Anda di halaman 1dari 22

M.

SYIHAN ASSAGAF

Memenuhi Standar-Standar
melalui beberapa strategi
z
pengajaran yang berpusat
pada guru
z

 Saat ini, kita tengah berada dalam tahap penerapan


(implementation) model pengajaran umum.
strategi pengajaran ini berbeda-beda, mulai dari strategi-strategi
pengajaran yang berpusat pada guru
(teacher-centered instructional strategies), di mana guru
memikul tanggung jawab utama dalam mencapai tujuan
pembelajaran, hingga strategi-strategi di mana guru berperan
sebagai fasilitator, dengan memperkenankan siswa untuk
mengambil bagian yang lebih aktif dalam (proses)
pembelajaran.
z
SASARAN-SASARAN PEMBELAJARAN

 Memahami karakteristik-karakteristik penting dari strategi-strategi pengajaran


yang berpusat pada guru.

 Mengetahui bagaimana merencanakan dan menerapkan pelajaran-pelajaran


yang berpusat pada guru dalam bidang-bidang konten yang berbeda-beda

 Menjelaskan peran contoh-contoh untuk meningkatkan pemahaman siswa


dalam pelajaran-pelajaran yang berpusat pada guru.
z
STRATEGI PENGAJARAN YANG BERPUSAT PADA GURU

 Guru yang efektif adalah mereka yang mampu menerapkan beragam strategi
pengajaran, mulai dari pendekatan-pendekatan teacher-centered hingga
pendekatan-pendekatan yang lebih student-centered. Strategi-strategi yang
berpusat pada guru yang dibahas dalam materi ini meliputi pengajaran
langsung (direct instruction), diskusi ceramah (lecture-discussion), dan
diskoveri terpimpin (guided discovery).
z
pengajaran langsung (direct instruction)

 Pengajaran langsung merupakan salah satu strategi pengajaran yang


dirancang untuk mengajarkan pengetahuan dan skill-skill dasar yang
dibutuhkan siswa untuk pembelajaran berikutnya (Eggen Kauchak, 2007), dan
efektivitas strategi ini dalam ruang kelas sudah banyak ditulis dalam bentuk
penelitian-penelitiarn (Carnine, Silbert, Kame'enui, Tarver, Jongjohann, 2006:
Kroesbergen, van Luit, & Maas, 2004). Keterampilan-keterampilan berhitung
(matematika) dan membaca.
z

 Ada tiga langkah dasar yang dilibatkan dalam merencanakan


pelajaran-pelajaran yang diajarkan secara langsung. Langkah
pertama ialah mengidentifikasi topik, yang sering kali sudah ada
dalam standar-standar negara, panduan-panduan kurikulum,
atau buku-buku pelajaran (Wiggins & Mclighe, 2005). Langkah
perencanaan kedua ialah menerjemahkan topik umum tersebut
ke dalam sasaran-sasaran pembelajaran yang spesifik yang
nantinya akan menjadi fokus utama dalam pengajaran. Langkah
ketiga ialah merancang aktivitas-aktivitas pengajaran dan
penilaian yang memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempraktikkan skill atau konsep yang baru.
z

 Penerapan Pengajaran langsung muncul dalam empat tahap yang berurutan


yang saling membangun satu sama lainnya dan dirancang untuk membantu
siswa mempelajari abstraksi dan mengembangkan keterampilan keterampilan:

 Pengenalan dan review

 Pengembangan pemahaman

 Praktik terbimbing

 Praktik mandiri
z

Pengenalan dan Review

 Pengenalan dan review merupakan bagian pertama dari pelajaran pengajaran


langsung dan dirancang untuk menarik perhatian siswa, mendorong mereka
masuk ke dalam pelajaran, dan mengingatkan mereka tentang konten yang
telah dipelajari sebelumnya. Fungsi pengenalan dan review ini telah banyak
dijelaskan dalam penelitian, dan meskipun pentingnya melakukan pengenalan
dan review ini tampak nyata, kebanyakan guru memulai pelajarannya derngan
sedikit atau tanpa sekalipun mencoba menarik perhatian siswa atau
menghidupkan pengetahuan terkait yang sebelumnya telah diperoleh
(Brophy, 2004).
z
Pengembangan Pemahaman

 Dalam tahap strategi pengajaran langsung kali ini, guru memperagakan dan
menjelaskan keterampilan yang sedang diajarkan atau mendeskripsikan
karakteristik-karakteristik esensial dari suatu konsep. Pengembangan
pemahaman merupakan segmen dari pelajaran pengajaran lansung di mana
guru menjelaskan konten baru dan mungkin merupakan tahap pengajaran
langsung yang paling penting.
z
Praktik Terbimbing

 Praktik terbimbing menyediakan kesempatan-kesempatan


pada siswa untuk mencoba keterampilan baru dan untuk
guru, praktik terbimbing ini menyediakan kesempatan
dalam memberikan umpan balik (feedback) tentang
kemajuan pembelajaran
z
Praktik Mandiri

 Praktik mandiri adalah tahap akhir dari pengajaran langsung dan tahap
dirancang untuk memberikan kesempatan tambahan bagi siswa untuk
mempraktikkan konten yang baru

 Tujuan dalam tahap ini adalah mengembangkan pemahaman siswa hingga


mereka dapat menerapkan pelaksanaan (tugas) dengan lancar dan otomatis
dengan sedikit usaha yang sadar.
z
Keragaman dan Latar Belakang Pengetahuan

 Keragaman muncul dalam bentuk yang berbeda Beda. Salah satu bentuk
keragaman siswa yang paling memengaruhi pembelajaran mereka adalah latar
belakang pengetahuan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas (Bruning,
Schraw, Norby, & Running, 2004; Carnine et al., 2006). Pengetahuan yang
sebelumnya ini tidak hanya memengaruhi awal pembelajararn selama
pelajaran berlangsung, tetapi juga memengaruhi seberapa baik siswa
menyimpan informasi dan mentransfernya pada situasi-situasi yang baru
(Mayer, 2008).
z

 Penilaian formatif yang sistematis dan berkelanjutan selama pelajaran


pengajaran langsung merupakan perangkat ampuh bagi guru untuk
menghadapi perbedaan-perbedaan latar belakang yang dibawa siswa ke
dalam kelas . Informasi yang dikumpulkan selama praktik mandiri
memungkinkan guru untuk menentukan gagasan mana yang telah dipahami
dan dikuasai.

 Salah satu kesalahan yang paling umum dibuat oleh para guru pemula adalah
bertanya pada siswa “Apakah kamu paham?” selama pelajaran. Siswa yang
tidak paham biasanya mengangguk bersamaan dengan siswa lain yang paham,
karena takut atau malu untuk mengakui bahwa mereka memang tidak
memahami gagasan yang diajarkan.
z
Strategi-strategi Diskoveri Terpimpin (Guided
Discovery Strategles)

 Diskoveri terpimpin merupakarn suatu model pengajaran yang dirancang


untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep (Eggen &
Kauchak 2007: Mayer, 2004). Ketika menggunakan strategi ini, guru
menyajikan contoh-contoh pada siswa, memandu mereka saat mereka
berusaha menemukan pola-pola dalam contoh-contoh tersebut dan
memberikan semacam penutup ketika siswa telah mampu mendeskripsikan
gagasan yang diajarkan oleh guru (Clark & Mayer, 2003; Moreno, 2004).
z
diskoveri Terpimpin memiliki empat tahap

 Pengenalan dan Review: Guru memulai dengan media fokus untuk


pengenalan dan mereview hasil kerja sebelumnya

 Tahap Terbuka: Guru memberikan contoh-contoh dan meminta pengamatan


dan perbandingan

 Tahap Konvergen: Guru memandu siswa sebagaimana mereka mencari pola di


dalam contoh.

 Penutup: Mendeskripskan konsep hubungan-hubungan yang ada di dalamnya.


z
Langkah-langkah dalam Pengajaran Diskoveri
Terpimpin
 Guru: 1. Menyajikan contoh

 Siswa: 2. Mendeskripsikan contoh

 Guru: 3. Menyajikan contoh-contoh tambahan

 Siswa: 4.Mendeskripsikan contoh kedua dan membandingkannya dengan contoh pertama

 Guru: 5. Menyajikan contoh-contoh tambahan dan yang-bukan contoh

 Siswa: 6. Membandingkan dan membedakan contoh-contoh

 Guru: 7. Mendorong siswa untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik atau


hubungannya

 Siswa: 8.Menyatakan definisi atau hubungannya

 Guru: 9. Meminta contoh-contoh tambahan


z
DISKUSI-CERAMAH (lecture-discussion)

 Diskusi-ceramah merupakan strategi pengajaran Interaktif yang dirancang


untuk membantu siswa memperoleh wujud pengetahuan yang terorganisir
(organized bodies of knowledge) (Eggen & Kauchak, 2007). Wujud
pengetahuan yang terogranisir merupakan topik yang menghubungkan fakta,
konsep, dan Prinsip-prinsipnya dan membuat hubungan antar ketiganya
menjadi eksplisit (Rosenshine, 1987).
z
Nilai keuntungan Ceramah

 Meskipun ceramah merupakan metode yang paling banyak dikritik dari seluruh
metode pengajaran, namun ia justru terus menjadi metode yang paling sering
digunakan (Cuban,1993). Popularitasnya disebabkan karena metode ceramah
mampu melakukan hal-hal berikut ini:

 Membantu siswa memperoleh informasi yang tidak mudah diperoleh oleh cara-
cara yang lain,

 Ceramah bisa menjadi efektif jika tujuannya adalah untuk memberi siswa informasi
yang jika Mereka mencoba menemukannya sendiri, akan memakan waktu hingga
berjam-jam lamanya.

 Membantu siswa dalam memadukan informasi dari sumber-sumber yang berbeda.

 Menyingkapkan siswa pada cara pandang yang berbeda.


z

 Selain itu, ceramah juga mempunyai tiga keuntungan lain. Pertama, ketika
periode perencanaan terbatas untuk menyusun konten, ceramah justru
sangat menghemat waktu dan tenaga. Kedua, fleksibel; ceramah bisa
digunakan untuk hampir semua bidang konten. Ketiga, relatif sederhana jika
dibandingkan dengan strategi-strategi pengajaran yang lain. Tuntutan
terhadap guru relatif rendah, dengan mempersilakan guru untuk “hanya”
berkonsentrasi pada penyusunan dan penyajian konten.
z
Beberapa kekurangan Ceramah

 Tidak efektif untuk menarik dan mempertahankan perhatian siswa.

 Ceramah tidak memungkinkan guru untuk Memeriksa persepsi dan


pemahaman siswa yang tengah berkembang. Guru tidak dapat menentukan
apakah siswa sudah menerjemahkan informasi Dengan tepat atau tidak.

 Ceramah sering kali memaksakan sebuah muatan kognitif yang berat pada
siswa, sehingga informasi sering kali diabaikan sebelum siswa sempat mampu
menencoding-nya dalam ingatan jangka-panjang mereka.

 Ceramah menempatkan siswa pada peran yang pasif. Hal ini tidak sesuai
dengan parndangan kognitif tentang pembelajaran dan sering kali dikritik
karena kelemahannya sebagai strategi pengajaran yang berguna bagi siswa.
z
Mengatasi Kelemahan Ceramah:

 Diskusi-ceramah membantu menanggulangi kelemahan ceramah dengan cara


menyelingi periode pendek penyajian informasi dengan questioning guru yang
sistematis.

 Diskusi-ceramah merupakan strategi pengajaran yang dirancang untuk


mengajarkan wujud pengetahuan yang terorganisir dengan cara interaktif dan
hadir dalam empat tahap pelaksanaan:

 Pengenalan dan review, Penyajian informasi, Monitoring pemahaman dan


Keterpaduan.
z
TEKNOLOGI DALAM KELAS

 Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pengajaran yang berpusat


pada guru dengan dua cara penting:

 1. Menggunakan power point untuk menyajikan informasi dengan cara-cara


yang menarik dan interaktif.

 2. Memberikan kesempatan-kesempatan praktik Dengan umpan balik


berkualitas yang langsung Dan responsif tentang performa siswa.

Anda mungkin juga menyukai