P E M B E L A J A R A N BIOLOGI
Pendekatan Pembelajaran
& Metode Pembelajaran
Oleh Kelompok 2:
Annisa Gusri Tamara
Nurul Aulia Rahmi
1. Pendekatan Pembelajaran
Dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses
2. Strategi Pembelajaran pembelajaran.
Cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam
lingkungan pengajaran tertentu yang 3. Metode pembelajaran
memberikan pengalaman belajar kepada Cara yang digunakan untuk
peserta didik (Gerlach dan Ely, 1980). mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
4. Teknik Pembelajaran
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
Dapat diatikan sebagai cara yang
pembelajaran (Wina Senjaya, 2008)
dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode
secara spesifik. 5. Taktik Pembelajaran
Merupakan gaya seseorang dalam
6. Model Pembelajaran melaksanakan metode atau teknik
Merupakan bentuk pembelajaran yang pembelajaran tertentu yang sifatnya
tergambar dari awal sampai akhir yang individual.
disajikan secara khas oleh guru.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:
1 2 3 4 5
Sebagai pedoman Memberikan garis-garis Menilai hasil-hasil Mendiaknosis masalah- Menilai hasil penelitian
umum dalam menyusun rujukan untuk pembelajaran yang telah masalah belajar yang dan pengembangan
langkah-langkah metode perancangan dicapai. timbul, yang telah dilaksanakan.
pembelajaran yang akan pembelajaran.
digunakan.
Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran
Ciri-ciri
3 Pemahaman pengetahuan
Siswa perlu menyelidiki dan menguji semua hal yang
memungkinkan dari pengetahuan baru siswa.
Kelebihan Kekurangan
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001).
Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana
mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk
belajar yang penting, yaitu :
1. Mengaitkan.
Strategi yang paling hebat dan 3. Menerapkan. 5. Mentransfer.
merupakan inti konstruktivisme. Siswa menerapkan suatu
Peran guru membuat
Guru menggunakan strategi ini konsep ketika ia malakukan
bermacam-macam pengalaman
ketika ia mengkaitkan konsep kegiatan pemecahan masalah.
belajar dengan fokus pada
baru dengan sesuatu yang Guru dapet memotivasi siswa
pemahaman bukan hapalan.
sudah dikenal siswa. Jadi dengan memberikam latihan
dengan demikian, mengaitkan yang realistic dan relevan.
apa yang sudah diketahui siswa
dengan informasi baru.
2. Mengalami. 4. Kerjasama.
Merupakan inti belajar Siswa yang bekerja secara
kontekstual dimana mengaitkan individu sering tidak membantu
berarti menghubungkan kemajuan yang signifikan.
informasi baru dengan Sebaliknya, siswa yang bekerja
pengelaman maupun secara kelompok sering dapat
pengetahui sebelumnya. Belajar mengatasi masalah yang
dapat terjadi lebih cepat ketika komplek dengan sedikit bantuan.
siswa dapat memanipulasi Pengalaman kerjasama tidak
peralatan dan bahan serta hanya membanti siswa
melakukan bentuk-bentuk mempelajari bahan ajar, tetapi
penelitian yang aktif. konsisten dengan dunia nyata.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pendekatan
Kontekstual
Hal-hal yang diperlukan untuk mencapai sejumlah hasil yang diharapkan dalam penerapan pendekatan
kontekstual adalah sebagai berikut :
1. Guru yang berwawasan. Maksudnya yaitu guru yang berwawasan dalam penerapan dan pendekatan.
2. Materi dalam pembelajaran.Dalam hal ini guru harus bisa mencari materi pembelajaran yang dijiwai oleh konteks
perlu disusun agar bermakna bagi siswa.
3. Strategi metode dan teknik belajar dan mengajar. Dalam hal ini adalah bagaimana seorang guru membuat siswa
bersemangat belajar, yang lebih konkret, yang menggunakan realitas, lebih aktual, nyata/riil, dsb.
4. Media pendidikan. Media yang digunakan dapat berupa situasi alamiah, benda nyata, alat peraga, film nyata yang
mana perlu dipilih dan dirancang agar sesuai dan belajar lebih bermakna.
5. Fasilitas.Media pendukung pembelajaran kontekstual seperti peralatan dan perlengkapan, laboratorium, tempat
praktek, dan tempat untuk melakukan pelatihan perlu disediakan.
6. Proses belajar dan mengajar. Hal ini ditujukan oleh perilaku guru dan siswa yang bernuansa pembelajaran
kontekstual yang merupakan inti dari pembelajaran kontekstual.
7. Kancah pembelajaran.Hal ini perlu dipilih sesuai dengan hasil yang diinginkan.
8. Penilaian.Penilaian/evaluasi otentik perlu diupayakan karena pada pembelajaran ini menuntut pengukuran prestasi
belajar siswa dengan cara- cara yang tepat dan variatif, tidak hanya dengan pensil atau paper test.
9. Suasana. Suasana dalam lingkungan pembelajaran kontekstual sangat berpengaruh karena dapat mendekatkan
situasi kehidupan sekolah dengan kehidupan nyata di lingkungan siswa.
Karakteristik Pendekatan
Kontekstual / Contextual
Teaching and Learning (CTL)
• Kerjasama.
• Saling menunjang.
• Menyenangkan, tidak membosankan.
• Belajar dengan bergairah.
• Pembelajaran terintegrasi.
• Menggunakan berbagai sumber.
• Siswa aktif.
• Sharing dengan teman.
• Siswa kritis guru kreatif.
• Dinding dan lorong-lorong penuh dengan
hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel,
humor dan lain-lain.
• Laporan kepada orang tua bukan hanya
rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
pratikum, karangan siswa dan lain-lain
Simple Portfolio
Presentation
Langkah-langkah
Pendekatan Kontekstual
Mengkaji materi pelajaran yang akan
1 diajarkan.
Menurut Setyosari (2010:7) menyatakan bahwa “Berpikir deduktif merupakan proses berfikir yang didasarkan pada
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus dengan menggunakan logika
tertentu.”
Hal serupa dijelaskan oleh Sagala (2010:76) yang menyatakan bahwa: Pendekatan deduktif adalah proses penalaran
yang bermula dari keadaaan umum kekeadaan yang khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan
menyajikan aturan, prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum itu
kedalam keadaan khusus.
Dari penjelasan beberapa teori dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan deduktif adalah cara berfikir dari hal yang
bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.
Berbeda dengan pendekatan deduktif yang menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat umum, maka
pendekatan induktif (inductif approach) menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus. Metode
induktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Yamin (2008:89) menyatakan bahwa, Pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau sebab
yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan,
menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal
dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan.
Tahap Simbolik
6
Pendekatan Proses
Pengertian
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
• Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk
melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik.
• Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan
melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja,
ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
Langkah-langkah
Suryosubroto (2002), ada langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang guru dalam menggunakan pendekatan proses
diantaranya:
1. Pemanasan, bertujuan untuk mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental,
emosional maupun fisik.
2. Proses belajar mengajar, hendaknya selalu mengikutsertakan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-
kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep,
merencanakan dan melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya
7 Pendekatan Open–Ended.
Pengertian
Pendekatan open-ended adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah terbuka (open-ended
problem), dimana satu masalah memiliki banyak solusi atau banyak cara penyelesaianya.
Adapun keterbukaan (openness) yang dimaksud diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yakni :
1. Prosesnya terbuka, Maksud dari proses yang terbuka ialah tipe soal yang diberikan mempunyai banyak cara
penyelesaian yang benar.
2. Hasil akhir terbuka, Hasil akhir terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar yang
banyak (multipel).
3. Cara pengembangan lanjutannya terbuka, cara pengembangan lanjutan terbuka, yaitu ketika siswa telah
selesai menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan mengubah kondisi dari
kondisi yang ada diawal
Tujuan
Dengan pendekatan open-ended, diharapkan masing-masing siswa memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah
menurut kemampuan dan minatnya, siswa dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat melakukan berbagai aktivitas
pelajaran, dan siswa dengan kemampuan yang lebih rendah masih dapat menyenangi aktivitas suatu pelajaran
menurut kamampuan-kemampuan mereka sendiri
8
Pendekatan Saintific
Pengertian
Prinsip
Questioning (menanya) 2
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau untuk mendapatkan informasi tambahan.
3 Associating (menalar)
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan eksperimen atau kegiatan mengamati.
Experimenting (mencoba) 4
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta
5 didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk
materi atau substansi yang sesuai.
Tujuan
Pengertian
Metodologi Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari guru dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam
melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan dari proses
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh guru.
Setiap metode pembelajaran memiliki rana pembelajaran yang paling menonjol, meskipun juga memilliki
rana pembelajaran yang lain. Rana pembelajaran ada 3 (tiga) macam, yaitu: rana kognitif (rana
perubahan pengetahuan), rana afektif (rana perubahan tingkah laku), dan rana psikomotorik (perubahan
atau peningkatan keterampilan).
1
Metode Ceramah
Pengertian
Metode ini merupakan cara konvensional, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan kepada
siswa, dimana pada umumnya peserta didik mengikuti proses pembelajaran secara pasif.
Menurut Sanjaya (2006), metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran ekspositori.
Kelebihan Kekurangan
• Tenaga pengajar dapat mengendalikan • Peserta didik lebih pasif karena hanya
kelas sepenuhnya. mendengarkan pengjar.
• Mendorong siswa agar berusaha melatih • Kegiatan belajar mengajar cenderung
fokus. membosankan.
• Proses pembelajaran lebih mudah • Beberapa siswa yang lebih menyukai
dilakukan. belajar visual akan kesulitan menerima
• Kegiatan belajar dapat diikuti banyak pelajaran.
peserta didik. • Proses pengajaran lebih fokus pada
pengertian kata-kata saja.
2
Metode Demonstrasi
Pengertian
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Kelebihan Kekurangan
• Informasi lebih mudah dimengerti karena • Tidak semua materi pelajaran dapat
melalui praktik langsung. didemonstrasikan.
• Dapat meminimalisir kemungkinan • Tenaga pengajar harus orang yang
kesalahan pengertian karena bukti sangat paham mengenai materi yang
konkret terlihat. diajarkan.
• Siswa lebih mudah memahami informasi • Hanya efektif bila siswa tidak terlalu
yang disampaikan pengajar. banyak
3
Metode Diskusi
Pengertian
Metode diskusi adalah metode pembelajaran dengan cara mendorong peserta didik untuk berdialog dan
bertukar pendapat, dengan tujuan agar peserta didik dapat terdorong untuk berpatisipasi secara optimal.,
tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama.
Menurut Killen (1991), tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan peserta didik, serta untuk membuat
keputusan.
Kelebihan Kekurangan
Metode simulasi adalah metode pembelajaran dengan menyajikan pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu
(Sanjaya, 2006)
Kelebihan Kekurangan
• Memupuk keberanian dan percaya diri • Diperlukan persiapan yang matang agar
peserta didik proses simulasi berjalan sesuai skenario
• Dapat dijadikan sebagai bekal bagi • Pengalaman yang diperoleh melalui
peserta didik dalam menghadapi situasi simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
yang sebenarnya kelak dengan kenyataan dilapangan.
• Dapat meningkatkan gairah peserta didik
dalam proses pembelajaran
• Mempermudah peserta didik
membayangkan bentuk, atau gambaran
suatu proses.
5
Metode Penugasan
Pengertian
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan dengan cara guru memberikan tugas tertentu agar
peserta didik melakukan kegiatan belajar. Metode ini digunakan sebagai jalan keluar apabila guru
menemukan bahan atau materi dengan bobot yang banyak sementara waktu yang tersedia hanya sedikit.
Kelebihan Kekurangan
• Memotivasi peserta didik secara • Peserta didik sulit untuk dikontrol apakah
individual maupun kelompok tugas dilakukan secara mandiri.
• Dapat mengembangkan kemandirian • Tidak mudah untuk memberikan tugas
peserta didik diluar pengawasan guru yang sesuai dengan perbedaan individu
• Dapat membina tanggung jawab dan peserta didik
disiplin • Apabila bentuk penugasan tidak variatif,
• Dapat mengembangkan kreativitas maka akan menimbulkan sikap bosan
peserta didik. dalam belajar bagi peserta didik.