Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP MANAJEMEN PROYEK DALAM PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Projek sistem informasi merupakan suatu kegiatan mengkoordinasikan
segala sesuatu dengan menggunakan perpaduan sumber daya manusia, teknik,
administratif, keuangan untuk mencapai tujuan pengembangan sistem informasi
dalam periode waktu tertentu. Dalam projek sistem informasi, terdapat empat fokus
yang dikelola, yaitu personil, produk, proses dan projek. Oleh karena itu dibutuhkan
pengelolaan yang sistematis, efektif dan terpadu. Aktifitas pengelolaan projek
sistem informasi tersebut selanjutnya disebut manajemen projek.
Manajemen projek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran
telah ditentukan. Selanjutnya, manajemen projek perangkat lunak diartikan sebagai
aktifitas manajemen rekayasa perangkta lunak, dimulai sebelum aktifitas teknis
diinisialisasi dan berlanjut pada keseluruhan batasan, perkembangan, dan
pemeliharaan perangkat lunak komputer.
Kegiatan Belajar 2 ini membahas konsep dan implementasi manajemen
projek dalam pengembangan sistem informasi. Kegiatan belajar ini membahas
pokok bahasan berikut:
a. Konsep dasar manajemen projek
b. Fungsi dan batasan manajamen projek
c. Metode dan analisis manajemen projek
d. Proposal projek sistem informasi
2. Relevansi
Manajemen projek pengembangan sistem informasi dalam Rekayasa
Perangkat Lunak (RPL) perlu dipandang melalui tiga dimensi besar literasi sains
(scientific literacy) yaitu konten sains, proses sains, dan konteks aplikasi sains.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang diperlukan untuk
memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia. Proses sains mengembangkan kemampuan memahami hakikat
sains, prosedur sains, serta kekuatan dan kelemahan sains. Konteks aplikasi sains
lebih pada kehidupan sehari-hari daripada kelas atau laboratorium. Kegiatan
Belajar 2 ini dibagi menjadi empat bahan kajian atau pokok bahasan yang mengacu
pada dimensi literasi sains (sains liyteracy).
Secara umum, tujuan Kegiatan Belajar 2 ini adalah untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada guru atau peserta PPG tentang
manajemen projek dalam pengembangan sistem informasi. Secara khusus, tujuan
Kegiatan Belajar 2 ini adalah agar peserta mampu: (1) Melaksanakan konsep dasar
manajemen projek pengembangan sistem informasi, (2) Menganalisis fungsi dan
batasan manajemen projek sistem informasi si obyek; dan (3) Menerapkan metode
dan analisa manajemen projek dalam pengembangan sistem informasi. (4)
Membuat proposal projek sistem informasi dengan menggunakan perangkat lunak
yang ada.
3. Petunjuk Belajar
Modul ini dirancang untuk memfasilitasi anda dalam melakukan kegiatan
belajar secara mandiri, jangan lupa berdoa sebelum mempelajarinya. Bacalah
modul dengan seksama, terutama bagian instruksi.
a. Pahami dulu tentang capaian pembelajaran mata kegiatan, sub capaian
pembelajaran mata kegiatan, dan pokok-pokok materi pada setiap Kegiatan
Belajar sebelum Anda mempelajari uraian materi.
b. Lakukan kajian terhadap uraian materi pada setiap Kegiatan Belajar dan
lengkapi informasi Anda dengan melihat berbagai media dan sumber belajar
yang telah disediakan serta menganalisis contoh penelitian atau kasus nyata
pada setiap topik materi.
c. Anda diharapkan juga dapat menguasai prinsip, teknik, dan aplikasi integrasi
pengetahuan keilmuan sains, pedagogi dan teknologi (technology pedagogy
and content knowledge/TPCK). Oleh karena itu, lakukan kajian terhadap
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
metode membelajaran yang telah disediakan pada setiap Kegiatan Belajar 2 ini.
Anda juga dapat menambahkan cara alternatif lain ketika Anda membelajarkan
topik tersebut pada peserta didik di sekolah
d. Keberhasilan proses pembelajaran pada PPG dalam Jabatan ini sangat tergantung
pada kesungguhan Anda dalam mengerjakan tugas dan tes yang telah disediakan
pada setiap Kegiatan Belajar. Kerjakanlah tugas dan latihan yang terdapat di
dalamnya dengan jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum Anda mengerjakannya.
e. Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul
f. Pelajari media dan sumber belajar lain yang relevan dengan materi
g. Anda diperbolehkan bertanya kepada instruktur jika dianggap perlu
h. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Jika
ada bagian yang belum anda pahami, cobalah terlebih dahulu mendiskusikan dengan
teman yang sedan mengerjakan bagian yang sama, sebelum Anda bertanya pada
instruktur. Jika perlu, berusahalah mencari tahu jawabannya pada sumber yang lain.
Kegiatan Belajar 2 ini menggunakan beberapa dukungan perangkat yang yang
harus disediakan. Peserta dapat menggunakan perangkat yang dimiliki tetapi harus
memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan semestinya. Perangkat-perangkat
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran modul ini adalah:
a. Personal Computer/Laptop yang sudah terinstal minimal OS Windows 7.
b. Aplikasi pengolah kata.
c. Aplikasi pengolah angka.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menganalisis prinsip-prinsip Rekayasa Perangkat Lunak beserta aplikasi terkait
dalam pembelajaran bidang studi Teknik Komputer dan Informatika
2. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi pada kegiatan belajar ini adalah:
a. Konsep dasar manajemen projek pengembangan sistem informasi.
b. Fungsi dan batasan manajemen projek sistem informasi.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
3. Uraian materi
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
projek membantu membedakan projek tersebut dari yang lainnya dalam organisasi.
Karakteristik utama dari projek adalah:
1) Penetapan tujuan
2) Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir
3) Biasanya melibatkan beberapa departemen dan kalangan profesional
4) Biasanya melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya
5) Waktu, biaya, dan kebutuhan yang spesifik
Poyek perangkat lunak mempunyai karakteristik tertentu yang membuat
projek software berbeda dengan projek lainnya. Karakteristik tersebut adalah:
1) Invisibility. Dalam sebuah projek software, kemajuannya tidak dapat dilihat
secara langsung dan berbeda dengan projek fisik lainnya misalnya pembuatan
jembatan dan sebagainya.
2) Complexity. Produk software memiliki lebih banyak kompleksitas daripada
projek fisik termasuk dari sisi biayanya.
3) Conformity. Pengembang software harus menyesuaikan kebutuhan software
dan kebutuhan dari klien. Hal ini perlu mendapat perhatian karena pada
dasarnya individual memiliki ketidak-konsistenan. Konsistensi mulai dari awal
hingga akhir menjadi hal yang penting dalam keberhasilan projek.
4) Flexibility. Software yang dapat diubah dengan mudah biasanya dilihat sebagai
sebuah kelebihan. Hal ini berarti tampilan sistem software diharapkan dapat
diubah dengan mudah untuk mengakomodasi perubahan lingkungan bisnis
organisasi dan komponen lainnya.
Setiap projek memiliki batasan yang berbeda terhadap ruang lingkup,
waktu, dan biaya yang biasanya disebut sebagai triple constraint (3 kendala). Setiap
manajer projek harus memperhatikan hal-hal penting dalam manajemen projek
(Schwalbe, 2014):
1) Ruang lingkup (scope)
Apa yang ingin dicapai dalam projek? produk atau layanan apa yang pelanggan
harapkan dari projek tersebut?
2) Waktu (time)
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Secara umum pada proses manajemen ada tiga bagian yang selalu ada tidak
terkecuali manajemen projek, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian
projek :
1) Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang meliputi upaya yang dilakukan
dan menentukan strategi yang tepat untuk merealisasikan tujuan dan target suatu
organisasi.
2) Penjadwalan
Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang
dibutuhkan oleh setiap aktivitas.
3) Pengendalian Projek
Pengendalian merupakan sebuah mekanisme untuk memantau kemajuan
dari suatu organisasi atau unit kerja terhadap tujuan atau target yang kemudian
mengambil tindakan-tindakan perbaikan jika diperlukan.
Dengan adanya manajemen proyek, akan terlihat jelas batasan mengenai
tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
tersebut. Apabila fungsi-fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan
jelas dan terstruktur, maka tujuan atau target dari proyek tersebut pun akan mudah
terwujud.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
a) Initiation
Sebuah projek dikatakan memasuki tahap ini jika sudah
mendapatkan beberapa dokumen seperti SPK (Surat Perintah Kerja),
Agreement, Statement of Work (SOW), Purchase Order atau bentuk
kesepakatan lainnya. Proses dari tahap ini menghasilkan dua dokumen
penting, yaitu
Project charter, berisi kebutuhan projek, seperti:
i) Project Manager
ii) Latar belakang kebutuhan organisasi terkait pelaksanaan suatu
projek (background)
iii) Target yang ingin dicapai (goal)
iv) Penjelasan mengenai solusi atau produk yang akan
diimplementasikan (product description)
v) Kriteria sukses suatu projek (project success criteria)
vi) Kendala-kendala yang akan dihadapi (risk)
vii) Tanggung jawab dan aktivitas baik dari pelaksana projek maupun
dari customer (responsibility)
viii) Anggaran dan durasi (project budget and duration).
Stakeholder
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Beberapa hal yang perlu dicatat mengenai stakeholder antara lain: identitas
diri, posisi di dalam organisasi, tingkat kekuasaan (power), tingkat kepentingan
(interest), ekspektasi, strategi penanganan. Klasifikasi stakeholder akan
memengaruhi strategi penanganan mereka.
Walaupun Project Charter dibuat dalam fase ini, terdapat hal-hal lain yang
masuk ke dalam batasan projek (project boundaries) seperti Business Case
Assessment, persetujuan stakeholder dan pembiayaan projek. Batasan projek ini
didefinisikan sebagai suatu titik waktu di mana projek atau fase projek dikatakan
sudah selesai dengan lengkap. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk
manangani ekspektasi stakeholder dan memberikan gambaran kepada mereka
mengenai scope dan objektif suatu projek.
b) Planning
Target utama dari tahap ini adalah menghasilkan dokumen perencanaan
projek atau Project Management Plan. Proses utama terkait kegiatan perencanaan
dan pembuatan Project Management Plan adalah:
i) Merangkum kebutuhan dan keinginan klien, memastikan batasan pekerjaan,
serta membuat uraian pekerjaan.
ii) Merinci unit-unit pekerjaan, menentukan urutan pekerjaan, estimasi sumber
daya, estimasi durasi, dan finalisasi jadwal projek.
iii) Estimasi biaya untuk masing-masing kegiatan.
iv) Menentukan proses yang baik (quality assurance) dan standar mutu yang
disepakati (quality control).
v) Perencanaan sumber daya manusia.
vi) Perencanaan komunikasi antara stakeholder.
vii) Perencanaan manajemen risiko.
c) Execution
Tugas pengelola projek dalam tahap ini adalah memfasilitasi dan
mengawasi tim agar dapat bekerja sesuai dokumen perencanaan terutama
mengawal tim agar tidak melewati jadwal maupun over budget.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
2) Tahap Analisis
Secara prinsip ada 2 aspek yang jadi fokus analisis, yaitu :
a) Aspek bisnis atau manajemen
Analisis aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik
perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur
kepemilikan, visi, misi, kunci keberhasilan usaha (critical success factors),
ukuran kinerja (performance measurements), strategi, program-program
dan hal terkait lainnya. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah:
i) Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling
sesuai dan relevan di perusahaan (mengingat setiap perusahaan
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Carilah perbedaan beberapa model umum analisis seperti Porter’s Value Chain,
Bussiness Process Mapping, Strategic Distinction Model, BCG Matrix..
kumpulkan hasil dalam bentuk softfile
4) Tahap Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan
sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang
punggung pelaksana tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus
diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling
banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, waktu.
kontrol terhadap manajemen projek pada tahap konstruksi harus diperketat agar
tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektifan dalam penggunaan beragam
sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung
terhadap keberhailan projek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu).
Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan
bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan yang
timbul setelah diadakannya evaluasi.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
5) Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk
pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan dalam perusahaan. Biasanya,
pendekatan yang digunakan oleh perusahaan adalah pendekatan cut off dan paralel.
a) Pendekatan cut off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi yang
memilih sebuah hari sebagai patokan dan terhitung mulai hari tersebut, sistem
baru mulai dipergunakan dan sistem lama ditinggalkan sama sekali.
b) Pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru
sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga dua buah sistem berjalan
secara paralel (kedua sistem tersebut biasa disebut testing environment dan
production environment).
6) Tahap Pascaimplementasi
Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca
implementasi adalah bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola
(maintenance, supports and services management). Seperti halnya sumber daya
yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan dikemudian hari. Hal-
hal seperti modifikasi sistem, interfacing ke sistem lain, perubahan hak akses
sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan beberapa
contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan sistem.
Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari
pihak pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-
proses pemeliharaan sistem. Tidak jarang terjadi peristiwa dimana perusahaan atau
personel pembuat sistem sudah tidak diketahui lagi lokasinya setelah bertahun-
tahun (mungkin perusahaannya tutup, atau yang menangani sistem sudah pindah ke
tempat kerja lain). Bisa dibayangkan bagaimana perusahaan pemakai sistem
terpaksa membuang sistemnya (membuat sistem baru lagi) atau melakukan tambal
sulam (yang secara teknis sangat berbahaya karena tingkat integritas data yang
buruk) akibat tidak adanya dokumentasi teknis yang baik atau infrastruktur
manajemen pemeliharaan yang efektif.
Dari segi manajemen, tahap pascaimplementasi adalah suatu aktivitas yang
harus ditangani oleh personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Keterangan:
a) Proses merupakan rangkaian aktivitas logis yang saling berhubungan dan
berkesinambungan dalam mengolah keluaran dari supplier.
b) Memberi nilai tambah, dan menjadikannya keluaran bagi customer.
c) Sub proses adalah bagian dari proses yang memiliki tujuan spesifik dalam
mendukung major process.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
d) Sub proses merupakan bagian dari proses, bila major process terlalu kompleks.
e) Task merupakan gabungan aktivitas yang ditujukan untuk tujuan minor dalam sebuah
organisasi. Task adalah pekerjaan di dalam work process yang harus dilakukan.
f) Aktivitas merupakan bagian terkecil dari pekerjaan yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu task.
Dalam pemetaan proses, dapat kita mulai dengan menggambarkan seluruh
aktifitas yang terjadi dalam suatu organisasi menjadi kelompok besar aktivitas yang kita
sebut sebagai peta proses bisnis. Dari peta proses bisnis ini, kemudian dapat didetailkan
menjadi sub peta proses bisnis dan kemudian menjadi SOP dan intruksi kerja seperti yang
dijelaskan dalam gambar berikut ini:
Perlu diingat dokumen SOP adalah dokumen yang mengatur tata cara bagaimana
suatu proses diselesaikan dengan tuntas dalam memberikan nilai tambah terhadap
outputnya. Maka suatu dokumen SOP berisikan norma dan kriteria yang menjelaskan
bagaimana, siapa, dan hasil apa yang diwujudkan dalam rangkaian aktifitas tersebut yang
melibatkan lintas fungsi dalam organisasi. Oleh karena itu sebelum menuliskan SOP, ada
baiknya kita menggambarkan peta lintas fungsi (cross functional map). Cross functional
map merupakan peta yang menggambarkan hubungan antar fungsi dengan urutan
aktivitas dalam menyelesaikan proses tertentu.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Untuk dapat memastikan siapa saja pelaku yang terlibat dalam satu
kelompok proses, perlu diidentifikasikan lebih dahulu dalam peta hubungan
(relationship map). Relationship Map merupakan peta yang menggambarkan
hubungan masukan-keluaran (supplier - customer) antar bagian di dalam sebuah
organisasi, baik itu antar fungsi, departemen, atau divisi. Informasi yang didapat
dari Relationship Map antara lain:
a) Apa yang dihasilkan oleh organisasi terkait (produk dan layanan).
b) Bagaimana alur pekerjaan yang melewati batasan fungsional (pekerjaan lintas
fungsi)
c) Hubungan supplier-customer baik internal maupun eksternal yang digunakan
untuk menyediakan atau menerima produk dan layanan.
Secara utuh, peta proses yang lengkap dapat dijelaskan seperti gambar di bawah ini:
Keterangan:
a) Business Process Map - Sub Business Process Map merupakan hubungan
keterkaitan antara proses dengan proses.
b) Relationship Map merupakan hubungan keterkaitan antara proses dengan
pelaku.
c) Cross Functional Map merupakan hubungan keterkaitan antara pelaku dengan
aktifitas.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Keterangan:
a) Proses merupakan rangkaian aktivitas logis yang saling berhubungan dan
berkesinambungan dalam mengolah input, memberikan nilai tambah,
dan menjadikannya output.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
b) Sub proses adalah bagian dari proses yang memiliki tujuan spesifik
dalam mendukung major process. Sub proses merupakan bagian dari
proses, bila major process terlalu kompleks.
c) Tugas merupakan gabungan aktivitas yang ditujukan untuk tujuan minor
dalam sebuah organisasi. Tugas adalah pekerjaan di dalam work process
yang harus dilakukan.
d) Aktivitas merupakan langkah-langkah detail dari pekerjaan yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jelaskan secara rinci maksud dan tujuan pengembangan projek sistem informasi
dalam bentuk poin per poin (Poin A berisi Maksud, Poin B berisi Tujuan)
BAB II
A. Latar Belakang
Uraikan secara deskriptif dan ringkas mengenai latar belakang sistem
informasi, bukan projek pengembangan sistem informasi seperti di Bab 1 yang
akan dikembangkan.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
B. Perspektif Produk
Deskripsikan gambaran umum dari produk sistem informasi yang akan
dikembangkan. Sebaiknya dilengkapi dengan gambar arsitektur global. Jika
projek ini merupakan peningkatan sistem yang ada, gambarkan juga
keterhubungannya.
C. Deskripsi Subsistem
Uraikan deskripsi subsistem yang akan dikembangkan Lebih disukai jika
dilengkapi dengan gambar subsistem. Contoh:
1. Modul penggajian
2. Beri penjelasan yang deskriptif
3. Modul reporting (pelaporan)
4. Modul backup dan recovery
D. Manfaat Bagi Perusahaan/Organisasi/Instansi*
Tegaskan lagi benefit yang didapat oleh perusahaan ketika
mengimplementasikan sistem informasi ini. pilih salah satu (sesuaikan)
BAB III
METODOLOGI KERJA
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
1. Perancangan data
2. Perancangan proses
3. Perancangan jaringan
Jika perlu, buat desain topologi jaringan dengan mengacu gambar lokasi projek
yang dijelaskan dalam RFP.
C. Implementasi Sistem
Uraikan tahapan implementasi produk. Mencakup bahasa pemrograman,
DBMS, pengujian dan/atau teknologi-teknologi pendukung lainnya
D. Pelatihan
Deskripsikan secara rinci mekanisme, sasaran (misal para operator), dan bentuk
pelatihan yang akan diberikan nantinya.
E. Pemeliharaan
Deskripsikan mekanisme pemeliharaan sistem, termasuk layanan apa saja yang
disediakan terkait pemeliharaan sistem, misalnya ada tim khusus untuk
troubleshooting, dan sebagainya.
F. Rencana Anggaran Biaya
Buat rencana anggaran biaya yang riil dan responsibel. Ingat, tahapan ini juga
sangat memengaruhi diterima tidaknya proposal. Jadi, buat rincian perhitungan
yang tepat.
Bisa dituliskan langsung di sini atau dibuat lampiran khusus (misal dalam format
spreadsheet).
Contoh RAB (tidak harus sama persis, sesuaikan dengan projek yang ditangani).
1. Tenaga Ahli
Tabel 2.1. RAB tenaga ahli
Harga Total
No Posisi Jumlah Satuan Waktu Satuan
Satuan Biaya
1 Project 1 Orang 6 Bulan
Manager
2 System 2 Orang 6 Bulan
Analyst dan
Designer
3 Database 1 Orang 6 Bulan
Administrator
4 Programmer
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
5 Dokumentator
6
7
Total Biaya
4. Overhead
Tabel 2.4. RAB kebutuhan overhead
Harga Total
No Item Jumlah Satuan
Satuan Harga
1. Transportasi
AnalisisKebutuhan 1 orang
...............................
2. Akomodasi
Analisis Kebutuhan 1 orang
3. Overhead kantor
5. Maintenance
Tabel 2.5. RAB maintenance
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Harga Total
No Item Jumlah Satuan Waktu Satuan
Satuan Biaya
1 Hardware 1 Paket 12 Bulan
2 Software 1 Paket 12 Bulan
Total Biaya
6. Rekapitulasi
Tabel 2.6. Rekapitulasi anggaran
No Jenis Jumlah
1 Tenaga Ahli
2 Perangkat Keras (hardware)
3 Perangkat Lunak (software)
4 Overhead
5 Maintenance
Sub Total
7 PPN (10 %)
8 PPH (1,5%)
Total
G. Rencana Pekerjaan
Deskripsikan dengan menggunakan WBS (Work Breakdown Structure), baik
dalam bentuk inverted tree maupun list format.
H. Jadwal Pelaksanaan
Gambarkan dalam bentuk matriks. Contoh:
Tabel 2.7. Contoh matriks jadwal pelaksanaan projek
Bulan/Minggu
No Kegiatan Agustus September
2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Proposal
2 Analisis dan Design
3 Implementasi
4 Debungging & Testing
5 Dokumentasi
6 Demo dan Pelatihan
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
BAB IV
PENUTUP
Berisi harapan agar bisa diterimanya dokumen proposal ini, dan ditegaskan dengan
komitmen untuk mewujudkan keinginan pemilik projek. Ringkas dan profesional.
4. Forum Diskusi
Terdapat beberapa model bisnis umum yang dapat diterapkan oleh
perusahaaan dalam menyelesaikan sebuah projek, diantaranya Porter’s Value
Chain, Bussiness Process Mapping, Strategic Distinction Model,dan BCG Matrix.
Menurut Anda model apakah yang paling baik digunakan dalam mengelola sebuah
projek sistem informasi?
C. Penutup
1. Rangkuman
Manajemen projek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skills, tools,
dan teknik untuk aktifitas suatu projek dengan maksud memenuhi atau melampaui
kebutuhan stakeholder dan harapan dari sebuah projek. Tedapat tiga elemen penting
dalam manajemen projek, yaitu: manajer projek, tim projek dan sistem manajemen.
Karakteristik projek perangkat lunak adalah invisibility, complexity conformity dan
flexibility
Manajemen projek memiliki beberapa fungsi, yaitu scooping, planning,
estimating, scheduling, organizing, directing, controlling dan closing. Secara
umum manajemen projek memiliki tiga ruang lingkup, yaitu: perencanaan,
penjadwalan dan pengendalian projek.
Terdapat lima proses dasar manajemen projek, yaitu initiation, planning,
execution, monototing and control dan closing. Projek sistem informasi
dilaksanakan dalam enam tahapan, yaitu: perencanaan, analisa, desain, konstruksi,
implementasi, dan pasca implementasi.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
2. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat! Pengerjaan soal es formatif dapat dikumpulkan
dalam bentuk softfile.
1. Untuk merealisasikan agar komponen tujuan projek dapat tercapai maka
pelaksanaan projek membutuhkan tahapan-tahapan yang disebut dengan istilah:
A. Projek Informasi
B. Sistem Informasi
C. Program
D. Manajemen Informasi
E. Proses
2. Manakah pernyataan yang paling tepat untuk menggambarkan analisis aspek
bisnis atau manajemen?
A. Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan
dan tingkat efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut.
B. Menganalisis kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan
sistem di kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan
diimplementasikannya teknologi baru
C. Projek yang bersifat pembangunan jaringan infrastruktur teknologi
informasi, menyangkut hal-hal mulai dari pengadaan dan instalasi
computer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur
jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
D. Mengarahkan dan mengelola pelaksanaan projek ke arah penyelesaian,
sesuai dokumen perencanaan.
E. Mempelajari karakteristik perusahaan yang bersangkutan, mulai dari
aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, kunci keberhasilan
usaha (critical success factors), ukuran kinerja (performance
measurements), strategi, dan program-program.
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
10. Salah satu model analisis yang paling baik digunakan untuk melakukan
pemilahan terhadap pengembangan sistem informasi dilihat dari tingkat
kepentingannya (prioritas) bagi perusahaan, sehingga dapat ditentukan sistem
mana saja yang harus segera dibangun (jangka pendek), dan sistem mana saja
yang dapat dikembangkan di kemudian hari (jangka menengah dan jangka
panjang).
A. Porter’s Value Chain
B. Bussiness Process Mapping,
C. BCG Matrix.
D. Strategic Distinction Model
E. Earned Value Model
Sistem Informasi
Modul 2, Rekayasa Peangkat Lunak
Daftar Pustaka
Graym C.F. dan Larson, E.W., 2000. Project Management. First Edition, Boston:
McGraw Hill.
Heldman, Kim. 2013. PMP: Project Management Professional Exam Study Guide.
New Jersey: Sybex
Marchewka, Jack T, 2014. Information Technology Project Management,
Providing Measurable Organizational Value, 5th Edition. Danvers: John
Wiley & Sons.
Chase, Richard B., et all, 2011. Operational Management for Competitive
Advantage, 9th Edition: NY: McGraw Hill.
Olson, David. 2004. Introduction to Information Systems Project Management, 2nd
Ed. ISBN: 0-07-282402-6 3. Larson, Erick. W. 2000. Project management: the
managerial process.
Phillips, Joseph, 2010. IT Project Management: On Track Form Startto Finish,
Third Edition. Nwe York: McGraw Hill Professional.
Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi
7: Buku 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Project Management Institute, 2017. A Guide to The Project Management Body of
Knowledge (PMBOK GUIDE). Newton Square, Pennsylvania, Project
Management Institute Inc.
Santosa, Budi. 2009. Manajemen Projek: Konsep & Implementasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
_______________, 2014. Information Technology Project Management. Boston:
Course Technology.
Schwalbe, Kathy, 2011. Managing Information Technology Project. Boston:
Course Technology.
________________2009, Introduction to Project Management, Second Editon.
Boston: Course Technology.
Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Projek: Dari Konseptual Sampai Operasional.
Jakarta: Erlangga.
Sommervillle, Ian. 2011. Software Engineering, 9th Edition. Boston: Addison
Wesley
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2057317-pengertian-dan-jenis-resiko-
dalam/#ixzz1dhgODSf4
http://ranee120.blogspot.com/2010/04/metodologi-umum-pelaksanaan-
projek.html
http://dya08 webmaster.blog.com/aspek-aspek-yang–mempengaruhi-manajemen-
projek/
Sistem Informasi