Anda di halaman 1dari 30

M E TO D O L O G I

P E M B E L A J A R A N BIOLOGI

Pendekatan Pembelajaran
& Metode Pembelajaran

Oleh Kelompok 2:
Annisa Gusri Tamara
Nurul Aulia Rahmi

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:

1. Pendekatan Pembelajaran
Dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses
2. Strategi Pembelajaran pembelajaran.
Cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam
lingkungan pengajaran tertentu yang 3. Metode pembelajaran
memberikan pengalaman belajar kepada Cara yang digunakan untuk
peserta didik (Gerlach dan Ely, 1980). mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
4. Teknik Pembelajaran
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
Dapat diatikan sebagai cara yang
pembelajaran (Wina Senjaya, 2008)
dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode
secara spesifik. 5. Taktik Pembelajaran
Merupakan gaya seseorang dalam
6. Model Pembelajaran melaksanakan metode atau teknik
Merupakan bentuk pembelajaran yang pembelajaran tertentu yang sifatnya
tergambar dari awal sampai akhir yang individual.
disajikan secara khas oleh guru.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:

Student Centered Teacher Centered


Berpusat Pada Guru Approach Approach Berpusat Pada Siswa
Pada pendekatan jenis ini Pada pendekatan jenis ini
guru menjadi subjek utama guru melakukan
dalam proses pembelajaran. pendekatan dengan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
berperan aktif dalam
proses pembelajaran.

Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran

1 2 3 4 5
Sebagai pedoman Memberikan garis-garis Menilai hasil-hasil Mendiaknosis masalah- Menilai hasil penelitian
umum dalam menyusun rujukan untuk pembelajaran yang telah masalah belajar yang dan pengembangan
langkah-langkah metode perancangan dicapai. timbul, yang telah dilaksanakan.
pembelajaran yang akan pembelajaran.
digunakan.
Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran

1 Pendekatan 6 Pendekatan PROSES


KONSTRUKTIVISME

2 Pendekatan 7 Pendekatan OPEN-ENDED


KONTEKSTUAL/CTL

3 Pendekatan DEDUKTIF 8 Pendekatan SAINTIFIC

Pendekatan INDUKTIF 9 Pendekatan SAINS,


4 TEKNOLOGI,
MASYARAKAT
5 Pendekatan KONSEP
1
Pendekatan Kontruktivisme
Pengertian

Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan


dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat
kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang
dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang
didasarkan pada pengetahuan.

Ciri-ciri

• Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,


pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat
dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian
atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat
menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman
dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
• Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada
keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
• Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam
menentukan apa yang mereka pelajari.
Langkah-langkah Pendekatan Kontruktivisme
Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
1 Pengetahuan awal yang sudah dimiliki peserta didik akan menjadi
dasar awal untuk mempelajari informasi baru. Langkah ini dapat
dilakukan dengan cara pemberian pertanyaan terhadap materi yang
akan dibahas.
Pemerolehan pengetahuan baru 2
Pemerolehan pengetahuan perlu dilakukan secara keseluruhan
tidak dalam paket yang terpisah-pisah.

3 Pemahaman pengetahuan
Siswa perlu menyelidiki dan menguji semua hal yang
memungkinkan dari pengetahuan baru siswa.

Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh 4


Siswa memerlukan waktu untuk memperluas dan memperhalus
5 stuktur pengetahuannya dengan cara memecahkan masalah yang
di temui.
Melakukan refleksi.

Pengetahuan harus sepenuhnya dipahami dan diterapkan secara


Nurhadi (2003:39)
luas, maka pengetahuan itu harus dikontekstualkan dan hal ini
memerlukan refleksi.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan
Kontruktivisme

Kelebihan Kekurangan

• Dengan menggunakan pendekatan • Siswa masih kesulitan dalam menemukan


konstruktivisme siswa akan aktif dalam sendiri jawabannya
pembelajaran • Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi
• Menjadikan proses pembelajaran tersebut siswa yang lemah
menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa • Siswa yang pandai kadang-kadang tidak sabar
• Siswa membangun sendiri pengetahuannya dalam menanti temannya yang belum selesai.
maka siswa tidak mudah lupa dengan
pengetahuannya
• Suasana dalam proses pembelajaran
menyenangkan karena menggunakan realitas
kehidupan sehingga siswa tidak cepat bosan
belajar
• Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka,
karena setiap jawaban siswa ada penilaiannya
• Memupuk kerjasama dalam kelompok.
2
Pendekatan Kontekstual / Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001).

Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana
mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk
belajar yang penting, yaitu :
1. Mengaitkan.
Strategi yang paling hebat dan 3. Menerapkan. 5. Mentransfer.
merupakan inti konstruktivisme. Siswa menerapkan suatu
Peran guru membuat
Guru menggunakan strategi ini konsep ketika ia malakukan
bermacam-macam pengalaman
ketika ia mengkaitkan konsep kegiatan pemecahan masalah.
belajar dengan fokus pada
baru dengan sesuatu yang Guru dapet memotivasi siswa
pemahaman bukan hapalan.
sudah dikenal siswa. Jadi dengan memberikam latihan
dengan demikian, mengaitkan yang realistic dan relevan.
apa yang sudah diketahui siswa
dengan informasi baru.

2. Mengalami. 4. Kerjasama.
Merupakan inti belajar Siswa yang bekerja secara
kontekstual dimana mengaitkan individu sering tidak membantu
berarti menghubungkan kemajuan yang signifikan.
informasi baru dengan Sebaliknya, siswa yang bekerja
pengelaman maupun secara kelompok sering dapat
pengetahui sebelumnya. Belajar mengatasi masalah yang
dapat terjadi lebih cepat ketika komplek dengan sedikit bantuan.
siswa dapat memanipulasi Pengalaman kerjasama tidak
peralatan dan bahan serta hanya membanti siswa
melakukan bentuk-bentuk mempelajari bahan ajar, tetapi
penelitian yang aktif. konsisten dengan dunia nyata.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pendekatan
Kontekstual
Hal-hal yang diperlukan untuk mencapai sejumlah hasil yang diharapkan dalam penerapan pendekatan
kontekstual adalah sebagai berikut :

1. Guru yang berwawasan. Maksudnya yaitu guru yang berwawasan dalam penerapan dan pendekatan.
2. Materi dalam pembelajaran.Dalam hal ini guru harus bisa mencari materi pembelajaran yang dijiwai oleh konteks
perlu disusun agar bermakna bagi siswa.
3. Strategi metode dan teknik belajar dan mengajar. Dalam hal ini adalah bagaimana seorang guru membuat siswa
bersemangat belajar, yang lebih konkret, yang menggunakan realitas, lebih aktual, nyata/riil, dsb.
4. Media pendidikan. Media yang digunakan dapat berupa situasi alamiah, benda nyata, alat peraga, film nyata yang
mana perlu dipilih dan dirancang agar sesuai dan belajar lebih bermakna.
5. Fasilitas.Media pendukung pembelajaran kontekstual seperti peralatan dan perlengkapan, laboratorium, tempat
praktek, dan tempat untuk melakukan pelatihan perlu disediakan.
6. Proses belajar dan mengajar. Hal ini ditujukan oleh perilaku guru dan siswa yang bernuansa pembelajaran
kontekstual yang merupakan inti dari pembelajaran kontekstual.
7. Kancah pembelajaran.Hal ini perlu dipilih sesuai dengan hasil yang diinginkan.
8. Penilaian.Penilaian/evaluasi otentik perlu diupayakan karena pada pembelajaran ini menuntut pengukuran prestasi
belajar siswa dengan cara- cara yang tepat dan variatif, tidak hanya dengan pensil atau paper test.
9. Suasana. Suasana dalam lingkungan pembelajaran kontekstual sangat berpengaruh karena dapat mendekatkan
situasi kehidupan sekolah dengan kehidupan nyata di lingkungan siswa.
Karakteristik Pendekatan
Kontekstual / Contextual
Teaching and Learning (CTL)
• Kerjasama.
• Saling menunjang.
• Menyenangkan, tidak membosankan.
• Belajar dengan bergairah.
• Pembelajaran terintegrasi.
• Menggunakan berbagai sumber.
• Siswa aktif.
• Sharing dengan teman.
• Siswa kritis guru kreatif.
• Dinding dan lorong-lorong penuh dengan
hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel,
humor dan lain-lain.
• Laporan kepada orang tua bukan hanya
rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
pratikum, karangan siswa dan lain-lain
Simple Portfolio
Presentation
Langkah-langkah
Pendekatan Kontekstual
Mengkaji materi pelajaran yang akan
1 diajarkan.

Mengkaji konteks kehidupan siswa


2 sehari-hari.

Memilih materi pelajaran yang dapat


3 dikaitkan dengan kehidupan siswa.

Menyusun persiapan proses KBM yang telah


4 memasukkan konteks dengan materi
pelajaran

Melaksanakan proses belajar mengajar


5 kontekstual.
Simple Portfolio
Melakukan penilaian otentik terhadap
6 apa yang telah dipelajari siswa. Presentation
3
Pendekatan Deduktif
Pengertian

Menurut Setyosari (2010:7) menyatakan bahwa “Berpikir deduktif merupakan proses berfikir yang didasarkan pada
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus dengan menggunakan logika
tertentu.”

Hal serupa dijelaskan oleh Sagala (2010:76) yang menyatakan bahwa: Pendekatan deduktif adalah proses penalaran
yang bermula dari keadaaan umum kekeadaan yang khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan
menyajikan aturan, prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum itu
kedalam keadaan khusus.

Dari penjelasan beberapa teori dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan deduktif adalah cara berfikir dari hal yang
bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.

Penggunaan Pendekatan Deduktif

Menurut Yamin (2008:89) pendekatan deduktif dapat dipergunakan bila:


• Siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari,
• Isi pelajaran meliputi terminologi, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berfikir kritis,
• Pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan pembicaraan yang baik,
• Waktu yang tersedia sedikit.
Langkah-langkah Pendekatan
Deduktif

Guru memilih konsep, prinsip, aturan


1 yang akan disajikan dengan
pendekatan deduktif,
Guru menyajikan aturan, prinsip yang
2 berifat umum, lengkap dengan definisi
dan contoh-contohnya,
Guru menyajikan contoh-contoh khusus
3 agar siswa dapat menyusun hubungan
antara keadaan khusus dengan aturan
prinsip umum,
Guru menyajikan bukti-bukti untuk
4 menunjang atau menolak kesimpulan
bahwa keadaan khusus itu merupakan
gambaran dari keadaan umum.
Simple Portfolio
Presentation
Sagala (2010:76)
4
Pendekatan Induktif
Pengertian

Berbeda dengan pendekatan deduktif yang menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat umum, maka
pendekatan induktif (inductif approach) menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus. Metode
induktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.

Yamin (2008:89) menyatakan bahwa, Pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau sebab
yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan,
menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal
dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan.

Penggunaan Pendekatan Induktif

Menurut Yamin (2008:90) pendekatan induktif dapat dipergunakan bila:


• Siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut,
• Yang diajarkan berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan, dan pengambilan keputusan,
• Pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan terampil mengulang pertanyaan, dan
sabar,
• Waktu yang tersedia cukup panjang.
Langkah-langkah Pendekatan
Induktif
Memilih dan mementukan bagian dari
1 pengetahuan (konsep, aturan umum, prinsip
dan sebagainya) sebagai pokok bahasan
yang akan diajarkan.
Menyajikan contoh-contoh spesifik dari
2 konsep, prinsip atau aturan umum itu
sehingga memungkinkan siswa menyusun
hipotesis (jawaban sementara) yang bersifat
umum.

Kemudian bukti-bukti disajikan dalam bentuk


3 contoh tambahan dengan tujuan membenarkan
atau menyangkal hipotesis yang dibuat siswa.

Kemudian disusun pernyataan tentang


4 kesimpulan misalnya berupa aturan umum yang
telah terbukti berdasarkan langkah-langkah
tersebut, baik dilakukan oleh guru atau oleh
Simple Portfolio
siswa.
Presentation
Sagala (2010:77)
5
Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar
dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep merupakan struktur mental
yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.

Ciri-ciri suatu konsep adalah


• Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
• Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
• Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
• Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalaman
• Konsep yang benar membentuk pengertian
• Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Langkah-langkah mengajar dengan Pendekatan
Konsep

Tahap Enaktik Tahap Ikonik

• Pengenalan benda konkret. Tahap ini adalah tahap


penguasaan konsep
• Menghubungkan dengan secara abstrak, seperti:
pengalaman lama atau berupa Menyebut nama, istilah,
pengalaman baru. Tahap simbolik siperkenalkan definisi, apakah siswa
dengan: Simbol, lambang, kode,
• Pengamatan, penafsiran tentang sudah mampu
seperti angka, huruf. kode, seperti mengatakannya.
benda baru.
(?=,/) dll. Membandingkan antara
contoh dan non-contoh untuk
menangkap apakah siswa cukup
mengerti akan ciri-cirinya. Memberi
nama, dan istilah serta defenisi.

Tahap Simbolik
6
Pendekatan Proses
Pengertian

Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.

• Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk
melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik.
• Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan
melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja,
ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.

Langkah-langkah

Suryosubroto (2002), ada langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang guru dalam menggunakan pendekatan proses
diantaranya:
1. Pemanasan, bertujuan untuk mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental,
emosional maupun fisik.
2. Proses belajar mengajar, hendaknya selalu mengikutsertakan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-
kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep,
merencanakan dan melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya
7 Pendekatan Open–Ended.
Pengertian

Pendekatan open-ended adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah terbuka (open-ended
problem), dimana satu masalah memiliki banyak solusi atau banyak cara penyelesaianya.

Adapun keterbukaan (openness) yang dimaksud diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yakni :
1. Prosesnya terbuka, Maksud dari proses yang terbuka ialah tipe soal yang diberikan mempunyai banyak cara
penyelesaian yang benar.
2. Hasil akhir terbuka, Hasil akhir terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar yang
banyak (multipel).
3. Cara pengembangan lanjutannya terbuka, cara pengembangan lanjutan terbuka, yaitu ketika siswa telah
selesai menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan mengubah kondisi dari
kondisi yang ada diawal

Tujuan

Dengan pendekatan open-ended, diharapkan masing-masing siswa memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah
menurut kemampuan dan minatnya, siswa dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat melakukan berbagai aktivitas
pelajaran, dan siswa dengan kemampuan yang lebih rendah masih dapat menyenangi aktivitas suatu pelajaran
menurut kamampuan-kemampuan mereka sendiri
8
Pendekatan Saintific
Pengertian

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua


jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
saintifik. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah,
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses


pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan:
1. Mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah),
2. Merumuskan masalah,
3. Mengajukan atau merumuskan hipotesis,
4. Menumpulkan data dengan berbagai teknik,
5. Menganlisis data,
6. Menarik kesimpulan dan
7. Mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
Pendekatan Saintific
Tujuan

• untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya


kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
• untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik.
• terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa
bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
• diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
• untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah
• Untuk mengembangkan karakter siswa

Prinsip

• Pembelajaran berpusat pada siswa


• Pembelajaran membentuk students’ self concept
• Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari,
menganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan prinsip.
• Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
• Pembelajaran meningkatkan motivasi
Langkah-langkah Pendekatan Saintific
Observing (mengamati)
1 Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau
dengan alat)

Questioning (menanya) 2
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau untuk mendapatkan informasi tambahan.

3 Associating (menalar)
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan eksperimen atau kegiatan mengamati.

Experimenting (mencoba) 4
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta
5 didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk
materi atau substansi yang sesuai.

Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan)


Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
9 Pendekatan Sains, Teknologi, dan
Masyarakat
Pengertian

Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau


pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM)
merupakan gabungan antara pendekatan konsep,
keterampilan proses, Inkuiri dan diskoveri serta
pendekatan lingkungan. Istilah Sains Teknologi
Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains
Technology

Tujuan

Tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta


didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu
mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam
masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan
keputusan yang telah diambilnya.
Metode-Metode Pembelajaran

Pengertian

Metodologi Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari guru dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam
melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan dari proses
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh guru.

Setiap metode pembelajaran memiliki rana pembelajaran yang paling menonjol, meskipun juga memilliki
rana pembelajaran yang lain. Rana pembelajaran ada 3 (tiga) macam, yaitu: rana kognitif (rana
perubahan pengetahuan), rana afektif (rana perubahan tingkah laku), dan rana psikomotorik (perubahan
atau peningkatan keterampilan).
1
Metode Ceramah
Pengertian

Metode ini merupakan cara konvensional, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan kepada
siswa, dimana pada umumnya peserta didik mengikuti proses pembelajaran secara pasif.

Menurut Sanjaya (2006), metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran ekspositori.

Kelebihan Kekurangan

• Tenaga pengajar dapat mengendalikan • Peserta didik lebih pasif karena hanya
kelas sepenuhnya. mendengarkan pengjar.
• Mendorong siswa agar berusaha melatih • Kegiatan belajar mengajar cenderung
fokus. membosankan.
• Proses pembelajaran lebih mudah • Beberapa siswa yang lebih menyukai
dilakukan. belajar visual akan kesulitan menerima
• Kegiatan belajar dapat diikuti banyak pelajaran.
peserta didik. • Proses pengajaran lebih fokus pada
pengertian kata-kata saja.
2
Metode Demonstrasi
Pengertian

Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Kelebihan Kekurangan

• Informasi lebih mudah dimengerti karena • Tidak semua materi pelajaran dapat
melalui praktik langsung. didemonstrasikan.
• Dapat meminimalisir kemungkinan • Tenaga pengajar harus orang yang
kesalahan pengertian karena bukti sangat paham mengenai materi yang
konkret terlihat. diajarkan.
• Siswa lebih mudah memahami informasi • Hanya efektif bila siswa tidak terlalu
yang disampaikan pengajar. banyak
3
Metode Diskusi
Pengertian

Metode diskusi adalah metode pembelajaran dengan cara mendorong peserta didik untuk berdialog dan
bertukar pendapat, dengan tujuan agar peserta didik dapat terdorong untuk berpatisipasi secara optimal.,
tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama.

Menurut Killen (1991), tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan peserta didik, serta untuk membuat
keputusan.

Kelebihan Kekurangan

• Mendorong siswa berfikir kritis. • Cenderung didominasi siswa yang suka


• Mendorong siswa untuk menyampaikan berbicara.
pendapatnya. • Diperlukan cara formal dalam
• Melatih siswa tentang toleransi dan menyampaikan pendapat.
menghargai pendapat orang lain. • Tema di dalam diskusi biasanya terbatas.
• Hanya cocok untuk kelompok kecil.
4
Metode Simulasi
Pengertian

Metode simulasi adalah metode pembelajaran dengan menyajikan pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu
(Sanjaya, 2006)

Kelebihan Kekurangan

• Memupuk keberanian dan percaya diri • Diperlukan persiapan yang matang agar
peserta didik proses simulasi berjalan sesuai skenario
• Dapat dijadikan sebagai bekal bagi • Pengalaman yang diperoleh melalui
peserta didik dalam menghadapi situasi simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
yang sebenarnya kelak dengan kenyataan dilapangan.
• Dapat meningkatkan gairah peserta didik
dalam proses pembelajaran
• Mempermudah peserta didik
membayangkan bentuk, atau gambaran
suatu proses.
5
Metode Penugasan
Pengertian

Metode penugasan adalah metode penyajian bahan dengan cara guru memberikan tugas tertentu agar
peserta didik melakukan kegiatan belajar. Metode ini digunakan sebagai jalan keluar apabila guru
menemukan bahan atau materi dengan bobot yang banyak sementara waktu yang tersedia hanya sedikit.

Kelebihan Kekurangan

• Memotivasi peserta didik secara • Peserta didik sulit untuk dikontrol apakah
individual maupun kelompok tugas dilakukan secara mandiri.
• Dapat mengembangkan kemandirian • Tidak mudah untuk memberikan tugas
peserta didik diluar pengawasan guru yang sesuai dengan perbedaan individu
• Dapat membina tanggung jawab dan peserta didik
disiplin • Apabila bentuk penugasan tidak variatif,
• Dapat mengembangkan kreativitas maka akan menimbulkan sikap bosan
peserta didik. dalam belajar bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai