Anda di halaman 1dari 87

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif ,


menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.

(Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19)


Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai
strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik.

Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi


keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
guru di kelas

Dalam model pembelajaran terdapat


strategi pencapaian kompetensi peserta
didik dengan pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran
 Strategi Belajar Mengajar adalah suatu prosedur tersendiri
untuk mengajarkan topik tertentu dalam pembelajaran
(Bell, 1978).
 Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
 Dick and Carey (1985): Strategi pembelajaran adalah
suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk meningkatkan
hasil belajar siswa
 Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan
dalam pembelajaran.
 Menurut Sanjaya (2007), ada beberapa strategi
pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang
guru:
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal.
Merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru.
2. Strategi Pembelajaran Inquiry
Rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab
antara guru dan siswa.
Merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada siswa (student centered
approach).
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
4. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir
Strategi yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan
berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman
anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajarkan.
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.

10
6. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat
diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri
pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
7. Strategi Pembelajaran Afektif
Pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang
mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui
situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan
berdasarkan nilai yang dianggapnya baik.

11
 Cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
sistematis dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan
sehingga proses belajar berjalan dengan baik.
 Metode digunakan oleh guru untuk menciptakan
lingkungan belajar dan untuk menentukan sifat
dari aktivitas di mana guru dan siswa akan terlibat
selama pembelajaran. Sementara metode tertentu
sering dikaitkan dengan strategi tertentu, beberapa
metode dapat ditemukan dalam berbagai strategi.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif.
2. Metode Diskusi (Discussion method)
Metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi
bersama (socialized recitation).
3. Metode demontrasi (Demonstration method)
Metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 14
4. Metode Ceramah Plus
Metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode,
yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.
5. Metode Resitasi (Recitation Method)
Suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat
resume dengan kalimat sendiri.
6. Metode Percobaan (Experimental Method)
Metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
7. Metode Karya Wisata
Suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta
didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

15
8. Metode Latihan Keterampilan (Drill Method)
Suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan
keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu,
bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya.
9. Metode Mengajar Beregu (Team Teaching Method)
Suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu
orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah
seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
10. Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching Method)
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar
yang dibantu oleh temannya sendiri
11. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)
Suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu
diminta pemecahannya.

16
12. Metode Perancangan ( Project Method )
Suatu metode mengajar dimana pendidik harus
merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek
kajian.
13. Metode Bagian ( Teileren Method )
Suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-
sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung
lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan
masalahnya.
14. Metode Global (Ganze method )
suatu metode mengajar dimana siswa diminta membaca
keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang
dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi
tersebut.

17
15. Metode Discovery
(a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b)
Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa,
(c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul
dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan
menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode
ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode
penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan
probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan
bermasyarakat.
16. Metode Inquiry
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena
itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka
dalam kegiatan intelektual.

18
 Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
 Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
 Keterampilan/Teknik Mengajar merupakan perilaku
pembelajaran yang paling spesifik.
 Merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan
metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam
taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu
cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia
memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya
lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak
menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu.
 Keterampilan/Teknik Mengajar seperti:
1. Keterampilan bertanya,
2. Keterampilan Memberi Penguatan (reinforcement)
3. Keterampilan Berdiskusi,
4. Keterampilan Memberikan Petunjuk,
5. Keterampilan Menjelaskan,
6. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran,
7. Keterampilan Perencanaan, Penataan, dan
Pengelolaan.
 Model Pembelajaran merupakan proses instruksional umum
yang dapat digunakan untuk berbagai topik dalam berbagai mata
pelajaran.
 Model pembelajaran merupakan tingkat terluas dari proses
pembelajaran yang menyajikan orientasi filosofis pembelajaran.
 Model Pembelajaran digunakan untuk memilih dan menyusun
strategi pembelajaran, metode, keterampilan, dan kegiatan siswa
untuk penekanan pembelajaran tertentu.
 Dalam setiap model pembelajaran, dapat digunakan beberapa
strategi. Strategi menentukan pendekatan guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Strategi dapat digolongkan sebagai strategi
langsung, tidak langsung, interaktif, pengalaman, atau
independen.
Kemp (1995)
Akhmad Sudrajat (2008)
MODEL PEMBELAJARAN
Pemrosesan
Informasi
STRATEGI PEMBELAJARAN
Langsung
METODE PEMBELAJARAN
Behavioral Inquiry
Tidak Ceramah KETERAMPILAN
Langsung Bertanya
Simulasi
MENGAJAR
Reinforcement Menjelaskan

Studi Kasus Berdiskusi Membuka dan


Menutup Pelj.
Interaksi Interaktif Cooperative Memberi
Sosial Learning Petunjuk Perencanaan,
Debat Penataan dan
Pengelolaan
Eksperimental/ Diskusi
Pengalaman

Personal Belajar Mandiri


 Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk
semua mata pelajaran atau untuk semua materi

 Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan di


dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:
1. tujuan pembelajaran
2. sifat materi pelajaran
3. ketersediaan fasilitas
4. kondisi peserta didik
5. alokasi waktu yang tersedia
1. Sintaks yaitu: tahap-tahap kegiatan dari model itu
2. Sistem Sosial: situasi atau suasana dan norma yang berlaku
dalam model tersebut
3. Prinsip reaksi: pola kegiatan yang menggambarkan
bagaimana seharusnya pengajar melihat dan
memperlakukan peserta didik, termasuk bagaimana
seharusnya pengajar memberi respon terhadap mereka.
4. Sistem pendukung: segala sarana, bahan dan alat yang
diperlukan untuk melaksanakan model tersebut.
5. Dampak instruksional : hasil belajar yang dicapai
langsung dengan cara mengarahkan peserta didik pada
tujuan yang diharapkan
6. Dampak pengiring: hasil belajar lainnya yang dihasilkan
oleh suatu proses pembelajaran
1. Kelompok model Pengelolahan Informasi
(The Information Processing model)
2. Kelompok model personal (The personal
models)
3. Kelompok model sosial (the social models)
4. Kelompok model sistem perilaku (the
behavioral model)
Kelompok Model Pengolahan Informasi
 Pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan
internal manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan
mengorganisasi data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan
jalan pemecahannya serta menggembangkan bahasa untuk
mengungkapkannya.
 Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
 Pencapaian konsep (Concept Attainment)
 Berpikir induktif (Inductive thinking)
 Latihan penelitian (Inquiry Training)
 Pemandu awal (Advance Organizer)
 Memorisasi (Memorization)
 Pengembangan intelek (Developing Intellect)
 Penelitian Ilmiah (Scientific Inquiry)
Kelompok Model Personal
 Memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha
menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga manusia
menjadi semakin sadar diri dan bertanggungjawab atau tujuannya.
 Model yang termasuk dalam kelompok ini:
 Pengajaran tanpa arahan (Non Directive Teaching)
 Sinektiks (Synectics Model)
 Latihan kesadaran (Awarenes Training)
 Pertemuan Kelas (Classroom Meeting)
Kelompok Model Sosial
 Model ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama
 Model dalam kelompok ini terdiri dari:
 Investigasi kelompok (Group invetigation)
 Bermain peran (Role Playing)
 Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Inquiry)
 Latihan Laboratoris (Laboratory Training)
 Penelitian Ilmu Sosial (Social Science Inquiry)
Kelompok Model Sistem Perilaku
 Dasar teoritiknya adalah teori-teori belajar sosial, sedang yang
menjadi dasar pemikiran adalah sistem komunikasi yang
mengkoreksi sendiri yang memodifikasi perilaku dalam
hubungannya dengan bagaimana tugas dijalankan dengan
sebaik-baiknya.
 Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
 Belajar tuntas (Mastery learning)
 Pembelajaran langsung (Direct Instruction)
 Belajar kontrol diri (Self control learning)
 Latihan pengembangan ketrampilan dan konsep (Training
for skill and concept development)
 Latihan Asertif (Assertive training)
 Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta
didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis,
berbuat, dan pembentukan sikap
 Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan
kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
 Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator,
mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik
 Penggunaan berbagai metode, alat dan media
pembelajaran
CONTOH DAPAT DARI KASUS / GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN
KOMPTENSI DASAR (KD)

Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD Projector
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisis gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis
gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Kesimpulan
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan
materi
4. Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman
KEPALA BERNOMOR (SPENCER KAGAN, 1992)

Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan peserta didik yang nomornya
dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain, dst
6. Kesimpulan
(DANSEREAU CS., 1985)
Langkah-langkah :
1. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya
3. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan siapa yang berperan sebagai pendengar

4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-


ide pokok dalam ringkasannya. Peserta didik yang lain:
- Menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan peserta didik bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)

Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap peserta didik berdasarkan nomor terhadap tugas
yang berangkai
Misalnya : peserta didik nomor satu bertugas mencatat soal. Peserta didik nomor
dua mengerjakan soal dan peserta didik nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan
seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Peserta didik disuruh
keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa peserta didik bernomor
sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini peserta didik dengan tugas yang
sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1.Membentuk kelompok yang anggotanya + 4 orang secara heterogen
(prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.Guru menyajikan pelajaran
3.Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok
4.Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.Memberi evaluasi
6.Kesimpulan
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)

Langkah-langkah :
1. Peserta didik dikelompokkan ke dalam + 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub
bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian menjelaskan kepada teman satu tim mereka tentang sub bab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup
Kelompok Asal
(Home Groups) Expert Groups
1 1 1 2

4 2 4 2 1 1 2 2

3 3 1 2
3 4
1 1
3 3 4 4
4 2 4 2
3 4
3 3

Home Groups
1 1

4 2 4 2

3 3

1 1

4 2 4 2

3 3
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan sarana atau alat
pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
4. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap peserta didik, dibentuklah kelompok berpasangan dua
orang
4. Menugaskan salah satu peserta didik dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Menugaskan peserta didik secara bergiliran/diacak menyampaikan penjelasan teman
pasangannya. Sampai sebagian peserta didik sudah menyampaikan penjelasannya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami peserta
didik
7. Kesimpulan/penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai
alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai
kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan
atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
MENCARI PASANGAN (Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap peserta didik mendapat satu kartu
3. Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (soal jawaban)
5. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup
(FRANK LYMAN, 1985)

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Peserta didik diminta untuk berfikir tentang materi/ permasalahan yang
disampaikan guru
3. Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2
orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para peserta
didik
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok di
atas
3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk
berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap
pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak peserta didik membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari
sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang
sudah dipersiapkan
6. Masing-masing peserta didik berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang
sedang diperagakan
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik diberikan lembar kerja untuk
membahas penampilan masing-masing kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup
(SHARAN, 1992)
Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu
materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
yang bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi.
3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, peserta
didik menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat
tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar
peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Evaluasi
7. Penutup
Langkah-langkah :
1. Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya
atau peserta didik memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan
pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini
saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada
pasangan semula.
6. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian
7. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan
kepada peserta didik lainnya misalnya melalui bagan/peta
konsep.
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai
dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing
peserta didik
5. Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban di dalam kotak
yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda
benar () dan salah diisi tanda silang (x)
6. Peserta didik yang sudah mendapat tanda () vertikal atau horisontal, atau diagonal
harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan)

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4. Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh peserta didik memperhatikan demontrasi dan menganalisisnya.
6. Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman
peserta didik didemontrasikan.
7. Guru membuat kesimpulan.
PEMBELAJARAN LANGSUNG (ROSENSHINA & STEVENS, 1986)

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan cara belajar


peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah

Langkah-langkah :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS (STEVEN & SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar
kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
(SPENCER KAGAN)
“Peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke
dalam
3. Dua orang peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi
informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu
yang bersamaan
4. Kemudian peserta didik yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara peserta
didik yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5. Sekarang giliran peserta didik yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi.
Demikian seterusnya
MEDIA :

Buat kartu ukuran 10 X 10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata


lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang
ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5 X 2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah
yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi
atau diselipkan di telinga).
Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2. Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan di depan kelas
4. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti
dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik yang lainnya diberi kartu
yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian
ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. Peserta didik yang membawa
kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara
pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban
tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan tsb.
5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu
boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan, peserta didik
boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi
jawabannya.
6. Dan seterusnya
CONTOH KARTU - 1

 Aku adalah bagian dari komputer


 Aku adalah bagian dari hardware
 Tugasku untuk mengimput data berupa
huruf dan angka

NAH … SIAPA … AKU ?

Jawabannya adalah:
KEYBOARD
CONTOH KARTU - 2

LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI INDONESIA


KATA KONSEP

Penjajahan UU Kep/stb NO 91 Tahun 1992


Penderitaan Asas Demokrasi
Kemiskinan Ekonomi Rakyat
Solidaritas Alat Distribusi
Organisasi Koperasi Asas Pancasila
Aria Wirya Atmaja UUD 1945 Pasal 23
Bank Penolong & tabungan UU No 12 Tahun 1997
Koperasi Simpan Pinjam UU No 25 Tahun 1992
Budi Utomo Serikat Dagang Islam
Koperasi Konsumsi
Tugas :
a. Buatlah sekurang-kurangnya lima kalimat menurut
pendapatmu sendiri. Secara ringkas harus mencakup paling
sedikit 4 kata dari daftar di atas dan setiap kata dapat dipakai
berulang-ulang
b. Kerja kelompok : Diskusikanlah kalimat-kalimat anda
apabila kalimat anda sudah benar
c. Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan kembali untuk
mendapatkan kesimpulan
MEDIA :
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai kompetensi yang ingin dicapai

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3. Peserta didik menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam
kotak sesuai jawaban
4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak
CONTOH SOAL
1. Secara umum, software dibagi 2 yaitu sistem operasi dan sistem …….
2. Sistem yang pertama kali dijalankan pada saat komputer dinyalakan adalah
sistem ……..
3. Nama salah satu Sistem Operasi.
4. Perangkat keras yang berfungsi menyajikan tampilan visual kepada
pengguna komputer, disebut ……..
5. Perangkat Output untuk menghasilkan cetakan disebut …….
6. Perangkat Output untuk menghasilkan bunyi atau suara disebut …….
7. Perangkat untuk menginput huruf dan angka disebut ….
8. Perangkat yang berfungsi untuk memproses data atau perintah disebut
…….
Contoh Kotak Jawaban

P Y E N I O I P
I R U A N K S R
S B O R T E A I
A A N S R R R N
K S G I E T E T
I O P E R S P E
L D A A I S O R
P M O N I T O R
A R I N G G I T
MEDIA :
1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai
2. Buat jawaban yang diacak hurufnya

Langkah-langkah :
3. Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin
dicapai
4. Membagikan lembar kerja sesuai contoh
Contoh :
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom A.

A (Pertanyaan/Pernyataan) B (Jawaban/Kunci)
1. Secara umum, software dibagi 2 yaitu sistem operasi dan
1. RASIOPE .............
sistem …….
2. Sistem yang pertama kali dijalankan pada saat komputer 2. TORINOM ...........
dinyalakan adalah sistem …….. 3. RETNIRP ............
3. Nama salah satu Sistem Operasi.
4. Perangkat keras yang berfungsi menyajikan tampilan visual 4. REKASPE ...........
kepada pengguna komputer, disebut …….. 5. ODS...................
5. Perangkat Output untuk menghasilkan cetakan disebut …….
6. DRABOKEY ........
6. Perangkat Output untuk menghasilkan bunyi atau suara
disebut ……. 7. ROSESPRO .........
7. Perangkat untuk menginput huruf dan angka disebut …. 8. ISAKILPA.......
8. Perangkat yang berfungsi untuk memproses data atau perintah
disebut …….
MEDIA :
1. Kartu ukuran ± 10 x 15 cm sejumlah peserta. Tiap kartu berisi sub
materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya), materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
2. Kartu contoh sejumlah peserta didik
3. CONTOH Kartu :
NAMA PESERTA DIDIK :
SUB MATERI :
NAMA YANG DIBERI
1.
2
3.
4. dst.
Lanjutan

Langkah-langkah :
1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap peserta didik diberi masing-
masing satu kartu untuk dipelajari (dihafal) lebih kurang 5 menit
4. Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling
memberi informasi. Tiap peserta didik harus mencatat nama pasangannya pada
kartu contoh.
5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima
materi masing-masing (take and give).
6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan peserta didik pertanyaan yang tak
sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
8. Kesimpulan
Langkah-langkah :
 Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
 Guru menyajikan materi secukupnya.
 Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara
heterogen.
 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
 Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan
menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
 Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang
dipandu oleh Guru.
 Kesimpulan.
Media : Siapkan blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum
lengkap
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyampaikan materi secukupnya atau peserta didik disuruh membacakan
buku atau modul dengan waktu secukupnya
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap
(lihat contoh).
5. Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang
tersedia.
6. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta didik
membaca sampai mengerti atau hapal
8. Kesimpulan
(ARENDS 1998)

Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk


menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta didik diam
sama sekali

Langkah-langkah :
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning /
CL)
2. Tiap peserta didik diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap
peserta didik diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang peserta didik diserahkan.
Setiap bebicara satu kupon.
4. Peserta didik yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang
masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5. Dan seterusnya
Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat
kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan
pandangan dan pemikiran anggota lainnya

Caranya ….?
1. Salah satu peserta didik dalam masing-masing kelompok
menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya
mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
2. Peserta didik berikutnya juga ikut memberikan kontribusi-nya
3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah
perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan
Agar peserta didik saling berbagi informasi pada saat yang
bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat
secara teratur. Strategi ini cocok untuk materi yang
membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi
antar peserta didik

Caranya ….?
Caranya:
1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah peserta didik terlalu banyak
berdiri berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan
kelas. Kemungkinan lain adalah peserta didik berjajar di sela-sela
deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
3. Dua orang peserta didik yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi
informasi.
4. Kemudian satu atau dua peserta didik yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian
bergeser. Dengan cara ini masing-masing peserta didik mendapat
pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus
sesuai dengan kebutuhan
(SPENCER KAGAN 1992)
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan
informasi dengan kelompok lainnya.

Caranya :
1. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat)
orang
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua
kelompok yang lain
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi ke tamu mereka
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

Anda mungkin juga menyukai