(IND214)
MODUL PERTEMUAN 3
MANAJEMEN PROYEK
DISUSUN OLEH
ARIO KURNIANTO, STP., MT.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Manajemen Proyek
Terdapat beberapa pengertian proyek yang telah dihasilkan oleh beberapa
orang penulis, salah satunya adalah dari penulis Wysocki, et.al. (1995) dalam
bukunya “Effective Project Management: How to Plan, Manage, and Deliver
Projects on Time and within Budget”, yang mendefinisikan Proyek sebagai sebuah
rangkaian (bisa bersifat sementara) dari aktivitas-aktivitas yang unik, kompleks dan
terkoneksi, yang memiliki maksud dan tujuan yang sama yang harus diselesaikan
pada waktu yang telah ditentukan, sesuai anggaran, dan sesuai spesifikasi.
Dari pengertian proyek di atas terdapat beberapa kata kunci yang telah
digarisbawahi, dengan menghubungkannya dengan Pengembangan Sistem
Informasi, maka dapat diperoleh beberapa catatan sebagai berikut:
Sebuah proses atau metode pengembangan, mendefinisikan sebuah rangkaian
aktivitas, baik yang sifatnya wajib maupun opsional.
Setiap proyek pengembangan sistem adalah unik, karena setiap proyek
pengembangan sistem berbeda satu dengan yang lainnya, bahkan dengan
proyek pendahulunya.
Aktivitas yang meliputi suatu proyek pengembangan sistem relatif kompleks.
Untuk menyelesaikannya diperlukan keahlian yang diperoleh dari pengalaman
dan literatur, serta kemampuan untuk beradaptasi dalam menerapkan
pemahaman konsep dan keahlian terhadap perubahan kondisi dan kejadian yang
tidak terduga
Tidak semua proyek bisa berjalan sesuai dengan kriteria di atas, hasilnya
banyak proyek yang mengalami kegagalan. Diantara penyebab kegagalan
proyek adalah kesalahan manajamen dalam pengelolaan proyek. Berikut ini
beberapa kesalahan manajemen dan konsekuensinya terhadap pelaksanaan
proyek:
1) Kegagalan manajemen level atas dalam mempertahankan komitmen
terhadap proyek
Komitmen sering berubah selama berlangsungnya proyek.
2) Komitmen perusahaan yang kurang terhadap metode pelaksanaan
pengembangan sistem
Seringkali selama prosesnya, metode awal yang telah ditetapkan diabaikan
dan berubah-ubah.
3) Pengambilan jalan pintas terhadap metode pengembangan sistem yang telah
ditetapkan
Beberapa hal yang mendasari keputusan mengambil jalan pintas
diantaranya:
Proyek mengalami keterlambatan, tim pelaksana ingin mengejar
ketertinggalan tersebut
Proyek telah melebihi anggaran yang ditentukan, tim pelaksana ingin
memperbaikinya dengan mengabaikan beberapa tahapan
b) Diagram GANTT
Diagram GANTT diciptakan pertama kali oleh Henry L. Gantt pada
tahun 1917. Diagram GANTT merupakan alat yang sering digunakan
untuk penjadwalan proyek dan mengevaluasi perkembangan proyek.
Diagram GANTT adalah sebuah diagram batang horisontal sederhana
yang menggambarkan tugas-tugas proyek pada kalender. Masing-
masing batang mewakili satu tugas. Tugas-tugas dalam proyek disajikan
secara vertikal pada kolom paling kiri. Baris horisontal adalah tanggal
(a)
(b)
Gambar 3.3. Contoh Diagram GANTT dan PERT di Microsoft Project
PERNYATAAN KERJA
I. TUJUAN
II. LATAR BELAKANG
A. MASALAH, PELUANG, DAN ARAHAN
B. SEJARAH PERMINTAAN PROYEK
C. TUJUAN DAN OBJEKTIF PROYEK
D. DESKRIPSI PRODUK
III. RUANG LINGKUP
A. STAKEHOLDER
B. DASAR KEILMUAN
C. PROSES
D. KOMUNIKASI
IV. PENDEKATAN PROYEK
A. JALUR
B. PENYELESAIAN
V. PENDEKATAN MANAJERIAL
A. PERTIMBANGAN PEMBENTUKAN TIM
B. MANAJER DAN PENGALAMAN
C. KEBUTUHAN TRAINING
D. JADWAL PERTEMUAN
E. METODE DAN FREKUENSI PELAPORAN
F. MANAJEMEN KONFLIK
G. MANAJEMEN RUANG LINGKUP
VI. BATASAN
A. WAKTU MULAI
B. TENGGAT WAKTU
C. ANGGARAN
VII. ESTIMASI BALLPARK
A. JADWAL
B. ANGGARAN
VIII. KONDISI MEMUASKAN
A. KRITERIA SUKES
B. ASUMSI
C. RESIKO
IX. LAMPIRAN
PROJECT
GOAL
1 2 3
PHASE PHASE PHASE
Terlihat bahwa pekerja tersebut memerlukan waktu kerja sekitar 5 jam lebih
lama dari waktu seharusnya. Hal ini bila dilihat dari perspektif perusahaan
bisa menjadi sangat merugikan bila terjadi secara berulang-ulang.
Terdapat banyak teknik untuk menghitung estimasi waktu kerja. Berikut ini
salah satu teknik lama yang bisa digunakan:
1. Estimasi waktu minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
tugas. Disebut dengan Optimistic Duration (OD) atau waktu optimis.
Asumsinya adalah tidak ada gangguan atau penundaan sama sekali dari
waktu kerja seseorang, termasuk cuti sakit.
2. Estimasi waktu maksimum yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
tugas. Disebut dengan Pessimistic Duration (PD) atau waktu pesimis.
Asumsinya adalah semua yang diperkirakan akan berjalan dengan salah
ternyata terjadi. Segala bentuk gangguan dan penundaan seperti demo
mogok kerja, absen sakit, spesifikasi atau kebutuhan proyek yang tidak
akurat, delay pengiriman peralatan, menganggap mudah kompleksitas suatu
sistem, diasumsikan tidak dapat dihindari.
3. Estimasi waktu yang diharapkan yang akan digunakan untuk menyelesaikan
suatu tugas. Disebut dengan Expected Duration (ED) atau waktu harapan.
Tidak hanya mengambil nilai tengah (median) dari OD dan PD, namun
dicoba untuk mengidentifikasi gangguan dan delay yang paling
memungkinkan akan muncul, misalnya pekerja yang sakit, personel yang
tidak berpengalaman, dan training berkala.
4. Hitung waktu yang paling memungkinkan atau Most Likely Duration (D),
dengan cara sebagai berikut:
(1 𝑥 𝑂𝐷) + (4 𝑥 𝐸𝐷) + (1 𝑥 𝑃𝐷)
𝐷=
6
Ketersediaan sumber daya di atas, terutama orang dan fasilitas bisa sangat
mempengaruhi jadwal pelaksanaan proyek. Sebagian besar metode proyek
pengembangan sistem mengidentifikasi sumber daya “orang” yang diperlukan
untuk setiap tugas dalam bentuk “Peran”. Peran tidak sama dengan jabatan.
Peran seseorang dapat dianalogikan seperti “topi” yang dipakai seseorang
karena orang tersebut memiliki keahlian tertentu. Setiap orang mampu
menggunakan topi apapun (bisa memiliki kewenangan apapun). Dan juga,
banyak orang yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk wewenang yang
diberikan. Tugas manajer proyek antara harus mendelegasikan orang-orang
tertentu untuk mengisi masing-masing peran atau untuk memperoleh komitmen
dari pihak manajemen untuk menyediakan SDM untuk mengisi peran-peran
tersebut.
Laporan Perkembangan
Laporan perkembangan suatu proyek harus cukup sering untuk dapat
menentukan tingkat akuntabilitas dan pengendalian, namun tidak terlalu sering
sehingga menjadi beban dan hambatan bagi proses penyelesaian proyek secara
riil. Laporan perkembangan dapat berupa laporan verbal atau tertulis. Pada
gambar 3.6 dapat dilihat contoh kerangka laporan perkembangan tertulis.
Laporan perkembangan tertulis (atau yang dipresentasikan) harus jujur apa
adanya dan akurat, meskipun beritanya kurang baik. Laporan perkembangan
harus melaporkan keberhasilan namun harus mengidentifikasi dengan jelas
masalah dan kekhawatiran yang bisa dideteksi sebelum berkembang menjadi
masalah besar dan atau bencana.
Manajemen Perubahan
Tidak jarang ruang lingkup proyek tumbuh di luar kendali meskipun pernyataan
kerja yang diselesaikan dengan benar telah disepakati di proses perencanaan.
Pertumbuhan ruang lingkup ini disebut juga dengan “perubahan”. Perubahan
ruang lingkup yang tak terhindarkan mengharuskan manajer proyek dan tim
untuk menggagas sebuah strategi dan proses formal untuk menghadapi
perubahan dan dampaknya terhadap jadwal dan anggaran.
Manajemen perubahan bertujuan untuk melindungi manajer proyek dan tim dari
dimintai pertanggungjawabannya terhadap pembengkakan jadwal dan anggaran
proyek yang disebabkan oleh perubahan pada ruang lingkup proyek. Perubahan
merupakan hasil dari berbagai kejadian dan faktor, diantaranya:
Kelalaian dalam mendefinisikan ruang lingkup awal
Kesalahpahaman terhadap ruang lingkup awal (misalnya, produk yang
diinginkan ternyata lebih kompleks daripada yang dikomunikasikan di
awal)
I. Halaman Cover
A. Nama proyek atau identifikasi
B. Manajer Proyek
C. Tanggal Laporan
II. Ringkasan Perkembangan
A. Analisa Jadwal
B. Analisa Anggaran
C. Analisa Ruang Lingkup
(Jelaskan segala perubahan yang bisa mempengaruhi
proyek di masa datang)
D. Analisa Proses
(Jelaskan segala macam masalah yang dihadapi dengan
strategi dan metode)
E. Diagram GANTT Perkembangan
III. Analisa Aktivitas
A. Penyelesaian tugas sejak laporan terakhir
B. Kondisi tugas saat ini dan hasilnya
C. Tugas jangka pendek untuk masa depan dan hasilnya
IV. Masalah-masalah Sebelunya
A. Tindakan penyelesaian dan status
B. Tindakan baru atau yang direvisi
1. Rekomendasi
2. Penugasan tanggung jawab
3. Deadline
V. Masalah-masalah Baru
A. Masalah
(aktual atau perkiraan)
B. Isu
(aktual atau perkiraan)
C. Perkiraan Solusi
1. Rekomendasi
2. Penugasan tanggung jawab
3. Deadline
VI. Lampiran
(termasuk hasil cetak dari software manajemen proyek)
Manajemen Ekspesktasi
Manajer Proyek yang berpengalaman seringkali mengeluh tentang kesulitan
yang dirasakan dalam mengelola ekspektasi dari pemilik dan pengguna sistem
lebih sulit dibandingkan dengan mengelola biaya, jadwal, SDM dan kualitas
proyek. Setiap proyek memiliki tujuan dan kendala terkait biaya, jadwal, ruang
lingkup, dan kualitas. Idealnya parameter tersebut dapat dikelola dengan baik
dan diotimalkan, sejalan dengan harapan dari manajemen. Kenyataannya adalah
tidak bisa semuanya sesuai harapan, namun setidaknya kondisi paling
mendekati adalah menyeimbangkan baik dari sisi kelayakan maupun
penerimaan oleh pihak manajemen. Untuk itu diperlukan sebuah alat
manajemen yang bisa digunakan untuk memahami dinamika perubahan
parameter sebuah proyek seperti biaya, jadwal, ruang lingkup dan kualitas. Alat
tersebut adalah Matriks Manajemen Ekspektasi.
Gambar dasar dari matriks dapat dilihat pada gambar 3.7. Pada gambar tersebut
matriks terdiri dari tiga baris dan tiga kolom. Bagian baris menunjukkan
parameter ukuran keberhasilan suatu proyek, yaitu: biaya, jadwal, ruang
lingkup dan atau kualitas. Pada bagian kolom menunjukkan skala prioritas,
yaitu Prioritas Pertama, Kedua dan Ketiga. Untuk menyesuiakan dengan
ekspektasi, pada bagian prioritas dapat diberi nama dengan:
Maximize atau Minimize, ukuran keberhasilan yang ditentukan sebagai
prioritas utama untuk sebuah proyek
Constrain atau kendala, prioritas kedua proyek
Accept atau diterima, merupakan prioritas ketiga
Biaya
Jadwal
Tugas D
Selasa, 18/2/2020 7 hari
Selasa, 18/2/2020 0 hari
Keterangan:
Tugas F Tugas G
Nama Tugas Jalur Kritis
Rabu, 12/2/2020 3 hari Jumat, 14/2/2020 2 hari
Early Finish Durasi
Jalur Non-Kritis Jumat, 14/2/2020 2 hari Selasa, 18/2/2020 2 hari
Late Finish Slack Total
Tugas H
Kamis, 13/2/2020 1 hari
Selasa, 18/2/2020 3 hari
Pada contoh ini, Jalur 1 adalah Jalur Kritis dengan total waktu 19 hari. (Bisa
terdapat beberapa jalur kritis bila memiliki durasi waktu yang sama). Selain itu,
Tugas E, F, dan G tidak berada di jalur kritis, tugas tersebut masing-masing
memiliki waktu longgar. Misalnya, tugas E berada di jalur yang memiliki satu
hari lebih sedikit dari jalur kritis, oleh karena itu, tugas E bisa diselesaikan
dengan keterlambatan maksimal 1 hari tanpa mempengaruhi keseluruhan waktu
penyelesaian proyek. Hal yang sama terjadi untuk tugas F dan G, dengan
kombinasi maksimum waktu longgar sebanyak 2 hari.
D. Kunci Jawaban
Berikut ini jawaban pertanyaan di atas
1. Proyek adalah sebuah rangkaian (bisa bersifat sementara) dari aktivitas-
aktivitas yang unik, kompleks dan terkoneksi, yang memiliki maksud dan
tujuan yang sama yang harus diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan,
sesuai anggaran, dan sesuai spesifikasi.
E. Daftar Pustaka
Brien, James O’. 2013. Introduction to Information System. 12th Edition. McGraw-
Hill/Irwin, New York
Whitten, Jeffrey L. & Lonnie D. Bentley. 2008. Introduction to System Analysis
and Design. McGraw-Hill/Irwin, New York
Wysocki, Robert K., et.al., 1995. Effective Project Management: How to Plan,
Manage, and Deliver Projects on Time and within Budget. John Wiley
&Sons, New York