Anda di halaman 1dari 5

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Evi Nilasari
Asal Institusi : SMP Nurul Huda Terusan Nunyai

Masalah
Hasil eksplorasi akar penyebab Analisis akar penyebab masalah (data terpilih yang
No
penyebab masalah masalah pendukung) akan
diselesaikan

1 Peserta didik kelas VII Guru belum Guru berperan untuk mengarahkan dan Peserta didik
SMP Nurul Huda optimal memberi fasilitas belajar kepada peserta didik memiliki
Terusan Nunyai memiliki menerapkan (directing and facilitating the learning) agar kesulitan
kesulitan memahami model atau proses belajar berjalan secara memadai, tidak memahami
informasi rinci dalam metode belajar semata-mata memberikan informasi. informasi rinci
teks descriptive mengajar yang Bagaimana dan apapun bentuk strategi, dalam teks
sederhana. tepat dan efektif. model, dan media pembelajaran yang descriptive
Eksplorasi penyebab digunakan guru, sejatinya diorientasikan pada sederhana.
masalahnya: satu syarat utama, yaitu menarik sehingga
menumbuhkan minat belajar siswa
1.Minimnya kosakata (Wahyono, 2020)
dalam bahasa inggris. Menurut Komalasari (2010: 57) model
pembelajaran pada dasarnya merupakan
2. Kurangnya minat bentuk pembelajaran yang tergambar dari
peserta didik dalam awal sampai akhir yang disajikan secara khas
membaca teks. oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan wadah atau bungkus
3.kalimat yang digunakan dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
dalam teks deskripsi teknik pembelajaran.
terlalu kompleks
sehingga susah dipahami Berdasarkan literature tersebut, maka analisis
oleh peserta didik. akar penyebab masalah di antaranya:

4. Guru belum optimal 1.Pembelajaran masih berpusat pada saya


menerapkan model atau (teacher centered learning).
metode belajar mengajar 2. Proses pembelajaran yang kurang
yang tepat dan efektif. interaktif.
3. Saya belum memfasilitasi peserta didik
5. Guru tidak memotivasi untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.
siswa untuk belajar aktif 4. kegiatan belajar yang monoton.
berpartisipasi dalam 5. Saya kurang bisa menarik perhatian siswa
belajar. untuk belajar bahasa inggris dengan cara yang
menyenangkan.

2 Peserta didik kelas Teaching Bahan ajar adalah seperangkat materi


memiliki kesulitan material yang pelajaran yang mengacu pada kurikulum Peserta didik
kelas memiliki
meminta dan memberi digunakan guru yang digunakan dalam rangka mencapai
kesulitan
pendapat dalam bahasa belum sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar meminta dan
inggris secara lisan. dengan materi yang telah ditentukan, (Lestari, 2013: 2). memberi
Eksplorasi penyebab yang akan Bahan ajar merupakan segala bahan (baik pendapat dalam
masalahnya: disampaikan informasi, alat, maupun teks) yang disusun bahasa inggris
secara sistematis, yang menampilkan sosok secara lisan.
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
1.Kurangnya literasi peserta didik dan digunakan dalam proses
peserta didik dalam pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan
bahasa ibu, tentang penelaahan implementasi pembelajaran.
bagaimana cara meminta Misalnya, buku pelajaran, modul, handout,
dan memberi pendapat LKS, model atau maket, bahan ajar audio,
pada orang lain bahan ajar interaktif, dan sebagainya
(Prastowo, 2014: 17).
2. Peserta didik merasa Menurut Abdul Majid (2006 : 170)
bosan dengan kegiatan Bentuknya tidak terbatas apakah dalam
belajar yang bersumber bentuk cetakan, video, format perangkat
hanya dari penjelasan lunak atau kombinasi berbagai format yang
atau contoh percakapan dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
dari guru.
Menurut Hamdani (2011 : 121) dalam
3.Guru belum melakukan bukunya disebutkan bahwa bahan ajar
pembelajaran yang berfungsi sebagai :
inovatif dan kreatif yang a. Pedoman bagi guru yang akan
mampu menarik minat mengarahkan semua aktivitasnya dalam
belajar peserta didik. proses pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi yang seharusnya
5. Peserta didik merasa diajarkan kepada siswa.
ragu karena malu dan b. Pedoman bagi siswa yang akan
takut salah dalam hal mengarahkan semua aktivitasnya dalam
pengucapan proses pembelajaran, sekaligus merupakan
(pronounciation) substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari atau dikuasainya.
6.Teaching material yang c. Alat evaluasi pencapaian atau penugasan
digunakan guru belum hasil pembelajaran.
sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
Berdasarkan literature tersebut, maka analisis
akar penyebab masalah di antaranya:

1. Materi yang disampaikan oleh Saya


terkadang terlalu banyak sehingga
susah dipahami peserta didik.
2. Bahasa yang digunakan oleh saya
ketika menjelaskan kurang efektif.
3. Saya kurang bisa menyesuaikan
antara materi dan media ajar.
4. Materi yang dijelaskan saya terkesan
membosankan bagi siswa.
5. Saya kurang bisa mengarahkan
semua aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran.

3. Peserta didik kelas VIII Guru kurang Guru sebagai salah satu tenaga kependidikan
SMP Nurul Huda kreatif dalam yang merupakan sumber daya yang sangat Peserta didik
memiliki
Terusan Nunyai memiliki mengemas berperan dalam mewujudkan
kesulitan
kesulitan meminta dan kegiatan penyelenggaraan pendidikan sehingga meminta dan
memberi pendapat dalam pembelajaran mampu menciptakan anak didik yang cerdas memberi
bahasa inggris secara menjadi dan bermartabat yang bermutu (Husein, pendapat dalam
lisan. Eksplorasi pembelajaran 2017:12). bahasa inggris
penyebab masalahnya: yang aktif dan Guru bisa menjadi kreatif karena usaha, secara lisan.
menyenangkan kegemaran, kepedulian, komitmen tinggi
1. Minimnya kosakata terhadap tugas, dan kecintaannya terhadap
bidang pekerjaannya.
(vocabulary) yang
Mengapa guru harus kreatif ? beberapa
dimiliki siswa alasan mengapa guru harus kreatf ,antara lain
2. Kurangnya :
pemahaman tentang 1.mengajar penuh kreativitas, peserta didik
unsur/ciri akan tertarik dengan apa yang diajarkan
kebahasaan yang 2. pelajaran yang mengajar oleh guru akan
digunakan pada teks menjadi menarik.
3. peserta didik akan belajar,
prosedur.
4. guru yang mampu memberikan inspirasi
3. Peserta didik kadang yang beragam kepada peserta didik
masih bingung 5. kreativitas guru mengajar akan menjadikan
tentang ordinary peserta didik menjadi individu yang mampu
number ataupun mewujudkan diri melalui ide- ide yang
konjungsi temporal mereka hasilkan;
yang digunakan 6. proses belajar mengajar menjadi lebih
menyenangkan;
sebagai penghubung
7. peserta didik akan menjadi lebih mandiri;
antar kalimat yang 8. peserta didik akan menjadi lebih mudah
ada dalam teks memecahkan masalah
prosedur. 9. peserta didik akan menjadi lebih senang
4. Motivasi belajar menghadapi tantangan
yang rendah 10. dapat mendatangkan kepuasan bagi guru
maupun peserta didik.
menyebabkan
(https://osf.io/chz8k/download/?format=pdf )
peserta didik malas
mencari kata-kata
sulit di kamus Berdasarkan literature tersebut, maka analisis
5. Guru kurang kreatif akar penyebab masalah di antaranya:
mengemas kegiatan
pembelajaran 1. Proses belajar yang monoton
menjadi membuat peserta didik merasa
pembelajaran yang bosan.
2. peserta didik selalu bergantung pada
aktif dan
saya untuk memecahkan masalah
menyenangkan. dalam belajar.
3. proses belajar mengajar kurang
interaktif.
4. Peserta didik hanya sebagai
penerima materi ajar.
5. Kurangnya kreatifitas dari guru
untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
4. Peserta didik kelas IX Media belajar Media pembelajaran merupakan segala
SMP Nurul Huda yang digunakan sesuatu yang menyangkut software dan
Terusan Nunyai memiliki belum relevan hardware yang dapat digunakan untuk
kesulitan menanyakan dengan materi menyampaikan isi materi ajar dari sumber Peserta didik
atau memberi kepastian ajar. pembelajaran ke peserta didik (individu atau memiliki
secara lisan. Eksplorasi kelompok), yang dapat merangsang pikiran, kesulitan
penyebab masalahnya: perasaan, perhatian, dan minat pembelajar menanyakan
atau memberi
sedemikian rupa sehingga proses
kepastian secara
pembelajaran (di dalam/ di luar kelas) lisan.
1.Peserta didik merasa menjadi lebih efektif (Jalinus, 2016).
malu dan takut salah Media yang dipilih hendaknya yang benar-
ketika harus melakukan benar efektif dan efisien (Puspita et al., 2017).
interaksi lisan Penggunaan media harus disesuaikan dengan
menggunakan bahasa tujuan pembelajaran, materi, minat,
inggris. kebutuhan, dan kondisi peserta didik (Aras,
2019; Lestari et al., 2018).
2.Kurangnya motivasi Dengan memperhatikan hal-hal tersebut,
yang dimiliki untuk media pembelajaran dapat menumbuhkan
belajar bahasa inggris. motivasi dan meningkatkan aktivitas
pembelajaran (Setiawan, 2019).
3.Guru belum
memberikan Berdasarkan literature tersebut, maka analisis
pembelajaran yang akar penyebab masalah di antaranya:
inovatif .
1. Saya tidak menyiapkan media
4.Media belajar yang belajar yang sesuai.
digunakan tidak relevan 2. Saya hanya mengajar ala kadarnya
dengan materi ajar. tanpa persiapan yang optimal.
3. Siswa belajar hanya dengan satu
media belajar utama yaitu buku
paket siswa sbg sumber referensi.
4. Saya belum optimal memanfaatkan
media teknologi dalam proses
pembelajaran.
5. Penggunaan media yang belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran,
materi, minat, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik.

5. Peserta didik kelas VII Guru kurang Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun Peserta didik
SMP Nurul Huda optimal 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memiliki
Terusan Nunyai memiliki berinteraksi Bab I Pasal I(1), telah digariskan bahwa : kesulitan
memperkenalkan
kesulitan dengan peserta Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
diri sendiri
memperkenalkan diri didik untuk mewujudkan suasana belajar dan menggunakan
sendiri menggunakan menggunakan proses pembelajaran agar peserta didik secara bahasa inggris
bahasa inggris secara bahasa inggris. aktif mengembangkan potensi dirinya, secara lisan .
lisan . Eksplorasi masyarakat, bangsa dan negara.
penyebab masalahnya:
Keberhasilan guru dalam menyampaikan
materi sangat tergantung pada kelancaran
1.kurang nya pengusaan interaksi guru dengan siswa. Proses
kosa kata pada peserta pembelajaran harus didasarkan pada prinsip
didik. terjadinya interaksi secara optimal antara
peserta didik dengan pendidik, peserta didik
2.peserta didik sulit
untuk berbicara bahasa sendiri, serta peserta didik dengan aneka
inggris secara oral sumber belajar termasuk
dibandingkan dgn skill lingkungan.”(Miarso,2007:154).
membaca atau
mendengar. Disampaikan trainer dari TU/e University ,
Harry van de Wouw, dalam Workshop
3.peserta didik tidak “Teaching and Learning in for Vocational
terbiasa berinteraksi dlm High School (SMK) Teachers” Interaksi juga
bahasa asing dlm menjadi poin penting dalam kegiatan belajar
hal ini bhs inggris mengajar karena tak hanya siswa saja yang
mendapatkan manfaat, namun juga para guru
4.peserta didik terbiasa juga memperoleh umpan balik (feedback)
berbicara menggunakan apakah materi yang disampaikan dapat
bahasa ibu (Indonesia) diterima murid dengan baik. “Untuk itu,
dan bahasa daerah dalam mendengar pengalaman para siswa dapat
kehidupan sehari-hari. diaplikasikan dalam metode pembelajaran
sebelum guru masuk ke dalam penjelasan
5.Guru kurang optimal teori. Para siswa perlu didorong dan diberikan
dalam berinteraksi semangat untuk mempelajari materi yang
dengan peserta didik diberikan,”
menggunakan bahasa
inggris.
Berdasarkan literature tersebut, maka analisis
akar penyebab masalah di antaranya:

1. Saya belum mampu memahami


siswa yang beragam.
2. Saya belum membangun interaksi
secara optimal dengan peserta didik.
3. Saya belum optimal menciptakan
suasana belajar yang interaktif.
4. Saya belum membiasakan peserta
didik untuk berinteraksi
menggunakan bahasa inggris.
5. Saya kurang memotivasi siswa untuk
lebih banyak berinteraksi dengan
bahasa inggris.

Anda mungkin juga menyukai