Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN TEK INF & SIST INF (BOOK)

BAB VII

METODE PENELITIAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK INFORMATIKA

Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari Bab ini anda diharapkan akan dapat:
1. Dapat menjelaskan penelitian di bidang sistem informasi
2. Dapat memahami metodologi penelitian sistem informasi
3. Dapat memahami penelitian di bidang teknologi informasi
4. Dapat memahami beberapa pendekatan pengembangan sistem
perangkat lunak (Software)
5. Dapat menjelaskan verification, validation & testing

A. Pendahuluan
Research method adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu, secara umum tujuan penelitian bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan. Ada empat kata kunci yang berhubungan dengan metode penelitian yaitu:
cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
didasarkan atas ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti
kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh
indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Demikian pula penelitian pada bidang sistem informasi dan teknik informatika
tentu tidak dapat dipisahkan dengan metode yang digunakan. Di bawah ini dijelaskan
metode penelitian yang berhubungan dengan sistem informasi dan teknik informatika,
juga dipaparkan beberapa pendekatan pengembangan sistem perangkat lunak (Software).

B. Penelitian Di Bidang Sistem Informasi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu berhubungan erat dengan
research. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan
dan teknologi baru dan menerapkannya untuk memecahkan suatu permasalahan dan
dilaksankan berdasarkan metode ilmiah. Demikian pula dalam bidang sistem informasi
yang saat ini berkembang begitu cepat di seluruh sendi kehidupan manusia.
Perkembangan dalam bidang penelitian sistem informasi telah mendorong
berkembangnya berbagai pendekatan, model dan metode penelitian khususnya yang
berhubungan dengan sistem informasi. Lee (1991) mendefinisikan ruang lingkup kajian
dan perspektif dalam penelitian sistem informasi lebih dari sekedar menguji sistem
teknologi, atau sistem sosial, atau bahkan dua-duanya, tetapi penelitian dalam bidang
sistem informasi ini juga menginvestigasi fenomena yang muncul ketika kedua sistem
berinteraksi. Davis (2000) mengidentifikasi lima bidang kajian yang berkembang dalam
bidang sistem informasi (lihat table di bawah ini).
Tabel 5.1 Bidang Kajian Sistem Informasi

Bidang Kajian Sistem Contoh konsep, teori, proses, dan aplikasi


Informasi

Proses Manajemen sistem Perencanaan strategic untuk infrastruktur dan aplikasi


informasi Evaluasi sistem informasi sebuah organisasi

Proses Pengembangan Manajemen proyek sistem informasi


Sistem Informasi Manajemen resiko sistem informasi
Organisasi dan partisipasi dalam proyek
Kebutuhan teknis dan sosial
Akuisisi aplikasi
Implementasi sistem
Pelatihan, penerimaan, dan penggunaan
Konsep pengembangan Konsep metode
sistem Konsep sosio-teknikal
Konsep dekomposisi rasional kebutuhan sistem
Konstruksi sosial kebutuhan sistem
Konsep kesalahan dan pendeteksian kesalahan
Konsep pengujian untuk sistem sosio-teknikal
Konsep kualitas sistem informasi
Representasi dalam sistem Konsep basis data dan basis pengetahuan
informasi Representasi dunia nyata
Pengkodean
Penyimpanan, pemanggilan kembali, dan transmisi
Representasi perubahan kejadian
Representasi struktur sistem
Sistem aplikasi Manajemen pengetahuan
Sistem pakar
Sistem pendukung keputusan (SPK) dan SPK group
Sistem kerjasama dan tim maya
Kerja-jarak-jauh dan sistemkerja tersebar
Sistem rantai pasokan (supply chain)
Sistem enterprise resource planning
Sistem anta dan dalam organisasi
Sistem pelatihan
Sistem e-commerce
Sistempendukung Konsumen
Sumber: Davis (2000)

Beskeville dan Myers (2002) sistem informasi tidak hanya membuat sub-disiplin
baru, tetapi juga mendorong munculnya disiplin yang sama sekali baru seperti bio-
informatika, bio-teknologi, dan sistem informasi geografis. Sejalan dengan
perkembangan ini, disiplin sistem informasi tidak lagi hanya sebagai disiplin pemakai
teori, metode, dan hasil-hasil penelitian disiplin lain, tetapi disiplin lain juga memakai
teori, metode, dan hasil-hasil penelitian dalam sistem informasi (Lihat Gambar1
Fathul73). Sebagai akibatnya, peneliti dalam bidang sistem informasi mempunyai
peluang besar untuk melakukan penelitian bersama dengan peneliti dalam bidang-bidang
lain.

Gambar 5.1 Sistem informasi sebagai disiplin acuan dalam diskursus dengan
disiplin acuan yang lain.
Sumber: Barkeville dan Myers (2002)

Dalam persepektif yang berbeda, disiplin sistem informasi merupakan perkawinan


antara disiplin manajemen dan teknik serta mempunyai hubungan yang erat dengan
praktek di lapangan. Posisi disiplin sistem informasi ini sejalan dengan definisi yang
dikembangkan oleh Association for Computing Machinery (ACM), Association for
Information System (AIS) dan Association for Information Technology Professional
(AIPT). Sebagai sebuah disiplin, disiplin sistem informasi mempunyai dua bidang kajian
(Davis, et al., 1997): (1) Akuisisi, penggunaan, dan manajemen sumberdaya dan layanan
teknologi informasi; dan (2) pengembangan dan evolusi infrastruktur dan sistem
teknologi untuk mendukung proses bisnis dalam organisasi.
Berndtsson et al. (2008) point out that the nature of computer science and
information systems means that projects are drawn from both hard science (natural
science and soft science (socialscience). Berndtsson dkk menyatakan bahwa hakikat
ilmu Komputer dan sistem informasi berarti bahwa proyek/penelitian diambil dari ilmu
alam dan ilmu sosial.
Bidang kajian yang pertama terkait dengan fungsi sistem informasi yang banyak
terkait dengan manajemen, sedang yang kedua terkait dengan pengembangan sistem yang
banyak terkait dengan disiplin teknik. Gambar 5.2 di bawah ini mengilustrasikan posisi
disiplin sistem informasi kaitanya dengan disiplin yang lain.
Gambar 5.2 Posisi disiplin sistem informasi

Swanson dan Ramiller (1993) dalam studinya tentang tema penelitian dalam
sistem informasi dengan mereview hampir 400 artikel yang diterbitkan pada Information
System Research, salah satu journal sistem informasi terkemuka, menemukan tema-tema
yang sangat beragam. Rangkuman tema-tema artikel selama lima tahun mulai dari 1987
ditunjukkan dalam table di bawah ini:

Tabel 5.2 Tema Penelitian Di Bidang Sistem Informasi

No. Tema

1 Computer resource allocation


2 Computer supported cooperative work
3 Data management
4 Data modeling and database design
5 Decision support system application
6 Decision support system application
7 Decision support system development and implementation
8 Decision support system modelmanagement
9 Decision support system outcomes
1 End-user computing
0
1 Expert system design, evaluation and performance
1
1 Expert system applications
2
1 Human computer interaction
3
1 Information and managerial decision making
4
1 Information economics
5
1 Information system implementation
6
1 Information system research
7
1 Information system topologies
8
1 Information technology diffusion
9
2 Interorganizational information systems
0
2 Information system economics
1
2 Information system ethics
2
2 Information system permance evaluation
3
2 Information system personnel
4
2 Information security and control
5
2 IS strategic management and business outcome
6
2 IS user relationship
7
2 Knowledge acquisition
8
2 Organizational outcomes
9
3 Requirement analysis and modeling
0
3 Software maintenance
1
3 System development process
2
3 System project estimation
3
3 Tools and technique in systems development
4
3 User information evaluation and satisfaction
5
3 User involvement
6
3 User perception and attitude
7

C. Metodologi Penelition di bidang Information Systems (IS)


Pada dasarnya metode penelitian dalam bidang sistem informasi tidak berbeda
dengan penelitian yang ada pada bidang-bidang lainnya yang membedakan sebenarnya
lebih pada tradisi penelitian yang dilakukan dan disepakati oleh komunitas sistem
informasi dunia. Pada penelitian sistem informasi ditemukan metode spesifik yang
diadopsi dari bidang keilmuan lainnya, seperti etnografi yang mulannya digunakan oleh
para ahli antropologi dan penelitian action research yang bermula berasal dari bidang
psikologi.
British Computer Society (BCS) Information Systems Analysis yang dikutip
Avison & fitzgerald (2006:567) mendefinisikan information system methodology as:
recommended collection of philosophies, phases, procedures, rules, techniques, tools,
documentation, management, and training for developers of information systems.
Metodologi sistem informasi sebagai sekumpulan dasar pemikiran/philosophia, fase,
prosedur, aturan, tehnik, piranti/alat, pendokumentasian, manajemen, dan pelatihan
sistem informasi. Berdasarkan definisi tersebut, metodologi mempunyai sejumlah
komponen yang mencakup:

Tugas-tugas apa yang harus dilaksanakan pada setiap tahapnya


Output apa yang dihasilkan
Kapan dilaksanakan
Hambatan apa yang dihadapi
Orang-orang yang seharusnya dilibatkan
Bagaimana proyek dikelola dan dikendalikan
Apa perangkat/piranti yang mendukung untuk digunakan

Lebih jauh Avison & Fitzgerald (2006:569) menyatakan bahwa dalam praktiknya,
beberapa metodologi, adalah produk-produk yang dikemas dan mungkin mencakup:
Manuals; education and training, consultancy support, tools and tool sets, proforma
documents, and model building templates, and so on.
Beberapa ahli memperdebatkan istilah methodologi dan metode. Flyn (1992)
menyatakan bahwa metodologi tidak tepat dalam konteks pengembangan sistem dan
istilah metode lebih tepat. Lebih jauh Flyn menyatakan bahwa istilah metodologi popular
sekitar tahun delapan puluhan yang secara tidak langsung tidak lagi digunakan. Namun
demikian beberapa ahli menyatakan bahwa methodologi mempunyai cakupan yang lebih
luas. Metode adalah bagian dari methodology. Avison & Fitzgerald (2006:569)
menyatakan bahwa methodology is thus a wider concept than method. Sementara itu,
Checkland menyatakan metodologi adalah is a set of principles of method, which in
any particular situation has to be reduced to a method uniquely to that particular
situation.

D. Penelitian di Bidang Teknik Informatika

1. Bidang Kajian Teknik Informatika


Denning (2000) menyatakan Ilmu komputer dapat diklasifikasikan menjadi 12
subbidang. Bila direfleksikan berdasarkan sudut pandang teori, abstraksi
(pemodelan), dan produk/sistem. Teori merupakan pendekatan yang berlandaskan
pada ilmu matematika. Untuk mendapatkan suatu teori yang valid perlu melalui
proses yaitu: definition, theorem, proof and interpret result. Jadi teori yang dimaksud
seharusnya melalui proses pendefinisian, pembuatan teori, pembuktian dan
interpretasi terhadap hasilnya.

a. Abstraksi/Permodelan merupakan pendekatan yang berlandaskan pada metode


perancangan atau eksperimen. Dalam melakukan suatu penelitian terhadap suatu
fenomena hingga dihasilkan suatu model, formula, prediksi, metode, atau
prototype perlu melalui proses-proses: (1) pembentukan hipotesis, kerangka
teoritis, atau model teoritis; (2) pembuatan suatu model, formula, prediksi,
metode, atau prototype; (3) perancangan eksperimen; (4) pengujian dan
pengumpulan data; dan (5) analisis hasil

b. Produk/sistem merupakan pendekatan penelitian guna menghasilkan suatu


produk, sistem, tools, atau device baik hardware maupun software. Tahapan yang
menyangkut sistem adalah: (1) perencanaan; (2) perancangan; (3) pembangunan;
(4) pengujian; (5) penerapan; dan (6) evaluasi.

Jenis metode penelitian teknologi informasi diklasifikasikan menjadi dua kelompok


besar yaitu penelitian rekayasa dan penelitian non-rekayasa yang dapat digambarkan
bentuk matriks seperti dalam table di bawah ini:
Gambar 5.3 Metode Penelitan Rekayasa dan Non Rekayasa
Sementara itu bidang kajian teknologi informasi terdiri atas dua belas subbidang yang
dapat dijelaskan dalam table di bawah ini:

Tabel 5.3 Bidang Kajian IlmuKomputer

BIDANG KAJIAN ILMU


KOMPUTER

BIDANG KAJIAN TEKNOLOGI


SUBBIDA INFORMASI
NG

Abstraksi/Pemod
Teori Produk/ Sistem
elan
Teori
Komputabili
tas Algoritma Paralel dan
Teori Terdistribusi
Komputasi
Algoritma Kompleks
dan Komputasi Program Aplikasi
Stuktur Paralel
Data
Teori Graf
Kriptografi Algoritma Efisien dan
Optional
Algoritma
dan Teori
Probabilistik
Bahasa
Formal dan
Automata
BNF Bahasa Pemrograman
Bahasa (Basic, Pascal,C,dsb)
Turning
Pemrogra
Machines
man
Metode
Formal Parsing,Compiling,Interp Translator, Kompilator,
Semantics retation Interpreter

Arsitektur Aljabar Produk


Arsitektur Neuman
Boolean Hardware(PC,Superkompu
Teori Coding Hardware Reliabelity ter,Mesin Von Neumen)
Teori
Finite State Machine
Switching
Sistem CAD dan Simulasi
Model Sirkuit
Finite State Logika
DataPath,Struktur
Machine
Kontrol
Teori
Manajeman Memori,Job Produk NOS (Unix,
Concurrenc
Scheduling Windows, Mach, dsb)
y

Sistem Teori Model Komputer File dan file


Operasi Scheduling Terdistribusi Sistem(NTFS,dsb)
dan
Jaringan
Library Untuk
Teori Networking Utilities(Editor,
Manajemen (Protokol,Naming, dsb) Formatter,Linker,Emulator,
DLL,dsb
Teoreliabelit
Metode Spesifikasi
y
Software Bahasa Spesifikasi
Temporal Metode Pengembangan
Logic Software

Relation
Model
Aljabar dan Sistem Manajemen
Basisdata(Relational
Kalkulus
Teori ,hierarchcal,Network,
Basisdata (Ingres,
Database Dependecy dsb)
and Teori
Dbase,Oracle, dsb)
Retrieval Concurency
Skema Basisdata
Informatio Performanc
n System e Analysis
Sorting dan
File Representation
Searching
Hypertext System
Statistical
for Retrieval
interface
Articial Knowledge Logic Progamming
Intelligenc Teori Logika
Representation (Prolog,LIPS)
e and
Semantik
Robotics
dan
Sintaktik Metode Pencarian
Neural Network
Model untuk Heuristic
Natural
Language
Conceptual
Dependenc Model Reasoning dan Sitem Pakar,ICAI,
y Learning Intelligent Tutoring Syst
Kinematics Model Memori Manusia, Software untuk Logic
and Autonomous Learning
Dynamics of
Robot
Motion Programing

Teori Grafik Algoritma Komputer


dan Warna Grafik Library Grafik
Geometri
Dua
Grafik
Dimensi Model untuk virtual Grafik Standar, Visualisasi
atau Lebih Reality Sistem

Image Enchancement
Teori Chaos Metode Komputer Grafik System
Risk
Analysis Pattern Recognition Flight Simulation
Human
Computer
Interactio Cognitive usability Engineering,
n Psychology Model CAD CAD, CAI, CAE, CAL

Discrete Approximations, Library dan Paket Untuk


Ilmu Number Fast Fourier Transform Tool Penelitian (Chem,
Komputasi Theory and Poisson Solvers Macsyma, Mathematica,
Binary Maple, Reduce, dsb)
Representat Backward Error
ion Propagation
Teori
Quantum Finite element Models

Management Information
Systems
Organizatio
nal Science
Organizati Model dan simulasi yang
onal berhubungan dengan
Informatic informasi dalam
s pengorganisasian Decision Support Systems
Organizatio
nal
Dynamics

Bioinform Teori Model Komputasi DNA Organic Memory Devices


atics Komputasi Kimia
Prototipe Retina dari Basis Data Genom
Ilmu Biologi
silikon Manusia

Basis Data Genom Perangkat Analisa Struktur


Medicine
Manusia Enzim untuk Kesehatan

Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer mengidentifikasi


perkembangan teknik informatika menjadi enam subbidang, yaitu: Electrical
Engiineering, Computer Engineering, Computer Science, Software Engineering,
Information Technology, dan Information System.

2. Research Area Coverage


Ilmu komputer mengalami pergeseran dari berbagai bidang ilmu yang antara lain
Electrical Engiineering, Computer Engineering, Computer Science, Software
Engineering, Information Technology, dan Information System. Pergeseran bidang
ilmu tersebut terus berkembang hingga ilmu komputer difokuskan atas dua bagian
besar yaitu bidang ilmu komputer dan ilmu teknologi informasi. Dari sudut pandang
penelitian, Dennings menyatakan ada tiga paradigm besar dalam penelitian teknik
informatika atau ilmu komputer yang mencakup teori, eksperimen yang merupakan
eksplorasi terhadap model dari sistem/arsitektur dan sering disebut
abstraksi/permodelan, dan desain yang menghasilkan suatu produk/sistem.

Gambar 5.4 Research area Coverage


BAB XIV
MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN

Tujuan Pembelajaran: Setelah membaca Bab ini anda diharapkan akan dapat:
1. Menjelaskan sistematika laporan penelitian
2. Memahami cara penulisan daftar pustaka

A. Tujuan
Laporan suatu penelitian ilmiah ditulis setelah seluruh proses kegiatan penelitian
termasuk pembahasan hasil penelitian telah selesai dilakukan. Jadi laporan penelitian
ditulis agar peneliti dapat mengkomunikasikan pikiran berdasarkan penemuan-penemuan
baik yang berupa pengetahuan baru, teori baru maupun teknologi baru yang dihasilkan
melalui proses ilmiah. Demikian pula laporan penelitian dimaksudkan untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan baru agar orang lain dalam hal ini pembaca dapat
mengetahui, memahami, dan diharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang konstruktif terhadap hasil penelitian.
Laporan hasil penelitian menjelaskan permasalahan yang diteliti, mengapa hal
tersebut perlu diteliti, bagaimana proses dan langkah-langkah penelitian dilakukan dan
diakhiri dengan kesimpulan dan rekomendasi peneliti. Dengan pemaparan yang obyektif
terperinci dan sistematis maka pembaca dapat memahami secara mudah hasil penelitian.
Oleh karena itu, penulisan laporan hasil penelitian dilakuan dengan menggunakan cara-
cara yang sudah lazim dalam tradisi ilmiah.

B. Sistematika Laporan Penelitian


Di bawah ini disajikan penyusunan laporan penelitian kualitatif, kuantitatif,
penelitian pengembangan, dan penelitian dengan metode campuran kuantitatif dan
kualitatif, action research dan penelitian sistem informasi dan teknologi informasi yang
secara garis besar sebagai berikut:
1. Penelitian kuantitatif
Laporan penelitian kuantitatif mencakup: apa yang diteliti, alasan hal tersebut
diteliti, cara melaksanakan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
penelitian. Laporan hasil penelitian kuantitatif disajikan menggunakan struktur
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis atau Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
G. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Data
B. Analisis Data
C. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Implikasi
C. Keterbatasan Penelitian
D. Saran

2. Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki focus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah,
objek evaluasi, atau pilihan kebijakan, yang tercermin dalam laporan penelitian
yang memiliki struktur dan bentuk koheren dengan maksud penelitian. Laporan
hasil penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam. Sistematika laporan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah dan atau Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
E. Keabsahan Data
F. Teknik Analisis Data

BAB IV HASILPENELITIAN
A. Deskripsi dan Analisis Data
B. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Implikasi
C. Keterbatasan Penelitian
D. Saran

3. Penelitian pengembangan
Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Sistematika laporan hasil penelitian pengembangan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah dan atau Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Pengembangan
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
G. Manfaat Pengembangan
H. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


A. Model Pengembangan
B. Prosedur Penelitian
C. Uji Coba Produk
D. Desain Uji Coba
E. Subjek Coba
F. Jenis Data
G. Instrumen Pengumpulan Data
H. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Data Uji Coba
B. Analisis Data
C. Revisi Produk
D. Kajian Produk Akhir

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan tetang Produk
B. Keterbatasan Penelitian
C. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih
Lanjut

4. Penelitian campuran kuantitatif dan kualitatif

Pada penelitian mix research atau penelitian dengan metode campuran kuantitatif dan
kualitatif, harus dijelaskan kedudukan penggunaan setiap metode, apakah metode
kuantitatif digunakan untuk memperoleh hasil yang digunakan sebagai landasan
untuk melakukan penelitian lebihmendalam secara kualitatif, ataukah metode
kualitatif digunakan untuk memperoleh landasan yang kuat dalam penelitian secara
kualitatif, Laporan penelitian dengan mix research harus memiliki focus yang jelas,
dan memnuhi kaidah penggunaan metode kualitatif kuantitatif. Sistematika yang
digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah dan atau Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Lokasi Penelitian
D. Populasi dan Sampel Penelitian
E. Variabel Penelitian
F. TeknikPengumpulan Data
G. Instrumen Penelitian
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
I. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data
B. Analisis Data
C. Pembahasan atau Diskusi Temuan dan Hasil Analisis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Implikasi
C. Keterbatasan Penelitian
D. Saran

5. Penelitian Tindakan Kelas (Action Research)

Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memperbaiki


kualitas pembelajaran. Sistematika laporan penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah dan atau Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
B. HasilPenelitian yang relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Jenis Tindakan
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur dan Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V SARAN DAN SIMPULAN


A. Simpulan
B. Implikasi
C. Keterbatasan Penelitian
D. Saran

6. Penelitian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi


Struktur laporan penelitian atau proyek dalam penelitian sistem informasi yang
berhubungan dengan pengembangan sistem perangkat lunak menurut Dawson
(2009:189) struktur laporannya adalah sebagai berikut:

BAB I INTRODUCTION (PENDAHULUAN)


BAB II LITERATURE REVIEW (KAJIAN PUSTAKA)
BAB III REQUIREMENTS (PERSYARATAN)
BAB IV DESIGN (RANCANGAN)
BAB V IMPLEMENTATION AND TEST (IMPLEMENTASI DAN UJICOBA)
BAB VI EVALUATION (EVALUASI)
BAB VII CONCLUSION (KESIMPULAN)

Berdasarkan struktur laporan penelitian atau proyek tersebut di atas dapat


diperjelas dengan gambar di bawah ini yang menjelaskan relasi antar bab:

Gambar 12.1 Struktur Hubungan Antar Bab pada Laporan Penelitian

Gambar 12.1 di atas menjelaskan bagaimana bab-bab dalam struktur laporan


berkaitan satu dengan yang lain. Contoh, bab kesimpulan mengevaluasi
keseluruhan proyek bagaimana baik kesimpulan tersebut mencapai dan dapat
memenuhi tujuan dan sasaran dan bagaimana kesimpulan sesuai dan mendukung
kebutuhan kerja di lapangan yang tercakup dalam kajian teori. Pada bab evaluasi
menilai sistem yang dikembangkan dengan persyaratan-persyaratan yang original
dan mengevaluasi apakah persyaratan-persyaratan tersebut tepat; pada bab
implementasi membahas bagaimana software diimplementasikan dan bagaimana
implementasi mengikuti rancangan yang telah disajikan pada bab-bab
sebelumnya.

Model-model lain struktur penulisan laporan penelitian/proyek sistem informasi


Berndtsson et al. (2008:128-131) menyarankan struktur laporan penelitian/proyek
sebagai berikut:

CHAPTER I INTRODUCTION (PENDAHULUAN)


CHAPTER II BACKGROUND (LATAR BELAKANG)
CHAPTER III PROBLEM DESCIPTION AND PROBLEM STATEMENTS
(GAMBARAN MASALAH DAN PERNYATAAN MASALAH)
CHAPTER IV THEORY (TEORI)
CHAPTER V METHODS (METODE)
CHAPTER VI RESULTS (HASIL)
CHAPTER VII RELATED WORK (PEKERJAAN TERKAIT)
CHAPTER VIII CONCLUSION (KESIMPULAN)

Sementara itu Bell (2005: 234-238) menyatakan sistematika laporan proyek


penelitian adalah sebagai berikut:

CHAPTER I AIMS AND PURPOSE (MAKSUD DAN TUJUAN)


CHAPTER II LITERATURE REVIEW (KAJIAN PUSTAKA)
CHAPTER III METHODS OF DATA COLLECTION (METODE PENGUMPULAN
DATA)
CHAPTER IV STATEMENTS OF RESULTS (PERNYATAAN HASIL)
CHAPTER V ANALYSIS AND DISCUSSION (ANALISIS DAN PEMBAHASAN)
CHAPTER VI SUMMARY AND CONCLUSSIONS (KESIMPULAN)

Namun demikian biasannya setiap perguruan tinggi telah mempunyai sistematika


penulisan laporan penelitian yang disesuaikan dengan kepentingan dan kondisi
perguruan tinggi masing-masing. Model-model sistematika atau struktur
penulisan laporan tersebut di atas dapat dijadikan sebagai rujukan yang mungkin
diperlukan.

C. Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka memuat identitas semua buku, journal, laporan penelitian, referensi
dari internet, dan sumber-sumber yang diacu. Sumber yang dicantumkan di daftar pustaka
adalah semua sumber yang dicantumkan di dalam laporan penelitian. Cara penulisan
daftar pustaka, ada bermacam-macam misalnya APA (American Psychological
Association), AMA (American Medical Association), IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers), dan MLA style di bawah ini diberikan contoh-contoh penulisan
daftar pustaka:
1. APA Style (psikologi, pendidikan, dan ilmu-ilmus sosial)
diurutkan berdasarkan alfabetis dari A-Z ke bawah. Sedangkan urutan
penulisan setiap buku adalah: nama pengarang, tahun penerbitan, judul, kota penerbit
dan penerbit, contoh dapat dilihat di bawah ini:

Avery, G.C.(2004). Understanding leadership. London: Sage Publications.

Bailey, T.R., Hughes, K.L. & Moore,D.T.(2004). Working knowledge: Work-based


learning and education reform. Newyork: Routledge-Falmer.

Cosner, S. & Peterson, K. (2003). Building a learning community. Leadership, 32


(5), 12-15.

Dinham, S., Anderson, M., & Caldwell, B. (2011). Breaktroughs in school leadership
development in Australia. Journal of school leadership and management,
31, 139-154.

2. AMA Style (keperawatan, kesehatan, biologi)

Avery, G.C. Understanding leadership. London: Sage Publications. 2004

Bailey, T.R., Hughes, K.L. & Moore,D.T. Working knowledge: Work-based learning
and education reform. Newyork: Routledge-Falmer. 2004

Cosner, S. & Peterson, K. Building a learning community. Leadership, 32 (5), 12-15.


2003

Dinham, S., Anderson, M., & Caldwell, B. Breaktroughs in school leadership


development in Australia. Journal of school leadership and management,
31, 139-154. 2011

3. IEEE Style (Institute of Electrical and Electronics Engineers)


Setiap referensi diberi nomor berdasarkan urutan kemunculan yang ada pada
dokumen. Ketika mengacu suatu referensi dalam tulisan, digunakan nomor referensi
yang diapit kurung siku.

[1] Avery, G.C. Understanding leadership. London: Sage Publications. 2004

[2] Bailey, T.R., Hughes, K.L. & Moore,D.T. Working knowledge: Work-based
learning and education reform. Newyork: Routledge-Falmer. 2004

[3] Cosner, S. & Peterson, K. Building a learning community. Leadership, 32 (5),


12-15. 2003 [4] Dinham, S., Anderson, M., & Caldwell, B. Breaktroughs in
school leadership development in Australia. Journal of school leadership and
management, 31, 139-154. 2011

4. MLA Style (keperawatan, kesehatan, biologi)

Bailey, T.R., Hughes, K.L. & Moore,D.T. Working knowledge: Work-based learning
and education reform. Newyork: Routledge-Falmer. 2004

Cosner, S. & Peterson, K. Building a learning community. Leadership, 32 (5), 12-15.


2003

Dinham, S., Anderson, M., & Caldwell, B. Breaktroughs in school leadership


development in Australia. Journal of school leadership and management, 31, 139-
154. 2011

Anda mungkin juga menyukai