SYIHAN ASSAGAF
Memenuhi Standar-Standar
melalui beberapa strategi
z
pengajaran yang berpusat
pada guru
z
Guru yang efektif adalah mereka yang mampu menerapkan beragam strategi
pengajaran, mulai dari pendekatan-pendekatan teacher-centered hingga
pendekatan-pendekatan yang lebih student-centered. Strategi-strategi yang
berpusat pada guru yang dibahas dalam materi ini meliputi pengajaran
langsung (direct instruction), diskusi ceramah (lecture-discussion), dan
diskoveri terpimpin (guided discovery).
z
pengajaran langsung (direct instruction)
Pengembangan pemahaman
Praktik terbimbing
Praktik mandiri
z
Dalam tahap strategi pengajaran langsung kali ini, guru memperagakan dan
menjelaskan keterampilan yang sedang diajarkan atau mendeskripsikan
karakteristik-karakteristik esensial dari suatu konsep. Pengembangan
pemahaman merupakan segmen dari pelajaran pengajaran lansung di mana
guru menjelaskan konten baru dan mungkin merupakan tahap pengajaran
langsung yang paling penting.
z
Praktik Terbimbing
Praktik mandiri adalah tahap akhir dari pengajaran langsung dan tahap
dirancang untuk memberikan kesempatan tambahan bagi siswa untuk
mempraktikkan konten yang baru
Keragaman muncul dalam bentuk yang berbeda Beda. Salah satu bentuk
keragaman siswa yang paling memengaruhi pembelajaran mereka adalah latar
belakang pengetahuan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas (Bruning,
Schraw, Norby, & Running, 2004; Carnine et al., 2006). Pengetahuan yang
sebelumnya ini tidak hanya memengaruhi awal pembelajararn selama
pelajaran berlangsung, tetapi juga memengaruhi seberapa baik siswa
menyimpan informasi dan mentransfernya pada situasi-situasi yang baru
(Mayer, 2008).
z
Salah satu kesalahan yang paling umum dibuat oleh para guru pemula adalah
bertanya pada siswa “Apakah kamu paham?” selama pelajaran. Siswa yang
tidak paham biasanya mengangguk bersamaan dengan siswa lain yang paham,
karena takut atau malu untuk mengakui bahwa mereka memang tidak
memahami gagasan yang diajarkan.
z
Strategi-strategi Diskoveri Terpimpin (Guided
Discovery Strategles)
Meskipun ceramah merupakan metode yang paling banyak dikritik dari seluruh
metode pengajaran, namun ia justru terus menjadi metode yang paling sering
digunakan (Cuban,1993). Popularitasnya disebabkan karena metode ceramah
mampu melakukan hal-hal berikut ini:
Membantu siswa memperoleh informasi yang tidak mudah diperoleh oleh cara-
cara yang lain,
Ceramah bisa menjadi efektif jika tujuannya adalah untuk memberi siswa informasi
yang jika Mereka mencoba menemukannya sendiri, akan memakan waktu hingga
berjam-jam lamanya.
Selain itu, ceramah juga mempunyai tiga keuntungan lain. Pertama, ketika
periode perencanaan terbatas untuk menyusun konten, ceramah justru
sangat menghemat waktu dan tenaga. Kedua, fleksibel; ceramah bisa
digunakan untuk hampir semua bidang konten. Ketiga, relatif sederhana jika
dibandingkan dengan strategi-strategi pengajaran yang lain. Tuntutan
terhadap guru relatif rendah, dengan mempersilakan guru untuk “hanya”
berkonsentrasi pada penyusunan dan penyajian konten.
z
Beberapa kekurangan Ceramah
Ceramah sering kali memaksakan sebuah muatan kognitif yang berat pada
siswa, sehingga informasi sering kali diabaikan sebelum siswa sempat mampu
menencoding-nya dalam ingatan jangka-panjang mereka.
Ceramah menempatkan siswa pada peran yang pasif. Hal ini tidak sesuai
dengan parndangan kognitif tentang pembelajaran dan sering kali dikritik
karena kelemahannya sebagai strategi pengajaran yang berguna bagi siswa.
z
Mengatasi Kelemahan Ceramah: