Anda di halaman 1dari 2

Nama : Pebri S Sinaga

Kelas : 13 SI 2
NIM : 12s17046
Proyek Situs Internet Manajemen Proyek Konsuktasi JWD
Pendekatan Agile biasanya digunakan dengan tim bisnis yang tidak dapat menyatakan
scope proyek dengan jelas pada daur hidup produk, tetapi tim ingin menyediakan produk
potensial yang mudah untuk diberikan (deliverable)pada waktu yang lebih awal. Untuk
mencapai hal ini, perlu dilakukan beberapa perulangan. Namun dalam menentukan
penerapan pendekatan Agile atau Predictive dalam suatu proyek, bukanlah keputusan
yang diambil dengan mudah. Sangat banyak pertimbangan untuk memilih menerapkan
salah satu pendekatan.
Untuk proyek yang memiliki batasan yang berat, terbilang baru(pengalaman terhadap
penyelesaian proyek minim), tim belum sepaham dan proyek memiliki risiko yang tinggi,
sangat dianjurkan untuk menggunakan Pendekatan Predictive. Sedangkan, untuk proyek
dengan batasan yang sedikit, sudah berpengalaman dalam menyelesaikan proyek yang
mirip, risiko lebih kecil, dan penjadwalannya lebih fleksibel, disarankan untuk memilih
Pendekatan Agile meskipun requirement-nya belum jelas.
Beberapa aturan yang diterapkan pada Scrum diantaranya Product Owner adalah orang
yang bertanggung jawab atas nilai bisnis proyek dan memutuskan pekerjaan apa yang
harus dilakukan dan bagaimana cara mengerjakannya. Scrum Master adalah orang yang
memastikan tim bekerja dengan produktif, memfasilitasi Daily Scrum dan membangun
kerja sama yang lebih intim antar tim. Scrum Team adalah tim yang terdiri dari 5-9 orang
mandiri, memiliki motivasi yang tinggi akan tujuan proyek melalui sprint. Sprint adalah
kegiatan menyelesaikan proyek yang telah dipecah sebelumnya dalam kurun watu 2-4
minggu untuk selanjutnya dilakukan peninjauan.
Artaefak proyek yang dapat disampaikan kepada stakeholder merupakan objek yang
sangat berguna dalam pengembangan proyek. artaefak yang harus dibuat adalah
1. Rencana daftar yang harus diselesaikan (Backlog) produk adalah daftar dari fitur
yang diprioritaskan pada nilai bisnis proyek, Item prioritas harus dipecahkan
dalam detal yang cukup, hal ini bertujuan untuk membuat estimasi waktu dan
usaha yang dibutuhkan.
2. Rencana daftar yang harus diselesaikan (Backlog) scrum adalah daftar pokok
pekerjaan dengan prioritas yang tinggi dari rancangan kerja produk yang harus
dipenuhi dalam beberapa Sprint. Scrum team akan memecahkan pokok prioritas
menjadi beberapa tugas yang lebih kecil yang dapat dikerjakan dalam waktu 6-12
jam.
3. Grafik Burndown adalah representasi grafis dari pekerjaan yang tersisa yang harus
diselesaikan dibandingkan dengan waktu. Grafis ini akan menampilkan kumulatif
dari sisa pekerjaan pada Sprint setiap harinya.
Berbeda dengan Pendekatan Predictive dengan menggunakan metode yang lebih
sekuensial dilakukan dengan beberapa tahapan. Pendekatan ini sudah dirancang
sedemikian rupa ( diasumsikan dengan teliti dan baik), sehingga perlu focus analisi dan
perencanaan yang baik. Beberapa tahapan dari Pendekatan Prediktive adalahi:
1. Pra-inisiasi dan inisiasi, pada tahapan ini organisasi akan mengambil
pertimbangan dalam memilih proyek yang tepat dan dimulai dengan alasan dan
tujuan yang tepat. Organisasi akan mengutamakan proyek yang benar-benar
penting dan tidak sekadar berhasil dibangun. Pada pra-inisiasi akan melakukan
pendeskripsian tugas seperti penentuan ruang lingkup, identifikasi sponsor
proyek, pemilihan manajer proyek, dan pengembangan bussines case untuk
proyek. Sedangkan pada inisiasi akan mendefinisikan semua yang termasuk pada
stakeholder (pemangku kedudukan) seperti sponsor proyek, tim proyek, staf
pendukung, pengguna, pemasok, client dsb.
2. Perencanaan Proyek, tahapan ini bertujuan untuk pemanduan pelaksanaan proyek.
Dalam pelaksanaan proyek rencana haruslah realistis, sehingga estimasi usaha dan
waktu yang dialokasikan pada pengerjaan proyek sesuai dan betul-betul
bermanfaat.
3. Pengeksekusian Proyek, pada pengeksekusiann proyek dapat berjalan dengan
baik dan detail, sangatlah diperlukan kemampuan/keterampilan berkomunikasi
yang baik. Konflik yang timbul pada sumber daya manusia dapat berdampak
buruk. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan
urutan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
4. Pemantauan dan Pengendalian Proyek, kemajuan pekerjaan proyek perlu diukur
untuk memastikan tujuan proyek sudah tercapai. Pemantauan dan pengendalian
proyek dilakukan sepanjang siklus hidup dari proyek.
Sedangkan pada Scrum, tahapan-tahapan yang dilakukan adalah:
1. Pre-inisasi dan inisasi, adalah menentukan aturan dan memutuskan fungsionalitas
mana yang harus disediakan sebagai bagian dari release, jumlah sprint yang akan
dilakukan, dan berapa kali release yang harus dilakukan. Sama seperti Pendekatan
Prediktif, perlu dibuat project charter, pendataan stakeholder, strategi manajemen
pemangku kedudukan, pengembangan bussines case. Tetapi sebelumnya harus
dilakukan survey dari pengguna yang dianggap potensial.
2. Perencanaan, akan dilakukan penentuan batasan untuk keseluruhan proyek
meskipun tim mengetahui bahwa akan sangat banyak detail yang harus
ditambakan semasa proyek dibangun. Pembuatan deskripsi tingkat tinggi dari
pekerjaan, mematok estimasi kecepatan dan kapasitas berdasarkan kemampuan
tim dan pembuatan Bagan Chart.
3. Eksekusi, adalah tahapan konstruksi dari proyek dan biasanya waktu paling
banyak dihabiskan pada eksekusi. Tim akan menyelesaikan tugas setiap harinya,
seperti pada konsep agile yang adaptif, tim akan melakukan beberapa perulangan
untuk menghasilkan produk yang lebih potensial untuk dikirimkan. Pengguna
akan diizinkan mengakses template, sampel, Work Breakdown Structure,
penjadwalan proyek dsb. Hal bertujuan agar pengguna dapat memberikan saran
untuk menunjang fungsionalitas produk.
4. Pemantauan dan Pengaturan, akan dilakukan peninjauang dengan menggunakan
Scrum Framework yakni peninjauan harian yang dihasilkan dari rapat Daily
Scrum dan peninjauan Sprint.
5. Penutupan, Scrum Master akan melakukan peninjauan kembali, akan
dikumpulkan pendapat dari tim, Peninjauan dilakukan untuk menjawab dua
pertanyaan, apa hal baik selama sprint terakhir yang perlu untuk dilanjutkan, serta
apa yang perlu dilakukan berbeda untuk meningkatkan kualitas produk/proses.

Anda mungkin juga menyukai