Project Management
Pipin Anggaliya.S.Kom.,M.T
Project
• Proyek ialah suatu kegiatan yang kompleks dan mempunyai sifat yang tidak
dapat terjadi berulang,memiliki waktu yang terbatas, spesifikasi yang sudah di
tentukan di awal untuk menghasilkan suatu produk.
• Tugas yang dapat diukur besarnya dan harus diselesaikan dengan anggaran serta
satuan waktu tertentu, sekali dan tidak berulang
• Karakteristik Project :
a. Waktu (Timeline) : Proyek memiliki timeline atau garis waktu yang pasti dengan
titik awal dan titik akhir yang terukur.
b. Sumber Daya (Resource) : Sebuah proyek memiliki sumber daya modal dan
tenaga kerja yang terbatas.
c. Alat (Tools) : Menggunakan alat-alat (tools) dan teknik khusus digunakan untuk
manajamen proyek, contohnya Gantt Chart.
d. Tim (Team) : Manajemen Proyek memerlukan tim yang beragam dari berbagai
departemen dan fungsi.
Management
• Management merupakan suatu seni dalam ilmu dan
pengorganisasian seperti menyusun perencanaan,
membangun organisasi dan pengorganisasiannya,
pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan.
• Management Project
Manajemen proyek adalah upaya yang menggabungkan
pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik khusus untuk
memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang-orang.
Sederhananya, project management adalah proses memimpin tim
untuk mencapai tujuan proyek atau menyelesaikan proyek dalam
jangka waktu tertentu.
Manajemen Proyek Sistem Informasi
Stakeholder dalam proyek pada pembahasan kali ini adalah pemilik proyek (project owner),
komite pengarah (steering comitte), pengguna hasil proyek (user), dan pelaksana proyek.
1. Project Owner : Pemilik proyek biasanya merupakan perusahaan atau individu yang
memiliki kepentingan awal terhadap hasil proyek. Pemilik biasanya sekaligus juga
merupakan penyandang dana ataupun yang mengorganisir dana pihak sponsor.
2. Steering Committee (Komite Pengarah) : Dibentuk agar proyek dilaksanakan tetap
berjalan sesuai rencana dan tetap pada jalur yang benar untuk mencapai hasil sesuai
kualitas yang ditentukan dengan memperhatikan batasan-batasan yang biasanya disebut
sebagai Segitiga Manajemen Proyek (Project Management Triangle). Fungsi pengarah ini
penting karena secara statistik banyak proyek sistem informasi yang dapat dikategorikan
gagal. Suatu proyek sistem informasi dikatakan gagal jika tidak memenuhi tiga hal ini :
Dalam sebuah proyek sistem informasi, selalu ada beberapa orang dengan tugas-tugas
berikut ini:
- Manajer Proyek, Seorang manajer proyek terkadang harus memiliki kualifikasi khusus
meskipun tidak harus memiliki keahlian sebagai eksekutor atau pelaksana. Kualifikasi
yang umum untuk seorang manajer proyek adalah PMP (Project Management
Professional) yang merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh PMI (Project
Management Institute).
- Analisis Sistem. Ada berbagai sebutan untuk bidang ini seperti Business System
Analyst, Business Process Analyst, dan sebagainya. Fungsi utamanya adalah
melakukan analisis terhadap sistem informasi yang akan dibangun. Seringkali tugas
analisis sistem juga termasuk melakukan analisis kebutuhan (requirements analysis),
dengan melakukan wawancara, studi, pengamatan, analisis kasus (use case), ataupun
simulasi.
Project Implementation
- Desainer Sistem. Untuk sistem yang lebih kompleks, software yang dibangun akan dirancang
melalui tahap yang disebut software architecture yang fungsinya mirip seperti arsitek yang akan
membangun rumah. Pada umumnya hasil desain sistem dalam suatu proyek adalah berupa
dokumen yang berisi desain dalam beberapa tingkatan atau level, mulai dari gambaran umum
sampai lebel mudah. Semakin detail hasil desain akan semakin mempermudah pemrogram untuk
mewujudkannya, namun juga membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam menyusunnya.
- Pemrogram. Banyak sebutan untuk seorang pemrogram, seperti programmer, developer, software
engineer, analyst programmer, dan sebagainya. Tugas utamanya adalah membangun software
sebagai wujud penerapan sistem informasi dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu,
berdasarkan desain sistem yang telah disusun. Pemrogram tidak hanya berupa penulisan bahasa
program, tetapi juga pengujian (testing), debugging atau troubleshooting, dan pemeliharaan
(maintenance).
Project Implementation
- Tester. Bertugas sebagai penguji untuk menentukan apakah software yang dibangun
sesuai dengan desain, juga bisa membantu menemukan kesalahan software, seperti
error, bugs, maupun kesalahan logika.
Anggota Lain Dalam Tim. Beberapa anggota lain dalam tim adalah instalator (deployer),
sistem integrator, trainer dan pendukung teknis (technical support)
Metodologi Manajemen Proyek
- Agile
metodologi dalam pengembangan software
yang didasarkan pada proses pengerjaan
berulang yang terdiri dari aturan dan solusi
yang sudah disepakati. Metode ini juga
dilakukan dengan sistem kolaborasi antar tim
secara terstruktur dan terorganisir.
Metodologi Manajemen Proyek
- Scrum adalah salah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang
menggunakan pendekatan Agile. Pengertian lain dari Scrum adalah kerangka kerja
yang menggunakan satu atau lebih tim yang cross-functional dengan proses
pengembangan yang incremental (Perkembangan secara teratur).
Tahapan Scrum
1. Product Backlog
Product Backlog adalah daftar lengkap keinginan stakeholder terhadap produk yang akan
dikembangakan. Product Backlog memberikan gambaran umum tentang apa yang akan dikerjakan
pada sprint mendatang.
2. Sprint Backlog
Sprint backlog adalah daftar item yang akan dikembangkan selama sprint. Sprint backlog dibuat
selama penyempurnaan berdasarkan item dari product backlog.
3. Increment
Increment adalah pengiriman sprint dan terdiri dari beberapa cerita pengguna yang bersama-sama
menghasilkan produk yang berfungsi atau setengah jadi. Bagi para pemangku kepentingan, Increment
dijadikan suatu indikator terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh tim pengembang.
Metodologi Manajemen Proyek
Six sigma
Six Sigma adalah metode manajemen
yang digunakan untuk memperbaiki,
peningkatan berkelanjutan dalam
segi kualitas manajemen.
Metodologi Manajemen Proyek
● Black Belt
Black Belt adalah seorang pemimpin tim yang nantinya harus menerapkan metodologi six sigma di dalam proyeknya. Dia juga harus memperkenalkan
metodologi dan alat yang digunakan kepada setiap anggota tim dan organisasi yang lebih luas.
Metodologi Manajemen Proyek
● Team Members
Mereka adalah para anggota yang berpartisipasi dalam suatu tim proyek. Jadi, mereka akan mendukung keberhasilan proyek berdasarkan tanggung jawab
yang sudah diembannya. Selain itu, mereka juga harus terus menggunakan metode dan sumber daya six sigma sebagai bagian dari pekerjaan sehari-
harinya.
● Model DMAIC digunakan saat diterapkan pada peningkatan kinerja produk, proses, atau layanan yang ada.
Model DMADV digunakan saat tujuan proyek adalah pengembangan produk, proses atau layanan yang
didesain ulang secara radikal.
Metodologi Manajemen Proyek
Siklus PDAC
● Siklus Plan Do Check Act (Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindaklanjuti) merupakan model manajemen yang
dikembangkan oleh W. Edwards Deming berdasarkan cetusan Walter Shewhart untuk perbaikan proses
maupun individu secara berkelanjutan.
● PDCA adalah siklus yang terus berulang. Model manajemen ini mampu membantu industri atau perusahaan
keluar dari stagnasi. Selain itu, siklus ini juga mampu mewujudkan sistem yang selalu berkembang menjadi
lebih baik secara kualitas, efektivitas, maupun efisiensi.
Metodologi Manajemen Proyek
Dalam tahap ini, seluruh aspek proses telah diperbaiki berdasarkan evaluasi dari fase Do dan Check yang
mengidentifikasi masalah dalam implementasi rencana. Fase Act merupakan yang terakhir dari siklus PDCA.
Akan tetapi, seluruh prosesnya akan berulang lagi secara berkelanjutan. Setelah tahap ini, model PDCA yang telah
dikembangkan akan menjadi standar baru proses perusahaan. Ketika prosesnya berulang, cobalah untuk selalu
melakukan perbaikan. Setelah mulai melakukan implementasi PDCA, pastikan kamu berkomitmen untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Metodologi Manajemen Proyek
Kekurangan Kelebihan
Meskipun modelnya simpel dan mudah dimengerti, namun Salah satu kelebihan dari siklus PDCA adalah fleksible. PDCA
implementasinya tidak begitu mudah. Plan Do Check dapat digunakan untuk berbagai macam bisnis dan aplikasi.
Act adalah model manajemen yang membagi proses perbaikan Tidak hanya untuk manufaktur, Plan Do Check Act juga bisa
ke dalam beberapa tahapan kecil. Hal ini menyebabkan digunakan untuk manajemen proyek, manajemen perubahan,
prosesnya cukup lambat dan kurang cocok untuk pengembangan produk, dan manajemen sumber daya.Tidak
menyelesaikan masalah yang sifatnya mendesak. Tidak hanya hanya itu, model PDCA juga sederhana dan mudah dipahami
itu, PDCA adalah proses yang berkelanjutan, sehingga butuh oleh siapapun yang ingin melakukannya. Meski begitu,
komitmen dan pelaksanaan secara menyeluruh dalam sebuah efektivitasnya dalam menghasilkan perubahan, menyelesaikan
organisasi atau perusahaan. Jika tidak, siklus PDCA tidak akan masalah, dan meningkatkan efisiensi cukup signifikan. Oleh
efektif untuk jangka panjang. karena itu, PDCA cukup populer digunakan.
Metodologi Manajemen Proyek