Anda di halaman 1dari 47

Catatan Pak Hendra Pertemuan 2

Pendahuluan
Proyek dan Manajemen Proyek
 Proyek adalah suatu kegiatan unik yang dilakukan dengan waktu dan sumber
daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Dalam mencapai hasil
akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, yang dikenal
sebagai tiga kendala (triple constraint).
 Sedangkan manajemen proyek adalah:
1. Proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan.
2. Kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasiona atau
dalam bahasa PMBOK: the application of knowledge, skill, tools, and
techniques to project activities in order to meet or exceed stakeholders’
needs and expectations from a project
3. Monev dn pengendalian

Monitoring
 Jadi monitoring adalah aktivitas melihat data data yang diperoleh selama
pelaksanaan proyek, biasanya dilakukan secara periodik. Tapi kegiatan ini hanya
melihat data saja, untuk melihat progress dan mengetahui apakah proyek
berjalan sesuai rencana atau ada penyimpangan

Pengendalian
 pengendalian adalah kegiatan untuk menjaga agar progress yang dihasilkan bisa
tetap sesuai dengan target yang direncanakan maka tindakan pengendalian
adalah tindak lanjut dari monitoring untuk tetap menjaga progress pada batas
"acceptable level"
 mungkin saja masih ada deviasi, tettapi masih tetap pada batas tersebut
Siapa yang melakukan monitoring dan pengendalian?
 Pengendalian itu malah yg harus manager, sedangkan monitoring bisa dilakukan
oleh orang lain (non-manager) yg diberi tugas, tetapi datanya dilaporkan pada
manager

 Pengawasan dilakukan oleh 2 pihak, manager sm bpk itu td. tp bpk cuman bisa
ngasih opini atas audit (pengawasannya). Kalo yg pengawasan = manager itu yg
nyampein LRA. Pengawasan dan Monitoring tu sama aja cuma ada rincian siapa.
 audit dilakukan oleh pihak independen sedangkan pengawasan yg sifatnya
melekat harus dilakukan oleh manager itu sendiri
Contoh dan perbedaan kegiatan
 Monitoringnya bisa dengan laporan realisasi, tapi pengendaliannya bisa banyak
opsinya. misal: relaokasi anggaran, pemotongan anggaran, dll. Evaluasi ya
evaluasi akhir tahun

 Tindakan untuk mempengaruhi progress itulah pengendalian, sedangkan


monitoring hanya mengumpulkan data dan fakta di lapangan

 Sepanjang pengetahuan saya, audit adalah bagian dari proses pengawasan


bukan pengendalian. Karena BPK tidak bisa mempengaruhi progress, hanya
memberikan opini atas suatu hasil pemeriksaan. Manager yg seharunya
menggunakan hasil audit tersebut untuk megambil tindakan pengendalian jika
memang diperlukan
Waktu pelaksanan pengawasan dan pengendalian

 berarti pengawasan dilakukan secara periodik tapi pengendalian dilakukan setiap


saat ya pak? Yes

 Mungkin lebih tepatnya kalau pengendalian itu bisa dilakukan setiap saat
tergantung hasil dari monitoring yg sudah dilakukan. Apabila berdasarkan hasil
monitoring diperlukan pengendalian, maka bisa segera diproses pengendalian.

 yes, selama proyek berjalan maka monitoring dilaksanakan terus menerus tetapi
laporannya bisa periodik saja. sedangkan pengendalian bisa dilakukan kapan saja,
setiap saat diperlukan untuk menjaga proyek agar tidak terjadi deviasi melewati
batas acceptable level tadi
Evaluasi

 Evaluasi merupakan tindakan manajerial yang dilakukan untuk menilai hasil


sehingga pada prosesnya bisa menghasilkan keputusan yang sangat
fundamental. bahkan bisa sampai pada apakah sebuah proyek masih layak untuk
"GO" or diputuskan "Not GO"

 jadi, evaluasi ini bisa dilakukan sesaat setelah ada hasil, atau bahkan beberapa
waktu lamanya setelah itu

 Jenis Evaluasi
- Evaluasi jangka pendek. Contoh evaluasi dalam waktu singkat setelah ada
hasil adalah evaluasi hasil belajar mahasiswa melalui Ujian. Setelah nilai keluar,
bahkan bisa diambil keputusan bahwa mahasiswa tersebut "GO" or "Not GO"
di kampus STAN

- Evaluasi Jangka Panjang. Tapi ada evaluasi yg dilakukan pada waktu yang
panjang, bahkan 10-15 tahun setelah hasil. Biasanya terkait evaluasi dampak
kebijakan pemerintah, menyangkt kebijakan ekonomi untuk mengentaskan
kemiskinan begitu pak mungkin kan dampaknya dapat dilihatnya sangat lama
karena banyak eksternalitas yang mempengaruhi juga
Pentingnya Evaluasi Kebijakan

 tentu hasilnya harus dilihat tidak hanya jangka pendek tapi juga jangka panjang.
ketika saya ikut course di belanda, mereka menyampaikan bahwa mereka
memiliki lembaga yg tugasnya adalah mengevaluasi kebijakan pemerintah yang
pernah dilaksanakan. hal ini dilakukan untuk mengambil keputusan terkait
kebijakan di masa datang.mereka malah tidak punya "bappenas" seperti
indonesia, fungsi itu dilakukan sekaligus oleh MoF mereka, tapi mereka justru
menganggap penting ada lembaga evaluasi kebijakan

 oh iya, ini saya ikut course "Project Monitoring & Evaluation"

 tetapi lebih spesifik ke proyek yg didanai dari loan (pinjaman), karena kerjaan
saya sejak lulus sampai jadi dosen memang hanya ngurus utang luar negeri :)
Pertimbangan inisiasi sebuah project

 kita sebenarnya nanti akan banyak terlibat dalam konteks proyek pemerintah
 tapi kan susah ya, kasus pemerintahan jarang ada teorinya

 yg banyak yg sifatnya umum atau commercial

 maka kita pakai yg umum dulu

 contoh project yg sering kita temui adalah konstruksi

 Ada banyak jenis proyek lain, tapi sepertinya dari diskusi dosen dengan dosko
nantinya akan digunakan konteks proyek konstruksi untuk latihan

Knowledge Area
Scope
 Pengertian Lingkup Proyek
- Lingkup proyek adalah total jumlah kegiatan atau pekerjaan yang harus
dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh proyek tersebut.
- Misalnya produk proyek engineering konstruksi dapat berupa instalasi
gedung bertingkat, sedangkan proyek engineering manufaktur menghasilkan
kendaraan bermotor tipe baru.
- Dalam hubungan ini dokumen yang berisi batasan lingkup proyek yang
memuat kuantitas, kualitas, spesifikasi, dan kriteria menjadi sangat penting.
- Meskipun tidak mungkin untuk menuliskan sekian banyak komponen lingkup
proyek ke dalam suatu dokumen resmi, namun perlu diusahakan agar dalam
implementasinya nanti masalah-masalah yang penting jangan sampai
membuka peluang timbulnya interpretasi yang berbeda antara pihak-pihak
yang berkepentingan, terutama antara pemilik dan kontraktor.
- Juga diusahakan agar tidak terjadi penambahan atau pengurangan lingkup
proyek secara substansial.
 Konsep utama Manajemen Lingkup Proyek meliputi (buku):
- Lingkup dapat mengacu pada ruang lingkup produk (fitur dan fungsi yang
menjadi ciri produk, layanan, atau hasil), atau lingkup proyek (pekerjaan yang
dilakukan untuk memberikan produk, layanan, atau hasil dengan fitur dan
fungsi tertentu).
- Siklus hidup proyek berkisar di sepanjang kontinum dari prediktif hingga
adaptif atau gesit.
- Dalam siklus hidup yang menggunakan pendekatan prediktif, kiriman proyek
ditentukan di awal proyek dan setiap perubahan ruang lingkup dikelola secara
progresif. Dalam pendekatan adaptif atau tangkas, kiriman dikembangkan
melalui beberapa iterasi di mana cakupan terperinci ditentukan dan disetujui
untuk setiap iterasi saat dimulai.
- Penyelesaian ruang lingkup proyek diukur terhadap manajemen proyek
rencana
- Penyelesaian ruang lingkup produk diukur terhadap produk persyaratan.

Pengelolaan Waktu/Jadwal Proyek


 Pengertian

- Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek untuk
dipenuhi. Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian,
misalnya, penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki
pasar, dan lain-lain.

- Pengelolaan waktu meliputi perencanaan, penyusunan, dan pengendalian


jadwal.
- Penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat wakru dengan tetap
memperhatikan keterbatasan biaya serta menjaga kualitas produk/hasil unik
dari proyek pak
 Konsep utama Manajemen Jadwal Proyek meliputi:
- Penjadwalan proyek menyediakan rencana rinci yang mewakili bagaimana
dan kapan proyek akan memberikan produk, layanan, dan hasil yang
ditentukan dalamproyek ruang lingkup.
- Jadwal proyek digunakan sebagai alat komunikasi, mengelola harapan
pemangku kepentingan, dan dasar pelaporan kinerja.
- Jika memungkinkan, jadwal proyek yang terperinci harus tetap fleksibel di
seluruh proyek untuk menyesuaikan dengan pengetahuan yang diperoleh,
pemahaman yang lebih baik tentang risiko, dan aktivitas yang bernilai
tambah.

Pengelolaan biaya proyek


 Pengertian
- Pengelolaan biaya meliputi segala aspek yang berkaitan dengan hubungan
antara dana dan kegiatan proyek. Mulai dari proses memperkirakan jumlah
keperluan dana, mencari, dan memilih sumber serta macam pembiayaan,
perencanaan, serta pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai kepada
akuntansi dan administrasi pinjaman dan keuangan.
- Agar pengelolaan bisa efektif, terutama dalam aspek perencanaan dan
pengendalian biaya proyek, maka disusun bermacam- macam teknik dan
metode. Misalnya teknik menyusun anggaran biaya proyek, identifikasi
varians, konsep nilai hasil, dan lain-lain
 Konsep Utama Manajemen Biaya Proyek
- Manajemen Biaya Proyek terutama berkaitan dengan biaya sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan proyek, tetapi juga harus
mempertimbangkan pengaruh keputusan proyek pada biaya berulang
berikutnya menggunakan, memelihara, dan mendukung hasil proyek.
- Pemangku kepentingan yang berbeda akan mengukur biaya proyek dengan
cara yang berbeda dan pada waktu yang berbeda.
- Persyaratan pemangku kepentingan untuk mengelola biaya harus
dipertimbangkan secara eksplisit.
- Memprediksi dan menganalisis kinerja keuangan prospektif dari produk
proyek dapat dilakukan di luar proyek, atau mungkin menjadi bagian
dariProyek Manajemen Biaya.

Kaitan kuat antara scope, cost, dan time


 Pergerakan salah satunya akan mempengaruhi yang lainnya
 Segitiga project constraint

 Jika cakupan naik setelah waktu dan biaya ditetapkan maka satu satunya untuk
mempertahankan hubungan yang sama dalah menaikan waktu atau biaya.

 Jika waktu dan biaya tetap sama maka dua komponen lainnya akan terganggu.
 Misal sumberdaya mungkin kurang dan menyebabkan gangguan atau mutu
berkurang yang membuat pengguna tidak puas.

Manajemen Integrasi Proyek meliputi:


 Konsep Kunci
- Manajemen Integrasi Proyek adalah tanggung jawab khusus dari proyek
manajer dan tidak dapat didelegasikan atau ditransfer.
- Manajer proyek adalah orang yang menggabungkan hasil dari semua Area
Pengetahuan lainnya untuk memberikan gambaran keseluruhan proyek.
Manajer proyek pada akhirnya bertanggung jawab atas proyek secara
keseluruhan.
- Proyek dan manajemen proyek bersifat integratif, dengan sebagian besar
tugas melibatkan lebih dari satu Area Pengetahuan.
 Hubungan proses dalam Grup Proses Manajemen Proyek dan antara Proses
Manajemen Proyek Manajemen Integrasi Proyek adalah tentang:
- Memastikan bahwa tanggal jatuh tempo dari hasil proyek, siklus hidup
proyek, dan rencana realisasi manfaat selaras;
- Memberikan rencana manajemen proyek untuk mencapai tujuan proyek;
- Memastikan kreasi dan penggunaan pengetahuan yang sesuai ke dan dari
proyek;
- Mengelola kinerja proyek dan perubahan kegiatan proyek;
- Membuat keputusan terintegrasi mengenai perubahan kunci yang berdampak
pada proyek;
- Mengukur dan memantau kemajuan dan mengambil tindakan yang sesuai;
- Mengumpulkan, menganalisis dan mengkomunikasikan informasi proyek
kepada pemangku kepentingan yang relevan;
- Menyelesaikan semua pekerjaan proyek dan secara resmi menutup setiap
fase,kontrak, dan proyek secara keseluruhan; dan
- Mengelola transisi fase bila perlu.

Pengelolaan Kualitas atau Mutu


 Pengertian

- Mutu, dalam kaitannya dengan proyek, diartikan sebagai memenuhi syarat


untuk penggunaan yang telah ditentukan atau "fit for intended use".

- Agar suatu produk atau jasa hasil proyek memenuhi syarat penggunaan,
diperlukan suatu proses yang panjang dan kompleks, mulai dari mengkaji apa
saja syarat-syarat penggunaan yang dikehendaki oleh project owner,
menjabarkan persyaratan tersebut menjadi kriteria dan spesifikasi, serta
menuangkannya menjadi design dan gambar untuk proses instalasi atau
produksi.

- Juga termasuk menganalisis sumber daya serta jadwal, sampai kepada


merencanakan dan mengendalikan aspek mutu pada tahap implementasi atau
produksi.

- Semua kegiatan di atas adalah bagian dari pengelolaan kualitas atau mutu
yang di lingkungan proyek dilakukan dengan menyusun program penjaminan
dan pengendalian mutu atau Quality Assurance (QA), dan Quality Control
(QC).
Manajemen Sumber Daya Proyek
 Pengertian
- Pengelolaan sumber daya terdiri dari pengelolaan sumber daya manusia dan
non-manusia. Dalam hal ini, sering dikatakan salah satu fungsi pengelolaan
yang mungkin tersulit adalah pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari
inventarisasi kebutuhan, merekrut atau mengajukan keperluan, membentuk
tim, melatih, motivasi serta membimbing agar menjadi suatu tim yang
tangguh untuk menangani kegiatan proyek yang menjadi tanggung
jawabnya.
- Dalam kaitan ini, pimpinan proyek diharapkan menguasai aspek motivasi,
perilaku hubungan antara manusia, dan kecakapan penanganan konflik
(conflict management) dari fungsi kepemimpinan, karena umumnya otoritas
formal pimpro amat terbatas dan siklus proyek relatif singkat. Adapun
pengelolaan sumber daya non-manusia antara lain adalah sumber daya yang
berbentuk material, seperti peralatan konstruksi dan lain- lain.
Manajemen Komunikasi Proyek
 Pengertian
- Mengelola suatu proyek melibatkan berbagai macam organisasi dan personil
dari luar dan di dalam perusahaan. Dengan demikian mudah dimengerti
bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam rangka mencapai
keberhasilan proyek. Untuk memperlancar arus kerja pimpro, harus dapat
dibuka dan dipelihara komunikasi dengan pimpinan dan personil di bidang-
bidang fungsional (horizontal), atasan, maupun anggota tim inti. Selain itu
diperlukan pula perangkat keras (hard ware) dan lunak (software) sebagai
sarana komunikasi agar proses pengumpulan dan pengolahan data serta
informasi dari berbagai aspek kegiatan proyek dapat dilakukan.

MANAJEMEN RISIKO PROYEK


 Pengertian
- Dalam konteks proyek, mengelola risiko berarti mengidentifikasi secara
sistematis jenis, besar, dan sumber timbulnya risiko selama siklus proyek,
kemudian menyiapkan tanggapan yang tepat untuk menghadapi risiko
tersebut. Contoh untuk pengelolaan risiko ini adalah disediakannya
contingency dalam aspek biaya dan jadwal. Jadi pengelolaan di sini bersifat
proaktif dan bukannya reaktif yang menunggu sampai terjadinya persoalan
yang sulit diatasi

Pengelolaan Kontrak dan Pembelian/pengadaan proyek


 Pengertian
- Proyek akan selalu melibatkan perjanjian yang mengikat pihak-pihak peserta,
seperti pemilik, kontraktor, rekanan, konsultan, manufaktur, dan lain-lain.
Perjanjian ini dapat berupa kontrak jasa, pembelian, bantuan teknis ataupun
PO-pembelian. Untuk proyek E-MK yang berukuran besar, pengelolaan,
pengelolaan kegiatan tersebut memerlukan pengetahuan dan pengelaman
yang cukup dalam berbagai masalah, seperti pengenalan material dan
sumbernya, pengenalan rekanan, produsen yang berjangkauan global, dan
lain-lain. Mereka yang akan menangani proyek dituntut memiliki kecakapan
evaluasi, negosiasi, dan administrasi yang kompleks, serta memerlukan
ketelitian dan kesabaran.
Qna
 Kenapa ya pak biasanya evaluasi dosen itu biasanya dilakukan sebelum
melakukan ujian /muncul nilai akhir?
- yang dilihat saat evaluasi dosen bukan nilai mahasiswa, tetapi proses belajar
mengajarnya, dan itu sudah selesai
- sedangkan nilai mahasiswa ada di luar kontrol dosen, sehingga tidak relevan
untuk dijadikan faktor penilaian.
- sementara proses delivery materi menjadi hal yg memang dianggap relevan
untuk dipertimbangkan dalam evaluasi

 Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam manajemen proyek sprti yg


ada pada 10 knowledge area adalah pelaksanaan proyeknya sesuai dengan
biaya yg dianggarkan. Namun apabila dalam realisasinya biaya tersebut
mengalami kenaikan, namun kualitas manajemen proyeknya jg naik (waktu
penyelesaian proyeknya sesuai dg perencanaan) apakah hal tersebut masih
disebut kegagalan perencanaan pak?
- Biaya naik kualitas naik ya kalau ini wajar saja sebenarnya, hanya dari sisi
perencanaan menjadi pertanyaan kenapa ada perubahan.
- apakah perencanaannya yang salah, atau memang terjadi perubahan di luar
kontrol seperti perubahan kebijakan dari stakholder, perubahan regulasi, dll
- Brarti bukan merupakan kegagalan perencanaan ya pak?
- dilihat sebab perubahannya

 Agar dalam sebuah proyek itu mutunya terjamin atau bisa dibilang dengan
kualitas tetap tinggi sedangkan di sisi lain ada kendala terkait keterbatasan
dana, bagaimana pak manajemen mengatasinya? Karena sejauh yang saya
pahami tentu kualitas akan berbanding lurus dengan cost yang harus
dikeluarkan, terima kasih pak
- skema pembiayaan yg dipilih menjadi penting. hal ini yang saat ini mulai
dicoba oleh pemerintah dengan Public Private Partnership atau KPBU.
keterbatasan dana membuat pemerintah mencari skema financing dari pihak
ketiga.
- Baik pak berati sekarang pemerintah banyak melibatkan swasta berkaitan
dengan ini ya pak.
- Saya rasa demikian, alasan agar tidak membebani APBN tentu sudah kita
dengar bukan?
- Iya pak , namun dalam skema KPBU ini kan mungkin ada pihak swasta yang
mendapat pengembalian berupa tarif yang dikenakan kepada pengguna
proyek misalnya tol hingga jangka waktu beberapa tahun. Selain itu apa ada
pak dalam proyek itu menggunakan skema seperti sharing? Soalnya yang
saya sering dengar sharing itu dalam migas pak kalau dalam proyek
pembangunan gitu saya blm pernah dengar

- tarif itu bisa ada bisa tidak, tergantung apakah akan ditanggung oleh
pemerintah atau ke konsumen.
- ini ranah kebijakan saja, tapi tentu memperhatikan kondisi keuangan.

 mengenai knowledge areas yang harus dikembangkan oleh manajer suatu


proyek, bagaimana jika terdapat salah satu hal dalam knowledge areas
tersebut yang tidak dipenuhi pengembangannya? Apakah hal tersebut akan
berdampak langsung pada proyek yang ada saja atau berdampak pula pada
manager proyek yang bersangkutan pak?
- secara teori, semua harus dikelola/dilakukan jika ada area yang kurang
dikelola dengan baik, maka akan mempengaruhi proyek dan seberapa besar
pengaruhnya tentu tidak bisa diperkirakan tapi harus dilakukan atas data data
monitoring atas progress proyek tersebut

 Dari 10 knowledge areas, faktor manakah yang memiliki tingkat


ketidakpastian paling tinggi dalam pelaksanaannya ya pak

- Risiko dan stakeholder.

- Risiko karena bisa terjadi banyak hal yg out of control seperti bencana alam,
perang, atau perubahan kekuatan politik

- sedangkan stakeholder, karena biasanya mereka banyak dipengaruhi faktor


non teknis juga seperti selera, like and dislike, kecenderungan politik,
pengalaman pribadi, dll
 Bila dalam pelaksanaan proyek, manager proyek melakukan kesalahan yang
menyebabkan kerugian. Bentuk pertanggungjawabannya seperti apa pak?
Apakah manager proyek itu mengganti rugi sendiri atau perusahaan hanya
memberi punishment ke manager proyek tersebut? Terima kasih pak

- dilihat dari regulasi yang ada, tentu berbeda beda setiap negara/wilayah

- jika tidak ada aturan dalam regulasi, maka dilihat dalam kontrak terkait
tanggung jawab masing masing pihak. maka kontrak menjadi sangat penting
untuk bisa mengatur secara detil dan relevan untuk jangka panjang selama
proyek tersebut.
 pabila pelaksanaan proyek melebihi waktu yang ditentukan itu bagaimana
pak apakah itu nanti bisa kena denda atau pemutusan kontrak pak?
dilihat lagi klausul dalam kontrak seperti apa

 apabila terdapat produk yg gagal dalam suatu proyek apakah produk


tersebut dapat diperbaiki atas kesalahan yang terjadi atau dianggap gagal
dan tidak boleh diproduksi lagi? Terima kasih Pak?

- bisa dilakukan pengerjaan ulang atau tidak, kalau bisa maka mungkin
diperbaiki jika secara cost-benefit masih lebih ringan daripada membuat
produk baru
 misalkan ada pembangunan gedung lalu di akhir waktu yang ditentukan
ternyata hasilnya tidak sesuai yang diinginkan contoh nya bangunan nya
terlalu miring atau tidak kokok, lalu yang bertanggung jawab itu manager
proyek atau kontraktor nya ya pak?

- dilihat kesalahan itu dari mana, manager jelas bertanggung jawab tapi
kontraktor harus dilihat dulu apakah mereka menjalankan dengan baik dan
keslahannya ada pada manajemen, design, atau lainnya

- Hal seperti ini jg tercantum di kontrak atau bagaimana ya pak? Seperti siapa
yg menanggung cost untuk perbaikan atau produk baru

- kontrak sebaiknya mengatur detil, dan membuka ruang amandemen atau


adendum untuk mengakomodasi jika ada ha hal yg belum diatur tapi
kemudian diketahui perlu manjadi bagian yg disepakati dalam kontrak.
Pertemuan 3
WBS
PEngertian

 WBS merupakan metode yang dapat memecah suatu proyek secara logis dan
sistematis menjadi bagian bagian proyek. Pengelompokan dilakukan bertingkat
seperti membuat silsilah, di mana tingkat "0" adalah proyek itu sendiri dan
tingkat terendah merupakan suatu paket pekerjaan.
 Jumlah tingkat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan sedemikian rupa sehingga
unit terendah merupakan satuan kerja yang dapat dikelola dengan baik
(managable unit) dan dapat ditetapkan berada di bawah tanggung jawab
individu tertentu dalam organisasi.
Penyusunan WBS
Umumnya, penyusunan WBS mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
 Keahlian; proyek dipecah berdasarkan keahlian karena akan direncanakan,
dilaksanakan dan diawasi oleh suatu bidang keahlian yang sama.
 Lokasi (letak); proyek dipecah berdasarkan lokasi karena proyek berada di
beberapa lokasi (multisite), di mana lokasi yang berbeda akan menyulitkan
pengendalian.
 Tahapan pekerjaan (waktu); proyek dipecah berdasarkan tahapan, untuk
memudahkan proses pengendalian (perhitungan kemajuan dan pembayaran).
Level
 jadi di bawah proyek pada level "0", maka yg ada pada level "1" kita sebut
sebagai "Deliverables"
 jadi tadi kita sudah membahas apa yang digunakan untuk menjadi dasar
memecah pekerjaan
 hasil pemecahan pertama dari level 0 itu kita sebut deliverable
 istilah yg lebih mudah adalah:
 level 0 = Project goal
 level 1 = Project Objectives
 level 2 = Project Output
 level 3 = Tasks
 level 4 = Activities
 disarankan agar tidak membuat level WBS lebih dari 5 level ini
 maksimal sampai 5 level sudah mendapat activities, yaitu kegiatan terkecil yang
tidak dapat dipecah lagi
 dipecah sampai mendapat activities (aktivitas) yaitu kegiatan terkecil yg tidak bisa
(atau tidak perlu) dipecah lagi, sesuai Rule 8/80 tadi
Apakah pekerjaan satu dengan yang lainnya bersifat independent?
 dari sisi pekerjaan mereka saling independen karena bisa berjalan tanpa
mengganggu dan tergantung pada pekerjaan lainnya.
 tapi dari sisi waktu mereka saling berkaitan karena ada sequence/urutan/tahapan
yang harus diikuti dengan benar, selain itu juga ada saling keterkaitan dari
sumber daya yang digunakan (apakah ada yang digunakan bersama atau
terpisah sepenuhnya)
Setelah Menyusun WBS
 dari sini kita mulai bisa memahami bahwa membuat WBS yang baik dan benar
akan sangat bermanfaat untuk bisa dilanjutkan dengan menyusun beberapa hal
berikut:
- Tahapan dalam proyek
- Penggunaan Sumber dayanya
- Jadwal pekerjaan proyek
- Struktur organisasi dalam pelaksanaan proyek
bagaimana kita mengetahui bahwa hierarki tsb sudah paling bawah dan
tidak dapat di breakdown lagi?
 ketika sebuah aktivitas memang sudah yang paling kecil lagi dan tidak bisa
dipecah
 ada beberapa ketentuan dalam hal ini, yaitu:
 Rule 8/80, yaitu sebuah pekerjaan tidak boleh lebih kecil dari 8 jam per hari, jika
itu terjadi maka pekerjaan itu terlalu kecil untuk berdiri sendiri dan bisa digabung
dengan pekerjaan lain sehingga tidak menghabiskan waktu dan sumber daya.
Sebaliknya, jika pekerjaan melebihi 80 jam dalam pengerjaannya, maka sebaiknya
dipecah lagi menjadi pekerjaan yang lebih kecil dan lebih manageable.
 Rule 100% Resources, yaitu bahwa sumber daya kita harus bisa terserap 100%
(seluruhnya) untuk menghasilkan proyek yang efektif dan efisien. Jika ada sumber
daya yg idle berarti kita tidak efisien dalam mengelola proyek, atau dikhawatirkan
hasilnya tidak efektif 100% seperti kualitas yg direncanakan.
Bentuk WBS
 Tree View

 bentuk WBS bisa dalam bentuk Tree View seperti di atas, atau dalam bentuk
lain berikut

QnA WBS
 Apakah di setiap proyek nantinya harus menggunakan WBS pak?
tentu. kalau tidak bagaimana menentukan ruang lingkup proyek, jenis pekerjaan
yg dilakukan, jadwal/waktu pengerjaan, dan pembagian sumber dayanya
 Siapa saja yang berperan dalam menyusun WBS? Lantas apakah ada
kemungkingkan proyek gagal meskipun sudah memakai wbs, mengingat
keberhasilan proyek ditentukan berdasarkan kreasi WBS?
Tentu saja yg paling dominan adalah Project Manager, tapi nanti kita lihat ya
bagaimana menghubungkan suatu pekerjaan dan tanggung jawab atas pekerjaan
itu saat diskusi RASCI Chart setelah ini
 dalam melakukan breakdown, mungkinkah Pak terjadi salah breakdown?
Misalnya tugas yang ada di deliverable A malah diberikan ke deliverable B?
Hal tersebut memengaruhi progress proyek tersebut tidak Pak? Dan
bagaimana mengatasinya Pak agar tidak salah? Terima kasih banyak Pak
sangat mungkin jika dasar melakukan pemecahan pekerjaannya tidak
didefinisikan dengan jela
 seperti yang disimpulkan sebelumnya bahwa satu pekerjaan dengan
pekerjaan lainnya saling terkait, dalam pelaksanaan real dilapangan apakah
telah sesuai seperti itu pak? kemudian jika ada kendala pada 1 pekerjaan,
bagaimana pemegang proyek dapat mengantisipasi adanya kendala tsb
pak?
misalkan pada pkj tanah terhambat secara otomatis pkj pondasi dan beton akan
terhambat pula pelaksanaany
 apakah mungkin bisa terjadi penggabungan pekerjaan ditengah-tengah
proyek karena ada suatu kendala misal dana atau sebagai nya pak?
jika ini terjadi maka manajer gagal menerapkan perencanaan dan pengendalian,
tapi ya bisa saja terjadi meskipun proyeknya mungkin berarti tidak sesuai rencana
baik scope, time, atau kualitasnya
nah ini perlunya menjaga titik kritis proyek, nanti kita akan belajar ini saat masuk
Gantt Chart dan Critical Path Method
 terkait rule 8/80. dimana pekerjaan tidak boleh lebih kecil dari 8 jam
perhari, dan istilah 80 jam tersebut termasuk hitungan per pelaksaann
kegiatan sampai dnegan selesainya atau bagaimana ya pak
ini adalah pada level activities, jadi yg acceptable adalah antara 8-80 jam untuk
pengerjaannya.
kalau lebih kecil bisa digabungkan dengan pekerjaan lain yg relevan, dan kalau
lebih besar sebaiknya dipecah lagi menjadi beberapa activities
 WBS memecah pekerjaan menjadi beberapa tingkatan dan terdapat
jadwalnya masing-masing, dimana tiap tingkatan saling berhubungan.
Apabila WBS tidak sesuai dengan jadwal (molor dari jadwal), apa ya Pak
yang dapat dilakukan? Akankah tetap melanjutkan proyek meskipun
nantinya tidak sesuai target awal atau memilih untuk memberhentikan
proyek? Terima kasih Pak
ini tanggung jawab project manager untuk melakukan monitoring progress
proyek dan mengambil managerila actions yg diperlukan
keterlambatan bisa berarti gagalnya project manager menjaga performance
RASCI
Pengertian
 RASCI disebut sebagai Responsibility Matrix karena menggambarkan peran dan
tanggung jawab atas suatu pekerjaan dalam proyek
 setelah struktur pekerjaan dibuat dalam WBS, dan struktur organisasi proyek
mengikuti hal ini maka kita perlu memetakan peran dan tanggung jawab atas
setiap pekerjaan
 untuk itu gita gunakan RASCI Chart ini
Singkatan RASCI
 RASCI itu tidak lain dan tidak bukan; singkatan dari Responsible, Approval,
Support, Consult dan Informed.
- Responsible “R” adalah individu yang bertanggung jawab melakukan kegiatan
atau yang melakukan pekerjaan.
- Approve “A” adalah individu yang memainkan peran penting dalam proses
pengambilan keputusan dijalankannya suatu pekerjaan.
- Support “S” adalah individu yang bekerja secara bersama-sama dengan orang
lain, yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas bersama, tetapi
lebih dalam wilayah administratif/supporting.
- Consulted “C” di mana individu membutuhkan feedback untuk berkontribusi
dalam aktivitas tersebut.
- Informed “I” adalah individu yang perlu mengetahui semua tentang
keputusan yang telah dibuat.
contoh bentuk RASCI Chart

 ada versi RACI ada RASCI


 Support ini silahkan digunakan sesuai kebutuhan
 ini bentuk yg sangat sederhananya
 ketika activities sudah dipetakan dalam WBS maka kita bisa membuat RASCI
Chart ini untuk menetapkan peran dan tanggung jawab atas pekerjaan/activities
tersebut

QnA Rasci
 mungkinkah bisa memiliki lebih dari satu orang dalam approval pak?
- mungkin saja, meskipun sepanjang yg saya pahami kalau lebih dari 1 maka
approvalnya berjenjang
- misal ke Project Manager lalu kalau OK dibawa ke sponsor
- hanya jika diperlukan saja ya, jika tidak ya bisa lebih simple jika approval
hanya ada pada satu pihak saja
Gantt Chart
Pengertian
 adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukkan
Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu
dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang
ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam
Gantt Chart.

 Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart,
Project Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh
Henry Laurence Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran
atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap
kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek.
 Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam
merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek,
mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status
pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun
tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan
Gambaran
 tadi misalkan sudah punya aktivitas seperti ini ya
 maka tinggal kita susun kapan jadwal pelaksanaan dari masing masing pekerjaan
tersebut menggunakan Gantt Chart
Qna Gantt Chart
 Biasanya dalam suatu perusahaan yang tengah mengerjakan proyek, apakah
selalu membuat Gant Chart? Dan siapa yang membuat Gant Chart tersebut
Pak?
- Tanggung jawab tertinggi tetap pada Project Manager, bisa juga dibantu oleh
tim konsultan (kalau ada)
- ini tidak disusun sendirian ya :)
- tapi antar manajer lini dipimpin oleh Project Manajer (pimpro)
- jadi hasil kerja tim yang dikonsolidasikan
 Apakah dengan Gantt Chart kita dapat melihat secara langsung keterkaitan
antara aktivitas yang dapat berakibat pada aktivitas lain apabila waktunya
diperlambat/dipercepat? Apakah di Gantt Chart juga disertakan keterangan
mengenai hal tsb Pak?
- nah, nanti kita akan lihat jadwal itu ada jalur lintasan kritis nya
- yaitu jalur mana dari jadwal yang saling terkait dan merupakan jadwal yg
memakan waktu paling lama, artinya jika pekerjaan pada lintasan jalur ini
bermasalah bisa berdampak pada mundurnya waktu untuk keseluruhan
proyek
- tapi tools nya bukan dengan Gantt Chart
- nanti saat materi Network Pekerjaan dan Critical Path Method akan kita lihat

-
 pekerjaan dari A - H masing masing ada waktunya, dan yg terpanjang itulah yg
menjadi lintasan kritis yg harus diwaspadai risiko mempengaruhi keterlambatan
penyelesaian proyek secara keseluruhan
Project Charter

Pengertian
 Project Charter berfungsi memberikan arahan dan fokus yang jelas kepada tim
mengenai sasaran yang ingin dicapai dari sebuah project. Dokumen ini juga akan
menyelaraskan antara tujuan dari pelaksanaan proyek dengan tujuan dari bisnis
organisasi skala yang lebih besar.
Tujuan
 project charter diharapkan dapat menmpermudah mengatasi masalah yg kira kira
dihadapi dalam proyek. Seperti :
- Project leader kesulitan ketika mengeksekusi proyek, karena target proyek
belum jelas.
- Kebingungan yang dialami tim karena lingkup proyek terlalu luas.
- Project sponsor tidak memahami hubungan strategis antara proyek yang
dijalankan dengan rencana besar perusahaan
- Tidak adanya kejelasan mengenai durasi proyek.
- Judul lingkup proyek terus mengalami perubahan;tim proyek harus terus-
menerus melakukan revisi dan perubahan dan mengulang beberapa aktivitas
proyek yang sudah dikerjakan sebelumnya.
- Perbedaan pendapat mengenai sasaran proyek antara project leader dengan
project sponsor, bahkan dengan steering committee.
 jadi Project Charter ini yang dijadikan acuan sehingga masalah tersebut dapat
diatasi
 Project Charter memiliki peran penting dalam mengambil langkah awal
pelaksanaan proyek.
Untuk Apa?
 Dengan adanya dokumen ini, keterlibatan dari setiap fungsi dalam proyek akan
tampak jelas.
 Sponsor dan project manager juga akan bisa memberikan arahan yang jelas
dalam pengerjaan proyek hingga akhir.
Untuk kalian
 Terakhir, ada istilah yang harus selalu diingat dalam manajemen proyek, yaitu
 “If you fail to plan, means you plan to fail!”
 "You can't manage what you can't measure"
Ada Tugas ni !

Pertemuan 4
WBS

Dari WBS di atas apakah ada hubungan ketergantungan antara satu


kegiatan dan kegiatan lain?
 Dalam proyek, suatu kegiatan biasanya memiliki keterkaitan dengan kegiatan
yang lain sehingga antara satu kegiatan dan kegiatan lain ada hubungan yang
saling mempengaruhi.
Hubungan dari WBS yang telah disusun
 Hubungan inilah yang kali ini akan kita coba lihat dari WBS yang sudah disusun.

Hubungannya adalah
 misalkan ada tiga kegiatan A, B, dan C berikut
 Kegiatan B berkaitan dengan kegiatan A. Karena B tidak dapat dilakukan sebelum
A dilakukan, maka kegiatan A dikatakan kegiatan sebelum B atau predecessor
dari B atau dapat dikatakan sebaliknya yaitu kegiatan B adalah kegiatan setelah A
atau successor dari A.

 Hubungan keterkaitan antara kegiatan satu dan yang lainnya sering diistilahkan
sebagai constraint.
 1 constraint hanya dapat menghubungkan dua kegiatan. Setiap kegiatan memiliki
awal dan akhir
Ada 4 hubungan berikut
 Finish To Start

 Finish to Finish

 Start to start

 Start to finish
Contoh Hubungan kegiatan dari WBS sehinga bsia mendapatkan
sequence dari pekerjaan/kegiatan di WBS tersebut

 jadi misalkan kalau kita lihat pada activity b maka kita ketahui Dia memiliki durasi
7 hari dan untuk bisa memulai aktivitas B maka harus terlebih dahulu melakukan
aktivitas A.
 Dan keterkaitan antara B dengan predecessor nya yaitu A adalah start to start
yaitu kegiatan B dimulai bersamaan dengan dimulainya kegiatan A.
 dari sini kita bisa melihat urutan dari pekerjaan yang ada dan membuat
jadwalnya lebih detil sebelum dilanjutkan dengan penempatan/alokasi sumber
daya

Contoh untuk alokasi SDM (Jika ADA BATASAN SUMBER DAYA)


 akan terlihat di sini apakah sumber daya yg dimiliki dapat memenuhi jadwal
pelaksaan kegiatan
 kalau dibuat dalam bentuk chart akan terlihat lebih jelas

 kalau dari chart di atas, apa kesimpulan kalian terhadap kebutuhan SDM
dan alokasi SDM yg direncanakan?
- coba lihat ada beberapa hari yg kebutuhannya sampai 40 pekerja kalau
megikuti jadwal ini
- padahal alokasi SDM hanya 25 per hari
- nah dari sini kita tau kan, jika kita tidak mampu menambah alokasi sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan penjadwalan di awal maka yg digeser
adalah jadwalnya
- jadi itu pilihannya
 sama juga nanti kita bicara bukan hanya SDM tapi juga terkait RAB
- alokasi untuk masing masing kegiatan akan mempengaruhi biaya per harinya
- dan kita harus perhatikan juga kesehatan arus kas proyek
- maka waktu dan biaya menjadi 2 hal yg saling mempengaruhi
 Jadi
- kalau resources tidak bisa diubah, maka waktu/jadwal yg menyesuaikan
- kalau ingin tetap, maka biaya akan bertambah untuk memenuhi waktu yg
dijadwalkan semula
- Jadi seperti tradeoff antara waktu dan biaya
 jadi sdm 25 itu harus ya pak? Sehingga kita menambah waktunya untuk
menyelsaiakan proyek itu?
- ya, ini kan limitnya
- kalau mau menambah orang harus membayar gaji mereka yg artinya biaya
bertambah dan arus kas akan terpengaruh
- jadi perlu diambil keputusan bijaksana, dan menetapkan jadwal sesuai
constraint ini
 Dengan WBS..
- nanti dengan WBS juga kita akan breakdown estimasi biaya per kegiatan
sehingga ketemu agregat dan estimasi perharinya
- atau bisa juga mencari titik di mana sumber daya digunakan sedikit, kita geser
beberapa kegiatan di peak period ke periode yg ada ruang.
- tapi perlu juga melihat bagaimana dampaknya terhadap penyelesaian proyek
 kalau jadwal yang diubah berarti mengubah predecessornya lagi pak? atau
hanya mengubah di durasi saja ya pak?
- tidak berubah, hanya waktu pelaksanaanya saja.
- dan ini kan hanya kegiatan yg mungkin dipindah, yg tidak mungkin ya sudah
pasti tetap
Tidak ada Batasan sumber daya
 misal kita memang diminta untuk membuat perencanaan tanpa ada batasan/limit
 ya bisa saja ada yg sehari 40 SDM dan ada yg 25 atau 10
 sesuai kebutuhan, maka alokasi biaya juga akan mengikuti

 Jadi

- jika ada batasan, biasanya penyusunannya menggunakan pendekatan Top-


down approach

- tapi jika berdasarkan kebutuhan lapangan maka penyusunannya Bottom-up


approach

 jadi nanti pada saat menggunakan WBS sebagai dasar perhitungan biaya,
silahkan saja menghitung kebutuhan per kegiatan baik upah SDM,
pengadaan/sewa peralatan, dll
 sehingga ketemu kebutuhan biaya per kegiatan dan bisa di agregatkan menjadi
biaya proyek keseluruhan di RAB
Biaya
Pengertian
 Biaya adalah semua sumber daya yang dapat dinilai yang harus dikorbankan
untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya
(perolehan)
 biaya umumnya diukur dengan satuan uang atau yang setara uang
tiga pendekatan pokok dalam memperkirakan biaya dilihat dari cara
pengumpulan informasi
 Perkiraan Biaya secara top-down

- Dalam pendekatan ini, manajer puncak memperkirakan biaya seluruh proyek,

- Selanjutnya, gambaran umum estimasi proyek tersebut diberikan kepada


manajer di bawahnya untuk melakukan estimasi biaya untuk paket kerja yang
lebih kecil yang menjadi bagian dari keseluruhan pekerjaan proyek.

- Hal ini dilakukan sampai pada level manajer tingkat paling bawah.

- Batasan estimasi biaya untuk manajer tingkat lebih bawah adalah bahwa
mereka tidak bisa mengusulkan estimasi biaya yang lebih besar dari yang
sudah diperkirakan oleh manajer di atasnya.
 Perkiraan Biaya secara Bottom Up

- Pada pendekatan ini, pertama-tama yang dilakukan adalah merinci pekerjaan


proyek menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih detail.
- Selanjutnya, orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan paket kerja diminta
pendapatnya mengenai biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian
suatu paket pekerjaan.

- Pendekatan Bottom Up ini mungkin jarang digunakan karena risiko dari sudut
pandang manajer puncak.

- Ada kecenderungan kekurang percayaan manajer puncak terhadap


bawahannya yang mungkin akan melebih-lebihkan (mark-up) perkiraan biaya
yang diperlukan untuk menjamin keberhasilan di departemennya masing-
masing.
 Kombinasi Top Down dan Bottom Up

- Pendekatan ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan dalam


mengestimasi biaya.

- Pada pendekatan ini, manajer tingkat atas mengundang bawahannya untuk


mengajukan usulan perkiraan biaya pekerjaan.

- Selanjutnya bawahan tersebut menyampaikan permintaan manajer tingkat


atas tersebut ke tingkat yang lebih bawah melalui departemen, divisi, seksi
sampai sub-seksi .

- Usulan dari bawah tersebut selanjutnya dikumpulkan.

- Saat meminta usulan perkiraan biaya dari bawahannya, manajer puncak


memberi catatan tentang batasan-batasan yang diperbolehkan dalam
memperkirakan biaya, baik menyangkut jumlah maupun prioritas pekerjaan.

- Dengan demikian ketika bawahan mengajukan usulan perkiraan biaya, maka


catatan dari manajer puncak telah menjadi pertimbangan.
ada dua jenis pengelompokan biaya dalam perhitungan estimasi biaya
proyek
 Biaya Langsung

- Terkait dengan suatu proyek sehingga dapat ditelusuri secara tepat

- Misal gaji karyawan proyek, pembelian barang proyek, dll


 Biaya tak langsung

- Terkait dengan suatu proyek tetapi tidak dapat ditelursuri secaratepat


- misal tagihan listrik erushaan, biaya sewa kantor untuk kegiatan perusahaan
dan berbagai proyek
Proses dalam Manajemen Biaya Proyek

RAB
Pengertian
 Rencana anggaran biaya (RAB) adalah besarnya biaya yang diperkirakan dalam
pekerjaan proyek yang disusun berdasarkan volume dari setiap item pekerjaan.
 Biaya ini di samping tergantung pada volume, juga sangat tergantung pada upah
tenaga kerja dan karyawan, harga material yang dibutuhkan dan jasa kontraktor
serta pajak.
 Maksud dan tujuan penyusunan RAB adalah untuk menghitung biaya-biaya yang
diperlukan sehingga dengan biaya ini tujuan proyek tersebut dapat terwujud
sesuai dengan yang direncanakan
Tahapan-tahapan harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya
adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar


menyediakan bahan/material konstruksi.
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah
lokasi proyek atau upah pekerja pada umumnya jika pekerja didatangkan dari
luar daerah lokasi proyek.
3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan analisis
yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran.
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil
analisa satuan pekerjaan dan kuantitas pekerjaan.
5. Membuat rekapitulasi.
Berikut adalah contoh tabel direct cost pada proyek konstruksi/bangunan

 jadi kita bisa estimasi kebutuhan biayanya sebesar 864,700 dari rincian masing
masing komponen biayanya
silahkan lengkapi lagi tugas kalian sebelumnya dengan RAB atas kegiatan yg ada pada
proyek yg kalian pilih ya
Qna
 dalam jenis biaya tidak langsung terdapat biaya tak terduga (contingency
cost). Apakah biaya tak terduga ini perlu untuk dianggarkan dalam RAB
pak? dan bagaimana cara untuk menentukan perkiraan besaran atau
estimasi biaya ini mengingat biaya yang terjadi susah untuk diprediksi?
- perlu dianggarkan
- jika kita bisa melihat potensi risikonya maka mengikuti hal itu, jika tidak
biasanya diberikan spare sekitar 5% dari biaya yg diperkirakan
 apakah estimasi biaya dan penganggaran itu sama?
- kalau penganggaran sudah menuangkan dalam rencana alokasi sumber daya
- penganggaran adalah hasil akhir estimasi biaya
- once step ahead lah kayaknya
 kalau proyek saya kemarin seperti acara bukan kontruksi tidak apa" ya pak?
- Agak sulit, hanya saja, sepertinya nanti yg diujikan di ujian lebih ke
pendekatan proyek konstruksi
 dalam menghitung estimasi biaya apakah dianggarkan juga dana cadangan
untuk hal-hal yang tidak terduga pak? Jika iya apakah nantinya dimasukkan
juga dalam RAB?
- iya, tadi sekitar 5% jika belum diketahui potensi triggernya apa
- jika sudah ada ya bisa langsung dianggarkan, contoh saja untuk
menanggulangi potensi kebakaran gedung dipersiapkan APAR, tentu bisa
langsung diperhitungkan
- meskipun kebakaran atau tidak ya belum tentu
- Jadi setiap menghitung estimasi biaya pasti selalu memperhitungkan
anggaran untuk hal-hal yang tidak terduga ya pak. Baik terima kasih pak
- jika memang memungkinkan alokasi tersebut, maka kita alokasikan.
- kenaikan harga material misalnya untuk material yg belum dibeli, atau
perubahan nilai tukar jika membeli material dari luar negeri akan sangant
berdampak nantinya
 dalam menentukan perkiraan biaya bisa dilakukan dengan proses top down
dan bottom up atau kombinasi keduanya. Manakah dari proses tsb yg lebih
efisien pak? Apakah perbedaan penggunaan proses ini dapat
mempengaruhi cost variance proyeknya pak?

- sulit juga melihat mana yg lebih baik, tapi dipilih saja sesuai dengan
kebutuhan dan situasi/constraint yg ada.

- maka ada yg gabungan karena tidak bisa melepaskan 100% salah satunya
baik estimasi orang lapangan maupun alokasi sumber daya yng accpetable
bagi manajemen.
Pertemuan 5
 Network Planning

 Network Planning adalah alat manajemen yang memungkinkan perencanaan dan


pengawasan suatu proyek yang secara umum didefinisikan sebagai suatu
rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat permulaan dan
yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapat satu tujuan tertentu.

 jika kita sudah mendefinisikan pekerjaan dengan WBS, maka selanjutnya kita
perlu menyusun hubungan antar kegiatan/pekerjaan tersebut

 yg kita gunakan adalah Network Diagram ini

 Penyusunan Network Planning dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

1. Menginventarisasikan kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam proyek serta


logika ketergantungan antar satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Dengan
mengetahui kedua hal tersebut, maka dapat menggunakan simbol-simbol
rencana mendetail yang merupakan sebuah jaringan (network) dapat
digambarkan. Pada tahap ini, faktor waktu dan sumber daya belum
dipertimbangkan, yang ditinjau adalah kegiatan, kejadian dan hubungannya
satu sama lain. Bentuk logika ketergantungan dalam jaringan ini merupakan
dasar dari penyusunan Network Planning.

2. Peninjauan unsur waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan diperkirakan


berdasarkan pengalaman, teori dan perhitungan. Kemudian dihitung waktu
terjadinya tiap kejadian (event) dari awal sampai akhir proyek sesuai dengan
Network yang telah dibuat. Dalam analisa ini, dapat dilihat satu atau lebih
lintasan dari kegiatan-kegiatan pada jaringan yang menentukan waktu
penyelesaian seluruh proyek yang dinamakan dengan Lintasan Kritis.

 Manfaat dari sebuah Network Planning adalah:

 Dengan harus digambarkan logika ketergantungan setiap pekerjaan dalam


sebuah jaringan, maka memaksa kita merencanakan sebuah proyek secara
mendetail. Dengan memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya setiap
peristiwa yang ditimbulkan oleh satu atau lebih kegiatan, maka dapat diketahui
dengan pasti kesukaran yang timbul jauh sebelum terjadinya kesukaran tersebut.
Sehingga dapat segera diantisipasi dengan tindakan-tindakan pencegahan.

 Dalam Network Planning ditunjukkan dengan jelas pekerjaan-pekerjaan yang


waktunya penyelesaiannya kritis dan yang tidak, sehingga memungkinkan
pengaturan pembagian usaha terhadap pekerjaan tersebut.

 Network Planning memberikan bantuan yang berharga dalam berkomunikasi


dengan pihak terkait.

 Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dari


penggunaan sumber-sumber daya dan lain-lain.

 Notasi yang digunakan hanya 2 yaotu node dan arrow

 Untuk simbol panah dan node:

 Anak panah (arrow) menyatakan sebuah kegiatan atau activity.

- Kegiatan didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration atau jangka


waktu tertentu dalam pemakaian sejumlah resources.

- Kepala anak panah menjadi pedoman arah dari tiap kegiatan yang
menunjukkan bahwa sebuah kegiatan dimulai dari permulaan dan berjalan
maju sampai akhir dengan jurusan dari kiri ke kanan.

 O Lingkaran kecil=node, menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event.

- Kejadian atau event didefinisikan sebagai permulaan atau akhir sebuah


kegiatan atau pekerjaan.
 Dummy (anak panah terputus-putus), artinya kegiatan semua, yaitu kegiatan
yang tidak memerlukan durasi dan sumber daya.

 Kelebihan Network Diagram:

 Menunjukkan susunan yang logis antarkegiatan.

 Menunjukkan hubungan timbal balik antara pembiayaan dan waktu penyelesaian


proyek.

 Membantu menunjukkan kegiatan yang kritis dan pengaruh keterlambatan suatu


kegiatan terhadap penyelesaian proyek.
Metode/pendekatan mengunakan arrow dan node

 Activity on arrow (AOA), yang mana kegiatan digambarkan pada garis panah
(arrow) dalam hal ini

 node merupakan suatu peristiwa (event).

 Activity on node (AON), yang mana kegiatan digambarkan pada node dalam hal
ini garis panah

 (arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan.


 Menggambarkan diagram AOA sedikit lebih sulit dari diagram AON, karena
jaringan diagram AON memfokuskan pada kegiatan atau tugas‐tugas (tasks)
sementara diagram AOA pada peristiwa (event).

 Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram AOA


didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului (predecessor) atau
hubungan kegiatan yang mengikuti (successor) atau keduanya sekaligus sebagai
kontrol.
untuk dummy, digunakan untuk menghindari kerancuan penyebutan suatu kegiatan jika
ditemukan dua atau lebih kegiatan yang berasal dari peristiwa yang sama dan berakhir
pada peristiwa yang sama pula

ini disebut Grammatical Dummy

ada juga yg disebut Logical Dummy

dummy ini dipergunakan untuk memperjelas hubungan antar kegiatan


selanjutnya AoA dan AoN tadi bisa kita gunakan dalam CPM dan PERT

CPM (critical path method), merupakan teknik pertama activity network diagram yang
diperkenalkan

pertama kali tahun 1957 oleh M. R. Walker

PERT (program evaluation and review technique) diperkenalkan tahun 1958 oleh U.S.
Navy

Special Projects Office

di antara 2 metode di atas, mana yg menggunakan AoA dan mana yg menggunakan


AoN?

ada yg sudah lihat bentuk CPM dan PERT?

dalam CPM yang perlu diperhatikan adalah mendapat lintasan kritis untuk diperhatikan
agar tidak mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan

Lintasan kritis merupakan lintasan dengan jumlah waktu yang paling lama dibandingkan
dengan semua

lintasan lain yang mungkin. Jumlah waktu

pada lintasan kritis sama dengan umur proyek


sebentar, jadi antara CPM dan PERT dua duanya masih menggunakan AoA

yg AoN itu ada pada metode terakhir nanti PDM

Precedence Diagram Method

yg berbeda dari CPM dan PERT adalah cara mengukur waktunya

kita kembali ke jalur kritis dulu ya


Jika satu atau lebih aktivitas dalam critical path dilakukan lebih lama dari yang
direncanakan, maka seluruh jadwal proyek akan berubah kecuali segera diambil
tindakan korektif.

inilah pentingnya mendapatkan hubungan antar kegiatan dalam CPM dan mengetahui
di mana lintasan kritisnya/critical path

sehingga bisa memberikan fokus pada jalur kritis tersebut untuk menjaga jadwal proyek
sesuai rencana

nah untuk PERT, bedanya dengan CPM adalah pada metode mengukur waktunya

hal ini karena dalam PERT menganggap terdapat ketidakpastian yang tinggi mengenai
estimasi durasi aktivitas

sehingga PERT menggunakan estimasi probabilitas waktu yang digunakan berdasarkan


estimasi durasi aktivitas optimistic, most likely, dan pessimistic

contoh formula mengukur waktu pada PERT


kurun waktu optimis (optimistic time), yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan
pekerjaan bila segala sesuatu berjalan baik.

kurun waktu paling mungkin (most likely time), yaitu kurun waktu paling sering terjadi
dibandingkan dengan yang lain apabila kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama.

kurun waktu pesimis (pessimistic time), yaitu waktu yang paling lama untuk
menyelesaikan pekerjaan.

jadi PERT menggunakan 3 perkiraan waktu sedangkan CPM hanya 1 perkiraan waktu

sedangkan AoN digunakan pada PDM

Metode diagram “preseden” ini merupakan jaringan kerja yang termasuk dalam
klasifikasi activity on node. Kegiatannya ditulis dalam bentuk node umumnya berbentuk
segi empat dengan anak panah sebagai petunjuk hubungan antara selesai paling awal
ditulis pada sudut atas, dalam hitungan maju.

Waktu mulai dan waktu selesai paling akhir ditulis pada sudut bawah, dalam hitungan
mundur.
hubungan antar kegiatan seperti yg sudah pernah kita bahas kemarin
Pertemuan 6

Terkait Soal Nomer 3 (Matriks pembagian tugas dan tanggung jawab tim pengerjaan
UTS)

 Buat apa saja tugas yg perlu dilakukan dalam menyelesaikan UTS, jelaskan apa
proses yang dilakukan untuk menyelesaikannya

 Bentuknya adalah RASCI Matrix

 Nanti setiap mahasiswa membuat laporan mandiri

 format word saja, table boleh

 Bila diperlukan bisa menggunakan rekaman video

Terkait Soal Nomer 2

 BSN atau Badan Standarisasi Nasional sudah membuat standar biaya untuk
pekerjaan proyek konstruksi sesuai hasil kajian mereka
 dari sini kita bisa melihat bahwa untuk pekerjaan memasang 1m2 langit langit
asbes semen dengan tebal 4mm maka diperlukan bahan dan tenaga kerja seperti
pada table

 lalu dengan memasukkan harga satuan yang diketahui kita bisa mendapatkan
jumlah harga satuan pekerjaan untuk "memasang 1m2 langit langit asbes semen
dengan tebal 4mm" adalah 38.590 rupiah

 kalau lebih dari 1m2 maka tinggal dibuat saja pengali dari harga satuan per
meter persegi ini

 Gabungkan saja data dari kedua tabel tersebut (satuan pekerjaan yang akan
dilakukan dan tabel harganya)
 Intinya
Sampai butir C (Daftar Analisis Pekerjaan, RAB, dan Rekapitulasi RAB) tinggal
masukkan biaya dari setiap uraian pekerjaan menjadi rekapitulasi RAB

 s

Anda mungkin juga menyukai