Masalah
Penyebab Kategorisasi
dalam Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Masalah Masalah
Pembelajaran
Tuliskan Tuliskanlah Renungkan, Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai Apakah Apakah Menurut Anda, apakah
persoalan penajaman apa apakah persoalan dengan masalah dan penyebab kelebihan dari kelemahan dari kelemahan tersebut
yang telah penyebab setiap tersebut terkait masalah yang telah diidentifikasi. setiap alternatif setiap alternatif dapat diantisipasi? Jika
diidentifikasi / masalah yang dengan Solusi ini diperoleh dari hasil solusi yang solusi yang bisa, bagaimana
ditentukan di diidentifikasi. pemilihan/ kajian literatur dan wawancara dipilih dipilih caranya?
tahap penyajian materi dengan sejawat / pakar
sebelumnya. ajar, media,
Fokuskan pada metode
persoalan pembelajaran,
terkait atau yang lain.
pembelajaran Centang pada
kolom yang
sesuai.
met
mat med ode/ lain
eri ia strat nya
egi
1. Minat 1.Penggunaan 1. Guru bisa menggunakan 1. Kelebihan 1) Jika jumlah - Jika jumlah siswa
belajar model model pembelajaran yang Model PBL, peserta didik banyak dapat diatasi
siswa masih membuat siswa aktif dan PJBL, DL : dalam satu kelas dengan membentuk
rendah meningkatkan minat Peserta didik terlalu banyak, kelompok diskusi
dalam pembelajaran yang belajarnya seperti Model tidak terlalu guru akan
pembelajara kurang bervariatif. Pembelajaran PBL (Problem tergantung kesulitan untuk - Pembelajaran berbasis
n Bahasa Based Learning), PJBL pada guru, mengondisikan proyek bisa dilakukan
2. Pemilihan
Inggris (Project Based Learning), dapat penugasan. berjangka misalnya
media atau Discovery Learning meningkatkan selama 1 semester
pembelajaran yang Kajian Letratur keaktifan 2)Pembelajaran siswa diberikan 2
belum tepat. berbasis proyek
2.Menurut Susanto & siswa dalam proyek untuk
Retnawati (2020), Salah satu pembelajaran memerlukan diselesaikan
banyak waktu
model pembelajaran yang menemukan
yang harus
sesuai dengan implementasi informasi dari
disediakan untuk
kurikulum 2013 dan menuntut berbagai - Guru selalu
menyelesaikan
keaktifan peserta didik adalah sumber, dan mendampingi siswa
permasalahan
model problem based learning belajar dari dalam melakukan
(PBL). PBL diartikan sebagai siswa yang yang kompleks percobaan dan
model kurikulum yang lain, dan 3)Peserta didik meluruskan ketika ada
dirancang menggunakan pembelajaran memiliki hal yang kurang tepat
masalah kehidupan nyata. berpusat kelemahan
PBL menekankan pada kepada siswa. dalam percobaan
penggunaan masalah sebagai dan
sarana bagi peserta didik pengumpulan
untuk mengembangkan informasi akan
keterampilan berpikir kritis mengalami
dan kreatif dalam kesulitan. Ada
menyelesaikan masalah kemungkinan
nyata.Masalah yang peserta didik
digunakan dalam penelitian yang kurang
ini adalah masalah nyata yang aktif dalam kerja
tidak terstruktur. Tahapan kelompok atau
PBL dalam pembelajaran tidak ikut bekerja
terdiri atas: (1)penyajian dalam kelompok
masalah, (2) perencanaan
penyele-saian masalah, (3)
penyelidikan masalah, (4)
penyajian hasil, dan (5)
menganalisis dan evaluasi.
Jurnal Ilmiah dari:
Susanto, E., & Retnawati, H.
(2016). Perangkat
pembelajaran matematika
bercirikan PBL untuk
mengembangkan HOTS
peserta didik SMA. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika,
3(2), 189-197.
DOI:https://journal.uny.ac.id/i
ndex.php/jrpm/a
rticle/view/10631/8373
Hasil Wawancara
1. Dewi Anjani, M.Pd
- Guru bisa menerapkan
model pembelajaran yang
interaktif seperti PBL atau
Discovery Learning
- Melakukan Ice Breaking
Sebelum Pembelajaran
agar pembelajaran
menyenangkan
- Menggunakan media
pembelajaran yang
menarik seperti tayangan
video pembelajaran terkait
pembelajaran Bahasa
inggris
2. Siswa 1. Siswa 1. Menggunakan media lagu 1)mempermudah 1)Guru kesulitan 1)berkolaborasi dengan
kesulit menganggap yang menyenangkan dan siswa dalam mencari lagu rekan sejawat agar
an Bahasa Inggris memasukan beragam menghafal yang sesuai bersama-sama membuat
dalam adalah kosakata ke dalam lagu agar kosakata dalam untuk di lagu
memah pelajaran yang dapat dinyanyikan bersama Bahasa inggris masukan dengan
ami sulit siswa sehingga pembelajaran kosakata yang
pembel 2. Kurangnya lebih bermakna 2)siswa menjadi sesuai
lebih percaya diri
2)membentuk keleompok
ajaran kosakata yang yang heterogen agar pada
dalam 2) Model
Bahasa dikusai 2. Menggunakan pembelajaran setiap kelompok dapat
mengucapkan pembelajaran
Inggris 3. Kurangnya rasa discovery learning diadakan tutor sebaya
kalimat dalam Discovery
percaya diri
Kajian Literatur Bahasa inggris Learning kurang
siswa dalam
dalam karena bernyanyi berhasil untuk
menurut (Brewster, dkk.
dilakukan mengajar kelas
mempraktikan 2002: 162)
Bahasa inggris bersama-sama di besar, misalnya
melalui lirik berulang yang
karena belum kelas sebagian besar
dinyanyikan dapat menjadi waktu hilang
bisa membaca sarana bagi seorang anak
karena
tulisan untuk menambah kosakata
membantu
berbahasa baru dalam belajar bahasanya.
seorang peserta
inggris dengan Hal ini sejalan dengan
baik didik
pendapat Irwin & Toreyin
4. Kurangnya menemukan
(dalam Gul & Bozkaya, 2015:
dukungan teori-teori.
507) peningkatan
orangtua dan kosakata bahasa Inggris
kurang (Vocabulary) anak dapat
dilakukan melalui metode
perhatian dari bernyanyi, karena salah satu
orangtua pengaruh bernyanyi paling
besar adalah terhadap
pengembangan kosakata anak.
Gunung Djati Conference,
Volume 8 (2022)
The Conference on Islamic
Early Childhood Education
(CIECE)
ISSN: 2774-6585
https://conferences.uinsgd.ac.i
d/. Diakses tanggal 24
November 2023
Hasil Wawancara
1. Dewi Anjani, M.Pd
Menerapkan Pembelajaran
yang kontekstual
2. Sriharyati, S.Pd
Lebih memahami arah minat
siswa