Anda di halaman 1dari 30

METODE PEMBELAJARAN

Perkembangan
Pembelajaran Matematika
Perkembangan Pendidikan
Matematika di dunia

Perkembangan teori belajar baik bersifat


umum, maupun belajar matematika

Tuntutan perkembangan teknologi Perubahan pandangan tentang hakekat


dan ilmu pengetahuan matematika dan pembelajaran

Perkembangan Pendidikan
Matematika di Indonesia

Perubahan substansi kurikulum


Perubahan dalam proses pembelajaran di kelas
Inovasi Teori Pembelajaran
Ditinjau dari Perubahan Kurikulum
No. Kurikulum Teori Belajar
1. Kurikulum 1968 Dominan pada Skinner
2. Kurikulum 1975 Bersifat Campuran : Thorndike, Piaget, Bruner, Skinner, Gagne
3. Kurikulum 1984 Bersifat Campuran : Thorndike, Piaget, Bruner, Skinner, Gagne
4. Kurikulum 1994 SD : Skinner, SMP dan SMU : Bersifat Campuran
5. Kurikulum 1999 SD : Skinner, SMP dan SMU : Bersifat Campuran
6. KBK 2002 Dominan pada Piaget, Vygotsky
7. KTSP 2004 Dominan pada Piaget, Vygotsky
8. Kurikulum 2013 Dominan pada Piaget, Gestalt, Bruner, Vygotsky
Struktur Proses Mengajar
Model Pembelajaran

Pendekatan

Strategi

Metode

Teknik
PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Menurut Ruseffendi (2006) pendekatan merupakan suatu jalan, cara,


atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam
pencapaian tujuan pengajaran dilihat dari sudut bagaimana proses
pengajaran atau materi pengajaran itu, umum atau khusus, dikelola.

Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,


yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Jenis Pendekatan
Ditinjau dari peran aktif dalam proses pembelajaran, terdapat
dua jenis pendekatan, yaitu:
Berpusat pada guru Berpusat pada siswa
(teacher centered approach) (student centered approach)
Pembelajaran yang menempatkan Pembelajaran yang menempat-
siswa sebagai objek dalam belajar kan siswa sebagai subjek
dan kegiatan bersifat klasik. Guru dalam belajar dan kegiatan
menempatkan diri sebagai orang belajar bersifat modern. Pada
yang serba tahu dan sebagai satu- pendekatan ini siswa memiliki
satunya sumber belajar. Peran kesempatan terbuka untuk me-
siswa pada pendekatan ini adalah lakukan kreativitas dan me-
melakukan aktivitas sesuai dengan ngembangkan potensinya me-
petunjuk guru. Siswa hampir tidak lalui aktivitas secara langsung
mempunyai kesempatan untuk me- sesuai dengan minat dan kei-
lakukan aktivitas sesuai minatnya. nginannya.
Jenis Pendekatan
Ditinjau dari cara yang ditempuh guru, Suherman dkk (2003) menjelaskan
pendekatan pembelajaran (matematika) sebagai cara guru dalam
melaksanaan pembelajaran (matematika) agar konsep yang disajikan bisa
beradaptasi dengan siswa.
Ada dua jenis pendekatan yaitu :

Pendekatan yang bersifat pedagogik Pendekatan yang bersifat materi


Cara guru melaksanakan pembela- Cara guru melaksanakan pembe-
jaran agar siswa dapat mengadap- lajaran matematika di mana da-
tasi konsep yang disajikan ke dalam lam menyajikan konsep matema-
struktur kognitifnya, yang sejalan de- tika melalui konsep matematika
ngan cara guru menyajikan bahan lain yang telah dimiliki siswa.
tersebut.
Beberapa Pendekatan
Bersifat Pedagogik
Beberapa pendekatan yang bersifat pedagogik, antara lain:
Parsial, Holistik, Terpadu, Tematik, Spiral, Induktif, Deduktif, CBSA, dsb.
Menurut Suryadi (2011), terdapat beberapa pendekatan baru yang
menjadi acuan upaya perbaikan pembelajaran baik bagi para peneliti
maupun guru-guru matematika di lapangan, antara lain :
Pendekatan Karakteristik Proses Pembelajaran
RME Masalah kontekstual, pemodelan, kontribusi dan produksi
siswa, interaktif, dan adanya keterkaitan
Kontekstual Masalah kontekstual, pemodelan, bertanya, pembelajaran
kelompok, menemukan, koneksi, refleksi, penilaian otentik
Open-Ended Masalah terbuka (memiliki jawaban benar lebih dari satu),
kreatif, pola pikir matematis (menginvestigasi berbagai
strategi dan mengelaborasi permasalahan) untuk menjawab
pertanyaan dengan banyak cara
STRATEGI PEMBELAJARAN
Ruseffendi (2006), strategi belajar adalah strategi siswa mempelajari konsep-konsep
bidang studi dan menyelesaikan soal-soalnya. Sementara itu, strategi mengajar
adalah strategi yang dipergunakan guru dalam mengolah materi bidang studi
untuk pengajaran.
Kemp (Sanjaya, 2010), strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Ditinjau dari kegiatan pembelajaran, Rowntree (Sanjaya, 2010) menyatakan
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi:
(1) exposition-discovery learning;
(2) group-individual learning .
Sementara itu, ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya:
(1) strategi pembelajaran induktif
(2) strategi pembelajaran deduktif.
Jenis Strategi Pembelajaran
Groups-individual learning
Exposition-discovery
learning
Strategi individual dilakukan oleh
siswa secara mandiri. Strategi ini
Strategi Exposition; bahan pelajaran memperhatikan kemampuan
disajikan siswa dalam bentuk jadi, individu siswa. Contohnya belajar
sehingga siswa dituntut untuk melalui modul, atau belajar bahasa
menguasai bahan tsb. Guru melalui audio.
berfungsi sbg penyampai informasi. Strategi grup dilakukan oleh siswa
Strategi Discovery; bahan pelajaran secara beregu. Bentuk belajar
dicari dan ditemukan sendiri oleh kelompok ini bisa dilakukan dalam
siswa melalui berbagai aktivitas. kelompok besar/klasikal atau
Guru sbg fasilitator dan pembimbing kelompok kecil. Strategi ini
bagi siswanya. menganggap setiap individu sama.
Jenis Strategi Pembelajaran
Ditinjau dari cara penyajian dan pengolahan kegiatan pembelajaran,
pendekatan dikelompokkan menjadi:
Deduktif
Strategi pembelajaran dengan mempelajari konsep-konsep terlebih
dahulu kemudian dicari kesimpulan; atau dimulai dari hal abstrak
kemudian menuju hal konkrit.
Induktif
Dimulai dengan hal konkrit atau contoh kemudian dihadapkan pada
materi yang kompleks dan sukar.
METODE PEMBELAJARAN

Menurut Ruseffendi (2006) metode mengajar merupakan cara mengajar


atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk setiap
pelajaran atau bidang studi.
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa Metode Mengajar

Ruseffendi (2006) menyatakan beberapa metode mengajar yang dapat


diterapkan untuk mencapai tujuan instruksional secara optimal diantaranya:

Ceramah Ekspositori Demonstrasi


Latihan Hafal dan Praktek Tanya-Jawab Diskusi (Panel, Simposium,
Lokakarya, Seminar)
Permainan Laboratorium Pengalaman Lapangan
Karyawisata Penemuan Inkuiri
Pemecahan Masalah Pemberian Tugas Pengajaran Beregu
Teknik Pembelajaran
Teknik mengajar adalah cara mengajar yang memerlukan keahlian
khusus dan atau bakat (Ruseffendi, 2006).
Teknik pembelajaran diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah
pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan
kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
TEKNIK PEMBELAJARAN
1. Teknik Umum
Teknik umum: cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang
studi. Contohnya:
a. Teknik ceramah
b. Teknik tanya jawab
c. Teknik diskusi
d. Teknik ramu pendapat
e. Teknik pemberian tugas
f. Teknik latihan
g. Teknik inquiri
h. Teknik demonstrasi
i. Teknik simulasi
Teknik ceramah; penuturan secara lisan oleh guru di dalam kelas.
Tanya jawab; metode mengajar di mana guru menanyakan hal-hal yang
bersifat faktual
Diskusi; guru memberikan pertanyaan yang jawabannya menggunakan
informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Pemberian tugas; guru memberikan tugas, siswa mempelajari kemudian
melaporkan hasilnya.
Latihan; cara mengajar dengan memberikan latihan terhadap apa yang
dipelajari.
Inquiri; siswa diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah sehingga
dapat menemukan cara pemecahannya.
2. Teknik Khusus
Teknik khusus: cara mengajarkan bahan-bahan pelajaran bidang tertentu.
Contohnya:
a. Teknik mengarang gambar
b. Teknik meringkas
c. Teknik menyadur
d. Teknik melanjutkan karangan
e. Teknik mendeskripsikan objek
MODEL PEMBELAJARAN
Gunter (Santyasa, 2005), mendefinisikan: an instructional model is a step-by-step
procedure that leads to specific learning outcomes.
Joyce & Weil (Santyasa, 2005), mendefinisikan model pembelajaran sebagai
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran.
Syahza dan Irianti (2008) mendefinisikan model Pembelajaran sebagai Pola yang
menggambarkan urutan alur tahap-tahap kegiatan (sintaks) keseluruhan yang
pada umumnya disertai dengan rangkaian kegiatan pembelaran yang dilakukan
guru dan siswa.
Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar sehingga model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
MODEL PEMBELAJARAN
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Bruce Joyce dan Marsha Weil, ada 4 (empat) kelompok model pembelajaran,
yaitu:
(1) model interaksi sosial;
(2) model pengolahan informasi;
(3) model personal-humanistik; dan
(4) model modifikasi tingkah laku.
Seringkali penggunaan istilah model pembelajaran diidentikkan dengan strategi
pembelajaran.
Ciri Model Pembelajaran

(1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya,
(2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa
belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai),
(3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan
(4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
itu dapat tercapai.
(Santoso, 2011)
1. Mengajar dalam masyarakat yang multikultur
2. Mengajar untuk mengkonstruksi atau menyajikan
pembelajaran yang bermakna
3. Menciptakan pembelajaran yang aktif
4. Mengaplikasikan teknologi sebagai alat bantu,
maupun sumber informasi dalam proses
pembelajaran
A way of
thinking and
acting

A way of
investigating
Process
Science
process skills

Sains
Life skills

A body of
Product
knowledge
Knowledge Based Competence Based
(Sains sebagai Produk) (Sains sebagai proses)

Teori Belajar
Teori belajar Behavioristis
Konstruktivis/kognitivis/Humanistis

Penilaian
Penilaian otentik
Konseptual

Teacher Student
Centered centered
PERBEDAAN TEORI BELAJAR
BEHAVIORISME DAN KONSTRUKTIVISME
Behaviorisme Konstruktivisme
Mempelajari tentang tingkah laku Studi tentang perubahan kognitif
Belajar jika ada stimulus Belajar adalah proses aktif dan konstruktif
Proses pembelajaran Proses pembelajaran
-Latihan berulang /drill -Konstruksi pengetahuan melalui
pengamatan hal-hal kontekstual atau
pengalaman
-Mengubah informasi menjadi proses
mental
Motivasi bersifat ekstrinsik Motivasi bersifat intrinsik
Teacher centered Student centered
Hasil belajar Hasil belajar
-Pengetahuan yang terstruktur -Life skills
- Basic skills - Kemampuan problem solving
BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME

Problem Based Learning


Discovery Learning
PROBLEM BASED LEARNING

Prinsip PBL
1. Pengembangan Basic Concept
2. Pendefinisian masalah
3. Pembelajaran mandiri
4. Pertukaran pengetahuan
5. Penilaian yang memadukan aspek pengetahuan,
kecakapan, dan sikap
PERAN GURU, SISWA DAN
MASALAH DALAM PBL
TAHAPAN MODEL PBL
Fase- fase Perilaku Guru
Fase 1 Menjeleskan tujuan pembelajaran
Orientasi siswa kepada masalah
Fase 2 Membantu mendefinisikan dan
Mengorganisasi siswa mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan
masalah yang diberikan
Fase 3 Mendorong siswa mengumpulkan
Penyelidikan individu dan informasi yang sesuai,
kelompok melaksanakan eksperimen
Fase 4 Membantu siswa menyiapkan
Mengembangkan dan menyajikan karya
hasil karya
Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar atau
Menganalisa dan mengevaluasi hasil kerja
proses pemecahan masalah
DISCOVERY LEARNING

Pada prinsipnya discovery learning menekankan pada proses


menemukan konsep baru yang sebelumn ya tidak diketahui,
siswa didorong untuk mengonstruksi pengetahuannya sendiri
melalui proses pencarian informasi, verifikasi sehingga
didapatkan pengetahuan baru berdasarkan hasil penarikan
kesimpulan.
Masalah yang diberikan pada pembelajaran Discovery Learning,
masalah yang diberikan pada siswa adalah masalah yang
direkayasa oleh guru dan sudah disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
PROSEDUR ATAU TAHAPAN
PEMBELAJARAN MODEL
DISCOVERY LEARNING

1. Stimulation (pemberian ransangan belajar)


2. Problem statement (identifikasi masalah)
3. Data collection
4. Data processing
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (penarikan kesimpulan)

Anda mungkin juga menyukai