Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PENERAPAN MODEL KOLABORATIF
MURDER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKAKELAS X

Febri Damayanti
4191111066
Dosen Pembimbing : Dr. Humuntal Banjarnahor, M.Pd
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
2022/2023
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Pendidikan di Sekolah secara otomatis


memerlukan proses pembelajaran.
Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait
Berdasarkan pengalaman yang 2) Tidak ada siswa yang
dengan bagaimana membangun interaksi
diproleh peneliti sewaktu berinisiatif untuk bertanya kepada
yang baik antara dua komponen, yaitu guru
melaksanakan kegiatan Guru karena siswa tidak mengerti
dan peserta didik. Interaksi yang baik dapat
observasi pada tanggal 2 januari dengan materi yang dijelaskan
digambarkan dengan suatu keadaan di mana
2023 di SMA Swasta Eria oleh guru,
guru dapat membuat peserta didik belajar
Medan, saya mewawancarai
dengan mudah dan terdorong untuk
salah satu guru matematika di 3) Apabila Guru bertanya, tidak
mempelajari materi pembelajaran tersebut.
SMA Swasta Eria Medan, ada yang mampu menjawab
terdapat kecenderungan perilaku karena siswa cenderung takut
peserta . didik di dalam kelas untuk menjawab, jika siswa
Proses pembelajaran yang berlangsung di
yaitu : menjawab dengan jawaban yang
kelas juga hendaknya dapat dikendalikan
1) Beberapa sibuk bermain, salah maka siswa tersebut akan
oleh guru. Guru di harapkan mampu
bercerita yang tidak terkait dianggap tidak memperhatikan
menciptakan suasana kelas yang kondusif
dengan pelajaran dan ada yang penjelasan guru,
dan hal itu dapat tercipta jika didukung
tertidur sedangkan guru sedang
oleh perilaku siswa yang mengarah pada
menjelaskan materi yang 4) Penggunaan Hand Phone/HP di
kegiatan, diantaranya peserta didik terlibat
dipelajari. Hal ini disebabkan kelas pada saat jam pelajaran
aktif dalam kegiatan belajar, serta tidak
karena siswa menganggap berlangsung,
mengganggu jalannya proses pembelajaran
materi yang dijelaskan tidak
yang sedang berlangsung.
menarik
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Mengantisipasi permasalahan diatas diperlukan model pembelajaran yang


Proses pembelajaran yang demikian tepat. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi dan
dapat menyebabkan peserta didik hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, guru hendaknya menggunakan suatu model
untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu model yang sesuai adalah Model
tidak terlibat aktif dalam kegiatan
kolaboratif MURDER.
belajar. Hal ini dapat membuat MURDER adalah gabungan kata dari kata Mood (suasana hati),
motivasi belajar peserta didik .
Understand (pemahaman), Recall (pengulangan), Detect (penemuan), Expand
menurun terhadap pembelajaran (Pengembangan), dan Review (pelajari kembali). MURDER membangun suasana
matematika. Permasalahan lain yang belajar yang menyenangkan sehingga membantu siswa untuk mengikuti pembelajaran.
masih sering muncul adalah Jika suasana belajar menyenangkan telah tercipta maka semangat dalam belajar pun
penggunaan model pembelajaran akan tumbuh dan akan lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
oleh guru yang kurang tepat. Guru
kurang kreatif dalam mengajarkan
pelajaran matematika di sekolah.
Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa model Berdasarkan latar belaknag di atas, maka diidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut :
pembelajaran yang digunakan oleh guru 1. Siswa terlihat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh mempengaruhi hasil belajar siswa
peserta didik. Slavin (2010: 25) mengatakan bahwa 2. Proses belajar yang di lakukan di kelas masih bersifat konvensional dan
model . pembelajaran adalah suatu acuan kepada model pembelajaran yang dilakukan kurang bervariasi
suatu pendekatan pembelajaran termasuk tujuannya, 3. Terbatasnya waktu dalam penyampaian pembelajaran di kelas.
sintaksnya, lingkungannya dan sistem 4. Perlunya diterapkan model pembelajaran kolaboratif Murder dalam
pengeloaannya pembelajaran Matematika di SMAS Eria Medan.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode penelitian PENUTUP

Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian


Sesuai dengan
banyaknya identifikasi Penulis merumuskan masalah yang “Untuk mengetahui perbedaan Hasil
masalah yang diidentifikasi akan diteliti yaitu : “Apakah Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran
oleh peneliti perlu adanya Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika yang menerapkan model
pembatasan masalah agar Matematika yang menerapkan model pembelajaran kolaboratif MURDER
penelitianya lebih jelas dan pembelajaran kolaboratif MURDER lebih baik daripada pembelajaran
terarah, maka dalam lebih baik daripada pembelajaran non nonkolaboratif MURDER di kelas X
penelitian ini dibatasi pada kolaboratif MURDER di kelas X Sma Sma Swasta Eria Medan”.
ada atau tidaknya Pengaruh Swasta Eria Medan ?”
Penerapan Model Kolaboratif
Murder Terhadap Hasil Blajar
Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Kelas X MIA 1
SMA A Eria Medan Tahun
ajaran 2022/2023.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Tinjauan Pustaka
Menurut Sukardi (2015) indicator hasil
Model Pembelajaran belajar merupakan perolehan siswa selama
Joyce (dalam Trianto 2011: 23) mengatakan model pembelajaran adalah pembelajaran yang berupa hasil perpaduan
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam dari tiga ranah antara lain :
merencankan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan 1. Ranah kognitif termasuk hasil belajar
untuk menentukan perangkat - perangkat pembelajaran termasuk di intelektual yang mencakup kategori
dalamnya buku - buku, film, komputer, kurikulum dan lain -lain. pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif termasuk perilaku yang
Model Pembelajaran MURDER Hasil Belajar mencakup kategori penerimaan,
Menurut Rusman (2013) hasil jawaban atau reaksi, penilaian,
Model pembelajaran MURDER belajar adalah beberapa keahlian organisasi dan internalisasi.
(Mood, Understand, Recall, Digest, yang di peroleh siswa yaitu ranah 3. Ranah psikomotorik termasuk
Expand, Review) yang dimaksud pembelajaran kognitif, afektif, perolehan kemampuan dan keahlian
dalam penelitian ini adalah suatu serta psikomotorik meliputi yang mancakup kategori gerakan
penggunaan model dalam kegiatan kemampuan kerutinan, persepsi, reflex, gerakan dasar, perseptual,
pembelajaran dengan menuntut siswa kesenangan, bakat, penyesuaian, ketepatan, serta ekspresif interpretatif.
sendiri aktif dalam membangun social, bermacam keterampilan,
pengetahuannya. cita-cita, keinginan serta harapan,
di samping penguasan konsep Materi Ajar
teori. Vektor
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Penelitian yang Relevan

Kemudian berdasarkan hasil penelitian yang


Beberapa penelitian menunjukkan dilakukan Oleh K. Darmika, dkk (2014), Dan berdasarkan hasil penelitian
bahwa menggunakan model menyatakan bahwa terdapat perbedaan motivasi yang dilakukan Oleh Haris
pembelajaran MURDER memiliki hasil dan prestasi belajar antara kelompok siswa yang Munandar dan Fandi Ahmad (2016)
belajar yang lebih baik. Berdasarkan belajar menggunakan model pembelajaran menyatakan bahwa penerapan
penelitian Ely Agus Setiyowati dan J. A MURDER dengan model pembelajaran model pembelajaran MURDER
Pramukantaro (2014), Rata-rata hasil konvensional. Hal ini dibuktikan Oleh nilai rata- dapat meningkatkan hasil belajar
belajar siswa kelas eksperimen dengan rata prestasi belajar siswa kelas eksperimen biologi siswa kelas XI IPA 5. Hal ini
menggunakan model pembelajaran diperoleh sebesar 72,58 dan kelas kontrol dibuktikan dengan meningkatnya
MURDER adalah sebesar 88,9 dan kelas sebesar 64,98. Sedangkan nilai rata-rata motivasi nilai rata-rata yang diperoleh siklus
kontrol menggunakan model kelas eksperimen sebesar 74,04 dan kelas I dan siklus II. Nilai rata-rata pada
pembelajaran konvensional adalah kontrol sebesar 68,69. Selanjutnya berdasarkan siklus I adalah 73 berada pada
sebesar 82,7. Sehingga dapat hasil penelitian yang dilakukan Oleh Isran dan kategori sedang dan pada siklus II
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa Hidayati (2016) diperoleh thitung = 2,500 dan p meningkat menjadi 80 berada pada
menggunakan model pembelajaran = 0,015, karena p < 0,05 maka hipotesis yang kategori tinggi.
MURDER lebih baik dibandingkan diajukan diterima dan signifikan, Sehingga dapat
dengan model pembelajaran disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
konvensional. signifikan prestasi belajar fisika antara
pembelajaran menggunakan model pembelajaran
MURDER dengan model konvensional
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Prosedur Penelitian
Negeri 5 Percut Sei Tuan, Jl. Cucak, Subjek dan Objek Penelitian
RW. II No.3, Tegal Sari Mandala II, Subjek dalam penelitian ini
Kec. Medan Denai, Sumatera Utara. adalah siswa kelas X MIA 1
Adapun waktu penelitian ini
SMAS Eria Medan pada
dilaksanakan pada semester genap
tahun ajaran 2022/2023. semester genap tahun ajaran
2022/2023 yang berjumlah 37
orang. Adapun yang menjadi
Jenis Penelitian objek penelitian ini adalah
Jenis penelitian ini adalah Penelitian pengaruh penerapan model
Tindakan Kelas (Classroom Action kolaboratif murder terhadap
Research) yaitu penelitian yang
hasil belajar siswa dalam
dilakukan dengan memperbaiki mutu
praktik pembelajran dikelas (Sani &
pembelajran matematika pada
Sudiran 2016: 1). Penelitian ini materi vektor kelas X SMAS
menggunakan model pembelajaran Eria Medan.
Kolaboratif Murder dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif .
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Analisis Statistik Deskriptif


Teknik • Menemukan mean (rata-rata)
Analisis (X)
Data • Menentukan varians
• Menentukan standar deviasi
• Mencari N – Gain
.

Teknik Pengumpulan data


• Observasi Analisis Statistik Inferensial
• Tes
• Uji Normalitas
• Uji Homogenitas
• Uji Hipotesis
1) Uji kemampuan Pretest
2) Uji kemampuan posttest
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Nilai Gain ditentukan dengan rumus:


a. Menemukan Mean (rata-rata) (X) 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐺𝑎𝑖𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑋 =
𝑥= 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑛
Analisis Statistik
b. menetukan varians (S2) Deskriptif Dari rumus di atas, maka diperoleh nilai
N-Gain akan berkisar antara 0 dan 1.
Tinggi atau rendahnya nilai N-Gain
𝑛 𝑥2 − 𝑋 2 ditentukan berdasarkan kriteria berikut :
𝑆2 = 𝑛(𝑛−1)
c. menentukan Standar Deviasi (SD)
Nilai N-Gain Kriteria
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 ≥ 0,70 Tinggi
𝑛 𝑥2 − 𝑋 2
𝑆= 𝑛(𝑛−1) 0,30 < 𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 Sedang

𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 ≥ 0,30 Rendah


Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

Uji Hipotesis Uji Normalitas


Untuk menguji hipotesis pada Analisis Dalam penelitian ini, digunakan uji
penelitian ini, peneliti Statistik normalitas liliefors yang menggunakan
menggunakan statistik-t dengan Inferensial data dasar yang belum diolah pada tabel
taraf signifikan 𝛼 = 0,05 distribusi frekuensi.
dengan derajat kebebasan dk =
(n1 + n2 − 2). Uji Homogenitas
Untuk menguji homogenitas dapat
Cara melakukan pengujian digunakan uji-F.
hipotesis dapat menggunakan
uji beda dengan persamaan :

𝑥1 − 𝑥2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1 1
𝑆 +
𝑛1 𝑛2
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian PENUTUP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai