Analisis eksplorasi
Masalah yang
No penyebab masalah
telah hasil eksplorasi penyebab masalah
.
diidentifikasi
1 Motivasi belajar KAJIAN LITERATUR: 1. Guru kurang
siswa kurang menguasai kelas
1. PENGARUH LINGKUNGAN ketika pembelajaran
KELUARGA DAN MOTIVASI 2. Penyampaian materi
BELAJAR SISWA TERHADAP yang diajarkan tidak
HASIL BELAJAR AKUNTANSI menarik (banyak
SISWA KELAS X SMK bahasa asing yang
NEGERI 1 SOLOK SELATAN harus dipahami)
Selain faktor lingkungan keluarga, 3. Pembelajaran masih
faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu monoton
motivasi belajar. Motivasi merupakan
serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu (Sardiman, 2011:75).
WAWANCARA:
Guru Kelas XII:
Biasanya motivasi belajar siswa rendah
bisa dikarenakan salah memilih
jurusan, karena pilihan orang tua.
Guru Kelas XI:
KBM di jam siang hari diatas jam 12
itu kebanyakan siswa mengantuk, jadi
harus lebih ekstra agar siswa fokus
terhadap KBM
PAKAR:
Kebanyakan materi yang berbahasa
asing dalam keperawatan, sehingga
kesulitan dan malas untuk mempelajari
materi tersebut.
WAWANCARA
GURU KELAS XII:
Kemampuan siswa dalam memahami
materi pembelajaran berbeda-beda hal
ini tergantung dari siswa itu sendiri
serta cara penyampaian materi oleh
guru.
PAKAR:
Kurangnya/rendahnya pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran
dipengaruhi berbagai faktor salah
satunya penggunaan media
pembelajaran yang kurang tepat,
penggunaan teknologi untuk
mempermudah proses pembelajaran.
3 Komunikasi orang KAJIAN LITERASI: 1. Keterbatasan
Orang tua dan guru 1. PERILAKU KOMUNIKASI komunikasi dengan
masih kurang orang tua siswa
seperti, tidak hadir ANTARA GURU DENGAN 2. Jarak rumah orang
ketika ada SISWA BROKEN HOME DI tua dengan sekolah
undangan SMK N 3 PARE-PARE 3. Kesibukan
pertemuan dari Ummi Farida. (2020) selaku wali kelas pekerjaan orangtua
sekolah faktor penghambat komunikasi antara siswa
guru dan siswa adalah: Bahasa, minat
terhadap pelajaran, hambatan fisik,
lingkungan, stereotip, dan sistem religi.
Ummi Farida mengatakan, guru
hendaknya memilih pola komunikasi
yang tepat dan efektif dalam proses
belajar mengajar khususnya dalam
pendidikan yang berbasis multikultural
WAWANCARA
GURU KELAS XII:
Komunikasi dengan orang tua siswa
terbatas dikarenakan dalam bekerja
serta tempat tinggal orang tua yang jauh
(merantau)
GURU KELAS XI:
Kesibukan orang tua dalam bekerja
serta tempat tinggal orang tua yang jauh
(merantau), anak tinggal dengan
simbah/nenek yang sudah tua sehingga
tidak bisa datang ke sekolah
PAKAR:
Komunikasi dengan orang tua siswa
terbatas bisa dikarenakan Jarak, Tidak
semuanya orangtua bertempat tinggal
yang dekat dengan sekolah dan
kesibukan orang tua karena pekerjaan.
WAWANCARA
PAKAR:
WAWANCARA:
GURU KELAS XII:
Memang tidak semua guru memahami
pembelajaran berbasis HOTS dan
siswa juga daya berfikir kritis
terhadap soal berbasis HOTS masih
kurang
GURU KELAS XI:
Tidak semua guru yang ada di seolah
memahami pengaplikasian HOTS.
PAKAR:
Bisa dari guru itu sendiri yang tidak
memahami pembelajaran berbasis
HOTS atau dari siswanya yang
berfikir kristisnya kurang
WAWANCARA
KS: Kemajuan teknologi revolusi
industri 4.0 tentu saja menuntut guru
untuk mengikuti perkembangan
teknologi dalam proses pembelajaran,
namun tingkat kemampuan masing-
masing guru bervariasi dalam
pengaplikasiannya, jadi memang ada
guru yang mengajar memanfaatkan
kemajuan teknologi ada juga guru yang
mengajar menggunakan model klasik,
adapula yang menggunakan model
campuran. Dikembalikan lagi kepada
masing-masing.
Guru Kelas XII:
Belum maksimalnya penggunaan
perangkat teknologi pembelajaran
dikarenakan dari guru kurang
menguasai penggunaan teknologi. Serta
kesibukan dirumah sehingga tidak bisa
mempersiapkan bahan ajar berbasis
teknologi
Guru Kelas XI:
Belum maksimalnya penggunaan
perangkat teknologi dalam proses
pembelajaran dikarenakan, guru masih
suka menggunakan metode klasik dari
pada teknologi, dikarenakan
penggunaan teknologi yang ribet serta
kemampuan yang tdk maksimal dalam
penggunaan teknologi tersebut.
PAKAR:
Untuk Penggunaan IT dalam
pembelajaran, dikembalikan lagi kepada
sekolah dan guru masing-masing. Selain
itu guru juga belum mampu menguasai
IT secara penuh, dan fasilitas disekolah
untuk penggunaan IT masih belum
memadai, internet juga tidak
menjangkau semua kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, R., Iskandar, S., Abidin, Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan
Penerapannya di Indonesia. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2082
Nurdin, E., Ma’aruf, A., Amir, Z., Risnawati, R., Noviarni, N., & Azmi, M. (2019).
Pemanfaatan video pembelajaran berbasis Geogebra untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa SMK. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6(1), 87-
98. doi:https://doi.org/10.21831/jrpm.v6i1.18421
Subroto, Sutaryadi. (2018). Perspektif guru sekolah dasar terhadap Higher Order Thinking
Skilla (HOTS):pemahaman, penerapan dan hambatan. http://Doi: 10.25273/pe.v8i1.2560
Husnan, Jamil. (2014). Pengaruh Lingkungan Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK N 1 Solok Selatan.
http://dx.doi.org/10.22202/economica.2014.v2.i2.221
Nur, Emilsyah. (2017). Perilaku Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Broken Home.
http://bppkibandung.id/index.php/jpk
Windari, S., Sofyan, H., (2019). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah..
DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01