Anda di halaman 1dari 17

MODUL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

(IND214)

MODUL PERTEMUAN 1
KONSEP METODE PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM

DISUSUN OLEH
ARIO KURNIANTO, STP., MT.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 17
KONSEP METODE PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan konsep dasar Sistem Informasi.
2. Menjelaskan berbagai macam tipe Sistem Informasi.
3. Mengidentifikasi dengan benar stakeholder yang terlibat di dalam
pengembangan Sistem Informasi beserta peranannya masing-masing.
4. Menjelaskan penggerak dari sisi bisnis dan teknologi yang mempengaruhi
pengembangan Sistem Informasi.
5. Menjelaskan proses sederhana dalam mengembangkan Sistem Informasi

B. Visi dan Misi Universitas Esa Unggul


VISI Universitas Esa Unggul
“Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas, dan
kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi”

MISI Universitas Esa Unggul


1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
2. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
3. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan

C. Detail Mata Kuliah


 Kode Mata Kuliah: IND214
 Nama Mata Kuliah: Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
 Bobot SKS: 3 SKS

1. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (APSI) memuat
konsep dasar dalam merancang dan menganalisis Sistem Informasi dengan
menggunakan metode-metode yang sistematis berikut dengan model data dan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 17
database, proses, dan informasi yang terintegrasi ditinjau dari sudut pandang
pelaku, sumber daya dan relatifitas dengan kondisi terkini.

2. Capaian Pembelajaran
1) Mampu merancang algoritma, disain masukan, disain keluaran dan alur data
dari sistem informasi yang akan dibuat dan diimplementasikan
2) Mampu merancang sistem informasi dan aspek-aspek yang terkait dengannya,
meliputi dari aspek analisis, perancangan, implementasi, pengujian dan
pemeliharaan sistem informasi.

3. Topik Pembahasan
Topik Sebelum UTS
1) Sesi 1 : Konsep Metode Perancangan dan Analisis Sistem bagian I
Rincian pembahasan pada sesi 1 (satu), antara lain: Pengantar Mata
Kuliah (Deskripsi, Capaian Pembelajaran, Penilaian, Buku
Referensi, dll), Konsep Dasar Perancangan dan Analisis Sistem,
Tipe-tipe Sistem Informasi, Perspektif terhadap Sistem Informasi,
dan Stakeholder dalam Sistem Informasi.

2) Sesi 2 : Konsep Metode Perancangan dan Analisis Sistem bagian II


Rincian pembahasan pada sesi 2 (dua), antara lain: Penggerak Usaha
yang Mempengaruhi Sistem Informasi, Penggerak Teknologi yang
Digunakan dalam Sistem Informasi, dan Proses Sederhana
Pengembangan Sistem Informasi.

3) Sesi 3 : Manajemen Proyek


Rincian pembahasan pada sesi 3 (tiga), antara lain: Manajemen
Proyek, Penyebab Kegagalan Proyek, Project Management Body of
Knowledge (PMBOK), Kompetensi Proyek Manajer, Fungsi-fungsi
Manajemen Proyek, Teknik dan Alat Manajemen Proyek (Diagram
PERT dan GANTT), dan Daur Hidup Manajemen Proyek.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 17
4) Sesi 4 : Analisis Sistem
Rincian pembahasan pada sesi 4 (empat), antara lain: Analisis
Sistem, Pendekatan Sistem Analisis, Fase Pelingkupan, Fase
Analisis Masalah, Fase Analisis Kebutuhan, Fase Perancangan
Logika, dan Fase Analisis Keputusan.

5) Sesi 5 : Teknik Menemukan Fakta sebagai Syarat Penemuan bagian I


Rincian pembahasan pada sesi 5 (lima), antara lain: Pengantar
Requirement Discovery, Proses Requirement Discovery, dan
Teknik-teknik Penemuan Fakta.

6) Sesi 6 : Teknik Menemukan Fakta sebagai Syarat Penemuan bagian I


Rincian pembahasan pada sesi 6 (enam), antara lain: Teknik-teknik
Penemuan Fakta, dan Strategi Penemuan Fakta.

7) Sesi 7 : Analisis dan Model Data


Rincian pembahasan pada sesi 7 (tujuh), antara lain: Definisi
Pemodelan Data, Konsep Sistem Pemodelan Data, Proses
Pemodelan Data Logis, Tata Cara Membuat Model Data, Analisa
Model Data, dan Pemetaan Kebutuhan Data.

Topik Sesudah UTS Sebelum UAS


8) Sesi 8 : Pemodelan Proses
Rincian pembahasan pada sesi 8 (delapan), antara lain: Pengantar
Pemodelan Proses, Konsep Sistem Pemodelan Proses, Proses
Logika Proses, Tata Cara Membuat Model Proses, dan Sinkronisasi
Model Sistem.

9) Sesi 9 : Analisis Berorientasi Objek dan Pemodelan Menggunakan UML


Rincian pembahasan pada sesi 9 (sembilan), antara lain: Pengantar
Pemodelan Berorientasi Objek, Sejarah Pemodelan Objek, Konsep

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 17
Sistem Pemodelan Objek, Diagram UML, dan Proses Pemodelan
Objek.

10) Sesi 10 : Analisis Kelayakan dan Usulan Sistem


Rincian pembahasan pada sesi 10 (sepuluh), antara lain: Analisis
Kelayakan dan Usulan Sistem, Pengujian Kelayakan, Teknik
Analisis Biaya dan Keuntungan, Analisa Kelayakan Kandidat
Sistem, dan Usulan Sistem.

11) Sesi 11 : Perancangan Sistem


Rincian pembahasan pada sesi 11 (sebelas), antara lain: Definisi
Perancangan Sistem, Pendekatan Perancangan Sistem, Perancangan
Sistem untuk Pengembangan Internal, dan Perancangan Sistem
untuk Integrasi dengan Software Komersil.

12) Sesi 12 : Arsitektur dan Pemodelan Aplikasi


Rincian pembahasan pada sesi 12 (dua belas), antara lain: Arsitektur
Aplikasi, Data Flow Diagram, Arsitektur Teknologi Informasi,
Strategi Arsitektur Aplikasi untuk Perancangan Sistem, dan
Pemodelan Arsitektur Aplikasi Sistem Informasi.

13) Sesi 13 : Perancangan Database (Database Design)


Rincian pembahasan pada sesi 13 (tiga belas), antara lain:
Perbandingan antara File Konvensional dengan Database, Konsep
Database untuk Analis Sistem, Perancangan File Konvensional, dan
Perancangan Database Modern.

14) Sesi 14 : Perancangan Hasil dan Prototyping


Rincian pembahasan pada sesi 14 (empat belas), antara lain: Konsep
Perancangan Output, dan Tata Cara Perancangan dan Pembuatan
Prototype Output.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 17
4. Buku Referensi
1) Jeffrey L. Whitten & Lonnie D. Bentley, Introduction to System Analysis
and Design, McGraw-Hill/Irwin, New York, 2008
2) James O’ Brien, Introduction to Information System, 12th Edition, McGraw-
Hill/Irwin, New York, 2013

5. Bobot Penilaian
 Kehadiran = 10%
 Kuis = 10%
 Tugas = 20%
 UTS = 30%
 UAS = 30%

D. Uraian Materi
1. Konsep Dasar Perancangan dan Analisis Sistem
Sistem memiliki beberapa pengertian, namun secara umum Sistem dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang memiliki keterkaitan satu sama
lain dan berfungsi bersama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sebagai contoh
misalnya, Sistem Perkuliahan di Kelas yang di dalamnya terdapat Dosen,
Mahasiswa, Komputer, Proyektor, Alat Tulis, dll, yang saling terkoneksi untuk
mencapai tujuan pemahaman materi perkuliahan yang baik.
Pengertian dari Sistem Informasi (SI) adalah susunan dari sekelompok
orang, data, proses-proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi dan
bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebuah
hasil keluaran (output) informasi yang diperlukan oleh suatu lembaga.
Sedangkan pengertian dari Teknologi Informasi adalah sebuah istilah
kontemporer yang menggambarkan kombinasi antara teknologi komputer
(hardware / perangkat keras dan software / perangkat lunak) dengan teknologi
telekomunikasi (jaringan data, gambar dan suara).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 17
2. Tipe-tipe Sistem Informasi
Sistem Informasi yang dikenal luas saat ini muncul dalam berbagai bentuk
dan tipe. Dimana Sistem Informasi tersebut saling terjalin dalam struktur sistem
bisnis yang didukungnya, hingga terkadang menjadi sangat sulit untuk
membedakan antara sistem utama dan sistem pendukung. Pada dasarnya Sistem
Informasi bisa diklasifikasikan berdasarkan atas fungsinya masing-masing.
Terdapat beberapa tipe Sistem Informasi yang saat ini telah banyak
digunakan dalam berbagai macam bidang usaha, diantaranya:
a. Transaction Processing System (TPS) atau disebut juga Sistem Pemrosesan
Transaksi, yaitu sebuah Sistem Informasi yang menangkap dan memproses
data terkait transaksi bisnis, misalnya pesanan, reservasi, pembayaran.
b. Management Information System (MIS) atau disebut juga Sistem Informasi
Manajemen, yaitu Sistem Informasi yang menyediakan sebuah bentuk
pelaporan berorientasi manajemen berdasarkan atas pemrosesan dan operasi
suatu transaksi di dalam sebuah organisasi. Contohnya adalah Enterprise
Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), Knowledge
Work System (KWS), dll.
c. Decision Support System (DSS) atau disebut juga Sistem Pendukung
Keputusan, yaitu Sistem Informasi yang membantu mengidentifikasi peluang
pengambilan keputusan atau menyediakan informasi yang diperlukan untuk
membuat sebuah keputusan.
d. Expert System atau disebut juga Sistem Pakar, yaitu Sistem Informasi yang
menangkap keahlian dari para tenaga ahli dan kemudian mensimulasian
keahlian tersebut ke dalam suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
kepentingan tenaga non-ahli.
e. Executive Information System (EIS) atau disebut juga Sistem Informasi
Eksekutif, yaitu Sistem Informasi yang mendukung para Manajer Eksekutif
dalam melakukan perencanaan dan penilaian suatu rencana bisnis.
f. Communication and Collaboration System atau disebut juga Sistem
Komnikasi dan Kolaborasi, yaitu Sistem Informasi yang memungkinkan
komunikasi yang lebih efektif antara pekerja, mitra, pelanggan, dan pemasok
untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkolaborasi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 17
g. Office Automation System (OAS) atau disebut juga Sistem Otomasi
Perkantoran, yaitu Sistem Informasi yang mendukung berbagai aktivitas di
dalam sebuah perkantoran bisnis yang menyediakan alur kerja yang lebih baik
di antara pekerja.

3. Perspektif Stakeholder terhadap Sistem Informasi


Pengembangan Sistem Informasi tidak dapat dilakukan secara terpisah
ataupun individual. Untuk memperoleh hasil terbaik dari proses pengembangan
tersebut dibutuhkan sebuah Tim yang solid. Sebuah tim atau dapat disebut dengan
stakeholder pada umumnya terdiri dari 5 kelompok utama yang saling terintegrasi.
Masing-masing stakeholder mempunyai peranan dan cara pandang terhadap proses
dan hasil pengembangan sebuah Sistem Informasi. Stakeholder disebut juga dengan
pekerja informasi. Perspektif atau sudut pandang masing-masing stakeholder
terhadap Sistem Informasi secara garis besar dapat dipetakan sebagaiman dapat
dilihat pada Gambar 1.1.
Stakeholder yang terlibat dalam pengembangan Sistem Informasi adalah
sebagai berikut:
1) System Owner
System Owner atau Pemilik Sistem bisa lebih dari satu orang, baik dalam sebuah
Sistem Informasi skala kecil ataupun besar. System Owner biasanya berasal dari
Manajemen Tingkat Atas (Top Management) di sebuah perusahaan atau
organisasi. Untuk Sistem Informasi dengan skala menengah ke atas, System
Owner biasanya Manajer Tingkat Menengah hingga level Direktur sebuah
perusahaan. Untuk skala yang lebih kecil System Owner bisa dari Supervisor
hingga Manajer Tingkat Menengah.
System Owner dalam pengembangan Sistem Informasi adalah orang yang
mendanai pembangunan sebuah sistem dari awal hingga akhir, dimana sistem
bisa berjalan dengan baik sesuai visi dan fungsi prioritasnya di perusahaan.
System Owner memandang sebuah Sistem Informasi dari segi biaya dan
kentungan yang diperoleh dari penyelesaian masalah dan peluang yang bisa
dikembangkan dari sistem yang dibangun.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 17
Gambar 1.1. Perspektif Stakeholder terhadap Sistem Informasi

2) System User
System User atau Pengguna Sistem menduduki posisi mayoritas dari pekerja
informasi yang terlibat dalam suatu Sistem Informasi. Berbeda dengan System
Owner, System User tidak terlalu memikirkan mengenai biaya dan keuntungan
suatu sistem, namun lebih memperhatikan pada aspek fungsionalitas sistem
terutama terkait dengan kemudahan dalam prosedur pengoperasian sistem dan
dukungan sistem terhadap pekerjaan utama mereka. Oleh karena itu, diskusi
mengenai pemgembangan sistem dengan stakeholder ini dibatasi hanya pada
yang kebutuhan sistem secara umum dan tidak melebar hingga aspek teknis.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 17
Terdapat beberapa macam System User, secara umum dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu Internal System User dan External System User.
a. Internal System User
Adalah karyawan suatu perusahaan dimana Sistem Informasi dibangun, dan
merupakan mayoritas pengguna sistem di sebagian besar jenis usaha,
misalnya:
 Karyawan bagian administrasi dan pelayanan, yaitu yang melakukan
aktivitas pekerjaan dan transaksi rutin harian. Termasuk memproses
pesanan, tagihan, pembayaran, dll. Sebagian besar data-data penting
dikelola oleh mereka. Sistem Informasi yang digunakan dan
memerlukan koordinasi dengan karyawan bagian ini dituntut untuk
bekerja dengan cepat dan akurasi tinggi.
 Karyawan teknis dan profesional, yaitu kelompok karyawan yang
mempunyai keahlian kerja khusus, misalnya pengacara, akuntan,
teknisi, analis pasar, praktisi periklanan, dll. Kelompok ini disebut juga
Knowledge Worker. Sistem Informasi yang terkait dengan kelompok
pekerja ini adalah yang fokus pada analisis data untuk menghasilkan
informasi tepat waktu yang akan digunakan dalam proses penyelesaian
masalah.
 Supervisor, Manajer dan Direksi, yaitu para pengambil keputusan.
Supervisor memfokuskan pada proses penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan dalam aktivitas rutin harian perusahaan.
Manajer cenderung pada informasi untuk operasional bersifat taktis
(jangka pendek) yang mendukung proses penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan. Berbeda dengan Direktur yang lebih fokus
pada operasional jangka panjang (strategis). Untuk kelompok pekerja
ini, Sistem Informasi yang digunakan berfokus pada validitas
keseluruhan informasi yang diterima dan tepat waktu, terutama untuk
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan terbaik dan cepat.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 17
b. External System User
Perkembangan internet yang semakin pesat memungkinkan batasan
tradisional terhadap Sistem Informasi menjadi lebih luas cakupannya,
sehingga konsumen dari suatu jenis usaha atau bahkan perusahaan lain bisa
berstatus sebagi pengguna sistem, mereka disebut sebagai External System
User atau Pengguna Sistem Eksternal, misalnya:
 Pelanggan, yaitu individu atau perusahaan yang membeli produk dan
atau layanan. Saat ini semua pelanggan bisa menjadi pengguna langsung
dari Sistem Informasi suatu perusahaan. Misalnya ketika seseorang
melakukan pembelanjaan online, maka secara otomatis orang tersebut
menjadi pengguna eksternal Sistem Informasi penjualan perusahaan.
 Pemasok, perusahaan tempat pembelian bahan mentah atau persediaan.
Saat ini sudah terdapat banyak Sistem Informasi yang memungkinkan
keterlibatan langsung dari pemasok terkait proses pengadaan barang.
Bisa jadi pemasok sudah mengetahui dahulu kondisi ketersediaan
barang di perusahaan tertentu dan secara otomatis akan melakukan
penjadwalan pengiriman, tanpa harus menunggu proses internal
perusahaan dalam melakukan pemesanan.
 Mitra, perusahaan lain yang menjadi penyedia layanan atau jasa yang
bekerjasama langsung dengan perusahaan tertentu. Sebagian besar
perusahaan saat ini sudah menggunakan jasa layanan luar yang
menggunakan sistem outsourcing untuk memudahkan dan mempercepat
proses kerja internal perusahaan, misalnya layanan perawatan gedung
dan bangunan, jasa keamanan, pengelola jaringan internet dan intranet,
dll.
 Karyawan, yaitu mereka yang masih termasuk bagian dari perusahaan
namun bekerja di luar perusahaan. Misalnya, bagian sales yang lebih
banyak menghabiskan waktunya di luar kantor, pekerja teknik yang
bekerja di lapangan, dan juga pekerja sektor lainnya yang bekerja dari
rumah namun masih harus berinteraksi dengan kantornya. Kelompok
pekerja ini walaupun sifatnya mobile atau jarak jauh, namun masih
memerlukan informasi yang sama yang diterima oleh karyawan internal.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 17
3) System Designer
System Designer atau Pengembang Sistem adalah spesialis teknologi untuk
Sistem Informasi. Stakeholder ini hanya tertarik pada pilihan teknologi
informasi yang akan digunakan dan rancangan sistem yang menggunakan
teknologi informasi terpilih. Berikut ini beberapa macam perancang sistem,
diantaranya:
 Database Administrator, yaitu tenaga ahli dalam teknologi database yang
merancang dan mengkoordinasikan perubahan terhadap database
perusahaan.
 Arsitek Jaringan, yaitu tenaga ahli dalam hal teknologi jaringan dan
telekomunikasi yang berperan dalam merancang, instalasi, konfigurasi,
optimalisasi dan memberikan bantuan terhadap jaringan dan
pengelolaannya dalam skala lokal atau yang lebih luas, termasuk koneksi ke
internet dan jaringan eksternal lainnya.
 Arsitek Web, yaitu tenaga ahli yang merancang situs web kompleks milik
suatu perusahaan atau organisasi profit maupun non-profit.
 Seniman Grafis, yaitu tenaga ahli dalam teknologi dan metode grafik yang
digunakan untuk merancang dan membangun tampilan antar muka yang
menarik dan mudah digunakan. Antar muka yang dimaksud adalah untuk
penggunaan di sistem, komputer personal, situs web, perangkat genggam,
dan telepon pintar (smart phone)
 Ahli Keamanan Jaringan, yaitu tenaga ahli dalam metode dan teknologi
yang digunakan untuk memastikan keamanan data dan jaringan (dan
privasi)
 Spesialis Teknologi, yaitu tenaga ahli suatu teknologi yang spesifik yang
akan digunakan dalam sistem, misalnya perangkat lunak (software) atau
perangkat keras (hardware) yang spesifik.

4) System Builder
System Builder atau Pembangun Sistem adalah seorang spesialis teknis yang
membangun Sistem Informasi dan komponen-komponennya berdasarkan dari
hasil perancangan spesifik dan detail yang telah dibuat sebelumnya oleh System

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 17
Designer. System Builder dan System Designer bisa saja merupakan orang yang
sama di dalam suatu perusahaan, tergantung dari besar kecilnya perusahaan
tersebut. System Builder dapat dibedakan menjadi beberapa keahlian yang lebih
spesifik, diantaranya:
 Application Programmer, yaitu spesialis yang menterjemahkan kebutuhan-
kebutuhan perusahaan, standar operasional dan proses penyelesaian
masalah ke dalam bahasa komputer. Tenaga ahli ini mengembangkan dan
melakukan uji coba terhadap rangkaian program komputer yang rumit untuk
merekam data dan kemudian menyimpannya untuk dapat dipergunakan
setiap saat oleh aplikasi komputer.
 System Programmer, yaitu spesialis yang mengembangkan, menguji coba,
dan mengimplementasikan software, utilities, dan services setingkat sistem
operasi komputer.
 Database Programmer, yaitu spesialis dalam bahasa dan teknologi
database, yang membangun, memodifikasi, dan menguji struktur database
dan program-program terkait database serta melakukan pemeliharaan
terhadap database tersebut.
 Network Administrator, yaitu spesialis yang merancang, melakukan
instalasi, menyelesaikan permasalahan dan mengoptimalkan jaringan
komputer.
 Security Administrator, yaitu spesialis yang merancang, menerapkan,
menyelesaikan permasalahan, dan mengelola keamanan dan pengendalian
privasi di dalam jaringan komputer suatu organisasi perusahaan.
 Webmaster, yaitu spesialis yang melakukan pengkodean dan pemeliharaan
server Web.
 Software Integrator, yaitu spesialis yang mengintegrasikan paket software
dengan hardware, jaringan, dan paket software lainnya.

5) System Analyst
System Analyst atau Analis Sistem adalah seorang tenaga ahli yang mempelajari
segala macam permasalahan dan kebutuhan suatu perusahaan untuk

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 17
menentukan cara terbaik dimana pekerja, data, proses dan teknologi informasi
dapat membantu pencapaian peningkatan terbaik untuk perusahaan.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya mengenai peranan dan perspektif
stakeholder yang lain, dimana masing-masing memiliki perspektif yang
berbeda-beda. Ada yang lebih memandang secara umum, ada juga yang fokus
pada detail. Ada juga yang melihat dari sudut pandang non-teknis, ada yang
sangat teknis. Perbedaan-perbedaan ini bisa menjadi gap komunikasi yang
berpotensi mengganggu proses pembangunan dan pengembangan Sistem
Informasi. Disinilah peran utama System Analyst, yaitu menjadi jembatan dari
gap komunikasi tersebut.
Terdapat beberapa persamaan definisi System Analyst, yaitu System Consultant
(Konsultan Sistem), Business Analyst (Analis Bisnis), System Architect (Arsitek
Sistem), System Engineer (Insinyur Sistem), Information Engineer (Insiyur
Informasi), Information Analyst (Analis Informasi), dan System Integrator
(Integrator Sistem). Secara umum, System Analyst dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu:
a. Programmer, yaitu analis yang bertanggung jawab terhadap pemograman
komputer dan analisis sistemnya secara keseluruhan.
b. Business Analyst, yaitu analis yang fokus pada pada aspek non-teknis proses
analisis dan perancangan sistem.
Seorang System Analyst harus memiliki kemampuan dasar dalam menganalisis
dan merancang suatu sistem, agar mampu memberikan kontribusi terbaik dalam
pengembangan Sistem Informasi. Selain kedua kemampuan utama tersebut,
seorang System Analyst harus memilki keahlian, pengetahuan dan sifat-sifat
yang mendukung proses penyelesaian pekerjaan secara optimal, diantaranya
adalah:
 Pengetahuan mengenai teknologi informasi
Seorang System Analyst harus memiliki kesadaran terhadap kondisi
teknologi informasi saat ini dan yang akan berkembang di masa depan.
Pengetahuan ini dapat diperoleh dari berbagai macam literatur, kursus,
seminar dan training profesional.
 Pengalaman dan keahlian dalam pemograman komputer

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 17
Seorang System Analyst harus memiliki satu atau lebih keahlian dalam
bahasa pemograman komputer level tinggi, agar dapat menganalis
kebutuhan dan memberikan bantuan persiapan kepada programmer utama
dari suatu proyek pengembangan Sistem Informasi.
 Pengetahuan umum tentang proses dan terminologi bisnis
Seorang System Analyst harus mampu berkomunikasi secara baik dengan
ahli-ahli di bidang bisnis terkait, untuk dapat memahami permasalahan dan
kebutuhan yang diperlukan.
 Keahlian umum dalam memecahkan masalah
Seorang System Analyst harus mampu menerima dengan baik permasalahan
bisnis yang besar, untuk kemudian memecah permasalahan tersebut menjadi
beberapa bagian, menentukan penyebab dan akibat-akibat yang dapat
ditimbulkan, untuk dapat memberikan solusi terbaik.
 Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik
Seorang System Analyst harus mampu berkomunikasi secara efektif, baik
secara lisan maupun tertulis.
 Kemampuan membina hubungan interpersonal yang baik
System Analyst akan selalu terlibat dalam segala aspek pekerjaan di dalam
proyek pengembangan Sistem Informasi, dan secara otomatis akan
berhubungan dengan setiap stakeholder yang terlibat. Untuk itu diperlukan
kemampuan dalam membina hubungan interpersonal yang efektif agar
seorang System Analyst dapat menangani dinamika dalam tim, politik bisnis
internal yang bisa sangat mempengaruhi proses secara keseluruhan, konflik
internal dan eksternal, dan juga perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
dan di luar proyek.
 Fleksibel dan adaptif
Seorang System Analyst diharapkan memiliki sifat yang fleksibel dan
adaptif dalam berhubungan dengan kondisi dinamika suatu proyek, dimana
terkadang suatu proyek harus menyesuaikan dengan perubahan situasi dan
tantangan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 17
 Karakter dan beretika
Seorang System Analyst harus memiliki karakter yang kuat dan perasaan
terhadap perbedaan salah dan benar. Terkadang System Analyst akan
berinteraksi dengan informasi-informasi yang sifatnya sensitif dan privasi
seorang calon pengguna sistem. Sehingga, seorang System Analyst harus
berpegang teguh terhadap etika kerjanya.

Selain kelima stakeholder yang sudah disebutkan di atas, masih terdapat


stakeholder lain yang bisa terlibat di dalam pengembangan Sistem Informasi, yaitu:
1) External Service Provider (ESP)
ESP atau Penyedia Jasa Eksternal adalah pihak ketiga dari suatu proyek
pengembangan Sistem Informasi yang dikontrak secara parsial untuk
membantu proses pelaksanaan pekerjaan proyek terkait. Secara umum ESP
disebut sebagai jasa konsultan. ESP adalah orang-orang yang mempunyai
keahlian khusus yang diperlukan oleh perusahaan penyewa jasa untuk suatu
pekerjaan spesifik. ESP bisa merupakan System Analyst, System Designer, atau
System Builder, atau gabungan ketiganya.

2) Project Manager
Project Manager adalah seseorang yang berpengalaman secara professional
yang ditunjuk sebagai penanggungjawab dalam merencanakan, mengawasi,
mengendalikan proyek agar sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah
ditentukan, penyelesaian akhir, kepuasan konsumen, standar teknis dan kualitas
dari sistem. Project Manager biasanya adalah salah satu dari stakeholder yang
terlibat, pada umumnya dipilih dari level System Owner.

E. Latihan
Jawablah pertanyaan ini dengan jelas
1. Asumsikan diri Anda sebagai seorang Analis Sistem. Anda diminta untuk
melakukan analisis kebutuhan pengembangan Sistem Informasi di sebuah
toko online yang baru akan dibangun. Lakukan identifikasi mengenai siapa
saja pengguna internal dan eksternal dari toko online tersebut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 17
F. Daftar Pustaka
Whitten, Jeffrey L. & Lonnie D. Bentley. 2008. Introduction to System Analysis
and Design. McGraw-Hill/Irwin, New York
Brien, James O’. 2013. Introduction to Information System. 12th Edition. McGraw-
Hill/Irwin, New York

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 17

Anda mungkin juga menyukai