Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Iftitahatul Hasanah Hadi, S.Pd
Asal Institusi : SMK Baitul Hikmah Tempurejo
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda
dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan
topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan
temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan
sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab
masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan
pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda
menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat
menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi
penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah
merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah
1 Rendahnya Hasil Kajian Literature Hasil analisis penyebab
kemampuan siswa 1. Evi Agustin dkk (2021:176) rendahnya kemampuan siswa
dalam menentukan menyatakan bahwa minat baca dan dalam menentukan informasi
informasi yang penguasaan kosakata pada seseorang dalam teks adalah sebagai
tekandung dalam teks akan mempengaruhi kemampuan berikut :
recount pada video membaca dan pemahaman yang 1. Siswa tidak paham arti
yang ditampilkan. dimilikinya. dari kata atau kalimat
2. Intan Safitri (2022:52) menyatakan yang ada pada teks.
bahwa Ada 4 aspek yang menjadi 2. Guru kurang melatih
masalah bagi siswa dalam siswa agar lebih sering
memahami bacaan yaitu pada aspek menjawab pertanyaan
Ide utama, inferensi, detail (mencari 5W+1H terkait teks yang
fakta tertentu), dan vocabulary. dipelajari.
3. Sedangkan menurut (Wati, 2018) 3. Kurangnya literasi Bahasa
alasan terbesar para pembelajar inggris siswa
bahasa Inggris menunda untuk menyebabkan mereka
menyelesaikan tugas- tugas mereka kesulitan untuk
adalah karena literasi bahasa mereka memahami makna teks.
yang kurang sehingga menyebabkan
mereka mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tugas
mereka, meskipun mereka
mengetahui bahwa tugas- tugas
tersebut penting untuk kesuksesan
dalam pembelajaran mereka.
Hasil wawancara
Kasiyadi, S.Pd, M.Pd. (Kepala SMK
Baitul Hikmah )
Rendahnya kemampuan siswa dalam
memahami informasi dalam teks
disebabkan.
1. Kurangnya pemahaman kosa kata
Bahasa inggris siswa membuat
mereka sulit untuk memahami
bacaan.
2. Siswa tidak memiliki ketertarikan
yang tinggi terhadap teks Bahasa
inggris karena merasa tidak bisa
memahami artinya.
3. Kurangnya motivasi dari semua
guru mata Pelajaran untuk
menumbuhkan minat baca siswa.
Nurul Salam, S.Pd. (Guru mata
Pelajaran Bahasa Inggris).
1. Rendahnya pengetahuan umum pada
siswa.
2. Kurangnya pemahaman siswa
terhadap tata Bahasa inggris.

2 Guru belum bisa Hasil Kajian Literature Hasil analisis ekplorasi


mengkondisikan kelas 1. Wardhani Ikawati (2023:191) penyebab masalah Guru
pada saat kegiatan menyatakan bahwa alur kegiatan belum bisa mengkondisikan
diskusi diskusi pada model pembelajaran kelas pada saat kegiatan
Problem Based Learning harus di diskusi antara lain :
dukung dengan beberapa hal yaitu : 1. Guru belum menjelaskan
a. Perlu adanya kasus pemicu yang secara detail alur jalannya
baik agar diskusi dapat terarah diskusi baik Ketika
sesuai tujuan pembelajaran. mengerjakan LKPD atau
b. Perlu adanya mentor atau diskusi Ketika kegiatan
pembimbing yang bertugas presentasi hasil.
meluruskan alur diskusi. 2. Guru tidak memotivasi
c. Pendapat siswa mungkin sama siswa yang tidak aktif
atau mirip yang seharusnya dalam diskusi untuk
sudah tidak perlu disampaikan menyampaikan pendapat.
lagi, dan guru selalu terbuka 3. Guru langsung menjawab
untuk melakukan refleksi setelah pertanyaan yang diajukan
pembelajaran. oleh anggota dalam group
2. ujione.id menyatakan hal hal yang tanpa memberi kesempatan
perlu di perhatikan guru pada saat anggota lainnya untuk
pelaksanaan diskusi adalah : menyampaikan
a. Memastikan seluruh persiapan pendapatnya.
diskusi sudah tersedia dengan
baik.
b. Memberikan arahan kepada
siswa terkait tujuan
pembelajaran serta aturan yang
terdapat dalam diskusi.
c. Melaksanakan diskusi sesuai
dengan aturan yang telah
ditetapkan. Dalam pelaksanaan
diskusi penting untuk
memperhatikan suasana atau
iklim belajar yang
menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain
sebagainya.
d. Memberikan kesempatan yang
sama kepada setiap siswa untuk
mengeluarkan pendapatnya.
e. Mengendalikan pembicaraan
terbatas pada topik atau
persoalan yang sedang dibahas.
Hal ini penting agar pembahasan
tidak melebar dan peserta diskusi
menjadi tidak fokus.
3. Educhannel Indonesia (2022)
menuliskan tugas tugas guru saat
pelaksanaan kegiatan diskusi dalam
pembelajaran adalah :
a. Sebagai pengatur lalu lintas,
maksudnya bahwa semua
pendapat, saran atau usul harus
melalui pimpinan diskusi. Dalam
hal ini bertugas:
- Mencegah orang – orang tertentu
yang gemar berbicara menguasai
diskusi.
- Anggota diskusi yang pemalu
dan pendiam supaya diberi
kesempatan menyampaikan
pendapatnya.
- Pembicara supaya diatur
bergiliran, jangan sampai semua
anggota serempak berbicara.
b. Pimpinan sebagai dinding
penangkis:
- Menerima pertanyaan dari para
peserta, kemudian dikembalikan
kepada para anggota.
- Hendaknya diusahakan supaya
diskusi jangan terjadi hanya
sekedar tanya jawab antara
murid dan guru.
- Pimpinan harus bertindak
sebagai juru pengaman yang
menerima, menolak atau
menyampaikan segala pendapat
dan asal itu kepada seluruh
peserta diskusi.
- Pimpinan sendiri tidak perlu
menjawab pertanyaan melainkan
memberi kesempatan kepada
murid untuk mengemukakan
pendapat.
Hasil Wawancara
Abdul Muni,M.Pd.I. ( Waka Kurikulum
SMK Baitul Hikmah).
1. Siswa terbiasa pasif dalam
kegiatan pembelajaran,
sedangkan kegiatan diskusi
membutuhkan keaktifan untuk
menyampaikan pendapat.
2. Kurang percaya diri untuk
menyampaikan pendapat atau
untuk bertanya menggunakan
Bahasa Inggris baik kepada
rekan satu kelompok atau
kepada guru.
3. Guru lebih focus pada siswa
yang terlihat aktif
berkominukasi dalam diskusi
dan kurang memperhatikan
siswa yang tidak aktif.
4. Peran guru sebagai fasilitator
dan pengawas kegiatan diskusi
perlu ditingkatkan.
Afifah, S.Pd. ( Guru mata Pelajaran
Bahasa Inggris)
1. Kegiatan diskusi masih tergolong
hal yang baru bagi siswa sehingga
siswa masih merasa canggung,
terlebih untuk bisa berkomunikasi
dengan Bahasa inggris
membutuhkan pemahaman kosa
kata dan kalimat yang baik. Dalam
hal ini peran guru sebagai penggerak
kegiatan diskusi perlu di tingkatkan
agar siswa lebih termotivasi untuk
menyampaikan pendapat pribadinya
masing masing.
2. Kemampuan mengolah kalimat yang
rendah sehingga siswa merasa
kurang percaya diri dalam
menyampaikan pendapat.

3 Guru masih belum Hasil kajian Literature 1. Keraguan guru untuk


membiasakan siswa 1. Eka Wilani (2019:1) menyatakan memberi perintah dan
mendengarkan bahwa Jika seorang pendidik ingin penjelasan menggunakan
instruksi dan siswa menguasai bahasa Inggris, Bahasa inggris sehingga
penjelasan dengan maka perlu menerapkan suatu siswa lebih terbiasa
menggunakan Bahasa kondisi agar siswa tidak merasa mendengarkan hal
inggris sehingga guru bahwa bahasa Inggris hanya tersebut dengan Bahasa
masih harus sekedar pelajaran saja. Misalnya, Indonesia.
menambah penjelasan ketika guru memberikan instruksi 2. Guru belum
dengan Bahasa dalam bahasa Indonesia saat akan menumbuhkan suasana
Indonesia. memulai kegiatan. Disitulah kelas yang komunikatif
sebenarnya permasalahan dengan Bahasa Inggris.
pembelajaran bahasa ini terjadi. 3. Guru tidak menggunakan
Karena, bahasa merupakan alat Bahasa yang pendek dan
komunikasi, bukan sekedar bahan sederhana ketika
Pelajaran. memberikan instruksi atau
2. Devitt and Hanley (2006:1) dalam penjelasan.
Noermanzah (2017) menyatakan 4. Guru kurang ekspresif
bahwa bahasa merupakan pesan Ketika menyampaikan
yang disampaikan dalam bentuk instruksi atau penjelasan.
ekspresi sebagai alat komunikasi
pada situasi tertentu dalam berbagai
aktifitas. Alat komunikasi termasuk
berfungsi untuk memberi perintah,
mengajak melakukan sesuatu,
memberitahukan sesuatu, kegiatan,
memberikan penjelasan,
memberikan masukan, mengajukan
pertanyaan.
3. Kemudian Dikutip dari Jurnal yang
dikeluarkan oleh Universitas
Pendidikan Ganesha yang ditulis
oleh Luh Putu Artini (2013)
disebutkan bahwa penggunaan
bahasa pengantar berhubungan
langsung dengan proses dan hasil
belajar karena guru sebagai
fasilitator pembelajaran memiliki
tanggung jawab mengantarkan
peserta didik pada pencapaian
kompetensi melalui bahasa lisan
maupun tulisan yang dipakai pada
saat menjelaskan, memberi instruksi
dan feedback, mengelola kelas, serta
mengevaluasi hasil belajarnya.
Hasil wawancara
Kasiyadi, S.Pd. M.Pd. ( Kepala SMK
Baitul Hikmah )
1. Rendahnya kemampuan komunikasi
siswa utamanya menggunakan
bahasa inggris.
2. Kebiasaan siswa menerima
penjelasan dan instruksi hanya
dengan Bahasa Indonesia.
Nurul Salam, S.Pd. ( Guru Mata
Pelajaran Bahasa Inggris )
1. Pemahaman kosa kata dan kalimat
Bahasa ingris pada siswa yang
rendah.
2. Belum terbiasa mendengarkan
instruksi dan penjelasan dalam
Bahasa inggris.
3. Guru ragu kalau siswa akan paham
Ketika menjelaskan dengan Bahasa
inggris.

Anda mungkin juga menyukai