Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan asas-asas etis yang pokok dalam administrasi pemerintahan!

Asas-asas bagi Adminidtrator Pemerintahan


Berbagai asas etis yang pokok dalam administrator pemerintahan ialah sebagai berikut.
1. Pertanggungjawaban
Pertanggung jawab itu tertuju kepada rakyat seumumnya, instansi pemerintahnya maupun pihak
atasannya langsung. Kecenderungan untuk melepaskan tenggung jawab atau keinginan untuk
melemparkan tanggung jawab kepada sesuatu pihak lain ataupun kebiasaaan mengajukan dalih " hanya
melaksanakan perintah" harus dilenyapkan dari diri setiap petugas yang baik, Setiap administrator
pemerintahan harus siap untuk memikul pertanggungjawaban mengenai apa saja yang dilakukannya. Ia
tidak boleh terjebak pada alasan bahwa ia hanya menjalankan tugas/petunjuk atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah. Setiap administrator pemerintahan harus mempunyai hasrat besar untuk
melaksanakan fungsi-fungsinya secara efektif, sepenuh kemampuan, dan dengan cara yang paling
memuaskan pihak menerima pertanggungjawaban.

2. Pengabdian
Pengabdian kadang-kadang berbaur dengan asas etis pertanggungjawaban. Ini adalah hasrat keras
untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan semua tenaga fisik dan pikirannya, seluruh semangat
kegairahan, dan sepenuh perhatian tenpa pamrih apa-apa yang bersifat pribadi. Setiap administrator
pemerintahan dalam menjalankan tugas-tugasnya harus selalu terus menerus menunjukkan keterlibatan
diri dan penuh entusiasme.

3. Kesetiaan
Kesetiaan ialah bertalian pula secara erat dengan asas-asas etis pertanggungjawaban dan pengabdian,
kesetiaan yang dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu kebijakan moral. Asas etis ini adalah
kesadaran seseorang petugas untuk setulusnya patuh pada tujuan bangsa, konstitusi negara, peraturan
perundangan, badan instansi, tugas jabatan maupun pihak atasan demi tercapainya cita-cita bersama
yang ditetapkan.

4. Kepekaan
Asas etis ini mencerminkan kemauan dan kemampuan seseorang petugas untuk memperhatikan serta
siaga terhadap berbagai perkembangan yang baru, situasi yang berubah, dan kebutuhan yang timbul
dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu dengan disertai usaha-usaha untuk menanggapi
secara sebaik-baiknya. Sikap tidak peduli asalkan tugas rutin sudah selesai atau tidak mau susah payah
melakukan pembaharuan harus pula disingkirkan dari diri setiap petugas administrasi pemerintahan yang
baik.

5. Persamaan
Salah satu kebijakan yang pokok dari badan pemerintahan yang bertujuan mengabdi seluruh rakyat dan
melayani kepentingan umum ialah perlakuan yang adil. Perlakuan yang adil itu biasanya dapat
diwujudkan denangan memberikan perlakuan yang sama tanpa membeda-bedakan atau pilih kasih
kepada semua pihak. Jadi, persamaan dalam perlakuan, pelayanan, dan pengabdian harus diberikan
oleh setiap administrator pemerintahan kepada publik tanpa memandang hubungan kerabat, ikatan
politik, asal-usul keturunan, atau kedudukan sosial. Pembedaan perlakuan secara semena-mena atau
berdasarkan kepentingan pribadi tidak boleh dilakukan oleh setiap administrator pemerintahan yang adil.

6. Kepantasan
Persamaan perlakuan terhadap semua pihak sebagai suatu asas etis tidak selalu mencapai keadilan dan
kelayakan. Persoalan dan kebutuhan dalam masyarakat sangat beragam sehingga memerlukan
perbedaan perlakuan asalkan berdasarkan pertimbangan yang adil atau alasan yang benar. Demikian
pula, sesuatu faktor khusus atau situasi tertentu dapat membuat persamaan yang ketat menjadi suatu
perlakuan yang tidak adil.
Asas kepantasan nilai etis yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan asas kepantasan itu
pula keadilan politik yang ketat kadang-kadang perlu diperlembut dengan tindakan pengampunan. Setiap
administrator pemerintahan yang adil perlu menanamkan dalam dirinya asas kepantasan di sampingnya
asas persamaan.

2. Jelaskan maksud pernyataan asas “Pelayanan kepada rakyat adalah di atas pelayanan terhadap diri
sendiri”!

American Society for Public Administration dalam rangka tanggung jawabnya untuk mengembangkan
dan meningkatkan kesadaran publik mengenai berbagai ukuran baku moral dalam dinas pemerintahan
dalam tahun 1981 menetapkan 9 asas berikut:
1) Service to the public is beyond service to oneself (Pelayanan kepada rakyat adala diatas pelayanan
terhadap diri sendiri).
2) The people are sovereign and those in public service sre ultimately responsible to them (Rakyat
adalah berdaulat dan mereka dalam dinas pemerintahan pada akhirnya bertanggung jawab kepada
rakyat).
3) Laws govern all actions of the public service. Where laws or regulations are ambiguous, leave
discretion, or require change, we will seek to serve the best interests of the public (Hukum mengatur
semua tindakan dari dinas pemerintahan. Dalam hal berbagai hukum atau peraturan bermakna ganda,
memberikan peluang kebijaksanaan, atau memerlukan perubahan, kita akan berupaya untuk mengabdi
kepada kepentingan-kepentingan yang terbaik dari rakyat).
4) Efficient and effective management is basic to public administration. Subversion through misuse of
influence, fraud, waste, or abuse is intolerable. Employees who responsibly call attention to wrong doing
will be encouraged (Manajemen yang efisien dan efektif adalah pokok bagi administrasi publik.
Rongrongan melalui penyalahgunaan pengaruh, penipuan, pemborosan, atau salah pakai tidak
dibenarkan. Petugs-petugas yang secara bertanggung jawab menggugah perhatian terhadap perbuatan
salah akan dianjurkan).
5. The merit system, equal opportunity, and affirmative action principles will be supported, implemented,
and promoted (Sistem penilaian kecakapan, kesempatan yang sama, dan asas-asas tindakan yang
positif akan didukung, dijalankan, dan dimanjukan).
6. Safeguarding the public trust is paramount. Conflicts of interest, bribes; gifts, or favors which
subordinate public position to private gains are unacceptable (Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat
adalah yang paling penting. Berbagai pertentangan kepentingan, suapan, hadiah, atau pengistimewaan
yang membawahkan jabatan publik pada keuntungan-keuntungan pribadi tidak dapat diterima).
7) Service to the public creates demands for special sensitivity to the qualities of justice, courage,
honesty, equity, competence, end compassion. We esteem these qualities, and we will actively promote
them (Pelayanan kepada rakyat memerlukan tuntutan-tuntutan kepekaan khusus kepada kualitas
keadilan, ketabahan, kejujuran, kepantasan, kecakapan, dan welas asih. Kita mengahrgai ciri-ciri kualitas
ini dan kita ingin secara aktif memajukannya).
8) Conscienci performs a critical role in choosing among courses of action. It takes into account the moral
ambiguities of life, and the necessity to examine value priorities: good ends never justify immoral means.
(Hati nurani menjalankan suatu peranan yang genting dalam memilih di antara langkah-langkah tindakan.
Ini memperhitungkan berbagai makna ganda moral dari kehidupan dan perlunya mengkaji berbagai
prioritas nilai: hasil akhir yang baik tidak pernah membenarkan dilakukan dengan cara tidak bermoral).
9) Public Administrators are not engaged in preventing wrong, but in pursuing right through timely and
energetic execuition of their responsibilities (Para administrator publik tidak semata-mata melakukan
pencegahan untuk bertindak salah, melainkan melakukan usaha hal yang benar melalui pelaksanaan
tanggung jawab mereka yang penuh semangat dan tepat waktunya).

Sembilan asas etis bagi para administrator pemerintahan tersebut di atas diterima oleh sidang dewan
nasional perhimpunan Amerika untuk Administrasi Publik pada akhir tahun 1981.
Berbagai asas etis dalam administrasi pemerintahan untuk kemudahan penerpannya perlu sekali
dijabarkan secara lebih rinci dalam suatu kode etika merumuskan tindakan-tindakan apa, kelakuan-
kelakuan mana, dan sikap-sikap bagaimana yang wajib dilakukan atau dihindari oleh para administrator
pemerintahan.

Sumber Referensi :
BMP
ADPU4533/3SKS/MODUL 6
Etika Administrasi Pemerintahan
1. Drs. The Liang Gie
2. Prof. Dr. Djohermansyah Djohan
3. Milwan, S. Sos, M. Si

Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai