Anda di halaman 1dari 15

Nama : Anis Emi Sundari_Jatim

NPM : 229004495047
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1. Siswa kurang semangat  Kajian Literatur Menurut hasil kajian
mengikuti pembelajaran Metode pembelajaran menurut Djamarah,SB. (2006 literatur dan hasil
di jam-jam terakhir : 46) ”suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan wawancara, serta
yang telah ditetapkan”. Dalam kegiatan belajar mengajar, dikonfirmasi melalui
metode diperlukan oleh guru agar penggunaannya observasi dapat diketahui
bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran penyebab masalah siswa
berakhir. (Affandi Muhammad, 2013: Model dan Metode kurang semangat
Pembelajaran: UNISSULA press 2013). mengikuti pembelajaran
di jam –jam terakhir
Metode pembelajaran sangat dibutuhkan dalam adalah :
sekolah, khususnya bagi pembelajaran di dalam kelas. 1.Metode pembelajaran
Trianto(2010),menyebutkan bahwa model pembelajaran yang kurang tepat,
adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan 2. Gaya mengajar guru
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di yang monoton/kurang
kelas atau pembelajaran tutorial. Pupuh dan Sobry S (2010) bervariasi
berpendapat makin tepat metode yang digunakan oleh guru 3.Suasana kelas/ kondisi
dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian kelas yang kurang
tujuan pembelajaran. mendukung (siang hari
Setiap proses pembelajaran wajib menggunakan cuaca panas) dan siswa
metode-metode pembelajaran agar pembelajaran tersebut sudah cukup lelah.
dapat maksimal(Roestiyah,2001). Dalam menggunakan
metode pembelajaran di sekolah, seorang guru dapat
menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda
antara kelas yang satu dengan kelas yang lain,dengan
demikian dituntut adanya kemampuan guru dalam
menguasai dan menerapkan berbagai macam metode
pembelajaran. Semakin baik metode itu,makin efektif pula
pencapaian tujuan(Surakhmad 1990).
(STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang
Pendidikan Vol.11,No.1,2017; ISSN 1978-8169 fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN”SMH” Serang,Banten).

Anwar, dkk (2020), Ada pengaruh gaya mengajar


seorang guru terhadap prestasi belajar siswa, berarti
semakin baik gaya seorang guru dalam mengajar maka
semakin baik pula prestasi belajar siswa.
Anwar, 2020, Analisis pengaruh gaya mengajar guru
terhadap prestasi belajar siswa. Jurnal Serambi Ilmu
21(1),64-85,2020: Lihat di ojs.serambimekkah.ac.id
Bulohroy,dkk (2017), Gaya mengajar yang dilakukan
oleh guru akan membuat suasana belajar yang dinamis,
hidup dan meningkatkan komunikasi yang baik antara guru
dengan siswa. Disamping itu gaya mengajar juga bisa
menjadi stimulus yang positif terhadap proses penerimaan
pelajaran yang sedang berlansung. Sehingga dapat
disimpulkan adanya gaya mengajar guru mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
Bulohroy dkk.(2017):Pengaruh Gaya Mengajar
Guru TerhadapMotivasi dan Hasil Belajar Biologi Pada
Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia Siswa Kelas
VIII SMP Hang Tuah Lantamal IX
Ambon:Bopendix,Volume 4,Nomor 1,Oktober
2017,hlm.56-62

Nurfajriyani dkk(2020), Hasil penelitian menunjukkan


bahwa 92,9% menyatakan bahwa suhu berpengaruh
terhadap kualitas belajar dan 7,1% berpendapat mungkin.
Terdapat hubungan antara suhu dengan konsentrasi belajar,
hal ini dapat terjadi karena kenaikan suhu ruang dapat
mengakibatkan (1) rasa lelah yang diikuti dengan
hilangnya efisiensi mental dan fisik meningkat; (2) denyut
jantung meningkat; (3) tekanan darah meningkat; (4)
aktivitas alat pencernaan menurun; (5) suhu inti tubuh
meningkat; (6) aliran darah ke kulit juga meningkat; (7)
produksi keringat meningkat. Oleh karena itu semakin
meningkatnya suhu ruangan kelas maka konsentrasi
belajar mahasiswa semakin berkurang. Suhu yang
diperoleh dari pengukuran yaitu dengan kisaran suhu di
ruangan kelas 240C dimulai dari 06.00-10.00 WIB, 320C
dimulai dari 10.00-14.00 WIB dan 280C dimulai dari
14.00-18.00 WIB.
Nurfajriyani, dkk: Pengaruh Suhu Ruangan Kelas
Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Pendidikan
Biologi Semester VII(B): Jurnal Bio Educatio volume 5,
Nomor 1, April 2020, hlm. 11-15.ISSN:2541-2280

Hasil Wawancara:
1. Guru: Kondisi ruang kelas yang kurang nyaman
mempengaruhi motivasi belajar siswa. (Windi
Argawati,S.Kom).
2. Kepala sekolah: Metode pembelajaran dan gaya
guru dalam menyampaikan materi sangat
mempengaruhi semangat belajar siswa. (Drs.H
Warjito, S.Pd.I.M.Pd.I)
3. Teman sejawat: Metode pembelajaran yang
monoton membuat siswa bosan/jenuh sehingga
berpengaruh pada keaktifan siswa di dalam KBM
(Dwi Yulianingrum,S.P).
4. Pengawas : menurut bapak pengawas, hal tersebut
disebabkan: metode mengajar kurang inovatif,
pendidik kurang kreatif mengintregasikan
pembelajaran dengan situasi lingkungan madrasah,
tidak ada reward bagi siswa yang berprestasi. ( Ari
Wiyono. M.Pd.I )
5. Pakar : 1. Anak terlalu diforsir untuk konsentrasi
penuh diawal pelajaran.Contohnya: jam pertama
mapel matematika dilanjut mapel fisika. Sehingga
tidak ada jeda bagi otak untuk merefresh dan
memilah membedakan antara rumus matematika
maupun fisika sehingga anak berusaha sangat keras
diawal pelajaran.
2. kebutuhan dasar anak belum terpenuhi seperti
anak melewatkan makan siang waktu istirahat
3. Anak sudah merasa kelelahan secara fisik,
suasana panas, tidak se..Fresh pagi hari
(Ibu Firsta lenda Susgaleni, S.Pd.M.Pd, dosen
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Kab.Tulungagung
Jatim)

2 Siswa kurang  Kajian Literatur: Menurut kajian literatur


konsentrasi dalam Materi Pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan dan hasil wawancara,
pembelajaran dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam serta dikonfirmasi
rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. melalui observasi dapat
Menurut National Center for Vocational Education diketahui bahwa masalah
Research Ltd ada tiga pengertianmateri pembelajaran siswa kurang konsentrasi
yaitu: 1). Merupakan informasi, alat dan teks yang dalam pembelajaran
diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan adalah :
penelaah implementasi pembelajaran; 2). segala bentuk 1. Pemahaman terhadap
bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur materi kurang
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas; 3). Seperangkat 2. Penyampaian materi
substansi pembelajaran yang disusun secara yang kurang menarik
sistematis,menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi atau kurang bervariasi
yang akan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. 3.Masalah dalam diri
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat peserta didik. Masalah
penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus ini bisa datang dari
dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat keluarga, atau
mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi lingkungan sekolah.
dan Kompetensi dasar. Artinya materi yang ditentukan
untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar
– benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta indikator.
(Fauzan Alghifari/15105241008/TP-B:Materi
Pembelajaran(Pengembangan
Materi;http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id).

Melindasari, dkk (2022) Hasil penelitian menunjukkan


bahwa terdapat hubungan antara penyampaian materi
pembelajaran dengan kepuasan siswa. Hal tersebut dapat
diketahui dari hasil koefisien korelasi product moment
yang dihasilkan sebesar 0,664 dan nilai signifikan yaitu
0,000 lebih kecil pada taraf signifikasi 0,005 yang
termasuk tingkat hubungan yang kuat dan juga merupakan
korelasi positif. Artinya, apabila nilai variabel
penyampaian materi pembelajaran meningkat maka nilai
dari variabel kepuasan siswa juga akan meningkat. Adanya
hubungan antara penyampaian materi pembelajaran
dengan kepuasan siswa maka perlu dilakukan peningkatan
variasi dan kemampuan dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
Melindasari,dkk 2022, Analisis Kepuasan Siswa dalam
Penyampaian Materi Pembelajaran secara Synchronous
dan Asynchronous pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
Kasus: UPT. SMP Negeri I Wligi) Jurnal
Pengembangan Tehnologi Informasi dan Ilmu
Komputer.Vol.6, No. 2. Februari 2022, hlm. 493-498e-
ISSN: 2549-964X http://j.ptiik.ub.ac.id

Prof.Dr. Mustaji,M.Pd Dosen progam studi TP FIP


Universitas Negeri Surabaya mengemukakan bahwa
Pengembangan kemampuan berpikir kritis dan dn kreatif
serta memecahkan masalah yang berkaiatan dengan
kehidupan siswa adalah penting. Kesadaran ini perlu
dijadikan pijakan dalam pengembangan kurikulum dengan
mengedepankan pembelajaran kontekstual. Untuk itu para
guru perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran
yang akan didasarkan pada premis proses belajar.
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat
dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran.
Kemampuan itu dapat mencakup beberapa hal
diantaranya: 1). Membuat keputusan dan menyelesaikan
dengan bijak (2). mengaplikasikan pengetahuan,
pengalaman dan kemahiran berpikir secara lebih praktik
baik dalam atau di luar sekolah.(3). Menghasilkan ide atau
ciptaan yang kreatif dan inovatif. (4). Mengatasi cara
berpikir yang terburu-buru,kabur dan sempit. (5).
Meningkatkan aspek kognitif dan afektif dan (6) bersikap
terbuka dalam menerima dan memberi pendapat,membuat
pertimbangan berdasarka alasan dan bukti serta berani
memberi pandangan dan kritik.
Jurnal Perkembangan peserta didik |Hamim Sujaja,
http://www.academia.edu

Aprilnayendi (2015), mengemukakan hasil


penelitiannya yaitu: (1) Masalah pribadi yang dialami
peserta didik underachiever terkategori ”cukup banyak
masalah”. (2). Masalah sosial terkategori ”banyak
masalah”. (3). Masalah akademik terkategori ” banyak
masalah”. Berdasarkan hsil penelitian tersebut peserta
didik underachiever membutuhkan pelayanan dari dari
pihak sekolah terutama guru BK, agar dapat membantu
peserta didik underachiever mengembangkan potensinya
secara optimal dan mampu mengarahkan dan mewujudkan
diri secaraefektif dan produktif sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki. Aprilnayendi,2015,Jurnal Permasalahan
yang Dialami Peserta Didik Underachiever dan
Implikasinya dalam Pelayanan BK (Studi Deskrifsi
Pada kelas X di SMA Adabiah 2 Padang). Program
Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI
SUMATERA BARAT.

Hasil Wawancara:
1. Guru: Konsentrasi belajar siswa dipengaruhi oleh
masalah yang terjadi pada diri siswa. Kadang siswa
mengalami masalah dalam keluarga sehingga masalah
tersebut mempengaruhi penyerapan materi yang
disampaikan oleh guru. (Gevi Okta Fatma
Wardhani, S.Pd).
2. Kepala sekolah: konsentrasi belajar siswa sangat
dipengaruhi oleh metode
pembelajaran, gaya guru dalam penyampaian
materi dan juga kosentrasi peserta didik itu sendiri.
(Drs.H Warjito, S.Pd.I.M.Pd.I)
3. Teman sejawat: Kosentrasi siswa dipengaruhi oleh
penampilan guru. Penampilan guru yang berlebihan
bisa menganggu konsentrsi siswa dalam mengikuti
KBM. (Dwi yulianingrum,S.P)
4. Pengawas: Kosentrasi belajar siswa dipengaruhi oleh:
metode pembelajaran kurang tepat, pengaruh media
sosial, tidak dipahami oleh peserta didik bahwa
belajar itu penting ( Ari Wiyono,M.Pd.I ).
5. Pakar:Ada beberapa hal yang menyebabkan anak
kurang fokus didalam kelas seperti: kondisi kelas
kurang kondusif, metode pembelajaran kurang
menarik, stimulus diluar kelas lebih menarik, anak
belum faham dengan materi sebelumnya sehingga
mengaitkan dengan materi yang sedang dipelajari
tidak bisa. Ada hal yang sering diabaikan adalah
psikologi anak di kelas. Kemungkinan anak memiliki
masalah di rumah, dilingkungannya atau lingkungan
sekolah tanpa guru ketahui. Atau pernah merasa
terabaikan di dalam kelas atau memang anak tersebut
masuk slow leaner atau faktor IQ anak. (Ibu Firsta
Lenda Susgaleni, S.Pd. M.Pd dosen UIN Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung Jatim).
3 Orang tua kurang Kajian literatur: Menurut kajian literatur
merespon proses Hasoman,Saragih(2019) Hasil penelitian menunjukkan dan wawancara, serta
pembelajaran/pendidkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara dikonfirmasi melalui
putra putrinya kondisi sosial keluarga terhadap tingkat pendidikan anak observasi dapat diketahui
di Haranggaol Horison, artinya semakin tinggi kondisi bahwa penyebab masalah
sosial keluarga maka akan semakin tinggi pula tingkat orang tua kurang
pendidikan anaknya. Teradapat pengaruh positif dan merespon proses
signifikan antara kondisi ekonomi keluarga terhadap pembelajaran/pendidikan
tingkat pendidikan anak di Kecamatan Haronggaol putra putrinya adalah:
Horison, artinya semakin tinggi kondisi ekonomi keluarga 1. Tingkat ekonomi dan
maka akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan kondisi sosial keluarga
anaknya. Kondisi sosial ekonomi secara bersama-sama 2.Tingkat pendidikan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat orang tua
pendidikan anak di Kecamatan Haronggaol Horison.
Hasoman,Saragih (2019); Analisis Pengaruh Sosial
Ekonomi Keluarga Terhadap tingkat Pendidikan Anak di
Kecmatan Haronggaol horison Kabupaten Siamlungun.
Repositori Institusi Universitas Sumatra Utara.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24211

Pramaswari(2018) dalam hasil penelitiannya


menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi
belajar siswa di SMA Negeri I Bangsal Kabupaten
Mojokerto. Variable tingkat pendidikan orang memiliki
pengaruh sebesar 55,5%terhadap variable motivasi belajar
siswa di SMA Negeri I Bangsal Kabupaten Mojokerto.
Pramaswari (2018): Pengaruh Tingkat Pendidikan
Orang tua Terhadap Motivasi Belajar: Jurnal
Pendidikan Ekonomi,Manajemen dan Keuangan Vol. 2
No. 2 November 2018. DOI: 10.26740/ jpeka.v6n2.p77-
82. https://journal.unesa.ac.id
Zulfitria (2017), menyatakan bahwa hasil penelitian ini
dapat dikatakan signifikan,diketahui maka X2 hitung > X2
tabel (36,2 > 16,9 ) pada taraf signifikan 5%. Dengan
demikian Ho ditolak Ha diterima, artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara latar belakang pendidikan
orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas IV di Sekolah
Dasar Negeri Perigi 03. Semakin tinggi pendidikan orang
tua semakin tinggi juga prestasi belajarnya. Zulfitria
(2017): Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Orang
Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD: Holistika
Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151 , e-ISSN : 2614
– 8242 : Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika.
Email : holistika @ umj.ac.id

Sulaiman (2019), Dari hasil penelitian dapat


disimpulkan : 1) Dari hasil pengelompokan data jenjang
pendidikan orang tua kelas VIIC SMP Haruniyah sebagian
besar termasuk jenjang menengah, 2) Motivasi siswa
tergolong sangat baik. Berdasarkan hasil pengolahan data
angket terlihat tanggapan positif Selalu, Sering, Kadang –
kadang dijumlahkan maka didapat 95,7% yang berarti
tanggapan positif termasuk kategori sangat baik.
Sedangkan untuk tanggapan negatif Jarang dan Tidak
pernah dijumlahkan maka didapat 4,39% yang artinya
tanggapan negatif termasuk dalam kategori kurang. Faktor
utama dalam membentuk kepribadian anak adalah
keluarga. Dengan rasa kasih sayang nya, orang tua
membantu anak dalam pengembangan segi fisik, psikis dan
sosial, dan masa depan anak agar mencapai kesuksesan,
dan 3) Jenjang pendidikan orang tua tidak mempengaruhi
motivasi belajar siswa terlihat dari uji hipotesis Fobs < Fa
atau 0,61 < 3,32 dengan keputusan uji Ho diterima.
Sulaiman (2019), Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang
Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Bahasa Inggris. Raheema Jurnal studi
Gender dan Anak. Volume: 6 Nomor: 1 Tahun 2019
(Pp.63-76) P-ISSN: 2502-812x | E- ISSN : 2502-8111.

Hasil Wawancara:
1.Guru: Latar belakang pendidikan orang tua dan kondisi
ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa. (Yuyun Rahmawati,S.E)
2. Kepala sekolah: Latar belakang pendidikan, kondisi
ekonomi orang sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar dan semangat belajar peserta didik.
(Drs.H.Warjito, S.Pd.I.M.Pd.I)
3. Teman sejawat: Kesibukan orang tua karena
tuntutan ekonomi keluarga mempengaruhi motivasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran karena
kurangnya perhatian dari orang tua. (Dwi
yulianingrum,S.P)
4. Pengawas : menganggap bahwa pendidikan anak tugas
lembaga pendidikan, Orang tua terlalu sibuk dengan
urusan pekerjaannya, tidak adanya intensitasnya
guru,wali kelas/sekolah interaksi dengan orang tua
(Ari Wiyono,M.Pd.I ).
5. Pakar: 1. Faktor tingkat pendidikan orang
tua,pendidikan orang tua yang rendah maka orang tua
juga tidak terlalu berekspetasi terlalu tinggi dengan
pendidikan anak.
2. orang tua sibuk bekerja
3. orang tua sering mendapat teguran dari sekolah terkait
dengan pelanggaran yang dilakukan oleh anak
4. Kurang memahami informasi pentingnya
pendidikan untuk masa depan anak (Ibu
Firsta Lenda Susgaleni, S.Pd. M.Pd dosen
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Jatim).
4 Model pembelajaran Kajian Literatur: Setelah dilakukan
yang kurang tepat Sukiyasa,dkk (2013), menyatakan bahwa terdapat analisis terhadap kajian
membuat konsentrsi pengaruh yang signifikan dari penggunaan media animasi literatur dan hasil
belajar peserta didik terhadap hasil belajar dan motivasi belajar materi sistem wawancara, serta
menurun. kelistrikan otomotif pada siswa kelas X TKR di SMKN 1 dikonfirmasi melaui
Seyegan, ditunjukkandengan hasil belajar dan motivasi observasi dapat diketahui
belajar siswa yang diajarkan dengan media powerpoint. bahwa penyebab Model
Sukiyasa,dkk (2013), Pengaruh Media Animasi pembelajaran yang
Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa kurang tepat membuat
Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan konsentrasi belajar
Vokasi , Vol 3, Nomor 1, Februari 2013 peserta didik menurun
adalah: model
Yusuf (2018), Ada lima indikator pembelajaran pembelajaran, media
efektif, yaitu : (1) Pengelolaan pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran serta
(2) Proses komunikatif, (3) reson peserta didik, (4) aktifitas penyampain materi dan
belajar (5) hasil belajar. Untuk kelima indikator motivasi belajar siswa.
pembelajaran efektif saling terkait dan salaing mendukung. Hal tersebut tidak dapat
Pembelajaran dikatakan efektif bila semua indikator dipisahkan satu sama lain
dimaksud mencapai kategori minimal baik. Yusuf (2019), dan keberadaannya
Pendidikan Matematika FKIP Untan, Konsep dan saling mendukung
Indikator Pembelajaran Efektif, Jurnal Kajian dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran dan Keilmuan, Vol. 1 No. 2, Oktober
2017 – Maret 2018.

Abdullah ( 2016), Kreativitas guru dalam penggunaan


media instruksional dapat disimpulkan, yaitu: (1).
Kreativitas guru dalam penggunaan media instruksional
dalam mempelajari subyek biasanya, hanya guru yang
menggunakan media s eperti buku, papan tulis dan spidol.
Keberhasilan proses pembelajaran bergantung pada
kompetensi guru dalam menguasai materi pelajaran.
Sekolah mancari bantuan memperbaiki fasilitas dan sarana
yang terkait dengan pendidikan sekolah di satu fasilitas dan
media instruksional terkait untuk meningkatkan prestasi
belajar dan kualitas pendidikan di sekolah.
Abdulloh (2016), Pembelajaran dalam Perspektif
Kreativitas Guru Dalam Pemanfaatan Media
Pembelajaran. Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN
Ar-Raniry Banda Aceh. Lantanida journal , Vol. 4 No.
1, 2016.

Nurfadhillah,dkk (2021), Guru menggunakan media


visual yang berwarna dan menarik sebagai upaya
penyampaian materi pembelajaran hal ini dirasa efektif
karena membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam proses
pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.
Nurfadhillah,dkk (2021) Pengembangan Media Visual
sebagai Upaya Menyampaikan Materi Pembelajaran
Di Sekolah Dasar Negeri Muncul 1, BINTANG: Jurnal
Pendidikan dan Sains, Volume 3, Nomor 1, April 2021;
177-197: https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang

Hasil wawancara:
1.Guru: Media pembelajaran yang kurang
menyebabkan penyampaian materi ke siswa
terkendala sehingga pemahaman siswa kurang optimal.
( Afif Qoribi Tiyono,S.Pd.I guru Matematika ).
2. Kepala sekolah : media pembelajaran konsentrasi siswa
sangat berpengaruh dalam semangat belajar siswa.
( Drs. H.Warjito,S.Pd.I, M.Pd.I )
3. Teman sejawat : Kemauan atau motivasi belajar
Peserta didik sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswa. ( Dwi YuliaNingrum,S.P,guru Biologi SMAN
2 Magetan ).
4. Pengawas : proses pembelajaran bisa berlangsung
dengan baik jika model pembelajaran dan media
pembelajaran yang dibawakan guru menarik peserta
didik. ( Ari Wiyono,M.Pd.I )
5. Pakar : Model dan media pembelajaran cukup
mempengaruhi konsentrasi belajar anak karena anak akan
terganggu dan merasa tidak cocok dengan media yang
digunakan. Lebih tepatnya terkaot model dan media
pembelajaran yang kurang tepat akan mempengaruhi daya
tangkap anak terhadap materi yang disampaikan. (Ibu
Firsta Lenda Susgaleni,
S.Pd. M.Pd dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung Jatim).
5 Siswa mengalami Kajian Literatur: Menurut kajian literatur
kesulitan dalam materi Kurniawati (2017), Berdasarkan hasil analisa data, dan hasil wawancara,
numerasi simpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah serta dikonfirmasi
(1) Pada dasarnya di kelas VII – D siswa yang memiliki melalui observasi dapt
yang memiliki rasa takut terhadap pembelajaran diketahui bahwa
matematika dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu: penyebab kesulitan siswa
fobia rendah, fobia sedang dan fobia tinggi. Dari klasifikasi dalam materi numerasi
kepribadian( psikologis atau emosional),faktor lingkungan adalah :
atau sosial, dan faktor intelektual. (2). Bimbingan khusus 1. kemampuan dasar
efektif dalam alternatif solusi mengatasi fobia pada yang dimiliki siswa
metematika, ini terbukti dari hasil belajar siswa yang kurang atau rendah,
menglami fobia terhadap matematia sebelumnya dan 2. kurangnya siswa
sesudah diadakannya bimbingan khusus mengalami memahami soal sehingga
peningkatan dalam hasil belajar. tidak berhasil membuat
Kurniawati (2017), Alternatif Solusi dalam Mengatasi suatu abstraksi sehingga
Fobia Pada Pembelajaran Matematika melalui kurang paham terhadap
Bimbingan Khusus Di SMPN 1 PAPAR tahun 2016- materi numerasi yang
2017. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI disampaikan
Kediri. simki.unpkediri.ac.id 3.Menganggap bahwa
numerasi itu sulit
Halim dan Roshayanti (2021), dari hasil penelitiannya sehingga motivasi belajar
menujukkan bahwa Kurikulum 2013 cukup berpotensi kurang.
untuk diterapkan STEAM( Science, Technology, 4.Media pembelajaran
Engineering, Art, Mathematics ). Fakta tersebut dapat kurang menarik
dikembangkan dan diintegrasikan dengan pendekatan
STEAM sehingga mampu meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap
peserta didik.
Halim dan Roshayanti (2021), Analisis Potensi
Penerapan STEAM (Science, Technology, Engineering,
Art, Mathematic) pada Kurikulum 2013 Bidang Studi
Biologi SMA Kelas X: Bioeduca: Journal of Biology
Education Vol. 3 Nomor 2 tahun 2021 hal 146-159.
ISSN 2714-8009(print),2715-7490 (online)
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/bioeduca
Salahuddin (2018), Dari hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh langsung
yang signifikan antara kepercayaan diri siswa terhadap
kemampuan awal siswa. (2) terdapat pengaruh langsung
yang signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap
kemampuan awal siswa (3) tidak terdapat pengaruh
langsung antara kepercayaan diri siswa terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa, (4) tidak
terdapat pengaruh langsung antara motivasi belajar siswa
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (5)
terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
kemampuan awal siswa terhadap kemampuan komunikasi
matematis siswa (6) terdapat pengaruh tidak langsung yang
signifikan antara kepercayaan diri siswa melalui
kemampuan awal siswa terhadap komunikasi matematis
siswa dan (7) terdapat pengaruh tidak langsung yang
signifikan antara motivasi belajar siswa melalui
kemampuan awal kemampuan awal siswa terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa.
Salahuddin (2010), Pengaruh Kemampuan Awal,
Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar Terhadap
Kemampuan Komunikasi matematis Siswa SMP.
Proximal Jurnal Penelitian Matematika dan
Pendidikan Matematika, Vol.1, No.2 (2018).
Universitas Cokroaminoto Palopo. journal.uncp.ac.id

Hasil wawancara:
1.Guru:Kesulitan dalam bernumerasi disebabkan
kurangnya kemampuan diri untuk memahami dan
mengerti maksud dari soal yang bersifat soal cerita. (Indi
Ratnani.S.Pd)
2.Kepala sekolah:kebiasaan siswa berlatih numerasi,
media pembelajaran yang kurang menarik, metode
pembelajaran dan gaya guru menyampaikan materi
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam
bernumerasi.(Drs.H.Warjito,S.Pd.M.Pd.I)
3.Teman sejawat: gaya mengajar kurang menarik bagi
siswa. Media pembelajaran yang kurang memadai. (Dwi
Yulianingrum,S.P.)
4. Pengawas: peserta didik menganggap materi numerasi
merupakan materi yang terlalu sulit, rumit dan
membosankan (Ari Wiyono,M.Pd.I)
5. Pakar: kemampuan awal/kemampuan prasyarat yang
belum dikuasai sehingga kesulitan memahami konsep
numerasi yang dipelajari,siswa sering kali tidak
berhasil membuat suatu abstraksi atas persoalan
numerasi sehingga merasa bahwa numerasi adalah
sesuatu yang sulit, proses pembelajaran yang mungkin
kurang tepat dalam menerapkan metode sehigga tidak
berhasil membangun konsep numerasi pada diri siswa.
(Habib Hasbulloh, S.Pd.I. M.Si.)
6 Kurangnya pemanfaatan Kajian Literatur: Menurut kajian literatur
tehnologi dalam Purwanto dan Rahmatina (2019), Pengembangan dan wawancara, serta
pembelajaran metode pembelajaran biologi berbasis Android ”Fun-B” dikonfirmasi melalui
kelas VII semester I di SMP Tunas Bangsa Islamic observasi dapat diketahui
Billingual School, yang berguna untuk membantu bahwa kurangnya
meningkatkan nilai KKM siswa. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan tehnologi
adanya hasil pengujian sistem yang diujikan kepada 29 dalam pembelajaran
responden dengan 8 item pertanyaan dan diperoleh skor dapat disebabkan oleh :
77,12%. Kemudian, sebelum dilakukan simulasi UAS nilai 1.Kurangnya sarana dan
rata-rata siswa adalah 74,setelah dilakukan simulasi UAS prasarana di sekolah
diperoleh rata-rata nilai 81,2. 2. guru kurang
Purwanto dan Rahmatina (2019): Aplikasi memanfaatkan tehnologi
Pembelajaran Biologi Berbasi Android”FUN-B” Kelas sesuai dengan
VII SMP. Smart Comp Volume 8 No. 1 Januari 2019. kebutuhan.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan 3.Kurangnya kemauan
Komputer Tunas Bangsa Banjarnegara. guru untuk belajar
tehnologi dala proses
pembelajaran.

Putri,dkk (2016), hasil penelitian menunjukkan: (1).


Terdapat pengaruh antara sarana prasarana sekolah
terhadap prestasi belajar siswa pemasaran di SMK Negeri
I Sukoharjo. (2). Terdapat pengaruh antara sarana
prasarana sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar siswa pemasaran SMK Negeri I Sukaharjo.
Putri,dkk 2016. Pengaruh Sarana Prasarana Sekolah
Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pemasaran di SMK Negeri I Sukoharjo Tahun
Ajaran 2015/2016. Pendidikan Ekonomi, FKIP
Universitas sebelas
Maret.Email:Kusumadevi255@gmail.com

Zabir (2018), dari hasil penelitian menunjukkan


pemanfaatan tehnologi pembelajaran berada pada kategori
baik ditinjau dari segi indikator yaitu media hasil tehnologi
cetak, media hasil tehnologi audio visual, media tehnologi
berbasis komputer, media hasil tehnologi gabungan.
Motivasi belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi
ditinjau dari adanya keinginan yang menarik dalam belajar,
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan adanya
lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan analisis
regresi linear sederhana pengaruh pemanfaatan tehnologi
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa SMPN1
Lanrisang Kabupaten Pinrang, hasil analisa korelasi
product momet diperoleh sebesar 0,411 dengan tingkat
hubungan sedang dan dapat dinyatakan ada hubungan
pemanfaatan tehnologi pembelajaran terhadap motivasi
belajar siswa SMPN 1 Lanrisang Kabupaten Pinrang.
Zabir (2018), Pengaruh Pemanfaatan Tehnologi
Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa SMPN 1
Lanrisang Kabupaten Pinrang. http://eprints.unm.ac.id

Hasil wawancara:
1. Guru: Kurangnya sarana pembelajaran membuat
ketidaknyamanan siswa dalam proses KBM
sehingga menjadi salah satu penghambat
pencapaian tujuan pembelajaran (Munarti.S.Ag)
2. Kepala sekolah: Aplikasi tehnologi yang kurang
diterapkan dalam proses
pembelajaran.
(Drs.H.Warjito,S.Pd.I.M.Pd.I)
3. Teman Sejawat: Sarana pendidikan, sangat menunjang
proses pembelajaran. (Dwi Yulianingrum,S.P.)
4. Pengawas: Pemanfaatan tehonologi yang kurang dalam
proses pembelajaran sangat mempengaruhi motivasi
belajar siswa karena mengingat zaman sekarang
berbasis IT hampir di segala bidang. (Ari
Wiyono,M.Pd.I)
5. Pakar: Untuk zaman sekarang harus bisa
memanfaatkan tehnologi semaksimal mungkin sesuai
dengan kapasitas dan kebutuhan. Tujuan tehnologi
dalam pembelajaran adalah mempermudah dan
memfasilitasi siswa agar faham dengan materi yang
disampaikan selama proses
pembelajaran. Terutama untuk mapel eksak misalnya
biologi membahas tentang sel.Maka akan lebih mudah
guru menjelaskan dengan video dan menunjukkan
secara menyeluruh bukan hanya melihat dari buku saja.
(Ibu Firsta Lenda Susgaleni, S.Pd. M.Pd dosen UIN
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jatim).

Daftar Pustaka:
Abdulloh (2016), Pembelajaran dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam Pemanfaatan Media
Pembelajaran. Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Lantanida
journal , Vol. 4 No. 1, 2016.
Affandi Muhammad, 2013, Model dan Metode Pembelajaran: UNISSULA press 2013.
Anwar, 2020, Analisis pengaruh gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa.
Jurnal Serambi Ilmu 21(1),64-85,2020: Lihat di ojs.serambimekkah.ac.id
Aprilnayendi, 2015, Jurnal Permasalahan yang Dialami Peserta Didik Underachiever dan
Implikasinya dalam Pelayanan BK (Studi Deskrifsi Pada kelas X di SMA Adabiah 2
Padang). Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI SUMATERA BARAT.
Bulohroy dkk.(2017):Pengaruh Gaya Mengajar Guru TerhadapMotivasi dan Hasil Belajar
Biologi Pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia Siswa Kelas VIII SMP Hang
Tuah Lantamal IX Ambon:Bopendix,Volume 4,Nomor 1,Oktober 2017,hlm.56-62
Fauzan Alghifari, /15105241008/TP-B:Materi Pembelajaran(Pengembangan
Materi;http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id
Hamim Sujaja, Jurnal Perkembangan peserta didik | http://www.academia.edu
Hasoman,Saragih (2019); Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap tingkat
Pendidikan Anak di Kecmatan Haronggaol horison Kabupaten Siamlungun. Repositori
Institusi Universitas Sumatra Utara.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24211
Kurniawati (2017), Alternatif Solusi dalam Mengatasi Fobia Pada Pembelajaran Matematika
melalui Bimbingan Khusus Di SMPN 1 PAPAR tahun 2016-2017. Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri. simki.unpkediri.ac.id
Melindasari,dkk 2022, Analisis Kepuasan Siswa dalam Penyampaian Materi Pembelajaran
secara Synchronous dan Asynchronous pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: UPT.
SMP Negeri I Wligi) Jurnal Pengembangan Tehnologi Informasi dan Ilmu Komputer.Vol.6,
No. 2. Februari 2022, hlm. 493-498e-ISSN: 2549-964X http://j.ptiik.ub.ac.id
Nurfajriyani, dkk: Pengaruh Suhu Ruangan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa
Pendidikan Biologi Semester VII(B): Jurnal Bio Educatio volume 5, Nomor 1, April 2020,
hlm. 11-15.ISSN:2541-2280
Pramaswari (2018): Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang tua Terhadap Motivasi Belajar: Jurnal
Pendidikan Ekonomi,Manajemen dan Keuangan Vol. 2 No. 2 November 2018. DOI:
10.26740/ jpeka.v6n2.p77-82. https://journal.unesa.ac.id
Purwanto dan Rahmatina (2019): Aplikasi Pembelajaran Biologi Berbasi Android”FUN-B” Kelas
VII SMP. Smart Comp Volume 8 No. 1 Januari 2019. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Informatika dan Komputer Tunas Bangsa Banjarnegara.
Putri,dkk 2016. Pengaruh Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pemasaran di SMK Negeri I Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas sebelas Maret.Email:Kusumadevi255@gmail.com
Salahuddin (2010), Pengaruh Kemampuan Awal, Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar Terhadap
Kemampuan Komunikasi matematis Siswa SMP. Proximal Jurnal Penelitian Matematika
dan Pendidikan Matematika, Vol.1, No.2 (2018). Universitas Cokroaminoto Palopo.
journal.uncp.ac.id
Sukiyasa,dkk (2013), Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar
Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi , Vol 3, Nomor 1,
Februari 2013.
Sulaiman (2019), Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Raheema Jurnal studi Gender dan Anak. Volume: 6
Nomor: 1 Tahun 2019 (Pp.63-76) P-ISSN: 2502-812x | E- ISSN : 2502-8111.
STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan Vol.11,No.1,2017; ISSN 1978-8169
fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN”SMH” Serang,Banten).
Yusuf (2019), Pendidikan Matematika FKIP Untan, Konsep dan Indikator Pembelajaran Efektif,
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, Vol. 1 No. 2, Oktober 2017 – Maret 2018.
Zabir (2018), Pengaruh Pemanfaatan Tehnologi Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa
SMPN 1 Lanrisang Kabupaten Pinrang. http://eprints.unm.ac.id
Zulfitria (2017): Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Siswa SD: Holistika Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151 , e-ISSN : 2614 – 8242 :
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika. Email : holistika @ umj.ac.id

Komunikasi Pribadi:

1. Kepala sekolah : Drs. H. Warjito, S.Pd. M.Pd.I, Kamad MTs Muhammadiyah Watulimo
Trenggalek Jatim
2. Pengawas PAIS Kab.Trenggalek : Ari Wiyono,M.Pd.I
3. Pakar : - Firsta lenda Susgaleni, S.Pd. M.Pd, Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung Jatim.
- Habib Hasbulloh,S.Pd.I.M.Si, Fasda MGMP mapel Matematika MTs negeri dan
swasta sekabupaten Trenggalek.
4. Guru : Yuyun Rahmawati, S.E, Gevi Okta Fatma Wardhani, S.Pd. Afif Qoribi Tiyono,
S.Pd.I, Indi Ratnani,S.Pd.I, Munarti,S.Ag, Windi Argawati,S.Kom.
5. Teman sejawat : Dwi Yulianingrum, S.P. Guru Biologi SMKN 2 Magetan Jatim

Anda mungkin juga menyukai