2. Jelaskan perbedaan dari kebijakan harga dasar (floor Price) dan kebijakan harga
atap (ceiling price)
Price Floor atau harga dasar adalah harga eceran terendah yang
ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang yang disebabkan oleh
melimpahnya penawaran barang tersebut di pasar. Price Floor efektif
melindungi produsen dari penurunan harga barang yang tak terhingga. Pada
kondisi ini tingkat penawaran barang lebih tinggi dari permintaan (surplus).
Penawaran yang lebih tinggi akan mengurangi tingkat permintaan barang.
Terus menurunnya jumlah permintaan mengakibatkan harga barang terus
merosot sampai dibawah harga keseimbangan. Bila hal tersebut terus
dibiarkan maka produsen akan merugi. Oleh sebab itu pemerintah menetapkan
harga dasar, untuk mencegah harga pasar terus merosot tajam. Mekanisme
kebijakan pemerintah lainnya adalah dengan cara membeli surplus produksi
atau kelebihan penawaran tersebut. Kelebihan penawaran juga bisa diekspor
ke luar negeri untuk mengurangi kerugian. Sedangkan Price Ceiling atau harga
tertinggi adalah harga maksimum yang ditetapkan berkenaan dengan
menurunnya penawaran barang di pasar. Price Ceiling efektif dalam
melindungi konsumen dari gejolak harga yang tak terhingga. Pada price ceiling,
harga maksimum terdapat di bawah harga keseimbangan. Dengan
menurunnya harga jual, maka permintaan akan meningkat (hukum
permintaan). Kondisi ini mendorong permintaan terus bertambah, sehingga
jumlah barang yang diminta lebih tinggi dari barang yang ditawarkan
(shortage). Hal tersebut yang akhirnya mengakibatkan kelangkaan barang .
Kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui “Operasi Pasar” yang dilakukan
pada waktu tertentu. Pemerintah terus memantau jumlah penawaran,
permintaan dan harga keseimbangan. Bila sudah sampai titik shortage, maka
pemerintah akan menambah jumlah penawaran barang di pasar, contohnya
dengan cara pemberian subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak, dan
lain sebagainya.