Anda di halaman 1dari 158

Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Silabus PMPSI
1 Konsep Dasar Proyek dan Proyek Sistem Informasi

2 Manajemen Proyek Sistem Informasi


3 Perencanaan Proyek Sistem Informasi
4 Tahapan-Tahapan Pengembangan Proyek Sistem Informasi
5 Manajemen Sumber Daya Proyek Sistem Informasi
6 Review
7 Quiz
8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Silabus PMPSI
9 Pengenalan Network Diagram
10 SPA dan SPL
11 Peristiwa, Kegiatan dan Jalur Kritis
12 WBS dan Penjadwalan Proyek Sistem Informasi

13 Gantt Chart (Penggunaan Microsoft Project 2007)


14 Manajemen Biaya dan Resiko
15 Quiz / Pengumpulan Tugas Kelompok
16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Sasaran Pencapaian dari Matakuliah PMPSI :


1. Mahasiswa Mengenal Pengertian Manajemen Projek
2. Mahasiswa Mengenal Contoh Proyek Sistem
Informasi
3. Mahasiswa Dapat Membuat dan Menghitung Jadwal
Manajemen Proyek
4. Mahasiswa Dapat menggunakan Tools Manajemen
Proyek
Kontrak Perkuliahan
1. Mahasiswa mengikuti aturan perkuliahan
3. Mahasiswa membaca buku-buku referensi
4. Mahasiswa mencari bahan belajar melalui internet dan
mendownload materi minimal 2 sumber yang berbeda
pertiap pertemuan sebagai tugas harian
5. Quiz hanya diikuti oleh mahasiswa sudah hadir dan
mengumpulkan tugas harian minimal 4 pertemuan
6. Terlambat mengumpulkan tugas, nilai menjadi minimal
7. Mencari software Microsoft Project untuk digunakan pada
saat materi penggunaan Tools untuk Manajemen Proyek
8. pada tiap akhir materi mencatat istilah yang sudah dibahas
Pertemuan 1

Konsep dasar Manajemen Proyek


Sistem Informasi
Pemahaman Awal Materi

• Pengertian mengenai :
– Manajemen,
– Proyek,
– Manajemen Proyek,
– dan sistem informasi

• Konsep sistem informasi


Pengertian Manajemen Menurut Pakar :

• Seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui


orang lain
(Imam Heryanto dan Totok Triwibowo)
• Teknik untuk mencapai tujuan
(Peterson & Plowman)
• Proses / urutan-urutan kegiatan
(Terry & Stoner S Fayol)
Beberapa Pengertian Proyek

Sesuatu usaha sementara yang dilaksanakan


untuk menghasilkan suatu produk dan jasa yang
unik
Sebuah proyek merupakan suatu
usaha/aktivitas yang kompleks, tidak rutin,
dibatasi waktu, anggaran, resources dan
spesifikasi performasi yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
Proyek merupakan aktivitas yang bersifat
temporer, selalu ada pembatasan dalam
pelaksanaan dan juga skalanya tertentu pula
Pengertian Manajemen Proyek :

• Aplikasi atau implementasi dari pengetahuan,


keterampilan, perangkat dan teknik pada suatu
aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan
atau tujuan suatu proyek

• Sekumpulan lengkap penugasan atau


pekerjaan, teknik, serta perangkat yang
diaplikasikan selama eksekusi atau pelaksanaan
proyek
Pengertian Sistem Informasi

 sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling


berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses
dan menyimpan serta mendistribusikan informasi

 Sistem informasi adalah cara yang terorganisasi untuk


mengumpulkan, memasukkan, dan memroses data dan
menyimpannya, mengelola mengontrol dan
melaporkannya sehingga dapat mendukung
perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan
Konsep Proyek Sistem Informasi

 Konsep proyek sistem informasi ditekankan pada empat


faktor yang efektif, yaitu: manusia, produk, proses,
proyek.
 Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat
berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek.
 Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model
kematangan kemampuan manajemen manusia (a
people management capability maturity model/ PM-
CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan
organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam
menyelesaikan masalah.
Manusia

People Management Capability Maturity Model


mendefinisikan hal berikut ini : (PM – CMM)
• seleksi
• management performance
• recruiting
• training
• kompensasi
• pengembangan karir
• organisasi
• perancangan kerja
• pengembangan tim
Produk

Produk adalah sesuatu untuk memenuhi


kebutuhan konsumen, memasarkan produk
usaha memerlukan strategi khusus agar produk
tsb bisa diterima dan laku di masyarakat.
contoh : meningkatkan kualitas, produksi dan
harga terjangkau
• Tentukan ruang lingkup
• Tentukan obyektif produk
• Definisikan solusi alternatif
Proses

Proses adalah untuk merealisasikan agar


komponen tujuan proyek dapat tercapai
maka pelaksanaan proyek membutuhkan
tahapan-tahapan yang terintegrasi.
• aktifitas layar kerja dari pengembangan
software ditentukan.
• Berbagai tugas-tugas, milestone, produk
kerja, dan poin-poin mengenai quality
assurance dibahas.
Proyek

• Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai


sumber daya yang terhimpoun dalam suatu
organisasi tertentu dalam jangka waktu tertentu
untuk mencapai sasaran tertentu
• Pada tahun 1998 menunjukkan bahwa sebanyak
26% proyek software gagal dalam membuat produk
softwarenya.Dan sebanyak 46% mengalami
pembengkakan biaya dan perpanjangan jadwal
penyelesain proyek yang dibangunnya
• Masalah Gagal dan Suksesnya sebuah
proyek(penjelasannya).
Pertemuan 2

Manajemen Proyek Sistem


Informasi
Pembahasan Materi

• Perbedaan Operasi, Proyek, dan Program


• Ciri-Ciri Proyek
• Proyek Gagal
• Fungsi-Fungsi Manajemen
Perbedaan Operasi,Proyek dan Program

• Operasi
– Kegiatan /rutinitas sehari-hari
• Proyek
– menghasilkan sesuatu yang baru
• Program
– mengulang proyek
Ciri-ciri Proyek :
• Urutan kegiatan /tugas
• Terdiri dari sumber-sumber daya
• Menghasilkan tujuan/obyektif
• Menghasilkan sesuatu yang baru .

Proyek yang dianggap gagal :


• Tidak memenuhi keinginan user
• Impelentasi tidak sesuai jadwal.
• Sistem tidak efektif
• Pengerjaan melebihi jadwal yang ditentukan
• Budget yang melebihi target
Mengapa Proyek Gagal ?

• Spesifikasi yang tidak jelas


• Perubahan dalam batasan sistem
• Terjadi ketidak sepakatan antar stakeholder
• Perencanaan yang buruk
• Kurangnya menguasai “seni” manajemen proyek
• Dokumentasi yang sangat minim
• Komunikasi yang kurang baik
• Kualitas yang rendah dan performa yang minim
• Tidak cukup sumber daya
Fungsi-fungsi manajemen proyek
memfokuskan diri pada uraian aspek internal
(inward looking). pembahasan lebih diarahkan pada
uraian mengenai aktivitas-aktivitas manajemen
berupa planning, organizing, actuating dan
controlling. Di samping itu, akan diuraikan pula unit
kerja manajemen proyek yang meliputi fungsi
keuangan, fungsi sumber daya manusia, fungsi
logistik, fungsi produksi dan fungsi pemeliharaan
proyek.
Ruang Lingkup Proyek
Scope / batasan –batasan proyek merupakan
wilayah bisnis sebuah proyek. Termasuk jawaban
5 pertanyaan berikut ini
– Produk : Apa yang anda inginkan?
– Kualitas : Seberapa bagus barang yang anda
inginkan ?
– Waktu : Kapan anda menginginkannya?
– Biaya : Seberapa banyak ada bersedia
membayar?
– Sumber Daya : Sumber daya apa yang anda
bersedia atau mampu berikan?
Tentukan Sumber Daya
• People – termasuk semua sistem owner, user, analysts,
designers, builders, external agents, dan clerical help yang
akan terlibat dalam sebuah proyek.
• Services – termasuk servis seperti review kualitas yang
dapat dikenakan biaya bila digunakan.
• Facilities and equipment – termasuk semua ruangan,
teknologi yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
proyek.
• Supplies and materials – termasuk semua pensil, kertas,
notebook, toner cartridges dll.
• Money – termasuk semua anggaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Manajemen proyek sistem informasi

• Siklus hidup manajemen proyek merupakan aktifitas


siklus hidup silang yaitu aktifitas –aktifitas
manajemen proyek meng-overlap semua fase-fase
pengembangan sistem.

• Aktifitas –aktifitas manajemen proyek sama dengan


fungsi-fungsi manajemen klasik : pelingkupan,
perencanaan, perkiraan, penjadwalan,
pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan dan
penutupan.
Penjadwalan
• Salah satu faktor utama menuju kesuksesan proyek
adalah menepati deadline.
• Project selesai tepat waktu
• Project selesai sebelum deadline
• Deadline dapat ditentukan oleh manajemen atau
client , juga dapat ditentukan oleh hasil perhitungan
dari seorang manajer proyek
• Perlu perencanaan schedule yang baik
Strategi Penjadwalan
• Forward scheduling – merupakan pendekatan
penjadwalan proyek yang menentukan proyek start
(awal proyek) terlebih dahulu dan menjadwalkan
maju setelah tanggal tersebut.

• Reverse scheduling – merupakan strategi


penjadwalan proyek yang menentukan deadline
proyek terlebih dahulu kemudian menjadwalkan
mundur dari tanggal tersebut.
Tujuan penjadwalan
Peningkatan kualitas perencanaan dan
pengendalian dalam menghadapi
sejumlah kegiatan dan kompleksitas
pekerjaan proyek
Pertemuan 3

Perencanaan Manajemen
Proyek Sistem Informasi
Perencanaan Proyek Sistem Informasi

Ada dua bagian pembahasan yaitu :


• Prinsip perencanaan proyek
• Proses-proses dalam merencanakan
proyek SI
Prinsip perencanaan proyek

Prinsip-prinsip yang ada, yaitu :


a. tujuan organisasi yang jelas
b. tugas yang dilakukan harus jelas
c. pembagian tugas yang adil
d. penempatan posisi yang tepat
e. adanya koordinasi dan integrasi
Proses-proses Manajemen Proyek SI

Pada prinsipnya manajemen proyek adalah :


Penerapan pengetahuan, keterampilan, alat
bantu dan teknik-teknik (Tools and techniques)
pada aktivitas-aktivitas proyek agar persyaratan
dan kebutuhan proyek terpenuhi
Proses-proses manajemen proyek
dikelompokan dalam lima kelompok, yaitu :

a.Proses Inisiasi
b.Proses perencanaan
c.Proses pelaksanaan
d.Proses pengontrolan
e.Proses penutupan
Kerangka Kerja / FrameWork

Scope Time Cost Qty Tools &


Mgt Mgt Mgt Mgt Techniques

Stage
Holders Project Integration Mgt Project
Success

HR Comm Risk Procure


Mgt Mgt Mgt Mgt
Keterangan Gambar :

• Stakeholdres mempunyai proyek


• Proyek didelegasikan ke Manager Proyek
• Manager proyek mengelola proyek tersebut
• Pengelolaan proyek meliputi : scope management, time
management, cost management, quality management,
human resource management, communication
management, risk management, procurement
management, dan diintegrasikan melalui project
integration management
• Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan
pada knowledge area tersebut untuk memperoleh hasil
yang diinginkan yaitu susesnya proyek
Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek

• Efisiensi baik dari sisi biaya, sumber daya


maupun waktu
• Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga
proyek bisa sesuai dengan scope, biaya,
sumber daya dan waktu yang ditentukan
• Meningkatkan kualitas
• Meningkatkan produktifitas
Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek

• Bisa menekankan resiko yang timbul sekecil


mungkin
• Koordinasi internal yang lebih baik
• Meningkatnkan semangat, tanggung jawab serta
loyalitas tim terhadap proyek yaitu dengan
penugasan yang jelas kepada masing-masing
anggota tim
Pertemuan 4

Tahapan-Tahapan Pengembangan
Sistem Informasi
Tahapan-Tahapan Pengembangan SI

– Daur Hidup Pengembangan Sistem


– Tahap investigasi sistem informasi
– Tahap analisis sistem informasi
– Tahap perancangan sistem informasi
– Tahap pembuatan sistem informasi
Daur Hidup Pengembangan Sistem

Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa


tahapan proses, yaitu: yaitu tahap perencanaan,
analisis, perancangan, penerapan, evaluasi,
penggunaan dan pemeliharaan.
Tahap perencanaan sistem informasi

Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba


memahami permasalahan yang muncul dan
mendefinisikannya secara rinci, kemudian
membentuk tujuan pembuatan sistem dan
mengidentifikasi kendala-kendalanya
Peran manajemen dalam proses
perencanaan

1. Memberi umpan balik dan membangun


kerjasama antarindividu dan siapa saja yang
terlibat baik langsung maupun tidak
2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat
kesanggupan guna menyusun perencanaan SI
berbasis komputer, dan jika saat tiba, maka
para pengelola harus siap untuk mendukung
implementasi rencana tersebut
Tahap analisis sistem informasi

Pada tahap ini tim pembuat sistem akan


menganalisis permasalahan lebih
mendalam dengan menyusun suatu studi
kelayakan
Tahap ini menjadi sangat penting karena
1. Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
dan diidentifikasi secara rinci
2. Pembangunan SI harus diarahkan pada
peningkatan keunggulan kompetitf
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi
secara besar-besaran didalam organisasi
4. Implementasi teknologi komputer akan
membawa dampak bagi tenaga kerja didalam
organisasi
Menurut Mc. Leod terdapat 6 dimensi
kelayakan

1. Kelayakan teknis
2. Pengembalian Teknis
3. Pengembalian Non-ekonomis
4. Hukum dan Etika
5. Operasional
6. Jadwal
Faktor-faktor pemodelan SI

1. Kelayakan organisasi
2. Memilih kelompok bisnis
3. Melihat kemingkinan-kemungkinan
4. Tingkat kompetisi produk harus dapat
dideteksi dengan baik
5. Lingkungan operasional sistem
6. Sistem harga
Tahap Perancangan SI

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap


perancangan Sistem Informasi, antara lain:

A. Kebutuhan perusahaan
B. Kebutuhan operator
C. Kebutuhan pemakai
D. Kebutuhan teknis
Tahap penerapan sistem informasi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk


mengimplementasikan rancangan yang telah
disusun agar dapat diwujudkan. Proses
implementasi untuk prosedur dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa komputer
Realisasi sistem pada tahap penerapan ini
ditempuh dengan beberapa metode,
antara lain:

1.Paket Aplikasi
2.Pengembangan oleh staf sendiri
3.Pengembangan yang dilakukan dengan
kerjasama yang dilakukan dari pihak luar
Tahap penggunaan dan pemeliharaan

Pada tahap ini sistem telah diuji coba dan dinyatakan


lolos dapat mulai digunakan untuk menangani
prosedur bisnis yang sesungguhnya.

Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi


penataan ulang database, memback-up dan scanning
virus. Sementara itu pemeliharaan juga termasuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga
kemutakhiran sistem.
Tahap evaluasi

Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang


telah selesai disusun.proses uji coba ini
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem
tersebut sudah benar.Tahapan proses uji coba,
antara lain:

a.Mengecek alur sistem secara keseluruhan


b.Melakukan penelusuran pada sampel data
c.pengecekan
Pertemuan 5

Manajemen Sumber Daya


Proyek Sistem Informasi
Manajemen Sumber Daya Proyek
Sistem Informasi

• Sumber daya proyek


• Kategori sumber daya
• Tim proyek dan organisasi
• Management Human Resource
Sumber Daya Proyek

Tiga tipe sumber daya Proyek


1. Sumber daya manusia
2. Sumber daya komponen software
3. Sumber daya perangkat keras /perangkat lunak

1. Sumber daya manusia (Human Resource)


 Mengevaluasi ruang lingkup serta memilih kecakapan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pengembangan sistem.
 Memilih jumlah person per proyek. Jumlah orang yang diperlukan
proyek software ditentukan setelah menentukan estimasi effort
pembangunan.
 Untuk proyek kecil sekitar 6 orang per month, adalah standar.
2. Sumber daya software (software Resources)

 Reusable Components
 Reusable adalah kreasi dan penggunaan
kembali blok bangunan perangkat lunak.
 Blok-blok tersebut harus dikatalogkan dan
distandarisasi untuk aplikasi yang mudah dan
divalidasi untuk integrasi.
Kategori Sumber Daya
Empat kategori sumber daya (resources) :

1. Off the shelf components


Software yang ada dapat diambil/diperoleh dari pihak ketiga dan sudah
dibangun internal. COTS (commercial off the shelf)

2. Full experience components


Spesifikasi, design, code atau data test yang sudah ada yang
dikembangkan pada proyek yang lalu yang serupa dengan software yang
akan dibangun pada proyek saat ini.

3. Partial experience components


spesifikasi yang ada ( kode, desain dan data uji) perlu dimodifikasi.

4. New components
Software yang harus dibangun dari awal oleh team software untuk
kebutuhan proyek sekarang.
Environment Resources
(Sumber daya lingkungan)

Lingkungan yang mendukung proyek software


disebut juga dengan Software Engineering
Environments (SEE) merupakan incorporasi
(penggabungan) dari software dan hardware.
Software Project Estimation

Agar meraih cost/biaya dan usaha/effort


estimasi yang reliable maka ada sejumlah
pilihan yang dapat dipertanggung jawabkan :
• Menunda estimasi
• Menggunakan estimasi pada proyek yang mirip
• Menggunakan teknik decomposisi
• Menggunakan satu atau lebih model empiris
bagi estimasi biaya/usaha.
Tim proyek dan organisasi

Tujuan
• Memahami team proyek yang terlibat dalam
pengembangan sistem.
• Memahami pengertian team stakeholder .
• Memahami bagaimana memenej human
resource yang ada
• Memahami pengembangan tim dan organisasi
Project team Stakeholders

• Merupakan individu-individu dan organisasi


yang secara aktif terlibat dalam proyek, atau
orang –orang yang tertarik dan mempunyai
kepentingan dalam mempengaruhi hasil akhir
dari proyek tersebut.
Para Project Team Stakeholder

1. Project Manager
Orang yang bertanggung jawab dalam mengelola proyek.
2. Customer
Individu atau organisasi yang akan menggunakan produk sistem
yang dibangun.
3. Organisasi
Perusahaan dimana para karyawannya secara langsung terlibat
dalam proyek pengembangan sistem.
4. Sponsor
Individu atau grup di dalam organisasi yang memberikan
fasilitas dan finansial/keuangan, dalam bentuk uang atau dalam
bentuk lainnya dalam proyek pengembangan sistem.
Pengaruh Organisasi
 Organisasi terdiri dari :
Korporasi, pemerintahan, institusi , departemen kesehatan, bagan
internasional, asosiasi profesional, dan lain-lain.

 Sistem organisasi
a. Organisasi yang mendapatkan keuntungannya dari mengerjakan
proyek –proyek.
Contohnya : perusahaan arsitektur , konsultan, kontraktor
konstruksi, kontraktor pemerintah.
b. Organisasi yang yang melakukan manajemen berdasarkan
proyek. Untuk memfasilitasi manajemen proyek.
Contohnya : Sistem finansial, akunting.
c. Organisasi yang bukan berorientasi pada proyek
contoh: pabrik, perusahaan keungan, firma dll.
Organization Culture and Style

Sebagian besar organisasi telah membentuk kultur


atau pola organisasinya yang unik.
Berdasarkan :
kebijakan perusahaan, prosedur dan otoritas dan
berbagai faktor lainnya.
Struktur Organisasi Team

• Functional
Merupakan bentuk hirarki dimana setiap karyawan
memiliki satu pemimpin yang jelas. Staff digrup
berdasarkan spesialisasi seperti produksi,
marketing, engineering, dan accounting.
• Projecterized
Anggota team biasanya dialokasikan. Sebagian
besar sumber daya organisasi terlibat dalam proyek,
dan project manager memiliki andil yang cukup
besar dalam tanggung jawab dan wewenang.
Matrix

• merupakan kombinasi dari fungsional dan


projecterized.
• Project manager sebagai koordinator
daripada sebagai seorang manager.
• Mengambil sumber daya dari semua
bagian/departemen organisasi perusahaan,
keahlian tertentu diperlukan untuk suatu
proyek,
Management Human Resources
Merupakan proses yang diperlukan untuk memanfaatkan
secara efektif semua orang yang terlibat dalam proyek.
Termasuk : stakeholder , sponsor, customer, designer,
builder, kontributor dan lain-lain.

Kegiatannya terdiri dari:


 Organization Planning
 Staff aquisition
 Team Development
Kegiatan Manajemen HR

a. Organizational Planning
Mengidentifikasi, mendokumentasi dan memberikan
peranan, tanggung jawab dan hubungan pelaporan dalam
sebuah proyek.
b. Staff Acquisition
Membuat sumber daya manusia mendapat peranan dan
bekerja pada proyek yang ditentukan.
c. Team Development
Membangun keahlian individu dan keahlian grup untuk
meningkatkan performa team proyek.
Membuat Team lebih Solid

1. Melakukan rapat yang produktif


2. Membangun ruang dalam satu team
Menempatkan team dalam satu lokasi
3. Membuat logo team (team ‘signs’) Sign yang
dapat membangun identitas team
4. Publikasikan usaha team Project dibahasa
dalam surat/newsletter perusahaan
Membangun Relasi yang baik

• Memberikan feedback yang positif


• Mempelajari latar belakang team member,
mengenal nama-namanya
• Terbuka
• Konsisten dan tetap pada aturan
• Terlibat dalam situasi spesial – ulang tahun,
gathering, anniversary
• Jangan mengkritik, jangan menyalahkan.
Memberikan Reward

Memberikan reward atau penghargaan untuk memotivasi


anggota team.

• Menulis surat untuk performa baik anggota team


• Merekomendasikan bonus
• Fasilitas baru diberikan kepada pekerja yang paling
baik
• Mengajak makan
Pertemuan 6
Review

Pertemuan 7
Kuis
Pertemuan 9

PENGENALAN NETWORK DIAGRAM


PENDAHULUAN

• Visualisasi proyek berdasarkan network


planning.
• Berupa jaringan kerja yang berisi lintasan
lintasan kegiatan dan urutan urutan peristiwa
yang ada selama penyelenggaraan proyek
PERSYARATAN

• Menginventarisasikan kegiatan
• Menentukan atau mengidentifikasikan
pasangan kegiatan yang mempunyai
hubungan seri langsung.
Simbol Network Diagram
ANAK PANAH
Melambangkan kegiatan
LINGKARAN
Melambangkan suatu peristiwa dan dibagi menjadi
3 ruang yaitu :
– Ruang sebelah kiri nomor peristiwa
– Ruang sebelah kanan atas  SPA
– Ruang sebelah kanan bawah  SPL
ANAK PANAH TERPUTUS
Hubungan antar kegiatan (dummy) tidak membutuhkan
waktu sumber daya dan ruangan. Dummy hanya
menunjukkan logika ketergantungan kegiatan yang
patut diperhatikan.

HUBUNGAN ANTAR KEGIATAN


1. Hubungan seri
Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah
kegiatan tidak dapat mulai dikerjakan kalau kegiatan
lainnya belum selesai dikerjakan
2. Hubungan paralel
Jika sebuah kegiatan bisa dimulai/diselesaikan
tanpa perlu menunggu kegiatan lain selesai.
Bentuk alternatif hubungan pararel dalam network
diagram :
• Memiliki satu peristiwa akhir bersama
• Memiliki satu peristiwa awal bersama
• Memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal
bersama
• Memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa
akhir yang berlainan
HUBUNGAN ANTAR PERISTIWA DAN KEGIATAN

1. Setiap kegiatan dimulai dari satu posisi dan


berakhir pada satu posisi lain
2. Dari satu posisi dapat dimulai lebih dari satu
kegiatan
3. Pada suatu posisi dapat berakhir bersama lebih dari
satu kegiatan
4. Dua kegiatan yang berurutan digambarkan secara berseri
PERT, CPM dan Gant Chart
 PERT
(Program Evaluation and Review Tehnique)
adalah suatu metode yang berfungsi untuk menentukan
jadwal dan anggaran dari sumber sumber sehingga
suatu pekerjaan yang sudah ditentukan lebih dahulu
dapat diselesaikan dengan tepat waktu
Tujuan PERT :
1. Mengurangi penundaan pekerjaan
2. Mengurangi gangguan
3. Mengurangi konflik produksi
Adanya dua konsep yang harus diperhatikan
sehubungan dengan PERT :

1. EVENT
suatu kejadian aktifitas dari suatu keadaan yang
terjadi pada saat tertentu

2. ACTIVITY
suatu aktifitas dari pekerjaan yang dipelukan untuk
menyelesaikan suatu kejadian diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kejadian
 METODE CPM (Critical Path Methode)

Metode CPM merupakan suatu metode yang berfungsi


untuk merencanakan dan mengendalikan sebuah proyek.
Perbedaan CPM dan PERT
1. CPM memasukkan konsep biaya dalam proses
perencanaan dan pengendalian sebuah proyek
sedangkan pada PERT besarnya biaya berubah-ubah
sesuai dengan lamanya waktu dari semua aktifitas
yang terdapat dalam satu proyek.

2. Di dalam menentukan perkiraan waktu untuk


melaksanakan setiap aktifitas, CPM dianggap lebih
memiliki dasar yang lebih kuat
 PETA GANTT ( GANTT CHART)

Gantt Chart dibuat oleh H. L. Gantt yang berfungsi untuk


menggambarkan pekerjaan yang harus dilaksanakan.

Gantt Chart merupakan visualisasi chart yang digunakan


untuk menggambarkan jadwal dari pekerjaan atau
proyek.

Gantt Chart menggambarkan tanggal mulai dan berakhir


dari terminal elemen dan ringkasan elemen proyek
serta menujukan hubungan yang terdapat antara
semua fase atau tingkat dari pekerjaan.
Keuntungan menggunakan Gantt chart :

 Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga


sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam
penyelenggaraan proyek.

 Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan


kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat
pelaporan

 Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai


pada saat pelaporan
Kelemahan Gantt Chart :

 Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan


ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang
lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap
jadwal keseluruhan proyek.

 Sulit mengadakan penyesuaian atau


perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada
umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
Pertemuan 10

Saat Paling Awal (SPA)


dan
Saat Paling Lambat (SPL)
Saat Paling Awal (SPA)

Saat Paling Awal adalah Saat Paling Awal suatu peristiwa


mungkin terjadi dan tidak mungkin terjadi sebelumnya

Syarat syarat yang harus dipenuhi :


• Network diagram yang tepat telah tersedia
• Nomor peristiwa dari network diagram tealah ditentukan
• Semua kegiatan yang ada dalam network diagram tealah
ditetapkan lama kegiatan perkiraan
• Secara formatif untuk menentukan saat paling awal
SPAi X
SPAj
i j

Keterangan
• SPAj = SPAi + L
• x = Kegiatan
• j = Peristiwa akhir kegiatan x
• i = Peristiwa awal kegiatan x
• L = Lama kegiatan x
• SPAi = Saat Paling awal peristiwa awal
• SPAj = Saat Paling awal peristiwa akhir

Untuk beberapa kegiatan menuju kesebuah peristiwa ditentukan


waktu paling awal yang maksimum
• SPAj = Maks (SPAi + L)
Prosedur untuk menghitung SPA dalam
sebuah network diagram :
1. Hitung atau tentukan saat paling awal dari
peristiwa peristiwa awal dari nomor 1 s/d nomor
maximum
2. Pada posisi awal SPA (1) = 0
3. Pada setiap posisi j , SPAj = Max (SPAi + L )
Saat Paling Lambat (SPL)
Saat Paling Lambat adalah saat paling lambat suatu
peristiwa boleh terjadi dan tidak boleh sesudahnya meskipun
itu mungkin) sehingga proyek mungkin selesai pada waktu
yang telah direncanakan.

Syarat syarat yang harus dipenuhi :


1. Network diagram yang tepat telah tersedia
2. Telah dihitung saat paling awal (SPA) pada network
diagram
3. Jika hanya ada sebuah kegiatan keluar dari sebuah
peristiwa maka SPL peristiwa tersebut saat paling lambat
mulainya kegiatan
Secara formatif untuk menentukan saat paling lambat sebuah
peristiwa :
SPLi = SPLj – L

SPAi X SPAj
i j
SPLi L
SPLj
Keterangan :
x = kegiatan SPAi = saat paling awal peristiwa
j = peristiwa akhir kegiatan x awal
i = Perisitwa awal kegiatan x SPAj = saat paling awal pperistiwa
L = Lama kegiatan x akhir
SPLi = Saat Paling Lambat peristiwa awal
SPLj = Saat Paling Lambat peristiwa akhir
Untuk beberapa kegiatan keluar dari sebuah peristiwa
ditentukan waktu paling lambat yang minimum
SPLi = Minimum (SPLj – L )

Prosedur untuk menghitung saat paling lambat


Dalam sebuah network diagram
• Hitung saat paling lambat (SPL) mulai dari nomor
maksimum mundur berturut turut sampai dengan posisi
awal
• Saat Paling lambat (SPL ) sama dengan saat Paling
Awal (SPA) peristiea akhir (maksimal) , SPLj = SPAj
• Pada setiap posisi i = SPLi = min ( SPLj – L )
• Pada Posisi awal SPL(1) = 0
1. Latihan soal :Tentukan SPA & SPL

Kegiatan Predecessor Lama Kegiatan


A - 2
B - 2
C A 3
D A,B 3
E B 4
Jawaban

2
C
2
3 3
A

2
0
0 2 D 6
1 4 5
0 3 3 6
0

2 2 E
3
2 4
2. Latihan soal :Tentukan SPA & SPL

Kegiatan Predecessor Lama Kegiatan


A - 2
B - 3
C - 4
D A 3
E A 2
F B,E 2
Pertemuan 11

LINTASAN, KEGIATAN,
LINTASAN KRITIS
PERISTIWA, KEGIATAN, LINTASAN KRITIS &
TENGGANG WAKTU KEGIATAN

Peristiwa Kritis
Peristiwa kritis adalah peristiwa yang tidak mempunyai
tenggang waktu atau saat paling awal (SPA) sama
dengan sat paling akhir (SPL ) nya atau SPL – SPA =0

Kegiatan Kritis
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang sangat sensitif
terhadap keterlambatan, sehingga bila sebuah kegiatan
kritis terlambat satu hari saja maka umur proyek akan
mengalami keterlambatan selama satu hari
Suatu kegiatan dikatakan sebagai kegiatan
kritis bila :
• Kegiatan tersebut terletak diantara dua peristiwa kritis
• Namun antara dua peristiwa kritis belum tentu terdapat
kegiatan kritis
Antara dua peristiwa kritis terdapat kegiatan
kritis bila
SPAi + L = SPAj atau SPAi + L = SPLj
Lintasan Kritis
• Lintasan kritis adalah lintasan yang terdiri dari kegiatan
kritis, peristiwa kritis dan dummy (jika ada)
• Lintasan kritis ini dimulai dari peristiwa awal network
diagram sampai dengan akhir network diagram
berbentuk lintasan.
• Tujuan mengetahui lintasan kritis adalah untuk
mengetahui pengaruh keterlambatan pelaksanaan
proyek sehingga setiap saat dapat ditentukan tingkat
prioritas kebijaksanaan proyek .
Berdasarkan prosedur dan rumus untuk
menghitung umur proyek dan lintasan kritis,
maka dapat disimpulkan bahwa :
• Umur lintasan kritis sama dengan umur proyek
• Lintasan kritis adalah lintasan yang paling lama umur
pelaksanaannya dari semua lintasan yang ada
Contoh kasus:
Berdasarkan tabel berikut ini, buatlah network diagramnya kemudian tentukan
PERISTIWA, KEGIATAN dan LINTASAN KRITIS
Kegiatan Predecessor Lama
Kegiatan
A - 2
B A 3
C B,D 12
D - 8
E D 2
F E 4
G D 3
H - 4
I H 2
J G,I 5
Jawaban:

2 8
2 B
5
5 3 8
A
C
2 d 12
0

0 8 10 20
1 D 3 6 8
8 E F
0 8 2
16 4
20

G
3
H J
4 5
4 11
4 I
7
13 15
2

Keterangan:

SPAi
SPAi Peristiwa Peristiwa
i i SPLi
tidak kritis
SPLi kritis

Kegiatan Kegiatan
kritis tidak kritis
Pertemuan 12

WORK BREAKDOWN STRUCTURE(WBS)


dan
PENJADWALAN PROYEK SISTEM INFORMASI
Work Breakdown Structure (WBS)

WBS adalah penguraian atau pembagian proyek secara


detail menjadi aktivitas yang hierarkis, dimana setiap
aktivitas ini akan dialokasikan kepada pelaksanaan masing-
masing.

Dengan kata lain suatu proyek yang besar akan dibagi-bagi


menjadi task yang lebih kecil.
Setiap sistem informasi memiliki metode khusus mulai dari
awal pengembangan sampai dengan produk jadi yang
disebut siklus pengembangan software (Software
Development Life Cycle) .

Salah satu model yang banyak digunakan adalah the


waterfall model yang merupakan bagian yang terintegrasi
dalam struktur kerja manajemen proyek.

Dengan demikian penerapan WBS adalah berdasarkan


SDLC
Prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan WBS:

1. Aturan 100%
2. Hubungan antar bagian yang eksklusif
3. Rencanakan hasil yang ingin dicapai, bukan
pelaksanaannya.
4. Tingkatan detail
5. Komponen terminal
1. Aturan 100%

Aturan ini menegaskan bahwa dalam menyusun WBS


harus memasukkan seluruh lingkup dan deliverables
proyek yang telah didefinisikan sebelumnya

2. Hubungan antar bagian yang eksklusif

Setiap bagian atau komponen dari WBS tidak boleh


tumpang tindih dalam hal lingkup kerja yang merupakan
bagiannya. Hal ini harus dihindari karena dapat
menyebabkan duplikasi pekerjaan dan kerancuan dalam
perhitungan durasi maupun sumberdaya.
3. Rencanakan hasil yang ingin dicapai, bukan
pelaksanaannya.
Dengan berorientasi pada hasil atau deliverables maka
WBS akan lebih terstruktur dalam memenuhi semua kriteria
yang telah ditentukan dalam lingkup proyek sehingga akan
memenuhi aturan 100%.
4. Tingkatan detail
Beberapa aturan yang diterapkan dalam menentukan tingkatan
detail adalah:
a.Setiap komponen dalam WBS tidak melebihi 80 jam kerja
b.Setiap komponen harus tidak melebihi satu periode pelaporan
c.Batas kewajaran yakni gunakan pertimbangan yang masuk
akal dalam melakukan penguraian
5. Komponen terminal
Suatu task yang dapat diestimasi baik untuk kebutuhan
sumberdaya, anggaran maupun durasi, terhubung satu
sama lain dan dapat dijadwalkan.
Bentuk atau format pembuatan WBS

1. Outline
2. Graphical Tree
1. WBS Bentuk Outline
0.0 Retail Web Site
1.0 Project Management
2.0 Requirements Gathering
3.0 Analysis & Design
4.0 Site Software Development
4.1 HTML Design and Creation
4.2 Backend Software
4.2.1 Database Implementation
4.2.2 Middleware Development
4.2.3 Security Subsystems
4.2.4 Catalog Engine
4.2.5 Transaction Processing
4.3 Graphics and Interface
4.4 Content Creation
5.0 Testing and Production
Sistem Penomoran WBS

Sistem penomoran dalam WBS seperti pada gambar 3.2 :


- Untuk Level 0 atau judul proyek adalah 0.0.
- Pada Level 1 masing-masing item diberi nomor N.0.

Contoh : 1.0, 2.0, dst.

- Kemudian masing-masing item pada Level 2 dibawah item N.0


pada Level 1 diberi nomor N.1, N.2, dst.

Contoh : di bawah Level 1 item Analysis yang bernomor 2.0, kita


mempunyai item 2.1, 2.2, dst.

- Sedangkan untuk Level 3, kita tambahkan titik dan digit dari nomor
di Level 2. Sebagai contoh, dibawah 2.1 kita harus menuliskan
2.1.1, 2.1.2, dst.
2. WBS Chart (Graphical Tree)
Penjadwalan Proyek Sistem Informasi

Jadwal implementasi adalah suatu prosedur atau uraian


mengenai tahapan yang akan dilakukan dan menjelaskan
segala sesuatu dalam proses implementasi.

Dalam implementasi ini dibutuhkan jadwal yang berfungsi


sebagai panduan dan pedoman terhadap kegiatan dan
tahapan yang harus dilakukan
Contoh penjadwalan

JADWAL IMPLEMENTASI
Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
penyiapan data awal
Pembuatan dan test program
Pembuatan buku petunjuk
Test Sistem
Pelatihan
Peralihan sistem
Operasi dan Evaluasi
Pertemuan 13

GANTT CHART
(MICROSOFT PROJEK 2007)
Tujuan

• Memahami pembuatan GANTT Chart.


• Memahami langkah-langkah pembuatan GANTT
Chart.
• Memahami alat bantu GANTT Chart .
GANTT Chart
• Merupakan bagan/diagram batang
• Digunakan untuk mengislustrasikan tugas-tugas proyek
terhadap kalender.
• Dikemukakan pertama kali oleh Henry L. GANTT pada
tahun 1917. Seorang Ir di departemen pertahanan
Amerika Serikat di Aberdeen Maryland
• Merupakan peralatan penjadwalan proyek dan evaluasi
perkembangan yang paling umum digunakan.
• Bagan GANTT berguna untuk melihat saat mulai dan
saat berakhirnya tugas-tugas dan subtugas proyek
secara mudah
• Bagan GANTT lebih efektif untuk mengkomunikasikan
jadwal
• Bagan GANTT berasal dari struktur WBS anda
• Outline WBS anda dapat digambarkan dengan GANTT
Chart
• GANTT Chart menggambarkan masing-masing tugas
secara kronologis
• Bagan GANTT dengan Balok-balok
• Bagan GANTT dengan segi tiga –segi tiga
• Software yang membantu pembuatan GANTT
Chart salah satunya adalah Microsoft Project.
GANTT Chart
Keterangan GANTT Chart
• Tiap batang mewakili tugas proyek yang diberi nama.
Tugas-tugas didaftar secara vertikal pada kolom kiri.
Garis horizontal adalah garis waktu kalender.
• Bagan GANTT menunjukkan dengan jelas tugas-tugas
yang overlap, yaitu tugas-tugas yang dapat dikerjakan
dalam waktu yang sama.
• Bagan-bagan tersebut dapat diberi warna untuk
mengindikasikan dengan jelas persentase penyelesaian
dan perkembangan proyek.
GANTT Chart dengan Microsoft Project
Keterangan gambar :
• Batang warna hitam
– tugas-tugas ringkasan yang menggambarkan fase-fase proyek
yang kemudian dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas lain.
• Batang warna merah
– tugas-tugas yang telah ditentukan sebagai ”kritis” pada jadwal,
artinya perluasan apapun pada durasi tugas-tugas tersebut akan
menunda tugas-tugas lain dan proyek secara keseluruhan.
• Batang warna biru
– tugas-tugas yang tidak kritis pada jadwal, artinya mereka
memiliki banyak wkatu selama penundaan tidak mempengaruhi
tugas-tugas lain dan proyek secara keseluruhan.
• Panah merah
– prasyarat antar dua tugas kritis. (biru dua tugas non kritis).
• Berlian
– milestone (titik tolak) – kejadian yang tidak memiliki durasi. Ia
menunjukkan akhir tugas signifikan atau produk jadi.
Latihan soal Pertemuan 13

Praktek penggunaan Microsoft project


( Masing-masing Dosen di harapkan membuat
contoh kasus sendiri atau menggunakan kasus
penjadwalan proyek sistem informasi)
Pertemuan 14

MANAJEMEN BIAYA dan RESIKO


Sebuah proyek membutuhkan anggaran
untuk menentukan berapa harga uang
yang dibutuhan, yang akan dialokasikan
sampai selesainya proyek tersebut seduai
dengan rencana.
Rencana Kebutuhan Proyek

PM harus mampu mengidentifikasi kebutuhan


sumber daya dan kapan dibutuhkan.
Sumber daya terdiri dari:
• Tenaga kerja
• Materials
• Peralatan
Input untuk Perencanaan Sumber Daya

• Work breakdown structure, digunakan sebagai dasar


input perencanaan
• Historical information, mengambil dari proyek yang
pernah dikerjakan
• Scope statement, menentukan cakupan pekerjaan
• Resource pool description, masing‐masing tahap
memiliki kebutuhan yang spesifik
• Organizational policies, agar perencanaan sumber daya
tidak bertentangan dengan aturan perusahaan
• Activity duration estimates
Komponen Biaya Proyek
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk
melakukan suatu hal

1.Tenaga Kerja
– Karyawan
– Konsultan
– Outsourcing
2.Asumsi Perancangan :
– User Jumlah yang terpengaruh hasil proyek
– Function Point
– Standart
– Tools/Software/Hardware yang digunakan
3.Politik
Penyebab estimasi yang buruk

• Orang yang kurang pengalaman


• Perkiraan teknis yang buruk
• Perubahan-perubahan pada proyek
• Faktor-faktor psikologi
• Penawaran yang rendah
• Politik
Pendekatan Tradisional untuk Estimasi Biaya

• Bottom-up
– Fokusnya mendata semua biaya-biaya yang
berhubungan dengan proyek.
– Total project cost merupakan Penjumlahan dari biaya
semua elemen.
– Caranya menentukan biaya berdasarkan WBS .
– Sebelum menentukan biaya terlebih dahulu
menentukan WBS.
• Top-down (parametric cost estimating)
– Fokusnya adalah memformulasi estimasi biaya
berdasarkan relasi parameter-parameter yang
digunakan.
Bottom-up cost estimates

Proses membuat detail estimasi untuk masing-


masing komponen kerja (WBS) berupa “labor &
Material” yang akan dimasukkan pada
perhitungan akuntansi sesuai dengan beban
biaya.
Parametric cost estimating (top-down)
• Mementukan biaya-biaya project berdasarkan
parameter-parameter yang ada.
• Dalam matematika persamaan sebuah garis lurus
adalah Y = mX + b
• Dimana m dan b adalah parameter
• Y dan X adalah variabel.
• Parameter menjelaskan struktur relasi dari setiap
variabel.
• Dengan parametric cost estimating dapat ditentukan
parameter-parameter yang memberikan pandangan
yang jelas tentang suatu biaya dalam sebuah proyek
Siklus hidup estimasi biaya :

• Instalasi
• Training
• Reparasi
• Preventive maintenance
• Backup system/disaster and recovery
• Salaries and materials
Risiko

• Berhubungan dengan kejadian di masa yang akan


datang.
• Melibatkan perubahan seperti perubahan pikiran,
pendapat, aksi atau tempat.
• Melibatkan pilihan yang tak pasti.
Hal-hal yang berhubungan dengan risiko
• Risiko apa yang dapat menyebabkan proyek
serba salah?
• Bagaimana perubahan pada persyaratan
pelanggan? Yang berhubungan dengan
teknologi pengembangan, computer target dll.
• Masalah pilihan metode, dan piranti yang
dipakai , penekanan pada kualitas yang
memadai.
• Rrisiko sebaiknya kita usahakan untuk
diminimalisir.
Strategi risiko Reaktif dan Proaktif

• Mayoritas tim software bersandar pada strategi


reaktif.
• Strategi yang benar untuk manajemen risiko
adalah : Strategi PROAKTIF.
• Strategi Proaktif dimulai sebelum kerja teknis
dimulai.
• Untuk menghindari risiko  membuat rencana
Risiko Software

• Ketidak pastian (mungkin/tidak mungkin terjadi


risiko)
• Rugi/kerugian (kerugian yang dialami bila terjadi
risiko)
Kategori Risiko

Ada tiga bagian kategori resiko

• Risiko Proyek

• Risiko Bisnis

• Risiko Teknis
Risiko Proyek
Mengancam rencana proyek
Ada kemungkinan jadwal proyek menjadi tidak
tepat waktu dan biaya proyek menjadi
bertambah.
Mengidentifikasikan mengenai hal-hal
pembiayaan, jadwal. Personil (staffing dan
organisasi), sumber-sumber daya, pelanggan dan
masalah persyaratan dan pengaruh terhadap
proyek.
Kompleksitas dan ukuran proyek menjadi faktor
risiko proyek
Risiko Bisnis

– Mengancam software yang akan dibangun.


– Membahayakan proyek atau produk.
– Ada 5 risiko bisnis yang utama
risiko pasar
risiko strategi
risiko pemasaran
risiko manajemen
risiko biaya
Risiko Teknis

– Mengancam kualitas dan ketepatan waktu


software yang dihasilkan.
– Mengidentifikasikan desain, implementasi,
interfacing, verifikasi dan masalah
pemeliharaan.
– Faktor risiko teknis adalah ambiguitas,
spesifikasi, ketidak pastian teknik, keusangan
teknik, dan teknologi.
Identifikasi Risiko
• Idenfitikasi risiko adalah usaha sistematis untuk
menentukan ancaman terhadap rencana proyek
(perkiraan jadwal, pemuatan sumber daya dll).
• Tom Gilb menyatakan bahwa : ”Bila anda tikad
aktif menyerang risiko, maka mereka akan aktif
menyerang anda.”
• Metode untuk mengidentifikasi risiko adalah
dengan membuat checklist item risiko.
Item-item risiko berdasarkan :
1. Ukuran produk
Risiko sehubungan dengan seluruh ukuran software
yang akan dibangun/dimodifikasi
2. Pengaruh bisnis
Risiko sehubungan dengan batasan yang dibebankan
oleh manajemen atau pasar.
3. Karakteristik pelanggan
Risiko sehubungan dengan kepintaran pelanggan dan
kemampuan pengembang untuk berkomunikasi
dengan pelanggan dengan cara yang tepat.
4. Definisi proses
Risiko sehubungan dengan tingkat dimana proses
software telah didefinisikan dan diikuti oleh organisasi
pengembang.
5. Lingkungan pengembangan
risiko sehubungan dengan keberadaan dan kualitas
piranti yang akan digunakan untuk membangun
produk sistem informasi.
6. Teknologi yang dibangun
risiko sehubungan dengan kompleksitas sistem yang
akan dibangun dan ”kebaruan” teknologi yang
dikemas oleh sistem.
7. Ukuran dan pengalaman staf.
risiko sehubungan dengan keseluruhan teknik dan
pengalaman proyek dari orang–orang yang akan
melakukan tugas tersebut.
Komponen Risiko

• Risiko kinerja
• Risiko biaya
• Risiko dukungan
• Risiko jadwal
Strategi

Strategi yang efektif untuk menangani risiko


adalah :
– menghindari risiko
– monitoring risiko
– manajemen risiko dan perencanaan
kemungkinan.
Risiko Keselamatan dan Bahaya
• risiko tidak dibatasi pada proyek itu sendiri. risiko dapat
terjadi setelah perangkat lunak dikembangkan dengan
sukses dan dikirim ke pelanggan.
• risiko secara khusus berhubungan dengan konsekuensi
kegagalan perangkat lunak di lapangan.
• Keselamatan perangkat lunak dan analisis bahaya
adalah aktifitas jaminan kualitas perangkat lunak yang
berfokus pada identifikasi dan perkiraan bahaya
potensial yang dapat mempengaruhi perangkat lunak
secara negatif, dan menyebabkan keseluruhan sistem
menjadi gagal.
RMMM Plan

Langkah manajemen dapat diatur ke dalam Risk


Mitigating Monitoring, and Management Plan
(RMMM Plan). RMMM plan mendokumentasi
semua kegiatan yang dilakukan sebagai bagian
dari analisis risiko dan digunakan oleh manajer
proyek sebagai bagian dari keseluruhan Rencana
Proyek.

Anda mungkin juga menyukai