Anda di halaman 1dari 36

T u ga s 1

M e n e j e me n Pr o y e k K o n s tr u ks i
Triple Constraint
Menejemen Proyek

Nama :Arnoldus Lakan Kian


NIM :20180611014009
Menejemen Proyek

 Manajemen adalah usaha manusia untuk mencapai


tujuan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Usaha
yang dimaksud adalah bagian dari proses manajemen
yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara
berurutan atau kronologis.
Menejemen Proyek

 Rangkaian kegiatan dimaksud secara umum yaitu mulai


dari penetapan tujuan (goal setting), perencanaan
(planning) pengorganisasian (organizing) pelaksanaan
(actuating) dan pengawasan/pengendalian (controlling).
Sedangkan yang dimaksud dengan proyek adalah
suatu usaha yang mempunyai awal dan akhir dan
dijalankan untuk memenuhi tujuan yang sudah
ditetapkan dalam biaya, jadwal dan sasaran kualitas.
Menejemen Proyek

 Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa


manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses
kegiatan untuk melakukan perencanaan,
pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian atas
sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya
tertentu pula.
Triple Constraint

 Menurut Schwalbe (2006), setiap proyek akan dibatasi


dengan ruang lingkup (scope), waktu (time) dan biaya
(cost). Batasan-batasan ini seringkali digunakan ke dalam
manajemen proyek sebagai tiga batasan utama.

Untuk menghasilkan proyek yang berhasil, seorang


manajer proyek harus mempertimbangkan tiga hal berikut:
Triple Constraint

 Yang pertama ruang lingkup pekerjaan apa yang akan


dilakukan sebagai bagian dari proyek tersebut, serta
produk dan layanan atau hasil apa yang diinginkan oleh
pelanggan (sponsor) yang dapat dihasilkan dalam suatu
proyek.
 Yang kedua waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu proyek.
 Yang ketiga adalah biaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu proyek
Triple Constraint

 Setiap proyek memiliki tujuan khusus, didalam proses


pencapaian tujuan tersebut ada tiga constraint yang harus
dipenuhi, yang dikenal dengan Trade-off
Triangle atau Triple Constraint. Triple constraint adalah
usaha pencapaian tujuan yang berdasarkan tiga batasan,
yaitu :
1. Tepat biaya.
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi
anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap periode
pelaksanaan maupun biaya total sampai akhir proyek.
Triple Constraint

2. Tepat waktu.
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan
jadwal pelaksanaan proyek (schedule) yang telah
direncanakan yang ditunjukan dalam bentuk prestasi
pekerjaan (work progress).
3. Tepat mutu.
Mutu produk atau disebut sebagai kinerja
(performance), harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.
Triple Constraint
 Dalam suatu proyek memerlukan suatu penjadwalan
(scheduling) adalah pengalokasian waktu yang tersedia
untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam
rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai
optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-
keterbatasan yang ada. Secara proses pengendalian
proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan proyek
dengan berbagai permasalahannya.
 Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar
alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai
dengan sasaran dan tujuan proyek.
 Secara umum penjadwalan proyek mempunyai manfaat-
manfaat seperti berikut :
 1. Memberikan pedoman terhadap unit
pekerjaan/kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk
mulai dan akhir dari masing-masing pekerjaan
 2. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan
pekerjaan.
 3. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan,
dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu
yang ditetapkan.
 4. Merupakan sarana penting dalam pengendalian
proyek.
 Dengan memperkirakan waktu untuk menyelesaikan
setiap kegiatan merupakan bagian yang paling sulit,
untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan
waktu yang diperlukan. Penjadwalan kegiatan tersebut
dapat menggunakan :
 1. Gantt Charts
Gantt charts menyediakan format standar yang
digunakan untuk menampilkan informasi
mengenai schedule (jadwal) dari suatu proyek yang akan
dilaksanakan dan kesesuaian waktu yang digunakan untuk
langkah start dan finish dalam bentuk calendar format. Gantt
charts terkadang ditampilkan dengan bentuk bagan yang
berisi batangan yang di mulai dengan start dari suatu
aktivitas dan tanggal berakhir dari aktivitas tersebut dengan
sebuah batangan yang horisontal. (Schwalbe, 2006).
 2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review
Techniques)
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan
simpul dan tanda panah yang kemudian dievaluasi untuk
menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan
jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan
saat proyek telah dijalankan. Diagram PERT lebih baik dari
Gantt, karena :
 Mudah mengidentifikasi tingkat perioritas
 Mudah mengindentifikasi jalur kritis dan kegiatan-
kegiatan kritis
 Mudah menentukan waktu kendur.
 3. Kurva S
Menurut Djojowirono (2005), kurva S adalah
pengembangan dari diagram balok yang dapat
mengetahui persentase (%) pekerjaan yang harus dicapai
pada waktu tertentu. Kurva S ini sangat efektif untuk
mengevaluasi dan mengendalikan waktu dan biaya
proyek. Hasil realisasi dari pekerjaan pada suatu waktu
dapat dibandingkan dengan kurva
 rencana.Kurva S dapat memperlihatkan beberapa segi
yang berkaitan baik rencana kerja atau pelaksanaan
kegiatannya. Dengan membandingkan kurva S realisasi
dengan kurva S rencana, penyimpangan yang terjadi
dapat segera terlihat jelas. Oleh karena itu, kurva S
mampu menampilkan secara visual penyimpangan yang
terjadi dan pembuatannya relatif cepat dan mudah, maka
metode pengendalian dengan kurva S dipakai secara luas
dalam pelaksanaan proyek. Kurva S dapat
memperlihatkan beberapa segi yang berkaitan baik
rencana kerja atau pelaksanaan kegiatannya.
 Sasaran Proyek dan 3 Kendala (Triple Constraint)
Menyeleksi Proyek

 Proyek bisa datang dari berbagai sumber serta untuk


berbagai macam alasan.
 Kita bisa mengindetifikasi masalah yang dapat
memunculkan suatu proyek
Menyeleksi Proyek

Mengedentifikasi Masalah
Memeriksa Output berdasarkan kriteria-kriteria berikut : * Terlalu banyak kesalahan
* Pekerjaan terlalu lambat
* Pekerjaan dilakukan dengan tidak benar
* Pekerjaan tidak terselesaikan
* Pekerjaan tidak dilakukan sama sekali
Mengamati perilaku pegawai * Tingkat absensi yang tinggi
* Tingkat ketidakpuasan kerja yang tinggi
* Tingkat pergantian pekerja yang tinggi
Mendengar umpan balik eksternal dari : * Keluhan
vendor, konsumen, pemasok * Saran-saran untuk peningkatan
* Kerugian dalam penjualan
* Tingkat keuntungan yang rendah
Menyeleksi Proyek

 Pertimbangan lain untuk Menyeleksi Proyek


1. Dukungan dari pihak manajemen
Tidak ada satupun yang bisa tercapai tanpa persetujuan
dari orang-orang yang membayar segala bentuk
pembayaran. Pernyataan ini tidak berarti bahwa anda
memiliki sedikit pengaruh secara langsung atas proyek
atau orang-orang tertentu dibanding manajemen.
Namun dukungan dari pihak manajemen adalah sangat
essensial.
Menyeleksi Proyek

2. Penentuan waktu yang tepat


Pertanyakan pada diri anda sendiri atau kepada orang
lain siapa yang akan terlibat bila bisnis benar-benar
mampu membuat komitmen waktu untuk instalasi
sistem-sistem baru atau peningkatan bagi sistem yang
telah ada. Anda harus mampu mencurahkan semua
atau sebagian dari waktu anda.
3. Kemungkinan yang besar untuk melakukan upaya-
upaya peningkatan guna mencapai tujuan-tujuan
organisasional.
Proyek harus menempatkan organisasi sesuai target,
tidak justeru menghalanginya dari tujuan-tujuan utama
Menyeleksi Proyek

4. Sumber dayanya bisa digunakan oleh penganalisis


sistem dan organisasi.
memilih proyek yang bisa dijalankan berkaitan dengan
sumber daya yang dimiliki dan kemampuan-
kemampuan mereka dalam menjalankan bisnis. Proyek
tidak akan gagal karena bidang-bidang keahlian-
keahlian anda, dan anda harus mengenali hal itu.
Menyeleksi Proyek

5. Proyeknya lebih bermanfaat dibandingkan bila


organisasi menginvestasikan sumber daya-sumber daya
yang dimiliki dengan cara lain.
Anda perlu memiliki kesepakatan dasar dengan
organisasi mengenai manfaat proyek sistem dalam
hubungannya dengan proyek-proyek lain. Ingat bahwa
bila suatu bisnis memiliki komitmen terhadap satu
proyek, tidak akan ada sumber daya yang tersedia
untuk proyek-proyek yang lain. Hal ini sangat berguna
untuk mengamati semua proyek yang memungkinkan
saat bersaing dalam hal sumber daya waktu, uang dan
orang.
Menentukan
kelayakan

 Perlu ditentukan apakah proyek-proyek yang dipilih


layak atau tidak.
 Kelayakan sistem proyek hanya bisa ditetapkan lewat 3
kriteria khusus yaitu :
1. Operasional
2. Teknis
3. Ekonomis
Menentukan
kelayakan

 Data-data untuk studi kelayakan bisa dikumpulkan melalui


wawancara,jenis wawancara yang diperlukan disesuaikan
dengan problem dan peluang yang ada.
Biasanya penganalisis mewancarai orang-orang yang
meminta bantuan dan orang-orang yang terkait secara langsung
dengan proses pembuat keputusan, yakni pihak manajemen.
Meski penting untuk menyelesaikan masalah secara benar,
penganalisis tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk
melakukan uji kelayakan, karena masih banyak proyek lain yang
harus dijalankan.
Studi kelayakan harus efisien dalam hal waktu dan
memerlukan pelaksanaan tindakan tertentu dalam waktu singkat.
Menentukan
kelayakan

1. Kelayakan operasional
 Apakah sistem tersebut bisa beroperasi setelah diinstall
 Apakah sistem tersebut akan dipergunakan
2. Kelayakan Teknis.
 Memberi nilai tambah bagi sistem yang ada.
 Teknologi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
pengguna.
Menentukan
kelayakan

3. Kelayakan ekonomis
 Waktu yang dibutuhkan untuk penganalisis sistem.
 Biaya studi sistem
 Biaya waktu pekerja untuk studi yang dilakukan
 Perkiraan biaya perangkat keras.
 Biaya pengembangan paket perangkat lunak dan
perangkat keras.
Menentukan tujuan

 Penganalisis sistem bertindak sebagai katalisator dan


ahli pendukung. Utamanya ia harus mampu melihat
proses-proses apa yang perlu ditingkatkan. Peluang bisa
diperoleh saat mengobservasi masalah. Bagi orang-orang
tertentu, krisis bisa berarti peluang, bagi seorang
penganalisis sistem, problem yang menggangu seorang
manajer bisa diubah menjadi peluang untuk kemajuan.
Menentukan tujuan

 Kemajuan bagi sistem bisa didefinisikan sebagai suatu


perubahan yang akan menghasilkan keuntungan yang
bermanfaat, kemungkinan-kemungkinan upaya peningkatan
diantaranya :
1. Mempercepat proses
2. Mempersingkat proses dengan mengurangi tahap-tahap yang tidak
diperlukan.
3. Menggabungkan lebih dari satu macam proses.
4. Mengurangi kesalahan di dalam input dengan mengubah bentuk dan tampilan
layar.
5. Mengurangi penyimpanan yang berlebihan.
6. Mengurangi output yang berlebihan.
7. Meningkatkan integrasi sistem dengan sub sistem.
 Tujuan umum dalam suatu proyek bagi perusahaan
1. Upaya meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Mendukung strategi kompetitif organisasi.
3. Meningkatkan kerjasama dengan para vendor dan patner
perusahaan.
4. Meningkatkan dukungan operasi-operasi internal sehingga
barang dan jasa bisa diproduksi dengan efektif dan efisien.
5. Meningkatkan dukungan keputusan internal sehingga
keputusan yang dihasilkan lebih efektif
6. Meningkatkan mutu layanan bagi konsumen.
7. Meningkatkan moral pegawai.
Kegiatan perencanaan dan pengontrolan
 Analisis dan perancangan sistem melibatkan
berbagai jenis kegiatan yang bersama-sama
membentuk suatu proyek.
Penganalisis sistem harus mengelola proyek
dengan hati-hati bila proyek tersebut berhasil
didapatkan. Manajemen proyek mencakup tugas-tugas
perencanaan dan pengontrolan secara umum.
 Perencanaan meliputi semua kegiatan yang diperlukan untuk
menyeleksi tim, penganalisis sistem, menetapkan anggota tim
yang sesuai untuk proyek-proyek tertentu, memperkirakan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas, dan
membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas bisa diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
 Pengontrolan berarti menggunakan umpan balik untuk
memonitor proyek, meliputi, membuat perbandingan antara
rencana proyek dengan hasil aktual. Selain itu pengontrolan
berarti mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat
atau membuat jadwal ulang kegiatan-kegiatan yang perlu
diselesaikan tepat waktu sekaligus memotivasi anggota tim
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Memperkirakan waktu yang diperlukan
 Keputusan pertama penganalisis sistem adalah
menentukan jumlah detail-detail yang membentuk
aktivitas.
 Penganalisis sistem memulai sebuah proyek yang
terbagi kedalam tiga fase utama yaitu :
1. Analisis
2. Perancangan
3. Penerapan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai