Anda di halaman 1dari 12

Perkuliahan Ke 11

TI947
Jl. Dr. Setia Budhi No. 193
Bandung – 40153
STATISTIKA INDUSTRI
Tel. +62.022.2019433.,
2019407
Fax . . +62.022.2019329

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA

e
Program Studi
Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Pasundan
Bab 10
Uji Satu dan Dua
Jl. Dr. Setia Budhi No. 193
Bandung – 40153
Sampel Hipotesis
Tel. +62.022.2019433.,
2019407
Fax . . +62.022.2019329

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA

e
Program Studi
Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Pasundan
Sub Bagian 10.10

Tes Satu dan Dua Sampel


Jl. Dr. Setia Budhi No. 193
Bandung – 40153
Tel. +62.022.2019433.,
Mengenai Variansi
2019407
Fax . . +62.022.2019329

e
Program Studi
Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Pasundan
e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Mengenai Teknik Industri
Fakultas Teknik
Variansi Universitas Pasundan

Pada pertemuan 11 ini akan dibahas pengujian hipotesis mengenai


variansi populasi atau simpangan baku. Dengan kata lain akan dipelajari
tentang pengujian hipotesis mengenaui keseragaman suatu populasi
ataupun mungkin membanding keseragaman uatu populasi dengan
dengan populasi yang kedua.

Misalkan akan diuji hipotesis bahwa keragaman persentasi pencemaran


sejenis pengawet buah-buahan tidak melewati suatu nilai tertentu
ataupun bahwa keragaman daya tahan sejenis cat luar rumah sama
dengan keragaman daya tahan cat merek saingannya.

Uji manyangkut dua variansi biasanya digunakan sebelum menggunakan


uji-t gabungan agar diperoleh gambaran mengenai anggapan kesamaan
variansi.

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 4


e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Mengenai Teknik Industri
Fakultas Teknik
Variansi Universitas Pasundan

Pandanglah mula-mula persoalan pengujian hipotesis nol H0 bahwa


variansi populasi σ2 sama dengan suatu nilai σ02 tertentu lawan salah
satu dari tandingan yang biasa σ2 < σ02 , σ2 > σ02 , atau σ2 ≠ σ02 . Statistik
yang cocok sebagai dasar keputusan adalah statistik khi-kuadrat.

Jadi, bila dianggap bahwa distribusi populasi asal sampel adalah normal,
nilai khi-kuadrat untuk menguji σ2 = σ02 adalah :

(n  1) s 2
 
2
,
02

dengan n ukuran sampel, s2 variansi sampel, dan σ02 nilai σ2 yang


dinyakatakan dalam hipotesis nol. Bila H0 benar maka  ialah nilai
2

distribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan v = n – 1.

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 5


e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Mengenai Teknik Industri
Fakultas Teknik
Variansi Universitas Pasundan

Pandanglah mula-Jadi untuk uji dwisisi pada taraf keberartian α, maka


daerah kritisnya ialah   1 / 2 dan    / 2 . Untuk tandingan ekapihak
2 2 2 2

σ2 < σ02 , daerah kritisnya ialah  2  12 / 2, dan untuk tandingan ekapihak
σ2 > σ02 , daerah kritisnya ialah  2  2 / 2

Contoh Kasus 1 :
Suatu perusahaan baterai mobil menyakatan bahwa umur baterainya
berdistribusi hampir normal dengan simpangan baku 0,9 tahun. Bila
sampel acak 10 baterai tersebut menghasilkan simpangan baku 1,2
tahun, maka anda setuju bahwa σ = 0,9 tahun ? Gunakan taraf
keberartian 0,05.

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 6


e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Mengenai Teknik Industri
Fakultas Teknik
Variansi Universitas Pasundan

Jawab :
1. H0 : σ2 = 0,81
2. H1 : σ2 > 0,81
3. α = 0,05
4. Perhitungan : dari gambar 10.15 terlihat bahwa hipotesis nol ditolak
bila  > 16,919 untuk
2

(n  1) s
2
 
2
,
02

dengan derajat kebebasan v = 9


(9)(1,44)
5. Perhitungan : s2 = 1,44, n = 10 dan    16,0 , P = 0,07
2

0,81
6. Keputusan : Statistik  2
tidaklah berarti pada taraf 0,05. Akan tetapi,
ada sedikit kenyataan bahwa σ > 0,9.
Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 7
e
Program Studi
Gambar 10.15 Wilayah kritis untuk Teknik Industri
Fakultas Teknik
hipotesis alternatif s> 0.9 Universitas Pasundan

Gambar 10.15 Wilayah kritis untuk hipotesis alternatif s>


0.9

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 8


e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Teknik Industri
Fakultas Teknik
Mengenai Variansi Universitas Pasundan

Sekarang perhatikan persoalan pengujian kesamaan dua variansi


populasi σ12 dan σ22 . Yaitu ingin diuji hipotesis nol H0 bahwa σ12 = σ22 .
Lawan salah satu tandingan σ12 < σ22 , σ12 > σ22 , atau σ12 ≠ σ22 . Untuk
dua sampel acaka berukuran masing-masing n1 dan n2 dari dua
populasi, nilai f untuk menguji 12 = σ22 .

s12
f  2
s2
dengan s12 dan s22 variansi yang dihitung dari dua sampel. Jika kedua
populasi berdistribusi hampir normal dan hipotesis nol benar, maka
nisbah f = s12/s22 suatu nilai berdistribusi-F dengan derajat kebebasan v1
= n1 – 1 dan v2 = n2 – 1. Dengan demikian daerah kritis berukuran α yang
sesuai dengan tandingan ekapihak σ12 < σ22 , σ12 > σ22 , adalah masing-
masing f < f1- α (v1 , v2 ) dan f > fα (v1 , v2 ). Untuk tandingan dwipihak σ12
≠ σ22 , daerah kritis adalah f1- α/2 (v1 , v2 ) dan f > fα/2 (v1 , v2 ).
Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 9
e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Teknik Industri
Fakultas Teknik
Mengenai Variansi Universitas Pasundan

Contoh Kasus 2 :
Suau percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan, karena
gosokan, dua bahan yang dilapisi. Dua belas potong bahan 1 diuji
dengan memasukkan tiap potong bahan ke dalam mesin pengukur aus.
Sepuluh potong bahan 2 diuji dengn cara yang sama. Sampel bahan 1
memberikan rata-rata keausan sebanyak 85 satuan dengan simpangan
baku 4. Sedangkan sampel bahan 2 memberikan rata-rata keausan
sebanyak 81 dengan simpangan baku sampel 5. Dianggap bahwa kadua
variansi populasi yang tidak diketahui sama besarnya. Apakah anggapan
seperti ini beralasan ? Gunakan taraf keberartian 0,10.

Jawab :
Misalkan σ12 dan σ22 variansi populasi dari masingmasing keausan
bahan 1 dan bahan 2. Dengan mengikuti prosedur keenam langkah,
diperoleh :

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 10


e
Program Studi
10.13 Tes Satu dan Dua Sampel Teknik Industri
Fakultas Teknik
Mengenai Variansi Universitas Pasundan

Contoh Kasus 2 :
1. H0 : σ12 = σ22
2. H1 : σ12 ≠ σ22
3. α = 0,10
4. Daerah kritis : dari gambar 10.16
1
f0,05(11,9) = 3,11 dan, f 0,95 (11,9)   0,34
f 0, 05 (9,11)

Jadi hipotesis nol ditolak bila f < 0,34 atau f => 3,11, untuk f = s12/s22
dengan derajat kebebasan v1 = 11 dan v2 = 9.
5. Perhitungan : s12 = 16, s22 = 25, jadi f = 16/25 = 0,64

Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 11


e
Program Studi
Gambar 10.20 Wilayah kritis untuk Teknik Industri

hipotesis alternatif  12  22


Fakultas Teknik
Universitas Pasundan

6. Keputusan : Jangan tolah H0. Simpulkan bahwa tidak cukup


kenyataan untuk menyatakan bahwa variansinya berbeda.

Gambar 10.16 Wilayah kritis untuk


hipotesis tandingan σ12 ≠ σ22
Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA. 10 - 12

Anda mungkin juga menyukai