Anda di halaman 1dari 11

MODEL PERSOALAN

TRANSPORTASI – (3)

Tjutju Tarliah Dimyati


Teknik Industri
Universitas Pasundan
Persoalan Transshipment
• Adalah pengembangan dari persoalan Transportasi dimana
pengiriman dapat terjadi diantara titik-titik suplai (sumber) dan
titik-titik tujuan
• Titik antara yang menjadi tempat singgah sementara untuk
barang yang dikirim dari sumber ke tujuan disebut titik
transshipment

Tjutju T. Dimyati
Persoalan Transshipment – Definisi
1 3 5

2 4 6

• Pada contoh di atas terlihat bahwa node 1 adalah satu-satunya node yang hanya
menyalurkan ke node lain, tidak menerima dari node manapun. Sebaliknya, node 6
adalah satu-satunya node yang hanya menerima, tanpa menyalurkan ke node manapun.
Karena itu maka node 1 dikatakan sebagai titik sumber asli, sedangkan node 6 dikatakan
sebagai titik tujuan asli. Node yang lain adalah titik-titik transshipment atau titik antara
• Selain menerima kiriman, titik transshipment boleh mempunyai kapasitas kirim sendiri
(misal membuat sendiri barang yang sama)
• Selain menyalurkan, titik transshipment juga boleh mempunyai kebutuhan sendiri (misal
menjual barang yang sama kepada pelanggan yang lain)
Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 1
Suatu jaringan pengiriman barang dari kota 1 dan • Pada contoh ini, node 1 adalah satu-satunya node
kota 2 ke kota 5 dan kota 6 dilakukan dengan melalui yang hanya menyalurkan ke node lain, tidak
dua kota antara, yaitu kota 3 dan kota 4. Kapasitas menerima dari node manapun. Sebaliknya, node 6
kirim dari kota 1 dan kota 2 masing-masing adalah adalah satu-satunya node yang hanya menerima,
100 dan 200 unit /minggu. Kebutuhan di kota 5 dan tanpa menyalurkan ke node manapun. Karena itu
kota 6 masing-masing adalah 150 dan 150 maka node 1 dikatakan sebagai titik sumber asli,
unit/minggu. Ongkos kirim dari satu kota ke kota sedangkan node 6 dikatakan sebagai titik tujuan
lainnya adalah seperti pada masing-masing busur dari asli. Node yang lain, yaitu kota 2, 3, 4, dan 5 adalah
gambar berikut ini. titik-titik transshipment atau kota antara.

150
• Kapasitas sumber adalah 100+200 = 300 unit,
100 5 6
1 3 5 sedangkan total kebutuhan adalah 150+150 = 300
4
unit. Karena itu maka nilai Buffer atau B adalah:
5
1
1 3
1
𝐵 = max 100 + 200 , (150 + 150) = 300
3 • Dua kota yang tidak memiliki busur langsung,
200 2 8 150 (contoh dari kota 1 ke kota 5) berarti kedua kota itu
2 4 6
tidak dapat ditempuh langsung. Untuk kondisi ini
maka tetapkan ongkosnya sebagai bilangan positif
Buatlah model persoalan transportasinya. besar, M.

Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 1
• Jika bilangan positif besar M ditetapkan berharga 100, maka persoalan transportasi pada contoh ini dapat
dimodelkan sebagai berikut.

Dari \ ke Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Supply


1 5 4 100 100
Kota 1 100
0 3 2 100 100
Kota 2 200+300
100 0 1 6 100
Kota 3 300
100 3 0 5 8
Kota 4 300
100 100 100 0 1
Kota 5 300
Demand 300 300 300 150+300 150

Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 1
• Misalkan, produk yang sampai di kota 3 selain disalurkan juga dijual langsung ke konsumen lain dengan
kebutuhan sebanyak 35 unit, maka kapasitas sumber adalah 100+200 = 300 unit, sedangkan total kebutuhan
adalah 150+150+35 = 335 unit. Karena itu maka nilai Buffer atau B adalah:
𝐵 = max 100 + 200 , (150 + 150 + 35) = 335
• Model transportasinya menjadi:

Dari \ ke Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Supply


1 5 4 100 100
Kota 1 100
0 3 2 100 100
Kota 2 200+335
100 0 1 6 100
Kota 3 335
100 3 0 5 8
Kota 4 335
100 100 100 0 1
Kota 5 335
Demand 335 35+335 335 150+335 150

• Karena total demand lebih besar dari total supply maka dibutuhkan dummy sumber dengan kapasitas 35

Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 1
• Misalkan, selain menerima produk untuk disalurkan, kota 3 juga membuat produk yang sama dengan
kapasitas 25 unit, maka kapasitas sumber adalah 100+200+25 = 325 unit, sedangkan total kebutuhan adalah
150+150 = 300 unit. Karena itu maka nilai Buffer atau B adalah:
𝐵 = max 100 + 200 + 25 , (150 + 150) = 325
• Model transportasinya menjadi:

Dari \ ke Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Supply


1 5 4 100 100
Kota 1 100
0 3 2 100 100
Kota 2 200+325
100 0 1 6 100
Kota 3 25+325
100 3 0 5 8
Kota 4 325
100 100 100 0 1
Kota 5 325
Demand 325 325 325 150+325 150

• Karena total supply lebih besar dari total demand maka dibutuhkan dummy tujuan dengan demand 25
Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 2
Suatu produk akan dikirimkan ke tiga gudang pengecer G1, G2 dan G3 melalui tiga agen A1,
A2 dan A3. Produk tersebut dibuat di tiga pabrik P1, P2 dan P3 dengan kapasitas produksi di
masing-masing pabrik sebesar 5, 7, dan 3 ton per bulan. Selain menjadi penyalur ke gudang,
Agen 3 juga memproduksi produk tersebut sebanyak 2 ton per bulan, sedangkan Agen 1
juga melayani penjualan langsung ke konsumen sebanyak 2 ton per bulan. Tingkat
permintaan di gudang G1, G2 dan G3 masing-masing sebesar 7, 3, dan 5 ton per bulan.
Bagaimanakah pengiriman produk itu sebaiknya dilakukan jika jalur pengiriman dan
besarnya ongkos kirim per ton adalah seperti pada gambar berikut ini.

Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 2
• Angka-angka pada setiap busur adalah ongkos kirim per ton dari
masing-masing sumber ke masing-masing tujuan.
• Dari gambar terlihat bahwa pabrik 1 hanya akan mengirim ke agen 1
dan agen 2, tapi tidak akan mengirim ke agen 3 (tidak ada busur dari
P1 ke A3). Karena itu ongkos kirim per ton dari P1 ke A3 harus
ditetapkan sebagai bilangan besar (misal 100).
• Selain menyalurkan ke gudang, Agen 1 bisa menjual sebanyak 2 unit,
berarti Agen 1 mempunyai kebutuhan sendiri sebanyak 2 unit.
Sedangkan Agen 3 juga memproduksi sebanyak 2 unit, sehingga
Agen 3 mempunyai kapasitas kirim sendiri sebanyak 2 unit
• Karena itu maka total kapasitas kirim adalah (5+7+3+2) = 17 dan
total kebutuhan adalah (7+3+5+2) = 17.
Tjutju T. Dimyati
Contoh Soal - 2
• Pada contoh soal ini, titik sumber asli adalah P1, P2, dan P3, titik tujuan asli adalah G1, G2, dan G3
• Karena B adalah nilai maksimum dari (total kapasitas, total kebutuhan) dan kebetulah total kapasitas = total
kebutuhan = 17 maka B = 17
• Dengan demikian, model persoalannya adalah:

Dari \ ke A1 A2 A3 G1 G2 G3 Supply
6 3 100 100 100 100
P1 5
3 1 4 100 100 100
P2 7
100 6 4 100 100 100
P3 3
0 100 100 3 2 100
A1 17
100 0 100 4 6 5
A2 17
100 100 0 100 3 5
A3 2+17
Demand 2+17 17 17 7 3 5

Tjutju T. Dimyati
Penyelesaian Persoalan Transshipment
1. Jika perlu, tambahkan suatu titik tujuan dummy atau titik sumber dummy untuk
menyeimbangkan persoalan ( sehingga total kebutuhan = total kapasitas kirim).
2. Tetapkan ongkos pengiriman ke/dari titik dummy dan dari suatu titik ke titik yang
bersangkutan sama dengan 0 (nol). Jika tidak ada garis langsung dari titik i ke titik j
maka tetapkan Cij = bilangan positif besar
3. Tetapkan B sebagai total kapasitas atau total kebutuhan (pilih yang lebih besar)
4. Tentukan :
- Titik sumber asli
- Titik tujuan asli
- Titik sumber transshipment
- Titik tujuan transshipment
5. Tentukan :
• Jumlah kapasitas pada titik sumber asli = kapasitas asal
• Jumlah kebutuhan pada titik tujuan asli = Jumlah kebutuhan asal
• Kapasitas pada titik sumber transshipment = kapasitas asal + B
• Jumlah kebutuhan pada titik tujuan transshipment = Jumlah kebutuhan asal + B
6. Buat tabel transportasi lengkap (ada titik sumber asli, titik sumber transhipment, titik
tujuan asli, titik tujuan transhipment)
7. Selesaikan seperti penyelesaian persoalan transportasi
Tjutju T. Dimyati

Anda mungkin juga menyukai