Anda di halaman 1dari 15

EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH

Disusun oleh
NOFRI PETRONELA NAFI
NIP.198711012020122006
NIK. 5371044111870005
NIM. 2200103923156042

PPG - PENDIDIKAN BAHASA


INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
2022
Nama : NOFRI PETRONELA NAFI
NIM : 2200103923156042
Prodi : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Instansi : UPTD SMP NEGERI 13 KUPANG
Alamat : Jl. FRANS DA ROMES KELURAHAN MAULAFA, KOTA KUPANG –NUSA TENGGARA TIMUR

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik : Kajian Literatur: Setelah dilakukan analisis terhadap
Siswa kurang aktif (kurang  Mulyadi (2010:6) menyatakan bahwa kesulitan peserta didik yang kurang Siswa kurang
termotivasi) dalam belajar adalah suatu kondisi dalam pembelajaran aktif (kurang termotivasi) dalam kegiatan
kegiatan pembelajaran yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk pembelajaran melalui berbagai sumber
pada materi 4.6 Menyajikan mencapai hasil belajar literatur dan wawancara, maka dapat
data rangkaian kegiatan ke  Blassic dan Jones (dalam Irham dan Wiyani 2013: 253), ditentukan penyebab masalah yang
dalam bentuk teks prosedur kesulitan belajar yang dialami siswa menunjukkan sesuai dengan kondisi satuan
(tentang cara memainkan alat adanya kesenjangan atau jarak antara prestasi pendidikan sebagai berikut:
musik daerah, tarian daerah, akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik 1. Guru dalam pembelajaran selalu
cara membuat cinderamata, yang dicapai oleh siswa pada kenyataannya. Sedangkan menggunakan metode ceramah
dll) dengan memperhatikan pendapat kedua mengemukakan bahwa dari kesulitan 2. Aktivutas pembelajaran yang tidak
struktur, unsur kebahasaan, tersebut akan berimbas pada prestasi akademik siswa di sesuai dengan karakteristik peserta
dan isi secara lisan dan tulis kelas didik
 Rahmah, dkk (2013) mendapatkan hasil bahwa faktor 3. Penerapan metode pembelajaran yang
penyebab kesulitan belajar siswa disebabkan oleh monoton
faktor internal dan eksternal. Selain itu upaya yang 4. Belum mampu menerpakan model
dilakukan guru dalam mengatasi masalah kesulitan pembelajaran yang kreatif dan
belajar siswa ialah dengan cara menanyakan hal-hal inovatif
yang belum jelas kepada siswa tentang pelajaran, 5. Anak tidak berani menyampaikan
selalu memotivasi siswa agar semangat belajar, pendapat
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
membantu memperbaiki kebiasaan siswa yang suka 6. Guru yang bersifat otoriter sehingga
mencontek, dan meningkatkan motivasi belajar siswa. menimbulkan suasana tegang,
(https://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/vi 7. Guru kurang terampil dalam
ew/1636/968) menyusun/merancang dan
menggunakan strategi pembelajaran
Guru tidak menggunakan strategi pembelajaran berorientasi yang berorientasi pada siswa aktif
pada keaktifan siswa dalam pembelajaran

Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007): Strategi


Pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi
pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar
yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau
tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga
pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang
akan disampaikan kepada peserta didik.
(https://www.asikbelajar.com/definisi-strategi-pembelajaran-
menurut-ahli/)

Strategi pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang


mengajak siswa untuk belajar secara aktif (Hartono, dkk,
PAIKEM, Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2012, hlm 39).
Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka
mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka
secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam
persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. (Hisyam Zaini
dkk, Op. Cit., hlm. XVi )
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi

Strategi pembelajaran aktif pada siswa bertujuan agar siswa


turut serta dalam proses pembelajaran baik secara mental
maupun fisik mereka, sehingga tercipta suasana belajar yang
menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan dan jenuh
untuk mengikuti proses pembelajaran.(http://repository.uin-
suska.ac.id/2439/3/BAB%20II.pdf

Soejipto dan Raflis Kosasi (2009:108) Perilaku seorang guru


dapat mempengaruhi keberhasilan belajar, misalnya guru
yang bersifat otoriter akan menimbulkan suasana tegang,
hubungan guru dan siswa menjadi kaku, keterbukaan siswa
untuk mengemukakan kesulitan-kesulitan sehubungan
dengan pelajaran itu menjadi terbatas dan sebagainya. Oleh
karena itu guru harus dapat menerapkan fungsi bimbingan
dalam kegiatan belajar-mengajar termasuk pada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajaranya

Hasil Wawancara :
Menurut teman sejawat Ibu Martha Uma (Guru UPTD SMP
N 13 Kupang):
Penyebab dari masalah siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran adalah akibat dari guru menyajikan materi
yang tidak kreatif dan inovatif dan menggunakan strategi
yang belum berorientasi pada siswa aktif,

Menurut Ibu Yane Bessie (Guru UPTD SMP N 13 Kupang


yang sudah mengikuti PPG ):
Penyebab dari masalah siswa kurang aktif (kurang antusias/
bahkan terlihat jenuh, bosan) dalam kegiatan pembelajaran
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
adalah akibat dari strategi pembelajarannya yang kurang
tepat, proses pembelajaran monoton, yakni hanya berpusat
pada guru saja, sehingga menurut beliau solusinya adalah
mengganti strategi pembelajaran yg lebih berpusat pada
siswa,

Menurut Ibu Bonita Halle (Guru UPTD SMP N 13 Kupang


yang sudah mengikuti PPG):
Penyebab dari masalah siswa kurang aktif (kurang antusias/
bahkan terlihat jenuh, bosan) dalam kegiatan pembelajaran
adalah Siswa kurang terbiasa mencoba hal-hal baru dalam
proses pembelajaran sehingga kurang tertarik untuk
mempelajari materi yang diajarkan, Guru juga terlalu
monoton menggunakan ceramah karena dianggap lebih cepat
selesai dalam menyelesaikan materi dan mudah dilakukan
sehingga siswa tidak mempunyai peran aktif dalam kelas
2 Kesulitan Belajar Siswa: Guru jarang menyajikan materi atau membuat soal dalam Setelah dilakukan analisis terhadap
Siswa kurang memahami pembelajaran yang berbasis literasi (seperti memberi sebuah peserta didik yang kurang memahami isi
isi bacaan pada materi 4.7 bacaan/ artikel yang berkaitan dengan materi dalam soal ) teks melalui berbagai sumber
Menyimpulkan isi teks literatur dan wawancara, maka dapat
laporan hasil Kajian Literatur ditentukan penyebab masalah
observasiyang berupa Menurut Kemendikbud (2016:2) Literasi adalah yang sesuai dengan kondisi satuan
buku pengetahuanyang kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan pendidikan sebagai berikut:
dibaca dan didengar sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain 1. Guru kurang memahami dan
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. memiliki keterampilan dalam
merancang dan melaksanakan
Rendahnya kemampuan literasi numerasi tersebut pembelajaran yang berbasis literasi
disebabkan oleh banyak hal, seperti kurangnya pembiasaan dalam kegiatan pembelajaran
dari guru untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan 2. Peserta didik jarang melakukan
dengan kegiatan lietrasi
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
soal literasi numerasi. Kenyataan tersebut membuat peserta
didik kesulitan dalam menyelesaikan soal
literasi numerasi (Diyarko dan Waluyo, 2016).

Tujuan literasi itu sendiri ialah sebagai berikut:


1. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat
dengan cara membaca berbagai informasi
bermanfaat.
2. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman
seseorang dalam mengambil kesimpulan dari
informasi yang dibaca.
3. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam
memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya
tulis.
4. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi
pekerti yang baik di dalam diri seseorang.
5. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui
kegiatan membaca dan menulis.
6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi
di tengah-tengah masyarakat secara luas.
7. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu
seseorang sehingga lebih bermanfaat.
https://barki.uma.ac.id/2021/12/08/pengertian-literasi-
menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/

Menurut Elizabeth Sulzby (1986), Literasi ialah kemampuan


berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi
“membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara
yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan
secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis dan
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
membaca.

Hasil Wawancara :
Menurut Ibu Bonita Halle (Guru UPTD SMP N 13 Kupang ):
Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan adalah guru tidak menggunakan media dan
penyampaian materi tidak menarik atau membosankan, guru
kurang kreatif menyiapkan bacaan untuk siswa dengan
menggunakan media yang paling sering digunakan oleh
siswa misalnya guru membagikan bacaan di media sosial
yang saat ini paling dominan digunakan siswa

Menurut Ibu Yane Bessie (Guru UPTD SMP N 13 Kupang ):


Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan adalah sebagian sebagian siswa tidak tertarik dengan
isi bacaan yang kurang menarik selain itu guru juga tidak
membiasakan siswa mengerjakan soal dalam pembelajaran
yang berbasis literasi.

3 Kesulitan Belajar Siswa: Kajian Literatur: Setelah dilakukan analisis terhadap


Siswa kesulitan  Peserta didik pasif berbicara karena merasa takut kesulitan siswa menyampaikan kembali
menyampaikan kembali isi salah dan malu, bahkan kurang berminat berlatih isi teks, melalui berbagai sumber
teks pada materi 4.3 berbicara di depan kelas. literatur dan wawancara maka dapat
Menyajikan gagasan  Keterampilan berbicara menggunakan bahasa ditentukan penyebab masalah yang
kreatif dalam bentuk cerita Indonesia masih kurang. Setiap berkomunikasi di sesuai dengan kondisi satuan pendidikan
fantasi secara lisan dan kelas ketika proses pembelajaran, mereka sebagai berikut:
tulis dengan menggunakan bahasa daerah. 1. Peserta didik tidak percaya diri.
memperhatikan struktur (http://ejournal.stkippgrisidoarjo.ac.id/ 2. Peserta didik kurang menguasai
dan penggunaan bahasa index.php/je/article/view/21/21) teks/ tidak hafal.
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
JURNAL ILMIAH 3. Guru belum memvariasikan metode
Gabriel frans. Penerapan Teknik Modeling Untuk pembelajaran.
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia 4. Guru belum memotivasi peserta
Dalam Menyampaikan Pidato Persuasif Di Kelas Ixa Smp didik untuk meningkatkan
Negeri 1 Mego. Garuda. 2020 kepercayaan diri sebelum kegiatan
https://garuda.kemdikbud.go.id/ documents/detail/1938067 berbicara dimulai
1. Guru belum menvariasikan metode pembelajaran. 5. Peserta didik belum mampu
2. Peserta didik mengalami kesulitan menguasai menemukan intisari dari bacaan/teks
keterampilan berbicara, meliputi faktor kebahasaan 6. Teks di luar jangkauan peserta didik
yaitu ketepatan ucapan, intonasi, diksi dan faktor non
kebahasaan yaitu sikap, gerak, mimik, suara, dan
kelancaran (penguasaan topik).
3. Peserta didik masih tidak percaya diri, tidak berani
berbicara di depan khalayak, gugup dan salah tingkah
ketika berbicara di depan kelas.
4. Melalui teknik pemodelan, peserta didik memiliki
potensi untuk menirukan perilaku yang
ditampilkan dengan penuh percaya diri.

Hasil Wawancara :

Menurut teman sejawat Ibu Sulami Elisabeth Christiani


(Guru UPTD SMP N 13 Kupang):
Penyebab peserta didik sulit menyampaikan kembali isi teks
adalah
1. Peserta didik membaca teks kurang konsentrasi sehingga
belum mampu memahami isi teks
2. Peserta didik kurang mampu mengambil inti sari dari teks
yang dibaca
3. Kemampuan berbicara siswa masih cukup rendah
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
4. Kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali apa
yang akan disampaikan masih rendah.

Menurut Yohanis Joni Liwu (Ketua MGMP Bahasa


Indonesia di UPTD SMP Negeri 13 Kupang):
Penyebab peserta didik sulit menyampaikan kembali isi teks
adalah
1. Peserta didik tidak sering tampil di depan untuk
menyampaikan ide/gagasan/pendapat
2. Bisa dari faktor fisik /psikis peserta didik itu sendiri
3. Teks yang diberikan diluar jangkauan siswa
4. Literasi dasar peserta didik yang kurang
4 Pemahaman dan Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis terhadap guru
pemanfaatan penggunaan  Trianto, 2007)Masih banyaknya rasio guru yang yang kurang optimal dalam penggunaan
model pembelajaran mengajar dengan cara lama atau monoton sehingga media pembelajaran melalui berbagai
inovatif menimbulkan suasana kelas yang membosankan. Hal ini sumber literatur dan wawancara, maka
akan membuat siswa jenuh dan tidak tertarik dengan dapat ditentukan penyebab masalah yang
Kurang optimalnnya materi yang disampaikan. Padahal dalam proses sesuai dengan kondisi satuan pendidikan
penggunaan media pembelajaran kreatifitas guru sangat dibutuhkan. Hal ini sebagai berikut
pembelajaran inovatif yang akan mendorong siswa untuk lebih giat lagi dalam - Guru kurang persiapan dalam
digunakan guru pada belajar.(Downloads/KONSEP%20TEORI%20MEDIA% pembelajaran
materi 7.1.6 menyajikan 20PEMBELAJARAN%20INOVATIFok.pdf ) - Guru kurang memiliki pengetahuan
data, gagasan, dan kesan dan pemahaman prosedur perancangan
dalam bentuk surat pribadi  Menurut Trianto Model pembelajaran merupakan dan penyelesaian tugas secara baik
secara tulis atau lisan pendekatan yang luas dan menyeluruh serta dapat sesuai mekanisme berdasarkan model
dengan memperhatikan diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, pembelajaran Inovatif,
struktur dan kebahasaan sintaks (pola urutannya), dan sifat lingkungan - Kegiatan Pembelajaran terkesan
surat. belajarnya.( https://wartaguru.id/model-pembelajaran- monoton karena guru mendesain
menurut-para-ahli/) pembelajaran tidak sesuai dengan
 Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi karakterisktik dan kebutuhan peserta
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
pengajar/para guru di dalam melaksanakan pembelajaran. didik
Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan - Kurangnya pelatihan mandiri yang
digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat membantu guru untuk
yang di pakai dalam pembelajaran tersebut, selain itu mengembangkan diri
model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman - Kurangnya fasiltas yang memadai
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar - Pendidik memilih mengajar dengan
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar cara konvensional sehingga kurang
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai menarik perhatian siswa
(https://www.majalahedukasi.co.id/pentingnya-guru-
- Pembelajaran masih terpusat
memahami-model-pembelajaran-dalam-mengajar/ )
pada guru.dan belum terpusat
 Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seorang
padapeserta didik
guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran diantaranya
adalah :
a. pemilihan strategi dan model pembelajaran
b. pendekatan dan metode serta media pembelajaran
c. pengelolaan kelas
d. keterampilan dasar dalam mengajar seperti
keterampilan dalam menjelaskan, bertanya membuka
dan menutup pembelajaran membimbing siswa
memberi penguatan dan bimbingan dalam diskusi
e. penilaian proses dan hasil belajar ( instrumen serta
rubrik penilaian pengetahuan keterampilan dan
sikap)
(https://www.gurusumedang.com/2021/03/sintaks-5-
model-pembelajaran.html )
 Pembelajaran inovatif juga mengandung arti
pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur
lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang
dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk
memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan. “Learning is fun”
merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif (Happyanto,Rixky. Pembelajaran Inovatif
(Jakarta : Duplish,2013))
 Untuk mencapai model pembelajaran yang dapat
dipergunakan oleh seorang guru harus memenuhi syarat-
syarat, diantaranya adalah : menimbulkan dan
mempertahankan perhatian siswa, menyampaikan tujuan
pembelajaran, mengingat kembali prinsip/konsep yang
telah dipelajari, menyampaikan materi, memberikan
bimbingan belajar, memperoleh unjuk kerja siswa,
memberikan umpan baik, mengukur hasil belajar,
memperkuat retensi dan transfer belajar
(http://repository.unsri.ac.id/26127/1/Pentingnya_Inovasi
_Guru_Dalam_Proses_Kegiatan_Belajar_Dan_Mengajar.
pdf )
 Model pembelajaran Inovatif yang bias diajarkan oleh
guru dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di
sekolah diantaranya adalah:
a) Model Example Non Example
b) Picture and Picture
c) Student Teams Achievments Divisions ( STAD) / Tim
Siswa kelompok Prestasi
d) Jigsaw
e) Problem based Introduction (PBI) / (Pembelajaran
Berdasarkan Masalah)
f) Mind Mapping ( Peta Pemikiran)
g) Make A match ( Mencari pasangan)
h) Snowball Throwing ( Bola Salju)
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
i) Facilitator And Explaining siswa/peserta
mempresentasikan ide/pendapat pada rekan
lainnya.
j) Explicit Intruction/Pengajaran langsung
pembelajaran langsung khusus dirancang untuk
mengembangangkan belajar siswa tentang
pengetahuan tentang pengetahuan prosedur dan
pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah
k) Cooperative Integrated reading and composition
(CIRC)/Kooperatif terpadu membaca dan menulis
(akhmadsudarjat,wordpress.com)

 (Syaiful Sagala, Lok, Ci) sintaks adalah urutan langkah-


langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan strategi dan
metode yang dipilih (http://repository.uin-
suska.ac.id/12208/7/7.%20BAB%20II_201839PGMI.pdf

Tujuan, dan hasil yang ingin dicapai, model


pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil
(1980), yaitu:
a) syntax, yaitu langkah-langkah operasional
pembelajaran,
b) social system, adalah suasana dan norma yang
berlaku dalam pembelajaran,
c) principles of reaction, menggambarkan bagaimana
seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan
merespon siswa,
d) support system, segala sarana, bahan, alat, atau
lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran,
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
dan
e) instructional dan nurturant effects—hasil belajar
yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang
disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar
yang disasar (nurturant effects).(
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUA
R_SEKOLAH/194704171973032-
MULIATI_PURWASASMITA/PEMBELAJARAN_
INOVATIF_1.pdf )

 Nurhadi (2004: 56) Pengajaran berbasis masalah


(problem-based learning) adalah “suatu pendekatan
pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensial dari materi pelajaran

Hasil Wawancara :

Menurut Yusak S. Ola ( Kepala UPTD SMP Negeri 13


Kupang) Kurang optimalnnya penggunaan media
pembelajaran inovatif yang digunakan guru adalah
1. Karena guru tersebut kurang persiapan, menurut
beliau seseorang akan mampu mengelola kelas dan
pembelajaran dengan baik jika mempersiapkan diri,
serta merancang pembelajaran, menyiapkan alur
pembelajaran, serta metode dan model pembelajaran
yang akan dipakai. Jika seseorang tidak melakukan
Masalah yang telah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
persiapan dengan baik maka ia akan terus mengajar
dengan cara yang konvensional dan monoton,
Menurut beliau, sehebat apapun seseorang jika
tidakmempersiapkan diri dengan baik maka
pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.
2. Guru kurang berliterasi

Menurut Ibu Yane Bessie (Guru UPTD SMP N 13 Kupang),


Penyebab Kurang optimalnnya penggunaan media
pembelajaran inovatif adalah karena gruru tidak
meningkatkan kemampuannya sesuai perkembangan dan
kebutuhan siswa, guru juga jarang mengikuti
pelatihan/kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan
pedagogik serta Pembelajaran masih terpusat pada
guru.dan belum terpusat padapeserta didik

Menurut Ibu Bonita Halle (Guru UPTD SMPN 13 Kupang),


Penyebab Penyebab Kurang optimalnnya penggunaan media
pembelajaran inovatif adalah kerena guru fokus untuk
menyesaikan target mengajar, minimnya pengetahuan guru
dalam menerapkan sintak dari berbagai macam model
pembelajaran Inovatif, dan Guru cenderung menggunakan
bahan materi yang sudah diketahui peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai