Anda di halaman 1dari 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP)
a. Hakikat Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
polayang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.3 Model
pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman
Merujuk pemikiran joyce, fungsi model adalah “each model
guides us as we design intruction to help students achieve various
objectives”. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta
didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.

b. Missouri Mathematic Project (MMP)


Missouri adalah nama sebuah kota di amerika. Sedangkan
project adalah suatu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari
suatu pemasalahan, kemudian dibahas dari berbagai segi yang saling
berhubungan sehingga pemecahanya secara keseluruhan dan
bermakna. MMP adalah suatu model pembelajaran matematika yang
berdasarkan pada suatu masalah dan didalamnya terdapat
pembelajaran cooperative learning.
Missouri Mathematics Project adalah suatu program yang
dirancang untuk membantu guru secara efektif menggunakan latihan-
latihan agar guru mampu membuat siswa mendapatkan perolehan
yang menonjol dalam prestasinya. Intervensi guru terfokus kepada
bagaimana cara guru mengajar agar terjadi pembelajaran aktif, fokus
pada kebermaknaan belajar, mengatur seatwork, review harian
dengan latihan mental matematika, melakukan evaluasi dan instruksi.
Faulkner menyatakan bahwa kajian yang dilakukan oleh Good dan
Grouws ditujukan untuk membuat matematika lebih bermakna
sehingga meningkatkan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.7
Model Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan suatu
model pembelajaran yang didesain untuk membiasakan siswa
terhadap latihan- latihan agar membantu siswa lebih mudah
memahami materi yang dijelaskan guru, yang terdiri dari lima langkah,
yaitu review, pengembangan, latihan terkontrol, seatwork, dan
penugasan.
Langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP) terdiri dari review, pengembangan, latihan terkontrol,
seatwork dan penugasan/PR. Secara sederhana tahapan kegiatan
dalam Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project yaitu
langkah pertama review. Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini
adalah meninjau ulang pelajaran lalu terutama yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas
soal pada PR yang dianggap sulit oleh siswa, serta membangkitkan
motivasi siswa. Pada langkah kedua yaitu pengembangan, kegiatan
yang dilakukan berupa penyajian ide baru dan perluasan konsep
matematika terdahulu, penjelasan, diskusi, serta demonstrasi dengan
contoh konkret.
Sepintas nampak bahwa model pembelajaran MMP hampir
sama dengan pembelajaran konvensional, namun jika ditelaah lebih
dalam ada perbedaan antara model pembelajaran MMP dengan
pembelajaran konvensional. Berikut perbedaan tersebut,

Tabel 2.1
Perbedaan Pembelajaran MMP dengan Pembelajaran Konvensional

Aspek Perbedaan Pembelajaran Pembelajaran


Konvensiona MMP
l
Pengembangan Materi dominan Materi disampaikan
konsep/penyampaian disampaikan oleh guru atau
materi. oleh guru secara siswa melalui
keseluruhan diskusi maupun
kolaborasi antara
guru dan
siswa
Pengelolaan kelas Pembelajaran Pembelajaran
klasikal (tidak ada kelompok (siswa
pembentukan dibagi menjadi
kelompok belajar) beberapa
kelompok belajar)
Sumber Dominan hanya Teksbook, (latihan
Pembelajaran menggunakan terkontrol, latihan
Teksbook mandiri dan PR)
Interaksi belajar Interaksi belajar Interaksi belajar
terbatas lebih luas yaitu guru
hanya guru dengan dengan siswa,siswa
siswa atau siswa dengan siswa
dengan siswa dalam kelompok
secara individu belajar, siswa
dengan siswa
secara individu, dan
siswa dengan sumber
pembelajaran
Penerapan Latihan hanya Latihan diberikan
konsep atau diberikan ketika dua kali yaitu pada
latihan selesai langkah latihan
pengembangan terkontrol dan
konsep siswa seatwork (latihan
mengerjakan secara mandiri)
individu atau dengan
teman sebangku.
guru guru guru
Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
mengarahkan siswa pada latihan-latihan terkontrol guna mendapatkan
peningkatan belajar yang signifikan. Pemberian model pembelajaran
MMP ini tidak hanya didukung oleh guru, peserta didik dan
lingkungan, tetapi perlu dukungan orang tua juga sebagai pembimbing
peserta didik apabila ada penugasan dari sekolah yang
mengharuskan ada bimbingan dari orang tua.

2. Pemahaman Konsep Matematika


Istilah pemahaman asesmen sebagai terjemahan dari istilah
mathematical understanding berbeda dengan jenjang memahami dalam
taksonomi Bloom. Dalam taksonomi bloom, secara umum indikator
memahami matematik meliputi : mengenal dan menerapkan konsep,
prosedur, prinsip dan idea matematika dengan benar pada kasus
sederhana.14
Dilihat dari segi jenisnya, ada tiga macam pemahaman matematis, yaitu
: pengubahan (translation), pemberian arti (interpretation), dan
pembuatan ekstrapolasi (extrapolation). Pemahaman translasi digunakan
untuk menyampaikan informasi dengan bahasa dan bentuk yang lain dan
menyangkut pemberian makna dari suatu informasi yang bervariasi.
Interpolasi digunakan untuk menafsirkan naksud dari bacaan, tidak
hanya
dengan kata-kata dan frasa, tetapi juga mencakup pemahaman suatu
informasi dari sebuah ide. Adapun ekstrapolasi mencakup estimasi dan
prediksi yang didasarkan pada sebuah pemikiran, gambaran dari suatu
informasi, juga mencakup pembuatan kesimpulan dengan dengan
konsekuensi yang sesuai dengan informasi jenjang kognitif yang ketiga
yaitu penerapan yang menggunakan suatu bahan yang sudah dipelajari
kedalam situasi baru, yaitu berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.

B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara siswa dengan
guru dan juga sumber belajar untuk membantu siswa agar dapat belajar
matematika dengan baik. Salah satu tujuan pembelajaran matematika pada
pendidikan menengah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep.
Pemahaman konsep sangat penting karena apabila siswa menguasai
konsep materi prasyarat maka siswa akan mudah untuk memahami konsep
materi selanjutnya. Siswa yang memahami suatu konsep juga akan dapat
menyelesaikan berbagai macam persoalan dan variasinya. Namun saat ini
permasalahan yang dihadapi oleh guru adalah siswa masih mengalami
kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika sehingga lamban
dalam menyelesaikan soal matematika.
Model pembelajaran yang diharapkan mampu mengajak siswa untuk
memahami konsep yang diterimanya dalam proses belajar mengajar adalah
Missouri Mathematics Project (MMP), di mana guru mengawali pembelajaran
dengan meninjau ulang pembelajaran sebelumnya, terutama yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari pada pembelajaran yang sedang
dilakukan.
C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang mendukung
direkomendasikannya penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran
Missouri Mathematic Project (MMP) terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa kelas VIII SMP Dian Nusantara Kabupaten Serang:
1. Hasil Penelitian oleh Riza Juniarsih mahasiswa STKIP PGRI
Lubuklinggau (2016) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas XI MAN 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran
2016/2017”.
2. Hasil penelitian oleh Ines Febrianti mahasiswi Universitas Lampung
(2013) dengan judul, “ Pengaruh Model Pembelajaran Missouri
Mathematics Project terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Bangunrejo tahun pelajaran 2012/2013 ”.
3. Hasil Penelitian oleh Anna Fauziah dan Sukasno Mahasiswa STKIP PGRI
Lubuklinggau (2015) dengan judul, “ Pengaruh model Missouri
Mathematics Project (MMP) terhadap kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah matematika siswa SMA N 1 Lubuklinggau ”.
4. Hasil penelitian oleh Rahmiati mahasiswa Universitas Hamzanwadi
(2016) dengan judul, “Pengaruh model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) terhadap pemecahan masalah matematis
siswa XI IPS Madrasah Aliyah Darussholihin NW Kalijaga TP 2016-2017”.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “ Terdapat Pengaruh Model
Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP) terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMP Dian Nusantara
Kabupaten Serang”.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre
experimental design, karena desain ini masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen/variabel terikat. Hal
ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih
secara random.1
Desain penelitian yang digunakan adalah One Group prestest-posstest
Design. Dalam desain ini kelompok tidak dipilih secara random. Desain ini
hanya menggunakan satu kelompok saja, dan penelitian ini tidak
menggunakan kelas pembanding namun menggunakan tes awal (pretest)
dan test akhir (posttest) sehingga besarnya efek atau pengaruh penggunaan
model pembelajara Missouri Mathematics Projects (MMP) dapat diketahui
secara pasti.
Secara sederhana, desain penelitian yang digunakan dapat
digambarkan sebagai berikut :
O1 X O2
Keterangan :

O1 : Nilai tes awal (pretest)

X : Treatment yang diberikan dengan model pembelajaran


Missouri Mathematic Project (MMP)
O2 : Nilai tes akhir (posttest)

Adapun alasan penggunaan pre eksperimen, karena penelitian ini


bertujuan hanya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model
pembelajaran Missouri Mathematics Projects (MMP) dalam pemahaman
konsep matematika siswa. Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas saja,
dengan adanya pretest dan posttest dapat memperlihatkan perbedaan
sebelum dan sesudah perlakuan (treatment)

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Dian Nusantara

C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen (X) yaitu variabel
perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau
pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah model pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP)
dengan indikator :
a. Memiliki tujuan
b. Penggunaan model dalam pembelajaran
c. Adanya aktivitas peserta didik
d. Pendidik berperan sebagai fasilitator
e. Adanya isi (materi) pembelajaran

f. Adanya evaluasi

2. Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel dependent (Y) yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel yang
bebas.4

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep


matematika siswa.
Pengaruh antara variabel pada penelitian ini selanjutnya dapat
digambarkan dengan bentuk paradigma sebagai berikut.
siswa dengan sumber
pembelajaran Gambar 3.1 Pengaruh antara Variabel

Y
Hipotesis statistika adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Hipotesis
yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H0 : 𝜇 1 = 𝜇 2
H0 : 𝜇 1 ≠ 𝜇 2
Keterangan :
𝜇1 = Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa
sebelum menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics
Project.
𝜇2 = Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa
sesudah menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics
Project.
1) Korelasi Product Moment

Korelasi product moment merupakan salah satu dari beberapa


jenis uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui derajat kerataan
hubungan dua variabel. Dengan uji ini akan mengembalikan nilai
koefesien korelasi yang nilainya berkisar antara -1, 0 dan 1. Nilai -1
artinya terdapat korelasi negatif yang sempurna, 0 artinya tidak ada
korelasi dan nilai 1 artinya ada
52

korelasi positif yang sempurna. Semakin mendekati nilai 1 atau -1 maka


hubungan makin erat, sedangkan jika semakin mendekati 0 maka
hubungan semakin lemah.21 Rumus pearson product moment adalah :

∑ 𝑋𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√∑

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel


yn : Jumlah Responden
X : Jumlah Skor item X

Y : Jumlah Skor item Y

Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan


hubungan antara dua variabel maka diberikan pedoman sebagai
berikut :22
0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel

0 ‒ 0,25 : Korelasi sangat lemah

0,26 ‒ 0,50 : Korelasi cukup


0,51 ‒ 0,75 : Korelasi kuat

0,76 ‒ 0,99 : Korelasi sangat kuat

1 : Korelasi sempurna

21 https//www.statistika.com/2012/07pearson-dan-asumsi-klasik.html
22 Sugiyono, Op.Cit, hlm. 257
53

2) Koefesien Determinasi

Koefesien determinasi merupakan kuadrat dari


koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y). Koefesien determinasi digunakan
untuk menggambarkan seberapa besar pengaruh variabel X
terhadap variabel Y. Rumus yang digunakan yaitu :

KD = r2 × 100%

Keterangan :

KD : Koefesien
determinasi r :
Nilai koefesien
korelasi
Kriteria untuk analisis koefesien determinasi adalah :

a. Jika KD mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel X


terhadap variabel Y lemah.
b. Jika KD mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel
X terhadap variabel Y kuat.

Anda mungkin juga menyukai