengan jumlah responden 27
signifikansi 0,827 yang lebih besar dari 0,05. orang dan kelas eksperimen memiliki mean
Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian sebesar 85,19 dengan jumlah responden 27
homogen. Jika sampel penelitian homogen orang. Nilai 𝑡ℎ!"#$% diperoleh sebesar 17,564
maka dapat dilakukan suatu penelitian. dengan Sig.(2-tailed) 0,000. Sebelum melihat
b. Uji Normalitas Data
𝑡"&'() , terlebih dahulu mencari derajat
Uji normalitas dimaksudkan untuk
kebebasan (db) pada keseluruhan sampel yang
menguji apakah dalam sebuah t-test
diteliti. 𝑑𝑏 = 𝑛 − 2 = 54 − 2 = 52 .
mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu
Berdasarkan 𝑑𝑏 = 52 pada taraf signifikansi
distribusi dikatakan normal jika taraf
0,05 diperoleh 𝑡"&'() = 1,671 . Karena
signifikansinya lebih besar dari 0,05.
𝑡ℎ!"#$% ≥ 𝑡"&'() = 17,564 ≥ 1,671 maka dapat
Sedangkan jika taraf signifikansinya kurang
dari 0,05 maka distribusi dikatakan tidak disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
normal. Uji normalitas dilakukan sebanyak dua signifikan, adanya pengaruh tersebut juga
kali yaitu yang pertama uji normalitas data hasil ditunjukkan oleh Sig.(2-tailed) = 0,000 ≤
angket dan yang kedua uji normalitas hasil post- 0,05.
test. Data tersebut dihitung menggunakan Dengan demikian dapat disimpulkan 𝐻+
bantuan SPSS 16.0 for windows yaitu uji ditolak yaitu ada pengaruh model pembelajaran
Kolmogorov-Smrnov. kooperatif tipe make a match terhadap hasil
Berdasarkan yang diperoleh dari belajar matemati kelas V materi pecahan pada
perhitungan hasil uji Kolmogorov-Smirnov, siswa kelas V SDN 149 Tungke Kabupaten
dapat disimpulkan bahwa data rata-rata Bone Tahun Ajaran 020/2021.
berdistribusi normal karena memiliki Berdasarkan analisis data yang dilakukan
Asymp.Sign ≥0,05. Hasil belajar kelas dapat diartikan adanya perbedaan antara 𝑡ℎ!"#$%
eksperimen memiliki Asymp.Sign 0,94 dan dan 𝑡"&'() sehingga sesuai dengan dasar
kelas kontrol memiliki Asymp.Sign. 0,129. ini pengambilan keputusan jika 𝑡ℎ!"#$% ≥ 𝑡"&'()
berarti data di atas berdistribusi normal pada serta ditunjukkan dengan nilai signifikasi ≤
taraf signifikasi 0,05. 0,05 maka 𝐻, diterima dan 𝐻+ ditolak, yang
c. Uji Hipotesis berarti berarti dalam hal ini “Ada Pengaruh
Uji hipotesis yang digunakan dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
penelitian ini adalah uji statistic parametrik, Match Terhadap Hasil Belajar Matematika
yaitu Independent sample t-test. Uji ini Kelas V Materi Pecahan Pada Siswa kelas V
digunakan untuk mengambil keputusan apakah SDN 149 Tungke Kabupaten Bone Tahun
hipotesis diterima atau ditolak. Ajaran 2020/2021”. Besar pengaruh Model
Ho = 𝜇1 ≤ 𝜇2 tidak ada pengaruh yang Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
signifikan model pembelajaran kooperatif tipe yaitu sebesar 90,55% maka dapat disimpulkan
make a match terhadap hasil belajar matematika bahwa persentase pengaruhnya tergolong
siswa kelas V SDN 149 Tungke Kabupaten tinggi.
Bone tahun ajaran 2020/2021. Pembahasan
H1 = 𝜇1 > 𝜇2 ada pengaruh yang Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Model Pembelajaran
signifikan model pembelajaran kooperatif tipe
Koperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, 2020| 230
Belajar Matematika siswa Kelas V SDN menekankan pada upaya bagaimana peserta
Mangkura V. Penelitian eksperimen dengan dapat menguasai konsep melalui metode
menggunakan Pre Experimental Design dengan ceramah dan tanya jawab.
tipe One-Shot Case Study. Hasil penelitian ini adalah
Sampel pada penelitian ini terdiri dari du pembelajaran yang menyenangkan dan
akelas yaitu Kelas Eksperimen sebanyak 27 bernuansa hiburan, siswa lebih aktif dan
orang dan Kelas Kontrol sebanyak 27 orang. saling bekerja sama antar anggota
Kelas Eksperimen merupakan kelas yang kelompok dalam menyelesaikan masalah
mendapatkan perlakuan berupa penggunaan
matematika. Untuk mencapai pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match. yang efektif, suasana pembelajaran perlu
Peneliti melakukan analisis data hasil direncanakan dan dibangun sedemikian
penelitian, maka proses selanjutnya adalah rupa, sehingga peserta didik mendapat
mendeskripsikan hasil penelitian tersebut dalam kesempatan untuk berinteraksi satu sama
bentuk tabel yang menggambarkan perbedaan lain. Model pembelajaran Kooperatif Tipe
hasil belajar matematika peserta didik pada Make A Match memperkenalakan cara
pecahan. Hasil belajar ini dilihat dari proses belajar yang bernuansa hiburan,
pembelajaran kelas yang menggunakan Model menyenangkan tetapi dengan tidak
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match meninggalkan tujuan pendidikan tersebut.
pada kelas eksperimen serta metode Walaupun ada sedikit kendala ketika
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
Berdasarkan penyajian data dan analisis
pembelajaran berlangsung namun Model
data, hasilnya menunjukkan adanya perbedaan pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
yang signifikan antara 𝑡ℎ!"#$% dan 𝑡"&'() . Match telah berhasil meningkatkan hasil
𝑡ℎ!"#$% yang diperoleh dari perhitungan yaitu belajar matematika peserta didik. Sehingga
𝑡ℎ!"#$% = 17,564, sedangkan 𝑡"&'() pada taraf dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
signifikasi 5% adalah 1,671 . Sehingga dapat
pembelajaran menggunakan Model
disimpulkan bahwa Model Pembelajaran pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Kooperatif Tipe Make A Match berpengaruh Match lebih baik jika dibandingkan dengan
Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V pembelajaran yang hanya menggunakan
Materi Pecahan Pada Siswa SDN 149 Tungke ceramah.
Kabupaten Bone Tahun Ajaran 2020/2021
Model pembelajaran Kooperatif Tipe KESIMPULAN & SARAN
Make A Match terbukti dapat meningkatkan Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
hasil belajar peserta didik, ditunjukkan oleh 1. Model pembelajaran kooperatif tipe make a
tabel Group Statistics dimana nilai rata-rata match mempunyai pengaruh terhadap hasil
hasil belajar peserta didik kelompok belajar matematika materi pecahan siswa
eksperimen 85,19 sedangkan rata-rata hasil kelas V SDN 149 Tungke Kabupaten Bone,
belajar siswa kelompok kontrol 40,87. Rata- tahun pelajaran 2020/2021. Karena
rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi 𝑡ℎ!"#$% > 𝑡"&'() maka ada perbedaan antara
dibandingkan kelas kontrol dapat disebabkan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu
oleh Model pembelajaran Kooperatif Tipe 17,564 > 1,671.
Make A Match, karena siswa menjadi lebih 2. Hasil perhitungan statistik menggunakan
tertarik dan dapat mempelajari konsep uji-t diperoleh 𝑡ℎ!"#$% = 17,564 ,
pembelajaran dengan menyenangkan.
sedangkan dengan 𝑑𝑏 = 52 pada taraf
Sedangkan pada kelompok kontrol
signifikasi 5% di dapat 𝑡"&'() = 1,671 ,
menggunakan pembelajaran konvensional yang
karena 𝑡ℎ!"#$% > 𝑡"&'() maka ada perbedaan
tekadang membuat siswa bosan walaupun
metode konvensional ini ada beberapa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
kelebihannya seperti guru mudah menguasai sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
kelas, mudah dilaksanakan, dapat diikuti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
peserta didik dalam jumlah besar. Pada saat A Match terhadap hasil belajar matemetika
proses pembelajaran berlangsung kelas kontrol materi pecahan siswa kelas V SDN 149
tidak banyak berperan aktif dalam Tungke kabupaten Bone tahun ajaran
pembelajaran. Hal ini memang pada 2020/2021.
pembelajaran metode konvensional lebih
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, 2020| 231
Nana Harlina Haruna1, Muhdaniar Darwis2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe … , halaman 223-231