Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

PUISI RAKYAT 1 IDN.D.TAM.7.1.2.

A. Informasi Umum

Nama Penyusun : Tamsiruddin, S.Pd.


Nama Sekolah : UPTD SMP Negeri 1 Parepare
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Alokasi Waktu : 5 x 40 Menit
Pertemuan Ke- : 1 dan 2
Fase :D
Elemen : Menyimak
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi
berupa gagasan,pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
yang akurat dari berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual
dan aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta
didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi
dari topik aktual yang didengar.

B. Tujuan Pembelajaran
7.1.2 Peserta didik menganalisis jenis dan unsur teks puisi rakyat baik yang didengar dan
dibaca secara lisan, tulis, dan visual.

Kata kunci yang akan dipelajari dan pertanyaan inti (essential question)
Kata/Frasa Kunci:
Teks puisi rakyat, jenis, unsur, larik, sajak, rima, pantun, gurindam; mantra

Pertanyaan Pemantik:
a. Apa itu teks puisi rakyat?
b. Apa saja yang termasuk jenis teks puisi rakyat?
c. Bagaimana unsur-unsur teks puisi rakyat?

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Kreatif, yang ditunjukkan melalui menghubungkan makna-makna, membangun atau
merekonstruksikan imaji-imaji visual dengan baik, menyesuaikan atau mengadaptasikan
imaji dengan pikiran imajinatif untuk menciptakan karya baru dalam tulisan, lukisan, dan
pementasan.
2. Jujur, yang ditunjukkan melalui penyampaian informasi berdasarkan apa yang disimak.
3. Mandiri, yang ditunjukkan melalui selfregulator untuk bisa fokus terhadap apa yang
disimak.
4. Kritis, yang ditunjukkan melalui menyampaikan gagasan/pandangan, alasan
ketidaksetujuan, alasan kesalahan dari menyimak.

D. Sarana dan Prasarana


Ponsel, jaringan internet, laptop, proyektor untuk menayangkan video materi, alat tulis,
buku bacaan
E. Target Peserta Didik
Peserta didik regular

F. Jumlah Peserta Didik


32 Orang

G. Metode Pembelajaran
 Tatap muka
 PJJ daring
 PJJ luring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

H. Materi Ajar, Alat, dan Bahan


1. Materi teks puisi rakyat diperoleh dari buku panduan siswa yang diterbitkan oleh
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
2. Alat dan Bahan
a. Kertas
b. Pena/pensil/spidol
c. Sumber literasi (buku, majalah, koran, sumber internet)

I. Kegiatan Pembelajaran
Individu
Berpasangan
Berkelompok (> 2 orang)

Catatan:
Grup fleksibel (flexible grouping)

Metode:
 Diskusi
❏ Presentasi
❏ Demonstrasi
❏ Proyek
❏ Eksperimen
❏ Eksplorasi
❏ Permainan
❏ Ceramah
❏ Kunjungan lapangan
❏ Simulasi
 Kaji Pustaka

J. Asesmen
1. Asesmen diagnosis
Penilaian diberikan di awal kegiatan pembelajaran, dilihat dari kesiapan peserta didik di
awal pembelajaran, peserta didik dapat menjawab atau mengungkapkan pendapat
tentang kompetensi awal yang diberikan guru.

2. Asesmen formatif
Penilaian saat pembelajaran berlangsung
No. Aspek yang dinilai Ya Tidak
1. Mengungkapkan pendapat
2. Mengungkapkan pertanyaan
3. Menjawab pertanyaan dengan benar
4. Menghargai pendapat/jawaban teman

3. Asesmen sumatif
Soal diberikan akhir pelajaran
Kemungkinan Kategori Rencana
Soal
Jawaban Penilaian TindakLanjut
1. Apakah yang dimaksud a. Puisi yang terikat Paham Pembelajaran
dengan puisi rakyat? oleh aturan Utuh dapat
b. Puisi yang dilakukan
berkembang dalam pada materi
masyarakat/rakyat berikutnya
Paham Memberikan
sebagian pelajaran
Tidak Menjawab Tidak remedial
paham
2. Tuliskan tiga jenis puisi a. Pantun Paham Pembelajaran
rakyat! b. Gurindam Utuh dapat
c. Mantra dilakukan
pada materi
berikutnya
Paham Memberikan
sebagian pelajaran
remedial
Tidak Menjawab Tidak
paham
3. Tuliskan masing-masing Pantun Paham Pembelajaran
empat unsur dari jenis 1. Terdiri atas empat Utuh dapat
puisi rakyat tersebut! larik dilakukan
2. Bersajak a-b-a-b pada materi
3. Setiap larik terdiri berikutnya
atas 8 – 12 suku Paham Memberikan
kata sebagian pelajaran
4. Larik 1 dan 2 remedial
adalah sampiran,
larik 3 dan 4
adalah isi

Gurindam
1. Terdiri atas dua
larik
2. Bersajak a-a
3. Setiap larik terdiri
atas 10 – 14 suku
kata
4. Larik 1 berupa
sebab, larik 2
berupa akibat

Mantra
1. Terdiri dari
beberapa
rangkaian kata
yang memiliki
irama
2. Isinya
berhubungan
dengan kekuatan
gaib, dibuat dan
diucapkan untuk
tujuan tertentu
3. Mengandung
rayuan dan
perintah
4. Mementingkan
keindahan
permainan bunyi
Tidak Menjawab Tidak
paham

K. Persiapan Pembelajaran
PERTEMUAN I
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
• Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa bersama.
• Guru mengecek kehadiran peserta didik.
• Siswa mengerjakan asesmen awal melalui Quizizz.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang akan dipelajari.
• Dengan merujuk dimensi profil pelajar pancasila, guru menyampaikan butir karakter
yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti (60 menit)


• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca teks puisi rakyat
yang ada pada halaman 39 dengan waktu yang telah ditentukan (Literasi).
• Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang perbedaan jumlah bait, jumlah larik,
jumlah suku kata, pola rima, dan jenis teks puisi rakyat yang telah dibaca.
• Peserta didik menjelaskan perbedaan jenis puisi rakyat dan unsur-unsurnya melalui
bimbingan guru.
• Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang jenis-jenis dan unsur teks puisi rakyat.
• Guru memberikan penguatan materi berupa video mengenai teks puisi rakyat
https://www.youtube.com/watch?v=ICNlm-dSiYQ dan materi yang berasal dari buku
siswa serta sumber lainnya.

Kegiatan Penutup (10 menit)


• Peserta didik bersama guru merefleksikan hasil pembelajaran.
• Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.
• Guru menugasi peserta didik menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.

PERTEMUAN II
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
• Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa bersama.
• Guru mengecek kehadiran peserta didik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai keterkaitan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik saat mempelajari materi sebelumnya.
• Dengan merujuk dimensi profil pelajar pancasila, guru menyampaikan butir karakter
yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti (100 menit)


• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca teks puisi rakyat
(pantun, gurindam, dan mantra) yang disediakan guru dengan waktu yang telah
ditentukan (Literasi).
• Peserta didik membaca dengan saksama teks puisi rakyat yang dibagikan oleh guru.
• Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4 – 5
peserta didik.
• Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang diberikan dalam LKPD mengenai
teks puisi rakyat yang disajikan oleh guru.
• Peserta didk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan metode window
shopping.
• Peserta didik secara acak menyampaikan materi yang dipahami dari metode window
shopping.
• Guru memberikan penguatan materi tentang teks puisi rakyat dan materi yang berasal
dari buku siswa serta sumber lainnya.

Kegiatan Penutup (10 menit)


• Peserta didik bersama guru merefleksikan hasil pembelajaran.
• Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan
selanjutnya.

L. Refleksi Guru
1. Apa kesulitan peserta didik dalam menganalisis informasi yang terdapat dalam teks puisi
rakyat? Apa yang dilakukan oleh guru saat peserta didik mengalami kesulitan tersebut?
2. Apa kesulitan peserta didik saat mengamati teks puisi rakyat yang terdapat dalam buku
bacaan? Apa yang dilakukan oleh guru saat peserta didik mengalami kesulitan?
3. Apakah ada peserta didik yang tidak fokus saat mengikuti pembelajaran? Apa yang
menyebabkan peserta didik tidak fokus saat mengikuti pembelajaran?
4. Apakah pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran guru?
M. Refleksi Peserta Didik
Perlu
No Refleksi Diri Sudah bisa belajar lagi
1. Saya dapat memahami batasan (definisi) teks puisi
rakyat.
2. Saya dapat menentukan jenis puisi rakyat.

3. Saya dapat memahami unsur-unsur pantun, gurindam,


dan mantra.
Proses pembelajaran:
1. Kegiatan yang paling sulit saya ikuti dalam pembelajaran ini

2. Usaha yang saya lakukan untuk memperbaiki proses belajar:

3. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang sudah saya lakukan (ceklis salah satu)
 sangat tidak puas
 tidak puas
 biasa saja
 puas
 sangat puas

N. Daftar Pustaka
Dewayani, Sofie. dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RepublikIndonesia.
O. Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Peserta Didik : ......................................


Nomor Daftar Hadir : .....................................
Kelas/Semester : ......................................
Materi : Memahami Jenis dan Unsur Puisi Rakyat

Petunjuk Pengerjaan
1. Bacalah dengan saksama puisi rakyat berikut.
2. Diskusikan dalam kelompok Anda jawaban pertanyaan berikut berdasarkan puisi rakyat
yang dibagikan!

Kegiatan
Isilah table berikut berdasarkan hasil diskusi kelompok Anda!
Jenis Puisi Alasan Berdasrkan
No. Puisi Rakyat
Rakyat Unsur Puisi Rakyat
1. Tumbuh merata pohon tebu

Pergi ke pasar membeli daging


Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

2. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,


di situlah banyak orang yang tergelincir.

3. Assalammu’alaikum putri satulung besar


Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

P. Bahan Bacaan Peserta Didik


Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Q. Bahan Bacaan Guru


1. Dewayani, Sofie. dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
2. Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

R. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk sebagai berikut.
1. Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
2. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%, dan
3. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
S. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-soal berikut.

Soal Pengayaan
1. Yang bukan merupakan ciri-ciri pantun adalah …
A. Setiap baris terdiri atas empat bait
B. Bersajak a-b-a-b
C. Baris pertama dan kedua berupa sampiran
D. Baris ketiga dan keempat sebagai isi
JAWABAN: A

2. Perhatikan larik-larik pantun berikut!


1) Mendapat kawan senang rasanya
2) Bila dimasak dan dimakan
3) Tentu boleh kita berkenalan
4) Ikan laut enak rasanya
Larik pantun tersebut akan menjadi pantun yang baik bila disusun dengan urutan …
A. 4 – 3 – 2 – 1
B. 1 – 3 – 2 – 4
C. 4 – 2 – 1 – 3
D. 2 – 3 – 1 – 4
JAWABAN: C

3. Bacalah pantun berikut!

Dari Jakarta, menuju Semarang


Jangan lupa beli sutra
Engkau senang, aku senang
Karena kita memang Saudara

Balasan yang tepat untuk pantun tersebut adalah ....


A. Buah lengkung enak rasanya
Beli murah di Temanggung
Kita memang bersaudara
Susah senang kita tanggung
B. Makan gulai di atas batu
Kerasnya batu tak terasakan
Jika boleh aku bertamu
Datang bertamu sambil berjalan
C. Jika kenyang karena makan
Janganlah lupa akan minumnya
Jika datang dengan ancaman
Akan kuterima dengan gembira
D. Jika engkau pergi ke Pati
Belikan aku sekilo duku
Jika engkau berbaik hati
Bantulah aku bawakan buku
JAWABAN: A
4. Perhatikan ciri-ciri puisi rakyat berikut ini!
1) Terdiri dari dua baris dalam sebait
2) terdiri dari empat baris dalam sebait
3) Berisi nasihat atau kata-kata mutiara
4) Bersajak a-b-a-b
5) Bersajak a-a
6) Semua baris adalah isi
7) Baris 1-2 sampiran, baris 3-4 isi
Yang merupakan ciri-ciri gurindam adalah …
A. 1-3-4-6
B. 4-5-6-7
C. 1-3-5-6
D. 2-3-4-7
JAWABAN: C

5. Perhatikan gurindam berikut!


Jika kau buat kebaikan dan keburukan,
maka balasan berdasar dari yang dilakukan
Makna gurindam tersebut adalah ….
A. orang yang berbuat jahat akan dibalas dengan hukuman yang setimpal
B. orang yang berbuat baik akan dibalas dengan pahala berlipat
C. setiap perilaku yang kita perbuat, baik dan buruk, akan dibalas setimpal
D. janganlah berbuat keburukan kepada sesama karena akan dapat balasan
JAWABAN: C

6. Bacalah puisi rakyat berikut!


Jika kamu terus menunda
Hilanglah sudah kesempatan berharga

Teks di atas tergolong ...


A. Gurindam
B. Syair
C. Pantun
D. Mantra
JAWABAN: A

7. Bacalah teks berikut!


Jagalah hati jagalah lisan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan

Berdasarka gurindam di atas, ciri gurindam yang tidak tepat adalah ...
A. merupakan satu kesatuan yang utuh
B. tiap baris terdiri atas 10-14 kata
C. baris pertama berupa sebab, baris kedua berupa akibat
D. menggunakan rima akhir a-a atau sama
JAWABAN: B

8. Puisi berikut ini yang termasuk mantra adalah ....


A. Oh, Tuhan
Biar aku menjadi embunmu
Memancarkan terangmu
Sampai aku lenyap olehnya
B. Anak nelayan menangkap pari
Sampan karam melanggar karang
Amatlah malang nasibku ini
Ayah tiada ibu pun berpulang
C. Assalamualaikum putri satulung besar
Yang beralun bersilir semayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
D. Baik ditanam batang padi
Jauhkan tampang anak pisang
Halau sapi dalam rimba
Adakah penyayang orang ini
JAWABAN: C

9. Bacalah teks puisi rakyat berikut!


Assalamualaikum putri satulung bersar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

Teks puisi rakyat tersebut termasuk …


A. Gurindam
B. Syair
C. Pantun
D. Mantra
JAWABAN: D

10. Bacalah teks puisi rakyat berikut!


Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.

Unsur matra tersebut yang paling menonjol adalah …


A. Terdiri dari enam baris dalam sebait
B. Berisi nasihat atau kata-kata mutiara
C. Mengandung rayuan dan perintah
D. Mementingkan keindahan permainan bunyi
JAWABAN: D
LAMPIRAN
Bacaan Guru dan Peserta Didik
A. Definisi Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-
nilai dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Puisi rakyat dikenal juga sebagai puisi
lama atau puisi tradisional. Puisi rakyat merupakan satu di antara bentuk karya sastra
nusantara yang sering diciptakan pada masa lalu.
Puisi rakyat mempunyai struktur yang sudah ditentukan mulai deretan kalimatnya,
ejaan lafalnya, suku kata, penekanan suara, hingga irama. Puisi rakyat ditandai oleh
bentuknya yang tetap, terikat oleh jumlah larik per bait, jumlah kata per baris, dan rima
akhir.

B. Ciri-Ciri Puisi Rakyat


Puisi rakyat atau puisi lama umumnya merupakan puisi rakyat yang nama penulisnya
anonim. Penulisan puisi lama masih mengikuti aturan-aturan yang jelas dan tidak dapat
diubah. Aturan ini berhubungan dengan penentuan jumlah suku kata dalam tiap baris,
jumlah baris pada tiap bait, dan penggunaan sajak. Gaya bahasa pada puisi lama
menggunakan majas dan sifatnya tetap serta klise. Kandungan isi dalam puisi lama
menceritakan tentang sejarah kerajaan, kemegahan istana dan kehidupan di dalamnya,
serta kejadian-kejadian ajaib. Selain itu, puisi lama merupakan salah satu jenis sastra lisan
yang disampaikan secara turun-temurun sehingga bersifat anonim (tanpa pengarang) dan
terkesan kaku karena harus mengikuti aturan persajakannya.

C. Jenis-Jenis Puisi Rakyat


Ada banyak jenis puisi rakyat yang ada dan pernah berkembang di Indonesia sejak
masa sastra Melayu lama. Berdasarkan ciri-ciri umum dari puisi rakyat, puisi rakyat dibagi
menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut.
1. Pantun
Pantun adalah puisi rakyat yang tersusun berupa ucapan yang teratur, bersifat mendidik,
dan santun. Pantun juga disebut puisi lama, yang mana tiap baitnya terdiri atas empat
baris. Dua baris pertama pada pantun merupakan sampiran, sementara baris kedua dan
ketiga adalah isi.
2. Syair
Syair merupakan puisi rakyat yang berasal dari Persia, dibawa ke Nusantara bersamaan
dengan masuknya Islam. Syair disajikan secara bersambung dan membentuk cerita yang
cukup panjang.
3. Gurindam
Gurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa.
Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan rima a-a. Gurindam berisi ajaran yang
berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan. Baris pada gurindam disebut
sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris
kedua.
4. Mantra
Penulisan mantra berbentuk bait dengan keberadaan rima yang tidak menentu. Mantra
lebih mengutamakan irama dibandingkan rima. Bahasa yang digunakan di dalam mantra
adalah metafora dan dianggap memiliki kekuatan sihir atau doa.
5. Talibun
Talibun adalah pantun yang memiliki susunan genap antara enam hingga sepuluh baris.
Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi. Pembagian baris sampiran dan
baris isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi menjadi dua.
6. Karmina
Karmina adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Karmina adalah versi pendek dari
pantun. Nama lain dari karmina adalah pantun kilat atau pantun dua seuntai.
7. Seloka
Seloka adalah pantun yang mempunyai beberapa bait saling sambung-menyambung.
Nama lain dari seloka adalah pantun berkait atau pantun berantai. Baris pertama dan
ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat
dari bait pertama.

Meski begitu, jenis puisi rakyat yang akan dipelajari pada bagian ini ada tiga, yaitu
pantun, gurindam, dan mantra.

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Puisi_lama)

D. Unsur Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam dan Mantra)


1. Pantun
Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang berkembang di Melayu. Pengertian
pantun merujuk pada suatu ucapan yang teratur, berisi arahan yang mendidik, dan
merupakan bentuk kesantunan. Pantun adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas
empat baris. Baris di dalam pantun terbagi menjadi sampiran dan isi. Sampiran berada
di baris pertama dan baris kedua, sedangkan isi berada di baris ketiga dan baris
keempat.
Berikut ini adalah ciri-ciri pantun.
a. Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
b. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
c. Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
d. Baris 1 dan 2 adalah sampiran.
e. Baris 3 dan 4 adalah isi

Contoh pantun

Itik betina beranak pinak


Air meluap di sungai lusi
Ilmu bermanfaat atau tidak
Semua tergantung akhlak budi
2. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam
berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”.
Gurindam kemudian berkembang menjadi puisi lama Melayu. Biasanya, gurindam sarat
akan pesan moral dan agama. Gurindam memadukan antara sajak dan peribahasa. Baris
pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan
akibat sebagai baris kedua.
Berikut ciri-ciri gurindam.
a. terdiri atas dua baris dalam sebait
b. tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c. tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d. merupakan satu kesatuan yang utuh
e. baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
g. isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Contoh gurindam

Siapa yang enggan sesat dunia akhirat


Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.

3. Mantra
Mantra adalah puisi rakyat yang bebentuk ait dengan keberadaan rima yang
tidak menentu. Ini karena mantra lebih mengutamakan irama dibandingkan rima.
Bahasa yang digunakan di dalam mantra adalah metafora dan dianggap memiliki
kekuatan sihir atau doa. Biasanya, mantra hanya boleh diucapkan atau dibacakan oleh
pawang atau dukun. Penggunaan utama dari mantra adalah untuk mencegah terjadinya
bencana.
Berikut ciri-ciri mantra.
a. Terdiri dari rangkaian kata yang memiliki irama.
b. Isinya berhubungan dengan kekuatan ghaib.
c. Dibuat untuk tujuan tertentu.
d. isi dan konsep dari mantra yaitu menggambarkan kepercayaan masyarakat di masa
tersebut.
e. Berisi perintah atau rayuan.
f. Memakai kesatuan pengucapan.

Contoh mantra

Sihir lontar pinang lontar


terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi

Tetap Semangat Belajar

Salam,
Pak Tam

Anda mungkin juga menyukai