Anda di halaman 1dari 608

i

Konsep dan Pengembangan


Secara Terpadu

Prof.Dr. Azhar Susanto,MBUs,Ak,CPA


Universitas Padjadjaran

Lingga Jaya
ii

Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Susanto,Azhar
Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu
Bandung: Lingga jaya, 2017, X+595 hlm; 18 X 25 Cm

ISBN : 978-602-60978-2-8

Cetakan Pertama, 2017

Sistem Informasi Manajemen


Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu

Oleh: Dr. Azhar Susanto.MBus,Ak

Hak Cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak seluruhnya atau sebagian dari buku ini dalam
bentuk apapun tanpa seijin tertulis dari penulis dan penerbit

Pasal 44
(1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah).

(2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,atau


menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan /atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah)

Lingga Jaya
Jl. Cigadung Raya Tengah,Komp.Cigadung Greenland K-2
Telp.(022) 93261163,08132172181,Bandung 40191
iii
iv

Pengantar dari Penulis


Organisasi yang berbasis kepada informasi menjadi hal yang sangat penting dalam dunia
bisnis, industri dan pe-merintahan. Organisasi jenis ini akan terus berkembang pada
abad ke dua puluh satu di era milenium ketiga ini. Kekuatan suatu organisasi akan sa-
ngat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi akan
menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organi-sasi. Informasi akan menjadi
unsur kekuatan bagi suatu organisasi. Informasi akan menjamin kelangsungan hidup su-
atu organisasi. Untuk menguji kekuatan suatu informasi karyawan harus tahu bagaimana
menggunakan informasi tersebut untuk mengelola organisasi secara efektif dalam persai-
ngan ekonomi yang sangat tinggi.
Organisasi yang berbasis kepada informasi muncul dan akan berkembang de-
ngan cepat bersamaan dengan makin tersedianya perangkat komputer yang semakin
kuat diseluruh dunia. Beberapa periode yang lalu sedikit sekali orang yang mendapatkan
manfaat dari penggunaan komputer. Saat ini, teknologi komputer selalu siap melayani
kebutuhan manajemen suatu organisasi. Dengan makin berkembangnya pemanfaatan
teknologi komputer dalam bidang manajemen sesungguhnya dapat diramalkan bahwa
struktur piramid manajemen tradisional dalam suatu organisasi akan sangat berkurang
manfaatnya ketika komputer dapat merubah semua karyawan menjadi manajer dengan
memberikan kepada mereka informasi yang memungkinkan mereka membuat keputusan
sendiri tentang pekerjaannya.
Semua organisasi umumnya menyadari bahwa mereka harus dapat mengelola
informasinya dengan baik untuk mendapatkan keuntungan strategis dibandingkan de-
ngan para pesaingnya. Mengelola informasi secara efektif biasanya meliputi penggunaan
sistem informasi manajemen berbasis komputer. Saat ini, kebanyakan manajer mengerti
pentingnya sistem informasi dan mereka telah mempelajari bahwa tidak mungkin menge-
lola organisasi tanpa memiliki pengetahuan tentang sistem informasi.

Tujuan
Tujuan dari penyusunan buku Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Metode Pe-
ngembangannya adalah selain untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan
untuk memahami konsep sistem informasi manajemen secara terstruktur dan terpadu,
buku ini juga memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk memahami berba
gai metode pengembangan sistem informasi yang populer saat ini.

Susunan

Sistem Informasi Manajemen

Konsep dasar Sistem Komponen Sistem Aplikasi Berbasis Membangun Sistem


Informasi Manajemen Informasi Manajemen Komputer lain Informasi Manajemen
Gambaran Umum Hardware Sistem Analisis dan
Sistem Informasi Pendukung Perancangan
Manajemen Software
Keputusan Sistem Informasi
Konsep Dasar Brainware Sistem Pakar Manajemen
Sistem Prosedur Otomatisasi Kantor Metode
anajemen dan Teknik
Konsep Dasar Database Internet dan Aplikasinya Pengendalian Sistem
Informasi Informasi Manajemen
Teknologi Enterprise Resource
Sistem Informasi Telekomunikasi Praktika Pemrograman
Manajemen Planning
nformasi Database
Sistem Informasi
Akuntansi dan Sistem
Pengolahan Transaksi
v

Pembahasan buku ini dilakukan secara terstruktur dengan membagi buku ini kedalam
empat bagian dimana sesuai dengan konsep sistem masing-masing bagian yang dibahas
akan saling berhubungan.
Bagian pertama buku ini membahas tentang konsep dari sistem informasi mana-
jemen. Dalam pembahasan mengenai konsep sistem informasi manajemen didalamnya
akan secara terstruktur dibahas mengenai konsep sistem, informasi, manajemen, sistem
informasi manajemen, sistem informasi akuntansi dan sistem pengolahan transaksi.
Bagian kedua buku ini akan membahas mengenai komponen-komponen atau
unsur-unsur yang membentuk sistem informasi manajemen. Dalam pembahasan menge-
nai komponen sistem informasi manajemen akan dibahas cukup detail mengenai hard-
ware, software, brainware, prosedur, database dan teknologi telekomunikasi.
Bagian ketiga buku ini akan membahas sistem informasi berbasis komputer lain-
nya yang ada di dalam suatu organisasi selain sistem informasi manajemen. Pembaha-san
dalam bagian buku ini akan mengetengahkan tentang sistem pendukung keputusan,
sistem pakar dan otomatisasi perkantoran.
Setelah anda memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi manajemen,
pada bagian ke empat ini anda akan dibawa untuk memahami berbagai metode dan tek-
nik populer saat ini yang biasa digunakan untuk membangun sistem informasi manaje-
men,bagaimana mengendalikannya dan pada bagian akhir buku ini akan dibahas tentang
bagaimana praktika pemrograman untuk membuat sistem informasi manajemen seder-
hana. Untuk mengetahui metode pengembangan sistem informasi lebih lengkap pem-baca
bisa membaca buku analisis dan perancangan sistem informasi yang segera akan
diterbitkan.

Pembaca
Buku ini disusun umumnya bagi semua mahasiswa S1 dan S2 yang mempelajari mata-
kuliah sistem informasi manajemen khususnya bagi mahasiswa ekonomi jurusan akun-
tansi dan manajemen maupun mahasiswa informatika jurusan manajemen informatika
dan teknik informatika.

Buku sistem informasi manajemen ini dimaksudkan untuk memenuhi berbagai pihak yang
berkepentingan seperti dosen,mahasiswa serta pemakai lainnya.Untuk lebih menyem-
purnakan buku ini,sumbang saran yang sifatnya konstruktif demi perbaikan buku ini
dikemudian hari sangat penulis harapkan.

Hormat kami,
Azhar Susanto
vi

Alternatif Acara Perkuliahan (3 SKS)


Acara perkuliahan ini hanya alternatif, para dosen dapat saja menyusun sendiri atau memo-
difikasi acara perkuliahan ini dengan menambahkan atau mengurangi sebagian isi dari acara
perkuliahan ini sesuai dengan situasi, kondisi mahasiswa dan kebutuhan.
Kuliah Waktu Bahan Bentuk
Pembahasan
ke (Menit) kuliah
1  Pembukaan perkuliahan 30
- Perkenalan dan penjelasan acara perkuliahan
- Penjelasan syarat mengikuti perkuliahan
- Penjelasan bentuk perkuliahan
- Penjelasan tentang praktika
- Penjelasan tentang bobot penilaian
- Penjelasan tentang bentuk soal UTS dan UAS BAB 1 Presentasi
- Tanya jawab tentang perkuliahan dan diskusi
 Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 15
 Gambaran umum sistem informasi manajemen 90
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 15
2  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Konsep dasar sistem 90 BAB 2 Presentasi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40 dan diskusi
3  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Konsep dasar informasi 90 BAB 3 Presentasi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40 dan diskusi
4  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Sistem informasi manajemen 90 Presentasi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40 BAB 4&5 dan diskusi
5  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Sistem informasi akuntansi dan sistem pengolahan 90 Presentasi
transaksi BAB 6&7 dan diskusi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40
6  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Komponen sistem informasi manajemen 90 BAB 8 Presentasi
(hardware,software,brainware,prosedur,database) dan diskusi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40
7  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Komponen sistem informasi manajemen (database 90 BAB 9&10 Presentasi
lanjutan dan teknologi telekomunikasi) dan diskusi
 Review menyeluruh dan kisi-kisi untuk UTS 40
8 UTS
9  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Sistem informasi berbasis komputer lain (Sistem 90 BAB 11 Presentasi
pendukung keputusan) dan diskusi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40
10  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Sistem pakar dan otomatisasi perkantoran 90 BAB 12 Presentasi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40 dan diskusi
11  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Analisis dan perancangan sistem informasi 90 BAB 13 Presentasi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40 dan diskusi
12  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20
 Metode dan teknik 90 BAB 14 Presentasi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40 dan diskusi
13  Pertanyaan untuk materi yang akan diberikan 20 Presentasi
 Mengendalikan sistem informasi manajemen 90 BAB 15 dan diskusi
 Tanya jawab dan tugas membaca materi selanjutnya 40
14 Presentasi
 Dosen tamu praktisi bidang teknologi informasi 150
dan diskusi
15 Presentasi
 Review menyeluruh dan kisi-kisi untuk ujian 150 Semua
dan diskusi
16  Ujian 150 Semua
 Untuk yang menerapkan 2 SKS jumlah waktu disesuaikan
vii

Pengantar dari penulis ................................................................................. ivii


Alternatif acara perkuliahan .......................................................................... vii
Daftar isi ........................................................................................................ viii

BAGIAN I Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen


BAB 1 Gambaran umum SIM ................................................................................... 1
1.1 Informasi, organisasi, manajemen dan sistem informasi manajemen ... 2
1.2 Sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi .............. 8
1.3 Sistem informasi manajemen dan keunggulan bersaing ....................... 10
1.4 Sistem informasi manajemen dan kualitas produk serta jasa ............... 11
1.5 Rencana strategis sistem informasi manajemen ................................... 13
1.6 Mengapa perlu belajar sistem informasi manajemen ............................ 14
1.7 Mempelajari sistem informasi manajemen secara terstruktur ............... 14

BAB 2 Konsep Dasar Sistem ........................................................................ 17


2.1 Sistem .................................................................................................... 18
2.2 Ciri-ciri sistem ......................................................................................... 19
2.3 Klasifikasi sistem .................................................................................... 27
2.4 Model dan modeling sistem ................................................................... 30
2.5 Bahasa sistem ........................................................................................ 32
2.6 Pendekatan sistem ................................................................................ 33
2.7 Penerapan pendekatan sistem .............................................................. 34
2.8 Sistem dalam kehidupan ........................................................................ 35
2.9 Penggunaan konsep-konsep sistem ...................................................... 36

BAB 3 Konsep Dasar Informasi dan Sistem Informasi ...................... 39


3.1 Data ........................................................................................................ 40
3.2 Informasi ................................................................................................ 40
3.3 Hubungan data dan informasi ................................................................ 41
3.4 Dari peristiwa menjadi informasi ............................................................ 43
3.5 Proses pengambilan keputusan ............................................................. 50
3.6 Definisi sistem informasi ........................................................................ 55
3.7 Alat pengolah dalam sistem informasi ................................................... 56
3.8 Komponen sistem informasi berbasis komputer .................................... 61
3.9 Sistem informasi dan organisasi ............................................................ 62

BAB 4 Konsep Sistem Informasi Manajemen ........................................................ 67


4.1 Manajemen dan sistem informasi manajemen ...................................... 68
4.2 Evolusi sistem informasi manajemen ..................................................... 70
4.3 Sistem informasi manajemen dan fungsi bisnis ..................................... 71
4.4 Sistem informasi eksekutif (SIE) ............................................................ 74
4.5 Sistem informasi pemasaran ................................................................. 77
4.6 Sistem informasi produksi ...................................................................... 89
4.7 Sistem informasi keuangan .................................................................... 93
4.8 Sistem informasi sumber daya manusia ................................................ 95
viii

BAB 5 Sistem Informasi Akuntansi dan Pengolahan data Transaksi ............... 119
5.1 Sistem pengolahan transaksi .......................................................... 120
5.2 Siklus pengolahan transaksi ........................................................... 122
5.3 Mengolah data transaksi ................................................................. 122
5.4 Sistem informasi akuntansi ............................................................. 124
5.5 Siklus transaksi secara umum ........................................................ 126
5.6 Siklus penerimaan ........................................................................... 126
5.7 Siklus pengeluaran .......................................................................... 129
5.8 Siklus konversi (Produksi) ............................................................... 132
5.9 Siklus akuntansi keuangan ............................................................. 136

BAGIAN II Komponen Sistem Informasi Manajemen


BAB 6 Hardware ..................................................................................................... 139
6.1 Bagian input (Input Devices) ........................................................... 140
6.2 Bagian pengolah utama dan memori .............................................. 145
6.3 Bagian output (Output Device) ........................................................ 159
6.4 Bagian komunikasi .......................................................................... 161

BAB 7 Software ...................................................................................................... 165


7.1 Definisi software .............................................................................. 166
7.2 Pengelompokan software ................................................................ 167
7.3 Operating sistem ............................................................................. 167
7.4 Interpreter dan compiler .................................................................. 171
7.5 Perangkat lunak aplikasi ................................................................. 174

BAB 8 Brainware .................................................................................................... 187


8.1 SDM, sistem informasi dan organisasi ............................................ 188
8.2 Pemilik suatu sistem informasi ........................................................ 188
8.3 Kelompok eksekutif dan staff .......................................................... 191
8.4 Fungsi yang berorientasi kepada pemakai ..................................... 193
8.5 Pengendalian intern dan efisiensi ................................................... 194

BAB 9 Prosedur ...................................................................................................... 197


9.1 Prosedur .......................................................................................... 198
9.2 Aktivitas ........................................................................................... 198
9.3 Fungsi .............................................................................................. 199

BAB 10 Database dan Sistem Manajemen Database ........................................... 203


10.1 Database ......................................................................................... 204
10.2 Media dan sistem penyimpanan data ............................................. 206
10.3 Sistem pengolahan .......................................................................... 212
10.4 Organissasi database ...................................................................... 213

BAB 11 Teknologi Jaringan Telekomunikasi ....................................................... 233


11.1 Perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi .......................... 234
11.2 Komponen-komponen dan fungsi dari jaringan telekomunikasi ..... 236
11.3 Topologi jaringan telekomunikasi .................................................... 242
11.4 Jaringan berdasarkan geografi ....................................................... 244
11.5 Penggunaan telekomunikasi untuk memenangkan persaingan ..... 245
ix

BAGIAN III Aplikasi Berbasis Komputer Lain


BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan ................................................................ 249
12.1 Pengambilan keputusan .................................................................. 250
12.2 Konsep Sistem pendukung keputusan ............................................ 250
12.3 Ciri dan kemampuan Sistem pendukung keputusan ...................... 252
12.4 Model Sistem Pendukung Keputusan ............................................. 257
12.5 Laporan periodik dan khusus .......................................................... 259
12.6 Pembuatan model matematika ....................................................... 262
12.7 Model simulsi ……………………………………………………………. 263
12.8 Sistem pendukung keputusan kelompok ........................................ 270

BAB 13 Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar .................................................... 275


13.1 Definisi kecerdasan buatan ............................................................. 276
13.2 Sistem pakar ................................................................................... 278
13.3 Database pengetahuan (Knowledge base) ..................................... 281
13.4 Penalar (Inference engine) .............................................................. 283
13.5 Bahasa pemrograman sistem pakar (Development engine) ........... 287

BAB 14 Otomatisasi Perkantoran .......................................................................... 293


14.1 Definisi otomatisasi kantor .............................................................. 294
14.2 Model otomatisasi kantor ................................................................ 295

BAB 15 Internet dan aplikasinya………………………………………………………. 303


15.1 Internet …………………………………………………………………… 304
15.2 Aplikasi internat …………………………………………………………. 307

BAB 16 Enterprise Resource Planning………………………………………………. 317


16.1 Gambaran umum enterprise …………………………………………… 318
16.2 Enterpise reseurce planning (ERP) …………………………………… 319
16.3 ERP dan Teknologi terkait ……………………………………………... 324
16.4 Software untuk ERP ……………………………………………………. 325

BAGIAN IV Membangun Sistem Informasi Manajemen


BAB 17 Analisis dan Perancangan Sistem ............................................................ 327
17.1 Analis dan analisis sistem ............................................................... 328
17.2 Tugas dan tanggung jawab analis sistem ....................................... 329
17.3 Perbedaan tanggung jawab analis sistem dan programer .............. 332
17.4 Analis sistem sebagai pemecah masalah ....................................... 334
17.5 Kedudukan analis sistem dalam organisasi .................................... 344
17.6 Persiapan karir sebagai analis sistem ............................................. 346
BAB 18 Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem Informasi .......... 353
18.1 Siklus, teknik dan metodologi . ........................................................ 354
18.2 Siklus………………………………………………………………………354
18.3 Metodologi........................................................................................ 355
18.4 Teknik ............................................................................................... 372
18.5 Keterlibatan user dalam pengembangan ......................................... 383
x

BAB 19 Mengelola Sistem Informasi Manajemen ................................................ 387


19.1 Melindungi data ............................................................................... 388
19.2 Keamanan data rahasia ................................................................. 389
19.3 Pemeriksaan sistem informasi manajemen .................................... 399

BAGIAN V Modul Teknis


BAB 20 Praktika Pemrograman Model Dasar Sistem Informasi Manajemen
dengan Visual FoxPro ................................................................................ 403
20.1 Kasus sistem informasi manajemen ……………………………........ 404
20.2 Sistem informasi manajemen, manajemen informasi, metode dan
pemrograman…………………………………………………………… 406
20.3 Mengenal Visual FoxPro………………………………………………. 408
20.4 Persiapan pembuatan program………………………………………. 414
20.5 Memulai pembuatan program ………………………………………… 417
20.6 Pembuatan program-program sistem informasi pemasaran………. 420
20.7 Pembuatan program-program sistem informasi produksi …………. 493
20.8 Pembuatan program gudang/keluar masuk barang………………… 517
20.9 Pembuatan program-program sistem informasi keuangan ……….. 522
20.10 Pembuatan program-program sistem informasi SDM …………….. 552
20.11 Pembuatan program-program sistem informasi keamanan ……… 562
20.12 Bagian akhir pemrograman ………………………………………….. 565
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 1

Pokok Bahasan
Informasi, organisasi, resiko,manajemen dan sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi
Sistem informasi manajemen dan keunggulan bersaing
Sistem informasi manajemen dan kualitas produk serta jasa
Rencana strategis sistem informasi manajemen
Mengapa perlu belajar sistem informasi manajemen
Mempelajari sistem informasi manajemen secara terstruktur

Pendahuluan
Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi berbasis industri ke ekonomi ber-
basis informasi telah menuntut manajemen dunia usaha untuk dapat beroperasi le-
bih efektif, efisien dan terkendali dengan mengedepankan keunggulan bersaing baik
tingkat lokal maupun global melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, ba-
rang dan jasa yang dihasilkan serta pemanfaatan teknologi informasi yang efektif.
Penggunaan teknologi informasi melalui sistem informasi bukan saja akan me-
ningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen akan
tetapi dengan teknologi informasi yang sesuai akan dapat menciptakan suatu sistem
informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi dibidang informasi dan
operasi diantara berbagai pihak yang ada disuatu organisasi baik organisasi lokal
maupun globals serta mengurangi berbagai macam resiko yang mungkin muncul.
Bagian buku ini akan menjelaskan bagaimana hubungan antara informasi, orga-
nisasi, resiko, manajemen dan sistem informasi manajemen dan mengapa para ma-
najemen dan mahasiswa perlu mempelajari sistem informasi manajemen.
2 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

1.1 Informasi,Organisasi,Resiko,Manajemen
dan Sistem Informasi Manajemen

1.1.1 Informasi,Organisasi dan Resiko


Informasi merupakan Informasi merupakan salah satu jenis sumberdaya yang paling u-
salah satu jenis sumber tama yang dimiliki oleh suatu organisasi apapun jenis organisasi
daya yang paling utama tersebut.Tanpa informasi maka tidak akan ada organisasi. Informa-
yang dimiliki oleh suatu si melalui komunikasi menjadi perekat bagi suatu organisasi sehing-
organisasi apapun jenis
ga organisasi tersebut bisa bersatu. Melihat perannya yang begitu
organisasi tersebut.
penting bagi suatu organisasi maka informasi, sebagaimana sum-
berdaya lainnya, harus dikelola dengan baik.
Bentuk dan kemampuan mengelola informasi bagi suatu orga-
nisasi selain akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasil-
kan didalam organisasi tersebut juga akan mempengaruhi kua-
litas hubungan atau integrasi diantara komponen-komponennya.
Kemampuan menge- Karena setiap keputusan berdasarkan kepada informasi maka
lola informasi bagi sua- kualitas informasi yang dihasilkan didalam suatu organisasi akan
tu organisasi akan mem- sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang diambil baik
pengaruhi kualitas infor- oleh manajemen atau oleh pelaku organisasi lainnya. Informasi
masi yang dihasilkan yang tidak berkualitas akan menimbulkan resiko pemahaman ten-
oleh suatu organisasi
tang sesuatu serta keputusan yang diambil tidak sesuai dengan
seharusnya. Bagi manajemen pada tingkat apapun dan bagi siapa-
pun informasi juga berperan sebagai media yang menjembatani
semua peristiwa yang terjadi di dunia nyata dengan umat manusia
melalui indra yang dimilikinya.
Karena informasi, orang-orang di dalam suatu organisasi me-
mutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Infor-
masi membawa pesan, informasi menjadi penuntun bagi siapa-
pun saat melaksanakan suatu aktivitas. Dengan informasi yang ti-
dak berkualitas maka peristiwa yang terjadi di dunia nyata tidak a-
Dengan Informasi yang kan sampai ke penerima informasi sesuai dengan keadaan yang
tidak berkualitas resiko sesungguhnya.Sehingga resiko yang dialami,pemahaman dan ke-
yang dialami, pemaha- putusan yang diambil akan menyimpang dari yang seharusnya.
man dan keputusan yang Seperti diketahui bersama, suatu organisasi berisi orang-orang
diambil akan menyimpan dengan berbagai macam tujuan pribadi dan latar belakang yang
dari yang seharusnya berbeda. Orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut be-
Kualitas Informasi yang kerja sama satu sama lain sesuai bidang keahlian dan tanggung
digunakan dalam suatu jawabnya melalui komunikasi untuk mencapai satu tujuan organi-
organisasi akan mempe- sasi. Komunikasi yang terjadi diantara komponen-komponen sua-
ngaruhi kualitas interaksi tu organisasi pada dasarnya merupakan komunikasi yang terjadi
atau sinerginya suatu antar orang-orang dalam organisasi tersebut yang menghasilkan in-
organisasi. teraksi diantara mereka sebagai pelaku organisasi. Karena itu, ku-
alitas informasi yang digunakan oleh suatu organisasi akan mem-
informasi yang tidak pengaruhi kualitas interaksi atau sinerginya suatu organisasi. De-
berkualitas akan me- ngan kata lain informasi yang tidak berkualitas akan memuncul-
munculkan resiko tidak kan resiko tidak sinergi dan solidnya suatu organisasi.
sinergi dan solidnya Saat ini dan dimasa mendatang perhatian terhadap informasi
suatu organisasi akan terus meningkat hal ini disebabkan oleh karena:
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 3

 Semakin meningkatnya aktivitas bisnis maka akan menye-


babkan semakin kompleknya permasalahan dan komunikasi
yang dihadapi oleh suatu organisasi perusahaan sebagai pe-
laku bisnis,disini setiap informasi yang dikomunikasikan harus
sangat berkualitas.
 Semakin tingginya kemampuan komputer yang melahirkan Perhatian terhadap in-
berbagai kemungkinan aplikasi yang dapat membantu mening- formasi meningkat kare-
katkan efisiensi,efektivitas jangkauan operasi suatu organisasi. na:
Beberapa faktor yang memberi sumbangan terhadap komplek- - semakin meningkat-
nya aktivitas binis
sitas aktivitas bisnis adalah:
- semakin tingginya
 Berubahnya landasan ekonomi dunia dari ekonomi yang kemampuan komputer
berlandaskan kepada industri ke ekonomi yang berlandaskan
kepada informasi.
 Pengaruh ekonomi internasional- Semua perusahaan di Kompleksitas aktivitas
seluruh dunia sangat dipengaruhi oleh masalah ekonomi. Pe- bisnis dipengaruhi oleh:
ngaruh ekonomi terhadap perusahaan tersebut dapat dilihat - Berubahnya landasan
dengan adanya perbedaan nilai mata uang antar negara di ekonomi dunia
dunia. Misalnya bangsa Amerika akan lebih suka membeli mo- - Pengaruh ekonimi
bil buatan Jepang atau berlibur ke Indonesia dan membeli pro- internasional
duk buatan Indonesia selama berlibur daripada ke Hawai dan - Persaingan global
membeli produk buatan negaranya sendiri. Karena perbeda-
- Meningkatnya
an nilai mata uang menyebabkan harga barang buatan Indo- kompleksitas teknologi
nesia dan jepang menjadi sangat murah.Meningkatnya permin-
- Menyempitnya ruang
taan terhadap barang-barang buatan Indonesia dan jepang dan waktu
tersebut tentu akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan
- Masalah sosial
yang ada di Indonesia, Jepang dan Amerika Serikat.
 Persaingan global- Dengan adanya globalisasi ekonomi su-
atu perusahaan tidak hanya bersaing dengan perusahaan se-
jenis yang ada di dalam negeri akan tetapi perusahaan ter-
sebut juga bersaing dengan perusahaan lain yang ada di luar
negeri. Adanya persaingan ini dapat dilihat dengan masuknya
import dari negara lain. Banyaknya perusahaan mobil jepang
yang berproduksi di Indonesia, Malaysia dan Thailand juga me-
nunjukan bahwa walaupun nilai mata uang negera tersebut
rendah dibandingkan dengan dollar Amerika akan tetapi kare-
na tidak dapat bersaing dalam biaya tenaga kerja maka peru-
sahaan mobil jepang tersebut lebih memilih memindahkan in-
dustrinya ke negara lain.
 Meningkatnya kompleksitas teknologi- Kita melihat diguna-
kannya teknologi dalam aktivitas bisnis sehari-hari seperti peng-
gunaan scanner di supemarket, pemesanan tiket pesawat ber-
basis komputer,pengambilan uang melalui automated teller
machine (ATM), dan yang mulai marak di Indonesia adalah
penghitungan parkir berbasis komputer.
 Menyempitnya ruang waktu- Aktivitas bisnis saat ini bisa
berlangsung begitu cepat dibandingkan dengan waktu sebe-
lumnya. Salesman bisa menghubungi pelanggannya melalui
4 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

handphone dimanapun dia berada. Memasarkan, memesan


dan membayar suatu produk yang dibeli dari negera lain saat
ini dapat dilakukan melalui internet.Keadaan ini menunjukan
kepada kita semakin menyempitnya ruang dan waktu.
 Masalah sosial-Seperti kita ketahui bahwa semua keputusan
bisnis harus didasarkan kepada faktor-faktor ekonomi, akan
tetapi juga jangan dilupakan dampaknya terhadap biaya so-
sial dan dampaknya terhadap lingkungan yang harus dibayar.
Dampak perkem- Sedangkan beberapa dampak dari perkembangan komputer
bangan komputer: bagi organisasi perusahaan adalah:
- Semakin banyaknya  Semakin banyaknya alternatif pemecahan masalah- hal ini
alternatif pemecahan
masalah
menyebabkan semakin meningkatnya waktu dan biaya yang
harus dikeluarkan agar penggunaan komputer dapat tepat gu-
- Meningkatnya persa-
na. Pemahaman yang kurang terhadap perkembangan tek-
ingan
nologi komputer dapat mengakibatkan tidak efektif dan efisi-
- Meningkatkan disiplin ennya penggunaan komputer tersebut.
- Meningkatkan komuni-
kasi data atau infor-  Meningkatkan persaingan - persaingan dalam pengem-
masi secara digital bangan sistem informasi yang dapat mendukung aktivitas or-
ganisasi perusahaan sehari-hari. Bagi perusahaan yang tidak
mampu membangun suatu sistem informasi yang tepat guna
bagi organisasi perusahaannya maka perusahaan tersebut
tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya
yang ditunjang oleh sistem informasi berbasis komputer yang
baik.
 Meningkatkan disiplin - disiplin dalam penggunaan sistem
operasi dan prosedur suatu organisasi perusahaan. Sistem
informasi yang dibangun dengan berbasis komputer tidak
dapat mendukung aktivitas operasi perusahaan di luar yang
telah disepakati bersama dalam bentuk sistem operasi dan
prosedur serta uraian tugas yang diberikan. Hal ini mendo-
rong karyawan perusahaan hanya melakukan segala sesu-
atu yang telah ditentukan.
 Meningkatkan komunikasi data atau informasi secara di-
gital - Kondisi ini telah mendorong menurunnya penggunaan
komunikasi data atau informasi secara manual melalui ma-
nusia sebagai pengolah dan penyebar informasi. Menurun-
nya bentuk komunikasi ini akan mengurangi KKN dan me-
ningkatkan kecepatan dan keakurasian informasi sehingga
dapat meningkatkan efektivitas operasi suatu organisasi pe-
rusahaan.
Secara konseptual, organisasi kalau sudah terbentuk bagus da-
pat dibayangkan sebagai suatu wadah dimana orang-orang ber-
kumpul,saling mengikatkan diri dan bekerja sama satu sama lain
merupakan modal dasar dari terbentuknya suatu sistem. Organi-
sasi muncul karena berbagai macam alasan seperti karena ke-
samaan tujuan, keterbatasan, pengetahuan (keahlian), masalah
dan lain-lain.
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 5

Gambaran ini menunjukan bahwa bergabungnya orang-orang


dalam suatu organisasi tidak semata-mata dengan tujuan utama
yang sama. Mereka memiliki tujuan, pengetahuan, keterbatasan
dan ciri lainnya dengan tingkatan yang berbeda.

Gambar 1.1 Terjadinya suatu organisasi


Orang-orang dengan tujuan, Orang-orang berkelompok Orang-orang berkelompok ka-
Pengetahuan dan keterbatasan karena tujuan yang sama rena pengetahuan yang sama
yang berbeda
A C Pengetahuan C C
C
1 2 Tujuan 2 1
X Y Keterbatasan
2
Y X Y 1
Z
B A C A C
2 2
C
2 1 3
Z
C
X
A
Y
C
X
B
X A
X

1 3 3 2 3 X Tidak dapat
XZ XZ Z Z X Z X ber kelompok

Gambar 1.1 diatas menunjukan bahwa untuk berkelompok mem-


bentuk suatu organisasi perlu ada kesamaan yang ditunjang oleh
saling membutuhkan karena adanya keterbatasan.
Beberapa contoh organisasi yang memiliki tujuan sama de-
ngan pengetahuan yang berbeda dan keterbatasan yang berbeda
misalkan organisasi partai politik, organisasi perjuangan kemerde
kaan dan lain-lain. Sedangkan contoh organisasi yang terbentuk
karena kesamaan pengetahuan misalkan organisasi profesi se-
perti ikatan sarjana ekonomi Indonesia (ISEI) ikatan dokter indo-
nesia (IDI) dan lain-lain.
Dalam kenyataannya sering terjadi terbentuknya suatu organi-
sasi tidak didasarkan atas tujuan dan pengetahuan yang sama
tapi sering atas dasar keterbatasan. Misalnya seseorang yang ti-
dak dapat bermain golf dan ingin memenangkan tender tertentu
menggunakan organisasi olahraga golf, yang tujuan organisasi-
nya sebagai tempat berkumpul orang-orang yang gemar berolah
raga golf, dengan tujuan untuk dapat dekat dengan pejabat ter-
tentu yang memiliki hobi bermain golf dan sebagai penentu dalam
tender. Jadi tujuan orang tersebut bergabung ke dalam organisasi
golf adalah untuk dapat memanfaatkan posisi pejabat tertentu.
Contoh lainnya adalah banyak masyarakat yang tergabung
dalam organisasi baik pemerintah atau swasta di Indonesia bukan
semata-mata untuk menjalankan tujuan organisasi tapi lebih ba-
nyak untuk mendapatkan tujuan pribadi yang berselimut tujuan or-
ganisasi.
Suatu organisasi menurut Stoner merupakan gabungan dua
orang atau lebih dengan berbagai macam tingkat keahlian yang
bekerja sama dengan cara tertentu untuk mencapai satu tujuan,
dimana untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan koordinasi me-
lalui struktur organisasi yang formal, sistem dan prosedur ope-
rasi.
6 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Struktur organisasi disusun dalam bentuk piramid yang me-


nunjukan wewenang dan tanggung jawab. Piramid tingkat atas
berisi para manajer puncak dan profesional, pada bagian tengah
berisi para manajer pengendali, sedangkan pada bagian bawah
berisi tenaga operasional.
Sistem dan prosedur operasi merupakan aturan formal yang
harus diikuti saat menjalankan tugas didalam suatu organisasi.
Aturan ini menuntun para pekerja atau karyawan dalam melak-
sanakan berbagai prosedur mulai dari menulis pesanan penjualan
sampai dengan menerima pembayaran untuk prosedur penjualan.

1.1.2 Organisasi dan Manajemen


Organisasi menampung Suatu organisasi menampung orang-orang dengan berbagai
orang-orang dengan macam tingkat keahlian. Orang-orang yang ada dalam suatu or-
berbagai tingkat keahlian ganisasi dipimpin oleh seorang pemimpin atau manajer yang ber-
tanggung jawab dalam membawa orang-orang yang ada dalam
Orang-orang yang ada
organsasi tersebut mencapai suatu tujuan. Tingkatan sosial dan
dalam suatu organisasi keahlian yang berbeda dalam suatu organisasi mengakibatkan
dipimpin oleh seorang adanya perbedaan kepentingan dan pandangan. Di dalam suatu
manajer organisasi, pandangan-pandangan yang muncul kepermukaan
seringkali menimbulkan konflik. Konflik merupakan alasan mun-
culnya kebijaksanaan dalam organisasi. Jadi sistem informasi ha-
dir kedalam suatu organisasi dalam kondisi adanya perbedaan
pandangan, konflik kepentingan, kompromi dan kesepakatan
yang secara alamiah merupakan bagian dari organisasi.
Konflik merupakan ala-
san munculnya kebija
Bagi para manajer selain dihadapkan kepada masalah konflik
kan dalam organisasi diatas juga dihadapkan kepada masalah yang bersumber dari
lingkungan. Untuk merespon tantangan tersebut para manajer
menyusun strategi dengan mengalokasikan semua sumber daya
yang dimilikinya untuk melaksanakan strategi tersebut dan untuk
melakukan koordinasi.
Aktivitas manajemen Jadi aktivitas manajemen yang dilakukan oleh seorang mana-
adalah merumuskan tin- jer suatu organisasi adalah merumuskan tindakan apa yang harus
dakan apa yang harus dilaksanakan untuk menghadapi permasalahan baik yang berasal
dilaksanakan untuk
menghadapi masalah
dari internal ataupun eksternal perusahaan.
internal atau eksternal Setiap organisasi memiliki budaya tertentu yang berisi asumsi
dasar, nilai, cara melakukan sesuatu yang diterima oleh kebanya-
kan anggota organisasi tersebut. Karena itu, seorang manajer da-
lam merumuskan tindakan apa yang harus dilaksanakan jangan
melupakan faktor budaya perusahaan tersebut. Jadi harus dipa-
hami disini bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh seorang mana-
jer tidak hanya mengelola apa yang ada.
Hal penting lainnya yang perlu dicatat adalah peran dan kepu-
tusan yang dilakukan oleh manajer berbeda pada tingkat dan ba-
gian (fungsi) organisasi yang berbeda. Manajer tingkat atas (ma-
najemen tingkat strategis) berperan dalam menentukan tujuan or-
ganisasi, strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang di-
harapkan, dan struktur organisasi yang diperlukan untuk mene-
rapkan strategi. Manajemen puncak juga menyusun kebijaksana-
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 7

an dan menentukan kebutuhan yang berkaitan dengan masalah


keuangan, sumber daya manusia, informasi, dan modal yang di-
perlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Keputusan yang dibu-
at berkaitan juga dengan arah organisasi kedepan dalam jangka
panjang termasuk produk dan jasa baru yang akan dihasilkan, pa-
sar, teknologi yang digunakan, operasi internal serta lingkungan.
Manajer jangka menengah (pengendalian manajemen secara
taktis) meliputi aktivitas pengendalian pengadaan dan pengguna-
an sumber daya untuk melaksanakan tujuan dan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
Manajemen pada tingkat ini merencanakan aktivitas yang ha-
rus dilaksanakan oleh unit-unit operasional seperti penjualan dan
produksi untuk membawa perusahaan mencapai tujuannya. Ma-
najemen tingkat menengah memerlukan laporan ringkas tentang
operasi perusahaan untuk membuat berbagai keputusan yang
taktis dalam penerapan kebijaksanaan yang dibuat oleh manaje-
men puncak.
Manajemen tingkat paling bawah (manajemen operasional)
memiliki aktivitas yang menyangkut pemilihan cara yang paling
afektif dan efisien dalam menjalankan tugas dari manajemen ting-
kat atas dan mengevaluasi hasilnya.
Secara keseluruhan, setiap manajer diberbagai tingkatan ma-
najemen diharapkan dapat secara kreatif mencari solusi untuk
memecahkan setiap permasalahan yang dihadapinya sesuai de-
ngan wewenang yang diterimannya.
Dari uraian-uraian diatas dapat dilihat bahwa, setiap manajer
di berbagai tingkatan dan bagian suatu organisasi memiliki peran
yang berbeda satu sama lainnya. Karena itu, manajemen suatu
organisasi diberbagai tingkatan dan bagian membutuhkan infor-
masi dan sistem informasi yang berbeda.

1.1.3 Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen


Banyak pakar yang menyatakan bahwa manajemen adalah pro- Manajemen proses pen-
ses pencapaian tujuan melalui keahlian orang lain, sebagian me- capaian tujuan dengan
nyatakan bahwa manajemen sebagai seni bagaimana mencapai menggunakan keahlian
tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain. Konsep mana- orang lain
jemen sebagai suatu proses menunjukan bahwa aktivitas harus
dilakukan secara terstruktur atau sistematis. Sedangkan pemaha-
man manajemen sebagai seni menunjukan bahwa aktivitas ma-
najemen tidak bisa distrukturisasi dengan pasti karena berbagai
macam keadaan yang tidak pasti dan secara terus menerus
mempengaruhi jalannya suatu organisasi perusahaan.
Berdasarkan kepada konsep manajemen, manajemen memili-
ki fungsi untuk merencanakan, menyusun (mengorganisir), Me-
nempatkan, mengarahkan dan mengendalikan apakah rencana
yang dibuat telah terealisasi dengan baik. Untuk menjalankan
fungsi tersebut manajemen tidak mungkin dapat melakukannya
tanpa memiliki informasi berkualitas yang diperlukan.
8 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Informasi manajemen Informasi yang diterima oleh manajemen selain harus berkuali-
adalah informasi yang tas (akurat, tepat waktu, lengkap, relevan) juga informasi tersebut
diterima oleh para mana- harus selaras dan saling berkaitan dengan informasi-informasi la-
jer innya yang ada di suatu organisasi. Informasi yang digunakan o-
leh manajemen untuk membantu melaksanakan fungsinya dise-
but sebagai informasi manajemen, informasi manajemen dihasil-
Informasi manajemen
harus selaras dan saling kan oleh sistem informasi manajemen. Jadi peran dari sistem in-
berkaitan dengan infor- formasi manajemen bagi suatu organisasi adalah: mendukung o-
masi lainnya dalam sua- perasi bisnis perusahaan, sistem pengambilan keputusan dan ke-
tu organisasi unggulan bersaing secara strategis

1.1.4 Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi


Manajemen Organisasi
Sistem informasi mana- Manajemen ada dimana-mana diberbagai tingkatan dan fungsi
jemen harus mampu bisnis (organisasi). Sistem informasi manajemen harus mampu
memberikan informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh manajemen tersebut
yang diperlukan oleh diberbagai tingkatan dan fungsi bisnis tersebut secara umum. Se-
manajemen diberbagai cara umum dapat diartikan bahwa informasi yang diterima oleh
tingkatan dan fungsi
bisnis secara umum
manajemen adalah informasi-informasi yang umum diperlukan o-
leh manajemen sesuai dengan posisinya. Bila kebutuhan umum
informasi manajemen tidak dapat ditentukan, kebutuhan informasi
tersebut biasanya didasarkan kepada kebutuhan manajemen ter-
tentu sehingga kalau terjadi perubahan kebutuhan manajemen
umumnya sistem informasi manajemen tersebut sulit untuk bisa
terus beroperasi.
Informasi manajemen yang diperlukan oleh manajemen tingkat
atas sifatnya kurang formal, kurang detail dan merupakan kumpu-
lan dari berbagai perkiraan atau proyeksi kedepan. Sedangkan in-
formasi manajemen yang diperlukan oleh manajemen tingkat me-
nengah disajikan dalam bentuk ringkasan laporan operasi yang
diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan taktis yang ber-
kaitan dengan kebijaksanaan dan keputusan yang diambil oleh
manajemen puncak. Pada tingkat operasional supervisor memer-
lukan informasi detail yang berkaitan dengan aktivitas operasi
perusahaan sehari-hari.

1.2 Sistem Informasi Manajemen dan Sistem


Informasi Akuntansi
Sistem informasi manajemen saat ini bukan hanya dioperasikan
untuk memenuhi kebutuhan manajemen di berbagai tingkatan
dan bagian tapi juga membantu memperlancar operasi perusaha-
an, sebagian pakar mengatakan ini sebagai sistem informasi bis-
nis.
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 9

Didalam sistem informasi manajemen ada sub sistem informa Sistem informasi akun-
si yang memiliki tugas mengolah data keuangan menjadi informa tansi adalah bagian dari
si keuangan, sistem informasi ini disebut sebagai sistem informasi sistem informasi manaje-
akuntansi. Karena masalah keuangan sifatnya sangat terstruktur men yang mengolah da-
(asal usulnya harus jelas) dan masalah yang sangat tersetruktur ta keuangan menjadi in-
formasi keuangan
tersebut ada pada tingkat manajemen bawah/operasional maka
sistem informasi akuntansi fokus operasinya pada manajemen
tingkat bawah dan sebagian kecil sekali yang beroperasi pada
tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Manajemen tingkat operasional banyak sekali berkaitan de- Fokus sistem informasi
ngan data-data transaksi yang berasal hasil operasi perusahaan akuntansi adalah pada
sehari-hari sehingga informasi yang diperlukan dan dihasilkan pa- manajemen tingkat bawah
da manajemen tingkat ini bentuknya sangat terperinci atau detail. atau operasional
Informasi-informasi yang dihasilkan pada manajemen tingkat
bawah selanjutnya diproses lagi bersama dengan informasi lain-
nya untuk menghasilkan informasi baru yang diperlukan baik oleh
tingkat manajemen yang lebih tinggi atau oleh manajemen pada
fungsi bisnis yang lain. Informasi yang dihasilkan oleh manajemen
dengan tingkatan yang lebih tinggi bentuknya lebih ringkas. Ting-
kat keringkasan informasi ini sesuai dengan tingkatan manajemen
semakin tinggi akan semakin ringkas.
Karena paling terstruktur diantara sub sistem informasi lainnya,
maka struktur dari sistem informasi akuntansi sering dapat ditunjuk
kan mulai dalam bentuk siklusnya maupun dalam bentuk data
flow diagramnya dimana hal ini sulit dilakukan pada manajemen
tingkat atas.

Gambar 1.2 Sistem informasi manajemen dan sistem informasi


akuntansi
Tingkat
Manajemen Sistem Informasi Manajemen

Puncak

Menengah

Fokus Sistem Informasi Akuntansi


Bawah 4 4 3 4
1 3 1 3 1 1
3
2 2 2
Siklus/Tahap 2
Pengolahan
Transaksi
Subsistem Informasi/
Sistem Pengolahan
Transaksi
10 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

1.3 Sistem Informasi Manajemen dan


Keunggulan Bersaing
Menggunakan teknologi informasi dalam dunia bisnis untuk meng-
hadapi globalisasi sering menghasilkan sistem informasi yang da-
pat membantu perusahaan unggul dalam bersaing di pasar.
Strategi sistem informasi ini menggunakan teknologi informa-
si untuk menghasilkan produk, jasa, proses dan kemampuan yang
membuat perusahaan unggul dibandingkan dengan perusahaan
lainnya. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan bukan ha-
nya harus berhadapan dengan pesaing akan tetapi perusahaan
juga dihadapkan kepada permasalahan yang berkaitan dengan
pelanggan, pemasok, investor potensial yang akan berinventasi
untuk produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan, dan
perusahaan yang memberikan produk serta layanan yang bisa
menjadi alternatif pengganti bagi produk yang dihasilkannya.
Sistem informasi dengan teknologi informasi yang digunakan-
nya dapat berperan sangat besar dalam menerapkan berbagai
macam strategi seperti :

Strategi yang didukung  Strategi biaya, dengan menggunakan teknologi informasi pe-
oleh sisteminformasi: rusahaan dapat memproduksi dengan biaya lebih murah, me-
- Strategi biaya nurunkan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan saat mau
- Strategi diferensiasi membeli produk dan menurunkan biaya yang harus dikeluar-
- Strategi inovasi kan oleh pemasok saat menjual barang.

 Strategi diferensiasi (membuat produk yang unik), mem-


bangun cara bagaimana menggunakan teknologi informasi un-
tuk mendiferensiasi produk dan jasa dari produk dan jasa yang
dihasilkan oleh pesaing sehingga konsumen akan memper-
sepsikan bahwa produk dan jasa yang dihasilkan memiliki
bentuk dan keuntungan tersendiri. Misalnya memberikan la-
yanan kepada konsumen dengan cepat dan lengkap melalui
situs di internet.

 Strategi inovasi, memperkenalkan produk dan jasa yang u-


nik atau belum ada sebelumnya dengan melibatkan unsur tek-
nologi informasi. Misalkan menggunakan teknologi informasi
untuk merubah secara radikal proses bisnis sehingga terjadi
perubahan mendasar dalam cara berbisnis. Misalkan konsu-
men mendesain sendiri produk yang dipesannya melalui in-
ternet.
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 11

Tabel.1.1 Menggunakan strategi bersaing untuk menghadapi


Berbagai macam pengaruh
Barang
Konsumen Pemasok Pesaing Investor baru
subtitusi
Tujuan Menarik konsumen ba- Mempertahankan pe- Menjaga agar konsu- Menciptakan pengha- Membuat barang
Strategis ru dan mempertahan- masok yang ada mela- men dan pemasok tidak lang yang menyulitkan subtitusi /penganti
kan Konsumen yang a- lui penerapan biaya si- lari ke tangan pesaing bagi investor baru untuk tidak menarik.
da dengan menerap- lang masuk
kan biaya silang
Menawarkan harga - Membantu pemasok Menjual dengan harga Membuat tidak ada in- Membuat barang
Strategi yang lebih rendah untuk menurunkan yang lebih rendah. vestor baru yang terta- substitusi menjadi ti-
Keunggulan biaya Rik dak menguntungkan
kan untuk diproduk-
biaya si
Memberikan kualitas, Membantu pemasok un- Meningkatkan persai- Mempersulit keputusan Menawarkan barang
Strategi penampilan dan pelaya- tuk meningkatkan kuali- ngan dengan penampi- untuk masuk subtitusi
diferensiasi nan yang lebih baik tas pelayanan lan yang unik

Menawarkan produk- Membangun cara mem- Menawakan produk dan Masuk bisnis yang Ber- Membuat barang
dan layanan baru kepa- berikan pelayanan yang jasa yang tidak sama potensi untuk dimasuki Subtitusi
Strategi sar unik atau bekerja sama
dengan pemasok
inovasi

1.4 Sistem Informasi Manajemen dan


Kualitas Produk Serta Jasa
Seperti kita ketahui bahwa kualitas hidup sangat dipengaruhi oleh Kualitas adalah kese-
produk dan jasa yang digunakan. Sistem informasi manajemen suaian antara spesifikasi
memegang peranan cukup penting dalam meningkatkan kualitas yang dibutuhkan diban-
dingkan dengan spesi-
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan infor-
fikasi yang dihasilkan
masi yang dihasilkannya komputer dapat menginformasikan ke- oleh perusahaan
pada pemakai mengenai produk yang dihasilkan beserta spesifi-
kasinya dan para pemakai dapat menginformasikan mengenai
spesifikasi kebutuhannya. Kesesuaian antara spesifikasi yang di-
butuhkan dibandingkan dengan spesifikasi yang dihasilkan oleh
perusahaan menurut Berry disebut sebagai kualitas.
Kualitas suatu produk menurut Mc.Leod memiliki beberapa
dimensi seperti :

 Kinerja - menunjukan sebaik apa suatu produk melakukan Dimensi kualitas pro-
apa yang harus dilakukannya. duk
- Kinerja
 Penampilan - adalah asesori yang melengkapi atau mening- - Penampilan
katkan fungsi dasar suatu produk - Keandalan
- Kesesuaian
 Keandalan - adalah kekuatan produk untuk tetap bertahan - Daya tahan
selama digunakan secara normal
- Mudah dipakai
- Keindahan
 Kesesuaian - adalah kemampuan untuk mengenali seberapa
- Persepsi terhadap
jauh produk yang dihasilkan sesuai dengan standar.
kualitas
 Daya tahan - menunjukan umur produk pakai dari produk
yang digunakan
12 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

 Mudah diperbaiki - karena produk digunakan untuk jangka


waktu lama maka produk yang digunakan harus mudah untuk
diperbaiki atau diservis.

 Keindahan - meindahan merupakan dimensi lain dari suatu


produk yang tidak berkaitan dengan fungsi produk tapi ber-
kaitan dengan rasa bagaimana produk tersebur dapat dilihat
dan dirasakan saat digunakan.

 Persepsi terhadap kualitas - merupakan citra yang muncul


dari suatu produk karena reputasinya.

Sedangkan dimensi kualitas jasa adalah :

Dimensi kualitas jasa:  Berwujud - merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat
- Berwujud oleh pelanggan ketika layanan sedang diberikan seperti pera-
- Keandalan latan dan ruangan yang digunakan, fasilitas yang diberikan,
- Jaminan kepastian dan keramahan para pegawai.
- Emphaty
 Keandalan - menunjukan kemampuan dari pemberi jasa
untuk melakukan pekerjaan secara konsisten,akurat dan da-
pat diandalkan

 Responsif - menunjukan kecepatan pemberi jasa memberi


pelayanan kepada konsumen.

 Jaminan kepastian - Penampilan pemberi jasa seringkali


menunjukan kemampuan dari pemberi jasa tersebut. Seorang
pemberi jasa yang bersikap sopan, terpelajar dan ahli dibi-
dangnya yang ditunjukan melalui tindakan dan penampilan
selama memberikan pelayanan akan memberikan tingkat ke-
yakinan atau kepastian yang tinggi bagi konsumen.

 Empathy - merupakan perhatian yang diberikan kepada kon-


sumen dengan rasa tulus tanpa prasarat kondisi tertentu.

Bagaimana komputer dapat meningkatkan kualitas produk dan ja-


sa yang dihasilkan? Hal ini dilakukan oleh komputer melalui pe-
ngolahan informasi yang cepat dan akurat sehingga informasi da-
pat sampai ke manajemen dengan cepat dan sesuai dengan kon-
disi real yang terjadi siperusahaan. Misalnya saat perusahaan i-
ngin meningkatkan kualitas produk atau barang yang dihasilkan,
komputer memberikan informasi tentang konsumen, dan kebutu-
hannya secara cepat dan akurat. Ketika perusahaan ingin mena-
warkan produk dan jasa yang dihasilkannya ke pasaran. Para ma-
najer perusahaan melalui komputernya mengetahui produk dan
jasa yang harus ditawarkan serta dengan tingkat kualitas bagai-
mana produk tersebut harus dibuat.
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 13

1.5 Rencana Strategis Sistem Informasi


Manajemen
Rencana strategis (jangka panjang) sistem informasi manajemen Rencana strategis sis-
meliputi rencana yang memberikan harapan kepada perusahaan tem informasi manaje-
untuk memperoleh posisi yang paling menguntungkan diantara men merupakan renca-
lingkungan yang mempengaruhinya dan merumuskan bagaimana na yang memberikan ha-
rapan kepada perusa-
strategi untuk mencapai harapan tersebut. Rencana strategis di-
haan untuk memperoleh
susun oleh para eksekutif yang tergabung dalam komite eksekutif. posisi yang paling meng-
untungkan diantara ling-
kungan yang mempe-
1.5.1 Rencana Strategis Fungsional ngaruhinya

Rencana strategis fungsional merupakan rencana yang dikem- Rencana strategis


bangkan berdasarkan bidang atau fungsi bisnis organisasi peru- fungsional merupakan
sahaan setelah ditetapkannya rencana strategis untuk perusa- rencana yang dikem-
haan secara keseluruhan. Rencana strategis fungsi organisasi sa- bangkan berdasarkan
bidang atau fungsi bisnis
at disusun harus berdasarkan kepada rencana strategis perusa-
perusahaan
haan secara keseluruhan.

Gambar 1.3 Rencana strategis organisasi


Rencana strategis
sumber daya
informasi

Rencana strategis Rencana strategis


sumberdaya sumberdaya
pemasaran keuangan

Rencana strategis Rencana strategis


sumberdaya sumberdaya
produksi manusia

1.5.2 Transformasi dari Rencana Strategis Organi-


sasi ke Rencana Strategis Sistem Informasi
Manajemen
Pada saat perusahaan menyusun rencana strategis untuk sistem Rencana strategis sis-
informasi manajemen, rencana strategis tersebut harus harus ber- tem harus berdasarkan
dasarkan rencana setrategis perusahaan. rencana strategis peru-
sahaan
14 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 1.4 Transformasi kumpulan stretegi

Kumpulan strategi Kumpulan strategi


organisasi SIM
Misi Tujuan sistem

Tujuan Proses Kendala sistem


Perencanaan
Strategis SIM
Strategi Strategi perancangan
sistem
Atribut strategi lain

1.6 Mengapa Perlu Belajar Sistem Informasi


Manajemen
Mengapa belajar sistem informasi dan teknologi informasi? Hal ini
sama dengan pertanyaan mengapa anda belajar akuntansi, keu-
angan, manajemen produksi/operasi, pemasaran, manajemen
sumber daya manusia atau fungsi bisnis yang lain. Sistem dan
teknologi informasi menjadi bagian vital bagi suksesnya bisnis
dan organisasi. Matakuliah sistem dan teknologi informasi selan-
jutnya menjadi bidang penting pada jurusan manajemen, akuntan-
si, S2 dan megister manajemen. Sehingga mengapa mahasiswa
sekolah bisnis harus mengambil matakuliah sistem informasi
manajemen, ini disebabkan karena anda diharapkan menjadi seo-
rang manajer, wirausaha atau seorang profesional. Itulah sebab-
nya mengapa anda diharuskan mempelajari matakuliah sistem
informasi manajemen karena matakuliah ini seperti juga mata-
kuliah lainnya sangat penting.

1.7 Mempelajari Sistem Informasi Manaje-


men Secara Terstruktur
Sistem informasi manajemen bukan merupakan ilmu pengetahun
asli Indonesia. Sistem informasi manajemen merupakan ilmu
pengetahuan yang berasal dari barat. Untuk memahaminya kita
harus memahami pula bagaimana struktur pemikiran orang barat
yang dituangkan dalam bentuk bagaimana cara mereka menulis
suatu buku, bab, paragraph, kalimat dan phrase. Membaca buku
barat tanpa memahami struktur penulisannya akan memberikan
persepsi yang berbeda dengan maksud penulis.
Dengan pola pikir barat kita harus tahu apa yang menjadi inti
permasalahan dalam sistem informasi manajemen. Sesuai de-
ngan hukum DM (MD) yang pernah dipelajari di SMP maka sis-
tem informasi manajemen pada intinya membahas tentang sistem
yang kemudian difokuskan ke masalah informasi menjadi sistem
BAB 1 Gambaran umum sistem informasi manajemen 15

informasi dan difokuskan lagi kemasalah manajemen menjadi sis-


tem informasi manajemen sehingga tidak mungkin seseorang me-
mahami sistem informasi manajemen tanpa memahami masalah
sistem, informasi dan manajemen. Dengan kata lain, untuk me-
mahami konsep sistem informasi manajemen harus dipahami du-
lu konsep sistem, informasi dan konsep manajemen. Misalkan se-
seorang tidak mungkin memahami baju hijau kotak-kotak kalau
orang tersebut tidak pernah tahu baju, buta warna dan tidak me-
ngenal kotak-kotak.
Pascal mengatakan bahwa tidak mungkin seseorang dapat
mengetahui bagian-bagiannya tanpa mengetahui terlebih dahulu
secara keseluruhannya. Karena itu setelah memahami konsep
sistem informasi manajemen secara general tahap selanjutnya
harus diketahui apa saja yang menjadi bagian atau komponen da-
ri sistem informasi manajemen dan selanjutnya bagaimana pe-
ngembangannya.
Berdasarkan pemikiran inilah struktur penulisan buku sistem
informasi manajemen ini dibuat dengan tujuan untuk mendapat-
kan pemahaman yang lebih baik tentang apa itu sistem informasi
manajemen dan mempermudah ketika terjun kedalam praktek
pengembangannya.

Rangkuman
Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang pa-
ling utama dalam suatu organisasi perusahaan. Bentuk dan ke-
mampuan perusahaan mengelola informasi selain akan mempe-
ngaruhi kualitas informasi yang dihasilkan didalam organisasi ter-
sebut juga akan mempengaruhi kualitas hubungan atau integrasi
diantara pelaku organisasi.
Dengan meningkatkan kualitas hubungan diantara para pela-
ku organisasi beserta peralatan yag digunakannya maka akan me-
ningkatkan pula kualitas pekerjaan anggota organisasi dan mana-
jemen pengelola tersebut.
Penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis memban-
tu meningkatkan kemampuan perusahaan untuk tetap unggul da-
lam persaingan baik dipasar lokal maupun global.
Agar dapat bersaing, perusahaan harus menghasilkan produk
berkualitas. Adapun dimensi kualitas produk meliputi: kinerja, pe-
nampilan, Keandalan, kesesuaian,daya tahan,mudah dipakai, ke-
indahan,persepsi terhadap kualitas. Adapun dimensi kualitas jasa
adalah :berwujud, keandalan, jaminan kepastian,emphaty
Rencana strategis sistem informasi manajemen merupakan rencana
yang memberikan harapan kepada perusahaan untuk memperoleh posisi
yang paling menguntungkan diantara lingkungan yang mempengaruhi-
nya
16 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Soal

1. Mengapa informasi menjadi sumber daya utama bagi suatu


organisasi ?
2. Mengapa perhatian terhadap informasi terus meningkat ?
3. Sebutkan beberapa faktor yang menambah kompleksitas
aktivitas bisnis
4. Sebutkan beberapa dampak penggunaan komputer bagi
organisasi
5. Jelaskan hubungan antara orang, organisasi, konplik
manajemen dan sistem informasi manajemen

Kasus

1. Jelaskan bagaimana hubungan sistem informasi manajemen


dan fungsi manajemen
2. Jelaskan bagaimana hubungan antara sistem informasi
manajemen dan sistem informasi akuntansi
3. Jelaskan bagaimana sistem informasi manajemen dapat
meningkatkan kemampuan bersaing suatu organisasi
4. Jelaskan bagaimana sistem informasi manajemen dapat
menunjukkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu organisasi perusahaan
5. Mengapa mempelajari sistem informasi manajemen perlu
secara terstruktur
BAB 2 Konsep dasar sistem 17

Pokok Bahasan
Sistem.
Ciri-ciri sistem,pengendalian dan resiko
Klasifikasi sistem
Model dan modeling sistem
Bahasa sistem
Pendekatan sistem
Penerapan pendekatan sistem
Sistem dalam kehidupan
Penggunaan konsep-konsep sistem

Pendahuluan
Dunia tempat kita berada saat ini tersusun dari berbagai sub sistem secara komplek. Su-
sunan yang terjadi merupakan hasil interaksi dari sub-sub sistem yang membentuknya.
Bila interaksi yang terjadi tidak sesuai dengan tujuan sistem maka sistem akan mengha-
dapi resiko tidak tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
Berbicara mengenai sistem, sistem bisa bervariasi dari sistem yang paling besar
yang diketahui umat manusia seperti sistem tata surya sampai ke sistem yang paling ke-
cil yang disebut partikel Quark misalnya. Sistem juga bisa bersifat alamiah seperti orga-
nisme yang hidup atau suatu susunan sistem sosial. Sistem bisa tumbuh dan berkembang
seperti sistem pemerintahan atau perusahaan. Sistem juga bisa mati seperti sebuah sis-
tem keluarga. Sistem lainnya seperti sistem pemerintahan daerah dan sistem pemerinta-
han pusat. Ada sistem yang dimiliki secara pribadi seperti sistem perusahaan yang dimili-
ki oleh seseorang dan Personal computer systems. Ada beberapa sistem yang beroperasi
secara terisolasi seperti ruang kelas dan sistem air bersih.
Seseorang dapat menyatakan komponen-komponen suatu sistem di pemerintahan
misalnya ada subsistem transportasi, subsistem penyediaan air bersih, subsistem pen-
didikan, subsistem perekonomian dan subsistem politik serta sub-sub sistem lainnya. Se-
mua ini menunjukan betapa kompleknya sistem pemerintahan tersebut dan ketidak har-
monisan hubungan-hubungan yang terjadi antara sub subnya akan melahirkan resiko tidak
tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
18 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

2.1 Sistem
Sistem adalah kumpu- Anda merupakan sebuah sistem. Mobil anda merupakan sebuah
lan/group dari sub sis- sistem. Sekolah yang anda ikuti atau organisasi yang mempe-
tem/ bagian/ komponen kerjakan anda merupakan sebuah sistem. Kita bisa mendefinisi-
apapun baik phisik atau kan sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apa-
pun non phisik yang sa- pun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu
ling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai sa-
sama lain dan bekerja tu tujuan tertentu. Jadi sistem dibangun sebagai pedoman untuk
sama secara harmonis mencapai satu tujuan.Ini berarti kalau tidak ada tujuan tidak ada
untuk mencapai satu
sistem,atau dapat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai pedo-
tujuan tertentu
man bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh lainnya adalah sebuah perusahaan. Komponen-kom-
ponen yang termasuk disini adalah orang-orang, mesin-mesin, ba-
ngunan, bagian akuntansi dan bagian pemasaran, yang semuanya
berhubungan satu sama lain dalam berbagai cara. Misalnya, orang
yang melaksanakan pekerjaan dalam bagian akuntansi juga me-
miliki tanggung jawab terhadap orang yang menangani pajak pen-
dapatan dan pemotongan dana pensiun dari gaji yang dibayarkan.
Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan bisa menggunakan mesin
atau alat bantu lainnya, dan ini akan sangat mempengaruhi orang-
orang yang mengoperasikan peralatan tersebut. Tujuan dari orga-
nisasi perusahaan mungkin untuk mendapatkan laba, menghasil-
kan produk yang baik, tumbuh menjadi lebih besar, tetap berta-
han, atau biasanya merupakan kombinasi dari semua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh diatas ini menunjukan
kenyataan betapa pentingnya komponen-komponen sebuah sis-
tem dimana mungkin mereka sendiri merupakan sebuah sistem
dengan komponen-komponen yang dimilikinya yang kita sebut
sebagai subsistem.
Dalam pencapain tujuan, organisasi perusahaan sering diha-
dapkan kepada suatu kejadian yang tidak diharapkan (resiko). Un-
tuk mengantisipasi resiko yang teridentifikasi tersebut saat sistem
di kembangkan, dibangun pula sistem pengendalian untuk memu-
dahkan manajemen mengendalikan sistem organisasi agar sistem
organisasi selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Se-
dangkan untuk resiko resiko yang tidak teridentifikasi saat sistem
dibuat, manajemen suatu organisasi mengembangan manajemen
resiko yang pada dasarnya menurut COSO merupakan pengem-
bangan dari pengendalian internal organisasi yang meliputi penam-
bahan adanya penentuan objek resiko (objektive setting), Meng-
identifikasi peristiwa (event identification) yang memenuhi kriteria
resiko yang telah ditentukan dan melakukan respon (risk response)
terhadap peristiwa tersebut dengan tujuan menghilangkan resiko
yang mungkin ditimbulkannya.
Jadi dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa resiko yang da-
pat diprediksi sebelumnya dikendalikan melaui sistem pengendali-
an internal sedangkan untuk mengendalikan resiko yang dapat di-
prediksi maupun tidak dapat diprediksi dilakukan melalui manaje-
men resiko.
BAB 2 Konsep dasar sistem 19

2.2 Ciri-Ciri Sistem,Pengedalian dan Resiko


Gambar 2.1 Ciri-ciri sistem, pengendalian dan resiko
Manajer

Feedback Feedback Feedback


Sistem X (1)Tujuan Sistem
Kendali Kendali Kendali
(2)Batas Sistem (6)Lingkungan Sistem Internal
Potensi A Potensi
Resiko Resiko
Input D B Output
Potensi
Potensi
Resiko
Resiko
C
(4)Hubungan Sistem (7)Lingkungan Sistem Eksternal
(3)Sub Sistem (5)Hirarki Sistem

2.2.1. Tujuan Sistem


Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin di- Tujuan sistem meru-
capai oleh suatu sistem. Sistem ada karena tujuan,sistem diba- pakan target atau sa-
ngun agar tujuan yang dicapai tidak menyimpang sehingga resiko saran akhir yang ingin
kegagalan dapat diminimalkan.Agar supaya target tersebut bisa dicapai oleh suatu sis-
tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terle- tem
bih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran
tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut ke-
mungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai.
Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur da-
lam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilaku-
kannya suatu pengendalian. Jadi kalau melihat kepada alasan di
atas maka kriteria suatu tujuan itu mutlak adanya. Tanpa ada kri-
teria yang jelas maka akan sulit dilakukan pengendalian karena su-
lit dilakukan pengukuran sehingga pada akhirnya sistem tidak akan
mencapai sasaran. Jadi makin abstrak tujuan atau sasaran suatu
sistem maka akan makin sulitlah ciri-ciri serta kriteria dari sistem
tersebut dapat ditentukan sehingga konsekuensinya tujuan sistem
makin sulit untuk dicapai. Sebaliknya, makin kongkrit tujuan suatu
sistem maka makin jelaslah ciri-ciri serta kriterianya maka makin
mudahlah tujuan sistem tersebut untuk dicapai.
Sebagai contoh misalkan tujuan menjalankan mobil yang se-
dang mogok akan lebih gampang dari tujuan untuk membuat mo-
bil ini menjadi lebih bagus karena tujuan yang pertama kriterianya
jelas yaitu 'jalan' sedangkan yang kedua kriterianya kurang jelas
yaitu 'bagus', karena bagus itu sangat relatif. Masalah selanjutnya
adalah sasaran atau tujuan tersebut ada dan terjadi dimasa yang
akan datang. Sedangkan kita tahu, tidak ada satupun dari user
atau pengembang sistem pernah singgah ke masa depan. Se-
hingga disini secara sepintas bisa dikatakan bahwa mengetahui
ciri-ciri dari suatu tujuan dengan pasti merupakan suatu hal yang
mustahil atau dengan kata lain ini berarti bahwa tujuan itu mus-
tahil dapat dicapai.Semakin menyimpang kegiatan dan tujuan
yang dicapai semakin besar resiko yang mungkin akan dihadapi.
20 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Untuk mengatasi masalah ini, bagi sebagian pelaku sistem,


beberapa hal telah dilakukan yang didasari oleh pemikiran bahwa
mungkin masa depan atau tujuan dari suatu sistem yang sedang
dibangun atau sedang dijalankan merupakan pengalaman masa
lalu dari user atau pelaku sistem yang lain. Oleh karena itu dalam
menentukan tujuan suatu sistem harus diupayakan melibatkan
orang-orang yang memiliki pengalaman yang sesuai (paling tidak
mirip) dengan tujuan sistem yang akan dibangun untuk menghin-
dari adanya penyimpangan baik dalam perancangan maupun pe-
laksanaannya. Seandainya pengetahuan yang berasal dari penga-
laman atau pendidikan tidak memadai maka tujuan tersebut harus
dirumuskan secara bersama-sama agar ciri-ciri atau kriteria yang
melekat dari tujuan tersebut bisa teridentifikasi dengan lebih leng-
kap sehingga resiko menyimpang dari tujuan menjadi kecil.
Gambar 2.2 Sasaran yang ingin dicapai
Milyaran Tujuan
kemungkinan
sasaran lainnya

Saat
Ini
Resiko penyimpangan Resiko penyimpangan

2.2.2. Batas Sistem


Batas sistem merupa- Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara
kan garis abstraksi sistem dan lingkungannya. Batas sistem ini bagi umat manusia sa-
yang memisahkan an- ngat relatif, tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi
tara sistem dan ling- kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat sistem tersebut.
kungannya Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sa-
ngat berbeda dengan batas sistem yang sebenarnya dalam du-
nia nyata. Karena itu penyimpangan batas sistem dari yang seha-
rusnya akan melahirkan resiko tujuan sistem tidak akan tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.Penyimpangan batas sistem akan
melebar saat batas sistem tersebut ditentukan oleh orang yang ku-
rang kompeten dibidang sisem tersebut.
Misalnya saat membuat sistem transportasi, dalam bayangan
seseorang mungkin muncul komponen komponen pendukung sis-
tem tersebut berupa jalan, lampu stopan, marka jalan, rambu-ram-
bu dan polisi. Berdasarkan kepada abstraksi ini kita menganggap
bahwa batas sistem ini membatasi unsur-unsur tadi. Kenyataan-
nya jalan jalan tetap pada macet,ini berarti unsur-unsur sistem
transportasi lebih dari itu karena adanya semua usur-unsur terse-
but ternyata tidak membuat sistem transportasi berjalan dengan
baik. Unsur lain yang terlewatkan disini diantaranya adalah unsur
lokasi perumahan, lembaga pendidikan, moral dan etika pengen-
dara.Adanya keterbatasan pengetahuan para pengambil keputu-
san dibidang transportasi dalam menentukan unsur-unsur yang
harus dimasukan dalam sistem transportasi dan bagaimana unsur
unsur tersebut bersinergi membentuk sistem transportasi yang
BAB 2 Konsep dasar sistem 21

handal maka resiko yang dihadapi adalah sistem transportasi ti-


dak berjalan secara efektif dan efisien yang ditandai dengan ting-
ginya biaya transportasi dan macetnya jalan dimana mana.

2.2.3. Subsistem
Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, Subsistem merupakan
subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Suatu sub sistem akan komponen atau bagian
memiliki sub sistem yang lebih kecil dan seterusnya. Istilah yang dari suatu sistem, sub-
menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu harus sub- sistem ini bisa phisik
sistem istilah lain mungkin adalah komponen, elemen atau unsur. ataupun abstrak
Bagi orang kedokteran mungkin lebih suka menggunakan istilah
organ, bagi orang akuntansi mungkin lebih biasa menggunakan
istilah prosedur. Penggunaan istilah sub sistem dimaksudkan agar
istilah ini bisa diterima secara umum, sebab kalau digunakan isti-
lah unsur atau prosedur mungkin ada disiplin ilmu tertentu yang
kurang begitu bisa menerima istilah tersebut.
Berbicara mengenai subsistem sama halnya dengan berbica-
ra mengenai sistem, maksudnya adalah bahwa sesuatu itu di-
katakan sistem atau subsistem sangatlah relatif, dan sering ter-
gantung kepada kompetensi sesorang. Baik sistem maupun sub-
sistem hanyalah istilah yang digunakan. Subsistem istilah yang
digunakan untuk menunjukan bagian dari sistem pada saat sistem
tersebut menjadi konteks pembahasan. Pada saat konteks pem-
bahasan berpindah ke subsistem maka subsistem tersebut men-
jadi sistem dan didalam sistem ini juga terdapat subsistem yang
lebih kecil, sedangkan sistem yang sebelumnya dimana subsistem
yang kini menjadi sistem berada, disebut sebagai supersistem.
Dengan beralihnya konteks yang menjadi pembahasan atau
dengan beralihnya bidang yang dianggap sebagai sistem maka
beralih pula batas-batasnya.Seperti dijelaskan diatas kompetensi
seseorang selain akan menentukan sub sub sistem apa yang di-
miliki oleh suatu sistem,kompetensi juga akan menentukan batas-
batasnya. Gambar dibawah menunjukan semakin kompeten sese-
orang dalam suatu sistem maka semakin luas jangkauan penge-
tahuannya tentang suatu sistem, dari sistem X sampai dengan
sistem B2 yang sebenarnya merupakan sub-sub sistem dari sis-
tem X.
Gambar 2.3 Sistem, subsistem, dan batas sistem
Sistem X Sistem B Sistem B2
E1 A B1 B21
E4 E2 E B B4 B2 B24 B22

E3 D B3 B23

D1
D4 D2
Sub Sistem
Resiko kelebihan
atau kekurangan D3

unsur sistem Batas sistem dan


sistem resiko rendahnya Lingkungan sistem
kompetensi Eksternal/internal
22 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

2.2.4. Hubungan Sistem Vertikal dan Horizontal


Hubungan sistem Ilustrasi pada gambar 2.3 akan lebih jelas kalau kita juga melihat
adalah hubungan yang ilustrasi tersebut dalam bentuk vertikal seperti terlihat dalam gam-
terjadi antar subsistem bar 2.4. Dengan dua ilustrasi tersebut kita dapat melihat bahwa
dengan subsistem lain- ada dua macam hubungan sistem, yaitu hubungan horizontal dan
nya yang setingkat atau hubungan vertikal. Hubungan sistem dengan subsistem yang terli-
antara subsistem de- hat pada gambar 2.4 disebut hubungan khirarki yang menggam-
ngan sistem yang lebih
barkan tingkatan. Sedangkan hubungan horizontal menggambar-
besar
kan hubungan antara subsistem dengan subsistem lain yang se-
tingkat. Hubungan sistem pada dasarnya merupakan komunikasi
dari orang orang yang ada dalam suatu sistem.apa bila komunika-
si yang terjadi harmonis maka hubungan sistem dapat dibantu
dengan teknologi komunikasi agar lebih cepat tapi teknologi ko-
munikasi tidak dapat membuat hubungan sistem harmonis.resiko
yang muncul dari tidak harmonisnya komunikasi antar orang da-
lam suaru organisasi maka sistem organisasi tidak dapat terinte-
grasi secara keseluruhan yang melahirkan resiko selain tidak sera-
gamnya informasi dalam suatu organisasi juga akan menyebab-
kan organisasi tidak solid atau terpecah.
Simplex - Komunikasi satu arah
Duplex - Komunikasi dua arah bergantian
Full duplex - Komunikasi dua arah bersamaan
Gambar 2.4 Sistem, Subsistem,dan Hirarki sistem
Sistem
Hub. Sistem
(Komunikasi)
Sistem/Sub Sistem
-Simplex
-Duplex Sub Sistem
-Full Duplex

Dalam kebanyakan hal hubungan sistem ini sangat menen-


tukan terhadap keberhasilan suatu sistem karena dalam suatu
sistem katakanlah sistem perusahaan bagaimana tujuan sistem
dapat dicapai kalau bagian-bagian sistem yang ada didalamnya ti-
dak bisa berhubungan baik atau bekerja sama.

2.2.5. Khirarki Sistem


Khirarkin sistem pada dasarnya menggambarkan hubungan
sistem dengan sistem yang lebih besar yang disebut sebagai su-
per sistem dan hubungan dengan sistem yang lebih kecil yang di-
sebut sebagai sub sistem seperti terlihat pada gambar 2.4.
Tiga komponen sis-
tem fungsi/ subsistem 2.2.6. Input-Proses-Output
adalah input, proses Sampai saat ini yang telah kita pelajari adalah sub sistem sebagai
dan output salah satu ciri dari sistem dan merupakan komponen/bagian/ele-
BAB 2 Konsep dasar sistem 23

men dari sebuah sistem dimana sistem tersebut berada. Ciri lain-
nya adalah melihat sistem dari sudut fungsi dasarnya yaitu : Input,
Proses dan Output. Fungsi ini menunjukkan bahwa sistem sebagai
proses tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input dan out put.

Gambar 2.5 Fungsi dasar suatu sistem

Input Proses output

Input
Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu Input merupakan se-
sistem. Input ini bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, mo- gala sesuatu yang ma-
dal, bahan baku, layanan atau lainnya. Input merupakan pemicu suk kedalam suatu sis-
bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan. Input dapat tem
diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu: Serial input, Proba
ble input, dan feedback input. Input yang tidak sesuai karena kece-
robohan/tidak kompetensinya yang memasukan input akan bere-
siko output yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan.
Serial input merupakan input yang diperoleh sebagai hasil
atau output sistem sebelumnya seperti yang digambarkan pa-
da gambar 2.6 berikut ini.

Gambar 2.6 Serial atau In-Line Input

Input Proses output

Input Proses output

Probable input merupakan potensial input yang dapat digu- Probable input meru-
nakan oleh suatu sistem. Suatu sistem harus dapat menentu- pakan potensial input
kan input mana yang sesuai untuk menghasilkan output yang yang dapat digunakan
oleh suatu sistem
diharapkan. Penyimpangan dari seharusnya akan melahirkan
resiko ouput yang tidak sesuai dengan harapan.

Gambar 2.7 Probable Input


Sistem-sistem lain Sub Sistem Pembelian
Suplier yang tersedia
1 I P o
S12 I P o Input Proses Output
S23 I P o Feedback adalah data
Ke sistem
atau informasi tentang
lain
S3n I P o Feedback kinerja (output dari suatu
(untuk meminimalkan resiko) sistem)
Penyimpangan dari input yang
seharusnya merupakan sumber resiko
24 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Feedback dan Pengendalian


Feedback adalah data atau informasi tentang kinerja (output dari
suatu sistem), dimana suatu output akan terdiri dari :
 Jumlah yang dihasilkan oleh suatu sistem untuk periode wak-
tu tertentu.
 Waktu yang diperlukan oleh suatu sistem untuk menyelesai
kan satu produk/jasa tertentu.
 Kualitas dari produk dan jasa yang dihasilkan

Feedback input meru- Feedback dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis feedback
pakan input jenis ketiga, seperti :
input ini merupakan ba-
gian ouput dari sistem Feedback input merupakan input jenis ketiga, input ini me-
yang sama yang diguna- rupakan bagian ouput dari sistem yang sama yang digunakan
kan sebagai kontrol sebagai kontrol. Feedback input ini dikelompokkan lagi men-
jadi dua kelompok, kelompok yang pertama disebut Negatif
feedback input dan yang kedua disebut Positif feedback input.
Negatif feedback input  Negatif feedback input digunakan sebagai alat kontrol un-
digunakan sebagai alat tuk memperkecil misalnya output menunjukan biaya ope-
kontrol untuk memper- rasi terlalu besar maka informasi terlalu besarnya biaya
kecil operasi ini akan menjadi input bagi sistem yang sama se-
hingga sistem yang sama akan memperkecil biaya ope-
rasi tersebut. Negatif feedback input ini terus berlangsung
sampai terjadi titik keseimbangan dimana antara output
yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan
tingkat penyimpangan yang dapat diterima.
Positif feedback input  Positif feedback input digunakan sebagai alat kontrol un-
digunakan sebagai alat tuk meningkatkan misalnya penjualan tahun ini dinilai ter-
kontrol untuk meperbe- lalu kecil maka nilai penjualan yang terlalu kecil ini akan
sar digunakan sebagi input bagi sistem yang sama sehingga
sistem yang sama akan meningkatkan nilai penjualan.
Positif feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi
titik keseimbangan dimana antara yang diharapkan dan
realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat toleransi pe-
nyimpangan yang dapat diterima.

Pengendalian
Pengendalian meliputi Pengendalian meliputi monitoring (pengawasan) dan pengevalua-
monitoring (pengawasan) sian untuk menentukan apakah sistem bekerja tidak menyimpang
dan pengevaluasian un- dari tujuan yang telah ditentukan.
tuk menentukan apakah
sistem bekerja menuju
pencapaian tujuan yang Proses
telah ditentukan Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Pro-
ses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer.
Proses merupakan pe- Umumnya kita mengetahui bagaimana input dirubah menjadi out-
rubahan dari input men- put akan tetapi pada situasi tertentu proses tidak diketahui secara
jadi output detail karena perubahan ini terlalu komplek. Kombinasi input serta
BAB 2 Konsep dasar sistem 25

urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam


macam menjadikan proses itu sangat komplek. Proses mungkin
berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari ber-
bagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

Gambar 2.8 Feddback dan pengendalian

Feedback Feedback
Kendali oleh Manajemen

Kendali Kendali

Input Output
Bahan baku Barang jadi
Proses produksi

Output
Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, ser- Output merupakan hasil
vis, informasi dalam bentuk print out komputer atau energi seperti dari suatu proses yang
output dari dinamo. Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari
keberadaan sistem
merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Seperti dijelaskan se-
belumnya output suatu sistem bisa menjadi input untuk sistem
yang lain yang setelah diproses menjadi output yang lain. Berda-
sarkan penggunaannya suatu output dapat diklasifikasikan men-
jadi tiga macam, yaitu:
Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikon-
sumsi atau untuk diproses lebih lanjut, sebagai contoh mul-
tiplek bisa langsung digunakan atau dibuat lemari
Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang
lain dalam sistem yang sama dalam suatu siklus produksi se-
bagai contoh adalah barang setengah jadi
Output yang merupakan bagian dari output secara keselu-
ruhan yang dapat dikonsumsi oleh sistem yang lain atau oleh
sistem yang bersangkutan, tapi menjadi tidak berguna kalau
dibuang ke lingkungan. Sebagai contoh adalah limbah ger-
gajian, limbah tersebut tidak bermanfaat kalau dibuang ke
lingkungan tapi akan bermanfaat kalau dibuat papan partikel.
26 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Dalam kenyataannya mungkin saja proses yang dilakukan


oleh suatu sistem telah memasukan input tapi berdasarkan feed-
back yang diperoleh, proses tersebut tidak menghasilkan output,
ini berarti proses yang dilakukan oleh sistem tersebut harus di-
evaluasi kembali, apakah masih diperlukan atau tidak. Kalau out-
put dari sistem yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan
oleh sistem tersebut tidak diperlukan lagi dan fungsi proses dalam
sistem tersebut juga tidak dapat menghasilkan output yang diha-
rapkan maka sudah barang tentu keberadaan sistem tersebut ti-
dak diperlukan lagi (Negatif feedback input). Akan tetapi sean-
dainya output dari hasil proses suatu sistem masih diperlukan dan
proses yang dilakukan ternyata tidak dapat menghasilkan output
yang diharapkan maka harus dilakukan perbaikan terhadap pro-
ses dalam sistem tersebut tersebut agar bisa bekerja sesuai de-
ngan yang diharapkan (positif feedback input).

2.2.7. Lingkungan Sistem


Lingkungan sistem Sistem yang telah kita diskusikan di atas tidaklah berdiri sendiri
adalah faktor-faktor di akan tetapi berada dalam suatu lingkungan dimana sistem ter-
luar sistem yang mem- sebut tidak dapat mengontrolnya. Lingkungan sistem ada dua ma-
pengaruhi sistem cam, lingkungan eksternal (diluar sistem) dan lingkungan internal
bedanya. Baik lingkungan internal maupun eksternal memiliki pe-
ngaruh yang sangat kuat terhadap sistem, sebaliknya suatu sis-
tem sedikit sekali memiliki kemampuan untuk merubah ling-
kungan. Untuk selanjutnya pembahasan mengenai lingkungan le-
Dua lingkungan sis- bih banyak menyoroti lingkungan diluar sistem yang sedang di-
tem: internal dan eks-
amati (eksternal).
ternal
Sebagai contoh adalah perusahaan indusri dimana pengaruh
luar seperti ketersediaan sumber daya manusia, perubahan suku
Lingkungan eksternal bunga, perubahan permitaan pasar untuk produk-produk yang di-
adalah lingkungan yang hasilkan, tersedianya bahan baku dan peraturan pemerintah se-
berada diluar sistem perti asuransi keselamatan tenaga kerja, penghasilan minimal pe-
gawai, dampak limbah yang tidak boleh merusak lingkungan dan
peraturan pemerintah lainnya, hal ini semua tidak hanya mempe-
ngaruhi jalannya organisasi perusahaan tapi juga sangat mem-
pengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan perluasan
atau dalam memperkenalkan produk baru.
Lingkungan internal Lingkungan yang paling dapat dikendalikan seperti tanah,
adalah lingkungan yang modal, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan akan menjadi
berada didalam suatu bagian dari organisasi perusahaan. Sebaliknya ekologi, masya-
sistem rakat umum, pemerintah dan pesaing merupakan faktor lingku-
ngan yang sulit sekali untuk dikendalikan karena itu faktor-faktor
tersebut tetap menjadi lingkungan perusahaan. Gambar dibawah
ini menunjukan sejauh mana perusahaan dapat mengendalikan
lingkungannya.
BAB 2 Konsep dasar sistem 27

Gambar 2.9 Organisasi dan Lingkungannya


Lingkungan
Pelanggan
Ekologi Tenaga kerja

Pemerintah
Organisasi Peralatan dan
Perlengkapan
Input Proses Output
Masyarakat
Feedback Control Modal
umum

Pesaing Tanah

Teknologi

Batas sistem dengan


lingkungannya
Yang mampu dikendalikan
Yang tidak mampu dikendalikan

2.3 Klasifikasi Sistem

Sejauh ini kita telah memiliki sebuah definisi untuk sistem, Akan
tetapi definisi tersebut hanyalah merupakan gambaran atau struk-
tur umum dari sistem-sistem yang ada. Sebenarnya kita dapat
mengklasifikasikan sistem-sistem yang ada kedalam bentuk yang
lebih sepesifik. Untuk itu diperlukan adanya kriteria-kriteria dasar
yang mampu membedakan antara sistem yang satu dengan sis-
tem yang lainnya seperti dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1 Pengklasifikasian sistem


Kriteria Klasifikasi
Lingkungan Sistem terbuka Sistem terutup
Asal pembuatnya Buatan manusia Buatan allah/alam
Keberadaannya Sistem berjalan Sistem Konsep
Kesulitan Sulit/komplek Sederhana
Output/kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan
Waktu keberadaannya Sementara Selamanya
Wujudnya Abstrak Ada secara phisik
Tingkatannya Sub sistem/ Sistem Super sistem Sistem terbuka bila
Fleksibilitas Bisa beradapatasi Tidak bisa beradaptasi aktifitas didalam sistem
tersebut dipengaruhi
oleh lingkungannya
2.3.1. Sistem terbuka dan tertutup
Sistem tertutup bila
Sebuah sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Ber-
aktifitas didalam sistem
talanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh tersebut tidak terpenga-
lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila ruh oleh perubahan
aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh yang terjadi di ling-
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Kita sendiri pada tingkat kungannya
28 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

tertentu dianggap sebagai sistem tertutup karena kita dapat ber-


ada pada berbagai cuaca dan keadaan dibumi ini, sedangkan di
Mars atau Jupiter kita mungkin diklasifikasikan sebagai sistem ter-
buka. Bagaimana dengan perusahaan ?

2.3.2. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)


Pembuat sistem bisa Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sis-
tuhan (sistem alamiah) tem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara
bisa juga manusia alamiah (buatan tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem
yang ada secara alamiah demikian pula dengan pohon-pohon
yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem bu-
atan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi meru-
pakan contoh lain dari sistem buatan manusia.

2.3.3. Sistem Berjalan dan Konseptual


Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem
konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut
belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan
angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin se-
cara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem itu sudah benar,
dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada.
Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sis-
Sistem berjalan ada-
lah sistem yang saat ini tem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk
sedang digunakan menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah
menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digu-
nakan saat ini.
Sistem konseptual Sering timbul pertanyaan sistem mana yang benar. Sistem
adalah sistem yang yang benar adalah sistem yang tepat guna atau sistem yang da-
menjadi harapan atau pat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengen-
masih diatas kertas dalian, efisiensi dan kecepatan.

2.3.4. Sistem Sederhana dan Komplek


Sistem sederhana Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat meru-
adalah sistem yang me- pakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek.
miliki sedikit tingkatan Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang
dan subsistem terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau sub sistem
serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sis-
tem yang digunakan oleh pengantar koran.
Sistem komplek ada- Dalam bentuknya yang paling mendasar, sistem ini terdiri dari
lah sistem yang memi- satu orang yang membawa setumpuk koran dari penerbit dan
liki banyak tingkatan mendistribusikan koran-koran tersebut dari pintu ke pintu. (Kontrol
dan subsistem balik dilaksanakan ketika pelanggan koran mengeluh bahwa me-
reka tidak menerima koran). Sebuah sistem yang komplek jelas
terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan
dalam berbagai cara yang berbeda, seperti dalam organisasi pe-
rusahaan besar.
BAB 2 Konsep dasar sistem 29

2.3.5. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat


dipastikan
Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada Dapat dipastikan arti-
kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan nya dapat ditentukan
kinerjanya misalkan sistem listrik ditempat dimana kita tinggal pada saat sistem akan
yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Dilain dan sedang dibuat
pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan kinerjanya.
Tidak dapat dipasti-
Organisasi perusahaan misalnya merupakan sistem yang tidak kan artinya tidak dapat
dapat dipastikan kinerjanya. ditentukan dari awal
tergantung kepada si-
tuasi yang dihadapai
2.3.6. Sementara dan Selamanya
Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin Sementara artinya sis-
juga digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pemilu mi- tem hanya digunakan
salnya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pemba- untuk periode waktu
gian jatah sembako digunakan hanya pada saat terjadi krisis tertentu
pangan. Sistem lalullintas dilain pihak (terlepas dari baik atau
buruk) digunakan selamanya. Istilah selamanya disini dimaksud- Selamanya artinya sis-
tem digunakan selama-
kan untuk menunjukan bahwa sistem lalulintas itu tetap digu- lamanya untuk waktu
nakan untuk waktu yang sangat lama terlepas dari apakan sudah yang tidak ditentukan
berubah atau belum karena mengalami evolusi.

2.3.7. Ada secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik


Akhirnya, sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan ber- Ada secara phisik ar-
motor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan te- tinya disini dapat dira-
tapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik; kita dapat ba
menyentuhnya atau merasakannya, mengambil fotonya, menun-
juknya, atau mengoperasikannya. Organisasi perusahaan dan
Abstrak artinya disini
perguruan tinggi bukanlah merupakan organisasi yang dapat di- tidak dapat diraba
sentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto, menunjuk kom-
ponen tertentu dari sistem ini seperti mesin atau buku-buku, akan
tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik.

2.3.8. Sistem, Subsistem dan Supersistem


Berdasarkan tingkatannya/hirarki sebuah sistem bisa merupa- Subsistem adalah
kan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih sistem yang lebih kecil
kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. dalam sebuah sistem
Perbedaan yang ada memiliki dampak yang cukup kuat didalam
praktek terutama dalam hal optimalisasi dan di dalam pendekatan
sistem. Super sistem biasanya tidak diartikan sebagai kebalilkan Supersistem adalah
dari sub sistem, supersistem merupakan sistem yang sangat be- sistem yang lebih be-
sar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem sar
apapun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil seperti hal-
nya perekonomian dianggap sebagai supersistem bagi suatu or-
ganisasi perusahaan.
30 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

2.3.9. Bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi


Bisa beradaptasi arti- Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karak-
nya bisa menyesuaikan teristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi
diri terhadap perubahan terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak.
lingkungan Suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi ter-
hadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang
terjadi di lingkungannya disebut sebagai sistem yang adaptif.
Tidak bisa beradap-
tasi artinya tidak bisa Mahluk hidup tingkat tinggi seperti manusia dan hewan mela-
menyesuaikan diri ter- kukan adaptasi pada saat menemukan perlakuan yang berbeda
hadap perubahan ling- dari lingkungannya atau perubahan sosialnya. Teori evolusi dida-
kungan sarkan kepada konsep 'adaptif system'. Kita melihat bahwa peru-
sahaan yang sukses adalah perusahaan-perusahaan yang dapat
beradaptasi dengan setiap perubahan yang mempengaruhinya.
Sedangkan kegagalan ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan
yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
di lingkungannya.

2.4 Model dan Modeling Sistem


Mc Leod menyatakan model sebagai penyederhanaan (abstraksi)
dari sesuatu. Suatu model yang dibentuk akan mewakili sejumlah
objek atau entitas. Sedangkan Wilson menyatakan model sebagai
interprestasi secara eksplisit dari pemahaman tentang situasi.
Pemahaman tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matematik,
simbol atau kata-kata. Tapi hal yang lebih penting disini adalah
penjelasan tentang suatu entitas, proses, atribut atau hubungan
antar mereka yang digambarkan dalam suatu model dan proses
pembuatan model tersebut disebut sebagai modeling.

Gambar 2.10 Model sistem

Abstraksi /Persepsi
tentang dunia nyata

Model tentang
dunia nyata
Dunia nyata

2.4.1. Jenis-jenis model


Ada beberapa jenis model yaitu:
Model phisik - Penggambaran entitas dalam bentuk tiga di-
mensi
BAB 2 Konsep dasar sistem 31

Gambar 2.11 Model phisik Model Phisik, peng-


gambaran entitas da-
lam bentuk tiga dimensi

Model naratif - Penggambaran entitas dalam bentuk lisan Model Naratif, peng-
atau tulisan. Pendengar atau pembaca dapat memahami enti- gambaran entitas
tas dari narasi atau cerita. dalam bentuk lisan atau
tulisan
Gambar 2.12 Model naratif

Pertama bagian Gudang akan mengeluarkan permintaan. Per-


mintaan pembelian tersebut akan diberikan kepada bagian pem-
belian untuk dibuatkan order pembeliannya. Berdasarkan per-
mintaan pembelian tersebut maka bagian pembelian akan mem-
buat pesanan pembelian, dan berdasarkan pesanan pembelian
yang diterimanya penjual akan mengirim barang. Kemudian ba-
rang yang diterima tersebut dibayar sesuai dengan total harga
yang tertera dalam faktur

Model grafik - Penggambaran suatu entitas dalam bentuk Model Grafik , peng-
simbol, garis atau bentuk lainnya. gambaran suatu entitas
dalam bentuk simbol
garis atau bentuk lainnya
Gambar 2.13 Model grafik

Faktur Order

Penjual Pembeli

Order
SIA Faktur
-Bukti setor/
PT Laporan
Pengambilan ABC keuangan
-Saldo rekening
rekening

Bukti setor/ Kebijakan


Bank Pajak
Pengambilan

Model matematika - Penggambaran suatu entitas dalam Model Matematika,


bentuk persamaan atau formula matematik penggambaran suatu
entitas dalam bentuk
Gambar 2.14 persamaan atau formu-
la matematik
E = MC 2
32 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

2.4.2. Manfaat model


Manfaat Model: Manfaat model adalah :
- Mempermudah pe-
ngertian Mempermudah pengertian - dengan model masalah yang
- Mempermudah ko- komplek bisa menjadi lebih sederhana.
munikasi
- Memperkirakan masa
Mempermudah komunikasi - dengan model komunikasi ti-
depan dak hanya menggunakan mulut dan telinga tapi juga menggu-
nakan mata.
Memperkirakan masa depan - dengan model (model statis-
tik) dapat disimpulkan perakiraan masa depan yang akan ter-
jadi.

2.5 Bahasa Sistem


Bahasa merupakan Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Bahasa ini ter-
alat untuk berkomuni- bentuk dari simbol-simbol yang disepakti bersama. Dengan ada-
kasi. Bahasa ini terben- nya simbol-simbol yang disepakati bersama maka akan terjadi ko-
tuk dari simbol-simbol munikasi sehingga dua orang atau lebih yang berkomunikasi akan
yang disepakti ber
sama
saling memahami segala sesuatu yang disampaikan oleh lawan-
nya.
Bahasa sistem meru- Bahasa sistem merupakan alat untuk berkomunikasi tetang
pakan alat untuk ber- sistem. Jadi didalamnya akan terdapat simbol-simbol yang digu-
komunikasi tentang sis- nakan sebagai alat komunikasi, dan simbol-simbol tersebut pem-
tem. berlakuannya telah disepakati bersama atau telah diikuti oleh
para ahli sistem secara umum. Jadi kita tidak bisa mengarang
sendiri simbol-simbol yang digunakan, kecuali simbol yang kita
pakai diakui dan disepakati bersama.
Jadi kalau kita akan membuat suatu model, agar model ter-
sebut bisa komunikatif maka model tersebut harus disampaikan
dengan menggunakan simbol-simbol (Bahasa dan aturannya)
yang diterima secara umum. Seperti gambar dibawah ini meru-
pakan model sistem yang disampaikan dengan menggunakan ba-
hasa sistem untuk sistem informasi akuntansi manual dan ber-
basis komputer.

Gambar 2.15 Data flow diagram (sistem berbasis komputer)

Faktur Order
Penjual Pembeli

SIA Faktur
Order
-Bukti setor/ PTABC -Laporan
Pengambilan keuangan
-Saldo rekening
rekening
Bukti setor/ Kebijakan
Bank Pajak
Pengambilan
BAB 2 Konsep dasar sistem 33

Gambar 2.16 Flowchart (sistem manual)

SIA Pembelian
PT ABC

Suplier Bagian Bagian Bagian Bagian


Pemesanan Penerimaan Pembayaran Gudang

PP PP
PP

OP OP
OP OP

Faktur Faktur
barang Faktur
Barang
ACC
ACC
LPB LPB
Faktur LPB
barang Faktur barang
Uang Dicatat
Uang

2.6 Pendekatan Sistem


Perlu diketahui bahwa tidak ada satu definisi yang pasti harus Pendekatan sistem
diikuti untuk menjabarkan pendekatan sistem ini, berbagai definisi adalah sebuah teknik
yang muncul dikemukakan oleh ahli yang berbeda dengan mem- dalam menerapkan pen-
berikan definisi yang berbeda terhadap suatu hal yang sama. Hal dekatan ilmiah untuk
pemecahan masalah-
ini terjadi karena setiap orang memiliki interpretasi dan ide ber-
masalah yang komplek
beda yang terkandung dalam pendekatannya, maka definisinya-
pun akan berbeda pula. Salah satu definisi menyatakan bahwa
pendekatan sistem sebagai 'Sebuah teknik dalam menerapkan
pendekatan ilmiah untuk pemecahan masalah-masalah yang
komplek ... yang menekankan kepada analisis dan perancangan
secara meseluruh' atau ada juga yang berpendapat sebagai'
sebuah filosofi atau persepsi tentang struktur yang terkoordinir
secara efisien dan optimal dalam menjalankan aktivitas-aktivitas
dan operasi perusahaan dalam organisasi apapun'.
Beberapa peneliti melihat pendekatan sistem sebagai per-
luasan dari metode pemecahan masalah, ketika seseorang me-
nanyakan 'apakah yang menjadi masalah?', 'apakah alternatif pe-
mecahannya' ,'alternatif apakah yang paling baik?'. Beberapa ahli
melihat pendekatan sistem sebagai penyederhanaan 'jalan pi-
kiran'. Pada dasarnya, pendekatan sistem merupakan kerangka
kerja umum dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan ke-
pada empat pandangan utama.
34 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Pertama - Pendekatan sistem mengharuskan kita menen-


tukan suatu sistem dalam bentuk karakteristik seperti yang di-
perkenalkan pada bagian sebelumnya.
Kedua - Pendekatan sistem mengharuskan kita mempertim-
bangkan sistem secara keseluruhan. Kita tidak boleh hanya
memfokuskan kepada komponen atau subsistem tertentu,
akan tetapi kita harus memfokuskan pada pencapaian tujuan
sistem secara keseluruhan.
Ketiga - Pendekatan sistem berasumsi bahwa selalu ada
beberapa alternatif, karena itu ada lebih dari satu cara dalam
pemecahan masalah. Kesulitannya terletak dalam memilih
alternatif yang paling baik. Kita harus dapat membandingkan
semua alternatif pemecahan masalah yang tersedia tersebut
dan memilih satu alternatif pemecahan masalah yang di-
anggap sangat berguna dalam pencapaian tujuan sistem.
Keempat - Pendekatan sistem memerlukan penerapan meto-
de ilmiah yang tahap-tahapannya kalau diringkas adalah se-
bagai berikut:
 Lakukan observasi terhadap situasi dan permasalahan
yang ada
 Tentukan permasalahan yang dapat diidentifikasi
 Rumuskan rencana penelitian (termasuk hipotesa)
 Kumpulkan data dan lakukan pengujian hipotesa
 Rumuskan hipotesa baru dan kesimpulan
 Dokumentasikan hasil penelitian

Metode ilmiah pada dasarnya merupakan analisis, yang ber-


usaha untuk membuat keputusan yang tidak memihak atau diper-
kirakan sebelumnya. Tentu saja ada cara lain dalam tatacara
membuat keputusan. Sebagai contoh, kita mungkin terbiasa ber-
jalan berdasarkan suatu kebiasaan ('Ini selalu dikerjakan dengan
cara begini' atau 'Kita biasa melakukannya dengan cara begini')
yang akhirnya menjadi tradisi atau selalu didasarkan kepada pe-
rintah atasan ('Atasan saya bilang 2+2 =5') atau pula berdasarkan
perasaan. Dengan menggunakan metode ilmiah, pendekatan
sistem memberi keyakinan bahwa tidak ada pertanyaan yang
bias, sehingga mengurangi kesempatan munculnya kesalahan.

2.7 Penerapan Pendekatan Sistem


Prosedur-prosedur yang seringkali diusulkan dalam menerapkan
pendekatan sistem sangatlah bervariasi didalam tahapan-tahapan
metode ilmiahnya, akan tetapi pada intinya dapat diidentifikasi-
kan sebagai berikut:
BAB 2 Konsep dasar sistem 35

Tahap pertama (Pernyataan tujuan) - disini jelaslah makin Makin komplek suatu
komplek suatu sistem akan lebih sulit tugas untuk menen- sistem akan lebih sulit
tukan tujuannya. Ketika kita menentukan tujuan, kita sebenar- tugas untuk menentu-
nya menentukan sasaran yang ingin dicapai atau hasil yang kan tujuannya
diinginkan. Untuk menentukan apakah output yang dihasilkan
sesuai dengan output yang diharapkan, maka tujuan harus
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus diten-
tukan kriteria kinerja. Tujuan dan kriteria harus spesifik, rele-
van, dan penting.
Tahap kedua (Sintesa) - dalam menerapkan pendekatan Sintesa berarti meng-
sistem, sintesa berarti mengkombinasikan bagian-bagian atau kombinasikan bagian-
elemen untuk membentuk satu kesatuan. Karena komponen bagian atau elemen
dalam suatu sistem dapat dikelompokan dengan berbagai untuk membentuk satu
cara, hasilnya akan berupa berbagai alternatif pemecahan kesatuan
masalah untuk mencapai tujuan. Sistesa dimulai dengan
mengidentifikasi komponen-komponen atau sub-sub suatu
sistem tertentu yang dipilih, kaitannya satu sama lain dan ke-
terbatasan yang dimiliki baik oleh lingkungan atau oleh sistem Evaluasi berarti menilai
itu sendiri. Selanjutnya kita merancang beberapa alternatif setiap alternatif sistem
model sistem yang pada dasarnya merupakan proses untuk secara terperinci untuk
merubah input menjadi output. menilai kinerja dan me-
nentukan sejauh mana
Tahap ketiga (Evaluasi) - pendekatan sistem pada tahap ini sistem tersebut dapat
menilai setiap alternatif sistem secara terperinci untuk menilai memenuhi target yang
kinerja dan menentukan sejauh mana sistem tersebut dapat telah ditentukan
memenuhi target yang ditentukan.
Tahap keempat (Pemilihan) - pada tahap keempat pende-
katan sistem, kita melaksanakan pemilihan terakhir dari bebe- Penerapan sistem
rapa alternatif sistem berdasarkan kepada hasil penilaian kita. adalah mengimplemen-
tasikan sistem secara
Pada akhirnya, meskipun alternatif sistem tersebut dapat
operasional
dikuantifisir, sistem-sistem tersebut tetap tidak dapat diper-
bandingkan dengan tepat. Hal ini disebabkan karena jumlah Pemilihan berarti me-
karakteristik yang menjadi perhatian sangat banyak sehingga nentukan satu alternatif
meningkatkan kompleksitas proses pemilihan. Suatu hal yang pilihan dari beberapa
alternatif yang tersedia
perlu disadari dalam proses pemilihan adalah bahwa suatu
sistem apapun akan menjadi sempurna dalam berbagai per-
timbangan dan ini adalah hal yang tidak di kehendaki.
Tahap kelima (penerapan) - pada tahap kelima yang juga
merupakan tahap terakhir dalam pendekatan sistem adalah
penerapan sistem. Ini merupakan arah dimana kita pada ak-
hirnya akan menemukan sebaik atau seburuk apa sistem kita
sebenarnya bekerja dalam mencapai tujuannya.

2.8 Sistem Dalam Kehidupan


Tidak ada manusia yang terlepas dari sistem, sistem ada dimana
mana dan manusia tidak bisa hidup tanpa sistem. Banyak man-
faat yang dapat kita peroleh dari sistem beberapa diantaranya
diuraikan dibawah ini.
36 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

2.8.1. Sistem Sebagai Produk


Sistem sebagai produk berarti sistem dapat dibuat dan dapat di-
perjualbelikan. Banyak konsultan yang memiliki aktivitas dalam
pembuatan sistem. Suatu kesalahan yang sering mereka lakukan
adalah mereka menjual sistem kepada suatu perusahaan hanya
dengan menduplikasi sistem yang pernah dibuatnya diperusaha-
an lain. Sistem pada dasarnya berisi kebijakan manajemen. Sela-
ma kebijakan manajemen tersebut tidak sama walaupun jenis pe-
rusahaannya sama maka sistemnya tidak akan persis sama.

2.8.2. Sistem Sebagai Alat


Sistem sebagai alat berarti sistem tersebut digunakan oleh mana-
jemen dalam mengoperasikan perusahaannya. Perusahaan se-
perti Kentucky Fried Chicken dan Mc Donald merupakan perusa-
haan yang beroperasi dengan mengandalkan kepada sistem. Pa-
da dasarnya produk yang dibuat mereka bahan-bahannya semua
ada di Indonesia. Tapi kalau orang Indonesia membuat goreng
ayam sendiri dengan kualitas yang sama dengan mereka dan di-
jual dengan merek lain maka popularitas dan omzet penjualannya
tidak akan sebanyak kalau kita menggunakan standard sistem
yang diberikan oleh mereka. Jadi disini sistem disamping digu-
nakan sebagai alat manajemen dalam mengoperasikan usahanya
juga digunakan sebagai alat bersaing dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya.

2.8.3. Sistem Sebagai Pola Berfikir


Pola pikir sistem digunakan dalam pendekatan sistem seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya. Pola pikir sistem merupakan
upaya yang dilakukan dalam proses pengambilan keputusan de-
ngan berusaha memahami sistem dari suatu objek/masalah yang
sedang dihadapi, bahkan yang komplek sekalipun, dengan tujuan
untuk lebih meningkatkan kemampuan kita dalam memberikan
keputusan yang paling baik. Keputusan yang dihasilkan berdasar-
kan pola berfikir sistem hasil keputusannya akan sangat siste-
matis.

2.9 Penggunaan Konsep-Konsep Sistem


Konsep-konsep sis- Dalam pengertian yang paling sederhana, konsep-konsep sistem
tem memberikan ke- memberikan kepada kita pemikiran tentang manajemen. Konsep-
rangka acuan untuk konsep tersebut memberikan kerangka acuan untuk menilai aki-
menilai akibat pengam- bat pengambilan keputusan manajemen. Organisasi perusahaan
bilan keputusan mana-
bukan saja merupakan contoh dari sebuah sistem dengan ber-
jemen
bagai macam subsistemnya, akan tetapi organisasi perusahaan
itu sendiri merupakan sebuah subsistem dari sebuah sistem yang
lebih besar. Kekomplekannya sangat besar apabila manager tidak
BAB 2 Konsep dasar sistem 37

berusaha untuk menyederhanakannya.Akan tetapi dengan meng-


identifikasi subsistem-subsistemnya (seperti akuntansi, produksi
dan lain-lain), hubungan diantara subsistem (hubungan horizon-
tal), dan antara subsistem dengan sistem (hubungan vertikal) di-
dalam organisasi, seorang manager dapat mengetahui percaba-
ngan dari berbagai macam keputusannya.
Dari semua uraian diatas tentang penggunaan konsep sistem
dengan beberapa ide penerapan konsep sistem tersebut Machol
dan Miles menyatakan bila ciri-ciri berikut dipenuhi penerapan
konsep sistem dapat memberikan banyak manfaat, Ciri-ciri ter-
sebut adalah :

Sistem harus buatan manusia.


Setiap komponen dari sistem harus memberikan andil dalam
mencapai tujuan sistem secara keseluruhan.
Sistemnya besar, khususnya bila dilihat dari sudut biaya
Beberapa fungsi biasanya dilakukan dengan mesin, yang
lainnya dilakukan dengan manusia.

Seperti telah kita ketahui pada bagian sebelumnya bahwa


konsep-konsep sistem dapat bermanfaat untuk membantu melak-
sanakan fungsi manajemen agar lebih efektif, pernyataan ini da-
pat diterapkan saat kita menjalankan sistem apapun, baik itu sis-
tem di departemen kepolisian, perusahaan industri, ataupun ba-
gian sistem informasi itu sendiri. Agar efektifitas suatu sistem da-
pat tercapai dengan baik , maka kita harus dapat mengendalikan
dan mengarahkan sistem tersebut ke sasaran yang telah ditetap-
kan. Untuk maksud ini, kita harus mengerti sistem tersebut de-
ngan baik agar supaya dihasilkan suatu keputusan yang memadai
untuk setiap langkah kegiatan yang diambil.
Upaya dalam memahami suatu sistem, bahkan yang komplek
sekalipun, serta untuk meningkatkan kemampuan kita dalam
memberikan keputusan yang lebih baik sehingga menjadi mana-
ger yang lebih baik disebut sebagai 'pendekatan sistem' atau pe-
nerapan konsep sistem dalam proses pengambilan keputusan.

Rangkuman
Saat ini kita berada di dalam dunia yang tersusun atau teror-
ganisir dengan komplek, dikatakan komplek karena dunia ini
tersusun dari beberapa subsistem yang satu sama lain berin-
teraksi pada tingkat tertentu.
Sistem adalah kumpulan/group dari subsistem/bagian/kompo-
nen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhu-
bungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan. Setiap sistem memliki ciri-ciri yang secara
umum terdiri dari: Tujuan sistem, subsistem, batas sistem, hubu-
38 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

ngan sistem, khirarki sistem, lingkungan sistem, input, proses dan


output.
Karena sistem itu bervariasi dari yang paling besar seperti
sistem tatasurya ke sistem yang paling kecil maka perlu sistem ini
diklasifikasikan berdasarkan lingkungan, asal pembuatanya, ke-
beradaannya, kekomplekannya dan kinerjanya.
Dalam kehidupan sehari-hari baik bagi manusia secara
individu atau bagi suatu perusahaan pendekatan sistem penting
untuk diterapkan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam operasi
perusahaan ataupun dalam pemecahan masalah. Karena umum-
nya sistem itu kompleks maka untuk menjelaskan sistem suatu
perusahaan biasanya digunakan model sistem yang dibuat de-
ngan menggunakan Flowchart untuk sistem manual dan Data
Flow Diagram untuk sistem berbasis komuputer. Sistem dalam
kehidupan tidak hanya digunakan sebagai alat bagi manajemen
tapi juga bisa digunakan sebagai senjata, pola berfikir dan yang
penting lagi suatu sistem bisa dijual.

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem.
2. Coba jelaskan ciri-ciri dan model-model dari sistem.
3. Coba jelaskan bagaimana sistem diklasifikasikan.
4. Coba jelaskan empat pandangan dalam pendekatan sistem.
5. Coba jelaskan tahap-tahap penerapan pendekatan sistem.

Tugas/Kasus
1. Coba anda jelaskan dan beri alasan apabila suatu sistem
memiliki 7 buah sub sistem dan salah satu sistemnya tidak
dapat berfungsi, apakah sistem tersebut dapat berjalan se-
suai dengan yang diharapkan ?
2. Apabila ada 7 buah sub sistem yang masing-masing berjalan/
berfungsi dengan baik. Ketujuh sub sistem tersebut merupa-
kan komponen dari sistem X. Apakah karena ketujuh buah
sub sistem berfungsi dengan baik maka sistem X pun akan
berfungsi dengan baik ? coba anda jelaskan !
3. Apabila anda membecirakan sistem X bersama beberapa
kawan anda, apakah sub sistem dan batas sistem diantara
kawan anda akan sama ? mengapa ?
4. Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan hubungan sistem,
apakah arti dari hubungan sistem tersebut dalam sistem
suatu organisasi ? mengapa ?
5. Beberapa pakar mengatakan sistem suatu organisasi pada
dasarnya merupakan sinergi dari berbagai kepentingan, me-
ngapa ? jelaskan !
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 39

Pokok Bahasan
Data
Informasi
Hubungan data dan informasi
Dari peristiwa menjadi informasi
Proses pengambilan keputusan
Definisi sistem informasi
Alat pengolah dalam sistem informasi
Komponen sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi dam organisasi

Pendahuluan
Buku ini melihat informasi sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer
dan memiliki nilai sama dengan sumber daya lainnya seperti manusia, perlengkapan,
peralatan, dan uang. Informasi sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukan
sumber daya lainnya seperti segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita raba. Kemam-
puan informasi dalam menunjukan sumber daya lainnya dan apa yang terjadi dengan
sumber daya tersebut sangatlah penting bagi suatu perusahaan, karena dengan informa-
si yang ditunjukannya manajer perusahaan dapat mengetahui bagaimana perkembangan
operasi yang terjadi di perusahaan.Informasi yang tidak berkualitas akan menyebabkan
manajer perusahaan salah dalam memahami dan mengambil keputusan sehingga akan
memberikan resiko kepada perusahaan menyimpang dalam pencapaian tujuannya.
Seorang manajer suatu stand koran kecil yang terletak di suatu lobi hotel dapat me-
ngelola usahanya hanya dengan mengawasi segala sesuatu yang dapat dilihatnya se-
perti adanya pembelian barang, penerimaan kas, kondisi dan situasi ruangan serta arus
pembeli. Ketika aktivitas usaha meningkat menjadi sebuah perusahaan besar dengan ra-
tusan ribu pegawai dan dengan lingkup operasi yang semakin luas, seorang manajer akan
menyadari menurunnya kemampuan untuk mengawasi kegiatan perusahaannya secara
fisik dan lebih jauh lagi adalah menurunnya keakurasian informasi yang diperolehnya, ten-
tang keadaan perusahaan dan pada akhirnya dihadapkan kepada resiko penyimpangan
dalam pengambilan keputusan.
40 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

3.1 Data
Data adalah fakta atau Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai in-
apapun yang dapat di- put dala menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk
gunakan sebagai input diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.
dalam menghasilkan Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-
informasi huruf dalam bentuk kata atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk
suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau ti-
ga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data vir-
tual/maya yang merupakan hasil rekayasa komputer.
Dalam suatu perusahaan data bisa merupakan jumlah jam
kerja bagi setiap karyawan di perusahaan tersebut,jumlah penjua-
lan dan lain-lain. Ketika data ini diproses, data tersebut dirubah
menjadi informasi. Sebagai contoh, ketika jam kerja para karya-
wan tersebut dikalikan dengan tarip para karyawan perjamnya,
Hasilnya merupakan penghasilan kotor bagi tiap karyawan dan bi-
la penghasilan kotor tersebut dijumlahkan satu sama lainnya, jum-
lah keseluruhan merupakan jumlah gaji yang harus dibayar oleh
perusahaan. Jumlah gaji yang harus dibayar ini merupakan infor-
masi bagi pemilik perusahaan.

3.2 Informasi
Informasi adalah hasil Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi
pengolahan data yang tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi infor-
memberikan arti dan masi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau
manfaat arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan
informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini
ada tiga hal penting yang harus diperhatikan disini yaitu :
1. Informasi merupakan hasil pengolahan data
2. Memberikan makna atau arti
3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian
Sedangkan Mc Leod mengatakan suatu informasi yang berkua-
litas harus memiliki ciri-ciri :
Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan
melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut mengha-
silkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pa-
da saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak
beberapa jam lagi.
Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai de-
ngan yang dibutuhkan.Kalau kebutuhan informasi ini untuk
suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai de-
ngan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian
yang ada dalam organisasi tersebut.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 41

Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.


Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau
tidak ada data fakturnya.

Gelinas selanjutnya mengusulkan ciri-ciri suatu informasi yang la-


in yang lebih detail dibandingkan dengan apa yang diusulkan oleh
Mc.Leod. Ciri ciri tersebut adalah:

1. Efektifitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan


pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di
dalamnya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang
tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten
dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan
saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan keten-
tuan.

2. Efisiensi artinya informasi dihasilkan melalui penggunaan sum-


ber daya yang optimal.

3. Confidensial artinya memperhatikan proteksi atau perlindu-


ngan terhadap informasi sensitif dari pihak yang tidak berwe-
nang.

4. Integritas artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan


hasil pengolahan data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan
yang berlaku.

5. Ketersediaan artinya informasi yang diperlukan harus selalu


tersedia kapanpun saat diperlukan. Untuk itu diperlukan penga-
manan terhadap sumberdaya informasi.

6. Kepatuhan artinya informasi yang dihasilkan harus patuh ter-


hadap undang-undang atau peraturan pemerintah serta memi-
liki tanggung jawab baik terhadap pihak internal maupun pihak
eksternal organisasi perusahaan.

7. Kebenaran artinya informasi telah disajikan oleh sistem infor-


masi dengan benar dan dapat dipercaya sehingga dapat digu-
nakan oleh manajemen untuk mengoperasikan perusahaan.

3.3 Hubungan Data dan Informasi


Dalam pengembangan sistem informasi orang banyak terjebak
dalam situasi dimana mereka mengumpulkan data terlebih dahulu
tanpa tahu informasi apa yang diperlukan. Melihat masalah ini
tidak berbeda halnya seperti kita mau masak. Apakah kalau kita
mau membuat sesuatu atau memasak kita menyiapkan terlebih
dahulu bahannya tanpa tahu bagaimana cara memasak dan mau
masak apa? Atau sebaliknya? Kita harus tahu dulu bagaimana
42 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

cara memasak dan masakan apa yang kita inginkan saat ini, baru
dicari bahannya. Inilah yang benar.
Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus tahu
informasi apa yang diperlukan selanjutnya kita harus tahu bagai-
mana mengolah suatu data menjadi informasi. Masalah inilah
yang paling penting untuk disadari bahwa menentukan kebutuhan
informasi apa yang harus disajikan bukan pekerjaan yang gam-
pang. Kalau informasi yang diperlukan sudah ditentukan dengan
baik dan tidak ada masalah dibidang pengolahan maka selanjut-
nya kita baru menentukan data apa yang harus disediakan.
Definisi bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data
melahirkan pemikiran lain. Apakah suatu proses pengolahan ha-
nya terjadi satu kali ? bagaimana kalau setelah diproses, diproses
lagi ? apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali te-
tap merupakan informasi atau menjadi data?

Gambar 3.1 Model dasar sistem informasi

Data Proses Informasi

Gambar 3.2 Pengolahan kembali informasi

data Proses Info ?

A Proses Info

A'/ B A‟ : A Sesaat kemudian

Data dan Informasi Dari gambar 3.2 di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada saat
pada saat tertentu ber- tertentu data dan informasi berbeda.Tetapi pada saat yang lain
beda pada saat yang sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada
lain sama pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi ba-
gi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih
lanjut guna menghasilkan informasi. Jadi untuk pembahasan se-
lanjutnya buku ini akan menggunakan istilah data dan informasi
secara bergantian, hanya saja istilah data akan lebih banyak digu-
nakan pada saat pembahasan mengenai komunikasi data, sistem
manajemen data, data modeling sedangkan istilah informasi a-
kan lebih banyak digunakan saat pembahasan sekitar mana-
jemen sebagai pemakai informasi.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 43

3.4 Dari Peristiwa Menjadi Informasi


Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa data ada-
lah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input untuk
menghasilkan informasi. Bagaimana timbulnya suatu fakta dan ba-
gaimana fakta tersebut bisa berubah menjadi data dan selanjut-
nya diolah menjadi informasi dapat dijelaskan dengan gambar di
bawah ini.
Gambar 3.3 Perubahan suatu peristiwa menjadi informasi
Peran Manusia Peran Manusia +Alat
Informasi 1
Peristiwa
(B) Informasi
Peristiwa
Peristiwa Persepsi 1
Persepsi n Informasi n

Resiko
mis Persepsi
Proses
salah keputusan
dan tindakan (A)
Fakta 1 Transaksi 1
Data
Fakta Transaksi Data

Fakta 2 Transaksi n Data

Siklus pada gambar 3.3 diatas penerapannya bisa bervariasi ter-


gantung kepada persepsi dan bagaimana proses pengolahan di-
lakukan. Salah persepsi berakibat salah keputusan dan tindakan.
Disini paling tidak ada tiga kemungkinan langkah yaitu :
Kemungkinan pertama - Informasi hasil pengolahan yang di-
lakukan oleh seseorang diterima kembali oleh orang yang sa-
ma (peristiwa) dan selanjutnya beberapa detik kemudian di-
olah untuk menghasilkan informasi yang lain, sehingga infor-
masi yang dihasilkan sebelumnya sekarang posisinya beru-
bah menjadi data lihat gambar 3.2. Dalam keadaan ini maka
peristiwa yang dimaksudkan di atas adalah peristiwa yang
menggambarkan kejadian pada saat penerimaan informasi.
Kemungkinan kedua adalah peristiwa tertangkap oleh sese-
orang kemudian diberikan kepada orang lain. Orang lain yang
menerima informasi tersebut berdasarkan persepsinya akan
mengalami alur yang sama seperti gambar 3.3 diatas (A).
Kemungkinan ketiga adalah proses pengolahan dlakukan
dengan menggunakan alat selain otak manusia dan pengo-
lahan yang terjadi mungkin terjadi lebih dari satu kali proses
pengolahan. Walaupun demikian, pada akhirnya informasi ha-
sil pengolahan tersebut akan kembali kepada manusia (B).
44 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Manusia merupakan Dilihat dari sudut kualitas informasi seperti yang telah dijelas-
unsur yang sangat do- kan sebelumnya, maka penjelasan diatas menunjukan bahwa pe-
minan dalam mengha- ranan manusia tetap paling dominan dalam suatu proses pengo-
silkan informasi yang lahan data menjadi informasi. Dikatakan dominan karena hanya
berkualitas
bagian kecil peran yang dapat dilakukan oleh alat untuk mengha-
silkan informasi yang berkualitas. Misalnya suatu alat tidak dapat
mengatakan bahwa informasi ini lengkap atau tidak. Alat juga ti-
dak bisa mengatakan bahwa informasi ini relevan atau tidak. Alat
bisa membantu mempercepat dan meningkatkan akurasi suatu
informasi dengan catatan kalau manusia memasukan data de-
ngan benar dan cepat. Apakah data yang dimasukan itu benar
atau tidak, alat tidak memberikan penilaian.
Jadi dalam upaya menghasilkan informasi yang berkualitas
jangan terpaku dan tergantung kepada alat. sehebat apapun alat
yang digunakan bila tidak melihat unsur manusianya maka infor-
masi yang berkualitas sulit untuk diperoleh. Untuk lebih memaha-
mi hal ini, berdasarkan kepada siklus diatas maka pada bagian
selanjutnya akan dibahas bagaimana terjadinya proses pemakna-
an terhadap peristiwa yang menjadi dasar terjadinya suatu fakta.

3.4.1. Fakta dan persepsi


Bagaimana makna atau arti muncul terhadap suatu data, banyak
faktor-faktor yang mempengaruhinya, akan tetapi faktor utama
yang mempengaruhi setiap data yang diterima adalah persepsi
seseorang terhadap data tersebut.
Matlin (1994,26) mengatakan persepsi sebagai sebuah pro-
ses yang menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk me-
ngumpulkan rangsangan (stimuli) dan memberikan makna/fakta
terhadap rangsangan tersebut. Dua hal penting yang mempenga-
ruhi persepsi adalah pengenalan pola (Pattern recognition) dan
perhatian (Attention).

Gambar 3.4 Persepsi dipengaruhi oleh perhatian dan pengenalan


pola

Perhatian Persepsi Pengenalan Pola

Sedangkan Robbins melihat persepsi ini dari beberapa sudut


seperti pemersepsi (subjek) ,target atau objek yang dipersepsikan
serta situasi kondisi dimana persepsi tersebut dilakukan. Faktor
faktor yang mempengaruhi subjek meliputi pengenalan pola (pe-
ngetahuan sebelumnya) serta perhatian. Perhatian sendiri dipe-
ngaruhi oleh sikap, motivasi, minat atau keinginan dan harapan.
Sedangkan objek yang dipersepsikan dipengaruhi oleh gerakan,
bunyi, latar belakang, kedekatan baru tidaknya objek bagi subjek.
Sedangkan situasi dipengaruhi oleh waktu,keadaan dan keadaan
sosial.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 45

3.4.2. Pengenalan Pola


Pengenalan pola merupakan aktivitas pengidentifikasian susunan Pengenalan Pola meli-
komplek dari berbagai rangsangan yang diterima oleh indra se- puti aktivitas pengiden-
perti hurup alphabet, raut muka, dan suasana yang kompleks. tifikasian susunan yang
komplek dari berbagai
Gambar 3.5 Beberapa pola hurup A yang merangsang indra macam rangsangan
yang diterima oleh

A A A A A
indra
A A A A

Pengenalan seseorang terhadap hurup A diatas tergantung ke-


pada frekuensi orang tersebut melihatnya. Ketika seseorang (ka-
takanlah anak kelas satu SD) pertama kali melihat hurup A, maka
hurup A yang pertama kali dilihatnya akan disimpan dalam ingat-
annya. Hurup A yang tersimpan dalam ingatannya tersebut masih
belum sempurna sehingga kalau anak itu menemukannya lagi dia
masih belum bisa mengingat hurup apa itu. Kalau kita kenalkan
lagi hurup A tersebut, maka anak tersebut akan memasukannya
kembali hurup A tersebut kedalam ingatannya maka hurup A yang
ada diingatannya akan semakin jelas. Sehingga bisa dikatakan
makin sering seseorang melihat salah satu hurup diatas maka
orang tersebut akan makin mengenal hurup tersebut, dan apa bila
ini berlangsung dalam waktu yang lama maka pengenalan ter-
hadap hurup tersebut akan semakin baik. Karena itu informasi
sebaiknya disajikan dengan menggunakan hurup yang tidak sulit
untuk dikenali secara mendetail. Dari contoh diatas hurup yang
kesatu dan kedua dari kanan akan lebih sulit dikenali secara
detail dibandingkan dengan hurup yang pertama dari kiri.
Salah satu contoh lagi dalam pengenalan pola ini adalah pe-
ngenalan pola raut muka yang bisa memberikan makna yang ber-
beda seperti digambarkan pada gambar 3.5 dibawah ini

Gambar 3.6 Beberapa pola raut muka yang berbeda beda


46 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Contoh lainnya dalam pengenalan pola adalah pengenalan ter-


hadap suasana (situasi) yang komplek. Contoh ini menggambar-
kan bagaimana seseorang bisa mengenali berbagai macam rang-
sangan yang datang pada saat yang bersamaan terhadap indra
yang berbeda. Misalnya seseorang yang sedang menerima rang-
sangan dari tulisan-tulisan yang ada dibuku (membaca) pada saat
yang sama indra yang lainnya menerima pula rangsangan dari
suara tertentu yang mungkin kurang dikenalnya dan udara yang
panas atau dingin merangsang pula tubuhnya disamping tercium
baunya ruangan yang telah lama tidak dibersihkan. Suasana yang
komplek biasanya lebih cenderung digambarkan sebagai suasa-
na yang tidak begitu dikenal oleh indra sehingga dirasakan sangat
komplek. Tingkat kekomplekan akan menurun pada saat suasana
tersebut sudah dikenal dengan baik.
Gambar 3.7 Pengenalan pola

Pola yang ?
dikenal = Dunia nyata

Pengenalan terhadap Pengenalan terhadap suatu rangsangan tidak dapat berlang-


rangsangan tidak dapat sung secara spontan. Pengenalan ini melalui suatu proses lati-
berlangsung secara han. Apabila latihan pengenalan terhadap suatu rangsangan ter-
spontan tentu sering dilakukan maka kualitas pengenalan terhadap rang-
sangan tersebut makin lama akan makin baik atau jelas. Berikut
gambaran yang memberikan analogi bagaimana proses pening-
katan kualitas pengenalan terhadap objek berlangsung:

Gambar 3.8 Proses peningkatan kualitas pengenalan

Rangkaian gambar diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya ti-


dak mungkin bagi seseorang secara langsung dapat mengenali
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 47

objek dengan jelas. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas se-


perti pada gambar paling kanan seseorang harus secara terus
menerus berusaha mengenali objek tersebut tersebut. Semakin
dekat objek dengan subjek maka akan semakin cepat pengenalan
terjadi. Pengenalan terhadap objek diatas juga dipengaruhi oleh
latar belang objek. Semaik jelas semakin mudah dikenali.
Walaupun seseorang telah berusaha mengenali suatu objek
atau pola sehingga orang tersebut mendapatkan gambaran yang
jelas tentang objek tersebut, pengenalan terhadap suatu objek bi-
sa terjadi dilakukan pada sudut pandang yang berbeda, dan tidak
ada bagian/organ dalam otak manusia yang mengatakan bahwa
kita telah melihat dari sudut pandang tertentu yang mungkin salah
seperti ditunjukkan pada gambar 3.9 dibawah ini.
Hanya dengan upaya pengenalan secara menyeluruh dan
berulang-ulang baik melalui latihan atau apapun namanya sese-
orang bisa mengenali dirinya sendiri bahwa dia melihat dari sudut
pandang yang mana, dan juga bisa mengenali apakah yang dil-
ihatnya salah atau benar. Dari sisi ini bisa dikatakan bahwa be-
nar atau salahnya suatu hal ditentukan oleh pengetahuan yang
dimiliki oleh seseorang
Kalau pengenalan terhadap sesuatu diberikan kepada sese-
orang yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap
sesuatu tersebut maka benar atau salahnya suatu objek akan sa-
ngat bias, sehingga apabila dikaitkan dengan keputusan yang di-
ambil, maka keputusan tersebut akan sangat bias dan pada ak-
hirnya akan terjadi kesalahan pengambilan keputusan.

Gambar 3.9 Pemahaman yang berbeda terhadap suatu objek


yang sama karena sudut pandang yang berbeda
48 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar diatas menunjukan bahwa kita melihat suatu objek


yang telah kita ketahui dari sudut yang berbeda. Dalam kehidu-
pan kita, kita sering pula melihat sesuatu dari sudut yang berbeda
untuk suatu objek yang belum diketahui. Seperti ilustrasi yang
ditunjukan pada gambar 3.10 dibawah ini, bagi mereka yang me-
lihat dari sudut yang benar maka kebenaran itu akan dengan
cepat muncul. Akan tetapi seringkali kita tidak menyadari apakah
kita melihat dari sudut pandang yang benar atau salah? Coba kita
lihat perubahan persepsi dengan melihat gambar dibawah ini satu
per satu dimana masing-masing gambar menunjukan sudut pan-
dang yang berbeda. Apakah persepsi yang kita dapatkan dari
gambar kiri atas?. Selanjutnya coba lihat gambar kanan atas,
apakah persepsi kita berubah? Langkah selanjutnya coba lihat
gambar kiri bawah, apakah terjadi perubahan persepsi kembali?
Akhirnya coba kita lihat gambar kanan bawah, persepsi apa yang
anda dapatkan?. Gambar apa yang anda dapatkan. Apakah an-
da menemukan gambar anjing?. Ilustrasi yang diberikan ini men-
coba memberi gambaran kepada kita bahwa mendapatkan per-
sepsi yang benar tentang suatu objek itu cukup sulit karena suatu
pola dari objek akan dikenali kalau kita telah memiliki pengetahu-
an sebelumnya.

Gambar 3.10 perubahan persepsi karena latar belakang objek


berubah
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 49

3.4.3. Perhatian (Attention)


Perhatian sering disebut juga sebagai konsentrasi dimana sese- Perhatian adalah upa-
orang berusaha menghilangkan rangsangan lain. Istilah yang u- ya seseorang untuk
mum dipakai untuk mendefinisikan perhatian adalah konsentrasi menghilangkan
aktivitas mental. Perhatian dapat dibagi kedalam dua kelompok, rangsangan lain
yaitu perhatian yang terpecah atau terbagi (Divided attention) dan
kelompok perhatian terpilih atau konsentrasi (Selective Attention).
Dua macam perhatian
Perhatian yang terpecah adalah perhatian yang dilakukan o-
leh seseorang terhadap beberapa objek yang berbeda pada saat - Perhatian yang terpe-
yang sama. Karena pada saat yang sama harus memperhatikan cah
beberapa objek yang berbeda maka pemahaman seseorang atas - Perhatian yang terpi-
objek –objek tersebut tidak akan sempurna. lih (konsentrasi)
Perhatian terpilih adalah perhatian yang dilakukan oleh sese-
orang yang hanya difokuskan terhadap satu objek saja. Karena
pada satu saat hanya memperhatikan satu objek saja maka pe-
mahaman seseorang atas objek yang diperhatikannya akan jauh
lebih sempurna. Beberapa faktor yang dianggap dapat mempe-
ngaruhi perhatian seseorang seperti motivasi, minat atau keingi-
nan dan harapan.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa pengenalan pola dan per-
hatian akan sangat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
rangsangan yang diterimanya disamping situasi dimana persepsi
itu dilakukan. Walaupun demikian, seringkali rangsangan yang
muncul memberikan persepsi ganda atau lebih dan kembali lagi
tidak ada jawaban persepsi mana yang benar dibandingkan de-
ngan yang lainnya. Seperti dicontohkan pada gambar 3.11 diba-
wah ini, apakah itu gambar nenek sihir atau seorang gadis? Disini
jawabannya bisa gambar seorang nenek sihir atau seorang ga-
dis, tidak adanya jawaban yang benar ataupun salah terhadap
dua persepsi tersebut.

Gambar 3.11 Persepsi ganda Gambar 3.12 Multi persepsi

Sedangkan dengan melihat gambar 3.12 diatas seseorang bi-


sa memberikan banyak persepsi, ada yang mengatakan dua bu-
ah segitiga yang ditumpuk atau gambar bintang yang dikelilingi
50 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

oleh 70% lingkaran, dan mungkin persepsi lainnya yang kira kira
sesuai dengan pikirannnya .
Fakta yang muncul ter- Dari uraian diatas kiranya jelas bahwa fakta yang muncul ter-
gantung kepada per- gantung kepada persepsi yang kita miliki terhadap suatu peris-
sepsi yang dimiliki ter- tiwa. Seandainya fakta tersebut sudah kita terima maka selan-
hadap suatu peristiwa
jutnya kita akan menyeleksi fakta tersebut apakah ada kaitannya
dengan kepentingan kita atau perusahaan? Kalau ada kaitannya
Transaksi adalah fakta dengan kepentingan perusahaan maka fakta tersebut akan men-
yang ada kaitannya de- jadi transaksi. Transaksi yang terjadi kemudian dimasukan keda-
ngan kepentingan se-
seorang/perusahaan
lam suatu formulir (Dokumen yang belum diisi data) sehingga
transaksi yang terjadi akan termuat dalam suatu dokumen dan ini-
lah yang akan menjadi data untuk diolah lebih lanjut menghasil-
kan informasi.
Informasi yang dihasilkan mungkin dibaca lagi oleh sese-
orang atau diolah lebih lanjut selama beberapa kali pengolahan
dan akhirnya tetap akan kembali kepada seseorang dan kembali
dianggap sebagai suatu peristiwa, dan peristiwa tersebut akan di-
persepsikan sehingga didapatkan suatu fakta dan akhirnya diolah
kembali menjadi informasi, demikian hal ini terjadi secara terus
menerus.

3.5 Proses Pengambilan Keputusan


Proses pengambilan keputusan secara terus menerus diteliti oleh
berbagai disiplin ilmu, khususnya disiplin psikologi dan kecerda-
san buatan. Ahli psikologi tertarik dalam mempelajari bagaimana
manusia membuat keputusan. Bagi mereka proses pengambilan
keputusan merupakan bagian dari kegiatan otak manusia dan
kognitif. Ilmuwan lain yang mempelajari kecerdasan buatan lebih
tertarik untuk meniru perilaku manusia melalui pemrograman
komputer. Mereka mencoba membuat mesin yang akan meniru-
kan reaksi manusia terhadap berbagai rangsangan, seperti ber-
main catur. Bagi kedua ilmuwan pembuatan model pengambilan
keputusan oleh manusia sangatlah penting.

3.5.1. Model Simon


Tiga tahap proses pe- Simon dianggap sebagai pioner dalam mengembangkan model
ngambilan keputusan pengambilan keputusan manusia yang dilakukannya pada tahun
manusia. 1960-an bersama-sama dengan A. Newell. Keduanya pada tahun
- Kecerdasan 1972 mengembangkan model dasar pengambilan keputusan ma-
- Perancangan nusia yang terdiri dari tiga tahap, yaitu:
- Pemilihan
 Kecerdasan (Intelligence)
 Perancangan (Design)
 Pemilihan (Choice)
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 51

Kecerdasan - Sebelum keputusan dibuat, pembuat keputu- Kecerdasan adalah ke-


san harus menyadari perlunya membuat keputusan. Umum- mampuan untuk me-
nya orang mengatakan bahwa ada dua alasan yang menjadi nyadari atau menemu-
pemicu pengambilan keputusan, yaitu: karena munculnya kan sesuatu, misalnya
masalah
masalah dan menemukan peluang.
Munculnya masalah maksudnya munculnya sesuatu pe-
nyimpangan dari apa yang telah ditentukan. Misalnya mana-
ger perusahaan industri menemukan adanya penurunan da-
lam penjualan.
Menemukan peluang maksudnya menemukan beberapa
peluang yang dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya.
Sebagai contoh manajer perusahaan industri percaya bahwa
perubahan dalam perilaku konsumen atau kemiskinan men-
dorong diperkenalkannya produk baru.

Perancangan - Selama tahap perancangan pengambil kepu- Perancangan adalah


tusan bersama dengan staff yang membantu membuat out- kemampuan untuk
line beberapa alternatif pemecahan masalah yang isinya ter- membuat beberapa al-
diri dari beberapa tindakan yang harus dilaksanakan. Alter- ternatif pemecahan ma-
natif pemecahan ini biasanya menggunakan teknik peran- salah
cangan secara quantitatif yang umum digunakan dalam ilmu
manajemen dan analisis sistem. Setiap alternatif pemecahan
masalah diuji berdasarkan kriteria berikut: Apakah secara tek-
nik dan teknologi mungkin dilakukan?, apakah bertentangan
dengan undang-undang atau kebiasaan umum?, apakah ini
tidak ada masalah dilihat dari sudut anggaran dan waktu?,
apakah yang akan dihasilkan? Apakah unit-unit organisasi
terpengaruh dengan alternatif yang akan dimiliki atau dijalan-
kan tersebut?

Gambar 3.13 Proses pengambilan keputusan manusia

Intelligence
(Kecerdasan)

Tidak cukup data


Design
(Perancangan)

Choice
(Pemilihan)
Solusi yang kurang memuaskan

Alaternatif-alternatif solusi yang diberikan kemudian die-


valuasi agar memberikan kesempatan kepada pengambil ke-
putusan menilai baik buruknya masing-masing alternatif ter-
52 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

sebut. Sebagai contoh kasus adalah ketika terjadi penurunan


penjualan. Salah satu pemecahan masalah yang mungkin
adalah membuat merk baru atau mengintensifkan pemasaran
melalui iklan dan menyewa salesman yang handal. Bila data
yang ada dirasakan tidak mencukupi untuk mengambil kepu-
tusan, pengambil keputusan akan kembali ke tahap awal (ke-
cerdasan) sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, karena
itu proses pengambilan keputusan sifatnya berulang-ulang
(iteratif) bukan berurutan (Sequential).

Pemilihan adalah ke- Pemilihan - Pada tahap pemilihan pengambil keputusan di-
mampuan untuk memilih hadapkan pada berbagai alternatif dimana salah satu alter-
dan berbagai alternatif natif tersebut harus dipilih dan menjadi keputusan formal de-
pengambilan keputusan
yang dapat diambil
ngan konsekuensi dilakukannya suatu tindakan. Pemilihan ini
kelihatannya mudah tapi sebenarnya sulit karena beberapa
hal:
 Banyak pilihan (Multi preference) - Dalam kebanyakan
kasus, output yang dihasilkan tidak diukur dengan satu
variable (satu dimensi). Tapi melalui beberapa variable
dan tidak semuanya dapat diperbandingkan seperti mem-
bandingkan apakah lebih baik sejahtera tapi sakit-sakitan
atau miskin tapi cantik.

 Ketidakpastian (Uncertainty) - Dalam beberapa hal apa


yang dihasilkan itu tidak pasti dan kita harus menentukan
kemungkinannya dengan berbagai hasil yang berbeda.

 Konflik kepentingan (Conflicting Interest) - seperti di-


jelaskan pada bab sebelumnya organisasi terdiri dari ber-
bagai kelompok dan individu, diantara mereka memiliki
keahlian, tingkatan pilihan,ambisi dan pertimbangan yang
berbeda. Ini sepertinya bahwa setiap keputusan hanya
berhubungan dengan bagian dari keputusan. Sebagai
contoh keputusan untuk memperkenalkan produk baru
mungkin akan menyulitkan beberapa salesman paling ti-
dak untuk jangka waktu yang pendek sampai dengan pro-
duk baru tersebut dapat diterima oleh konsumen. Akan
tetapi keputusan seperti itu akan meningkatkan moral dan
produktivitas dari bagian produksi dan menguntungkan
perusahaan dalam jangka panjang. Pengambil keputusan
harus mempertimbangkan akibat-akibat dari keputusan
sebelum keputusan diambil.

 Pengendalian (Control) - Faktor utama dalam memilih


diantara berbagai alternatif adalah kemampuan untuk
menjaga setiap keputusan yang dipilih. Pengambil kepu-
tusan harus menilai hal-hal berikut ini: Apakah informasi
cukup untuk menindaklanjuti dan mengawasi rencana ba-
ru? Apakah cadangan cukup untuk menanggulangi kega-
galan. Apakah keputusan dapat diulangi.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 53

 Tim Pembuat keputusan - Dalam suatu organisasi lebih


banyak keputusan yang dibuat oleh suatu tim daripada
oleh individu. Secara alamiah memilih keputusan yang
dapat memuaskan semua pihak adalah sulit.
Model simon selain dapat digunakan untuk menggambarkan
keputusan jangka pendek dan cepat, seperti memilih perjalanan
saat bekerja, juga dapat digunakan dalam menyusun strategi ke-
putusan jangka panjang seperti pengembangan produk baru.
Yang menjadi perbedaan disini hanyalah kedalaman dan lamanya
setiap tahapan.

3.5.2. Informasi dan Pengambilan Keputusan


Informasi pada tahap kecerdasan - Tahap kecerdasan ber-
fungsi mendapatkan pengetahuan tentang apa yang terjadi
didalam dan diluar perusahaan. Pengetahuan dapat men-
deteksi apakah ada masalah atau kesempatan. Informasi pa-
da tahap ini harus teranalisa, terintegrasi, dan terformat de-
ngan baik. Sebagai contoh adalah laporan penjualan per
periode yang disusun perdaerah.
Informasi pada tahap perancangan - Pada tahap ini dia-
sumsikan bahwa semua data yang relevan dan dapat diakses
tersedia untuk dianalisis, informasi yang diperlukan pada ta-
hap ini misalnya model statistik seperti regresi dan analisa
varian, model reset operasi seperti program linier
Informasi pada tahap pemilihan - Ada tiga tipe informasi
yang harus disajikan yaitu :
 Berbagai pemecahan yang disarankan
 Berbagai skenario dan hasil yang akan diperoleh sebagai
akibat dari tindakan yang dilakukan
 Informasi timbal balik untuk memonitor implementasi dari
keputusan yang diambil
Gambar 3.14 Informasi dan tahap proses pengambilan keputusan
Tahap
Proses Pengambilan Keputusan Informasi Yang Diperlukan
Intelligence  Laporan status
(Kecerdasan)  Laporan trend
 Hasil Pencarian saat itu

Design
(Perancangan)  Model dan alat analisa

 Alternatif pe-mecahan
Choice  Berbagai Ske-nario
(Pemilihan)  Feedback
54 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

3.5.3. Informasi dan Tingkatan Manajemen


Informasi yang diterima Informasi yang diterima oleh seorang manager suatu perusahaan
oleh manajer harus rele- harus relevan dengan apa yang harus dilakukannya. Jadi relevan
van dengan apa yang
harus dilakukannya
sangat subjektif dan relatif, artinya informasi dikatakan relevan
kalau informasi yang diterima sesuai dengan yang dibutuhkan se-
dangkan kita tahu bahwa kebutuhan informasi didalam suatu pe-
rusahaan sangat beragam. Agar supaya informasi itu relavan kita
terlebih dahulu harus tahu bentuk informasi bagaimana yang ha-
rus kita sampaikan kepada pemakai informa-si, dalam hal ini mi-
salnya manajemen perusahaan tadi, dan dari mana informasi ter-
sebut berasal. Gambar 3.15 berikut ini memberikan gambaran
bentuk dan sumber informasi yang diperlukan oleh manajemen
diberbagai tingkatan.
Setelah tahu bentuk dan sumber informasi, hal lainnya yang
perlu diketahui agar tingkat relevansi dari informasi yang dihasil-
kan tinggi kita harus tahu untuk siapa dan apa yang menjadi tu-
gas penerima informasi, apa permasalahan yang dihadapinya, in-
formasi bagaimana yang akan diperlukan sehingga bisa mem-
bantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Untuk mendapat-
kan pemahaman ini kita harus mengetahui struktur organisasi
suatu perusahaan dan uraian tugasnya. Dari sini kita bisa menya-
jikan informasi yang sesuai atau relevan dengan tingkatan mana-
jemen dan wewenang serta tanggung jawabnya.

Gambar 3.15 Informasi dan jenjang manajemen


Sumber informasi

Tingkat Perencanaan strategis Lingkungan

Tingkat pengendalian manajemen


Intern
Tingkat pengendalian operasional

Bentuk informasi

Tingkat perencanaan strategis Ringkas

Tingkat pengendalian manajemen

Tingkat pengendalian operasional Rinci

Relevansi saja tidak cukup untuk meningkatkan kualitas infor-


masi sehingga nilai informasi tinggi. Hal lainnnya yang harus di-
perhatikan adalah masalah kelengkapan informasi. Informasi
yang disajikan harus lengkap, dan yang tahu informasi itu lengkap
atau tidak adalah pemakai informasi. Disini kita harus menanya-
kan kepada pemakai informasi sejauh mana kriteria lengkap me-
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 55

nurut mereka. Karena mungkin saja menurut kita lengkap menu-


rut mereka belum atau sebaliknya.
Bila dua hal tadi sudah dipenuhi maka kualitas informasi me-
ningkat dan nilainyapun juga meningkat. Untuk lebih memper-
tinggi kualitas maka kita coba perhatikan masalah ketepatan wak-
tu. Ketepatan waktu maksudnya adalah informasi harus tersedia
pada saat informasi tersebut di perlukan. Untuk mendapatkan hal
ini tidaklah mudah, kita harus merancang sistem komputer atau
sistem jaringan yang baik yang ditunjang dengan sistem mana-
jemen database yang handal.
Yang terakhir yang harus kita perhatikan agar kualitas serta
nilai informasi tinggi adalah masalah keakurasian dari informasi
yang disajikan. Kita mengatakan informasi ini akurat bila setelah
diuji oleh dua orang atau lebih informasi tersebut menunjukan ha-
sil yang sama. Faktor utama penyebab rendahnya tingkat keaku-
rasian adalah faktor manusia, oleh karena itu untuk meningkatkan
keakurasian dan kecepatan pengolahan data, pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan komputer. Jadi disini jelaslah ki-
ranya nilai suatu informasi tergantung kepada kualitas dari infor-
masi yang disajikan.

3.6 Definisi Sistem Informasi


Bab ke dua dalam buku ini mendefinisikan sistem sebagai kum- Sistem informasi ada-
pulan/group dari subsistem/bagian/komponen apapun baik phisik lah kumpulan dari sub-
ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan sub sistem baik phisik
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Se- maupun non phisik yang
dangkan informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data saling berhubungan satu
yang berarti dan bermanfaat. Jadi dari kedua definisi ini kita dapat sama dan bekerja sama
secara harmonis untuk
menarik satu definisi baru dari sistem informasi sebagai kumpulan mencapai satu tujuan
dari subsistem apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling yaitu mengolah data
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis menjadi informasi yang
untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi infor- berguna
masi yang berarti dan berguna.
Definisi diatas terbuka untuk dikembangkan atau disusun da- Sistem informasi menu-
lam kalimat atau format yang lain akan tetapi inti dasarnya akan rut Laudon merupakan
sama. Seperti definisi yang dikemukakan oleh Laudon dalam bu- komponen-komponen
kunya ‘Management Information Systems: New approaches to Or- yang saling berhubung-
ganization & Technology’ mengatakan bahwa sistem informasi an dan bekerja sama un-
merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan tuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan
bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
dan menyebarkan infor-
mendistribusikan informasi tersebut untuk mendukung proses pe- masi untuk mendukung
ngambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian. pengambilan keputusan,
Definisi ini pada dasarnya sama dengan definisi diatas akan koordinasi, pengenda-
tetapi Laudon seperti penulis barat lainnya mengutip secara per- lian, dan untuk membe-
sis definisi yang pernah dibuat oleh penulis lain merupakan tinda- rikan gambaran aktivitas
kan yang tidak populer. Penulis barat biasanya membuat definisi didalam perusahaan
dalam format yang lain ditambah dengan sumber dari beberapa
literatur tetapi dengan tujuan yang sama. Membuat format yang
56 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

lain biasanya dilakukan dengan memperluas bagian tertentu dari


suatu definisi yang mungkin pernah mereka baca sebelumnya.
Sistem informasi menu- Seperti halnya definisi sistem informasi yang dikemukakan
rut McKeown merupa- oleh McKeown dalam bukunya ‘Management Information Sys-
kan gabungan dari kom- tems: Managing with Computers’ menyatakan bahwa sistem infor-
puter dan user yang me-
ngelola perubahan data
masi merupakan gabungan dari komputer dan user yang menge-
menjadi informasi serta lola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan
menyimpan data dan in- informasi tersebut. Sedangkan Whitten dan kawan-kawan menya-
formasi tersebut takan bahwa sistem informasi merupakan susunan dari orang-
orang, kegiatan, data, jaringan (Network), dan teknologi yang diin-
tegrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan
memperbaiki operasi sehari-hari perusahaan serta untuk meme-
nuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan mau
pun pemecahan masalah para manajer. Dari keempat contoh de-
finisi diatas kelihatannya kurang tepat kalau kita mengatakan bel-
um ada definisi yang pasti tentang sistem informasi. Definisi yang
sama persis sulit diperoleh dalam literatur barat, penulis barat
umumnya terbiasa menulis sesuatu dengan tujuan yang sama ta-
pi cara yang berbeda kecuali menjiplak. Kondisi ini juga meng-
gambarkan salah satu pendekatan sistem berupa pencapaian tu-
juan yang sama dengan cara yang berbeda.

3.7 Alat Pengolah Dalam Sistem Informasi


Sistem informasi yang Sistem informasi yang pertama muncul didunia adalah sistem in-
pertama ada didunia formasi ciptaan tuhan (sering kita menyebutnya alamiah). Sistem
adalah sistem informasi Informasi ini (hampir pasti) terjadi disemua makhluk ciptaan tuhan
ciptaan tuhan seperti burung mengeluarkan suara tertentu sebagai tanda me-
manggil lawan jenisnya, hewan lainnya mungkin mengeluarkan
Sistem informasi yang bau tertentu. Pada kehidupan manusia pun sebelumnya sudah
berpusat diotak manu- ada sistem informasi yang berpusat diotak manusia yang dikenal
sia dikenal sebagai
kognisi
sebagai 'kognisi' (Cognitive). Materi ini dibahas lebih mendetail di
dibidang psikologi dan kecerdasan buatan (Artificial intelegence).
Karena itu didalam menyusun urutan daftar alat pengolah suatu
sistem informasi, susunannya diawali dengan otak sebagai alat
Bekerja itu pada dasar- pengolah pertama yang digunakan oleh manusia, seperti yang
nya adalah melakukan terlihat pada gambar berikut ini :
sesuatu berdasarkan in-
formasi yang masuk dan
persepsi yang dimiliki Gambar 3.16 Alat-alat pengolah dalam sistem informasi
tentang informasi terse-
but Proses
Data Informasi
Alat pemroses/pengolah data:
 Otak (utama)
 Manual (bantuan)
 Mekanik (bantuan)
 Elektrik (bantuan)
 Elektronik (bantuan)
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 57

3.7.1. Otak
Manusia dalam otaknya memiliki dua macam memori, yaitu me- Otak manusia memiliki
mori jangka panjang dan jangka pendek. Maltin mengatakan me- dua macam memori ya-
mori jangka pendek adalah memori yang kita gunakan saat kita itu memori jangka pan-
bekerja atau berdiskusi sedangkan memori jangka panjang digu- jang dan memori jangka
nakan sebagai tempat untuk mengingat dalam jangka waktu yang pendek
lama. Memori jangka pendek hanya mampu mengingat kurang
dari 13 detik sedangkan memori jangka panjang mampu mengi-
ngat jauh lebih lama. Rangsangan yang masuk melalui memori
jangka pendek akan diteruskan ke memori jangka panjang tergan-
tung kepada persepsi yang muncul.
Winograd dan flores dalam bukunya 'Computer and Cogni-
tion' menyatakan bahwa bekerja itu pada dasarnya adalah mela-
kukan sesuatu berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi
yang dimiliki tentang informasi tersebut. Jadi dalam setiap akti-
vitas manusia mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu tergantung kepada informasi yang mampu di-
terima oleh otaknya (tidak semua peristiwa mampu diterima oleh
manusia) dan persepsi yang muncul tentang informasi tersebut
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
Sebagai contoh komunikasi yang terjadi diantara dua orang
atau lebih bisa berjalan karena sistem informasi yang dimiliki oleh
orang-orang tersebut berjalan dengan baik. Kalau sistem informa-
sinya tidak berjalan dengan baik karena ada gangguan dari alat
pengolahnya maka sistem informasipun tidak akan berjalan se-
bagaimana mestinya. Kalau sistem informasinya tidak bisa ber-
jalan dengan baik maka aktivitas yang dilakukan oleh orang terse-
but juga tidak akan baik, karena itu sesuai dengan apa yang di-
utarakan oleh Winograd dan Flores bahwa suatu aktivitas pada
dasarnya melakukan sesuatu berdasarkan informasi yang diteri-
ma (dari suatu peristiwa) dan persepsi yang muncul (kemampuan
kognisi) terhadap informasi tersebut.

Gambar 3.17 Sistem Informasi dengan otak sebagai pengolah

Gambar 3.17 diatas menunjukan berbagai aktivitas dimana otak


manusia sangat berperan dalam mengolah rangsangan yang ter-
tangkap oleh indranya. Mengolah rangsangan/menginterpretasikan
/mempersepsikan akan menghasilkan suatu fakta.
58 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Berdasarkan fakta yang muncul dalam pikirannya itulah manusia


melaku-kan suatu tindakan. Inilah gambaran bagaimana sistem
informasi yang ada dalam setiap diri umat manusia yang secara
alamiah sudah ada sejak manusia diciptakan. Sistem informasi
berbasis kepada otak manusia (kognisi) ini merupakan sistem
informasi yang paling sempurna yang ada didunia ini.

3.7.2. Manual
Kebutuhan umat manusia dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya didalam suatu lingkungan tertentu menuntut umat ma-
nusia untuk mampu mengingat lebih dari kemampuan otaknya.
Karena itu sejak jaman dahulu umat manusia berusaha mencari
alat bantu yang mampu menambah kemampuannya untuk meng-
ingat. Kemampuan mengingat pada waktu itu lebih banyak diper-
lukan untuk mengingat masalah jumlah. Upaya yang muncul saat
itu adalah membuat lambang-lambang yang mencerminkan jum-
lah sesuatu yang dimilikinya. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.18 Alat untuk mengingat pada jaman primitif

Gambar 3.18 yang sebelah kiri menunjukan bagaimana umat ma-


nusia saat itu mencoba mengingat hewan yang mungkin dimili-
kinya. Sedangkan pada gambar yang disebelah kanan menun-
jukan bagaimana upaya mereka untuk mengingat jumlah dari apa
yang dimilikinya.
Alat pengolah manu- Perubahan peradaban dan kebutuhan menuntut mereka un-
al ditandai dengan tuk menciptakan alat-alat baru yang dapat digunakan selain untuk
penggunaan pena dan mengolah data juga untuk mengingat, sehingga akhirnya mereka
tinta. menemukan alat tulis menulis yang sangat modern saat itu se-
perti Abacus (Shiphoa) dan yang sampai saat ini masih kita pakai,
yaitu 'pen dan ink' dengan berbagai variasi produknya seperti ball
point, Pulpen dan lain sebagainya.
Walaupun saat itu budaya manusia telah menemukan „pen
dan ink‟ untuk membantu mengingat sesuatu akan tetapi jangan
lupa peran otak manusia tetap sangat dominan untuk memahami
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 59

bagaimana harus menulis, membaca tulisan dan menginterpreta-


sikan apa yang ditulis. Contoh berikut ini menggambarkan suatu
alat bantu manusia dalam mengingat dan mengolah apa yang di-
ingatnya yang kita kenal sebagai alat manual. Alat ini memiliki na-
ma yang berbeda bagi orang barat dan orang timur. Dibarat na-
manya Abacus sedang ditimur namanya Shiphoa.

Gambar 3.19 Abacus (Shiphoa), Pen dan Ink sebagai alat bantu
mengolah dan mengingat

3.7.3. Mekanik
Seperti halnya alat bantu pengolah manual, munculnya alat bantu Mekanik memberikan
pengolahan mekanik pun didesak oleh kebutuhan. Kebutuhan hasil pengolahan yang
yang muncul saat itu diantaranya adalah perlu adanya alat yang lebih cepat, lebih rapih
bisa menghasilkan suatu tulisan dengan lebih cepat, lebih rapih. dan sama/standar
Ada dua macam alat mekanik yang membantu otak manusia da-
lam menghasilkan suatu informasi saat itu yaitu mesin tik dan
mesin penjumlah. Hasil dari pengolahan tersebut kemudian disim-
pan di dalam filling kabinet seperti terlihat gambar dibawah ini.

Gambar 3.20 Alat bantu pengolah mekanik dan pengingat

3.7.4. Elektrik
Dilihat dari bentuk alatnya peralatan elektrik tidak jauh berbeda
dengan peralatan mekanik yang membedakan antara peralatan
mekanik dan elektrik adalah masalah tenaga penggeraknya. Per-
alatan mekanik digerakan oleh manusia sedangkan peralatan
elektrik digerakan oleh listrik. Penggunaan listrik disini dimaksud-
kan agar peralatan tersebut bisa bekerja jauh lebih baik misalnya
lebih cepat, lebih seragam dan tidak banyak menimbulkan kebi-
60 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

singan suara. Pada masa ini mulai berkembang juga peralatan


komunikasi sehingga data atau informasi dapat disampaikan dari
satu lokasi kelokasi lain melalui sinyal listrik seperti telegraph dan
sinyal suara seperti telpon. Beberapa contoh peralatan elektrik
adalah seperti gambar 3.21 dibawah ini

Gambar 3.21 Alat bantu pengolah data dan komunikasi data se-
cara elektrik

3.7.5. Elektronik
Elektronik memberikan Umat manusia tidak pernah puas dalam hidupnya, perkembangan
kecepatan dan efisiensi peralatan yang bisa membantu otak manusia mengolah data te-
pengolahan rus berkembang. Setelah ditemukannya peralatan listrik perkem-
bangan selanjutnya dalam peradaban umat manusia adalah de-
ngan ditemukannya peralatan elektronik. Peralatan ini bekerja ja-
uh lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan peralatan elek-
trik. Pengolahan data yang menggunakan peralatan elektronik di-
kenal dengan elektronik data prosesing. Gambar 3.22 berikut ini
menggambarkan bagaimana perkembangan peralatan tersebut.

Gambar 3.22 Perkembangan peralatan elektronik/komputer

Harvard Mark I (1930) Komputer IAS (1945)


Komputer UNIVAC
4. Komputer pribadi (PC)

UNIVAC Komputer Pribadi (PC)


BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 61

Gambar 3.22 Perkembangan peralatan elektronik/komputer (lanjutan)

NoteBook Komputer Pribadi/Desktop/PC Layar datar

Palmtop - Personal Digital Assistance (PDA) & Telpon - Komputer Tablet

3.8 Komponen Sistem Informasi Berbasis


Komputer
Sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang Komponen sistem in-
saling berhubungan satu sama lain, dan bekerja sama secara formasi berbasis kom-
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data men- puter adalah Hardware,
jadi informasi yang berguna. software, brainware,
Sub-sub sistem merupakan pengelompokan dari beberapa prosedur, database dan
jaringan komunikasi
komponen yang lebih kecil, bagaimana mereka berkelompok
tergantung kepada interprestasi mereka. Karena itu adanya varia-
si dalam pengelompokan jangan dijadikan masalah, yang penting
disini adalah semua sub komponen yang mereka kelompokan
kalau dirinci pada dasarnya sama. Karena di dalam suatu sistem
informasi kalau salah satu unsur tidak ada maka sistem informasi
tersebut mungkin tidak akan terwujud terlepas dari bagaimana pe-
ngelompokan tersebut dilakukan. Buku ini akan mengelompokan
komponen-komponen sistem informasi sebagai berikut:

Perangkat keras (Hardware)


Perangkat lunak (Software )
Manusia (Brainware)
Prosedur (Procedure)
Basis data (Database)
Jaringan komunikasi (Comunication network)
62 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Salah satu pengelompokan lainnya adalah:


Data (Data )
Orang-orang (Brainware)
Aktivitas (Activities)
Jaringan (Network)
Teknologi (Technology)

Penjelasan lebih mendetail dari komponen-komponen terse-


but akan diberikan pada bab selanjutnya. Ada beberapa bagian
yang overlaping untuk menunjukkan bahwa komponen yang diba-
has saling berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga para
pembaca membiasakan diri untuk memperhatikan bagian lain
yang terkait pada saat salah satu bagian sedang dibahas, jadi
pembahasan tidak dilakukan secara parsial.

3.9 Sistem Informasi dan Organisasi


Seperti telah dijelaskan pada bab 1, sistem informasi merupakan
salah satu komponen dalam suatu organisasi. Didalam suatu or-
Komponen lainnya ganisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat mem-
berdasarkan konsep berikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang ber-
organisasi adalah tem-
kepentingan.
pat kerja, budaya, ke-
kayaan dan pengaruh. Karena sistem informasi merupakan komponen dari organisa-
si maka komponen-komponen sistem informasi juga pada dasar-
nya merupakan komponen dari organisasi. Karena itu kalau pem-
bahasan mengenai komponen-komponen diperluas kedalam sua-
tu organisasi maka Selain komponen yang dijelaskan sebelum-
nya, ada komponen-komponen lain yang disusun berdasarkan
konsep organisasi. Menurut sudut pandang organisasi komponen
penting lainnya dalam suatu organisasi dapat berupa tempat be-
kerja (work place), budaya (culture), kekayaan (asset) dan penga-
ruh di suatu organisasi. Suatu organisasi agar dapat beroperasi
dengan lancar dalam mencapai satu tujuan yang telah ditentu-
kan, komponen-komponen yang dimilikinya harus berinteraksi de-
ngan baik dan harmonis. Informasi merupakan kunci yang me-
mungkinkan organisasi mencapai dan memelihara kesatuan dan
harmonisasi tersebut.

3.9.1. Tempat kerja (Workplace)


Tempat kerja merupa- Pembahasan mengenai tempat kerja dapat dilihat melalui sumber
kan tempat dimana SDM daya manusia (SDM) yang bekerja ditempat tersebut. Suatu orga-
membuat dan memasar- nisasi pada dasarnya terdiri dari orang-orang yang secara bersa-
kan produk dan jasa.
ma sama bekerja pada organisasi tersebut untuk mencapai satu
tujuan yang telah ditentukan, yaitu membuat dan memasarkan
produk serta jasa. Contoh tempat kerja misalnya rumah sakit se-
bagai tempat memberikan pelayanan kesehatan, perusahaan in-
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 63

dustri tempat memproduksi barang jadi dari bahan baku dan lain-
lain.
Upaya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dilakukan di
tempat kerja dengan menyusun struktur organisasi, baik berben-
tuk lini, staff atau gabungan keduanya, dan membagi sumber da-
ya manusia (SDM) yang ada berdasarkan keakhlian dan peker-
jaan yang harus dilakukannya. Di tempat dimana mereka bekerja,
walaupun sumberdaya tersebut satu dengan yang lainnya terpi-
sah, mereka tetap harus terintegrasi dan terkordinasi dalam pen-
capaian tujuan perusahaan apapun bentuk organisasinya. Koor-
dinasi hanya bisa dilakukan kalau antara masing masing bagian
(termasuk karyawannya) melakukan saling tukar menukar infor-
masi melalui suatu komunikasi diantara mereka.

3.9.2. Sumber Daya Manusia bagian Operasional


SDM yang ada di suatu organisasi dapat dikelompokan kedalam SDM operasional me-
dua bagian besar sesuai dengan aktivitas yang ada didalam suatu rupakan SDM yang ber-
organisasi yaitu SDM informasi dan SDM operasional. SDM in- hubungan langsung de-
formasi merupakan SDM yang terlibat dalam sistem informasi dan ngan proses produksi
merupakan komponen dari sistem informasi (brainware) sedang-
kan SDM operasional merupakan komponen organisasi yang se-
cara langsung berhubungan dengan proses produksi dan distri-
busi produk atau pelayanan. Pada perusahaan industri, SDM ini
terlibat dalam mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Peker-
jaan mereka ada yang menyusun bagian-bagian tertentu menjadi
barang jadi, ada juga yang mengoperasikan mesin untuk meng-
hasilkan suatu barang. Mereka dikenal sebagai orang bagian ope-
rasi. SDM lainnya yang tidak langsung berhubungan dengan sua-
tu produk tapi masih dianggap bagian operasi misalnya operator
forklift, sopir dan lain-lain.

3.9.3. Budaya Perusahaan


Budaya dalam kaitannya dengan organisasi (Corporate culture) Budaya perusahaan
didefinisikan sebagai cara-cara yang dilakukan oleh SDM didalam merupakan cara-cara
organisasi tersebut. Budaya merupakan unsur lain yang menjadi yang dilakukan oleh pa-
ra karyawan dalam su-
perekat hubungan sosial yang memadukan suatu organisasi se-
atu organisasi yang da-
hingga bersatu. Budaya merupakan lingkungan (internal) sehari- pat menjadi perekat so-
hari yang terlihat dan dirasakan oleh mereka yang bekerja dida- sial di dalam organisa-
lamnya. Hal ini merupakan hasil proses belajar SDM secara ko- si tersebut
mulatif sebagai pencerminan dari promosi, imbalan, hukuman dan
keputusan yang diterapkan oleh suatu organisasi.
Budaya juga menggambarkan bagaimana SDM belajar untuk
Budaya menggambar-
melakukan sesuatu disuatu organisasi. Budaya perusahaan tidak kan bagaimana SDM
tertulis, Budaya bukan merupakan bagian penting dari uraian tu- belajar untuk melaku-
gas juga bukan merupakan prosedur manual, ini merupakan gam- kan sesuatu di suatu
baran bagaimana kebiasaan SDM di suatu perusahaan dan apa organisasi.
64 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

yang sebenarnya terjadi di perusahaan tersebut. Budaya usaha


memberi setiap organisasi ciri dan arti. Kekuatannya seringkali
mutlak. Tanpa dukungannya segala upaya akan sia-sia. Bebera-
pa budaya menerima perubahan dan mendorong inovasi serta
berani mengambil resiko budaya yang lain menolak perubahan
dan ketidakpastian.
Apa yang harus dilakukan oleh budaya organisasi terhadap
sistem informasi. Banyak budaya perusahaan memiliki masalah
Budaya lama akan se- mental yang kurang baik. Pada masa lalu banyak orang yang me-
lalu bertahan dalam rasa kecewa karena melakukan sesuatu yang positif. Beberapa
menghadapi sistem in- perubahan dalam budaya muncul karena munculnya komputer,
formasi baru teknologi informasi.
Perubahan apapun dalam sistem informasi memaksa SDM
untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Karena itu
upaya apapun yang dilakukan akan mendorong sistem informasi
yang lama untuk bertahan. Budaya menyatakan bahwa kita biasa
menghasilkan informasi seperti ini karena itu mereka tidak meng-
inginkan adanya sistem informasi baru. Lebih jauh lagi dalam sis-
tem informasi yang baru perlu adanya saling membagi informasi
diantara kelompok yang mungkin diantara kelompok ini tidak sa-
ling percaya satu sama lain. Karena itu mereka menolak untuk sa-
ling memberi informasi, bahkan mungkin beberapa diantara mere-
ka berfikir bahwa sistem informasi ini akan digunakan untuk me-
mutuskan hubungan kerja mereka dengan perusahaan.
Perancang sistem in- Perancang sistem informasi, saat merancang sistem informa-
formasi, saat meran- si bagi suatu organisasi perusahaan tidak bisa mengubah norma-
cang sistem informasi norma yang telah menjadi budaya dalam suatu organisasi perusa-
bagi manajemen suatu haan tersebut begitu saja. Mereka harus dapat melakukan sesu-
organisasi tidak bisa be- atu yang akan membuat sistem informasi lebih dapat diterima se-
gitu saja mengubah nor-
ma-norma yang telah
hingga pada saatnya nanti budaya akan menjadi salah satu ba-
menjadi budaya dalam gian dari sistem informasi manajemen tersebut. Untuk mewujud-
organisasi tersebut. kan hal ini maka pengembangan sistem informasi harus melibat-
kan para pemakai informasi yang mana hal ini secara mendalam
akan dibahas pada pembahasan mengenai metode-metode pe-
ngembangan sistem informasi pada bab selanjutnya.

3.9.4. Kekayaan (Asset)


Kekayaan perusahaan Kekayaan perusahaan (Asset) dapat didefinisikan dengan cara
ada yang telihat seperti yang berbeda. Ada yang menyatakan bahwa kekayaan perusaha-
mesin, uang dan pera-
latan dan ada yang ti-
an itu meliputi: uang, mesin, peralatan, informasi dan metode. Ke-
dak kelihatan seperti in- kayaan tersebut ada yang terlihat seperti peralatan dan tanah
formasi, paten dan hak dan ada yang tidak terlihat seperti hak paten dan hak cipta. Kita
cipta. ambil contoh disini kekayaan dalam bentuk keuangan dan ke-
mampuan beroperasi (Sistem operasi). Dalam banyak hal infor-
masi diperlukan untuk mengawasi atau menjaga kekayaan ini.
Misalkan informasi harus dapat menunjukan bagaimana mereka
bekerja atau bagaimana agar mereka menjadi SDM yang baik
karena efektifitas dan efisiensi operasi merupakan salah satu fak-
tor penentu sukses bagi suatu organisasi.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 65

Lain organisasi lain pula kebutuhan akan informasinya, tetapi


secara umum organisasi memerlukan informasi yang universal
tentang kekayaannya. Sebagai contoh mereka memerlukan infor-
masi akuntansi seperti invoice, biaya, gaji, tagihan, hutang, dan
beberapa laporan keuangan atau hasil pemeriksaan (Audit).

3.9.5. Pengaruh
Adanya interaksi yang terjadi secara terus menerus antara ling- Pengaruh timbal balik
kungan dengan organisasi, menyebabkan banyaknya informasi yang terjadi antara pe-
yang mengalir dari lingkungan ke dalam organisasi dan sebalik- rusahaan dalam lingku-
nya dari organisasi ke lingkungannya dimana hal ini akan mem- ngannya terjadi seba-
gai akibat adanya inter-
berikan pengaruh timbal balik bagi kedua belah pihak.
aksi terus menerus
Ketika suatu organisasi dihadapkan kepada masalah-masa-
lah sosial misalnya. Berbagai lapisan sosial yang ada didalam
masyarakat menjadi bagian yang sangat penting pengaruhnya
baik dalam menentukan suatu program atau menjadi bagian da-
lam program tersebut. Karena itu, beberapa organisasi sangat
memperhatikan kinerja organisasinya dalam menghadapi masa-
lah lingkungan seperti masalah pencemaran air dan udara, se-
hingga perlindungan terhadap sumberdaya alam, kualitas produk
dan, jasa menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan
alasan mengapa hal tersebut perlu diperhatikan karena dampak
buruk terhadap lingkungan yang pada akhirnya akan berpengaruh
buruk juga bagi perjalanan perusahaan.
Kebanyakan masyarakat, seperti pemegang saham dan pem-
beri pinjaman (kreditur) sangat menaruh perhatian terhadap suk-
sesnya perusahaan dalam memperoleh pendapatannya. Status
keuangan dan prospek organisasi dimasa yang akan datang akan
menjadi perhatian orang-orang yang terkait atau berkepentingan
dengan organisasi tersebut, kita ambil contoh misalkan para kar-
yawan yang pengaruhnya terhadap operasi perusahaan dalam
keadaan normal tidak begitu besar. Informasi tentang status ke-
uangan tersebut, yang umumnya disajikan dalam bentuk laporan
keuangan dan penjelasan atas laporan keuangan, bagi sebagian
besar karyawan dapat memberikan ketenangan atau sebaliknya
dalam bekerja. Kalau informasi yang terkandung dalam laporan
tersebut menunjukan status keuangan perusahaan yang baik, un-
tuk saat ini atau dimasa yang akan datang, para karyawan akan
tetap tenang saat bekerja dan tidak akan melakukan sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelancaran jalannya operasi suatu or-
ganisai. Apabila informasi yang dihasilkan menunjukan hal seba-
liknya, maka hal tersebut akan menimbulkan keresahan bagi kar-
yawan yang memicu para karyawan untuk mencari pekerjaan ba-
ru. Kalau hal ini terjadi maka akan berpengaruh cukup dalam dan
akan memperburuk kinerja perusahaan. Jadi tampaklah disini
bahwa informasi dapat berpengaruh buruk atau baik terhadap ek-
sistensi perusahaan.
66 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Rangkuman
Informasi sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi ma-
najer memiliki nilai yang sama dengan sumber daya lainnya.
Informasi yang diperlukan oleh para manajer ada sebagai ha-
sil dari pengolahan data untuk menentukan data apa yang harus
dimasukan dalam sistem informasi yang pertama kali harus dila-
kukan adalah bagaimana menentukan informasi yang diperlukan
oleh para manajer sesuai dengan kedudukannya.
Masalah utama didalam menentukan data apa yang diperlu-
kan untuk menghasilkan suatu informasi adalah masalah persep-
si. Masalah persepsi adalah masalah psychology yang melekat
pada diri manusia. Persepsi seseorang akan berbeda dengan o-
rang lainnnya, karena itu sangatlah sulit untuk memaksakan se-
seorang untuk memiliki persepsi yang sama.
Informasi sangat diperlukan dalam proses pengambilan kepu-
tusan, baik tidaknya hasil dari suatu proses pengambilan kepu-
tusan adalah tergantung kepada informasi yang diterimanya.
Ada berbagai alat pengolah dalam sistem informasi seperti
otak, pen dan ink (manual), elektrik, elektronik. Dalam sistem in-
formasi berbasis elektronik (komputer) harus ditunjang oleh kom-
ponen pendukungnya seperti Harware, Software, Brainware, Pro-
sedur, Database dan jaringan komunikasi.
Komponen lain selain komponen sistem informasi dalam sua-
tu organisasi yaitu: Tempat kerja, SDM operasional (bukan Brain-
ware, Budaya perusahaan, kekayaan dan pengaruh)

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan data dan informasi ?
2. Mengapa data dan informasi sering dipertukarkan ?
3. Jelaskan tahap-tahap pengambilan keputusan Simon dan
informasi yang diperlukan.
4. Sebutkan empat hal yang menentukan kualitas informasi ?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.

Tugas/Kasus
1. Apakah benar bila anda menanyakan kepada seseorang
“Apakah anda mengerti/paham” ? Apa, mengerti atau paham
itu ? jelaskan !
2. Apakah persepsi seseorang terhadap informasi yang diteri-
manya bersifat independent ? jelaskan !
3. Apakah pemahaman seseorang terhadap suatu informasi
yang diterimanya dalam bentuk laporan bersifat statis atau
dapat berkembang ? jelaskan mengapa !
4. Informasi dapat menjadi perekat bagi suatu organisasi atau
sistem, jelaskan mengapa ?
5. Beberapa pakar diberbagai disiplin ilmu mengatakan tanpa
informasi manusia/organisasi mati, mengapa ? jelaskan !
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 67

Pokok Bahasan
Manajemen dan sistem informasi manajemen
Evolusi sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen dan fungsi bisnis
Sistem informasi (manajemen) eksekutif
Sistem informasi (manajemen) pemasaran
Sistem informasi (manajemen) produksi
Sistem informasi (manajemen) keuangan
Sistem informasi (manajemen) sumber daya manusia

Pendahuluan
Sebelum kita membahas tentang sistem informasi manajemen pada bab ini, pembaca
terlebih dahulu harus memiliki konsep dasar tentang sistem, informasi dan sistem infor-
masi yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya serta konsep manajemen yang
akan diberikan pada bab ini.
Sistem informasi manajemen pada dasarnya merupakan sistem informasi yang kom-
plek. Untuk menjelaskan konsep tersebut secara menyeluruhakan sulit kalau tidak dipe-
cah kedalam sub-sub sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi dan menyajikannya
dalam bentuk model-model dari sub sistem tersebut. Model-model ini akan membantu
mempermudah dalam memahami konsep sistem informasi manajemen karena dapat di-
tuangkan dalam selembar kertas.Model disajikan dalam bentuk data flow diagram (dia-
gram arus data/DAD) dan tampilan model softwarenya.Untuk lebih menyempurnakan
pemahaman tentang penerapan konsep dalam sistem informasi manajemen maka akan
dijelaskan pula bagaimana komponen sistem informasi manajemen tersebut berintegra-
si satu sama lain membentuk sistem informasi manajemen.
68 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

4.1 Manajemen dan Sistem Informasi


Manajemen

4.1.1. Manajemen
Manajemen dipandang Manajemen dipandang sebagai upaya atau proses pencapaian tu-
sebagai upaya atau juan dengan menggunakan keahlian orang lain. Bila perusahaan
proses pencapaian tu- pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu tu-
juan dengan menggu- juan tertentu, yang penting diperhatikan disini adalah (sesuai de
nakan keahlian orang
ngan konsep sistem) tujuan tersebut harus didefinisikan terlebih
lain.
dahulu dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan de-
ngan jelas maka langkah selanjutnya adalah menentukan ciri-ciri
dari tujuan tersebut yang akan menjadi tolak ukur keberhasi lan.
Apa bila definisi dan tolak ukur dari sistem telah ditentukan
maka langkah selanjutnya adalah merencanakan dengan cara apa
tujuan sistem tersebut harus dicapai. Seringkali pencapaian tujuan
tersebut harus melibatkan banyak orang, dan pada saat itu mana-
jemen akan mengalami kesulitan dalam memantau dan mengkoor-
dinasikan semua aktivitas yang terjadi di perusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi manaje-
men menyusun struktur organisasi, menempatkan orang-orang
yang kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus dilakukan-
nya. Tidak cukup disitu, manajemen juga harus memberikan pe-
ngarahan bagaimana tugas-tugas tersebut harus dilakukan dan
mengendalikan hasil pekerjaannya agar tidak beresiko menyim-
pang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua yang dilakukan
ini merupakan fungsi manajemen, dan yang paling utama harus
dilakukan diantara fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan dan
pengendalian walaupun kita tahu ini tidak berarti fungsi lainnya
tidak penting.

4.1.2. Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi ma- Dalam melaksanakan fungsinya, manajemen sebagai peng-
najemen merupakan gerak dan pengendali suatu organisasi sangat tergantung kepada
kumpulan dari sub-sub informasi yang diterimanya. Keputusan yang harus diambil saat
sistem yang saling ber- melaksanakan fungsinya akan sangat beresiko seandainya mana-
hubungan satu sama jemen tersebut tidak mendapatkan informasi yang mencerminkan
lain dan bekerja sama keadaan perusahaan yang sebenarnya. Informasi yang diberikan
secara harmonis untuk kepada manajemen tersebut disebut sebagai informasi manajemen
mencapai satu tujuan
sedangkan sistem informasi yang menghasilkan informasi mana-
yaitu mengolah data
menjadi informasi yang jemen tersebut disebut sebagai sistem informasi manajemen yang
diperlukan oleh mana- merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubu-
jemen dalam proses ngan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
pengambilan keputusan mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
saat melaksanakan diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputu-
fungsinya. san saat melaksanakan fungsinya.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 69

Informasi manajemen yang disajikan oleh sistem informasi


manajemen bagi kepentingan manajemen tersebut harus dapat
mendukung pelaksanaan fungsi manajemen seperti dijelaskan
pada definisi diatas dan untuk itu informasi manajemen haruslah
berkualitas, artinya menurut Mc. Leod dan seperti telah dijelaskan
pada bab sebelumnya informasi tersebut pada intinya harus:

Relevan- Informasi yang diterima harus sesuai dengan yang di- Informasi berkualitas
dibutuhkan pada intinya harus re-
levan, akurat, tepat
Tepat waktu- Informasi harus tersedia pada saat diperlukan waktu dan lengkap
Akurat- Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebe-
narnya
Lengkap-Informasi yang diberikan tidak sepotong-sepotong dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Gambar 4.1 Sistem informasi manajemen sebagai sistem


pembuat laporan

Manajer organisasi

Software pembuat Model


laporan matematik

Sistem Database
Informasi
manajemen

Data Informasi

Gambar 4.2 Model arus data pada berbagai tingkatan dan fungsi
utama manajemen

Tingkatan Manajemen Fungsi Utama Manajemen


Manajemen puncak Perencanaan strategis
Lingkungan
Manajemen menengah Pengendalian
P P P P

Manajemen bawah Operasional


P P P P
Bag A Bag B Bag C Bag D

Data
70 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

4.2 Evolusi Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi manajemen mulai berkembang pada tahun
1960-an sebagai akibat dari makin meningkatnya kecepatan dan
kekuatan komputer. Penambahan kekuatan dan kecepatan kom-
puter ini telah mendorong para manajer untuk tidak hanya meng-
gunakan komputer sebagai alat untuk mempercepat dan mening-
katkan akurasi pengolahan adat tapi para manajer berfikir bahwa
kecepatan dan akurasi bukan segalanya, yang penting adalah
informasi yang dihasilkan harus berkualitas dapat digunakan se-
cara efektif.
Perubahan yang terjadi Informasi berkualitas seperti dijelaskan pada bagian sebelum-
dari konsep data proces- nya haruslah relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Perubahan
sing system ke sistem yang terjadi dari konsep data prosesing sistem (EDP) ke sistem
informasi manajemen informasi manajemen (SIM) pada dasarnya adalah perubahan da-
adalah perubahan ke- lam kepentingan. Saat konsep EDP digunakan penekanan lebih
pentingan.
banyak ke masalah bagaimana mempercepat pengolahan data
dan meningkatkan akurasi sedangkan pada konsep sistem infor-
masi manajemen penekanan lebih banyak kepada kualitas infor-
Transisi dari EDP ke masi. Bagi perusahaan yang telah menerapkan EDP, transisi dari
SIM dilakukan dengan EDP ke SIM secara konsep dilakukan dengan menambahkan su-
menambah suatu aplika- atu aplikasi SIM yang dapat mengolah data hasil dari EDP secara
si SIM atau sistem pela- terpadu menjadi informasi (lihat gambar 4.1).
poran yang dapat me- Bagi perusahaan yang belum menerapkan EDP hal diatas
ngolah data hasil EDP
sulit dilakukan. Bagi kelompok perusahaan ini, pengembangan
(Informasi) menjadi in-
formasi baru SIM harus diawali dengan pengembangan EDP atau sistem pe-
ngolahan transaksi (SPT) yang memiliki fungsi yaitu mengolah
Perusahaan yang telah data tentang aktivitas transaksi perusahaan sehari-hari diberbagai
memiliki EDP dimana fungsi organisasi.
EDP atau data yang di- Pengembangan SIM yang didalamnya juga mencakup pe-
hasilkannya tidak me-
ngembangan SPT dilakukan bila program-program yang diguna-
mungkinkan untuk di-
gunakan sebagai dasar
kan dalam SPT dan data yang dihasilkannya tidak memungkinkan
pembuatan SIM maka bisa digunakan sebagai dasar untuk pembuatan SIM. SPT dida-
SIM yang dibangun lam konsep SIM dioperasikan pada manajemen tingkat bawah.
harus didalamnya Sebagian pakar menyatakan bahwa sistem informasi yang dida-
mencakup EDP. lamnya mencakup sistem untuk pengolahan data transaksi (SPT)
dan sistem untuk mengolah kembali data hasil pengolahan data
transaksi tersebut menjadi informasi yang diperlukan bagi mana-
jemen atau sistem informasi manajemen sebagai sistem informasi
bisnis. Penjelasan lebih lanjut tentang SPT ini akan dibahas pada
bab sistem informasi akuntansi.
Pada periode-periode selanjutnya bersamaan dengan me-
Sistem informasi ningkatnya kemampuan komputer dan kebutuhan para manajer
bisnis adalah sistem maka berkembang pula konsep-konsep lainnya disamping konsep
informasi manajemen sistem informasi manjemen (SIM) yaitu konsep sistem manaje-
yang didalamnya sudah men database (SMDB/ DBMS), sistem informasi perkantoran atau
mencakup EDP atau sis-
otomatisasi perkantoran (SIP/OA), sistem pendukung keputusan
tem pengolahan transak-
si (SPT) (SPK/DSS), Sistem pakar (SP/ES), Sistem Informasi executive
(SIE/EIS), dan Sistem Informasi Strategi atau Strategic Informa-
tion System (SIS), seperti ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 71

Gambar 4.3 Perkembangan (evolusi) sistem informasi


SMDB/DBMS SPK/DSS ES/SP SIS/SIS

1950 1960 1970 1980 EIS/SIE 1990 e-Business 2000


EDP/SPT MIS/SIM OIS/SIP/OA

4.3 Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi


Organisasi
Seperti diuraikan diatas pengembangan suatu sistem informasi Sistem informasi ma-
manajemen dapat mencakup didalamnya pengembangan sistem najemen merupakan
pengolahan transaksi bila SPT/EDP yang selama ini digunakan sistem informasi bagi
oleh perusahaan atau data yang dihasilkan oleh SPT/EDP terse- semua tingkatan mana-
jemen organisasi se-
but tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun SIM.
cara keseluruhan
Alasan mengapa pengembangan sistem informasi manajemen
berdasarkan SPT yang ada sulit dilakukan diantaranya adalah:
 Aplikasi SPT suatu fungsi bisnis (organisasi) sulit di
integrasikan satu sama lainnya karena suatu masalah
yang tidak dapat dipecahkan misalnya masalah kepenti-
ngan manajer di masing-masing fungsi bisnis dan masa-
lah pemilihan standar pemrograman siapa yang dipakai
apa bila masing-masing SPT dibuat oleh programer yang
berbeda.
 SPT memiliki data yang sama dengan SPT lainnya ta-
pi dengan format yang berbeda. Penyamaan format
yang menyangkut semua kepentingan berarti menyusun
struktur format data yang baru.
 Manajer masing-masing fungsi bisnis merasa SPT di-
bagiannya adalah terbaik sehingga sulit dilakukan kom-
promi (memberi dan menerima) untuk penyatuan.
 Pimpinan suatu organisasi tidak dapat memutuskan
SPT mana yang digunakan sebagai acuan dasar dalam
membangun Sistem informasi manajemen.
Karena itu akibat kesulitan diatas pengembangan sistem in-
formasi manajemen yang banyak dilakukan saat ini adalah pe-
ngembangan sistem informasi untuk organisasi secara keseluru-
han dimana pengembangan SPT sudah merupakan bagian dari
pengembangan tersebut sehingga bagi sebagian praktisi dan pa-
kar sistem informasi, SIM dianggap sebagai sistem informasi
yang menghasilkan informasi bagi semua tingkatan manajemen
dan diberbagai fungsi organisasi secara keseluruhan. Sistem in-
formasi ini berdasarkan fungsi bisnis atau fungsi organisasi dapat
dipecah menjadi beberapa sub sistem informasi ditambah dengan
sistem informasi eksekutif yang khusus dirancang untuk para ek-
sekutif.
72 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.4 Sistem Informasi manajemen suatu organisasi


berdasarkan fungsi organisasi

Tingkatan
Manajemen

Sistem Informasi
Eksekutif
Puncak

Menengah

Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi


Pemasaran Produksi Keuangan SDM Bawah
Mandukung Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Tergantung
Pemasaran Produksi Keuangan SDM

Sistem informasi manajemen bukan merupakan sesuatu yang


berdiri sendiri, tapi dipengaruhi oleh lingkungannya seperti ditun-
jukan oleh diagram arus data (DAD) berikut ini dalam bentuk dia-
gram kontek.

Gambar 4.5 Data flow diagram sistem informasi manajemen


PT. ABC Data Flow Diagram
Sistem Informasi Manajemen Diagram Kontek

Informasi Lingkungan Lingkungan


Pemakai Manajemen perusahaan Perusahaan
lain baru Lain

Faktur Beli
Order Jual
Pelanggan Pemasok
Faktur Jual Order Beli

Laporan Sistem
Keuangan Informasi Peraturan
Bukti Manajemen Pemerintah Pemerintah
Bank Transaksi PT.ABC Laporan
Bank
Keuangan

Perusahaan
Pesaing
Order Laporan
Bukti
Promosi Keuangan
Promosi

SDM
Media Potensial
Promosi SDM Pemegang
Potensial Pesaing Saham

Keterangan
Entitas Eksternal Copy Entitas Eksternal Sistem/Sub sistem/
Proses File/Data Arus data
Entitas eksternal di luar Copy entitas eksternal di
Nama sistem dan organisasi atau Nama luar sistem dan organisasi Nama Nama data
Entitas diluar subsistem di dalam Entitas atau diluar subsistem di Sistem/ Nama file/data
Nama
organisasi dalam organisasi Proses data
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 73

Gambar 4.6 Diagram arus data (overview diagram)


PT. ABC Data Flow Diagram Level 0
Diagram Overview
Sistem Informasi Manajemen

Lingkungan Media SDM Data


Perusahaan SDM
Promosi Pemasok Pesaing Potensial
Baru
Lain

Data
Bukti Data Produksi SDM
Data Order Order Faktur
Promosi Pesaing Baru Pesaing
Promosi Beli Beli
Lingkungan
Perusahaan
1 2 4
Lain Baru
Sistem Data Pemasaran Sistem Informasi Informasi Sistem
Informasi dan Pemasaran Informasi Produksi Pemakai SDM Informasi
Pemasaran Pesaing Produksi SDM
Data Pemasaran
dan Pemasaran
Pesaing Baru Data SDM dan
Informasi Data Data
Order Faktur Peraturan
Jual Pemasaran Produksi Produksi
Jual Baru Pemerintah
Baru

Model Data Data SDM dan


D0
Sistem Informasi Manajemen Peraturan Pemerintah

Pelanggan Pemakai
Data Data Keuangan dan Data Keuangan dan Peraturan
Pemasaran Keuangan Pesaing Keuangan Pesaing Pemerintah
Pesaing Baru
Baru Informasi
Manajemen
Pemegang Keuangan 3 Data Bank Pemerintah
Saham Pesaing Data Bank
Keuangan Sistem Laporan
Pesaing Informasi Keuangan
Baru keuangan Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan

Gambar 4.7 Diagram arus data (diagram sistem)

PT. ABC Data Flow Diagram Level 1


Diagram Sistem
Sistem Informasi Manajemen

D14 Lingkungan Order


D15 Promosi
Promosi Media
Order Pemasok Pesaing SDM
Bukti
promosi Beli
Lingkungan Lingkungan Promosi Promosi D17 Produksi
Faktur
Potensial
Pemasaran Pemasaran Baru Pesaing
Lain Baru Lain Beli
Pemasaran Faktur
Pesaing Pemasaran Produksi Beli
Promosi D15 Pesaing Faktur D11 Faktur Beli SDM Baru
Pesaing baru Beli SDM

Pelanggan
Order
Jual
Pemasaran
Pesaing Baru
Permintaan.
Pembelian Baru
Baru
Produksi
Pesaing baru
7
Pesaing Baru

Order
Faktur 1 Permintaan Permintaan 2 Beli 4
Jual D16 Pembelian Order
D1 Order Beli
Oder Jual Pembelian
Sistem
Informasi
Pemasaran
Sistem
Informasi
Baru Oder
D7 Order Jual Jual
Sistem
Informasi Baru
Beli
20
Akun Informasi
Oder Jual Rencana Akun D1 Akun
Pemasaran Produksi SDM
Produksi
Pemakai Pelanggan
SDM SDM
Pelanggan D4 Pelanggan D9 SDM
Lingkungan Baru Renc. SDM
Rencana Prod. Pemasok Baru
Pemasaran Rencana Informasi Informasi
Produksi D6 Baru Baru Produksi
Lain SDm
Produksi Absensi
Lingkungan Pemakai Absensi
Pemasok
Perusahaan D3 Pemasok Baru
lain Pemasaran
Pesaing Persediaan Baru D12 Absensi
Baru Persediaan Informasi
D2 Persediaan Persediaan Keuangan Gaji
Faktur D13 Gaji Gaji Baru
Faktur 3 Gaji
Faktur Jual D5 Faktur Jual Jual
Pesaing Jual Baru
Akun
Sistem Kas 0 Peraturan
Keuangan Informasi Kas D21 Kas Pemerintah
Akun D1 Akun Akun Baru keuangan Baru
Pesaing Baru

Bank
Jurnal
Pemegang Laporan Bank
D20 Jurnal Jurnal
Saham baru Keuangan Pemerintah
Laporan Laporan
Keuangan Keuangan
74 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Untuk melihat secara garis besar sub sistem apa saja yang ada di
dalam sistem informasi manajemen, maka dapat melihat overvi-
ew diagram seperti pada gambar 4.6. Sedangkan bila ingin dike-
tahui bagaimana sub-sub sistem informasi manajemen tersebut
berhubungan dan data apa yang digunakan dapat ditunjukan
dengan sistem diagram pada gambar 4.7

4.4 Sistem Informasi Eksekutif (SIE)


Sistem informasi ek- Subsistem informasi didalam suatu organisasi untuk kepentingan
sekutif merupakan eksekutif disebut sebagai sistem informasi eksekutif. Sistem infor-
subsistem informasi di- masi ini dibangun karena aktivitas para eksekutif tidak terstruktur
dalam suatu organisasi dengan baik, para eksekutif tidak banyak berurusan dengan intern
yang dibuat untuk ke-
pentingan eksekutif
perusahaan tapi lebih banyak keluar sehingga perlu ada sistem
informasi yang bisa menampung data-data tidak terstruktur yang
Sistem Informasi Ek- diterimanya, dan mengolahnya menjadi informasi yang harus se-
sekutif terdiri dari ga- lalu siap setiap saat bila diperlukan. Jadi Sistem informasi ekse-
bungan sistem yang kutif pada dasarnya merupakan gabungan dari sistem informasi
dapat menangani data yang dapat menangani data-data yang diterima oleh eksekutif dari
eksekutif yang berasal luar, data-data hasil pemikiran eksekutif dan ringkasan dari infor-
dari luar/dalam dan da- masi yang dihasilkan oleh sistem informasi dari berbagai fungsi
ta yang berasal dari ha- organisasi seperti sistem informasi pemasaran, sistem informasi
sil pemikiran eksekutif/
catatan
sumber daya manusia dan lain-lain.

4.4.1 Sistem Pendukung Eksekutif (SPE)


Istilah ini digunakan oleh para ilmuwan yang mengalami kesulitan
dalam membedakan sistem informasi manajemen dan sistem
pendukung keputusan, karena itu perbedaan antara SIE dan SPE
juga kurang jelas. Beberapa penulis mengatakan bahwa SIE ha-
nya memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif sedangkan
SPE memberikan kebutuhan informasi, komunikasi dan analisis
dengan dukungan artificial intelejen.

4.4.2 Model Sistem Informasi Eksekutif


Eksekutif menggunakan Database organisasi perusahaan yang
berisi data-data yang berasal dari sistem pengolahan data (SPT)
ditambah dengan e-mail yang digunakan oleh para eksekutif un-
tuk mengirim dan menerima surat elektronik, kalender elektronik
untuk membuat jadwal dan software untuk mencatat catatan-cata-
tan pribadi.
Untuk mendisplay (Browse) data yang belum diformat sesuai
dengan kebutuhan eksekutif (dan apabila mampu melakukannya)
eksekutif dapat mengcopy data-data yang ada di organisasi peru-
sahaan tersebut ke PC miliknya untuk diproses sesuai dengan ke-
butuhannya saat itu. Proses biasanya dilakukan dengan menggu-
nakan SQL (Structured Query Language).
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 75

Bagi eksekutif yang tidak memahami bagaimana mengguna-


kan SQL, Eksekutif dapat meminta programer yang ada diperusa
haan untuk membuat atau menambahkan program baru yang mu-
dah di operasikan tapi dapat menghasilkan informasi yang relatif
rutin diperlukan oleh eksekutif tersebut. Software yang beredar
dipasaran dan bisa digunakan untuk SIE misalnya Office 2000
(Microsoft), Lotus Note suite (IBM) dan power office (Borland).

Gambar 4.8 Model sistem informasi eksekutif

Workstation Eksekutif
Permintaan
Informasi

Database Personal
Eksekutif Computer Informasi
Ditayangkan

Ke workstation eksekutif lain Ke workstation eksekutif lain

Database
Perusahaan Server
Berita Mutahir
Pusat
E-mail

Softwrae
Aplikasi

Komputer utama
Perusahaan

Data dan
Informasi
Eksternal

4.4.3 Dialog antara Eksekutif dengan Sistem Infor-


masi Eksekutif
Eksekutif memasukan perintah kedalam sistem melalui menu. Pe-
milihan menu dan sub menu dilakukan dengan menggunakan mo-
use atau dengan menggunakan ‘touch screen’. Jadi manfaat key-
board disini berkurang. Informasi dapat ditayangkan dalam bentuk
tabel, grafik, dan dalam bentuk uraian. Beberapa software mem-
berikan fasilitas untuk melihat detail dari laporan yang diberikan
seperti contoh pada gambar 4.9 dibawah ini atau dalam bentuk
grafik pada gambar 4.10.
Informasi dibawah ini bersumber dari internal perusahaan.
Sedangkan untuk informasi-informasi yang bersumber dari luar
perusahaan, informasi tersebut bisa dapat berbentuk faximile, e-
mail dan lain-lain. Gambar 4.11 pada halaman selanjutnya ada-
lah contoh software e-mail dengan merk microsoft outlook yang
dapat digunakan oleh executive untuk menerima dan mengirim in-
formasi.
76 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.9 Laporan keuangan untuk eksekutif


PT.ABC
Laporan Kuangan Thn 2000
(Pendapatan sebelum pajak)
Nama Total
Radio 1.771.000.000
Tape recorder 1.000.000.000.000
Televisi 1.500.000.000.000
AC 1.000.000.000.000
Total 3.501.771.000.000
PT.ABC
Laporan Keuangan Thn 2000
Radio (Dalam Jutaan)
Keterangan Realisasi % Anggaran
Penjualan bersih 12.986 100,00 12.741
Harga pokok Barang -7.488 -57,66 -7.213
Laba Kotor 5.498 42,34 5.528
R&D 1.694 13,04 1.412
Pemasaran .505 11,59 1.498
Administrasi 511 3,94 522
Pendapatan bunga 60 0,46 62
Biaya bunga -77 0,59 74
Laba sebelum pajak 1.771 13,64 2.084
PT.ABC
Laporan Keuangan Thn 2000
R&D (Dalam Jutaan)
Keterangan Realisasi % Anggaran
Project Radio RA100 517 30,52 303
Project Radio RA200 179 10,57 176
Project Radio RA300 115 6,79 80
Project Radio RA400 315 18,60 288
Project Radio RA500 231 13,64 225
Project Radio RA600 337 19,89 340
Total R&D 1.694 100,00 1.412

Gambar 4.10 Grafik untuk realisasi R&D


PT.ABC
600
Realisasi Rencana R&D Thn 2000 Analisis Kinerja R&D
Makin meningkatnya permintaan akan
500
radio digital R&D harus lebih giat me-
400 lakukan riset untuk dapat memenang-
300 kan pasar. R&D untuk radio RA200,
200 300 dan 500 harus lebih dipacu agar
100 pada waktu yang tepat bisa meme-
0 nuhi kebutuhan konsumen.
RA100 RA200 RA300 RA400 RA500 RA600

Gambar 4.11 Microsoft outlook pada office Xp


BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 77

4.5 Sistem Informasi Pemasaran


Fungsi manajemen pemasaran dalam upaya melaksanakan fung- Sistem informasi
si pemasaran menurut Kotler meliputi analisis, perencanaan, pe- pemasaran merupa-
laksanaan dan pengendalian program yang dirancang untuk men- kan kumpulan dari
ciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang me- sub-sub sistem yang
nguntungkan dengan pembeli. Untuk melaksanakan fungsinya saling berhubungan
manajer pemasaran memerlukan informasi mengenai internal pe- satu sama lain secara
harmonis dengan tu-
rusahaan yang barkaitan dengan bidang pemasaran serta ling- juan untuk mengolah
kungan pemasarannya seperti pesaing,penyalur dan kekuatan data yang berkaitan
lainnya yang selalu tersedia setiap saat. dengan masalah pe-
Informasi yang diperlukan oleh manajer pemasaran tersebut masaran menjadi in-
dapat diperoleh melalui sistem informasi (manajemen) pemasaran formasi pemasaran
yang pada dasarnya merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang diperlukan oleh
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama se- manajemen untuk me-
cara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data ngambil keputusan
yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi informasi dalam rangka melak-
sanakan fungsinya
pemasaran yang diperlukan oleh manajemen pemasaran saat
mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dukungan yang diberikan oleh sistem informasi berbasis Tek-
nologi Informasi seperti ditunjukkan pada gambar 4.12 dibawah
ini.

Gambar 4.12 Sistem informasi pemasaran menyediakan teknologi


informasi untuk mendukung komponen utama dari
fungsi pemasaran

Sistem
Informasi
Pemasaran

Interaksi Otomatisasi Promosi dan Manajemen


Pemasaran Penjualan Periklanan Penjualan

Peninjauan & Pelayanan Manajemen


Penelitian Pasar Pelanggan Produksi

Informasi pemasaran dapat berasal dari luar dan dalam


organisasi perusahaan. Ada tiga jenis informasi pemasaran :
 Intelejen pemasaran, Informasi yang mengalir dari lingku-
ngan ke perusahaan.
 Informasi pemasaran intern, informasi yang berasal dari da-
lam perusahaan sendiri.
 Komunikasi pemasaran, Informasi yang mengalir dari peru-
sahaan ke lingkungannya.
78 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Kotler menggambarkan keterkaitan antara sistem informasi


pemasaran, lingkungan dan eksekutif pemasaran sebagai pema-
kai informasi pada gambar 4.13 berikut ini.

Gambar 4.13 Sistem informasi pemasaran

Lingkungan Pengumpul Pengolahan Menjelaskan Eksekutif Pemasaran


pemasaran
Lingkungan Sistem Penyimpanan
Makro Akuntansi dan Menjelaskan Perencanaan
Internal Pengambilan Promotion
Ekonomi
Teknologi Sales
Hukum Sistem Development
Budaya Arus Data Intelejen Penyebaran Menyiagakan Arus ????
Pemasaran Informasi
Pemasaran Pemasaran Pelaksanaan
Lingkungan
Mikro
Sistem
Riset
Pembeli Penyimpanan
Pemasaran
Saluran dan Memutuskan
Pesaing Sistem ilmu Pengambilan Pengendalian
Pemasok manajemen
pemasaran

Arus Komunikasi Pemasaran

Sumber : Philip Kotler

Berdasarkan model sistem informasi pemasaran Kotler terse-


but diatas, Mc. Leod menggambarkannya dalam bentuk struktur
lain dengan penekanan kepada aspek teknologi informasi seperti
ditunjukan pada gambar 4.14 berikut ini.

Gambar 4.14 Model sistem informasi pemasaran Mc Leod

Data Informasi
Subsistem
Informasi Akuntansi
Penjualan
Subsistem
informasi
Produk
Sumber
internal Subsistem
informasi
Tempat
Subsistem Database
Informasi Subsistem
Riset Pemasaran informasi Pemakai
Promosi

Subsistem
Sumber informasi
eksternal Harga
Subsistem Subsistem
Informasi Intelejen informasi
Pemasaran Bauran Terpadu

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci menge-


nai sistem informasi manajemen pemasaran diatas maka dapat
dilihat diagram arus data level 2 pada gambar 4.15 dibawah ini.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 79

Gambar 4.15 Diagram arus data sistem informasi pemasaran

PT. ABC Riset


Data Flow Diagram Level 2
Sistem informasi Manajemen Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran
Baru
1.2
Riset Sistem Lingkungan
Pelanggan D16 Pemasaran Pemasaran Pemasaran
Informasi Lain
Riset
Order Jual
D7 Order Jual Pemasaran Pemasaran
Pesaing Baru
Persediaan Lingkungan
Perusahaan Pesaing
D17 Produksi D2 Persediaan lain
Order Jual 1.3
Order 1.5 Lingkungan Sistem
Faktur Jual Jual Baru Pemasaran Informasi
Persediaan Subsistem Lain Intelejen
1.1 Produksi Pemasaran
Informasi
Sub sistem Tempat Informasi
Informasi Persediaan Faktur Tempat Pemasaran
Jual Pesaing Baru
Akuntansi
Pelanggan
Baru Penjualan Faktur Jual Baru D5 Faktur Jual D2 Persediaan 1.7
Informasi D14 Lingkungan
Faktur
Faktur Jual Pemakai
Pelanggan Akun
Jual Faktur Persediaan Promosi Subsistem
Akun Jual Informasi D15 Promosi
D1 Akun
Promosi
1.8
Promosi
D4 Pelanggan Persediaan
Subsistem Promosi
Informasi Baru
Informasi Bauran
Pelanggan
1.4 Bauran terpadu 1.6
Terpadu Persediaan D2 Persediaan
Informasi
Subsistem Produk Subsistem
Nama Informasi Informasi Persediaan
Produk Informasi
Sistem/ Harga
Sub sistem input pemasaran Produk
Proses

Nama
Sistem/ Sub sistem output pemasaran
Proses

D2 Nama File File

Nama data/ data/Informasi


Informasi

Diagram arus data (DAD) level 2 diatas pada dasarnya meru-


pakan rincian dari DAD level 1 yang ditunjukan pada gambar 4.7.
Dengan DAD level 2 dapat dilihat bagaimana hubungan antara
subsistem atau proses yang ada didalam sistem informasi pema-
saran dengan data-data yang digunakannya.
Berdasarkan gambar 4.14 dan 4.15 diatas sistem informasi
pemasaran dapat terdiri dari sistem informasi akuntansi penju-
alan, sistem informasi intelejen pemasaran dan sistem informasi
riset pemasaran yang merupakan sistem input pemasaran dan
sistem pelaporan (Produk, tempat, promosi, harga) dan integrasi
dari semuanya yang disebut bauran terpadu.
Sistem informasi akuntansi penjualan - Sistem informasi a-
kuntansi memberikan banyak sekali data yang diperlukan oleh
sistem informasi pemasaran. Data-data tersebut sifatnya ter-
perinci dan berkaitan dengan masalah uang, baik yang ber-
sumber dari dalam maupun dari luar perusahaan. Data data-
data yang di input melalui sistem informasi akuntansi penju-
alan akan menjadi dasar dalam membuat laporan periodik,
80 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

khusus dan laporan dalam bentuk model matematik atau gra-


fik tentang penjualan dan umur piutang (informasi manajemen)
yang diperlukan oleh manajemen pemasaran.
Sistem informasi akuntansi juga memberikan data lain
yang diperlukan oleh bagian pemasaran seperti data yang ber-
kaitan dengan produk (persediaan) yang tersedia untuk dijual
seperti jenis produk, nama produk, harga jual produk, harga
pokok produk, status produk dan lain-lain.
Gambar 4.16 Input data pada sistem informasi akuntansi
penjualan

Order ini termuat


pada faktur dengan
nomor-nomor
Data Persediaan sebagai berikut
yang siap dijual

Memilih order
dan produk Memilih
untuk dimuat produk di luar
di faktur order untuk
dimuat di faktur

Pada sistem informasi pemasaran yang softwarenya dibuat


berbasis window maka dapat dibuat layout untuk memasukan da-
ta yang persis sama bentuknya dengan print out dokumen yang
dihasilkan seperti ditunjukan pada gambar 4.16 dan 4.17 diatas,
hal ini sering disebut sebagai teknologi What you see what you
get (WSWG). Kemampuan ini sangat membantu sekali dalam me-
ngurangi kemungkinan terjadinya kesalahan yang sering dilaku-
kan oleh operator komputer saat memasukan data.

Subsistem informasi riset pemasaran- Sub sistem ini mem-


berikan fasilitas untuk merancang, mengumpulkan, mengana-
lisis dan melaporkan data hasil riset dibidang pemasaran se-
cara sistematis. Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam
riset pemasaran yaitu :
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 81

Gambar 4.17 Printed out dokumen order dan faktur

o Data sekunder, Jenis data ini telah tersedia dan dapat


diperoleh melalui berbagai sumber seperti:
- Sumber intern misalnya laporan rugi laba, neraca,
laporan penjualan, invoice, catatan persediaan dan
hasil riset terdahulu.
- Publikasi pemerintah misalnya laporan statistik ten-
tang perkembangan sosial ekonomi.
- Buku, jurnal dan majalah misalnya jurnal pemasaran,
jurnal riset pemasaran, Sales and Marketing Mana-
jement, Business Week, Fortune, Forbes dan lain-lain
- Data komersil misalnya data yang diperoleh dari sua-
tu perusahaan penjual data seperti PDBI (pusat data
bisnis Indonesia)

Data sekunder dapat diperoleh dalam berbagai bentuk


seperti dalam bentuk diskette/CD, Bundel laporan, format
HTML, PDA dan lain-lain

o Data primer, Data yang langsung dikumpulkan oleh petu-


gas perusahaan.Pengumpulan data bisa dengan berba-
gai pendekatan seperti dapat dilihat pada tabel dibawah
ini

Tabel 4.1 Rencana pengumpulan data primer


Metode Teknik Rencana Alat
penelitian pengumpulan data sampel penelitian
Observasi Surat Unit sampling Kuesioner
Survey Telepon Ukuran sampel Alat mekanik
Prosedur
Eksperimen Kontak pribadi
sampling

Untuk pengolahan data gunakanlah software yang umum di-


gunakan untuk melakukan penelitian seperti SPSS, SAS dan lain-
lain.
82 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Tabel 4.2 Beberapa jenis riset pemasaran yang umum dilakukan

Jenis Riset
Riset tentang periklanan meliputi
1 Riset tentang motivasi
2 Riset tentang duplikasi iklan
3 Riset tentang media yang digunakan
4 Riset tentang efektivitas iklan
5 Riset tentang persaingan iklan
Riset tentang perusahaan dan ekonomi bisnis
1 Peramalan sampai satu tahun
2 Peramalan lebih dari satu tahun
3 Riset tentang kecenderungan bisnis
4 Riset penetapan harga
5 Riset tentang lokasi pabrik dan gudang
6 Riset tentang pengadaan
7 Riset tentang internasional dan ekspor
8 Riset tentang sistem informasi pemasaran
9 Riset tentang operasi
10 Riset tentang karyawan intern perusahaan
Riset tentang tanggung jawab perusahaan
1 Riset tentang “hak mengetahui” konsumen
2 Riset tentang dampak ekologis
3 Riset tentang hambatan hukum terhadap pengiklanan & promosi
4 Riset tentang Kebijakan dan nilai sosial
Riset tentang Produk
1 Riset tentang potensi dan penerimaan produk baru
2 Riset tentang produk saingan
3 Riset tentang Produk yang ada
4 Riset tentang kemasan,rancangan dan ciri-ciri phisik
Riset tentang penjualan dan pasar
1 Riset untuk mengukur potensi pasar
2 Analisis tentang konstribusi (share) pasar suatu produk
3 Riset untuk menentukan ciri-ciri pasar
4 Analisis penjualan
5 Riset untuk mengetahui jumlah kuota dan wilayah penjualan
6 Riset tentang saluran distribusi
7 Riset tentang pasar dan pemeriksaan penyimpanan
8 Riset tentang operasi panel konsumen
9 Riset tentang ganti rugi penjualan
10 Riset tentang promosi melalui premi,kupon, sampel dan lain-lain.

Untuk melakukan riset pemasaran, tahapan yang secara umum


dilakukan adalah seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 83

Gambar 4.18 Tahap-tahap riset pemasaran

Merumuskan masalah dan Menyusun rencana Melaksanakan rencana Menginterpretasikan dan


tujuan riset riset untuk Riset dengan mengumpulkan melaporkan temuan
mengupulkan informasi dan menganalisis data

 Merumuskan masalah dan tujuan riset, masalah dan tujuan


riset harus di rumuskan bersama secara hati-hati antara pene-
liti dan manajer pemasaran. Dalam melakukan penelitian ini
harus ada kerjasama yang baik antara manajer pemasaran
dan peneliti. Manajer pemasaran memiliki pengetahuan ten-
tang informasi apa yang diperlukan untuk membantu keputu-
sannya dibidang pemasaran sedangkan peneliti memiliki pe-
ngetahuan tentang riset pemasaran dan bagaimana menda-
patkan informasi. Manajer pemasaran harus memahami riset
pemasaran untuk membantu dalam perencanaan dan mengin-
terpretasikan hasil dari riset.

 Menyusun rencana riset, langkah selanjutnya dalam melaku-


kan riset adalah menentukan kebutuhan informasi, menyusun
rencana untuk mendapatkan informasi yang diperlukan terse-
but secara efisien dan mempresentasikan rencana pemasaran
kepada manajer pemasaran.

 Melaksanakan rencana riset,setelah rencana riset disusun


maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana riset
tersebut yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan penga-
nalisisan informasi. Tahap pengumpulan data pada riset pe-
masaran merupakan tahap yang paling sulit.Peneliti harus tu-
run ke lapangan untuk melihat bahwa rencana telah dijalan-
kan dengan baik. Seandainya pelaksanaan tidak sesuai de-
ngan apa yang direncanakan maka informasi yang dihasilkan
kemungkinan besar akan bias. Data yang terkumpul harus di-
proses dan di analisis untuk melindungi informasi dan data
penting. Data-data yang berasal dari kuesioner harus di cek
secara lengkap dan akurat kemudian ditabulasi dengan meng-
gunakan komputer untuk mengetahui rata-ratanya dan ukuran
statistik lainnya..

 Menginterpretasikan dan melaporkan temuan-temuan ta-


hap selanjutnya dalam riset pemasaran dalah menginterpreta-
sikan dan menyimpulkan setiap temuan yang diperoleh di la-
pangan.
84 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Tabel 4.3 Berbagai jenis pertanyaan tertutup dalam riset pemasaran


Nama Penjelasan Contoh
Bila anda memerlukan makanan apakah anda leih me-
Dikotomi Pertanyaan yang menawarkan dua nyukai layanan delevery service ?
pilihan jawaban  Ya  Tidak

Pertanyaan menawarkan tiga atau Dengan siapa anda biasa pergi ke restoran?
Pilihan ganda lebih pilihan jawaban  Kawan  Orang tua  Kaka  Lainnya
Pelayanan restoran fastfood umumnya lebih baik dari
Skala likert Pernyataan yang menunjukan ting- restoran biasa
kat persetujuan responden.  Sangat setuju  Setuju  Ragu-ragu

Skala digambarkan dalam dua ku Yang anda tahu tentang PT. ABC
Diferensial tub yang berbeda responden me- Besar X:_:_:_:_:_:_: Kecil
Semantik milih butir yang menentukan arah Berpengalaman _:_:_:_:_:X:_: Tdk Berpengalaman
intensitas perasaannya Modern _:_:_:X:_:_:_: Kuno
Makan siang bagi saya
Skala Tngkat Skala yang menunjukan tingkat ke- 1.( )Sangat penting 2.( )Cukup penting
Kepentingan pentingan dari yang sangat penting 3.( )Penting 4.( )Kadang-kadang penting
ke yang sangat tidak penting 5.( )Sangat tidak penting

Skala yang menunjukan suatu ting- Makanan di restoran ABC


Skala katan dari yang jelek sampai yang 1. ( ) Luar biasa enak 2. ( )Sangat enak 3. ( )Enak
Penilaian luar biasa baik 4. ( )Tidak enak

Bila restoran menyiapkan makanan daerah, saya


Kecenderu-
1.( )Pasti membeli
ngan untuk
Skala yang menunjukan kecende- 2.( )Ingin membeli
membeli
rungan responden untuk membeli 3.( )Mungkin membeli
4.( )Mungkin tidak membeli
5.( ) Pasti tidak membeli

Tabel 4.4 Berbagai jenis pertanyaan terbuka dalam riset pemasaran

Nama Keterangan Contoh


Responden bebas menjawab perta-
Sangat tidak nyaan dengan berbagai macam cara Bagaimana menurut pendapat anda mengenai
terstruktur dan jawaban restoran fastfood

Responden diminta menyebutkan Kata mana yang pertama kali muncul dalam benak
Kata berkait kata yang paling diingatnya dari se- anda ketika mendengar kata-kata berikut:
deretan kata yang ditunjukan 1. Baso 2. Fried Chiken 3. Piza

Melengkapi Responden diminta untuk melengka- Kalau saya lebih memilih restoran tradisional
kalimat pi suatu kalimat Indonesia pertimbangan saya adalah.........

Melengkapi Responden diminta untuk melengka- Saya kemarin pergi kepuncak, disana ada resoran
Cerita pi sebuah cerita yang tidak lengkap Indonesia yang menyajikan makanan segar dan
bergizi..... selesaikanlah cerita ini
Responden diminta untuk mengisi Makanan asli
Melengkapi dan mengidentifikasi suatu bagian indonesia
gambar menyehatkan
kosong tertentu pada sebuah gam-
bar
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 85

Subsistem informasi intelejen pemasaran - Sub sistem ini Intelejen pemasaran


setiap hari mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan metupakan aktifitas yang
dengan lingkungan perusahaan khususnya mengenai pesa- etis untuk mendapatkan
informasi tentang bisnis
ing untuk membantu para manajer mempersiapkan dan me-
nyempurnakan rencana pemasaran. Informasi yang dikum-
pulkan diperoleh melalui intelejen pemasaran yang pada da-
sarnya merupakan aktivitas yang etis untuk mendapatkan in-
formasi tentang pesaing. Tugas tugas dasar intelejen adalah :

o Mengumpulkan data, data yang kumpulkan bisa data pri-


mer ataupun data sekunder. Data primer data yang harus
dicari melalui suatu penelitian tertentu sedangkan data
skunder adalah data yang telah tersedia.

o Mengevaluasi data, semua data baik data primer maupun


data sekunder harus dievaluasi untuk memastikan keaku-
rasiannya.

o Menganalisis data, analisis data dilakukan untuk menda-


patkan gambaran menyeluruh terhadap data-data yang
diperoleh.

o Menyimpan data intelejen, data-data intelejen kemudian


disimpan dalam media penyimpanan seperti CD atau disk
dengan struktur tertentu sehingga mudah untuk dicari.
Data yang disimpan biasanya disusun dalam bentuk ju-
dul, topik-topik yang terkait dengan judul tersebut, abs-
traknya dan pada kondisi tertentu dilengkapi pula dengan
seluruh data dan hasil analisisnya.

o Mendistribusikan data intelejen, data-data intelejen kemu-


dian didistribusikan kepada yang membutuhkan baik se-
cara on-line atau dengan menggunakan fasilitas internet.
Data-data intelejen dapat diakses dengan cara mengisi
pertanyaan topik apa yang ingin dicari pada terminal kom-
puter. Berdasarkan topik itulah sistem informasi intelejen
pemasaran akan menyajikan semua judul yang terkait de-
ngan topik yang dilengkapi degnan abstraknya dan apabi-
la diperlukan data lengkap dan hasil analisisnya pun dapat
diperoleh dengan mencetaknya.

Informasi pemasaran untuk kepentingan intelejen dapat


diperoleh dari berbagai sumber misalnya:

o Informasi diperoleh melalui sebuah perusahaan lain yang


dimiliki oleh karyawan yang bekerja di perusahaan baik
sebagai seorang eksekutiv, teknisi, ilmuwan, bagian pem-
belian, atau sebagai salesman. Mendapatkan informasi
dengan cara ini sulit dilakukan karena para karyawan ter-
sebut sering sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga
gagal mendapatkan informasi penting yang diharapkan.
86 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

o Informasi diperoleh pada saat penerimaan pegawai baru


dan melalui keryawan pesaing.Ketika perusahaan sedang
melakukan interview dengan karyawan baru perusahaan
memberikan perhatian khusus kepada karyawan yang
pernah bekerja pada perusahaan pesaing.
o Informasi diperoleh dari orang yang berbisnis dengan pe-
saing. Pelanggan kunci dapat secara terus menerus mem-
berikan informasi kepada perusahaan tentang perusaha-
an pesaing dan produk-produknya.
o Informasi diperoleh melalui pemasok, dan atau konsumen.
Untuk mengetahui berbagai jenis dan kualitas produk yang
dibeli oleh perusahaan pesaing.
o Informasi diperoleh melalui laporan tahunan yang di publi-
kasikan, ucapan para manajer pesaing saat jumpa pers
dan iklan-iklan yang ditayangkannya. Perusahaan juga da-
pat belajar tentang pesaing dari ucapan orang lain ten-
tang perusahaan pesaing tersebut baik yang termuat da-
lam berbagai publikasi bisnis atau dalam acara pameran.
o Informasi diperoleh melalui pemantauan yang dilakukan
oleh perusahaan terhadap segala sesuatu yang dilakukan
oleh perusahaan pesaing termasuk didalamnya cara pem
belian dan bagaimana mereka menganalisis produk, me-
nganalisis penjualannya, dan meneliti paten barunya
Melihat tidak tersetrukturnya semua jenis informasi yang dipero-
leh oleh perusahaan, maka software yang digunakan untuk sis-
tem informasi intelejen pemasaran adalah software yang dapat
menampung data yang tidak tersetruktur. Misalnya data-data ter-
sebut dalam slip sebagian disimpan dalam bentuk memo.

Subsistem Output Pemasaran (Pelaporan)


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa model dasar sis-
tem informasi pemasaran diatas menggunakan konsep bauran
pemasaran (Marketing Mix) yang dikemukakan oleh Kotler, dan
model pemasaran ini juga digunakan sebagai cara untuk menge
lompokan subsistem output berdasarkan produk, tempat dimana
produk dijual, promosi seperti penjualan oleh salesman atau iklan,
dan harga dari produk. Subsistem-subsistem output tersebut ada
yang menyajikan informasi secara terpisah ada yang disusun se-
cara terpadu tergantung kepada keinginan manajemen yang
membutuhkan informasi pemasaran.
Subsistem informasi produk - Sub sistem pelaporan ini
memberikan informasi apa saja tentang produk yang dijual o-
leh perusahaan misalnya siklus produk (Pengenalan, perkem-
bangan, dewasa, penurunan), harga produk beserta statusnya,
penjualan produk, spesifikasi produk dan lain-lain tergantung
kepada jenis perusahaan dan kebutuhan manajemen pema-
saran.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 87

Gambar 4.19 Model siklus produk

Tahap-tahap

Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan

Perlukah Perlukah
produk Perlukah produk
diperkenalkan Strategi produk diperkenalkan dihapus

Sumber :Mc.Leod

Gambar diatas menunjukan bagaimana perkembangan suatu


produk. Perkembangan tersebut diawali dengan keputusan untuk
mengembangkan atau memasarkan suatu produk, perkembangan
selanjutnya saat suatu produk sudah diperkenalkan dan penjualan
produk tersebut telah tumbuh maka setelah itu harus dipertim-
bangkan berbagai strategi untuk membuat penjualan tetap ber-
jalan. Periode terakhir kolom siklus ini adalah saat-saat terjadi pe-
nurunan dimana penghapusan produk merupakan satu alternatif.

Gambar 4.20 Contoh bentuk laporan produk yang terjual

Subsistem informasi harga - Subsistem pelaporan ini mem-


berikan informasi tentang harga setiap produk yang dijual.
Harga suatu produk dibuat berdasarkan biaya yang dikeluar-
kan untuk mendapatkan produk tersebut atau berdasarkan
permitaan. Harga jual produk dalam sistem informasi pema-
saran ada yang disajikan dengan angka pasti, kisaran, sudah
PPN, belum PPN dan bebas PPN.
88 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.21 Contoh laporan harga dan status persediaan produk

Gambar 4.22 Laporan umur piutang atas penjualan produk

Laporan-laporan penjualan produk dan umur piutang seperti


terlihat pada gambr-gambar diatas datanya berasal dari sistem
informasi akuntansi penjualan. Informasi ini selain dapat diakses
oleh manajer pemasaran juga oleh manajer lain yang berdasar-
kan ketentuan berhak untuk itu.

Sub sistem informasi tempat Sub sistem ini memberikan


informasi tentang bagaimana produk-produk didistribusikan
kepada konsumen. Pada sub sistem ini informasi yang diha-
silkan bia-sanya dapat dicari berdasarkan kunci tertentu mi-
salnya kunci produk akan menghasilkan informasi di mana
saja produk tersebut dijual atau tersedia atau sebaliknya kun-
ci lokasi akan menghasilkan informasi di lokasi tertentu pro-
duk apa saja yang dijual dan lain sebagainya tergantung ke-
pada kebutuhan manajemen pemasaran.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 89

Gambar 4.23 Informasi penjualan produk berdasarkan tempat

Sub sistem informasi laporan promosi sub sistem ini mem-


berikan informasi tentang berbagai macam pengenalan pro-
duk kepada konsumen seperti melalui salesman atau media
promosi lainnya

Gambar 4.24 Informasi tentang promosi produk

4.6 Sistem Informasi Produksi


Para manajer bagian produksi menggunakan komputer bisa se-
bagai alat dari sistem yang sedang berjalan, misalnya untuk
membantu merancang (CAD) dan membantu proses produksi
(CAM).
Pada bagian ini komputer juga digunakan sebagai alat dalam
sistem informasi secara konseptual, misalnya untuk penjadwalan
proses produksi, mengendalikan persediaan, pengendalian kua-
litas produk, dan melaporkan biaya produksi. Komputer yang di-
gunakan untuk kedua jenis kebutuhan ini secara terIntegrasi di-
sebut sebagai manufaktur yang di integrasikan dengan komputer
(Computer integrated manufacturing). Berikut ini model dari sis-
tem informasi produksi yang merupakan bagian dari sistem in-
formasi manajemen dan digunakan untuk membantu memecah-
kan masalah produksi.
90 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.25 Model sistem informasi produksi

Subsistem Data Informasi


Informasi
Akuntansi Subsistem informasi
Pembelian Proses Produksi
Sumber internal
Subsistem informasi
Subsistem
Informasi Persediaan
Rencana Database Pemakai
Produksi
Subsistem Laporan
Sumber eksternal Kualitas
Subsistem
Subsistem laporan
Informasi
Intelejen Biaya
Produksi

Gambar 4.26 Diagram arus data sistem informasi produksi

PT. ABC Data Flow Diagram Level 2


Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Manajemen
Produksi
Produksi Pesaing
2.2 Pesaing 2.3
Baru
Poduksi Subsistem Sistem
Faktur Beli Informasi Produksi Informasi
Pemasok Rencana D17 Pesaing
Order Beli Order Intelejen
Beli Produksi Rencana Produksi
Order Beli D10 Order Beli Produksi Akun Kualitas
Baru Baru
Rencana Produksi Produksi
Poduksi D6 Persediaan
D3 Pemasok Pemasok 2.1 Pesaing Pesaing Baru
Produksi
Subsistem Akun Persediaan
Baru D1 Akun
Pemasok Informasi Rencana &
Baru Akuntansi Overhead
Pembelian D1 Akun Produksi D2 Persediaan Pesaing
Akun
Faktur Faktur Persediaan
Beli Beli baru Akun Rencana Persediaan
dan Jadwal
Produksi
D11 Faktur Beli Persediaan 2.4 2.5 2.6 2.7
Baru
Persediaan
Subsistem
SubSistem SubSistem Subsistem Informasi
Informasi Informasi Informasi
D2 Persediaan Persediaan
Kualitas
Biaya Proses
Bahan Baku Persediaan Produk
Produksi

Informasi Informasi Informasi


Gaji dan Relisasi Kualitas
Persediaan
Upah Produksi Produk
Informasi
Biaya
Produksi
D13 Gaji
Pemakai

Sub sistem input pemasaran Sub sistem output pemasaran File Data/Informasi
Nama Nama Nama data/
Sistem/ Sistem/
D2 Nama File Informasi
Proses Proses

Subsistem Input Produksi


Dalam sistem informasi produksi sebagian data diperoleh dari
sistem informasi akuntansi yang menempatkan terminal kom-
puter diseluruh pabrik dengan tugas mencatat setiap kegiatan
karyawan bagian produksi dan mesin saat terjadi proses pro-
duksi.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 91

Data lainnya yang diterima oleh sistem informasi produksi a-


dalah data yang berasal dari subsistem produksi (rekayasa
industri). Subsisistem ini memiliki beberapa ahli produksi yang
mempelajari secara terus menerus proses produksi yang dila-
kukan oleh perusahaan agar lebih efisien. Para ahli produksi
memiliki tugas merancang bagaimana sistem produksi secara
fisik termasuk menentukan lokasi, alur produksi, urutan proses
yang harus dilakukan, jadwal pelaksanaan proses dan perse-
diaan.
Subsistem lainnya yang memberi data kepada sistem infor-
masi produksi adalah subsistem intelejen manufaktur. Subsis-
tem ini memberikan data-data yang berhubungan dengan sup-
lier dan serikat pekerja.

Gambar 4.27 Langkah kerja proses produksi pembuatan senter


dalam sistem informasi rencana produksi
Pembuatan
Kepala
Tahap 5 Pasang
plastik
Persediaan bohlam
bahan baku Pembuatan
silinder plastik
Tahap 6 Pasang
Pasang saklar Reflektor

Tahap
Tahap Pasang per Pasang
1 Tahap 7
2 Lensa
Pasang bagian kepala merah
ke silinder

Tahap Tahap Pasang


Tahap 8
3 4 Tahap Lensa
9 bening
Pasang tali Pasang
baterai Persediaan
Senter barang jadi

Gambar 4.28 Jadwal produksi pembuatan senter

Jadwal Produksi
Nama pekerjaan: Pembuatan senter
No pekerjaan : 2000-06-02
Tahap produksi Mulai dikerjakan Selesai pekerjaan
1.Pasang per 24-10 08.38 24-10 14.30
2.Pasang saklar 24-10 15.00 26-10 09.00
3.Pasang tali 26-10 09.50 26-10 13.30
4.Pasang baterai 26-10 14.04 26-10 17.00

5.Pasang lampu 23-10 09.30 23-10 15.22


6.Pasang reflektor 23-10 16.00 25-10 10.00
7.Pasang lensa merah 25-10 11.00 26-10 09.20
8.Pasang lensa bening 26-10 10.00 26-10 16.20
9.Pasang kepala 27-10 08.00 27-10 13.52
92 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.29 Daftar Komponen senter yang digunakan dalam


sistem informasi rencana produksi

Lensa Lensa
merah bening Kepala plastik
Tali

Bohlam Saklar
Baterai

Reflektor
0 Baterai
Silinder plastik
0
0
Per

Gambar 4.30 Laporan status pekerjaan produksi dalam sistem


informasi produsi

Laporan Status Pekerjaan


Per tanggal 25-10
Nama pekerjaan: Pembuatan semter
No pekerjaan : 2000-06-02

Pelanggan PT. Cemerlang semesta


No Pelanggan 1999.75
No Order 2000.30
Tanggal Order 12-10
Subsistem
Diterima orderkualitas mengukur
15-10 kualitas bahan baku yang di-
gunakan
Lokasi saatdalam
ini proses 9produksi sejak kepala)
(Pemasangan diterima dari suplier
sampai mulai
Tanggal dengan menjadi barang jadi.
23-10;09.30
Rencana selesai 27-10;13.52
Subsistem biaya menghitung berapa biaya yang dikeluarkan
Rencana pengiriman 28.10
saat terjadi proses produksi.

Subsistem Output Produksi


Ada empat subsistem output yang menjadi acuan dalam proses
produksi, yaitu :
Subsistem informasi produksi menunjukan bagaimana dan
kapan tahap-tahap pekerjaan tertentu harus dilakukan
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 93

Subsistem informasi persediaan yang menghitung volume


produksi yang dihasilkan baik untuk barang dalam proses
maupun barang jadi.
Subsistem informasi kualitas mengukur kualitas bahan ba-
ku yang digunakan dalam proses produksi sejak diterima dari
suplier sampai dengan menjadi barang jadi.

Subsistem informasi biaya menghitung berapa biaya yang


dikeluarkan saat terjadi proses produksi

4.7 Sistem Informasi Keuangan


Sistem informasi ini dirancang untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan arus uang ke para pemakai di perusahaan.
Para pemakai utamanya adalah para manajer yang mengguna-
kan informasi tersebut untuk mengelola sumber dayanya. Berikut
ini adalah model dari sistem informasi keuangan.

Gambar 4.31. Model sistem informasi keuangan.

Subsistem
Informasi Subsistem informasi
Akuntansi Peramalan
Keuangan
Sumber internal

Subsistem Subsistem informasi


Database Pemakai
Informasi Manajemen Dana
Audit Intern
Sumber eksternal
Subsistem informasi
Subsistem Pengendalian
Informasi
Intelejen
Data Informasi
Keuangan

Subsistem Input Keuangan


Subsistem informasi akuntansi keuangan mencatat (men-
jurnal) semua transaksi keuangan perusahaan, mengelom-
pokkannya berdasarkan akun yang tersedia kedalam Buku
besar (Ledger) dan mengikhtisarkannya dalam bentuk Neraca
serta Rugi laba.
Sistem informasi keuangan menghasilkan laporan keua-
ngan (Neraca, Rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan
dan lain-lain) yang diperlukan utamanya oleh pihak eksternal
perusahaan.
94 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Subsistem audit intern membantu sistem informasi akuntan-


si dengan data dan informasi internal yang diperoleh sebagai
hasil evaluasi yang dilakukan oleh audit interen. Perusahaan
besar biasanya memiliki internal auditor yang secara kontinyu
mengevaluasi konsep sistem perusahaan untuk meyakinkan
bahwa data dan informasi yang daihasilkan mencerminkan
sistem fisik yang diwakilinya.
Subsistem intelejen keuangan mengumpulkan data yang
berasal dari lingkungan luar perusahaan yang mempengaruhi
arus uang komunitas keuangan, pemegang saham dan pe-
milik, dan pemerintah. Seperti halnya intelejen pemasaran,
cara untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara infor-
mal sedang mengalami perubahan sejalan dengan perkem-
bangan teknologi komputer.

Gambar 4.32 Diagram arus data sistem informasi keuangan

PT. ABC Data Flow Diagram Level 2


Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi manajemen

3.4
Informasi
Lingkungan
Bank Pemerintah Subsistem Peramalan Pemakai Perusahaan
Informasi Lain
Peramalan 3.5

Transaksi Subsistem
Lingkungan
Bank Informasi Informasi
Pengenda- Perusahaan
Akun Transaksi Pengendalian
lian
Transaksi
Laporan Laporan
Keuangan Keuangan D20 Transaksi
`` Temuan
Audit Informasi
3.1 3.3
Dana
Akun Akun
Subsistem D1 Akun D20 Audit Subsistem
Transaksi
Informasi baru `` Informasi
Akuntansi Akun Intelejen
Transaksi
Keuangan baru Keuangan
D20 Transaksi Transaksi Lingkungan
Laporan `` Perusahaan
Keuangan Transaksi Baru Lingkungan
3.2 Temuan Perusahaan
Audit
Subsistem Temuan
Informasi Audit D21 Lingkungan
Internal Baru
Pemegang Audit
Saham

Transaksi

Nama
Sistem/ 3.6 Temuan
Proses Sub sistem input Keuangan Audit
Subsistem Lingkungan
Nama Informasi Perusahaan
Sistem/ Sub sistem output Keuangan Manajemen Akun D1 Akun
Proses Dana

D2 Nama File File

Nama data/ data/Informasi


Informasi
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 95

Subsistem Output Keuangan


Subsistem informasi peramalan melakukan peramalan
jangka panjang, antara lima sampai dengan sepuluh tahun,
sebagai dasar untuk perencanaan strategis.
Subsistem informasi manajemen dana berkaitan dengan
arus uang melalui perusahaan. Manajemen sering kali ingin
mengetahui apakah keuangan perusahaan mengalmi surplus
atau defisit, sehingga mereka bisa membuat rencana bagai-
mana menanganinya.
Subsistem informasi pengendalian menyiapkan anggaran
operasi tahunan dan memberikan masukan-masukan kepada
manajer sehingga mereka dapat memonitor biaya yang dike-
luarkan dibandingkan dengan anggaran.

Gambar 4.33 Contoh salah satu bentuk informasi keuangan

Pusat operasi,
Nilai saham perusahaan saat ini adalah Rp 2500/ lembar
Penghasilan bersih perusahaan pada tahun lalu Rp 25.000.000
Profitabilitas 20%

4.8 Sistem Informasi Sumber Daya


Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumberdaya
fisik yang ada di perusahaan. Manajemen sumber daya manusia
secara garis besar meliputi aktivitas merencanakan,menerima,
menempatkan, melatih dan mengembangkan serta memelihara a-
tau merawat sumber daya atau anggota perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia tidak terjadi pada lingku-
ngan yang statis tapi pada lingkungan yang selalu berubah. Kare-
na itu proses pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan ti-
dak pernah berhenti demi mendapatkan sumberdaya yang sesuai
dengan waktu dan tugas yang harus dipikulnya. Beberapa proses
yang dilakukan dalam mengelola sumber daya manusia adalah :
 Perencanaan SDM, aktivitas ini dimaksudkan untuk menda- Manajemen sumber
patkan sumber daya manusia yang selalu sesuai dengan ke- daya manusia meliputi
butuhan. Tujuan ini dilakukan dengan melakukan analisis ter- aktivitas merencanakan,
hadap informasi yang berkaitan dengan SDM yang ada di pe- menerima, menempat-
rusahaan saat ini seperti : kan, melatih dan me-
ngembangkan serta me-
o Informasi tentang keahlian yang dimiliki dan yang diperlu- melihara atau merawat
kan, lowongan pekerjaan yang ada dan rencana penamba- sumber daya atau ang-
han atau pengurangan karyawan di bagian tertentu. gota perusahaan
96 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

o Informasi tentang lingkungan seperti informasi tentang pa-


sar tenaga kerja.
Empat aspek penting Dalam perencanaan sumber daya manusia ada empat
dalam perencanaan SDM: aspek yang harus dipertimbangkan, seperti :
- Kebutuhan SDM dimasa
mendatang o Kebutuhan SDM dimasa mendatang dengan menentukan
berapa jumlah, jenis dan tingkat keahlian SDM yang diper-
- Keseimbangan SDM
lukan.
dimasa mendatang
- Penerimaan atau o Keseimbangan SDM dimasa mendatang dengan memban-
pemutusan hubungan dingkan kebutuhan SDM dimasa mendatang dengan jumlah
kerja karyawan saat ini yang diperkirakan tetap bergabung de-
- Pengembangan SDM ngan organisasi.
o Penerimaan atau pemutusan hubungan kerja berdasarkan
kondisi SDM saat ini dan kebutuhan dimasa datang
o Pengembangan SDM yang dimaksudkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan organisasi akan karyawan yang
memiliki kemampuan dan berpengalaman yang sesuai.
Dua faktor agar Agar perencanaan berjalan secara efektif, manajer sumber da-
perencanaan efektif: ya manusia harus mempertimbangkan dua faktor utama yaitu:
- Rencana strtegis
organisasi
o Rencana strategis organisasi yang menentukan sumberda-
ya manusia bagaimana yang dibutuhkan dan
- Masa depan lingkungan
o Masa depan lingkungan perusahaan seperti masalah eko-
nomi, tersedianya dana perluasan yang menyebabkan me-
ningkatnya kebutuhan SDM.
Rencana strategis dan lingkungan eskternal tersebut seca-
ra bersama secara garis besar menentukan batasan-batasan ba-
gaimana sebaiknya SDM harus beroperasi. Peramalan dan audit
SDM dapat membantu menentukan dengan lebih spesifik kebutu-
han sumber daya manusia.
o Peramalan, peramalan sumberdaya manusia berusahaan me-
nentukan SDM apa yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menjaga pertumbuhannya dan mampu memanfaatkan peluang
dimasa yang akan datang.Jadi peramalan berusaha memperki-
rakan jumlah, jenis, dan kualitas SDM yang diperlukan dimasa
mendatang; menentukan spesifikasi batas tanggung jawab yang
diperlukan; dan menentukan keahlian dan pengetahuan apa
yang diperlukan.
o Audit sumber daya manusia, ketika ramalan telah diterapkan
langkah selanjutnya adalah mendapatkan informasi tentang kon-
disi SDM organisasi saat ini. Dua jenis informasi yang diper-
lukan adalah :
- Apakah organisasi telah mendapatkan SDM dengan kua-
litas yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya?
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 97

- Apakah pekerjaan yang dilakukannya berjalan secara e-


fektif?.
Pada audit SDM, keahlian dan kinerja setiap individu pada
suatu organisasi di nilai. Pada setiap bagian SDM diurut berda-
sarkan kepada kualitas pekerjaan yang dilakukannya. Informasi
yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan oleh manajer ting-
kat atas unit menilai efektivitas SDM di tiap bagian yang dimiliki-
nya.

Gambar 4.34 Bagan kinerja manajemen

PRESIDEN

WP, SUMBER
WP. PRODUKSI WP. PEMASARAN WP. KEUANGAN
DAYA MANUSIA
Marjuki 60 Dewi A 63 Suryadi 59 Mamat 60

Alex 47 Sofwan 55 Maman 47 Krisno 46

Dadang 45 Purwanto 56 Dadang 42

MGR. Perencanaan dan MGR. Produksi dan


pengendalian produk MGR. Logistik
Prasarana Produksi
D. Snow 55 E. Ferley 56

J. James 48 R. Javis 47 R. Javis 47


48
R. Javis 47 F. Goland 42

KINERJA SAAT INI UNTUK DI PROMOSIKAN

Outstanding Siap

Satisfactory Perlu Pelatihan

Perlu perbaikan Dipertanyakan


Sumber : Direvisi dari Developing Managerial
Competence oleh Walter S.Wikstorm

 Penerimaan, aktivitas ini berkaitan dengan masalah pengada-


an SDM yang sesuai dengan kebutuhan yang telah direncana-
kan. Pencarian SDM biasanya dilakukan melalui koran, Internet,
penyalur tenaga kerja, dari mulut ke mulut dan mencari ke
kampus-kampus. Ada dua macam penerimaan karyawan yaitu:
o Penerimaan umum, Penerimaan ini dimaksudkan untuk me-
menuhi kebutuhan SDM pada tingkat operasional. Hal ini di-
lakukan saat organisasi memerlukan sejumlah SDM terten-
tu seperti tenaga operator, tenaga salesman dan lain-lain.
98 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

o Penerimaan khusus, penerimaan karyawan ini dimaksud-


kan untuk mendapatkan SDM pada tingkat yang lebih tinggi
atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan pada saat organisasi pe-
rusahaan memerlukan SDM dengan kualifikasi tertentu.
Pada proses ini para calon biasanya mendapat perhatian
khusus selama periode waktu tertentu.

Gambar 4.35 Mencari karyawan melalui internet

Sebelum SDM diterima ada beberapa hal yang harus dilaku-


kan oleh bagian penerimaan, seperti:
o Analisis pekerjaan dan tanggungjawab, aktivitas ini dilaku-
kan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai akti-
vitas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh SDM
baru.
o Uraian tugas dan jabatan, Aktivitas ini dilakukan dengan
mengisi pernyataan secara tertulis mengenai apa-apa yang
harus dilakukan dan menjadi tanggung jawab suatu peker-
jaan tertentu. Istilah uraian tugas digunakan oleh manaje-
men tingkat bawah sedangkan uraian jabatan digunakan
untuk manajemen tingkat menengah dan atas.

 Pemilihan, aktivitas ini dilakukan dengan mengevaluasi infor-


masi yang diperoleh dari formulir pendaftaran atau lamaran
yang diterima, interview, berbagai macam test seperti tes IQ
dan EQ dan lain-lain bentuk informasi yang dianggap perlu o-
leh manajemen SDM dalam penyeleksian untuk mendapatkan
SDM yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Ta-
ap-tahap yang dilakukan dalam pemilihan adalah:
o Melengkapi berkas lamaran, aktivitas ini dilakukan untuk
menunjukan posisi yang diharapkan oleh pelamar dan men-
dapatkan informasi awal yang diperlukan saat interview.
o Interview penyaringan awal , aktivitas ini dimaksudkan un-
tuk mendapatkan penilaian umum pelamar.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 99

o Test, aktivitas ini dilakukan untuk mengukur keahlian pela-


mar dibidang pekerjaannya dan kemampuan untuk belajar
saat melakukan pekerjaannya.
o Penelitian latar belakang, aktivitas ini dilakukan untuk men-
dapatkan ringkasan kebenaran tentang formulir lamara.
o Interview pemilihan secara mendalam, aktivitas ini dilaku-
kan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam ten-
tang pelamar secara individu.
o Uji kemampuan phisik, aktivitas ini dilakukan untuk menda-
patkan kinerja yang efektif dari SDM, Menjaga terhadap
penularan penyakit, membuat catatan kesehatan pelamar,
menjaga perusahaan dari tuntutan kompensasi yang tidak
sesuai
o Penawaran pekerjaan, aktivitas ini dilakukan mengisi lowo-
ngan kerja atau posisi tertentu di organisasi.
 Sosialisasi, aktivitas ini dilakukan untuk membantu SDM yang
baru diterima agar secara harus dapat beradaptasi dengan
lingkungan intern organisasi. SDM baru tersebut diperkenalkan
dengan rekan-rekan barunya serta tanggung jawabnya yang
diembannya. Terhadap karywan baru tersebut juga di informa-
sikan tentang tujuan organisasi, kebijaksanaan dan perilaku
yang diharapkan terhadap karywan baru tersebut.
 Pelatihan dan pengembangan, aktivitas pelatihan dimaksud-
kan untuk meningkatkan kinerja SDM saat ini agar mampu
melaksanakan tugas yang diberikannya secara efektif dan efi-
sien, sedangkan program pengembangan dimaksudkan untuk
mempromosikan SDM tersebut.
Ada empat prosedur untuk menentukan kebutuhan pelatihan
setiap individu dalam suatu organisasi :
o Penilaian kinerja, adalah aktivitas menilai setiap pekerjaan
karyawan dibandingkan dengan standar atau tujuan yang te-
lah ditentukan sebelumnya.
o Analisis kebutuhan pekerjaan, mengevaluasi kesesuaian an-
tara uaian tugas atau posisi yang telah ditentukan denan
keahlian dan pengalaman SDM. Karyawan yang tidak me-
mki keahlian dan pengalaman yang diperlukan akan men-
jadi calon untuk program pelatihan.
o Analisis organisasi, Efektivitas organisasi dan kesuksesan
nya dalam mencapai tujuan dianalisis untuk melihat penyim-
pangan yang ada. Misalkan SDM bagian tertentu dengan
performance yang rendah harus diberikan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhannya.
o Survei sumberdaya manusia, Manajer dan non manajer di-
mintai keterangannya untuk menjelaskan masalah yang per-
100 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

nah dialami dalam pekerjaannya dan aktivitas apa yang ha-


rus dilakukan untuk memecahkannya.
Ada empat metode pengembangan yang umum digunakan un-
tuk melatih seseorang dalam pekerjaannya (on-the-Job), yaitu :
o Pelatihan atasan kepada bawahan (Coaching), adalah pela-
tihan suatu bagian yang dilakukan oleh bagian yang lebih
tinggi kedudukannya (super sistem) atau oleh atasannya.
o Rotasi pekerjaan, meliputi pekerjaan memindahkan seo-
rang manajer dari satu posisi ke posisi yang lain
o Pelatihan posisi, adalah metode ketiga dalam pelatihan ma-
najer. Manajer melatih staf atau asisten yang langsung ada
dibawahnya. Pelatihan ini memberi tugas dan kesempatan
kepada yang dilatih untuk bekerja dalam posisi sebagai ma-
najer.
o Aktivitas pekerjaan yang direncanakan, merupakan aktivitas
pemberian tugas penting kepada yang dilatih untuk mening-
katkan keahlian dan pengalamannya.
Pengembangan SDM diluar bidang pekerjaannya (Off-the –
Job Method) mengurangi stres dan kejenuhan SDM dari tem-
pat kerjanya. Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada
SDM untuk bertemu dengan SDM lain di luar bagian atau or-
ganisinya sehingga SDM diharapkan memiliki ide dan penga-
laman baru serta membuat kontak baru yang bermanfaat.
 Penilaian kinerja, aktivitas ini dilakuakan dengan memban-
dingkan antara kinerja secara individu/organisasi/sub organi-
sasi dengan standar yang telah ditentukan. Ada tiga macam
penilaian kinerja, yaitu :
o Penilaian informal adalah proses yang dilakukan secara te-
rus menerus untuk memberikan masukan kepada bagian
yang lebih bawah tentang seberapa baik mereka melaku-
kan pekerjaannnya. Penilaian ini dilakukan pada saat me-
laksanakan aktivitas rutin sehari-hari. Manajer biasanya
secara spontan menyatakan apakah suatu pekerjaan dilak-
sanakan dengan baik atau buruk
o Penilaian formal secara sistematis adalah penilaian yang
dilakukan antara satu tahun sekali atau dua kali. Penilain ini
tujuannnya untuk :
- Memberi tahu kepada bagian yang ada dibawah tingkat
kinerjanya saat ini secara formal .
- untuk menentukan bagian bawah yang pantas menerima
jasa peningkatan
- Untuk mencari bagian bawah yang masih perlu pelatihan
- Untuk mencari calon yang dapat dipromosikan.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 101

 Promosi, mutasi, Penurunan pangkat, pemecatan, aktivitas


ini mencerminkan nilai SDM tertentu bagi organisasi perusa-
haan. SDM yang menunjukan kinerja yang baik akan di pro-
mosikan ke jabatan yang lebih tinggi atau ditingkatkan keahli-
annya sedangkan SDM yang memiliki kinerja rendah akan di-
turunkan pangkatnya, dipindahkan ke posisi yang kurang pen-
ting atau dipecat.

Gambar 4.36 Dukungan yang diberikan oleh sistem informasi


SDM

Penempatan Pelatihan dan Kompensasi


Karyawan Pengembangan administrasi

 Perencanaan Tenaga  Rencana Pelaksanaan  Beban kontrak


Tingkat kerja  Rencana Penilaian  Rencana Gaji
Strategis kinerja

 Analisa beban tenaga  Efektivitas Pelatihan  Analisis Efektivitas


Tingkat kerja dan anggaran  Keseuaian dengan Konpensasi Dan
Taktis  Analisis turn over kebutuhan jenjang karier benefit

Tingkat  Penerimaan karyawan  Penilaian keahlian  Pengendalian gaji


Operasional  Rencana/Jadwal kerja  Penilaian kinerja  Administrasi benefit

Gambar 4.37 Model sistem informasi SDM

Data Informasi
Subsistem
Informasi Subsistem informasi
Akuntansi Perencanaan SDM
Penggajian
Subsistem informasi
Sumber internal Penerimaan Karyawan

Subsistem Subsistem informasi


Informasi Riset Manajemen SDM
Database Pemakai
SDM
Subsistem informasi
Sumber eksternal Konpensasi

Subsistem Subsistem informasi


Informasi Benefit
Intelejen Subsistem informasi
SDM Lingkungan
102 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 4.38 Diagram arus data sistem informasi SDM


PT. ABC Data Flow Diagram Level 2
Sistem informasi manajemen Sistem Informasi SDM

4.6 Informasi 4.3


Subsistem Konpensasi Sistem SDM
Pemerintah Pemakai Lamaran Potensial
Informasi Informasi
Konpensasi 4.7 Informasi Intelejen
Subsistem Benefit
Informasi
Benefit Lingkungan Lingkungan
Lamaran
Perusahaan Perusahaan
Gaji
4.4 Lain Lain Lingkungan
Peraturan Perusahaan
Pemerintah Subsistem D Lamaran Lain
SDM Gaji SDM
Informasi D21 Lingkungan
SDM P’rimaan Lamaran
D13 Gaji Baru Lingkungan
4.1 Karyawan Perusahaan

Subsistem 4.3
SDM
Informasi SDM
D9 SDM SDM
SDM Subsistem
Akuntansi Informasi
Penggajian Informasi Perencanaan Pemakai
D12 Absensi SDM
4.2 Perenca- SDM
Gaji Subsistem naan SDM
Baru
Gaji Akun Informasi
D1 Akun Penelitian Penelitian
SDM SDM Baru

D13 Gaji Absensi


Penelitian D Penelitian
SDM SDM
4.5
Informasi
Subsistem Manajemen
Informasi SDM
M’jemen
SDM

Nama
Nama
D2 Nama File File
Sistem/
Proses Sub sistem input pemasaran Sistem/ Sub sistem output pemasaran
Proses Nama data/
Informasi data/Informasi

Subsistem Input Sistem Informasi SDM


 Sistem informasi akuntansi penggajian
Sistem informasi akuntansi memberi data keuangan yang ber
hubungan dengan SDM perusahaan. Tanggungjawab untuk
semua aplikasi penggajian ada pada bagian SDM. Data keu-
angan ini dikombinasikan dengan data non keuangan untuk
memdapatkan gambaran yang lengkap tentang SDM. Data
keuangan SDM dimulai sejak seorang karyawan diangkat
menjadi karyawan sampai dengan karyawan tersebut pensiun
atau keluar dari perusahaan sebagai karyawan.
Begitu seorang karyawan diangkat, bagian SDM lalu me-
lakukan inisialisasi data karyawan dengan memasukan data-
data karyawan yang diperlukan kadalam aplikasi inisialisasi
data didalam sistem informasi akuntansi penggajian. Inisiali-
sasi data karyawan masuk kedalam sistem informasi akun-
tansi karena sejak karyawan tersebut diterima, organisasi pe-
rusahaan harus mulai menyiapkan gaji (uang) bagi karyawan
tersebut. Absensi juga masuk sebagai data untuk sistem in-
formasi akuntansi karena absensi karyawan berhubungan e-
rat dengan gaji yang harus dibayarkan.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 103

Gambar 4.39 Inisialisasi data karyawan

Gambar 4.40 Gambar absensi dan daftar gaji

 Subsistem informasi riset SDM


Riset lebih mendalam tentang pekerjaan yang harus dikerja-
kan dilakukan oleh subsistem riset SDM. Riset ini dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka
mengelola SDM. Beberapa riset SDM yang sering dilakukan
adalah :
o Riset tentang suksesi, riset ini ditujukan untuk mencari o-
rang-orang yang cocok untuk menduduki jabatan tertentu di
suatu organisasi perusahaan. Sistem informasi harus me-
nampung data yang berkaitan dengan SDM yang bekerja di
perusahaan, masa kerjanya, pengalaman serta keahlian
yang dimilikinya. Berdasarkan informasi yang diperoleh ma-
ka seseorang dapat dipromosikan untuk menduduki jaba-
tan tertentu.
o Analisis dan evaluasi jabatan, riset ini dilakukan untuk me-
ngetahui kesesuaian antara pekerjaan yang harus dilaku-
kan dan keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang yang
memiliki jabatan tertentu.

o Riset keluhan, riset ini ditujukan untuk mengetahui berba


gai keluhan yang disampaikan oleh karyawan suatu organi-
104 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

sasi perusahaan SDM, dalam meneliti berbagai keluahan


yang muncul dari karywan maka riset ini juga harus meneliti
tingkat kompensasi yang harus diberikan, pengaruh lingku-
ngan terhadap ketersediaan SDM bagi organisasi dan data-
data keadaan terakhir yang akan mempengaruhi arus SDM.
 Subsistem informasi Intelejen SDM
Subsistem ini berfungsi untuk mengumpulkan berbagai ma-
cam data yang berhubungan dengan SDM pihak luar perusa-
haan. Beberapa pihak yang dapat menyediakan data dianta-
ranya adalah:
o Komunitas/masyarakat keuangan, masyarakat keuangan
memiliki data-data yang berkaitan dengan kondisi ekonomi
dimasa mendatang. Ramalan tentang kondisi ekonomi ini
akan sangat mempengaruhi kebijaksanaan dalam perenca-
naan karyawan dimasa datang.
o Serikat pekerja, seperti SBSI, SPSI memberikan data yang
berkaitan dengan para pekerja. Melalui serikat pekerja akan
diketahui berbagai tuntutan dan keluhan dari para pekerja.
Berbagai macam tuntutan dan keluhan ini akan menjadi
dasar dalam menentukan bentuk kontrak kerja antara
perusahaan dengan para pekerja.
o Pemasok SDM, seperti pemasok SDM atau perguruan ting-
gi yang berfungsi sebagai sumber diperolehnya karyawan-
karyawan baru bagi perusahaan.
o Pemerintah, sebagai pihak yang mengeluarkan peraturan
tentang ketenagakerjaan. Peraturan ini akan mempengaru-
hi kebijakan dan praktek SDM di perusahaan.

Subsistem Output Sistem Informasi SDM


Subsistem informasi perencanaan tenaga kerja adalah sis-
tem informasi yang menghasilkan informasi tentang kondisi
SDM saat ini dan kebutuhannya dimasa yang akan datang se-
perti jumlah, jenis dan kualitasnya. Lowongan pekerjaan yang
ada dan rencana penambahan atau pengurangan karyawan
di bagian tertentu.
Subsistem informasi penerimaan pegawai digunakan un-
tuk menelusuri lamaran-lamaran sebelum diterima, dan juga
digunakan untuk mencari tenaga kerja yang tersedia yang co-
cok untuk menempati suatu jabatan tertentu.
Subsistem informasi kompensisasi digunakan untuk meng-
kompensasi karyawan atas apa yang telah mereka kerjakan.
Pada kebanyakan perusahaan, sistem penggajian merupakan
bagian dari SI SDM. Aplikasi yang paling banyak disukai ada-
lah tunjangan nikah, bonus, tunjangan eksekutif.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 105

Subsistem informasi benefit didalamnya meliputi aplikasi


yang mendukung baik SDM yang masih bekerja atau sudah
pen-siun.
Subsistem informasi lingkungan memiliki tanggung jawab
dalam melaporkan kebijakan SDM perusahaan dan melapor-
kannya kepada pemerintah. Subsistem ini menyimpan cata-
tan kesehatan SDM, perkembangan karir dan lain lain.

Pengendalian Hak Pemakai


Didalam sistem informasi manajemen yang sudah terintegrasi pe-
nuh dan terminal pengoperasiannya tersebar diseluruh lokasi pe-
rusahaan, karyawan atau pegawai perusahaan dapat mengak-
ses sistem informasi manajemen dimana saja tidak selalu harus
diruangannya. Boleh tidaknya seseorang mengakses aplikasi ter-
tentu dari sistem informasi manajemen sangat tergantung kepada
hak yang diberikan sesuai dengan uraian tugas (Job Description/
Position Discrptioni) yang diberikan oleh organisasi. Uraian tugas
yang dimiliki oleh seorang karyawan melekat pada password
yang dimilikinya. Gambar 4.40 dibawah ini menunjukan ‘Entry
point’ bagi siapa pun yang akan menggunakan sistem informasi
manajemen yang berfungsi juga sebagai keamanan. Sedangkan
gambar 4.41 menunjukan bagaimana uraian tugas diterapkan da-
lam suatu sistem informasi manajemen.

Gambar 4.40 Model sistem keamanan dengan password dalam


Sistem Informasi manajemen

Gambar 4.41 Uraian tugas dalam sistem informasi manajemen


106 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Komponen dan Integrasi antar Komponen dalam


Sistem informasi manajemen
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa komponen
sistem informasi meliputi hardware,software,brainware,prosedur,
database dan jaringan komunikasi. Karena sistem informasi ma-
najemen merupakan sistem informasi juga maka sistem informasi
manajemen memiliki komponen yang sama dengan sistem infor-
masi. Adapun komponen sistem informasi manajemen secara ter-
perinci adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Komponen sistem informasi manajemen


No Komponen Sub komponen Jenis
Komponen Sistem InformasI Manajemen

-Bagian input
1 Hardware -Bagian pengolah/prosesor dan memori Phisik
-Bagian output
-Bagian komunikasi (di lihat dari phisiknya)
-Sistem operasi
-Software aplikasi sistem informasi pemasaran
2 Software -Software aplikasi sistem informasi produksi Non
-Software aplikasi sistem informasi keuangan Phisik
-Software aplikasi sistem informasi SDM
-Software aplikasi sistem pengendalian/ keamanan
-Manajer sistem informasi
-Analis sistem informasi
3 Brainware -Ahli komunikasi Phisik
-Administrator database
-Programer
-Operator
-Rangkaian aktivitas dalam:
 Manajemen pemasaran
4 Prosedur  Manajemen Produksi Non
 Manajemen keuangan Phisik
 Manajemen SDM
 Manajemen pengendalian/keamanan
-Eksternal data keuangan
Non
5 Database -Konseptual data keuangan
Phisik
-Internal data keuangan
-Server (dilihat dari fungsinya)
-Terminal “
6 Jaringan -Network card “ Phisik
komunikasi -Switching Hub “
-Saluran komunikasi “

Seperti telah diketahui bahwa sistem informasi manajemen me-


rupakan integrasi dari sistem-sistem informasi yang membentuk-
nya seperti sistem informasi pemasaran,produksi, keuangan dan
sumber daya manusia. Sesuai dengan konsep sistem integrasi
tersebut harus harmonis. Keharmonisan integrasi dari sistem-sis-
tem informasi tersebut harus didukung pula dengan keharmoni-
san integrasi komponen-komponen yang membentuknya seperti
ditunjukan pada tabel diatas. Bagaimana komponen-komponen
tarsebut berintegrasi secara harmonis membentuk sistem infor-
masi manajemen sesuai dengan konsep sistem? Berikut ini pen-
jelasannya.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 107

Integrasi komponen Hardware


Hardware terbagi kedalam beberapa bagian seperti bagian input,
bagian pengolah atau prosesor dan memori, bagian output dan ba-
gian komunikasi. Penjelasan lebih detail mengenai hardware da-
pat anda baca di bab 6. Bagian-bagian dari hardware tersebut
satu sama lain harus berhubungan dan bekerja sama secara har-
monis/berintegrasi secara harmonis/bersinergi membentuk hard-
ware sistem informasi manajemen. Hardware yang digunakan un-
tuk sistem informasi manajemen harus juga sesuai atau harmonis
dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang diterapkan
dan kemampuan keuangan perusahaan. Ilustrasi yang menggam-
barkan bagaimana integrasi yang relatif harmonis atau bersinergi
terwujud antara bagian-bagian hardware membentuk hardware
sistem informasi manajemen dapat dicontohkan sebagai berikut.
Bila anda memiliki komputer dengan prosesor pentium IV 2.6
Ghz, apakah kinerja prosesor tersebut akan optimal bila bersama-
nya dipasang memori dengan kapasitas 64 MB. Kerjasama antara
prosesor pentium IV 2.6 Ghz dengan memori berkapasitas 64 MB
tidak akan baik karena kemampuan prosesor jenis IPIV 2.6
sangat tinggi untuk menjalankan aplikasi yang beredar saat ini se-
mentara memori dengan kapasitas 64 MB sangat terbatas untuk
menjalankan aplikasi tersebut. Jadi kombinasi IPIV 2.6 dengan
Memori 64MB kurang harmonis. Prosesor tersebut akan bekerja
dengan baik menjalankan aplikasi bila katakanlah ditunjang de-
ngan memori paling tidak 256 MB dengan VGA card yang tidak
onboard.
Hal serupa dapat anda hubungkan kemampuan prosesor ter-
sebut dengan layar monitor yang standar katakanlah VGA dengan
memori 1 MB atau dapat anda hubungkan (padukan) prosesor
yang berkinerja tinggi, layar yang kualitas baik tapi menggunakan
printer dot matrik atau laser dengan 300 DPI, kombinasi yang di-
bangun bukan tidak jalan tapi tidak akan memberikan hasil yang
optimal karena kurang sesuainya (harmonis) printer yang diguna-
kan. Anda dapat memiliki sistem komputer dengan spesifikasi yang
tinggi untuk saat ini bila memiliki prosesor 3.21 Ghz,Layar SXGA
17” digital dengan memori 64MB, Memori minimal 512 MB, Har-
disk minimal 80 GB, dan printer laser 1200 DPI atau deskjet 4800
DPI. CDRW,DVD/CDROM, Network Card dan Hub 1000 base
T.Tentu ditunjang dengan mather/Main board yang sesuai.
Kombinasi lainya dengan spesifikasi rendah sebagai contoh
adalah sistem komputer dengan prosesor 233 MMX,memori 64,
Hardisk 20 GB,Layar SVGA dengan memori 8MB, CD ROM, La-
ser printer 600 DPI. Network Card dan Hub 100 base T.
Spesifikasi mana yang dipilih harus disesuaikan dengan ke-
mampuan keuangan, situasi,kondisi dan kebutuhan manajemen
perusahaan, serta SDM yang tersedia di perusahaan untuk men-
jalankan sistem informasi tersebut. Sehingga nantinya pengguna-
an komputer dalam sistem informasi manajemen benar-benar
efektif. Analisis lebih jauh dapat juga melihat dari sudut kualitas
komponen hardware dan merek komputer yang digunakan.
108 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Integrasi komponen software


Software terbagi dua kelompok besar yaitu software sistem, dan
software aplikasi. Software sistem terbagi lagi kedalam beberapa
kelompok yaitu sistem operasi, interpreter dan kompiler. Sedang-
kan software aplikasi terbagi kedalam beberapa jenis software
tergantung kepada aplikasi yang akan digunakan. Semua softwa-
re di atas harus dapat terintegrasi secara harmonis (bekerja de-
ngan baik) walapun masalah ini untuk saat sekarang sudah ja-
rang ditemukan karena digunakannya konsep open system untuk
setiap sistem operasi yang beredar saat ini. Penjelasan lebih leng-
kap mengenai software dapat anda baca pada bab 7.
Dalam memilih software apa yang akan dipakai akan lebih ba-
ik anda memilih dulu sistem operasi apa yang akan digunakan se-
suai dengan aplikasi yang akan dioperasikan. Karena kemampu-
an sistem operasi sangat banyak sedangkan pengetahuan anda
sebagai pemula masih sangat terbatas maka pemikiran yang wa-
jar bila anda menggunakan saja software sistem operasi yang ba-
nyak digunakan oleh orang atau perusahaan umumnya.
Anda jangan mengambil resiko dengan mencoba-coba soft-
ware sistem operasi baru yang katanya bagus menurut sebagian
orang, karena mungkin software tersebut kurang bagus untuk me-
menuhi kepentingan anda sesungguhnya. Anda boleh mencoba
kalau sebagian besar orang sudah menggunakannya. Langkah ini
adalah langkah yang sederhana dan murah dalam mengurangi
resiko pemilihan sistem operasi bagi organisasi perusahaan.
Karena hampir semua aplikasi sistem informasi manajemen sa-
at ini berbasis jaringan maka sudah barang tentu anda harus me-
milih sistem operasi yang dapat digunakan untuk menjalankan jari-
ngan (network) komputer. Dalam memilih versi berapa yang harus
anda pilih, kembali anda jangan tergoda pilihlah yang kira-kira se-
suai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan. Jangan ter-
pengaruh dengan adanya versi baru dari merk software yang di-
gunakan karena selain harganya masih mahal seringkali versi ba-
ru belum stabil atau masih ada error.

Integrasi Software dengan Hardware


Selain melihat orang menggunakan sistem operasi apa pada
umumnya, sistem operasi yang dipakai harus disesuaikan dengan
komputer yang akan menjalankannya. Jangan anda memakai sis-
tem operasi yang paling baru katakanlah Wondow Xp pada kom-
puter dengan prosesor pentium 233 MMX dengan memori 16 MB.
Lihatlah di buku manual software sistem operasi yang biasanya
mencantumkan kebutuhan minimum prosesor,memori dan hardisk
yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi yang dipilih.
Uraian diatas menunjukan perluanya ada keharmonisan antara
sistem operasi yang digunakan dengan hardwarenya.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 109

Integrasi software aplikasi dengan, sistem operasi, hardware


Setelah anda memilih sistem operasi yang harmonis dengan si-
tuasi, kondisi, keadaan keuangan, kebutuhan manajemen dan
hardware yang digunakan maka anda selanjutnya harus menen-
tukan software aplikasi sistem informasi manajemen semacam apa
yang diperlukan dan dapat diterapkan pada sistem operasi yang
digunakan. Walaupun sekarang relatif tidak banyak masalah ka-
rena digunakannya konsep open systems oleh hampir semua sis-
tem operasi yang beredar saat ini akan tetapi anda harus ingat
software baru biasanya dibangun dengan kemampuan sistem o-
perasi baru sehingga ada resiko software aplikasi yang dipakai ti-
dak sesuai dengan softwarenya.
Selain harus sesuai dengan sistem operasi yang digunakan,
software aplikasi juga harus sesuai dengan beban kerja yang
akan dipikul oleh aplikasi tersebut. Hal ini biasanya erat sekali ka-
Itannya dengan kemampuan hardware yang digunakan mulai dari
hardisknya, prosesornya,memorinya dan lain-lain.
Software aplikasi sistem informasi manajemen yang digunakan
oleh perusahaan di Indonesia biasanya tidak menggunakan soft-
ware jadi (paket). Karena sesuai konsep sistem keharmonisan
juga harus terjadi antara brainware dan software aplikasi yang di-
gunakan.

Integrasi komponen brainware


Brainware adalah „orang‟ yang memiliki, membangun dan menja-
lankan sistem informasi manajemen. Istilah orang disini bukan
sembarang orang dalam arti wujudnya orang akan tetapi orang
yang memiliki kompetensi (ilmu pengetahuan dan keterampilan
atau keahlian) sesuai dengan jenjangnya dalam sistem informasi.
Jenjang brainware yang banyak digunakan antara lain:
-Manajer sistem informasi
-Analis sistem
-Database administrator
-Ahli jaringan (network)
-Programer
-Operator
-Pustakawan
Integrasi komponen brainware mengandung arti semua jenjang
brainware tersebut harus dapat bekerja sama secara harmonis
dalam mendukung berjalannya sistem informasi manajemen.

Integrasi antara brainware,software, dan hardware


Keharmonisan atau integrasi antara hardware dan software
untuk saat ini tidak lagi menjadi masalah. Semua komputer dan
software yang beredar di dunia umumnya sudah diuji terebih da-
hulu kemampuan integrasinya (kompatibilitasnya) sebelum mere-
ka dipasarkan. Sedikit masalah yang akan terjadi adalah mengin-
tegrasikan atau menginstal software tertentu pada hardware yang
tidak mendukungnya untuk bekerja secara maksimal.
110 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Masalah utama dalam mengintegrasian komponen sistem in-


formasi manajemen(SIM) adalah bagaimana mengintegrasikan
antara brainware dengan software dan hardware yang akan digu-
nakan. Integrasi terjadi bila hardware dan software yang diguna-
kan tersebut sesuai dengan kebutuhan brainware atau pengguna
SIM tersebut.
Integrasi brainware dengan komputer relatif lebih mudah. Bra-
inware tinggal memilih spesifikasi hardware yang dibutuhkan ber-
dasarkan dana yang tersedia, dan pasti jalan dalam arti kompu-
ternya. Karena, bila komputer tersebut tidak jalan berarti kompu-
ter tersebut batal untuk dibeli, paling tidak ada garansi selama be-
berapa tahun yang menjamin akan jalan.
Lain halnya dengan software SIM. Pengguna tidak secara lang-
sung akan tahu apakah software yang diadakan akan mampu be-
roperasi sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pengguna
paling tidak sampai akhir tahun?.
Karena software yang digunakan harus mampu menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna dalam melaksana-
kan pekerjaan atau tugasnya, sedangkan tugas apa yang harus di-
laksanakan sangat tergantung kepada perubahan yang terjadi di-
lingkungan perusahaan (karena perusahaan merupakan sistem
terbuka) maka kebutuhan informasi para pengguna atau informasi
yang harus dihasilkan oleh software sistem informasi manajemen
sangat dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungan.
Karena itu, suatu software sistem informasi manajemen yang
dapat beroperasi sempurna saat ini mungin beberapa bulan lagi
tidak dapat beropeasi dengan baik karena ada perubahan kebija-
kan pemerintah yang mempengaruhi bagaimana perusahaan ha-
rus beroperasi.
Karena itu bagaimana cara mendapatkan software sistem in-
formasi manajemen agar dapat beroperasi selamanya?, Berikut
ini beberapa alternatif pengadaan software aplikasi sistem infor-
masi manajemen bagi suatu perusahaan.

Membeli software jadi


Software aplikasi sistem informasi manajemen yang bere-
dar di pasaran dibuat tidak tahu untuk kebutuhan brainware
yang mana, jenis perusahaan apa serta budaya organisasi dan
gaya manajemen atau pemakai yang bagaimana. Umumnya,
software aplikasi yang sudah jadi tersebut pada saat diterap-
kan tidak sesuai dengan kebutuhan dan gaya pengguna ser-
ta situasi kondisi yang dihadapi oleh manajemen perusahaan.
Sesuai dengan kosep sistem, software yang diterapkan
dalam sistem informasi manajemen keberadaannya harus se-
suai atau harmonis dengan keinginan manajemen atau peng-
guna dilihat dari segi kemampuannya, cara kerjanya, mempe-
rolehnya, harganya dan cara menggunakannya.
Ketidak harmonisan dalam hal ini akan berakibat tidak da-
pat diterapkannya software tersebut dalam membentuk sis-
tem informasi manajemen atau dengan kata lain sistem infor-
masi manajemen yang diterapkan akan gagal. Inilah salah
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 111

satu penyebab utama kegagalan utama yang umum terjadi


dalam membangun SIM di Indonesia dan di dunia.
Kebanyakan para pengembang di tanah air berfikir bahwa
sistem informasi manajemen (SIM) itu adalah software, pada-
hal software hanyalah salah satu komponen dari SIM, SIM
sendiri merupakan integrasi yang harmonis dari komponen-
komponen pembentuknya termasuk salah satu didalamnya
adalah software aplikasi SIM yang harus dibuat berdasarkan
kepentingan pengguna. Keuntungan dan kerugian membeli
atau membangun software SIM secara ringkas dapat dijelas-
kan diantaranya adalah:
o Keuntungan membeli software
 Harganya murah
o Kerugian membeli software
 Kebutuhan informasi manajemen dan SIM perusahaan spe-
sifik,beda dengan perusahaan lain walaupun sejenis. Mem-
beli SIM yang sudah jadi biasanya berdasarkan spesifikasi
konseptual atau berdasarkan aplikasi yang pernah diterap-
kan dengan sedikit modifikasi. Perusahaan yang membeli
software harus melatih SDM agar bisa menjalankan aplikasi
tersebut yang dibuat belum tentu sesuai dengan kondisi pe-
rusahaan. Membeli software sejenis ini resiko gagalnya
tinggi.
 Hanya sebagian kecil dari sistem informasi manajemen yang
dibuat berdasrkan standar SAK yaitu sistem informasi akun-
tansi keuangan,sisanya dibuat berdasarkan keinginan ma-
najemen.

Membuat software sendiri


Karyawan atau SDM memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang luas mengenai perusahaan yang bekerja dan dibayar se-
suai dengan standar gaji perusahaan. pengembangan SIM oleh
para karyawan perusahaan akan menurunkan biaya pengem-
bangan karena karyawan dibayar dengan tarip gaji yang biasa
berlaku di perusahaan.
Hal-hal yang dapat mempersulit keberhasilan pengembangan
SIM suatu perusahaan oleh karyawan adalah karena karyawan
perusahaan tersebut merupakan bagian dari perusahaan. Kar-
yawan tersebut sulit untuk dapat bertindak dan bersikap seba-
gaimana seharusnya dilakukan dalam membangun SIM. Seba-
gai bagian dari sistem, apa yang dilakukan karyawan merupa-
kan hasil interaksi dari berbagai kepentingan. Berbagai kepenti-
ngan tersebut mungkin sejalan dengan tujuan organisasi dan
konsep sistem mungkin pula tidak.
Secara ringkas keuntungan dan kerugian tersebut diantarnya
dapat diringkas sebagai berikut:
o Keuntungannya
 Biaya murah
 Karyawan akan lebih menguasai dan memahami masalah
yang dihadapi perusahaannya
112 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

 Tidak tergantung kepada pihak lain


 Bila terjadi masalah atau perlu revisi mudah dilakukan
o Kerugiannya
 Karyawan pembuat software merupakan bagian dari sistem
dan budaya yang berlaku di perusahaan. Sedangkan sis-
tem merupakan perpaduan dari berbagai kepentingan yang
ada di perusahaan berdasarkan budaya yang berlaku. Se-
bab itu, sulit bagi pembuat software SIM untuk secara ob-
jektif atau seharusnya melakukan tugas karena setiap tin-
dakan yang dilakukan akan berdampak kepada kepenti-
ngan pihak lain dimana pada akhirnya akan berdampak pu-
la kepada karyawan yang bersangkutan.
 Karyawan internal sering kurang memiliki wawasan yang
luas serta sesuai dengan perkembangan dunia saat ini da-
lam memecahkan permasalahan ke dalam suatu software
SIM.
 Software SIM yang dibuat oleh karyawan hanya dapat di-
perbaiki oleh karyawan itu sendiri sehingga akan tampak
software itu hanya akan bekerja bila ada karyawan pembu-
at software. Seringkali bila karyawan pembuat sofware ti-
dak ada, karena sakit atau berulah, perbaikan tersebut tidak
dapat dilakukan pihak lain dan SIM tidak dapat beroperasi.
 Bantuan pihak eksternal (outsourcing)
o Keuntungannya
Bila tidak salah pilih konsultan, karena banyak konsultan di
Indonesia dalam bidang TI lebih berperan sebagai makelar
yang tidak memiliki pengetahuan apa-apa tentang sistem
informasi, maka bila menggunakan pihak eksternal SIM
yang dibuat akan:
 Independen
 Objektif
 Lebih berkualitas
o Kerugiannya
Bila tidak menggunakan prinsip,metode dan teknik yang te-
pat maka :
 Akan banyak waktu terbuang untuk memahami sistem
berjalan, masalah yang dihadapi dan spesifikasi sistem
informasi serta informasi yang dihasilkannya.
 Akan muncul gap komunikasi antara konsultan sebagai
pengembang sistem dengan pengguna sistem sehingga
SIM yang dibuat dan informasi manajemen yang dihasil-
kannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
 Membangun SIM akan memakan biaya yang mahal sekali
Dari ketiga cara pengadan software tadi maka seperti kebanya-
kan dilakukan oleh perusahaan di negara-negara yang sudah ma-
ju pengembangan software SIM banyak dilakukan oleh pihak
eksternal. Walapun tidak menjamin sukses tapi lebih memberikan
harapan dibandingkan dengan apabila soft-ware tersebut dibuat
sendiri apalagi kalau beli sudah jadi.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 113

Sulitnya mendapatkan software SIM yang operasional dise-


babkan karena software bukan satu-satunya komponen SIM. Wa-
laupun software SIM secara programing jalan akan tetapi secara
sistem belum tentu. Karena komponen SIM selain software adala-
gi hardware, brainware,prosedur,database dan jaringan komuni-
kasi.
Hardware,software dan jaringan komunikasi sebagai teknologi
informasi memberikan kepastian untuk jalan, kalau dipabriknya
sudah jalan di Indonesiapun pasti jalan. Lain halnya dengan bra-
inware, prosedur dan database. Sangat tergantung kepada situa-
si, kondisi dan budaya dimana mereka digunakan.
Agar software aplikasi SIM dapat digunakan maka selain soft-
ware tersebut harus harmonis dengan hardware dan teknologi ja-
ringan komunikasi yang digunakan maka software tersebut juga
harus sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengguna. Agar
sesuai dengan konsep sistem maka software aplikasi yang digu-
nakan harus merupakan integrasi dari software-software aplikasi
yang digunakan di berbagai bagian organisasi. Konsep software
terintegrasi ini oleh Gelinas dan Sutton (2002) disebut sebagai
Enterprise Resource Planning (ERP) yang akan dijelaskan lebih
detail pada bagian III buku ini.

Integrasi komponen Prosedur


Prosedur adalah rangkaian aktivitas yang menghubungkan aktivi-
tas satu dengan aktivitas yang lainnya. Seperti dijelaskan diatas,
prosedur bila dapat diproggram berubah menjadi software misal-
nya prosedur posting dan jurnal kalau sudah pasti dapat diprogram
secara otomatis sehing- ga pemakai komputer tidak perlu lagi me-
lakukan penjurnalan dan posting. Prosedur seringkali digunakan
sebagai alat kontrol satu transaksi oleh transaksi lainnya yang
terjadi di bagian yang sama atau dengan bagian lain dan disebut
sebagai internal ceck.
Dalam sistem informasi manajemen atau pengolahan transaksi,
prosedur mengatur langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
siklus pengolahan transaksi. Antara prosedur satu dengan prose-
dur lainnya harus terjalin kerjasama yang harmonis atau bersiner-
gi. Jangan sampai satu prosedur berjalan sendiri dan tidak terkait
dengan prosedur yang lain.
Prosedur merupakan pedoman yang harus di ikuti dan dibentuk
atas dasar kesepakatan dengan penetapan dan pengesahan dila-
kukan oleh manajemen yang berwenang. Kesalahan prosedur be-
rarti melanggar aturan perusahaan. Di dalam pemerintahan kesa-
lahan prosedur sering dijadikan dalih agar terhindar dari jeratan
hukum. Dalam konsep sistem kesalahan prosedur berarti melang-
gar sistem atau hukum yang berlaku di perusahaan tersebut.

Integrasi prosedur dengan brainware,software dan hardware


Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau transaksi. Aktivi-
tas pada dasarnya segala sesuatu yang dilakukan oleh brainware
berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi tentang informa-
si tersebut. Jadi agar suatu prosedur dijalankan oleh karyawan
114 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

(Brainware) secara harmonis atau bersinergi satu sama lain maka


persepsi yang dimiliki oleh karyawan yang menjalankan prosedur
tersebut satu sama lain harus harmonis. Mengharmoniskan pelak-
sanan prosedur salah satunya melalui sosialisasi atau pelatihan
tentang prosedur tersebut.
Prosedur merupakan komponen dalam SIM, prosedur yang di-
terapkan harus sesuai juga dengan hardware, Software, Database
dan Tekologi jaringan komunikasi yang digunakan.
Prosedur yang berkaitan dengan hardware, software dan tek-
nologi jaringan komunikasi pada dasarnya hampir sama yaitu mu-
lai dari prosedur pengadaan hardware dan software tersebut, ins-
talasi dan pengoperasiannya. Sedangkan prosedur penyusunan
database perusahaan dimulai dengan menentukan kebutuhan in-
formasi para pengguna sistem informasi manajemen, prosesnya
serta data-data yang diperlukan. Karena informasi yang diperlu-
kan bagi organisasi perusahaan selalu berubah sesuai dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan maka data yang diperlukan-
pun selalu tidak sama antara waktu yang satu dengan waktu lain-
nya .

Integrasi komponen database


Database dalam arti luas merupakan data-data yang ada di peru-
sahaan sedangkan dalam arti sempit database merupakan data-
data yang ada di dalam komputer.
Data-data dalam database (arti sempit) satu sama lain harus
berhubungan secara harmonis (berintegrasi).Integrasi yang terjadi
tergantung kepada informasi apa yang diperlukan.
Untuk melihat bagaimana data dalam database berintegrasi se-
ring ditunjukkan dalam bentuk entity relationship diagram (ERD),
Hierarki diagram atau network diagram.

Integrasi database dengan hardware, software, brainware dan


prosedur
Database yang dibangun harus dihitung perkiraan volumenya. Da-
ri perkiraan volume tersebut anda paling tidak dapat menentukan
kapasitas hardisk yang dibutuhkan dan tipe prosesor yang cocok
untuk menangani data sejumlah yang diperkirakan. Dari perkiraan
volume tersebut anda juga dapat menentukan database manage-
ment sistems (DBMS) mana yang cocok. Para pakar teknologi in-
formasi banyak yang mengelompokkan DBMS ini berdasarkan ka-
pasistasnya kedalam dua kelompok yaitu DBMS untuk kelas kecil
sampai menengah dan untuk kelas besar.
DBMS untuk kelas kecil menengah contohnya Access, Visual
Basic, Visual FoxPro, Delphi, Power Builder dan lainnya. Sedang-
kan DBMS untuk kelas besar (berat) contohnya Oracle, Sybase,
DB2, SQL Server 2000/2008 Yukon, Informik, Ingres dll.
DBMS kelas mana yang diperlukan oleh anda atau perusahaa-
n? DBMS kelas menengah umumnya mampu menangani data
sampai dengan 2 Giga Byte(GB).Byte hampir sama dengan ka-
rakter tapi lebih besar,tergantung standar mana yang dipakai.
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 115

Kalau misalnya perhitungan kasar satu record data master se-


perti persediaaan, karyawan, pelanggan dan lain lain lebarnya
100 karakter,maka DBMS tersebut dapat menangani data master
sampai dengan 20 Juta macam persediaan/karyawan/pelanggan.
Kalau misalnya setiap pelanggan yang melakukan transaksi
membeli rata-rata 20 macam barang dan setiap barang yang dibe-
li memerlukan data transaksi sebanyak 38 karakter (No transaksi
(8);Tanggal (10);Kode pelanggan (8);lokasi (2);kode terminal(2);
Kode barang(8)). Maka setiap transaksi pembeli menggunakan 38
x 20 = 760 karakter data.
Kalau DBMS dapat menangani data sampai dengan 2 GB/2
milyar karakter, jadi DBMS tersebut dapat digunakan untuk mena-
ngani +/- 2.630.000 transaksi. Kalau perusahaan sekelas hiper-
mall menangani 2000 transaksi/ hari maka DBMS tersebut dapat
mengontrol data sampai dengan 1000 hari atau +/- 2-3 tahun,
termasuk data pembelian,penggajian dan lain lain. Dengan sistem
backup,data data yang sudah tidak dipakai dapat dikeluarkan,
sehingga DBMS hanya mengontrol data yang masih operasional.
DBMS skala besar 32/64 bit generasi baru dapat menghandel
data sampai dengan ratusan terabyte (TB) seperti Oracle 10/11g,
SQL Server 2008/Yukon dan lain-lain. Rekord tahun 2003 menu-
rut survey yang dilakukan oleh Winter Corporation di seluruh dunia
menunjukkan penggunaan database terbesar dengan berbagai
sistem operasi dipegang oleh Oracle (29,232 TB) di perusahaan
France Telecom, sedangkan ukuran data hasil pengolahan data
secara online terbesar dipegang oleh DB2 (18,301 TB) untuk pe-
rusahaan Land Registry dan pengolahan data paling banyak per-
detiknya (paling sibuk) untuk aplikasi berbasis window dipegang
oleh Sql Server (4010 transaksi per detik) yang digunakan oleh
perusahaan Anonymous.
Dengan ukuran kemampuan sampai ratusan terabyte maka
anda sudah tidak perlu susah-susah lagi menghitung ukuran, se-
lanjutnya yang penting diperhatikan adalah kemudahan, ketaha-
nan, kecepatan, integritas dan keamanan dari DBMS yang akan
digunakan.
Database yang digunakan (isi dan hubungannya) juga harus
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Menentukan kebutuhan data
dalam database bagi pemakai dilakukan dengan menentukan ter-
lebih dahulu informasi yang diperlukan. Berdasarkan kebutuhan in-
formasi tersebut maka harus diketahui bagaimana proses untuk
menghasilkan informasi tersebut. Berdasarkan dua hal ini maka
dapat diketahui data apa yang harus dimasukan dan bagaimana
hubungan antar data-data yang dimasukan agar informasi mudah
untuk di akses.
Database yang digunakan juga harus sesuai atau ditunjang o-
leh prosedur yang cocok. Seperti anda ketahui bahwa kualitas in-
formasi yang dihasilkan sangat tergantung kepada kualitas data
yang dimasukkan. Bila data dimasukkan akurat, relevan, tepat wak-
tu dan lengkap maka informasipun akan akurat, tepat waktu, rele-
van dan lengkap. Agara data yang tersimpan dalam database aku-
116 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

rat,relevan,tepat waktu dan lengkap maka harus ditunjang oleh


prosedur untuk menjamin bahwa data yang dimasukan tersebut
telah memenuhi kriteria yang diharapkan. Prosedur biasanya dite-
rapkan dalam bentuk prosedur pengendalian yang akan dipelajari
pada bab 17.

Integrasi teknologi Jaringan telekomunikasi


Jaringan telekomunikasi (network) disebut juga sebagai jaringan
komunikasi data. Adalah penggunaan media elektronik atau sinar
untuk memindahkan data dari satu lokasi ke satu atau beberapa
lokasi lain. Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan
komunikasi data satu sama lain harus berintegrasi secara harmo-
nis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi data SIM. Tek-
nologi jaringan komunikasi data yang harus bersinergi misalnya
antara Hub,saluran komunikasi dan network card (LAN card)
ayang digunakan.Bila HUB/Swiching mendukung kecepatan 10/
100/1000 Mbs maka saluran komunikasi dan LAN card juga harus
mendukung kecepatan tersebut.

Integrasi teknologi jaringan komunikasi dengan hardware,


software,brainware, prosedur, dan database,
Teknologi jaringan komunikasi yang digunakan harus juga harmo-
nis dengan komponen lainnya. Keharmonisan teknologi yang di-
gunakan dalam jaringan komunikasi (network) harus sesuai de-
ngan hardware yang digunakan. Misalnya bila server suatu peru-
sahaan menggunakan prosesor Intel Xeon atau IP4 3,06 atau
AMD Opteron dengan IP4.1.8 atau AMD Athlon 1800 dengan spe-
sifikasi lainnya yang sesuai maka teknologi jaringan komunikasi
yang digunakan juga harus menunjang kepada kecepatan server
dan terminal yang digunakan. Jangan anda gunakan LAN card
Arch net (Kecepatan 2,5 Mbs dengan topologi BUS untuk mengin-
tegrasikan server dan terminal yang memiliki kinerja tinggi. Guna-
kanlah komponen dengan teknologi jaringan yang mendukung mi-
salkan kecepatan transfer data 100 atau 1000 Mbs.
Teknologi jaringan komunikasi yang digunakan juga harus sesu-
ai dengn software sistem operasi yang digunakan. Software sis-
tem operasi yang dibatasi penggunanya tentu tidak cocok bila
organisasi memerlukan yang penggunanya tidak terbatas.
Keharmonisan antara teknologi jaringan komunikasi yang digu-
nakan harus juga sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan bra-
inware yang menjalankannya. Bagi sebagain user (brainware) yang
biasa memindahkan data dari satu tempat ke tempat lain selama
beberapa hari, kecepatan perpindahan data selama satu hari
sudah merupakan perbaikan besar.tapi bagi sebagian pengguna
yang biasa memindahkan data secara real time maka perpinda-
han data selama satu hari sudah sangat lambat sekali.
Keharmonisan antara teknologi jaringan komunikasi dengan
prosedurpun harus harmonis. Salah satu tujuan penggunaan jari-
ngan komunikasi yaitu untuk mempercepat transfer data dari satu
lokasi ke beberapa logasi lain. Jangan sampai prosedur yang di-
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 117

gunakan (sistem keamanan jaringan dan kewenangan mengak-


ses) justru memperlambat jalannya sistem.
Jaringan teknologi komunikasi data yang digunakan juga harus
sesuai dengan data yang akan didistribusikan. Gunakanlah jari-
ngan komunikasi data yang berkecepatan tinggi bila data yang
akan didistribusikan sangat banyak.
Berdasarkan dari uraian sebelumnya, untuk memahami sistem
informasi manajemen lebih mendalam, kita harus mampu menun-
jukan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem dengan
menunjukan ciri sistem dalam bentuk realisasinya dalam sistem
informasi manajemen suatu organisasi tertentu aeperti contoh
dibawah ini.

Tabel . Contoh Ciri sistem SIM SDM perusahaan farmasi


Ciri sistem Ciri sistem dalam SIM SDM perusahaan farmasi
Tujuan sistem informasi Mengolah data untuk menghasilkan informasi masi yang
diperlukan bagi manajemen SDM dalam pengambilan keputusan.
Batas sistem informasi SIM SDM Perekrutan pegawai sampai SIM SDM pemutusan kerja
Sub sistem Informasi SIM SDM perekrutan,SIM SDM Pengembangan,SIM SDM
Operasional,SIM SDM pemutusan kerja
Hubungan sistem informasi Pelamar - SIMSDM Perekrutan =data lamaran
SIM SDM perekrutan - SIM SDM Pengembangan= SK pegawai
SIM SDM Pengembangan -SIM SDM Operasional= Sertifikat lulus
SIM SDM Operasional -SIM SDM pemutusan kerja=laporan kinerja
SIM SDM pemutusan kerja-Pegawai =SK pemutusan
Hirarki sistem informasi SIM perusahaan farmasi
SIM SDM
SIM SDM perekrutan
SIM SDM Pengembangan
SIM SDM Operasional
SIM SDM pemutusan kerja
Input,proses,output Data lamaran -> SIMSDM Perekrutan -> SK pegawai
Sk pegawai -> SIM SDM Pengembangan-> Sertifikat lulus
Laporan kinerja-> SIM SDM Pengembangan-> Data promosi
Sertifikat lulus -> SIM SDM Operasional-> laporan kinerja
Data promosi -> SIM SDM Operasional-> laporan kinerja
Laporan kinerja ->SIM SDM pemutusan kerja=SK pemutusan
Lingkungan sistem informasi
Lingkungan internal -Telat datang cepat pulang
-sering absen
-sungkan ke atasan
-lebih mementingkan kepentingan sendiri daripada perusahaan
-konflik kepentingan

Lingkungan eksternal -Bagian lain dalam organisasi


-Pemerintah (pajak)
-Perusahaan asuransi
118 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Rangkuman
Sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari sub-sub sis-
tem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna.
Sistem Informasi mengolah data menjadi informasi menggu-
nakan alat. Alat pengolah ini terus menerus mengalami evolusi.
Hasil evolusi terakhir adalah dengan adanya komputer sebagai
alat pengolah data.
Sistem informasi yang menggunakan komputer sebagai alat
pengolah memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen
sistem informasi dikelompokan dengan variasi yang berbeda tapi
memiliki sub komponen atau unsur-unsur yang pada dasarnya sa-
ma. Buku ini menggunakan komponen-komponen sistem informa-
si dan mengelompokkannya kedalam hardware, software, proce-
dure, database dan jaringan komunikasi. Sistem informasi dalam
suatu organisasi berperan sebagai perekat antar komponen orga-
nisasi, karena dengan informasi yang dihasilkan dari suatu sistem
informasi akan terjadi komunikasi.
Dalam kaitannya dengan manajemen, sistem informasi meng-
hasilkan informasi yang diperlukan bagi manajemen dalam proses
pengambilan keputusan untuk menjalankan fungsinya.

Soal
1. Sebutkan ciri/kriteria informasi berkualitas !
2. Jelaskan apa itu sistem informasi manajemen !
3. Jelaskan fungsi SIM bagi manajemen suatu organisasi !
4. Mengapa membangun sistem informasi manajemen baru ber-
dasarkan EDP/SPT yang ada sulit ?
5. Sebutkan berbagai jenis sistem informasi berdasarkan fungsi
organisasi ?

Tugas
1. Coba berikan gambaran bagaimana mengintegrasikan berba-
gai jenis sistem informasi yang disusun berdasarkan fungsi
bisnis beserta komponennya.
2. Apakah diagram arus data (DAD) yang dicontohkan dalam
bab ini bisa diterapkan, mengapa ?
3. Didalam DAD yang dicontohkan, ada data yang berpindah
dari satu proses keproses lain. Menurut anda siapa yang me-
nentukan itu, siapa yang menentukan proses apa saja yang
harus ada.
4. Apakah dapat sistem informasi manajemen disusun/dibangun
oleh mereka yang tidak memahami konsep sistem dan opera-
sional sistem suatu aktivitas tertentu.
5. Bagaimana menurut anda. apakah sistem informasi manaje-
men dapat disusun/dibangun dengan tanpa struktur organisa-
si dan uraian tugas yang jelas.
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 119

Pokok bahasan:
Sistem pengolahan transaksi
Siklus pengolahan transaksi
Mengolah data transaksi
Sistem informasi akuntansi
Siklus transaksi secara umum
Siklus penerimaan
Siklus pengeluaran
Siklus konversi (Produksi)
Siklus akuntansi keuangan

Pendahuluan
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari sistem informasi manaje-
men. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi dari berbagai sis-
tem pengolahan transaksi yang ada di perusahaan. Sistem-sistem pengolahan transaksi
diperusahaan bekerja diberbagai fungsi operasional organisasi seperti dapat dilihat pada
berbagai model sistem informasi yang ada di organisasi pada bab 4. Karena ada diber-
bagai bagian fungsi organisasi sudah sewajarnya kalau sistem informasi akuntansi me-
miliki porsi yang paling besar di dalam sistem informasi manajemen.
Pada awalnya SPT atau SIA merupakan bagian terpisah dari SIM. Sistem tersebut
menyajikan informasi bagi SIM untuk diolah kembali menjadi informasi lebih lanjut. Sesu-
ai dengan perkembangan teknolgi, situasi dan kondisi saat ini SPT/SIA diintegrasikan ke-
dalam SIM sehingga menjadi bagian terpadu dalam SIM yang menjalankan aktivitas ma-
najemen tingkat bawah dalam bentuk pengolahan data transaksi.
Bab ini akan menjelaskan tentang sistem informasi akuntansi dan siklus pengolahan
transaksi dengan menggunakan diagram arus data yang merupakan perluasan dari
diagram arus data pada bab 4. Pembahasan dipecah menjadi beberapa sub pembaha-
san yang memfokuskan kepada sistem pengolahan transaksi serta aktivitas-aktivitas
yang dilakukannya berdasarkan siklus transaksi tertentu.
120 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

5.1 Sistem Pengolahan Transaksi


Sistem pengolahan Sistem pengolahan transanski (SPT) merupakan komponen pa-
transaksi memproses ling terstruktur didalam sistem informasi manajemen. Sistem pe-
data yang berasal dari ngolahan transaksi memproses data yang berasal dari operasi in-
operasi internal perusa- ternal perusahaan dan dari luar perusahaan menjadi informasi
haan dan dari luar pe- yang berguna bagi manajemen ditingkat operasional. Tujuan dari
rusahaan menjadi infor-
pengolahan transaksi adalah mengumpulkan, mengolah dan me-
masi yang berguna ba-
gi manajemen ditingkat nyimpan data-data yang berasal dari aktivitas organisasi sehari-
operasional hari. Beberapa data setelah diolah menjadi informasi yang diper-
lukan oleh pemerintah dan lembaga keuangan. Informasi yang la-
innya mungkin diperlukan untuk pengendalian operasi, pengambi-
lan keputusan secara taktis, dan perencanaan secara strategis.
Karena itu, Informasi yang dihasilkan harus berkaulitas.kalau tidak
berkualitas maka semua keputusan dalam menjalankan operasi
atau dalam pengendalian akan menghadapi resiko penyimpangan
dari apa yang seharusnya.

Gambar 5.1 SPT dan SIM yang didalamnya sudah terintegrasi


mengandung SPT
Jenis
Keputusan Semi
Tidak Terstruktur Terstruktur
Ativitas Terstruktur
Manajemen

Perencanaan
Strategis
SIE
SPK
Pengendalian
SIM

Operasional SPT

Gambar 5.1 menunjukan bahwa posisi SPT yang tersendiri


kalau dibandingkan sama dengan bagian tertentu dari konsep SIM
yang berkembang saat ini. Pengembangan SIM yang didasarkan
kepada SPT yang telah ada terjadi pada awal berkembangnya
konsep SIM dimana organisasi perusahaan sebelumnya sudah
memiliki SPT dan SIM berfungsi sebagai sistem pelaporan yang
mengolah data-data yang dihasilkan oleh SPT.
Gambar 5.1 diatas juga menunjukkan bahwa konsep SIM
saat ini menjangkau pula bagian operasional dan informasi yang
dihasilkannya merupakan informasi yang terstruktur. Konsep dan
pengembangan sistem informasi manajemen yang mengintegrasi-
kan SPT dengan SIM menempatkan SPT sebagai bagian dari
SIM yang dioperasikan pada manajemen tingkat bawah dan ber-
fungsi untuk melayani aktivitas operasi perusahaan sehari-hari.
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 121

Gambar 5.2 menunjukan data masuk dari lingkungan ke SPT


secara on-line. Gambar 5.3 menunjukan konsep awal SPT yang
terpisah dari SIM dan berperan dalam menyediakan data yang
selanjutnya digunakan oleh SIE, SPK dan SIM untuk menghasil-
kan informasi lebih lanjut yang berkualitas.

Gambar 5.2 Sistem flowchart untuk sistem pengolahan transaksi


pada sistem komputer on-line

Eksternal Kumpulkan Informasi


Data Data Feedback

Input dan
Transmit Data

Data Ringkas, Urut,


Base dan Update Data

Baca Data dan


Siapkan Laporan

Laporan Laporan Laporan Permintaan


Operasi Taktis Keuangan Manajemen

Pengendalian operasi dan proses pengambilan keputusan

Hasil dari keputusan dan operasi

Seperti telah dijelaskan di atas, untuk menghindari adanya


operasi sistem yang tumpang tindih dan untuk meningkatkan efi-
siensi pengembangan SIM bagi perusahaan yang belum memiliki
SPT berbasis komputer, saat ini hampir setiap pengembangan
SIM bagi suatu organisasi didalamnya meliputi juga pengem-
bangan SPT dari organisasi perusahaan tersebut.

Gambar 5.3 Sistem pengolahan transaksi yang terpisah dengan


SIM.
Input Pengolahan Data Tingkat
Input Pengolahan Data Aplikasi
Aplikasi Output
Output Tingkatan
Transaksi
Transaksi Transaksi Manajemen
Manajemen
Eksterrnal Berdasarkan Strategis
SIE pertanyaan

Berdasarkan
pertanyaan Strategis dan
Data SPT Database dan sistem ma- SPK pendukung pengendalian
najemen data base keputusan dan
model output

Perperiode, Pengendalian
SIM Berdasarkan Dan operasional
permintaan dan
Internal laporan
122 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

5.2 Siklus Pengolahan Transaksi (Siklus


Transaksi)
Siklus pengolahan Siklus pengolahan transaksi merupakan prosedur atau urut-urut-
transaksi merupakan an aktivitas operasional yang berdasarkan suatu transaksi. Dida-
prosedur atau urut- lam suatu perusahaan, ada beberapa siklus pengolahan transak-
urutan aktivitas opera- si, seperti siklus penerimaan, siklus pengeluaran, dan lain-lain.
sional yang berdasar- Dalam siklus penerimaan, dilakukan penjualan, barang diki-
kan suatu transaksi
rimkan, faktur jual dikirimkan ke konsumen, dan kas diterima.
Transaksi yang umum terjadi dalam siklus penerimaan adalah
pesanan (order), pengiriman, pembuatan faktur dan tagihan atau
piutang, dan penerimaan pembayaran (kas).
Siklus lainnya dalam organisasi adalah siklus pengeluaran
dan siklus untuk konversi dari bahan baku ke barang jadi.Tran-
saksi yang umum terjadi untuk siklus pengeluaran adalah pembe-
lian, penerimaan, dan pengeluaran kas. Transaksi dalam siklus
konversi meliputi pekerjaan persiapan pesanan, permintaan mate-
rial, produksi dan alokasi biaya produksi, penggajian dan persedi-
aan.
Transaksi untuk setiap siklus pengolahan memilki beberapa
pemasukan (input), pengolahan (processing), penyimpanan (sto-
rage) dan informasi (output) yang sama. Akan tetapi, tingkat ke-
pentingan untuk setiap siklus bervariasi tergantung kepada jenis
organisasi. Beberapa organisasi memiliki terminal penjualan (po-
int-of-sale) yang sangat canggih sedangkan yang lainnya mene-
kankan kepada proses produksi atau sistem perpindahan data se-
cara elektronik (electronic data Interchane/EDI)

5.3 Mengolah Data Transaksi


Mengolah data tran- Data transaksi mungkin diolah secara batch atau on-line (Akan di-
saksi bisa secara batch bahas kembali di bab 10). Dalam sistem pengolahan data tran-
atau on-line saksi secara batch, data transaksi dikumpulkan dahulu dan pada
saat tertentu di proses misalnya data daftar hadir karyawan.
Dalam sistem pengolahan data transaksi secara online, pe-
ngolahan data transaksi dilakukan saat transaksi terjadi. Sebagai
contoh data transaksi penjualan diolah secara on-line agar diketa-
hui total penjualan pada saat itu. Pengolahan data seketika (Real
time) adalah jenis lain dari pengolahan data secara on-line, dalam
pengolahan data ini bukan hanya data transaksi yang masuk
yang diolah ketika transaksi terjadi, akan tetapi juga data lainnya
seperti data persediaan dan piutang dilakukan updating sehingga
bisa diketahui status persediaan dan piutang setiap saat.

Aktivitas Pengolahan Data Transaksi


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengolahan transaksi
dapat dianggap sebagai serangkaian proses yang dimulai dari pe-
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 123

ngumpulan data, pemasukan data, pengiriman data untuk dipro-


ses, untuk disimpan, dan untuk menghasilkan output berupa infor-
masi bagi pemakai.
Pengumpulan, pengiriman, dan pemasukan data - Semua
data dari aktivitas operasi organisasi harus dikumpulkan, ter-
masuk didalamnya memasukan data bahan baku, proses pro-
duksi, penjualan, distribusi barang dan jasa. Aktivitas ini meli-
puti sejumlah transaksi dengan pihak eksternal maupun ba-
gian-bagian yang ada di dalam organisasi. Transaksi meliputi
penjualan, pengurangan persediaan, pengiriman, pembuatan
faktur, pengumpulan dan penerimaan kas, pembelian, peneri-
maan persediaan, pembayaran, konversi dari tenaga kerja
dan bahan baku ke barang jadi atau jasa. Data mungkin di-
kumpulkan untuk diolah dikemudian hari (batch) atau lang-
sung diolah ketika transaksi terjadi.
Data dimasukan kedalam sistem komputer menggunakan
berbagai macam media input (lihat hardware di bab 6) seperti
keyboard, mouse, optical caracter recognition (OCR), magne-
tic ink reader dan lain-lain. Semua data yang masuk memer-
lukan editing dan verifikasi untuk menjamin bahwa data yang
dimasukan lengkap dan akurat.
Pengolahan dan manipulasi data - Pengolahan data menja-
di format yang berarti dan berguna melibatkan beberapa ke-
giatan termasuk: pengkodean dan pengklasifikasian, penyu-
sunan (penyimpanan), perhitungan, dan peringkasan. Sistem
klasifikasi harus dibuat untuk menyimpan data agar dapat di-
gunakan secara efktif bagi manajemen. Data harus diberi ko-
de agar secara logis dapat disusun dan mudah untuk dibaca.
Ada beberapa cara penyusunan (penyimpanan) dapat digu-
nakan seperti penyimpanan secara berurutan (squensial),
acak (random), dengan rumus (hasing), dan urutan yang diin-
dek (indexed squensial).
Menyimpan data - Pada bab 10 akan dipelajari berbagai
cara peyimpanan data. Berbagai elemen data perlu diketahui
untuk disimpan, beberapa diantaranya mungkin sangat besar
untuk disimpan. Secara umum transaksi hari ini memiliki iden-
titas seperti nomor, nama orang yang melakukan transaksi,
apa yang ditransaksikan, tanggal transaksi, bagian yang me-
lakukan transaksi, dan otorisasi. Secara singkat siapa, apa,
kapan, dimana, dan otorisasi setiap transaksi harus disimpan.
Melaporkan- Produk dari SPT berupa informasi bagi mana-
jemen tingkat bawah yang bisa dicetak kapan saja atau bisa
diolah lebih lanjut. laporan yang dicetak bisa merupakan do-
kumen intern organisasi atau juga pesan yang muncul dalam
layar komputer, atau bisa juga dalam bentuk laporan keua-
ngan untuk pihak eksternal.
124 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

5.4 Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi Sistem informasi akuntansi (SIA)pada dasarnya merupakan inte-
akuntansi pada dasar- grasi dari berbagai SPT. Transaksi yang terjadi adalah transaksi
nya merupakan integrasi keuangan baik yang berasal dari dalam atau luar organisasi peru-
dari berbagai sistem sahaan.Transaksi keuangan sangat terstruktur dan terjadi pada
pengolahan transaksi
manajemen tingkat bawah. Karena ada diberbagai bidang opera-
sional manajemen organisasi maka SIA merupakan bagian terbe-
sar dari sistem informasi manajemen.
Karena itu, SIA dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan
dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama la-
in dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keua-
ngan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manaje-
men dalam proses pengambilan keputusan dibidang keuangan.
SIA merupakan perpaduan dari SIA manajemen dan SIA ke-
uangan. SIA bervariasi antara satu perusahaan dengan perusa-
haan lainnya walaupun satu jenis kecuali SIA keuangan yang
harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indo-
nesia (SAK). SIA mengolah data dalam jumlah besar karena dida-
lamnya meliputi berbagai aktivitas pengolahan transaksi seperti
aktivitas pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data. Jadi
walaupun sistem informasi akuntansi mengadopsi konsep infor-
masi yang berkualitas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak
berorientasi kepada pengolahan data. Informasi hasil SIA diguna-
kan oleh manajemen tingkat bawah, diatasnya dan pihak ekster-
nal perusahaan.

Gambar 5.4 Sistem informasi akuntansi, sistem informasi manaje-


men dan sistem pengolahan transaksi

Bentuk Masalah Tingkat Sistem Informasi Manajemen Aktivitas


Informasi Umumnya Manajemen Utama

Tidak Perencanaan
Ringkas Terstruktur Puncak Strategis

Semi Semi
Ringkas Terstruktur Menengah Pengendalian

Fokus Sistem Informasi Akuntansi


Detail Terstruktur Bawah 4 Operasional
4 3 4
1 3 1 3 1 1
3
2 2 2
Siklus/Tahap 2
Pengolahan
Transaksi
Subsistem Informasi/
Sistem pengolahan
Transaksi
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 125

5.5 Siklus Transaksi Secara Umum


Transaksi dalam suatu aktivitas bisnis seringkali memiliki siklus Transaksi dalam
input, proses dan output yang komplek. Data yang dimasukan suatu aktivitas bisnis
seringkali disimpan terlebih dahulu dan kemudian diproses bila di- sering sekali memiliki
perlukan. Banyak output yang dihasilkan oleh suatu transaksi me- siklus input, proses
nunjukan output gabungan dari berbagai transaksi yang berkaitan dan output
dan sering pula output tersebut menjadi input bagi transaksi lain
melalui sistem.

Gambar 5.5 Model siklus transaksi


Eksternal Eksternal
Input input data

Proses
tahap 1

Simpan Internal
input

Siklus
Proses Proses Transaksi
Bisnis Proses
tahap 4
tahap 2

Internal
input Simpan

Proses
tahap 3

Output Output

Database untuk setiap data yang dimasukan harus disusun sede-


mikian rupa sehingga dapat memenuhi berbagai macam kebutu-
han informasi manajemen dalam menjalankan fungsinya. Aktivi-
tas-aktivitas operasi dan pengendalian yang dilakukan oleh suatu
organisasi perusahaan berdasarkan terjadinya transaksi disebut
sebagai siklus transaksi.
Seperti dijelaskan semula, suatu perusahaan memiliki sik-
lus penerimaan, pengeluaran, keuangan, dan konversi (produksi)
untuk perusahaan industri. Gambaran mengenai siklus-siklus ter-
sebut akan ditunjukan sebagai berikut ini:

5.6 Siklus Penerimaan


Siklus penerimaan (uang) memiliki proses pembuatan order dari
pelanggan (sales order), proses penanganan persediaan, proses
pembuatan faktur, proses penanganan piutang, dan proses pena-
gihan.
126 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 5.6 Siklus penerimaan

(13) Penjualan Rencana


Penjualan

Order (14)
Penjualan

(15)

Simpan
(16)
Simpan
Persediaan
Barang

(20) Penagihan
Piutang dagang Siklus
Penerimaan Faktur
jual (17)
Faktur
Penjualan
Bukti
Penerimaan (19) (18)

Pengiriman

(21) Bukuti Posting


Ke bank
Konsumen Penerimaan Siklus
Kas Akuntansi

Pembuatan order penjualan - Aktivitas yang mengawali


pengolahan stransaksi pada siklus penerimaan adalah penju-
alan barang (13) yang berarti masuknya pesanan (order).
Berdasarkan pesanan yang masuk maka dipersiapkan order
penjualan (14).
PT. ABC hanya mencatat sedikit data untuk setiap tran-
saksi. Data berisi kode, nama pembeli, alamat pembeli, kode
barang yang dijual dan penjelasannya, jumlah unit yang diju-
al, harga jual, dan potongan.
Untuk sistem informasi manajemen data ini digunakan
pada sistem informasi pemasaran. Agar supaya pemasukan
data bisa cepat pada beberapa perusahaan dagang eceran
biasanya menempatkan titik layanan penjualan (point of sa-
les) dengan menggunakan Bar Code.
Order penjualan merupakan sumber data yang mengawa-
li siklus penerimaan. Secara umum order penjualan ini dapat
berasal dari telepon, purchases order dari konsumen, order
penjualan yang diisi oleh tenaga salesman dilokasi konsu-
men, order penjualan yang dikomunikasikan dengan menggu-
nakan EDI (Electronic Data Interchange), dan yang sekarang
mulai terkenal adalah melalui e-Commerce. Dengan teknologi
e-Commerce ini pelanggan bisa mengisi order penjualan sen-
diri dilokasi pelanggan dengan menggunakan fasilitas internet
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 127

Penanganan persediaan - Ketika order penjualan dibuat dan


disetujui, stock persediaan dicek melalui sistem persediaan
secara manual, on-line atau internet. Bila order tidak bisa di-
penuhi maka akan dibuatkan order kembali (back order) de-
ngan satu tembusan ke gudang yang mengindikasikan bah-
wa barang akan segera dikirim begitu sampai di gudang. Per-
sediaan barang digudang (16) akan berkurang karena ada
penjualan. Berdasarkan order penjualan dan persediaan yang
dikeluarkan dari gudang, maka disiapkanlah Faktur Jual yang
juga berfungsi sebagai bukti pengiriman (17). Barang kemu-
dian dikirim (18) ke konsumen dengan dengan faktur yang
harus di tandatangani sebagai bukti penerimaan (19).
Penagihan piutang - Setelah barang yang dikirim diterima
dan faktur ditandatangani, maka langkah selanjutnya adalah
proses penagihan piutang (20) berdasarkan faktur yang telah
ditandatangi tersebut. Faktur Penjualan PT. ABC dapat dilihat
pada gambar 5.8.
Piutang dagang - Tagihan kepada konsumen akan mening-
kat karena adanya transaksi. Biasanya pelanggan mendapat
laporan tagihan bulanan. PT. ABC untuk mengendalikan piu-
tang ini memiliki aging schedule yang memberikan informasi
tentang aktivitas penagihan piutang, piutang yang akan jatuh
tempo. Dengan aging schedule manajemen PT. ABC akan
mengetahui kapan tagihan akan bisa ditagih, jumlah tagihan
dan kepada siapa saja.

Gambar 5.7 Diagram arus data sistem informasi akuntansi


penjualan
PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Penjualan

Faktur Jual
Pelanggan +ACC

Faktur Jual
Faktur Jual Faktur jual
+ACC yang telah
dibayar
D6 Produksi
1.1.2 1.1.3
Persediaan
Faktur Jual
Order Jual Produksi Pembuatan Pengiriman
D2 Persediaan Faktur Faktur Faktur Jual Barang
1.1.1 Jual yang telah
Baru dikirim
Pembuatan
Persediaan
Order Faktur Jual
Pelanggan Penjualan Order Jual
Order Jual
Baru Baru D5 Faktur Jual
Faktur Jual
Faktur Jual
Pelanggan Order Jual D7 Order Jual Faktur jual
+ACC 1.1.4
yang telah
dibayar
Penagihan
D4 Pelanggan
128 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Gambar 5.8 Faktur penjualan

Gambar 5.9 Diagram hubungan data siklus penjualan saat peme-


sanan dan penjualan barang

0:m 1:1
Buat 1:1 0:m
Order jual Pelanggan Terima Faktur Jual
1:m 1:m
1 :1 1 :1

Isi Isi

0:m Isi 0:m

Baris
Baris Order jual
Faktur Jual

0 :1 0 :1

Isi Isi

1:1 1:1
Persediaan

Penerimaan kas - Siklus penerimaan berakhir ketika konsu-


men membayar kas(21) atau chek untuk barang yang dite-
rimanya. Jumlah kas yang diterima mungkin merupakan pem-
bayaran faktur terakhir atau pembayaran atas semua hutang
perusahaan.
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 129

5.7 Siklus Pengeluaran

Gambar 5.10 Siklus pengeluaran

Rencana
(1) Penjualan

(5)
Order Penjual
Pembelian
(OP)

(4)
Permintaan
(3) Pembelian
(PP) Simpan
Simpan

(6)
Persediaan Bahan
(2) Baku (12) Siklus Penerimaan

Pengeluaran

Kopi Laporan
(11) LP
Simpan
Penerimaan
(7)
(9) (LP)

Bandingkan PP, OP, (8)


LP dan Hutang Invoice
Penjual

Siklus (10) Chek


akuntansi Untuk
OP,PP,LP (Posting) penjual

Pembelian - Rencana penjualan (1) seringkali membantu pe-


rencanaan dalam pengadaan barang untuk dijual kembali
atau untuk diproduksi. Umumnya order pembelian (OP) diper-
siapkan berdasarkan perkiraan/rencana penjualan. Disam-
ping itu, Order pembelian juga bisa dibuat berdasarkan infor-
masi yang diberikan oleh sistem persediaan yang menun-
jukan bahwa persediaan telah menunjukan jumlah dibawah
atau sama dengan titik pemesanan kembali (reorder point)
(2). Dengan input dari sistem persediaan tersebut, permin-
taan pembelian (PP) (3) dikirim ke bagian pembelian yang se-
lanjutnya akan membuat order pembelian (4) untuk dikirimkan
ke penjual atau suplier. Bagian pembelian harus menentukan
penjual mana yang dapat memenuhi barang yang diperlukan.
dalam sistem yang berbasis komputer sering kali OP dike-
luarkan secara otomatis sedangkan PP tidak dikeluarkan, ha-
nya sebagai input untuk dibuat OP. OP dapat dianggap seba-
gai dokumen dasar yang mengawali siklus pengeluaran. Satu
130 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

kopi OP disimpan dibagian pembelian (atau cukup disimpan


didatabase) dan yang asli dikirimkan ke penjual (5). Diagram
arus data (Data flow diagram) yang mengilustrasikan transak-
si ini dapat dilihat pada gambar 5.11 dibawah ini.

Gambar 5.11 Diagram arus data sistem informasi akuntansi


pembelian
PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Pembelian

D11 Faktur Beli


Pemasok Faktur Beli
Faktur Beli

Faktur Beli
2.1.2 yang telah
D17 Produksi Persediaan dibayar 2.1.3
Faktur Beli Produksi Penerimaan
Persediaan Faktur Beli
D2 Persediaan Barang Baru+ACC Pembayaran
Baru
Order Beli 2.1.1 Hutang
Persediaan
Pembuatan
Order D1 Akun
Pembelian Akun
Order Beli
Pemasok Order Beli
Baru
Baru

Pemasok Order Beli D10 Order Beli

D3 Pemasok

Gambar 5.12 Order pembelian

Penerimaan Barang - dalam penerimaan transaksi, penjual


mengirim barang ke PT ABC (6). Ketika barang diterima pada
gudang, Bagian gudang membuat laporan penerimaan (LP)
(7), sebagai bukti bahwa barang-barang telah diterima, bera-
pa banyak yang diterima, dan tanggal diterimanya. Copy LP
dan barang diteruskan ke bagian persediaan untuk menam-
bah persediaan (12). Transaksi ini dapat juga dilakukan me-
lalui terminal komputer yang terletak pada bagian penerimaan
barang, sehingga saldo persediaan dapat di update secepat
mungkin. Dalam sistem manual, satu copy disimpan dibagian
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 131

hutang, dimana disana dibandingkan dengan PP (3), OP(4),


dan Faktur dari penjual (8). Pada PT ABC, kebanyakan dari
transaksi-transaksi ini dilakukan dengan menggunakan kom-
puter dengan sistem batch satu hari. Dataflow diagram untuk
transaksi ini dapat dilihat pada gambar 5.11.

Hutang dan Pengeluaran kas - bila semua data dalam kom-


puter termasuk permintaan pembelian, order pembelian, lapo-
ran penerimaan dan faktur dari penjual disetujui (9), maka hu-
tang akan dicatat, pengeluaran kas disetujui, dan chek (10)
ditulis untuk pembayaran kepada penjual. Data flow diagram
untuk untuk transaksi ini dapat dilihat pada gambar 5.11.

Gambar 5.13 Diagram hubungan entitas (ERD) saat pembelian


dan pemesanan barang

0:m 0:m Terima 1 :1 1:1 0:m Faktur


Order Beli Pemasok
Buat beli
1:m 1:m
1 :1 1 :1
Dasar
Isi Isi Isi

1:1 0:m 0:m

Baris 0 :1 1:1 1:1 0 :1 Baris


Produksi Isi Isi
Order Beli Persediaan Faktur Beli

0:1

1:1
Dasar
Akun

5.8 Siklus Konversi (Produksi)


Sistem pengolahan transaksi (SPT) pada perusahaan manufaktur
sama dengan SPT pada perusahaan dagang kecuali untuk siklus
produksi. Siklus ini ditambahkan untuk mencatat semua transaksi
yang berhubungan dengan produksi barang. Siklus produksi ini
bisa dilihat pada gambar 5.14.
Aktivitas utama dalam siklus produksi meliputi persiapan or-
der pekerjaan dari penjual atau rencana produksi, permintaan ba-
han, alokasi biaya terhadap produk yang diproduksi, akumulasi
biaya tenaga kerja yang dibebankan terhadap produk, dan ber-
tambahnya persediaan barang jadi.
Order produksi (pekerjaan) - Pada awal siklus produksi, or-
der produksi (27) dibuat berdasarkan kepada rencana pro-
duksi (25) dan status persediaan yang ada di gudang. Data
yang masuk kedalam order produksi berasal dari daftar ba-
han-bahan dan jadwal produksi.
Permintaan bahan baku - Transaksi kedua yang diperlukan
untuk memproduksi barang adalah permintaan bahan baku
(28) atau komponen. Bahan baku yang dibutuhkan kemudian
132 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

diberikan (29) ke bagian produksi. Permintaan mungkin dipro-


ses secara otomatis kalau digunakan CAM (Computer aided
manufacturing) atau sistem MRP.
Alokasi biaya produksi - Tahap selanjutnya yang harus di-
lakukan oleh karyawan bagian produksi adalah membuat ba-
rang yang dipesan dan mengalokasikan biaya tenaga kerja
yang digunakan (30) dan (31) untuk setiap pekerjaan yang di-
lakukan. Seperti biasanya biaya-biaya ini diringkas dan dan
dirinci pada rincian biaya produk (32).

Gambar 5.14 Siklus konversi (Produksi)


(25)
Rencana Rencana Rencana
Pemasaran Produksi Pengadaan

Order (27)
Pekerjaan

Daftar Jadwal
Bahan- Produksi
bahan
(26)

Barang (34) Simpan


Jadi Permintaan
(28) Bahan Baku
Siklus dan Komponen
Konversi/produksi
Rincian Biaya
Tenaga Kerja (32)
(29)
(30)
Bahan Baku
Distribusi Penggajian yang Dipakai
(31) Tenaga Kerja

Jurnal ke Cek
Siklus
(33)
Penggajian
Akuntansi
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 133

Gambar 5.15 Diagram arus data konversi (produksi) Level 3

PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Produksi

Rencana Persediaan
D6 Produksi D2

Persediaan
Rencana Persediaan Barang Jadi
Produksi Bahan Baku

2.4.1 2.4.2 2.4.3


Menyiapkan Urutan Pekerjaan Mencatat Bahan Baku Kelompokan Informasi
Order dan Jadwal Penggunaan yang Biaya-biaya Biaya
Pemakai
Pekerjaan Produksi Bahan Baku digunakan berdasarkan Produk
Persediaan

Gaji dan
Upah

D13 Gaji

Gambar 5.16 Diagram hubungan data untuk siklus konversi

Rencana Milik Order


Produksi 0:1 Pekerjaan
1:1 1:m

1:m 1:1
Milik
Penjual 1:m

Milik Milik Milik


Persediaan

0:m

Milik

0:m 0:m 1:1 0:1


0:m 1:1 0:1
0:m
OverHead Milik Langkah Kerja Milik Jadwal
produksi
1:m 1 :1
Penjual
Milik

0:m

Gaji

Gaji - Pembayaran gaji dilakukan berdasarkan perhitungan


absensi yang dihasilkan oleh kartu absen atau alat absensi e-
lektronik yang lain. Berdasarkan kepada jumlah absensi yang
tercatat dari setiap karyawan maka dilakukanlah perhitungan
biaya gaji yang harus dikeluarkan untuk setiap karyawan.
Berdasarkan kepada daftar gaji yang harus dibayar inilah
PT.ABC mengeluarkan cek gaji untuk setiap karyawannya.
134 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Persediaan - Ketika proses produksi selesai, produk yang di-


hasilkan kemudian di transfer ke persediaan barang jadi (34)
untuk dijual. Persediaan barang jadi akan meningkat setiap
ada proses produksi yang selesai.

Gambar 5.17 Order Pekerjaan

Order Pekerjaan
Nama pekerjaan: Pembuatan senter
No pekerjaan : 2000-06-02

Komponen Keluar tanggal Tahap produksi Mulai Selesai


jam dikerjakan pekerjaan
Silinder 24-10 08.00
Per 24-10 08.00 1.Psng per 24-10 08.38 24-10 14.30
Saklar 24-10 14.30 2.Psng saklar 24-10 15.00 26-10 09.00
Tali 26-10 09.30 3.Psng tali 26-10 09.50 26-10 13.30
Baterai 26-10 13.45 4.Psng baterai 26-10 14.04 26-10 17.00
Tutup 23-10 09.00
Lampu 23-10 09.00 5.Psng lampu 23-10 09.30 23-10 15.22
Reflektor 23-10 15.30 6.Psng reflektor 23-10 16.00 25-10 10.00
Lensa merah 25-10 10.30 7.Psng lensa mrh 25-10 11.00 26-10 09.20
Lensa bening 26-10 09.30 8.Psng lensa bng 26-10 10.00 26-10 16.20
9.Psng kepala 27-10 08.00 27-10 13.52

Gambar 5.18 Formulir rincian biaya (Job cost sheet)

Rincian Biaya Produk


Mulai Kerja Tanggal :_____________ Order Pekerjaan
Selesai Tanggal :_____________ No :_________
Jadwal terakhir :_____________ Tanggal :_________
Nomor Pelanggan :____________Nama :___________________
Bahan Baku Tenaga kerja Langsung Biaya Tidak Langsung
No
No
Dept Jumlah Nama Waktu Jumlah Jumlah Tarip Total
Permintaan

Ringkasan Biaya

Total Biaya
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 135

Gambar 5.19 Media untuk pengolahan transaksi input

Gambar 5.20 Perpindahan data secara elektronik (EDI)

Order
Pembelian
Jadwal Pembelian Penjualan Order
Produksi Penjualan

Bukti Penerimaan Permintaan


Permintaan Order Pembelian
Pemberitahuan adanya Pengiriman
Lanjutan
Proses Pengangkutan Komponen Proses
Produksi Tanda terima Produksi

Barang yang Di
Pengiriman
terima

Hutang Pemberitahuan Pengiriman Uang Piutang


Dagang Dagang

Manajemen Manajemen
Kas Kas

Bank Transfer Dana Secara Elektronik Bank


PT.ABC Penjual
136 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

5.9 Siklus Akuntansi Keuangan


Siklus akuntansi keuangan dapat dilihat pada gambar 5.21 diba-
wah ini. Siklus ini berkaitan dengan siklus sebelumnya, dimana
semua dokumen yang digunakan dalam tahap pengolahan tran-
saksi diberi nama untuk pengendalian dan referensi. Siklus ini le-
bih merupakan proses ringkasan dan posting. Pada proses ini
buku besar untuk penjualan, biaya penjualan, persediaan, hutang,
piutang, kas, gaji, aktiva tetap di posting secara batch dari ber-
bagai jurnal.

Gambar 5.21 Siklus akuntansi keuangan

(22)
Jurnal Setoran
Penerimaan Bank
Kas

Jurnal
Penjualan

(23) (24)
Jurnal
Posting ke Menyiapkan
Pembelian Buku Besar
Buku Besar Laporan
Keuangan

Jurnal Buku Chek Laporan


Pengeluaran Cek Ke Penjual Keuangan
Kas

Inti dari siklus akuntansi keuangan adalah sistem buku besar


(sistem GL) yang meringkas aktivitas organisasi secara keuang-
an. Buku besar merupakan sumber data untuk laporan keuangan
dan perencanaan keuangan dalam sistem informasi manajemen.
Ketika transaksi terjadi di siklus penerimaan, pengeluaran,
dan produksi catatan atas transaksi tersebut kemudian di jurnal
(22). Jurnal merupakan penyederhanaan dari aspek keuangan
suatu transaksi.
Transaksi-transaksi yang dijurnal kemudian dimasukan (Pos-
ting) ke buku besar(23). Berdasarkan data-data yang ada di buku
besar inilah maka dibuat laporan keuangan (24) yang biasanya
dibuat perperiode tertentu misalnya setiap bulan, tiga bulanan,
enam bulanan dan tahunan walapun sesungguhnya bisa dibuat
laporan keuangan setiap jam.
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 137

Gambar 5.22 Diagram arus data sistem informasi akuntansi keuangan

PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Keuangan

3.1.2
Faktur D20 Jurnal Jurnal Pembuatan
D5 Jual
Faktur Jurnal
Buku Besar Buku Besar
Akun
Jual Baru
Jurnal
3.1.1
Faktur Faktur 3.1.3
D11 Beli Beli Penjurnalan Saldo Pembuatan Worksheet
Akun Akun
Baru Worksheet

Akun D1 Akun Pemakai


D21 Kas Kas
3.1.4

Pembuatan
Akun Neraca Neraca

3.1.5
Akun Pembuatan Rugi Laba
Rugi-Laba

Gambar 5.23 Diagram hubungan antar entitas untuk siklus


akuntansi keuangan
`
0:m 0:m
Jurnal 0:m

Milik
Milik

1:1 1:m
Akun 0:m 1:m
Milik Buku besar

1:1 1:1

Milik Milik

1:m
0:1 1:m
Milik Sub buku besar
138 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen

Rangkuman
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi
dari berbagai sistem pengolahan transaksi. Sistem pengolahan
transaksi yang merupakan subsistem informasi akuntansi ada
diberbagai fungsi operasional organisasi karena itu sistem infor-
masi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi
manajemen.
Sistem informasi akuntansi digunakan diperusahaan dalam
melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari yang berhubungan
dengan adanya transaksi keuangan baik yang berasal dari inter-
nal maupun eksternal perusahaan. Sistem informasi akuntansi
mengolah data dalam jumlah besar karena didalamnya meliputi
berbagai aktivitas pengolahan transaksi seperti aktivitas pengum-
pulan data, pengolahan, penyimpanan dan dokumentasi diberba-
gai fungsi operasi atau bagian suatu organisasi. walaupun sistem
informasi akuntansi mengadopsi konsep informasi yang berkuali-
tas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak berorientasi kepa-
da pengolahan data.

Soal
1. Coba jelaskan apa itu sistem informasi akuntansi
2. Coba jelaskan apa itu sistem pengolahan transaksi
3. Coba jelaskan apa itu siklus pengolahan transaksi
4. Coba sebutkan berbagai siklus pengolahan transaksi
5. Coba sebutkat aktivitas pengolahan transaksi

Tugas
1. Coba jelaskan mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi
sebagai bagian terbesar dari sistem informasi manajemen.
2. Coba jelaskan bagaimana hubungan sistem informasi akun-
tansi dengan sistem informasi manajemen.
3. Coba jelaskan dan berikan gambaran bagaimana siklus-siklus
pengolahan transaki berintegrasi membentuk sistem informa-
si akuntansi.
4. Coba jelaskan apakah masalah yang dihadapi oleh sistem in-
formasi akuntansi masalah terstruktur atau bukan? Mengapa?
5. Apakah sistem informasi akuntansi bisa dibangun tanpa me-
mahami konsep dan praktik akuntansi yang berlaku dan ba-
gaimana faktor budaya dapat mempengaruhi penerapan sis-
tem informasi akuntansi di Indonesia.
BAB 6 Hardware 139

Pokok Bahasan:
Bagian Input
Bagian Pengolah utama dan memori
Bagian output
Bagian komunikasi

Pendahuluan
Membahas tentang komponen-komponen Sistem informasi, baik itu sistem informasi ma-
najemen atau sistem informasi akuntansi, Hardware biasanya ditempatkan pada pemba-
hasan pertama. Hardware ini merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengola-
han data dalam bentuk informasi. Perlu diketahui hardware tidak menentukan tapi mem-
bantu jalannya sistem informasi manajemen/akuntansi. Pada saat kita berfikir bahwa sis-
tem informasi manajemen/akuntansi itu merupakan teknokogi informasi (TI) yang meru-
pakan perpaduan hardware dan software pada saat itulah resiko awal kegagalan kita
dalam memahami atau membangun sistem informasi.
Pembahasan mengenai hardware akan berkurang maknanya saat kita mencoba
menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia menjadi perangkat keras. Akibatnya kita
sering mendengar semua yang keras-keras disebut sebagai hardware termasuk bendu-
ngan dan jalan raya. Berbicara mengenai hardware disini kita fokuskan pada hardware
dalam konteks Teknologi Informasi. Untuk tidak mengurangi makna dari apa yang dije-
laskan buku ini tidak akan memaksakan untuk menterjemahkan istilah-istilah bahasa Ing-
gris kedalam bahasa Indonesia. Karena sering kali terjemahan tersebut rancu kedenga-
rannya dan juga sulit untuk dapat digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Mi-
salnya Motherboard lucu rasanya kalau diterjemahkan kedalam ‘papan induk’ dan anda
mungkin akan dianggap orang awam sekali kalau anda mencoba datang ke pusat perbe-
lanjaan barang-barang elektronik dan menanyakan ‘apakah ada papan induk?
Didalam bab ini terdapat beberapa hardware yang juga merupakan bagian dari kom-
ponen lain suatu sistem informasi seperti jaringan komunikasi dan sistem database.
Pembahasan mengenai hardware-hardware tersebut disini untuk menunjukan adanya
saling keterkaitan antar komponen-komponen tersebut yang biasanya hal ini menjadi
persoalan tersendiri yang membingungkan para pembaca yang baru mempelajari ma-
salah sistem informasi.
140 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

6.1 Bagian Input (Input Device)


Peralatan input meru- Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk
pakan alat-alat yang memasukan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh pera-
dapat digunakan untuk latan yang dapat digunakan untuk memasukan data, seperti untuk
memasukan data keda- memasukan data berbentuk teks (ASCII) atau berbentuk image
lam komputer (gambar), suara, video (gambar bergerak dan suara) dan penun-
juk (pointer). Alat-alat ini umumnya baru bisa bekerja kalau ada
driver (hardware dan software) yang bentuknya terpisah atau built
in dalam motherboard. Penjelasan berikut ini adalah beberapa
alat dimaksud,

Gambar 6.1 Keyboard

Keyboard biasanya digunakan untuk memasukan data dalam


bentuk teks (ASCII) ke komputer. Sampai saat ini kegiatan me-
ngetik masih tetap menggunakan keyboard, walaupun sudah mu-
lai berkmbang alat yang dapat mengenali suara (Voice recog-
nition) sebagai pengganti keyboard, karena keakurasian alat ter-
sebut masih belum sempurna maka keyboard masih tetap diguna-
kan sebagai alat utama untuk memasukan data. Disamping itu
pada keyboard ada juga kunci-kunci (key) untuk mengarahkan lo-
kasi kursor baik ke arah atas, bawah, kiri ataupun kanan.

Gambar 6.2 Mouse, Touchpad dan joystick


BAB 6 Hardware 141

Mouse merupakan alat yang dapat digunakan sebagai poin-


ter. Mouse digunakan untuk mempercepat perpindahan lokasi
kursor dibandingkan bila menggunakan keyboard. Perkembangan
selanjutnya yang fungsinya tidak jauh berbeda adalah touchpad.
Perbedaannya kalau pada mouse untuk menggerakan pointer
maka mouse tersebut harus digeser-geser sedangkan kalau pada
touchpad yang bergeser adalah jari tangan atau alat penunjuk-
nya. Untuk menunjukan arah ini dapat juga digunakan Joystick
walaupun saat ini Joystick aplikasinya lebih banyak digunakan un-
tuk gim, tidak tertutup kemungkinan dimasa mendatang joystick
bisa juga digunakan untuk aplikasi dibidang bisnis.

Gambar 6.3 Scanner

Scanner merupakan alat yang dapat digunakan untuk memasuk- Scanner merupakan
kan data dalam bentuk image (gambar). Perkembangan teknologi alat yang dapat digu-
saat ini muncul software yang bisa merubah hasil scanner teks nakan untuk memasuk-
yang memiliki format gambar ke dalam teks dengan format word- kan data dalam bentuk
processor populer saat ini seperti Word Xp, Wordpro, dan Word- image (Gambar).
perfect. Software-software tersebut dikelompokan kedalam soft-
ware Optical Code Reader (OCR) yang akan dibahas pada ba-
gian software, bab setelah ini.

Gambar 6.4 Kamera digital (Digital Camera) menyimpan image


pada disk atau Flash memory (Flash disk)
Kamera digital (digital
camera) merupakan
alat yang dapat digu-
nakan untuk menyim-
pan data gambar
142 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Kamera digital (digital camera) merupakan alat yang dapat digu-


nakan untuk menyimpan data gambar. Kamera digital ini bedanya
dibandingkan dengan kamera konvensional adalah kamera ini ti-
dak menggunakan klise, data gambar yang diperolehnya ada
yang disimpan di disk ada yang disimpan dimemorinya sebagai
pengganti klise. Kamera digital (gambar bawah) ini dapat juga di-
hubungkan ke komputer sehingga data gambar yang tersimpan
bisa lebih banyak. Sedangkan kamera digital yang disebelah kiri
atas (QuickVision) data gambarnya harus disimpan di hardisk
komputer. Pada kamera digital yang memiliki tempat menyimpa-
nan data gambar sendiri, kamera tersebut dapat dibawa kemana
mana tapi kapasitanya terbatas sehingga data gambar yang su-
dah terekam harus dimasukan ke komputer. Sedangkan pada ka-
mera digital yang tempat penyimpanan datanya harus di hardisk
komputer keuntungannya dapat menyimpan data dalam jumlah
banyak tapi kameranya tidak bisa dibawa kemana-mana. Dalam
sistem informasi manajemen kamera ini dapat digunakan untuk
menyimpan data persediaan, karyawan atau lainnya dalam ben-
tuk gambar tiga dimensi yang selama ini hanya disimpan dalam
bentuk teks.

Gambar 6.5 Kamera video (Video Camera)

Kamera ini digunakan untuk menyimpan data gambar yang dapat


bergerak juga bersuara. Bagi perusahaan tertentu yang bergerak
dalam bidang film misalnya, dapat menyimpan data-data film
yang dimilikinya tidak hanya dalam betuk judul-judul film tapi juga
dilengkapi dengan cuplikan sample dari film-film tersebut. Hal ini
dapat lebih meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan oleh
suatu sistem informasi manajemen.

Gambar 6.6 Optical Code Recognition (OCR)


BAB 6 Hardware 143

Peralatan diatas merupakan contoh dari peralatan yang digu-


nakan untuk membaca barcode. Dengan peralatan ini suatu item
persediaan (barang) dapat dibaca dengan lebih cepat dan lebih
akurat. Dipasaran, peralatan ini dikenal dengan nama barcode
reader, barcode scanner atau gun scanner. Peralatan ini banyak
digunakan di supermarket dan perpustakaan modern di Indone-
sia. Kemampuan membaca dari masing-masing peralatan berbe-
da ada yang lima sentimeter sampai lebih dari 20 sentimeter. Ke-
mampuan ini biasanya juga berpengaruh terhadap harganya.

Gambar 6.7 Touch Screen

Dari segi bentuk touch screen ini tidak berbeda dengan layar mo-
nitor biasa, yang membedakannya adalah touch screen dapat
menggunakan telunjuk untuk memilih sesuatu yang ada dilayar.
Misalnya bagi pihak tertentu merasa malas untuk memilih modul
aplikasi dari sistem informasi manajemen dengan menggunakan
mouse, maka dengan menggunakan touch screen ini yang ber-
sangkutan tinggal menunjuk saja bagian mana dari aplikasi yang
ada di layar monitor yang akan dijalankan, dan selanjutnya kom-
puter akan menjalankan aplikasi tersebut sesuai dengan pilihan,
kejadiannya sama dengan bila anda menggunakan mouse, hanya
ini menggunakan telunjuk .

Gambar 6.8 Floppy Disk (1.44 - 120MB), Tape Backup (50GB)


dan Removeable Disk (100MB-10GB)

Gambar 6.8 diatas menunjukan super floppy disk driver yang da-
pat menyimpan data sampai dengan 50GB dan removable disk
yang dapat penyimpan data dari 100 MB s/d 10GB. Melalui media-
media ini data bisa dimasukan kedalam komputer. Sebagai pera-
144 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

latan input, alat-alat ini digunakan untuk memasukan data backup


dalam suatu sistem informasi manajemen.

Gambar 6.9 Hardisk, NAS 300G, Driver CD ROM/RW (650MB),


DVD ROM/RW (4.7-50 GB),C/DVD R/RW

IBM NAS 300G- 300 GB

Alat lainnya yang dapat digunakan sebagai alat untuk memasuk-


kan data backup adalah Hardisk, CD ROM, dan DVD ROM seperti
gambar 6.9 diatas ini. Baik CD ROM maupun DVD ROM hanya
dapat dibaca. Agar data dapat masuk kedalam CD/DVD ROM ma-
ka sebelumnya data tersebut harus direkam ke dalam CDR mela-
lui CD/DVD Writer. CD/DVD R hanya dapat diisi data satu kali
dan setelah data itu dimasukan maka CDR/DVDR tadi menjadi
CD/ DVD ROM. Istilah lain dari CDR ini adalah WROM (Write one
read many). Saat ini berkembang pula CD/DVD RW yang dapat
diisi dan dibaca beberapa kali. Akan tetapi teknologinya belum
seperti floppy disk. Teknologi CD/DVD RW masih kaku. Teknologi
paling maju menggunakan Flash Memory untuk menyimpan data
sebagai pengganti hardisk yang dikenal dengan nama Network
Access Server (NAS) yang dapat memiliki kapasitas sampai de-
ngan Tera bytes.

Gambar 6.10 Digitizer

Digitizer merupakan alat Tidak semua gambar yang akan dimasukan kedalam komputer
yang digunakan untuk sudah ada bentuk gambarnya, bila bentuk gambarnya belum ada
mengambar langsung ke maka gambar tersebut harus digambar dulu dalam komputer de-
komputer
ngan menggunakan digitizer. Jadi digitizer merupakan alat yang
digunakan untuk mengambar langsung ke komputer.
BAB 6 Hardware 145

6.2 Bagian Pengolah Utama dan Memori


CPU (Central processing unit) yang selama ini mungkin dikenal
oleh anda adalah berbentuk kotak segi empat seperti gambar
6.11 dibawah ini.

Gambar 6.11 CPU dalam berbagai bentuk

Pandangan anda bisa dibenarkan beberapa belas tahun yang


lalu, tapi untuk saat ini berkat perkembangan teknologi, panda-
ngan anda tersebut kurang tepat karena pada saat ini benda ber-
bentuk kotak tersebut hanyalah merupakan rumah (BOX) dari
CPU. CPU yang sesungguhnya ada didalam rumah, dan didalam
rumah tersebut tidak hanya ada CPU akan tetapi juga ada kom-
ponen-komponen lainnya seperti :
Processor (CPU sesungguhnya)
Memory
Motherboard
Hardisk
Floppy Disk
CD ROM
Expansion slots
Devices Controler (Multi I/O, VGACard, Sound Card )
Komponen lainnya (Fan, baterai, Conektor, dll.)
Powersupply.

6.2.1. Prosesor (Processor/CPU)


Prosesor atau CPU merupakan jantungnya sistem komputer, tapi
walaupun demikian processor ini tidak akan memberikan manfaat
tanpa komponen pendukung lainnya. Prosesor dengan komponen
pendukung lainnya saling terintegrasi membentuk suatu sistem
komputer, orang sering menyingkat namanya menjadi komputer.
Prosesor ini kemampuannnya berkembang sangat cepat, setiap
tahun pasti ada versi baru dari prosessor. Saat ini perusahaan
penghasil prosesor sudah mulai banyak misalnya Intel, IBM, Mo-
torola, AMD dan Cyric. Diantara produsen-prosesor tersebut Intel
merupakan produsen prosesor terbesar didunia saat ini dan pro-
duknya pun merupakan produk yang paling banyak dipakai di du-
146 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

nia khususnya untuk komputer PC. Berikut ini beberapa contoh


prosesor yang banyak dijual dipasaran saat ini:

Gambar 6.12 Tipe-tipe Prosesor


Intel
P IV 2.0 A FSB 400
P IV 2.4 B FSB 533
P IV 2.8 B FSB 533
P IV 2.8 C FSB 800 HT
P IV 3.0 C FSB 800 HT
P IV 3.2 C FSB 800 HT

Celeron 1700
Celeron 2000
Celeron 2400

Advance Micro Device


Athlon XP 1900+
Athlon XP 2000+
Athlon XP 2100+
Athlon XP 2200+
Athlon XP 2400+
Athlon XP 2600+ T-Bred
Athlon XP 2500+ Barton
Athlon XP 2800+ Barton
Athlon XP 3000+ Barton
Athlon 64 FX
Athlon 64 MP
Apteron 64
BAB 6 Hardware 147

6.2.2. Hubungan CPU Dengan Komponen Lainnya


Seperti dijelaskan diatas bahwa CPU tidak bisa bekerja sendiri.
CPU akan bekerja dengan bantuan komponen pendukung lain-
nya. Berikut ini gambaran bagaimana hubungan antara CPU de-
ngan komponen-komponen pendukungnya tersebut
Gambar 6.13 Hubungan CPU dengan komponen lainnya

Central Processing Unit

Arithmetic
and Register
logic unit

Control Unit

B U S
Addess line

Control line
Data line

Input Devices Output Devices


Controllers Controller

Primary Memory

Pada komputer mikro CPU terdiri dari sebuah Chip mikropro-


cessor. Sedangkan pada komputer yang lebih besar, CPU secara
fisik terbentuk dari beberapa chip dan sirkuit yang berbeda. Gam-
baran hubungan antara CPU dengan komponen lainnya termasuk
coprocessor saat ini digambarkan sebagai berikut

Gambar 6.14 CPU dengan komponen lainnya saat ini


148 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Pada komputer mikro CPU terdiri dari sebuah Chip mikroproces-


sor. Sedangkan pada komputer yang lebih besar, CPU secara fi-
sik terbentuk dari beberapa chip dan sirkuit yang berbeda.

Secara konseptual CPU memiliki 3 komponen penting yaitu:


Arithmetic and Logical Unit (ALU)
Control Unit
Register.

Arithmetic and Logical Unit (ALU)


ALU merupakan bagian dari CPU yang melaksanakan semua
perhitungan aritmatika atau matematika dan melaksanakan ope-
rasi logika sesuai berdasarkan instruksi program. Perhitungan
yang dilakukan oleh ALU biasanya hanya melibatkan empat ele-
men aritmatika, yaitu: penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pertambahan.

Control Unit
Merupakan bagian dari CPU yang berfungsi mengatur dan me-
ngendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer.
Dengan kata lain Control unit ini menjalankan CPU dengan men-
terjemahkan instruksi program, memberitahu ALU untuk menja-
lankan semua program tersebut, dan berkomunikasi dengan Main
Memory/Primary Storage serta peralatan input dan output.

Jadi Tugas Control Unit adalah :


Mengatur dan mengendalikan baik alat input maupun alat
output,
Mengambil instruksi-instruksi dari main memory/Primary Sto-
rage,
Mengambil data dari yang akan diproses dari main memori
Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan matematika
atau logika serta mengawasi bekerjanya ALU
Menyimpan hasil pemrosesan ke main memory.

Register
Register dalam CPU berfungsi sebagai tempat penyimpanan un-
tuk data-data yang akan diproses oleh CPU, kapasitas penyimpa-
nannya sangat kecil tapi memiliki kecepatan tinggi. Kecepatan re-
gister 5 sampai 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan kece-
patan penyimpanan atau pengambilan data pada main memory/
primary storage.
Walaupun register merupakan sirkuit memori, register adalah
bagian penting dari CPU dan bukan bagian dari main memory/
primary storage. Konsep penting yang mempengaruhi kecepatan
BAB 6 Hardware 149

prosesor adalah ukuran dari register. Ukuran register dinyatakan


dalam Bit. Ukuran yang lazim digunakan adalah 8, 16, 32, 64 dan
128 bit.
Pada umumnya CPU memiliki beberapa register yang ber-
beda, diantaranya:
Accumulator - Sering dianggap sebagai bagian dari ALU, re-
gister ini digunakan untuk menyimpan hasil perhitungan dan
operasi logika dari ALU. Beberapa CPU memiliki lebih dari
satu Accumulator.
Data Register - Digunakan untuk menampung data yang ba-
ru dipindahkan dari atau ke main memory.
Address Register - Register menunjukkan posisi data yang
akan disimpan atau diambil dari main memory.
Program Counter - Disebut juga control counter adalah re-
gister yang digunakan untuk menyimpan alamat lokasi dari
main memory yang berisi instruksi yang sedang diproses.
Instruction Register - Register ini menyimpan instruksi yang
akan dilaksanakan.
Status Register - Register ini memberitahukan hasil operasi
logika atau menunjukkan kondisi komputer lainnya.
General Purpose Register - Register ini dapat digunakan
oleh programer untuk menyimpan data, alamat memori dan
instruksi.

6.2.3. Memori (Memory)


Memori, sebagai tempat penyimpanan, pada dasarnya dapat di-
bagi menjadi dua bagian yaitu :
Memori utama (Primary memory/Mainmemory/main storage)
Memori kedua atau tambahan (Scondary memory/Scondary
storage)

Yang akan dibahas disini adalah memori utama sedangkan jenis


memori yang lainnya (memori kedua/scondary memory) selain di-
bahas sepintas pada topik mengenai peralatan input dan peralat-
an output juga akan dibahas pada pembahasan mengenai Data-
base dan Sistem Manajemen Database (DBMS) pada bab 9.

Memori utama/Primary Storage /Main Memory


Memori utama merupakan memori yang dapat dibaca (access)
dengan cepat oleh CPU. Memori ini disamping digunakan untuk
menyimpan program yang sedang dijalankan dan data yang di-
perlukan oleh program tersebut, memori juga menyimpan hasil
pengolahannya. Data-data yang masuk kedalam memori bisa ma-
150 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

suk melalui keyboard, disk, scanner dan lain-lain. Disamping itu,


memori utama juga menyimpan data-data yang akan ditampilkan
di layar. Lokasi main memori berbeda dengan register. Kalau di-
bandingkan dengan register yang terdapat didalam CPU, register
hanya bisa menyimpan beberapa bit data tapi cepat sedangkan
memori menyimpan data jauh lebih banyak tapi lambat. Untuk
melihat lebih jauh fungsi dari memori utama seperti dijelaskan
diatas, berikut ini merupakan gambaran dari fungsi memori utama
tersebut yang sampai saat ini masih berjalan.

Menyimpan program
Memori utama digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi ke
komputer (Program). Instruksi-instruksi tersebut bisa masuk mela-
lui keyboard atau melalui disk (Hardisk, floppy disk, CD). Ins-
truksi-instruksi yang sudah tersimpan di memori utama selanjut-
nya dapat dijalankan (Run).

Menyimpan data
Memori utama juga digunakan untuk menyimpan data yang akan
dimanipulasi atau hasil manipulasi, terkadang suatu program
memerlukan lebih banyak data didalam memori untuk melaksa-
nakan aplikasi tertentu sehingga jumlah data yang digunakan le-
bih besar dari memori yang tersedia. Dalam kondisi seperi ini
program akan menyimpan data kedalam memori sedikit demi se-
dikit sesuai dengan yang diperlukannya dan kapasitas memori
yang tersedia, sisanya tetap tersimpan di Secondary Memory.
Akibat dari keadaan seperti ini biasanya program berjalan lebih
lambat karena kecepatan memori tambahan jauh dibawah kece-
patan memori utama.

Menyimpan sistem operasi


Sistem operasi merupakan kumpulan dari program-program yang
digunakan untuk mengelola atau mengontrol jalannya sistem
komputer. Bagian tertentu dari operating sistem dapat disimpan
secara permanen pada memori utama sedangkan bagian yang
lain disimpan kedalam memori utama pada saat komputer mulai
dijalankan (Start).
Berfungsi sebagai penyangga (Buffer)
Kebanyakan media penyimpan (memori tambahan) seperti hard-
disk, floppy disk memiliki kecepatan lebih kecil dari CPU. Agar
komputer dapat beroperasi lebih efisien, CPU jangan harus me-
nunggu memori tambahan tersebut, karena kalau ini terjadi maka
CPU akan berjalan lambat sebab data yang harus diolahnya lam-
bat diterima. Untuk mengatasi perbedaan kecepatan tersebut ma-
ka memori berfungsi sebagai buffer.
BAB 6 Hardware 151

Menyimpan gambar di layar


Memori utama juga digunakan untuk menyimpan gambar yang
harus atau sedang ditampilkan dilayar. Lokasi tertentu di memori
berhubungan dengan lokasi tertentu di layar komputer. Segala se-
suatu yang ditulis di keyboard dan ditampilkan dilayar semuanya
tersimpan di memori untuk jangka waktu tertentu.
Ukuran primary storage ditunjukkan oleh satuan kilo byte (kb),
mega byte (Mb), atau giga byte (Gb). Contoh untuk komputer
yang mempunyai kapasitas memori 256 KB atau 262144 byte,
berarti mempunyai 262144 lokasi memori. Alamat memory ini mu-
lai dari nomor 000000 sampai dengan nomor 262143. Kapasitas
primary storage menentukan program apa yang dapat dijalankan.
Program yang besar, rumit, dan canggih membutuhkan kapasitas
primary storage yang besar. Sering kali kapasitas primary storage
yang ada sangat mempengaruhi kuantitas data yang diproses.
Primary Storage terdiri dari Random Acces Memory (RAM)
dan Read Only Memory (ROM). Semua data dan program yang
dimasukkan melalui alat input akan disimpan terlebih dahulu di
primary storage, tepatnya di RAM. RAM merupakan memory yang
selain dapat diakses juga dapat diisi baik oleh operator mapupun
oleh programmer.

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan penyimpanan data seperti


dijelaskan diatas, struktur RAM dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Input Storage, digunakan untuk menampung input yang dima-
sukkan melalui alat input,
2. Program Storage, digunakan untuk menyimpan semua ins-
truksi-instruksi program yang akan diproses,
3. Working Storage, digunakan untuk menyimpan data yang
akan diolah dan hasil dari pengolahan,
4. Output Storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari
pengolahan data.

Kebanyakan chip yang berfungsi sebagai RAM sifatnya Vola-


tile, yaitu hanya dapat menyimpan data selama komputer dinya-
lakan. Chip yang paling umum dipakai adalah Dynamic Random
Acces Memoy (DRAM), tipe lainnya adalah Static Random Acces
Memory (SRAM).
Read Only Memory (ROM) berbeda dengan RAM. ROM ha-
nya diisi satu kali, untuk selanjutnya program atau data yang
tersimpan didalamnya hanya dapat dibaca, programer tidak bisa
mengisi sesuatu kedalam ROM. ROM yang terpasang pada
setiap komputer sudah diisi oleh pabrik pembuatnya berupa ba-
gian dari sistem operasi yang meliputi program-program pokok
yang diperlukan oleh sistem komputer. Melihat perkembangan ke-
butuhan, ROM saat ini bervariasi jenisnya. Ada beberapa jenis
ROM yang beredar saat ini, beberapa diantaranya adalah :
152 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

PROM (Programable Read Only Memory) - ROM ini dapat


diprogram sekali saja oleh programer dan selanjutnya tidak
dapat dirubah lagi.
EPROM (Erasable Programable Read Only Memory) -
ROM ini dapat diprogram juga dapat dihapus dengan sinar ul-
tra violet yang berkekuatan tinggi serta dapat diprogram kem-
bali secara berulang-ulang.
EEPROM (Electricaly Erasable Programable Read Only
Memory) - Jenis ROM ini selain dapat diisi juga dapat diha-
pus tetapi secara elektronik.
Flash Memori adalah jenis memori yang merupakan perpa-
duan dari beberapa jenis memori seperti dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 6.15 Flash Memory

Gambar 6.16 Teknologi Flash Memory pengganti Hardisk

HP Surestore IBM NAS 300G- 300 GB

6.2.4. Bus
Bus merupakan kabel-kabel yang tersusun dengan rapih sekali
dan digunakan sebagai menghubungkan antara CPU dengan pri-
mary storage. Bus digunakan untuk mentransfer data atau infor-
masi dari memory ke berbagaimacam peralatan input, output atau
dengan kata lain Bus merupakan suatu sirkuit yang digunakan
sebagai jalur transformasi informasi antara dua atau lebih alat-alat
dalam sistem komputer.
BAB 6 Hardware 153

Bus yang menghubungkan antara CPU dengan Primary Sto-


rage disebut Internal Bus. Sedangkan Bus yang menghubungkan
CPU dengan peralatan input/output disebut External Bus.

Gambar 6.17 Gambar phisik Bus

Gambar 6.18 Diagram Bus diantara CPU dan primary storage


Accumulator
Data1+ data2 Internal instruction
Address of data
Address1of data
2 Clock
Working
register

Decoding unit

Arithemetic /logic unit

CPU

Bus

Program Data
Primary Memory/Storage
154 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Struktur Bus
Bus dibagi menjadi 3 subkelompok yaitu :

1. Address Line - Membawa sinyal yang menunjukkan lokasi


memori mana yang akan dibaca atau akan direkam,
2. Data Lines - Membawa instruksi dan data dari dan ke me-
mori,
3. Control Lines - Jalur yang digunakan untuk mengirim sinyal
sebagai pemberitahuan akan dikirimkan suatu informasi atau
telah diterimanya informasi yang dikirimkan dari satu alat ke
alat yang lain.

Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program komputer merupakan pelaksanaan terha-
dap instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Pelaksanaan
program tersebut dilakukan melalui dua langkah utama yaitu
‘Fetch Cycle’ dan ‘Execution Cycle’. Kedua langkah tersebut dise-
but sebagai ‘Machine Cycle’.
Fetch Cycle adalah suatu proses dimana CPU mengambil
atau membawa (menjemput) instruksi-instruksi dari memori
utama (main memory) ke CPU
Execution Cycle adalah proses dimana CPU melaksanakan
instruksi yang tersimpan pada register yang berasal dari me-
mori utama.

Pertimbangan dalam menentukan memori utama


Ada tiga hal yang dipertimbangkan dalam memilih memori utama.
Kecepatan, jumlah dan biaya yang harus dikeluarkan (harga)
Kecepatan - Kecepatan komputer ditentukan dengan secepat
apa komputer tersebut membaca data dari memori utama.
Kecepatan merupakan kata kunci yang diperlukan dalam me-
mori utama. Kalau program atau data tidak dapat dipanggil
atau dibaca dengan cepat dari memori utama, data tersebut
tidak dapat diproses secara efisien setinggi apapun kecepa-
tan yang dimiliki oleh CPU
Jumlah/Kapasitas - Kapasitas memori sangat menentukan
jalannya komputer. Makin banyak memori yang digunakan
maka akan makin baik jalannya komputer.
Biaya - Memori utama harganya sangat mahal, biaya ini akan
membatasi kemampuan untuk membeli memori dalam jumlah
yang besar. Harga dari memori ini dari tahun ke tahun cen-
derung menjadi semakin murah dan kecepatannya pun men-
jadi semakin tinggi.
BAB 6 Hardware 155

Gambar 6.19 Contoh berbagai jenis memori (RAM)

6.2.5. Cache Memory


Agar supaya CPU bisa bekerja lebih efisien dan mengurangi
waktu yang terbuang para produsen CPU mengembangkan apa
yang namanya Cache. Cache berfungsi sebagai bufer (edia pe-
nyesuai) antara CPU yang berkecepatan tinggi dan memory yang
memiliki kecepatan lebih rendah. Tanpa Cache memory CPU ha-
rus menunggu data dan instruksi diterima dari main memory atau
menunggu hasil pengolahan selesai dikirim ke main memory baru
proses selanjutnya bisa dilakukan. Cache Memory diletakkan di-
antara CPU dengan main memory.

Gambar 6.20 Cache memory

Motherboard/mainborad

Motherboard merupakan papan rangkaian tercetak yang berfung-


si sebagai tempat penampungan komponen-komponen pendu-
kung suatu sistem komputer.
156 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 6.21 Motherboard Elite dengan spesifikasinya

Elite N2U400-A V1.0


Spesifikasi Khusus
-FSB 400
-Dual Channel DDR400
-AGP 8X
-6 Channel Audio
-Color Map
-10/100 LAN
-ATA133

CPU
-Socket 462 for AMD K7 Athlon XP/ Athlon/ Duron processor
-FSB 400/ 333/ 266/ 200 MHz
CHIPSET
-nVIDIA nForce2 Ultra400 & MCP
-North Bridge: nVIDIA nForce2 Ultra 400
-South Bridge: MCP
MEMORY
-Dual-channel DDR memory architecture
-3 x184-pin DDR DIMM socket support up to 3 GB
-Support DDR400/333/266/200 2.5V DDR SDRAM
EXPANSION SLOT
-1 x AGP 8X/4X slot
-5 x PCI slots
STORAGE
-Support by MCP
-4 x Ultra DMA133/100/66 devices
AUDIO
-C-Media CMI9739A 6-channel audio CODEC
-Compliant with AC'97 2.2 specification
LAN
-VIA VT6103L 10/100 Mbps Fast Ethernet PHY
REAR PANEL I/O
-1 x PS/2 keyboard & PS/2 mouse connectors
-4 x USB ports
-1 x RJ45 LAN connector
-1 x Parallel port (LPT1)
-1 x Serial port (COM1)
-1 x Audio ports (Line-in, Line-out, Mic-in)
INTERNAL I/O CONNECTORS & HEADERS
-1 x 20-pin ATX Power Supply Connector & 4-pin 12V Connector
-1 x Floppy connector supports 360K~2.88M Bytes, 3 Mode FDDs or LS120
-2 x IDE connectors
-1 x Speaker header
-1 x USB 2.0 header support additional 2 USB ports
-1 x USB card reader header
-1 x SPDIF out header
-1 x Front panel switch/LED header
-1 x Front panel audio header
SYSTEM BIOS
-Award BIOS with 2Mb Flash ROM
-Supports Plug and Play 1.0A, APM 1.2, Muli Boot, DMI
-Full Support for ACPI revision 1.0 specification
BAB 6 Hardware 157

Gambar 6.22 Motherboard Asus dengan spesifikasinya

ASUS P4C800-E Deluxe


Spesifikasi Khusus
-800FSB/4GB Dual-DDR400 Memory
-Intel 875P Chipset
-800 MHz FSB
-Dual-Channel DDR400 Memory
-Intel PAT
-Multi-RAID for ATA133 & Serial ATA
-Intel Gigabit LAN
-ASUS AI features

Intel 875P chipset


Leveraging the Intel 875P chipset to support 3.2 GHz+ P4 CPU on 800MHz FSB, Dual DDR
400 memory, Intel Hyper-Threading Technology, Intel Performance Acceleration Technology,
and a full-range of advanced features, P4C800-E really delivers a full-value, high-performance
solution for today's most demanding tasks.

Dual-Channel DDR400
Dual-channel DDR technology doubles the bandwidth of your system memory and hence boost
the system performance to out perform any memory existing solutions in the market. System
bottlenecks are eliminated with balanced architecture and peak bandwidths up to 6.4GB/s.

Multi-RAID for ATA133 & Serial ATA


The P4C800-E Deluxe offers the most complete RAID solution. A Promise SATA controller offers
RAID 0, 1 and 10 functions with Max. 2 UltraATA 133 ports and 2 SATA HD ports, enabling users
to build a RAID array with any 2, 3 or 4 of the ports. With unique multi-RAID function, RAID 0 and
RAID 1 array can co-exist.

Intel Gigabit LAN


With Intel CSA-based Gigabit LAN controller, network data can be transferred at a much higher
rate with lower latency. This new interface performs networking tasks more efficiently, and
achieves bi-directional gigabit speeds.

AI AUDIO (6-channel digital audio)


AI series motherboards employed the world's first intelligent audio CODEC. The 6-channel
AD1985 audio CODEC automatically detects and identifies what types of peripherals are plugged
into the audio I/O jacks and notifies users of inappropriate connection, meaning there will be no
more confusion of Line-in, Line-out and Mic jacks.

AGP8X/Pro
AGP8X (AGP 3.0) is the next generation VGA interface specification that enables enhanced graphics performance with high
bandwidth up to 2.12GB/s.

8 USB 2.0 ports supports


USB 2.0 is the latest connectivity standard for next generation components and peripherals.
Backwards compatible with current USB 1.1 peripherals, USB 2.0 delivers transfer speeds up to 40 times faster at 480Mb/s, for
easy connectivity and ultra-fast data transfers.
158 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

6.2.6. Driver card


Merupakan papan rangkaian tercetak yang berfungsi untuk mem-
perluas kemampuan (ekspansion) suatu sistem komputer. Misal-
nya untuk menambah kemampuan komputer agar bisa menge-
luarkan suara yang baik maka harus ditambah dengan Sound
card, untuk meningkatkan kualitas penampilan layar monitor ma-
ka harus pasang ‘SXGA Card’ sedangkan kalau ingin dihubung-
kan dengan printer, Disk maka harus dipasang multi I/O nya, dan
untuk bisa berhubungan dengan komputer lain maka harus dipa-
sang ‘network card’. Card-card ini didalam Motherboard dipasang
pada ‘ekspantion slot’ Berikut ini beberapa contoh Driver card/
ekpantion card

Gambar 6.23 Sound Blaster Live PCI Card

Sound card ini berfungsi


untuk menghasilkan suara
yang baik pada komputer.

Gambar 6.24 Digital I/O Card

Digital I/O card berfungsi


untuk mengeluarkan efek-
efek suara digital pada
sistem komputer .

Gambar 6.25 Network Card

Network card ini berfungsi sebagai alat agar komputer satu bi-
sa berkomunikasi dengan komputer lain .
BAB 6 Hardware 159

Gambar 6.26 Internal Modem

.
Modem berfungsi untuk
merubah sinyal analog
ke digital dan sebalik-
nya

Gambar 6.27 Video card

Video card ini berfungsi


untuk meningkatkan kualitas
dari gambar video (layar
monitor) juga untuk mening-
katkan kecepatan penam-
pilan gambar-gambar tiga
dimensi di layar monitor .

6.3 Bagian Output (Output Device)


Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan
untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada bebe-
rapa macam peralatan output yang biasa digunakan disini yaitu:

Printer
Printer merupakan perlalatan yang digunakan untuk mengeluar-
kan informasi hasil pengolahan data ke kertas atau transparansi.

Gambar 6.28 Laser printer


160 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 6.29 InkJet (Deskjet / Buble jet)

Layar monitor
Layar monitor sering pula disebut sebagai layar, monitor, Screen,
Video display terminal atau video display unit (VDT) merupakan
alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pengolahan data
atau informasi dalam bentuk visual.

Gambar 6.30 Layar monitor

Head Mount Display (HMD)


HMD merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil
pengolahan data atau informasi dalam bentuk visual pada monitor
yang ditempelkan di depan mata.

Gambar 6.31 Head Mount Display (HMD)


BAB 6 Hardware 161

LCD (Liquid Cristal Display Projector)


Merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pengo-
lahan data atau informasi dengan cara memancarkannya atau
memproyeksikan ke dinding atau bidang lainnya yang vertikal.

Gambar 6.32. Berbagai macam LCD Projector

Speaker
Speaker merupakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan ha-
sil pengolahan data atau informasi dalam bentuk suara.

Gambar 6.33 Speaker Multimedia

6.4 Bagian Komunikasi


Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang harus di-
gunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada
banyak jenis peralatan komunikasi, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
162 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 6.34 Network Card untuk LAN dan Wireless LAN

Gambar 6.35 HUB/Switching dan accsess point wireless LAN

Gambar 6.36 Fiber Optik dan Router dan Range Extender

Gambar 6.37 Berbagai Macam Modem (Internal, Exsternal,


PCMIA) dan wireless cardbus adapter
BAB 6 Hardware 163

Gambar 6.38 Pemancar dan penerima

Gambar 6.39 Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit

Rangkuman
Hardware merupakan salah satu komponen dari sistem informasi
berbasis komputer. Hardware ini pada intinya dibagi menjadi 4
macam yaitu peralatan input,pengolah (prosesor), pengingat (me-
mori) yang terdiri dari memori utama dan memori tambahan (ke-
dua), peralatan output dan peralatan komunikasi.
Peralatan input merupakan semua peralatan yang digunakan
untuk memasukan data.seperti keyboard, joystick, scanner, digiti-
zer, Kamera digital, kamera video dan lain-lain.
Alat pengolah atau pemroses (CPU) merupakan alat yang
berfungsi untuk mengolah data dan memiliki komponen register,
ALU, dan control unit.
Alat untuk menyimpan data dikenal sebagai memori. Memori
ini dibagi menjadi dua kelompok, memori utama dan memori tam-
bahan(kedua). Memori utama dibagi menjadi dua yaitu ROM dan
RAM dengan berbagai tipenya.
Memori lainnya adalah memori tambahan atau kedua (Se-
condary memory). Memori ini digunakan untuk menyimpan data
yang jumlahnya sangat banyak.
164 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Ada satu jenis memori yang merupakan gabungan dari berbagai


jenis memori yang disebut sebagai flash memory (Flash disk)
Peralatan output adalah peralatan yang digunakan untuk me-
ngeluarkan segala bentuk informasi yang dapat dihasilkan oleh
komputer misalnya informasi dalam bentuk suara, informasi da-
lam bentuk tayangan atau visual dan informasi dalam bentuk ce-
takan.
Peralatan komunikasi adalah peralatan yang digunakan untuk
mengkomunikasikan data dari satu lokasi ke lokasi.

Soal
1. Coba jelaskan apa saja yang termasuk peralatan input/output?
2. Coba jelaskan apa saja yang termasuk peralatan komunikasi?
3. Apa beda fungsi memori utama dan tambahan?
4. Apakah yang dimaksud dengan bus dan apa fungsinya, kemu-
dian sebutkan tiga subkelompok bus dan fungsinya?
5. Sebutkan komponen dari CPU dan fungsinya masing-masing?

Tugas
1. Coba jelaskan bagaimana pengaruh memori dan hardisk
terhadap kinerja komputer?
2. Gambarkan kinerja komputer yang memiliki spesifikasi RAM
4MB,Prosesor Pentium IV 3.21,hardisk 1 GB.?
3. Gambarkan kinerja komputer yang memiliki spesifikasi RAM
128 MB,Prosesor Pentium IV 3.21 ,hardisk 80 GB.?
4. Bila anda merakit komputer dengan spesifikasi hardisk 80GB,
RAM 16MB,prosesor Pentium IV 3.21, apakah ada yang ku-
rang?
5. Mengapa anda perlu jaringan komputer dalam SIM, apa man-
faatnya?
BAB 7 Software 165

Pokok Bahasan:
Definisi software
Pengelompokan software
Operating system
Interpreter & kompiler (Compiller)
Persamaan dan perbedaan kompiler dengan interpreter
Perangkat lunak aplikasi (Application software)

Pendahuluan
Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalan-
kan komputer. Tanpa software komputer tidak dapat melaksanakan fungsinya. Jenis soft-
ware dipasaran saat ini ada ribuan macam. Bagi sebagian orang software-software terse-
but jelas fungsinya , tapi bagi sebagian yang lainnya terutama bagi mereka yang baru
mendalami masalah komputer keberadaan software-software tersebut cukup membi-
ngungkan.Hal penting yang perlu di ingat adalah software bukan sistem informasi, soft-
ware hanya merupakan unsur dari sistem informasi manajemen/akuntansi.
Dalam bagian ini akan dijelaskan bahwa software dikelompokan kedalam 2 kelom-
pok yaitu software sistem yang terdiri dari sistem operasi,kompiler dan interpreter serta
software aplikasi yang terdiri dari software aplikasi sistem informasi manajemen/akuntansi
dan software aplikasi lainnya yang dimaksudkan untuk membantu sistem informasi ma-
najemen/ akuntansi suatu organisasi.
Software aplikasi sistem informasi manajemen/akuntansi dibangun berdasarkan kepa-
da prosedur/proses bisnis yang ada dalam organisasi,prosedur prosedur yang tidak da-
pat di program menjadi software pisisinya tetap sebagai prosedur yang akan dijelaskan
pada bab selanjutnya pada buku ini.
Bagian buku ini akan menjelaskan tentang software, penjelasan dilakukan berdasar-
kan salah satu alternatif pengelompokan software. Pengelompokan software dilakukan
berdasarkan fungsinya. Tidak semua kelompok software disajikan pada bab ini, kelom-
pok-kelompok software yang disajikan merupakan kelompok-kelompok software yang se-
cara langsung atau tidak langsung dapat membantu meningkatkan kinerja sistem infor-
masi manajemen baik melalui pembuatan program atau penggunaan software jadi.
166 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

7.1 Definisi Software


Software adalah kum- Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan
pulan dari program- untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan
program yang diguna- program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer
kan untuk menjalankan yang tersusun secara sistematis. Tabel 7.1 dibawah ini salah sa-
aplikasi tertentu pada tu alternatif pengelompokan sebagian software-software yang ada
komputer saat ini.
Tabel 7.1 Pengelompokan software

Sofware
Perangkat lunak sistem Perangkat lunak aplikasi
(System Software) (Application Software)
Sistem operasi (OS) Sistem Informasi Manajemen/Akuntansi
 Windows 95,98, Me, Xp,Vista,7 o Quicken, Peachtree
 Windows NT Server/WS, 2000, Xp WordProcessing
 Novel 5.0 o Word , Wordpro, Wordperfect
 SCO UNIX Desktop Publishing
 SUN UNIX o Page maker, ventura
 OS2 Spreadsheet
 Linux o Excel, Lotus 123, Quatropro
Mac OS X Presentasi
o Powerpoint, Frelance, Ashton
Interpreter Workgroup
o 2nd GL- Assembly o Office, Notesuite, Power office
o 3rd GL - Basic, COBOL, Fortran, Statistik
Pascal, C, C++, ADA o SPSS, SAS, Statistica
o 4th GL- Clipper, DBASE V, Komunikasi
Visual Foxpro, Access, o MSN Messenger, CloseUp, Carbon Copy
Visual Bassic,Delphi, Browser
Oracle, Sql for Windows, o Explorer, Nescape,Mozilla firefox
Microsoft SQL dll. Internet (Author) tool
o Frontpage, Webpage, Jomla,
Kompiler E-mail
Setiap interpreter umumnya o Yahoo,Gmail,Seven (push e-mail)
memiliki kompiler sendiri seperti Audit
untuk: Basic, COBOL, C , C++ o ACL (Audit by computer)
Pascal, Delphi, DBASE V, Visual Utility
Foxpro, Visual Basic, Sql for o AntiVir (Anti Virus)
Windows, Microsoft SQL Dll. o WinZip (Kompres file)
o Norton Comander (Sistem)

Tabel 7.1 diatas menggambarkan bahwa software-software dike-


lompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan fungsinya yaitu
perangkat lunak sistem (system software) dan perangkat lunak
aplikasi (Application software)
BAB 7 Software 167

7.2 Pengelompokan Software


Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lu-
nak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang
meliputi Sistem operasi (Operating System), Interpreter dan Com-
piller (Kompiler).

7.3 Operating System


Operating system (sistem operasi) berfungsi untuk mengendali- Operating sistem ber-
kan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang da- fungsi untuk mengen-
lam suatu sistem komputer misalnya antara keyboard dengan CPU, dalikan hu bungan an-
dengan layar monitor dan lain-lain. Gambar 7.1 Berikut ini adalah tara komponen-kompo-
nen yang terpasang
beberapa contoh sistem operasi yang populer saat ini:
dalam suatu sistem
komputer
Gambar 7.1 Beberapa macam sistem operasi yang populer

Sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia saat


ini adalah sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft dengan na-
ma microsoft windows. Versi windows yang paling banyak diguna-
kan saat ini adalah windows Xp dan windows Vista,saat ini micro-
soft akan mengeluarkan versi baru dari windows yaitu windows 7,
versi terbaru setelah windows Vista. Berikut ini beberapa contoh
tampilan dari beberapa versi Microsoft windows.
168 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 7.2 Tampilan desktop Windows Xp

Gambar 7.3 Tampilan Windows Vista

Gambar 7.4 Tampilan Windows 7

Jenis-jenis Program Dalam Sistem Operasi


Bootstrap Loader - Fungsi dari program bootstrap loader
(Program pembaca software pertama) yang biasanya berada
pada ROM adalah untuk membaca bagian utama dari sistem
operasi dari penyimpan kedua (secondary memory) atau tam-
bahan ketika komputer pertama kali dinyalakan.
BAB 7 Software 169

Diagnostic Test - Fungsi dari program diagnostic test (Pe- Program Dalam Sistem
ngecekan) adalah untuk melakukan pengecekan terhadap ja- Operasi meliputi Boot-
lannya komponen-komponen dari sistem komputer, seperti strap loader, Diagnostic
pengecekan terhadap RAM dan Diskdrive. Sebagian dari test dan Operating Sys-
tems Executive, BIOS,
program pengecekan ini berada pada ROM dan akan secara
Utility Program dan File
otomatis beroperasi pada saat komputer pertama kali dinya- Maintenance
lakan. Program pengecekan lain disimpan pada media pen-
yimpan kedua seperti hardisk. Contoh software ini adalah
Norton utility.
Operating Systems Executive - Fungsi dari program Ope-
rating Systems Executive (pengendali operasi) adalah me-
ngendalikan jalannya sistem komputer, seperti menjalankan
program dan mengirimkan perintah ke hardware (perangkat
keras).
BIOS - Fungsi dari Basic Input/Output Systems (Program
pengendali peralatan input dan output) adalah :
 Membaca karakter dari keyboard
 Menulis karakter pada layar monitor
 Menulis karakter pada printer
 Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak
 Membaca sektor disk pada diskdrive tertentu
Utility Program - Fungsi dari Utility Program (Program utiliti)
adalah untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan
disk seperti:
 Memformat disk
 Menunjukan isi dari disk
 Mengcopy isi dari disk ke disk yang lain
 Memindahkan isi dari disk ke disk yang lain
 Menunjukan sisa dari disk
 Membuat backup hardisk
 Menyimpan kembali backup ke hardisk
File maintenance - Fungsi dari file maintenance (Pemeliha-
raan file) adalah memberikan fasilitas kepada program yang
dibuat oleh user (Pemakai komputer) untuk membuat, mem-
baca dan mengisi file.

Memilih Sistem Operasi


Memilih sistem operasi merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Untuk menguji dan me-
Sistem-sistem operasi yang beredar saat ini jumlahnya cukup ba- milih sistem operasi di-
nyak dan kemampuannya sangat tinggi serta bervariasi. Perlu bi- perlukan biaya yang
aya yang besar, kemampuan dan pemahaman yang tinggi dibi- besar, kemampuan dan
pemahaman yang ting-
dang sistem operasi, dan waktu yang banyak untuk menguji ke- gi dibidang sistem ope-
handalan suatu sistem operasi. Saat ini hanya negara-negara ma- rasi, dan waktu yang ba
ju yang memiliki fasilitas dan dana untuk melakukan pengujian nyak.
170 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

tersebut. Kita sebagi user dari sistem operasi bukan pada tempat-
nya untuk menilai apakah suatu sistem operasi memiliki kualitas
yang baik atau tidak selain belum ada pakar pengembang sistem
operasi di Indonesia penilaian suatu sistem operasi tidak hanya
dinilai dari kemampuan sistem operasi tersebut, tapi dilihat berda-
sarkan siapa dibelakang pengembang sistem operasi tersebut,
promosi yang dilakukan serta kehandalan berdasarkan penga-
laman orang-orang yang menggunakannya.

Fungsi Sistem Operasi


Sistem operasi memiliki beberapa fungsi yang diantaranya :
Menjalankan komputer saat komputer pertama dinya-lakan.
Menjalankan program aplikasi
Menjalankan program utility
Mengelola file
Menjalankan mode batch (Menumpuk data sebelum diolah)
Memberi layanan pencetakan data di layar dan printer serta
menyimpan data di file

Sistem Operasi Multi Tasking dan Multi User


Multi Tasking adalah Multi Tasking - Yang dimaksud dengan sistem operasi multi
sistem operasi yang bi- tasking adalah sistem operasi yang bisa melayani beberapa
sa melayani beberapa program komputer yang tersimpan pada memori untuk menja-
program komputer yang lankan aplikasi tertentu pada saat yang bersamaan. Misalnya
tersimpan pada memori
untuk menjalankan ap-
anda bisa menjalankan musik pada saat anda menggunakan
likasi tertentu pada saat alikasi pengolah kata (Word Processor) atau tabel (Spread-
yang bersamaan sheet).
Multi User adalah sis- Multi User - Yang dimaksud dengan sistem operasi multi
tem operasi yang bisa user adalah sistem operasi yang bisa melayani beberapa
melayani beberapa user pada saat yang bersamaan untuk menjalankan satu apli-
user pada saat yang kasi tertentu yang tersimpan pada komputer tertentu seperti
bersamaan untuk men- server atau host. Sebagai contoh untuk pengolahan secara
jalankan satu aplikasi
terpusat (Time sharing Processing), misalnya anda suatu saat
tertentu yang tersimpan
pada komputer terten- ingin menjalankan software tertentu yang jumlah kopiannya
tu seperti server atau hanya satu di server tapi yang menggunakannya banyak,
host. software tersebut bisa dipanggil dan dijalankan di banyak
terminal pada saat yang bersamaan, hal ini terjadi karena se-
tiap terminal membaca aplikasi tertentu di server dan kemu-
dian menyimpannya di memori terminal (Client).
BAB 7 Software 171

7.4 Interpreter dan Compiller


Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterje- Interpreter merupakan
mah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang software yang berfungsi
dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah per perintah. sebagai penterjemah
bahasa yang dimenger-
Di masyarakat, interpreter ini lebih dikenal sebagai bahasa. Gam- ti oleh manusia keda-
bar 7.5 berikut ini beberapa contoh interpreter yang populer saat lam bahasa yang dime-
ini dimasyarakat. ngerti oleh komputer

Gambar 7.5 Contoh interpreter/DBMS sebagai Front/backend

Interpreter atau bahasa saat ini telah berkembang sampai


kepada bahasa generasi ke empat seperti dapat digambarkan
sebagai berikut:
Bahasa generasi pertama (1st GL ) - Misalnya bahasa
mesin
Bahasa generasi kedua (2nd GL) - Misalnya bahasa assem-
bly
Bahasa generasi ketiga (3rd GL) - Misalnya bahasa BASIC,
PASCAL, COBOL,FROTRAN, C
Bahasa generasi keempat (4th GL) - Misalnya bahasa Cli-
pper, Foxpro, Oracle, SQL for windows, Ingres, Access. Ba-
hasa ini dikenal juga sebagai DBMS Software atau software
aplikasi untuk mengelola (memanajemen) data.

Foxpro (Visual Foxpro) merupakan salah satu contoh dari


beberapa software yang handal sehingga mampu tetap bertahan
sampai saat ini. Pertama muncul pada awal 1980-an dengan
nama Foxbase kemudian Foxbase+, Foxpro. Kemunculan Foxpro
versi pertama cukup menggoncangkan dunia pemrograman kelas
menengah saat itu yang didominasi oleh Dbase III plus dan
clipper yang pada akhirnya Foxpro ini dibeli oleh Microsoft. Saat
172 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

ini Foxpro mengeluarkan versi terakhirnya yaitu Visual Foxpro


versi 9. Kemampuan bertahan cukup panjang ini memberikan ja-
minan kepada para programmer bahwa investasi waktu dan tena-
ga yang dikeluarkannya untuk menguasai bahasa pemrograman
ini tidak akan cepat terbuang sia-sia, apa lagi saat ini dibawah
naungan Microsoft yang merupakan perusahaan software terbe-
sar didunia saat ini.

Gambar 7.6 SQL server 2008 dan SAP R3

Gambar 7.7 Contoh aplikasi SIA dan SIM Dengan Visual Foxpro

Kemampuan bertahan cukup lama tersebut bukan hanya di-


sebabkan oleh keandalan software tersebut saja tapi juga diten-
tukan oleh teknik pemasaran dan siapa perusahaan dibelakang-
nya yang mendorong munculnya kepercayaan masyarakat. Soft-
ware lainnya yang telah lama dan sampai saat ini masih menda-
pat kepercayaan masyarakat adalah Oracle dari Oracle Corp.
Software ini kemampuannya sangat tinggi sehingga masyarakat
banyak menggunakannya untuk perusahaan-perusahaan besar.
th
Jenis software 4 GL lainnya adalah Microsoft Accses seperti di-
tunjukan pada gambar 7.8 dibawah ini.
BAB 7 Software 173

Gambar 7.8 Contoh MS Acces desktop dan aplikasinya

Compiller (Kompiler)
Kompiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami Fungsi Compiller sa-
oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer ma dengan fungsi Inter-
secara langsung satu file. Saat ini interpreter dan kompiler sudah preter tapi caranya
yang berbeda
menjadi satu paket, lain halnya beberapa belas tahun yang lalu,
saat kita menggunakan suatu interpreter maka kita masih harus
mencari kompilernya. Para programer menggunakan kompiler a-
gar program yang dibuatnya tidak bisa dibaca oleh orang lain dan
dengan ‘Linker’ bisa dijadikan EXE file sehingga bisa langsung di
jalankan tanpa harus memanggil dulu interpreter.
Beberapa contoh interpreter (4th GL) diatas baik untuk diguna-
kan apabila anda ingin membuat aplikasi-aplikasi bisnis, tapi ini ti-
dak berati tidak ada interpreter dan kompiler lain yang tidak bisa
digunakan, sebenarnya banyak interpreter lain yang bisa diguna-
kan untuk mengembangkan suatu aplikasi bisnis. Bagi anda, se-
baiknya hanya menguasai satu bahasa pemrograman tingkat ting-
gi dengan cukup mendalam dan satu bahsa tingkat bawah seba-
gai tambahan tapi. Bila anda menguasai banyak bahasa kemung-
kinan besar anda menguasai bahsa tersebut tidak optimal tapi se-
tengah-setengah.
Dalam pengembangan Sistem Informasi manajemen, bukan
banyaknya bahasa pemrograman yang menentukan anda bisa
membuat software atau tidak tapi sejauh mana anda bisa meng-
gunakan bahasa pemrograman dengan baik, dan anda harus me-
nyadari bahwa dalam pembuatan aplikasi bisnis tersebut tidak se-
penuhnya ditentukan oleh software apa yang digunakan akan te-
tapi sangat ditentukan oleh siapa yang menggunakan software
tersebut.
174 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

7.5 Perangkat Lunak Aplikasi


Perangkat lunak apli- Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut sebagai ‘paket
kasi merupakan soft- aplikasi’ merupakan software jadi yang siap untuk digunakan.
ware-software yang Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu
siap pakai (Software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang
umumnya berada di Amerika.
Perangkat lunak aplikasi dibuat untuk membantu masalah
yang relatif umum karena itu sangatlah wajar kalau software-soft-
ware ini tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifik setiap penggu-
na komputer. Menggunakan paket aplikasi dapat dianalogikan se-
perti membeli pakaian di departemen store, kurang lebihnya kita
harus menerima. Karena baju itu tidak dibuat khusus untuk kita.
Masalah lainnya kalau software tersebut dimodifikasi agar sesuai
dengan kebutuhan spesifik pengguna komputer tertentu, maka
modifikasinya tidak bisa dilakukan oleh siapa saja tapi harus oleh
pembuat software itu sendiri.
Pada tabel 7.1 dapat anda lihat daftar software yang bisa di-
gunakan baik secara langsung untuk Sistem Informasi Akuntansi
seperti Peachtree, Quicken dan secara tidak langsung bisa mem-
bantu dalam meningkatkan kualitas sistem informasi manajemen.
Software-software berikut dikelompokan berdasarkan fungsinya.

Sistem Informasi Akuntansi


Quicken merupakan salah satu contoh software sistem informasi
akuntansi yang sangat baik. Quicken ini merupakan software
yang populer saat ini di Amerika bahkan pada awal tahun 1990-
an Quicken pernah menjadi software yang paling populer di Ame-
rika. Untuk diterapkan menjadi Sistem Informasi Akuntansi dalam
mendukung sistem informasi manajemen ada masalah lain yang
harus diperhatikan. Karena komponen Sistem Informasi akuntansi
bukan hanya software didalamnya termasuk juga hardware, brain-
ware, prosedur aktivitas, dan database bahkan lebih luas lagi ya-
itu budaya, pengaruh dan tempat.
Sulitnya software ini untuk diterapkan di Indonesia, karena
prosedur aktivitas di Indonesia berbeda dengan negara dimana
software tersebut di buat. Disamping itu, data-data yang harus di-
masukan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan dan kebijak-
sanaan perusahaan disini.
Berikut ini adalah contoh tampilan software sistem informasi
akuntansi, makna yang bisa diambil dari penampilan berbagai
macam software sejenis dibawah diharapkan memberi gambaran
kepada anda bahwa ketika berbicara mengenai sistem informasi
yang pada intinya berbicara mengenai sistem maka software
yang dihasilkan tidak harus sama walaupun tujuannya sama. Ka-
rena sistem itu pada dasarya merupakan kreativitas dari pem-
buatnya. Perhatikan gambar dibawah ini yang menunjukan bentuk
tampilan dari software Sistem Informasi Akuntansi .
BAB 7 Software 175

Gambar 7.9 Quicken (QuickBooks Pro)

Gambar 7.10 Account Pro


176 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 7.11 Peachtree

WordProcessor (Pengolah kata)


Gambar 7.12 Word 2002 (word Processor)
BAB 7 Software 177

Word 2002 merupakan salah satu software word processor (Pe- Word Processor me-
ngolah kata) yang paling dikenal saat ini. Orang menggunakan rupakan software yang
word apabila ingin melakukan pengetikan dokumen tertentu se- digunakan untuk me-
perti laporan keuangan. Kemampuan pengolah kata pada umum- ngolah kata
nya tidak jauh berbeda. Namun demikian, masing-masing word
processor memiliki kelebihan masing-masing dibandingkan de-
ngan word processor lainnya. Salah satu kelebihan Word 2002
adalah software ini diinstall di hampir setiap komputer, sehingga
bagi kita akan mempermudah untuk membawa data hasil penge-
tikan ke komputer manapun untuk dicetak misalnya. File gambar
yang dapat diinsert lebih dari satu mega bites sedangkan soft-
ware lainnya yang sejenis sulit bila melebihi 65 KB.

Desktop Publishing
Gambar 7.13 Page Maker

Page maker adalah salah satu software terbaik untuk desktop


publishing. Kemampuan desktop publishing lebih lengkap diban-
dingkan dengan pengolah kata, akan tetapi mempelajari pengolah
kata lebih gampang daripada mempelajari menggunakan desktop
publishing. Software ini dapat membantu meningkatkan kualitas
format laporan keuangan apabila ingin diterbitkan dalam bentuk
buku misalnya. Software lainnya yang sekelas dengan Page ma-
ker ini adalah Ventura dan FrameMaker.

Spreadsheet
Spreadsheet adalah software aplikasi yang digunakan untuk Spreadsheet adalah
membuat tabel-tabel perhitungan angka. Excel 2002 merupakan software aplikasi yang
software terbaik saat ini apabila anda ingin membuat tabel-tabel digunakan untuk mem-
perhitungan tersebut, dan cukup memiliki kemampuan untuk pe- buat table-table perhi-
ngolahan data statistik walaupun hasilnya tidak sesempurna soft- tungan angka
ware lain yang dikhususkan untuk pengolahan data statistik. De-
ngan Excel, tabel-table angka bisa dirubah menjadi grafik (Chart).
178 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 7.14 Excel 2002

Software ini bukan software khusus untuk aplikasi sistem infor-


masi manajemen tapi kemampuan software ini bisa saja diguna-
kan untuk aplikasi tersebut walaupun kurang sempurna. Aplikasi
lainnya yang dapat dilakukan dengan menggunakan software ini
adalah aplikasi untuk keperluan AUDIT dan Sistem Pendukung
Keputusan (Decision Support Systems).

WorkGroup
Workgroup merupakan Ms. Office 2000 atau Ms. Office Xp merupakan software multi
kumpulan software- aplikasi, didalamnya ada software word processing (Word2002),
software aplikasi yang Spreadsheet (Excel 2002), Presentasi (Power Point), E-mail (Mic-
digunakan untuk ber- rosoft Outlook), teleconfrensing (Net Meeting), dan DBMS (Acess
bagai ke butuhan. 2002). Ms. Office Xp juga memberikan fasilitas untuk membuat
home page pada software-software aplikasinya dengan membe-
rikan fasilitas link (berhubungan) antara data-data yang tersimpan
pada satu file dengan file lainnya. Software ini selain bisa diguna-
kan untuk mengembangkan Sistem Informasi manajemen dengan
menggunakan Microsoft Access, Software ini juga dapat diguna-
kan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin menerapkan Otoma-
tisasi Perkantoran (OA) diperusahaannya, dan Sistem Informasi
Eksekutif.

Gambar 7.15 Office 2000


BAB 7 Software 179

Statistik
SPSS dan Statistica merupakan dua diantara beberapa software
yang dapat digunakan untuk aplikasi statistik. Untuk kepentingan
manajemen statistik dapat digunakan untuk meneliti berbagai ma-
cam permasalahan misalnya untuk menghitung perbandingan piu-
tang tertunggak dari piutang secara keseluruhan, Meneliti persen-
tasi jumlah pembelian dibandingkan dengan penjualan, serta apli-
kasi-aplikasi lainnya.

Gambar 7.16 SPSS (Statistic)

Gambar 7.17 Statistica

Presentasi
Software-software dibawah ini keduanya dapat digunakan untuk
kebutuhan presentasi. Hanya power point aplikasinya lebih seder-
hana, sedangkan Director lebih komplek dan hasil akhirnya akan
berbentuk Video (Multimedia). Berbagai macam efek suara bisa
dipadukan kedalam Director dan berbagai gambar dapat dita-
yangkan dalam waktu yang bersamaan. Director maupun power-
point dapat digunakan untuk menayangkan informasi manajemen
di layar dalam bentuk multimedia.
180 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 7.18 Powerpoint

Gambar 7.19 Director 7(Multi media)

Komunikasi
Gambar 7.20 Microsoft Net Metting

Net Metting merupakan salah satu software yang dapat diguna-


kan untuk berkomunikasi jarak jauh dimana pihak yang berkomu-
nikasi dapat saling melihat satu sama lain. Biasanya pihak-pihak
yang berkomunikasi menyimpan kameranya diatas layar monitor.
Gambar yang muncul dilayar monitor tidak secepat gambar tele-
visi, gambar muncul pada layar frame-perframe.
BAB 7 Software 181

Gambar 7.21 Outlook 2002 (Komunikasi)

Outlook 2002 juga merupakan software komunikasi, tapi data


yang dikomunikasikan bentuknya teks bukan video. Dengan soft-
ware ini pihak-pihak yang berkomunikasi bisa saling mengirim file
data. Berbeda dengan NetMetting, pada Outlook 2002, saat terja-
di komunikasi pihak yang berkomunikasi tidak harus kedua-dua-
nya ada pada saat yang sama ketika melakukan kemunikasi.
Data yang dikirimkan oleh satu pihak mungkin diterima oleh pihak
lain pada saat yang berbeda.

Browser
Gambar 7.22 Internet Explorer

Bila komputer anda ingin masuk ke jaringan internet maka anda Browser merupakan
harus memliki software yang bisa membawa anda ke jaringan in- software yang diguna-
ternet tersebut, dan software yang dimaksud adalah Browser de- kan untuk berhubungan
ngan merk seperti Internet Explorer5 diatas atau Nescape Gold. dengan internet

Author Tool
Setelah anda masuk kedunia internet, dan anda ingin memiliki
homepage sendiri atau ingin menayangkan laporan keuangan di
internet, anda bisa membuat homepage tersebut dengan meng-
gunakan software ‘Author Tool’ yang salah satunya adalah Front-
182 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Page 2002 seperti gambar dibawah. Frontpage saat ini menjadi


satu paket di dalam Microsoft Office Xp.
Gambar 7.23 Microsoft FrontPage

Penggunaan internet dalam dunia bisnis saat ini dan dimasa


depan akan terfokus kepada penggunaannya untuk e-Commerce
dan e-Business. Dimana e-commerce berfungsi sebagai sistem
pengolah transaksi yang menangani masalah pemesanan, pen-
jualan, pembelian dan lain-lain. e-Business lebih luas dari e-
commerce. Mungkin bisa dikatakan bahwa e-Business sebagai
sistem informasi global yang menggunakan fasilitas internet. Be-
rikut ini beberapa contoh tayangannya mulai dari iklannya atau
daftar barang yang ditawarkan, registrasi, cara pembayaran, dan
order produk

Gambar 7.24 Iklan dalam e-Business


BAB 7 Software 183

Gambar 7.25 Registrasi e-commerce

Gambar 7.26 e-Commerce order

Utility
Software utility merupakan software-software yang bisa memberi- Utility merupakan soft-
kan kemudahan bagi pengguna komputer dalam mengoperasikan ware-software yang bi-
komputer seperti memformat, menghapus, melihat direktori dan sa memberikan kemu-
lain-lain. Kemampuan-kemampuan ini sebenarnya sebagian su- dahan bagi pengguna
dah ada pada sistem operasi, akan tetapi software-software ini komputer
memberikan banyak kemudahannya dalam pengoperasiannya di-
bandingkan dengan menggunakan sistem operasi. Berikut ini be-
berapa contoh software utility.
184 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 7.27 WinZip, IBM anti virus dan Norton utilities

Audit Software

Audit software merupa- Audit sistem informasi bisa dilakukan berdasarkan teknik-teknik
kan software yang digu- seperti: Audit Around Computer, Audit Through Computer dan Au-
nakan untuk melakukan dit by Computer. Apabila anda ingin menggunakan teknik Audit by
audit dengan komputer. Computer, maka anda dapat menggunakan salah satu software
untuk kepentingan itu seperti ACL (Audit Command Language) di-
bawah ini.

Gambar 7.28 Audit Software ACL for windows


BAB 7 Software 185

ACL memungkinkan kita untuk meneliti data-data yang digunakan


dalam sistem informasi, Pengoperasiannya seperti melakukan pe-
nelitian dengan software statistik tapi disini data-datanya adalah
data-data transaksi perusahaan. Anda dapat menggunakan soft-
ware ini dan menggunakannya untuk mengaudit dengan bebera-
pa kondisi seperti:

Anda memahami dan bisa menggunakan komputer


Anda mengerti konsep sistem informasi
Anda mengerti konsep database dan sistem database
Anda memahami Open Database Conectivity (ODBC)

Rangkuman
Software merupakan kumpulan program-program yang digunakan
untuk menjalankan komputer.Sedangkan yang dimaksud dengan
program adalah serangkaian instruksi atau perintah kepada kom-
puter yang dilakukan secara sistematis.
salah satu alternatif dalam mengelompokan software adalah
mengelompokannya software kedalam dua kelompok yaitu kelom-
pok Sistem Software dan kelompok Software Aplikasi. Dimana
sistem software kemudian dibagi lagi menjadi Sistem Operasi,
Interpreter dan Compiller.
Sistem Software merupakan software yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya komponen sistem komputer yang terdiri
dari sistem operasi,interpreter dan kompiler.
Sedangkan software aplikasi merupakan software yang siap
digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu. Software aplikasi
tidak dibuat memenuhi keinginan orang tertentu, software-soft-
ware dibuat untuk kepentingan umum. Karena itu software aplika-
si tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifik orang-perorang.

Soal

1. Sebutkan tiga jenis software yang termasuk sistem software ?


2. Sebutkan software-software yang termasuk spreadsheet?
3. Sebutkan software-software yang termasuk DBMS?
4. Sebutkan software Software yang termasuk pengolah kata?
5. Apa perbedaan dan persamaan interpreter dan kompiler?

Tugas

1. Bila ingin membangun software untuk sistem informasi mana-


jemen, software apa saja yang diperlukan dan apa fungsinya?
186 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

2. Apakah software SIM dapat dibangun tanpa pemahaman ten-


tang konsep sistem, informasi, manajemen dan operasi peru-
sahaan ?
3. Apakah sofware SIM suatu organisasi perusahaan dapat di-
pakai di organisasi perusahaan yang lain? jelaskan
4. Apakah ada kaitan software SIM dengan kebijakan manaje-
men terhadap organisasi perusahaan? Jelaskan
5. Apakah merek software tertentu akan menjamin berhasil ti-
daknya pembuatan software SIM? Jelaskan
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 187

Pokok Bahasan:
SDM sistem informasi dan organisasi
SDM sistem informasi dan tingkatan manajemen
SDM sistem informasi di departemen sistem informasi

Pendahuluan
Sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau sumber daya manusia (SDM) meru-
pakan bagian terpenting dari komponen Sistem informasi (SI) dalam dunia bisnis yang di-
kenal sebagai Sistem informasi manajemen. Komponen SDM ini merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu SI sebagai hasil dari perenca-
naan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada komu-
nikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sebagai pemantau, pengoperasi, dan pengguna SI atau
SIM sangat memberikan dampak kepada organisasi karena sangat menentukan tingkat
kesuksesan organisasi tersebut dalam menerapkan sistem informasi manajemen.
SDM suatu perusahaan yang telah mengoperasikan SI, SDM tersebut harus dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat diterapkan-
nya SI. SDM dalam SI ada yang berperan sebagai pemberi dan pengguna informasi.
SDM yang berperan sebagai pemberi informasi seperti bagian sistem informasi serta ba-
gian akuntansi manajemen dan keuangan. Sedangkan yang berperan sebagai pengguna
informasi dikelompokkan kedalam dua pemakai yaitu pemakai intern dan ekstern.
Jadi teknologi informasi melalui sistem informasi secara efektif telah meningkatkan
kemampuan SDM atau manajemen yang bekerja di suatu organisasi untuk bekerja lebih
cepat dan lebih berkualitas dalam menangani masalah-masalah yang lebih komplek, pe-
nuh dengan perubahan dan ketidak pastian.
188 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

8.1 SDM Sistem Informasi dan Organisasi


SDM SI/SIM merupa- Sumber daya manusia (SDM) SI/SIM merupakan sumber daya
kan sumber daya yang yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan
terlibat dalam pembu- dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi
atan, sistem informasi, yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Secara sederhana
pengumpulan dan pe- SDM SIM tersebut sesuai kompetensi dan penugasannya dapat
ngolahan data, pendis-
dikelompokan kedalam:
tribusian dan peman-
faatan informasi. -Manajer sistem informasi- Pemimpin departemen SI/SIM
-Analis sistem-Menganalisis dan merancang sistem informasi
-Administrator jaringan-Menjamin jaringan selalu jalan
-Administrator database-Menjamin database yang dipakai sesu-
ai dengan kebutuhan
-Programer-Membuat program sesuai arahan analis sistem
-Operator-mengoperasikan aplikasi sistem informasi
-Pustakawan-Menyimpan dan mengamankan dokumen dan
backup software
Susunan diatas merupakan susunan berdasarkan fungsi saat
menjalankan SI/SIM.Pada saat sistem informasi di kembangkan
SDM (pelaku) dibagi kedalam 5 lima kelompok yaitu:
-Pemilik-yang memberikan dukungan dana sampai dengan waktu
saat mengembangkan sistem informasi
-Pemakai-yang menggunakan sistem informasi
-Perancang-yang merancang sistem informasi
-Pembangun (builder)-yang membangun sistem informasi

Pemilik Sistem Informasi


Sistem informasi apapun yang ada disuatu organisasi, baik itu be-
sar atau pun kecil pasti ada yang memilikinya. Untuk sistem infor-
masi besar,pemiliknya dapat merupakan gabungan dari karyawan
dengan manajemen suatu organisasi. Sedangkan untuk sistem
informasi yang kecil biasanya dimiliki oleh perseorangan karena
seringkali yang menjadi pemilik dan penggunanya orang yang
sama.
Pemilik sistem infor- Para pemilik sistem informasi tersebut diatas merupakan spon-
masi merupakan spon- sor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka biasa-
sor terhadap dikem- nya disamping bertanggung jawab terhadap biaya dan waktu yang
bangkannya sistem in- digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem infor-
formasi
masi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu dalam menen-
tukan diterima atau tidaknya sistem informasi.
Pemilik sistem infor- Pemilik sistem informasi cenderung berfikir sangat general, ti-
masi cenderung berfikir dak detail dan tidak peduli dengan teknologi apa yang digunakan.
sangat general, tidak Mereka paling tidak tertarik dengan solusi secara teknis walau-
detail pun sistem bekerja dengan baik.Pemilik hanya perhatian keada
biaya yang dikeluarkan untuk teknologi tersebut. Mereka selalu
berharap semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tek-
nologi apapun yang digunakan dapat memberikan manfaat yang
sebanding.
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 189

Pemakai Sistem Informasi


Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-
orang yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang te-
lah dikembangkan seperti operator dan manajer (end user). Para
pemakai akhir sistem informasi tersebut menentukan :
1. Masalah yang harus dipecahkan
2. Kesempatan yang harus ambil
3. Kebutuhan yang harus di penuhi, dan
4. Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem in-
formasi. Mereka juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi
di komputer baik dalam bentuk form input maupun outputnya.
Para pemakai akhir sistem informasi biasanya kurang begitu
perhatian dengan biaya yang dikeluarkan serta manfaat yang di- Pemakai akhir sistem
peroleh dibandingkan dengan pemilik sistem informasi. Perhatian informasi merupakan
utama dari pemakai akhir sistem informasi tersebut adalah ba- orang-orang yang akan
gaimana agar sistem informasi dapat membantu menyelesaikan menggunakan sistem
pekerjaan. Mereka biasanya menaruh perhatian terhadap kebu- informasi yang telah
tuhan bisnis apa yang harus dipenuhi oleh sistem informasi. Pe- dikembangkan
makai sistem informasi (pemakai akhir dan pemakai lainnya) bia-
sanya sangat memperhatikan masalah teknologi yang digunakan.
Walaupun para pemakai akhir sistem informasi saat ini makin
banyak yang telah memiliki pengetahuan komputer namun per-
hatian mereka tetap kepada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Akibatnya analis sistem sebagai salah satu pemakai sistem infor-
masi dan juga sebagai pengembang harus berusaha keras untuk
selalu berdiskusi dengan pemakai sistem informasi lainnya teruta-
ma dalam cakupan sistem informasi pada tingkat yang lebih detail
untuk menentukan informasi apa yang diperlukan dan keputusan
apa yang diambil.
Beberapa pemakai sistem informasi seperti analis sistem dan
programer mengembangkan sistem informasi untuk memproses
dan menyebarkan informasi kepada pemakai informasi sementara
yang lain (end user) seperti operator, sekretaris dan para manajer
memasukan dan menggunakan data serta informasi tersebut.

Perancang sistem informasi


Perancang SIM bertugas menganalisis sistem berjalan, meng-
identifikasi masalah masalah yang dihadapi oleh manajemen/peng-
guna SIM perusahaan dan selanjutnya merancang SIM berdasar-
kan keinginan pengguna.Rancangan ini merupakan buleprint
yang digunakan oleh pembuat/teknisi seperti programer/adminis-
trator jaringan dalam membuat program dan membangun sistem
informasi manajemen.

Pembangun (builder)
Pemahaman tentang pembuat disini berbeda dengan arti pem-
buat yang dipahami oleh kebanyakan orang indonesia.Di Indone-
sia pembuat itu yang membuat/yang melakukan, tapi masyarakat
dunia menilai pembuata adalah yang merancang.Contoh Toyota
190 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

buatan jepang walaupun dikerjakan di Bawa Barat Indonesia; Co-


caCola,Centucky,McDonald buatan Amerika padahal ayam,bumbu
dan orang yang membuatnya orang Indonesia.Nokia buatan Fin-
landia, Soni buatan jepang walaupun dibuatnya di RRC.
Sama halnya dengan SIM yang membuat atau yang memba-
ngun itu adalah orang yang merancang atau yang membuat blue-
print walaupun secara teknis dikerjakan oleh pembangun/builder
seperti programer,ahli jaringan dan ahli database. Salah meman-
dang dan menempatan SDM melahirkan resiko SIM yang dibangun
tidak akan pernah operaional.
Semua pelaku diatas dalam mengembangkan sistem informa-
si ada dalam arahan manajer projek yang seharusnya berasal
dari seorang analis sistem yang senior dan berpengalaman.
Pada gambar 8.1 dibawah ini fungsi atau bagian sebagai po-
sisi dalam struktur organisasi. Fungsi-fungsi tersebut ditujukan
secara individu pada perusahaan besar sedangkan pada organi-
sasi perusahaan kecil fungsi-fungsi tersebut harus digabungkan.

Gambar 8.1 Struktur organisasi bagian sistem informasi

Wakil Presiden
Fungsi Executive dan Staff Sistem Informasi

Manajer Komunikasi Data Database Administrator

Direktur Keamanan Manajer Pendidikan & Pelatihan

Manajer
Pengolahan Data
Fungsi berorientasi
ke user
Manajer Pengembangan Manajer Manajer
aplikasi Operasi Sistem

Manajer Project Operator Komputer Analis Sistem

Analis Sistem Bisnis Teknisi Pemeliharaan Programer Sistem


Komputer
Programmer Aplikasi
Kepala pengendalian Pustakawan
produksi
Programmer
Pemeliharaan Kepala Bagian
Manajer Pusat Informasi Pemasukan Data
Fungsi berorientasi keefisiensi
dan pengendalian intern

Gambar struktur organisasi diatas menunjukan bahwa bagian


atau departemen sistem informasi bervariasi tergantung kepada
situasi, kondisi organisasi tersebut. Whitten menyatakan bahwa
setiap organisasi memiliki struktur organisasi sistem informasi
yang unik. Tapi walaupun demikian fungsi-fungsi yang dilakukan
oleh struktur organisasi tersebut secara umum tidak jauh ber-
beda.
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 191

Kelompok Executive dan Staff


Para executive bertanggung jawab terhadap perencanaan dan Executive bertanggung
pengendalian organisasi untuk jangka panjang (Sering disebut se- jawab terhadap peren-
bagai strategis) didalam sistem informasi. Pimpinan pada posisi canaan dan pengenda-
ini bisa dipimpin oleh seorang manajer sistem informasi atau seo- lian organisasi jangka
rang wakil presiden, tergantung kepada kesepakatan yang dibuat panjang didalam sis-
tem informasi
dalam organisasi tersebut.
Manajer executive seringkali melihat satu tahun kedepan atau
kebelakang. Mereka meneliti arah perkembangan, membangun
rencana jangka panjang dan kebijaksanaan organisasi serta
mengevaluasi sejauh mana organisasi dapat melaksanakannya.
Mereka mengalokasikan sumberdaya organisasi yang langka se-
perti tanah, material, mesin, tenaga kerja dan dana. Beberapa
executive manajer misalnya Direktur pelaksana (Chief executive
officer), Direktur sistem informasi (Chief information Officer), Di-
rektur operasi (Chief operation officer), Dekan suatu fakultas,
Anggota dewan direksi, Presiden, wakil periden dan lain lain.
Seperti halnya manajer tingkat menengah manajer executive
dalam mensponsori sistem informasi bertindak sebagai pemilik
sistem. Mereka sering kali menentukan atau mempengaruhi arah
pengembangan sistem informasi. Tapi seperti halnya manajer
tingkat bawah, executive manajer juga berfungsi sebagai pemakai
sistem. Karena mereka sangat memperhatikan kondisi perusa-
haan secara keseluruhan. Para manajer executive biasanya
menginginkan ringkasan informasi untuk mendukung aktivitasnya
saat melakukan perencanaan, analisa, dan keputusan yang stra-
tegis.
Karena posisinya sembagai pemilik, pengarah, dan pengguna
sistem informasi itu sendiri maka efektivitas sistem informasi da-
lam mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan sangat ter-
gantung kepada kinerja yang ditunjukan oleh tingkatan executive.
Wakil presiden sistem informasi atau apapun namanya yang men-
duduki posisi tertinggi dalam sistem informasi juga memiliki tang-
gung jawab dalam meyakinkan kepada organisasi bahwa orga-
nisasi telah memiliki rencana jangka panjang yang memadai da-
lam sistem informasi untuk mendukung tujuan organisasi yang te-
lah ditetapkan.
Beberapa manajer dibawah ini ditempatkan pada tingkat atau
posisi yang berbeda dalam struktur organisasi yang berbeda. Pe-
nempatan didalam struktur organisasi tergantung kepada situasi
dan kondisi organisasi tersebut, yang penting disini adalah bahwa
fungsi tersebut perlu, terlepas dari tingkat manajemen mana me-
reka ditempatkan dan dengan jumlah tenaga berapa orang. Beri-
kut ini adalah beberapa fungsi yang diambil berdasarkan kepada
gambar 8.1
192 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Manager Komunikasi data


Manajer komunikasi Manajer komunikasi data bertanggung jawab dalam menjamin
data bertanggung ja- bahwa fasilitas komunikasi yang ada siap melayani kebutuhan or-
wab dalam menjamin ganisasi untuk transformasi data baik secara internal maupun ex-
bahwa fasilitas komu- ternal. Manajer komunikasi harus memiliki keahlian teknis dan
nikasi yang ada siap
profesioanal. Manajer ini harus memberikan jaminan bahwa se-
melayani kebutuhan or-
ganisasi untuk transfor- mua peralatan yang dimiliki dapat digunakan untuk membantu
masi data baik secara memecahkan persoalan di departemen atau bagian manapun ser-
internal maupun exter- ta peralatan tersebut dapat diintegrasikan dan cocok dengan per-
nal. alatan pengolahan data lainnya yang ada disetiap departemen se-
hingga memungkinkan terjadinya pertukaran data.

Database Administrator
Database administra- Database administrator (DBA) bisa perorangan atau subbagian
tor (DBA) bertanggung dari data administrator yang bertanggung jawab dalam memeliha-
jawab dalam memeliha- ra integritas data yang disusun untuk mengontrol data dari ke-
ra integritas data yang
mungkinan terjadinya data yang duplikasi atau data yang belum
disusun untuk mengon-
trol data dari kemungki- dinormalisasi. Disamping itu DBA juga bertugas dalam malakukan
nan terjadinya data yang alokasi dimana suatu data harus disimpan dan diolah. Melihat dari
duplikasi atau data yang aktivitasnya tersebut DBA juga merupakan bagian yang telibat
belum dinormalisasi dalam pengembangan sistem informasi
Posisi DBA ini muncul karena adanya kebutuhan untuk meli-
hat data secara konseptual dan menjadikan model data suatu or-
ganisasi sebagai sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan
yang lebih mendetail. Melalui model data dapat diketahui ukuran
dan struktur setiap field atau elemen data yang ada pada suatu
sistem database yang terdistribusi (Distributed database system).
Posisi DBA menjadi sangat penting ketika suatu organisasi
mengganti cara penggunaan file. Suatu file yang tadinya hanya
dapat digunakan untuk mendukung satu aplikasi tertentu menjadi
satu file yang dapat mendukung beberapa aplikasi. Sehingga satu
database yang terdiri dari beberapa file dapat diakses secara
bersama-sama pada waktu yang sama oleh banyak aplikasi di-
berbagai bagian dengan menggunakan sistem jaringan komputer.

Manajer Keamanan
Manajer keamanan bertanggung jawab dalam melindungi sumber
daya organisasi dari berbagai kemungkinan kerusakan, kehilang-
an dan selalu menjaga agar orang-orang yang tidak berwenang
tidak mengakses data yang bukan bagiannya. Jadi akses data di-
lakukan berdasarkan wewenang yang diberikan. Manajer ini ha-
ruslah orang yang memiliki keahlian teknis disamping seorang
profesioanal, karena tanpa profesionalisme sistem keamanan
yang telah disusun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 193

Manajer Pendidikan dan Pelatihan


Manajer pendidikan dan pelatihan bertanggung jawab dalam Manajer pendidikan
memberikan jaminan kepada organisasi perusahaan bahwa sis- dan pelatihan bertang-
tem informasi dan SDM selalu mengikuti perkembangan teknologi gung jawab dalam mem-
yang ada. Posisi ini sangat penting kedudukannya bagi bagian berikan jaminan kepada
organisasi bahwa SI dan
akuntansi dan pemakai sistem informasi lainnya ketika para pe- SDM selalu mengikuti
makai dihadapkan kepada alat dan aplikasi hasil pengembangan perkembangan teknologi
atau revisi yang baru. yang ada

Manajer Pengolah Data Manajer Pengolah Data


memiliki tanggung jawab
Pada gambar 8.1, dapat dilihat bahwa manajer pengolah data di- dalam menerapkan hard-
miliki oleh tiga kelompok bagian organisasi. Pada organisasi kecil ware dan software sete-
posisi ini mungkin telah memenuhi semua fungsi baik itu fungsi lah aplikasi baru selesai
staff atau fungsi executive yang diperlukan dalam menjalankan dibangun dan tetap me-
suatu sistem informasi. Pada saat tertentu, manajer pengolahan melihara aplikasi yang
data memiliki tanggung jawab dalam menerapkan hardware dan lama bila suatu saat di-
software setelah aplikasi baru selesai dibangun dan tetap meme- perlukan
lihara aplikasi yang lama bila suatu saat diperlukan. Dalam rang-
ka meningkatkan efisiensi menggunakan sumber daya pengola-
han yang ada. Manajer pengolahan data dalam melaksanakan tu-
gasnya harus menyusun anggaran dan rencana yang berhubu-
ngan dengan sistem informasi. Koordinasi yang baik antara ma-
najer pengolahan data dengan bagian kontrol (Pengawasan) dan
keuangan penting dilakukan agar sistem informasi manajemen
yang diterapkan pada suatu organisasi berjalan dengan sukses.

Fungsi Yang Berorientasi Kepada Pemakai


Manajer pengembangan sistem informasi manajemen yang me- Manajer pengemba-
ngembangkan software aplikasi akuntansi memiliki tanggung ja- ngan sistem informasi
wab dalam pengembangan dan pemeliharaan program-program akuntansi yang me-
ngembangkan software
aplikasi. Prioritas utamanya adalah melakukan upaya pengem-
aplikasi akuntansi me-
bangan yang direncanakan atau dibangun oleh manajemen ting- miliki tanggung jawab
kat atas. Akan tetapi, manajer pengembangan sistem informasi dalam Pengembangan
pun memiliki fleksibilitas dalam pengembangan project yang ska- dan pemeliharaan
lanya tidak besar seperti pemeliharaan aplikasi. program-program apli-
kasi
Manajer Project Sistem Informasi
Manajer project akan bertugas menganalisa dan membuat prog- Manajer project akan
ram untuk setiap project yang disetujui. Tim pengembangan yang bertugas menganalisa
bekerja dibawah seorang manajer project pada perusahaan besar dan membuat program
akan meliputi satu atau lebih analis sistem bisnis, programer untuk setiap project
aplikasi, counterpart dari bagian yang memerlukan aplikasi. yang disetujui

Analis Sistem Informasi Bisnis


Analis sistem informasi bisnis bertanggung jawab dalam meng-
analisa problem-problem bisnis dan merancang solusi yang se-
194 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Analis sistem infor- suai dengan kebutuhan. Ini merupakan titik pertemuan utama
masi bisnis bertang- yang menghubungkan antara pemakai sistem informasi dan ba-
gung jawab dalam me- gian sistem informasi. Agar project pengembangan sistem infor-
nganalisa problem bis- masi sukses, maka interaksi yang terjadi antara pengguna sistem
nis dan merancang so- informasi dan bagian sistem informasi tersebut harus dilakukan
lusi yang sesuai de- secara positif. Pembahasan mengenai analis sistem ini akan di-
ngan kebutuhan.
lanjutkan lebih lengkap pada bab 15 mengenai analisa dan peran-
cangan sistem informasi.

Programer Aplikasi
Programer aplikasi Programer aplikasi /programer sistem bertanggung jawab untuk
/programer sistem membuat program yang sesuai dengan solusi yang diputuskan.
bertanggung jawab un- Dulu pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa ge-
tuk membuat program
nerasi ke tiga seperti BASIC, COBOL dan PASCAL saat ini pem-
yang sesuai dengan so-
rograman dilakukan dengan mengunakan bahasa generasi keem-
lusi yang diputuskan.
pat yang lebih cepat seperti FOXPRO dan ORACEL.

Programer Pemelihara
Programer pemelihara Programer pemelihara bertanggung jawab untuk memperbaiki ke-
bertanggung jawab un- salahan (error) yang ditemukan pada program aplikasi yang telah
tuk memperbaiki kesa- operasional dan selalu menjaga agar program aplikasi (software)
lahan yang ditemukan dapat memenuhi semua kebutuhan menajemen dan perubahan
pada program aplikasi lingkungan. Programer pemelihara sebaiknya merupakan progra-
yang telah operasional
mer aplikasi yang telah membuat program aplikasi yang harus di-
dan selalu menjaga a-
gar software dapat me-
pelihara untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya saat terja-
menuhi semua kebutu- di revisi sistem informasi yang lama.
han menajemen dan
perubahan lingkungan Manajer Pusat Informasi
Manajer pusat infor- Manajer pusat informasi bertanggung jawab dalam melatih dan
masi bertanggung ja- membantu pemakai yang ingin membangun program aplikasinya.
wab dalam melatih dan Program yang dibangun tersebut mungkin berbentuk fasilitas un-
mem-bantu pemakai tuk membaca informasi yang sewaktu-waktu diperlukan atau
yang ingin membangun mungkin berupa model prototype untuk aplikasi yang sama sekali
program aplikasinya baru. Pusat informasi mungkin menggunakan bahasa pemrog-
raman tingkat tinggi seperti bahasa generasi keempat untuk
menyusun program aplikasi di dalam suatu sistem jaringan.
Pengendalian Intern
dan efisiensi bertang- Pengendalian Intern dan Efisiensi
gung jawab dalam me-
Posisi ini umumnya berhubungan dengan SDM bagian Sistem
ngamankan harta keka-
yaan perusahaan mela-
informasi akuntansi dimana tanggungjawab mereka sangat dekat
lui berbagai cara dengan bagian pengolahan data untuk mengolah data transaksi.

Manajer Operasi
Manajer operasi ber-
tanggung jawab dalam Manajer operasi bertanggung jawab dalam penggunaan komputer
penggunaan komputer sehari-hari secara efisien. Dalam sistem informasi yang menggu-
sehari-hari secara efi- nakan sistem pengolahan secara batch dimana data yang masuk
sien disimpan dahulu dan diproses pada saat tertentu. Dalam kaitan
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 195

dengan hal ini, SDM SIM yang menangani pengolahan data tran-
saksi harus sering berhubungan dengan SDM pengendalian pro-
duksi dan operator untuk melakukan verifikasi terhadap setiap
data yang dimasukkan.

Kepala Pengendalian Produksi


Kepala pengendalian produksi bertanggung jawab terhadap pe- Kepala pengendalian
rencanaan input dan output yang berhubungan dengan penyusu- produksi bertanggung
nan prioritas. jawab terhadap peren-
canaan input dan out-
Kepala Operator put .

Kepala bagian operator bertanggung jawab terhadap pemasukan Kepala bagian opera-
data kedalam komputer dari dokumen dasar dengan mengguna- tor bertanggung jawab
kan media yang sesuai. terhadap pemasukan
data kedalam komputer
Manajer Sistem
Manajer Sistem bertanggung jawab terhadap implementasi dan
pemeliharaan sistem operasi dan software lainnya setingkat sis-
tem operasi.

Rangkuman
Sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau sumber daya
manusia (SDM) merupakan bagian terpenting dari komponen sis-
tem informasi (SI). Komponen sumber daya manusia ini dengan
komponen lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dida-
lam suatu sistem informasi.
SDM bagian sistem informasi merupakan sumber daya manu-
sia yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengum-
pulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan in-
formasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. SDM sis-
tem informasi ini dengan sistem informasi manajemennya mem-
berikan layanan kebutuhan informasi manajemen perusahaan.
Secara garis besar SDM dalam sistem informasi ini dikelom-
pokan dalam dua bagian yaitu: pemilik sistem informasi dan pe-
makai sistem informasi.
Para pemilik sistem informasi tersebut diatas merupakan
sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka
biasanya disamping bertanggung jawab terhadap biaya dan wak-
tu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sis-
tem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu da-
lam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.
Pemilik sistem informasi cenderung berfikir sangat general, ti-
dak detail. Sedangkan para pemakai sistem informasi cenderung
berfikir lebih detail. Para pemilik tidak peduli dengan teknologi apa
yang digunakan sedang para pemakai lebih menitik beratkan ke-
pada tugas yang harus diselesaikan. Posisi para pemilik dan pe-
196 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

makai ditiap struktur organisasi akan berbeda, dan perbedaan ini


tergantung kepada organisasinya. Suatu hal yang penting disini
adalah bahwa fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi
tidak jauh berbeda antara organisasi yang satu dengan organisasi
yang lainnya, yang berbeda mungkin kedudukannya dan jumlah
SDM yang melaksanakannnya.

Soal
1. Siapa sajakah yang dikelompokan sebagai SDM sistem infor-
masi ?
2. Siapa sajakah yang dikelompokan sebagai pemilik sistem in-
formasi manajemen ?
3. Siapa sajakah yang dikelompokan sebagai pemakai sistem
informasi manajemen ?
4. Apa perbedaan pemikiran antara pemilik dan pemakai sistem
informasi?
5. Apakah SDM sistem informasi harus memahami konsep sis-
tem informasi?

Kasus
1. Dalam sistem harus harmonis antara SDM dan komponen
lainnya yang membentuk suatu sistem. Bagaimana menurut
anda kualifikasi SDM untuk suatu perusahaan yang akan me-
nerapkan sistem informasi manajemen. Skala perusahaan
menengah, bergerak dalam bidang industri garmen dengan
karyawan 1000 orang, telah menggunakan jaringan kompu-
ter, server yang digunakan Pentium 4 dan terminal pentium III
500 ?
2. Apa yang menjadi persoalan apabila SDM suatu organisasi
perusahaan membangun sendiri sistem informasi manaje-
men ?
3. Apa yang menjadi persoalan saat membangun sistem informa
si bila SDM suatu organisasi sangat bervariasi dalam kepen-
tingan dan pengetahuan ? jelaskan.
4. Sistem informasi manajemen yang terbentuk sangat tergan-
tung kepada pemahaman SDM tersebut mengenai sistem in-
formasi manajemen dan tugas yang harus dilakukannya ?
Coba anda jelaskan hal ini sehingga jelas hubungannya.
5. Berhasil tidaknya sistem informasi manajemen yang diterap-
kan dalam suatu organisasi perusahaan sangat tergantung
kepada budaya SDM yang ada di organisasi tersebut? Coba
jelaskan pernyataan ini sehingga jelas maksudnya.
BAB 9 Prosedur 197

Pokok Bahasan:
Prosedur
Aktivitas
Fungsi

Pendahuluan
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan cara yang sama. Prosedur merupakan komponen dari sistem informasi ba-
ik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi yang sering dilupa-
kan, padahal tanpa prosedur yang benar sistem informasi sehebat apapun akan meng-
hadapi resiko tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan
secara seragam. Jika prosedur telah diterima oleh pemakai sistem informasi maka pro-
sedur akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus diopera-
sikan. Dengan adanya prosedur yang memadai maka pengendalian untuk menghindari
resiko penyimpangan dapat dilakukan dengan baik.
Aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang ma-
suk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi tersebut karena itu aktivitas merupakan
fungsi dari sistem informasi. Di perusahaan terdapat dua macam aktivitas seperti aktivi-
tas bisnis atau proses bisnis dan aktivitas sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan
kegiatan yang dilakukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi. Sedangkan akti-
vitas dibidang sistem informasi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk men-
dukung jalannya bisnis perusahaan agar bisa berjalan lebih baik.
Para analis sistem perlu memahami kedua jenis aktivitas diatas, sebab suatu sistem
informasi baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi tidak
mungkin dapat dibangun atau dikembangkan tanpa memahami terlebih dahulu aktivitas-
aktivitas bisnis/proses bisnis yang selama ini berjalan di suatu organisasi perusahaan.
Bagian dari buku ini akan menjelaskan mengenai prosedur dan penjabaran lebih lanjut
dari prosedur tersebut dalam kaitannya dengan aktivitas dan fungsi.
198 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

9.1 Prosedur
Prosedur adalah rang- Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
kaian aktivitas atau ke- secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting
giatan yang dilakukan dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan
secara berulang-ulang secara seragam. Pada ahirnya prosedur akan menjadi pedoman
dengan cara yang sa-
bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang
ma
harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Dengan
adanya prosedur yang memadai maka dapat dilakukan pengen-
dalian terhadap aktivitas perusahaan sehingga resiko penyimpa-
ngan dapat dihindari. Pada saat suatu prosedur telah ditetapkan
untuk diterapkan maka barang siapa yang tidak melakukannya
dapat dianggap sebagai pelanggaran bukan kesalahan prosedur.

9.2 Aktivitas
Aktivitas pada dasar- Whitten mengatakan aktivitas merupakan fungsi dari sistem infor-
nya melakukan suatu masi. Sedangkan Winograd dan Flores menyatakan bahwa mela-
kegiatan berdasarkan kukan aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berda-
informasi yang masuk sarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang
dan persepsi yang dimi- informasi tersebut. Dalam suatu organisasi perusahaan aktivitas
lki tentang in formasi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Aktivitas bisnis dan ak-
tersebut karena itu ak-
tivitas merupakan fung-
tivitas sistem informasi.Karena itu,informasi yang tidak berkualitas
si dari sistem informasi beresiko mengaburkan pandangan pengambil keputusan sehing-
ga keputusan yang diambil salah dan proses bisnis menyimpang.

Aktivitas/Proses Bisnis (Perusahaan)


Aktivitas bisnis meru- Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari
pakan kegiatan yang untuk mendukung tujuan organisasi. Kebanyakan organisasi pe-
dilakukan sehari-hari
untuk mendukung tuju- rusahaan menyusun sendiri kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang ha-
an organisasi rus dilakukan di perusahaannya untuk melakukan fungsi-fungsi
seperti pemasaran, penjualan, penyimpanan, pengiriman, dan pe-
nerimaan, kepegawaian (SDM), akuntansi dan produksi.

Aktivitas Sistem Informasi


Aktivitas sistem infor-
Aktivitas dibidang sistem informasi merupakan kegiatan-kegiatan
masi merupakan kegia- yang dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis perusahaan
tan yang dilakukan un- agar bisa berjalan lebih baik. Aktivitas tersebut meliputi :
tuk mendukung jalan- 1. Memberikan informasi hasil pengolahan data.
nya bisnis perusahaan
2. Memperbaiki aktivitas bisnis baik melalui software atau SDM.
agar bisa berjalan lebih
baik Hal yang paling penting untuk disadari adalah suatu kenyataan
bahwa aktivitas merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilaku-
kan orang-orang (SDM) dengan bantuan alat-alat atau mesin un-
tuk menunjang kelancaran bisnis perusahaan. Aktivitas umumnya
dilakukan secara berulang-ulang dalam frekuensi yang berbeda.
Aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang inilah perlu memi-
liki prosedur agar mempermudah dilakukan pengendalian serta
BAB 9 Prosedur 199

untuk memberikan hasil yang sama bagi setiap aktivitas yang di-
lakukannya.
Bagi para analis sistem kedua jenis aktivitas diatas sangatlah Analis sistem harus
penting diketahui, sebab suatu sistem informasi tidak mungkin da- menguasai aktivitas
pat dibangun atau dikembangkan tanpa memahami terlebih dahu- bisnis dan sistem infor-
lu aktivitas-aktivitas bisnis yang selama ini berjalan di suatu orga- masi
nisasi perusahaan. Dalam perkembangannya sesuai dengan ma-
teri pada bab dua mengenai alat pengolah dalam sistem infor-
masi, porsi aktivitas bergeser dari aktivitas yang sepenuhnya me-
ngandalkan kepada kemampuan otak manusia ke aktivitas yang
mengandalkan kepada penggunaan teknologi informasi atau tek-
nologi komputer.
Hal yang perlu dipahami disini sehebat apapun teknologi
komputer berkembang tidak bisa aktivitas berbasis otak manusia
dihilangkan karena sumber daya manusia berperan sebagai
pengguna hasil aktivitas dan pelaksana dari aktivitas itu sendiri.
Jadi komputer hanyalah alat dan bagaimana menggunakan alat
tersebut otak manusia yang berada pada diri setiap sumber daya
manusia tetap berperan.

9.3 Fungsi
Para pemilik sistem biasanya hanya memperhatikan aktivitas ini Fungsi merupakan ak-
secara garis besar. Dalam hal ini, kumpulan dari aktivitas-aktivitas tivitas yang mendukung
tanpa melihat keterkaitannya satu sama lain disebut sebagai operasi bisnis perusa-
fungsi. Fungsi merupakan kumpulan aktivitas yang mendukung haan
operasi bisnis perusahaan. Mereka biasanya meliputi beberapa
aktivitas berbeda yang saling membantu untuk hal-hal yang sifat-
nya lebih umum.
Fungsi sistem bisnis perusahaan meliputi penjualan, pelaya- Pemilik sistem melihat
nan, produksi, pengiriman, penerimaan, akuntansi dan lain seba- fungsi bisnis mereka
gainya. Fungsi sistem informasi mendukung fungsi bisnis yang berdasarkan tujuan or-
sedang berjalan. Sebagai contoh mencakup pengolahan data, du- ganisasi dan lebih spe-
kungan keputusan, dan otomatisasi perkantoran. Pemilik sistem sifik ke sasaran yang
menentukan fungsi informasi potensial mana yang menawarkan harus dicapai
keuntungan yang terbaik bagi perusahaan.
Hal yang penting diketahui disini adalah pemilik sistem meli-
hat fungsi bisnis mereka berdasarkan tujuan organisasi dan lebih
spesifik ke sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan per-
nyataan umum yang menjelaskan tentang sasaran yang ingin di-
capai oleh perusahaan. Sebagai contoh, produksi yang merupa-
kan salah satu fungsi didalam bisnis perusahaan mungkin memi-
liki tujuan untuk mengurangi biaya barang yang diproduksi.
Sasaran merupakan target yang lebih spesifik dengan kriteria Sasaran merupakan
yang jelas (menjadi ciri dari tujuan) untuk membantu mencapai target yang lebih spe-
tujuan. Sebagai contoh, produksi dapat mencapai tujuan melalui sifik dengan kriteria
(1) Pengurangan material yang tidak berguna dengan 12 persen yang jelas untuk mem-
pada tanggal 15 september (2) Peningkatan output yang dipro- bantu mencapai tujuan.
duksi sejumlah 40 ton setiap kuartal dengan mengadakan konsoli-
200 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

dasi pesanan yang sama kedalam produksi. (3) Mengurangi jum-


lah waktu mogok mesin sebanyak 50 jam perminggu melalui pe-
meliharaan preventive.
Pemilik sistem (bekerja bersama manajer sistem informasi)
mencoba untuk menentukan fungsi sistem informasi yang terbaik
untuk mendukung tujuan dan sasaran dari fungsi bisnis. Sistem
informasi yang paling baik adalah sistem informasi yang dapat
memberikan manfaat yang paling besar dalam menghacapai tuju-
an dan sasaran bisnis yang harus dicapai.
Ketika bekerja pemilik sistem, sistem analis harus berkomuni-
kasi. Gap komunikasi seringkali muncul sehingga analis sistem
memiliki interprestasi yang salah tentang situasi yang ada dan
rancangan yang harus dibuat. Untuk menjembatani permasalahan
ini pemilik sistem dan analis sistem menggunakan berbagai ma-
cam alat yang dapat menggambarkan dengan jelas fungsi yang
harus dilakukan. Umumnya alat yang digunakan adalah sebuah
model yang di susun dengan menggunakan bahasa sistem (alat
komunikasi tentang sistem) seperti Flowchart (untuk sistem ma-
nual) atau Data FlowDiagram (DFD) dan Entity Relationship Diag-
ram (ERD), untuk membuat model suatu fungsi dari sistem infor-
masi berbasis komputer.

Gambar 9.1 Hubungan antara aktivitas dan pemakai sistem

Fungsi Pemilik
Sistem

Proses Bisnis Pemakai


Sistem

Proses Komputer Perancang sistem

Program Aplikasi Komputer Pembuat Sistem

Gambar 9.2 Pemilik sistem melihat aktivitas


Sistem
Pemasaran

Subsistem Subsistem Subsistem


Penelitian Pasar Periklanan Penjualan

Proses Analisis
Pesanan Penjualan

Pengisian Proses Proses


Pesanan Pembatalan Pengembalian
BAB 9 Prosedur 201

Diagram diatas sangatlah abstrak. Tidak ada bukti input atau out-
put dari fungsi tersebut. Tidak ada bukti prosedur atau metode
yang digunakan untuk melakukan fungsi tersebut. Hal ini mem-
buat diagram sangat mudah untuk dibaca oleh para manajer yang
ingin melihat gambaran perusahaan secara garis besar. Anda a-
kan belajar bagaimana membuat dan menggunakan diagram
yang sama nanti dalam buku ini. Sistem Informasi memberikan
dukungan terhadap berbagai fungsi bisnis dengan tingkatan yang
berbeda dan untuk pengguna yang berbeda seperti terlihat pada
gambar 9.3 dibawah ini.

Gambar 9.3 Jenis-jenis aplikasi sistem informasi dan pemakainya

Manajer
SIE Executive

SPK

SIM
Manajer
Sistem Menengah
Pakar

Otomati- Sistem Pengolahan


Operasional
sasi Kantor Transaksi (Data)

Rangkuman
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dila-
kukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur
penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat
dilakukan secara seragam. Pada saat prosuder telah diterima o-
leh semua pihak dan sesuai dengan situasi serta kondisi yang
ada maka prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi
dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan dalam
menjalankan suatu fungsi tertentu. Dengan adanya prosedur yang
memadai maka pengendalian dapat dilakukan dengan baik.
Aktivitas merupakan fungsi dari sistem informasi. Melakukan
aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan
informasi yang masuk dan persepsi yang dimilki tentang informasi
tersebut. Dalam suatu organisasi perusahaan aktivitas dapat di-
bagi menjadi dua kelompok, yaitu: Aktivitas bisnis dan aktivitas
sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dila-
kukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi. Sedang-
kan aktivitas dibidang sistem informasi merupakan kegiatan-ke-
giatan yang dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis peru-
sahaan agar bisa berjalan lebih baik, seperti memberikan infor-
masi hasil pengolahan data dan memperbaiki aktivitas bisnis baik
melalui software atau melalui SDM.
202 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Soal

1. Apa yang dimaksud dengan prosedur ?


2. Apa yang dimaksud dengan aktivitas ?
3. Sebutkan dua macam aktivitas dalam suatu organisasi? Dan
sebutkan pula aktivitas apa mendukung apa?
4. Apa yang dimaksud dengan fungsi ?
5. Apakah prosedur dapat diprogram sehingga menjadi
software?

Tugas

1. Apakah prosedur secara konseptual sama dengan prosedur


yang berjalan ? jelaskan
2. Kalau ada perbedaan antara prosedur konseptual dengan
sebenarnya, kira-kira apa penyebabnya ?
3. Apakah aktivitas sistem informasi dapat berjalan baik pada
saat manajemen organisasi tersebut tidak memahami fungsi
yang harus dilakukannya?
4. Bagaimana dampak SDM yang tidak berkualitas terhadap
aktivitas organisasi dan aktivitas sistem informasi?
5. Apakah masalah internal yang paling utama yang dihadapi
oleh prosedur yang memungkinkan prosedur tersebut tidak
dapat dioperasikan?
BAB 10 Database & sistem manajemen database 203

Pokok Bahasan:
Database
Media dan sistem penyimpanan data
Sistem pengolahan
Organisasi data
Model model organisasi data

Pendahuluan
Manajemen data merupakan bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mem-
bantu perusahaan agar sumber daya informasi yang dimilikinya mencerminkan secara
akurat sistem phisik yang diwakilinya. Masalah yang dihadapi dalam manajemen data ini
seringkali diawali dengan masalah menentukan data apa yang harus dimasukan untuk
diolah. Setelah data tersebut dapat ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menen-
tukan bagaimana agar data yang diperoleh itu dapat mencerminkan keadaan atau peris-
tiwa yang sebenarnya sehingga pada akhirnya akan diperoleh informasi yang berkualitas.
Pemahaman ini penting untuk diketahui karena sering ditemukan dalam manajemen
data, data yang dikumpulkan, dimasukan dan diolah tidak mencerminkan keadaan atau
fakta yang sebenarnya. Beberapa alasan paling mendasar yang menyebabkan data yang
dimasukan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya adalah karena interprestasi
seseorang terhadap suatu peristiwa tidak mencerminkan peristiwa yang sebenarnya, aki-
batnya fakta yang dapat disimpulkan dan kemudian dituangkan dalam formulir untuk men-
jadi data juga tidak mencerminkan peristiwa sebenarnya. Kalau data yang dimasukan itu
bias maka resikonya sebaik apapun sistem yang dibuat hasilnya tidak akan berkualitas.
Alasan lainnya yang menyebabkan data yang dimasukan sebagai input dalam sistem
informasi tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya adalah karena kesalahan da-
lam memasukan fakta kedalam dokumen untuk dijadikan data baik secara disengaja atau
tidak. Karena cara penyimpanan sering dikaitkan dengan media penyimpanan yang digu-
nakan maka bab ini juga akan membahas tentang media-media yang digunakan di dalam
database dan model organisasi data yang berkembang saat ini.
204 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

10.1 Database
Data adalah fakta baik Data adalah fakta baik dalam bentuk angka-angka, hurup-hurup
dalam bentuk angka- atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam proses
angka,hurup-hurup a- untuk menghasilkan informasi. Seperti apa yang telah dijelaskan
tau apapun yang dapat pada bab tiga bahwa apakah suatu fakta itu merupakan data atau
digunakan sebagai in- bukan sangat ditentukan oleh informasi apa yang dibutuhkan.
put dalam proses untuk
Fakta apapun yang tidak dapat diolah menjadi informasi tidak da-
menghasilkan informasi
pat dijadikan sebagai data. Suatu fakta mungkin merupakan data
untuk saat ini tapi bukan untuk saat yang lain, atau suatu fakta
merupakan data untuk suatu bagian mungkin bukan untuk bagian
Fakta merupakan hasil yang lain. Fakta sendiri merupakan hasil persepsi manusia terha-
persepsi manusia dap peristiwa yang dapat di inderanya. Gambar 10.1 berikut ini di-
tentang peristiwa yang ambil dari gambar 3.3 untuk menunjukan adanya keterkaitan an-
dapat diindranya. tar konsep data dalam database dan konsep informasi.

Gambar 10.1 Hubungan antara peristiwa, data, dan informasi


Peran manusia Peran manusia
+Alat

Peristiwa
Info

Persepsi Data input Proses

Data entry

Fakta Transaksi Data


Pengumpulan data
(data capture) Dokumen dasar

Sebagai contoh dibawah ini tertulis angka-angka :

100, 200, 300, 400


Fakta bukan merupa-
kan data untuk saat ini Apakah ini fakta? Ya, hasil interprestasi kita ini adalah fakta, tapi
tetapi dapat saja untuk apakah ini data ? belum tentu. Sulit bagi kita untuk mengatakan
saat yang lain. apakah ini data atau bukan, karena berbagai kemungkinan bisa
terjadi terhadap fakta tersebut. Untuk mengatakan bahwa fakta di-
atas sebagai data, kita harus mengetahui dahulu informasi apa
yang diperlukan?. Kalau kita tidak tahu informasi apa yang diper-
lukan 100,200,300 dan 400 tidak berarti apa apa. Akan tetapi ka-
lau informasi yang diperlukan itu adalah berapa jumlah penjualan
4 macam barang dan kita persepsikan angka diatas sebagai fakta
tentang jumlah masing-masing barang tersebut maka keempat ni-
lai tersebut diatas merupakan data.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 205

Contoh lain misalnya Informasi yang diperlukan adalah jum- Interpretasi merupa-
lah biaya gaji perusahaan pada bulan Januari. Untuk mendapat- kan faktor yang sangat
kan informasi biaya gaji pada bulan Januari harus diketahui ba- menentukan dalam me-
gaimana menghitungnya dan setelah diketahui bagaimana meng- nilai fakta dan data
hitungnya baru dapat diketahui data apa yang dibutuhkan seperti
contoh dibawah ini:

Tabel 10.1 Menentukan data apa yang diperlukan berdasarkan


informasi yang dibutuhkan.
Informasi Proses Data Data yang dibutuhkan
tergantung kepada in-
1. NIP Karyawan 8 =0 1. NIP Karyawan formasi yang diperlu-
2. Nama karyawan 2. Nama karyawan kan, keputusan yang
3. Gaji pokok 3. Gaji pokok akan diambil serta
7 =3 + (4X 5)+ 6 tugas atau fungsi yang
4. Jumlah Jam kerja 4. Jumlah Jam kerja
5. Tarip per jam 5. Tarip per jam harus dilakukan sesuai
6. Tunjangan 6. Tunjangan dengan uraian tugas.
7. Jumlah pendapatan 8 = 8 +7
8. Jumlah biaya gaji
perusahaan pada Tidak
bulan Januari Data habis

Ya
END

Data dalam database bisa diartikan sebagai data yang tersimpan


(walaupun sebenarnya tidak akan tersimpan untuk jangka waktu
yang lama) di dalam komputer. Date mengemukakan ada tiga ma-
cam data sebagai berikut :
1. Input data adalah data yang dimasukan ke dalam sistem Input data adalah data
informasi. yang dimasukkan ke
dalam sistem informasi.
2. Output data merupakan keluaran dari sistem informasi
Output data merupa-
3. Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di- kan keluaran dari sis-
dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) tem informasi
atau di dalam komputer (arti sempit)
Database merupakan
Beberapa contoh data yang biasa disimpan oleh perusahaan ada- kumpulan data-data
lah: yang tersimpan di da-
lam media penyimpa-
nan di suatu perusa-
Data produk
haan (arti luas) atau di
Data rekening/account/Akun dalam komputer (arti
Data Pasien sempit)
Data Mahasiswa
Data perencanaan
Data transaksi
206 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Database Adminstrastor (DBA)


Orang atau departemen yang bertanggung jawab dalam menge-
lola database disebut DBA (bagian DBA/Database administrator)
yang memiliki tanggung jawab dalam:
Mengelola database dan DBMS baik secara logis maupun se-
cara phisik
Ikut menentukan konfigurasi hardware dan software pendu-
kung sistem informasi keseluruhan.
Ikut menyusun kebijaksanaan dan standar untuk menghu-
bungkan sistem informasi dan pemakai dari sistem informasi
tersebut.

10.2 Media dan Sistem Penyimpanan Data


Main strorage meru- Data dalam sistem informasi manajemen berbasis komputer ter-
pakan media penyim- simpan dalam dua media penyimpanan, yaitu dalam media pe-
pan utama nyimpan utama (main storage media) dan media penyimpan ke-
dua/tambahan/sekunder (secondary storage media). Media pe-
Secondary storage nyimpan utama umumnya bersifat volatile artinya akan hilang sa-
merupakan media pe- at listrik sebagai sumber energi tidak ada. Masyarakat sering me-
nyimpan tambahan
ngatakan media penyimpan utama ini sebagai memori contohnya
RAM (random akses memori) yang telah anda pelajari pada bab
6. Memori ini bisa digunakan untuk menampung data dan kemu-
dian data tersebut bisa dimanipulasi serta diakses oleh pemakai
komputer. Akan tetapi ada juga memori yang tidak hilang pada
saat sumber energi untuk komputer dimatikan bahkan datanya ti-
dak dapat dihapus misalnya ROM (read only memori) atau memo-
ri yang hanya dapat dibaca, sedang data yang ada didalamnya di-
masukkan oleh pabrik. Jenis memori lainnya adalah EPROM
(Erasable and programable memory) atau jenis ROM yang bisa
dihapus dan diisi kembali.
Sedangkan untuk media penyimpanan data sekunder, dikenal
ada dua macam media penyimpan, yaitu:

Media penyimpan da-


1. Media penyimpanan untuk menyimpan data secara beru-
ta sekunder terdiri rutan (sequential). Melalui media ini record-record data akan
dari: dibaca dengan cara yang sama dengan saat penyimpanan.
Sebagai contoh adalah pita magnetik (Magnetic tape).
- Media penyimpan
data berurutan 2. Media penyimpanan secara langsung (direct) atau acak
- Media penyimpan (random) yang memungkinkan pemakai (User) untuk mem-
data langsung baca data dalam urutan yang diperlukan tanpa harus mem-
perhatikan bagaimana penyusunannya secara phisik dari me-
dia penyimpanan data tersebut. Sebagai contoh adalah mag-
netik disk seperti floppy disk, hardisk, compac disk (CD), dan
teknologi paling baru adalah digital video disk (DVD). Salah
satu keuntungan digunakannya magnetik disk adalah data-
data dalam magnetik disk dapat disimpan baik secara beru-
rutan (Sequential) maupun secara langsung (Direct access).
BAB 10 Database & sistem manajemen database 207

10.2.1. Media Penyimpanan Secara Berurutan (Pita


Magnetik)
Pita magnetik terbuat dari plastik bercampur zat tertentu dan
sebagian besar berbentuk seperti kaset yang sering diguna-
kan untuk merekam lagu.
Data yang direkam akan dicatat berdasarkan bit-bit, dimana
bit-bit itu mewakili tiap karakter dan disusun melintang terha-
dap lebar pita. Setiap record biasanya memiliki kerapatan
mencapai 1.600 bit per inci (bpi).
Gambar 10.2. Saat pita magnetik menyimpan satu record
mahasiswa

mahasiswa

mahasiswa
Tanggal

Alamat
Nomor
Nama

lahir
Kosong Kosong

Gambar 10.3 Penyimpanan data dalam pita magnetik


Ujung Label Label
Ko- Ko- Ko- Record n Penggan- Ujung
Pita kepa- Record 1 Record 2
Kosong song song song pita
la deng
Kosong

Tabel 10.2 Penyimoanan data secara berurut


NPM Nama Alamat
B1A98001 Bambang sutopo Jl. Ir. H. Juanda 111
B1A98002 Fuad lufti Jl. Reformasi 80
B1A98003 Crisanti Nova Jl. Jati 12

Memperbaharui File Master pada Magnetik Disk


Proses memperbaharui (mengupdate) file dimaksudkan untuk
memelihara file (file maintenance) yang meliputi:
Penambahan record baru
Penghapusan record lama
dan mengubah/memodifikasi record lama/yang ada.
Gambar 10.4 Mengupdate data pada file pita magnetik

File Master
File Transaksi
Lama

Mengubah
File master
208 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

10.2.2. Media Penyimpan Secara Langsung - DASD


Data dapat disimpan secara langsung ke nomor record yang kita
inginkan. Penyimpanan secara langsung ini disebut sebagai direct
access storage (penyimpanan langsung). Melalui sistem penyim-
panan data ini, record-record dapat dibaca tanpa harus melaku-
kan pencarian secara berurutan.
DASD Media yang da- Media penyimpan yang digunakan disebut sebagai direct ac-
pat digunakan untuk cess storage device (DASD) yang umumnya berbentuk piringan.
menyimpan secara Teknologi DASD memungkinkan mekanisme membaca dan me-
langsung data ke no- nulis dapat dilakukan dilokasi manapun dalam media penyimpa-
mor record yang kita
nan. Produk yang populer untuk teknologi ini adalah Floppy Disk,
inginkan
super floppy disk, HardDisk, Compak Disk, Digital Video Disk dan
super CD.

Gambar 10.5 Direct Access Storage Device (DASD)

Track 0012
Permuka-
an 1
Access 0012
arm Cylinder

Track 0012
Permukaan 7
Read/Write head ditempatkan
pada 12 cylinder

Membaca dan Menulis Data Pada DASD


Saat data akan dibaca atau ditulis pada disk, peralatan akses
(Access arm) harus berada pada posisi yang tepat dan read/write
head dalam kondisi aktif. Peralatan akses itu harus memiliki ala-
mat dimana tempat record itu berada pada disk. Alamat record
pada disk meliputi nomor trak, nomor read/write head, serta no-
mor record. Akan tetapi pemakai komputer tidak perlu memikirkan
bagaimana peralatan akses berada pada posisi yang tepat dan
mengaktifkan head pembaca, kesemua ini sudah diatur dan di-
kontrol oleh sistem operasi.

Gambar 10.6 Penentuan alamat pada DASD

2 0 9 0 8 0 0 3
Nomor trak Nomor head Nomor record
BAB 10 Database & sistem manajemen database 209

Menentukan Alamat Record untuk Menyimpan Data


Umumnya saat ini dikenal empat cara dalam menentukan alamat Ada 4 cara untuk me-
record pada DASD, cara tersebut adalah: nentukan alamat re-
cord, yaitu:
1. Sequential -Sequential (ngurut)
2. Direct /Random (secara Langsung). -Direct /Random
3. Hashing (pakai rumus). -Hashing
4. Indexed Sequential (diurut berdasarkan index). -Indexed sequensial

Penentuan Alamat Record Secara Berurutan (Sequential)


Dengan cara ini data dimasukkan pada DASD secara berurut satu Sequential adalah tek-
per satu dari record nomor 1 ke record nomor n. dengan metode nik yang digunakan un-
ini cara menyimpan dan membaca data sama. tuk menyimpan dan
membaca data secara
Tabel 10.3 Contoh penyimpanan data berurut berurutan.
NPM Nama Alamat
B1A98001 Bambang sutopo Jl. Ir. H. Juanda 111
B1A98002 Fuad lufti Jl. Reformasi 80
B1A98003 Crisanti Nova Jl. Jati 12

Penentuan Alamat Record Secara Langsung (Direct/Random)


Dengan cara ini, alamat record pada DASD menggunakan nomor Random adalah teknik
kunci record (record key). Kunci record itu sendiri merupakan yang digunakan untuk
suatu field/elemen data/attribute/identifier yang mewakili record menyimpandan mem-
baca data secara lang-
suatu file.
sung
Tabel 10.4 Contoh key record dan alamat record

Nama File master : Siswa


NPM Nama Alamat
B1A98001 Bambang sutopo Jl. Ir. H. Juanda 111
B1A98002 Fuad lufti Jl. Reformasi 80
B1A98003 Crisanti Nova Jl. Jati 12

Pada file master siswa diatas yang menjadi kunci record adalah
field NPM, sedangkan alamat record menggunakan nilai dari tiga
angka dibelakang field NPM yaitu 001, 002, 003. Berikut ini
adalah contoh lain dari key record:

Tabel 10.5 Contoh key record sama dengan alamat record

Nama file : Transaksi


No_transaksi Tgl_transaksi Jenis transaksi Jumlah
000001 21-12-1998 Tunai 8000
000002 21-12-1998 Kredit 15000
210 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Pada file transaksi ini kunci record adalah No_transaksi sama de-
ngan alamat record. Baik kunci record yang dicontohkan pada ta-
bel 10.4 maupun tabel 10.5 keduanya digunakan untuk menun-
jukkan alamat record dalam DASD, Hanya alamat record pada ta-
bel 10.3 harus diproses dahulu untuk menjadi alamat record, tapi
bentuk pada tabel 10.3 adalah bentuk yang banyak dipakai.

Menentukan Alamat Record Dengan Hashing


Hashing merupakan Menentukan alamat record dengan menggunakan hashing mun-
teknik yang digunakan cul karena menentukan alamat dengan sequensial memberikan
untuk menentukan ala- akses yang lama sedangkan dengan menggunakan cara akses
mat record dengan langsung sulit menentukan nomor record tertentu yang berhu-
menggunakan rumus
bungan. Misalnya seorang pelanggan bernama Doni sering mem-
beli barang ke perusahaan secara kredit. Di perusahaan terdapat
ribuan pelanggan dengan tingkat frekuensi pembelian yang ber-
beda. Masalahnya sekarang pada record nomor berapa saja doni
ini pernah melakukan transaksi sehingga saat di akses datanya
bisa muncul dengan cepat, artinya komputer tidak membaca re-
Hashing memberikan cord-record yang tidak diperlukan. Maka untuk ini bisa digunakan
banyak kesulitan dalam teknik hashing (menggunakan rumus) agar bisa diketahui lokasi
menambahdan meng- penyimpanan record-record yang berhubungan dengan Doni.
hapus data Akan tetapi menentukan alamat dengan menggunakan meto-
de ini memberikan banyak kesulitan terutama yang berhubungan
penambahan data baru (insert) atau penghapusan data yang ada
(delete).

Tabel 10.6 Pengalamatan dengan Rumus (Hashing)


Kode Nama R_A No Kode1 Kd_Brg Nama Jl R_N
98001 Dani 1 1 98001 235001 Sepatu 1 2
98002 Charles 3 2 98001 233034 Kemeja 2 6
3 98002 350081 Sandal 1 4
4 98002 450002 Kompor 1 5
5 98002 350001 Sabun 3
6 98001 350004 Odol 2

R_A = Alamat record awal/nomor record awal


R_N = Alamat record selanjutnya/nomor record selanjutnya

Menetukan Alamat Record Dengan Menggunakan Urutan


Yang Diindek (Indexed Sequential)

Indexed Sequential File dapat disusun urutannya dengan menggunakan index. Mela-
adalah menentukan lui metode ini record-record dicatat pada piringan secara berurut-
alamat record dengan an. File-file index yang berisi kunci-kunci record disimpan dalam
menggunakan index file yang terpisah. File indek ini selalu mengingat alamat yang ter-
akhir. Dan untuk memeliharanya agar file indek selalu sesuai de-
ngan susunan yang ada di file master/transaksi maka kita harus
selalu melakukan re index setiap perubahan alamat terjadi.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 211

Memperbaharui File Master Pada DASD


1. Langkah 1 - Data transaksi dimasukan melalui suatu terminal
dimanapun terminal itu berada, asalkan online, dan setiap da-
ta transaksi yang masuk sudah termasuk didalamnya alamat
record yang ada di file master .
1.1. Alamat record akan memanggil file record yang ada di
file master
1.2. Data transaksi akan memperbaharui data yang ada di
file master berdasarkan data baru yang masuk melalui
file transaksi
2. Langkah 2, record yang telah diperbarui ditulis ulang ke lo-
kasi asalnya. Pada saat yang bersamaan data transaksi di-
simpan.

Penggunaan DASD
DASD adalah media file master yang baik. Data-data pada file
master dapat diperbaharui saat transaksi terjadi sehingga meng-
hasilkan data kegiatan perusahaan yang mutakhir.

Gambar 10. 7 Memperbaharui data pada DASD

Data
transaksi

Memasukan data
transaksi

Memperbaharui File
file master master

Menyimpan File
data tarnsaksi transaksi

Piringan Optik Sebagai DASD Paling Maju Saat Ini


Dari berbagai teknologi media penyimpanan data, piringan mag-
netik (magnetik disk) merupakan teknologi yang paling baik, pa-
ling tidak sampai saat ini. Teknologi DASD baru yang berpeluang
terbaik untuk ditetapkan sebagai media penyimpanan sekunder
adalah piringan optik (Optical disk) yang terdiri dari :

- Laser Disk (LD)


- Compact Disk (CD) termasuk WORM dan Rewriteable DISK
- Digital Video Disk (DVD)
212 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

10.3 Sistem Pengolahan


Ada dua cara mengolah data yang biasa dilakukan dalam sistem
manajemen data saat ini, yaitu pengolahan secara Batch dan pe-
ngolahan secara on-line.

10.3.1. Pengolahan Secara Batch


Pengolahan secara batch (mengumpulkan lebih dahulu) merupa-
kan sistem pengolahan data transaksi dengan cara mengumpul-
kan terlebih dahulu data transaksi yang terjadi, kemudian pada
waktu yang telah ditentukan data transaksi tersebut sekaligus di
proses, biasanya sambil merevisi data.

10.3.2. Pengolahan Secara On-line


Pengolahan secara Pengolahan secara on-line (pengolahan langsung) merupakan
on-line merupakan pe- sistem pengolahan data transaksi dimana setiap data yang masuk
ngolahan secara lang- secara langsung satu persatu diolah. Pada saat yang bersamaan
sung begitu data dima- biasanya juga dilakukan proses untuk memperbaharui file master.
sukan kedalam suatu Istilah lain yang kadang-kadang digunakan adalah pemrosesan
sistem informasi.
transaksi. Pengolahan secara on-line dikembangkan untuk mem-
peroleh informasi yang selalu mutakhir.
Media penyimpanan yang digunakan untuk pengolahan ini
adalah teknologi penyimpanan piringan magnetik. Gambar 10.8
berikut ini menunjukan metode pengolahan secara online yang
menggunakan piringan magnetik untuk memperbaharui file yang
sama seperti pada contoh batch. Setiap transaksi yang terjadi di-
proses secara langsung pada semua file master yang berhubu-
ngan pada saat yang sama data transaksi berada pada penyim-
pan utama (RAM).
Record persediaan pada file master persediaan yang sesuai
dengan alamat record persediaan yang ada di memori utama
(RAM) diperbaharui dengan data transaksi yang ada di memori
utama. Record persediaan tersebut kemudian ditulis kembali pa-
da DASD. Selanjutnya record piutang diperbarui dengan cara
yang sama, dan seterusnya. Dalam pengolahan secara on-line,
Data transaksi disimpan dalam DASD setelah proses pembaha-
ruan dan penyimpanan data di file master selesai.

Gambar 10.8 Pengolahan secara On-line

Memasukkan
file
satu record
transaksi
Persediaan

Piutang
Memrevisi data
file master Hutang
BAB 10 Database & sistem manajemen database 213

Faktor-Faktor Yang Menentukan Jenis Pengolahan


Aplikasi perusahaan sangat menentukan sistem pengolahan apa Aplikasi menentukan
yang akan dipakai. Jika saat terjadinya transaksi tidak perlu di- jenis pengolahan apa
lakukan pengolahan maka dapat dipilih sistem pengolahan secara yang harus digunakan
batch. Untuk kebutuhan ini maka media penyimpanan yang dapat
digunakan adalah pita magnetik atau piringan magnetik. Sistem
informasi penggajian merupakan salah satu contoh aplikasi yang
biasa menggunakan metode pengolahan secara batch. Sebalik-
nya, jika terdapat alasan yang kuat untuk memproses data tran-
saksi satu persatu secara langsung pada saat terjadinya transak-
si, pengolahan on-line merupakan pilihannya dan untuk itu DASD
diperlukan.

Sistem Realtime
Sistem Realtime pada dasarnya mengacu kepada suatu respon Sistem Realtime me-
yang diberikan oleh suatu sistem komputer (Sistem Informasi ber- rupakan sistem yang
basis komputer), walaupun kita mungkin bisa menggunakannya dapat memberikan in-
untuk sistem yang lain. Suatu sistem informasi yang realtime di- formasi kepada pema-
gambarkan sebagai suatu sistem informasi yang bisa memberi- kai ketika suatu tran-
saksi berlangsung
kan informasi kepada berbagai kepentingan seketika saat suatu
kejadian/transaksi berlangsung. Sebagai contoh adalah kejadian
saat terjadinya transaksi penjualan. Pada saat transaksi tersebut
dibuat dimana faktur penjualan dicetak melalui komputer, pada
saat yang bersamaan pengolahan terjadi terhadap semua akun
(Account) sehingga pada saat selesai mencetak dan pembayaran
dilakukan pada saat yang sama di laporan penjualan sudah dike-
tahui adanya pertambahan penjualan dan di laporan keuangan
pada saat yang bersamaan juga telah terjadi perubahan posisi ke-
uangan.
Sistem realtime merupakan salah satu implementasi dari sis-
tem pengolahan secara on-line. Sistem on-line menyediakan
sumber daya konseptual yang mutakhir. Sistem realtime mening-
katkan serta memperluas kemampuan sistem informasi dalam
menghasilkan informasi melalui pemberdayaan perangkat hard-
ware yang optimal.

10.4 Organisasi Database


10.4.1. Organisasi Data pada Database Tradisional
Organisasi data pada database tradisonal memiliki tujuan agar Organisasi data pada
sistem Informasi yang efektif memberikan, kepada para pemakai database tradisional
sistem informasi, informasi yang akurat, relevan tepat waktu dan memiliki tujuan agar
lengkap. Informasi ini merupakan hasil pengolahan data yang di- sistem Informasi seca-
simpan dalam file-file komputer. Bila file-file ini disusun dan dipe- ra efektif memberikan
informasi yang akurat,
lihara dengan baik maka pemakai akan dengan mudah mengak-
relevan, tepat waktu
ses informasi-informasi yang diperlukannya. Berikut ini adalah dan lengkap
contoh susunan hirarki data
214 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Hirarki Data
Dalam konsep database, data memiliki tingkatan yang dikenal
sebagai hirarki data yang terdiri dari Bit, Byte, Filed, Record, File,
Database.
Bit - adalah unit terkecil dari data. Bit ini menggambarkan si-
nyal 0 dan satu, dimana 0 berarti tidak ada arus listrik dan sa-
tu ada arus listrik.
Byte - adalah kompulan dari bit-bit yang membentuk sebuah
karakter
Field/Elemen data (data element) - adalah kumpulan karak-
ter-karakter yang membentuk suatu kata atau sekelompok
kata/angka.
Record - merupakan kumpulan dari field-field yang secara lo-
gika berhubungan.
File - adalah kumpulan dari record-record yang berhubungan
dengan suatu subyek tertentu.
Database - adalah kumpulan dari data-data yang tersimpan
dalam file-file

Tabel 10.6 Hirarki data dalam konsep database tradisional


Hirarki data Contoh

Database File Gaji File Alamat File Tarip

File Alamat
Nama Alamat umur
File Dine Jl. Panghegar 18 Bandung 28
Shelly Jl. Polisi 8 Bandung 30
Maman Jl. Thamrin 12 Jakarta 20

Nama Alamat umur


Record
Doni Jl. Dipatiukur 350 Bandung 18

Field Bambang Sutopo (Nama pada sebuah field nama)


Byte 0100 0001 (Hurup A dalam ASCII)
Bit 0

Masalah Pada Organisasi Data Tradisional


Masalah pada organi- Banyak organisasi mengawali pengolahan data dalam skala kecil
sasi data tradisional dengan mengotomatisasikan satu aplikasi tertentu pada bagian
adalah : tertentu. Pada bagian lain, sistem organisasi tersebut cenderung
- Data rangkap dan tumbuh tersendiri tidak tergantung kepada rencana perusahaan
tidak konsisten secara keseluruhan. Akibatnya, bagi perusahaan yang memiliki
- Kesulitan dalam bagian/departemen yang banyak, banyak bagian-bagian dari or-
akses data ganisasi tersebut yang membuat sistemnya sendiri-sendiri yang
- Data terisolasi sulit terisolasi. Misalnya bagian tabungan di salah satu bank menyim-
diakses bersamaan pan data langganan dan rekening tabungan didalam file yang per-
- Masalah keamanan
- Masalah integritas manen. Sistem informasi pada bagian tersebut memiliki sejumlah
program aplikasi, seperti program untuk mendebet dan mengkre-
BAB 10 Database & sistem manajemen database 215

dit sebuah rekening, menambah rekening baru, mencari saldo re-


kening tertentu dan membuat laporan bulanan.
Semua program aplikasi ini dibuat oleh programer aplikasi se-
suai dengan permintaan organisasi perbankan. Seandainya mun-
cul peraturan pemerintah yang baru yang mengharuskan bank
tersebut untuk menawarkan rekening koran maka akibatnya per-
usahaan harus membuat file master baru yang berisi informasi
tentang semua rekening koran yang dilekola oleh bank, dan prog-
ram aplikasi yang baru.
Akibat ini semua, akhirnya akan terdapat banyak sekali file-
file data dan program yang ditambahkan kedalam sistem. Proses
ini menimbulkan beberapa masalah yang antara lain:

Data rangkap dan tidak konsisten (Redundancy dan in-


consistency) - Terjadi karena file-file dan program dibuat
oleh programer yang berbeda selama beberapa waktu, file
seringkal memiliki format yang berbeda dan program mungkin
dibuat dalam bahasa pemrograman yang berbeda. Karena itu
beberapa bagian dari informasi terduplikasi pada beberapa
file. Seperti alamat dan nomor telepon konsumen tertentu
mungkin tertulis di file konsumen dan file piutang. Data ber-
lebihan yang disebabkan oleh adanya duplikasi data menye-
babkan selain volume penyimpanan lebih besar dan biaya le-
bih tinggi juga menyebabkan akses data menjadi lebih lambat.
Bila data tertentu memerlukan perubahan akan sangat sulit di-
lakukan karena data tersebar diberbagai file. Akibat dari itu se-
mua kalau ada perubahan yang tidak seragam misalnya ala-
mat berubah maka data yang tersimpan menjadi tidak kon-
sisten. Berikut ini contoh dari perangkapan data.

Tabel 10.7 File konsumen


Kode Nama Alamat Telepon
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 80 250480
K98002 Hasan sadikin Jl. Supratman 15 2506150

Tabel 10.8 File piutang


Kode Nama Alamat Telepon No_Bukti
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 250480 J_000885
K98002 Hasan sadikin Jl. Dipatiukur 85 250820 J_000886

Contoh diatas menunjukan dua file kunsumen dan piutang.


Dalam file piutang tersimpan kembali data-data konsumen.
Sehingga ada dua data konsumen (rangkap) akibatnya bila
terjadi pemberitahuan dari konsumen bahwa alamatnya su-
dah pindah, dan perubahan itu hanya dilakukan terhadap file
piutang maka data tentang konsumen jadi tidak konsisten an-
tara file yang satu dengan file lainnya. Salah satu prinsip da-
lam sistem database tidak boleh ada duplikasi data.
216 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Kesulitan dalam mengakses data - Misalnya seorang kar-


yawan perusahaan ingin mencari data konsumen yang berlo-
kasi di jalan Soekarno-Hata. Bentuk Permintaan ini tidak ter-
antisipasi sebelumnya, karena itu tidak ada program aplikasi
yang dapat memenuhi permintaan ini, diluar ini sebenarnya
ada program aplikasi yang dapat menghasilkan daftar seluruh
konsumen. Karyawan perusahaan tersebut sekarang punya
dua pilihan. Pertama mencetak semua daftar pelanggan dan
memilihnya secara manual satu persatu atau membuat prog-
ram aplikasi baru untuk kebutuhan tersebut. Kedua alternatif
ini sudah barang tentu tidak disukai. Kesimpulan dari bagian
ini adalah sistem pencarian data harus dibuat untuk penggu-
naan yang umum dilakukan.

Tabel 10.9 Daftar konsumen


PT. ABC
Jl. Reformasi 22
Bandung Daftar Konsumen
Kode Nama Alamat Telpon
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 80 250480
K98002 Hasan sadikin Jl. Supratman 15 2506150
K98003 Fuad lufti Jl. Pungkur 28 2508812
K98004 Kursin senjaya Jl. Ir. H. Juanda 200 2508820
K98005 Hasan basri Jl. Supratman 85 2506150
Tabel diatas menggambarkan sebagian daftar karyawan yang
jumlahnya sekitar 2000 orang. Untuk mencari seseorang yang
beralamat di jalan Soekarno-Hatta akan sulit karena karyawan
perusahaan tersebut harus mencari satu persatu dari daftar di-
atas, dan untuk mencetaknya perlu biaya yang cukup mahal.
Seperti dijelaskan diatas agar supaya keadaan ini tidak ter-
ulang lagi kiranya perlu dibuat program baru untuk melakukan
pencarian secara spesifik tersebut. Masalah lainnya adalah si-
apa yang bisa menentukan bahwa pada suatu saat nanti akan
diperlukan informasi tertentu?. Inilah masalah utama lainnya
yang sering dihadapi dalam penyusunan database. Menentu-
kan informasi apa yang diperlukan sehingga bisa disusun struk-
tur datanya yang bisa memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
Data terisolasi - Maksudnya data tersebar pada file-file di
berbagai bagian dan apabila file-file tersebut memiliki format
yang berbeda, ini akan sangat menyulitkan saat membuat
program aplikasi baru untuk membaca data yang diperlukan,
karena ragu data mana yang harus dipakai dan yang diang-
gap benar.

Tabel 10.10 File konsumen


Kode Nama Alamat Telpon
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 80 250480
K98002 Hasan sadikin Jl. Supratman 15 2506150
BAB 10 Database & sistem manajemen database 217

Tabel 10.11 File piutang


Kode Nama Alamat Telpon No_Bukti
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 250480 J_000885
K98002 Hasan sadikin Jl. Dipatiukur 85 250820 J_000886

Dua tabel diatas hanya menggambarkan satu contoh saja yang


menyebabkan data terisolasi, tabel-tabel tersebut menggam-
barkan data konsumen yang ada dalam dua file tapi formatnya
yang berbeda. Akibatnya, data hanya bisa dipakai untuk ke-
butuhan tertentu pada aplikasi tertentu. Data tidak bisa dipa-
kai untuk berbagai kebutuhan aplikasi yang berhubungan ka-
rena tidak ada kepastian format mana yang akan dipakai.
Data sulit diakses secara bersamaan - Untuk memperbaiki
semua kinerja dan respon yang cepat dari suatu sistem dila-
kukan dengan memberikan kemungkinan beberapa pemakai
untuk mengupdate data secara bersamaan. Akibatnya, peru-
bahan data didalam database begitu cepat dan sulit untuk di-
awasi. Table 10.10 dan 10.11 menunjukan kode K98002 me-
miliki alamat yang berbeda akibat akses dilakukan secara ber-
samaan terhadap beberapa file yang fungsinya sama. Seha-
rusnya hanya ada satu file
Masalah keamanan data - Karena tidak semua pemakai da-
tabase dapat mengakses semua data. Sebagai contoh bagian
gaji di suatu perusahaan hanya dapat melihat file yang behu-
bungan dengan karyawan perusahaan. Mereka tidak berhak
untuk mengakses file yang berhubungan dengan penjualan.
Bila program aplikasi baru ditambahkan kedalam sistem infor-
masi perusahaan maka akan sulit menerapkan sistem kea-
manannya kalau semua data terisolasi.
Masalah integritas - Nilai data yang disimpan didalam data-
base perusahaan harus sesuai dengan cara batasan-batasan
tertentu yang telah ditetapkan. Sebagai contoh rekening bank
tidak boleh kurang dari Rp.8.000. Batasan ini diterapkan di
dalam sistem dengan menambahkan kode tertentu kedalam
berbagai aplikasi program terkait. Akan tetapi ketika batasan
baru akan ditambahkan, hal ini sangat sulit untuk dilakukan
karena untuk menerapkan batasan yang baru tadi harus dila-
kukan perubahan-perubahan dalam program terkait tadi se-
cara keseluruhan. Permasalahan menjadi semakin menum-
puk pada saat batasan tersebut akan mempengaruhi bebe-
rapa item data lama yang tersebar diberbagai file.
Masalah masalah diatas sangat dominan pada sistem database
tradisional. Dengan sistem database yang lebih maju (modern),
sistem tersebut akan memberikan banyak keuntungan bagi sis-
tem informasi manajemen yang diantaranya adalah:
218 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Data yang berlebihan dapat dikurangi sehingga biaya penyim-


panan dan waktu bisa diperkecil.
Ketidak konsistenan data dapat dihindari sehingga data lebih
mudah diakses dan informasi akan lebih akurat.
Data dapat dipakai bersama sehingga setiap bagian akan
memperoleh informasi yang sama .
Standarisasi dapat dilakukan sehingga memudahkan dalam
membaca dan memasukan data.
Keamanan dapat diterapkan sehingga tingkat akurasi infor-
masi manajemen yang dihasilkan menjadi lebih tinggi
Keterpaduan dapat dijaga sehingga meningkatkan integritas
suatu sistem informasi.
Konflik interest dapat diseimbangkan sehingga sistem infor-
masi bisa berjalan tanpa rintangan.

10.4.2. Organisasi Database Modern


Sistem database mo- Agar data atau informasi sampai keberbagai sasaran dari berba-
dern memberikan ba- gai sumber maka data-data yang masuk ke perusahaan harus di-
nyak keuntungan bagi kelola dengan baik, Pengelolaan data atau informasi ini bisa di-
sistem informasi mana-
lihat dari arti luas dan sempit.
jemen
Manajemen data dalam arti sempit menyatakan bahwa peru-
sahaan sudah mengelola data/informasi dengan baik bila sudah
meng gunakan atau menerapkan DBMS (Database Management
System).
Manajemen data dalam arti luas menyatakan bahwa perusa-
haan sudah mengelola data/informasi dengan baik bila sudah
menggunakan atau menerapkan IRM (Information resource ma-
nagement/Manajemen sumber daya informasi) yang komponen-
nya meliputi hardware, software, brainware, prosedur, database
dan jaringan komunikasi. Dalam penjelasan berikut ini akan di
uraikan mengenai konsep menajemen data dalam arti sempit.
Buku ini tidak akan menjelaskan bagaimana manajemen data da-
lam arti luas.

Kegiatan Manajemen Data


Manajemen data me- Mengumpulkan data - Data-data yang diperlukan dikumpul-
liputi : kan dari berbagai fakta dan selanjutnya dicatat dalam suatu
- Mengumpulkan data formulir yang disebut dokumen sumber (sources document).
- Menjaga dan menga-
Dokumen sumber ini akan berfungsi sebagai input bagi sis-
dakan pengujian ter-
hadap Integritas data tem kalau dimasukan kedalam sistem. Contoh dari dokumen
- Menyimpanan Data. sumber ini misalnya suatu dokumen yang menjelaskan adanya
- Memelihara Data pesanan penjualan.
- Mengamankan Data.
- Mengorganisasikan Menjaga dan mengadakan pengujian terhadap integritas
data data- Data yang akan diolah diperiksa untuk meyakinkan kon-
- Mencari data sistensi dan akurasinya berdasarkan suatu aturan dan bata-
san yang telah ditentukan sebelumnya.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 219

Menyimpanan data - Data-data yang berasal dari dokumen


sumber dan telah dimasukan kedalam sistem komputer (Sis-
tem Informasi) disimpan pada suatu media seperti pita mag-
netik atau piringan magnetik.
Memelihara data - Pemeliharaan data meliputi aktivitas-akti-
vitas penambahan data baru, mengubah data yang ada, dan
menghapus data yang tidak lagi diperlukan agar data atau in-
formasi yang ada tetap mutakhir.
Mengamankan data Aktivitas ini merupakan upaya untuk
menjaga agar data terihindar dari penghancuran, kerusakan,
atau penyalahgunaan baik yang disengaja ataupun yang tidak
disengaja.
Mengorganisasikan data - Merupakan kegiatan menyusun
data sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan infor-
masi pemakai.
Mencari data - Data yang tersimpan didalam media penyim-
panan harus dicari sedemikian rupa sehingga tersedia pada
saat diperlukan.

Sistem Database
Dalam database modern mulai dipakai konsep sistem. Date me- Sistem database me-
nyatakan bahwa sistem database pada dasarnya merupakan sis- rupakan sistem pen-
tem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki catatan dengan meng-
tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat di- gunakan komputer
perlukan. Informasi yang dianggap penting dapat apa saja, bisa yang memiliki tujuan
untuk memelihara infor-
informasi untuk keperluan pribadi dalam kaitan dengan organisasi masi agar selalu siap
atau untuk keperluan organisasi secara keseluruhan. pada saat diperlukan

Gambar 10.9 Sistem database

Pemakai
Melalui bahasa pencarian (Structure
Query Language/SQL)
Database
Data
Jaringan Komunikasi
Data

Program aplikasi dalam Visual Foxpro,


Oracle,

Gambar 10.9 Diatas menunjukan bahwa sistem database seperti


halnya sistem informasi manajemen memiliki beberapa kompo-
nen seperti:
220 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Komponen sistem da- Data


tabase adalah : Hardware
Software
-Data
-Hardware Pemakai
-Software
-Pemakai Karena sistem database merupakan bagian dari Sistem Informasi
manajemen (SIM), maka komponen-komponen dalam sistem da-
tabase merupakan bagian dari komponen SIM.

Komponen Data
Data dalam database bisa tersimpan dalam :

Komputer kecil (PC) - Biasanya untuk single user


Komputer mini - Untuk multi user
Komputer Mainframe - Untuk multi user

Secara umum dapat dikatakan bahwa data dalam sistem da-


tabase harus selalu terintegrasi (integrated) dan dapat diakses o-
leh siapa saja yang berhak (shared).

Data dalam sistem da- Terintegrasi artinya database dapat dianggap sebagai perpa-
tabase harus selalu duan secara logis dari beberapa file data yang berbeda.
terintegrasi dan dapat
diakses oleh siapa saja Tabel 10.12 File karyawan
yang berhak
Kode Nama Alamat Telepon
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 80 250480
K98002 Hasan sadikin Jl. Supratman 15 2506150

Tabel 10.13 File pendaftaran


Pekerjaan
Kode Pendidikan Nama Orang tua
orang tua
K98001 S1/Elektro Rd. mas haryo Wiraswasta
K98002 S1/Pertanian Saleh sumarjan Wiraswasta

Terdistribusi maksudnya adalah bahwa setiap bagian dari da-


ta dalam database dapat memberikan distribusi (shared) ke-
pada pemakai yang berbeda pada waktu yang sama sesuai
dengan hak akses yang diberikan

Komponen Hardware
Bagian hardware dari sistem database meliputi :
Kepala (head) pembaca yang digunakan untuk mengambil
dan membaca data bersama-sama dengan bagian I/O (input
output), controler, Kabel I/O, disk dan sebagainya.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 221

Gambar 10.10 Beberapa macam head dan disk

Kepala (Head) pembaca pada Kepala (Head) pembaca


hardisk/floppy disk pada magnetik tape

Hd pembaca B Hd penulis B
Bit ke satu
Bit ke dua
Bit ke tiga
Bit ke empat

Hd pembaca A Hd penulis A

Laser Optical disk


Kepala
Prisma (Head)pembaca
Sensor
Pada optical disk

Prosesor (processor) dan memori yang digunakan untuk


mendukung jalannya software sistem database.

Gambar 10.11 Memori dan prosesor

Komponen Software
Antara database secara phisik (Data yang tersimpan dalam disk
secara phisik) dan pemakai sistem informasi manajemen dibatasi
oleh suatu software (Database manager) atau lebih umum dikenal
sebagai Sistem Manajemen Database (DBMS). Semua kebutu-
han pemakai untuk mengakses database ditangani oleh DBMS.
DBMS juga dapat digunakan untuk menyusun suatu aplikasi sis-
tem informasi manajemen perusahaan yang siap pakai sehingga
user tidak perlu lagi menghapalkan perintah-perintah seperti hal-
nya dalam DBMS.
222 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 10.12 Beberapa software DBMS generasi baru

Komponen Pemakai
Dalam sistem database ini ada tiga kelas pemakai, yaitu :
1. Kelompok pertama adalah programer aplikasi yang bertang-
gung jawab dalam membuat program aplikasi yang menggu-
nakan database
2. Kelompok kedua adalah pemakai (end user) yang berinter-
aksi dengan system melalui terminal komputer yang on-line
3. Kelompok ketiga adalah administrtor database (DBA)
Gambar 10.13 Programmer , pemakai akhir (operator) dan data-
base administrator

Abstraksi Data
Tiga tingkatan abs- Abstraksi data digunakan dalam struktur database modern, dida-
traksi data: lamnya terdapat tiga level abstraksi yang dikenal sebagai: inter-
- Internal nal, konseptual dan eksternal seperti terlihat pada gambar diba-
- Konseptual wah ini.
- Eksternal
Tingkat internal - Tingkat ini merupakan tingkat yang paling
dekat dengan media penyimpanan secara phisik. Tingkat ini
lebih menjelaskan secara detail bagaimana seharusnya data
secara phisik disimpan dalam media penyimpanan.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 223

Tingkat eksternal - Tingkat ini merupakan tingkat yang


paling dekat kepada pemakai (user).Tingkat ini berhubungan
dengan bagaimana data dipandang oleh pemakai. Dalam ke-
nyatannya data yang ada pada tingkat ini merupakan data-
data yang dapat kita lihat pada saat kita memasukan data ke
terminal komputer. Dan perlu diketahui disini bahwa tingkat ini
hanya menggambarkan sebagian saja dari database.
Tingkat konseptual -Tingkat ini menggambarkan data apa
yang sebenarnya disimpan dalam database dan hubungan
yang terjadi diantara data-data. Disini keseluruhan database
digambarkan dalam bentuk struktur yang relatif sederhana.
Meskipun penggunakan struktur yang sederhana pada tingkat
konseptual dilakukan akan tetapi tetap saja struktur tersebut
cukup komplek bila menggunakan database yang besar

Gambar 10.14 Tiga tingkat abstraksi data

Pandangan1 Pandangan 2 Pandangan 3 Tingkat eksternal


(Pandangan user)

Tingkat Tingkat Konseptual


konseptual (Pandangan pemakai umum)

Tingkat Tingkat Internal


fisik / internal (Pandangan Penyimpanan)

Table 9.14 Contoh tiga tingkat abstraksi data

Eksternal Internal Konseptual

Foxpro :
@ 8,8 Say EMP_NUM Stored_EMP Length = 18 Create Table Employe
@ 11,8 Say EMP_NAME Prefix Type=Byte(6), EMP_NUM Character (6)
Offset = 0 EMP_NameCharacter (20)
EMP# Type=Byte(6),
Offset = 6,
Index= EMPX
EMP Type=Byte(20),
Offset = 12

10.4.3. Model-Model Data


Dasar penyusunan struktur sebuah database adalah berdasarkan
kepada model data yang digunakan, model data ini merupakan
224 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

kumpulan dari alat-alat atau lambang-lambang yang digunakan


untuk menggambarkan data secara konseptual. Saat ini ada be-
berapa model data yang sering digunakan seperti diantara para
pengembang sistem informasi manajemen misalnya:
Model-model data Model Hirarki (Hierarchical data model) - Model data yang
yang umum: menggambarkan hubungan antara data berdasarkan kepada
-Model Hirarki tingkatannya.
-Model Network
-Model relasi
Model Network (Network data model) - Model data yang
menggambarkan hubungan antar data berdasarkan kepen-
tingannya.
Model Relasi (Relational data model) - Model data yang
disusun berdasarkan kepada hubungan antar dua entitas
(entity).

Model Hirarki
Gambar 10.15 Model data secara hirarki

Record Wiraniaga

Record Statistik Record Pelanggan


Penjualan

Record Piutang
Dagang

RECORD WIRANIAGA RECORD PELANGGAN


Nomor wiraniaga Nomor pelanggan
Naman wiraniaga Nama pelanggan
Nomor kantor penjualan Nomor wiraniaga
dll Batas kredit
Link ke record statistik penjualan dll.
Link ke record pelanggan Link ke record wiraniaga
Link ke record piutang dagang

RECORD STATISTIK PENJUALAN


Nomor wiraniaga RECORD PIUTANG DAGANG
Nomor jenis barang Nomor pelanggan
Nomor pelanggan Nomor faktur
Jumlah penjualan Tanggal faktur
Link ke record wiraniaga Nilai faktur
Link ke record pelanggan

Model data secara hirarki seperti gambar 10.15 diatas juga di-
kenal sebagai model pohon, pada model data ini data induk memi
liki beberapa percabangan sesuai dengan kebutuhan dan masing-
masing cabang juga memiliki cabang lain sehingga kalau digam-
barkan akan berbentuk seperti struktur organisasi. Model data ini
BAB 10 Database & sistem manajemen database 225

merupakan salah satu model lama yang masih banyak diguna-


kan.

Model Network
Model Network merupakan perkembangan lebih lanjut dari model
data secara hirarki. Pada model ini setiap file data dapat berhu-
bungan dengan file-file data lainnya sesuai dengan kebutuhan
manajemen suatu organisasi perusahaan. Dengan adanya hubu-
ngan langsung dari satu file data ke file data yang lain secara
langsung tanpa harus melewati dahulu satu atau beberapa file da-
ta maka akses data akan lebih cepat.

Gambar 10.16. Model data secara Network


RECORD WIRANIAGA RECORD PELANGGAN
Nomor wiraniaga Nomor pelanggan
Record Naman wiraniaga Nama pelanggan
wiraniaga Nomor kantor penjualan dll Nomor wiraniaga
Link ke record statistik penjualan dll. Batas kredit
Link ke record pelanggan Link ke record wiraniaga
Link ke record piutang dagang Link ke record piutang dagang

Record Record RECORD STATISTIK


statistik pelanggan PENJUALAN
penjualan Nomor wiraniaga RECORD PIUTANG DAGANG
Nomor jenis barang Nomor pelanggan
Nomor pelanggan Nomor faktur
Jumlah penjualan Tanggal faktur
Record Link ke record wiraniaga Nilai faktur
piutang Link ke record piutang dagang Link ke record pelanggan
dagang Link ke record wiraniaga
Link ke record statistik penjualan

Model Relasi
Model relasi didasarkan kepada persepsi tentang dunia nyata yang
berisi sekumpulan objek-objek dasar yang disebut sebagai entitas
(entity) dan hubungan antara entitas-entitas tersebut. Beberapa
model digunakan untuk menggambarkan hubungan atau relasi
antar entitas seperti :

Model relasi Peter Chen


Model relasi Martin
Model relasi Bachman

Entitas data(data entity) adalah apapun baik itu ada secara riel
maupun abstrak yang akan disimpan datanya. Selanjutnya istilah
yang akan digunakan adalah entitas (entity type). Nama entitas
harus kata benda. Sinonimnya adalah entity type,entity class, dan
object.
Entitas digambarkan sebagai kotak empat persegi panjang.
Entitas pelanggan menyajikan semua karakter yang dapat mem-
226 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

bedakan pelanggan satu dengan pelanggan lainnya. Berikut ini


beberapa contoh entitas:
Entitas
Luar :PELANGGAN,PEMASOK
Nama Entitas Orang :KARYAWAN,MAHASISWA,PASIEN
Tempat :NEGARA,PROPINSI,WILAYAH
Objek :MESIN,BANGUNAN,MOBIL
Konsep :ACCOUNT,MATAKULIAH

Ada perbedaan penting antara entitas (data entity) dengan instan-


ce (entity instance). instance adalah data entitas tertentu dalam
satu entitas.

Gambar 10.17. Contoh : Entitas dan Instance


Entitas : KARYAWAN Instance KARYAWAN Instance KARYAWAN
Atribut :
** Kode Karyawan BDG-003-03
BDG-001-03
Nama Bambang
Selamet
Alamat Jl. Lodaya 56
Jl. Cihapit 256
Kota Bandung
Bandung
Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat
Kode Pos 32542
47681
Tanggal Kontrak 25-03-2002
25-01-2001
Tanggal Lahir 25-06-1978
25-06-1972

Atribut data (data Atribut data (data attribut) merupakan ciri/sifat/karateristik/pro-


attribut) merupakan perti dari suatu entitas selanjutnya atribut data ini disebut sebagai
ciri/sifat/karakteristik/ atribut, berikut ini contoh berbagai atribut.
properti dari suatu
entitas KARYAWAN :KODE KARYAWAN,NAMA,ALAMAT,KOTA...
MAHASISWA :KODE MAHASISWA,NAMA,ALAMAT, TELP...
Atribut BARANG :KODE BARANG,NAMA,SATUAN,KUANTITAS..
FAKTUR :KODE FAKTUR, TANGGAL FAKTUR...
Nama Atribut PELANGGAN :KODE PELANGGAN,NAMA PELANGGAN,ALAMAT,...
PEMASOK :KODE PEMASOK,NAMA PEMASOK,ALAMAT,...

Atribut suatu entitas belum tentu sama antar entitas yang sama
pada perusahaan sejenis. Atribut sangat tergantung kepada akti-
vitas dan kebijakan atau strategi manajemen suatu perusahaan
dalam menjalankan aktivitas bisnis. Berikut ini beberapa contoh a-
tribut untuk perusahaan sejenis:
Atribut dalam suatu entitas dapat memiliki peran yang berbe-
da satu sama lain, peran-peran tersebut adalah :

 Calon kunci (Candidate key) adalah atribut yang akan men-


jadi identitas utama suatu entitas (primary identifier) atau dise-
but juga sebagai primari key.
Contoh calon kunci: Kode pelanggan,Nama pelanggan
BAB 10 Database & sistem manajemen database 227

 Kunci utama (Primari key) adalah calon kunci yang paling


sering digunakan untuk mewakili sebuah entitas. Sehingga
menjadi primari key. Candidate key yang tidak terpilih akan Kunci utama
menjadi kunci alternatif (alternate key). Para programer sering Nama
mem-beri nama primary key sebagai kunci record. Kunci utama

Contoh Kunci utama :KODE PELANGGAN


Kunci alternatif :NAMA PELANGGAN ** Kode Kunci utama
*Kunci asing
 Kunci asing (Foreign key) adalah kunci utama suatu entitas
yang menjadi atribut suatu entitas atau entitas lain.

Contoh :KODE PEMASOK dalam entitas Barang

 Atribut kriteria(Subsetting criteria) adalah atribut yang me-


miliki nilai pasti.

Contoh : Laki /perempuan


Keahlian
 Atribut bernilai banyak (Multivalued attributes) adalah atri-
but yang memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap instancenya. Atribut bernilai
Sebagai contoh misalnya atribut keahlian dalam entitas karya- banyak
wan. Seorang karyawan mungkin punya lebih dari satu keah-
lian.

Hubungan antar data (Data relationship) adalah bentuk hu- Hubungan antar data
bungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Beberapa pa- adalah bentuk hubu-
kar lebih suka mengambarkan hubungan antar entitas sebagai ak- ngan yang terjadi an-
tivitas bisnis atau peristiwa yang menghubungkan satu atau lebih tara satu atau lebih
entitas
entitas. Untuk selanjutnya hubungan antara data/entitas akan dise-
but relasi (relationship) atau hubungan dengan menggunakan a-
Relasi
kar kata kerja atau phrase kata kerja.
Diagram arus data (Entity Relationship Diagram) pada gam-
bar 10.18 dapat dibaca sebagai berikut: Nama Relasi
(Reltionship Name)
1. Dengan cara membaca aktif, diagram tersebut diatas dibaca
„Pelanggan membuat Order, Order berisi Barang‟
2. Dengan cara membaca pasif, diagram tersebut diatas dibaca
„Order dibuat oleh Pelanggan, Order diisi Barang‟
Kata “buat, dan “isi” dalam relasi pada gambar 10.18 merupakan
akar kata, sedangkan Mem, Ber dan Di merupakan imbuhan.

Diagram hubungan entitas tidak dibaca mengalir seperti dia-


gram arus data (Data Flow Diagram) akan tetapi diagram hubu-
ngan entitas ini harus dibaca dengan bayangan data dalam keada-
an diam (tidak mengurut dan tidak bergerak). Karena itu untuk bi-
nary relationship sebaiknya dibaca per satu relasi (satu pasangan)
seperti contoh pada gambar 10.18 kanan bawah
228 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 10.18 Menulis dan membaca diagram hubungan


entitas
Cara Menulis Cara Membaca

Kalimat Pasif Kalimat Aktif


Pelanggan

3 Pelanggan

1
buat Pelanggan
Membuat 2
Order atau Membuat
Dibuat 2 Dibuat Order
Pelanggan 3

Order 1 Order

1
3 Order
isi Berisi 2
Barang Berisi
Diisi ke atau
Barang
Order 2 Diisi
3
1

Barang Barang

Suatu entitas dapat bergubungan dengan entitas yang lain dalam


berbagai tingkat hubungan, seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 10.19 Tingkat hubungan satu ke satu dan satu ke banyak


Satu ke satu Satu ke banyak

.a2 .b1
.b1
.a1 .b2 .a1
.b2
Gambar 10.18 berikut ini menunjukan lambang-lambang yang di-
.a3 .b3 .b3
gunakan dalam model relasi Peter Chen.
.a2
.a4 .b4 .b4
Gambar 10.18 Lambang dalam model relasi Peter chen

Gambar 10.20 Tingkat hubungan banyak ke banyak


dan banyak ke satu
Banyak ke banyak Banyak ke satu

.a2 .b1
.a1
.a1 .b2 .b1
.a2
.a3 .b3 .a3 .b2
.a4 .b4 .a4
BAB 10 Database & sistem manajemen database 229

Entity Relationship Diagram Model Peter Chen

Gambar 10.21 Model ERD Peter Chen awal


1:1 0:M
Pelanggan Buat Order Atrribut
 Kode order
buat Tanggal
Atrribut 1:M
 Kode langganan
Nama Langganan isi Atrribut
Alamat
 Kode Produk
Telp
Nama Produk
Fax 0:M
Tingkat hubungan Satuan
Mak kredit
Produk Min level
Saldo awal
Harga beli
Harga jual

ERD menggambarkan data dalam keadaan diam, nama entity


biasanya menggunakan kata benda sedangkan untuk relasi meng-
gunakan akar kata dari kata kerja. Untuk menghindari kesulitan
dalam memberi nama relasi sering pula digunakan hurup 'R' atau
gabungan nama dari kedua entity yang berhubungan misalnya
'Pel_Ord' atau 'Order_ produk'
Perkembangan selanjutnya ada beberapa usulan sepeti ter-
gambar pada diagram dibawah ini.

Gambar 10.22 Model ERD Peter Chen yang lain

Pelanggan 0:1 1:M Order 1:1


Buat Milik
1:M
Atribut Pelanggan Atribut Order Atribut Baris
 Kode langganan  Kode order Baris oder Order
Nama Langganan Tanggal  Kode order
Alamat 0:1 Tanggal
Telp Atribut Barang Kode barang
Fax  Kode Barang Unit
Isi
Mak kredit Nama Barang
Satuan 1:1
Min level
Saldo awal Barang
Harga beli
Harga jual
230 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Model lainnya yang juga banyak digunakan adalah model


Martin. Model ini mengambil dasar dari model Peter Chen hanya
disana sini ada beberapa perubahan seperti dalam menunjukan
tingkat hubungan serta dalam menggambarkan relasi Martin lebih
suka menggunakan relasi yang berfungsi sebagai entity (entitas)

Gambar 10.23 Model ERD Martin

Pelanggan
Dibuat oleh Membuat

Anggota Bukan anggota 


Order

Dipunyai
oleh


Barang Baris order
Berisi Diisi

Gambar 10.24 Model ERD Bachman

Pelanggan

Membuat
Anggota Bukan anggota

Dibuat oleh
Order

Dipunyai oleh

Barang Baris order

Diisi pada Berisi


BAB 10 Database & sistem manajemen database 231

Rangkuman
Manajemen data merupakan bagian dari manajemen sumber
daya informasi yang membantu perusahaan agar sumber daya
informasi yang dimilikinya mencerminkan secara akurat sistem
phisik yang diwakilinya. Kumpulan dari data-data disebut sebagai
database. Dalam perkembangannya, database dapat dikelompok-
kan kedalam dua era, yaitu era database tradisional dan era da-
tabase modern.
Pada era database tradisional upaya yang dilakukan lebih
menitik beratkan kepada permasalahan yang berhubungan de-
ngan sistem pengolahan (on-line atau batch) dan sistem penyim-
panan (direct atau random, hashing dan squensial yang diindex).
Banyak permasalahan yang dihadapi pada saat ini seperti: ba-
nyaknya data rangkap dan tidak konsisten, kesulitan dalam meng-
akses data, adanya data yang terisolasi, sulitnya akses terhadap
data bila dilakukan secara bersamaan, masalah keamanan terha-
dap data, masalah integritas dari data.
Permasalahan-permasalahan pada era database tradisional
tersebut diatas dapat di jembatani pada era database seperti: da-
ta yang berlebihan dapat dikurangi sehingga biaya penyimpanan
dan waktu bisa diperkecil, ketidak konsistenan data dapat dihin-
dari sehingga data lebih mudah diakses dan informasi akan lebih
akurat, data dapat dipakai bersama sehingga setiap bagian akan
memperoleh informasi yang sama, standarisasi dapat dilakukan
sehingga memudahkan dalam membaca dan memasukan data,
keamanan dapat diterapkan sehingga tingkat akurasi informasi
manajemen yang dihasilkan menjadi lebih tinggi, keterpaduan da-
pat dijaga sehingga meningkatkan integritas suatu sistem infor-
masi dan konflik interest dapat diseimbangkan sehingga sistem
informasi bisa berjalan tanpa rintangan.

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan database dan jelaskan penger-
tian database secara luas dan sempit ?
2. Coba jelaskan dan beri contoh tentang hirarki data ?
3. Sebutkan berbagai cara menentukan alamat record untuk
menyimpan data ?
4. Jelaskan masalah dalam organisasi/susunan data tradisional
5. Sebutkan dan jelaskan kegiatan manajemen data dan organi-
sasi datanya ?

Tugas
1. Coba gambarkan dengan model hirarki data-data yang ber-
hubungan dengan penjualan pada perusahaan dagang kebu-
tuhan pokok (grosir).
232 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

2. Coba gambarkan dengan model network data-data yang ber-


hubungan dengan perusahaan dagang obat-obatan seperti
apotik/grosir obat.
3. Coba gambarkan dengan model relasi data-data penjualan
pada perusahaan dagang onerdil mobil.
4. Mengapa dalam organisasi data tradisional data yang disim-
pan susah dibaca dan kurang aman ?
5. Mengapa sistem organisasi data modern dapat mengatasi
sistem organisasi data tradisional ?
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 233

Pokok Bahasan
Perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi
Komponen dasar dan fungsi sistem telekomunikasi
Topologi jaringan telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi berdasarkan geografi

Pendahuluan
Penggunaan sarana telekomunikasi saat ini menjadi sangat dominan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Perusahaan tanpa memiliki fasilitas telekomuni-
kasi akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
Kesulitan dalam mengirimkan data ini akan mengakibatkan kesulitan dalam mengolah
data menjadi informasi sehingga pada akhirnya akan menyulitkan pula bagi manajemen
suatu perusahaan dalam mengambil keputusan.
Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk
memindahkan data dalam jumlah besar. Esensi dari telekomunikasi adalah pengurangan
waktu dan ruang. Dengan satelit komunikasi dua lokasi yang sangat jauh berbeda dapat
dihubungkan dalam sekejap. Suatu perusahaan yang ingin mengirimkan data ke cabang-
nya yang berjarak 1000 mil atau lebih perlakuannya tidak jauh berbeda dengan mengi-
rimkan data sejauh 100 mil.
Akses terhadap data disuatu lokasi tidak lagi tergantung kepada dimana lokasi terse-
but berada. Saat ini komunikasi satelit menggantikan saluran komunikasi kabel dan serat
optik. Kelihatannya strategi telekomunikasi dan jaringan merupakan kunci sukses dalam
membangun sistem informasi akuntansi yang handal.
Sistem informasi akuntansi suatu perusahaan saat ini sangat tergantung sekali kepa-
da telekomunikasi seperti pengolahan data secara on-line (on-line processing). Teleko-
munikasi saat ini telah menjadi sangat penting dalam dunia bisnis. Adanya internet, intra-
net, extranet dan bisnis secara elektronik (e-Business atau e-Commerce) menunjukan
betapa peranan telekomunikasi menjadi sangat penting untuk saat ini dan masa depan.
234 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

11.1 Perkembangan Teknologi Jaringan


Telekomunikasi
Telekomunikasi ada- Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai
lah penggunaan media penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan
elektronik atau cahaya data atau informasi dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi
untuk memindahkan lain yang berbeda. Dunia saat ini berada pada pertengahan era
data atau informasi dari revolusi telekomunikasi yang memiliki dua komponen yaitu: Peru-
satu lokasi ke satu atau bahan yang sangat cepat dalam teknologi komunikasi dan sama
beberapa lokasi lain
pentingnya adalah perubahan dalam kepemilikan, kendali atau
yang berbeda
kontrol dan pemasaran layanan telekomunikasi.
Saat ini seorang manajer harus memiliki kemampuan dalam
dalam memahami kemampuan, biaya dan keuntungan dari berba-
gai alternatif teknologi telekomunikasi dan bagaimana untuk me-
maksimalkan manfaat dari penggunaan teknologi tersebut bagi
perusahaan.

11.1.1. Penggabungan Komputer dan Komunikasi


Hampir 120 tahun sejak Alexander Bell menemukan telegrap per-
tama yang bisa bicara (1876), telekomunikasi dimonopoli oleh pe-
merintah atau perusahaan swasta yang diatur oleh pemerintah.
Perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi di Amerika
Serikat misalnya AT&T dan Global Start, di Eropa misalnya PTT
dan di Indonesia misalnya PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Satelindo,
dan lain-lain.
Perubahan dalam industri telekomunikasi bersamaan terjadi-
nya dengan perubahan dalam teknologi komunikasi. Sebelumnya
telekomunikasi berarti pengiriman suara melalui saluran telepon.
Saat ini, banyak pengiriman dilakukan secara digital (Digital Data
Transmition) yang menggunakan komputer untuk mentransmisi-
kan data dari satu lokasi dengan lokasi lainnya. Sistem Informasi
yang on-line dan sistem informasi yang diakses dari jauh (remote
access) sangatlah tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan dari
teknologi telekomunikasi.
Tabel 11.1 menunjukan suatu aktivitas yang tidak mungkin di-
lakukan tanpa adanya bantuan dari teknologi telekomunikasi.
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 235

Tabel 11.1 Penggunaan komputer yang memerlukan


teknologi Telekomunikasi

Aplikasi Contoh Kebutuhan


Bisnis
Mengontrol persediaan yang Transaksi terjadi beberapa kali
Pemasukan data secara on- ada digudang di gudang dan sehari dan diperlukan respon
line lokasi yang cukup jauh dari langsung untuk mengetahui status
gudang persediaan pada saat tertentu.
Di rumah sakit untuk mengetahui
Sistem Informasi rumah sakit
status ruangan dan pasien, di per-
Pembacaan text secara on-line dan sistem informasi
pustakaan untuk mengetahui sta-
perpustakaan
tus buku pada saat tertentu.
Terminal penjualan, Sistem Untuk mengetahui status dari
Pencarian data/respon reservasi tempat duduk di- persediaan di toko atau tempat
pesawat, duduk di pesawat.
Untuk memonitor peristiwa (tran-
Industri berbasis komputer
Kontrol/kendalai proses saksi) secara terus menerus dan
(CAM)
memberikan respon secara on-line.
Untuk transfer data dalam jumlah
Perpindahan data antar Transfer dana antar bank besar secara on-line sehingga
komputer secara internasional diperlukan respon yang sangat
cepat.
Rumah
Menangani transaksi secara on-
'Home banking', belanja dan line yang terjadi dengan banyak
Respon permintaan
pemesanan di rumah. nasabah di rumah dengan volume
yang sangat tinggi
Transmisi data yang cepat untuk
Pembacaan text Pendidikan dirumah
volume yang tinggi
Kemampuan transfer data dan
video dengan kapasitas yang
Hiburan khusus Olah raga, pemungutan suara
besar

11.1.2. Jaringan Informasi Superhighway


Deregulasi serta integrasi (perkawinan) antara komputer dan tele-
komunikasi telah mendorong perusahaan telekomunikasi untuk
meningkatkan layanannya dari layanan komunikasi suara menjadi
layanan informasi yang baru seperti memberikan layanan pengiri-
man laporan keuangan, data persediaan program televisi, dan
film. Revolusi teknologi komunikasi telah merubah perusahaan
layanan telekomunikasi menjadi perusahaan layanan informasi.
Upaya-upaya yang melandasi lahirnya informasi superhigh-
way (Jaringan telekomunikasi digital berkecepatan tinggi) yang
mengirimkan layanan informasi adalah masalah pendidikan dan
hiburan ke kantor-kantor dan rumah. Jaringan telekomunikasi ter-
sebut bisa mencakup jaringan nasional atau internasional yang
memprioritaskan fasilitasnya untuk dapat diakses oleh masyara-
kat umum daripada membatasinya untuk organisasi tertentu saja.
Bentuk lain yang bisa diimplementasikan dengan adanya jari-
ngan informasi superhighway adalah bentuk jaringan informasi
bisnis baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi
akuntansi untuk perusahaan berskala nasional maupun internasi-
onal
236 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

11.2 Komponen-Komponen dan Fungsi


dari Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunika- Sistem telekomunikasi merupakan kumpulan hardware dan soft-
si merupakan kumpu- ware yang sesuai (compatible) yang disusun untuk mengkomuni-
lan hardware dan soft- kasikan berbagai macam informasi dari satu lokasi ke lokasi yang
ware yang sesuai (com- lain seperti terlihat pada gambar 11.1. Sistem telekomunikasi saat
patible) yang disusun
ini dapat mengirimkan informasi baik dalam bentuk text, image,
untuk mengkomunika-
sikan berbagai macam
suara, maupun dalam bentuk video. Suatu perusahaan layanan
informasi dari satu lo- telekomunikasi biasanya memberikan biaya yang berbeda untuk
kasi ke lokasi yang lain setiap fasilitas layanan informasi yang diberikan. Demikian juga
mengenai hardware dan software yang digunakan akan berbeda
tergantung kepada jenis informasi yang akan dikirimkan. Untuk
dapat memperoleh pemahaman yang lebih lengkap pada bagian
selanjutnya dalam bab ini juga akan dijelaskan bagaimana kom-
ponen-komponen utama tersebut digunakan untuk membentuk
berbagai jenis jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 11.1 Komponen sistem telekomunikasi

Local Area Network

Mini Komputer

Terminal
Saluran
komunikasi

Front End Modem


Swiching
Host Computer
Computer

Modem

Hub
Terminal
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 237

11.2.1. Komponen Sistem Telekomunikasi


Komputer (Host) untuk mengolah informasi
Terminal yang memantau peralatan input /output untuk me-
ngirim dan menerima data
Saluran komunikasi (Kabel,Telepon, udara )
Pengolah komunikasi (Communication processor: Modem,
Controller, Multiplexer, dan front end processor) yang mem-
bantu mengirimkan dan menerima data.
Software komunikasi yang mengontrol aktivitas input, output
dan mengelola fungsi lainnya dalam jaringan komunikasi.

11.2.2. Fungsi Sistem Telekomunikasi


Fungsi dari sistem telekomunikasi adalah untuk mengirim dan Fungsi dari sistem te-
menerima data dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sistem tele- lekomunikasi adalah
komuniasi harus melakukan beberapa fungsi yang terpisah yang untuk mengirim dan
tidak kelihatan oleh orang yang menggunakannya. Sistem teleko- menerima data dari sa-
munikasi mengirimkan informasi, membangun penghubung anta- tu lokasi ke lokasi yang
lain
ra pengirim dan penerima, menyampaikan pesan dengan cara
yang paling efisien, melakukan pengolahan awal untuk menjamin
bahwa informasi akan sampai kepada penerima yang tepat, mela-
kukan pengecekan terhadap data yang dikirim dan memperbaiki
format yang salah, merubah format dari format yang satu ke for-
mat yang lain.

11.2.3. Protocol
Komunikasi dalam satu atau beberapa jaringan dapat dibayang- Protocol adalah sekum
kan sebagai komunikasi yang terjadi pada saat adanya perte- pulan aturan dan prose-
muan antara dua atau lebih rombongan dari negara yang berbe- dur yang mengatur
da bahasanya dan mereka tidak dapat berkomunikasi satu sama transmisi data antara
dua terminal dalam sa-
lain. Agar mereka dapat berkomunikasi maka perlu banyak digu- tu sistem jaringan
nakan penterjemah yang bisa memahami maksud dari pihak-
pihak yang berkomunikasi.
Jaringan telekomunikasi bisa berjalan bila memiliki hardware
dan software yang sesuai (cocok satu sama lain) sehingga bisa
bekerjasama untuk mengirimkan informasi. Agar komponen sis-
tem jaringan yang berbeda dapat berhubungan satu sama lain
maka perlu adanya aturan-aturan yang bisa disepakati bersama
untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada. Sekumpu-
lan aturan dan prosedur yang mengatur transmisi data antar dua
terminal dalam suatu sistem jaringan disebut sebagai 'Protocol'.
Kesepakatan terhadap aturan ini menjadi standar sistem ja-
ringan telekomunikasi dunia. Salah satu standar yang ada saat ini
misalnya SNA (Standard network architecture). Standard ini dike-
luarkan oleh IBM, sedangkan standar lainnya yang digunakan
238 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

adalah standard OSI (Open systems Interconnection) yang dapat


dilihat pada gambar 11.2 pada halaman berikut ini.
Fungsi dasar dari protocol dalam suatu jaringan telekomuni-
kasi beberapa diantaranya adalah untuk mengidentifikasi setiap
komponen yang menjadi bagian dari sistem jaringan telekomuni-
kasi tersebut, mencek formatnya, memerikasa kebenaran dari da-
ta yang dikirim, menentukan apakah data perlu dikirim kembali
bila tidak lengkap atau ada kesalahan dan untuk melakukan per-
baikan apabila terjadi kesalahan.

Gambar 11.2 Tujuh lapis standar OSI untuk telekomunikasi

AP
Lapis 7 Lapis 7

SP Lapis 6
Lapis 6

Hos
SP Lapis 5 t
Lapis 5

Front-end
Lapis 4 SP/P Lapis 4 Processor
atau
swiching
Lapis 3 node
Lapis 3 P Lapis 3 P Lapis 3 P

Prosesor
Lapis 2 P Lapis 2 akhir
P Lapis 2 P Lapis 2

Alat
Lapis 1 saluran
Lapis 1 P Lapis 1 P Lapis 1 P

Ap=Application Program (Program Aplikasi), SP= Sistem Program, P= Protocol

11.2.4. Jenis-Jenis Sinyal

Sinyal analog adalah Informasi bergerak melalui sistem telekomunikasi dalam bentuk
sinyal yang berbentuk sinyal elektromagnetik. Ada dua macam sinyal yaitu sinyal analog
gelombang dan sinyal digital. Sinyal analog adalah sinyal yang berbentuk
gelombang sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang memiliki
Sinyal digital adalah bentuk berlawanan. Sinyal digital ini mengirimkan data dalam dua
sinyal yang memiliki bentuk berlainan yaitu 1 dan 0 dimana 1 menunjukan 'on' dan 0
bentuk berlawanan
menunjukan 'off' seperti pada peralatan elektronik umumnya.
Kebanyakan komputer berkomunikasi dengan menggunakan
Modem adalah alat
yang digunakan untuk
sinyal digital sedangkan telepon yang biasa digunakan masih
merubah sinyal digital menggunakan sinyal analog. Semua sinyal digital harus dirubah
ke analog dan sebalik- dahulu kedalam sinyal analog sebelum mereka distransmisikan.
nya Alat yang dapat melakukan translasi ini adalah modem.
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 239

Gambar 11.3 Bagan dasar sistem komunikasi data

Sinyal Analog Sinyal Digital


Sinyal Digital

Modem Modem

11.2.5. Jenis jenis Saluran Komunikasi


Saluran komunikasi berfungsi sebagai saluran dimana data diki-
rimkan dari satu bagian ke bagian lain. Saluran dapat mengguna-
kan berbagai macam media telekomunikasi seperti Kabel listrik
biasa, Kabel koaksial (coaxial cable), Serat optic (Fiberoptics),
Gelombang mikro (Terrestrial microwave), Satelit (satellite), dan
Transmisi jarak jauh (Wareless transmision)

Kabel Tembaga
Kabel ini berisi sepasang kabel yang terbuat dari tembaga. Kabel
ini relatif lambat dalam mengirimkan data. Tapi harga kabel ini re-
latif murah sekali.

Kabel Koaksial
Kabel koaksial adalah kabel yang biasa digunakan sebagai kabel Kabel koaksial adalah
telpon,kabel ini berisi sepasang kabel tembaga yang terisolasi de- kabel yang biasa digu-
ngan baik. Bisa mengirim data sampai dengan kecepatan 200MB nakan sebagai kabel
/detik telepon

Kabel Serat Optik


Kabel ini berisi ribuan serat optik yang tebalnya kurang lebih Kabel serat optik ber-
sebesar rambut manusia.Data yang dikirim melalui kabel ini ber- isi ribuan serat optik
bentuk pulsa sinar dengan kecepatan lebih dari 500KB/detik sam- yang tebalnya kurang
pai dengan TB /detik. Kabel ini sangat cepat, tahan dan mampu lebih sebesar rambut
mengirim data dalam jumlah besar sehingga sangat bagus digu- manusia
nakan untuk backbone dalam suatu sistem jaringan. Sesuai de-
ngan kemampuannya kabel ini harganyapun sangat mahal.
240 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 11. 4 Berbagai media komunikasi

Udara (Wireless)
Transmisi data tanpa kabel mengirim sinyal data melalui udara.
Penggunaannya saat ini misalnya pager, telepon cellular, satelit
komunikasi, pemancar gelombang mikro, dan remote control'un-
tuk televisi

11.2.6. Karakteristik saluran komunikasi


Karakteristik saluran komunikasi membantu efisiensi dan kemam-
puan sistem telekomunikasi. Karakteristik ini termasuk kecepatan
pengiriman data, Arah pengiriman, dan mode pengiriman.

Kecepatan pengiriman
Kecepatan pengiri- Jumlah total data atau informasi yang dapat dikirimkan melalui
man Jumlah total data saluran komunikasi diukur dengan bits per detik (BPS). Kadang-
atau informasi yang da- kadang istilah yang digunakan adalah baud rate. Lebar frekuensi
pat dikirimkan melalui yang dapat ditampung pada saluran komunikasi dikenal sebagai
saluran komunikasi di- bandwidth. Makin besar bandwitdh makin besar jumlah data yang
ukur dengan bits per
detik (BPS)
dapat ditampung.

Mode Pengiriman
Ada dua macam mode Ada beberapa mode pengiriman sinyal yaitu Asynchronous,
pengiriman sinyal yaitu transmision (sering disebut sebagai pengiriman data 'start-stop')
Asynchronous, trans- mengirimkan satu karakter data pada saluran pada saat tertentu
mision setiap karakter memiliki frame kontrol yang dikenal sebagai start
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 241

bit-satu , atau stop bit-dua, dan sebuah parity bit untuk cek kesa-
lahan. Mode ini digunakan untuk pengiriman kecepatan rendah.
Synchronous transmision mengirim sekumpulan data secara
simultan dengan kontrol pada awal dan akhir kumpulan data ter-
sebut. Mode ini digunakan untuk pengiriman data dalam jumlah
besar dan kecepatan tinggi.

Arah pengiriman data


Ada tiga arah pengiriman data, simplex, half-duplex, dan full dup- Simplek
lex. komunikasi satu arah

Gambar 11.5 arah pengiriman data Half duplex


komunikasi dua arah
saling bergantian
Simplex Half duplex Full duplex
Full duplex
Komunikasi dua arah
secara bersamaan

11.2.7. Pemroses Komunikasi


Pemroses komunikasi (Communications Processor) seperti Front Front-end-Processor
end processor, Concentrator, multi plexers, dan modem melaku- adalah komputer kecil
kan pengiriman dan penerimaan data dalam suatu jaringan tele- yang digunakan untuk
mengelola komunikasi
komunikasi.
dan diletakan pada
Front-end-Processor adalah komputer kecil (sering juga mini komputer utama
komputer) yang digunakan untuk mengelola komunikasi dan dile-
takkan pada komputer utama (Host Computer) pada sistem kom-
puter yang besar. Front-end-processor melakukan pengolahan Concentrator adalah
komputer untuk teleko-
khusus yang berhubungan dengan komunikasi seperti pengece-
munikasi yang dapat di-
kan terhadap kesalahan, memformat, control, dan konversi sinyal program untuk meng-
sehingga mengurangi beban komputer utama. Front-end-proces- umpulkan pesan dari
sor juga bertanggung jawab terhadap pengumpulan, pengolahan berbagai terminal untuk
data dan pencetakan informasi ke dan dari terminal. sementara dan pada
Concentrator adalah komputer untuk telekomunikasi yang waktunya yang ekono-
dapat diprogram untuk mengumpulkan pesan dari berbagai termi- mis dikirimkan
nal untuk sementara dan pada waktunya yang ekonomis dikirim-
kan. Multiplexer adalah alat
Multiplexer adalah alat yang memungkinkan satu saluran ko- yang memungkinkan
munikasi membawa pengiriman data dari berbagai sumber secara satu saluran komuni-
terus menerus. Multiplexer membagi saluran komunikasi sehing- kasi membawa pengi-
ga dapat dipakai oleh banyak media pengiriman. riman data dari berba-
gai sumber secara
terus menerus.

11.2.8. Software Telekomunikasi


Software telekomunikasi khusus digunakan untuk mengontrol dan
menjalankan aktivitas jaringan telekomunikasi. Software ini ter-
simpan dalam komputer utama, front-end-processor dan proces-
242 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Software telekomuni- sor lainnya dalam jaringan komputer. Fungsi utama software tele-
kasi khusus digunakan komunikasi adalah untuk mengontrol jaringan, akses ke kompu-
untuk mengontrol dan ter, pengiriman, kesalahan dan keamanan.
menjalankan aktivitas
jaringan telekomunikasi
Software pengontrol jaringan mengontrol pesan - terminal
jaringan, prioritas pengiriman, aktivitas jaringan, dan mengon-
trol kesalahan yang terjadi.
Software pengontrol akses - mengontrol hubungan antara
terminal dengan komputer-komputer dalam sistem jaringan,
menentukan kecepatan pengiriman, mode, dan arah pengi-
riman.
Software pengontrol pengiriman - mengontrol pengiriman
dan penerimaan data, program, perintah dan pesan antar ter-
minal,
Software pengontrol kesalahan - mengontrol dan memper-
baiki kesalahan dan mengirimkan kembali data yang telah
diperbaiki.
Software pengontrol keamanan - mengontrol penggunaan
logons, passwords, dan berbagai prosedur otorisasi untuk
menjaga adanya pihak yang tidak punya otoritas masuk ke
dalam sistem jaringan.

11.3 Topology Jaringan Telekomunikasi


Empat topology Network topology adalah bentuk atau konfigurasi dari sistem ja-
yang digunakan yaitu: ringan. Ada empat topology yang umum digunakan yaitu: Star
- Star Network, Network,Bus Network,Ring Network,Hibryd Network
- Bus Network,
- Ring Network,
- Hibryd Network
Star Network
Merupakan Konfigurasi jaringan komputer yang berbentuk bintang

Gambar 11.6 Star network

Terminal
Terminal
Terminal

Komputer induk
Terminal
Printer
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 243

Bus network
Jaringan komputer ini memiliki konfigurasi yang berbentuk garis.
Dalam jaringan ini tidak ada induk komputer yang mengontrol ja-
ringan komputer secara keseluruhan

Gambar 11.7 Bus network


Printer Terminal Terminal Terminal

Terminal Terminal Terminal Terminal

Ring network
Sama halnya dengan bus network, jaringan ini tidak terpusat pada
induk komputer. Sehingga kalau salah satu komputer tidak ber-
fungsi tidak akan mengganggu komputer yang lain.

Gambar 11.8 Ring network

Terminal Printer

Terminal
Terminal

Terminal

Hybrid network
Konfigurasi jaringan komputer ini merupakan gabungan dari ber-
bagai konfigurasi.
244 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 11.9 Hibrid network


Printer Terminal Terminal Terminal

Terminal Terminal Terminal Terminal

Terminal Printer

Terminal
Terminal

Terminal

Pembagian sistem jaringan berdasarkan kepada geografinya da-


pat dibagi menjadi : Local area network, wide area network.

11.4 Jaringan Berdasarkan Geografi


Local Area Network (LAN)
LAN merupakan jaringan yang ada pada lokasi tertentu misalnya
satu ruang atau satu gedung. Jadi LAN bisa merupakan satu ja-
ringan atau gabungan dari beberapa sistem jaringan yang terpadu

Gambar 11.10 Local area network

Terminal Printer

Terminal
Terminal

Terminal
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 245

Wide Area Network (WAN)


WAN merupakan jaringan yang tersebar kebeberapa lokasi. Bisa
terdiri dari satu sistem jaringan dan juga bisa merupakan gabu-
ngan dari beberapa sistem jaringan. Beberapa aplikasi lain dari
WAN adalah metropolitan area network (MAN)

Gambar 11.11 Wide area network

LAN LAN

Terminal Printer
Terminal Printer

Terminal
Terminal Terminal
Terminal

Terminal
Terminal

11.5 Penggunaan Telekomunikasi untuk


Memenangkan Persaingan
Telekomunikasi telah menolong persoalan yang disebabkan oleh
masalah geografi dan waktu sehingga memungkinkan organisasi
untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan ten-
tang produk baru misalnya atau masuk ke pasar baru serta men-
ciptakan hubungan baru dengan pelanggan dan suplier. Keen
(1986) menyatakan bahwa apabila perusahaan gagal dalam mem
pertimbangkan masalah telekomunikasi dalam rencana strategis-
nya maka perusahaan tersebut akan jatuh.

11.5.1. Aplikasi-Aplikasi yang dapat digunakan


Surat elektronik (Elektronik Mail)
Elektronik mail atau e-mail adalah pertukaran surat lewat kompu-
ter. Seseorang dapat menggunakan PC ditambah dengan modem
atau terminal untuk mengirim pesan atau dokumen yang panjang
hanya dengan mengisi penerima dokumen. Sistem e-mail ini ma-
sih memiliki masalah keamanan bila tidak di proteksi karena se-
tiap orang akan bisa membaca isi dari surat yang dikirimkan.
246 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Surat Suara (Voice Mail )


Sistem Voice mail akan mendeteksi pesan suara pengirim surat
dan kemudian mengirimkannya melalui sistem jaringan dan me-
nyimpan surat tersebut dalam disk setelah dibaca. Ketika pene-
rima telah siap mendengarkan surat tersebut kemudian dirubah
lagi dalam bentuk suara. Saat ini berbagai kemampuan dari alat
penyimpan suara tersedia dipasar yang memungkinkan penerima
dapat menyimpan pesan suara untuk penggunaan dimasa men-
datang.

Mesin Fax (Facsimile Machines )


Mesin facsimile (fax) dapat mengirimkan dokumen yang berisi
teks dan grafik melalui saluran telpon yang umum. Mesin fax akan
membaca dan mengenali dokumen. Dokumen yang telah dikenali
kemudian dikirimkan mellaui jaringan dan mencetaknya dalam
bentuk hardcopy pada mesin fax sipenerima. Hasil dari proses ini
merupakan duplikasi dari dokumen yang difaxkan.

Layanan Informasi Digital (Digital Information Services)


Layanan elektronik digital yang bisa menjangkau daerah sangat
jauh dan luas sehingga saat ini memungkinkan jaringan PC dan
pemakai workstation untuk memperoleh informasi dari luar peru-
sahaan dengan cepat tanpa harus meninggalkan tempat. Infor-
masi-informasi seperti informasi tentang harga saham, artikel ba-
ru, lowongan kerja, perkiraan cuaca dan informasi tentang perja-
lanan dapat diakses setiap saat secara on-line. Beberapa layanan
ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan surat elektronik, bule-
tin elektronik, dan diskusi group secara on-line atau untuk kepen-
tingan berbelanja.

Teleconferencing, Dataconferencing dan Videoconferencing


Orang-orang dapat bertemu secara elektronik meskipun mereka
dipisahkan oleh jarak yang ribuan kilometer jauhnya dengan
menggunakan teleconferencing, dataconferencing, atau videocon-
ferencing. Teleconferencing memungkinkan sekelompok orang
untuk berdiskusi secara terus menerus melalui telpon atau melalui
software komunikasi untuk electronik mail secara kelompok. Tele-
conferencing yang memungkinkan dua orang atau lebih pada
lokasi yang berbeda bekerja dalam satu dokumen secara terus
menerus disebut sebagai dataconferencing. Dengan dataconfe-
rencing memungkinkan dua orang atau lebih pada lokasi yang
berbeda mengedit dan memperbaharui data (Kata atau angka).
Sedangkan videoconferencing mengungkinkan dua orang atau le-
bih pada lokasi yang berbeda berkominikasi dengan fasilitas layar
lebar sehingga mereka bisa melihat satu sama lain.
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 247

Perpindahan Data Secara Elektronik (Electronik Data Inter-


change)
Perpindahan data secara elektronik adalah perpindahan doku-
men standar transaksi bisnis (purchase order, faktur dll.) secara
langsung dari komputer ke komputer lain antara dua organisasi
yang berbeda. EDI akan mengirit biaya dan waktu karena tran-
saksi dapat dikirim dari satu sistem informasi ke sistem informasi
lain melalui jaringan komputer.

Perangkat untuk kerja berkelompok (Groupware)


Groupware merupakan jaringan komputer yang memberikan laya-
nan berbentuk fasilitas bekerja secara berkelompok pada lokasi
yang berbeda. Groupware ini terdiri dari software untuk keperluan
sharing (membagi informasi) informasi, pertemuan secara elektro-
nik (electronik metting), penjadualan (Scheduling) dan surat elek-
tronik (e-mail).

e-Commerce dan e-Business


Penggunaan sarana komunikasi untuk aplikasi e-commerce dan
e-business saat ini dan dikemudian hari akan semakin meningkat.
e-commerce yang memungkinkan konsumen dan produsen dapat
melalukan transaksi seperti melakukan pemesanan atau pembe-
lian tanpa harus bertemu. Transaksi yang terjadi bisa antara peru-
sahaan dengan perusahaan (B to B) atau perusahaan dengan kon-
sumen akhir (B to C) perusahaan ke konsumen.
Menjalankan e-commerce ataupun yang lebih luas e-business
memungkinkan jangkauan usaha perusahaan tidak dibatasi oleh
area atau wilayah negara. Karena aplikasi e-commerce dan e-bu-
siness bekerja dengan grafik (windows) maka untuk menerapkan-
nya perlu infrastruktur yang memadai terutama jaringan komuni-
kasi. Untuk saat ini PT. Telkom sudah meluncurkan satelit Telkom
1 yang akan memberikan fasilitas agar aktivitas berbasis kepada
internet bisa dilakukan dengan cepat, walaupun saat ini biaya peng-
gunaannya mungkin masih sangat mahal.

Rangkuman
Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa
daratan dan lautan untuk memindahkan data dalam jumlah besar.
Esensi dari telekomunikasi adalah pengurangan waktu dan ruang.
Akses terhadap data disuatu lokasi tidak lagi tergantung kepada
dimana lokasi tersebut berada. Saat ini komunikasi satelit meng-
gantikan saluran komunikasi kabel dan serat optik. Kelihatannya
strategi telekomunikasi dan jaringan merupakan kunci sukses da-
lam membangun sistem informasi akuntansi yang handal.
248 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen suatu perusahaan saat ini sa-


ngat tergantung sekali kepada telekomunikasi seperti pengolahan
data secara on-line (On-line processing). Penguasaan terhadap
teknologi telekomunikasi bagi suatu perusahaan memberikan ke-
untungan yang sangat tinggi. Perusahaan dapat memperoleh in-
formasi baik dari intern maupun ekstern perusahaan dengan sa-
ngat cepat sehingga keputusan dapat diambil dengan lebih cepat
dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan. Jadi
fungsi dari sistem telekomunikasi adalah untuk mengirim dan me-
nerima data dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Pada saat kom-
ponen-komponen yang berkomunikasi memiliki format yang ber-
beda satu sama lainnya maka disini diperlukan adanya protokol.
Komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak yang ber-
komunikasi harus difasilitasi oleh infrastruktur berupa jaringan te-
lekomunikasi yang konfigurasinya bisa berbentuk Bintang (Start),
Cincin (Ring) dan Hirarki (Bus). Konfigurasi-konfigurasi jaringan
telekomunikasi ini ada yang terdapat disatu lokasi tertentu saja
yang dikenal sebagai Local Area Network (LAN) dan Wide Area
Network (WAN). Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi
telah menolong persoalan yang disebabkan oleh masalah geogra-
fi dan waktu sehingga memungkinkan organisasi untuk memper-
cepat produksi dan pengambilan keputusan. Sehingga dalam su-
atu persaingan kemampuan ini akan meningkatkan pula kemam-
puan bersaing.

Soal
1. Sebutkan komponen sistem telekomunikasi ?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sinyal ?
3. Sebutkan beberapa jenis media komunikasi ?
4. Sebutkan ciri penting saluran komunikasi ?
5. Sebutkan macam-macam topologi jaringan ?

Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan komponen tambahan apa yang diper-
lukan untuk menyusun jaringan komputer dari personal-per-
sonal computer.
2. Coba jelaskan bagaimana sebaiknya spesifikasi jaringan ber-
basis windows.
3. Coba jelaskan keuntungan menggunakan konsep Client/ser-
ver dibandingkan dengan konsep lainnya.
4. Keuntungan apa yang diperoleh apabila sistem jaringan WAN
suatu organisasi menggunakan fasilitas internet.
5. Coba jelaskan bagaimana LAN-LAN suatu organisasi diga-
bungkan menjadi WAN.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 249

Pokok Bahasan
Pengambilan keputusan
Konsep sistem pendukung keputusan
Jenis-jenis sistem pendukung keputusan
Ciri-ciri dan kemampuan SPK
Model sistem pendukung keputusan
Laporan periodik dan khusus
Pembuatan model matematika
Simulasi
Sistem pendukung keputusan kelompok

Pendahuluan
Pada bagian sebelumnya buku ini telah membahas tentang sistem informasi mana-
jemen dan sistem informasi akuntansi dimana keduanya merupakan bagian dari sistem
informasi berbasis komputer. Bagian buku ini akan membahas sistem informasi berbasis
komputer lainnya selain sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi ya-
itu sistem pendukung keputusan, sistem pakar dan otomatisasi perkantoran. Bab ini akan
membahas khusus tentang sistem pendukung keputusan (SPK) atau Decision support
systems (DSS).
Pada pembahasan mengenai SIA dan sistem pengolahan transaksi pada bab 5 kita
telah melihat bahwa manajer dapat memperoleh sejumlah informasi dari SIA untuk ma-
najemen tingkat bawah dan menengah dan lebih banyak lagi informasi dari SIM untuk
manajer tingkat menengah dan atas. Sistem-sistem informasi tersebut dibangun berda-
sarkan kebutuhan informasi dari sejumlah besar manajer yang ada di perusahaan atau
suatu unit organisasi, aturan-aturan yang berlaku, dan permasalahan (terstruktur, semi
terstruktur dan umum atau rutin) yang ada di perusahaan atau unit organisasi tersebut.
Dalam banyak hal informasi yang dihasilkan kurang memadai untuk membuat keputusan
yang spesifik dari permasalahan yang spesifik pula. Sistem pendukung keputusan (deci-
sion support system) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
250 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

12.1 Pengambilan Keputusan


Keputusan merupakan Keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Saat meme-
tindakan atau rangkaian cahkan suatu masalah mungkin dihasilkan banyak keputusan. Ke-
tindakan yang harus di- putusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus
ikuti untuk memecahkan diikuti untuk memecahkan suatu masalah.Tindakan-tindakan ter-
suatu masalah
sebut bisa berupa pengurangan sesuatu untuk menghindari resi-
ko dari suatu hal atau pemanfaatan suatu kesempatan.

Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon


Keputusan merupakan Simon seorang ahli manajemen yang pernah mendapatkan
bagian dari suatu rang- hadiah Nobel menyatakan bahwa suatu keputusan merupakan
kaian proses pengam- bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan keputusan. Ada
bilan keputusan keputusan yang terstruktur atau terprogram dan ada keputusan
yang tidak terstruktur atau tidak terprogram.
Keputusan yang ter- Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari per-
struktur atau terprogram masalahan dan kejadian-kejadian yang terstruktur. Permasalahan
berasal dari permasa- atau keputusan bisa distrukturisasi karena sifatnya rutin sehingga
lahan dan kejadian-keja- bisa ditentukan sebelumnya contohnya SPK, SIA dan SIM walau-
dian yang terstruktur. pun kita tahu pada SIM ada pula yang semi terstruktur yang mem-
buat pengembangan SIM sulit.
Keputusan yang tidak Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari
terstruktur atau terprog- permasalahan atau kejadian yang tidak terstruktur. Sifatnya tidak
ram berasal dari perma- bisa diprediksi karena tidak jelas rutinitasnya, sehingga seolah-
salahan atau kejadian olah baru atau mungkin memang benar baru atau bisa juga ka-
yang tidak terstruktur rena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sa-
ngat khusus berbeda dari umumnya.
Pemahaman tentang keputusan yang terstruktur dan tidak
terstruktur ini penting sekali karena masing-masing memerlukan
penanganan yang berbeda. Untuk memperoleh gambaran kem-
bali tentang proses pengambilan keputusan bisa dibaca pada
bab2 buku ini.

12.2 Konsep Sistem Pendukung


Keputusan (SPK)
Konsep SPK mulai berkembang pada akhir tahun 1960-an.
Saat itu untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi lang-
sung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Kondisi seperti ini melahirkan pemikiran bahwa dengan dapatnya
seseorang secara langsung berinteraksi dengan komputer de-
ngan menggunakan teknologi timesharing yang ada, orang bisa
mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 251

Digunakannya Istilah SPK


Istilah SPK pertama kali dikemukakan oleh G. Anthony Gorry
dan Michael S. Scoot Morton pada tahun 1971, keduanya meru-
pakan profesor MIT, USA. Saat itu mereka merasakan perlunya
suatu pemikiran untuk mengarahkan penggunaan aplikasi kompu-
ter untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen berdasarkan kepada konsep Simon mengenai kepu-
tusan yang terstruktur dan tidak terstruktur juga berdasarkan ke-
pada konsep Robert N. Anthony tentang tingkat-tingkatan mana-
jemen.
Gorry dan Scott Morton menggambarkan berbagai jenis kepu-
tusan yang disusun menurut struktur masalahnya, dari masalah
yang terstruktur hingga kemasalah yang tidak terstruktur. Dilain
pihak Anthony menggunakan nama perencanaan strategis, pe-
ngendalian manajemen, dan pengendalian operasional untuk
menjelaskan tingkat manajemen puncak, menengah dan bawah.
Konsep Simon tentang tahap-tahap pengambilan keputusan
digunakan untuk menentukan struktur masalah seperti dibawah
ini,

Masalah terstruktur - Merupakan masalah yang memiliki Masalah terstruktur


struktur pada tiga tahap pertama model Simon, yaitu tahap in- Merupakan masalah
telijen, perancangan dan pemilihan. Ketiga tahap tersebut yang memiliki struktur
pada tiga tahap pertama
karena terstruktur dapat dibuat struktur logikanya atau aturan
model Simon
pengambilan keputusannya sehingga permasalahan dapat di-
identifikasi dan dimengerti. Berbagai alternatif solusi yang da-
pat diidentifikasi dan dievaluasi kemudian dipilih untuk men-
jadi suatu solusi.
Masalah tidak terstruktur - Masalah ini sebaliknya merupa- Masalah tidak terstruk-
kan masalah, yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tur merupakan masalah
salah satu tahapan proses pengambilan keputusan Simon. yang sama sekali tidak
memiliki struktur pada
Masalah semi terstruktur - Masalah ini merupakan masalah salah satu tahapan pro-
yang dapat menggunakan satu atau dua tahapan Simon. ses pengambilan keputu-
san Simon
Gorry dan Scott Morton memberi contoh berbagai jenis-jenis
masalah bisnis kedalam bentuk matriks. Sebagai contoh, piutang
dagang dipecahkan oleh manajer di tingkat pengendalian opera-
sional yang membuat keputusan terstruktur. Perencanaan R&D
dilakukan oleh manajer perencanaan strategis yang membuat
keputusan tidak terstruktur.
Pada gambar 12.1 dibawah ini Gorry dan Scott Morton yang Masalah semi terstruk-
diambil dari Mc Leod dengan menggunakan garis horisontal ter- tur merupakan masalah
putus-putus memisahkan antara masalah yang pada saat itu telah yang dapat mengguna-
dapat dipecahkan dengan bantuan komputer (bagian atas) de- kan satu atau dua taha-
ngan masalah yang belum menggunakan komputer dibagian ba- pan Simon
wah. Daerah bagian atas disebut sebagai sistem keputusan yang
terstruktur (Structured decision system - SDS) sedangkan daerah
bagian bawah disebut sistem pendukung keputusan (SPK) atau
Decision Support System - DSS.
252 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 12.1 Matrik Gorry dan Scott Morton

Pengendalian Pengendalian Pengendalian


Operasional Manajemen Strategis

Terstruktur -Analisis ang- -Pengaturan ar-


-Piutang dagang
garan mada tangker

-Pemasukan -Biaya rekayasa -Lokasi gudang


pesanan dan pabrik
-Pengendalian -Peramalan
persedian jangka pendek

Tingkatan
Struktur
masalahan Semi terstruktur Jadwal produksi Analisis varians : -Penggabungan
-anggaran ke- usaha dan akui-
seluruhan sisi
Manajemen kas -Penyiapan ang -Perencanaan
garan produk baru
Tidak terstruktur Sistem biaya -Penjualan dan -Perencanaan
produksi litbang

Gorry dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah SPK


hanya untuk aplikasi komputer dimasa depan. Selanjutnya istilah
tersebut diterapkan pada semua aplikasi komputer yang dimak-
sudkan untuk mendukung keputusan baik sekarang maupun ma-
sa depan.

12.3 Ciri dan Kemampuan Sistem


Pendukung Keputusan
Konsep sistem pendukung keputusan sampai saat ini masih
belum menemukan satu konsensus, apa sebenarnya sistem pen-
dukung keputusan? Ini berarti konsep sistem pendukung keputu-
san belum matang sekali sehingga masih banyak hal-hal baru atau
ciri-ciri baru yang baru ditemukan oleh para peneliti yang akibatnya
selain merubah interprestasi juga konsep yang selama ini ada.
Bervariasinya konsep SPK diantara para peneliti dan pengembang
salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang
memberikan kemampuan yang lebih tinggi kepada hardware dan
software yang berdampak kepada peningkatan kemampuan suatu
aplikasi SPK. Sebagai contoh pada awalnya SPK hanya menjang-
kau top manajemen tapi saat ini SPK juga dapat menjangkau
manajemen bawah dengan adanya SQL (structured query langu-
age). Perubahan kemampuan SPK ini sudah barang tentu akan
mempengaruhi konsep dan ciri-ciri SPK dan membedakannya dari
konsep SPK yang lain atau yang berkembang sebelumnya. Berikut
ini contoh ciri dari SPK dari Turban yang mungkin berbeda dengan
ciri-ciri yang ditunjukan oleh para pakar lain:
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 253

SPK memberi dukungan informasi kepada pengambil ke-


putusan untuk situasi yang semi terstruktur dan tidak terstruk-
tur dengan memadukan pertimbangan manajemen dan infor-
masi hasil pengolahan komputer. Dimana situasi tersebut tidak
dapat dipecahkan dengan bantuan sistem informasi manaje-
men (SIM) atau pengolahan data secara elektronik yang lain.
Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan mana-
jemen dari tingkat atas sampai ke tingkat bawah (pakar lain
sampai tingkat menengah) dan berbagai bagian.
Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada
kelompok. Makin tidak terstruktur suatu permasalahan biasa-
nya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari
berbagai bagian dan tingkatan.
SPK mendukung keputusan yang independen atau yang
berurut/terkait.
SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan
proses pengambilan keputusan pada tahap intelejen, peran-
cangan dan pemilihan.
SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan
proses pengambilan keputusan
SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan. Pengam-
bil keputusan harus reaktif terhadap perubahan yang terjadi
dan dengan cepat harus menyesuaikan SPK agar dapat me-
ngatasi perubahan yang muncul. SPK harus fleksibel sehingga
pemakai bisa menghapus, menambah, menggabungkan dan
merubah atau menyusun kembali elemen dasar (memberikan
reaksi yang cepat terhadap perubahan) sehingga kemampuan
ini bisa memberikan analisis yang cepat dan sementara.
SPK harus mudah untuk dioperasikan. Pemakai harus me-
rasa nyaman dengan sistem. Sistem haris interaktif, mudah
dioperasikan, fleksibel, kemampuan grafis yang tinggi.
Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan kepu-
tusan (akurat, tepat waktu dan berkualitas) dan bukan untuk
meningkatkan efisiensi.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap un-
tuk semua tingkatan proses pengambilan keputusan. SPK
dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan dan bu-
kan menggantikannya
SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru
dan perbaikan sistem yang merupakan proses yang berkelan-
jutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK.
SPK relatif harus mudah untuk dibuat. Pemakai harus da-
pat membuat sistem sederhana sendiri. Sistem yang besar ti-
dak dapat dibangun hanya dengan melibatkan sedikit asisten
sistem informasi
254 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

SPK biasanya menggunakan model (standar, dan yang bisa


dirubah-rubah). Kemampuan modelnya memungkinkan pema-
kai bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam
strategi dan konfigurasi yang berbeda. Hasil dari eksperimen
dapat memberikan pandangan baru dan pelajaran baru.
SPK tingkat lanjut mengakomodir komponen knowledge
(pengetahuan) yang memungkinkan dicapainya efisiensi dan
efektivitas pemecahan masalah untuk masalah yang komplek

Gambar 12.2. Ciri dan kemampuan SPK

Semi terstruktur
Untuk manajer
Pengetahuan diberbagai tingkatan

Untuk kelompok
atau individu
Pemodelan

Keputusan yang
berurutan atau
Mudah untuk dibuat tersendiri
SPK
Penggunaan yang Mendukung
berubah sedikit demi intelejen,perancangan
sedikit dan pemilihan

Manusia Mendukung berbagai


mengontrol mesin gaya dan proses
keputusan

Efektifitas bukan Mudah digunakan Fleksibel dan


efisiensi adaptif

Sumber: Turban

Seorang mahasiswa tingkat doktor di MIT bernama Steven L.


Alter, melakukan penelitian berdasarkan kerangka kerja Gorry
dan Scott Morton atas 56 sistem pendukung keputusan. Dari ha-
sil penelitian ini dapat dikembangkan suatu taksonomi enam jenis
SPK berdasarkan pada tingkat dukungan terhadap pemecahan
masalah. Keenam jenis taksonomi tersebut tampak pada gambar
12.3. dibawah ini.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 255

Gambar 12.3 Jenis-jenis SPK menurut Alter

Tingkat
dukungan
pemecahan
Mengambil Menganilis Menyiapkan Memperkirakan Mengusulkan Membuat masalah
elemen seluruh laporan dari akibat keputusan keputusan
elemen file berbagai Keputusan
informasi file

Tingkat kerumitan
Sederhana sistem pemecahan masalah Komplek

Jenis SPK yang paling sedikit memberikan dukungan adalah Jenis SPK yang paling
jenis SPK yang membiarkan manajer untuk mengambil elemen- sedikit memberikan
elemen informasi sendiri. Manajer dapat menggunakan bahasa dukungan adalah jenis
tertentu untuk melakukan pencarian data/informasi secara ter- SPK yang membiarkan
manajer untuk mengam-
struktur guna mendapatkan laporan khusus dari file persediaan
bil elemen-elemen infor-
yang ada di database. Bahasa tersebut dikenal sebagai Stucture masi sendiri
Query Language (SQL). Contoh lain adalah laporan gaji bulanan
yang terdapat pada file gaji. Dukungan yang lebih baik lagi dapat
diperoleh dari sistem yang dapat menyajikan laporan dari ber-
bagai file. Contoh dari laporan jenis ini adalah laporan perhi-
tungan rugi-laba dan analisis penjualan produk menurut pe-
langgan.
Ketiga jenis SPK tersebut memberikan dukungan dalam ben-
tuk laporan khusus yang diperoleh berdasarkan permintaan ter-
hadap database, tiga jenis SPK terakhir melibatkan penggunaan
model matematika:.

SPK yang memungkinkan para manajer melihat secara


langsung dampak yang muncul dari berbagai keputusan
yang diambil. Mungkin manajer memasukkan suatu harga
tertentu ke dalam komponen harga untuk melihat dampaknya
pada laba bersih. Untuk selanjutnya model tersebut akan
menjawab, misalkan anda memasukan harga Rp. 50.000,
maka laba bersih akan naik sebesar lima juta rupiah. Model
tersebut tidak dapat memberikan penilaian atau pertimbangan
apakah Rp. 50.000 merupakan harga terbaik, SPK hanya
memberikan informasi apa yang mungkin terjadi jika keputu-
san pemberian harga itu dilakukan.
256 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Dukungan yang lebih lengkap lagi disediakan oleh model


yang dapat mengusulkan keputusan. Misalnya, seorang
manajer manufaktur memasukkan data yang menjelaskan
tentang seorang karyawan bernama Agus dan peralatan yang
dibawanya. Dengan menggunakan model progman linier da-
pat ditentukan tata letak yang paling efisien untuk menggam-
barkan karyawan tadi.
Jenis SPK Alter yang dapat memberikan dukungan paling
banyak adalah jenis SPK yang dapat membuat keputusan
bagi para manajer. Alter menggunakan contoh suatu model
komputer yang menentukan barapa premi asuransi. Operator
memasukan data kedalam komputer seperti “pria, dibawah 25
tahun, Ir.H.Juanda 200, Bandung, Rp.100.000, dapat diku-
rangi,” dan seterusnya, maka untuk selanjutnya komputer
akan menghitung preminya. Manajemen Perusahaan asuran-
si sangat yakin pada model tersebut sehingga mereka mem-
biarkannya membuat keputusan-keputusan tertentu.

Pentingnya Penelitian Alter adalah alasan:


Pertama, penelitian itu didukung oleh konsep pengembangan
sistem yang digunakan untuk menangani keputusan-keputu-
san tertentu.
Kedua, Penelitian tersebut menjelaskan bahwa SPK tidak di-
batasi oleh pendekatan kaku yang hanya membatasi permin-
taan informasi dengan menggunakan SQL dan pembuatan
model keputusan, padahal SPK dapat juga mencakup pem-
buatan laporan secara periodik.

Tujuan SPK
Peter G. W, seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama de-
ngan Scott Morton untuk menentukan tiga tujuan yang harus dica-
pai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa SPK harus:
Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat
memecahkan berbagai masalah semiterstruktur.
Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh mana-jer
dan tidak mencoba menggantikannya.
Dapat Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer dan bukan meningkatkan efisiensi-
nya.

Tujuan-tujuan tersebut diatas berhubungan dengan tiga prin-


sip dasar dari konsep SPK yaitu struktur permasalahan, duku-
ngan keputusan, dan efektivitas keputusan.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 257

Struktur Permasalahan
Sulit untuk menentukan apakah suatu masalah sepenuhnya
terstruktur atau tidak terstruktur. Sebagian besar permasalahan
bersifat semiterstruktur. Simon menyatakannya sebagai area ke-
labu. Ini berarti bahwa SPK diarahkan pada area dimana seba-
gian besar permasalahan berada.

Dukungan Terhadap Keputusan


SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Gam- SPK tidak dimaksudkan
bar 12.4 menggambarkan hubungan antara struktur permasala- mengganti manajer
han dengan tingkat dukungan yang dapat disediakan oleh kom-
puter. Komputer dapat diterapkan untuk membantu masalah-ma-
salah yang tersetruktur sedangkan manajer bertanggung jawab
terhadap masalah-masalah yang tidak terstruktur dalam bentuk
memberi pertimbangan, penilaian berdasarkan intuisi serta mela-
kukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sua-
tu tim pemecah masalah untuk memecahkan masalah yang bera-
da di area semiterstruktur yang luas.
Gambar 12.4 SPK terfokus pada permasalahan yang semi
Terstruktur

Komputer & Solusi


Solusi Manajer Manajer
Komputer (Sulusi SPK)

Tertruktur Tingkat struktur Tidak Tertruktur


permasalahan

Efektivitas Keputusan
SPK tidak dimaksudkan untuk mengefisienkan proses pe- SPK tidak dimaksudkan
ngambilan keputusan. Waktu bagi manajer sangat berharga dan mengefisienkan kepu-
tidak boleh terbuang, manfaat utama pengguaan SPK bagi mana- tusan
jer adalah untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Saat mengambil keputusan, manajer berusaha untuk meng-
hasilkan keputusan yang terbaik, dan dengan bantuan sejumlah
model matematika manajer akan membuat keputusan yang lebih
baik dari biasanya walau dalam banyak kasus manajerlah yang
harus memutuskan alternatif keputusan mana yang terbaik.
258 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Mungkin saja manajer banyak menghabiskan waktu ekstra


untuk memperhalus solusi yang akan diambil sehingga untuk
mendapatkan hasil yang optimal, akan tetapi makin meningkat ke-
telitian makin banyak waktu, biaya dan tenaga yang harus dike-
luarkan.
Setelah solusi dipilih, manajer menggunakan berbagai per-
timbangan macam untuk menentukan kapan suatu keputusan
akan memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam memecah-
kan suatu masalah.

12.4 Model Sistem Pendukung Keputusan


Dalam bab-bab terdahulu telah disajikan model SIA dalam
bentuk berbagai sistem pengolahan transaksi dan SIM. Struktur
yang serupa dapat digunakan untuk menyusun model SPK. Se-
perti tampak pada gambar 12.5. Data dan informasi dimasukkan
ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga
berisi data yang dimasukan melalui SIA. Isi database digunakan
oleh tiga subsistem software (perangkat lunak).

Perangkat Lunak Pembuat Laporan - menghasilkan laporan


periodik maupun khusus. Laporan periodik akan dikeluarkan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan biasanya
software ini dibuat melalui pemrograman dengan mengguna-
kan bahasa tertentu seperti C++, Visual Foxpro, Oracle,Visual
Basic. Laporan khusus biasanya di buat sebagai reaksi atas
informasi tertentu yang dihasilkan melalui sistem pencarian
informasi secara terstruktur (SQL) yang dilakukan oleh pema-
kai (manajer). Semua software DBMS saat ini memiliki fasi-
litas untuk SQL

Model matematika - Model ini akan menghasilkan informasi


dalam bentuk simulasi yang melibatkan satu atau lebih aspek
operasi dari subsistem perusahaan. Model matematika dapat
dibuat dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman.
Bahasa-bahasa pemrograman digunakan untuk membuatan
suatu model yang dapat membantu mempermudah tugas ser-
ta mendorong untuk bekerja lebih baik.

Perangkat lunak KSPK - Perangkat lunak ini memungkinkan


beberapa pihak yang terlibat dalam pemecahan masalah un-
tuk bekerja sama sebagai satu kelompok untuk mendapatkan
satu solusi. Dalam situasi tertentu istilah kelompok sistem
pengambil keputusan KSPK atau group decision support
system (GDSS), digunakan. Hal ini dilakukan mungkin karena
pemecahan masalah harus melibatkan suatu komite atau tim
proyek. Dalam situasi seperti ini para anggota kelompok sa-
ling berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui pe-
rangkat lunak KSPK.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 259

Gambar 12.4 Salah satu model SPK

Lingkungan
Pemecah Para anggota
masalah kelompok
perorangan lain

Perangkat Model Pemecah


lunak matematika masalah
penulisan perorangan
laporan

Database

Sistem
Pendukung
keputusan
Lingkungan
Sistem
Data Informasi Komunikasi Pendukung
Keputusan

Pada bagian-bagian selanjutnya, bagian ini akan membahas


komponen perangkat lunak SPK seperti laporan, pembuatan mo-
del dan KSPK. Pada akhir bab ini akan didiskusikan topik-topik
yang sering dikaitkan dengan output SPK, yaitu masalah grafik.

12.5 Laporan Periodik dan Khusus


Seandainya anda membaca suatu laporan yang ada di meja
seorang manajer secara langsung anda akan dapat membeda-
kan mana yang merupakan laporan periodik dan mana yang me-
rupakan laporan khusus. Kedua laporan tersebut akan terlihat se-
perti sama persis. Yang membedakan diantara kedua laporan ter-
sebut adalah masalah disiapkannya
Laporan periodik dipersiapkan sesuai dengan jadwal pada Dua jenis laporan :
saat tertentu. Sebagai contoh adalah laporan analisis penju-
alan bulanan berdasarkan pelanggan. - Laporan periodik la-
poran yang dipersiap
Laporan khusus dipersiapkan tiba-tiba ketika sesuatu yang kan sesuai dengan
tidak diperkirakan sebelumnya terjadi. Sebagai contoh ada- jadwal
lah laporan terjadinya kecelakaan atau laporan lain seperti la- - Laporan khusus la-
poran yang dihasilkan melalui pencarian dengan menggu- poran yang dipersip-
nakan SQL. kan secara tiba-tiba
260 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Memadukan Perbedaan ke Dalam Laporan


Informasi yang terkandung dalam suatu laporan periodik dan
khusus (berbeda dari biasanya) dapat diperbaiki dengan cara me-
ngatur perbadaan tersebut. Melalui konsep ini pengolah informasi
akan membandingkan kinerja yang terjadi dengan standar yang
telah ditentukan dan melaporkannya jika ada perbedaan atau
penyimpangan antara kinerja yang terjadi dengan standar yang
telah ditentukan sebelumnya.
Mengelola perbedaan dapat dilakukan didalam laporan de-
ngan empat cara.
Empat cara mengelola Menyiapkan laporan hanya jika sesuatu yang tidak diha-
perbedaan: rapkan terjadi. Ini merupakan suatu cara yang memadukan
- Menyiapkan laporan model sistem yang biasa dilakukan dengan laporan biaya
hanya jika sesuatu lembur yang bukan merupakan hal biasa seperti dapat dilihat
yang tidak diharap kan pada gambar 12.6. Gambar tersebut menunjukan suatu con-
terjadi toh output yang dihasilkan oleh sistem informasi. Laporan ter-
- Menggunakan urutan sebut dicetak hanya jika pegawai bekerja lembur dan setiap
laporan untuk menyo- data yang dimasukan kedalam laporan itu merupakan perke-
roti perbedaan yang cualian yang berbeda dari biasanya.
muncul
- Mengelompokkan per- Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perbedaan
bedaan bersama- yang muncul. laporan dapat disortir secara berurutan baik
sama itu menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa kri-
teria kunci tertentu, sehingga informasi tertentu karena berbe-
- Menunjukkan varians
dari yang normal da dapat menarik perhatian pemakai, misalnya, laporan cata-
tan penjualan barang dapat disortir menjadi urutan menurun
berdasarkan jumlah penjualan bulan ini. Urutan ini bisa me-
ngurut barang dengan jumlah penjualan tertinggi terdaftar pa-
ling atas berbeda dengan yang lainnnya, sehingga hal mena-
rik

Gambar 12.6 Laporan biaya lembur

LAPORAN BIAYA LEMBUR

UNTUK SATU MINGGU YANG BERAKHIR TAGL 19 AGUSTUS

BIAYA LEMBUR
NO. DEPARTEMEN. NAMA DEPARTEMEN BULAN SEKARANG SAMPAI HARI INI
16-10 RECEIVING Rp 2,305.00 Rp 5,319.20
16-11 INSPECTION Rp 1,025.60 Rp 4,386.12
16-12 MATERIALS HANDLING Rp 3,392.50 Rp12,629.00
16-13 TOOLING Rp 78.00 Rp 1,049.00
16-14 ASSEMBLY Rp 0,00 Rp 792,80
16-15 PLATING Rp 3,504.90 Rp12,635.20
16-16 SHIPPING Rp 5,219.16 Rp18,294.16

TOTAL Rp15,525.16 Rp 5,105.48


BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 261

Mengelompokkan perbedaan bersama-sama Laporan da-


pat dirancang sedemikian rupa sehingga manajer dapat men-
cari perbedaan-perbedaan yang muncul pada area-area ter-
tentu. Laporan umur piutang yang dapat dilihat pada gambar
12.7 Mengelompokkan piutang dalam beberapa kolom. Jika
manajer tertarik pada piutang berumur lebih dari 90 hari, ko-
lom ini ditelusuri untuk memilih piutang tersebut.

Gambar 12.7 Laporan umur piutang

LAPORAN UMUR PIUTANG


PER 31 MEI

PELANGGAN JUMLAH 30-60 60-90 LEBIH 90 JUMLAH


NO . NAMA SEKARANG HARI HARI HARI TOTAL
51212 KELLY & MARLEY INC 1,003.10 20.26 1,023.36
51221 KENNEDY ELECTRIC 181.34 181.34
52472 KENYON MACHINERY 443.10 443.10
53204 KEPNER DANA CO 153.24 114.14 11.12 278.52
54233 KERITE CO 367.94 101.74 669.68
54574 KEYMAN ASSOCIATES 432,71 432.71
55081 KIMBULIANS 24.12 122.81 146.93
55430 KIRSCH CO 26.30 26.30
55943 KOEBEL & CO 49.42 49.42
56247 KOPECKY & CO 31.29 192,52 223.81
57163 KUNKLE INC 217.82 217.82
58296 LANDE MFG CO 106.95 106.95
58342 LANGE CO 869.40 869.40
58654 LARRABEE INC 1,196.35 1,196.35
59355 LAURIENTI MFG CO 21.93 1.94 23.87
60245 LEBEN DRILLING INC 1.10 476.93 174.96 652.39
60772 LEEMONT INC 35.87 35.95 71.82

Gambar 12.8 Laporan umur piutang dengan varians

LAPORAN UMUR PIUTANG


PER 31 MEI

CUSTOMER CURRENT-MONTH YEAR-TO-DATE


NO. NAME QUOTA ACTUAL VARIANCE QUOTA ACTUAL VARIANCE

0120 JOHN KELSON 1200 1083 -117 3600 3505 -95


10469 LINNSHERRY 1000 1162 +162 3000 3320 +320
19261 DARVIN UPHSAN 800 1090 +290 2400 2510 +110
20234 JANIR EVANS 1500 1305 -195 4500 4110 -390
61604 TRAVIS BURKE 2000 2333 +333 6000 6712 +712
62083 CATHY HAGER 1000 990 -10 3000 2319 -681
63049 STEVE JENNER 1100 1250 +150 3300 2416 -884
64040 SAM MOSELEY 1050 985 -65 3150 3020 -130

TOTAL 9650 10198 +548 28950 27912 -1038


262 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Menunjukkan varians dari yang normal. Kegiatan aktual di-


bandingkan dengan rencana kegiatan dan perbedaan yang
muncul dapat dilihat pada gambar 12.8. Pada gambar terse-
but ditambahkan suatu varians/selisih, manajer akan menelu-
suri dua kolom varians untuk memilih nilai varian yang terbe-
sar dan terkecil sebagai perbedaan yang penting

Satu hal yang perlu diingat adalah saran-saran dalam laporan


ini harus dipertimbangkan tidak hanya oleh spesialis informasi te-
tapi juga oleh manajer. Manajer dapat memadukan perbedaan
yang muncul ke dalam laporan yang digunakan oleh para manajer
lain.

12.6 Pembuatan Model Matematika


Seperti telah dijelaskan pada bab 1 bahwa model merupakan
penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena
dunia nyata baik itu objek atau kegiatan.
Fenomena disini disebut entitas (sesuai dengan konsep enti-
tas dalam data modeling). Jika model menggambarkan suatu pe-
rusahaan, perusahaan itu adalah entitasnya. Model juga dapat
menggambarkan fluktuasi volume penjualan perusahaan, disini
volume penjualan perusahaan yang menjadi entitasnya.
Pada bab 1 kita juga telah mengidentifikasi beberapa jenis
model seperti model narasi, grafik dan matematik. Disini kita akan
membahasnya lebih jauh dalam kontek SPK. Model matematik
merupakan jenis informasi yang berperan sangat penting dalam
SPK.
Model matematik dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi
seperti dimensi waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan men-
capai optimisasi.

Model Statis atau Dinamis


Model statis tidak me- Model statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Mo-
nyertakan waktu sebagai del ini berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu
variabel tertentu, seperti suatu foto.

Model dinamis meru- Model dinamis merupakan model yang menyertakan waktu
pakan model yang me- sebagai variabel. Model ini manggambarkan perilaku entitas
nyertakan waktu sebagai dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
variabel
Model Probabilistik atau Deterministik
Cara lain mengelompokkan model adalah berdasarkan apakah
formulanya mengenai probabilitas.
Probabilistik adalah peluang terjadinya sesuatu hal. Pro-
bablitas berkisar dari 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 263

mungkin terjadi) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti terjadi). Mo- Model probabilistik
del yang menggambarkan probabilitas disebut model proba- adalah model yang
bilistik menggambarkan proba-
bilitas
Deterministik menunjukan sesuatu yang sudah pasti (ke-
balikan dari porbabilitas). Model yang menggambarkan se- Model deterministik
suatu yang sudah pasti disebut sebagai model deterministik. adalah model yang
menggambarkan sesua-
Model Optimisasi atau Suboptimisasi tu yang sudah pasti

Model optimisasi adalah model yang menunjukan solusi ter- Model optimisasi ada-
baik dari berbagai alternatif solusi yang tersedia. Agar suatu lah model yang menun-
jukan solusi terbaik dari
model dapat mencapai optimisasi masalahnya yang diekspre- berbagai alternatif solusi
sikan oleh model harus terstruktur dengan baik. yang tersedia
Model suboptimisasi, model ini sering juga disebut sebagai
model kepuasan atau satisfaction model. Dengan model ini Model suboptimisasi
adalah model yang
dimungkinkan seorang manajer untuk memasukkan serang- mungkinkan seorang
kaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya. manajer untuk mema-
Model yang dihasilkan tidak menunjukan keputusan yang sukkan serangkaian ke-
akan menghasilkan hasil terbaik tetapi menyerahkan tugas putusan dan model akan
pengambilan keputusan kepada manajer. memproyeksikan hasil-
nya.
Model apapun dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi ter-
sebut diatas. Misalnya, model EOQ merupakan gabungan dari
model statis, deterministik dan optimisasi.

12.7 Model Simulasi


Simulasi merupakan model yang bergerak. Simulasi bekerja
berdasarkan aturan tertentu, dimana aturan-aturan tersebut di-
jelaskan dalam bentuk data skenario yang tersimpan dalam field-
field (elemen-elemen data) skenario. Simulasi memperkirakan
dampak dari keputusan yang diambil oleh pengambil keputusan.

Membuat Model Untuk Skenario


Istilah skenario digunakan untuk menjelaskan suatu kondisi
yang menentukan bagaimana simulasi harus bekerja. Misalnya, ji-
ka anda sedang mensimulasikan suatu sistem persediaan seperti
tampak pada gambar 12.9, skenario menentukan saldo awal dan
unit penjualan harian. Elemen-elemen data yang menetapkan
skenario disebut elemen-elemen data skenario. Elemen-elemen
data skenario merupakan variabel sehingga memungkinkan dite-
tapkan nilai atau parameter tertentu untuk disimulasikan .

Varibel Keputusan
Nilai-nilai atau parameter input yang dimasukan oleh seorang
manajer untuk mengukur dampaknya terhadap suatu entitas dise-
but sebagai variabel keputusan. Pada Gambar 12.10 ditunjukan
contoh dari variabel keputusan yang mencakup jumlah pesanan,
264 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

titik pemesanan kembali, dan waktu yang diperlukan oleh pemas-


ok untuk memenuhi pesanan tersebut.

Teknik simulasi
Manajer biasanya melaksanakan model optimisasi hanya sa-
tu kali; hasilnya adalah solusi terbaik dengan skenario dan varia-
bel keputusan tertentu. Namun, model sub optimisasi perlu dilak-
sanakan berulang-ulang, mencari kombinasi variabel keputusan
yang menciptakan hasil yang memuaskan. Proses pengulangan
mencoba berbagai alternatif keputusan dikenal sebagai memain-
kan „What-if game.‟
Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan
yang perlu diubah, sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan
cara ini, pemecah masalah secara bertahap dan metodis mene-
mukan kombinasi keputusan yang akan mengarah kepemecahan
masalah.

Format Output Simulasi


Merupakan suatu praktek yang baik untuk menyertakan ele-men-
elemen skenario dan variabel-variabel keputusan pada layar atau
halaman yang sama dengan output, seperti tampak pada gambar
12.10. Tata letak seperti itu, terlihat jelas input apa yang meng-
hasilkan output tersebut.

Contoh Pembuatan Model


Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model mate-
matika untuk membuat beberapa keputusan penting. Mungkin
eksekutif itu ingin mensimulasikan dampak dari: (1) harga produk,
(2) jumlah investasi pabrik yang diperlukan untuk menyediakan
kapsistas untuk memproduksi produk tersebut, (3) jumlah yang
perlu diinvestasikan dalam kegiatan pemasaran seperti periklanan
dan penjualan langsung, serta (4) jumlah yang perlu diinvestasi-
kan dalam penelitian dan pengembangan.

Teknik Simulasi
Eksekutif biasanya tidak terlalu sering menjalankan sebuah
model optimisasi, mungkin hanya sekali untuk periode waktu ter-
tentu. Model ini diharapkan memberikan berbagai alternatif solusi
terbaik. Alternatif solusi terbaik bisa didapatkan melalui model ini
karena model ini menggunakan skenario dan variabel keputusan
dalam modelnya. Hal yang penting untuk dipahami disini adalah
penggunaan model suboptimisasi dilakukan secara berulang-
ulang untuk mendapatkan berbagai kombinasi variabel keputusan
yang menghasilkan output yang sesuai. Proses berulang-ulang
yang dialkukan dengan cara mencoba-coba berbagai alternatif
keputusan ini disebut sebagai „what if game‟. „What if game‟ ini
merupakan salah satu ciri dari SPK.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 265

Setiap kali model dijalankan, hanya satu variabel yang diru-


bah sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini pe-
ngambil keputusan sedikit demi sedikit (dengan menggunakan
metode diatas) menemukan kombinasi keputusan terbaik yang di-
anggap dapat memecahkan masalah.
Selanjutnya, bagi eksekutif yang ingin mensimulasikan kegia-
tan selama empat kuartal dan membuat dua laporan seperti lapo-
ran yang menggambarkan kondisi perusahaan non keuangan
yang penting seperti potensi pasar (permintaan) dan kapasitas
pabrik serta suatu laporan keuangan yang menggambarkan laba-
rugi perusahaan sebagai hasil operasinya.
Gambar 12.9 Model persediaan (Inventory)

INVENTORY PLANNING MODEL


OCTOBER 11
SCENARIO
BEGINNING BALANCE: 200
DAILY SALES UNITS: 20
DECISIONS
ORDER QUANTITY: 100
REORDER POINT: 175
LEAD TIME: 3
RESULTS

BEGINNING ENDING ORDER RECEIPT


DAY BALANCE RECEIPTS SALES BALANCE QUANTITY DUE DAY

1 200 20 180
2 180 20 160 100 5
3 160 20 140
4 140 20 120
5 120 100 20 200
6 200 20 180
7 180 20 160 100 10
8 160 20 140
9 140 20 120
10 120 100 20 200
11 200 20 180
12 180 20 160 100 15
13 160 20 140

224 120 100 20 200


225 200 20 180

Format Output Simulasi


Ini merupakan praktek yang baik untuk memasukan kompo-
nen skenario dan variabel keputusan pada layar yang sama.
Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 12.9. Dengan tampi-
lan seperti itu akan terlihat jelas mana input yang menghasilkan
output dan mana outputnya.

Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model mate-
matik untuk membuat berbagai keputusan kunci. Eksekutif dapat
memasukan data sebagai berikut :
266 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Harga produk yang akan dijual


Jumlah investasi yang diperlukan untuk memberikan kappa-
sitas yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk
Jumlah yang harus dibayarkan untuk iklan dan tenaga sa-
lesman
Jumlah yang diperlukan untuk Penelitian dan Pengembangan

Input Model
Gambar 12.10 menunjukkan layar input yang diginakan untuk me-
masukkan elemen-elemen skenario untuk kwartal terakhir atau
yang lalu. Sebagian dari elemen-elemen itu berhubungan dengan
perusahaan kapasitas pabrik: jumlah unit yang dihasilkan, nilai
mata uang dari bahan baku, dan seterusnya. Elemen-elemen
yang berhubungan dengan pengaruh lingkungan perusahaan in-
deks ekonomi, indeks musiman, harga pesaing, dan pemasaran
pesaing.
Gambar 12.10 Suatu Layar Input model untuk memasukkan Data
Skenario untuk kuartal yang lalu (kiri) dan kuartal
berikutnya (kanan)

Layar ini merupkan suatu contoh dari graphical user interface,


dan kotak-kotaknya berisi nilai-nilai awal (default), yang diubah
dengan mentik pada elemen data yang diinginkan. Gambar 12.11
menunjukkan elemen-elemen skenario untuk kuartal berikutnya.
Eksekutif menyatakan berapa banyak kuartal yang ingin disimula-
sikan. Kemudian mereka memasukan perkiraan untuk indeks eko-
nomi dan musiman, serta perkiraan harga dan pemasaran pe-
saing. Dibagian bawah dari layar, eksekutif memasukkan empat
keputusan, dengan kotak disebelah kanan tempat menampilkan
laba stelah pajak yang dihasilkan. Layar itu dapat mengakmodasi
keputusan-keputusan untuk empat kuartal. Layar tersebut juga
menampilkan nilai-nilai awal (default).
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 267

Gambar 12.11 Output ringkas suatu model (kiri) dan Laporan


hasil operasi (kanan)

Output Model
Kegiatan kuartal selanjutnya (kuartal 1) disimulasikan, dan la-
ba setelah pajak ditampilkan di layar. Eksekutif mempelajari ang-
ka itu dan memutuskan set keputusan yang akan digunakan pada
kuartal 2. Keputusan-keputusan ini dimasukan dan disimulasikan
ulang berulang-ulang. Simulasi ini dilakukan secara terus mene-
rus sampai dengan kuartal ke 4 selesai disimulasikan. Pada titik
ini layar monitor menunjukan gambar seperti pada gambar 12.12.

Gambar 12.13 Laporan rugi-laba memperlihatkan hasil simulasi


dalam bentuk mata uang
268 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Hal-hal Yang Menguntungkan dan Tidak Mengun-


tungkan dari Pembuatan Model
Manfaat yang diharapkan dari model matematik adalah :
Pembuatan model memberikan pengalaman belajar. Ham-
pir pasti pada setiap proyek pembuatan model akan dipelajari
sesuatu yang baru mengenai sistem yang sedang berjalan
Kecepatan proses simulasi memberikan kemampuan untuk
mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu sing-
kat. Dalam hitungan menit, anda dapat membuat simulasi op-
erasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
Model menyediakan daya prediksi. Suatu pandangan ke
masa depan yang tidak dapat disediakan oleh sistem informa-
si lain
Model lebih murah daripada coba-coba. Proses pembu-
atan model memang mahal dalam hal waktu yang digunakan
serta perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan
untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang
disebabkan keputusan yang buruk.
Keuntungan pembutan model ini diimbangi oleh dua hal yang
tidak menguntungkan.
Sulitnya pembuatan model sistem bisnis akan menghasil-
kan suatu model yang tidak mengakomodir semua permasa-
lahan pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelas-
kan, seseorang manajer perusahaan harus mampu memper-
kirakan nilai-nilai atau parameter untuk dimasukan sebagai
elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbang-
an yang menyeluruh sangat diperlukan untuk menerapkan
keputusan yang didasarkan pada hasil simulasi.
Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk me-
ngembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks. Ke-
ahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara
tepat
Banyak para peneliti SPK menganggap hal yang tidak me-
nguntungkan dalam pembuatan model melebihi keuntungannya.
Situasi ini saat ini sedang berubah, berkat kombinasi peralatan
pembuatan model yang lebih memberikan kemudahan bagi pe-
makai dan manajer mengerti informasi dan komputer.

Komputer Grafis
Hingga awal 1980-an penggunaan komputer grafis tidak di-
anggap serius sebagai suatu pilihan untuk menyajikan informasi
dalam SIM dan SPK. Setelah datangnya personal komputer dan
Lotus 123. Sistem Lotus 123 memungkinkan pemakai secara mu-
dah menampilkan dan mencetak informasi dalam bentuk grafis.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 269

Keberhasilan Lotus 123 juga mendorong pembuat software


lain untuk mengembangkan perangkat lunak (software) dan pe-
rangkat keras yang menunjang grafis. Produk-produk ini telah
dipromosikan sangat berperan dalam pengambilan keputusan
yang lebih baik. Dalam banyak kasus memang demikian, tetapi
keberhasilan tidak selalu dapat dipastikan. Komputer grafis be-
kerja sangat baik pada situasi tertentu, dan format tabel bekerja
sangat baik pada situasi lain.

Kapan Menggunakan Grafis


Sirkka L. Jarvenpaa, seorang profesor SIM di University of
Texas di Austin, dan Gary W. Dickinson, seorang profesor SIM di
University of Minnesota, mempelajari hal hal yang secara relatif
menguntungkan dan tidak menguntungkan dari output berupa ta-
bel dan grafis. Berdasarkan penemuan mereka, mereka menya-
rankan penggunaan grafis jika:

Mencari ikhtisar data secara cepat


Mendeteksi trend dari waktu ke waktu
Membandingkan titik-tititk dari berbagai variabel
Meramal (forecasting) kegiatan
Mencari gambaran yang relatif sederhana dari sejumlah be-
sar informasi
Para peneliti tersebut menyarankan bahwa penyajian tabel
digunakan jika setiap nilai data perlu dibaca.

Grafis Apa yang Digunakan


Jarvenpa dan Dickson juga menawarkan kiat-kiat berikut
yang dapat digunakan saat memilih berbagai jenis grafis:
Diagram/bagan garis atau batang (line or bar charts) sangat
baik untuk mengikhtisarkan data.
Diagram/bagan garis atau batang berkelompok (grouped line
or bar chart). Baik untuk memperlihatkan trend dari waktu ke
waktu. Contoh grafik jenis ini tampak pada Gambar 12.14.
Diagram/bagan batang berkelompok lebih baik dari bagan
lingkaran (pie chart) untuk menyajikan bagian-bagian dari
suatu keseluruhan.
Diagram/bagan garis atau batang berkelompok baik untuk
membandingkan berbagai macam variabel. Bagan ini lebih
baik dari bagan garis atau batang bertumpuk (staced line or
bar charts). Bagan bertumpuk dapat dilihat pada gambar
12.15.
270 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Gambar 12.14 Bagan Garis dan Batang Berkelompok

Group/m ultiple line chart Group bar chart

100 100
Sales revenue
Sales revenue
80 80

Dollars in millions
Dollars in millions
60 60

40 40

20 20

0 0
1980 1981 1982 1983 1984 1980 1981 1982 1983 1984
Years
Years
©
©
Apples Apples
Oranges
Oranges
Peanut
Peanut

Diagram/ bagan horisontal digunakan untuk membandingkan


berbagai variabel.
Diagram/bagan baris tunggal atau bagan garis batang digu-
nakan untuk membandingkan titik-titik data individual antar
variabel.
Tempatkan nilai data di atas puncak batang untuk memudah-
kan pembacaan.
Manajer informasi perlu mempelajari tugas yang harus dilak-
sanakan dan menyesuaikan output dengan tugas tersebut. Keber-
hasilan terbaik akan tercapai dengan merancang output grafik
yang digunakan untuk memecahkan jenis-jenis masalah yang
khusus.
Gambar 12.15 Bagan Garis dan Batang Bertumpuk
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 271

12.8 Sistem Pendukung Keputusan


Kelompok
Sudah merupakan suatu kenyataan bahwa manajer jarang
memecahkan masalah sendirian. Komite, tim proyek, dan gugus
tugas yang ada dalam banyak perusahaan merupakan contoh
pendekatan kelompok untuk memecahkan masalah.

Konsep SPKK
Sistem pendukung keputusan kelompok (SPKK) atau Group
decision support system (GDSS), merupakan “suatu sistem ber-
basis komputer yang mendukung tugas yang dilakukan bersama
oleh sekelompok orang dengan menyediakan beberapa terminal
yang digunakan bersama.” Istilah lain untuk aplikasi teknologi in-
formasi ini adalah sistem pendukung kelompok (SPK) atau group
support system (GSS), Kerja sama dibantu komputer (KSDK)
computer supported cooperative work (CSCW), Dukungan ker-
jasama yang dibantu komputer atau computerized collaborative
work support, dan sistem pertemuan secara eletrik atau electric
meeting system (EMS).” Perangkat lunak yang digunakan dalam
lingkungan ini disebut groupware atau workgroup .

Gambar 12.16 Ukuran kelompok dan lokasi untuk menentukan


pengaturan lingkungan SPKK

Ukuran
kelompok

Kecil Besar

Tatap muka Ruang Pertemuan


keputusan legislatif
Jarak
peserta

Tersebar Jaringan Konferensi


keputusan bermedia
setempat komputer
272 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Bagaimana SPKK Memberikan Kontribusi Dalam


Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari terealisasinya SPKK adalah adanya
komunikasi yang baik sehingga memungkinkan terjadinya keputu-
san yang baik. Komunikasi yang baik dicapai dengan cara men-
jaga diskusi agar tetap terfokus kepada inti permasalahan sehing-
ga mengurangi waktu yang terbuang. Penghematan Waktu dapat
digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang lebih menyeluruh
mengenai masalah tersebut, sehingga pemahaman terhadap ma-
salah menjadi yang lebih baik. Dapat juga sisa waktu digunakan
untuk mendapatkan lebih banyak alternatif agar pemecahan ma-
salah bisa dilakukan lebih baik.

Mengatur Lingkungan SPKK


SPKK terfokus kepada pemecahan masalah dengan membe-
rikan aturan-aturan yang mendukung terselenggaranya komunika-
si yang lebih baik. Gambar 12.16 menunjukkan empat kemung-
kinan cara mengatur SPKK yang didasarkan kepada besarnya ke-
lompok dan lokasi para anggotanya.
Kapan saja setiap anggota kelompok dapat bertemu satu sa-
ma lain baik pada waktu yang sama atau pada waktu yang ber-
lainan. Jika para anggota bertemu pada waktu yang sama hal ini
disebut sebagai synchronous exchange. Contohnya adalah rapat
komite. Sedangkan jika para anggota bertemu pada waktu yang
berlainan hal ini disebut sebagai asynchronous exchange. Con-
tohnya adalah komunikasi melalui surat elektronik atau e-mail.
Ruang pengambilan keputusan merupakan ruangan yang di-
atur sedemikian rupa sehingga cocok untuk rapat kelompok
kecil dalam bentuk tatap muka. Ruangan tersebut memiliki fa-
silitas komunikasi yang terpadu antara alat, perabot dan tata
letak didalam ruangan.
Gambar 12.17 menunjukkan salah satu contoh tata letak
dalam ruang pengambilan keputusan di „Center for the Mana-
gement of Information„ pada University of Arizona. Ruangan
ini memadukan komputer, mikrophon, kamera video, dan la-
yar tampilan besar sehingga menyatu. Di tengah ruangan ter-
dapat meja fasilisator. Fasilisator adalah orang yang memiliki
tugas agar diskusi tetap pada jalurnya.
Berdasarkan aturan yang ditetapkan, pada setiap pertemuan
pesan satu anggota kelompok untuk anggota lain dapat ditampil-
kan pada layar besar agar dapat dilihat seluruh kelompok. Bahan
lain yang perlu didiskusikan juga dapat ditampilkan melalui media
lain seperti video, slide projector, dan trasparansi.
Peralatan dalam ruang pengendalian melaksanakan berbagai
macam tugas seperti menyimpan data komputer untuk semua
anggota maupun data rekaman audio dan video saat terjadinya
diskusi.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 273

Gambar 12.19 Tata letak ruang pengambilan keputusan


kelompok

Jaringan lokal untuk pengambilan keputusan, jika sekelompok


kecil anggota tidak dapat bertemu langsung, para anggota
dapat melakukan pertemuan melalui jaringan komputer lokal
(local area network), atau LAN. Seorang anggota memasuk-
kan pendapat kedalam terminal dan melihat pendapat anggo-
ta-anggota lain melalui layar monitor.
Pertemuan Legislatif Jika kelompok yang terlibat terlalu besar
sehingga tidak termuat oleh ruang pengambilan keputusan
maka diperlukan adanya pertemuan legislatif (legislative
session). Ukuran perserta yang besar menimbulkan beberapa
kendala dalam masalah komunikasi misalnya hilangnya ke-
sempatan beberapa anggota untuk berpartisipasi atau ku-
rangnya waktu yang tersedia. Cara lain adalah dengan meng-
gunakan fasilitator yang menentukan topik apa yang layak
ditampilkan pada layar untuk dilihat oleh semua kelompok.
Konferensi berbasis komputer Beberapa aplikasi otomatisasi
perkantoran kantor (OA) memungkinkan dilakukannya komu-
nikasi antara kelompok dalam jumlah besar besar dengan
anggota yang tersebar scara geografis. aplikasi ini dikenal de-
ngan nama konferensi jarak jauh (teleconferencing) dalam
bentuk multi media

Peran SPK dalam pecahan masalah


Kita telah melihat pada bab-bab sebelumnya bahwa sistem
Informasi manajemen sangat cocok untuk mengidentifikasi ma-
salah dan membantu manajer memahaminya. SPK dapat mem-
perluas dukungan ini melalui langkah-langkah selanjutnya dalam
proses pemecahan masalah. Kemampuan tambahan ini bukan
karena peralatan yang digunakan, karena SIM dan SPK kedua-
nya mempunyai peralatan-peralatan yang sama.
274 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen

Rangkuman
Herbert Simon memberikan dua sumbangan penting untuk
konsep SPK yaitu membedakan antara keputusan yang dapat di
program (terstruktur) dan tidak dapat diprogram (Tidak terstruk-
tur) serta empat tahap pemecahan masalah. Gorry dan Scott Mor-
ton menggunakan struktur pengambilan keputusan Simon seba-
gai dasar untuk salah satu dimensi matriksnya. Dimensi yang lain
berasal dari Robert Anthony dalam bentuk tingkatan manajemen.
Taksonomi SPK dari Alter dianggap penting karena takso-
nomi tersebut memperkenalkan adanya variasi dalam dukungan
yang diberikan oleh SPK. Dukungan tersebut bervariasi dari satu
elemen informasi tunggal hingga keputusan-keputusan yang dibu-
at oleh manajer dengan menggunakan model matematika.
SPK mendukung manajer saat mereka memecahkan masa-
lah yang semi terstruktur. SPK lebih menekankan pada efektifitas
keputusan daripada efisiensi proses pengambilan keputusan itu
sendiri.
SPK memiliki tiga jenis subsistem penghasil informasi, yang
terdiri dari perangkat lunak pembuat laporan yang menyediakan
informasi dalam bentuk laporan periodik dan laporan khusus, mo-
del matematik yang memberikan informasi dalam bentuk hasil si-
mulasi. Perangkat lunak SPKK menyediakan fasilitas komunikasi
diantara para anggota kelompok.

Soal
1. Sebutkan jenis-jenis keputusan menurut Simon ?
2. Sebutkan tiga jenis struktur permasalahan menurut Simon?
3. Sebutkan tujuan dari SPK ?
4. Jelaskan bahwa SPK tidak bermaksud bermaksud mengefi-
sienkan proses pengambilan keputusan?
5. Sebutkan komponen SPK menurut Turban?

Tugas
1. Jelaskan ciri-ciri kempampuan SPK
2. Gambarkan dan jelaskan salah satu model sistem pendukung
keputusan?
3. Jelaskan beberapa model yang biasa digunakan dalam SPK?
4. Ada beberapa pendapat pakar menganai hubungan antara
SPK dengan SIM. Beberapa pakar menyebutkan bawah SPK
muncul untuk menggantikan SIM, ada yang menyatakn SPK
sebagai bagian dari SIM dan ada juga yang menyatakan SPK
sama saja dengan SIM.Bagaimana menurut pendapat anda?
5. Jelaskan kelemahan dan keunggulan pengembangan
software SPK apabila menggunakan spreadsheet atau
DBMS
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 275

Pokok Bahasan:
Definisi kecerdasan buatan
Sistem pakar
Database pengetahuan (Knowledge base)
Penalar (Inference engine)
Bahasa pemrograman sistem pakar (Development engine)

Pendahuluan
Bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang paling banyak menarik perhatian
para ilmuwan komputer adalah sistem pakar (expert system) yang juga merupakan ba-
gian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau Al. Tidak seperti halnya SPK, sis-
tem pakar memiliki potensi untuk memperluas kemampuan manajer dalam memecahkan
masalah manajer melebihi kemampuan normalnya.
Sistem pakar terdiri dari empat bagian utama yaitu: bagian penghubung sistem de-
ngan pemakai (interface), database pengetahuan (knowledge base), bagian penyimpul
(inference engine), dan bahasa pemrograman untuk membangun sistem pakar (develop-
ment engine). Knowledge base dengan menggunakan aturan-aturan yang telah ditentu-
kan mengekpresikan logika permasalahan dengan bantuan sistem pakar .
Inference engine dengan menggunakan penalaran, yang serupa dengan penalaran
manusia mengolah isi dari data pengetahuan atau knowledge base yang ada dalam sis-
tem pakar. Development engine merupakan bahasa pemrograman atau (prewritten infe-
rence engine) yang juga disebut shell sistem pakar (expert system shell). Metode Proto-
typing merupakan metode yang paling cocok diterapkan untuk pengembangan sistem
pakar. Bagian paling penting dalam sistem pakar, seperti halnya untuk semua subsistem
CBIS, adalah bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai yang disebut se-
bagai interface.
276 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

13.1 Definisi Kecerdasan Buatan


AI adalah aktifitas pe- Selama lima belas tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan
nyediaan mesin seperti minat para pakar teknologi informasi untuk menggunakan kompu-
komputer yang memiliki ter dalam aplikasi kecerdasan buatan. Aktifitas didalam bidang
kemampuan menampil- kecerdasan buatan (artifical intelligence) atau AI, adalah aktifitas
kan perilaku yang di-
penyediaan mesin seperti komputer yang memiliki kemampuan
anggap cerdas seperti
yang terjadi pada ma- menampilkan perilaku yang dianggap cerdas seperti yang terjadi
nusia pada manusia. AI menunjukan aplikasi komputer tercanggih saat
ini yang mencoba agar komputer memiliki penalaran menyerupai
beberapa jenis penalaran manusia.

Sejarah Kecerdasan Buatan (AI)


AI bukan merupakan terobosan baru dalam teknologi komputer.
Cikal bakal AI mulai ada dua tahun setelah General Electric me-
masang komputer pertama aplikasi bisnis pada tahun 1956. Isti-
lah kecerdasan buatan pertama kali dikemukakan oleh John Mc
Carthy sebagai tema dalam suatu konferensi yang diadakan di
Dartmouth College. Pada tahun yang sama program komputer AI
pertama, yang disebut Logic Theorist, diumumkan dan ini telah
mendorong para peneliti untuk menggembangkan program lain
yang disebut General Problem Solver (GPS) dengan maksud un-
tuk memecahkan segala jenis masalah umum akan tetapi menga-
lami kesulitan.
Penelitian AI berlanjut, tapi tertinggal dari aplikasi komputer
yang kurang ambisius seperti MIS dan SPK. Namun, dengan ber-
lalunya waktu, penelitian yang tekun terus memperluas batas-ba-
tas penggunaan komputer untuk tugas-tugas yang biasanya me-
merlukan kecerdasan manusia.

Bidang-bidang Kecerdasan Buatan (AI)


Penerapan AI dalam Penerapan AI dalam bidang bisnis dikenal sebagai sistem pakar
bidang bisnis dikenal (expert system). Sistem pakar adalah program komputer yang
sebagai sistem pakar beroperasi menyerupai pengetahuan seorang pakar dalam bentuk
(expert system) heuristic. Berbagai aturan yang ada didalam sistem pakar me-
mungkinkan sistem ini untuk berfungsi secara konsisten seperti
seorang manusia pakar (ahli). Sistem pakar dapat memberi nase-
hat kepada pemakai cara memecahkan masalah. Sistem pakar
dapat berfungsi sebagai konsultan, karena itu kegiatan menggu-
nakannya disebut konsultasi pemakai berkonsultasi dengan sis-
tem pakar untuk mendapatkan nasehat.
Selain sistem pakar, bidang yang mencakup kecerdasan bu-
atan meliputi:
Jaringan syaraf (neural network) adalah model sistem sya-
raf manusia yang disederhanakan tapi masih tetap menun-
jukkan kemampuan seperti belajar, generalisasi dan abstrak-
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 277

si. Dengan kemampuan ini dimungkinkan model jaringan sya-


raf untuk mempelajari perilaku manusia.
Sistem persepsi (perceptive systems) adalah sistem yang
menggunakan citra visual (penglihatan) dan sinyal suara un-
tuk mengintruksikan komputer atau alat lain, seperti robot.
Belajar (learning) adalah semua kegiatan yang memungkin-
kan komputer dan alat lainnya untuk memperoleh pengeta-
huan tambahan dari apa yang selama ini telah dimasukkan
kedalam memori oleh pabrik komputer atau programer.
Robotik (robotics) merupakan sistem komputer yang me-
ngendalikan alat-alat sehingga alat-alat tersebut dapat meniru
aktivitas manusia.
Perangkat keras kecerdasan buatan (AI hardware) meru-
pakan peralatan fisik yang dapat membantu aplikasi AI. Se-
perti perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan sis-
tem database pengetahuan (knowledge based system), sis-
tem jaringan syaraf (neural network) dan digunakan juga un-
tuk membantu mempercepat perhitungan, sebagai retina dan
telinga elektronik.
Pengolah bahasa alamiah yang memungkinkan para pema-
kai dengan bantuan komputer dapat berbicara, menulis atau
menterjemahkan dalam salah satu bahasa seperti, Jerman,
Spanyol, Cina, Inggris, Indonesia, Perancis dan lain-lain.
Bidang-bidang kecerdasan buatan ini dapat dilihat pada gambar
13.1. Perhatikan bahwa terdapat beberapa area yang tumpang
tindih. Tumpang tindih menunjukan bahwa suatu bidang dapat
memanfaatkan bidang yang lain. Tiap area ini memiliki potensi
untuk digunakan dalam masalah bisnis, tapi sejauh ini yang paling
diterima adalah bentuk sistem pakar.

Gambar 13.1 Bidang-bidang kecerdasan buatan

Sistem
Perangkat
Pakar
Keras AI

Bahasa Robot
Alamiah Kecerdasan
Sistem Buatan
Persepsi
Belajar Jaringan (Pendengaran
Syaraf dan
Penglihatan)
278 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Daya Tarik Sistem Pakar


Beberapa tugas tertentu membutuhkan pengetahuan khusus se-
hingga diperlukan para pakar. Sayangnya, tidak setiap manajer
mampu membayar staf spesialis atau memanggil konsultan tiap
kali timbul suatu masalah. Konsep sistem pakar didasarkan pada
asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat diambil atau disimpan
dalam komputer dan kemudian digunakan oleh orang lain saat di-
butuhkan.

Perbedaan Sistem Pakar dengan SPK


Sistem pakar sangat serupa dengan SPK dalam hal keduanya
memberikan dukungan sangat tinggi terhadap pemecahan masa-
lah pemakainya. Namun, kedua sistem CBIS itu berbeda dalam
dua hal.
Perbedaan Pertama - SPK menunjukan kebiasaan, gaya ke-
mampuan, atau rutinitas manajer dalam menghadapi setiap
permasalahan yang harus dipecahkan. Sistem pakar dipihak
lain memberikan kesempatan untuk membuat keputusan
yang melebihi kemampuan manajer. Contoh keputusan untuk
melakukan investasi baru dapat dilakukan dengan bantuan
sistem pakar.
Perbedaan kedua - Antara sistem pakar dan SPK adalah ke-
mampuan sistem pakar untuk menjelaskan alur penalarannya
sampai timbul pemecahan tertentu. Sering kali penjelasan
mengenai cara pemecahan masalah lebih berharga dari pe-
mecahan masalah itu sendiri.

13.2 Sistem Pakar


Model sistem pakar pada Gambar 13.2 terdiri dari empat bagian
utama, yaitu :

User interface (penghubung antara sistem pakar dengan


pemakai) - memungkinkan pemakai untuk berinteraksi de-
ngan sistem pakar. Bisa dalam bentuk layar monitor, mouse
dan keyboard

Knowledge base (database pengetahuan) - menyimpan pe-


ngetahuan untuk masalah-masalah tertentu yang akan dise-
lesaikan.

Inference engine (Penalar) - memberikan kemampuan me-


nalar yang menafsirkan isi database pengetahuan (knowled-
ge base)
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 279

Development engine (Bahasa pemrograman) yang digu-


nakan olah para pakar dan analisis sistem dalam membuat
sistem pakar.

Gambar 13.2 Model sistem pakar


Instruksi Solusi dan Pengetahuan
User Informasi Penjelasan

User
Interface

Inference engine Problem


Knowledge
domain
base

Development
engine

Sistem Pakar
Expert dan Knowledge
engineer

Sumber :Mc Leod

User Interface
User interface memungkinkan manajer untuk memasukkan ins-
truksi dan informasi kedalam sistem pakar dan menerima informa-
si dari sistem pakar. Instruksi yang dimasukan berbentuk parame-
ter (nilai tertentu) yang memungkinkan sistem pakar melakukan
proses penalaran.

Input Sistem Pakar


Manajer dapat menggunakan empat cara memasukan data/infor-
masi, yaitu melalui:
Menu - Misalnya seperti menu yang terdapat dalam aplikasi
excel atau lotus123
Perintah (commands) - seperti perintah yang terdapat pada
DBMS umumnya seperti foxpro, clipper, Dbase V. Sebagai
contoh misalnya LIST FILES ON A: LIKE PAYROLL.*),
Bahasa alamiah (natural language) - seperti bahasa-baha-
sa yang digunakan pada bahasa generasi keempat (4GL)
seperti SQL : SELECT NAMA FROM KARYAWAN dan lain-
lain, WHO ARE THE EMPLOYEES IN OUR NEW OFFICE
WITH A COLLEGE EDUCATION.
280 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Interface yang dapat disesuaikan atau customized interfaces. In-


terface ini menunjukan adanya aspek tertentu dari masalah yang
harus dipecahkan berbeda dari yang biasanya sehingga harus di-
sesuaikan. Gambar 13.3 menunjukan contoh bagaimana interface
dapat disesuaikan bagi masalah yang sedang dipecahkan.

Gambar 13.3 Interface yang dapat dimodifikasi

Output Sistem Pakar


Sistem pakar dirancang untuk memberikan saran pemecahan ma-
salah. Pemecahan masalah yang ditawarkan dilengkapi dengan
penjelasan. Ada dua jenis penjelasan :

Penjelasan atas pertanyaan - Manajer mungkin memerlukan


penjelasan saat sistem pakar melakukan penalaran. Mungkin
sistem pakar akan meminta manajer untuk memasukkan se-
jumlah informasi. Manajer menanyakan mengapa informasi
itu diperlukan, dan sistem pakar akan menjelaskannya.

Penjelasan atas pemecahan masalah - Setelah sistem pa-


kar memberikan suatu pemecahan masalah, manajer dapat
meminta penjelasan bagaimana pemecahan masalah terse-
but didapat. Sistem pakar selanjutnya akan menampilkan
langkah-langkah penalaran yang menuju kepada pemecahan
masalah tersebut.

Walau cara kerja sistem pakar mungkin rumit, user interfacenya


sangat mudah dioperasikan. Para manajer yang biasa mengguna-
kan komputer tidak akan menemui kesulitan menggunakannya.
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 281

13.3 Database Pengetahuan (Knowledge


Base)
Knowledge base berisi fakta-fakta yang menggambarkan area Knowledge Base ber-
permasalahan dan teknik bagaimana fakta-fakta tersebut dapat isi fakta-fakta yang
sesuai atau cocok satu sama lain secara logis. Disini digunakan menggambarkan area
permasalahan dan tek-
istilah problem domain untuk menggambarkan area permasala-
nik ba gaimana fakta-
han. fakta tersebut dapat se-
suai atau cocok satu-
sama lain secara logis
Aturan
Teknik penyajian pengetahuan yang paling populer (knowledge
representation technique) yang paling populer adalah dengan
menggunakan aturan. Aturan menentukan apa yang harus dila-
kukan dalam situasi tertentu, dan terdiri dari dua bagian: yaitu
kondisi yang mungkin benar mungkin tidak dan tindakan yang ha-
rus diambil jika kondisinya benar. Contoh aturan adalah :

Gambar 13.4 Kondisi dan perintah

IF (TGL_SEKARANG-TGL_JUAL)> 60 AND (TGL_SEKARANG-


TGL_BAYAR_TERAKHIR)>20 THEN STATUS =”PIUTANG RAGU-
RAGU”

Kondisi yang harus Tindakan yang harus


dipenuhi dilakukan

Aturan

Gambar 13.5 Contoh aturan yang lain

IF ECONOMIC. INDEX 1.20 AND SEASONAL. INDEX 1.30 THEN


SALES. OUTLOOK = ‘EXCELLENT’

Tindakan yang harus Kondisi yang harus


dilakukan dipenuhi

Aturan

Semua aturan yang ada di dalam sistem pakar tersebut disebut


perangkat aturan (rule set). Perangkat aturan dapat bervariasi
tergantung kepada kompleknya permasalahan.
282 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Jaringan Aturan
Aturan yang ada dalam suatu perangkat aturan masing-masing ti-
dak terkait secara fisik, tapi memiliki hubungan logis yang dapat
digambarkan dengan diagram hirarki seperti terlihat pada pada
gambar 13.6. Aturan pada bagian bawah hirarki menyediakan
bukti bagi aturan pada tingkat atas. Bukti tersebut memungkinkan
aturan pada tingkat atas untuk menghasilkan kesimpulan.
Tingkat atas mungkin hanya memiliki satu kesimpulan seperti
tampak pada gambar 13.6. Istilah variabel sasaran (goal variabel)
digunakan untuk menunjukan suatu solusi. Dimana solusi terse-
but dapat berupa nilai perhitungan, suatu objek, tindakan yang
harus dilakukan, atau suatu rekomendasi yang lainnya.

Gambar 13.6 Perangkat aturan yang menghasilkan kesimpulan


akhir

Kesimpulan

Kesimpulan Kesimpulan

Bukti Bukti Bukti Bukti

Bukti Bukti Bukti Bukti

Sebagai contoh, jika sistem pakar menasehati manajer puncak


apakah akan memasuki bidang baru?. Jawabnya hanya satu nilai:
Ya atau Tidak harus dimasukan kedalam variabel tunggal MAR-
KET . DECISION.
Hirarki pada tingkat atas mungkin pula berbentuk sistem gan-
da yang memberikan lebih dari satu kemungkinan solusi. Sebagai
contoh misalnya sistem pakar membuat rekomendasi mengenai
strategi terbaik yang perlu diikuti dalam menghadapi persaingan
yang terus meningkat. Sistem pakar mungkin memberikan pilihan
diantara berbagai kemungkinan strategi seperti meningkatkan
kualitas produk perusahaan, lebih banyak memasang iklan, atau
menurunkan harga.
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 283

Memilih Aturan
Kesulitan utama dalam menggunakan aturan yang menggambar-
kan pengetahuan adalah memilih aturan-aturan itu dari dari data-
base pengetahuan (knowledge base) secara efisien. Sering terja-
di pemecahan masalah hanya memerlukan satu subset aturan
dari aturan secara keseluruhan.

13.4 Penalar (Inference Engine )


Inference engine adalah bagian dari sistem pakar yang melaku- Inference engine ada-
kan penalaran terhadap isi database pengetahuan (knowledge lah bagian dari sistem
base) berdasarkan urutan tertentu. pakar yang melakukan
Selama konsultasi, inference engine menguji aturan-aturan penalaran terhadap isi
yang ada dalam database pengetahuan (knowledge base) satu database pengetahuan
(knowledge base) ber-
demi satu dan ketika kondisi tertentu terpenuhi maka tindakan ter- dasarkan urutan terten-
tentu diambil. Ada dua cara penalaran yang dilakukan oleh pena- tu
lar (inference engine) untuk menguji suatu aturan, yaitu: pena-
laran maju (forward reasoning) dan penalaran mundur (reverse
reasoning).

Penalaran Maju
Penalaran maju di sebut juga sebagai forward chaining. Pada pe-
nalaran ini aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan terten-
tu. Caranya dilakukan dengan memasukan suatu aturan kedalam
seperangkat aturan berdasarkan urutan tertentu, atau dapat juga
suatu urutan lain yang di tentukan oleh pemakai. Ketika satu atu-
ran diuji, sistem pakar berusaha mengevaluasi apakah kondisinya
benar atau salah .

Evaluasi Aturan
Jika kondisinya benar suatu aturan akan ditampilkan dan aturan
berikutnya diuji. Saat kondisinya salah aturan tersebut tidak di-
tampilkan dan aturan berikutnya diuji. Suatu aturan bisa saja tidak
dapat dievaluasi benar atau salahnya karena kondisinya menca-
kup satu atau lebih variabel yang tidak memiliki nilai akibatnya atu-
rannya tidak diketahui dan jika aturannya tidak diketahui maka
aturan tersebut tidak ditampilkan dan aturan berikutnya diuji .

Proses Penalaran Berulang (Iterative)


Proses pengujian aturan dilakukan satu demi satu seterusnya
sampai seluruh set aturan yang ada dalam database pengetahu-
an terbaca. Sering kali diperlukan lebih dari satu kali putaran
(looping) pembacaan data pengetahuan untuk memberikan suatu
284 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

nilai tertentu pada variabel sasaran. Mungkin informasi yang di-


perlukan untuk mengevaluasi satu aturan tertentu diperoleh dari
aturan lain yang diuji kemudian. Sebagai contoh, setelah aturan
kesebelas ditampilkan misalnya, aturan kelima dapat dievaluasi
kembali pada putaran berikutnya. Pembacaan aturan ini akan te-
rus berlanjut selama masih mungkin ada aturan yang dapat di-
tampilkan. Ketika tidak ada lagi aturan yang dapat ditampilkan,
proses penalaran akan berhenti. Sebagai contoh penalaran maju
dapat dilihat pada gambar 13.7 dibawah ini.

Gambar 13.7 Proses penalaran maju

Aturan 1
IF A THEN B
T Aturan 7
IF B OR D
Aturan 2 THEN K T
IF C THEN D
Aturan 10
F
IF K AND L Aturan 12
Aturan 3 Aturan 8
THEN N T IF N OR O
IF M THEN E IF E THEN L
THEN P T
T T
Putaran ke 1
Aturan 4
IF K THEN F
T
Aturan 9 Putaran ke 2
Aturan 5
Aturan 11
IF (F AND H)
T OR J IF M THEN O
Aturan 6 THEN M T T Putaran ke 3
IF I THEN J
F

Segi empat menunjukan aturan. Garis yang menghubungkan


menggambarkan ketergantungan secara logis. Sebagai contoh
aturan empat tidak dapat muncul sampai aturan tujuh muncul. Hu-
ruf-huruf digunakan untuk menyederhanakan kondisi dan tinda-
kan. Pada aturan 1, misalnya jika kondisi A terpenuhi, maka tin-
dakan B dilakukan. Kondisi A misalnya PENJUALAN.TAHUN.INI>
PENJUALAN. TAHUN. LALU dan TINDAKAN B mungkin
PASAR=‘ MENINGKAT’. begitu, pula dalam aturan 2 ,jika kondisi
D ada, tindakan D diambil.
Perlu anda catat bahwa sebagian kondisi hanya memiliki satu
variabel dan yang lainnya memiliki dua. Ketika suatu kondisi di-
tentukan oleh beberapa variabel maka hubungan antar variabel
tersebut dapat menggunakan kata AND atau OR. Pada aturan 7,
jika salah satu kondisi B atau (OR) D terpenuhi maka aturan ter-
sebut akan muncul. Kalau dilihat pada aturan 10, kondisi K dan
(AND) L harus keduanya harus terpenuhi agar aturan bisa dimun-
culkan.
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 285

Sistem pakar ini merupakan contoh bagaimana menghitung


ramalan penjualan (P) pada aturan 12, dimana P disini berperan
sebagai variabel sasaran. Kita asumsikan bahwa manajer mem-
berikan nilai bagi variabel kondisi A , C, G , dan I seperti terlihat
pada kotak segi empat, pada aturan 1, 2 , 5 , dan 6 sebelum
aturan-aturan tersebut diproses (dievaluasi) oleh penalar (infe-
rence engine). Manajer memberikan suatu nilai benar untuk va-
riabel A pada aturan 1, nilai salah untuk variabel C pada aturan 2
nilai benar untuk variabel G pada aturan 5 ,dan nilai salah untuk
variabel I pada aturan 6.
Keterangan yang muncul menunjukan aturan yang dapat di
evaluasi pertama kali pada putaran pertama. Keterangannya bisa
benar atau salah. Disini aturan muncul selama tiga kali, dimana
huruf T (benar) dan F(salah) yang muncul merupakan hasil eva-
luasi. Pada putaran ke empat, tidak ada aturan yang muncul dan
penalaran berhenti. Jika aturan 12 muncul, nilai yang muncul pa-
da variabel sasaran P menunjukan ramalan penjualan. Jika sis-
tem pakar tidak dapat menampilkan aturan 12 ini berarti tidak
cukup informasi untuk memecahkan masalah. Pada contoh ini, a-
turan 12 muncul baik untuk putaran kedua maupun putaran keti-
ga. Kondisi M dinyatakan benar pada putaran kedua, sedangkan
kondisi Kdan L dinyatakan benar pada putaran ketiga. Anda
mungkin bertanya mengapa penalaran tidak berhenti pada saat
pertama kali nilai pada variabel sasaran muncul. Jawabannya
adalah kemunculan selanjutnya mungkin dapat memberikan solu-
si lebih baik.

Penalaran Mundur
Penalaran ini disebut sebagai backward chaining, penalar akan
memilih aturan dan menganggapnya sebagai masalah yang harus
di pecahkan. Dengan menggunakan perangkat aturan yang sama
seperti penjelasan sebelumnya, aturan 12 merupakan objek per-
masalahan, karena aturan itu memberikan nilai pada variabel sa-
saran P. Penalar kemudian mengevaluasi aturan 12 tapi menya-
dari bahwa aturan 10 atau aturan 11 harus dievaluasi terlebih
dahulu. Karena itu, aturan 10 dan 11 menjadi submasalah aturan
12 seperti tampak pada gambar 13.7. Penalar kemudian memilih
salah satu dari submasalah untuk dievaluasi, dan submasalah
yang terpilih tersebut kemudian menjadi masalah baru.
286 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Gambar 13.8 Masalah dan submasalah


Keterangan:
Aturan 10 Masalah
IF K AND L
THEN N

Jika N atau O Sub masalah


Aturan 11 Maka P
IF M
THEN O

Gambar 13.9 Submaslah menjadi masalah baru


Keterangan:
Aturan 7 Masalah
IF B OR D
THEN K
Aturan 10
Aturan 8 IF K AND L
Aturan 12 Sub Masalah
THEN N
IF E IF N OR O
THEN L THEN P

Membandingkan Penalaran Maju dan Mundur


Proses penalaran mundur lebih cepat dari penalaran maju karena
penalaran mundur selain tidak harus menguji semua aturan seca-
ra berulang-ulang. Penalaran mundur sangat sesuai jika:
Terdapat variabel sasaran berganda (multiple goal variabels)
Terdapat banyak aturan.
Semua atau hampir semua aturan tidak harus diuji dalam pro-
ses mencapai pemecahan
Berapa penalar dirancang untuk melakukan penalaran baik pena-
laran maju ataupun mundur dan pemakai bisa memilih mana yang
akan digunakan .

Bagaimana Penalar Menangani Ketidakpastian


Tidak pernah ada kepastian 100 persen dari informasi yang diha-
silkan oleh sistem pakar. Ketidak pastian itu berlaku untuk seluruh
aturan yang ada dalam sistem pakar. Sistem pakar menggunakan
faktor kepastian (certainty factor), atau CF, untuk menunjukan de-
rajat ketidak pastian. CF menyerupai probabilitas dan berkisar
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 287

antara 0 yang berarti tidak pasti sampai dengan 100 yang berarti
pasti. Sistem pakar mengingatkan pemakainya terhadap kesimpu-
lan yang memberikan kepastian kurang dari 100%. Sebagai con-
toh misalnya ada empat aturan yang mengarah kesatu kesimpu-
lan, tiga diantaranya memberikan kepastian 100%, namun aturan
keempat memberikan CF 80, ini berarti bahwa kepastian terha-
dap tindakan tersebut adalah 80%. Sistem pakar menelusuri ber-
bagai aturan CF sepanjang proses penalaran dan menunjukkan
bahwa derajat kepastian bagi variabel sasaran pada akhir konsul-
tasi, sebagai berikut:

Target Penjualan = Rp 12,450,500.000, CF = 0.80

Contoh diatas hanyalah salah satu cara untuk menangani ketidak


pastian. Para manajer bisa menggunakan cara lain yang lebih co-
cok.

13.5 Bahasa Pemrograman Sistem Pakar


(Development Engine)
Komponen utama keempat dari sistem pakar adalah software
pembuat sistem pakar, yang digunakan untuk menciptakan sistem
pakar. Pada dasarnya proses ini meliputi pembuatan seperangkat
aturan yang dapat dilakukan dengan dua pendekatan dasar:
Menggunakan bahasa pemro graman dan shells sistem pakar.

Bahasa Pemrograman
Sistem pakar dapat dibuat dengan menggunakan bahasa pem- Sistem pakar dapat
rograman apa pun, namun yang paling banyak digunakan adalah dibuat dengan meng-
Lisp dan Prolog. Lisp dikembangkan pada tahun 1959 oleh john gunakan bahasa pe-
McCarthy, dan pengerjaan prolog dimulai oleh Alain Colmerauer mrograman apa pun,
namun yang paling ba-
pada University of Marseilles tahun 1972.
nyak digunakan adalah
Untuk beberapa tahun, Lips mengalami popularitas yang be- Lisp dan Prolog
sar di Amerika,dan prolog dipilih oleh pemakai Eropa dan Jepang.
Pemilihan secara geografis ini tidak berlangsung lama. Prolog ak-
hirnya memperoleh dukungan dari masyarakat Amerika, sedang-
kan LIPS cukup banyak dipakai di Eropa.

Shells Sistem Pakar


Salah satu sistem pakar pertama kali adalah Mycin yang dibuat
oleh Edward Shortliffe dan Stanley Cohen dari Universitas Stan-
ford dengan bantuan seorang ahli kedoktoran bernama Stantone
Axline, Mycin dibuat saat itu untuk mendiagnosa penyakit menular
tertentu.
288 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Ketika Mycin berhasil mencapai sukses, para pengembang


mencari alternatif lain untuk mengimplementasikannya. Mereka
menemukan bahwa penalar pada Mycin dapat digunakan untuk
menangani masalah lain dengan mengganti database pengeta-
huan (knowledge base) Mycin. Dengan database pengetahuan
lain Mycin dapat menangani masalah lain. Temuan ini melahirkan
era baru dalam membangun sistem pakar dan ditandai dengan
dikembangkannya shell sistem pakar dalam bentuk prosesor siap
pakai yang telah diisi dengan database pengetahuan dan dise-
suaikan dengan. Dengan teknologi ini shell dapat memproduksi
sistem pakar lebih cepat dan lebih mudah dioperasikan daripada
pemrograman.
Saat ini kebanyakan aplikasi dari sistem pakar untuk masalah
bisnis menggunakan sheel. Shell komersil pertama adalah KEE
yang merupakan kependekan dari Knowledge Engineering Envi-
ronment. KEE dirancang untuk digunakan pada komputer yang
menggunakan bahasa mesin Lips. Namun dengan diperkenalkan-
nya processor yang lebih cepat saat ini menyebabkan sebagian
besar pengembangan berpindah dari mesin khusus Lips ke plat-
form yang baru, dan pengembanganpun mulai bercabang ke
komputer yang memiliki prosesor banyak.

Peranan Sistem Analis


Knowledge engineer (seperti sistem analis) adalah orang yang
Knowledge engineer merancang sistem pakar bersama dengan satu atau beberapa
(seperti sistem analis) orang pakar. Orang ini harus :
adalah orang yang me-
rancang sistem pakar
Mengerti bagaimana seorang pakar menerapkan pengetahu-
bersama dengan satu
atau beberapa orang an mereka dalam memecahkan masalah.
pakar
Mampu mencerna penjelasan mengenai pengetahuan yang
diberikan oleh seorang pakar. Proses mencerna keahlian di-
sebut knowledge acquisition dengan berbagai pendekatan-
nya.

Pengembangan Sistem Pakar Dengan Mengguna-


kan Metode Prototyping
Penjelasan tentang metode prototyping akan dijelaskan lebih de-
tail pada bab 16. Dalam pengembangan sistem informasi manaje-
men biasanya dilakukan oleh sistem analis dan para manajer sua-
tu perusahaan. Dalam pengembangan sistem pakar melibatkan
pihak ketiga yaitu seorang pakar. Gambar 13.10 menggambar-
kan bagaimana analisis sistem bekerja sama dengan pakar dan
partisipasi dari pemakai mengembangkan model sistem pakar.
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 289

Gambar 13.10 Metode prototyping dalam pengembangan sistem


pakar
Analis Sistem Pakar Pemakai
Mempelajari
Langkah 1 permasalahan
Perlu dirancang
ulang
Langkah 2 Menentukan masalah

Langkah 3 Menentukan Perangkat aturan Perlu dirancang


ulang

Langkah 4 Menguji prototipe sistem

Langkah 5 Membuat interface


Melakukan
Langkah 6 pengujian
pemakai

Langkah 7
Menggunakan
Langkah 8 Memelihara sistem sistem

Mempelajari permasalahan - Analis sistem mempelajari bi-


dang permasalahan dan menentukan apakah pekerjaan pe-
ngembangan akan dilanjutkan. Jika ya, analisis harus memi-
liki cukup pengetahuan tentang bidang permasalahan terse-
but.

Menentukan permasalahan - Analis sistem dan pakar bersa-


ma-sama menentukan permasalahan yang harus dipecahkan.

Tentukan perangkat aturan - Analis sistem dapat bertanya


kepada pakar tahap-tahapan bagaimana mememecahkan su-
atu masalah. Tahapan-tahapan tersebut akan merupakan da-
sar untuk membuat aturan.

Uji sistem prototype - Prototype tergantung kepada test


yang dilakukan. Tahap dua sampai empat terus berulang
sampai dirasakan cukup.

Membuat interface - Ketika developer merasa bahwa sistem


telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan, tahap selan-
jutnya adalah menambahkan interface.
290 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Lakukan test dengan user - test pertama yang dilakukan de-


ngan user adalah untuk mendidik user bagaimana memasuk-
kan input dan menginterprestasikan output. Ketika user mera-
sa familier dengan sistem. Kalau hasil test tidak sukses maka
tahap dua sampai enam diulang.
Penggunaan sistem - Bila test dengan pemakai berjalan
sukses maka sistem pakar dapat dipakai untuk aktivitas seha-
ri-hari.
Memelihara sistem pakar - Seperti halnya semua aplikasi
komputer perlu dijaga agar sistem komputer tersebut selalu
up-to-date maka hal tersebut berlaku juga untuk sistem pakar.

Pengembangan sistem pakar biasanya lebih lama dibanding-


kan dengan pengembangan aplikasi komputer lain. Walaupun ter-
jadi tapi seharusnya tidak terjadi menghabiskan waktu dua atau ti-
ga tahun hanya untuk menentukan perangkat aturan.

Keuntungan Sistem Pakar Bagi Manajer


Dengan sistem pakar Dengan sistem pakar diharapkan manajer dapat membuat kepu-
diharapkan manajer da- tusan lebih baik karena memiliki lebih banyak alternatif dengan
pat membuat keputu- tingkat logika yang lebih tinggi dan memiliki lebih banyak waktu
san lebih baik untuk mengevaluasi sehingga dapat diperoleh konsistensi untuk
keputusan yang dicapai.
Contohnya, manajer keuangan yang biasanya hanya mampu
menelusuri kenerja tiga puluh saham karena banyaknya data
yang harus dipertimbangkan dengan bantuan sistem pakar dapat
menelusuri 300 saham. Dengan kemampuan mempertimbangkan
lebih banyak maka peluang investasi dan kemungkinan untuk me-
milih alternatif terbaik meningkat. Penerapan logika yang lebih
tinggi bagi manajer yang menggunakan sistem pakar, manajer se-
perti menerapkan logika seorang pakar yang sangat ahli dibidang-
nya.
Dengan memperoleh nasehat dari sistem pakar secara lebih
cepat maka akan lebih banyak waktu yang tersedia untuk menim-
bang kemungkinan hasil sebelum tindakan dilakukan. Manajer
akan mendapatkan solusi konsisten untuk setiap masalah sama
yang dihadapi karena Setelah penalaran diprogram dalam kom-
puter.

Keuntungan Sistem Pakar Bagi Perusahaan


Harapan dalam penerapan sistem pakar:

Kinerja perusahaan dan pengendalian yang lebih baik ka-


rena para manajer memiliki kemampuan yang lebih luas da-
lam memecahkan masalah.
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 291

Mempertahankan pengetahuan perusahaan yang selama


ini dimiliki sehingga tersedia untuk pegawai yang baru atau
kurang berpengalaman

Hal yang Tidak Menguntungkan dari Sistem Pakar


Ada dua ciri sistem pakar yang membatasi kemampuannya:

Sistem pakar tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak


konsisten.

Sistem pakar tidak dapat menerapkan penilaian dan intuisi


yang kita kenal sebagai unsur penting dari pemecahan ma-
salah saat kita membahasnya dalam pendekatan sistem pa-
da Bab 2.

Kendala besar dalam menerapkan sistem pakar dalam masa-


lah bisnis adalah struktur masalahnya. Agar sistem pakar dapat
digunakan, masalah harus sangat terstruktur dan kita melihat
bahwa sebagian besar masalah bisnis cocok dengan bentuk ini.
292 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Rangkuman

Aktifitas didalam bidang kecerdasan buatan (artifical intelli-


gence) atau AI, adalah aktifitas penyediaan mesin seperti kompu-
ter yang memiliki kemampuan menampilkan perilaku yang diang-
gap cerdas seperti yang terjadi pada manusia.
Penerapan AI dalam bidang bisnis dikenal sebagai sistem pa-
kar (expert system). Sistem pakar adalah program komputer yang
beroperasi menyerupai pengetahuan seorang pakar dalam bentuk
‘heuristic’. Berbagai aturan yang ada didalam sistem pakar me-
mungkinkan sistem ini untuk berfungsi secara konsisten seperti
seorang pakar (ahli).
Konsep sistem pakar didasarkan pada asumsi bahwa penge-
tahuan pakar dapat diambil atau disimpan dalam komputer dan
kemudian digunakan oleh orang lain saat dibutuhkan.
Knowledge engineer (seperti sistem analis) adalah orang
yang merancang sistem pakar bersama dengan satu atau bebe-
rapa orang pakar. Metode pengembangan yang paling sesuai
untuk sistem pakar adalah dengan menggunakan metode proto-
typing, dan disini akan terlibat pihak ketiga yaitu pakar.
Harapan dalam penerapan sistem pakar adalah kinerja peru-
sahaan dan pengendalian yang lebih baik dan mempertahankan
pengetahuan perusahaan yang selama ini dimiliki. Yang tidak
menguntungkan adalah sistem pakar tidak dapat menangani pe-
ngetahuan yang tidak konsisten dan sistem pakar tidak dapat me-
nerapkan penilaian dan intuisi yang kita kenal sebagai unsur pen-
ting dari pemecahan masalah.

Soal
1. Apakan yang dimaksud dengan kecerdasan buatan (AI)?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem pakar?
3. Sebutkan cabang kecerdasan buatan selain sistem pakar?
4. Sebutkan empat bagian dari model sistem pakar?
5. Sebutkan keuntungan dan hal yang tidak menguntungkan
dari sistem pakar

Tugas
1. Kosep sistem pakar sudah lama muncul, mengapa perkem-
bangannya belum begitu pesat dalam dunia bisniss?
2. Buat dan jelaskanlah model sistem pakar? Mengapa perlu
problem domain?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan penalaran maju dan mundur?
4. Apa yang dimaksud dengan knowledge base apa bedanya
dengan database?
5. Konsep sistem pakar sudah lama muncul, mengapa perkem-
bangannya belum begitu banyak dalam aplikasi di dunia
bisnis?
BAB 14 Otomatisasi perkantoran 293

Pokok Bahasan:
Definisi otomatisasi kantor
Model otomatisasi kantor

Pendahuluan
Otomatisasi pada dasarnya dimulai dipabrik yang kemudian menyebar ke kantor dalam
bentuk otomatisasi perkantoran. Ide dasarnya otomatisasi kantor dimaksudkan untuk
membantu para pekerja atau karyawan di kantor bagian administrasi. Akan tetapi, meli-
hat kemampuannya dalam berkomunikasi baik formal atau pun informal, dengan orang
didalam ataupun ada diluar perusahaan, otomatisasi kantor telah menarik para profesio-
nal dan manajer (sebagai pemakai) dalam meningkatkan produktivitas mereka.
Otomatisasi kantor dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan suatu kantor atau or-
ganisasi dan sumberdaya yang tersedia di kantor tersebut. Bab ini akan membahas ten-
tang bagaimana pemanfaatan komputer untuk memperbaiki produktivitas dan lingkungan
umum suatu kantor modern. Proses ini sebenarnya telah dimulai sejak awal tahun 1960-
an ketika IBM menciptakan pengolah kata (Word processor) dan secara langsung telah
menjadi harapan bagi semua pegawai kantor. Otomatisasi kantor memberikan banyak
arti, ada yang mengartikan sebagai kantor masa depan, kantor elektronik, kantor hemat
biaya, dan kantor gabungan, sayangnya semua dari istilah tersebut terlalu optimis dan
agak menyesatkan. Sebagai contoh, diragukan kalau kantor tersebut akan menjadi kan-
tor hemat biaya. Istilah otomatisasi kantor telah dipergunakan juga secara luas untuk
menggambarkan kantor yang sempurna dimasa depan. Walaupun sebenarnya kantor-
kantor tersebut tidak akan pernah menjadi otomatisasi yang sebenarnya. Istilah otomati-
sasi kantor telah menjadi suatu kata yang membingungkan. Secara umum orang me-
ngartikan otomatisasi kantor sebagai integrasi dari komputer, komunikasi dan peralatan
kantor modern lainnya untuk mendukung aktivitas yang terjadi di kantor. Dalam otomati-
sasi kantor pengendalian sangat minimal sehingga munculnya resiko atas dampak infor-
masi yang dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan informasi yang dihasilkan oleh de-
ngan sistem informasi manajemen.
Perkembangan selanjutnya dalam otomatisasi perkantoran adalah dengan diguna-
kannya teknologi internet untuk kepentingan integrasi dan komunikasi yang terjadi dida-
lam kantor yang dikenal sebagai intranet.
294 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

14.1 Definisi Otomatisasi Kantor


Otomatisasi kantor Sejak kelahiran pengolah kata (Word Processor), teknologi lain-
merupakan aplikasi tek- nya juga diterapkan untuk membantu pekerjaan di kantor. Otoma-
nologi informasi yang tisasi kantor merupakan aplikasi teknologi informasi yang diran-
dirancang untuk me- cang untuk meningkatkan produktivitas karyawan di kantor de-
ningkatkan produktivi-
ngan memberi dukungan dalam bentuk koordinasi dan komunika-
tas karyawan
si dari seseorang ke orang lain baik dari dalam maupun luar peru-
sahaan.

Sistem Elektronik Formal dan Informal


Beberapa sistem otomatisasi kantor adalah formal dalam arti te-
rencana dan terdokumentasi dengan menggunakan prosedur ter-
tulis. Sistem formal ini diterapkan pada perusahaan besar untuk
memenuhi kebutuhan organisasi. Dalam hal tertentu mirip sistem
informasi manajemen.
Kebanyakan otomatisasi kantor tidak terencana dengan baik
dan tidak terdokumentasi secara tertulis. Otomatisasi kantor ini di-
sebut sebagai otomatisasi perkantoran informal, dan biasanya di-
terapkan oleh perseorangan untuk memenuhi kebutuhan khusus
mereka, dalam hal tertentu mirip dengan SPK.

Komunikasi
Yang membedakan otomatisasi kantor dengan sistem informasi
berbasis komputer lain adalah penekanan pada komunikasi. Oto-
matisasi kantor dimaksudkan untuk mempermudah berbagai jenis
komunikasi baik lisan maupun tulisan secara internal maupun de-
ngan pihak luar.

Pemakai Otomatisasi Kantor


Otomatisasi kantor digunakan oleh semua karyawan yang bekerja
di kantor seperti :
Manajer - Orang yang bertanggung jawab terhadap penge-
lolaan sumberdaya perusahaan.
Profesional - Orang yang memberikan keahlian tertentu un-
tuk perusahaan
Sekretaris - Orang yang memiliki tugas bermacam-macam
seperti menangani surat, telpon, dan janji.
Clerical - melakukan tugas kesekretariatan seperti mengope-
rasikan mesin fotocopy, menyusun dokumen, mengirim surat
dan lain-lain
BAB 14 Otomatisasi perkantoran 295

14.2 Model Otomatisasi Kantor


Model otomatisasi kantor dapat dilihat pada gambar 14.1. Karena
otomatisasi kantor tidak memiliki kemampuan mengolah data,
penggunaan database dibatasi hanya pada isi informasi. Informa-
si diperoleh dari sistem fisik yang ada diperusahaan.
Informasi juga berfungsi sebagai input bagi aplikasi otomati-
sasi kantor berbasis komputer, seperti Word processor, Electronic
mail (e-mail), konferensi berbasis komputer dan lain-lain.
Gambar 14.1 Model otomatisasi kantor
Lingkungan

Sistem Otomatisasi Kantor (OP)

Aplikasi OP tidak
Pengambil berbasis komputer Pengambil
keputusan keputusan
Aplikasi OP
berbasis komputer

Data
Base

Media Proses Media


Input Output

Tujuan Otomatisasi Kantor


Tujuan awal otomatisasi kantor adalah untuk meningkatkan pro- Otomatisasi kantor me-
duktivitas sekretaris dan petugas clerical. Dengan otomatisasi mungkinkan karyawan
kantor karyawan perusahaan dapat memproses lebih banyak dapat memproses lebih
banyak dokumen, lebih
dokumen, lebih cepat dan lebih baik, sehingga semua orang ter-
cepat dan lebih baik
masuk para profesional memiliki manfaat dari penerapan otoma-
tisasi kantor ini seperti untuk pembuatan surat, memo, dan lapo-
ran dengan menggunakan word processor.

Aplikasi Otomatisasi Kantor


Beberapa aplikasi otomatisasi kantor adalah :
Pengolah kata (Word processor)– Merupakan peralatan elek-
tronik yang dapat membantu melakukan pekerjaan seperti
296 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Aplikasi otomatisasi pengetikan dan pencetakan dokumen Sebagai contoh peng-


kantor: gunaan Word Xp, WordPro dan Word Perfect.
- Pengolah kata Gambar 14.2 Model sistem pengolah kata
- Surat elektronik
- Surat suara
- Kelender elektronik Layar
Dokumen
- Konferensi audio yang dicetak
Komputer
- Konferensi video Keyboard
- Konferensi komputer
- Facsimile
- Teks video
- Pembuatan image Penyimpanan
Dokumen
- Desktop publising

Gambar 14.3 Tampilan Word Xp

Surat elektronik (Electronic mail) – Menggunakan jaringan


komputer oleh pemakai untuk mengirim, menerima dan me-
nyimpan surat.

Gambar 14.4 Model surat elektronik

Layar
Layar
Komputer
Kayboard
Kayboard

Pemakai 1 Pemakai 2

Penyimpanan
Surat
BAB 14 Otomatisasi perkantoran 297

Gambar 14.5 Tampilan e-mail dengan Outlook Xp

Surat Suara (Voice Mail) - Sama halnya dengan surat elek-


tronik, hanya saja yang diterima, dikirim dan disimpan disini
adalah suara

Gambar 14.6 Model surat suara

Pemakai 1
Komputer

Pemakai 2

Unit coding/
Decoding
pesan

Penyimpan
Pesan

Kalender Elektronik (Electronic Calendaring) - Merupakan


jaringan komputer yang digunakan untuk menyimpan, mem-
baca jadwal dan janji manajer
298 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Gambar 14.7 Model kalender elektronik

Layar
kalender
Manajer 1
Mengisi
Kalender

Layar
kalender Layar
Komputer kalender
Mengisi
Kalender Mengisi
Kalender
Sekretaris
Penyimpanan Manajer n
Kalender

Gambar 14.8 Kalender elektronik dalam Outlook Xp

Konferensi Audio (Audio conferencing) - konferensi yang


dilakukan dengan menggunakan peralatan audio pada lokasi
yang trepisah.
BAB 14 Otomatisasi perkantoran 299

Gambar 14.9 Model konferensi audio (kiri) dan video (kanan)


Transmisi video satu arah
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 1 Lokasi 2
Saluran video
Saluran Layar
audio Transmisi video dua arah
Lokasi 1

Saluran video

Layar Layar

Konferensi video (Video Conferencing) - Konferensi yang


menggunakan peralatan televisi untuk menghubungkan ber-
bagai peserta konferensi yang dipisahkan secara geografis.

Gambar 14.10 Konferensi video

Konferensi komputer - Konferensi-komputer dan email pada


dasarnya hampir sama. Hanya ada satu hal kecil yang mem-
bedakannya yaitu masalah siapa pemakainya. Konferensi
komputer hanya digunakan oleh mereka yang terlibat dalam
suatu team tertentu, sedangkan e-mail bisa digunakan oleh
siapa saja.
Fax (Facsimile) - Penggunaan peralatan khusus untuk me-
ngirim dokumen dari satu lokasi ke lokasi lain melalui saluran
komunikasi.
Gambar 14.11 Transmisi dokumen dengan facsimile

Mesin Saluran Mesin Dokumen


Dokumen Facsimile komunikasi Facsimile Copy
asli
300 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Teks video ( Videotex) - Video teks merupakan alat dalam


otomatisasi kantor yang paling kurang dipublikasikan, tapi su-
dah mulai banyak digunakan di indonesia misalnya teletex yang
ditayangkan di televisi. Sekarang dengan fungsi yang sama
seperti teletek anda bisa mencobanya dengan menggunakan
SMS (pesan pendek melalui handphone)

Gambar 14.11 Penggunaan video teks vidoe di bursa efek

Pembuatan image (Imaging) - Merupakan proses penyim-


panan gambar dalam otomatisasi kantor. Pengambilan gam-
bar dapat dilakukan dengan menggunakan scanner atau digi-
tal camera. Berikut ini contoh peralatan yang digunakan untuk
pengambilan gambar.

Gambar 14.12 Alat pengambilan gambar


BAB 14 Otomatisasi perkantoran 301

Desktop publishing - merupakan aplikasi dari otomatisasi


kantor yang menggunakan komputer dan software tertentu
untuk menghasilkan output yang berkualitas. Sebagai contoh
adalah penggunaan page maker (lihat bab 7) untuk membuat
dokumen berkualitas tinggi dan software lainnya yang mendu-
kung.

Gambar 14.13 Model sistem desktop publishing

Layar
Layar
Komputer
Keyboard
Keyboard

Penyimpanan
data

Rangkuman
Kantor pada dasarnya merupakan tempat mengelolaan dan pe-
ngolahan informasi. Penggunaan komputer untuk membantu pe-
ngelolaan dan pengolahan data diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas para karyawan.
Sejarahnya diawali pada tahun 1960-an ketika IBM memper-
kenalkan pengolah kata (Word processor). Karena aktivitas kantor
terpusat pada pengolahan kata maka muncul pemikiran otoma-
tisasi kantor. Konsep otomatisasi kantor terus berkembang seja-
lan dengan perkembangan teknologi yang ada, yang penekanan-
nya ke masalah komunikasi.
Pemakai otomatisasi kantor adalah manajer, profesional, sek-
retaris dan bagian clerical. Aplikasi yang digunakan oleh mereka
saat ini bervariasi antara kantor yang satu dengan kantor yang
lain, tapi secara umum mereka menggunakan aplikasi-aplikasi
seperti: Word processor (pengolah kata), e-mail (surat elektronik),
Voice mail (surat suara), Electronic Calendaring (Kalender elek-
tronik), Audio Conferencing (konferensi audio), Video conferen-
cing (Konferensi video), Computer conferencing (Konferensi kom-
puter), Facsimile (Fax), Videotex (Videotek), Imaging (Pembuatan
image dengan scanner), Desktop publishing. Aplikasi aplikasi ter-
sebut saat ini banyak menggunakan fasilitas internet. Penggu-
naan fasilitas internet didalam jaringan komputer internal perusa-
haan disebut sebagai intranet.
302 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan kantor ? dan apa fungsinya ?
2. Apa yang dimaksud dengan otomatisasi kantor ?
3. Apa yang membedakan otomatisasi kantor dengan sistem
informasi berbasis komputer lain ?
4. Apa beda otomatisasi kantor formal dan informal ?
5. Sebutkan contoh beberapa aplikasi otomatisasi kantor?

Tugas
1. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan internet, intranet
dan ekstranet ? Berikan contoh yang jelas.
2. Coba berikan gambaran baik buruknya sistem informasi suatu
organisasi bila menggunakan teknologi intranet dan bila
tidak?
3. Apa yang menjadi kelemahan otomatisasi kantor bila diban-
dingkan dengan sistem informasi lain ?
4. Mengapa konferensi video kurang begitu berkembang saat ini
di Indonesia ?
5. Kapan suatu organisasi memerlukan teknologi internet bagi
organisasinya ?
BAB 15 Internet dan aplikasinya 303

Pokok Bahasan:
Internet
Aplikasi Internet
Manfaat Internet bagi organisasi
Sistem antar organisasi

Pendahuluan
Penggunaan komputer untuk menjalankan suatu aplikasi saat ini semakin luas, setelah
komputer digunakan dalam bentuk LAN, WAN untuk menunjang sistem informasi, kini
penggunaan komputer lebih meningkat lagi dengan adanya Internet.
Internet memungkinkan seluruh pemakai komputer di dunia berkomunikasi dan saling
mengirim file. Internet dapat dibatasi penggunaannya hanya pada lingkungan organisasi
perusahaan (intranet) atau beberapa organisasi perusahaan yang terintegrasi (ekstranet).
Dengan munculnya World Wide Web (WWW) penggunaan Internet, intranet dan eks-
tranet semakin meluas dalam dunia bisnis. Banyak aplikasi bisnis berbasis internet saat
ini, makin luas pengguna aplikasi makin tinggi resiko sistem informasi untuk dapat ber-
fungsi sebagaimana mestinya disebabkan oleh karena virus dan hacker. Bagian buku ini
akan membahas tentang internet, penerapan teknologinya dalam bentuk intranet, extra-
net serta aplikasi-aplikasi yang menyertainya seperti e-Commerce atau e-Business yang
dapat diaplikasikan secara internal perusahaan (menggunakan intranet), beberapa orga-
nisasi perusahaan (menggunakan ekstranet) atau global (menggunakan internet) .
304 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

15.1 Internet
Internet singkatan dari Internet singkatan dari international network. Internet merupakan
international network, jaringan komputer raksasa yang mengintegrasikan ribuan jaringan
internet merupakan jari- komputer dari 200 negara diseluruh dunia dengan 4.000.000 host/
ngan komputer raksak- induk komputer. Internet merupakan jaringan komputer terbesar
sa yang mengintegrasi- yang digunakan saat ini. Jaringan ini bukan saja merupakan jari-
kan ribuan jaringan
komputer dari 200 ne-
ngan antar komputer tapi juga merupakan jaringan antar jaringan
gara. komputer diseluruh dunia.
Lebih dari 60 juta orang yang bekerja dibidang pendidikan,
penelitian, pemerintahan dan organisasi bisnis menggunakan in-
ternet untuk saling tukar menukar informasi atau untuk melakukan
transaksi secara elektronik yang dikenal sebagai e-commerce/e-
Business. Pada tahun 2000 ini pengguna internet diperkirakan
sekitar 250 juta orang.
Internet menciptakan sebuah landasan/basis/platform tekno-
logi baru yang bersifat universal, dimana dengan teknologi ter-
sebut dapat diciptakan produk, jasa, strategi, dan organisasi baru.
Beberapa jenis aplikasi berbasis internet yang saat ini banyak
digunakan adalah sebagai berikut:
Komunikasi- Mengirim surat elektronik dan dokumen
Mencari informasi- Mencari dokumen, jurnal, katalog
Partisipasi dalam diskusi- Untuk bergabung dalam kelom-
pok diskusi interaktif secara nasional atau internasional.
Transfer data atau program-Transfer Teks, grafik, animasi
dan video.
Hiburan - Memainkan video game interaktif, video klip.
e-Commerce/e-Business- merupakan aplikasi sistem infor-
masi berbasis elektronik (lebih populer berbasis internet) yang
digunakan untuk melayani transaksi baik secara internal ma-
upun eksternal bagi perusahaan.

Munculnya internet diawali sejak saat departemen pertahanan


Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Advanced Research
Project Agency (ARPA) membentuk suatu jaringan komputer (+/-
4 empat buah) yang dapat menghubungkannya dengan para il-
muwan dan profesor dari berbagai perguruan tinggi tertentu di
seluruh dunia yang disebut sebagai ARPANET.
Sampai sekarang anda dan para pemakai komputer lain ti-
dak dapat secara langsung berhubungan dengan jaringan kompu-
ter tersebut walaupun anda telah memiliki komputer dan modem.
Anda untuk dapat masuk ke jaringan internet harus membayar se-
jumlah uang kepada Internet Services Provider (ISP) atau di Indo-
nesia sering disingkat sebagai provider. Provider adalah organisasi
dengan tujuan komersil yang memiliki hubungan secara perma-
nen dengan internet. Di Indonesia saat ini sudah ada provider-
provider seperti Centrin, Imelsa, radnet dan lain-lain.
BAB 15 Internet dan aplikasinya 305

Gambar 15.1 Hubungan komputer anda melalui ISP ke Internet

Nilai dari internet terletak pada kemampuannya untuk berhu-


bungan dengan orang-orang yang berbeda diseluruh dunia de-
ngan mudah dan murah.Setiap orang yang memiliki alamat di In-
ternet dapat berhubungan dengan komputer lain secara virtual (ma-
ya) tidak memandang lokasi, jenis komputer serta sistem operasi
yang digunakan.

Gambar 15.2 Berbagai cara berhubungan dengan Internet

TCP/IP
On- line melalui
PC dengan
modem dan
terminal ke modem
layanan
informasi
On-line melalui
modem dan SLlP
Router atau PPP ke ISP
LAN
atau
On- line melalui
modem LAN yang dihubungkan
dengan Host internet

Sumber: Long & Long

Berbagai cara berhubungan dengan Internet


1. On-line melalui layanan informasi- cara yang paling mu-
dah untuk dapat akses melalui internet
2. On-line melalui internet service provider (ISP)- cara paling
mudah untuk mendapatkan layanan internet secara lengkap
3. On-line langsung melalui network connection - lebih dipilih
dengan dial-up link untuk mendapatkan akses lebih cepat
306 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Gambar 15.3 Komponen Host Internet


SMTP FTP DNS Client WAIS/ WWW Authoring
MAIL Access RDBFE Server Tools

Back/End Database
Network TCP/IP Stack
Network Network Operating System

Server Box
Internet Service Provider
Internet Interface Firewall/Router

Internet Service Provider (ISP)

 Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)- adalah fasilitas un-


tuk menterjemahkan format surat yang digunakan (lokal) ke
format internet. Fasilitas ini memungkinkan client (terminal pe-
makai) mengirim dan menerima e-mail melalui internet.
 File Transfer Protocol (FTP)- adalah fasilitas untuk mengi-
rim dan menerima file dari server
 Domain Name Sistem (DNS)- adalah fasilitas untuk menter-
jemahkan alamat server internet yang dinyatakan secara nu-
merik misalnya 161.362.456.567 kedalam bentuk alphabet
menjadi system.compac.com. DNS berfungsi juga untuk me-
ngelompokan server-server yang terhubung dalam internet.
 Client Access- adalah fasilitas yang memungkinkan client
(terminal) menggunakan internet pada jaringan yang ada.
 Wide Area Information Service (WAIS) and Relational Da-
tabase Front End (RDBFE)- adalah fasilitas yang memung-
kinkan client masuk ke lokasi web untuk mengakses doku-
men yang ada di database tanpa memerlukan HTML
 WWW Server Software-adalah fasilitas untuk melakukan pe-
ngaturan halaman web untuk setiap client yang masuk.
 Authoring tools/Web author- adalah fasilitas untuk membu-
at halaman Web / Web Site di internet
 Back/End Data Base- adalah database yang berisi data-data
untuk web dan dapat diakses melalui RDBFE
 Firewall/Router-adalah fasilitas untuk mengurut dan menya-
ring data yang masuk dan keluar dari internet. Fungsi ini bisa
dilakukan melalui software yang dipasang pada server atau
pada tempat tersendiri.
 Internet Service Provider- memberikan layanan internet de-
ngan memberi alamat IP dan bekerja melalui telpon lokal atau
leased line
BAB 15 Internet dan aplikasinya 307

 Internet Interface - merupakan wide area network card yang


menghubungkan server dengan leased line ke internet ser-
vice provider. Card ini dapat dipasang pada firewall/router box
atau pada server itu sendiri.
 Server- merupakan tempat dimana CPU, Disk dan network
card ditempatkan
 Network Operating Sistem - adalah sistem operasi yang di-
gunakan, bisa UNIX, Netwere,NT atau Xp.
 TCP/IP - fasilitas yang memungkinkan network operating sis-
tem untuk berkomunikasi melalui internet protocol

15.2 Aplikasi internet


Internet menggunakan teknologi client/server. Pemakai jaringan
mengontrol apa yang dilakukannya melalui aplikasi berbasis gra-
fis yang disiapkan untuk client/ pemakai. Semua data termasuk
surat elektronik (e-mail), database disimpan dalam server. Ser-
ver-server khusus untuk internet atau bahkan untuk fungsi inter-
net tertentu merupakan jantungnya informasi di internet.

Tabel 15.1 Beberapa kemampuan internet secara ringkas


Aplikasi Kegunaan
E-mail Mengirim pesan antara seseorang dengan orang lain.
Usenet Newsgroup diskusi kelompok dalam bulletin boards
LISTSERVs Untuk melakukan diskusi dengan menggunakan e-mail
Chatting Untuk melakukan pembicaraan secara interaktif
Telnet Untuk masuk kesatu komputer dan bekerja pada komputer yang lain
FTP Untuk mengirim file dari satu komputer ke komputer yang lain
Ghopers Mencari informasi dengan menggunakan menu yang disusun secara hierarki
Archie Untuk men download dokumen, software, dan file-file yang tersedia di database
Veronica Untuk meningkatkan kecepatan pencarian pada ghoper melalui kata kunci
WAIS Mencari file dalam database dengan menggunakan kata kunci
Untuk memanggil, memformat, dan menayangkan informasi teks, suara, graphik dan
World Wide Web
video

Electronik Mail (e-Mail)


Internet menjadi sistem e-mail (surat elektronik) yang paling pen- e-mail adalah media
ting di dunia karena jaringan tersebut dapat menghubungkan ba- untuk saling mengirim-
nyak orang diseluruh dunia.Orang biasanya menggunakan e-mail kan pesan atau surat
untuk mengirimkan pesan atau surat kepada kawannya sedang-
kan mahasiswa banyak menggunakannya untuk mengirim tugas.
Organisasi menggunakan fasilitas ini untuk berkomunikasi baik an-
tar karyawan maupun antar kantor.
Pengiriman surat melalui jaringan internet memungkinkan pa-
ra peneliti saling memberikan ide,informasi bahkan dokumen. e-
mail juga memungkinkan para peneliti untuk mengadakan pe-
nelitian bersama walaupun mereka berada pada lokasi yang jauh
berbeda.
308 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Gambar 15.4 Komponen alamat e-mail di internet


Azhar@UNPAD.edu.id

Nama individu Komputer Induk Fungsi Lokasi


atau organisasi

Dalam e-mail tanda @ menunjukan sebagai pemisah antara na-


ma email dan domainnya. Nama yang terletak disebelah kiri @
menunjukan nama individu atau organisasi sedangkan nama
yang terlatak disebelah kanan adalah nama domain. Nama doma-
in harus menunjukan nama yang unik (tunggal). Nama domain
menunjukan sekumpulan komputer yang berhubungan dengan
internet. Domain dapat berisi subdomain yang dipisahkan oleh
titik. Urutan domain dari kanan ke kiri menunjukan hierarki dari
domain, dan yang paling kanan menunjukan negara. Sebagai
contoh edu menunjukan education, UNPAD menunjukan universi-
tas dan id menunjukan Indonesia.

Tabel 15.2 Daftar domain/Host internet


Domain Contoh Organisasi
Edu WWW.UNPAD.edu.id Educatio/Pendidikan
www.itb.edu.id
www.curtin.edu.au
Com WWW.Intel.com Commercial/Bisnis
www.microsoft.com
Gov WWW.Whithouse.gov Government/Pemerintah
Mil WWW.fs1.tyndall.of.mil Military/skuadron pertama USA
Net WWW.centrin.net.id Internet service provider
Org WWW.warhol.org Museum/non profit organisasi
www.center.org/csd Software/non profit organitation

Usenet Newsgroup (Forum)


Usenet newsgroup Usenet newsgroup adalah group diskusi tingkat dunia dimana ma-
adalah group diskusi syarakat saling bertukar informasi dan ide pada topik tertentu
tingkat dunia dimana seperti tentang teknologi genetika,internet dan lain-lain.
masyarakat bisa saling
bertukar informasi.
Listservs
Litservs adalah jenis Listservs adalah jenis kedua dari forum publik untuk group diskusi
kedua dari forum publik tetapi menggunakan server e-mail mailing list sebagai pengganti
yang juga merupakan buletin board untuk berkomunikasi. Bila mendapatkan topik me-
group diskusi.
narik untuk listservs anda dapat mendaftarkan diri menjadi anggo-
ta mailing list, setelah itu melalui e-mail anda akan mendapat su-
rat dari pihak yang memperhatikan topik anda. Surat yang di ki-
rimkan ke mailing list server akan secara otomatis disebarkan ke
semua pelanggan yang lain.
BAB 15 Internet dan aplikasinya 309

Chatting
Chatting memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi secara Chatting adalah berko-
interaktif pada waktu yang bersamaan. Pesan-pesan yang di ki- munikasi dengan ba-
rimkan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi tidak dapat diguna- nyak orang secara in-
kan untuk komunikasi selanjutnya seperti pada usenet atau listserv. teraktif pada waktu
yang bersamaan.
Kelemahannya topik tebuka untuk semua tanpa pengamanan.

Telnet
Telnet memiliki tujuan yang berbeda dengan fasilitas yang dijelas- Telnet adalah protocol
kan sebelumnya. Telnet memungkinkan seseorang yang menja- yang bebas error, hu-
lankan komputernya dan mengerjakan sesuatu pada komputer bungan yang cepat an-
yang lain. Telnet adalah protocol yang bebas dari error, Telnet me- tara dua komputer.
mungkinkan anda masuk kedalam komputer bisnis anda melalui
komputer yang anda jalankan dirumah atau di mobil.

File Transfer Protocol(FTP)


FTP adalah aplikasi yang digunakan untuk mengakses komputer FTP adalah alplikasi
lain dan membaca file dari komputer tersebut. FTP adalah cara yang digunakan untuk
yang paling mudah bila anda ingin mengakses suatu file yang ada mengakses komputer
di komputer lain asal anda tahu alamatnya. lain dan membaca file
dari komputer tersebut.
Archie
Archie merupakan aplikasi yang digunakan untuk mencari file pada Archie adalah aplikasi
FTP. Archie dapat memonitor ratusan lokasi FTP secara rutin dan yang digunakan untuk
mengupdate database suatu software,dokumen dan file-file data mencari file pada FTP.
yang tersedia untuk didownload (diambil). Archie server memung-
kinkan anda untuk masuk ke sistem komputer lain setelah anda
menyimpan file yang sesuai dengan kebutuhan anda. Archie juga
memingkinkan anda untuk terus mencari file dari satu database
ke database yang lain dan dari satu perpustakaan ke perpustaka-
an yang lain sampai anda mendapatkannya.

Ghopers
Hampir semua file dan informasi digital lainnnya yang yang dapat GHOPERS adalah fasi-
diakses melalui FTP juga dapat diakses melalui ghoper. Ghopers litas yang disediakan
adalah fasilitas yang disediakan untuk terminal komputer yang da- untuk terminal kompu-
pat anda gunakan untuk mencari informasi yang tersimpan da- ter yang dapat anda gu-
lam internet ghoper server melalui menu hierarki yang mudah di- nakan untuk mencari
informasi yang tersim-
gunakan. Internet memiliki ribuan ghopher server diseluruh dunia. pan internet ghoper
Setiap lokasi ghoper memiliki sistem menu sendiri yang berisi daf- server.
tar topik, file lokal dan lokasi-lokasi yang relefan lainnya. Ketika
anda menggunakan software ghoper untuk mendapatkan topik ter-
tentu dan memilih topik tersebut dari menu, server akan secara
otomatis membawa anda ke file yang cocok pada server tersebut.

Veronica Veronica adalah fasili-


Veronica (very easy rodent-oriented netwide index to computer tas tambahan untuk
archives) adalah fasilitas tambahan untuk mengakses situs gho- mengakses situs gho-
per. Ketika pemakai internet menuliskan kata kunci veronica akan per.
310 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

mencari melalui ribuan situs ghoper untuk mencari judul yang be-
risi kata kunci. Kemudian file yang ditemukan tersebut di letakan
pada menu sementara pada server lokal anda sehingga anda da-
pat mebrowse dan memanggil topik lebih mudah.

WAIS
WAIS (Wide Area Information Server) adalah fasilitas untuk mem-
bantu mencari file diseluruh dunia. WAIS merupakan cara yang
paling mudah untuk mencari suatu file, tapi anda harus tahu da-
tabase dimana file tersebut ditempatkan. Ketika anda menuliskan
kata kunci dan database, WAIS akan langsung mencari file ter-
sebut dan menunjukan kepada anda daftar file yang berisi kata
kunci yang anda masukan.

World Wide Web


World Wide Web (Web) merupakan jantung dari meledaknya peng-
gunaan internet untuk bisnis. WWW merupakan sistem yang se-
cara universal dapat menerima standar untuk membaca, memfor-
mat, dan menayangkan informasi berdasarkan arsitektur client/
server. Awalnya digunakan untuk melakukan komunikasi dan sa-
ling memberi ide atau informasi tentang proyek tertentu pada lo-
kasi yang saling berjauhan.
Ketika yang lain masih menggunakan teks untuk mengakses
informasi, WWW mengabungkan teks, grafik, suara secara bersa-
ma-sama untuk menangani semua jenis komunikasi digital yang
membuatnya mudah untuk dapat berkomunikasi dengan bagian
lain di dunia, WWW menggunakan graphical user interface-GUI
(layar monitor berbasis grafik) untuk mempermudah pengoperasi-
annya. WWW dibangun berbasis hypertext atau hypertext Markup
Language (HTML) sehingga dapat memformat dokumen dan me-
ngadakan hubungan (link) dengan dokumen dan gambar yang
tersimpan pada komputer lain. Dengan menggunakan fasilitas Link
ini anda tinggal menyorot gambar atau kata kunci yang terdapat
dalam suatu halaman web, kemudian mengkliknya dan anda se-
cara langsung akan masuk ke dokumen lain dan komputer lain
yang ada di dunia.
Siapa saja yang ingin menawarkan informasi melalui WWW
harus terlebih dahulu membangun homepage. Kebanyakan home
page memungkinkan seseorang untuk masuk ke Web page yang
lain. Keseluruhan Web page yang dimiliki oleh seseorang atau
organisasi disebut sebagai website
Untuk mengakses web site seseorang harus menggunakan
software yang disebut sebagai Web Browser yang diprogram ber-
dasarkan standar HTML. Aktivitas yang dilakukan oleh anda un-
tuk pindah dari satu web site ke web site yang lain disebut seba-
gai surfing. Ada dua jenis software saat ini populer digunakan
sebagai browser yaitu Explorer dan Nescape
BAB 15 Internet dan aplikasinya 311

Search Engine
Beberapa perusahaan diantaranya Yahoo telah menyiapkan su- Search Engine adalah
atu situs di internet yang menjadi alat untuk mencari informasi alat untuk mencari in-
tentang topik tertentu di internet dan disebut sebagai search engi- formasi tentang topik
ne. Alat pencarian lainnya misalnya Google, MayWay, Alta-Vista tertentu di internet .
dan lain-lain. Search engine akan mencari situs di internet yang
mungkin anda sendiri tidak mengetahuinya.

15.3 Manfaat Internet bagi Organisasi


Organisasi mendapatkan banyak manfaat dengan adanya inter- Manfaat Internet bagi
net misalnya mengurangi biaya komunikasi, meningkatkan ke- organisasi adalah:
mampuan berkomunikasi dan koordinasi, distribusi pengetahuan - Mengurangi biaya
dan memberikan fasilitas untuk e-Business atau e-commerce. informasi
- Meningkatkan kemam-
puan berkomunikasi
Internet dan e-commerce - Meningkatkan distri-
Mc Leod (2004) mendefinisikan e-commerce sebagai pengguna- busi pengetahuan
an jaringan komunikasi dan komputer untuk melakukan proses - Memberikan fasilitas
bisnis. Internet dengan cepat menjadi teknologi yang dipilih untuk untuk e-Commerce
electronic commerce (e-commerce) sehingga orang berpanda- dan e-Business
ngan bahwa e-commerce merupakan penggunaan komputer dan
web browser untuk membeli dan menjual produk. Pandangan ini e-Commerce adalah
tidak salah, akan tetapi penggunaan internet dalam e-commerce penggunaan jaringan
hanya merupakan bagian kecil dalam aktivitas bisnis. Saat ini ke- komunikasi dan kompu-
banyakan aplikasi e-commerce terjadi antara perusahaan bukan ter untuk melakukan
antar perusahaan dengan pembeli produk. proses bisnis
Perusahaan dengan perusahaan telah lama melakukan per-
tukaran data agar operasi mereka lebih efisien, komunikasi yang
mereka lakukan seringkali menggunakan jalur telepon khusus
(leased line) dari perusahaan telpon.
Internet merupakan platform teknologi informasi. karena internet
menawarkan kemudahan komunikasi yang memungkinkan peru-
sahaan berhubungan dengan konsumen (B to C) dan perusa-
haan lainnya (B to B) lebih mudah maka e-commerce lebih dipan-
dang sebagai jaringan sistem informasi (akuntansi/manajemen)
yang melakukan transaksi dengan menggunakan platform inter-
net,intranet atau ekstranet. Penggunaan masing-masing platform
ini akan membatasi jangkauan kerja aplikasi sistem informasi yang
dibangun diatasnya.
Situs di internet tersedia bagi siapa saja selama 24 jam sehari.
Bagian marketing dapat menyiapkan tampilan yang interaktif un-
tuk mendapat perhatian konsumen. Konsumen dapat dengan mu-
dah untuk memesan produk tertentu yang diminatinya tanpa harus
datang ke perusahaan.
Perusahaan besar atau kecil biasanya menggunakan internet
untuk menginformasikan produk yang dijualnya, pemesanan, dan
pelayanan lainnya kepada pelanggan. Internet menawarkan akti-
vitas bisnis beroperasi lebih fleksibel sebab perusahaan dapat me-
modifikasi produk yang ditawarkannya secepat mungkin.
312 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Beberapa perusahaan merasa dengan e-mail mereka dapat


melayani pertanyaan konsumen dengan cepat dan relatif murah
dibandingkan dengan mempekerjakan operator telepon.

Gambar 15.5 Contoh aplikasi e-Commerce

e-Busines
e-Business adalah penggunaan media elektronik dalam mengelo-
la informasi untuk meningkatkan kinerja, nilai serta hubungan ba-
ru diantara relasi bisnis. Penggunaan media elektronik disini (ditu-
BAB 15 Internet dan aplikasinya 313

lis “e” ) memiliki arti menggunakan internet walaupun sesungguh- e-Business adalah peng-
nya tidak demikian karena internet hanya merupakan salah satu gunaan media elektronik
platform yang digunakan selain windows. Mc Leod (2004) menya- dalam mengelola infor-
takan bahwa banyak orang yang berpandangan sempit bahwa e- masi untuk meningkat-
commerce hanya berkaitan dengan transaksi bisnis dengan pe- kan kinerja, nilai serta
hubungan baru diantara
langgan dan pemasok yang dihubungkan melalui internet. Panda-
relasi bisnis
ngan ini banyak dipakai oleh para pakar saat ini. Berdasarkan de-
finisi sempit tersebut maka hanya transaksi dengan pihak luar
yang dapat dikatakan sebagai e-Commerce. Sedangkan bila tran-
saksi terjadi di dalam dan diluar perusahaan hal ini merupakan
electronic business transaction (e-Business) untuk membedakan-
nya dengan e-commerce. Berusaha membedakan transaksi ber-
dasarkan internal dengan eksternal tidak banyak membantu kare-
na saat ini orang memandang e-Commerce dan e-Business seba-
gai suatu hal yang sama.

Manfaat dari e-Commerce / e-Business


Perusahaan menggunakan teknologi e-Commerce / e-Business
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya.Beberapa manfaat
yang dapat diperoleh dari teknologi tersebut adalah:

1. Memperbaiki pelayanan sebelum,selama dan setelah penjualan


2.Memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pemasok dan lem-
baga keuangan
3. Meningkatkan penerimaan dari pemilik saham atau investor.

Permasalahan e-Commerce / e-Business


Disamping manfaat yang diberikan,e-commerce dan e-business
juga memiliki masalah untuk penerapannya.

1. Biaya pengadaan,penerapan dan pemeliharaan yang tinggi


2. Masalah keamanan
3. Belum matang dan ketersediaan software yang relatif langka

Strategi e-Commerce dan sistem antar organisasi


Strategi merupakan suatu hal yang selalu berkaitan dengan ma-
salah pemindahan data antar organisasi,Strategi tersebut disebut
sebagai interorganizational system (IOS).Istilah yang sering digu-
nakan dalam IOS adalah electronic data interchange (EDI)

Intranet
Intranet merupakan jaringan internal suatu organisasi yang meng- Intranet adalah jaring-
gunakan fasilitas internet. Jadi intranet memaksimalkan penggu- an internal suatu orga-
naan local area network perusahaan (LAN) dengan menambah- nisasi yang menggu-
kan kemampuan internet kedalamnya. nakan fasilitas internet
Bila anda memahami bagaimana menggunakan internet anda
juga dapat memahami bagaimana intranet bekerja. Intranet seba-
gai mana internet dan windows hanya merupakan platform. Ha-
314 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

nya saja intranet cakupannya sempit hanya didalam perusahaan.


Untuk digunakan dalam aplikasi bisnis pada intranet harus diba-
ngun aplikasi tertentu seperti sistem informasi manajemen atau
sistem informasi akuntansi atau dengan istilah lain bila sistem in-
formasi ini berbasis internet lebih dikenal sebagai e-commerce
atau e-Business.
Dengan fasilitas intranet anda juga dapat saling berkirim su-
rat elektronik (e-mail), mengakses file-file multimedia, transfer file
dengan menggunakan FTP dan membangun sarana dikusi.

Gambar 15.6 Jaringan Intranet (kiri) dan ekstranet (kanan)

Intranet Intranet

Ekstranet

Fire
Wall intranet
Intranet

Ekstranet
Ekstranet adalah integ- Ekstranet merupakan integrasi dari beberapa jaringan intranet.
rasi dari beberapa ja- Ekstranet sering digunakan sebagai platform untuk membangun
ringan intranet sistem antar organisasi (IOS). Yang membedakannya dengan in-
ternet adalah ekstranet hanya dapat diakses oleh pihak-pihak
yang terdaftar dalam ekstranet yang terdiri dari mereka yang ter-
daftar dan memiliki hak akses pada intranet masing-masing orga-
nisasi yang terkait kedalam ekstranet.
Karena adanya integrasi dari berbagai intranet maka akan
terjadi komunikasi diantara intranet-intranet terpilih sehingga in-
tranet suatu organisasi bisa dimasuki oleh tamu dari luar yang be-
rasal dari organisasi lain.
Sebagai konsekuensi dapatnya tamu luar masuk kedalam in-
tranet organisasi perusahaan, bagi perusahaan dapat digunakan
untuk menginformasikan atau mempromosikan segala sesuatu
tentang perusahaannya yang memang bisa dan perlu diketahui
oleh pihak luar. Tamu dari luar tersebut mungkin tidak memiliki in-
tranet tapi merupakan individu-individu yang ingin mendapatkan
informasi tentang suatu organisasi. Untuk menjaga agar tidak ada
pihak yang yang tidak berwenang masuk kedalam jaringan eks-
tranet atau bagian tertentu dari intranet yang terlarang maka ja-
ringan ini dilindungi oleh fire wall yang merupakan software atau
hardware yang dapat menyaring hanya pihak-pihak yang berwe-
nang saja yang dapat masuk kedalam ekstranet.
BAB 15 Internet dan aplikasinya 315

15.4 Sistem antar Organisasi (IOS)


Kita telah mengenal bagaimana perusahaan dapat dihubungkan
secara elektronik sehingga mereka dapat beroperasi secara ber-
sama-sama sebagai unit yang terkoordinasi dalam rangka mem-
peroleh suatu keuntungan yang tidak dapat dilakukan dengan ca-
ra sendiri.
Sistem antar organisasi merupakan hal penting dalam e-com-
merce/e-Business. Perpindahan sejumlah besar data dengan ce-
pat dan aman merupakan aplikasi teknologi informasi yang pen-
ting untuk dapat bersaing. Sistem antar organisasi merupakan tu-
lang punggung (high way) bagi e-commerce dan electronic data
interchange.

Keuntungan sistem antar organisasi


Perusahaan yang menerapkan IOS akan memperoleh beberapa
manfaat dalam bentuk efisiensi dan kekuatan, untuk masalah
efisiensi seperti:

1. Efisiensi internal mendorong perbaikan dalam operasi peru-


sahaan karena perusahaan dapat untuk mengumpulkan data,
menganalisisnya dan membuat keputusan lebih cepat.

2. Efisiensi antar organisasi merupakan perbaikan yang dipe-


roleh dalam bentuk kerjasama dengan perusahaan lain. Perba-
ikan ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk me-
nawarkan lebih banyak produk dan jasa kepada perusahaan la-
in, memberikan pelayanan lebih baik kepada konsumen dan
memperoleh data lingkungan lebih mudah.

Untuk masalah kekuatan seperti:

1. Bentuk produk yang unik, Keterkaitan secara elektronik dari


IOS memungkinkan perusahaan untuk menawarkan pelayanan
lebih baik bagi konsumennya dalam bentuk kemudahan dalam
memesan,pengiriman yang cepat,dan respon yang cepat terha-
dap permintaan informasi. Pelayan yang lebih baik ini menjadi-
kan produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan mudah
diperoleh dibandingkan dengan produk yang sama yang dita-
warkan oleh perusahaan pesaing.
2. Mengurangi biaya pencarian, Dengan memiliki IOS perusaha-
an dapat mengurangi biaya pencarian barang yang harus dke-
luarkan oleh pelanggan untuk memperoleh produk dengan bia-
ya yang terendah.Penurunan biaya yang sama terjadi bagi pe-
rusahaan yang merupakan pelanggan bagi pemasoknya.
3. Meningkatkan biaya pengalihan, Dengan memiliki IOS akan
lebih mahal bagi pelanggan untuk berpindah dari perusahaan
yang memiliki IOS ke perusahaan lain. Karena IOS menyedia-
kan fasilitas hardware, software dan saluran komunikasi data.
316 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain

Rangkuman
Internet merupakan jaringan komputer raksasa yang mengin-
tegrasikan jaringan komputer diseluruh dunia. Berbagai aplikasi
ditawarkan oleh internet yang pada intinya membantu para pe-
makai komputer untuk saling bertukar informasi/komunikasi.
Internet memasuki era baru dengan digunakannya WWW un-
tuk aplikasi bisnis, banyak sekali aplikasi bisnis yang didukung
oleh internet seperti e-Commerce atau e-Business.
e-Commerce/e-Business adalah penggunaan jaringan komu-
nikasi dan komputer untuk melakukan proses bisnis
Internet merupakan platform teknologi informasi. karena inte-
rnet menawarkan kemudahan komunikasi yang memungkinkan
perusahaan berhubungan dengan konsumen (B to C) dan peru-
sahaan lainnya (B to B) lebih mudah, maka e-commerce atau e-
Business lebih dipandang sebagai jaringan sistem informasi suatu
organisasi yang melakukan transaksi dengan menggunakan plat-
form internet,intranet atau ekstranet.
Sistem antar organisasi merupakan hal penting dalam e-com-
merce. Perpindahan sejumlah besar data dengan cepat dan aman
merupakan aplikasi teknologi informasi yang penting untuk dapat
bersaing. Sistem antar organisasi merupakan tulang punggung
(high way) bagi e-commerce dan electronic data interchange.

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan internet ?
2. Sebutkan aplikasi-aplikasi dalam internet ?
3. Apa yang dimaksud dengan intranet ?
4. Apa yang dimaksud dengan extranet ?
5. Apa yang dimaksud dengan IOS ?

Tugas
1. Apakah manfaat internet bagi anda ?
2. Apakah intranet bisa efektif, apa kelemahannya ?
3. Masalah apa yang dihadapai dalam penggunaan internet di
Indonesia
4. Masalah apa yang dihadapai dalam penggunaan internet,
intranet, extranet, e-Business /e-Commerce di Indonesia
BAB 16 Interprise Resource Planning 317

Pokok Bahasan
Gambaran Umum Enterprise
Interprise resurce planning (ERP)
ERP dan teknologi terkait
Software untuk ERP

Pendahuluan
Teknologi informasi saat ini telah mengubah cara hidup dan bekerja kita.Teknologi infor-
masi bukan saja telah mengubah semua aspek kehidupan tapi juga telah mengubah
gaya hidup umat manusia. Umat manusia dalam menghadapi persaingan yang sangat
ketat saat ini harus dapat mengelola masa depan. Mengelola masa depan berarti menge-
lola informasi.Untuk mengelola informasi agar dapat memberikan informasi yang berku-
alitas kepada pengambil keputusan secara otomatis maka suatu organisasi harus meng-
gunakan teknologi informasi dengan cara yang paling baik.
Teknologi informasi memiliki banyak peran di berbagai organisasi. Semua organisasi
memiliki tujuan dan sasaran yang harus di capai.Bagi setiap organisasi agar sukses se-
mua unit bisnisnya atau departemennya harus dapat bekerja sama dalam mencapai tu-
juan organisasi.Akan tetapi, setiap departemen atau fungsi bisnis memiliki tujuan dan
prosedurnya sendiri sehingga tujuan masing-masing departemen tersebut satu sama lain
sering kali melahirkan suatu konflik yang berisiko tidak harmonisnya organisasi dan su-
litnya membangun sistem informasi manajemen.
Kemampuan mengintegrasikan unit-unit organisasi dan memecahkan konflik yang ter-
jadi antar unit organisasi merupakan salah satu kunci sukses suatu organisasi. Tekno-
logi informasi memiliki banyak andil dalam mengintegrasikan organisasi ini melalui pe-
nerapan enterprise resaurce planning. Akan tetapi perlu diingat bahwa integrasi pertama
dan utama yang harus terjadi adalah inegrasi pada unsur manusianya, ERP hanya tool
yang dapat membantu meningkatkan kualitas integrasi tersebut.
318 BAGIAN IV Aplikasi berbasis komputer lain

16.1 Gambaran Umum Enterprise


Apa yang dimaksud dengan enterprise? Isitilah ini sering diguna-
kan dalam dunia bisnis untuk menggambarkan suatu perusahaan
atau apapun dari kafe sampai dengan organisasi besar.
Enterprise adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan se-
cara umum sama.Mereka memiliki sumberdaya untuk mencapai
tujuan. Enterprise berperan sebagai satu entitas.Pandangan ten-
tang organisasi atau perusahaan ini sangat berbeda dengan pan-
dangan tradisional yang berpendapat bahwa organisasi dibagi
menjadi beberapa bagian berdasarkan fungsi yang mereka laku-
kan, sehingga suatu organisasi memiliki bagian marketing, pro-
duksi,keuangan,dan SDM yang satu sama lain terisolasi seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 16.1 Organisasi dengan sedikit kumunikasi antar bagian

Penjualan dan pemasaran Produksi

Keuangan Sumber daya manusia (SDM)

Gambar diatas menunjukan bahwa setiap bagian memiliki tujuan


sendiri,mereka bekerja sendiri-sendiri dan sedikit komunikasi di-
antara mereka. Bagian-bagian ini terisolasi dari bagian lainnya.
Setiap bagian memiliki sistem sendiri-sendiri. Sehingga informasi
dihasilkan oleh berbagai bagian. Satu bagian tidak tau apa yang
dilakukan oleh bagian lain sehingga sering terjadi konflik antar ba-
gian.
Sebagai contoh bagian pemasaran dan penjualan mengingin-
kan variasi produk yang banyak sehingga memberi kepuasan ke-
pada konsumen untuk memilih, sedangkan bagian produksi me-
nginginkan dikuranginya variasi produk untuk mengurangi biaya
BAB 16 Interprise Resource Planning 319

produksi. Ketidak tahuan tujuan masing-masing bagian menye-


babkan terjadinya konflik antar bagian.
Akan tetapi, dalam konsep enterprise, organisasi secara kese-
luruhan dianggap sebagai satu sistem dan semua bagian diang-
gap sebagai sub sistem. Semua informasi yang berkaitan dengan
organisasi disimpan secara terpusat (sentralisasi) dan tersedia ba-
gi semua bagian. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 16.2 Dalam enterprise semua bagian tahu apa yang


dikerjakan bagian lain

Marketing dan penjualan Produksi

Pusat
Database

Keuangan Sumber daya manusia (SDM)

16.2 Enterprise Resource Planning (ERP)


Kemunculan konsep Enterprise resource planning relatif masih
baru. Beberapa penulis memberi berbagai macam alasan yang
mendasari kemunculan konsep ini. Alasan tersebut secara umum
menyatakan perlunya suatu sistem yang terintegrasi yang meng-
koordinasikan semua fungsi bisnis perusahaan. Penyedia soft-
ware menanggapi masalah ini dengan menyediakan software pa-
ket (application software) untuk kebutuhan pengintegrasian dan
mereka memberi nama software Enterprise Resource Planning
(ERP).
320 BAGIAN IV Aplikasi berbasis komputer lain

Turban(1999) menyatakan bahwa sistem ERP merupakan


sebuah software yang memberikan solusi untuk mengintegrasikan
dan mengendalikan seluruh proses bisnis yang ada dalam suatu
organisasi.Software ini menjanjikan keuntungan mulai dari mening-
katkan efisiensi sampai dengan kualitas, produktivitas, dan pro-
fitabilitas.
Sejalan dengan Turban, Wilkinson(2000) menyatakan bahwa
sistem ERP merupakan sebuah software aplikasi yang terintegra-
si untuk digunakan pada berbagai fungsi perusahaan seperti akun-
tansi dan keuangan, manajemen sumberdaya manusia,serta pro-
duksi dan logistik.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Gelinas dan sutton
(2002) mereka mendefinisikan sistem ERP sebagai paket software
terintegrasi yang dirancang untuk mendukung integrasi yang leng-
kap dalam sistem pengolahan data yang terkait pada organisasi
tersebut. Sistem ini dibangun berdasarkan kepada aktivitas-aktivi-
tas keuangan dan non keuangan yang diperlukan untuk mendu-
kung proses pengambilan keputusan.
Sementara itu Leon (2003) menyatakan ERP sebagai teknik
dan konsep yang diterapkan untuk mengintegrasikan pengelolaan
aktivitas perusahaan secara menyeluruh agar penggunaan sum-
ber daya perusahaan lebih efektif dan efisien. Jadi paket ERP ada-
lah software yang terintegrasi yang mencakup semua fungsi orga-
nisasi bisnis yang mendukung konsep ERP.
Mc.Leod(2004) mewakili pernyataan para penyedia software
yang menyatakan bahwa sistem ERP sebagai sistem berbasis
komputer yang memungkinkan pengelolaan sumber daya perusa-
haan berdasarkan kepada organisasi yang besar.
Menurut O,Brein (2004) banyak perusahaan di Amerika saat
ini telah mengalihkan sistemnya dari sistem mainframe tradisional
berbasis fungsi bisnis ke aplikasi jaringan client/server lintas fungsi
bisnis dengan mengunakan software ERP atau disebut juga sebagai
supply chain manajement (SCM) dari SAP R/3, Baan, PeopleSoft,
dan Oracle.
Software ERP memfokuskan kepada rangkaian proses yang
terjadi dalam aktivitas bisnis seperti yang ditunjukan oleh perusa-
haan perusahaan dibawah ini

Tabel 16.1 Software ERP untuk lintas fungsi organisasi


Perusahaan Komponen ERP Tujuan
Analisis promosi,analisis permintaan dan
Information resource Inc. Penjualan dan pemasaran
manajemen produk.
Persediaan barang jadi,pengepakan/
Industry matamatic international Manajemen pemesanan Pengiriman,pembuatan faktur,order penjualan,
Penentuan harga (pricing) dan promosi.
Manajemen produksi,pembiayaan,
perencanaan sumber daya produksi,
Oracle Corporation Proses produksi
persediaan bahan baku,pengendalian
kualitas,pembelian dan persediaan barang jadi
Aktiva tetap,akuntansi projek,pembelian,
Oracle Corporation Keuangan
Piutang, hutang dan buku besar.
BAB 16 Interprise Resource Planning 321

Pada mulanya paket ERP dimaksudkan untuk perusahaan


industri. Paket tersebut utamanya berisi aktivitas bisnis utama
seperti manajemen penjualan,produksi,akuntansi dan keuangan.
Akan tetapi, akhir-akhir ini paket ini bukan hanya digunakan pada
perusahaan industri tapi juga diberbagai jenis perusahaan lain-
nya.
Software ERP dirancang untuk memodelkan dan mengoto-
matiskan proses dasar suatu organisasi dengan tujuan untuk
mengintegrasikan informasi di seluruh organisasi perusahaan dan
menghapus hubungan antara sistem komputer yang mahal dan ti-
dak efektif.

Gambar 16.1 Mengintegrasikan informasi melalui sistem ERP

Rencana Strategis
dan Operasional Keuangan

Produksi
Sumber daya
manusia

Manajemen Sistem Manajemen


bahan baku ERP logistik

Manajemen
Manajemen kualitas pemeliharaan

Penjualan dan
distribusi
Sumber : Leon 1999

Software ERP harus merupakan cermin yang menggambarkan


proses bisnis suatu organisasi seperti pengisisn order konsumen
dan produksi.
Keuntungan menggunakan sistem (software) ERP baik lang-
sung maupun tidak langsung diantaranya adalah meningkatkan
efisiensi, meningkatkan integritas informasi untuk pengambilan
keputusan yang lebih baik serta meningkatkan kecepatan respon
terhadap permintaan konsumen.Manfaat tidak langsung termasuk
memberikan image yang baik terhadap perusahaan, meningkat-
kan kepuasan konsumen. berikut ini adalah manfaat langsung dari
sistem ERP diantaranya adalah :
 Mengintegrasikan bisnis perusahaan
 Fleksibilitas
 Kemampuan analisis dan perencanaan yang lebih baik
 Menggunakan teknologi terkini
322 BAGIAN IV Aplikasi berbasis komputer lain

Integrasi bisnis perusahaan


Keuntungan pertama dan yang paling utama terletak pada ke-
mampuan mengintegrasikan bisnis perusahaan. Yang menjadi a-
lasan mengapa paket ERP dianggap terintegrasi karena adanya
fasilitas update (revisi) data antar komponen-komponen bisnis pe-
rusahaan yang terkait melalui pertukaran data secara otomatis an-
tar aplikasi dibandingkan dengan sistem informasi perusahaan
tradisional yang terlalu berorientasi ke fungsi bisnis secara individu.

Fleksibilitas
Keuntungan kedua dari paket ERP terletak pada fleksibilitasnya.
Bahasa,mata uang,standar akuntansi dan lain-lain yang berbeda
dapat ditampung dalam satu sistem.Demikian pula dengan sistem
yang terletak dibeberapa lokasi baik lokal maupun global dapat
disatukan secara otomatis.Fleksibilitas ini penting adanya, dan
seseorang dapat mengatakannya sebagai keuntungan utama.

Kemampuan Perencanaan dan analisis lebih baik


Keuntungan yang lain dari sistem ERP adalah meningkatkan fung-
si perencanaan.Dengan kemampuannya untuk mengatur integra-
si bisnis dan datanya sistem ERP sepenuhnya dapat digunakan
untuk berbagai jenis sistem pendukung keputusan dengan men-
simulasikan berbagai fungsinya. Karena itu dengan kemampuan
sistem ERP tersebut dapat dilakukan pemasukan dan analisis da-
ta secara fleksibel dan seketika (real time) dari berbagai sudut
atau dimensi. Kemampuan ini dapat memberikan informasi kepa-
da pengambil keputusan informasi yang mereka perlukan sehing-
ga mereka dapat membuat keputusan dengan lebih baik.

Penggunaan teknologi terkini


Keuntungan ke empat adalah penggunaan teknologi informasi ter-
kini.Penyedia software ERP sangat cepat dalam beradaptasi de-
ngan perkembangan dan pemanfaatan teknologi terkini seperti
sistem terbuka (open system).Teknologi Client/Server, internet/in-
tranet. Electronic commerce dan lainnya.Sistem ERP sangat ce-
pat beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi infor-
masi yang memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis dimasa
depan. Fleksibilitas ini membuat sistem ERP selalu sesuai de-
ngan perkembangan teknologi selama pembuatan, pemeliharaan
dan perluasan sistem.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa ERP meliputi
beberapa fungsi yang akan diperlukan untuk sistem dimasa yang
akan datang. Akan tetapi, melakukan perubahan terhadap struk-
tur dan proses bisnis perusahaan agar dapat menggunakan sepe-
nuhnya kemampuan sistem ERP merupakan pekerjaan besar
bagi perusahaan.
BAB 16 Interprise Resource Planning 323

Mengapa banyak penerapan ERP gagal


Paket software ERP bila dipilih dengan benar, digunakan secara
efisien, dan diterapkan dengan cara bijaksana dapat meningkat-
kan produktivitas dan keuntungan bagi perusahaan secara dra-
matis. Akan tetapi banyak perusahaan gagal dalam melakukan ini
karena salah memilih produk,tidak kompeten, penerapan yang
sembarangan serta penggunaan yang tidak efisien dan efektif.
Agar dapat bekerja dengan sukses, penggunaan sistem ERP
perlu banyak faktor harus diikuti.Harus ada orang yang mengerti
bisnis,penyedia software ERP harus baik dan paket software ERP
nya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Konsultan ERP
harus kompeten, penerapannya harus terencana dengan baik dan
dijalankan dengan sempurna.pelatihan terhadap pengguna harus
dilakukan sehingga karyawan mengerti tentang sistem yang digu-
nakan dan pengaruh usaha mereka terhadap sukses tidaknya
program secara keseluruhan.
Pengenalan sistem (software) ERP secara dramatis akan me-
ngubah uraian tugas dan peran kebanyakan karyawan. Karyawan
yang sebelumnya bekerja memasukan data dalam semalam bisa
menjadi pengambil keputusan. Sebagai contoh bila dimasa lalu
petugas penginput pesanan atau order bertugas memasukan da-
ta order yang diterimanya, dengan diterapkannya sistem ERP
yang baik petugas tersebut akan bertugas sebagai inisiator (tri-
ger). Begitu order masuk ke dalam sistem, informasi tentang or-
der tersebut akan langsung masuk ke modul aplikasi penjualan,
distribusi dan keuangan.
Modul distribusi akan mencek apakah barang yang dipesan
tersedia di gudang,bila tersedia barang yang dipesan akan dikirim
dan informasi akan dikirim ke modul keuangan.Bila barang tidak
ada di gudang maka modul produksi yang akan mendapatkan in-
formasi sehingga produksi dimulai. Kemudian pelanggan akan di-
beri tahu status dari ordernya. Bila barang yang dipesan dikirim,
modul aplikasi keuangan menyiapkan dan mengirim faktur ke kon-
sumen. Semua proses ini terjadi secara otomatis segera setelah
pesanan dimasukan oleh operator bagian pesanan.
Banyak karyawan kurang memahami perubahan dari data pe-
sanan menjadi informasi yang disampaikan ke berbagai modul bila
karyawan tersebut kurang mendapat pelatihan terlebih dahulu dan
kemudian sistem akan gagal diterapkan.
Faktor lainnya adalah pengangguran.Ketika prosedur menjadi
otomatis prosedur tersebut menjadi kelebihan karyawan.Sehinga
secara alamiah karyawan akan menolak otomatisasi ini.Akan te-
tapi sesungguhnya karyawan tersebut dapat dilatih menjalankan
sistem baru dan dapat bekerja dengan tentangan baru dengan
lingkungan yang lebih merangsang. Untuk hal ini karyawan harus
terlebih dahulu diberi tahu apa yang bakal terjadi dan harus diberi
waktu untuk melakukan perubahan.Tanpa dukungan dari karya-
wan sistem sebaik apapun akan gagal.
324 BAGIAN IV Aplikasi berbasis komputer lain

16.3 ERP dan Teknologi Terkait


ERP seperti kita ketahui merupakan singkatan dari Enterprise Re-
source Planning dan juga berarti teknik dan konsep bagaimana
mengintegrasikan manajemen perusahaan secara keseluruhan
dengan penggunaan yang efektif sumber daya untuk meningkat-
kan efisiensi perusahaan.
Sistem ERP melakukan tugas penting dengan mengintegrasi-
kan fungsi-fungsi bisnis yang terpisah seperti pengelolaan bahan
baku, perencanaan produk,penjualan,distribusi,akuntansi dan ke-
uangan serta lainnya kedalam satu aplikasi.Tetapi ERP juga me-
miliki tiga kelemahan penting, yaitu:
 Manajer tidak dapat menghasilkan laporan yang dapat dimo-
difikasi sesuai kebutuhan atau permintaan informasi tanpa
bantuan programer dan ini sangat mengganggu untuk men-
dapatkan informasi yang diperlukan dengan cepat untuk me-
melihara keuntungan dalam berkompetisi.
 Sistem ERP memberikan hanya status saat ini,seperti mem-
buka order.Manajer seringkali memerlukan informasi status
masa lalu dan sekarang untuk melihat kecenderungan atau
trend sehingga membantu lebih baiknya keputusan yang di-
ambil.
 Data dalam aplikasi ERP tidak dapat terintegrasi dengan pe-
rusahaan lain.

Leon (1999) menyatakan ada beberapa teknologi yang dapat me-


nanggulangi keterbatasan ini diantaranya:
 Business process reengineering (BPR)-menurut Dr Michael
Hammer dalam Leon(1999) adalah memikirkan kembali seca-
ra mendasar dan merancang kembali secara radikal proses
bisnis untuk mencapai perbaikan yang luar biasa dalam kiner-
ja seperti biaya,kualitas,pelayanan dan kecepatan.
 Manajemen information systems (MIS)-Merupakan integra-
si dari hardware,software,brainware,prosedur,database dan ja-
ringan komunikasi yang memiliki tujuan untuk mengolah data
menjadi informasi yang diperlukan oleh manajer dalam pro-
ses pengambilan keputusan.
 Decision support systems (DSS)-adalah sistem informasi
yang interaktif dan menyatu dengan software dan hardware
yang mudah dioperasikan untuk menghasilkan informasi un-
tuk mendukung proses pengambilan keputusan.
 Executive information systems (EIS)-Sistem informasi yang
dibangun untuk membantu manajemen puncak menangani
masalah-masalah yang tidak terstruktur.
BAB 16 Interprise Resource Planning 325

 Data warehousing-Merupakan arsip data perusahaan yang


masa penggunaannya telah lewat.Data dikeluarkan dari data
yang digunakan untuk memelihara kecepatan.
 Data Mining-adalah proses menentukan data-data yang ma-
sih dianggap penting dan valid untuk menghasilkan informasi
yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
 On-line analitical processing (OLAP)-merupakan teknologi
yang dirancang untuk membaca dan menganalisis data atau
dapat juga dikatakan sebagai pandangan multi dimensi dari
data bisnis
 Supply Chain Management- adalah jaringan fasilitas dan dis-
tribusi yang melakukan fungsi dari pengadaan bahan baku,
merubah bahan baku tersebut menjadi barang setengah jadi
dan barang jadi serta mendistribusikan barang jadi tersebut
ke konsumen.

16.4 Software untuk ERP


Ada berbagai merek software yang digunakan oleh perusahaan
untuk menerapkan sistem ERP, salah satu software tersebut ada-
lah SAP ERP.
SAP ERP keluar dengan dua versi yaitu versi untuk mainframe
(SAP R/2) dan versi Client/Server (SAP R/3). Versi yang paling
banyak digunakan saat ini adalah SAP R/3 untuk sistem client/
server terbuka. Software ini dibuat oleh SAP AG. Modul-mudul
yang ada dalam SPA R/3 adalah :
o Financial accounting
o Treasury
o Controlling
o Enterprise Controlling
o Invesment management
o Production Planning
o Material management
o Plant maintenanceand service management
o Quality management
o Project systems
o Sales and distribution
o Human resource management

Paket SAP merupakan paket yang paling banyak digunakan un-


tuk ERP ,omzet perusahaan sebesar $4700 M, disusul oleh Oracle
$1900 M,PeopleSoft $1400 M,Baan $992 M dan merek lainnnya
$5790 M.
326 BAGIAN IV Aplikasi berbasis komputer lain

Rangkuman
Enterprise adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan secara
umum sama.Mereka memiliki sumberdaya untuk mencapai tujuan.
Enterprise berperan sebagai satu entitas.
Dalam konsep enterprise, organisasi secara keseluruhan di-
anggap sebagai satu sistem dan semua bagian dianggap sebagai
sub sistem.
Banyak pakar mendefinisikan ERP seperti diantarnya Turban
(1999) menyatakan bahwa software ERP merupakan sebuah soft-
ware yang memberikan solusi untuk mengintegrasikan dan me-
ngendalikan seluruh proses bisnis yang ada dalam suatu organi-
sasi. Software ini menjanjikan keuntungan mulai dari meningkat-
kan efisiensi sampai dengan kualitas, produktivitas, dan profitabi-
litas.
Sejalan dengan Turban,Wilkinson(2000),Gelinas dan suton
(2002) dan lain-lain menyatakan bahwa sistem ERP pada dasar-
nya merupakan sebuah software aplikasi yang terintegrasi untuk
digunakan pada berbagai fungsi perusahaan seperti akuntansi
dan keuangan, manajemen sumberdaya manusia,serta produksi
dan logistik yang diperlukan untuk mendukung manajemen diba-
gian tersebut.

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan enterprise?
2. Apa yang manjadi masalah dalam sistem informasi tradisional?
3. Sebutkan definisi ERP menurut Turban,Wilkinson dan Leon?
4. Sebutkan manfaat dari ERP?
5. Sebutkan teknologi terkait dengan ERP

Kasus
1.Coba jelaskan apakah dengan adanya software ERP dipastikan
sistem informasi perusahaan akan baik?
2.Apakah ada hubungan antara Sistem ERP dengan sistem infor-
masi manajemen?
3.Dalam hal apa, kalau ada, ERP dapat membantu memperlan-
car pengembangan sistem informasi manajemen?
4.Apakah sistem ERP adaptif terhadap perubahan lingkungan?
5.Beberapa pakar mengatakan bahwa ERP datang kesiangan, In-
tegrasi software untuk mengintegrasikan unit-unit di suatu peru-
sahaan telah lama diupayakan dalam sistem informasi manaje-
men, bagaimana tanggapan anda?.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 327

Pokok Bahasan:
Analis dan analisis sistem
Tugas dan tanggung jawab analis sistem
Perbedaan tugas dan tanggung jawab analis sistem dan programer
Analis sistem sebagai pemecah masalah
Kedudukan analis sistem dalam organisasi
Persiapan karier sebagai analis sistem

Pendahuluan
Seperti kita ketahui penggunaan komputer pada aktivitas bisnis ditunjang dengan ter-
sedianya berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan
informasi dapat dilakukan lebih mudah, efektif dan efisien. Pada awalnya para pelaku
bisnis hanya mengandalkan pemecahan masalah dengan bantuan teknologi komputer
semata. Saat itu teknisi dan programer menjadi andalan bagi para pelaku bisnis untuk
menciptakan suatu sistem informasi yang mampu memecahkan masalah-masalah mere-
ka. Tetapi disisi lain, para pelaku bisnis ini seringkali kurang memahami kelebihan dan
keterbatasan teknologi komputer, sehingga pada penggunaannya mereka sering menga-
lami kesulitan. Sementara itu teknisi dan programer sebagai pembuat program sering
kurang memahami aplikasi bisnis, yang akhirnya menimbulkan kesenjangan komunikasi
antara para pelaku bisnis sebagai pengguna komputer dan para teknisi/programer seba-
gai pembuat software aplikasi bisnis. Semua ini melahirkan resiko gagalnya penerapan
sistem informasi.
Kesenjangan komunikasi antara pelaku bisnis sebagai pengguna komputer dan pem-
buat program aplikasi dapat jembatani dengan adanya seorang analis sistem informasi-
/sistem informasi manajemen. Seorang analis sistem informasi dapat membantu mening-
katkan kemampuan pemrosesan suatu sistem informasi berbasis komputer. Analis sis-
tem informasi juga dapat membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi
dalam penggunaan komputer untuk kegiatan bisnis. Saat ini para analis sistem informasi
tidak hanya sebagai perantara yang menjembatani masalah yang dihadapi oleh para
pengguna komputer dan teknisi/programernya. Dengan metode dan pemahaman tentang
kondisi saat mengembangkan sistem informasi yang akan diuraikan pada bab selanjutnya,
seorang analis akan bekerja dengan lebih produktif dan efektif lagi, sehingga resiko
kegagalan pengembangan sistem informasi dapat dikurangi.
328 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

17.1 Analis dan Analisis Sistem


Analis sistem bertugas Pada saat kita sakit dokter akan memberikan obat sebagai alat
untuk menganalisis sis- untuk menyembuhkan. Ketika kendaraan kita mengalami masalah,
tem informasi yang te- bengkel akan mengirim teknisi untuk memperbaikinya. Jika perusa-
lah ada, mengembang- haan menginginkan aktivitas usahanya bekerja dengan lebih pro-
kannya dan menyusun duktif dengan tingkat efisensi dan efektivitas yang lebih baik, ma-
sistem baru pada sub
sistem yang bermasa-
ka komputer dijadikan andalan untuk memecahkannya. Jadi obat,
lah dengan bantuan teknisi dan komputer adalah alat yang dapat memecahkan masa-
komputer. lah-masalah yang kita hadapi.
Dalam suatu sistem yang lebih kompleks, seperti sistem infor-
masi manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka
masalah yang timbulpun akan lebih kompleks lagi, karena satu
saja sub sistem mengalami masalah akan berdampak pada aktivi-
tas sub sistem yang lainnya. Pada perusahaan-perusahaan yang
mengandalkan otomatisi pekerjaan pada komputer, diperlukan se-
orang tenaga ahli yang harus mampu memahami akar permasa-
lahan yang dihadapi perusahaan dan sekaligus memberikan jalan
keluar atas permasalahan tersebut.
Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk
mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-ma-
salah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai
dengan masalah yang dihadapi.
Tugas utama dari seorang analis sistem ini adalah mengana-
lisis sistem yang telah ada, mengembangkannya dan menyusun
sistem baru terutama pada sub sistem yang bermasalah dengan
bantuan teknologi komputer. Kunci utama yang perlu diperhatikan
adalah mengkombinasikan antara hasil analisisnya dengan tekno-
logi komputer sehingga dapat menjelaskan bagaimana sumber
daya manusia yang dimiliki perusahaan dengan metodologi yang
tersedia dan teknologi komputer yang dimiliki dapat memberikan
hasil yang terbaik dalam meningkatkan aktivitas perusahaan. Ran-
cangan pengumpulan data, pemasukan, pemrosesan dan penyim-
panan data dikomputer yang dilakukan analis sistem haruslah di-
sajikan secara efektif sehingga dapat memberikan informasi yang
bermanfaat dan tepat waktu bagi pengguna komputer.
Tugas seorang analis sistem bukan saja menganalisis dan
mendesain sistem, tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menya-
jikan satu sistem informasi manajemen yang terpadu. Analis sis-
tem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan
teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusaha-
an.
Dengan uraian tugas dan tanggung jawab seperti di atas, ma-
ka seorang analis sistem haruslah orang yang memiliki pengeta-
huan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan
teknologi. Analis sistem bukanlah seorang programer yang ditu-
gaskan/merasa mampu membuat program mutakhir dengan kom-
puter untuk menyelesaikan masalah. Seorang programer kompu-
ter belum tentu dapat melakukan analisis masalah yang dihadapi
oleh perusahaan, seperti yang harus dilakukan dalam penyusu-
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 329

nan sistem informasi manajemen, suatu sistem informasi yang


memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan.
Dalam menyusun sistem informasi manajemen suatu perusahaan
diperlukan orang yang mampu memahami apa itu sistem informa-
si manajemen, masalah-masalah yang dihadapi dalam sistem in-
formasi manajemen perusahaan tersebut dan mampu memberi-
kan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan bantuan
teknologi komputer.
Ada banyak istilah bagi analis sistem ini, seperti desainer sis-
tem, pengembang sistem, konsultan sistem, konsultan manaje-
men, analis operasi, analis informasi, analis bisnis, dan knowled-
ge enginer untuk sistem pakar tetapi yang paling sering diguna-
kan di Indonesia adalah analis sistem. Sebagai gambaran lebih
lengkap selanjutnya akan diuraikan tugas-tugas dari seorang ana-
lis sistem.

17.2 Tugas dan Tanggungjawab Analis


Sistem
Untuk menjaga agar setiap bagian dalam perusahaan tidak tum-
pang tindih dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya,
maka manajemen perusahaan perlu menguraikan tugas dan tang-
gungjawab dari masing-masing bagian. Uraian tugas yang jelas
dan terinci juga dapat membedakan fungsi dari masing-masing ba-
gian.
Di perusahaan-perusahaan besar keberadaan analis sistem
pada umumnya berada pada divisi pengembangan dibawah tang-
gungjawab manajer pusat pengembangan. Tugas dari analis sistem
ini berbeda-beda pada setiap jenis dan besarnya perusahaan,
tetapi secara umum tugas dan tanggung jawab analis sistem ada-
lah seperti yang diuraikan pada gambar 17.1.
Selain tugas dan tanggung jawab seperti yang diuraikan pada Analis sistem harus
gambar 17.1, seorang analis sistem juga harus memiliki kemam- memiliki kemampuan
puan berkomunikasi dengan pihak-pihak lain seperti pemakai berkomunikasi dengan
komputer, manajemen, teknisi, bagian administrasi, programmer, pihak-pihak lain seperti
penyedia hardware dan software dan database administrator. pemakai komputer, ma-
Untuk mendukung pekerjaannya, seorang analis sistem juga najemen, teknisi, bagi-
harus memiliki kualifikasi khusus dalam bidang pendidikan. Ia ha- an administrasi, prog-
rammer, penyedia
rus seorang sarjana atau master dalam bidang komputer, bisnis, hardware dan software
statistik ataupun teknik industri. Pengalaman dalam penyusunan dan database adminis-
program sangat diperlukan, yang ditunjang dengan pelatihan dan trator
pengalaman dalam aktivitas dan sistem bisnis. Pelatihan terha-
dap seorang analis sistem tentunya akan mendukung pekerjaan-
nya, terutama pelatihan yang memberikan pengetahuan tentang
metode-metode yang digunakan dan struktur-struktur sistem yang
ada. Kemampuan berkomunikasi baik secara lisan dan tertulis me-
rupakan nilai tambah yang tidak dapat diabaikan bagi seorang a-
nalis.
330 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Seorang analis sistem walaupun ia seorang sarjana, perlu


memiliki pengalaman dalam mengikuti pelatihan mengenai stan-
dar pengembangan sistem seperti standar sistem database, ko-
munikasi data, pengembangan sistem, metode-metode pengem-
bangan sistem, dan memahami tentang bagaimana menyusun
studi kelayakan sistem dilihat dari segi biaya dan manfaat yang
akan diperoleh dari sistem yang disusun.

Gambar 17.1 Uraian tugas dan tanggungjawab analis sistem


URAIAN TUGAS ANALIS SISTEM

Bertanggung jawab kepada : Manajer Pusat Pengembangan

Tugas utama: 1.Mengumpulkan dan menganalisis data untuk me-


ngembangkan sistem informasi. Analis sistem ber-
tanggungjawab dalam mempelajari masalah-ma-
salah dan kebutuhan-kebutuhan organisasi/ peru-
sahaan untuk menentukan bagaimana teknologi
komputer, prosedur-prosedur dan sumber daya
manusia dapat bersama-sama memecahkan ma-
salah dan mengembangkan sistem yang ada se-
cara terpadu.
2. Mendesain sistem dan metode untuk dikompu-
terisasikan berdasarkan sistem informasi yang ada
dan memberikan petunjuk penggunaannya.
3. Mempertanggungjawabkan temuan-temuan, re-
komendasi-rekomendasi dan spesifikasi-spesifi-
kasi secara formal baik lisan maupun dalam lapo-
ran resmi.

Tanggungjawab: 1. Melakukan evaluasi proyek


2. Menganalisis sistem yang ada untuk mengetahui
masalah yang ada dan kemungkinan pemecahan-
nya.
3. Mendefinisikan pengembangan atau perubahan
sistem bila diperlukan.
4. Mengevaluasi alternatif pemecahan masalah
5. Memilih perangkat keras dan perangkat lunaknya
(dengan persetujuan atasan).
6. Mendesain, alur dan prosedur sistem baru.
7. Melakukan supervisi untuk penerapan sistem ba-
ru.

Tugas-tugas: 1.Memperkirakan kebutuhan personil, anggaran bia-


ya dan jadwal pembuatan sistem.
2. Mengembangkan dan menerapkan rencana pe-
ngembangan sitem sesuai dengan standar yang
baik
3. Melakukan pengumpulan data melalui wawanca-
ra dan cara lainnya.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 331

Lanjutan gambar 17.1


URAIAN TUGAS ANALIS SISTEM Tugas utama analis
sistem :
(Lanjutan)
4. Menganalisa dan mendokumentasikan sistem - Menganalisis
yang telah berjalan. - Merancang
5. Merumuskan perlengkapan teknologi terbaru - Menerapkan dan
untuk menangani masalah-masalah perusaha - Memelihara sistem
an. informasi yang di-
6. Mempelajari pengetahuan teknologi manaje- susunnya.
men yang akan menggunakan sistem.
7. Melakukan evaluasi terhadap berbagai tekno-
logi yang mungkin digunakan berdasarkan per-
timbangan teknis, operasi dan ekonomi.
8. Melakukan review terhadap sistem baru yang
akan diajukan untuk persetujuan.
9. Membuat desain dan melakukan uji coba proti-
pe sistem baru
10. Mendesain struktur data dan file
11. Mendesain input, output dan bahasa yang akan
dipergunakan dalam sistem komputerisasi.
12. Mendesain teknik dan bentuk pengumpulan
data.
13. Mendesain kontrol dan pengamanan sistem.
14. Mempersiapkan spesifikasi penerapan program.
15. Menerapkan, melakukan uji coba dan mengin-
tegrasikan program.
16. Melakukan supervisi penerapan program
17. Mengembangan dan mengarahkan uji coba sis-
tem dan rencana-rencana selanjutnya.

Melihat tanggungjawab, tugas-tugas, persyaratan pendidikan


dan pengalaman serta wawasan yang harus dimiliki oleh seorang
analis sistem, maka jelaslah bagi kita bahwa seorang analis sis-
tem diharapkan dapat menjadi orang yang mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan terutama dalam me-
ngatasi kurangnya manajemen yang memahami teknologi kom-
puter dan penerapannya dalam aktivitas bisnis. Tugas memecah-
kan masalah ini menjadi kunci utama dari suksesnya karir seo-
rang analis sistem. Jenjang karir seorang analis sistem adalah se-
bagai analis sistem pemula, analis sistem, analis sistem senior,
kepala bagian analis. Bagaimana peranan analis sistem sebagai
pemecah masalah, selanjutnya akan diuraikan secara lebih rinci
berikut ini.

17.3 Perbedaan Tugas dan Tanggungjawab


Analis Sistem dan Programer
Seorang analis sistem informasi mempunyai tugas dan tanggung-
jawab yang berbeda dengan seorang programer. Seorang analis
sistem dari uraian tugas di atas diketahui bertanggungjawab atas
332 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

pelaksanaan analisis sistem, merancang sistem, menerapkan sis-


tem dan mendukung sistem berbasis komputer untuk aplikasi bis-
nis. Berikut ini salah satu uraian tugas seorang analis sistem se-
cara garis besar bila menggunakan metode SDLC.

Analisis Sistem
Analisis sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang
berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas
bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melaku-
kan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi.

Perancangan Sistem
Perancangan sistem, adalah spesifikasi umum dan terinci dari pe-
mecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama
tahap analisis. Spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh
programer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

Penerapan Sistem
Penerapan sistem, adalah menerapkan sistem dalam operasi or-
ganisasi. Program komputer diterapkan dan diuji coba, manajer
dan pemakai sistem dilatih untuk menggunakan sistem baru dan
operasi organisasi dikonversikan pada sistem baru.

Dukungan Sistem atau pemeliharaan sistem


Dukungan sistem, adalah tindak lanjut yang diberikan terhadap
sistem informasi manajemen yang telah diterapkan dalam operasi
perusahaan. Kegiatan ini mencakup pemeliharaan program dan
meningkatkan kemampuan sistem.

Karakteristik programer berbeda dengan analis sistem. Seca-


ra umum karakteristik programer adalah sebagai berikut:
Programer hanya bertanggungjawab terhadap program
komputer yang meliputi komputer, pengoperasian program dan
kelengkapannya serta bahasa pemrograman yang digunakan.
Pekerjaan programer merupakan suatu hal yang pasti, pe-
nilaiannya berkisar pada benar atau tidaknya instruksi-instruk-
si dan logika program.
Pekerjaan programer tidak banyak membutuhkan hubu-
ngan dengan pihak lain, umumnya hanya terbatas dengan
sesama programer dan analis sistem yang menyiapkan spesi-
fikasi program.
Perbedaan tanggungjawab antara programer dan analis sis-
tem dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
Sistem analis tidak hanya berhadapan dengan program kom-
puter, ia juga bertanggungjawab dalam pemilihan perangkat
komputer, orang-orang yang akan menggunakan sistem infor-
masi manajemen yang disusunnya, prosedur-prosedur sistem
dan file/database sistem yang digunakan.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 333

Kerja yang dihasilkan oleh analis sistem bukan merupakan


suatu hal yang pasti. Ada banyak kemungkinan jawaban betul
atau salah. Solusi sistem merupakan suatu hal yang dapat
dirundingkan.
Hubungan yang harus dijalin oleh sistem analis lebih luas dan
lebih komplek. Analis sistem harus mampu menjalin hubu-
ngan dengan klien bisnisnya, pihak manajemen, programer,
manajemen sistem informasi, auditor dan penjual sistem in-
formasi manajemen (kalau beli) yang masing-masing memiliki
kepentingan yang berbeda-beda.
Prinsip-prinsip agar pengembangan sistem informasi sukses
1. Libatkan pengguna,karena sistem informasi akan dipakai oleh
pengguna dan hanya pengguna yang tahu apa yang diingin-
kannya.Jangan pernah berfikir ini sistem buatan saya. Keber-
hasilan membangun sistem merupakan kebehasilan bersama.
2. Gunakan pendekatan pemecahan masalah;Pelajari dan pa-
hami masalah,konteknya dan dampaknya;Tentukan kebutu-
han; Tentukan alternatif solusi dan pilih solusi terbaik;rancang
dan terapkan solusi pilihan;pantau dan evaluasi dampak solu-
si yang dipilih dan perbaiki bila ada yang kurang.
3. Buat tahap-tahapan dan aktivitas yang harus dilakukan di-
setiap tahapan (metode/proses),tahapan ini akan berbeda
tergantung pakar dan metode yang digunakan.
4. Dokumentasikan semua tahap pengembangan, dokumen-
tasi meningkatkan komunikasi dan penerimaan.Dokumentasi
menunjukan kekuatan dan kelemahan sistem terhadap bebe-
rapa pihak terkait serta mendorong pengguna terlibat dan da-
pat meyakinkan manajemen tentang sistem informasi.
5. Buat standar,sistem informasi harus terintegrasi kedalam satu
sistem,dan integrasi hanya akan terwujud kalau ada standar.
6. Kelola projek dan proses,membangun sistem informasi ha-
rus menggunakan metode atau proses dan pengembang harus
mampu mengelola projek dan prosesnya agar konsisten.
7. Anggap sistem informasi sebagai modal investasi-sistem
informasi merupakan modal investasi sama halnya dengan ba-
ngunan, kendaraan pengangkut.Pemilik sistem harus komit
terhadap investasi ini.
8. Jangan takut untuk membatalkan,jangan takut membatal-
kan projek atau merevisi skope pekerjaan,janganlupa guna-
kan ceklist untuk mengontrol pekerjaan dan kelola resiko.
9. Rancang sistem agar mudah berubah dan berkembang,
sistem sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, lingku-
ngan berubah maka sistem informasipun harus menyesuaikan
diri.Karena itu,sistem informasi yang dibangun harus mampu
di tumbuk kembangkan dan adaptif terhadap perubahan ling-
kungan.
334 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Gambar berikut menunjukan hubungan yang harus dijalin oleh


seorang analis sistem.

Gambar 17.2 Hubungan antara analis sistem dan pihak lain

Komite Pengawas Penjual sofware


Software informasi

User 1

Programer Aplikasi

Analis
Sistem

User 2
.
.
.

Programer sistem

Database
User N
administrator

17.4 Analis Sistem Sebagai Pemecah


Masalah
Kita telah mengetahui bahwa seorang analis sistem bertanggung
jawab untuk mengembangkan sistem infomasi melalui pengum-
pulan dan pelaksanaan analisis data, dengan tujuan untuk mem-
peroleh solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu
organisasi/perusahaan. Bagaimana peranan seorang analis sis-
tem dalam memecahkan masalah-masalah organisasi/perusaha-
an berikut ini uraiannya.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 335

Organisasi berada dalam lingkungan yang dinamis, dan dina-


mika itu sering mendorong terjadinya perubahan pada organisasi.
Perubahan-perubahan umumnya terjadi karena berubahnya pera-
turan pemerintah, berubahnya tingkat dan jenis persaingan, ada-
nya teknologi baru baik dalam bidang informasi maupun bisnis
dan berubahnya aktivitas bisnis. Penyesuaian terhadap adanya
perubahan tersebut, menuntut adanya sistem baru, baik dari hasil
pengembangan maupun penyusunan sistem informasi manaje-
men baru. Salah satu tahap dalam pengembangan sistem infor-
masi manajemen baru bagi suatu organisasi adalah melakukan
analisis sistem, yaitu suatu aktivitas mempelajari masalah dan
menemukan pemecahan yang terbaik bagi masalah yang dihada-
pi. Dengan kata lain proses analisis ini dikatakan juga sebagai
proses pemecahan masalah.
Proses pemecahan masalah ini pada umumnya terbagi dalam Pengembangan sis-
tiga tahap yaitu: tem informasi manaje-
men secara umum
Pertama - mengidentifikasikan masalah atau situasi yang didorong oleh adanya:
perlu diperbaiki; 1. Masalah
2. Kesempatan
Kedua - menentukan hasil yang akan dicapai; dan 3. Pengarahan

ketiga - mengidentifikasi dan memilih alternatif pemecahan


masalah yang paling sesuai dengan masalah atau kondisi
yang dihadapi.

Aktivitas pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengem-


bangkan sistem informasi manajemen selain dibutuhkan oleh
pengguna sistem (end users) juga didorong dengan adanya ma-
salah (problem), kesempatan (opportunity) dan pengarahan (di-
rective).
Masalah (problem) adalah kondisi atau situasi yang tidak di-
harapkan terjadi yang menyebabkan terganggunya tujuan, sasa-
ran, target dan penerapan kebijakan organisasi. Misalnya ter-
ganggunya target penjualan karena adanya keterlambatan dalam
proses produksi.
Kesempatan (opportunity) adalah pengembangan sistem Pengarahan (directive)
yang ada, walaupun sistem tersebut masih layak dipergunakan. adalah perubahan akti-
Seperti gagasan manajemen untuk melakukan pengetatan jadwal vitas atau prosedur ber-
produksi, walaupun pada saat tersebut target pencapaian pro- dasarkan permintaan
pihak manajemen, pe-
duksi belum bermasalah.
raturan pemerintah
Penerapan kesempatan ini lebih bersifat berjaga-jaga, sebe- atau pengaruh-penga-
lum masalah muncul. Pengarahan (directive) adalah perubahan ruh eksternal lainnya.
aktivitas atau prosedur berdasarkan permintaan pihak manaje-
men, peraturan pemerintah atau pengaruh-pengaruh eksternal
lainnya. Misalnya, adanya ketentuan pengurangan jam kerja yang
diusulkan oleh pemerintah, yang berlaku bagi semua instansi baik
pemerintah ataupun swasta. Contoh lain bila manajemen mengu-
sulkan adanya penerapan kebijakan produksi baru untuk mening-
katkan pelayanan kepada pelanggan. Pengarahan dapat juga
336 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

bersifat teknis, seperti perubahan penerapan komputerisasi dari


penggunaan komputer perseorangan (personal computer) menja-
di sistem jaringan (network). Pengarahan teknis ini biasanya dila-
kukan bila teknologi yang selama ini digunakan sudah tidak
memenuhi lagi sasaran, target dan kebijakan perusahaan, seperti
sistem berjalan dengan sangat lamban, sulit dikelola dan tidak
memuaskan lagi.
Kerangka kerja yang Pada prakteknya banyak sekali, kemungkinan timbulnya ma-
dijadikan dasar peme- salah (problem), kesempatan (opportunity) dan pengarahan (di-
cahan masalah oleh rective). James Watherbe (1984) mengelompokan masalah, ke-
analis adalah: sempatan dan pengarahan itu dalam kerangka kerja yang dise-
1. Kinerja butnya PIECES yang terdiri dari enam kategori yaitu:
2. Informasi/Data
3. Ekonomi Kebutuhan untuk meningkatkan kinerja (performance).
4. Pengendalian
Kebutuhan untuk meningkatkan kualitas informasi atau data
5. Efisiensi
6. Pelayanan
(infomation).
Kebutuhan untuk meningkatkan bidang ekonomi (economy)
atau biaya.
Kebutuhan untuk meningkatkan pengendalian (control) dan
keamanan.
Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi (efficiency) sumber
daya manusia dan mesin.
Kebutuhan untuk meningkatkan jasa/pelayanan (service) pa-
da pelanggan, rekanan, pegawai dan pihak-pihak lainnya.

Keenam kerangka kerja tersebutlah yang dijadikan dasar oleh


seorang analis sistem dalam memecahkan masalah yang dihada-
pi organisasi/perusahaan dengan melakukan analisis terhadap
keenam komponen kerangka kerja tersebut di atas, berikut ini
adalah uraiannya.

Analisis Kinerja
Kinerja suatu perusa- Kinerja suatu perusahaan bermasalah apabila dalam melaksana-
haan bermasalah apa- kan aktivitas bisnisnya, perusahaan dan komponen yang ada da-
bila dalam melaksana- lam perusahaan dianggap berjalan lamban dalam mencapai sa-
kan aktivitas bisnisnya, saran yang telah ditetapkan. Sementara jika ada unsur manaje-
perusahaan dan kom- men yang mengusulkan untuk melakukan percepatan aktivitas
ponen yang ada dalam
bisnis agar sasaran organisasi/perusahaan segera tercapai, maka
perusahaan diang gap
berjalan lamban dalam pada saat itu munculah apa yang dinamakan kesempatan dan un-
mencapai sasaran yang tuk melaksanakan usulnya itu manajemen harus dapat memutus-
telah ditetapkan kan untuk mengganti sistem lama yang selama ini berjalan, maka
proses tersebut dinamakan adanya pengarahan. Mungkin usulan
tersebut berupa usulan perubahan dari sistem manual ke sistem
komputer.
Kinerja sebuah organisasi/perusahaan diukur dari hasil kerja
yang diperoleh selama periode tertentu (throughput) dan oleh ra-
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 337

ta-rata waktu penundaan yang terjadi antara transaksi dan pelak-


sanaan transaksi (response time). Misalnya, apabila sebuah peru-
sahaan ingin meningkatkan penerimaan kreditnya seperti yang
terjadi pada periode sebelumnya, maka perusahaan tersebut ha-
rus mempercepat proses transfer informasi setiap transaksi kredit
kepada bagian kredit.

Analisis Data dan Informasi


Informasi merupakan hal penting bagi pemakai sistem atau mana- Sistem informasi ma-
jemen. Sebuah sistem informasi manajemen harus mampu meng- najemen harus mampu
hasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi menghasilkan informasi
apakah ada masalah dalam merealisasikan rencana dan apakah yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi a-
ada kesempatan untuk memperbaiki penyimpangan. Peningkatan
pakah ada masalah da-
kualitas informasi bukan berarti peningkatan jumlah informasi, lam merealisasikan ren-
karena informasi yang berlebihanpun dapat menjadi masalah bagi cana dan apakah ada
organisasi/perusahaan. kesempatan untuk
Kondisi-kondisi dimana dibutuhkan peningkatan informasi ter- memperbaiki penyim-
jadi apabila : pangan.

Kurangnya informasi yang dapat dipergunakan untuk meng-


ambil keputusan atau informasi mengenai situasi terbaru. Mi-
salnya bagian manajemen tidak dapat merubah suatu prose-
dur penerimaan kas, apabila pada bagian tersebut tidak dapat
membuktikan ada penyelewengan dalam penerimaan kas.
Tidak tersedianya informasi yang relevan sehubungan de-
ngan masalah yang dihadapi. Misalnya, bagian personalia ti-
dak dapat segera memutuskan untuk menyetujui atau tidak
usulan peningkatan biaya lembur, bagi departemen tertentu
apabila data yang diajukan tidak mendukung permohonan ter-
sebut.
Informasi yang tersedia tidak memberikan manfaat bagi ma-
najemen.
Terlambatnya informasi yang dibutuhkan.
Berlebihannya informasi yang tersedia.
Tidak akuratnya informasi yang tersedia, misalnya terlalu ba-
nyak informasi yang salah sehingga tidak dapat dipergunakan
untuk mengambil keputusan.

Informasi umumnya diperlukan untuk memberikan pengara-


han, seperti bentuk laporan keuangan yang ditetapkan oleh pe-
merintah. Analisis informasi dilakukan berdasarkan hasil yang di-
peroleh dari suatu aktivitas, sedangkan analisis data didasarkan
pada data yang disimpan oleh sistem. Analisis data diperlukan
apabila:
338 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Adanya kesimpangsiuran data, dimana data disimpan atau di-


kumpulkan di banyak bagian. Kondisi ini akan menyebabkan
tidak terintegrasinya data yang disimpan dan membutuhkan
banyak tempat.

Data yang ada tidak fleksibel, hal ini terjadi apabila organisasi
tetap berusaha mengumpulkan dan menyimpan data, walau-
pun data tersebut sulit diperoleh dan tidak mudah pengelola-
annya.

Analisis Ekonomi
Keuntungan ekonomi Keuntungan ekonomi merupakan pertimbangan paling umum
merupakan pertimba- yang mendorong dikembangkannya proyek sistem informasi ma-
ngan paling umum najemen. Misalnya, bagian pembelian diminta untuk melakukan
yang mendorong di- pengurangan biaya bahan mentah. Ada dua cara yang dapat di-
kembangkannya proyek tempuh, pertama membandingkan struktur berbagai harga yang
sistem informasi mana-
ditawarkan oleh supplier yang berbeda, kedua dengan mengambil
jemen
keuntungan dari potongan harga yang ditawarkan oleh supplier
untuk pembelian jumlah yang besar. Bagaimanapun hal yang
penting adalah mampu mengetahui tingkat keseimbangan antara
pengurangan biaya pembelian yang dilakukan dengan peningkat-
an biaya penyimpanan persediaan bahan mentah (karena adanya
biaya penyimpanan dan penanganan persediaan). Sehingga da-
pat diambil keputusan alternatif mana yang akan diambil

Analisis Pengendalian dan Keamanan


Pengendalian biasa- Untuk menjaga agar tujuan dan sasaran perusahaan dapat dica-
nya diterapkan untuk pai sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka semua aktivitas
meningkatkan kinerja perusahaan perlu dipantau dan dikoreksi apabila terjadi ketidak-
dari sistem, pencegah sesuaian dengan ketentuan.
atau mendeteksi kecu- Pengendalian biasanya diterapkan untuk meningkatkan kiner-
rangan atau kegagalan ja dari sistem, pencegah atau mendeteksi kecurangan atau kega-
sistem dan menjamin
galan sistem dan menjamin keamanan dari data, informasi dan
keamanan dari data, in-
formasi dan peralatan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan. Ada dua kondisi yang
yang dimiliki oleh peru- mendorong diperlukannya analisis pengendalian dan keamanan,
sahaan. yaitu kontrol yang longgar dan kontrol yang ketat.
Pengendalian yang longgar pada sistem informasi manaje-
men akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara sistem in-
formasi manajemen dan sistem bisnis. Contoh yang umum terjadi
pada pengendalian persediaan, adalah tidak cocoknya jumlah fi-
sik dan jumlah yang tercatat dalam komputer. Hal ini terjadi kare-
na setiap bagian persediaan mengambil atau menambah perse-
diaan tidak pernah melakukan perhitungan ulang dan menyesuai-
kannya dengan catatan yang ada di kartu persediaan atau pun
yang ada di komputer. Tetapi sistem yang terlalu ketat juga akan
menyebabkan sistem berjalan terlalu lambat.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 339

Analisis Efisiensi
Pengertian efisiensi adalah output dibandingkan dengan input;
masalah-masalah dan kesempatan yang muncul dalam efisiensi
adalah bagaimana meningkatkan output dengan meminimalkan
input. Kita seringkali bingung dengan istilah efisien dan ekonomis,
pada hakekatnya ekonomis lebih menekankan pada berapa ba-
nyak sumber daya yang digunakan sedangkan efisiensi adalah
bagaimana menggunakan sumber daya tersebut seminimal mung
kin pemborosan.
Kita lihat contoh pada sebuah industri yang memiliki 145 Pengertian efisiensi
bengkel kerja. Produk yang berbeda dihasilkan oleh masing-ma- adalah output diban-
sing bengkel dalam satu periode produksi. Manajemen memper- dingkan dengan input;
timbangkan untuk melakukan ekspansi produk, tetapi tidak mem- masalah-masalah dan
kesempatan yang mun-
punyai cukup dana. Apa yang harus dilakukan menghadapi situa-
cul dalam efisiensi ada-
si seperti ini. Ada dua hal yang harus dianalisis pertama, bagai- lah bagaimana mening-
mana konsolidasi dari order-order untuk produk yang sama? Ke- katkan output dengan
dua, bagaimana pembagian jadwal masing-masing bengkel kerja, meminimalkan input.
apakah ada hari-hari dimana banyak sekali pekerjaan, sementara
dihari lainnya tidak ada yang dilakukan?. Hasil dari analisis terha-
dap kedua masalah tersebut akan memberikan jawaban kepada
manajemen, bagaimana ia harus menjadwalkan dan mengontrol
produksinya sehingga tercipta efisiensi dari masing-masing beng-
kel kerja.

Analisis Jasa/Pelayanan
Proyek pengembangan sistem pada umumnya juga didorong oleh Analisis terhadap
keinginan manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan ke- tingkat pelayanan
pada konsumen didalam aktivitas usahanya. Analisis terhadap yang diberikan perusa-
tingkat pelayanan yang diberikan perusahaan, umumnya dijadi- haan menjadi dasar da-
lam mengevaluasi ba-
kan dasar dalam mengevaluasi bagaimana pelaksanaan pelaya- gaimana pelaksanaan
nan yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Meningkatkan pelayanan yang dilaku-
kualitas pelayanan juga berarti memberikan kepuasan yang opti- kan oleh perusahaan
mal, baik kepada pelanggan, karyawan dan juga pihak manaje- selama ini.
men.
Peningkatan pelayanan biasanya dilakukan untuk mencipta-
kan kondisi-kondisi sebagai berikut:
Memperoleh akurasi data, proses dan hasilnya - misalnya
untuk mengurangi kesalahan pada penulisan nomor tagihan
pada invoice pelanggan
Mencapai reabilitas - dengan tujuan untuk menciptakan kon-
sistensi dari proses dan hasilnya, misalnya penentuan pem-
berian kredit pada pelanggan yang mempunyai peringkat
yang baik dan sejarah pembayaran yang baik pula.
Memudahkan penggunaan - saat ini penggunaan sistem in-
formasi manajemen berbasis komputer semakin dikenal oleh
pemakai sistem. Sistem informasi manajemen baik manual
340 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

maupun berbasis komputer, harus mudah digunakan. Bebe-


rapa proyek pengembangan sistem informasi manajemen sa-
at ini banyak ditujukkan untuk meningkatkan kemudahan da-
lam pemakaian sistem informasi manajemen berbasis kom-
puter tersebut.
Menciptakan fleksibilitas artinya sistem yang diterapkan da-
pat menerima pengecualian pada kasus-kasus tertentu, mi-
salnya bila ada pembelian yang dibayarkan secara kredit, te-
tapi dengan jangka waktu yang lebih pendek dari ketentuan
umumnya. Pada kondisi ini diharapkan sistem informasi ma-
najemen yang diterapkan dapat menerimanya tanpa melalui
proses yang berbelit-belit sehingga menimbulkan pembatalan
order.
Menciptakan koordinasi - dalam menjalankan aktivitasnya
suatu organisasi umumnya didukung oleh beberapa fungsi.
Setiap fungsi harus dapat berkoordinasi dengan fungsi lain-
nya untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi, atau de-
ngan kata lain harus dapat menciptakan satu sinergi dimana
seluruh bagian organisasi menerima manfaat yang sama dari
aktivitas yang dilakukan. Misalnya perlunya ada kesesuaian
antara jadwal produksi dengan jadwal penyediaan bahan
mentah, sehingga tidak menimbulkan keterlambatan produksi
di satu bagian atau menimbulkan penimbunan bahan mentah
di bagian lain.

Enam kerangka kerja tersebut di atas masing-masing saling


berhubungan satu sama lain dalam proses pemecahan masalah
melalui pengembangan sistem informasi, tetapi walaupun demi-
kian analisis mungkin saja hanya memerlukan satu kategori saja.
Dengan berpedoman pada keenam kerangka kerja tersebut,
seorang analis diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi organisasi melalui pengidentifikasian, pelaksanaan
analisis dan pemecahan masalah dengan menggunakan tahapan-
tahapan dan tugas-tugas analis sistem. Berikut adalah uraian
ringkasnya.
Seperti telah disebutkan di muka proses pemecahan masalah
ini pada umumnya terbagi dalam tiga tahap yaitu: pertama, meng-
identifikasikan masalah atau situasi yang perlu diperbaiki; kedua,
mendefinisikan hasil yang akan dicapai dan ketiga, mengidenti-
fikasi dan memilih alternatif pemecahan masalah yang paling se-
suai dengan masalah atau kondisi yang dihadapi.

Mengidentifikasi Masalah
Seperti pembangunan sebuah kawasan real estate, seorang arsi-
tek tidak akan merancang bentuk bangunan di kawasan tersebut
sebelum mengetahui dengan pasti bagaimana karakteristik dari
tanah yang akan dipergunakan, bagaimana legalitasnya dan ba-
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 341

gaimana pemerintah mengatur tata kota untuk kawasan itu. Be- Mengidentifikasi ma-
gitu juga seorang pelaku bisnis yang baik tidak akan melakukan salah dilakukan dengan
perubahan kebijaksanaan sebelum ia tahu persis apa yang dibu- cara mem pelajari dan
mengetahu sistem infor-
tuhkan dan apa masalah yang dihadapi oleh organisasinya. De-
masi manajemen yang
mikian juga halnya seorang analis sistem, sebelum ia menyele- tengah ber jalan pada
saikan masalah yang dihadapi organisasi melalui pengembangan saat itu dan permasa-
sistem informasi manajemen, maka ia terlebih dahulu harus mem- lahannya
pelajari dan mengetahui sistem informasi manajemen yang te-
ngah berjalan pada saat itu dan permasalahannya, kemudian me-
milih alternatif pemecahan masalah yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada baru ia dapat merancang sistem
baru berdasarkan keinginan pemakai sistem dan selanjutnya.
Survei dan mempelajari sistem yang tengah berjalan memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk memahami sistem yang tengah ber-
jalan dan masalahnya sehingga dapat diperoleh informasi yang
dapat digunakan untuk menentukan langkah pemecahan apa
yang perlu dilakukan. Perbedaan dari kedua aktivitas tersebut
adalah pada tingkat pemahaman dan waktu yang diperlukan un-
tuk melakukannya.
Survei lebih bertujuan untuk melakukan penyelidikan awal Survei lebih bertujuan
terhadap sistem yang sedang berjalan, sedangkan tahap mempe- untuk melakukan pe-
lajari sistem adalah untuk penyelidikan yang lebih terinci. Lang- nyelidikan awal terha-
kah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam kedua tahap ini ada- dap sistem yang se-
lah : dang berjalan.

Mengidentifikasi semua pemakai sistem (pemakai) - pada


sistem yang sedang berjalan, hal ini penting dilakukan ka-
rena masing-masing pemakai memiliki kepentingan yang ber-
beda terhadap sistem yang diterapkan.
Menganalisis aspek bisnis dalam sistem yang sedang
berjalan - hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh-
mana sistem yang sedang berjalan memberikan manfaat pa-
da aktivitas bisnis organisasi dalam mencapai tujuan, sasaran
dan menerapkan kebijakannya.
Mengidentifikasi dan menganalisis fungsi-fungsi sistem
informasi manajemen yang sedang berjalan-hal ini penting
dilakukan untuk membuat struktur program agar sesuai de-
ngan fungsi bisnis yang ada..
Mengidentifikasi dan menganalisis sub-sub dari sistem
informasi manajemen yang sedang berjalan. Hal ini pen-
ting dilakukan untuk mendapatkan informasi yang detail ten-
tang fungsi sub sistem informasi manajemen yang berjalan
selama ini.

Setelah tahapan tersebut selesai dilakukan maka, analis sis-


tem harus mulai menentukan tugas-tugas yang perlu dilaksana-
kan diantaranya,
342 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Melakukan survei terhadap kelayakan proyek pengemba-


ngan sistem;
Mempelajari bagaimana sistem yang ada dilaksanakan;
Menganalisis masalah, keterbatasan, dan kendala pada sis-
tem yang sedang berjalan,
Memperkenalkan alternatif pemecahan masalah,
Memperbaharui ruang lingkup dan kelayakan pengemba-
ngan sistem, dan.
Mempresentasikan temuan-temuan.

Selanjutnya menyusun laporan dari tahapan ini dalam sebuah


laporan formal.

Bagaimana Menentukan Hasil yang akan Dicapai


Hasil yang akan dica- Untuk dapat menentukan hasil yang akan dicapai terlebih dahulu
pai harus diketahui o- analis sistem harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diingin-
leh analis sistem dari kan oleh pemakai sistem (pemakai) dari pengembangan sistem
pemakai agar apa yang
yang akan dilakukan. Seringkali analis sistem melupakan tahapan
dibutuhkan dan diingin
kan sesuai. ini, sehingga sistem yang disusun menjadi sia-sia karena tidak da-
pat dipergunakan oleh pemakai. Oleh karena itu menentukan kei-
nginan pemakai sistem adalah tahapan penting, bila ingin meraih
sukses dalam menyusun sebuah sistem informasi manajemen.
Tujuan dari tahap penentuan permintaan pemakai adalah un-
tuk mengetahui apa yang harus dikembangkan dari sistem yang
ada tanpa harus mengetahui secara khusus bagaimana sistem
tersebut dikembangkannya. Langkah-langkah yang perlu dilaku-
kan dalam tahapan ini adalah :
Libatkan semua pemakai dalam menentukan sistem informasi
manajemen yang diinginkan.
Kaji ulang dan perbaiki kebutuhan aktivitas bisnis untuk sis-
tem informasi manajemen yang baru.
Tentukan fungsi-fungsi sistem informasi manajemen yang ha-
rus tersedia pada sistem informasi manajemen yang baru.
Tentukan komponen-komponen sistem informasi manajemen
yang baru, diluar komponen-komponen yang dikomputerisa-
sikan.

Untuk melengkapi tahapan ini, maka harus dilakukan tugas-


tugas sebagai berikut:

Menentukan tujuan dan prioritas sistem informasi manaje-


men,
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 343

Membuat garis besar keinginan/kebutuhan pemakai dari sis-


tem informasi manajemen yang baru, dan
Tentukan secara terinci permintaan pemakai atas sistem in-
formasi manajemen baru yang akan disusun.

Seluruh tahap-tahap dan tugas-tugas yang telah dilaksana-


kan, hasilnya dilaporkan dalam bentuk laporan permintaan pema-
kai atau requirements statement, untuk lebih memahami apa yang
dibutuhkan oleh pemakai.

Bagaimana Memilih Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah ketiga tahapan yaitu survei, study dan tahapan penen-
tuan dilaksanakan, selanjutnya analis sistem harus menentukan
langkah pemecahan apa yang akan dilakukan. Jangan terjebak
dengan ide pemecahan yang pertama muncul dalam kepala an-
da, karena anda akan terperosok pada hasil yang kurang me-
muaskan. Seorang analis sistem yang baik tentu akan melakukan
identifikasi solusi, analisis solusi dan menentukan solusi yang pa-
ling memadai berdasarkan hasil analisis tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pemilihan alternatif solusi ini
adalah: dapat menentukan solusi atau pemecahan apa yang pa-
ling memadai dan bermanfaat bagi pemakai. Sedangkan sasaran
yang ingin dicapai adalah :
Dapat menentukan alternatif-alternatif pemecahan masalah
berdasarkan penggunaan sistem informasi manajemen ber-
basis komputer. Tahap ini melengkapi tahap pengidentifikasi-
an yang tidak dilakukan pada saat menentukan permintaan
pemakai.
Mengevaluasi dampaknya pada pemakai.
Mengevaluasi dampaknya pada aktivitas usaha/bisnis.
Mengevalusi sejauhmana alternatif pemecahan masalah ini
dapat memenuhi fungsi sistem informasi manajemen yang di-
minta.

Untuk mendapatkan alternatif pemecahan yang paling baik,


maka perlu dilakukan beberapa aktivitas dengan lebih spesifik.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah :
Menentukan cara yang dapat dilakukan dalam menerapkan
sistem informasi manajemen, dan untuk itu perlu ditentukan
spesifikasi alternatif pemecahan apa yang akan dilakukan.
Penekanan spesifikasi umumnya diterapkan pada pemanfa-
atan orang dan mesin yang secara spesifik menentukan apa
yang akan dikerjakan oleh manusia dan mana yang akan di-
lakukan oleh mesin.
344 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Melakukan analisis kelayakan dari alternatif pemecahan yang


dipilih. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan tanpa dibatasi
oleh biaya dan manfaat adalah: bagaimana kelayakan ope-
rasionalnya, bagaimana kelayakan teknisnya dan bagaimana
kelayakan secara ekonomi.

Persiapkan jadwal perancangan dan teknik pemecahan masa-


lah yang direkomendasikan.
Langkah terakhir adalah memperkenalkan sistem yang telah
dihasilkan. Agar mencapai hasil yang optimal maka jangan
dilupakan keenam kerangka kerja sistem, sehingga pada saat
memperkenalkan sistem baru kita dapat mengatakan bahwa
sistem ini dapat meningkatkan kinerja, informasi dan data,
mengurangi biaya, meningkatkan pengendalian dan keama-
nan, menciptakan efisiensi dan meningkatkan pelayanan.

Rekomendasi dari pemecahan masalah yang dipilih disusun


dalam sebuah proposal pengembangan sistem atau laporan kela-
yakan proyek. Uraian di atas menggambarkan bagaimana seo-
rang analis sistem bekerja memecahkan masalah yang dihadapi
oleh organisasi. Lalu bagaimana kedudukan seorang analis sis-
tem dalam organisasi?. Bagi perusahaan yang memiliki divisi pe-
ngembangan sistem secara khusus, umumnya akan mempeker-
jakan analis-analis profesional secara khusus, uraian berikut ini
akan memberikan gambaran dimana seorang analis berada pada
struktur organisasi suatu perusahaan.

17.5 Kedudukan Analis Sistem Dalam


Organisasi
Kita mungkin akan bertanya-tanya dengan tanggungjawab dan
tugas yang begitu penting serta harus ditunjang oleh pendidikan
dan pengalaman yang memadai, dimanakah seorang analis sis-
tem ditempatkan? Apakah sebagai tenaga ahli khusus atau meru-
pakan bagian dari organisasi itu sendiri? Pertanyaan ini timbul
karena seringkali dalam industri pengertian analis sistem ini disa-
makan dengan seorang programer komputer, tetapi pada kenya-
taannya seorang analis sistem bekerja lebih dari seorang progra-
mer komputer. Analis sistem harus mampu melakukan pemilihan
perangkat komputer, menentukan orang yang akan menggunakan
sistem informasi manajemen, menyusun prosedur dari sistem in-
formasi manajemen tersebut dan menyusun file-file atau database
dari sistem informasi manajemeni yang dikembangkan.
Seorang analis sistem juga tidak memiliki pekerjaan dengan
jawaban yang pasti antara salah dan benar karena terdapat ba-
nyak pilihan pemecahan masalah. Solusi sistem merupakan solu-
si yang dapat dirundingkan, oleh karenanya seorang analis harus
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan pemakai sis-
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 345

tem (users), manajemen, programer, manajer sistem informasi ma-


najemen, auditor dan penjual sistem informasi manajemen.
Analis sistem biasanya bekerja pada divisi Sistem informasi
Komputer (Computer Information System/CIS), pada beberapa
perusahaan divisi SIK biasa disebut juga sebagai divisi sistem
informasi, divisi sistem informasi manajemen atau divisi Pelaya-
nan Data dan Informasi tergantung kepada situasi dan kondisi pe-
rusahaan. Kedudukan manajer sistem informasi atau sistem infor-
masi manajemen berbasis komputer ini pada perusahaan tertentu
berada pada jajaran eksekutif, seperti wakil presiden direktur. Ta-
pi ini semua kembali tergantung kepada situasi dan kondisi peru-
sahaan.
Walaupun memiliki istilah yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya bagian atau divisi sistem informasi mempunyai empat
kegiatan utama yaitu sebagai: pusat pengembangan, pusat infor-
masi, pusat database dan pusat komputer. Pusat Pengembangan
merupakan bidang baru biasanya terdiri dari analis sistem dan
programer yang mengembangkan dan mendukung sistem bagi
pemakai sistem dan manajemen. Pusat Informasi juga merupa-
kan divisi yang relatif baru, biasanya terdiri dari analis, programer
yang membantu perusahaan memelihara dan mengembangkan
sistem yang diterapkan oleh perusahaan. Biasanya pusat infor-
masi mengembangkan sistem informasi dengan strategi yang le-
bih sempit dibandingkan dengan pusat pengembangan. Pusat in-
formasi lebih menekankan pada pendayagunaan komputer baik
oleh perusahaan maupun manajemen. Pusat database juga dise-
but sebagai Administrasi data, berfungsi melacak dan mengelola
sejumlah data yang disimpan oleh organisasi/perusahaan. Pusat
Komputer merupakan pusat pelayanan dan penyediaan jasa kom- Dalam organisasi ana-
puterisasi seperti pemasukan data, pengoperasian sistem infor- lis sistem bekerja pada
masi manajemen, penyusunan program sistem informasi mana- divisi Sistem Informasi
jemen dan mengkomunikasikan data (antara komputer pusat, pe- Komputer, yang ber-
ngendali dan komputer-komputer perseorangan). fungsi sebagai pusat
pengembangan, pusat
Umumnya analis dan programer bekerja di satu divisi pe-
informasi, pusat data-
ngembangan. Analis dan programer ini kadangkala bekerja dalam base dan pusat kompu-
satu tim yang biasa disebut proyek, tim ini dibentuk dan dibubar- ter.
kan seiring dengan adanya proyek penyusunan sistem informasi,
baik sistem informasi manajemen atau yang lainnya. Umumnya
tim proyek ini terdiri dari pemimpin proyek yang dipegang oleh
seorang analis yang berpengalaman, analis sistem dan progra-
mer. Secara umum gambaran mengenai posisi analis dalam pe-
rusahaan dapat dilihat pada gambar 15.3 yang menggambarkan
tentang organisasi dari fungsi sistem informasi manajemen.
Peranan analis sistem dalam proyek adalah sebagai fasilita-
tor. Analis bekerja sebagai perantara diantara berbagai kalangan
dan fasilitas pengembangan komputer yang dibutuhkan oleh ka-
langan tersebut. Analis sistem spesialis sistem informasi mana-
jemen adalah orang yang paling mengetahui tentang sistem infor-
masi manajemen, dengan tugas sebagai analis sistem, berbagai
beban tanggungjawab mungkin saja dipikulnya.
346 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Seorang analis tidak hanya dapat bekerja di pusat informasi


berbasis komputer dalam suatu perusahaan, ia juga dapat beker-
ja sebagai pembuat software pada perusahaan komputer atau
bekerja sebagai seorang konsultan. Peluang kerja sebagai analis
sistem ini kini benar-benar terbuka lebar, tinggal bagaimana ia
mampu mengembangkan keahliannya sehingga ia dapat mem-
peroleh kedudukan yang memuaskan dan sesuai dengan wawa-
san dan kemampuannya. Pada uraian selanjutnya akan dijelas-
kan bagaimana mempersiapkan diri menjadi seorang analis sis-
tem, lebih spesifik lagi analis sistem informasi manajemen.

17.6 Persiapan Karier Sebagai Analis


Sistem
Karir sebagai seorang analis sistem bukan suatu hal yang mudah
diraih, untuk bekerja sebagai seorang analis perlu persiapan yang
matang dan pengalaman yang luas, khususnya mengenai sistem
informasi/manajemen berbasis komputer. Seperti kita ketahui bah-
wa seorang analisis sistem berkaitan erat dengan pelaku bisnis
dan programer komputer. Lalu hal apa saja yang harus dipersiap-
kan oleh seorang analis sistem yang sukses?.
Banyak perusahaan yang menganggap seorang programer
komputer yang berpengalaman akan dapat menjadi seorang ana-
lis sistem yang baik pula atau sebaliknya seorang programer yang
tidak berpengalaman tidak akan menjadi seorang analis sistem
yang baik. Pada kenyataannya kedua kondisi tersebut sama se-
kali tidak berpengaruh terhadap berhasil tidaknya untuk menjadi
seorang analis sistem. Walaupun cukup sulit untuk menjelaskan
kemampuan apa dan gelar apa yang harus dimiliki oleh seorang
analis sistem untuk mencapai sukses. Secara umum seorang
analis sistem harus memiliki pengetahuan teknik dibidang tekno-
logi sistem informasi manajemen, pengalaman dan pengetahuan
dalam penyusunan program dengan komputer, memiliki pengeta-
huan bisnis secara umum, memiliki kemampuan memecahkan
masalah, mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki hubungan/
relasi yang luas, memiliki kemampuan menganalisis dan meran-
cang sistem secara formal dan memilki pengalaman dalam me-
nyusun sebuah sistem informasi manajemen.

Memiliki Pengetahuan Teknik dan Teknologi Sis-


tem Informasi Manajemen
Analisis sistem harus Analis sistem juga sering dikatakan sebagai “pembawa peru-
memiliki pengetahuan bahan”. Analisis sistem harus memiliki pengetahuan teknis dan
teknis dan teknologi teknologi sistem informasi manajemen saat ini dan trend teknologi
sistem informasi mana- dimasa yang akan datang, karena dengan demikian dapat mene-
jemen saat ini dan rangkan kepada pemakai sistem bagaimana sebuah teknologi ba-
trend teknologi dimasa
yang akan datang ru dapat memberikan manfaat bagi aktivitas usaha pemakaian
sistem maupun kegiatan pemakai sistem. Teknologi yang harus
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 347

dikuasai oleh seorang analis sistem diantaranya teknologi data-


base, komunikasi data, pengenalan komputer, pengetahuan me-
ngenai software komputer, pengetahuan tentang komputer grafik,
jaringan komputer, generasi-generasi komputer dan pengamanan
komputer.
Pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat diperoleh baik me-
lalui pendidikan formal maupun non formal, seperti kursus-kursus
atau pendidikan jenjang diploma. Selain pendidikan formal, seo-
rang analis juga harus memperluas wawasannya dengan banyak
membaca berbagai literatur yang berhubungan dengan sistem
informasi manajemen dan komputerisasi.
Ada baiknya juga bila ada ingin menjadi seorang analis sis-
tem yang profesional, bergabunglah dengan organisasi-organi-
sasi yang bergerak dalam pengembangan sistem informasi ma-
najemen dan komputer.

Memiliki Pengetahuan dan Pengalaman dalam


Pemrograman Komputer
Seorang analis harus memahami bahasa pemograman komputer Analis sistem harus
tingkat tinggi untuk diaplikasikan dalam aktivitas bisnis, seperti dapat mengunakan ba-
COBOL, atau FORTRAN untuk bidang teknik dan lain-lain. Ada hasa komputer tingkat
beberapa bahasa pemograman generasi ke empat yang perlu di- tinggi untuk diaplikasi-
kan dalam aktivitas bis-
kenal oleh seorang analis yaitu, FOCUS, IDEAL, NATURAL.
nis
ADS/O, RAMIS, SAS, MANTIS, RBASE, dBASE, Cliper, Foxpro
dan ORACLE. Beberapa perusahaan software komputer kini ba-
nyak yang mengembangkan bahasa C, terutama untuk paket-
paket software untuk PC. Bahasa-bahasa pemograman ini digu-
nakan untuk mendukung pembuatan prototipe sistem. Bahasa
pemrograman ini juga akan membantu analis dalam merancang
sistem yang akan disusunnya.

Memiliki Pengetahuan Bisnis Secara Umum


Karena sistem informasi manajemen lebih banyak diterapkan da- Analis sistem harus
lam aktivitas bisnis, maka penting sekali bagi seorang analis me- memiliki pengetahuan
miliki pengetahuan aplikasi dan fungsi-fungsi dalam aktivitas bis- aplikasi dan fungsi-
fungsi dalam aktivitas
nis, seperti pengetahuan tentang manajemen atau produksi. Bila
bisnis
penekanan sistem ini untuk mengembangkan sistem informasi
manajemen pada sebuah perusahaan, maka hal ini merupakan
suatu tantangan bagi para akuntan untuk menambah wawasan-
nya dengan pengetahuan aplikasi komputer untuk bisnis.
Beberapa aplikasi bisnis umum yang perlu diketahui dianta-
ranya adalah: manajemen keuangan, manajemen biaya atau ma-
najemen manajemen, metode-metode kuantitatif seperti statistik,
pemasaran, operasi produksi dan persediaan, manajemen perso-
nalia, keuangan, tingkah laku organisasi dan hukum-hukum dan
etika bisnis.
348 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Memiliki Kemampuan Memecahkan Masalah


Analis sistem harus Kemampuan memecahkan masalah adalah hal yang paling pen-
memiliki kemampuan ting dimiliki oleh seorang analis, karena dalam aktivitas kerjanya
memecahkan masalah analis dituntut untuk mampu memecahkan berbagai masalah
dengan memilah-milah yang dihadapi organisasi/perusahaan. Analis harus mampu me-
masalah yang terjadi milah-milah masalah yang terjadi pada kelompok-kelompok ter-
pada kelompok-kelom-
sendiri sesuai dengan kategori masalahnya, menganalisis berba-
pok tersendiri sesuai
dengan kategori masa- gai aspek yang menyebabkan masalah itu muncul, dan kemudian
lahnya, menggunakan sistem untuk memecahkan masalah yang dihada-
pi. Analis sistem juga harus mampu melakukan analisis terhadap
sebab dan akibat yang mungkin terjadi, dan bukan hanya sekedar
memecahkan masalahnya saja. Metodologi seperti analisis struk-
tur, merupakan salah satu yang harus dilakukan oleh analis sis-
tem dalam proses pemecahan masalah. Mampu berorganisasi
dengan baik juga merupakan salah satu langkah yang baik untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
Kreativitas adalah segi lain yang harus dimiliki seorang analis
sistem, terutama kreativitas dalam menentukan alternatif pemeca-
han masalah dan pemenuhan kebutuhan pemakai sistem. Krea-
tivitas ini harus dilatih sedemikian rupa sehingga dapat terus ter-
jaga dan ditingkatkan setiap saat.

Mampu Berkomunikasi Dengan Baik


Analis sistem harus Berkomunikasi dengan efektif baik lisan maupun tulisan penting
dapat berkomunikasi dimiliki oleh seorang analis. Tanpa mampu berkomunikasi de-
dengan efektif baik li- ngan baik, sulit bagi seorang analis mengkomunikasikan gaga-
san maupun tulisan. san-gagasan dalam mengembangkan sistem informasi manaje-
men pada pemakai sistem atau pada manajemen. Mampu berba-
hasa asing, terutama bahasa inggris juga merupakan hal penting
lainnya, karena seperti disebutkan terdahulu, bahwa seorang
analis harus mampu berhubungan dengan berbagai kalangan.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun
tulisan, harus meliputi kemampuan menyusun laporan, mengua-
sai teknis menulis, melakukan wawancara, melakukan presentasi
dan kemampuan mendengarkan dengan cermat.

Mempunyai Relasi Yang Luas


Analis sistem harus Orientasi kerja sebuah pengembangan sistem informasi manaje-
mempunyai relasi yang men melihat orang sebagai pengguna bukan alat yang diguna-
luas kan, oleh karenanya seorang analis sistem harus bersifat terbuka
atau mampu berorientasi pada orang-orang disekitarnya. Kemam-
puan menjalin hubungan atau membina hubungan akan meno-
long analis bekerja efisien. Strategisnya posisi seorang analis ju-
ga menuntutnya untuk mampu membina hubungan yang luas de-
ngan berbagai kalangan.
Tanggungjawab analis yang utama adalah kepada manaje-
men dan pekerjanya/karyawan. Konflik antar personal seringkali
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 349

terjadi dalam sebuah organisasi/perusahaan, dalam hal ini analis


harus mampu menjadi penengah antara berbagai kepentingan
dan menciptakan manfaat bagi bisnis secara keseluruhan.
Sebagai pembawa perubahan, analis tentu harus mampu
mengkomunikasikan perubahan yang dibawanya pada setiap o-
rang, untuk itulah kemampuan membina hubungan menjadi hal
penting yang harus dimiliki oleh seorang analis. Pelajarilah teknik
penjualan, maka anda sebagai seorang analis akan mampu me-
nawarkan perubahan pada setiap anggota organisasi atau pada
setiap unsur perusahaan.
Analis sistem tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja dalam satu
tim. Sebagai bagian dari tim, maka tentu ia harus mampu men-
jalin hubungan yang baik dengan anggota tim yang lainnya. Be-
kerjasama dan berunding adalah kunci sukses dari pelaksanaan
suatu proyek, khususnya dalam proyek pengembangan sistem
informasi manajemen.

Memiliki Kemampuan Formal dalam Menganalisis


dan Merancang Sistem
Secara formal, seorang analis sistem harus mengikuti pelatihan Analis sistem harus
menganalisis dan merancang sistem. Keterampilan ini biasanya mengikuti pelatihan me-
meliputi tiga aspek yaitu, prinsip-prinsip dan konsep dasar sistem, nganalisis dan meran-
alat-alat dan teknik serta metodologi analisis dan perancangan cang sistem
sistem.
Sukses akan diraih oleh seorang analis jika selalu bekerja
sesuai dengan prinsip dan konsep dasar kerja sebuah sistem.
Prinsip dan konsep dasar yang terdiri dari enam dasar prinsip
dimana analis sistem harus mementingkan kebutuhan pemakai
(user) karena sistem dibuat untuk pemakai; analis juga harus
metapkan fase-fase dan tugas-tugas agar pengembangan sistem
dapat dikelola dengan baik; kreativitas diperlukan oleh seorang
analis karena tugas pengembangan sistem tidaklah terbatas, te-
tapi dapat meluas keberbagai bidang, oleh karenanya mungkin
saja diperlukan perbaikan-perbaikan; sistem merupakan investasi
modal, oleh karenanya analis harus mampu melakukan pertim-
bangan ekonomi; analis harus mampu menetapkan poin-poin pe-
ngecekan untuk mengevaluasi kelayakan dan jangan takut untuk
membuang hal-hal yang tidak layak dan yang perlu diingat
segera dokumentasikan apa yang dihasilkan dalam pengemba-
ngan sistem. Keenam prinsip tersebut ini akan mudah diadaptasi-
kan pada berbagai situasi yang berbeda-beda, karena metodolo-
ginya telah tersedia dan banyak pilihannya.
Banyaknya aktivitas yang harus dilakukan seorang analis
dalam mengembangkan sistem, tentunya perlu didukung dengan
pengetahuan, pendidikan formal dan wawasan yang luas, karena
jika tidak terpenuhi maka proses pemecahan masalah melalui pe-
ngembangan sistem tidak dapat tercapai.
350 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Berpengalaman
Analis sistem harus Berpengalaman sebagai analis artinya pernah terlibat secara
berpengalaman artinya langsung dalam proyek pengambangan sistem informasi. Penga-
harus pernah terlibat laman ini berguna untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas
langsung dalam pe- dari analis sistem, agar menjadi seorang analis yang sukses ma-
ngembangan sistem in- ka diperlukan kesabaran. Seperti pepatah mengatakan “pengala-
formasi manajemen. man adalah guru yang baik”. Maka teruslah mencari pengalaman,
karena tidak ada buku pedoman yang akan memberikan penga-
laman. Ketrampilan dan kemampuan yang disyaratkan terdahulu
dapat dipergunakan sebagai alat untuk menimba pengalaman, bi-
la diarahkan dan diasah terus menerus.
Perkembangan teknologi komputer, memungkinkan seorang
akuntan meningkatkan produktivitasnya dengan lebih luas lagi,
hal ini menjadi tantangan dan kesempatan yang berharga bagi pe-
ngembangan karir akuntan. Pengembangan sistem informasi ma-
najemen berbasis komputer merupakan salah satu pendukung da-
lam peningkatan produktivitas pegawai dengan mengandalkan tek-
nologi yang tersedia melalui otomatisasi aktivitas perusahaan.
Paket-paket aplikasi komputer untuk manajemen telah banyak be-
redar, walaupun dalam kenyataannya paket-paket tersebut sulit di-
terapkan karena paket tersebut dibuat bukan berdasarkan kebu-
tuhan user dimana paket tersebut diterapkan. Penyusunan aplika-
si komputer untuk sistem informasi manajemen ini biasanya me-
miliki fungsi untuk memproses seluruh transaksi manajemen se-
cara umum. Akuntan bila bekerja sebagai analis sistem dalam
menganalisis dan merancang sistem informasi manajemen ber-
basis komputer berperan dalam memilih software apa yang harus
digunakan dan dapat menjadi bagian dalam proyek pengemba-
ngan sistem informasi manajemen sebagai anggota atau pimpi-
nan tim proyek tersebut, atau sebagai konsultan sistem informasi
manajemen.
Dari uraian-uraian di atas kita mengetahui bahwa analis sis-
tem dapat berperan sebagai pemecah masalah yang dihadapi or-
ganisasi/perusahaan, melalui proses pengembangan sistem infor-
masi manajemen.
Dalam pengembangan sistem informasi manajemen berbasis
komputer langkah-langkah dalam analisis dan perancangannya
akan sama dengan langkah-langkah pengembangan sistem infor-
masi manajemen umumnya, hanya pada penyusunan sistem in-
formasi manajemen berbasis komputer, penyusunan tersebut
yang harus menyajikan sistem informasi manajemen yang meng-
hasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen
mengenai aktivitas keuangan organisasi/perusahaan.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 351

Rangkuman
Analis sistem informasi manajemen adalah seorang profesional
yang bertanggung jawab untuk mempelajari masalah-masalah
dan kebutuhan-kebutuhan dalam aktivitas bisnis dengan menda-
yagunakan manusia, metodologi dan teknologi komputer agar da-
pat memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan aktivitas
bisnis. Teknologi komputer digunakan analis untuk mengumpul-
kan, memproses dan menyimpan data agar dapat memberikan in-
formasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen.
Dalam melaksanakan tugasnya analis melakukan serangkai-
an kegiatan seperti analisis sistem informasi manajemen, meran-
cang sistem informasi manajemen, dan menerapkan sistem infor-
masi manajemen tersebut disamping melakukan pengawasan
agar sistem informasi manajemen itu tetap dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Peranan analis sistem dalam
aktivitas bisnis/organisasi adalah sebagai pemecah masalah ka-
rena aktivtitas yang dilakukan dalam mengembangkan sistem me-
rupakan aktivitas pemecahan masalah yang dihadapi oleh peru-
sahaan.
Aktivitas pemecahan masalah dapat dilakukan dengan ber-
dasarkan pada enam kerangka kerja yang disebut PIECES yaitu,
performance (kinerja), information and data (informasi dan data,
economy and cost (ekonomi dan biaya), control and security (pe-
ngendalian dan keamanan), efficiency (efisiensi) dan service (ja-
sa/pelayanan). Langkah-langkah aktivitas pemecahan masalah
yang dilakukan adalah mengidentifikasi, melakukan analisis,dan
memilih alternatif pemecahan masalah melalui tahapan-tahapan
analisis sistem.
Sistem informasi manajemen merupakan suatu hal yang pen-
ting dan stategis dalam aktivitas bisnis, maka seorang analis sis-
tem harus memiliki kebijakan dan ketajaman sebagai seorang ek-
sekutif bisnis yang berpengalaman. Analis sistem pada umumnya
merupakan bagian dari suatu sistem informasi manajemen. Sis-
tem analis dipersiapkan untuk bekerja pada satu tim bersama
programer dan melaksanakan proyek pengembangan sistem.
Karier sebagai seorang analis sistem dapat mencapai sukses
apabila didukung oleh: keterampilan bekerja, penguasaan teknik
dan teknologi informasi komputer serta pemograman; kemam-
puan untuk menganalisis dan memecahkan masalah; kemam-
puan berkomunikasi dengan berbagai kalangan; dapat pekerja-
sama dengan berbagai jenis orang dan profesi dan memiliki pe-
ngetahuan formal tentang analisis dan perancangan sistem. Un-
tuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seorang analis
harus terus menimba pengalaman dan terlibat secara langsung
dalam proyek pengembangan sistem.
Dalam pengembangan sistem informasi manajemen, analis
sistem memiliki peran besar untuk terlibat secara langsung, kare-
na ia adalah orang yang paling mengetahui informasi apa yang
dibutuhkan dari sebuah sistem informasi manajemen.
352 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Soal

1. Siapakah dan apa tugas analis sistem?


2. Apa perbedaan tanggung jawab analis sistem dengan
programer?
3. Sebutkan tiga tahap pemecahan masalah?
4. Sebutkan tiga kondisi yang mendorong dikembangkannya
sistem informasi manajemen?
5. Sebutkan kerangka kerja yang menjadi dasar pemecahan
masalah analis sistem?

Tugas

1. Sebutkan pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki


oleh seorang analis sistem?
2. Apakah seorang analis sistem yang tidak memiliki penge-
tahuan dibidang manajemen dapat menganalis masalah da-
lam sistem informasi manajemen? Berikan penjelasan.
3. Apakah seorang programer yang tidak memiliki pendidikan
formal dapat menjadi analis sistem ?
4. Apakah seorang programer karena pengalamannya sudah
puluhan tahun dapat menjadi analis sistem?
5. Bagaimana analis sistem memecahkan masalah gap komuni-
kasi antara dirinya sebagai pengembang sistem dan manaje-
men perusahaan?
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 353

Pokok Bahasan:
Siklus, metodologi dan teknik.
System development life cycle (SDLC)
Metode Prototyping
Metode rapid aplication development (RAD)
Metode soft system
Teknik Join Application Development (JAD)
Keterlibatan user dalam pengembangan

Pendahuluan
Seperti tiga ekor burung unta yang memiliki cara sendiri-sendiri dalam mempertahankan
diri dari serangan musuh, demikian pula dengan pengembangan sistem informasi. Setiap
perusahaan atau pengembang sistem informasi memiliki teknik dan metode sendiri-sen-
diri yang dirasanya paling cocok untuk menghadapi setiap masalah yang dihadapinya.
Pada awal berkembangnya sistem informasi, pengembangan sistem informasi dila-
kukan oleh programer. Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programer untuk
membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya. Dengan permintaan
tersebut programer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan atau infor-
masi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programer mulai dan
bekerja. Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak memu-
askan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem informasi
dirancang, dan lahirlah satu siklus pengembangan sistem informasi yang dikenal se-
bagai siklus System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan tahap-tahapan
pengembangan sistem informasi yang didalamnya terdiri dari beberapa tahapan yang
terstruktur. Sesui dengan prinsip dasar pengembangan sistem yang dijelaskan pada bab
sebelumnya penggunaan metode dan teknik merupakan keharusa,penggunaan metode
dan teknik tidak menjamin pengembangan sistem sukses tapi tanpa menggunakan
metode dan teknik pengembangan sistem pasti gagal.
354 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

18.1 Siklus, Metodologi dan Teknik


Dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat dewasa ini
dimana hampir semua sektor kehidupan memanfaatkan dan ter-
gantung kepada kemajuan teknologi khususnya teknologi kompu-
ter, para pengembang sistem informasi dituntut untuk menyajikan
software aplikasi sistem informasi yang lebih kompleks dan ber-
kualitas tinggi untuk mendukung perkembangan dunia usaha yang
terus berkembang saat ini.
Tetapi sayangnya di Indonesia tuntutan ini belum sepenuhnya
didukung dengan tersedianya sumber daya manusia yang mema-
dai sehingga lamban dalam mengantisipasi terhadap perkemba-
ngan teknologi baru serta tidak dimilikinya metode dan prosedur
yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan yang semakin hari se-
makin kompleks. Seringkali antara metode, prosedur dan teknolo-
gi tidak dapat diintegrasikan secara optimal. Kondisi-kondisi seper-
ti ini menghasilkan sistem informasi yang kurang mendukung pe-
ningkatan produktivitas, sehingga memaksa manajemen dihadap-
kan kepada dua alternatif keputusan antara memiliki sistem informa-
si yang berkualitas atau melakukan efisiensi pengembangan.
Dalam pengembangan sistem informasi kita mengenal ada-
nya siklus pengembangan sistem informasi (life cycle). Pada per-
kembangan selanjutnya banyak profesional sistem informasi yang
mengatakan bahwa siklus pengembangan sistem informasi ini su-
dah tidak dapat dipergunakan lagi dan diganti kedudukannya de-
ngan diperkenalkannya teknik-teknik dan metode pengembangan
sistem informasi yang baru, sedangkan sebagian lagi mengatakan
bahwa siklus sistem informasi masih tetap ada dan keberadaan-
nya dilengkapi dengan adanya teknik dan metode lainnya. Uraian
selanjutnya pada bab ini akan menjelaskan bagaimana pengertian
dari terminologi-terminologi yang digunakan diatas.

Siklus (life cycle) ada- 18.2 Siklus


lah tahapan-tahapan dan
tugas-tugas yang harus Siklus (life cycle) dalam hal ini siklus pengembangan sistem infor-
dilakukan dalam me- masi adalah tahapan-tahapan dan tugas-tugas yang yang harus
ngembangkan sistem
dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa mem-
informasi.
perhatikan sistem informasi jenis apa yang akan dibuat dan sebe-
rapa luas yang harus dihasilkannya. Contoh dari siklus adalah sik-
lus pengembangan sistem atau systems develompement life cyc-
le (SDLC).

Tabel 18.1 Tahapan dalam SDLC tradisional dan modern


SDLC Tradisional SDLC Modern
1. Analisis (Analsys) 1. Perencanaan (Planning )
2. Perancangan (Design) 2. Analisis (Analyisis)
3. Penerapan (Implementation) 2. Perancangan (Design)
4. Pemeliharaan (Maintenance) 3. Penerapan (Implementation)
4. Pemeliharaan (Maintenance)
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 355

18.3 Metodologi
Metodologi (metode) adalah rincian secara menyeluruh dari siklus Metodologi (metode)
pengembangan sistem informasi yang mencakup : adalah rincian secara
menyeluruh dari siklus
1) Langkah demi langkah tugas dari masing-masing tahapan pengembangan sistem
2) Aturan yang harus dijalankan oleh individu dan kelompok informasi
dalam melaksanakan setiap tugas
3) Standar kualitas dan pelaksanaan dari masing-masing tu-
gas
4) Teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk ma-
sing-masing tugas ini berkaitan dengan teknologi yang
digunakan oleh pengembang.

Berikut ini beberapa metodologi yang populer digunakan dalam


membangun sistem informasi manajemen atau sistem informasi
lainnya.

18.3.1 Metode System Development Life Cycle (SDLC)


SDLC adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi
yang populer pada saat sistem informasi pertama kali berkembang.
Metode SDLC merupakan metode pengembangan sistem infor-
masi yang pertama kali digunakan. karena itulah metode ini dika-
takan sebagai metode tradisional dalam pengembangan sistem
informasi. Selanjutnya berbagai metode pengembangan sistem in-
formasi dikembangkan. Metode SDLC hanyalah salah satu dari
ratusan metode pengembangan sistem informasi yang ada di du-
nia saat ini. Bagi seorang analis profesional yang bergerak dalam
bidang pengembangan sistem informasi, maka mengetahui ber-
bagai metode yang berkembang seputar pengembangan sistem
informasi merupakan hal yang sangat penting, agar dapat memi-
lih metode mana yang paling tepat untuk dapat digunakan dalam
menangani masalah sistem informasi manajemen suatu perusaha-
an.
Metode System Development Life Cycle (SDLC) adalah ta- SDLC adalah tahap-ta-
hap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem infor- hapan pekerjaan yang
masi dan programer dalam membangun sistem informasi. SDLC dilakukan oleh analis
juga merupakan alat untuk manajemen projek yang bisa diguna- sistem dan programer
kan untuk merencanakan, memutuskan dan mengontrol proses dalam membangun sis-
pengembangan sistem informasi. Metode SDLC ini seringkali di- tem informasi.
namakan juga sebagai proses pemecahan masalah, yang lang-
kah-langkahnya meliput:

Melakukan survei dan menilai kelayakan projek pengem-


bangan sistem informasi,
Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang
berjalan,
356 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Menentukan permintaan pemakai sistem informasi,


Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik,
Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer,
Merancang sistem informasi baru,
Membangun sistem informasi baru,
Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem infor-
masi baru,
Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem in-
formasi baru bila diperlukan.

Gambar 18.1 Tahapan metode systems development life cycle

1 Laporan Studi 2
Kelayakan
Survei ruang lingkup Mempelajari sistem
projek dan yang sedang
kelayakannya berjalan

Fakta-fakta
laporan
Permohonan permasalahan
Mulai projek
3

Permintaan/
kebutuhan
Menentukan
permintaan user

User opini dan


persetujuan Laporan Kebutuhan
Pemakai (user)

Menyerahkan sistem
informasi dan langkah opini-opini 4
langkah selanjutnya
9 Pemilihan solusi
masalah dari
alternatif yang dibuat
Memeliharan dan Pelatihan
meningkatkan user
kemampuan sistem
5 Persetujuan
proposal sistem 6

Merancang sistem Menentukan


baru hardware dan
software
Konfigurasi komputer

Sistem informasi Spesifikasi


manajemen baru rancangan
Permintaan proposal
Akhir Proposal
8 7

Membangun/
Memperkenalkan
menyusun sistem
sistem informasi Informasi baru
manajemen baru Software
komputer

Penyalur
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 357

Melakukan Survei dan Menilai Kelayakan Projek


Tahap ini disebut juga sebagai tahap penelaahan awal atau tahap
Masukan: permohonan
studi kelayakan yang diperlukan untuk mengetahui memadai atau Pojek
tidaknya sumber daya yang akan dipergunakan pada fase-fase pe-
ngembangan selanjutnya. Pada tahap ini akan ditentukan ruang
lingkup projek bagi semua pemakai sistem informasi dari berbagai Keluaran: Laporan studi
tingkat pertanggungjawaban, meneliti masalah dan berbagai ke- kelayakan
mungkinan adanya kendala dari segi teknik dan bisnis, menentu-
kan sasaran projek dan menentukan solusi yang mungkin diterap-
kan. Hasil dari survey adalah laporan kelayakan yang berisi temu-
an-temuan, rekomendasi, pertimbangan biaya dan manfaat yang
akan diperoleh. Temuan-temuan ini sebelum dilaksanakan harus
diketahui oleh komite pengawas (steering comittee).

Mempelajari dan Menganalisis Sistem informasi


yang Sedang Berjalan
Tahap mempelajari (studi) sistem informasi yang sedang berjalan Masukan: -Laporan studi
sangat berguna untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditim- kelayakan
bulkan oleh masalah, kesempatan dan pengarahan yang terjadi. -Fakta-fakta
Jadi untuk menganalisis ketiga unsur tersebut maka mempelajari
sistem informasi yang sedang berjalan sangat diperlukan. Output Keluaran: Laporan
permasalahan
dari tahap ini akan menghasilkan laporan yang mengungkapkan
adanya berbagai permasalahan (problem statement).

Menentukan Permintaan Pemakai Sistem informasi


Analis seringkali melupakan tahapan ini. Umumnya setelah mela- Masukan:-Laporan
kukan survei dan mempelajari masalah yang terjadi dari sistem in- permasalahan
formasi yang tengah berjalan, analis langsung saja membuat al- -Permintaan/
ternatif-alternatif solusi dan menterjemahkannya dalam program kebutuhan
komputer. Hal inilah yang sering menimbulkan keluhan-keluhan
dari pemakai sistem informasi bahwa sistem informasi yang disu- Keluaran: Laporan
kebutuhan
sun analis tidak dapat digunakan dan tidak sesuai dengan per-
pemakai
mintaan. Jelaslah bahwa mengetahui keinginan pemakai sistem
informasi merupakan kunci sukses dari pembuatan atau pengem-
bangan sistem informasi. Tujuan dari penentuan keinginan pema-
kai sistem informasi adalah untuk mengetahui apa yang diharap-
kan pemakai sistem dari sistem informasi yang baru. Secara u-
mum keinginan para pemakai sistem informasi dari sistem infor-
masi baru meliputi data (input), pemrosesan (processing) dan ha-
sil (output). Hal terpenting adalah bahwa garis besar sistem infor-
masi baru tersebut di atas sebelum dibuat detail sistem informa-
sinya harus mendapat persetujuan dari para pemakai sistem in-
formasi. Pada tahapan ini analis sistem informasi akan menge-
luarkan laporan permintaan (requirement statement) dari pemakai
sistem informasi yang akan dijadikan dasar untuk pembuatan al-
ternatif pemecahan masalah.
358 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Memilih Pemecahan Masalah Sistem yang Terbaik.


Pemecahan masalah Mengembangkan sistem informasi dilakukan berdasarkan keingi-
harus berdasarkan kepa- nan pemakai sistem. Para pemakai sistem akan membantu analis
da permintaan-perminta- sistem dalam menentukan bagaimana sebaiknya sistem informa-
an dan hasil analisis ter- si berbasis komputer harus dibuat dan dioperasikan agar sesuai
hadap permintaan terse- dengan kebutuhan pemakai. Seorang analis yang baik sebelum
but. memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah, akan mem-
perhatikan permintaan-permintaan, menganalisis permintaan dan
Masukan:-Laporan
menawarkan pemecahan masalah yang baik berdasarkan hasil
kebutuhan
pemakai analisisnya. Pemakai (End-user) selanjutnya akan mengevaluasi
-Opini dan berbagai alternatif pemecahan masalah yang diajukan secara tek-
persetujuan nik, operasional dan ekonomis. Secara formal tahap pemilihan al-
ternatif solusi ini akan dibuat dalam proposal pengembangan sis-
Keluaran: Persetujuan tem informasi, dan proposal yang telah disetujui akan diperguna-
proposal kan sebagai dasar menuju pada langkah pengembangan sistem
sistem informasi selanjutnya.

Merancang Sistem Informasi Baru


Masukan: -Persetujuan Setelah memahami apa yang diinginkan pemakai (end-user) sis-
proposal tem informasi yang akan dibangun, analis sistem informasi harus
sistem memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai sis-
-Opini-opini tem informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk selanjut-
nya mulailah ia dapat merancang sistem informasi baru. Peranca-
Keluaran: Spesifikasi
rancangan
ngan sistem informasi baru umumnya meliputi, output, input, file-
file, database, komputer dan bahasa yang digunakan, metode dan
prosedur serta pengendalian intern. Analis sistem informasi dalam
merancang sistem informasi harus memiliki kemampuan dalam
hal pemograman komputer, hasil dari tahap perancangan ini ada-
lah spesifikasi desain. Alternatif lain yang dapat digunakan adalah
dengan membuat prototipe dari sistem informasi yang akan disu-
sun. Penyusunan prototipe ini biasanya menggunakan bahasa
komputer tingkat tinggi yang biasa digunakan untuk aplikasi pe-
mrograman seperti dBase, Visual Foxpro,Oracle atau bahasa lain-
nya.

Menentukan Hardware dan Software Komputer


Masukan: -Laporan seperti seorang arsitek yang telah disetujui membangun sebuah
kebutuhan rumah, maka selanjutnya ia akan menentukan material yang akan
pemakai dipergunakan. Demikian juga dengan seorang analis sistem infor-
-Persetujuan masi, setelah proposal pengembangan sistem informasi yang dia-
proposal jukan disetujui, maka akan menentukan hardware dan software
sistem
Keluaran: Konfigurasi yang akan digunakan, dan bagaimana cara mendapatkannya .
yang sesuai
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 359

Membangun/Menyusun Sistem Informasi Baru


Apabila pemakai sistem informasi telah menyetujui rancangan Masukan: Spesifikasi
yang diajukan maka mulailah analis membangun/menyusun sis- rancangan
tem informasi baru. Waktu yang dibutuhkan untuk membangun
sistem informasi baru ini biasanya cukup lama. Tahap pembangu- Keluaran: Software
komputer
nan sistem informasi ini dapat dilakukan oleh programer dan pe-
yang sesuai
ranan analis sistem informasi pada tahap ini lebih banyak mem- dengan
berikan pengarahan. kebutuhan.

Memperkenalkan Sistem Informasi Manajemen Baru


Hasil dari penyusunan sistem informasi (manajemen) adalah se- Masukan: Software
buah software komputer yang siap digunakan dan sesuai dengan komputer
kebutuhan semua user, untuk selanjutnya analis harus memper- yang sesuai
kenalkan paket sistem informasi baru tersebut untuk dioperasi- dengan
kebutuhan.
kan. Pada penerapan sistem informasi baru, analis harus benar-
benar berperan sebagai perantara yang dapat membantu pema- Keluaran: Sistem
kai sistem untuk berpindah dari sistem informasi lama ke sistem informasi
informasi baru. Pada tahap ini pelatihan secara tertulis maupun manajemen
praktek harus diberikan oleh analis, agar pemakai dapat mengo- baru
perasikan sistem informasi baru.

Memelihara dan Meningkatkan Sistem informasi


Tugas analis sistem informasi dalam memecahkan masalah yang Masukan: Sistem
dihadapi organisasi belumlah selesai walaupun sistem informasi informasi
baru telah disusun dan telah diterapkan dalam aktivitas organisa- manajemen
si, meskipun masalah yang dihadapi oleh organisasi telah terpe- baru
cahkan, tetapi analis sistem informasi memiliki tanggungjawab un-
tuk terus melakukan pengawasan dan pengembangan, melalui pe- Keluaran: Sistem
meliharaan dan peningkatan sistem informasi. Pemeliharaan yang informasi
dilakukan analis adalah dengan melakukan perbaikan-perbaikan manajemen
pada kesalahan-kesalahan atau kegagalan-kegagalan yang tim- dan langkah
bul dalam penggunaan sistem informasi. Banyak kegagalan yang selanjutnya
muncul pada saat diterapkan dan tidak muncul pada tahap-tahap
sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan peningkatan a-
dalah penambahan fasilitas sistem informasi seperti pada penya-
jian laporan, penggabungan dengan sistem informasi lain dan tam-
pilan-tampilan baru di layar.
Tahap-tahapan pada pengembangan sistem informasi tidak
dapat dilakukan secara terpisah atau sendiri-sendiri, tetapi satu
sama lain harus saling berkaitan, dan dapat saja terjadi pada saat
suatu tahap belum selesai tahap berikutnya sudah dapat dilaksa-
nakan. Misalnya pada saat suatu permintaan dari pemakai telah
ditentukan maka analis sudah dapat mulai mencari solusi, mela-
lui pengindentifikasian dan pengevaluasian alternatif solusi yang
diusulkan. Tetapi perlu diingat bahwa walaupun tahap-tahap ter-
sebut bisa berjalan bersamaan, sistem informasi baru tersebut
tidak dapat diterapkan, sebelum teknologi yang mendukungnya
dimiliki.
360 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

18.3.2 Metode Prototyping


Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah un-
tuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, me-
ngurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengenda-
lian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktivitas serta
profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun terakhir ini pe-
ningkatan produktivitas organisasi ini dibantu dengan berkem-
bangnya teknologi komputer, baik hardware maupun softwarenya.
Tetapi tidak semua kebutuhan sistem informasi dengan komputer
itu dapat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah yang
dihadapi organisasi. Keterbatasan sumber daya dan anggaran
pemeliharaan memaksa para pengembang sistem informasi untuk
menemukan jalan untuk mengoptimalkan kinerja sumber daya
yang telah ada.
Karakteristik sistem Karakteristik dari suatu sistem informasi manajemen yang
informasi manajemen lengkap tergantung dari masalah yang dihadapi, proses pengem-
yang lengkap tergan- bangannya dan tenaga kerja yang akan dikembangkannya. Se-
tung dari masalah yang iring dengan perkembangan permasalahan karena berubahnya
dihadapi, proses pe- lingkungan yang berdampak kepada perusahaan maka yang
ngembangannya dan
menjadi parameter proses pengembangan sistem informasi yaitu
tenaga kerja yang akan
dikembangkannya masalah yang dihadapi, sumber daya yang tersedia dan peruba-
han, sehingga hasil pengembangan sistem informasi manajemen
baik yang diharapkan oleh perorangan maupun oleh organisasi
turut berubah.
Metode prototyping Perubahan tersebut pada akhirnya menimbulkan ketidak pas-
sebagai suatu paradig- tian dan menambah kompleks/rumit masalah yang dihadapi oleh
ma baru dalam pe- para analis sistem informasi. Metode tradisional seperti SDLC di-
ngembangan sistem in- anggap tidak lagi mampu memenuhi tantangan perubahan dan
formasi manajemen, ti- kompleknya masalah yang dihadapi tersebut. Sekitar awal tahun
dak hanya sekedar su-
delapan puluhan, para profesional dibidang sistem informasi mem-
atu evolusi dari metode
pengembangan sistem perkenalkan satu metode pengembangan sistem informasi baru,
informasi yang sudah yang dikenal dengan nama metode prototyping.
ada, tetapi sekaligus Metode prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam pe-
merupakan revolusi da- ngembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar
lam pengembangan suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang
sistem informasi sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengem-
manajemen bangan sistem informasi manajemen. Metode ini dikatakan revo-
lusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi yang
lama (SDLC).
Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype)
adalah “model pertama”, yang sering digunakan oleh perusahaan
industri yang memproduksi barang secara masal. Tetapi dalam
kaitannya dengan sistem informasi definisi kedua dari Webster
yang menyebutkan bahwa “prototype is an individual that exhibits
the essential features of later type..”, yang bila diaplikasikan da-
lam pengembangan sistem informasi manajemen dapat berarti
bahwa prototipe tersebut adalah sistem informasi yang menggam-
barkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang.
Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang
lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikem-
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 361

bangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informa-


si yang lain bila perlu.
Dalam beberapa hal pengembangan software berbeda de-
ngan produk-produk manufaktur, setiap tahap atau fase pengem-
bangan sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisah-
kan dari seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umum-
nya hanya untuk satu produk dan karakteristik dari produk terse-
but tidak dapat ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur,
sehingga penggunaan “model pertama” bagi pengembangan soft-
ware tidaklah tepat.Istilah prototyping dalam hubungannya dengan
pengembangan software sistem informasi manajemen lebih me-
rupakan suatu proses bukan prototipe sebagai suatu produk.
Prototipe merupakan model kerja dari sebuah sistem informa-
si manajemen yang belum lengkap. Para pengembang sistem in-
formasi, melakukan pertemuan-pertemuan intensif dengan user
untuk menampung informasi yang akan dijadikan dasar dalam
menyusun prototipe dari sistem informasi manajemen yang akan
disajikan kelak. Prototipe yang dihasilkan kemudian dipresentasi-
kan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk memberi
masukan-masukan sehingga sistem informasi manajemen yang
dihasilkan betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
user. Perubahan dan presentasi prototipe ini dapat dilakukan ber-
kali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk sistem informasi ma-
najemen yang akan diterapkan.
Istilah prototipe, pada saat pengembangan sistem informasi,
menghasilkan suatu demontrasi praktis dari software komputer
yang akan dihasilkan. Jadi seperti dijelaskan diatas, prototipe me-
rupakan model kerja dari sebuah sistem informasi manajemen
yang belum lengkap tapi telah menampung hal-hal yang penting
dari suatu sistem informasi manajemen. Metode prototyping
dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam
rangka menyempurnakan prototipe yang sudah ada sehingga pa-
da akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi manajemen
yang dapat diterima dan perubahan-perubahan yang terjadi di-
anggap merupakan bagian dari proses pengembangan itu sendiri.
Para pengembang sistem informasi melakukan pertemuan-
pertemuan intensif dengan pemakai untuk menampung informasi
yang akan dijadikan dasar dalam menyusun model prototipe dari
sistem informasi (manajemen) yang akan disajikan kelak. Proto-
tipe yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan
user diberi kesempatan untuk memberikan masukan-masukan se-
hingga hasilnya diharapkan betul-betul sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan user. Perubahan dan presentasi prototipe ini da-
pat dilakukan berkali kali sampai dicapai kesepakatan bentuk sis-
tem informasi yang akan diterapkan.
Keterlibatan user dalam proses pengembangan sistem infor-
masi merupakan bagian dari proses pengembangan yang akan
mempengaruhi kualitas akhir dari sistem informasi manajemen
yang akan dihasilkan. Untuk mempercepat proses pengemba-
ngan sistem informasi manajemen dengan menggunakan metode
362 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

prototyping, dalam pelaksanaannya perlu dibantu oleh perangkat


lunak yang mendukung pembuatan software seperti DBMS (4GL)
dan prosesor berkemampuan cukup tinggi.

Karakteristik Metode Prototyping


Ada empat langkah yang menjadi karakteristik metode prototyping
yaitu, pemilihan fungsi (function selection), penyusunan sistem
informasi (construction), evaluasi (evaluation) dan penggunaan
selanjutnya (further use), yang uraian lengkapnya sebagai berikut:
Empat langkah yang Pemilihan fungsi (functional selection) mengacu pada pemili-
menjadi karakteristik han fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping. Pemili-
metode prototyping : han harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas
 Pemilihan fungsi yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan di-
 Penyusunan sistem peragakan. Walaupun luasnya gambaran yang disajikan oleh
informasi prototipe tidak selamanya sama dengan hasil akhir dari sis-
 Evaluasi, dan tem informasi manajemen yang akan disusun, tetapi prototipe
 Penggunaan selan- ini harus mewakili bentuk yang akan disusun. Terdapat dua
jutnya perbedaan antara cakupan fungsi prototipe dengan hasil akhir
yaitu :
o Fungsi sistem informasi yang diterapkan mendekati ben-
tuk akhirnya, tetapi hanya fungsi yang terpilih saja yang
digunakan (vertical prototipe);

o Fungsi-fungsi tidak ditampilkan secara terinci seperti yang


akan digunakan pada hasil akhir, tetapi dapat diperaga-
kan (horizontal prototipe).

Pada beberapa bagian dari prototipe, seringkali kedua ele-


men tersebut disajikan secara bersama-sama.

Penyusunan sistem informasi (construction) bertujuan untuk


memenuhi permintaan akan tersedianya prototipe. Secara u-
mum, prototipe ini harus lebih kecil dari yang dibutuhkan da-
lam mengembangkan hasil akhir sistem informasi manajemen
yang akan digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan me-
nyesuaikan baik pemilihan fungsi maupun teknik dan perang-
kat yang tersedia untuk penyusunan prototipe. Dalam me-
nyusun prototipe, kualitas dari sistem informasi manajemen
akhir dapat diabaikan seperti kelayakan dan efisiensi kea-
manan data, asal dapat diperagakan misalnya prototipe ini
dapat digunakan untuk melihat apakah waktu yang dibutuh-
kan sistem informasi tersebut sesuai dengan ritme kerja user,
efisiensi dalam hal ini merupakan hal yang tidak dapat di-
abaikan.

Evaluasi (evaluation) harus dipertimbangkan agar menerima


masukan-masukan untuk proses pengembangan selanjutnya.
Seluruh unsur dalam pengembangan sistem informasi harus
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 363

yakin bahwa prototipe ini dapat dievaluasi, termasuk adanya


partisipasi dari kelompok-kelompok yang relevan yang mung-
kin akan menggunakan sistem informasi manajemen ini. Eva-
luasi harus dilakukan setelah dilaksanakannya pelatihan. Pe-
laksanaan evaluasi harus didasarkan pada dokumen yang
menjelaskan tentang kriteria hal-hal yang perlu dievaluasi dan
langkah-langkah kerja yang terinci dari sistem informasi ma-
najemen yang akan digunakan. Evaluasi juga harus dilakukan
baik untuk penggunaan sistem informasi secara individual ma-
upun secara bersama-sama antara beberapa user, sehingga
tidak mengabaikan timbulnya masalah dalam komunikasi an-
tara para pemakai dan kendala dalam penggunaan perang-
kat komputer.

Ada beberapa kemungkinan dalam penggunaan selanjutnya


(further use) dari prototipe. Hal ini sangat tergantung pada penga-
laman yang dimiliki dengan prototipe ini pada kondisi lingkungan
tetentu, seringkali prototipe ini digunakan sebagai alat untuk bela-
jar dan selanjutnya tidak dipergunakan lagi, tetapi mungkin juga
prototipe ini merupakan bagian dari sistem informasi manajemen
yang akan digunakan kelak.
Jika prototipe ini digunakan sebagai alat untuk belajar, maka
penyusunan prototipe ini harus benar-benar dilakukan dengan ha-
ti-hati. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu :
Manfaat awal - prototipe harus memberikan manfaat pada
pengembangan software sehingga dapat ditawarkan pada se-
mua unsur yang berkepentingan seperti pengembang, konsu-
men, dan user.
Peragaan, Evaluasi dan Modifikasi - prototipe harus dapat
diperagakan kepada user. Peragaan ini harus dapat menyaji-
kan bagaimana proses kerja user, seperti harus otentik dan
tidak menimbulkan masalah sehingga evaluasi yang dilaku-
kan pun relevan. Prototipe harus mudah dirubah baik direvisi
maupun ditambah setelah dilakukan evaluasi, sehingga me-
mungkinkan dilakukannya berbagai modifikasi.
Pengajaran dan pelatihan - setelah dilakukan evaluasi dan
modifikasi, prototipe yang baik harus dapat dipelajari untuk
persiapan user saat bekerja dengan sistem informasi manaje-
men yang sudah jadi.
Kesepakatan - perlu diperhatikan bila selama peragaan pro-
totipe ada masukan-masukan dari user, maka harus diarah-
kan untuk membuat kesepakatan pada sistem informasi yang
akan dihasilkan kelak. Kesepakatan yang dibuat sangat ter-
gantung pada pendekatan yang dipergunakan dalam menyu-
sun prototyping ini.
364 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Jenis-jenis Prototyping
Jenis-jenis prototy- Bila dikaitkan dengan siklus pengembangan sistem informasi a-
ping: kuntansi secara umum, beberapa pakar berpendapat ada empat
 Feasibility tahap dalam siklus pengembangan sistem informasi yang dapat
 Requirement menggunakan metode prototyping. Penggunaan metode prototy-
 Design ping dalam beberapa siklus sistem informasi manajemen ini dike-
 Implementation lompokkan menjadi empat jenis yaitu:

Feasibility prototyping - digunakan untuk menguji kelaya-


kan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem infor-
Feasibility prototy-
ping digunakan untuk masi manajemen yang akan disusun. Misalnya bila ingin me-
menguji kelayakan tek- nguji apakah komputer dapat digunakan untuk mencatat sen-
nologi yang akan digu- diri permintaan pembelian oleh salesman untuk menguji hal
nakan untuk sistem in- tersebut analis harus membuat satu prototipe yang dapat di-
formasi manajemen gunakan untuk melihat bagaimana reaksi salesman bila me-
yang akan disusun. reka dapat memasukan sendiri permintaan pembelian pada
jaringan komputer.Pengisian data ini biasanya dilakukan oleh
bagian gudang. Dari hasil pengujian itu dapat diambil kepu-
tusan apakah teknik yang diperkenalkan dapat digunakan
Requirement proto- atau tidak.
typing juga disebut se-
bagai discovery proto- Requirement prototyping - juga disebut sebagai discovery
typing, digunakan un- prototyping, digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas
tuk mengetahui kebu- bisnis user. Jenis ini ditujukkan untuk merangsang pola ber-
tuhan aktivitas bisnis fikir user. Konsepnya adalah, user akan mengetahui apa yang
user. mereka inginkan, bila mereka melihatnya. Pada tahap penen-
tuan kebutuhan, analis sistem informasi membuat satu tam-
pilan dilayar dan meminta user untuk memberikan reaksinya.
Hal penting yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan
siklus ini, karena user mungkin akan berfikir bahwa ini adalah
sistem informasi manajemen yang kelak akan digunakan. Bila
hal ini terjadi maka kemungkinan masalah yang akan timbul
adalah: 1) perhatian user terfokus pada format tampilan atau
laporan yang disajikan; dan/atau 2) user mempertimbangkan
untuk menjadikan prototipe ini sebagai sistem informasi ma-
najemen yang akan diterapkan.
Desain prototyping Desain prototyping - juga sering disebut behaviorial prototy-
digunakan untuk men- ping, digunakan untuk mendorong perancangan sistem infor-
dorong perancangan masi manajemen yang akan digunakan. Dengan mengguna-
sistem informasi akun- kan rancangan prototipe, user diharapkan dapat mengevalu-
tansi yang akan diguna-
kan.
asi apakah prototipe ini dapat digunakan sebagai bagian dari
sistem informasi manajemen yang akan digunakan. User da-
lam hal ini diharapkan untuk mengevaluasi kemudahan mem-
pelajari dan menggunakannya serta bagaimana dan prosedur
apa yang akan diterapkan dalam menggunakan sistem infor-
masi manajemen ini.
Implementation prototyping - atau disebut juga production
prototyping, adalah lanjutan dari rancangan prototipe, proto-
tipe ini langsung disusun sebagai sistem informasi manaje-
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 365

men yang akan digunakan. Pada umumnya prototipe yang di- Implementation pro-
terapkan ini membutuhkan data yang terperinci, fasilitas pe- totyping atau disebut
ngeditan data, keamanan dan pesan-pesan penolong. Rin- juga production proto-
cian lainnya akan ditambahkan kemudian jika prototipe ini te- typing, adalah lanjutan
dari rancangan prototi-
lah menjadi satu produk sistem informasi manajemen yang
pe, prototipe ini lang-
lengkap. Dengan penggunaan bahasa pemrograman yang sung disusun sebagai
semakin canggih yaitu 4GLs. Jenis prototipe ini menjadi se- sistem informasi mana-
makin populer karena dapat menghasilkan perangkat lunak jemen yang akan digu-
yang menambah kecepatan pengolahan data. nakan.
Beberapa pakar lain berpendapat bahwa metode prototyping
merupakan metode pengembangan sistem informasi untuk
membangun sistem informasi manajemen perusahaan seca-
ra keseluruhan. Berikut ini tahap-tahapannya.

Gambar 18.2 Tahap-tahapan dalam metode full prototyping

Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai (berdasarkan Menyiapkan sistem
fungsinya) operasional

Menguji sistem operasionl

Mengembangkan
model prototipe

sistem Tidak
dapat diterima?

Prototipe Tidak Ya
dapat diterima?

Penggunaan sistem
Ya operasional

Teknik dalam Metode Prototyping


Ada beberapa teknik yang relevan dan dapat dipergunakan Teknik-teknik Prototy-
dalam penerapan metode prototyping, Teknik-teknik tersebut ada- ping:
lah perancangan model, perancangan dialog dan simulasi.  Perancangan model
Perancangan model adalah bagian yang terpenting dalam  Perancangan dialog
seluruh strategi prototyping yang digunakan sebagai alat un-  Simulasi
tuk menjadikan model menjadi sistem informasi yang sebe-
narnya. Strategi ini meliputi simulasi interaktif, struktur pemro-
graman dan pengembangan sistem informasi secara bertahap.
Dari semua kegiatan, pembuaan model membantu mempero-
leh perubahan-perubahan secara bertahap bagian-bagian mo-
del/prototipe dengan komponen sistem informasi yang sebe-
narnya.
366 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Perancangan dialog disusun agar keterlibatan user menjadi


jelas dan fleksibel. Aspek dalam perancangan dialog menca-
kup keseluruhan unsur yang harus didialogkan, seperti pemili-
han perintah-perintah sistem informasi, layout tampilan dila-
yar, penanganan masalah-masalah khusus dan kemungkinan
disediakannya prosedur untuk menjalankan sistem yang dite-
rapkan.

Simulasi dalam prototyping dilakukan untuk menunjukkan ba-


gaimana cara kerja sebuah sistem informasi manajemen yang
akan diterapkan kelak. Unsur-unsur yang disimulasikan bia-
sanya menunjukan bagaimana data diorganisasikan serta wak-
tu yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem informasi
yang akan digunakan. Sebagai suatu teknik dan perangkat da-
ri prototyping, simulasi sangat tergantung pada model yang
dirancang, yang memungkinkan dilakukannya simulasi bagian
tertentu tanpa mengganggu sistem informasi secara keseluru-
han.

Metode prototyping tidak membutuhkan satu perangkat khu-


sus atau tambahan investasi. Metode ini dapat menggunakan pe-
rangkat yang sebelumnya telah digunakan. Perangkat pendukung
kerja metode prototyping adalah bahasa pemrograman tingkat ting-
th
gi 4 generation languages (4GL), sistem manajemen database
(DBMS), sistem dialog (user interface), penggunaan bahasa ins-
truksi yang spesifik dan simbol-simbol pelaksanaan sistem infor-
masi, dan tentunya hal yang paling utama adalah tersedianya pe-
rangkat komputer yang memadai.
Seperti metode pengembangan sistem informasi lainnya, me-
tode prototyping juga selain memberikan dampak yang mengun-
tungkan juga mengundang masalah. Profesional dibidang pengem
bangan sistem informasi manajemen melihat beberapa keuntu-
ngan penggunaan metode prototyping diantaranya adalah :

End-user dapat berpartisipasi secara lebih aktif dalam pe-


ngembangan sistem informasi. Sehingga jadwal pelatihan bi-
sa dihilangkan.
Penentuan kebutuhan/keinginan lebih mudah diwujudkan.
Mengurangi proses persetujuan rancangan sistem informa-
si.
Perancangan dengan menggunakan metode prototyping
mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi akun-
tansi sehingga dapat menghemat biaya.

Selain beberapa keunggulan diatas prototyping juga mempu-


nyai beberapa kelemahan. Biasanya kelemahan-kelemahan ini di-
munculkan oleh pihak-pihak yang kontra terhadap penggunaan
metode prototyping. Kelemahan tersebut diantaranya yaitu :
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 367

Metode prototyping membuat proses analisis dan perancang-


an menjadi terlalu singkat. Analis sistem informasi dalam hal
ini mungkin saja kurang memahami masalah-masalah dan
kebutuhan-kebutuhan yang sebenarnya dari organisasi.
Metode Prototyping mengesampingkan alternatif pemecahan
masalah. Analisis sistem informasi tidak membuat alternatif
lain ketika prototipe pertama yang disajikan mendapat reaksi
positif dari user.
Penerapan sistem informasi dengan menggunakan metode
prototyping biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi pe-
rubahan-perubahan.
Tidak selamanya prototipe yang dihasilkan oleh metode pro-
totyping mudah untuk dirubah. Penggunaan 4GLs seringkali
tidak terstruktur, sulit dibaca dan rancangannya terbatas.
Umumnya prototipe ini terlalu cepat selesai, teknologi yang
digunakan tidak mudah dipahami oleh user karena hanya se-
dikit memberikan kesempatan partisipasi user.
Metode prototyping pada pelaksanaannya perlu didukung dengan
teknik-teknik khusus yang memadai agar penggunaannya bisa
sukses.

18.3.3 Metode Rapid Application Development


(RAD)
Telah kita ketahui bahwa disamping memiliki kelebihan-kelebihan
beberapa metode dan teknik pengembangan sistem informasi a-
kuntansi juga memiliki kelemahan-kelemahan. Untuk menutupi ke-
lemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh masing-masing meto-
de dan teknik pengembangan sistem informasi tersebut perlu ada-
nya metode lain yang dianggap memadai. Salah satu metode yang
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang selama ini
dihadapi oleh metode prototyping dengan teknik JAD adalah me-
tode rapid application development (RAD) atau metode pengem-
bangan aplikasi secara cepat.
Metode Rapid Application Development (RAD) adalah peng- Metode Rapid Appli-
gabungan beberapa metode atau teknik terstruktur (khususnya cation Development
dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi), misalnya (RAD) adalah pengga-
dengan mengintegrasikan metode prototyping, metode SDLC dan bungan beberapa me-
teknik joint application development untuk mempercepat pengem- tode atau teknik ter-
bangan sistem informasi. struktur.
Metode RAD menggunakan metode prototyping dan teknik
terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan peran- Metode RAD menggu-
cangan sistem informasi (manajemen). Dengan menggunakan nakan metode prototy-
teknik yang terstruktur dalam pengembang sistem informasi, ping dan teknik ter-
analis sistem pertama-tama akan menyusun data awal dan model struktur lainnya untuk
pemrosesan data yang diinginkan, sedangkan prototipe diguna- menentukan kebutuhan
user dan perancangan
kan untuk membantu analis sistem informasi dan user dalam me-
sistem informasi akun-
tansi
368 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

nentukan kebutuhan informasi yang sebenarnya serta memperba-


iki data dan model pemrosesan yang digunakan.
Siklus perancangan model-model yang kemudian dibuat pro-
totipenya berjalan terus hingga dihasilkan satu kombinasi yang
mendukung kebutuhan aktivitas bisnis. Pada awal tahun 1994, or-
ganisasi pemakai sistem dan penyalur software bekerjasama de-
ngan akademisi membentuk Konsorsium Metode Pengembangan
Sistem yang Dinamis (Dynamic System Development Consorti-
um/DSDM). Konsorsium ini bertujuan untuk mengembangkan dan
menindaklanjuti metode RAD. Sasarannya termasuk publikasi ke-
rangka kerja metode RAD, mempromosikannya, menyelenggara-
kan pelatihan, mengeluarkan sertifikat dan lain-lain.
Versi pertama standar DSDM ini telah dipublikasikan pada
awal tahun 1994. Standar tersebut menentukan tiga faktor utama
dalam RAD yaitu: kelompok pemakai sistem harus memiliki staf
senior yang benar-benar berdedikasi terhadap pengembangan
sistem informasi yang memudahkan mereka dalam berhubungan
dengan pengembangan sistem; tim pengembang sistem harus sta-
bil dan memiliki kemampuan yang memadai; dan lingkup aplikasi
harus komersial dengan penentuan-penentuan permintaan yang
jelas dari kelompok pemakai sistem.
Sebagai tambahan bagi ketiga faktor tersebut di atas, DSDM
merekomendasikan bahwa metode ini harus:
Menentukan prioritas dari kebutuhan aktivitas bisnis, sebagai
pembanding bagi kualitas karakteristik operasional sistem.
Membuat sudut pandang sistem yang memenuhi pertanyaan
apa tujuan dari prosedur yang dijalankan dan prosedur mana
yang paling fleksibel dibandingkan dengan aktivitasnya se-
hingga dapat menjawab bagaimana pekerjaan tersebut harus
dijalankan.
Gunakan konfigurasi utama dari prosedur manajemen, kare-
na setiap perubahan harus direvisi.
Bentuk motivasi kelompok agar lebih memahami aktivitas bis-
nis, bukan rincian dari tugas-tugas yang dilaksanakan.
Integrasikan pengujian pada siklus pengembangan sistem.
Hasil akhir harus difungsikan sesuai dengan waktu dan biaya
yang telah dikeluarkan bukan dengan aktivitas yang dilakukan.
Pusatkan kemungkinan timbulnya risiko pada fungsi sistem
bukan pada bentuk sistem; dan
Jadikan permintaan pemakai sistem sebagai dasar utama
agar mudah dirubah selama pengembangan sistem dilaksa-
nakan.
Dari rekomendasi di atas terlihat bahwa DSDM menekankan
pada produk yang dihasilkan bukan bagaimana aktivitas yang
menghasilkan produk tersebut. Notasi-notasinya sangat ter-
buka dan fleksibel.
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 369

Proses Pengembangan
Siklus pengembangan DSDM terbagi dalam beberapa tahap, se- Metode DSDM :
perti terlihat pada gambar 18.3. - Mempelajari apakah
projek pengemba-
Tahap pertama - pengembang sistem informasi mempelajari ngan sistem meme-
apakah projek pengembangan sistem yang telah disusun da- nuhi kriteria RAD.
pat memenuhi kriteria RAD. Hasil dari evaluasi ini adalah be- - Mempelajari aktivitas
rupa laporan studi kelayakan. Jika projek tesrsebut layak, ma- bisnis perusahaan,
ka dibuatlah garis besar rencana pengembangan. menentukan area bis-
nis serta fungsi-fungsi
Tahap kedua - pengembang sistem mempelajari aktivitas bis- yang menjadi prioritas.
nis organisasi perusahaan, menentukan area bisnis serta - Membuat model dari
fungsi-fungsi yang menjadi prioritas utama dalam rencana fungsi-fungsi yang
pembuatan prototipe. menjadi prioritas.
- Memilih prototipe ma-
Tahap ketiga - pengembang sistem (analis) membuat model na yang direview
dari fungsi-fungsi yang menjadi prioritas untuk menghasilkan
- Implementasi sistem
prototipe atau model dari fungsi-fungsi tersebut. Selanjutnya informasi.
analis mulai merancang dan membangun tahap-tahap yang
harus dilakukan untuk menghasilkan suatu prototipe sistem
informasi yang dapat diuji untuk menjalankan semua fungsi-
fungsi yang telah dibuat.

Tahap keempat - analis/pengembang sistem informasi memi-


lih prototipe mana yang akan direview dan kemudian mere-
view prototipe tersebut. Setiap aspek dari tahap-tahap yang
harus dievaluasi ini dibatasi oleh waktu yang telah ditentukan
dengan tiga jenis pekerjaan yaitu meneliti, meningkatkan dan
melakukan konsolidasi prototipe yang direview.

Tahap kelima (tahap terakhir) - sistem diimplementasikan


dilingkungan pemakai sistem, diikuti dengan pendokumenta-
sian dan pelatihan. Setelah konsorsium mengembangkan
struktur proses DSDM, kelompok kerja teknik melanjutkan
dengan menetapkan tugas-tugas yang harus dilakukan serta
menentukan aspek-aspeknya, termasuk didalamnya manaje-
men projek, personel, perangkat dan tekniknya, jaminan kua-
litas dan penyediaan software. berikut ini adalah uraiannya:

Manajemen projek - Secara umum, aktivitas manajemen


projek meliputi, perkiraan sumber daya yang dibutuhkan dan
penjadwalannya, serta memonitor aktivitas dan sumber daya
projek, termasuk juga penyusunan staf. Misalnya menentu-
kan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktivitas X dengan menjawab pertanyaan seberapa jauh se-
buah sistem dapat dibentuk dengan menggunakan Y orang.
370 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Gambar 18.3 Siklus Pengembangan DSDM

Studi kelayakan
bisnis

M toti
al jui

pr

pe
en pe

si
dw tu

M ai
ta

m
en fu
ja ye

el s i
en

ak
tu ng

at s t
en

em
ka s

i h em
M

n i

pl
Im
Model Imple-
Fungsi mentasi

si em om an
em ak an
gi ed uju
pr

o t ew
M tip

M ita
ak

ai
ot
em e

ba n p set
er s b
tiv
ot vi
e
o

ev i s
ip
pr ere

da er
bu fun

i e ni

P
at gs

w s

p
st
i

ju g

M nca otip
tu an

em n e
ra rot
se l y
i

bu gan
p
di wa

at
d
Ja
Rancangan
dan
Peny usunan

M an oto

ot n w
en ca tip

Pr nca vie
R Pr

ip n
en ng e

o t ga
a e
tu an

R er

e
ka

M
n
Personel - Karena RAD memberi penawaran yang menarik
bagi pengembang dan pemakai sistem, DSDM merekomen-
dasikan untuk menggunakan tim kecil saja yang terdiri dari
pengembang sistem dan pemakainya. Hal ini lebih memudah-
kan terciptanya komunikasi dan hubungan antar tim yang
tingkat keberhasilannya lebih tinggi.
Perangkat dan teknik - DSDM tidak menyusun satu perang-
kat atau teknik yang khusus bagi pengembangan sistem infor-
masi. Penekanannya adalah bagaimana produk dihasilkan
pada setiap tahapan, yang secara tidak langsung akan me-
nentukan sendiri teknik apa yang sesuai untuk mendukung
penciptaan produk termasuk juga struktur dan metode yang
digunakannya.
Jaminan kualitas - Pada metode DSDM, jaminan kualitas di-
pergunakan pada pengenalan sistem yang disajikan sebagai
permintaan kebutuhan-kebutuhan aktivitas bisnis. Walaupun
penyajiannya tidak dibuat dalam bentuk spesifikasi formal, te-
tapi pengembang sistem akan dapat menyatukan tujuan ini
dengan melakukan serangkaian pengujian sepanjang taha-
pan dari DSDM yang menitikberatkan pada komponen sistem
yang akan menjamin keberhasilan aktivitas bisnis.
Penyediaan software - Perangkat lunak yang digunakan da-
lam proses pengembangan dengan menggunakan metode
DSDM biasanya doperoleh dengan bekerjasama dengan pi-
hak lain yang menyediakan perangkat lunak ini dengan sis-
tem kontrak kerja.

18.3.4 Metode Soft System


Metode-metode tradisional untuk menganalisis dan mengem-
bangkan sistem informasi menurut beberapa ahli sistem informasi
tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan bila diterapkan dalam ling-
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 371

kungan yang berbeda budayanya, dimana komponen budaya ini


menjadi bagian dari proses pengembangan sistem informasi.
Checkland telah menemukan suatu metode pengembangan
sistem informasi yang dapat mengantisipasi adanya perbedaan
budaya dimana suatu sistem informasi akan dikembangkan dan
diterapkan, metode itu bernama softsystem.
Metode Soft System (Soft System Methodology/SSM) memili-
ki tujuh tahapan proses untuk menangani masalah-masalah da-
lam kehidupan sehari-hari, yang berdampak pada organisasi. Me-
tode soft system yang dikembangkan oleh Checkland ini memi-
sahkan masalah sehari-hari dengan pola berfikir suatu sistem in-
formasi. Gambar 18.4 menunjukkan bagaimana tahapan-tahapan
dalam metode soft system dipisahkan oleh satu garis pemisah.
Tahap 1, 2, 5, 6 dan 7 berada diatas garis masalah sehari-hari
serta tahap 3 dan 4 berada di bawahnya yang termasuk dalam
proses berfikir sebuah sistem informasi manajemen. Tahap 3 dan
4 dalam metode soft system merupakan tahap penting dimana di-
tentukan akar permasalahan (root definition/RD) dan disusunnya
konsep dari model sistem informasi (conceptual model/CM), beri-
kut ini penjelasannya:
Tahap 1 - Masalah relatif bagi setiap orang, karena itu meto-
de ini tidak melihat masalah secara individu, tetapi dalam kon-
teks situasi permasalahan yang merupakan gabungan dari
beberapa masalah yang saling berkaitan dan berdasarkan pa-
da apa yang kita lihat, masalah-masalah itu tidak terstruktur
Tahap 2 - Ahli sistem mencoba menstrukturkan permasala-
han dengan mengekspresikan keterkaitan antara masalah-ma-
salah yang muncul dengan menyusun apa yang disebut se-
bagai problematique diagram dan rich picture dan berdasar-
kan inilah ahli sistem akan memperoleh akar permasalahan
dari sistem terkait.
Tahap 4 - disusun konsep model yang teridiri dari sistem in-
formasi yang mungkin diterapkan dan strategi yang mungkin
digunakan untuk menindaklanjuti masalah yang dihadapi.
Tahap 5 - adalah tahap membandingkan antara masalah
yang ditentukan pada tahap 2 dengan konsep yang disusun
pada tahap 4 untuk menyusunan perubahan yang mungkin
dilakukan.
Tahap 6 - dilakukan diskusi yang bertujuan untuk menghasil-
kan satu harapan dari sistem informasi dan serangkaian stra-
tegi yang sesuai dengan kultur yang ada untuk disesuaikan
dengan masalah yang ada.
Tahap 7 - adalah realisasi dari tahap 6 dimana serangkaian
proposal, strategi dan taktik disusun untuk membuat peru-
bahan yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Perubahan yang disusun tidak hanya yang berhu-
bungan dengan struktur dan proses masalah tetapi juga me
libatkan nilai dan perilaku manusia yang terlibat didalamnya.
372 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Gambar 18.4 Tahap-tahap metode soft system

1. 7.
Permasalahan Tindakan untuk
tidak mengatasi
terstruktur permasalahan
6.
Kelayakan,
Perkiraan,
perubahan
................
................
2. 5.
Ekspresi Perbandingan
Permasalahan antara 4 dengan 2
Yang terjadi didunia
Pemikiran sistem

3. 4.
Akar permasalahan Model
dari konseptual
sistem terkait

4a. 4b.
Konsep Sistem lain
sistem formal

Setelah seluruh tahapan dari metode ini lengkap dijalankan


dan perubahan telah dilakukan, maka seperti halnya siklus se-
buah sistem informasi, maka metode inipun berjalan sebagai sua-
tu siklus. Gambar 18.4 memperlihatkan bagaimana metode ini di-
terapkan dalam memecahkan masalah, yang terdiri dari sistem
informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah dan situa-
si dimana masalah tersebut muncul.

18.4 Teknik
Teknik adalah pendeka- Teknik (technique) adalah pendekatan bagaimana menggunakan
tan bagaimana menggu- alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih
nakan alat dan peraturan tahapan-tahapan dalam siklus pengembangan sistem informasi.
yang melengkapi satu Persamaan dari teknik ini adalah paradigma (paradigm).
atau lebih tahapan-taha-
pan dalam siklus pe- Dari definisi-definisi tentang siklus, metodologi dan teknik, je-
ngembangan sistem laslah bahwa siklus dalam pengembangan sistem informasi masih
informasi bisa diterima. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dari
uraian diatas, pertama, metodologi harus dapat mencakup semua
Teknik ada yang hanya tahapan dari siklus pengembangan sistem informasi, termasuk
diterapkan pada satu
pada tahapan pemeliharaan. Kedua, kebanyakan metodologi mo-
tahapan saja pada sik-
lus pengembangan sis- dern menggunakan beberapa teknik dan perangkat yang dapat
tem informasi, tetapi mendukungnya dalam pengembangan sistem informasi.
mungkin juga diterap- Beberapa teknik ada yang hanya diterapkan pada satu taha-
kan pada seluruh siklus pan saja pada siklus pengembangan sistem informasi, tetapi mung-
pengembangan sistem kin juga diterapkan pada seluruh siklus pengembangan sistem in-
informasi. formasi. Salah satu teknik pengembangan sistem informasi yang
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 373

paling dikenal adalah pemrograman terstruktur. Pemrograman


terstruktur ini diterapkan pada tahap penerapan dan pemelihara-
an sistem informasi, tetapi tidak dapat diterapkan pada tahapan
perencanaan atau analisis sistem informasi, oleh karenanya perlu
digabungkan dengan teknik pengembangan sistem informasi
lainnya yang mendukung.
Sebelum menginjak pada metode-metode pengembangan
sistem informasi yang sering dipergunakan berikut ini akan diurai-
kan teknik-teknik yang sering digunakan dalam proses pengem-
bangan sistem informasi manajemen.

18.4.1 Teknik Terstruktur


Teknik terstruktur (Structured techniques) merupakan pendekatan
formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bis-
nis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubung-
an. Bagian-bagian tersebut kemudian harus dapat disusun kem-
bali menjadi suatu yang memberikan manfaat bagi pemecahan
masalah-masalah bisnis. Teknik terstruktur ini dikenal juga de-
ngan nama metode terstruktur. Dalam hubungannya dengan pe-
ngembangan sistem informasi dan software aplikasi sistem infor-
masi, teknik terstruktur ini terbagi menjadi: pemrograman terstruk-
tur (structured programming), desain terstruktur (structured de-
sign), analisis terstruktur modern (modern structured analysis), Teknik terstruktur a-
pemodelan data (data modeling) dan rekayasa informasi (informa- dalah pendekatan for-
tion engineering). mal untuk memecah-
Penekanan dalam teknik terstruktur ini pada umumnya difo- kan masalah-masalah
kuskan kepada aktivitas dan data sebagai dua hal penting dalam dalam aktivitas bisnis
menjadi bagian-bagian
sistem informasi. Sudut pandang aktivitas atau proses bekerja
kecil yang dapat diatur
berdasarkan konsep input, proses dan output (IPO), teknik ter- dan berhubungan untuk
struktur ini disebut juga sebagai teknik berorientasi kepada proses kemudian dapat disa-
(process oriented techniques). Dalam membangun sistem infor- tukan kembali menjadi
masi, teknik ini bekerja berdasarkan kepada pemaham yang dipe- satu kesatuan yang da-
roleh dari hasil mempelajari proses dan/atau input serta output pat dipergunakan un-
dari proses yang sedang berjalan. Contoh dari teknik ini adalah tuk memecahkan ma-
pemrograman terstruktur, desain terstruktur dan analisis terstruk- salah bisnis berbasis
tur modern. Pemrograman terstruktur adalah teknik yang dipergu- komputer.
nakan untuk merancang dan menyusun program secara jelas dan
konsisten. Sedangkan desain (rancangan) terstruktur adalah tek- IPO merupakan teknik
nik dan serangkaian pedoman yang digunakan untuk merancang terstruktur yang bero-
rientasi kepada proses
hirarki dari modul-modul secara logis yang mewakili bahasa prog-
ram komputer agar mudah diterapkan dan dipelihara. Analisis ter-
struktur modern merupakan teknik yang dapat menterjemahkan
permintaan user dari sebuah sistem informasi dalam bentuk gam-
bar-gambar yang mewakili fungsi, aktivitas, input, output dan pe-
nyimpanan data pada sebuah sistem informasi. Analisis terstruk-
tur modern ini merupakan pengembangan dari analisis terstruktur
yang sudah ada sebelumnya.
Dari sudut pandang data, teknik ini membangun model sistem
informasi berdasarkan kepada organisasi yang ideal serta akses
374 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

yang dilakukan oleh organisasi tersebut terhadap data didalam


sistem informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan in-
formasi para pemakai (manajemen). Karena itu teknik ini disebut
juga sebagai teknik berorientasi data (data oriented techniques).
Contoh dari teknik ini adalah pemodelan data dan rekayasa infor-
masi. Model data mewakili permintaan-permintaan user atas in-
formasi dari sebuah sistem informasi, secara independen untuk
mengetahui bagaimana data itu diproses atau bagaimana data itu
menghasilkan informasi, sedangkan teknik rekayasa informasi
menerapkan teknik terstruktur (baik yang berorientasi data mau-
pun proses) untuk organisasi secara keseluruhan. Dari kedua
contoh teknik terstruktur (proses dan data) keduanya mengakui
bahwa proses memerlukan data dan data memerlukan proses.

Pemrograman Terstruktur
Pemrograman ter- Secara tidak tertulis pemograman terstruktur ini telah dijadikan
struktur adalah proses standar dalam industri komputer. Pemrograman terstruktur (struc-
yang berorientasi kepa- tured programming) ini merupakan proses yang berorientasi ke-
da teknik yang diguna- pada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis prog-
kan untuk merancang
ram secara jelas dan konsisten. Yang terpenting dalam pemrog-
dan menulis program
secara jelas dan kon-
raman terstruktur adalah bahwa logika dari setiap program dapat
sisten. dan harus ditulis dengan satu perangkat struktur yang terkendali.
Teknik pemrograman terstruktur ini berhubungan dengan logi-
ka dan kode-kode program. Dengan teknik ini program harus di-
rancang sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dari atas ke ba-
wah dengan sedikit pencabangan. Pemrograman terstruktur yang
baik biasanya ditulis dengan kombinasi dari tiga struktur pengen-
dalian, kombinasi yang sering ditemui adalah :
Urutan instruksi atau group instruksi
Pemilihan instruksi-instruksi atau group instruksi berdasarkan
kepada persyaratan tertentu (if-then-else)
Pengulangan instruksi atau group instruksi berdasarkan be-
berapa persyaratan tertentu (repeat-until dan do-while)

Karakteristik utama dari struktur ini adalah bahwa setiap ben-


tuk program harus mewakili single entry dan single exit. Artinya
bahwa setiap progam hanya memiliki satu pintu masuk dan satu
pintu keluar. Program terstruktur dibaca dari atas ke bawah tanpa
referensi ke langkah sebelumnya. Prosedur ini membuat kode
mudah dibaca, diuji, dipahami dan dipelihara. Logika rancangan
program terstruktur menggunakan model seperti flowchart, box
chart, pseudocode atau diagram-diagram yang menggambarkan
tindakan yang dilakukan.
Seperti juga teknik terstruktur, pemrograman terstruktur juga
digunakan untuk mendukung tahap perancangan, implementasi
dan pemeliharaan dalam siklus sebuah sistem informasi.
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 375

Rancangan (Desain) Terstruktur


Teknik rancangan terstruktur membantu pengembang sistem in- Rancangan terstruk-
formasi dalam menentukan ukuran dan kompleksitas dari suatu tur membantu pengem-
program. Rancangan terstruktur (structured design) adalah salah bang sistem in formasi
satu proses yang berorientasi teknik yang digunakan untuk memi- dalam menentukan u-
kuran dan kompleksitas
lah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul yang
dari program.
menghasilkan program komputer yang lebih kecil agar mudah un-
tuk diimplementasikan dan dipelihara (atau dirubah).
Konsep rancangan terstruktur sangat sederhana. Program di-
rancang berdasarkan model hirarki dari atas ke bawah. Model ini
merupakan kumpulan instruksi seperti paragraf, subprogram atau
bagian kegiatan rutin. Model terstruktur dari atas ke bawah ini
(top-down modules) dikembangkan sesuai dengan aturan dan pe-
tunjuk yang ada.
Idealnya setiap logika program dalam suatu modul ditulis de-
ngan menggunakan teknik pemrograman secara terstruktur, se-
hingga kita melihat bahwa teknik-teknik tersebut dapat digunakan
juga untuk memperbaiki cara pemecahan masalah. Pandangan
lain telah membangun suatu teknik yang cukup memadai untuk
melaksanakan perancangan terstruktur dengan baik. Teknik-tek-
nik ini meliputi:

Yourdon-Constantine - Teknik ini mengembangkan struktur


software ideal dengan mempelajari arus data yang sesuai de-
ngan fungsi program.

Warnier-orr - Teknik ini mengembangkan struktur software


dengan mempelajari isi dari input dan output.

Jackson - Teknik ini juga mengembangkan struktur software


dengan mempelajari isi dari input dan output.

Semua teknik ini berorientasi ke proses, sesuai dengan tuju-


annya yaitu untuk merancang proses, terutama proses didalam
software. Rancangan struktur Yourdon merupakan teknik yang
paling dikenal luas, rancangan ini memecah sebuah program ke-
dalam modul-modul yang tersusun secara bertingkat dari atas ke
bawah. Modul ini memiliki susunan sebagai berikut:
Modul harus benar-benar menyatu; ini berarti bahwa setiap
modul harus dapat melaksanakan satu dan hanya satu fung-
si dengan demikian modul ini dapat digunakan lagi untuk
program masa yang akan datang.
Modul harus bebas, dengan kata lain modul ini tidak boleh
tergantung satu sama lain. Kemandirian modul ini akan
mengakibatkan setiap perubahan yang terjadi pada satu mo-
B dul dimasa yang akan datang hanya sedikit pengaruhnya
pada modul yang lain.

C E

F
376 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Model software yang dikembangkan oleh Yourdon ini dikenal


dengan nama diagram terstruktur (structured chart) yang dihasil-
kan dengan mempelajari arus data dari suatu program. Peran-
cangan terstruktur ini digunakan pada tahap perancangan pada
siklus pengembangan sistem. Ada beberapa kelebihan dari ran-
cangan terstruktur ini:

Keuntungan model Program yang disusun untuk rancangan terstruktur dapat de-
tersetruktur: ngan mudah ditulis dan diuji oleh tim programer. Hal ini di-
- Program yang disusun mungkinkan karena pengaruh antar model telah ditentukan
untuk rancangan ter- dengan baik dan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Model
struktur dapat dengan yang telah diuji dengan baik akan dapat diuji dengan baik
mudah ditulis dan diuji pula bila digabungkan dengan model lainnya dalam sebuah
oleh tim programer. sistem informasi. Struktur pemrograman dari atas ke bawah
- Mudah dipelihara (top-down) juga menyederhanakan upaya pemrograman me-
- Model program dapat
lalui pengkodean dari atas ke bawah dan melakukan pengu-
digunakan secara ber- jian program.
ulang. Sistem dan program yang dirancang serta dikembangkan se-
cara terstruktur akan lebih mudah untuk dipelihara.
Keuntungan dari perancangan secara terstruktur adalah mo-
del program yang dikembangkan dapat digunakan secara
berulang-ulang.

Analisis Terstruktur
Analisis terstruktur a- Analisis terstruktur merupakan teknik yang berorientasi kepada
dalah teknik yang ber- proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
orientasi kepada pro- Analisis terstruktur adalah teknik yang berorientasi dan terpusat
ses yang terpusat dan pada proses. Teknik ini digunakan untuk membuat suatu model
digunakan untuk mem- berdasarkan permintaan user terhadap sistem informasi. Analisis
bentuk model permin-
taan user terhadap sis-
terstruktur memilah-milah sistem kedalam berbagai proses, input,
tem informasi. output dan file-file. Teknik ini menyusun arus input-proses-output
dari berbagai masalah bisnis serta solusinya.
Teknik analisis secara terstruktur konsepnya sangat sederha-
na. Model sistem informasi baru dikembangkan dari serangkaian
diagram arus yang disebut data flow diagram (DFD) atau diagram
arus data. DFD menunjukan arus data, penyimpanan data, dan
proses yang merespon data yang masuk dan merubahnya. Dalam
analisis secara terstruktur, analis sistem mungkin menghasilkan
sejumlah DFD model SIM. Setiap DFD dibedakan berdasarkan tu-
juannya:

Apakah model sistem informasi manajemen yang dikembang-


kan untuk menggambarkan sistem informasi berjalan atau
yang seharusnya.
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 377

Apakah model sistem informasi yang dikembangkan meng-


gambarkan sistem informasi secara detail atau pokok-po-
koknya saja.

Oleh karena itu model DFD bisanya dibuat berdasarkan: (1)


sistem informasi berjalan atau yang diimplementasikan saat ini ;
(2) pokok-pokok penting secara konseptual dari sistem informasi
yang sedang berjalan; (3) pokok-pokok penting secara konseptual
dari sistem informasi yang diusulkan dan (4) implementasi sistem
informasi yang diusulkan.
Model konsep sistem secara logis sering juga disebut sebagai
model pokok atau model inti dari sistem (essential system) yang
dibuat ketika melakukan dan merupakan hal penting dalam ana-
lisis terstruktur. Model tersebut diatas kalau dibuat sekaligus se-
cara bersamaan memiliki beberapa masalah yang diantaranya
adalah:

Membatasi kreativitas karena sejak awal sudah memikirkan


sistem baru dalam bentuk bagaimana sistem tersebut dide-
sain dan diimplementasikan.
Mendorong analis sistem untuk menentukan terlebih dahulu
apa yang harus dilakukan (Konseptual sistem) oleh suatu sis-
tem sebelum sistem informasi tersebut dirancang dan diterap-
kan.

Oleh karenanya teknik ini memaksa analis sistem untuk lebih


dahulu menentukan bagaimana memecahkan masalah bisnis se-
belum menentukan solusi tekniknya. Karena itu, para pakar me-
nyatakan harus ada pemisahan antara sistem yang seharusnya
dan sistem berjalan agar memberikan beberapa keuntungan an-
tara lain :

Analis sistem akan lebih akurat dalam mengidentifikasikan


permintaan/kebutuhan bisnis dan pemakai sistem tanpa
mengkhawatirkan teknologi yang digunakan.

Analis sistem akan lebih memiliki kesempatan mengembang-


kan kreativitasnya dalam menentukan alternatif pemecahan
masalah berdasarkan pada sistem yang sedang berjalan.

Pada pendekatan Gane-Sarson dan pendekatan DeMarco,


analis sistem menggambarkan empat set diagram arus data yaitu:

1. Diagram arus data sistem informasi yang sedang berjalan


(menggambarkan bagaimana sistem informasi tersebut saat
ini bekerja).

2. Diagram arus data secara konseptual dari sistem yang se-


dang berjalan (merupakan pengembangan dari diagram arus
data pada nomor 1, tetapi menggambarkan apa yang dilaku-
kan oleh sistem yang sedang berjalan).
378 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

3. Diagram arus data secara konseptual untuk sistem baru (pe-


nambahan, penghapusan, dan modifikasi dari arus data pada
nomor 2, memperlihatkan apa yang harus dilakukan sistem
baru).

4. Diagram arus data untuk sistem yang akan disusun, (mem-


perlihatkan bagaimana sistem baru mengimplementasikan
permintaan/kebutuhan).

Selanjutnya Ed Yourdon mengembangkan versi baru dari


analisis terstruktur yang disebut dengan analisis terstruktur mo-
dern. Pendekatan ini meringkas rincian model dari sistem yang
sedang berjalan baik secara logika maupun fisik, kecuali untuk
pembuatan:

Diagram arus data yang sangat sederhana dari sistem yang


diusulkan
Model data secara konseptual (logis)
Diagram arus data secara konseptual dari atas ke bawah un-
tuk sistem baru (yang menunjukan bagaimana sistem seha-
rusnya bekerja)
Diagram arus data yang menunjukan bagaimana konseptual
sistem diimplementasikan.

Setiap langkah ditujukan untuk kepentingan sistem baru, se-


dikit sekali perhatian diberikan untuk sistem yang sedang berja-
lan. Variasi analisis terstruktur merupakan gabungan dari pende-
katan analisis terstruktur awal dan pendekatan modern. Para ahli
kini menyarankan untuk menggunakan analisis terstruktur bagi
sistem yang sedang berjalan. Alasannya adalah (1) seringkali
waktu yang dibutuhkan tidak disesuaikan dengan biaya yang ter-
sedia; (2) sistem yang sedang berjalan biasanya bias dan kurang
bisa mengadaptasi perubahan dari sistem lama ke sistem baru
dan (3) pemakai sistem dan manajer sering tidak sabar dengan
model sistem yang membutuhkan banyak perubahan dan unsur-
unsur yang diganti.
Analisis terstruktur merupakan teknik terstruktur pertama
yang digunakan untuk menganalisis siklus pengembangan sistem
informasi, sedangkan untuk tahap-tahap lainnya dapat memper-
gunakan teknik yang lain lagi. Analisis terstruktur dan rancangan
terstruktur merupakan teknik yang terintegrasi. Rancangan ter-
struktur yang disusun oleh Yourdon menyediakan strategi untuk
mengembangkan struktur program, dari diagram arus data pada
analisis terstruktur, yang biasa disebut juga sebagai teknik reka-
yasa software (software engineering technique).
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 379

Pemodelan Data terstruktur


Saat ini proses yang berorientasi kepada teknik dilengkapi de- Pemodelan data ada-
ngan teknik yang berorientasi kepada data. Pemodelan data ada- lah teknik yang berori-
lah suatu teknik yang berorientasi kepada data dengan menun- entasi kepada data
jukan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana data yang menunjukkan sis-
tersebut akan diproses atau digunakan untuk menghasilkan infor- tem hanya datanya sa-
ja dari sistem tersebut
masi.
terlepas dari bagaima-
Seperti teknik yang lainnya, pemodelan datapun konsepnya na data tersebut dipro-
sangat sederhana. Jika data dikumpulkan dan disimpan dalam file ses atau digunakan un-
dengan struktur database yang fleksibel, semua informasi yang tuk menghasilkan infor-
dibutuhkan baik saat ini atau pun dimasa mendatang dapat dipe- masi.
nuhi melalui pemodelan data ini sepanjang informasi yang diper-
lukan dimasa mendatang diketahui. Jadi pemodelan data diguna-
kan untuk merancang database.Teknik pemodelan data secara
ringkas menjelaskan hal-hal sebagai berikut: Pertama, menentu-
kan hal-hal yang berkaitan dengan bisnis (entitas), tentang bagai-
mana bisnis atau aplikasinya mengumpulkan data. Entitas mung-
kin meliputi hal-hal sebagai berikut:
Barang-barang nyata seperti, bahan-bahan, peralatan, mesin,
kendaraan dan produk.
Pelaksana bisnis, seperti pelanggan, pemasok, pegawai dan
pemegang kredit.
Peristiwa-peristiwa, seperti pesanan, permintaan, kontrak,
perjalanan, kecelakaan atau pembayaran.
Tempat, seperti kantor penjualan dan gudang.

Selanjutnya menentukan atribut yang menerangkan masing-


masing entitas. Kemudian, menentukan aktivitas (relasi) bisnis di-
antara entitas. Pada beberapa teknik atau pendekatan pemodelan
data, analis harus menentukan aktivitas bisnis yang menyebab-
kan harus dibuatnya, dihapusnya dan dimodifikasinya suatu data
dalam entitas. Pada pemodelan data yang lain, analis juga biasa-
nya menentukan aktivitas bisnis yang secara langsung akan mem-
pengaruhi suatu entitas. Manfaat yang terpenting dari pemodelan
data adalah apabila file-file atau database untuk sistem baru di-
susun sesuai dengan pemodelan data maka akan memenuhi hal-
hal sebagai berikut:
Database akan terdiri dari data yang akurat dan terbaru
Database akan memenuhi semua kebutuhan informasi saat
ini
Database akan mampu memenuhi kebutuhan informasi masa
yang akan datang tanpa ada perubahan yang drastis pada
sistem informasi yang ada, karena data yang dibutuhkan su-
dah tersedia atau dapat dengan mudah ditambahkan pada
entitas yang sudah ada.
380 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Dengan kata lain, proses dan aplikasi yang diterapkan dapat


dipergunakan untuk mengembangkan model data dengan sedikit
perubahan pada model data itu sendiri. Teknik pemodelan data ini
cocok dipergunakan untuk file-file model lama dan data yang di-
distribusikan, juga untuk menyusun aplikasi database kecil yang
mudah diintegrasikan.
Walaupun model data ini sangat berguna, tetapi proses dari
sistem informasi tetap saja harus dirancang. Teknik dan perang-
kat yang berorientasi proses seperti analisis terstruktur modern
merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk peran-
cangan proses tersebut di atas dan melengkapi teknik pemodelan
data. Gabungan dari teknik model data dan proses ini dapat di-
pergunakan untuk mengembangkan teknik lain yang disebut reka-
yasa informasi (information engineering).

Rekayasa Informasi
Rekayasa informasi Rekayasa informasi disamping merupakan perpaduan dari pemo-
merupakan perpaduan delan data dan proses, rekayasa informasi juga memberikan pe-
dari pemodelan data nekanan baru terhadap pentingnya perencanaan sistem infor-
dan proses. masi. Rekayasa informasi telah menjadikan analisis dan peran-
cangan terstruktur sebagai teknis paling populer pada praktek
saat ini. (Sebagai catatan, rekayasa informasi sebenarnya meli-
puti juga konsep , alat, dan teknik dalam analisis terstruktur).
Rekayasa informasi merupakan rekayasa yang lebih berori-
entasi kepada data, dan proses yang dilakukan sangat dipenga-
ruhi oleh teknik yang digunakan oleh organisasi perusahaan seca-
ra keseluruhan. Walaupun teknik ini menyarankan adanya kese-
imbangan antara metode yang beorientasi kepada data dan pro-
ses, akan tetapi ini sangat jelas bahwa teknik ini sangat dikenda-
likan oleh data, sehingga dalam pengembangan sistem informa-
si, model data dibuat terlebih dahulu baru kemudian model pro-
ses. Rekayasa informasi merupakan teknik terstruktur pertama
yang dapat digunakan diseluruh siklus pengembangan sistem in-
formasi, kecuali pada fase pemeliharaan. Teknik ini digunakan
dalam perancangan sistem informasi dan menempatkannya seba-
gai alat untuk meningkatkan kualitas sistem informasi dalam orga-
Langkah-langkah da-
nisasi. Langkah-langkah dalam rekayasa informasi adalah:
lam rekayasa infor-
masi : 1. Analis terlebih dahulu akan menggunakan strategi perenca-
-Strategi perencana- naan sistem informasi untuk organisasi,
an sistem informasi 2. Berdasarkan strategi tersebut analis menentukan subsistem
-Menentukan subsis- yang di dalam rekayasa informasi disebut sebagai area bis-
sistem (area bisnis) nis. Analisis sistem informasi terstruktur ini kemudian diterap-
-Menentukan sub sis- kan di seluruh area bisnis.
tem aplikasi prioritas 3. Analis setelah itu kemudian menentukan subsistem (area bis-
-Implementasi aplika- nis) yang lain yang paling membutuhkan aplikasi untuk kemu-
si hasil perancangan dian dianalisis dan dirancang aplikasinya.
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 381

4. Analis kemudian mengimplementasikan aplikasi hasil peran-


cangan tersebut.
Selanjutnya projek ini ditujukan kepada aplikasi yang lain dalam
area bisnis yang sama, sampai semua area bisnis yang ada pada
suatu saat membentuk satu aplikasi yang menyatu. Selanjutnya
aplikasi ini diintegrasikan dengan database yang ada di dalam
area bisnis. Area bisnis yang lainnya akan mengikuti proses ini se-
cara bergantian mulai dari analisis, perancangan dan implemen-
tasi.
Pada rekayasa inforamsi, pusat dari semuanya adalah pe-
nyimpanan data. Analis sistem, programer dan ahli komputer
yang lainnya bertanggungjawab dalam merancang seluruh pe-
ngumpulan dan penyimpanan data serta menjamin bahwa data
tersebut benar-benar telah dimasukkan, disimpan dan terpelihara
dengan baik. Para profesional rekayasa informasi juga meran-
cang dan mengimplementasikan output berupa laporan-laporan
penting dari sistem informasi yang dibuat. Pemakai sistem infor-
masi (manajemen) akan menambahkan informasi yang dibutuh-
kan setelah mempelajari dan menggunakan laporan-laporan yang
dihasilkan yang berasal dari berbagai macam kebutuhan pemakai
sistem. Rekayasa informasi pada dasarnya merupakan revisi dari
teknik analisis terstruktur klasik, tetapi walaupun begitu teknik ini
bukan merupakan teknik yang mutlak menggantikan teknik lama,
karena teknik ini dapat berjalan seimbang dan berintegrasi de-
ngan teknik-teknik yang berorientasi kepada data dan proses.
Dengan rekayasa informasi, maka sekaligus dapat dipelajari
pendekatan-pendekatan analisis terstruktur, perancangan ter-
struktur, pemodelan data dan pendekatan penting lainnya diguna-
kan.

Teknik Joint Application Development JAD


Teknik lain yang berkembang dikalangan para ahli sistem infor-
masi manajemen adalah Joint Application Design atau yang bila
dihubungkan dengan pengembangan sistem informasi lebih dike-
nal dengan nama Joint Application Development (JAD). Teknik
pada umumnya berhubungan dengan data dan prosesnya, tetapi
dalam kaitannya dengan pengembangan sistem informasi infor-
masi, teknik JAD adalah suatu teknik baru yang berhubungan
dengan manusia.
Joint Application Development (JAD) adalah suatu kerja sama
yang terstruktur antara pemakai sistem informasi (users), manajer
dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan menjabarkan Tujuan dari JAD ada-
permintaan pemakai, teknik-teknik yang dibutuhkan dan unsur ran- lah memberi kesempa-
tan kepada user dan
cangan eksternal (input, output dan tampilan). manajemen untuk ber-
Tujuan dari JAD adalah memberi kesempatan kepada user partisipasi secara luas
dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pe- dalam siklus pengem-
ngembangan sistem informasi. Luasnya partisipasi yang diberikan bangan sistem informa-
kepada user dan manajemen ini memberikan beberapa manfaat si.
yaitu:
382 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Meningkatkan hubungan antara user, manajemen dan ahli sis-


tem informasi informasi,
Memperluas wawasan user dan manajemen dalam bidang
komputer, disisi lain memperluas wawasan bisnis dan aplika-
sinya bagi ahli sistem informasi,
Meringankan beban tanggung jawab user dan manajemen bi-
la terjadi konflik,
JAD umumnya juga mempersingkat waktu pengembangan sis-
tem informasi yang biasanya diperlukan untuk melakukan ber-
bagai wawancara, melalui satu pola kerja yang lebih terstruk-
tur,
Melalui penentuan keinginan user yang lebih tepat dan pe-
nentuan prioritas utama, maka penggunaan JAD ini akan le-
bih menghemat biaya,
JAD seringkali menghasilkan sistem informasi yang lebih ber-
nilai dan memberikan kepuasan yang lebih baik bagi user
maupun pihak manajemen, sehingga meningkatkan keperca-
yaan dan dukungan user dan manajemen terhadap projek pe-
ngembangan sistem informasi yang dilakukan.
Mengurangi biaya pemeliharaan, karena sejak versi pertama
dihasilkan, telah mampu memenuhi kebutuhan organisasi u-
mumnya.

Hampir semua teknik JAD dijadwalkan untuk bekerja cepat.


Dengan bimbingan analis sistem informasi yang profesional da-
lam bidang JAD, kelompok kerja yang dibentuk akan dengan ce-
pat menentukan kunci masalah, kebutuhan, prioritas dan alterna-
tif pemecahan masalah dan memilih pemecahan masalah yang
tepat. Analis JAD yang berpengalaman dapat juga menggunakan
teknik yang terstruktur bersama-sama dengan user, dan secara
hati-hati menghindari teknik dan peraturan yang berbelit-belit. Da-
lam waktu singkat kelompok kerja JAD dapat menggantikan satu
sampai enam bulan jadwal wawancara dan mengurangi jadwal
pertemuan-pertemuan yang umum dipergunakan dalam suatu sik-
lus pengembangan sistem informasi. Dalam teknik ini kecil sekali
kemungkinan munculnya konflik atau perbedaan, karena setiap
anggota kelompok kerja sejak awal telah menyetujui hal apa yang
paling penting dibentuk dalam penyusunan sebuah sistem infor-
masi manajemen.
Keberhasilan teknik JAD akan mudah dicapai apabila pihak
manajemen dapat memenuhi beberapa ketentuan berikut: Perta-
ma, pihak manajemen harus memberi ijin penuh kepada para pe-
kerjanya agar dapat terlibat secara penuh dalam setiap sesi atau
tahapan pengembangan sistem informasi. Kedua, manajemen ha-
rus juga turut terlibat secara langsung melalui penciptaan kerja-
sama dan bersedia turut mendengarkan ketika bekerja dengan
bawahannya selama sesi pengembangan sistem informasi akun-
tansi ini berjalan. Ketiga, pembuat dokumentasi dan pimpinan
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 383

harus betul-betul terlatih untuk memberikan perhatian penuh dan


mengarahkan diskusi serta menjadi penengah bila terjadi konflik
dan perdebatan diantara anggota kelompok kerja.

18.5 Keterlibatan User dalam Membangun


Sistem informasi
Setiap metode dan teknik pengembangan sistem informasi mana-
jemen yang diuraikan di muka selalu menuntut adanya peranan
user dalam setiap tahap, perancangan dan pengambangan sis-
tem informasi. Seberapa besar pengaruh keterlibatan user pada
perancangan dan pengembangan sistem informasi manajemen
terhadap sistem informasi yang akan diterapkan kelak akan diu-
raikan berikut ini.
Efektivitas dari setiap aplikasi komputer dipengaruhi oleh ke-
terlibatan user dalam proses perancangan dan pengembangan
sistem informasi manajemen dan oleh kualitas dukungan yang
diberikan user. Keterlibatan user (user involment) dalam peran-
cangan dan pengembangan sistem informasi lebih ditekankan pa-
da bagaimana peranan user dalam proses perancangan sistem
informasi dan langkah-langkah apa yang dilakukan dalam men-
dukung dan mengarahkan kontribusinya, sedangkan yang dimak-
sud dengan dukungan user (user support) terhadap perancangan
dan pengembangan sistem informasi manajemen berhubungan
dengan pengarahan yang diberikan oleh user pada saat sistem
informasi dioperasikan, salah satunya adalah dengan mengguna-
kan komputer secara efektif.
Beberapa alasan pentingnya keterlibatan user dalam peran-
cangan dan pengambangan sistem informasi menurut Leela Da-
modaran (1983) adalah:
Kebutuhan user - user adalah orang dalam perusahaan.
Analis sistem atau ahli sistem adalah orang diluar perusa-
haan. Sistem informasi dikembangkan bukan untuk pembuat
sistem tapi untuk user agar sistem bisa diterapkan, sistem
tersebut harus bisa menyerap kebutuhan user dan yang tahu
kebutuhan user adalah user sendiri, sehingga keterlibatan
user dalam pengembangan sistem akan meningkatkan ting-
kat keberhasilan walaupun tidak memberikan jaminan ber-
hasil.
Pengetahuan akan kondisi lokal - Pemahaman terhadap
lingkungan dimana sistem informasi manajemen akan dite-
rapkan perlu dimiliki oleh perancang sistem informasi, dan un-
tuk memperoleh pengetahuan tersebut perancang sistem ha-
rus meminta bantuan user yang sangat memahami lingku-
ngan tempatnya bekerja.
Keengganan untuk berubah - Seringkali user merasa bah-
wa sistem informasi yang disusun tidak dapat dipergunakan
dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengurangi ke-
384 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

engganan untuk berubah itu dapat dikurangi bila user terlibat


dalam proses perancangan dan pengembangan sistem infor-
masi.
User merasa terancam - Banyak user manyadari bahwa pe-
nerapan sistem informasi komputer dalam organisasi mung-
kin saja mengancam pekerjaannya, atau menjadikan kemam-
puan yang dimilikinya tidak lagi relevan dengan kebutuhan or-
ganisasi. Keterlibatan user dalam proses perancangan dan
pengembangan sistem informasi merupakan salah satu cara
menghindari kondisi yang tidak diharapkan dari dampak pe-
nerapan sistem informasi manajemen dengan komputer.
Meningkatkan alam demokrasi - Makna dari demokrasi di-
sini adalah bahwa user dapat terlibat secara langsung dalam
mengambil keputusan yang akan berdampak terhadap mere-
ka. Penerapan sistem informasi berbasis komputer tentunya
akan berdampak kepada para pegawai, oleh karenanya di-
perlukan keterlibatan user secara langsung dalam proses pe-
rancangan sistem informasi manajemen ini.
Tidak semua keterlibatan user ini membawa keberhasilan,
ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya kegagalan di-
antaranya:
Tidak tepatnya pengetahuan yang dimiliki user sehingga tidak
bersedia membuat keputusan atau memberikan pandangnya,
karena user kurang memahami dampak dari keputusan yang
diambilnya.
Kurangnya pengalaman dalam menentukan keputusan kare-
na kultur lingkungan yang tidak mendukung dan kurangnya
dukungan dari organisasi dalam berpartisipasi untuk mengam-
bil keputusan.
Pengambilan keputusan terbatas pada tahapan-tahapan yang
memungkinkan user atau karyawan terlibat dalam pengam-
bilan keputusan.
Kurangnya kesempatan untuk melakukan uji coba dan ku-
rangnya kesempatan untuk belajar, hal ini muncul karena ke-
takutan akan tingginya biaya yang perlu dikeluarkan untuk
kegiatan tersebut.
Agar keterlibatan user dalam perancangan dan pengemba-
ngan sistem informasi menjadi efektif perlu persiapan dan peren-
canaan dalam penyusunan struktur organisasi dan satu prosedur
yang mendukung proses pengembangan sistem informasi akun-
tansi. Dukungan user harus dimulai dari awal proses. Keterliba-
tannya dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi
akan terus berlanjut pada setiap tahap siklus pengembangan
sistem informasi. Langkah-langkah dukungan user ini biasanya di-
susun dalam satu perencanaan yang terintegrasi dengan sistem
informasi. Agar dukungan user ini menjadi efektif maka perenca-
naan dan perancangan kerangka kerja dari dukungan user harus
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 385

disusun secara hatihati. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan


adalah:
Mempromosikan komunikasi dua arah
Menyediakan jaringan kerja yang terintegrasi dalam meka-
nisme dukungan.
Mengenali kemajemukan user
Memiliki kapabilitas yang dinamis
Mudah menangani keinginan user
Mudah mengenali kebutuhan user
Tersedianya sumber daya yang memadai seperti keuangan,
waktu, usaha dan tenaga ahli.

Dukungan terhadap user pada dasarnya bisa dibagi men-


jadi dua bagian yaitu dukungan terhadap sistem informasi seperti
pelatihan instruktur dan dukungan kepada tenaga lokal atau user
lainnya dalam organisasi.

Rangkuman
Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam memahami pengertian
teknik dan metodologi pengembangan sistem informasi dengan
siklus sistem informasi. Metodologi adalah gabungan dan rincian
dari langkah demi langkah dan tugas masing-masing langkah ter-
sebut, aturan individu dan kelompok yang harus menjalankan se-
tiap tugas tersebut; standar kualitas dan alur dari setiap tugas;
dan teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk setiap
tugas yang dilakukan. Teknik adalah pendekatan, alat yang digu-
nakan dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih
tahap-tahapan dalam siklus pengembangan sistem informasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan siklus (life cycle) adalah
tahap-tahapan dan tugas-tugas yang sangat penting untuk me-
ngembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan apa jenis
sistem informasi yang akan dibuat dan seberapa luas sistem in-
formasi itu nantinya. Dari definisi-definisi tersebut terlihat bahwa
metodologi dan teknik ada untuk melengkapi siklus pengem-
bangan sistem informasi.
Teknik pengembangan sistem informasi manajemen yang se-
ring digunakan adalah teknik terstruktur, yang memilki karak-
teristik berorientasi pada proses dan data. Teknik yang berorien-
tasi pada proses menyusun model sistem informasi berdasarkan
pada pemahaman tentang arus input yang diproses menjadi out-
put. Teknik yang sering digunakan dari teknik yang berorientasi
pada proses ini adalah pemrograman terstruktur, desain terstruk-
tur dan analisis terstruktur modern.
System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu
metode yang digunakan untuk proses pengembangan sistem in-
386 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

formasi. Metode ini merupakan metode pertama yang berkem-


bang dan sering digunakan.
Ketika metode SDLC, dianggap tidak lagi memenuhi kebu-
tuhan analis sistem dalam proses pengembangan sistem infor-
masi maka dikembangkan metode baru yang bernama metode
prototyping yang merupakan teknik yang membuat model kerja
(prototipe) dari sistem informasi atau subsistem informasi yang
akan diterapkan dalam skala kecil (dan melakukan simulasi).
Ada beberapa metode dan teknik lain yang berkembang da-
lam pengembangan sistem informasi informasi manajemen yaitu
Joint Application Development (JAD), Rapid Application Develop-
ment dan Softsystem. Joint Application Development (JAD), ada-
lah suatu kerja sama yang terstruktur antara pemakai sistem
informasi (users), manajer dan ahli sistem informasi untuk me-
nentukan dan menjabarkan permintaan pemakai, teknik-teknik
yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal (input, output
dan tampilan). Rapid Application Development (RAD) adalah
penggabungan beberapa metode dan teknik terstruktur (khusus-
nya dalam perekayasaan data untuk menghasilkan informasi).
Metode lainnya adalah metode softsystem yang memiliki tujuh ta-
hapan proses untuk menangani masalah-masalah dalam kehidu-
pan (aktivitas) sehari-hari yang berdampak pada organisasi.

Soal
1. Apa beda siklus, metodologi dan teknik ?
2. Apa yang dimaksud dengan teknik terstruktur ? Beri contoh.
3. Apa yang dimaksud dengan rekayasa informasi ?
4. Sebutkan empat metode pengembangan sistem informasi
manajemen?
5. Mengapa Metode SDLC disebut metode tradisional ?

Tugas
1. Sebutkan tahap-tahap dalam metode SDLC ?
2. Apakah yang menjadi masalah dalam metode SDLC sehing-
ga metode tersebut dianggap gagal ?
3. Apa yang menjadi dasar pemikiran munculnya metode proto-
typing? dan sebutkan tahap-tahap dalam metode prototyping?
4. Kapan pengembangan sistem dengan metode prototyping
berakhir ?
5. Mengapa teknik join aplication membantu meningkatkan ke-
berhasilan pengembangan sistem informasi manajemen?
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 387

Pokok Bahasan
Faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi
Pengaruh pelaku
Pengaruh bisnis
Pengaruh teknologi
Pengaruh metode

Pendahuluan
Integrasi komponen sistem informasi membentuk sistem informasi tidak terjadi dengan sendi-
rinya. Untuk mengintegrasikan komponen komponen sistem informasi membentuk sistem in-
formasi suatu organisasi atau perusahaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi. seperti
faktor pelaku,bisnis,teknologi dan metode yang digunakan.
Pengaruh faktor faktor tersebut seringkali terjadi sebelum komponen-komponen sistem in-
formasi tersebut disiapkan.Artinya sebelum sistem informasi dirancang maka para pelaku
dalam pengembangan sistem informasi mengemukan pandangannya atau harapannya ba
gaimana suatu sistem informasi nanti jadinya.
Pandangan para pelaku utamanya pemilik dan pemakai berkaitan dengan kepentingan-
nya baik saat mengembangkan sistem informasi maupun saat nanti menjalankannya. Pan-
dangan para pemilik dan pemakai umumnya berkaitan dengan pengaruh bisnis dan tekno-
logi.Pandangan pandangan ini menjadi masukan bagi perancang sistem informasi dalam
rancangannya,para perancang mencoba mengintergasikan masalah yang ada,harapan ser-
ta memilih metode apa yang paling cocok untuk mengembangkan sistem informasi di organi-
sasi atau perusahaan tersebut.
Bab ini akan menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi saat sistem informasi diba-
ngun.Sebagian materi pernah dijelaskan di bab sebelumnya.Bagian ini mencoba menginte-
grasikan berbagai konsep yang telah dijelaskan tersebut lebih detail dalam kontek pengem
bangan sistem informasi.
388 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

19.1 Faktor-faktor yang berpengaruh saat mengem-


bangkan sistem informasi
Empat Pengaruh yang Pada saat sistem informasi dikembangkan dengan mengintegrasi-
mempengaruhi pengem - kan semua komponennya(hardware,software,brainware,prosedur,
bangan sistem informa- database dan jaringan komunikasi) integrasi komponen tidak serta
si: merta terjadi dengan sendirinya.Banyak faktor yang mempengaru-
1.Pengaruh pelaku hi penginegrasian tersebut yaitu:
2.Pengaruh bisnis
1. Pengaruh pelaku ( brainware ) karena posisinya
3.Pengaruh teknologi
4.Pengaruh metode/ 2. Pengaruh bisnis
proses 3. Pengaruh teknologi
4. Pengaruh proses/metode

19.2 Pengaruh Pelaku Terhadap Sistem Informasi

Gambar 19.1 Pandangan pelaku terhadap sistem informasi

PENGARUH BISNIS

“Pelaku” “Metode”
Produk –Sistem Informasi
Pemilik sistem

Pandangan Pemilik Sistem Tentang Sistem Informasi

Inisialisasi
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK

Pemilik sistem membayar pembangunan dan pengoperasian

sistem
sistem dan menentukan visi serta prioritas pembangunannya.

M A N A J E M E N P R O JE K D A N P R O S E S
Karena itu mereka melihat sistem informasi dalam bentuk biaya
dan manfaatnya dalam memecahkan masalah serta mencari
peluang.
Pengguna sistem

Pandangan Pengguna Sistem Tentang Sistem Informasi


Pengguna sistem menentukan kebutuhan bisnis dan harapan

Analisis
sistem
terhadap sistem yang dibuat.Karena itu mereka memandang sis-
tem informasi dalam bentuk fungsi yang diberikannya terhadap
pekerjaan mereka, mudah dipelajari dan digunakan.
Perancang sistem

Pandangan Perancang Sistem Tentang Sistem Informasi


Perancangan

Perancang sistem menterjemahkan kebutuhan bisnis kedalam


sistem

solusi teknis yang mungkin. Karena itu, mereka memandang


sistem informasi dalam bentuk blue print rancangan untuk me-
nuntun pembuatan sistem yang final.
Pembangun sistem

Pandangan Pembangun Sistem Tentang Sistem Informasi


Penerapan

Pembangun sistem membuat,menerapkan dan memelihara


sistem

sistem informasi.Karena itu, mereka cenderung memandang


sistem informasi dalam bentuk realisasi kerja dari hardware dan
software dalam penerapan sistem informasi.

PENGARUH TEKNOLOGI
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 389

Pada gambar diatas,analis sistem memiliki peran yang unik, ana-


lis sistem menjadi fasilitator yang menjembatani gap komunikasi
yang terjadi secara alamiah antara pemilik sistem dan pemakai
yang tidak memahami masalah teknis dengan perancang dan pem-
bangun sistem yang sangat memahami masalah teknis. Seperti di-
jelaskan pada bab 8 (brainware),berikut penjelasan lebih rinci da-
lam konteks posisi brainware sebagai pelaku pengembang sistem
informasi ikut mempengaruhi bagaimana sistem informasi itu jadi-
nya nanti.

19.2.1 Pemilik sistem


Pemilik sistem adalah orang yang mensponsori dibangunnya sis- Pemiliki sistem adalah
tem informasi di suatu organisasi, mereka mulai dari yang menge- orang yang mensponso-
luarkan uang sampai dengan yang meluangkan waktunya demi ri dibangunnya sistem
terelisasinya sistem informasi. setiap sistem informasi baik itu pa- informasi di suatu orga-
da perusahaan besar atau kecil ada lebih dari satu pemiliknya. Un- nisasi
tuk sistem informasi organisasi/perusahaan besar atau menengah,
pemilik sistem umumnya berasal dari manajer tingkat menengah
atau eksekutif serta karyawan yang terlibat dalam memberikan
masukan berkaitan dengan proses bisnis dan informasi apa yang
harus di sajikan oleh sistem informasi dalam mendukung proses
bisnis.
Untuk sistem informasi organisasi/perusahaan kecil, pemilik sis-
tem dapat berupa manajer tingkat menengah atau supervisor dan
juga karyawan. pemilik sistem yang bukan karyawan tingkat opera-
sional cenderung tertarik kepada masalah biaya yang harus dike-
luarkan dalam membangun sistem informasi? seberapa banyak ni-
lai dan manfaat yang akan diberikan oleh sistem informasi terha-
dap aktivitas bisnis.

19.2.2 Pengguna/pemakai sistem


Pengguna sistem informasi merupakan bagian terbesar dari kar- Pengguna sistem me-
yawan sistem informasi di setiap sistem informasi. Tidak seperti rupakan bagian terbe-
pemilik sistem, pengguna sistem kurang begitu perhatian terhadap sar dari karyawan sis-
biaya dan manfaat sistem informasi yang dibangun. Mereka lebih tem informasi di setiap
perhatian terhadap peran sistem dalam membantu pekerjaan me- sistem informasi
reka dan kemudahan dari sistem untuk dipelajari dan digunakan.
Meskipun pengetahuan pengguna dari tahun ketahun meningkat
akan tetapi perhatian utama mereka tetap pada penyelesaian pe-
kerjaan.
Ada banyak kelompok pengguna sistem, setiap kelompok ter-
libat secara langsung dalam projek pengembangan sistem infor-
masi yang akan mempengaruhinya.Kelompok tersebut meliputi:
 Pengguna sistem internal, kelompok ini terdiri dari : Pengguna sistem in-
- Tenaga klerek dan pelayanan-di suatu perusahaan bagian ternal :
-Tenaga klerek dan pe-
ini sehari hari umumnya melakukan sebagian besar pengola- Layanan
han transaksi. Mereka memproses pesanan, faktur, pembaya- -Staf teknis dan profesi-
ran, dan sejenisnya. Data awal tersebut umumnya di tampung Onal
dan diproses pada bagian ini baik secara elektronik atau per- -Supervisor,manajer
paduan dengan sistem manual. Fokus pengolahan pada ting- tingkat menengah dan
kat ini adalah kecepatan dan akurasi pengolahan data. eksekutif
390 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

- Staf teknis dan profesional-kebanyakan terdiri dari spesialis


masalah bisnis dan industri yang menunjukkan keahlian dan
spesialisasi kerja yang tinggi. Misalnya penasihat hukum, a-
kuntan, analis pasar, perancang iklan, dan ahli statistik. Sasa-
ran sistem informasi bagi staff profesional dan ahli teknik ter-
fokus selain pada analisis data juga pada informasi yang di-
hasilkan harus ada saat akan memecahkan masalah.
- Supervisor,manajer tingkat menengah dan eksekutif me-
rupakan para pengambil keputusan yang cenderung fokus ke-
pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sehari
hari. Manajer tingkat menengah lebih perhatian kepada masa-
lah operasi dan pengambilan keputusan yang sifatnya jangka
pendek(taktis).Manajer eksekutif lebih memperhatikan renca-
na dan pengambilan keputusan jangka panjang (stratejik).
Sistem informasi bagi manajer cenderung memfokuskan kese-
luruhannya kepada kemudahan dalam meng-akses informasi.
Pengguna sistem eks-  Pengguna sistem eksternal, Internet memungkinkan keterba-
ternal : tasan sistem informasi tradisional dapat diperluas dengan me-
-Pelanggan masukan bisnis lain atau pelanggan langsung sebagai penggu-
-Pemasok na sistem.Pengguna sistem eksternal ini meningkatkan persen-
-Rekanan tase pengguna sistem dalam sistem informasi yang modern.
-Karyawan yang mobil
Sebagai contoh:
- Pelanggan adalah setiap organisasi/individu yang membeli
produk perusahaan. Saat ini pelanggan dapat menjadi penggu-
na langsung sistem informasi perusahaan. Mereka dapat me-
mesan barang dan melakukan transaksi penjualan secara lang-
sung melalui penggunan internet.
- Pemasok adalah organisasi dimana perusahaan membeli per-
lengkapan dan bahan baku. Saat ini pemasok dapat langsung
berinteraksi dengan sistem informasi perusahaan untuk me-
ngetahui kebutuhan perusahaan dan secara otomatis membu-
atkan order pembelian melalui internet.
- Rekanan adalah organisasi tempat perusahaan membeli ba-
rang atau jasa.Umumnya perusahaan modern membuat kon-
trak dengan pihak luar memenuhi kebutuhannya.
- Karyawan adalah mereka yang bekerja di luar atau mereka
yang bekerja dirumah. Sebagai contoh salesman yang sering
meluangkan waktu mereka di jalan. Beberapa perusahaan juga
membolehkan karyawannya bekerja dirumah untuk mengura-
ngi biaya dan meningkatkan produktivitas. Karena pengguna
yang bergerak (mobil) dan jauh dari perusahaan maka diper-
lukan sistem informasi yang dapat diakses dari jauh.
Pengguna eksternal saat ini sering juga disebut sebagai pema-
kai jauh (remote users) dan pengguna bergerak (mobil users).
Mereka berhubungan dengan sistem informasi perusahaan mela-
lui Notebook, PDA, Smartphone atau alat komunikasi tanpa kabel
lainnya.
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 391

19.2.3 Perancang sistem


Perancang sistem adalah ahli dibidang teknologi informasi untuk Perancang sistem
sistem informasi. Seperti dijelaskan pada gambar 19.1, perancang ahli dibidang teknologi
sistem tertarik dalam memilih teknologi informasi pilihannya dalam untuk sistem informasi
perancangan sistem informasi. Karena itu,saat ini para perancang atau teknologi informasi
sistem informasi cenderung lebih memfokuskan diri kepada keah-
lian bidang teknologi informasi.Sebagai contoh: Perancang sistem
informasi meliputi:
 Administrator database adalah seorang ahli teknologi database - Administrator data-
yang digunakan untuk merancang dan mengkoordinasikan peru- base
bahan terhadap database perusahaan. - Perancang jaringan
 Perancang jaringan adalah orang yang ahli dibidang jaringan -Perancang web
-Artis grafik
dan teknologi komunikasi.Orang ini merancang, menerapkan -Ahli kemanan
(install), optimasi, menyusun (configure), dan memelihara LAN -Ahli teknologi
dan WAN termasuk koneksi melalui internet dan jaringan ekster-
nal lainnya.
 Perancang Web adalah orang yang ahli dalam merancang web-
sites yang komplek untuk organisasi. Termasuk websites umum
untuk internet atau internal websites untuk organisasi
 Artis grafik adalah orang yang ahli dibidang teknologi grafik dan
metode yang digunakan untuk merancang dan membuat layout
komputer yang mudah digunakan.
 Ahli keamanan (scurity) adalah orang yang ahli dibidang meto-
de dan teknologi yang digunakan untuk menjamin data dan jari-
ngan yang digunakan dalam sistem informasi aman.
 Ahli teknologi adalah orang yang ahli dalam menerapkan tek-
nologi tertentu yang akan digunakan dalam sistem informasi. Mi-
salkan ahli dalam menggunakan software dan hardware tertentu.

19.2.4 Pembangun (builder) sistem


Pembangun sistem adalah kelompok lain yang memiliki keahlian Pembangun sistem
dibidang teknologi informasi untuk sistem informasi. Peran mereka adalah kelompok lain
adalah membuat software sistem informasi berdasarkan spesifika- yang memiliki keahlian
si yang diberikan oleh perancang sistem. keahlian mereka dibidang dibidang teknologi
informasi untuk sistem
ini umumnya belajar sendiri (kursus) seperti keahlian dibidang:
informasi
 Programer aplikasi memiliki keahlian dalam menterjemahkan
kebutuhan bisnis,permasalahan dan prosedurnya kedalam baha- Pembangun sistem
informasi meliputi :
sa program.Mereka membuat dan menguji program komputer
-Programer aplikasi
yang digunakan untuk menyimpan data dan mencari informasi. -Programer sistem
 Programer sistem memiliki keahlian dalam membuat, menguji, -Programer database
dan menerapkan software pada tingkat sistem operasi dan utility -Administrator jaringan
dan integrasi. Biasanya software (komponen) yang dibuat diguna- -Administrtor keamanan
kan untuk kepentingan integrasi beberapa aplikasi (reuse) dibu- -Webmaster
atkan oleh programer aplikasi. -Integrator software

 Programer database memiliki keahlian menggunakan bahasa


untuk mengelola database dan teknologinya (DBMS). DBMS di-
gunakan untuk membuat, menguji, memodifikasi struktur databa-
se dan program yang menggunakan database tersebut serta me-
meliharanya.
392 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

 Administrator jaringan memiliki keahlian dalam merancang, me-


nerapkan, memecahkan masalah dan mengoptimalkan kerja ja-
ringan komputer.
 Administrator keamanan memiliki keahlian dalam merancang,
menerapkan, memecahkan masalah dan mengelola pengendali-
an keamanan serta kerahasiaan data dalam jaringan
 Webmaster memiliki keahlian dalam memprogram dan memeli-
hara webserver
 Integrator software memiliki keahlian mengintegrasikan softwa-
re paket (sudah jadi) dengan hardware, jaringan komputer dan
software paket yang lain.

19.2.5 Analis sistem


Analis sistem harus Seperti anda ketahui, pemilik, pengguna, perancang,dan pemba-
menjembatani gap ngun sistem sering memiliki pandangan yang berbeda terhadap
komunikasi antara sistem informasi yang harus dibuat dan digunakan. Beberapa di-
pemilik,perancang dan antara mereka tertarik dalam generalisasi sedangkan yang lain fo-
pengguna yang tertarik kus kepada hal-hal yang mendetail. Beberapa fokus kepada hal-
dengan masalah hal yang sangat teknis sedangkan yang lainnya fokus kepada hal-
general dan detail. hal yang non teknis.Keadaan ini memunculkan apa yang disebut
sebagai gap komunikasi.
Gap komunikasi selalu ada antara mereka yang mengharapkan
solusi bisnis berbasis komputer tapi kurang paham komputer dan
mereka yang memahami teknologi informasi. Analis sistem harus
menjembatani gap ini sehingga terjadi keharmonisan.

19.2.6 Manajer projek


Telah dijelaskan, pemeran kunci dalam pengembangan sistem in-
formasi adalah pemilik, pengguna, perancang, pembuat dan analis
sistem. Dalam prakteknya mereka harus bekerja bersama secara
harmonis sebagai satu tim dalam membangun sistem informasi dan
software aplikasinya agar dapat memberikan manfaat maksimal
bagi perusahaan.
Satu tim memerlukan pemimpin, dengan alasan inilah salah sa-
tu dari pihak yang berkepentingan (stakeholder) berperan sebagai
manajer projek yang berasal dari seorang analis perpengalaman
untuk menjamin sistem dibangun sesuai dengan waktu dan ang-
garan yang telah ditentukan dengan kualitas yang dapat dipertang-
gungjawabkan.

19.3 Pengaruh bisnis terhadap sistem informasi


Pengaruh lain yang menentukan bentuk akhir suatu sistem informa-
si adalah pengaruh bisnis,yang meliputi pengaruh :

19.3.1 Globalisasi ekonomi


Sejak tahun 1990 an pengaruh globalisasi ekonomi semakin dapat
dirasakan.Persaingan yang terjadi adalah persaingan global antara
perusahaan asing yang dapat memproduksi barang dengan biaya
murah tapi memiliki kualitas tinggi berhadapan produk serupa yang
dihasilkan oleh perusahaan suatu negera.
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 393

Bagaimana globalisasi dapat berpengaruh terhadap sistem in-


formasi?
1. Sistem informasi harus disusun dengan menggunakan atribut-a-
tribut yang berlaku secara internasional. Yaitu harus:
a. Mendukung lebih dari satu bahasa
b. Memiliki sistem tarip (rate) untuk pertukaran mata uang
c. Mengadopsi peraturan sistem perdagangan internasional
d. Mengadopsi budaya dan praktek usaha yang berbeda-beda.
2. Semua sistem informasi harus memiliki informasi yang terpadu
(terintegrasi secara harmonis) agar dapat meningkatkan kualitas
analisis dan pengambilan keputusan dengan mengatasi masalah:
a. Bahasa yang berbeda
b. Tarip pertukaran mata uang yang selalu berubah
c. Peraturan antar negara yang berbeda-beda
d. Dan sejenisnya
3. Sistem informasi harus dapat memberikan fasilitas kepada peng-
guna yang ingin berkomunikasi baik secara lisan maupun tertu-
lis dengan tulisan dan bahasa yang berbeda kepada manajer
atau pengguna lain..

19.3.2 e- Commerce dan e-Business


Karena pengaruh globalisasi dan berkembangnya teknologi inter-
net maka model bisnispun berubah dan berkembang sejalan de-
ngan diterapkannya konsep electronic commerce (e-commerce)
dan electronic business (e-business).
Internet telah merubah secara mendasar bagaimana perusa-
haan berbisnis. Saat ini kita berada di dunia dimana baik konsu-
men maupun perusahaan cenderung untuk melakukan transaksi
bisnis dengan menggunakan internet.
Ada tiga tingkat aplikasi sistem informasi yang menerapkan kon-
sep e-commerce dan e-business,yaitu :
1. Memasarkan citra perusahaan, produk dan jasa adalah model
paling sederhana dari aplikasi e-commerce. Web digunakan un-
tuk memberikan informasi kepada konsumen tentang produk,
jasa dan kebijakan perusahaan. Kebanyakan perusahaan telah
menerapkan e-commerce pada tingkat ini.
2. Business to Customer (B2C) merupakan aplikasi e-commer-
ce yang berusaha menawarkan penjualan produk dan jasa ber-
basis web. Anda sebagai konsumen dapat mencari, memesan,
dan membayar produk yang dibeli secara langsung melalui in-
ternet. Sebagai contoh Amazon.com dan Barnes & Noble pada
gambar 19.3
3. Business to Business (B2B) merupakan aplikasi e-commerce
yang real dimasa depan.Aplikasi e-commerce ini merupakan a-
plikasi yang komplek dan aplikasi ini kemudian berkembang
menjadi electronic business. Aplikasi e-business dapat melaku-
kan transaksi bisnis lengkap secara maya antar perusahaan
tanpa menggunakan kertas dan diolah secara digital,sebagai
contoh gambar 19.3
394 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Gambar 19.2 Pengaruh bisnis terhadap sistem informasi

PENGARUH BISNIS

“Pemeran” “Metode”
Pemilik sistem

Inisialisasi
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK

sistem

MANAJEMEN PROJEK DAN PROSES


 Globalisasi ekonomi
 Electronic Commerce dan Business
 Keamanan dan kerahasiaan
Pengguna sistem

 Kerjasama dan persekutuan


 Manajemen aset pengetahuan

Analisis
sistem
 Perbaikan secara berkelanjutan
 Manajemen mutu
 Perancangan kembali proses bisnis
Perancang sistem

Perancangan
sistem
Produk : S i s t e m I n f o r m a s i
Pembangun sistem

Penerapan
sistem

PENGARUH TEKNOLOGI

Gambar 19.3 e-commerce B2C dan B2B


BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 395

Gambar diatas merupakan contoh dari web untuk aplikasi (B2C)


bisnis ke konsumen dan B2B bisnis ke pebisnis. Karena arah ke
penggunaan e-commerce dan e-business meningkat maka keba
nyakan aplikasi sistem informasi sat ini dan di masa mendatang di-
rancang berbasis internet. Saat ini sering terlihat aplikasi berbasis
web yang dijalankan pada internet browser seperti internet Explo-
rer, Mozilla Firefox dan Netscape. Dalam penggunaan browser,
sistem operasi apa yang digunakan tidak masalah, anda dapat
menggunakan Windows, OS atau linux semuanya dapat menja-
lankan browser tersebut.

19.3.3 Keamanan dan kerahasiaan


Karena ekonomi digital terus berkembang, masyarakat dan orga-
anisasi semakin menyadari perlunya keamanan dan kerahasiaan
data dalam perekonomian saat ini.
Masalah keamanan cenderung berputar disekitar kelangsungan
bisnis.Maksudnya, bagaimana agar dunia bisnis dapat terus berja-
lan dalam suasana penuh pelanggaran dan penyelewengan.
Berkaitan dengan masalah keamanan muncul masalah kera-
hasiaan. Konsumen sangat menginginkan adanya kerahasiaan da-
tanya yang disimpan secara digital. Pemerintah mengeluarkan pe-
raturan tentang kerahasiaan informasi, peraturan ini akan lebih di-
perketat sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomi ber-
basis digital.
Dengan berkembangnya aplikasi sistem informasi berbasis
WEB dan globalisasi maka bentuk sistem informasipun berkem-
bang dan berubah, pengendalian keamanan dan kerahasiaan le-
bih diutamakan dan lebih sensitif terhadap aturan antar negara
yang berbeda.

19.3.4 Bekerjasama dan bersekutu


Kerjasama dan bersekutu merupakan arah bisnis penting yang
mempengaruhi aplikasi sistem informasi. Di dalam organisasi, ma-
najemen menekankan perlunya untuk memecah dapartemen dan
fungsi yang ada dalam organisasi menjadi bagian yang lebih kecil
tapi satu sama lain saling bersinergi. Manajemen mengkoordinir
semua tim yang ada di departemen atau bagian (lintas bagian)
untuk bersama sama berusaha mencapai tujuan perusahaan.
Kerjasama dapat juga terjadi dengan organisasi lain, bahkan
mungkin dengan pesaing. Misalnya antara Microsoft dengan Ora-
cle, kerjasama yang terjadi adalah bagaimana agar aplikasi Oracle
dapat dioperasikan dalam database Microsoft. Kedua perusahaan
mendapatkan keuntungan dari kerjasama tersebut.

19.3.5 Manajemen aset pengetahuan


Apa yang dimaksud dengan pengetahuan (knowledge)? Pengeta-
huan adalah hasil dari bagaimana kita memproses data menjadi
informasi yang dilakukan secara terus menerus. Sistem informasi
mengumpulkan data mentah dengan menampung fakta-fakta bis-
nis yang dihasilkan dari transaksi bisnis dan mengolah data tran-
saksi tersebut. Dalam pengolahan, data digabungkan, disaring, di-
susun, dan dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dapat
396 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

membantu manajer merencanakan dan mengoperasikan bisnis-


nya.
Perlunya mengelola aset pengetahuan berdampak kepada
sistem informasi dalam berbagai bentuk. Meskipun kita telah me-
nampung dan terus menampung data serta informasi dalam jum-
lah besar dalam sistem informasi, pada kebanyakan perusahaan
data dan informasi tersebut tidak terintegrasi sering duplikasi dan
kontradiksi.Sistem informasi baru yang dibuat harus memfokuskan
kepada integrasi data dan informasi yang menghasilkan dan me-
nampung pengetahuan bagi organisasi dimana kita bekerja.

19.3.6 Perbaikan secara berkelanjutan


Sistem informasi mengotomatisasikan dan mendukung proses bis-
nis.Dalam upaya memperbaiki proses bisnis dan sistem informasi
harus dilakukan perbaikan secara berkelanjutan. Perbaikan seca-
ra berkelanjutan mengharuskan proses bisnis menerapkan se-
rangkaian perubahan kecil untuk perbaikan yang efektif. Peruba-
han ini harus dapat menghasilkan pengurangan biaya, meningkat-
kan efisiensi, atau meningkatkan nilai dan keuntungan.

19.3.7 Manajemen kualitas secara menyeluruh


Pengaruh bisnis lain adalah manajemen kualitas total (TQM). Pe-
rusahaan tahu bahwa kualitas telah menjadi faktor kunci untuk
sukses saat bersaing.Perusahaan juga tahu bahwa manajemen
kualitas tidak diawali dan diahiri oleh produk dan jasa yang dijual
oleh perusahaan.tetapi, kualitas diawali dari budaya yang di akui
oleh setiap orang bahwa setiap orang dalam perusahaan bertang-

19.3.8 Perancangan kembali proses bisnis


Seperti telah dijelaskan sebelumnya,sistem informasi mendukung
proses bisnis atau mengotomatiskan proses bisnis.Banyak peru-
sahaan menilai bahwa proses bisnis tersebut tidak pernah beru-
bah selama beberapa dekade. Proses bisnis tersebut selain tidak
efisien juga terlalu birokrasi. Kebanyakan tahap-tahapannya tidak
memberikan kontribusi terhadap nilai bisnis. Sistem informasi telah
mengotomatiskan beberapa dari ketidak efisienan ini dan mengu-
rangi birokrasi.
Perancangan kembali proses bisnis (PKPB) meliputi perubahan
proses bisnis yang mendasar dalam sistem secara keseluruhan
untuk mendapatkan efisiensi maksimal. Bila dibandingkan dengan
perbaikan secara berkelanjutan, dalam PKPB,proses bisnis dido-
kumentasikan dengan hati-hati dan dianalisis ketepatan waktunya,
penghambatnya, biayanya dan menjamin setiap proses akan me-
nambah nilai bagi organisasi.

19.4 Pengaruh teknologi terhadap sistem informasi


Kemajuan teknologi dapat pula berpengaruh terhadap sistem in-
formasi. Dalam kondisi tertentu teknologi yang ketinggalan dapat
melahirkan problem besar yang mempengaruhi projek pengemba-
ngan sistem informasi. Teknologi tersebut meliputi:
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 397

19.4.1 Jaringan komputer dan Internet


Beberapa pakar menyatakan bahwa sistem informasi saat ini ter-
pasang pada jaringan komputer baik LAN maupun WAN berbasis
internet. Jaringan ini didalamnya meliputi penggunaan berbagai
macam komputer seperti Mainframe / Server,Terminal desktop,
Notebook,dan komputer yang dapat digenggam tangan (PDA).

Gambar 19.4 Pengaruh teknologi terhadap sistem informasi

PENGARUH BISNIS

“Pemeran” “Metode”
Produk :
Pemilik sistem

Inisialisasi
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK

sistem

MANAJEMEN PROJEK DAN PROSES


Sistem Informasi
Pengguna sistem

Analisis
sistem
Perancang sistem

Perancangan
 Jaringan komputer dan internet

sistem
 Teknologi tanpa kabel dan bergerak
 Teknologi objek
 Teknologi kerjasama
 Aplikasi perusahaan besar
Pembangun sistem

Penerapan
sistem

PENGARUH TEKNOLOGI

Jaringan Komputer yang paling besar saat ini adalah internet (bab
15).Teknologi internet sangat berpengaruh terhadap bagaimana
sistem informasi,teknologi internet yang perlu diketahui adalah:
 XHTML dan XML adalah bahasa yang digunakan untuk penulisan
webpage dalam internet. XHTML kependekan dari Extensible Hy-
pertext Markup Language,bahasa generasi kedua setelah HTML
Extensible Markup Language(XML) adalah bahasa yang diguna-
kan untuk mengirimkan data dalam internet.
398 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

 Scripting language adalah bahasa pemrograman sederhana


yang dirancang khusus untuk aplikasi internet (Biasanya sebagai
sub program).Contoh bahasa Perl,VB Script, JavaScript.
 Java adalah bahasa pemrograman khusus web yang digunakan
untuk membangun aplikasi berbasis web..
 Intranet merupakan jaringan internet untuk digunakan hanya di
internal organisasi.
 Extranet merupakan integrasi dari beberapa intranet. Extranet di-
gunakan untuk membangun sistem antar organisasi (IOS).
 Portal adalah home pages dan page lainnya di internet yang te-
rintegrasi dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
 Web services adalah program berbasis web yang dapat dipang-
gil program internet lain karena itu Web services dapat dipakai
ulang.

19.4.2 Teknologi bergerak dan tanpa kabel


Teknologi bergerak(mobile) dan teknologi tanpa kabel (wireless)
sedang berkembang saat ini.Penggunaan personal data assis-
tants (PDA) seperti blackbarry,Nokia E90 menjadi komputer geng-
gam tanpa kabel yang umum digunakan saat ini dengan menggu-
nakan teknologi infra merah, bluetoth,Wify,HSDPA,Wimax sehing-
ga pengguna dapat mengakses data jauh dari pusat data.

Gambar 19.5 Komputer dengan teknologi mobil dan wireless

19.4.3 Teknologi objek


Teknologi pembuatan program atau software untuk sistem informa-
si saat ini umumnya menggunakan teknologi objek. Semua baha-
sa pemrograman yang saat ini ada umumnya menggunakan tek-
nologi objek.Software tersebut meliputi C++,Java,Smalltalk, Visu-
al Studio.net,Visual Foxpro dan lain-lain.
Teknologi objek memungkinkan programer untuk membuat soft-
ware dari bagian software yang disebut sebagai objek. Software
yang berbasis object, memberikan dua keuntungan mendasar :
1. Objek dapat digunakan berulang ulang.
2. Objek dapat ditingkatkan kapasitasnya.
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 399

19.4.4 Teknologi kerjasama


Arah perkembangan teknologi yang penting lainnya adalah peng-
gunaan teknologi untuk kerjasama yang meningkatkan komunika-
si antar pengguna dalam satu tim kerja. Ada empat perkembangan
teknologi yang penting yaitu: e-mail,Push e-mail, groupware.
e-mail, Setiap orang tahu e-mail.Sistem informasi modern me-
miliki fasilitas e-mail sendiri,tidak perlu pakai Gmail atau yahoo.
Groupware adalah software aplikasi yang memungkinkan ang-
gota tim suatu proyek untuk bekerja sama mengerjakan suatu pe-
kerjaan walaupun dalam lokasi yang berbeda, seperti Lotus’s
SameTime dan Microsoft Netmeeting.

19.5 Pengaruh metode terhadap pengembangan


sistem informasi
Sejauh yang telah anda pelajari terhadap berbagai jenis sistem in-
formasi, pelaku yang terlibat dalam pengembangan sistem terse-
but dipengaruhi oleh faktor teknologi dan bisnis. Pada bagian ini
anda akan belajar pengaruh lain dalam pengembangan sistem in-
formasi yaitu ”Metode” atau proses.Seperti dijelaskan pada bab se-
belumnya,metode metode yang sering digunakan adalah metode
SDLC,Prototyping, Rapid Aplication Development (RAD) dan Di-
namic System Development Method (DSDM).Untuk membangun
sistem informasi. Kebanyakan organisasi memiliki metode/proses
pengembangan sistem informasi masing-masing.Penjelasan selan-
jutnya akan dijelaskan dengan menggunakan medode SDLC yang
tahap-tahapannya sesuai dengan tahapan pemecahan masalah
seperti dibawah ini:
1. Menentukan masalah
2. Menganalisis dan memahami masalah
3. Menetukan solusi yang diperlukan dan harapan-harapan
4. Menentukan alternatif solusi dan memilih solusi yang terbaik
5. Merancang solusi terpilih.
6. Menerapkan solusi terpilih
7. Evaluasi hasil yang dicapai

Tabel 19.1 Hubungan antara dua proses pengambilan keputusan


Proses Pengembangan Sistem Tahapan Pemecahan Masalah Umum
Inisialisasi sistem 1. Menentukan masalah dan rencana pemecahannya
2. Menganalisis dan memahami masalah
Analisis sistem
3. Menetukan solusi yang dan harapan-harapan
4. Menentukan dan memilih solusi yang terbaik
Perancangan sistem
5. Merancang solusi terpilih
6. Menerapkan solusi terpilih
Penerapan sistem
7. Evaluasi hasil yang dicapai

Perlu diketahui bahwa proses pengembangan sistem informasi


harus dikelola projek per projek.Seperti telah dijelaskan sebelum-
nya salah satu dari orang orang yang berkepentingan berperan
sebagai manajer projek untuk menjamin bahwa sistem akan sele-
sai tepat waktu, sesuai anggaran dan kualitas yang dapat diper-
tanggungjawabkan.
400 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Aktivitas dalam mengelola projek disebut sebagai manajemen


projek. Manajer projek akan mengelola projek dari tahap awal sam-
pai projek tersebut diterapkan.

19.5.1 Inisialisasi sistem


Projek pengembangan sistem informasi biasanya sangat komp-
lek. Memerlukan banyak waktu,usaha,dan nilai investasi yang be-
sar. Masalahnya sering tidak jelas sehingga solusinyapun sulit di
tentukan sejak awal. Atas dasar ini projek harus direncanakan dan
jelas metode yang digunakannya.

Gambar 19.6 Pengembangan sistem dan pemecahan masalah

PENGARUH BISNIS

“Pemeran” “Metode”
Produk –Sistem Informasi
Pemilik sistem

Inisialisasi sistem
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK

Inisialisasi
Inisiallisasi sistem menghasilkan rencana proyek

sistem

M A N A J E M E N P R O JE K D A N P R O S E S
yang memuat skop,sasaran, jadwal,dan anggaran
untuk memecahkan masalah dengan solusi teknik
Pengguna sistem

Analisis Sistem

Analisis
Analisis Sistem menghasilkan kebutuhan bisnis

sistem
pengguna sistem,harapan, dan prioritas untuk me-
mecahkan masalah bisnis.
Perancang sistem

Perancangan Sistem
Perancangan Sistem menghasilkan rancangan dan Perancangan
sistem

spesifikasi teknis untuk memecahkan maslah yang


sesuai dengan kebutuhan bisnis
Pembangun sistem

Penerapan sistem
Penerapan

Penerapan sistem menghasilkan pemecahan masa-


sistem

lah bisnis dalam bentuk hardware dan software yang


sesuai dengan rancangan teknis dan spesifikasi yang
telah ditentukan

PENGARUH TEKNOLOGI
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 401

19.5.2 Analisis sistem


Tahap selanjutnya dalam proses pengembangan sistem informa-
si adalah tahap analisis. Analisis sistem dimaksudkan untuk mem-
berikan tim projek pemahaman yang menyeluruh tentang perma-
salahan dan kebutuhan yang menjadi pemicu munculnya projek,
bidang bisnis atau skop projek yang ditentukan selama inisialisasi
projek dipelajari dan dianalisis untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendetail apa yang harus dan tidak harus dikerjakan
dan apa yang diperlukan.

19.5.3 Perancangan sistem


Pemahaman yang dimiliki tentang kebutuhan bisnis akan sistem
informasi selanjutnya akan diproses dalam perancangan sistem.
Perancangan sistem akan diawali dengan menentukan berbagai
alternatif pemecahan secara teknis.Sangat jarang hanya memiliki
satu jalan dalam memecahkan masalah. Sebagai contoh, saat ini
kebanyakan perusahaan harus memilih antara membeli aplikasi
yang cukup baik atau membangun aplikasi yang disesuikan de-
ngan kebutuhan.

19.5.4 Penerapan sistem


Tahap akhir dalam proses pengembangan sistem informasi ada-
lah penarapan sistem.Seperti terlihat pada gambar 19.6,penera-
pan sistem adalah menerapkan sistem informasi yang dibuat ke-
dalam operasi.Selama penarapan sistem hardware dan software
baru diterapkan dan di tes.Software aplikasi dan database juga di-
terapkan dan diseting sesuai dengan kebutuhan. Software dan
database yang dibuat sendiri menggunakan rangcangan teknis
yang dibuat pada tahap perancangan.

19.5.5 Dukungan dan perbaikan sistem


Penerapan sistem jarang sekali mencapai kesempurnaan, peng-
guna akan mendapatkan kesalahan atau ”error” dan anda akan
mencari sumber kesalahan tersebut serta memperbaikinya. Di-
samping itu kebutahan pengguna selalu berubah sehingga sistem
informasi yang sudah jalanpun harus dirubah. Penjelasan ini me-
nunjukan bahwa sistem informasi harus selalu mengalami penyem-
purnaan sampai perbaikan tersebut tidak diperlukan lagi.

Rangkuman
Pada saat sistem informasi dikembangkan dengan mengintegrasi-
kan semua komponennya (hardware, software, brainware, prose
dur, database dan jaringan komunikasi) integrasi komponen bebe-
rapa faktor mempengaruhi pengintegrasian tersebut membentuk
sistem informasi,yaitu faktor pelaku (brainware ) berdasarkan posi-
sinya, bisnis,teknologi dan proses/metode.
402 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen

Pengaruh pelaku meliputi pengaruh dari pemilik, pemakai, pe-


rancang dan pembangun sistem informasi,pemakai sistem infor-
masi.Masih masing pelaku memilii pandangan dan kepentingan
yang berbeda tentang sistem informasi. ini merupakan tugas uta-
ma dan pertama analis sistem yaitu mensinergikan para pelaku.
Pengaruh bisnis terhadap sistem informasi meliputi pengaruh
globalisasi ekonomi,e-commerce dan e-business,keamanan dan
kerahasiaan,kerjasama dan persekutuan,manajemen aset peru-
sahaan, perbaikan secara berkelanjutan,manajemen mutu, peran-
cangan kembali proses bisnis.
Pengaruh teknologi terhadap sistem informasi meliputi penga-
ruh jaringan komputer dan internet,teknologi tanpa kabel dan
bergerak,teknologi objek,teknologi kerjasama.
Pengaruh metode atau proses meliputi pengaruh tahap taha-
pan yang dilakukan terhadap kemungkinan suksesnya pengem-
bangan sistem informasi.Tahap tahapan yang dipakai disini ada-
lah tahap tahapan dengan menggunakan metode SDLC yang me-
liputi inisialisasi sistem,analisis sistem,perancangan sistem, pene-
rapan sistem.

Soal
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengemba-
ngan sistem informasi
2. Bagaimana pandangan para pelaku terhadap sistem informasi?
3. Faktor bisnis apa saja yang mempengruhi pengembangan sis-
tem informasi dan jelaskan
4. Sebutkan dan jelaskan faktor teknologi apa yang mempengaru-
hi pengembangan sistem informasi
5. Sebutkan dan jelaskan proses atau metode yang digunakan
dalam mengembangkan sistem informasi.

Tugas/Kasus.
1. Dari faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem
informasi, faktor manakah yang paling dominan dan mengapa?
2. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengaruhi oleh faktor pelaku?
3. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengaruhi oleh faktor bisnis
4. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengaruhi oleh faktor proses atau metode?
5. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengarui oleh ke empat faktor diatas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 403

Pokok Bahasan
Sistem informasi manajemen, manajemen informasi, metode dan pemrograman
Mengenal Visual FoxPro
Persiapan pembuatan program
Memulai pembuatan program
Pembuatan program-program sistem informasi pemasaran
Pembuatan program-program sistem informasi produksi
Pembuatan program-program sistem informasi keuangan
Program gudang/keluar masuk barang
Pembuatan program-program sistem informasi SDM
Pembuatan program-program sistem informasi Keamanan
Bagian akhir pemrograman

Pendahuluan
Setelah mempelajari konsep sistem informasi manajemen, komponennya serta metode pe-
ngembangannya selanjutnya pada bagian akan dijelaskan mengenai bagaimana mengelola infor-
masi dalam bentuk praktika pembuatan program dengan menggunakan visual foxpro. Seperti telah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya bahwa suatu informasi agar berkualitas (akurat, relevan, te-
pat waktu dan lengkap) informasi tersebut harus dikelola (dimanaje) dengan baik. Mengelola
informasi (mengumpulkan, memasukan, menyimpan, memelihara, mengamankan, menyusun dan
mencari) dalam arti luas berarti mengelola semua komponen sistem informasi (hardware, soft-
ware, brainware, prosedur, database, komunikasi).
Mengelola informasi dalam arti sempit yang dikelola hanya databasenya (database dalam arti
sempit atau data-data yang ada di komputer) saja dengan menggunakan DBMS.DBMS yang digu-
nakan adalah Visual Foxpro dengan alasan sangat baik dan tangguh untuk manipulasi data keu-
angan dalam bentuk tabel karena sebagian besar sistem informasi manajemen adalah mengolah
data keuangan. Visual Foxpro dibuat oleh Microsoft, software house terbesar didunia menjamin
keberadaan software tersebut dalam waktu lama, Visual Foxpro yang berawal dari Foxbase telah
digunakan cukup lama dan tetap digunakan membuktikan kehandalannya, Visual Foxpro sangat
mudah untuk membuat aplikasi dalam sistem jaringan (network) dan dapat dikembangkan untuk
aplikasi e-business.
404 BAGIAN V Modul teknis

20.1 Kasus Sistem Informasi manajemen


PT. ABC adalah sebuah perusahaan dagang besar yang berge-
rak dalam bidang jual beli barang kebutuhan rumah tangga. Ter-
catat ada sekitar 10.000 macam barang kebutuhan rumah tangga
yang tersedia di perusahaan mulai dari sembako sampai kepada
barang pembersih seperti sabun cuci piring,sabun detergen, sa-
bun mandi, pengharum ruangan dan lain-lain dengan berbagai
merek dan ukuran. Barang-barang tersebut sebagian tersimpan di
outlet dan sebagian lagi tersimpan di 5 gudang dengan lokasi
yang berbeda. Kesemua barang tersebut dicatat sebagai persedi-
aan.
Kelima lokasi gudang diberi nama Gudang A,B,C,D,F se-
dangkan barang yang disimpan di lokasi outlet diberi kode O.
Gudang gudang memiliki beberapa rak yang bernomor. Rak itu
sendiri seperti kita ketahui terdiri dari beberapa susun dan setiap
susun memiliki beberapa sekat. Setiap sekat hanya berisi satu je-
nis barang, dan setiap jenis barang boleh tersimpan di lebih dari
satu buah sekat.
Perusahaan dalam pengadaan barang-barang yang dibu-
tuhkannya disuplai oleh lebih dari 1000 suplier baik itu KUD mau-
pun pabrikan, dimana transaksi pembelian umumnya dilakukan
melalui pesanan dan secara kredit dengan tenggang waktu 1 bu-
lan, sedangkan pada saat penerimaan barang perusahaan hanya
menerima surat jalan karena faktur pembelian akan diberikan
bersamaan nanti pada saat penagihan.
Untuk barang dalam bentuk makanan seperti mie instan,
susu bubuk dan semacamnya yang memiliki batas kadaluarsa
selalu dibubuhi tanggal daluarsa. Bahan makanan yang telah ka-
daluarsa akan dikeluarkan dari persediaan karena membahaya-
kan konsumen dan menjadi tanggungan atau kerugian bagi pe-
rusahaan.
Penjualan dilakukan kepada perusahaan menengah dan
kecil secara tunai. Tercatat lebih dari 50000 perusahaan tercatat
sebagai pelanggan PT ABC. Barang yang dibeli oleh konsumen
dibawa oleh konsumen sendiri
Semua bagian, baik bagian pembelian, penjualan mau-
pun bagian persediaan selalu membuat laporan aktivitasnya ke-
pada manajemen dan melaporkan setiap transaksi yang terjadi ke
bagian akuntansi umum untuk dicatat/dijurnal dan diposting ke
berbagai perkiraan/akun guna kepentingan laporan keuangan.
Selama beberapa tahun terahir ini, apalagi dibarengi de-
ngan adanya dampak krisis moneter yang belum berakhir serta
makin banyaknya bermunculan supermarket-supermarket raksa-
sa perusahaan menghadapi situasi yang sangat berat seperti ting-
kat penjualan yang semakin menurun, ketidak mampuan perusa-
haan dalam mengelola persediaan barang yang laku dan tidak
telah meningkatkan jumlah kerugian karena menumpuknya per-
sediaan barang yang tidak laku dan makanan yang daluarsa.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 405

Bila anda manajer perusahaan tersebut yang pernah mem-


pelajari sistem informasi manajemen, langkah-langkah apa yang
akan anda lakukan untuk membantu mengatasi masalah terse-
but?.

Berdasarkan konsep sistem, banyak cara untuk memecah-


kan masalah, salah satu alternatif pemecahan masalah
adalah sebagai berikut.

Bila anda manajer yang pernah mempelajari sistem informasi


manajemen dan ingin memecahkan masalah PT.ABC diatas
melalui penyempurnaan sistem informasi manajemen yang di-
milikinya maka yang pertama kali harus anda lakukan atau de-
ngan bantuan pihak lain (konsultan) adalah:
1. Mempelajari dan menyempurnakan visi, misi, tujuan serta ciri-
ciri dari pencapaian tujuan yang dimiliki oleh PT.ABC saat ini.
2. Pelajari struktur organisasi, uraian tugas serta bagaimana sis-
tem operasi berjalan di perusahaan saat ini dengan poin-poin
sebagai berikut:
-Kinerja (organisasi,sub organisasi,individu)
-Informasi (apakah berkualitas)
-Ekonomis (apakah pengorbanan yang dikeluarkan
masih sesuai dengan keuntungan yang
diperoleh)
-Pengendalian (apakah kontrol yang diterapkan oleh PT ABC
saat ini berlebihan atau sangat kurang)
-Efisiensi (Apakah setiap pekerjaan telah dilakukan
dengan cara yang efisien)
-Pelayanan (Apakah pelayanan yang diberikan perlu
disempurnakan)

-Analisis diatas akan lebih baik bila setiap poin yang dianalisis
(KIEPEP) menggunakan analisis SWOT.
-Karena ini bukan kasus riel maka analisis dibuat berdasarkan
ilustrasi anda
3. Pahami secara matang bagaimana hubungan organisasi, in-
formasi, manajemen, sistem informasi manajemen.
4. Tentukan informasi manajemen yang dibutuhkan dan sistem
informasi manajemen yang diharapkan
5. Pahami hubungan sistem informasi manajemen,manajemen
informasi,metode dan teknik (untuk proses,data dan, pemro-
graman) lihat butir 20.2
6. Bila Menggunakan metode SDLC buat model, metode proto-
typing buat program,RAD buat keduanya
406 BAGIAN V Modul teknis

20.2 Sistem Informasi Manajemen, Manajemen


Informasi, Metode dan Pemrograman
Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu, sistem informasi manaje-
men merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data
menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen diberbagai tingkatan
dan bagian dalam proses pengambilan keputusan.

Maksud dari penjelasan diatas adalah sistem informasi manajemen


menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen dari berba
gai tingkatan dan bagian. Sistem informasi manajemen yang meng-
hasilkan informasi tersebut merupakan gabungan dari sub-sub sis-
tem yang membentuknya. Diantara sub-sub sistem yang membentuk-
nya tersebut harus terjalin kerja sama yang harmonis.

Jadi peran utama dari sistem informasi manajemen ini adalah me-
ngolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen diberba-
gai tingkatan dan bagian dalam proses pengambilan keputusan.
Ada tiga tingkatan manajemen yaitu manajemen tingkat atas, mene-
ngah dan tingkat bawah. Manajemen juga ada diberbagai bagian atau
fungsi bisnis seperti pemasaran, produksi, keuangan dan sumberdaya
manusia. Semua fungsi bisnis ini memiliki tiga tingkatan manajemen.
Data yang berasal dari luar dan dalam perusahaan yang masuk ke
dalam sistem informasi manajemen untuk diolah masuk melalui semua
fungsi bisnis diatas. Data-data yang berasal dari berbagai sumber ter-
sebut diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan atau kewenangan yang akan menerima infor-
masi. Proses pengumpulan data, mengolahnya dan mendistribusikan ke
semua pihak yang memerlukan disebut sebagai manajemen informasi.
Manajemen informasi dalam arti sempit hanya mengelola datanya sa-
ja sedangkan manajemen informasi dalam arti luas tidak hanya menge-
lola datanya saja tapi semua komponen yang terlibat dalam menghasil
kan informasi yang disebut juga sebagai komponen sistem informasi ma-
najemen. Komponen sistem informasi manajemen adalah Hardware,Soft-
ware, Brainware, Prosedur, Database.

Maksud pernyataan diatas adalah pengelolaan (manejemen) informa-


si harus dapat menampung data dari berbagai sumber, mengolahnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendistribusikan informa-
si hasil pengolahannya ke berbagai pihak yang memerlukannya (ber-
wenang menerimanya). Sesuai dengan konsep sistem,informasi yang
didistribusikan tersebut harus berkaitan satu sama lain secara harmo-
nis. Secara sederhana upaya membentuk keterkaitan dan keharmoni-
san tersebut difokuskan hanya kepada databasenya sehingga mem-
bentuk sistem database yang baik. Upaya yang sederhana ini sering
disebut sebagai pengolahan data secara elektronik. Pengelolaan
yang lebih komplek adalah mengelola semua komponen pembentuk
sistem informasi. Semua komponen tersebut harus saling terkait dan
berhubungan satu sama lain secara harmonis (Cocok/Pas/Sesuai).

Dalam upaya untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (aku-


rat, tepat waktu, relevan dan lengkap) yang tidak dapat dibantu oleh
komputer salah satunya adalah masalah relevan dan lengkap karena
lengkap tidaknya atau relevan tidaknya suatu informasi sangat tergan-
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 407

tung kepada orang (manajemen) yang akan menggunakan informasi ter-


sebut. Masalah lainnya adalah perbedaan persepsi dan kepentingan
diantara manajemen tidak dapat diharmoniskan oleh komputer, harmonis
tidaknya antara program aplikasi sistem informasi manajemen dengan
para manajer pemakai sistem informasi manajemen tersebut tidak dapat
diharmoniskan oleh komputer. Maka untuk mengatasi sebagian dari se-
tumpuk masalah dalam pengembangan sistem informasi manajemen pa-
ra pengembang mengggunakan metode dan teknik dalam pengemba-
ngan sistem informasi. Sebagain kecil dari ratusan metode tersebut ada-
lah metode SDLC, Prototyping, Rapid Application Development, teknik
terstruktur dan teknik Joint Application Development (JAD).
Metode ini merupakan tahap-tahapan atau langkah-langkah dan
merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan sistem in-
formasi sukses. Sedangkan teknik merupakan pendekatan atau penera-
pan bagaimana menggunakan alat dan peraturan-peraturan yang me-
lengkapi satu atau lebih tahap-tahapan (metode).
Berbagai macam teknik yang digunakan diataranya adalah teknik Jo-
int Application Development (membangun sistem secara bersama-sama
antara pengembang dengan pemakai sistem informasi).Teknik lainnya a-
dalah teknik terstruktur yang meliputi analisis terstruktur, perancangan
terstruktur dan pemrograman terstruktur.
Pernyataan diatas menunjukkan bahwa komputer tidak dapat berbuat
banyak dalam meningkatkan kualitas informasi (akurat, relevan, tepat
waktu dan lengkap).Komputer hanya membantu meningkatkan kece-
patan dan keakurasian sedang masalah lainnya seperti relevansi,
lengkap, ketidak harmonisan antar bagian, dan antar aplikasi sistem
informasi manajemen dengan pemakainya (manajemen) tidak dapat
dibantu oleh komputer. Untuk mengatasi masalah ini orang menggu-
nakan metode dan teknik dalam pengembangan sistem informasinya.
Dalam analisis dan perancangan terstruktur biasanya digunakan
data flow diagram (DFD) untuk pemodelan proses sistem informasi yang
sedang berjalan dan sistem informasi seharusnya (rancangan). Sedang-
kan untuk pemodelan data yang saat ini banyak digunakan adalah Entity
Relaionship Diagram (ERD). Dalam pemrograman terstruktur program-
mer merangkaikan perintah-perintah baik secara prosedural dengan
menggunakan bahasa generasi ke tiga seperti BASIC, COBOL,PASCAL,
FORTRAN, bahasa generasi ke empat (4GL) seperti Clipper, DBASE III
Plus, Foxpro dan bahasa visual seperti Visual BASIC, Visual Foxpro,
ACCESS, ORACLE, DELPHI agar komputer melakukan suatu aktivitas
yang diinginkannya. Jadi praktika pemrograman ini merupakan praktika
dalam mengelola (memanaje) informasi dalam arti sempit yaitu bagaima-
na menampung data, memprosesnya dan menyajikannya dalam bentuk
informasi.

Memiliki kemampuan membuat program seperti yang diberikan dalam


praktika ini (seperti diuraikan diatas) tidak berarti bisa membangun
sistem informasi manajemen karena sistem informasi manajemen
bukan hanya terdiri dari software (program komputer). Kemampuan
membangun sistem informasi manajemen adalah kemampuan bagai-
mana mengintegrasikan komponen-komponennya secara harmonis
dan kemampuan dasar yang harus dimiliki itu adalah kemampuan
mengumpulkan, mengolah termasuk mengintegrasikan data menjadi
informasi dengan menggunakan komputer dan bahasa pemrogra-
man. Orang menyebut hal ini sebagai kemampuan membuat prog-
ram
408 BAGIAN V Modul teknis

20.3 Mengenal Visual FoxPro


Sebelum membaca bagian selanjutnya dari bab ini anda harus me-
ngetahui terlebih dahulu Istilah-istilah yang biasa digunakan saat mem-
buat program dengan Visual FoxPro. Istilah-istilah tersebut adalah seba-
gai berikut:
Tabel 20.1 Istilah yang digunakan dan penjelasannya
]

Istilah Penjelasan
Klik Menekan tombol mouse kiri satu kali
Klik kanan Menekan tombol mouse kanan satu kali
Menekan tombol mouse kiri dua kali secara cepat tanpa
Double Klik
menggesernya
Menekan tombol mouse kiri tanpa dilepas kemudian
Drag
menggeser mouse pada posisi yang diinginkan
Menggeser mouse pointer (penunjuk) pada posisi yang
Pilih
diinginkan

Mengaktifkan Visual FoxPro


Jika anda sudah menginstall Visual FoxPro versi 5, 6 atau 7 maka
untuk mengaktifkannya anda tinggal klik menu bar Visual FoxPro terse-
but atau shortcutnya. Setelah anda mengaktifkannya maka akan tampil
desktop Visual FoxPro pada layar komputer anda seperti tampak pada
gambar di bawah ini.
Gambar 20.1 Desktop Visual FoxPro
Nama program yang sedang aktif Toolbar
standard
PullDown Menu

Status bar Window View Command


Window

Mengenal Menu Visual FoxPro


Menu utama
Menu yang muncul pada desktop Visual FoxPro diatas terdiri dari
beberapa jenis, yaitu PullDown menu, PopUp (dropdown) menu dan
Icon-icon yang tersimpan pada Toolbar. Pada main menu (utama) terda-
pat beberapa submenu pulldown seperti:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 409

File - sub menu ini digunakan untuk membuat (New), membuka


(Open), merekam (Save), dan menutup file (Close). Submenu file
juga memberikan fasilitas untuk mencetak (Print) dan keluar dari Vi-
sual FoxPro (Exit).
Edit - submenu ini digunakan untuk mengedit. Beberapa fasilitas
yang ada diantaranya adalah fasilitas untuk mengcopy (Copy), me-
motong bagian objek (Teks atau gambar) yang telah ditandai (Cut),
menempelkan atau meletakan objek yang dicopy atau dipotong
(Paste), dan lain-lain.
View - submenu ini berisi berbagai fasilitas untuk menampilkan
macam-macam Toolbar yang akan anda gunakan saat pembuatan
program.
Format - submenu ini berfungsi untuk mengatur format teks seperti
huruf (Font), Spasi (space) dan lain-lain.
Tool - submenu ini memberikan banyak fasilitas yang diperlukan
oleh programer mulai dari penuntun (wizards) sampai dengan pilihan
(options)
Program - submenu ini digunakan untuk menjalankan, menghenti-
kan dan mengkompile program.
Windows - submenu ini membantu programer mulai dari menyusun
semua judul (Arrange all) dari windows yang dibuka sampai dengan
menayangkan (Windows list) sembilan windows pertama.
Help - submenu ini digunakan untuk membuka sistem bantuan yang
telah disediakan Visual FoxPro.

Toolbar
Toolbar adalah kumpulan tombol-tombol icon, dimana setiap icon
mewakili satu fungsi operasi tertentu yang diperlukan saat pembuatan
program. Pada saat anda menjalankan Visual FoxPro biasanya anda
akan melihat toolbar standard.
Gambar 20.2 Toolbar standard

Toolbar standar bukanlah satu-satunya toolbar yang ada pada Vi-


sual FoxPro, masih banyak toolbar lainnya. Untuk mendapatkan toolbar
lainnya anda tinggal mengklik View pada menu utama kemudian pilih
toolbar, selanjutnya Visual FoxPro akan menampilkan daftar toolbar. Dari
daftar toolbar itulah anda tinggal memilih toolbar mana yang diperlukan
oleh anda saat ini. Menampilkan semua Toolbar kurang baik karena akan
mengurangi pandangan anda saat anda membuat program.

Command Window
Command window berfungsi untuk menuliskan perintah-perintah ke-
dalam Visual FoxPro secara langsung.
410 BAGIAN V Modul teknis

Bentuk Data pada Database Visual FoxPro


Bentuk data pada database Visual FoxPro memiliki beberapa jenis
dengan fungsi yang berbeda, jenis-jenis tersebut adalah:

Tabel
Tabel (Table) merupakan kumpulan dari record-record, sebuah table
dalam Visual FoxPro bisa menampung sampai dengan 1 (satu) milyar
record, setiap record bisa menampung sampai dengan 255 field.

Field
Field merupakan elemen data yang membentuk suatu record. Ada
beberapa tipe field dalam Visual FoxPro, yaitu:
Character General Datetime
Numeric Integer Character
Memo Currency Character (binary)
Date Float Memo Binary
Logical Double

Index
Index adalah suatu file data yang berisi pointer yang menunjuk ke
file tabel. File index akan dibaca sangat cepat karena isinya hanya kunci-
kunci record. Sebagian besar tipe field di atas dapat di index kecuali un-
tuk tipe memo, general dan memo binary. Apabila satu field tertentu da-
lam sebuah record di index maka field yang di index tersebut akan mem-
bentuk sebuah file baru dengan ekstension CDX. Dengan adanya satu
field yang di index maka sebuah table akan terdiri dari dua file yang ber-
kaitan dengan ekstension yang berbeda, CDX dan DBF.

Memo
Didalam record ada satu jenis field yang bisa memiliki lebar tidak
tetap (Fleksible). Jenis field tersebut adalah field memo. Field memo le-
barnya tergantung kepada memori yang tersedia di komputer tetapi di-
simpan hanya 4 bytes. Karena lebarnya yang bisa tidak tetap field memo
akan membentuk satu file tersendiri yang terkait dan memiliki nama sa-
ma dengan tabel induk tetapi dengan ekstension FPT.
Dengan adanya field-field yang membentuk file baru tersebut, maka
satu tabel akan dapat terdiri dari tiga jenis file yang saling berkaitan, yang
secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu:
Table, memiliki lebar data tetap dengan ekstension DBF
Memo, memiliki nama yang sama dengan file table, memiliki ekten-
sion FPT dan memiliki lebar field yang fleksibel.
File indeks, juga memiliki nama yang sama dengan file table, memi-
liki ekstension CDX. File ini berisi pointer untuk tabel.

Null
Null merupakan salah satu ciri dari suatu field yang menunjukan
apakah field tertentu bisa kosong atau tidak.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 411

Fasilitas Pendukung dalam Pembuatan Form


Form Controls Toolbar
Form Controls toolbar berisi berbagai fasilitas untuk membuat suatu
objek yang dapat dipasang ke dalam form. Setiap objek yang akan diha-
silkan ditunjukan dalam bentuk icon.

Gambar 20.3 Form controls toolbar

Select Object View Classes


Label Text box
Edit Box Command Button
Command Group Option Group
Check Box Combo Box
List Box Spinner
Grid Image
Timer PageFrame
Ole Container Control Ole Bound Control
Line Shape
Container Sparator
Builder Lock Button Lock

Berikut ini uraian dari icon-icon pada Form controls toolbar di atas:
Select Object adalah fasilitas untuk mengubah atau memindahkan
sebuah objek, biasanya tombol ini aktif secara otomatis tanpa harus
di klik,
View Classes tombol untuk menampilkan atau memilih class library
yang digunakan,
Label, digunakan untuk menampilkan teks baik sebagai judul form,
keterangan dan yang lainnya
Text Box digunakan untuk memasukan atau menampilkan satu ba-
ris teks data oleh user.
Edit Box fungsinya sama dengan Text Box tetapi data yang diisikan
dapat lebih dari satu baris.
Command Button (Tombol perintah) berfungsi sebagai sebuah
tombol yang dapat mengerjakan perintah tertentu dimana prosesnya
anda buat sendiri melalui program.
Command Group digunakan untuk membuat sejumlah Command
Button.
Option Group digunakan untuk membuat pilihan bagi user dimana
user hanya dapat memilih satu pilihan.
Check Box digunakan untuk membuat dua pilihan atau dua kondisi
misalnya true (.T.) atau false (.F.) pada sebuah CheckBox.
Combo Box digunakan untuk menampilkan sebuah daftar drop
down dimana user dapat memilih satu item dari daftar tersebut.
List Box fungsinya hampir sama dengan Combo Box tetapi disini
user dapat mengatur beberapa item yang ada di dalamnya.
412 BAGIAN V Modul teknis

Spinner digunakan untuk menampilkan nilai numerik dengan sebu-


ah range yang telah ditentukan.
Grid digunakan untuk membuat browser yang dapat menampilkan
data yang terdapat pada tabel.
Image berfungsi untuk menampilkan sebuah gambar atau grafik di
dalam sebuah form.
Timer adalah sebuah fasilitas untuk menampilkan waktu.
PageFrame digunakan untuk membuat sebuah agenda yang terdiri
dari beberapa halaman dimana halamannya tersebut dapat ditentu-
kan atau dikontrol.
Ole Container Control digunakan untuk menampung objek OLE di-
dalam aplikasi anda.
Ole Bound Control fungsinya mirip dengan Ole Container Control
tetapi biasanya Ole Bound Control digunakan dalam field atau query.
Line digunakan untuk membuat sebuah garis.
Shape digunakan untuk membuat kotak, oval, atau lingkaran di da-
lam aplikasi anda.
Container digunakan untuk memasukan suatu objek kedalam form
yang aktif.
Sparator digunakan untuk membuat jarak antara control toolbar.
Button Lock digunakan untuk mengunci kontrol yang anda gunakan
sehingga anda dapat menambahkan kontrol yang sama tanpa harus
mengklik ulang kontrol tersebut.
Builder Lock digunakan untuk membuka sebuah builder kontrol ba-
ru yang ditambahkan kedalam form.

Properties Window
Properties window berisi daftar property, events dan methods untuk
form, data environment, cursor, relation atau control. Komponen-kompo-
nen properties yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
1. List Object
List Object adalah daftar dari control/object yang terdapat di dalam
Form designer yang sedang anda buka pada window Visual FoxPro.
Gambar 20.4 List object

Di sini anda dapat memilih objek mana yang akan anda aktifkan atau
akan anda modifikasi, dengan mengklik panah drop down yang ber-
ada di paling kanan list object.

2. Tabs
Gambar 20.5 Tabs
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 413

Tabs digunakan untuk menampilkan properties, events, dan methods


berdasarkan kategori-kategori di bawah ini:
All menampilkan seluruh properties, events, dan methods.
Data menampilkan properties yang berhubungan dengan data
atau objek yang akan menampilkan data.
Methods menampilkan methods dan events.
Layout menampilkan semua layout properties.
Other menampilkan properti lain dan properties yang didefinisi-
kan oleh user.
3. Properties Settings Box
Gambar 20.6 Settings box

Pada settings Box ini anda dapat merubah nilai properties dari setiap
properti yang anda pilih pada daftar properties.

4. Properties List
Properties List adalah daftar dari nama properti-properti yang memiliki
dua kolom tampilan, kolom sebelah kiri merupakan nama properties
dan kolom sebelah kanan merupakan nilai dari properti yang bersang-
kutan. Untuk properties yang nilainya merupakan pilihan, anda dapat
memilih nilainya dengan cara mengklik dua kali properties tersebut
sampai anda menemukan nilai yang anda maksud atau dapat memi-
lihnya pada Properties setting box dengan mengklik combobox yang
menampilkan nilai-nilai properties tersebut, untuk nilai properties yang
bukan merupakan pilihan anda dapat mengetiknya pada Properties
setting box dan untuk method dan event anda dapat mengisinya pada
Code window.
Gambar 20.7 Properties list

Fasilitas-fasilitas Dalam Membuat Report


Didalam mengerjakan sebuah report anda wajib mengetahui fasili-
tas-fasilitas pendukungnya, seperti halnya pembuatan Form dalam pem-
buatan Report juga ada control-control yang tergabung dalam sebuah
toolbar yang bernama Report controls toolbar, toolbar ini berfungsi untuk
membuat label, field, garis dan lain-lain.
414 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.8 Report controls toolbar

Sekilas uraian tentang Report controls toolbar:

Select object adalah tombol untuk memperbesar atau mem-


perkecil juga untuk memilih dan memindahkan sebuah control yang
telah anda masukan ke dalam sebuah report.
Label digunakan untuk membuat teks judul atau keterangan pe-
lengkap report designer.
Field digunakan untuk menampilkan isi field dalam sebuah ta-
bel, memory variable, atau menampilkan ekspresi-ekspresi lainnya.
Khusus untuk control ini jika anda mengklik control ini dan menem-
patkannya pada area kerja report, maka akan langsung muncul Win-
dow Report Expression yang berfungsi untuk membuat ekspresi
atau menyimpan nama field dari sebuah tabel.
Line adalah untuk menggambar sebuah garis vertikal atau hori-
zontal.
Rectangle berfungsi untuk menggambar sebuah kotak persegi
Rounded rectangle berfungsi untuk menggambar sebuah ling-
karan atau ellips.
Picture/OLE Bound control berfungsi untuk menampilkan se-
buah gambar atau untuk menampilkan field data general dalam re-
port anda.
Button lock adalah tombol untuk mengunci sebuah tombol
control yang sedang anda gunakan secara continue.

Mengakhiri/menutup Visual FoxPro


Untuk menutup Visual FoxPro anda tinggal mengklik tombol close
yang berada di sudut kanan atas window Visual FoxPro atau dengan me-
nekan tombol ALT+F4 pada keyboard anda.

20.4 Persiapan Pembuatan Program


Tahap awal dalam pembuatan program untuk sistem informasi ma-
najemen dengan menggunakan Visual FoxPro yaitu dengan mempersi-
apkan terlebih dahulu sebuah folder pada direktori C misalnya dengan
nama folder SIM dan pada folder SIM tersebut buatlah empat buah folder
dengan nama-nama sebagai berikut:

Data
Form
Gambar
Report
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 415

Gambar 20.9 Window explorer


Cara membuat Folder:
- Klik Root Directori
yang dimaksud misal
direktori C
- Klik menu utama File
- Tempatkan pointer
mouse pada sub menu
New dan pada menu
selanjutnya klik sub
menu Folder

Maksud pembuatan folder-folder tersebut adalah untuk mengelom-


pokkan program-program yang akan anda buat nanti, folder Data adalah
folder untuk menampung file-file table, folder Form untuk menampung
file-file form, gambar untuk menampung file-file gambar yang anda guna-
kan dalam mendesain form atau report dan folder Report untuk menam-
pung file-file report, sehingga anda tidak akan kesulitan dalam mencari
file yang diperlukan.

Pembuatan Program Seting


Dalam pemrograman dengan menggunakan Visual FoxPro anda
akan dihadapkan pada perancangan, pembuatan, pemanggilan, dan per-
baikan sebuah form, report atau program. Untuk itu, sebelum memulai
pemrograman anda diharuskan membuat sebuah program yang akan
membantu anda selama anda mengerjakan pembuatan program. Tanpa
program seting awal ini, misalnya anda akan membuka sebuah form
yang terletak pada direktori C:\SIM\Form dengan nama form ‘Beli’ anda
memerlukan perintah yang cukup panjang, yaitu:
Modify Form C:\SIM\Form\Beli.scx

Jika anda membuat sebuah program seting awal yang akan dibuat
nanti anda tidak perlu mengetik direktori dan nama folder tempat form
tersebut disimpan tetapi anda cukup langsung mengetik nama formnya
saja seperti berikut:
Modify Form Beli

Dalam pemrograman pun program ini akan banyak membantu anda


seperti dalam menyeting tanggal, penghapusan dan lain sebagainya.
Adapun langkah-langkah pembuatan program seting tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Bukalah interpreter Visual FoxPro pada komputer anda baik itu
melalui start menu atau shortcutnya.
2. Setelah desktop Visual FoxPro muncul, anda klik menu File dan sub
menu New atau cukup klik icon New pada toolbar strandard
maka akan muncul window New seperti gambar berikut ini.
3. Klik file type Program
4. Klik tombol New File maka akan muncul window program kosong
yang siap untuk diisi.
416 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.10 Window program1.Prg

5. silah window program tersebut sesuai dengan gambar 20.11


dibawah ini
Gambar 20.11 Program Path.prg
Sewaktu-waktu program
ini akan mengalami pe-
rubahan dan penam-
bahan seiring dengan
kebutuhan pemrograman
pada nantinya.

6. Rekamlah program tersebut dengan nama Path.prg pada folder


C:\SIM
Adapun penjelasan dari program tersebut adalah sebagai berikut:
Set century on - perintah untuk menetapkan format tahun dengan 4
digit, jika anda menggatinya dengan off maka format tahunnya men-
jadi 2 digit (default)
Set date to dmy - perintah untuk menetapkan format tanggal sesuai
dengan format tanggal yang biasa diterapkan di Indonesia yaitu
tanggal-bulan-tahun.
Set delete on - jika anda menghapus sebuah record pada sebuah
table sebenarnya hanya diberi tanda saja dan recordnya masih ada,
degnan perintah ini sebuah record yang dihapus akan benar-benar
terhapus.
Set near on - perintah yang menempatkan posisi record pointer
pada sebuah table ke posisi awal record, pointer tersebut terletak
jika pada sebuah perintah FIND atau SEEK gagal menemukan pen-
carian sebuah record yang telah ditentukan.
Set exact on - menyesuaikan character untuk character yang men-
jadi ekuifalen.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 417

Set talk off - untuk menyembunyikan seluruh proses yang dilakukan


oleh Visual FoxPro pada window utama Visual FoxPro, biasanya
berupa rangakaian perintah yang ditampilkan pada saat kita menja-
lankan sebuah hasil dari pemrograman yang anda buat.
Set default to (sys(5)+”\SIM”) - menetapkan default drive dan di-
rektori. Sys (5) merupakan default drive, mengapa tidak C atau D ?,
sys(5) sudah mewakili apakah folder SIM ini terletak di C, D atau
drive lain tetap tidak akan berpengaruh, justru kalau anda menulis
perintahnya seperti ini:
Set Default to C:\SIM
Maka jika anda menggunakan jaringan komputer, kemudian anda
ingin mengerjakan atau menampilkan hasil pemrograman yang anda
buat pada komputer lain yang sharing drivenya G, maka anda tidak
akan dapat membukanya karena defaultnya adalah C.
Set path to\Sim\form, \Sim\data, \Sim\report, \Sim\gambar me-
netapkan nama-nama direktori atau folder yang ingin anda searcing
oleh Visual FoxPro, misalnya anda mempunyai kasus, yaitu anda
ingin menampilkan sebuah gambar dengan nama file ABC.bmp yang
terletak pada folder C:\Sim\Gambar, perintahnya adalah sebagai
berikut:
Thisform.Image1.Picture=”C:\Sim\Gambar\ABC.Bmp”
Perintahnya memang cukup panjang, tetapi berhubung anda telah
membuat program diatas maka untuk perintah diatas dapat disingkat
dengan perintah sebagai berikut:
Thisform.Image1.Picture=”ABC.Bmp”
Sehingga anda tidak perlu lagi mengetik lokasi file tersebut ter-
simpan.
Program diatas akan selalu dipanggil setiap anda akan memulai
pemrograman dengan mengetik perintah dibawah ini pada command
window visual FoxPro.
Set Default to C:\Sim
Do Path

Baris pertama adalah menentukan terlebih dahulu direktori induk


tempat tersimpannya program path.prg yang anda buat diatas tadi, ke-
dua Do path adalah perintah untuk menjalankan program path tersebut.
Selanjutnya anda dapat memulai pembuatan program yang akan dibahas
pada bagian berikut ini.

20.5 Memulai Pembuatan Program


Dalam bagian ini anda akan diajak membuat sekumpulan program
atau software untuk suatu perusahaan, katakanlah PT. ABC. Untuk sebu-
ah perusahaan ada beberapa program yang diperlukan. Mengenai prog-
ram apa yang harus dibuat harus diperhitungkan juga masalah manfaat
dan biayanya. Karena itu besar kecilnya perusahaan berpengaruh juga
terhadap macam dan jumlah program yang harus dibuat.
Pada contoh ini akan dibuat sebuah model software sistem informasi
manajemen yang cukup komplek, model software ini akan dibagi menjadi
lima kelompok software subsistem informasi, yang terdiri dari:
1. Software sistem informasi Pemasaran
418 BAGIAN V Modul teknis

2. Software sistem informasi Produksi


3. Software sistem informasi Keuangan
4. Software sistem informasi SDM (sumber daya manusia)
5. Software sistem informasi Keamanan
Setiap kelompok program (software) memiliki beberapa modul atau
Form yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dan
pada setiap program yang dibuat akan terdiri dari tiga macam program
yaitu program untuk memasukan data, memproses data dan program un-
tuk menyajikan informasi (Laporan). Gambar dibawah menunjukkan me-
nu untuk software sistem informasi manajemen yang telah selesai dibuat.
Gambar 20.12 Tampilan menu untuk SI manajemen (kiri) & Buku besar

Sebelum anda menginjak pada pembuatan program anda harus me-


ngetahui terlebih dahulu program-program apa saja yang harus dibuat
pada setiap kelompok subsistem informasi. Tentunya jika dalam keadaan
sesungguhnya anda sebagai programer akan menjalankan seluruh ins-
truksi dari sistem analis. Sebagai contoh misalkan program-program
yang harus anda buat untuk setiap subsistem informasi, adalah sebagai
berikut:
1. Program untuk SI Pemasaran
Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi untuk mengo-
lah data pemasaran menjadi informasi pemasaran yang didalamnya ter-
diri dari lima buah program, yaitu:
Pelanggan
Program ini berfungsi untuk memasukkan data pelanggan sebagai
pembeli dari barang yang telah diproduksi oleh perusahaan ini.
Order Penjualan
Program yang berfungsi untuk mencatat sebuah pesanan pembelian
yang diberikan oleh pelanggan sebagai pembeli.
Faktur Jual
Program ini akan mencatat seluruh barang yang dijual kepada pe-
langgan berdasarkan pesanann yagn diterima.
Piutang
Program ini berfungsi untuk menayangkan dan mengupdate data
transaksi penjualan yang belum lunas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 419

Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran akan menyimpan data-data pesaing, supp-
lier, pelanggan yang ada disekitar perusahaan.
2. Program untuk SI Produksi
Sistem informasi produksi adalah sistem informasi untuk mengolah
data produksi yang didalamnya terdiri dari lima buah program, yang ter-
diri dari:
Supplier
Program ini berfungsi untuk memasukkan data supplier sebagai mit-
ra bisnis yang berperan dalam menyuplai bahan-bahan yang diper-
lukan untuk proses produksi.
Persediaan
Program ini berfungsi sebagai pengolahan data produksi mulai dari
biaya sampai menjadi barang jadi/barang siap jual.
Order Beli
Program ini berfungsi untuk membuat sebuah pesanan pembelian
bahan baku yang nantinya akan diberikan pada supplier sebagai pe-
masok bahan
Faktur Beli
Program ini berfungsi untuk menyimpan data faktur pembelian yang
diterima dari pemasok/supplier
Proses Produksi
Program ini berfungsi untuk mencatat data tentang proses produksi
yang dilakukan serta bahan-bahan apa yang digunakan.
Hutang
Program ini berfungsi untuk mencatat dan menyimpan data transaksi
pembelian yang belum lunas, yang disebut dengan hutang.
3. Program untuk SI Keuangan
Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang mencatat
keluar masuknya uang yang terjadi pada perusahaan tersebut dalam
bentuk rencana dan realisasi, serta menyajikan siklus akuntansi keu-
angan.
Akun (Chart of account)
Program ini berfungsi untuk mencatat Akun yang diperlukan oleh pe-
rusahaan, biasanya telah disediakan oleh bagian akunting dari peru-
sahaan yang bersangkutan.
Jurnal
Program untuk mencatat data data transaksi keuangan perusahaan.
Buku besar
Program ini berfungsi untuk menampilkan buku besar setiap akun.
Neraca
Program ini berfungsi untuk menampilkan posisi keuangan perusa-
haan.
420 BAGIAN V Modul teknis

Rugi Laba
Program ini berfungsi untuk menampilkan pendapatan dan biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut pada periode
tertentu.

4. Program untuk SI SDM


Untuk sistem informasi SDM diperlukan tiga buah program, yang
terdiri dari:
Input data karyawan
Program ini berfungsi untuk penginisialisasian data karyawan mulai
dari nama, alamat, status, pendidikan, jumlah gaji yang diterima dan
lain-lain.
Absensi
Absensi adalah program untuk memasukkan data kehadiran setiap
karyawan setiap bulan. termasuk didalamnya program lembur.
Penggajian
Penggajian adalah program untuk perhitungan gaji setiap karyawan
sesuai dengan jumlah kehadiran, lembur dan ketentuan lainnya.

5. Program untuk SI Keamanan Sistem


Keamanan sistem sangat penting dilakukan untuk menjaga penyele-
wengan sistem oleh user yang tidak bertanggung jawab. Program ini
akan membagi hak setiap karyawan dalam menggunakan software apli-
kasi sistem informasi berdasarkan kepada fungsinya.
Setelah program-program pada setiap kelompok sistem informasi di-
pahami maka tahap selanjutnya adalah pembuatan program-program
tersebut yang satu sama lain harus berhubungan sesuai dengan konsep
sistem. Pembuatan modul program akan dimulai dari program untuk sis-
tem informasi Pemasaran.

20.5.1 Pembuatan Program-Program


Sistem Informasi Pemasaran
Program Pelanggan
Gambar 20.13 Tampilan akhir program Pelanggan
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 421

Untuk menjadi sebuah program seperti pada gambar diatas diper-


lukan beberapa komponen pendukungnya, seperti Form termasuk objek-
objek yang ada didalamnya dan table.

Membuat Table
Tahap awal dalam pembuatan program diatas adalah mengetahui Bila anda menngguna-
terlebih dahulu table-table yang dibutuhkan dalam program tersebut ka- kan metode SDLC maka
rena table merupakan alat untuk menampung data. Table yang diper- Table yang dibuat harus
lukan untuk program ini terdiri dari dua buah table, yaitu satu table utama berdasarkan pada model
dengan nama file Pelanggan dan satu table pendukung dengan nama file data yang telah dibuat
Lokasi.
Table Pelanggan adalah untuk menampung data master pelanggan.
Adapun nama-nama field untuk table Pelanggan adalah sebagai berikut. Bila anda menggunakan
metode prototyping table
Tabel 20.2 Daftar nama-nama field untuk table Pelanggan.dbf yang dibuat berdasarkan
Nama field Type width Index kebutuhan pemakai
No Numeric 4 terakhir
Cus_kode Character 6 Ascending
Cus_nama Character 30
Cus_alamat Character 60
Jn_kelamin Character 1
Lokasi Character 20
Keterangan Character 100

Cara membuat sebuah table adalah dengan langkah-langkah seba-


gai berikut:
Setelah anda membuka interpreter Visual FoxPro dan cursor ber-
kedip pada command window, sebagai catatan untuk anda bahwa sebe-
lum memulai pemrograman anda harus mengetik perintah berikut ini,
seperti yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya diatas:
SET DEFAULT TO C:\SIM
DO PATH

Setelah itu baru anda lanjutkan pada langkah selanjutnya yaitu


membuat table Pelanggan dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Klik menu utama File dan sub menu New atau cukup dengan
mengklik icon new file pada toolbar standar maka akan muncul
window New seperti pada gambar disamping.
2. Klik file type Table pada window tersebut.
3. Klik tombol New file dan akan muncul window create.
Untuk langkah ke-1 sampai 3 dapat juga disingkat dengan mengetik
perintah CREATE pada command window seperti pada gambar disam-
ping.
4. Ketiklah nama filenya yaitu Pelanggan pada baris Enter Table, dida-
lam folder SIM/Data seperti pada gambar window Create dibawah ini
5. Klik tombol Yes pada window create tersebut, maka akan muncul
window berikutnya yaitu window Table designer
6. Pada window table designer anda ketik nama-nama field untuk table
Pelanggan yang daftarnya telah diberikan diatas
422 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.14 Window create (kiri) & Table designer

7. Setelah selesai maka hasilnya akan terlihat seperti pada gambar


dibawah ini
Gambar 20.15 Table designer Pelanggan.dbf
Jika anda salah menge-
tik nama field kemudian
anda ingin mengetik u-
lang nama field itu dan
field tersebut telah diin-
dex maka sebelum anda
mengetik ulang anda ha-
rus mengosongkan dulu
indexnya dengan memi-
lih None pada kolom
index tersebut

8. Klik tombol OK dan akan muncul pesan seperti pada gambar disam-
ping, yang isi pesannya yaitu apakah table tersebut akan diinput
sekarang. Pada kasus ini anda pilih saja No.

Selain data pelanggan, program ini juga memiliki table pendukung


untuk mengisi data field lokasi pada nantinya, table tersebut adalah table
Lokasi. Dengan cara yang sama anda buat table dengan nama file Lo-
kasi yang nama-nama field dapat anda lihat pada gambar 20.16 dibawah

Gambar 20.16 Table designer Lokasi.dbf


BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 423

Membuat Form
Tahap kedua dalam pembuatan program pelanggan ini adalah mem-
buat sebuah form. Form ini berfungsi untuk menampung seluruh program
dan perintah yang membentuk sebuah program menjadi sebuah tampilan
yang dapat digunakan untuk menambah, menghapus dan memelihara
data pelanggan seperti tampak pada Gambar 20.13 diatas. Sebelum
tampil seperti pada Gambar 20.13 tampilan form tersebut adalah seperti
pada gambar dibawah. Coba anda perhatikan dan bayangkan bagaima-
na cara membuat tampilan form seperti gambar dibawah ini.
Gambar 20.17 Tampilan form designer Input_Pelanggan.scx

Untuk membuat tampilan seperti gambar diatas membutuhkan bebe-


rapa tahap, tahap-tahap tersebut akan dijelaskan secara rinci pada baha-
san berikut ini:
Membuat form baru
Seperti halnya membuat table, pembuatan form juga memiliki lang-
kah-langkah yang hampir sama, yaitu:
1. Klik icon New pada standard toolbar
2. Pada window New pilihlah file type Form, lihat gambar disamping
3. Klik tombol New file, maka pada desktop Visual FoxPro akan ditam-
pilkan Form designer seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.18 Form designer baru dengan nama Form1

Form controls toolbar Standard toolbar


Selain dengan langkah-
langkah diatas untuk
membuat form baru da-
pat juga dengan menge-
tik CREATE FORM pada
command window

Form1

Properties window
424 BAGIAN V Modul teknis

Merekam form designer


Rekamlah Form1 diatas dengan nama file Input_Pelanggan dengan
cara sebagai berkut:
1. Klik menu utama file dan sub menu Save atau cukup dengan meng-
klik icon Save pada standard toolbar.
2. Maka akan muncul window save as seperti pada gambar dibawah
Gambar 20.19 Window save as

3. Bukalah folder SIM/Form dan ketiklah nama filenya yaitu Input_


Pelanggan pada baris save form as, lihat gambar
4. Setelah selesai klik tombol save, maka form designer form1 telah
terekam dengan nama Input_Pelanggan

Memodifikasi form designer input_pelanggan


Jika properties window Fasilitas yang digunakan untuk memodifikasi form adalah Properties,
tidak muncul pada desk- hal pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan panjang dan
top visual FoxPro, maka tinggi form, untuk menentukan panjang anda cari pada properties list
langkah yang harus an- nama properties Width dan untuk tinggi Height kemudian anda masukkan
da lakukan untuk me- 625 untuk panjang dan 350 untuk tinggi, lihat gambar dibawah.
nampilkannya adalah se-
Gambar 20.20 Properties window untuk width dan height
bagai berikut:
- Klik menu utama View
- Dan klik sub menu
Porperties, maka
properties window
akan muncul

Selanjutnya anda akan melihat perubahan apa yang terjadi pada


form designer anda, panjang dan tingginya akan berubah sesuai dengan
angka yang anda masukkan pada properties di atas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 425

Untuk modifikasi selengkapnya anda lihat pada daftar properties Untuk mengisikan nilai
yang digunakan untuk form input_Pelanggan dan anda coba masukkan pada sebuah nama pro-
nilai-nilainya sesuai dengan nama properties yang ada pada tabel diba- perties sudah dijelaskan
wah ini. pada bahasan properties
window pada awal bab
Tabel 20.3 Daftar nama properties untuk Form input_karyawan ini, jika anda lupa cara-
Nama properties Nilai nya adalah sebagai be-
BackColor 255,255,255 rikut:
BorderStyle 1-Fixed Single - Klik nama properties
Caption SI Pemasaran PT. ABC yang akan diisi nilai
Height 350 pada properties list
Icon C:\Sim\Gambar\...ico - Ketik atau pilih nilai
Left 0 yang akan anda ma-
MaxButton .F. False sukkan pada baris
MinButton .F. False setting box
ShowWindow 1-In Top level Form
Top 70
Width 625

Penjelasan daftar properties diatas:


- BackColor - adalah untuk memberi warna latar pada form designer
anda nilai 255,255,255 adalah angka untuk warna putih. Untuk me-
ngisi sebuah warna anda dapat mengklik tombol pada sisi kanan
setting box, maka akan muncul window Color seperti tampak pada
gambar dibawah ini dan pilihlah warna yang anda kehendaki.
Gambar 20.21 Window Color

- BorderStyle - adalah untuk menentukan garis pinggir dari pada form


yang bersangkutan. Dipilih 1-Fixed single yaitu agar form ini tidak
dapat diperlebar atau diperkecil.
- Caption - adalah untuk memberi judul form
- Icon - adalah untuk memberi gambar icon pada sudut kiri atas form
yang anda buat seperti layaknya aplikasi-aplikasi lainnya yang se-
ring kita lihat. Untuk mengisinya adalah sama dengan memberi back
ground yaitu dengan mengklik tombol yang ada pada sisi kiri set-
tingbox dan carilah gambar icon yang anda kehendaki.
- Left - adalah untuk menentukan posisi form dihitung mulai dari kiri
window.
426 BAGIAN V Modul teknis

- Max dan Min button - adalah tombol-tombol yang ada pada sudut
kanan atas form tersebut, .F. adalah untuk menghilangkannya dan
jika ingin memasangnya nilainya harus .T.
- ShowWindow - posisi form pada window ditentukan dari nilai ini,
nilai 1-in top level form adalah form ini bertindak sebagai anak dari
form induk, yang bertindak sebagai form induk nantinya adalah form
menu yang akan dibahas pada akhir bab ini.
- Top - adalah posisi form dari form induk terhitung mulai dari puncak
form.
Dan hasil akhir dari modifikasi tersebut tampak seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 20.22 Form designer input_Pelanggan
Sesekali anda rekam
Form anda untuk meng-
hindari kemungkinan
mati listrik, komputer
hang atau error sehingga
menghilangkan hasil pe-
kerjaan anda yang be-
lum terekam menjadi hi-
lang

Struktur data Input_Pelanggan


Struktur data pada sebuah form diatur pada sebuah window yang
Selain dengan cara dinamakan window Data Environment. Window tersebut berfungsi untuk
dibawah untuk menam- menampung table-table yang diperlukan oleh form designer yang ber-
pilkan window data en- sangkutan, lihatlah gambar Data Environment untuk form input_Pelang-
vironment adalah: gan dibawah ini.
- Klik kanan form Gambar 20.23 Data environment input_Pelanggan
designernya
- Maka akan muncul
sebuah menu
- Klik submenu Data
Environment pada
menu tersebut

Langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk memasukkan tab-


le-table yang diperlukan oleh form input_pelanggan seperti pada gambar
diatas adalah sebagai berikut:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 427

1. Tampilkan terlebih dahulu window data environment dengan cara


sebagai berikut: Klik menu utama View dan sub menu Data environ-
ment
2. Jika data environmentnya masih kosong Maka akan langsung mun-
cul window Open, lihat Gambar 20.24 (kanan). Jika window open ti-
dak langsung muncul maka anda kerjakan langkah yang ke-3
3. Klik kanan pada area kosong window data environment, maka akan
muncul menu popup seperti pada gambar disamping.
4. Klik Add pada menu tersebut maka akan muncul window Add yang
disusul dengan window open seperti pada Gambar 20.24 dibawah
ini
Gambar 20.24 window Add table (kiri) dan window Open

5. Buka folder Data yang memuat table-table yang telah anda buat,
seperti pada gambar diatas
6. Klik Table Pegawai dan klik tombol OK maka table tersebut akan
tampil pada window data environmet
7. Untuk memasukkan table yang lainnya anda klik tombol Other pada
window Add table. Jika telah selesai maka hasilnya akan tampak
seperti pada Gambar 20.23 diatas, anda tutup window data environ-
ment dengan mengklik tombol Close yang ada di sudut kanan atas
window tersebut.

Memasukkan objek kedalam form


Yang dimaksud objek adalah segala sesuatu yang tampak diatas Untuk menampilkan
permukaan form baik itu Tombol, Label, Text dan lain-lain. Untuk mema- Form controls toolbar
sukkan objek-objek tersebut pastikan terlebih dahulu bahwa form con- adalah dengan cara:
trols toolbar muncul pada desktop Visual FoxPro. - Klik menu utama View
- Klik sub menu Form
- Memasukkan Label controls toolbar
Gambar 20.25 Judul Form
428 BAGIAN V Modul teknis

Tahap pertama adalah anda buat sebuah judul form dengan teks:
‘Daftar Nama Pelanggan’ seperti pada gambar diatas dengan menggu-
nakan Label, yang caranya sebagai berikut:

1. Klik icon Label pada Form controls toolbar


2. Tempatkan mouse pointer anda pada posisi bagian atas form desig-
ner dan klik
3. Maka pada permukaan form anda akan terlihat sebuah label dengan
nama label1, lihat gambar disamping
4. Pada properties Caption ketiklah teksnya yaitu ‘Daftar Nama Pelang-
gan’
5. Dan hasilnya terlihat seperti pada gambar disamping, dan untuk
mendapatkan hasil yang sama dengan gambar diatas maka anda
modifikasi Label tersebut dengan memasukkan nilai properties be-
rikut ini.

Tabel 20.4 Daftar properties untuk label1


Nama properties Nilai
AutoSize .T. True
BackStyle 0-Transparent
Caption Dafta Nama Pelanggan
FontBold .T. True
FontSize 18
Top 48
6. Setelah selesai tempatkan label tersebut tepat ditengah-tengah ba-
gian atas dengan cara klik label tersebut
7. klik menu utama Format dan sub menu Center Horizontally, maka
hasilnya dapat anda lihat seperti pada Gambar 20.25
Selanjutnya anda buat header nama perusahaan beserta alamatnya
seperti pada gambar diatas. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Masukkan dua buah Label kedalam form input_pelanggan
2. Maka pada form designer akan tampak Label2 dan Label3 seperti
pada gambar disamping.
3. Kemudian anda modifikasi Label tersebut sesuai dengan daftar pro-
perties untuk kedua label tersebut dibawah ini.
Tabel 20.5 Daftar properties untuk Label2 dan Label3
Properties Nilai untuk Label2 Nilai untuk Label3
AutoSize .T. True .F. False
BackStyle 0-Transparent 0-Transparent
Caption PT. ABC Jl. Dago 700 Bandung 2510990
FontBold .T. True .T. True
FontSize 11 11
Height 20 35
Left 9 9
Top 13 30
Wordwrap .F. False .T. True
Width 65 146

WordWrap adalah sebuah property yang khusus untuk Label untuk me-
nentukan seberapa banyak pun teks yang anda ketik dapat anda uraikan
kebawah menjadi beberapa baris.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 429

4. Setelah anda masukkan seluruh property untuk kedua label tersebut


maka hasilnya akan terlihat seperti pada Gambar 20.25 diatas.

- Memasukkan ListBox
Selanjutnya adalah menampilkan ListBox pada Form anda yang Untuk memindahkan po-
tampilannya seperti pada Gambar 20.26 dibawah. Cara memasukkan se- sisi sebuah objek selain
buah objek semuanya sama seperti halnya anda memasukkan Label, dengan memasukkan ni-
yaitu dengan cara sebagai berikut: lai nominal pada proper-
Gambar 20.26 ListBox ties Top atau Left, anda
juga dapat memindah-
kannya dengan mendrag
objek tersebut atau
menggeserkannya de-
ngan menggunakan tom-
bol D-pad (panah) key-
board anda pada posisi
yang anda anggap tepat

1. Klik icon ListBox pada form controls toolbar


2. tempatkan mouse pointer diatas Form dan Klik, maka sebuah List-
Box akan ditampilkan pada form anda dengan nama List1 seperti
pada gambar disamping.
3. Agar ListBox tersebut tampilannya sama dengan Gambar 20.26 dia-
tas maka anda masukkan nilai-nilai berikut ini sesuai dengan proper-
tiesnya pada properties window.
Tabel 20.6 Properties untuk List1
Nama properties Nilai
Height 176
Left 22
SpecialEffect Plain
Top 111
Width 178
RowSourceType 6-Field
RowSource Pelanggan.Cus_nama
- SpecialEffect - adalah properties yang digunakan untuk merubah
tampilan sebuah objek (ListBox), plain artinya datar
- RowSourceType - properties untuk menentukan tipe data yang
akan ditampilkan pada Listbox ini.
- RowSource - karena yang akan ditampilkan pada listbox ini adalah
field maka pilihlah field yang anda maksud pada baris setting box se-
perti pada gambar disamping.
4. Setelah anda memasukkan nilai-nilai diatas pada properties window,
anda masukkan sebuah label pada form anda dengan teks ‘Daftar
Nama Pelanggan’, Font Arial, ukuran 9 dan property lainnya sama
seperti pada label judul diatas.
5. Tempatkan label tersebut tepat diatas ListBox yang telah anda buat
sehingga hasilnya dapat dilihat pada Gambar 20.26 diatas.
430 BAGIAN V Modul teknis

- Memasukkan TextBox
Gambar 20.27 Susunan textbox dan label

Untuk membuat textbox seperti pada gambar diatas adalah sebagai


berikut:
1. Klik icon TextBox pada form controls toolbar
2. Untuk menempatkan text tersebut pada form anda klik pada lokasi
form yang anda maksud
3. maka akan tampak sebuah Textbox seperti pada gambar disamping
4. anda modifikasi Text1 tesebut sesuai dengan daftar properties pada
tabel dibawah ini
Tabel 20.7 Daftar properties untuk Text1
Nama properties Nilai
ControlSource Pelanggan.Cus_nama
Left 382
SpecialEffect Plain
Top 91
Width 219
Controlsource adalah property yang diset khusus untuk field atau varia-
ble, yang nilai dari text ini selalu sama dengan nilai field yang ditampil-
kannya. Jika nilai text ini dirubah maka nilai field pun akan berubah.
5. setelah selesai memasukkan seluruh properties, anda masukkan se-
buah Label dengan properties yang digunaan sama dengan label-
label sebelumnya dengan Caption ’Nama Pegawai’, Font arial, size
9, Left 195. posisikan label tersebut dengan Text1.

- Memasukkan ComboBox
Gambar 20.28 ComboBox pada form input_pegawai

Susunlah Label dan ComboBox diatas dengan langkah-langkah beri-


kut ini:
1. Buatlah teks Lokasi dengan menggunakan label, agar cepat dalam
pembuatan teks tersebut anda dapat mengcopy teks Nama Pelang-
gan dengan cara:
- Klik Label tersebut
- Klik icon copy pada standard toolbar
- Selanjutnya tempatkan label dengan cara mengklik icon paste
pada standard toolbar
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 431

- Rubahlah caption label tersebut menjadi Lokasi, tempatkan se-


jajar dibawah label teks Nama pelanggan (lihat gambar)
2. Masukkan Combobox dengan cara, klik icon Combobox pada
form controls toolbar
3. Tempatkan combobox tersebut tepat dibawah Text1 lihat gambar, Perintah untuk memang-
dengan properties yang digunakan adalah sebagai berikut gil Form adalah dengan
Tabel 20.8 Daftar properties untuk Combo1 mengetik perintah beri-
kut pada Command win-
Nama properties Nilai dow.
ControlSource Pelanggan.Cus_nama MODIFY FORM ….
Left 382
Titik-titiknya anda isi de-
SpecialEffect Plain
ngan nama filenya mi-
Top 122
salnya Input_Pelanggan
Width 97
RecordsourceType 6-Field
Recordsource Lokasi.nama_

- Memasukkan EditBox
Gambar 20.29 Editbox pada form designer

Seharusnya dengan hanya melihat gambar anda sudah harus bisa


memasukkan dan menempatkan EditBox pada form designer input_pel-
anggan, dan anda dituntut untuk bisa memasukkan objek-objek lainnya
hanya dengan melihat gambar karena pada bahasan berikutnya tidak se-
mua langkah akan diterangkan kecuali jika ada hal baru, tapi jika anda
masih belum mengerti untuk memasukkan EditBox maka langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Buatlah teks ‘Alamat pelanggan’ seperti pada gambar diatas dan
tempatkan dibawah label ’Lokasi’
2. Klik icon EditBox pada form controls toolbar
3. Tempatkan Editbox dengan nama Edit1 ini tepat dibawah Combo1,
seperti terlihat pada gambar diatas
4. Dan properties yang digunakan untuk Edit1 tertera pada tabel diba-
wah ini.
Tabel 20.9 Properties untuk Edit1
Nama properties Nilai
ControlSource Pelanggan.Cus_alamat
Left 382
SpecialEffect Plain
Top 154
Width 219
432 BAGIAN V Modul teknis

- Memasukkan Optiongroup
Gambar 20.30 Optiongroup pada form input_Pelanggan

Perhatikan gambar diatas, tahap-tahap yang harus anda laku-kan


untuk membuat seperti pada tampilan diatas adalah sebagai berikut:
1. Anda buat teks ‘Jenis Kelamin’ dengan menggunakan Label
2. Kemudian anda masukkan sebuah Optiongroup dengan cara meng-
klik icon Optiongroup pada form controls toolbar
3. Tempatkan dan klik mouse anda pada lokasi kosong form, sehingga
hasilnya dapat dilihat seperti gambar disamping.
4. Pada properties window isilah property ButtonCount dengan 3 untuk
menambah tombol option menjadi 3 buah option
5. Klik kanan optiongroup tersebut hingga muncul menu popup, pada
menu tersebut anda klik sub menu Edit.
6. Jika telah diedit maka option yang ada didalamnya dapat dipilih dan
dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan anda.
7. Klik Option1 dan pada properties window anda isi Autosize .T. True,
BackStyle 0-Transparent, Caption ‘Laki-laki’ dan Font Bold .T.-True.
8. Lakukanlah hal yang sama dengan option1 terhadap Option2 dan
Option3 kecuali Caption, Option2 diisi dengan ‘Wanita’ dan Option3
diisi dengan ‘None’ yang artinya kosong sehingga hasilnya dapat
dilihat seperti pada gambar disamping.
9. Klik pada area kosong untuk keluar dari optiongroup tersebut, kemu-
dian klik kembali optiongroup1 tersebut dan anda masukkan proper-
ties berikut pada properties window
Tabel 20.10 Daftar properties untuk optiongroup1
Nama properties Nilai
BackStyle 0-Transparent
BorderStyle 0-None
ButtonCount 3
Left 360
Top 130
Width 192
10. Edit kembali optiongroup1 tersebut, pindahkan option2 dan option 3
keatas sehingga sejajar dengan option1, lihat gambar 20.30
11. Keluar dari optiongroup1 edit kemudian klik kembali optiongroup1
dan isilah Height dengan 24

- Memasukkan CommandButton
Gambar 20 31 CommandButton (tombol) pada form designer
input_pelanggan
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 433

Sebelum anda membuat tombol-tombol yang tersusun dibagian ba-


wah form designer diatas anda buat dulu Edit2 untuk field Keterangan,
(lihat gambar) dengan cara sebagai berikut:
1. Buatlah teks ‘Keterangan’ untuk judul Edit2 dan tempatkan tepat
dibawah teks ‘Jenis Kelamin’
2. Agar cepat anda copy Edit1.
3. Klik icon Paste pada standard toolbar, maka akan muncul EditBox
dengan nama Edit2, lihat gambar diatas
4. Tempatkan Edit2 tersebut tepat dibawah OptionGroup1
5. Rubahlah property ControlSource Edit 2 ini dengan
Pelanggan.Keterangan
Selanjutnya anda masukkan 4 buah CommandButton kedalam form Sesekali anda rekam
designer input_pelanggan, dengan cara sebagai berikut: Form yang anda buat
untuk menghindari ke-
1. Klik icon CommandButton pada form controls toolbar mungkinan mati listrik,
2. masukkan dan tempatkan 4 buah commandbutton pada bagian ba- komputer hang atau
wah form designer input_pelanggan error sehingga menghi-
langkan hasil pekerjaan
Gambar 20.32 Tombol (CommandButton) pada form designer anda yang belum tere-
kam menjadi hilang

3. Anda isi properties untuk setiap CommandButton diatas de-


ngan daftar dibawah ini
Tabel 20.11 Properties untuk Command1 sampai Command4
Properies Coammand1 Command2 Command3 Command4
Caption \<Tambah \<Hapus \<Cetak \<Keluar
FontBold .T. True .T. True .T. True .T. True
Height 27 27 27 27
Left 0 84 168 252
Top 323 323 323 323
Width 84 84 84 372

4. Setelah seluruh CommandButton dimodifikasi maka hasilnya dapat Untuk menjalankan form
terlihat seperti pada Gambar 20.31 diatas. yang anda buat anda
dapat melakukan hal be-
Memasukkan Program pada setiap objek rikut ini:
Form designer input_pelanggan tidak akan dapat mengolah data Klik icon Run pada
Pelanggan kalau form ini tidak diisi program atau perintah-perintah yang standard toolbar
dapat mengisi, menghapus dan menampilkan data pelanggan. Form
yang standar untuk mengolah data adalah form yang ada fasilitas untuk
menambah, menghapus dan menampilkan data, maka dari itu tombol-
tombol yang anda masukkan pada form designer diatas anda isi dengan
perintah-perintah yang akan dijelaskan dibawah.
Tetapi sebelum anda menginjak pada pemrograman anda tentu ber-
tanya bagaimana cara mengisi perintah pada sebuah tombol atau objek
lainnya, cara mengisi perintah pada sebuah objek misalnya tombol, ada-
lah sebagai berikut:
434 BAGIAN V Modul teknis

1. Klik tombol yang akan diberi perintah misalnya command1


2. Klik icon code window pada toolbar form designer atau klik me-
nu utama View dan klik sub menu code
Untuk langkah nomor 1 dan 2 dapat diringkas dengan cara, double
klik tombol yang akan diberi perintah.
3. Maka code window akan terlihat seperti pada gambar diba-wah ini.

Gambar 20.33 Code window

Nama objek yang


akan diisi Object List Procedure List
program

Editing region

Berikut adalah penjelasan dari gambar diatas:


 Object List adalah daftar seluruh objek yang anda masukan
kedalam sebuah form termasuk formnya itu sendiri
 Procedure List adalah daftar seluruh event yang dapat digu-nakan
berdasarkan objek yang dipilih didalam Object list. Ke-tika anda
memilih event atau method pada procedure list, parameter-
parameter inti untuk event atau method tertentu (jika ada) akan
ditampilkan dalam editing region pada code window tersebut. Nama
event yang tercetak tebal pada pro-cedur list, tandanya bahwa event
tersebut berisi perintah
 Editing region adalah lokasi untuk melakukan pengetikan perintah-
perintah pemrograman.
Setelah anda mengetahui cara menampilkan code window sekarang
anda mulai mengisi perintah-perintah program pada setiap objek yang
memuat perintah-perintah, perintah pada setiap objek tersebut akan dije-
laskan berikut ini.
- (Keluar) Command4.Click
Command4 adalah Tombol yang berfungsi untuk menutup form. Pe-
rintah untuk menutup/keluar adalah perintah Release, ketiklah perintah di
bawah ini pada Prosedur Click.
Thisform.release

Untuk melihat hasil dari perintah yang anda ketik diatas, coba anda
jalankan form designer input_pelanggan tersebut dan anda klik tombol
Keluar, jika anda benar dalam pengetikan perintah diatas maka form
anda akan Keluar, kembali lagi pada form designer.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 435

- (Tambah) Command1.Click
Command1 adalah tombol dengan caption Tambah yang tentunya Untuk bahasan berikut-
tombol ini berfungsi untuk menambah data pelanggan, anda ketik perin- nya jika anda melihat ju-
tah untuk menambah data dibawah ini pada procedure Click dengan cara dul seperti dibawah ini
sebagai berikut: Command1.Click
1. Double Klik Command1, maka akan muncul code window Artinya adalah perintah
2. Pada procedure list pilihlah Click untuk Command1 disim-
3. Ketiklah perintah dibawah pada Editing region pan pada procedure List
Click, sehingga tidak
Select Pelanggan perlu dijelaskan lagi ba-
Calculate Max(Val(Right(Cus_kode,3))) to K
If K = 0 gaimana cara memasuk-
x = 'PL0001' kan perintahnya
Endif
K = K + 1
x = Len(allt(str(K)))
x ='PL'+(iif(x=1,'000',iif(x=2,'00','0')) + Allt(str(K)))
Go Bottom
Append Blank
Replace Pelanggan.cus_kode with x
Thisform.Text1.Setfocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
Select Pelanggan
Thisform.Refresh
4. Maka hasilnya akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.34 Code window Command1.Click
Untuk keluar dari code
window maka anda da-
pat menutup window ter-
sebut dengan mengklik
tombol x yang ada di su-
dut kanan atas window
tersebut atau dengan
menekan keyboard
CTRL+J

Berikut ini adalah penjelesan dari perintah-perintah yang tertera pa-


da code window diatas:, Sebelum melakukan editing pada sebuah table
baik itu menambah atau menghapus record atau juga membaca hingga
melakukan Scaning pada sebuah table, maka tahap awal yang harus di-
lakukan adalah menyebutkan terlebih dahulu nama table yang akan die-
dit yaitu dengan cara mengetik perintah Select yang diikuti dengan nama
table, misal Pelanggan
Sederhananya perintah untuk menambah record pada sebuah table
sebut saja table Pelanggan adalah dengan mengetik perintah seperti di
bawah ini.
Select Pelanggan
Append Blank
436 BAGIAN V Modul teknis

Berhubung kebutuhan yang menuntut programmer untuk bisa mem-


buat sebuah perintah sesuai dengan permintaan kliennya, sehingga ter-
bentuklah perintah seperti diatas. Perintah diatas merupakan hasil dari
logika penulis, mungkin logika penulis dengan logika anda berbeda dan
akan memunculkan ide baru yang lebih praktis atau lebih dapat dime-
ngerti dari pada perintah diatas.
Perintah diatas maksudnya adalah menambah sebuah record de-
ngan mengisikan sebuah kode yang dimulai dengan character ‘PL’ ,
PL0001, PL0002, PL0003 dan seterusnya, untuk mendapatkan nilai di
atas maka harus melalui perintah berikut ini.
Calc Max(Val(Right(Cus_kode,3))) to K
If K = 0
x = 'PL0001'
Endif
K = K + 1
x = Len(allt(str(K)))
x ='PL'+(iif(x=1,'000',iif(x=2,'00','0')) + Allt(str(K)))
 Calc Max merupakan kependekan dari Calculate Max () perintah ini
Pengetikan perintah adalah untuk melakukan pencarian nilai paling besar dari
command atau function (Val(Right(Cus_kode,3)))
pada Visual FoxPro da-
pat disingkat menjadi 4  Val () merupakan sebuah fungsi untuk merubah sebuah cha-racter
character misal fungsi (Right(Cus_kode,3)) menjadi numeric
Calculate dapat disingkat  Right() merupakan fungsi untuk mengambil beberapa character mu-
menjadi Calc, Alltrim lai dari kanan sebanyak nilai nominal yang anda masukkan. Perintah
menjadi Allt dan lain Right() diatas adalah mengambil nilai dari cus_kode (field untuk
sebagainya. menampung kode) mulai dari kanan sebanyak 3 character.
 To K, K merupakan sebuah variable untuk menampung nilai dari
perintah yang dijelaskan diatas, jadi to K adalah simpanlah nilainya
pada variable K
 IF…ENDIF diatas adalah untuk menguji nilai K, jika K bernilai 0
maka isilah variable x dengan ‘PL0001’, jika tidak bernilai 0 maka
lanjutkan perintah pada K=K+1 sehingga jika nilai K = 3 maka
K+1=4 jadi nilai K yang sekarang adalah 4
 x = Len(allt(str(K))) Peritah tersebut adalah mengisi variable x
dengan panjang character dari variable K. Len() adalah untuk
menghitung panjang dari allt(str(K)),
Allt kependekan dari Alltrim(), sebuah fungsi yang berfungsi untuk meng-
hilangkan spasi-spasi yang tidak dibutuhkan dari character str(K), Str()
adalah sebuah fungsi untuk merubah tipe nilai K dari numeric menjadi
character.
Jika K = 4 maka nilai dari x adalah 1, jika nilai K = 10, 11, 20 dan se-
terusnya maka nilai x = 2, jika K = 100, 200 atau 900 maka x = 3. selan-
jutnya adalah menentukan nilai untuk mengisi cus_kode, nilai tersebut
disimpan pada variable x yang kedua seperti terlihat pada perintah di
bawah:
x ='PL'+(iif(x=1,'000',iif(x=2,'00','0')) + Allt(str(K)))
x diisi dengan ‘PL’ ditambah jika x = 1 maka ’000’, jika x = 2 maka ’00’
dan jika x=3 maka ’0’ ditambah nilai character dari K.
Perintah IIF(), pada perintah diatas sama dengan perintah IF...ENDIF
pada perintah sebelumnya perbedaannya hanya terletak pada penyimpa-
nannya saja jika IF...ENDIF perintah diuraikan kebawah dan IIF() perin-
tah diuraikan kesamping dalam satu baris. Maka jika nilai K=4 maka nilai
x adalah ‘PL0004’
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 437

Selanjutnya adalah mengisikan nilai x kedalam field cus_kode de-


ngan perintah berikut:
Go Bottom
Append Blank
Replace Pelanggan.cus_kode with x
Thisform.Text1.Setfocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
Select Pelanggan
Thisform.Refresh

 Go Bottom adalah perintah untuk menempatkan posisi record pada


posisi record paling bawah.
 Append Blank adalah perintah untuk menambah record baru yang
kosong pada sebuah table
 Replace adalah mengisi field cus_kode dengan nilai x
 Thisform.Text1.SetFocus menempatkan kursor pada objek text1
pada saat perintah untuk menambah dan mengisi kode dengan va-
riable x selesai
 Thisform.List1.Requery adalah untuk memastikan sebuah control
yaitu List1 berisi data yang baru saja dimasukkan.
 Listindex adalah untuk menentukan posisi item yang terpilih pada
saat itu pada control List1.
 Listcount berisi nilai dari banyaknya item dari List1 tersebut.
 Thisform.Refresh adalah perintah untuk mengupdate form atau
control.

- Text1.Valid (untuk nama Pelanggan)


Perintah yang terdapat pada text1.valid adalah sebagai berikut:
Thisform.List1.Requery

Perintah tersebut telah dijelaskan pada bahasan diatas. Valid meru-


pakan sebuah methode yang akan mengerjakan perintah sesaat sebe-
lum control ini kehilangan focus
- List1.InteractiveChange
Thisform.Refresh

Menyimpan perintah pada procedure InteractiveChange adalah agar


pada saat item list pada List dipindahkan maka semua control yang ada
pada form input_pelanggan akan berubah se-suai dengan record yang
dipilih pada List1 ini.
- OptionGroup1.Click (untuk mengisi jenis kelamin)
Select Pelanggan
If This.value = 1
Replace jn_kelamin with '1'
Else
If This.value = 2
Replace jn_kelamin with '2'
Else
Replace jn_kelamin with '3'
Endif
Endif
Thisform.refresh
438 BAGIAN V Modul teknis

Penjelasan perintah:
This.Value menyatakan nilai dari OptionGroup1 mengapa tidak
Thisform.OptionGroup1.Value ?, jawabannya adalah karena perintah ini
disimpan pada dirinya sendiri, sehingga cukup dengan This.value.
Perintah IF…ENDIF diatas mengandung arti jika optiongroup ini ber-
nilai 1 maka Replace atau isi field Jn_kelamin with atau dengan ‘1’ ELSE
atau jika tidak maka, lanjutkan pada IF…ENDIF kedua. Jika bernilai 2
maka isi jn_kelamin dengan ‘2’ jika tidak maka isi jn_kelamin dengan ’3’
- OptionGroup1.Refresh
Titik koma (;) pada Vi- This.value = iif(Pelanggan.jn_kelamin = '1', 1,;
sual FoxPro adalah se- iif(Pelanggan.jn_kelamin ='2',2,3))
bagai tanda hubung Menyimpan perintah pada procedure Refresh akan dikerjakan pada
yang menyatakan bahwa saat data berpindah record. Perintah diatas menyatakan bahwa option-
perintah setelah tanda group ini bernilai jika jn_kelamin = ‘1’ maka nilai optiongroup ini sama de-
titik koma masih bagian ngan 1, jika jn_kelamin = ‘2’ maka option-group1 bernilai 2 dan jika jn_ke-
dari perintah sebelum lamin = ‘3’ maka optiongroup1 bernilai 3.
titik koma dalam arti Mungkin anda ingin melihat hasil dari pekerjaan anda tersebut maka
masih satu baris. untuk melihatnya anda jalankan form input_pelanggan tersebut, dan an-
da isi datanya dengan menekan tombol Tambah yang telah diisi program
untuk menambah data.
Tetapi sebelum menjalankan form input_pelanggan tersebut anda isi
terlebih dahulu table Lokasi yang sempat dibahas diatas dengan cara:
1. Anda tampilkan Comand window dengan menekan CTRL+F2 jika
command window belum muncul
2. Bukalah table Lokasi dengan mengetik perintah dibawah ini
Use Lokasi
3. Kemudian untuk mengisi data secara manual pada table tersebut,
anda ketik perintah dibawah ini.
Append
4. Sehingga akan muncul window dibawah ini, dan anda isi window
tersebut sesuai dengan table dibawah ini.
Kode_ Nama_
001 Bandung
002 Jakarta
003 Surabaya
Gambar 20.35 Append window table Lokasi

5. Setelah anda isikan data yang ada pada tabel sehingga hasilnya ter-
lihat seperti pada gambar diatas maka keluarlah dari window terse-
but dengan cara menekan tombol x disudut kanan atas window ter-
sebut.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 439

- Command2.Click (Hapus)
Sele Pelanggan
If Messagebox('Anda yakin akan menghapusnya',36,'Hapus')=6
Delete
Skip
If eof()
Go bott
Endif
Endif
Thisform.List1.Requery
Thisform.refresh

Perintah untuk menghapus adalah Delete tetapi untuk menghindari


kemungkinan terhapusnya data secara tidak sengaja maka sebelum
menghapus data harus dimunculkan pesan terlebih dahulu dengan perin-
tah MessageBox() yang sintak dan penjelasannya anda bisa membuka
halaman terakhir buku ini atau membuka Help yang tersedia pada Visual
FoxPro. isi pesannya dapat ditulis seperti pada perintah diatas, jenis Box-
nya untuk perintah ini adalah 36, messagebox yang akan ditampilkan un-
tuk perintah diatas adalah seperti pada gambar disamping.
Maka perintah diatas mengandung arti sebagai berikut, jika mes-
sagebox bernilai 6 (tombol Yes) maka akan melanjutkan perintah diba-
wahnya, yaitu:
 Delete perintah untuk menghapus
 Skip artinya pindahkan posisi record kebawah satu langkah.
 Eof() (End of file) jika posisi record berada pada baris terakhir maka
Go Bottom pindahkan posisi record pada bagian paling bawah.

- Command3.Click (Cetak)
Sele Pelanggan
_Screen.Show
Report Form Daftar_Pelanggan Preview Noconsole
_Screen.Hide
Active Window Form1

Perintah diatas adalah perintah untuk menampilkan report dengan


nama report Daftar_Pelanggan, yang pembuatan reportnya akan dibahas
dibawah berikut ini.

Membuat Report
Gambar 20.36 Report Daftar_Pelanggan
440 BAGIAN V Modul teknis

Tahap awal dalam pembuatan report designer adalah dengan me-


nampilkan terlebih dahulu report designer baru dengan mengetik perintah
dibawah ini pada Command window:
CREATE REPORT

Maka akan muncul sebuah report designer baru dengan nama report1,
seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.37 Report designer – Report1

Report controls toolbar Standard toolbar Ruler

Report header band Report detail band Color Palete toolbar

Show position bar Report footer band

Gambar 20.38 Report designer Daftar_Pelanggan

Perhatikan Gambar 20.28 report designer Input_Pelanggan diatas


Langkah-langkah pembuatan report designer seperti pada gambar diatas
adalah sebagai berikut:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 441

1. Menentukan ukuran kertas


Setelah anda membuka window report designer seperti yang telah
diterangkan diatas, selanjutnya anda tentukan ukuran kertas yang akan
digunakan untuk mencetak laporan daftar barang ini.
Langkah-langkah untuk menentukan ukuran kertas pada report de-
signer adalah sebagai berikut:
1. Klik menu utama File
2. Klik sub menu Page Setup, maka akan muncul window Page setup
seperti pada Gambar 20.39 (kiri).
3. Klik tombol Print Setup pada window page setup, dan akan muncul
window yang kedua yaitu window Print setup.
Gambar 20.39 Window page setup & print setup

4. Pada baris size pilihlah ukuran kertas, sebagai contoh untuk report
daftar_barang pilihlah ukuran kertas B5.
5. setelah selesai klik tombol OK.
Sebelum anda melanjutkan pada tahap selanjutnya, ada baiknya pe-
kerjaan anda tersebut anda rekam terlebih dahulu dengan cara sebagai
berikut:
1. Klik menu utama File dan klik sub menu Save
2. Maka akan muncul window save
3. Bukalah folder Report dan ketiklah nama filenya dengan na-ma
Daftar_Pelanggan selanjutnya klik tombol OK.
2. Membuat header report pada Header band
Langkah-langkah pembuatan judul report pada report header band
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat teks PT. ABC, caranya adalah:
- Klik icon Label pada report controls toolbar
- Tempatkan mouse pointer pada area header band yang kosong dan
klik
Gambar 20.40 Judul pada header band
442 BAGIAN V Modul teknis

- Maka akan muncul cursor yang menandakan pengetikan siap dilaku-


kan dan ketiklah teksnya
- Setelah selesai klik area kosong pada report designer tersebut, un-
tuk keluar dari label pengetikan
- Klik teks Daftar Barang PT. ABC untuk melakukan editing
- Klik menu utama Format dan submenu Font, maka akan muncul
window Font seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 18.41 Window Font

Jika show position bar - Pada kolom Font pilihlah Arial, pada kolom font style pilihlah Bold
tidak tampak pada bagi- dan pada kolom size pilih ukuran 20.
an bawah report design- - Klik tombol OK maka teks tersebut akan berubah sepeti pada gam-
ner maka tampilkan de- bar diatas.
ngan cara mengklik me- - Tempatkan teks tersebut pada posisi yang anda inginkan atau anda
nu utama View dan sub tentukan posisi objek tersebut dengan melihat nilai untuk posisi ob-
menu show position jek tersebut pada show position bar pada bagian bawah window re-
port designer dan untuk tampilan diatas ketentuan posisinya adalah
sebagai berikut: Top 0.61, Left 0.25, Bottom 0.95 dan Right 1.40.
Lihat gambar show position bar dibawah ini.

Cara memindahkan ob- Gambar 20.42 Show position bar


jek pada report designer
adalah dengan mengklik
objek tertentu kemudian
anda drag dengan mou-
se atau dengan mene- Jika lokasi report header band kurang luas maka anda drag tab page
kan D-pad keyboard an- header kebawah, lihat gambar. Cara ini juga berlaku untuk memperluas
da dan untuk melihat po- atau mempersempit detail band dan footer band.
sisinya anda lihat pada
Gambar 20.43 Melebarkan Header band
show position bar
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 443

2. Membuat alamat perusahaan dibawah nama perusahaan PT. ABC Cara memindahkan ob-
(lihat gambar) caranya sama dengan membuat judul nama perusa- jek pada report designer
haan, teks alamat tersebut adalah sebagai berikut: adalah dengan mengklik
objek tertentu kemudian
anda drag dengan mou-
se atau dengan mene-
kan D-pad keyboard an-
da dan untuk melihat po-
sisinya anda lihat pada
Font untuk teks tersebut adalah Arial, style Reguler dan size 14, de- show position bar
ngan posisi Top 0.97, Left 0.25.
3. Membuat judul report ‘Daftar Pelanggan’ lihat gambar diba-wah

Font yang digunakan adalah Arial, style Bold, size 20 dengan posisi
Top 1.39 dan posisi horizontal Center horizontally, cara untuk me-
nentukan posisi horizontal adalah dengan cara:
- Klik menu utama Format
- Pilih sub menu Alignment maka akan muncul sub menu lainnya
- Klik sub menu Center horizontally, lihat gambar disamping.

4. Setelah membuat judul-judul diatas sekarang anda buat judul untuk


field-field data pelanggan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 20.44 Judul untuk field data pelanggan

- Membuat garis pembatas untuk bagian atas judul


Cara memasukkan garis pada report designer seperti pada gambar
diatas adalah sebagai berikut:
1. Klik icon Line pada report controls toolbar
2. Tempatkan dan drag kekanan mouse pointer anda pada area
kosong report designer anda
3. untuk mendapatkan garis seperti pada gambar diatas maka an-
da tempatkan garis tersebut pada posisi Top 1.84, Left 0.03
dengan panjang atau Width 6.75
4. dan untuk menetukan ketebalan dan jenis garis anda klik menu
Format , pilihlah sub menu Pen maka akan muncul sub menu
selanjutnya
5. Klik sub menu 2 Pen pada sub menu tersebut, maka hasilnya
akan terlihat seperti pada gambar diatas.
- Membuat teks judul untuk field-field data pelanggan
Dengan cara yang sama dengan membuat judul-judul sebelumnya
anda buat teks-teks dibawah ini sesuai dengan posisinya masing-
masing,
444 BAGIAN V Modul teknis

Teks Posisi
No. Top 1.96, Left 0.29
Nama Top 1.96, Left 0.68
Alamat Top 1.96, Left 2.51
Keterangan Top 1.96, Left 4.99
Teks-teks tersebut diatas menggunakan Font Arial, style Bold dan
size 12.
- Membuat garis pembatas untuk bagian bawah judul
Seperti membuat garis untuk pembatas judul bagian atas anda buat
garis yang sama, cara untuk membuat garis yang sama anda tinggal
mengcopy garis sebelumnya dengan cara:
1. Klik icon Copy pada standard toolbar
2. Selanjutnya anda klik icon Paste pada standard toolbar
3. Tempatkan garis tersebut pada posisi Top 2.20, Left 0.03

3. Memasukkan control Field pada Detail Band


Detail band merupakan lokasi untuk menampilkan data pelanggan,
yang tampilannya tampak seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.45 Control field pada detail band

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat tampilan


seperti diatas adalah sebagai berikut:
1. Klik icon Field pada report controls toolbar
2. Tempatkan dan klik didaerah detail band, maka akan muncul win-
dow Report expression
Gambar 20.46 Report expression window
Sesekali anda rekam
report anda untuk meng-
hindari kemungkinan
mati listrik, komputer
hang atau error sehingga
menghilangkan hasil pe-
kerjaan anda yang be-
lum terekam menjadi hi-
lang

3. Kemudian pada baris expression ketiklah nama table dan nama field
yang akan ditampilkan pada field tersebut, setelah selesai klik tom-
bol OK lihat gambar.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 445

4. Berdasarkan langkah-langkah diatas maka anda buat field-field diba-


wah ini sesuai dengan posisi untuk masing-masing field tersebut.
Field Posisi
Pelanggan.No Top 0.10, Left 0.09, Width 0.39
Pelanggan.Cus_nama Top 0.10, Left 0.68, Width 1.68
Pelanggan.Cus_alamat Top 0.10, Left 2.50, Width 2.46
Pelanggan.Keterangan Top 0.10, Left 5.04, Width 1.68
5. Jika telah selesai pilihlah seluruh field dan tentukan font untuk selu-
ruh field dengan Font Arial, style Regular dan size 10
6. Geser tab Detail keatas hingga kolom detail ini tidak terlalu lebar,
lihat gambar.

4. Membuat garis pembatas dan field untuk menampilkan Halaman


dan tanggal pencetakan
Gambar 20.47 Footer band report daftar_pelanggan

Tahap akhir dalam pembuatan report input_pelanggan adalah meng-


isi kolom footer band dengan garis dan field untuk menampilkan halaman
dan tanggal pencetakan. Langkah-langkah untuk membuat tampilan se-
perti pada gambar diatas adalah sebagai berikut:
1. Untuk membuat garis pada footer band, anda dapat mengcopy garis
yang ada pada header band
2. kemudian klik icon paste dan tempatkan garis tersebut pada footer
band dengan posisi Top 0.04, Left 0.03
3. Selanjutnya buatlah field untuk halaman dan tanggal
4. Pada baris expression ketiklah variable berikut ini
'Hal ' + Ltrim(Str(_Pageno)) + ' , Tgl '+ DMY(date())

5. Gunakan Font Arial, style Regular dan size 10


6. tempatkan field tersebut pada posisi Top 0.14, Left 2.09 dan Width
2.64
7. setelah selesai anda rekam dan keluar dari report designer.
Coba anda jalankan Form input_pelanggan dan anda isi data pe-
langgan, setelah data diisi pada form input_pelanggan kemudian anda ja-
lankan report daftar_pelanggan ini dengan mengklik tombol Cetak pada
form input_pelanggan.

Program Order Penjualan


Dalam sebuah perusahaan dalam melakukan penjualan barang se-
lain Penjualan dikenal pula order penjualan (pemesanan barang yang di-
lakukan oleh customer atau pelanggan). Order penjualan dilakukan oleh
pelanggan yang kemudian barang-barang pesanan yang ada akan dibuat
faktur penjualan.
Adapun cara pembuatan program order penjualan adalah akan diu-
raikan dibawah ini.
446 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.48 Tampilan order penjualan

Struktur data Order penjualan


Table-table yang digunakan untuk program order penjualan adalah
sebagai berikut:
1. Pelanggan
2. Daf_brg
3. Order_jual
4. dOrder_jual
5. Lokasi
6. Kunci
Asc Pada kolom index Sebagian dari table-table diatas yaitu table Pelanggan dan table Lo-
Tabel 20.10 adalah kasi telah anda buat pada pembuatan program pelanggan diatas, table-
singkatan dari Ascending table yang harus anda buat sekarang adalah Table Daf_brg, order_jual,
dOrder_jual dan Table kunci.
12,2 pada kolom width Cara-cara untuk membuat table telah dijelaskan pada uraian diatas,
adalah mengisi width de- adapun field-field untuk setiap table dapat anda lihat pada tabel daftar
ngan 12 dan decimal 2 nama field dibawah ini.
Tabel 20.12 Daftar nama field Daf_brg

Field Type width Index Field Type widt Index


No Numeric 4 Brg_kurang Numeric 8
Supp_kode Character 5 Asc Brg_salah Numeric 8
Brg_kode Character 5 Asc Jumlah Numeric 10
Brg_nama Character 30 Asc Tgl_ Date 8
Brg_sat Character 4 Proses Character 20
Brg_hbeli Numeric 12,2 Lokasi Character 20
Brg_hjual Numeric 12,2 Mcetak Character 10
Brg_salaw Numeric 12,2 Radio_ Character 10
Brg_salmin Numeric 8 Televisi_ Character 10
Brg_tambah Numeric 8 Internet_ Character 10
Jp Character 1 Direct_ Character 10

Tabel 20.13 Daftar nama field Order_jual


Nama field Type width Index
Order_kode Character 6 Ascending
Cus_kode Character 6 Ascending
Cus_nama Character 30
Cus_alamat Character 60
Order_tgl Date 8
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 447

Mark_ Character 1
Lokasi Character 15
Tot_harga Numeric 10
User_ Character 15
Verify_by Character 20

Tabel 20.14 Daftar nama field dOrder_jual


Nama field Type width Index
Order_kode Character 6 Ascending
Fak_kode Character 6 Ascending
No Numeric 5
Brg_kode Character 5 Ascending
Brg_nama Character 20
Brg_satuan Character 4
Brg_harga Numeric 10
Kuantitas Numeric 5
Jumlah Numeric 10
Mark_ Character 1

Tabel 20.15 Daftar nama field Kunci


Nama field Type width Index Rekamlah seluruh table
Peg_id Character 3 Ascending pada folder Sim\Data
Nama Character 50 seperti halnya pada
Jabatan Character 30 pembuatan table pada
User Character 20 program pelanggan
Password Character 20

Gambar 20.49 Table designer Daf_brg, order_jual, dOrder_Jual dan


Table designer Kunci

Membuat Form Order_Penjualan.Scx


Tampilan Form order penjualan dapat anda lihat pada gambar 19.48
diatas, sedangkan untuk tampilan form designer order_penjualan anda
perhatikan gambar dibawah ini.
448 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.50 Form Designer Order_penjualan

Cara-cara membuat sebuah form dan memasukkan objek-objek


yang ada didalamnya telah dijelaskan pada pembuatan form pelanggan
diatas.
Akan tetapi dalam pembuatan form designer order_penjualan ini an-
da masih akan dipandu walaupun tidak sepenuhnya seperti pada pem-
buatan form designer Pelanggan.
Tahap-tahap pembuatan form designer order_penjualan:

Membuat Form
Buatlah Form baru dan modifikasi form tersebut dengan mengguna-
kan properties-properties pada daftar properties untuk form order_pen-
jualan dibawah ini.
Tabel 20.16 Daftar properties untuk form order_penjualan
Nama properties Nilai
BackColor 255,255,255
BorderStyle 1-Fixed Single
Caption SI Pemasaran PT. ABC
Height 350
Icon C:\Sim\Gambar\...ico
Left 0
MaxButton .F. False
MinButton .F. False
ShowWindow 1-In Top level Form
Top 70
Width 625

Setelah anda masukkan seluruh properties yang tertera pada Tabel


20.15 diatas, rekamlah form designer tersebut dengan nama file Order_
penjualan pada folder Sim\Form. Dan hasil dari modifikasi tersebut tam-
pak seperti pada gambar dibawah ini.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 449

Gambar 20.51 Form designer order_penjualan

Struktur Data form order_penjualan


Setelah anda merekam form tersebut tahap selanjutnya adalah anda
masukkan table-table yang diperlukan untuk form order_penjualan ini
pada window data environment. Table-table tersebut telah disebutkan di
atas. Jika seluruh table telah dimasukkan maka hasilnya akan tampak
seperti pada gambar dibawah.
Gambar 20.52 Data environment order_penjualan
Cara memasukkan table
kedalam data environ-
ment telah dijelaskan pa-
da program pelanggan ji-
ka anda lupa anda dapat
membukanya kembali.

Pada data environment diatas anda mungkin bertanya mengapa pa-


da table order jual dan dOrder_jual ada garis penghubungnya. Garis
yang menghubungkan antara table yang satu dengan table yang lainnya
dinamakan relasi. Table yang pertama dinamakan table induk atau table
master dan table yang kedua dinamakan table anak, baris atau detail.
Dua buah table dapat dihubungkan jika pada kedua table tersebut ter-
dapat sebuah field kode penghubung yang sama. Pada table order_jual
dan table dOrder_jual kode penghubungnya adalah field order_kode.
Adapun cara untuk menghubungkan dua buah table yaitu table
order_jual dengan dorder_jual adalah sebagai berikut:
Order_
1. Klik field order_kode pada table order_jual kod

2. Kemudian drag field tersebut dan tempatkan tepat diatas field


order_kode pada table dOrder_jual, lihat gambar disamping.
450 BAGIAN V Modul teknis

3. Jika pada saat menempatkan field order_kode diatas table dorder_


jual bergambar lingkaran seperti ini maka tidak dapat terhubung
4. Tetapi jika bergambar segi empat seperti ini Order_kod maka relasi suk-
ses dan garis relasi akan terlihat, seperti pada gambar disamping.
Gunanya relasi adalah untuk mengelompokkan data pada dorder_
jual sebagai detail berdasarkan kode yang sama dengan kode yang ada
Untuk menghapus garis pada table order_kode, tanpa harus menggunakan perintah Set Filter.
relasi adalah: anda klik Jika kedua table tadi telah terhubung maka tutup window data envi-
garis relasi tersebut dan ronment dengan mengklik tombol x pada sudut kanan atas window terse-
tekan DELETE pada but.
keyboard, maka kedua
table tersebut tidak lagi Memasukkan Objek-objek
terhubung
Membuat Header Form
Gambar 20.53 Objek-objek pada bagian atas form

Perhatikan gambar diatas, anda masukkan objek-objek pada gam-


bar diatas kedalam form designer anda. Tahap-tahap dalam memasuk-
kan objek-objek diatas, anda dapat melihatnya pada tabel daftar objek
untuk gambar diatas secara berurutan.
Tabel 20.17 Daftar objek beserta propertiesnya
Untuk label properties- Objek Properties
nya sama dengan Label1 Autosize: .T., Backstyle: 0-Transparent, Caption: ‘Order Jual’,
Label1 kecuali properties Fontsize: 14, FontBold: .T., Left: 226, Top: 34
yang tercantum pada Label2 Caption: ‘Nomor :’, FontSize: 9, Left: 456,Top: 10
label yang bersangkutan Combo1 Left 516, RowSource Order_jual.Order_kode, RowsourceType 6-
Fields, SpecialEffect 1-Plain, Width 99
Label3 Caption: ‘Tanggal :’, FontSize: 9 Left: 450, Top: 38
Text1 Controlsource: order_jual.order_tanggal, Width 99
Label4 Caption: ‘Lokasi :’
Combo2 Controlsource: Order_jual.lokasi, RowsourceType: 6-Fields,
RowSource: Lokasi.Nama_
Label4 Caption: ‘Pelanggan’, Top 1
Combo3 ColumnCount: 2, ColumnWidth: 120,50, Controlsource:
Order_jual.Cus_nama, Left: 2, RowsourceType: 6-Field,
Rowsource: Pelanggan.Cus_nama,Cus_kode, Top 17, Width 182
Text2 ControlSource: Order_jual.Cus_alamat, Height: 48, Width: 182

Membuat Grid
Grid adalah sebuah objek untuk menampilkan banyak data dari se-
buah table. Perhatikan gambar grid yang berada pada form order_pen-
jualan dibawah ini.
Gambar 20.54 Grid untuk menampilkan data table dorder_jual
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 451

Cara membuat sebuah grid seperti pada gambar diatas ada-lah


sebagai berikut:
1. Klik icon Grid pada form controls toolbar
2. Klik di area kosong pada form designer order_penjualan, maka akan
terlihat sebuah grid baru dengan nama Grid1
3. Pada properties anda isi properties sesuai dengan daftar dibawah ini
Tabel 20.18 Daftar properties untuk grid1
Nama Properties Nilai properties
ColumnCount 7
DeleteMark .F.-False
Height 160
Left 0
RecordMark .F.-False
RecordSource dOrder_jual
Top 95
Width 624

Setelah seluruh properties untuk grid1 dimasukkan selanjutnya ada-


lah merubah lebar setiap kolom, dengan cara sebagai berikut:
1. Klik kanan Grid1 sehingga akan muncul menu popup seperti pada
gambar disamping
2. Klik submenu Edit, maka setiap kolom pada grid1 tersebut dapat di-
pilih/diklik untuk dimodifikasi pada properties window
3. Setelah setiap kolom dapat dipilih, masukkan nilai Width (lebar) un-
tuk setiap kolom sesuai dengan tabel dibawah ini.
Tabel 20.19 Width/lebar untuk setiap kolom
Nama Kolom Width
Column1 26
Column2 59
Column3 211
Column4 57
Column5 45
Column6 90
Column7 106
Setelah selesai maka hasilnya akan terlihat seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 20.55 Grid1

Selanjutnya adalah mengganti judul dari setiap header kolom grid


tersebut. Langkah-langkah untuk mengganti judul/caption header adalah
sebagai berikut:
1. Setelah grid1 tersebut diEdit seperti pada saat merubah lebar kolom
selanjutnya adalah.
2. Klik Header1 pada setiap kolom grid, dan anda isi properties caption
sesuai dengan daftar caption untuk setiap header dibawah ini.
452 BAGIAN V Modul teknis

Tabel 20.20 Daftar Caption untuk setiap header


Untuk semua header Header pada Kolom Caption
Isilah FontBold .T.-True Column1 No.
dan Alignment 2-Midle Column2 Kode Brg
Center Column3 Nama Barang
Column4 Satuan
Column5 Kuant
Column6 Harga
Column7 Jumlah

3. Setelah selesai maka hasilnya dapat dilihat pada gambar 20.54.


Untuk memilih column Tahap terakhir adalah mengisi controlsource setiap kolom pada
pada grid selain dengan grid1 sesuai dengan tabel dibawah ini.
melakukan langkah-
langkah diatas, anda Tabel 20.21 Controlsource untuk setiap kolom
juga dapat memilihnya Nama Kolom ControlSource
melalui Properties List Column1 dOrder_jual.no
object pada Properties Column2 dOrder_jual.Brg_kode
window Column3 dOrder_jual.Brg_nama
Column4 dOrder_jual.Brg_satuan
Column5 dOrder_jual.Kuantitas
Column6 dOrder_jual.Brg_harga
Column7 dOrder_jual.Jumlah

Memasukkan ComboBox pada Grid1.Column2


Khusus untuk Column2 pada grid1, column ini yang didalamnya ter-
dapat sebuah textbox akan diganti dengan combobox caranya adalah se-
bagai berikut:
1. Setelah Grid1 diedit dan setiap kolom pada grid dapat dipilih
2. Klik kolom Column2
3. Pada form controls toolbar klik icon Combobox
4. Klik Column2 untuk menempatkan combobox tersebut
5. Untuk mengaktifkan combo tersebut pada properties window anda
pilih CurrentControl dan pada properties setting box pilih Combo1,
jika telah dipilih maka pada column2 grid1 akan terlihat seperti pada
gambar disamping.
6. Anda modifikasi combo tersebut dengan cara memilih combo1 yang
terletak pada Grid1.Column2, pada list object, lihat gambar dibawah
Gambar 20.56 Properties currentcontrol (kiri) & memilih Combo1 pada
List object (kanan)

7. Anda isi properties-properties dibawah ini sesuai dengan tabel pro-


perties dibawah ini.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 453

Tabel 20.22 Daftar properties untuk Combo1


Properties Nilai properties
ColumnCount 5
ColumnWidth 50,120,50,30,100
ControlSourceType 6-Field
ControlSource Daf_brg.brg_kode,brg_nama,brg_salah,brg_sat,brg_hjual
SpecialEffect 1-Plain

Membuat Footer Form


Gambar 20.57 Bagian bawah form designer order_penjualan

Bagian akhir dari memasukkan objek kedalam form order penjualan


adalah memasukkan tombol dan objek lainnya seperti terlihat pada gam-
bar diatas. Anda buat tampilan seperti diatas sesuai dengan ketentuan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 20.23 Daftar objek pada bagian bawah form
Nama objek Properties yang digunakan
Label6 Caption: ‘TOTAL :’, Left: 453, Top: 262
Text3 ControlSource: order_jual.tot_harga, InputMask:
999,999,999.99, Left: 508, Top: 262, Width: 108
Check1 Autosize: .T.-True, Backstyle: 0-Transparent, Caption:
‘Faktur No.’, FontBold: .T.-True, Left: 421, Top: 292
Combo4 Left: 507, Top: 288, Width: 108
Label7 Caption: ‘Dibuat oleh :’, Left: 37, Top: 269
Text4 ControlSource: Order_jual.User_, DisabledBackColor:
255,255,255, DisabledForeColor: 0,0,0, Left 111,
Readonly: .T., Top 264, Width: 110
Check2 Caption: ‘Disetujui oleh :’, Left: 8, Top: 293
*Untuk properties lainnya sama dengan Check1
Text5 ControlSource: Order_jual.Verify_by
* Untuk properties lainnya sama dengan Text4

Khusus untuk Check1 dan Check2 (CheckBox) anda mungkin belum


tahu cara memasukkannya, caranya adalah:
1. Klik icon checkbox pada form controls toolbar
2. Klik pada area form order_penjualan
3. selanjutnya modifokasi check tersebut sesuai dengan Tabel 20.22
diatas.
Setelah objek-objek diatas dimasukkan, sekarang anda masukkan
tombol-tombol yang berjejer pada bagian paling bawah form order_pen-
jualan. Cara memasukkan tombol (Command button) telah dijelaskan pa-
da pemrograman pelanggan, lakukan hal yang sama untuk memasukkan
tombol-tombol tersebut dengan apa yang telah dilakukan pada program
pelanggan diatas yaitu:
1. Command1 dengan caption Tambah
2. Command2 dengan caption Hapus
3. Command3 dengan caption Cetak
4. Command5 dengan caption Keluar
454 BAGIAN V Modul teknis

Untuk posisi keempat tombol tersebut anda dapat mengaturnya sen-


diri sesuai dengan gambar atau anda berkreasi sendiri dalam hal tata le-
tak seluruh objek yang ada pada form order penjualan diatas.

Megisi data secara manual


Sebelum anda menginjak pada pemrograman, anda harus mengisi
terlebih dahulu data daf_brg dan kunci secara manual agar pada saat
mengetes program data ini tidak kosong, dan untuk pengisian data seca-
ra program akan dibahas belakangan.
Cara untuk mengisi data secara manual adalah sebagai berikut,
table pertama yangakan diisi adalah table daf_brg dan selanjutnya table
kunci:
1. Munculkan Command window dengan cara menekan CTRL+F2
2. Jika pada saat mengisi data pada table Lokasi pada program pe-
langgan, anda menggunakan perintah APPEND maka pada pengi-
sian data Daf_brg, akan menggunakan cara lain yaitu dengan me-
ngetik perintah dibawah ini pada command window
Use Daf_brg
Browse

3. Browse adalah perintah untuk menampilkan data pada sebuah table,


setelah itu maka akan muncul window table daf_brg seperti pada
gambar dibawah ini.
4. Anda isi table tersebut sesuai dengan gambar dibawah, cara untuk
mengisi data pada table adalah sebagai berikut:
- Tekan CTRL+Y untuk membuat record baru yang kosong
- Kemudian ketik data-data pada gambar diatas sesuai dengan
field-field pada table tersebut
Gambar 20.58 Window Table Daf_brg

5. Dengan cara yang sama anda isi data table kunci sesuai dengan
gambar dibawah ini.

Gambar 20.59 Window Table Kunci


BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 455

Mengisi Program pada setiap objek


- Command4.Click (tombol Keluar)
Seperti yang telah dijelaskan pada pemrograman pelanggan bahwa
perintah untuk meutup form adalah:
Thisform.Release

- Form1.Init
Select order_jual
Go top
Select dorder_jual
Set Filter to order_kode = Order_jual.order_kode
Thisform.refresh

Perintah diatas adalah perintah untuk menempatkan record pointer


ke record paling atas pada table Order_jual sebagai master dan selan-
jutnya memfilter atau mengelompokkan data pada table dOrder_jual se-
bagai detail dengan acuan isi dari field order_kode pada dorder_jual
sama dengan order_kode pada Order_jual, disaat form ini dijalankan.

- Membuat Methode baru pada form


Methode baru (New methode) pada sebuah form sangat berguna
untuk menyingkat sebuah program jika program tersebut diketik secara
berulang-ulang pada objek yang berlainan. Cara untuk membuat metho-
de baru adalah sebagai berikut:
1. Klik menu utama Form dan sub menu New Methode, maka akan
muncul window New methode
2. Pada window tersebut anda ketik nama methodenya dan untuk ka-
sus ini anda ketik dHapus lihat gambar dibawah
3. Jika telah selesai klik tombol Add dan untuk keluar window tersebut
klik tombol Close.
Gambar 20.60 Menu form dan window New methode

4. Jika langkah-langkah diatas berhasil maka pada Form1 akan ada


methode baru dengan nama dHapus
- Form1.dHapus
Methode dHapus ini adalah untuk menyimpan perintah menambah
dan menghapus untuk table dOrder_baru yang rincian perintah program-
nya sebagai berikut:
Y=0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL() SHORTCUT IN WINDOW Form1
DEFINE BAR 1 OF Tam PROMP '\<Tambah item'
DEFINE BAR 2 OF Tam PROMP '\<Hapus item'
456 BAGIAN V Modul teknis

ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()


ACTIVATE POPUP Tam
IF y > 0
IF y = 1
Sele dorder_jual
Calculate Cnt(no) to a
Go Bottom
Append blank
Replace no with a+1
Replace Order_kode with Order_jual.Order_kode
Set Filt to order_kode = order_jual.order_kode
This.Refresh
ELSE
Sele dorder_jual
Delete
Go top
i=0
Scan
i=i+1
Repl no with i
Endscan
ENDIF
ENDIF

Perintah diatas adalah perintah untuk membuat menu Popup de-


ngan jumlah pilihan sebanyak dua sub menu yaitu Tambah item dan sub
menu Hapus item, kedua menu tersebut ditampung kedalam variable Y,
jika Y bernilai 1 maka perintah untuk menambah item untuk table dOr-
der_jual, dan jika Y bernilai 2 maka perintah untuk menghapus akan di-
kerjakan. Dan bentuk menu tersebut terlihat seperti pada gambar disam-
ping.
- Command1.Click (tombol tambah)
Tanda bintang (*) pada *Mengisi File Master
Sele order_jual
program Visual FoxPro GO BOTT
mengandung arti, bahwa k = Order_kode
teks setelah tanda * tidak xKode = Right(allt(order_kode),4)
akan diproses xKode = val(xKode)+1
If xKode = 1
k = 'OJ0000'
Endif
Ln =len(allt(str(Xkode)))
x = Left(k, (6-Ln) ) + allt(str(xKode))
Append Blank
Repl order_jual.order_Kode with x
Repl order_tgl with date()
xrec = recno()
go xrec
*Mengisi File Detail
Sele dorder_jual
go bottom
Append Blank
Repl no with 1,order_kode with order_jual.order_kode
Select Order_jual
Go Bottom
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Combo2.Setfocus
Thisform.Combo1.Value = Thisform.Combo1.Listcount
Thisform.Refresh

Perintah diatas adalah perintah untuk menambah record pada Or-


der_jual yang disambung dengan perintah untuk menambah record pada
table dOrder_jual sebagai file detail. Syntax-syntax pada perintah diatas
telah dijelaskan pada program pelanggan diatas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 457

- Combo3.Interactivechange
Setelah membuat order baru maka pelanggannya harus dicatat pula
maka, combo3 adalah objek yang menampung data pelanggan, untuk itu
pada combo3 ini dipasang perintah sebagi berikut:
Sele Order_jual
Replace Cus_kode with Pelanggan.cus_kode
Thisform.Text2.Value = Pelanggan.cus_alamat
This.Value = Pelanggan.cus_nama

- Grid1.RightClick
Thisform.dHapus

Grid1 adalah untuk menampung data dOrder_penjualan, maka pada


grid ini perlu ada fasilitas untuk menambah dan menghapus data, dan
perintah untuk menambah dan menghapus data untuk table dOrder_jual
telah ditampung pada prosedur Form1.dHapus, maka perintah yang di-
simpan pada Grid1.RightClick adalah terlihat seperti pada perintah diatas
- Grid1.Column1.Text1.RightClick
Thisform.dHapus

Menyimpan perintah pada Grid dan pada Textbox yang berada da-
lam Column, berbeda, jika menyimpan perintah pada grid maka perintah
tersebut akan diproses diatas grid misalnya datanya masih kosong maka
jika grid1 diklik kanan akan memproses program dHapus tadi dan jika
datanya telah penuh maka perintah dHapus tidak dapat diproses pada
grid yang telah ada datanya, untuk itu program dHapus ini perlu dimasuk-
kan juga dalam text1 pada setiap kolom.
Anda masukkan perintah diatas kedalam Text1 prosedur RightClick
pada setiap kolom, mulai dari Column1 sampai Column7, dan khusus un-
tuk Column2, karena yang diaktifkan pada column2 adalah Combo1 ma-
ka simpan perintah diatas pada Grid1.Column2.Combo1.
Cara untuk memilh Text1 pada setiap kolom adalah dengan memi-
lihnya di objectlist pada code window lihat gambar
Gambar 20.61 Code window Grid1.Column1.Text1.RightClick

- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
This.value = Alltrim(daf_brg.brg_kode)
Sele dorder_jual
Replace brg_kode with daf_brg.brg_kode,;
brg_nama with daf_brg.brg_nama,;
brg_harga with daf_brg.brg_hjual,;
brg_satuan with daf_brg.brg_sat
Thisform.Refresh
458 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.62 Item data pada Column2.Combo1

Maksud perintah diatas adalah, pada saat ada data yang dipilih pada
combo ini, maka nilai dari combo ini sama dengan isi dari field
Daf_brg.brg_kode dan isilah field-field dari dOrder_kode diatas dengan
field-field brg_kode bersangkutan diatas.
Menyimpan perintah pada procedure interactivechange akan dilaku-
kan apa bila isi dari item data pada combo tersebut dipilih baik itu diklik
atau dengan menggunakan keyboard.
- Grid1.Column5.Text1.Valid
Setelah memasukkan nama barang maka kuantitas (banyak barang)
harus diisi sesuai dengan angka nominal yang dipesan pelanggan. Sete-
lah kuantitas terisi maka dalam saat bersamaan atau pada saat focus
meninggalkan text1 pada kolom ini, perintah dibawah akan diproses.
Sele dorder_jual
Set Filt to order_kode = order_jual.order_kode
a = Brg_harga*This.value
Repl jumlah with a
Rek = recno()
Go Top
Calculate Sum(jumlah) to b
Thisform.Text3.Value = b
Go rek
Thisform.Refresh

Perintah diatas adalah perintah untuk megalikan harga barang (Brg_


harga) dengan banyaknya barang, banyaknya barang disimpan pada
kolom ini (Column5) maka untuk menyebutkan nilai dari kolom ini adalah
This.Value karena perintahnya disimpan pada Column5.Text1, hasil dari
perkalian tersebut ditampung pada variable a, selanjutnya adalah meng-
isi field jumlah dengan variable a, Variable Rek adalah variable yang
mencatat posisi record pada saat itu. Setelah jumlah memiliki nilai maka
jumlahkan seluruh nilai jumlah ini kedalam variable b, selanjutnya isi
Text3 dengan variable b. kembalikan lagi posisi record ke posisi Rek.
- Command2.Click (Hapus)
Ada tombol untuk menambah tentu harus ada tombol untuk mengha-
pus, dan perintah untuk menghapus data pada dua buah table yang sa-
ling bersangkutan adalah sebagai berikut.
Sele Order_jual
Kode = Allt(Order_jual.order_kode)
If Messagebox('Anda yakin akan menghapus "'+;
kode+'" ',36,'Hapus')=6
Sele dorder_jual
Delete all for allt(order_kode)=kode
Sele order_jual
Delete
skip-1
If bof()
go top
Endif
Endif
Thisform.Combo1.requery
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 459

Data yang terlebih dahulu harus dihapus adalah data yang berada
pada table detail yaitu dOrder_jual setelah data pada dOrder_jual diha-
pus selanjutnya anda hapus pula data masternya yaitu data yang terletak
pada table order_jual
- Check1.Refresh
Check1 ini adalah sebagai tanda apakah order dari sebuah nomor
order telah dibuat faktur atau belum, jika sudah maka cehck1 akan ber-
nilai 1 dan jika belum check1 bernilai 0. Perintah agar check1 ini otomatis
memberi tanda pada saat nomor order berpindah adalah sebagai berikut:
Sele order_jual
If Mark_='1'
This.value=1
Else
This.value=0
Endif

Field mark_ telah disediakan pada table order_jual yang nan-tinya


akan didisi pada saat order_jual ini dibuat faktur.
- Combo4.Refresh
This.Clear
Sele dorder_jual
Set Filt to order_kode = order_jual.order_kode
Set order to order_kode
Go top
a = fak_kode
This.additem(a)
Scan
If a <> fak_kode
This.additem(fak_kode)
Endif
a = fak_kode
Endscan
This.listindex = 1

Perintah diatas adalah perintah untuk menampilkan nomor faktur da-


ri order yang bersangkutan, misalnya order nomor OJ0001 terdapat pada
nomor faktur berapa saja mungkin pada satu faktur, dua faktur atau lebih.
- Check2.Refresh
Sele order_jual
If !Empty(verify_by)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif

Empty adalah sebuah perintah yang menyatakan kosong dan tanda


seru (!) menyatakan sebaliknya maka perintah diatas menyatakan, Jika
field verify_by tidak kosong maka Check3 bernilai 1 dan jika verify_by ko-
song maka check3 bernilai 0.
- Check2.Click
Ok = .F.
Do Form Verifikasi
If Ok = .T.
IF This.Value = 1
Thisform.Text5.Value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.Text5.Value = ''
Endif
Endif
Thisform.Refresh
460 BAGIAN V Modul teknis

Inti dari perintah diatas adalah mengisi Text5 dengan nama yang
menyetujui order penjualan tersebut. Akan tetapi orang yang menyetujui
harus memasukkan nama user dan password pada form Verifikasi. Untuk
itu anda harus membuat form verifikasi tersebut, dengan tampilan seperti
pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.63 Form Verifikasi (kiri) & Form designer Verifikasi

Perhatikan Gambar 20.63 kanan anda buat Form seperti gambar


tersebut dengan nama Verifikasi, dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 20.24 Properties form verifikasi
Properties Nilai Properties
AutoCentre .T.-True
BackColor 255,255,255
BorderStyle FixedSingle
Caption Verifikasi
Height 122
MaxButton .F.-False
MinButton .F.-False
Width 270
WindowType Modal
Tahap selanjutnya anda masukkan objek-objek yang ada pada form
tersebut sesuai dengan gambar, khusus untuk tombol OK (Command1)
properties enabled harus False, kemudian perintah untuk setiap objek
akan dijelaskan berikut ini:
 Text1.GotFocus
VL = This.value

 Text1.Valid
If VL <> This.value
Sele Kunci
Locate for Upper(Allt(User)) = ;
Upper(Allt(This.value))
IF Found()
Thisform.Text2.setfocus
Thisform.command1.enabled = .t.
ELSE
MESSAGEBOX('NAMA TERSEBUT TIDAK;
TERDAFTAR',16,'Error User')
This.value = ''
Return 0
ENDIF
Endif
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 461

 Text1.KeyPress
IF nKeyCode = 27 &&Tombol Esc
Thisform.release
ENDIF

 Text2.GotFocus
Khusus untuk Text2, anda isi properties Password Char dengan x,
agar pada saat user mengetik password yang akan tampil pada text
tersebut hanya rangkaian hurup x.
VL = This.Value

 Text2.Valid
If VL <> This.Value
Select Kunci
IF Upper(Allt(This.Value)) <> Password
MESSAGEBOX('PASSWORD SALAH',16,'Error password')
Return 0
ENDIF
Endif

 Text2.Keypress
Do case
Case nKeyCode = 27 &&Esc
Thisform.release
Case nKeyCode = 13 &&Enter
Ok = .T.
Thisform.release
Endcase

 Command1.Click (O.K)
OK = .T.
Thisform.release

 Command2.Click (Cancel)
OK = .F.
Thisform.release

Form Verifikasi telah selesai anda buat, anda lanjutkan lagi pengi-
sian program pada objek-objek yang ada pada form Order_penjualan.
- Command3.Click (Cetak)
Public xPrin,xtgl1,xtgl2,xpel,xbrg,xlok,tgl,periode,Lap_,rep,order_,;
Jd_, Nm_, Tot_,Judul_,Pesan_
Store date() to xtgl1
xtgl2 = CTOD(STR(DAY(XTGL1))+STR(MONTH(XTGL1+31));
IIF(MONTH(XTGL1+31)=1,STR(YEAR(XTGL1)+1),;
STR(YEAR(XTGL1))))
Y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM 20,30 SHORTCUT IN WIND Form1
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<Order Jual' style 'B'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP 'Laporan \<Order Jual'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF Y <> 0
beli = .F.
Order_ = .T.
Sele order_jual
rek = recno()
do form cetak_
DO CASE
CASE Y = 1 and xprin <> 0
Judul_ = 'Order Jual'
Pesan_ = 'Pesanan dari:'
462 BAGIAN V Modul teknis

Sele dOrder_jual
Go top
If xprin = 1
_Screen.show
report form Order_ preview noconsole
_Screen.hide
Acti wind form1
Else
Report form Order_ to print noconsole
Endif
CASE Y = 2 and xprin <> 0
Lap_ = 'Laporan Order Jual'
periode = 'Periode : '+dtoc(xtgl1)+' s.d. '+dtoc(xtgl2)
Jd_ = 'Order'
Nm_ = ' Pelanggan'
Tot_ = 'Total Order Penjualan :'
sele 0
Create cursor Lap(no n(3),kode_ C(6), order_kode C(6), ;
Fak_kode C(6),xnama C(30),brg_nama C(50),brg_harga N(10,2),;
brg_satuan C(4),kuantitas N(4),jumlah N(12,2),brg_kode C(5),;
Lokasi C(20), Tgl_ D(8), Pri_ N(1))
Sele dOrder_jual
set filt to
go top
Scan
Scatter memvar
Sele Lap
Append Blank
Gather Memvar
Kode_ with Order_kode
Endscan
Sele Lap
go top
Repl Pri_ with 1
Kd_ = order_kode
Scan
Sele Order_jual
Locate for Order_kode = Lap.Kode_
if found()
Sele Lap
Repl xnama with Order_jual.Cus_nama, tgl_;
With Order_jual.order_tgl,lokasi with;
Order_jual.lokasi
If order_kode <> Kd_
Repl Pri_ with 1
Endif
Endif
Kd_ = order_jual.order_kode
Endscan
Select Lap
Do Case
Case Empty(xpel) and !Empty(xBrg) and Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Barang : ' +xBrg
Set filt to upper(allt(brg_nama))=upper(allt(xbrg));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
rep = 'Lap_Fak_brg'
Case Empty(xBrg) and !Empty(xpel) and Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Pelanggan : ' +xpel
Set filt to upper(allt(xnama)) = upper(allt(xpel));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
rep = 'Lap_Fak_Pel'
Case !Empty(xBrg) and !Empty(xpel) and Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Barang : '+alltrim(xbrg) +' & ;
Pelanggan : ' +xpel
Set filt to upper(allt(brg_nama))= upper(allt(xbrg));
and upper(allt(xnama)) = upper(allt(xpel));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
rep = 'Lap_Fak'
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 463

Case Empty(xpel) and Empty(xBrg) and !Empty(xlok)


xjudul = 'Lokasi : '+xlok
rep = 'Lap_Fak'
Set filt to upper(allt(lokasi)) = upper(allt(xlok))
Case !Empty(xpel) and !Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Pelanggan : ' +allt(xpel) +' & Lokasi : '+xlok
rep = 'Lap_Fak_pel'
Case !Empty(xbrg) and !Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Barang : ' +allt(xbrg) +' & Lokasi : '+xlok
rep = 'Lap_Fak_brg'
Set filt to upper(allt(brg_nama)) = upper(allt(xbrg));
and upper(allt(lokasi)) = upper(allt(xlok));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
Otherwise
xjudul = ''
rep = 'Lap_Fak'
Endcase
If xprin = 1
_screen.show
Report form &rep preview noconsole
_screen.hide
acti wind form1
Else
Report form &rep to Print noconsole
Endif
sele Lap
use
ENDCASE
Sele Order_jual
go rek
Sele dOrder_jual
set filt to Order_kode = Order_jual.Order_kode
go top
ENDIF
Rele xPrin,xtgl1,xtgl2,xpel,xbrg,xlok,tgl,periode,Lap_,;
rep,order_, Jd_, Nm_,Tot_,Judul_,Pesan_
Setelah anda mengetik perintah diatas selanjutnya adalah membuat
form yang dipanggil pada perintah diatas yaitu form Cetak_, form ini ber-
fungsi untuk memfilter atau membuat laporan order_penjualan berdasar-
kan Pelanggan, Nama barang dan lokasi. Tampilan form tersebut terlihat
seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.64 Form Cetak_ (kiri) & Form designer Cetak (kanan)

Anda buat tampilan form seperti pada Gambar 20.64 (kanan) diatas
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah form dengan nama file Cetak_ dan properties yang diguna-
kan adalah sebagai berikut:
 Always on Top .T.-True  MaxButton .F.-False
 AutoCenter .T.-True  MinButton .F.-False
 BackColor 255,255,255  Name Form2
 BorderStyle 1-FixedSingle  ShowTips .T.-True
464 BAGIAN V Modul teknis

 Caption Filter Berdasarkan :  ShowWindow 1-In top level


Form
 ControlBox .F.-False  Width 281
 Height 204  WindowType Modal

2. Anda masukkan objek-objek yang tertera didalamnya baik itu Label,


ComboBox, Textbox, CommandButton dan Option Group.
3. Setelah anda memasukkan seluruh objek diatas sesuai dengan
gambar selanjutnya anda isi properties Value untuk Text1 dan Text2
dengan =xTgl1 untuk Text1 dan =xTgl2 un-tuk Text2.
4. Selanjutnya adalah mengisi program pada setiap objek, sesuai de-
ngan uraian dibawah ini.
 Label1.Init (teks Pelanggan)
IF Beli
This.Caption = 'Supplier :'
ENDIF
Beli adalah variable yang telah ditentukan pada tombol Cetak
pada form order_penjualan. Karena form ini nantinya akan diguna-
kan juga pada form pembelian sehingga tidak perlu lagi membuat
form baru yang fungsinya sama tetapi tinggal merubah judul saja da-
ri Pelanggan menjadi Supplier.
 Combo1.Init
This.clear
If Beli
Sele Suplier
Go top
scan
This.additem(sup_nama)
Endscan
Else
Sele pelanggan
Go top
scan
This.additem(cus_nama)
Endscan
Endif
This.Enabled = (y=2)
 Combo2.Init
This.clear
If Beli
Sele daf_bbaku
Go top
Scan
This.additem(brg_nama)
Endscan
Else
Sele daf_brg
Go top
Scan
This.additem(brg_nama)
Endscan
Endif
This.Enabled = (y=2)

 Combo3.Init
This.clear
Sele Lokasi
go top
scan
This.additem(nama_)
Endscan
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 465

This.enabled = y=2
 Text1.Init
This.enabled = (y=2)

 Text1.GotFocus
Thisform.Oldtext = This.Value

 Text1.Valid
If Thisform.Oldtext <> This.Value
If This.Value > Thisform.Text2.Value
Thisform.Text2.Value = This.Value
Endif
Endif

 Text2.Init
This.enabled = (y=2)

 Text2.GotFocus
Thisform.Oldtext = This.Value

 Text2.Valid
If Thisform.Oldtext <> This.Value
If Thisform.Text1.Value > This.Value
This.Value = Thisform.Oldtext
Endif
Endif

 Command1.Click (O.K)
xtgl1 = Thisform.Text1.value
xtgl2 = Thisform.Text2.value
xpel = Thisform.combo1.value
xbrg = Thisform.combo2.value
xlok = Thisform.combo3.value
xPrin = Thisform.Optiongroup1.value
Release Thisform
Perintah disamping
menyatakan jika Y=2
Perintah diatas adalah perintah untuk mengisi variable-variable maka Text1 akan aktif
diatas dengan nilai yang ditentukan oleh objek-objek yang me- (bisa diedit)
nyertainya
 Command2.Click
xprin = 0
Release Thisform

5. Form cetak_ telah anda buat selanjutnya adalah membuat report-


report yang tertera pada perintah tombol Cetak

Membuat Report
Report-report yang diperlukan dalam order_penjualan ini ada empat
buah report, nama report-report tersebut adalah:
1. Order_
2. Lap_Fak
3. Lap_Fak_Brg
4. Lap_Fak_Pel
Order_ adalah report untuk mencetak order penjualan, Lap_Fak
adalah report untuk mencetak laporan order penjualan, Lap_Fak_brg
adalah laporan yang berdasarkan nama barang, Lap_Fak_pel adalah
untuk laporan order penjualan berdasarkan nama pelanggan.
466 BAGIAN V Modul teknis

Report-report tersebut tidak hanya dipakai pada order penjualan saja


tetapi, dipakai juga pada faktur jual, faktur beli dan order beli, maka dari
itu sebelum memanggil report-report tersebut diperlukan variable dan
cursor yang menampung data dari table-table yang berbeda.

- Report Order_
Gambar 20.65 Report order_

Report Order_ pada nantinya tidak hanya digunakan pada program


order penjualan tetapi digunakan pula pada program order pembelian.
Gambar 20.66 Report designer order_.frx

Perhatikan gambar report designer diatas dan anda buat tampilan


report seperti pada gambar diatas, ketentuan untuk membuat teks dan
garis tidak akan dijelaskan lagi karena telah dijelaskan pada program pe-
langgan. Dan untuk field akan dijelaskan mengenai isi dari expressionnya

Report Header Band


Field-field yang terdapat pada Header band ada 5 buah, dan Field-
field tersebut secara berurut dari atas kebawah adalah:
1. Pesan_
2. IIF(Beli, Order_beli.Sup_nama,Order_jual.Cus_nama)
3. IIF(Beli, Order_beli.Sup_alamat,Order_jual.Cus_alamat)
4. Judul_
5. 'No. '+IIF(Beli, order_beli.order_kode,order_jual.order_kode)+' ,
'+Upper(Allt(IIF(beli, order_beli.lokasi,order_jual.lokasi)))+' '+
DMY(IIF(Beli,Order.Beli.order_tgl,order_jual.order_tgl))
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 467

Report Detail Band


Gambar 20.67 Detail band order_penjualan

Setelah anda memasukkan objek-objek kedalam header band anda


masukkan field-field pada gambar diatas dan sebagai panduan akan diu-
raikan expression untuk setiap field dari gambar diatas dari kiri ke kanan,
dibawah ini.
Tabel 20.25 Field untuk report detail band
Field Posisi
IIF(Beli,dOrder_Beli.No,dOrder_jual.No) Top 0.06, Left 0.10, Width 0.26
IIF(Beli,dOrder_Beli.brg_kode,dOrder_jual.brg_kode) Top 0.06, Left 0.53, Width 0.55
IIF(Beli,dOrder_Beli.brg_nama,dOrder_jual.brg_nama) Top 0.06, Left 1.23, Width 1.80
IIF(Beli,dOrder_Beli.brg_harga,dOrder_jual.brg_harga) Top 0.06, Left 2.69, Width 1.26
IIF(Beli,dOrder_Beli.kuantitas,dOrder_jual.kuantitas) Top 0.06, Left 4.18, Width 0.34
IIF(Beli,dOrder_Beli.brg_satuan,dOrder_jual.brg_satuan) Top 0.06, Left 4.58, Width 0.39
IIF(Beli,dOrder_Beli.jumlah,dOrder_jual.jumlah) Top 0.06, Left 5.22, Width 1.06

Report Footer Band


Pada Footer band anda hanya memasukkan sebuah garis dan sebu-
ah field yang berisi tanggal dan halaman, dengan expression sebagai be-
rikut:
'Hal '+Ltrim(str(_Pageno))+' , Tgl '+DMY(date())

Summary Band
Gambar 20.68 Summary band

Pada report designer baru Summary band tidak dimunculkan untuk


menampilkan Summary band anda lakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Klik menu utama Report
2. Klik sub menu Title/Summary, maka akan muncul window Title/
Summary
3. pada window tersebut pilihlah option Summary band, seperti pada
gambar disamping.
4. Klik tombol OK, maka pada report designer akan muncul Summary
band
Setelah summary band muncul anda buat teks seperti pada gambar
diatas dan buat field dengan expression dibawah ini:
IIF(Beli,Order_beli.Tot_harga,Order_Jual.Tot_harga)

- Report Lap_Fak
Coba anda buat tampilan untuk Header band berdasarkan gambar Cara untuk menampilkan
19.69 (kiri) dibawah. Seluruh field yang ada pada report header band se- window PrintWhen ada-
muanya berisikan variable, variable-variable yang ada pada report Lap_ lah dengan mengklik
fak semuanya telah didefinisikan pada tombol cetak form order_pen- tombol Printwhen pada
jualan diatas. window Report
Selanjutnya adalah memasukkan field pada report detail band dan expression
field-field tersebut adalah terdaftar pada tabel 20.26 dibawah.
468 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.69 Tampilan report Lap_Fak & report designer Lap_Fak.frx

Tabel 20.26 Field untuk report detail band


Field Posisi
Lap.No Top 0.06, Left 0.10, Width 0.26
Lap.Kode_ Top 0.06, Left 0.24, Width 0.56
Lap.xNama Top 0.06, Left 1.20, Width 1.29
Lap.Tgl_ Top 0.06, Left 2.52, Width 0.73
Lap.Brg_nama Top 0.06, Left 3.35, Width 1.57
Lap.brg_harga Top 0.06, Left 4.66, Width 1.26
Lap.Kuantitas Top 0.06, Left 6.00, Width 0.29
Lap.brg_satuan Top 0.06, Left 6.35, Width 0.27

Untuk field Lap.No, Lap.Kode, Lap.xNama dan Lap.Tgl_ anda isi


Printwhen dengan Lap.Pri = 1, lihat gambar disamping
Lap adalah nama cursor yang menampung data order penjualan, se-
hingga pada saat pembautan report akan menjadi lebih mudah jika data
yang akan ditampilkan ditampung dahulu kedalam cursor. Cursor Lap ini
telah anda buat dalam tombol cetak pada form order_penjualan.
Pada report footer band anda isi dengan objek seperti terlihat pada
gambar diatas dan untuk fieldnya diisi dengan:
'Hal '+Ltrim(str(_Pageno))+' , Tgl '+DMY(date())
Selanjutnya anda tampilkan Summary band dan masukanlah dua
buah field, expression untuk kedua field tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk field pertama expression diisi dengan variable Tot_ dengan
posisi Top 0.06, Left 2.69, Width 2.35
2. Untuk field yang kedua expression diisi dengan Lap.Jumlah, format
diisi dengan 999,999,999.99 dan anda klik tombol calculation, pada
window calculate field anda klik option Sum.
3. posisikan field yang kedua pada Top 0.06, Left 5.03, Width 1.60
Setelah semuanya selesai anda rekam report tersebut pada folder
Sim\Report dengan nama file Lap_Fak.
Jika datanya telah terisi anda dapat melihat hasilnya, dengan cara
menjalankan form order_penjualan, dan tampilan report Lap_fak ini ada-
lah seperti pada gambar dibawah ini.

- Report Lap_Fak_brg
Report Lap_Fak_brg adalah report untuk menampilkan laporan order
penjualan berdasarkan nama barang, tampilan report ini tidak berbeda
jauh dengan tampilan report Lap_Fak diatas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 469

Gambar 20.70 Report designer dan tampilan report Lap_Fak_brg.frx

Untuk membuat report designer Lap_fak_brg anda dapat mendupli-


kat report designer Lap_fak dengan cara sebagai berikut:
1. Bukalah report designer Lap_fak kemudian dengan cara mengetik
Modify Report Lap_fak pada Command window
2. Setelah report designer Lap_Fak muncul anda klik menu File dan
submenu Save as, maka akan muncul window Save as
3. Pada baris save report anda ketik nama filenya yaitu Lap_Fak_brg,
lihat gambar dibawah
Gambar 20.71 Window save as

4. Klik tombol Save untuk merekamnya


5. Selanjutnya anda modifikasi report tersebut sesuai dengan Gambar
20.70 diatas
6. Untuk field Lap.No, Lap.Kode, Lap.xNama dan Lap.Tgl_ anda hi-
langkan/hapus isi dari Printwhen yaitu Lap.Pri = 1

- Report Lap_Fak_pel
Seperti halnya dalam membuat report Lap_Fak_brg anda buat report
designer Lap_Fak_pel seperti pada gambar diatas. Yang membedakan
antara report Lap_fak_pel dengan Lap_fak_brg adalah pada nama ba-
rang dengan pelanggan, jika lap_fak_pel untuk menampilkan order pen-
jualan berdasarkan nama pelanggan dan data yang ditampilkannya ada-
lah nama semua transaksi yang difilter pada form cetak_ yang telah dide-
finisikan diatas. Sedangkan Lap_fak_brg adalah report untuk menampil-
kan data order penjualan berdasarkan nama barang.
470 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.72 Report designer Lap_Fak_Pel.frx

Jika tampilan report Lap_fak_pel telah selesai dibuat rekamlah re-


port designer tersebut.
Program Order_penjualan telah selesai dibuat selanjutnya adalah
membuat program Faktur penjualan yang akan dibahas dibawah ini.

Program Faktur Penjualan


Penjualan adalah hal yang paling utama dalam sistem informasi pe-
masaran, program ini dibuat untuk transaksi penjualan secara langsung
atau dapat pula membuat taransaksi faktur berdasarkan order penjualan,
oleh karena itu program faktur penjualan ini akan lebih komplek pemrog-
ramannya dibandingkan dengan program order penjualan.
Adapun tampilan form faktur penjualan adalah seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 20.73 Tampilan dan Form designer faktur penjualan

Membuat Table
Table-table yang digunakan pada program penjualan ini terdiri dari
banyak table, table-table tersebut yaitu:
- Fak_Jual
- dFak_Jual
- Daf_brg
- Pelanggan
- Order_Jual
- dOrder_Jual
- Kunci
- Lokasi
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 471

Table-table diatas kecuali table Fak_Jual dan dFak_jual telah dibuat


pada program-program sebelumnya, maka table yang harus anda buat
sekarang adalah table Fak_jual dan dFak_jual.
Adapun daftar nama field untuk kedua table tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 20.27 Daftar nama field untuk table Fak_Jual
Field Type Width Index Field Type Width
No Numeric 3 Tgl_Jt1 Date 8
Fak_kode Character 6 Asc Tgl_Jt2 Date 8
Order_kode Character 6 Asc Tgl_Jt3 Date 8
Fak_tgl Date 8 Tagih2 Numeric 12.2
Cus_kode Character 6 Asc Tagih3 Numeric 12.2
Cus_nama Character 20 Bayar1 Numeric 12.2
Cus_alamat Character 50 Bayar2 Numeric 12.2
Sub_tot Numeric 12.2 Bayar3 Numeric 12.2
PPN Numeric 12.2 Sisa1 Numeric 12.2
Tot_harga Numeric 12.2 Sisa2 Numeric 12.2
Cash_ Character 1 Sisa3 Numeric 12.2
Lokasi Character 15 Saldo Numeric 12.2
Distribusi Character 25 Tgl_b1 Date 8
Verify_by Character 20 Tgl_b2 Date 8
User_ Character 15 Tgl_b3 Date 8
Pemotong Character 15 Lunas Character 1
Veri_Pot Character 20 Kasir Character 20
Mark_ Character 1 Veri_tagih Character 20
Jr_ Character 1

Tabel 20.28 Daftar nama field untuk table dFak_Jual


Nama Field Type Width Index
Fak_kode Character 6 Ascending
No Numeric 3
Order_kode Character 6 Ascending
Brg_kode Character 5 Ascending
Brg_nama Character 50
Brg_satuan Character 10
Kuantitas Numeric 5
Brg_harga Numeric 12.2
Jumlah Numeric 12,2
Mark_ Character 1

Setelah anda membuat kedua buah table tersebut, selanjutnya ada-


lah membuat tampilan form Faktur penjualan

Membuat Form
Buatlah tampilan form designer seperti pada gambar 20.73 kanan di
atas, properties untuk form tersebut sama dengan form Order_penjualan,
setelah anda buat form designer baru rekamlah form tersebut dengan
nama file Penjualan. Setelah membuat form penjualan, selanjutnya anda
lakukan langkah-langkah dibawah, untuk melengkapi form tersebut men-
jadi sebuah form yang sempurna.

Memasukkan Table-table kedalam Data Environment


Masukanlah table-table yang dibutuhkan untuk form penjualan, tab-
le-table yang dibutuhkan tersebut adalah table-table yang telah dijelas-
kan diatas.
472 BAGIAN V Modul teknis

Untuk table Fak_jual dan dFak_jual harus dihubungkan atau relasi,


field penghubung pada kedua table tersebut adalah Fak_kode. Kemudian
table lainnya yang harus dihubungkan adalah Order_jual dengan dOr-
der_jual sebagai mana telah dijelaskan pada program Order_penjualan,
lihat gambar dibawah ini.
Gambar 20.74 Data environment penjualan

Memasukkan Objek kedalam Form


- Header
Gambar 20.75 Bagian top Form

Anda buat tampilan seperti pada gambar diatas pada form pen-
jualan, properties untuk posisi, bentuk dan ukuran pada setiap objek ti-
dak akan dijelaskan lagi karena bentuk dan ukuran sebuah objek dapat
anda sesuaikan dengan keinginan anda sendiri, dan properties yang
akan dijelaskan hanyalah properties yang behubungan dengan masalah
teknis saja, properties-properties tersebut terdapat pada tabel dibawah:
Tabel 20.29 Daftar properties untuk objek-objek diatas
Nama Objek Properties
Combo1 RowSourceType 6-Field, RowSource Fak_jual.fak_kode Value
Fak_jual.Fak_kode
Text1 ControlSource Fak_Jual.Fak_tgl
Combo2 ControlSource Fak_Jual.Lokasi, RowSourceType 6-Field
RowSource Lokasi.Nama_
Combo3 ColumnCount 2, ColumnWidth 120,50, ControlSource
Fak_jual.Fak_kode, RowSourcetype 6-Field, RowSource
Fak_jual.Cus_nama,Cus_kode
Text2 ControlSource Fak_jual.Cus_Alamat
Text3 ControlSource Fak_jual.Distribusi

- Grid
Gambar 20.76 Grid pada bagian tengah form
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 473

Anda buat grid seperti pada gambar diatas dengan properties seba- Untuk menetukan lebar
gai berikut: column pada sebuah
Tabel 20.30 Daftar properties Grid1 Grid selain dengan me-
masukkan nilai pada pro-
Properties Nilai properties perties Width adalah
ColumnCount 7 dengan:
DeleteMark .F.-Flase
1. Klik kanan grid1,
Height 130
2. pada menu yang
Left 0
RecordMark .F.-False
muncul klik Edit
RecordSource dFak_Jual 3. klik sebuah column
ScrollBar Vertical yang akan diperlebar
Top 103 atau dipersempit
Width 623 4. sambil menekan
SHIFT anda tekan
Selanjutnya anda modifikasi Grid1 tersebut sesuai dengan langkah- panah kiri atau kanan
langkah berikut:
1. Rubah caption setiap header pada grid1 sesuai dengan gambar
20.76 diatas.
2. Pada culumn2 anda masukkan sebuah ComboBox, cara memasuk-
kannya telah dijelaskan pada program order penjualan
3. Rubahlah lebar setiap column sesuai dengan gambar diatas
4. Isi Controlsource untuk setiap Column berdasarkan daftar dibawah

 Column1 - dFak_Jual.Order_Kode  Column5 - dFak_Jual.Kuantitas


 Column2 - dFak_Jual.Brg_kode  Column6 - dFak_Jual.Brg_harga
 Column3 - dFak_Jual.brg_nama  Column7 - dFak_Jual.Jumlah
 Column4 - dFak_Jual.Brg_satuan

5. Selanjutnya anda isi properties untuk Combo1 yang ada pada Co-
lumn2 sesuai dengan daftar properties dibawah ini
Tabel 20.31 Daftar properties untuk Column2.Combo1
Properties Nilai properties
ColumnCount 5
ColumnWidth 50,120,50,30,100
ControlSource dFak_jual.Brg_kode
RowSourceType 6-Field
Daf_brg.brg_kode, brg_nama, brg_salah, brg_sat,
RowSource
brg_hjual
SpecialEffect 1-Plain

- Footer
Gambar 20.77 Bagian bawah form penjualan

Masukkan objek-objek pada bagian bawah form designer penjualan,


dan susun rapi objek-objek tersebut seperti pada gambar diatas. Dan
control source untuk setiap textbox dapat anda lihat pada daftar dibawah
ini.
474 BAGIAN V Modul teknis

Tabel 20.32 Daftar properties untuk textbox


Objek Properties
Text4 ControlSource Fak_Jual.Sub_tot, InputMask 999,999,999.99
Text5 ControlSource Fak_Jual.ppn, InputMask 999,999,999.99
Text6 ControlSource Fak_Jual.tot_harga, InputMask 999,999,999.99
Text7 ControlSource Fak_Jual.User_
Text8 ControlSource Fak_Jual.Verify_by

Memasukkan Program Pada setiap Objek


Setelah seluruh objek dimasukkan pada form designer Penjualan se-
lanjutnya adalah mengisi program pada setiap objek.
- Command4.Click (tombol Keluar)
Perintah untuk keluar atau menutup form tentu anda telah mengeta-
hunya yaitu: Thisform.Release
- Command1.Click (tombol Tambah)
Fasilitas untuk menambah data (membuat faktur baru) untuk prog-
ram penjualan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah me-
nambah secara langsung dan bagian kedua yaitu menambah data de-
ngan memanggil dan memasukkan data pesanan (order_jual). Dan perin-
tah untuk kategori diatas adalah sebagai berikut:
Y = 0
K = Thisform.combo1.value
DEFINE POPUP Tam FROM 19,1 SHORTCUT IN WIND Form1
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<Faktur Baru' Font 'Arial' STYLE 'B'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP '\<Dari Order' Font 'Arial' STYLE 'B'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
Do Case
Case y=1
*___Mengisi File Master___
Sele Fak_jual
GO BOTT
xKode = Right(allt(Fak_kode),4)
xKode = val(xKode)+1
If xKode = 1
k = 'FJ0000'
Endif
x = Left((k),6-len(allt(str(xkode))))+allt(str(xKode))
Append blank
Repl Fak_jual.Fak_Kode with x
Repl fak_tgl with date(), cash_ with '2'
* Repl user_ with use_
xrec = recno()
Go xrec
Thisform.combo2.listindex = 1
*___Mengisi File Detail___
Sele dfak_jual
Go bottom
Append blank
Repl no with 1,fak_kode with fak_jual.fak_kode
Sele fak_jual
Go bott
Thisform.Combo3.setfocus
Thisform.combo1.requery
Thisform.combo1.listindex = (Thisform.combo1.Listcount)
Case y=2
Sele order_jual
Set filt to !Empty(verify_by)
Ok = .F.
Do form daftar_order
Sele order_jual
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 475

Set filt to
If Ok
Sele isi_
Go top
Select Fak_jual
GO BOTT
xKode = Right(allt(Fak_kode),4)
xKode = val(xKode)+1
If xKode = 1
K = 'FJ0000'
Endif
x = Left((k),6-len(allt(str(xkode))))+;
allt(str(xKode))
Append blank
Repl Fak_jual.Fak_Kode with x,Fak_tgl with date(),Cash_ with '2'
Repl cus_kode with Isi_.Cus_kode, Cus_nama with isi_.cus_nama
Repl Cus_alamat with Isi_.Cus_alamat,
* Repl user_ with use_
xrec = recno()
Go xrec
Thisform.combo2.listindex = 1
Select isi_
Go top
Scan
Scatter memvar
Sele dFak_jual
Appen blank
Repl fak_kode with Fak_jual.fak_kode
Gather memvar
Endscan
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Combo1.Listindex = (Thisform.Combo1.Listcount)
Sele dOrder_jual
Set Filter to
Sele isi_
Go top
Scan
Sele dorder_jual
Locate For Order_kode = Isi_.Order_kode;
and brg_kode = isi_.brg_kode
Repl Fak_kode with Fak_jual.Fak_kode
Endscan
Else
Sele dorder_jual
Set filt to
Sele isi_
Go top
Scan
Sele dOrder_jual
Locate For (Order_kode = Isi_.Order_kode);
and (brg_kode = Isi_.Brg_Kode)
Repl Mark_ with '0'
Endscan
Endif
Sele Isi_
Use
EndCase
Thisform.Refresh

Perintah (Repl User_ with Use_) pada perintah diatas didepannya di-
beri tanda bintang agar perintah tersebut tidak diproses karena variable
use_ tidak didefinisikan didalam form penjualan tetapi didefinisikan pada
saat seorang user masuk pada sistem dimana setiap user diberi pass-
word tersendiri sehingga jika sistem ini telah selesai dibuat maka secara
otomatis user_ akan terisi sesuai dengan yang menggunakannya. Maka
dari itu jika seluruh sistem telah dibuat maka tanda bintang pada perin-
tah tersebut harus dihilangkan.
476 BAGIAN V Modul teknis

Pada bagian case y=1 adalah perintah untuk menambah secara


langsung dan pada bagian case y=2 adalah perintah untuk membuat fak-
tur baru dengan mengambil data dari order_jual, mengambil data order_
jual tentunya harus ada fasilitas untuk menampilkan dan untuk memilih
order mana saja yang akan dibuat faktur, untuk itu harus dibuat sebuah
form untuk menampilkan data order_jual. Dan form tersebut adalah form
daftar_order

- Membuat Form Daftar_order


Buatlah Form baru dengan nama file daftar_order sesuai dengan
Gambar 20.78 (kanan) dibawah ini, dengan Height 255, Width 350, Show
window 1-In top level form, WindowState 0-Normal dan window Type 1-
Modal
Gambar 20.78 Form Daftar_order (kiri) & Form designer daftar_order
(kanan)

Masukanlah objek-objek yang ada pada Gambar 20.78 (kanan), dan


properties untuk objek-objek tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 20.33 Daftar properties setiap objek
Untuk properties-proper- Nama objek Properties
ties lainnya, anda dapat Grid1 RecordSource Order_jual
menentukannya sendiri Check1 Caption Pilih seluruh Barang
berdasar pada pemrog- Grid2 RecordSource dOrder_Jual
raman sebelumnya Command1 Caption \<O.K
Command2 Caption \<Batal

Tabel 20.34 Daftar properties untuk column Grid1


Nama objek Properties
Column1 ControlSource Order_Jual.Order_kode
Column2 ControlSource Order_Jual.Order_tgl
Column3 ControlSource Order_jual.Cus_nama

Tabel 20.35 Daftar properties untuk column Grid2


Untuk memasukkan cha- Objek Properties
racter 'ü' atau 'û' anda Column1 ControlSource dOrder_Jual.Brg_kode
dapat mencarinya pada Column2 ControlSource dOrder_Jual.Brg_nama
atau anda dapat membu- Column3 ControlSource dOrder_jual.Brg_harga
ka Symbol pada MsWord Column4 IIF(dOrder_jual.Mark_='1','ü','û'), FontName Wingding, Fontsize 14
ü jika dirubah ke Font
wingding akan menjadi Setelah tampilan diatas selesai dibuat, anda lanjutkan pada pegisian
 dan û akan menjadi  program pada setiap objek yang ada pada form daftar_ order:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 477

 Form1.Load
Sele 0
Create cursor Isi_(order_kode C(6), brg_kode C(5), brg_nama ;
C(30), kuantitas N(5),brg_satuan C(4), brg_harga N(12,2),; jumlah
N(12,2),Cus_kode C(6),Cus_nama C(30),Cus_alamat C(50))
Perintah diatas adalah perintah untuk membuat cursor dengan nama
cursor Isi_ dan field-fieldnya yaitu teks yang ada didalam kurung, C arti-
nya Character, D artinya Date dan N artinya Numeric.
 Check1.Click
If This.value = 1
Sele isi_
go top
IF Eof() or Bof() or cus_kode = order_jual.cus_kode
Sele order_jual
Repl mark_ with '1'
Sele dOrder_jual
Set Filt to order_kode = order_jual.order_kode;
and mark_ <> '1'
go top
Scan
Sele dorder_jual
Repl Mark_ with '1'
Sele isi_
Go Bottom
Append Blank
Repl order_kode with dorder_jual.order_kode
Repl brg_kode with dorder_jual.brg_kode
Repl brg_nama with dorder_jual.brg_nama
Repl brg_satuan with dorder_jual.brg_satuan
Repl kuantitas with dorder_jual.kuantitas
Repl brg_harga with dorder_jual.brg_harga
Repl jumlah with dorder_jual.jumlah
Repl cus_kode with order_jual.cus_kode
Repl cus_nama with order_jual.cus_nama
Repl cus_alamat with order_jual.cus_alamat
Endscan
ELSE
Messagebox('Order ini bukan dari pelanggan ' + ;
isi_.cus_nama , 6 ,'Pelanggan tidak sama')
ENDIF
Else
Sele order_jual
Repl mark_ with '0'
Sele dOrder_jual
Go top
Repl all mark_ with '0'
Endif
Thisform.Refresh

Perintah diatas adalah perintah untuk memilih seluruh barang yang


ada pada sebuah nomor order kemudian data-data tersebut ditampung
kedalam cursor Isi_
 Grid2.Column4.Text1.Click
Select dOrder_Jual
If Mark_='1'
Repl Mark_ With '0'
Sele Isi_
Locate For Order_Kode = Dorder_Jual.Order_Kode ;
And Brg_Kode = dOrder_Jual.Brg_Kode
Delete
Else
Sele Isi_
Go Top
478 BAGIAN V Modul teknis

If Eof() Or Bof() Or Cus_Kode = Order_Jual.Cus_Kode


Sele Dorder_Jual
Repl Mark_ With '1'
Sele Isi_
Go Bott
Appe Blank
Repl Order_Kode With dOrder_Jual.Order_Kode
Repl Brg_Kode With Dorder_Jual.Brg_Kode
Repl Brg_Nama With Dorder_Jual.Brg_Nama
Repl Brg_Satuan With Dorder_Jual.Brg_Satuan
REpl Kuantitas With Dorder_Jual.Kuantitas
Repl Brg_Harga With Dorder_Jual.Brg_Harga
Repl Jumlah With Dorder_Jual.Jumlah
Repl Cus_Kode With Order_Jual.Cus_Kode
Repl Cus_Nama With Order_Jual.Cus_Nama
REpl Cus_Alamat With Order_Jual.Cus_Alamat
Else
Messagebox('Order Ini Bukan Dari Pelanggan ';
+Isi_.Cus_Nama, 6 ,'Pelanggan Tidak Sama')
Endif
Endif
This.Refresh

Perintah diatas sama dengan perintah yang tertera pada Check1


diatas hanya saja perintah ini memasukan datanya satu demi satu sesuai
dengan data yang diklik pada column4 tersebut. Dan sebagai indicator-
nya adalah tanda  dan tanda .
 Command1.Click (O.K)
OK = .T.
THISFORM.RELEASE

 Command2.Click (Batal)
Thisform.Release

Form Daftar_order telah selesai dibuat, anda rekam form designer


Daftar_order tersebut, dan selanjutnya anda kembali lagi pada Form
Penjualan untuk melanjutkan pengisian program pada form tersebut.
- Form1.dHapus
Buatlah terlebih dahulu methode baru dengan nama dHapus, cara
untuk membuat methode baru telah diterangkan pada pemrograman or-
der_pejualan diatas. Dan pada methode dHapus tersebut ketiklah perin-
tah dibawah ini:
Y=0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL() SHORTCUT IN WINDOW Form1
DEFINE BAR 1 OF Tam PROMP '\<Tambah item'
DEFINE BAR 2 OF Tam PROMP '\<Hapus item'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF y > 0
IF y = 1
Sele dfak_jual
Calculate cnt(no) to a
Go bottom
Append blank
Repl no with a+1
Repl Fak_kode with Fak_jual.Fak_kode
Set Filt to Fak_kode = Fak_jual.fak_kode
This.Refresh
ELSE
Sele dfak_jual
Delete
Go top
i=0
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 479

Scan
i=i+1
Repl no with i
Endscan
ENDIF
ENDIF

- Combo3.InteractiveChange
Sele Fak_jual
Replace cus_kode with Pelanggan.cus_kode
Thisform.Text2.value = Pelanggan.Cus_alamat
This.value = Pelanggan.cus_nama

- Grid1.RightClick
ThisForm.dHapus
dHapus adalah methode baru yang telah dibahas diatas, masukkan
juga perintah diatas pada Text1 yang ada dalam setiap Column kecuali
untuk column2 perintah diatas disimpan pada Combo1.
- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
This.Value = Allt(Daf_brg.brg_kode)
Sele dFak_jual
Repl Brg_kode with Daf_brg.Brg_kode,Brg_nama with ;
Daf_brg.Brg_nama,Brg_harga with Daf_brg.Brg_hjual,;
Brg_satuan with Daf_brg.Brg_sat
Thisform.Refresh

- Grid1.Column5.Text1.Valid
Sele dFak_jual
a = Brg_harga * This.value
Repl Jumlah with a
rek = recno()
Go Top
Calc sum(jumlah) to b
c = b * (10/100)
Thisform.Text4.Value = b
Thisform.Text5.Value = c
Thisform.Text6.Value = (b + c)
Go rek
Thisform.Refresh

- OptionGroup1.Click
Sele Fak_jual
If This.value = 1
Repl Cash_ with '1'
Else
Repl Cash_ with '2'
Endif
Thisform.refresh

- OptionGroup1.Refresh
Sele Fak_jual
This.value = iif(cash_='1',1,2)

- Check1.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
If Ok = .T.
IF This.value = 1
Thisform.text8.Value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text8.Value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh
480 BAGIAN V Modul teknis

- Check1.Refresh
Sele Fak_jual
If !Empty(verify_by)
This.Value = 1
Else
This.Value = 0
Endif

- Command2.Click (Hapus)
Sele Fak_jual
Kode = allt(fak_jual.fak_kode)
If messagebox('Anda yakin akan menghapus "'+kode+;
'" ',36,'Hapus')=6
Sele dFak_jual
Delete All For Allt(Fak_kode) = Kode
Sele fak_jual
Delete
Skip-1
If bof()
Go Top
Endif
Endif
Thisform.Refresh

- Command3.Click (Cetak)
Untuk perintah pada tombol ini anda copy perintah yang ada pada
tombol yang sama pada Form Order_penjualan (buka lagi form order_
penjualan pada halaman sebelumnya). Karena table yang digunakan
pada form penjualan ini adalah Fak_jual dan dFak_jual maka anda rubah
semua teks Order pada perintah tersebut dengan teks Fak. Caranya ada-
lah sebagai berikut:
1. Tampilkan Window Replace dengan menekan CTRL+L
2. Isilah baris Look for dengan Order sebagai teks yang akan dicari dan
pada baris Replace with isi dengan Fak
3. Pilihlah Scope Curent procedure, dan anda klik tombol Replace All,
lihat gambar disamping
4. Maka seluruh teks Order pada procedure tersebut akan ber-ubah
menjadi Fak
5. Nama report yang digunakan pada case y=1 adalah report Faktur_

Membuat Report
Report yang digunakan pada Form penjualan sama dengan report-
report yang digunakan untuk order_penjualan kecuali untuk report
Faktur_. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 20.79 Report designer dan tampilan report Faktur_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 481

Tahap-tahap pembuatan report Faktur_ adalah sebagai berikut:


1. Anda buka report designer Order_ Cara untuk membuat
2. Kemudian buat duplikat (save as) report tersebut dengan nama duplikat report telah dite-
Faktur_ rangkan pada program
3. Modifikasi report faktur_ sesuai dengan uraian dibawah ini: order penjualan
- Rubahlah nama-nama table pada header band, Order_ Beli de-
ngan Fak_Beli dan Order_Jual dengan Fak_Jual
- Rubah nama-nama table pada field-field yang terdapat pada de-
tail band, dOrder_beli dengan dFak_beli dan dOrder_Jual de-
ngan dFak_Jual
- Pada Summary band anda masukkkan objek-objek seperti yang
terlihat pada gambar diatas, dan untuk field-fieldnya anda ma-
sukkan sesuai dengan uraian dibawah mulai dari atas kebawah:
 IIF(Beli, Fak_Beli.Sub_Tot, Fak_Jual.Sub_Tot)
 IIF(Beli, Fak_Beli.Ppn, Fak_Jual.Ppn)
 IIF(Beli, Fak_Beli.Tot_Harga, Fak_Jual.Tot_Harga)
- Report designer Faktur telah selesai anda buat, rekamlah report
designer tersebut
4. Dan hasil akhir report tersebut adalah seperti pada gambar dibawah
ini

Program Piutang
Gambar 20.80 Tampilan form Piutang

Form umur piutang adalah form untuk mendaftar faktur jual yang
pembayarannya kredit, pembayaran kredit dilakukan dalam tiga kali pem-
bayaran, yang setiap pembayaran memiliki tanggal jatuh tempo, setiap
transaksi yang pembayarannya jatuh tempo akan ditandai dengan se-
buah indikator, hijau, kuning dan merah. Hijau untuk pembayaran yang
jatuh tempo pada bulan pertama, kuning untuk bulan kedua dan merah
untuk bulan ketiga.
Form Designer untuk program ini adalah form Piutang yang tampi-
lannya tampak pada gambar dibawah ini.
Anda buat tampilan seperti pada gambar 20.81 dibawah dengan
petunjuk sebagai berikut:
1. Anda buat sebuah form yang properties, bentuk dan ukurannya
sama dengan Form Penjualan.
2. Struktur data yang digunakan pada form Piutang pun sama dengan
form penjualan. Rekamlah form tersebut dengan nama Piutang.
482 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.81 Form designer Piutang.scx

Selanjutnya anda modifikasi form tersebut dengan langkah-langkah


dibawah ini:
1. Anda buat Header form yang terdiri dari judul form yaitu Umur
Piutang identitas perusahaan dan Text1
2. Buatlah Grid dengan properties ColumnCount 11, Header-heigt 0,
Height 111, RecordSource Fak_Jual, Width 625 dan properties-pro-
perties lainnya dapat anda tentukan sendiri seperti pada pembuatan
grid-grid sebelumnya.
3. Tentukan lebar dan properties lain setiap column sesuai dengan
daftar dibawah:
Tabel 20.36 Daftar properties setiap column grid1
Column Properties
Column1 RecordSource Fak_jual.Cus_nama, Width 113
Column2 RecordSource Fak_jual.Fak_kode, Width 63
Column3 RecordSource Fak_jual.Fak_Tgl, Width 72
Column4 RecordSource Fak_jual.Tot_harga, Width 117
Column5 RecordSource Fak_jual.Tgl_jt1, Width 77
Column6 RecordSource Fak_jual.Tgl_jt2, Width 77
Column7 RecordSource Fak_jual.Tgl_jt3, Width 77
Column8 RecordSource Fak_jual.bayar1, Width 90
Column9 RecordSource Fak_jual.bayar2, Width 90
Column10 RecordSource Fak_jual.bayar3, Width 90
Column11 RecordSource Fak_jual.Saldo, Width 90

Membuat Header untuk Grid1


Karena banyaknya column pada grid ini melebihi panjang dari Grid
tersebut sedangkan pembayaran pertama sampai ketiga dan saldo yang
ditampilkan pada bagian akhir grid tersebut harus dijumlahkan juga
Header yang tersedia pada Grid tidak mendukung untuk membuat tam-
pilan header seperti pada gambar di bawah, maka harus dibuat Header
buatan yang terpisah dari grid tersebut.
Gambar 20.82 Tampilan untuk Grid1 dengan nama Header1

Anda buat tampilan seperti pada gambar diatas dengan cara se-
bagai berikut:
1. Anda masukkan sebuah Container kedalam form Piutang, dengan
cara klik icon Container pada form standard toolbar kemudian
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 483

tempatkan dan klik diatas form designer Piutang dengan properties Menyimpan banyak ob-
sebagai berikut: BackColor 255,255,255, BorderColor 0,0,0, Border- jek pada sebuah conta-
Width 2, Height 46, Name Header1, SpecialEffect 2-Flat, Width 623. iner artinya bahwa objek-
2. Anda masukan sebuah Shape kedalam container Header1 dengan objek yang ada didalam-
cara sebagai berikut: nya akan menjadi satu
kesatuan dengan con-
- Klik kanan Header1 maka akan muncul sebuah menu
tainer tersebut
- Klik Edit pada menu tersebut
- Klik icon Shape pada form controls toolbar kemudian tem-
patkan Shape tersebut diatas Container Header1.
- Setelah ditempatkan modifikasi shape1 tersebut dengan proper-
ties berikut ini Height 38, Left 5, Top 4, Width 109
3. Selanjutnya anda masukkan sebuah Label untuk membuat judul
Pelanggan, tempatkan label tersebut tepat ditengah-tengah Shape1.
4. Sehingga hasilnya tampak seperti pada gambar disamping
5. Shape yang ada pada container Header1 ada 8 buah, untuk shape-
shape lainnya anda tinggal mengcopy dari Shape1. Berdasarkan
pada gambar 20.82 diatas secara berurut dari kiri kekanan anda
buat shape-shape lainnya sesuai dengan daftar dibawah ini.
Tabel 20.37 Shapetool yang ada pada Header1
Shape Properties
Shape1 Height 38, Left 5, Top 4, Width 109
Shape2 Height 38, Left 116, Top 4, Width 109
Shape3 Height 38, Left 181, Top 4, Width 70
Shape4 Height 38, Left 253, Top 4, Width 115
Shape5 Height 18, Left 370, Top 4, Width 248
Shape6 Height 18, Left 370, Top 24, Width 76
Shape7 Height 18, Left 448, Top 24, Width 79
Shape8 Height 18, Left 529, Top 24, Width 89

6. Untuk label yang berada pada setiap shape, anda sesuaikan dengan
Gambar 20.82 diatas.
Selanjutnya anda buat tampilan judul kedua untuk grid1 dengan na-
ma Header2 dengan cara sebagai berikut:
Gambar 20.83 Tampilan judul untuk Grid1 dengan nama Header2

1. Anda Copy Header1


2. Setelah muncul tampilan yang sama anda modifikasi con-tainer baru
tersebut dengan mengisi properties Name dengan Header2 dan Vi-
sible diisi dengan .F.-False
3. Selanjutnya anda rubah tampilan Header2 tersebut menjadi seperti
pada Gambar 20.83 diatas dengan memindahkan posisi Shape 5, 6,
7 dan Shape8, menjadi diposisi paling kiri dan Shape1 sampai
Shape4 ditarik kekanan (lihat gambar)
4. untuk properties yang lengkap anda lihat Tabel 20.38 dibawah ini.
Tabel 20.38 Shapetool yang ada pada Header2
Shape Properties
Shape5 Height 18, Left 4, Top 4, Width 232
Shape6 Height 18, Left 4, Top 24, Width 73
Shape7 Height 18, Left 79, Top 24, Width 79
Shape8 Height 18, Left 160, Top 24, Width 76
484 BAGIAN V Modul teknis

Shape1 Height 38, Left 238, Top 4, Width 88


Shape2 Height 38, Left 328, Top 4, Width 88
Shape3 Height 38, Left 418, Top 4, Width 88
Shape4 Height 38, Left 508, Top 4, Width 111

5. Setelah selesai memodifikasi Header2 anda rubah setiap label pada


header tersebut sesuai dengan gambar diatas.
6. Tempatkan Header2 ini pada posisi Header1 yaitu Left 0 dan Top 90
Tampilan terakhir yang harus anda buat adalah membuat tampilan
Total yaitu tampilan yang menampung Textbox untuk ha-sil penjumahan
dari pembayaran dan saldo, tampilannya dapat anda lihat seperti pada
gambar dibawah ini.
Gambar 20.84 Tampilan container dengan nama Total

1. Dengan cara yang sama anda buat sebuah tampilan containner


dengan Height 32, Left 192, Top 252, Width 429 dan Name Total.
2. Masukkan kedalamnya 4 buah Textbox seperti pada gambar diatas.
3. Properties untuk keempat buah textbox tersebut adalah Disab-
ledForeColor 0,0,0, DisabledBackColor 255,255,255, InputMask
999,999,999.99, ReadOnly .F.-False, specialEffect Plain dan Width
90
4. Tambahkan Label dengan caption ‘Total :’ pada awal rangkaian text-
box tersebut
Setelah selesai membuat tampilan diatas selanjutnya anda masuk-
kan objek-objek lain yang ada pada form tersebut sesuai dengan Gam-
bar 20.84 diatas. Objek-objek tersebut adalah terdaftar pada tabel di ba-
wah ini:
Tabel 20.39 Daftar objek pada form bagian bawah
Objek Properties
Command1 Caption ‘Cetak’
Command2 Caption ‘Keluar’
Command3 Caption ‘Detail Piutang’
Check1 Caption ‘Kasir’
Text2 ControlSource Fak_jual.Kasir
Check2 Caption ‘Verifikasi oleh’
Text3 ControlSource Fak_Jual.Veri_tagih
Text4 ControlSource Fak_Jual.User_
Susunlah Objek-objek diatas sesuai dengan gambar 20.84 atau an-
da susun sendiri objek-objek tersebut sesuai dengan keinginan anda.

Mengisi program pada setiap objek


Isilah setiap objek dengan perintah-perintah berikut ini sesuai de-
ngan peranan objek yang bersangkutan.
- Text1.Init
This.value = DMY(Date())
Perintah diatas adalah perintah untuk menampilkan tanggal hari ini.
- Grid1.Init
For i=8 to 11
This.Columns(i).enabled = .F.
Next
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 485

- Grid1.Refresh
Sele Fak_Jual
For i=1 to 11
This.Columns(i).DynamicBackColor = 'IIF((Tgl_Jt1 <> {};
And Tgl_Jt2 = {}) and Tgl_Jt1 < DATE() and bayar1=0,;
RGB(150,200,200),IIF(Tgl_Jt2 <> {} And Tgl_Jt2 < DATE();
And Bayar2 = 0 ,RGB(240,240,200),IIF(Tgl_Jt3 <> {} ;
And Tgl_Jt3 < DATE() And Bayar3 = 0,RGB(255,200,200),;
RGB(255,255,255))))'
Next
Perintah diatas adalah perintah untuk memberi indikator terha-
dap tagihan yang sudah jatuh tempo. Fungsi untuk menyatakan war-
na adalah fungsi RGB() yang sintaxnya yaitu: RGB(nRedValue,
nGreenValue, nBlueValue)
- Grid.1.Column1.Text1.GotFocus
Thisform.Refresh
Anda isi Text1.GotFocus pada seluruh Column yang berada pada
Grid1 ini dengan perintah diatas.
- Grid1.Column1.Text1.Keypress
Do case
Case nkeycode = 19
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).Width = 0
Thisform.grid1.columns(i).Enabled = .F.
Thisform.grid1.columns(i+7).Enabled =.T.
Next
Thisform.Header1.visible =.F.
Thisform.Header2.visible =.T.
Thisform.Total.visible =.T.
Endcase
nKeycode 19 adalah kode untuk keyboard panah kiri, maka perintah
diatas menyatakan jika pada column1 tersebut user menekan panah
kiri maka perintah dibawahnya akan diproses dimana isi perintah di
atas adalah merubah Column1 sampai column4 width 0, Enabled
False (disabled), dan column8 sampai column11 menjadi Enabled
selanjutnya menghilang-kan Header1 kemudian Header2 dan Total
ditampilkan.
Lihat gambar dibawah antara tampilan awal form dan tampilan
form setelah perintah diatas diproses
Gambar 20.85 Tampilan form piutang awal (kiri) dan setelah proses

- Grid1.Column7.Text1.Keypress
Perintah pada Column7.Text1 pun sama dengan perintah pada
column1 tetapi nkeycode yang digunakan adalah panah kanan atau
ENTER, dan perintahnya adalah:
486 BAGIAN V Modul teknis

Do case
Case nkeycode = 4 or nKeycode = 13
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).Width = 0
Thisform.grid1.columns(i).Enabled = .F.
Thisform.grid1.columns(i+7).Enabled =.T.
Next
Thisform.Header1.visible =.F.
Thisform.Header2.visible =.T.
Thisform.Total.visible =.T.
Endcase

- Grid1.Column5.Text1.Keypress
Do case
Case nkeycode = 19
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).enabled=.T.
Thisform.grid1.columns(i+7).enabled=.F.
Next
Thisform.grid1.column1.width = 113
Thisform.grid1.column2.width = 63
Thisform.grid1.column3.width = 72
Thisform.grid1.column4.width = 117
Thisform.header1.visible = .T.
Thisform.header2.visible = .F.
Thisform.Total.visible = .F.
Endcase
Perintah diatas adalah kebalikan dari perintah yang ada pada co-
lumn1 dan column7. sehingga tampilan jika pada tampilan form pada
gambar 20.85 kanan akan berubah ke tampilan awal gambar 20.85
kiri.
- Grid1.Column8.Text1.GotFocus
Public By1
Sele Fak_jual
by1 = Bayar1
Thisform.refresh

- Grid1.Column8.Text1.Valid
Sele Fak_jual
sld = (Tot_harga)-(Bayar1+bayar2+bayar3)
Repl Saldo with sld
Repl Lunas with IIF(Sld=0,'1','0')
If By1 <> This.value
Repl Tgl_b1 with Date()
Else
If This.value = 0
Repl Tgl_b1 with {}
Endif
Endif
Thisform.refresh
Rele By1

- Grid1.Column9.Text1.GotFocus
Public By2
Sele Fak_jual
By2 = Bayar2
Thisform.refresh

- Grid1.Column9.Text1.Valid
Sele Fak_jual
sld = (Tot_harga)-(Bayar1+bayar2+bayar3)
Repl Saldo with sld
Repl Lunas with IIF(Sld=0,'1','0')
If By2 <> This.value
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 487

Repl Tgl_b2 with Date()


Else
If This.value = 0
Repl Tgl_b2 with {}
Endif
Endif
Thisform.refresh
Rele By2

- Grid1.Column10.Text1.GotFocus
Public By3
Sele Fak_jual
By3 = Bayar3
Thisform.refresh

- Grid1.Column10.Text1.Valid
Sele Fak_jual
sld = (Tot_harga)-(Bayar1+bayar2+bayar3)
Repl Saldo with sld
Repl Lunas with IIF(Sld=0,'1','0')
If By3 <> This.value
Repl Tgl_b3 with Date()
Else
If This.value = 0
Repl Tgl_b3 with {}
Endif
Endif
Thisform.refresh
Rele By3

- Grid1.Column11.Text1.Keypress
Do case
Case nkeycode = 19
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).enabled=.T.
Thisform.grid1.columns(i+7).enabled=.F.
Next
Thisform.grid1.column1.width = 113
Thisform.grid1.column2.width = 63
Thisform.grid1.column3.width = 72
Thisform.grid1.column4.width = 117
Thisform.header1.visible = .T.
Thisform.header2.visible = .F.
Thisform.Total.visible = .F.
Endcase

- Total.Text1.Refresh
Sele Fak_jual
Rek = Recno()
Calc Sum(bayar1), Sum(bayar2), sum(bayar3) , sum(saldo);
to a, b, c, d
This.value = a
This.Parent.text2.value = b
This.Parent.text3.value = c
This.Parent.text4.value = d
Go rek

Perintah diatas adalah perintah untuk menghitung field bayar1, bayar2,


bayar3 dan saldo yang disimpan pada variable a, b, c dan d, kemudian
Text1 sampai Text4 diisi dengan variable-variable tersebut.
- Check1.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_jual.kasir))
488 BAGIAN V Modul teknis

IF Allt(Fak_Jual.Kasir) <> Allt(Kunci.Nama)


This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.Text2.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.Text2.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh

- Check1.Refresh
Sele Fak_jual
If !Empty(kasir)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif

- Check2.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_jual.veri_tagih))
IF Allt(Fak_Jual.Veri_tagih) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.Text3.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.Text3.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh

- Check2.Refresh
Sele Fak_jual
If !Empty(Veri_tagih)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif

- Command1.Click (cetak)
Public Rek, Periode, Lap_, Nm_
Sele 0
Create cursor Lap(No N(4), Fak_kode C(6), Fak_Tgl D,Xnama ;
C(30),Tgl_Jt1 D, Tgl_Jt2 D, Tgl_Jt3 D,Tot_harga N(12,2),;
Bayar1 N(12,2), Bayar2 N(12,2),Bayar3 N(12,2), Saldo N(12,2))
Periode = 'Periode : '+ DMY(Date())
Lap_ = 'Umur Piutang'
Nm_ = 'Pelanggan'
Sele Fak_Jual
rek = recno()
Go top
Scan
Scatter Memvar
Sele Lap
Append Blank
Replace Xnama with Fak_jual.cus_nama
Gather Memvar
Endscan
Sele Lap
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 489

Go top
_Screen.show
Report Form Lap_Piutang Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Sele Lap
use
Sele Fak_Jual
Go Rek
Rele Rek, Periode, Lap_, Nm_
- Command2.Click (keluar)
Thisform.Release

- Command3.Click
Public Periode, Status_
Sele Fak_jual
rek = recno()
Periode = 'Tanggal : '+DMY(Date())
If Lunas <> '1'
Status_ = 'Belum Lunas'
Else
Status_ = 'Telah Lunas'
Endif
_Screen.Show
Report Form Kwi_Piutang For Recno()=rek preview noconsole
_Screen.Hide
Rele Periode, Status_

Membuat Report Lap_Piutang


Report Lap_piutang adalah report untuk menampilkan/mencetak
laporan seluruh Piutang yang jatuh tempo atau belum. Adapun tampilan
report tersebut adalah seperti pada gambar 20.86 dibawah ini.
Gambar 20.86 Tampilan dan report designer Lap_piutang (Bawah)
490 BAGIAN V Modul teknis

Buatlah report designer diatas dengan cara sebagai berikut:


1. Buatlah report designer baru dengan jenis kertas B5 dan orientation
Landscape, cara menentukan kertas telah diterangkan pada baha-
san sebelumnya
2. Selanjutnya pada Header band anda masukkan objek-objek seperti
terlihat pada gambar diatas.
3. Kemudian pada Detail band anda masukkan field-field seperti pada
gambar diatas sesuai dengan daftar berikut ini.
Tabel 20.40 Daftar field pada detail band
Field Posisi
Lap.Fak_Kode Top 0.06, Left 0.10, Width 0.49
Lap.xNama Top 0.06, Left 0.67, Width 1.29
Lap.Fak_Tgl Top 0.06, Left 2.02, Width 0.55
Lap.Tot_harga Top 0.06, Left 2.34, Width 1.26
Lap.Tgl_Jt1 Top 0.06, Left 3.68, Width 0.64
Lap.Tgl_Jt2 Top 0.06, Left 4.39, Width 0.64
Lap.Tgl_Jt3 Top 0.06, Left 5.11, Width 0.64
Lap.Bayar1 Top 0.06, Left 5.54, Width 1.26
Lap.Bayar2 Top 0.06, Left 6.47, Width 1.26
Lap.Bayar3 Top 0.06, Left 7.42, Width 1.26
Lap.Saldo Top 0.06, Left 8.42, Width 1.26

Jika detail band merasa 4. Masih pada detail band anda buat 3 buah kotak dengan Height 0.22
sempit maka anda per- dan Width 9.68
lebar band tersebut agar 5. Warnai ketiga kotak tersebut dengan warna hijau, kuning dan merah,
lebih leluasa dalam men- lihat gambar dibawah
disain report ini, jika di-
Gambar 20.87 Rectangle (kotak) pada detail band
sain report telah selesai
dibuat maka anda dapat
memperkecil kembali de-
tail report tersebut

Cara memasukkan kotak 6. Setelah ketiga kotak tersebut diwarnai, hlangkan garis pada setiap
kedalam report designer kotak tersebut dengan cara klik kotak yang bersangkutan kemudian
adalah dengan mengklik pada kilik menu Format, pilih submenu Pen dan klik None.
icon Rectangle pada re- 7. Isilah PrintWhen setiap kotak tersebut sesuai dengan perintah di
port design toolbar dan bawah ini.
klik padaarea report an-
Untuk kotak warna HIjau isilah dengan perintah dibawah ini:
da untuk menempatkan-
nya Lap.Tgl_Jt1<>{} And Lap.Tgl_Jt1 < DATE() And Lap.Bayar1=0

Untuk kotak warna Kuning:


Lap.Tgl_Jt2<>{} And Lap.Tgl_Jt2 < DATE() And Lap.Bayar2=0

Untuk kotak warna Merah:


Lap.Tgl_Jt3<>{} And Lap.Tgl_Jt3 < DATE() And Lap.Bayar3=0
8. Tempatkan ketiga kotak tertsebut pada posisi Top 0.05, dan Left
0.04
9. Pekerjaan pada detail band telah diselesaikan, selanjutnya anda
beralih pada Footer band (lihat gambar 20.86 bawah) anda masuk-
kan garis dan field untuk menampilkan nomor halaman
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 491

10. Anda tampilkan Summary band dan masukkan objek-objek seperti Cara untuk mengisi Print
pada gambar 20.86 pada band tersebut When pada sebuah
11. anda pilih field bayar1, bayar2, bayar3 dan saldo pada detail band objek adalah:
kemudian klik icon Copy pada standard toolbar 1. Double klik objek ber-
12. klik icon Paste, maka akan muncul field-field yang sama. Tempatkan sangkutan
field-field tersebut pada summary band dengan posisi yang sama 2. pada properties win-
dengan posisi field sebenarnya pada detail band dow klik tombol print
13. Anda isi calculation setiap field tersebut dengan Sum, dengan cara when
Double klik field, pada properties, klik tombol calculation, dan pada 3. dan pada baris print
calculate field anda klik Sum when expression is
14. Rekamlah report designer tersebut dengan nama file Lap_Piutang true anda masukkan
expresinya
Membuat Report Kwi_Piutang
Report Kwi_piutang adalah sebuah report untuk menampilkan dan
mencetak bukti pembayaran piutang, adapun tampilan report tersebut
adalah seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.88 Report designer dan tampilan report Kwi_piutang

Anda buat tampilan report seperti pada gambar diatas, dan rekam Untuk merubah sebuah
report tersebut dengan nama file kwi_piutang. Report diatas hanya dibuat garis menjadi garis pu-
pada header band saja. Field-field yang ada pada report diatas diambil tus-putus seperti pada
dari table Fak_Jual, sehingga anda buat field-field tersebut sesuai de- gambar disamping ada-
ngan gambar kecuali field Periode anda isi pada setiap expression field lah dengan mengklik me-
dengan table Fak_Jual.(nama field sesuai dengan gambar). Misal field nu Format, pilih sub me-
pada gambar tersebut tertulis Fak_kode maka pada report expression nu Pen dan klik sub me-
harus ditulis Fak_Jual.Fak_kode. nu Dash-dot

Program Promosi Produk


Program Promosi adalah sebuah program yang memuat kualitas Menulis nama field pada
promosi penjualan barang dari berbagai media baik cetak atau elektronik report expression harus
(lihat gambar di bawah). Table master untuk program tersebut adalah diawali dengan nama
table Daf_brg. tablenya ditambah titik
Anda buat tampilan form designer Promosi seperti pada gambar misal Tgl_jt1 harus
20.89, dan anda masukkan rowsource untuk Grid1 yaitu Daf_brg dan ditulis Fak_Jual.Tgl_jt1
Controlsource untuk setiap column sesuai dengan judul grid untuk setiap
column tersebut.
492 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.89 Form designer dan tampilan form Promosi

Mengisi Program
- Grid1.Column3.Text1.RightClick
Mengetik teks Bagus, Cukup dan Jelek, pada kolom grid pada gam-
bar diatas, tidak diketik, melainkan dengan menggunakan program
dan program tersebut adalah tertera pada perintah dibawah ini:
Y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL() SHORTCUT IN WINDOW Form1
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<Bagus' style 'B'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP '\<Cukup' style 'B'
DEFINE BAR 03 OF Tam PROMP '\<Jelek' style 'B'
DEFINE BAR 04 OF Tam PROMP '--\<Empty--' style 'B'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
If y <> 0
Do case
Case Y=1
This.value = 'Bagus'
Case Y=2
This.value = 'Cukup'
Case Y=3
This.value = 'Jelek'
Case Y=4
This.value = ''
Endcase
Endif
Thisform.Refresh

Perintah diatas adalah perintah untuk mengisi kolom promosi dari


berbagai media dengan teks Bagus, Cukup, Jelek atau Empty (ko-
songkan). Pada saat anda mengklik kanan kolom yang bersang-
kutan maka akan muncul sebuah menu yang menampilkan teks-teks
tersebut dan anda tinggal pilih teks mana yang aka ditampilkan.
Perintah diatas anda masukan juga pada text1.RightClick yang
terdapat pada Grid1 Column4, 5, 6 dan Column7.
- Command1.Click (Cetak)
Select Daf_brg
Set Filter to
_Screen.Show
Report Form Promosi_ Preview Noconsole
_Screen.Hide
Activate Window Form1
Sele Daf_brg
Go Top
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 493

Selanjutnya anda buat report Promosi_ sesuai dengan kreasi anda,


dan sebagai contoh lihat gambar dibawah ini.
Gambar 20.90 Report Promosi_

20.6 Pembuatan Program-Program Sistem


Informasi Produksi
Program Input Barang
Pembuatan sistem informasi produksi akan diawali dengan pembu-
atan program input nama barang, gambar dibawah adalah gambar Form
input barang dengan nama Input_Barang
Gambar 20.91 Tampilan form Input_Barang

Jenis barang yang dimasukan pada form ini ada dua jenis barang,
Barang jadi dan Bahan baku. Perhatikan gambar diatas, dua tampilan
form diatas disimpan pada satu form. Dan untuk mengelompokkan jenis
barang barang jadi atau bahan baku dipergunakan PageFrame, agar le-
bih jelas anda buat form tersebut sesuai dengan uraian dibawah ini.

Membuat Table
Table yang digunakan pada program ini ada dua table yakni, table
Daf_brg dan table Daf_Bbaku, table Daf_brg telah anda buat pada sis-
tem informasi pemasaran. Sehingga table yang harus anda buat adalah
table Daf_Bbaku table untuk memuat daftar nama barang bahan baku
dan field-field yang harus anda masukkan adalah sebagai berikut:
494 BAGIAN V Modul teknis

Tabel 20.41 Daftar nama field Daf_Bbaku


Field Type Width Index
Bb_kode Character 6 Ascending
Brg_nama Character 50
Salaw Numeric 8
Tambah Numeric 8
Kurang Numeric 8
Salah Numeric 8
Harga Numeric 12.2
Satuan Character 4
Mark_ Character 1
Tgl_ Date 8

Membuat Form Input_Barang


Gambar 20.92 Form designer Input_Barang.scx

Jika pada sistem informasi pemasaran anda memasukkan nama ba-


rang secara manual, sekarang anda buat fasilitas untuk menambah dan
mengurangi nama barang untuk table Daf_brg dan table Daf_bbaku, de-
ngan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buatlah Form dengan properties sama seperti pembuatan form-form
sebelumnya, dengan nama file Input_Barang.
2. Pada bagian atas form designer anda buat judul seperti pada gam-
bar diatas dan anda masukkan pula sebuah combobox.
3. Anda masukkan sebuah PageFrame kedalam form designer terse-
but dengan cara sebagai berikut:
- Klik icon PageFrame pada form controls toolbar
- Anda klik pada area form untuk menempatkannya
4. Anda modifikasi PageFrame tersebut sesuai dengan daftar proper-
ties berikut ini.
Tabel 20.42 Daftar properties PageFrame
Property ActivePage Properties Nilai Properties
adalah salah satu pro- Height 250
perty untuk mengaktifkan Left 0
Page sesuai dengan nilai SpecialEffect 2-Flat
dari property tersebut Tabs .F.-False
Top 69
Width 624
ActivePage 2
BorderColor 0,0,0
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 495

5. Pada List object properties window anda pilih Page1 lihat gambar di
samping, Kemudian isi property Backstyle dengan 0-Transparent
6. Langkah diatas anda lakukan juga pada Page2
7. Setelah selesai anda masukkan empat buah tombol kedalam form
tersebut, dan modifikasi sesuai dengan gambar diatas.

Memasukkan Objek kedalam PageFrame


Seperti yang anda lihat pada gambar 20.92, pada PageFrame terse-
but didalamnya terdapat sebuah Grid dan header untuk grid. Objek-objek
tersebut disimpan pada Page, yang kebetulan pada PageFrame ini ter-
dapat dua Page, Page1 dan Page2. cara mengaktifkan page-page terse-
Page merupakan bagian
but adalah dengan memilihnya pada properties list object.
dari PageFrame, dida-
lam page ini anda dapat
Memasukkan Grid kedalam Page1 menyimpan banyak ob-
Gambar 20.93 Grid1 didalam Page1 jek termasuk Pageframe
itu sendiri

Jika anda ingin mema-


sukkan sebuah objek pa-
da Pageframe, pastikan
bahwa ada salah satu
page yang terpilih pada
pageframe tersebut, jika
pada properties list ob-
ject menunjukan Page-
1. Anda masukkan kedalam Page1 sebuah Grid dengan properties se- frame1 maka untuk
bagai berikut: ColumnCount 5, Height 246, Left 2, HeaderHeight 45, mengaktifkan salah satu
RecordSource Daf_Bbaku, Top 1, Width 617 dan properties-proper- page anda dapat memi-
ties lainnya dapat anda tentukan sendiri seperti yang telah anda la- lihnya pada properties
kukan pada pemrograman sebelumnya. list object atau klik kanan
2. Anda isi caption setiap header sesuai dengan gambar diatas pageframe tersebut dan
3. Setiap column pada Grid1 tersebut dapat anda isi propertiesnya klik submenu Edit
sesuai dengan daftar dibawah:
 Column1 Width 67, ControlSource Daf_Bbaku.bbkode
 Column2 Width 297, ControlSource Daf_Bbaku.brg_nama
 Column3 Width 39, ControlSource Daf_Bbaku.Satuan
 Column4 Width 62, ControlSource Daf_Bbaku.salaw
 Column5 Width 127, ControlSource Daf_Bbaku.harga

Memasukkan Grid kedalam Page2


Gambar 20.94 Grid1 pada Page2
496 BAGIAN V Modul teknis

Anda masukkan sebuah grid kedalam Page2, grid tersebut tampak


seperti pada gambar diatas jumlah kolomnya 6 dan properties yang digu-
nakan untuk grid tersebut sama dengan properties untuk grid yang ada
pada Page1.
Dan controlsource untuk setiap column pada grid tersebut adalah
sebagai berikut:
 Column1 - Width 67, ControlSource Daf_Brg.Brg_kode
 Column2 - Width 231, ControlSource Daf_Brg.Brg_nama
 Column3 - Width 39, ControlSource Daf_Brg.Brg_sat
 Column4 - Width 62, ControlSource Daf_Brg.Brg_salaw
 Column5 - Width 97, ControlSource Daf_Brg.Brg_hbeli
 Column6 - Width 93, ControlSource Daf_Brg.Brg_hjual

Mengisi Program Pada setiap Objek


- Combo1.Init
This.Additem('Bahan Baku')
This.Additem('Barang Jadi')
This.listindex = 2

Perintah diatas adalah perintah untuk mengisi List Combo1 ter-


sebut dengan text-text yang berada dalam kurung.
- Combo1.InteractiveChange
Do Case
Case This.Listindex = 1
ThisForm.Pageframe1.Activepage = 1
Case This.Listindex = 2
ThisForm.Pageframe1.Activepage = 2
Endcase
Thisform.Refresh

Perintah diatas adalah perintah untuk mengaktifkan page1 dan pa-


ge2, jika anda memilih Bahan Baku pada combo1 maka page yang
aktif adalah page1 dan jika memilih Barang Jadi maka page2

- Command1.Click (Tambah)
Pgf = ThisForm.Pageframe1.ActivePage
Do Case
Case Pgf = 1
Sele Daf_Bbaku
GO BOTT
X = Daf_Bbaku.bb_kode
Y = Right(Daf_Bbaku.bb_kode,4)
Z = val(Y)+1
If Z = 1
X = 'BB0001'
Else
X = 'BB' + Left((Y),4-len(allt(str(Z)))) + ;
Allt(Str(Z))
Endif
Append Blank
Replace Daf_Bbaku.Bb_Kode with x
xrec = recno()
Go xrec
Thisform.refresh
ThisForm.Pageframe1.Page1.Grid1.Column2.setfocus
Case Pgf = 2
Sele Daf_brg
GO BOTT
Y = Daf_brg.Brg_kode
x = Val(daf_brg.brg_Kode)+1
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 497

If x = 1
Y = '00000'
Endif
x = Left((Y),5-len(allt(str(x))))+allt(str(x))
Append Blank
Repl Daf_brg.brg_Kode with x
xrec = Recno()
Go xrec
Thisform.refresh
ThisForm.Pageframe1.Page2.Grid1.Column2.setfocus
EndCase
Perintah diatas adalah perintah untuk menambah record baru pada
table Daf_brg dan table Daf_bbaku. Jika Page yang aktif pada Page-
frame1 adalah Page1 maka akan memproses penambhan data un-
tuk Table Daf_Bbaku, Page2 yang aktif maka Table Daf_brg.
- Command2.Click (Hapus)
Pgf = ThisForm.PageFrame1.ActivePage
Do Case
Case Pgf = 1
Sele Daf_Bbaku
If Messagebox('Anda yakin akan menghapusnya',36,'Hapus')=6
Delete
skip
If Eof()
Go bott
Endif
Endif
Thisform.refresh()
Case Pgf = 2
Sele Daf_brg
If Messagebox('Anda yakin akan menghapusnya',36,'Hapus')=6
Delete
skip
If Eof()
Go bott
Endif
Endif
Thisform.refresh()
EndCase

- Command3.Click (Cetak)
Pgf = ThisForm.Pageframe1.ActivePage
Sele 0
Create Cursor Brg(xKode C(6), xNama C(40), nSalah N(8),;
xSat C(4), nHarga N(12,2), No N(4))
Judul = IIF(Pgf=1,'Daftar Bahan Baku','Daftar Barang Jadi')
Tbl = IIF(Pgf=1,'Daf_Bbaku','Daf_Brg')
Select &Tbl
Rek = Recno()
Go Top
Scan
Select Brg
Go Bottom
Append Blank
Replace xKode with IIF(Pgf=1,&Tbl..Bb_Kode,&Tbl..Brg_kode)
Replace xNama with &Tbl..Brg_Nama
Replace nSalah with IIF(Pgf=1,&Tbl..Salah,&Tbl..Brg_Salah)
Replace xSat with IIF(Pgf=1,&Tbl..Satuan,&Tbl..Brg_Sat)
Replace nHarga with IIF(Pgf=1,&Tbl..Harga,&Tbl..Brg_HJual)
Endscan
Sele &Tbl
Go rek
Select Brg
Go top
_Screen.Show
498 BAGIAN V Modul teknis

Report Form Daftar_Barang Preview Noconsole


_Screen.Hide
Activate Window Form1
Sele Brg
Use

Membuat Report Daftar Barang


Gambar 20.95 Report designer dan tampilan report daftar_barang

Report diatas dibuat untuk dua buah table yang nama fieldnya ber-
beda-beda yaitu table Daf_brg dan table Daf_Bbaku, maka agar satu re-
port dapat digunakan oleh dua table maka kedua table tersebut harus di-
tampung kedalam sebuah cursor, sehingga report Daftar_barang hanya
akan menampilkan data yang berada pada cursor Brg yang telah dide-
finisikan pada Command3.Click.
Buatlah tampilan report designer Daftar_barang seperti pada gam-
bar diatas, tentunya anda telah mengerti bagaimana cara memasukkan
field hanya dengan melihat gambar, jika anda lupa maka anda buka kem-
bali cara pembuatan report-report sebelumnya. Tampilan seluruh report
pada sistem ini pada umumnya sama sehingga anda tidak asing lagi de-
ngan tampilan report diatas.

Program Supplier/Pemasok
Table yang digunakan untuk program input_supplier ada dua table
yaitu table Suplier dan table Lokasi, table lokasi telah anda buat pada
sistem informasi pemasaran, maka table yang harus anda buat sekarang
adalah table Suplier yang nama-nama fieldnya dapat anda lihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 20.96 Table designer Suplier
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 499

Gambar 20.97 Form designer dan tampilan Form Input_Supplier

Tampilan form designer diatas mungkin anda pernah melihatnya, be-


nar, karena form designer diatas adalah form designer input_pelanggan
yang dimodifikasi menjadi form designer input_ supplier. Anda buat tam-
pilan form seperti pada gambar diatas dengan cara sbagai berikut:
1. Buka form designer Input_Pelanggan dengan mengetik perintah:
Modify Form Input_Pelanggan pada Command window
2. Setelah form input_pelanggan muncul anda klik menu utama File,
dan sub menu Save as
3. Ketiklah nama filenya, yaitu Input_Supplier pada Save as Window
4. Klik tombol save as, maka form designer input_pelanggan akan ber-
ubah nama menjadi Input_Supplier
5. Modifokasi form tersebut sehingga tampilannya tampak seperti pada
gambar diatas
6. Masukkanlah Table Suplier kedalam data environment
7. Rubahlah recordsource List1 dan controlsource setiap Text Combo-
box dan EditBox dengan field-field yang ada pada table suplier.

Mengisi Program
Program pada setiap objek tidak perlu dirubah seluruhnya tetapi
hanya merubah nama table dan sebagian nama field. Maka anda laku-
kan langkah-langkah berikut ini.
1. Double klik command1, maka akan masuk kedalam code window
Command1.Click
2. Tekanlah CTRL+L pada keyboard anda untuk menampilkan window
Replace
3. Isilah baris LookFor dengan Pelanggan dan baris Replace with
Suplier, lihat gambar dibawah
4. Isilah Scope option dengan All Object
5. terakhir klik tombol Replace All
Gambar 20.98 Replace window
500 BAGIAN V Modul teknis

6. Setelah scaning berhenti anda masukan lagi pada baris Look for
teks Cus_ dan pada baris Replace with Sup_, untuk merubah selu-
ruh teks Cus_ yang ada pada seluruh objek dengan Sup_, lihat gam-
bar diatas (kanan)
7. Khusus untuk Command1.Click anda rubah perintah yang ada pada
Command1.Click tersebut dengan perintah dibawah
Sele Suplier
Calc Max(Val(Right(Sup_kode,3))) to K
If K = 0
x = 'SP001'
Endif
K = K + 1
x = Len(allt(str(K)))
x ='SP'+(iif(x=1,'00','0') + Allt(str(K)))
Go Bottom
Append Blank
Replace Sup_kode with x
Thisform.Text1.SetFocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
Sele Suplier
Thisform.Refresh
8. Jika telah selesai membuat, memodifikasi dan mengisi program
anda rekam form tersebut.

Membuat Report Daftar_Suplier


Anda buat report designer Daftar_Suplier dengan cara mengcopy
dari Daftar_Pelanggan, caranya sama dengan membuat form input_sup-
plier diatas, yaitu dengan cara:
1. Buka report designer Daftar_pelanggan dengan cara mengetik perin-
tah Modify report daftar_pelanggan
2. Setelah report tersebut muncul anda klik menu File dan sub menu
Save as
3. Pada window save as anda ketik nama filenya yaitu Daftar_Suplier
Gambar 20.99 Report designer Daftar_Suplier.frx

4. Selanjutnya anda modifikasi report tersebut seperti tampak pada


gambar 20.99 diatas.
5. Rubahlah expression pada setiap Field dengan table dan field yang
ada pada table Suplier
6. Jika telah selesai memodifikasi dan merubah field pada report daf-
tar_suplier anda rekam report tersebut.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 501

Program Order Pembelian


Gambar 20.100 Form designer dan tampilan form Order_pembelian

Program order pembelian adalah program yang memuat pemesanan


barang terhadap supplier, barang yang dibeli dari supplier adalah jenis
barang bahan baku.

Membuat Table
Table-table yang digunakan pada pemrograman order pembelian
adalah sebagai berikut: Order_Beli, dOrder_Beli, Daf_Bbaku, Lokasi,
Kunci dan Suplier
Table-table diatas sebagian besar telah anda buat pada program-
program sebelumnya. Table yang belum anda buat adalah table Order_
Beli dan table dOrder_beli, anda buat kedua table tersebut sesuai de-
ngan gambar berikut ini.
Gambar 20.101 Table designer Order_Beli

Table 19.43 Daftar nama field untuk table dOrder_Beli


Field Type Width Index
No Numeric 6
Order_kode Character 6 Ascending
Order_tgl Date 8
Fak_kode Character 6 Ascending
Brg_kode Character 6 Ascending
Brg_nama Character 30
Brg_satuan Character 4
Brg_harga Numeric 12,2
Kuantitas Numeric 6
Jumlah Numeric 10,2
Mark_ Character 1
502 BAGIAN V Modul teknis

Membuat Form
Anda buat tampilan form designer order_pembelian seperti pada
gambar 20.100 kiri diatas, dengan membuat duplikat dari form designer
order_penjualan, seperti yang telah dilakukan pada pembuatan form in-
put supplier.
Selanjutnya anda modifikasi tampilan form seperti tampak pada
gambar 20.100 diatas

Struktur Data Form Order_Pembelian


Anda masukkan table-table yang dibutuhkan oleh form order_pem-
belian, table-table tersebut tampak seperti pada gambar diatas. hapus
table-table yang tidak diperlukan.
Gambar 20.102 Data environment Order_Pembelian
Cara untuk menghapus
table yang ada pada da-
ta environment adalah
1. klik kanan table yang
akan dihapus
2. pada menu yang
muncul anda klik
Remove (lihat gambar
dibawah)

Mengisi ControlSource/Rowsource setiap Objek


Sebelum mengisi controlsource setiap objek terlebih dahulu anda isi
recordsource Grid1 dengan dOrder_Beli.
Selanjutnya Isilah Controlsource dan RowSource setiap objek sesuai
dengan daftar-daftar dibawah ini.
Tabel 20.44 Daftar controlsource setiap objek
Objek Controlsource
Combo3 Order_beli.Sup_nama
Text1 Order_beli.Order_Tgl
Text2 Order_beli.Sup_alamat
Combo2 Order_beli.Lokasi
Text3 Order_beli.Tot_harga
Text4 Order_beli.user_
Text5 Order_beli.Verify_by
Grid1.Column1 dOrder_Beli.No
Grid1.Column2 dOrder_Beli.brg_kode
Grid1.Column3 dOrder_Beli.brg_nama
Grid1.Column4 dOrder_Beli.Brg_satuan
Grid1.Column5 dOrder_Beli.kuantitas
Grid1.Column6 dOrder_Beli.brg_harga
Grid1.Column7 dOrder_Beli.Jumlah
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 503

Tabel 20.45 Daftar RowSource setiap objek


Objek RowSource
Combo1 Order_beli.Order_kode
Combo2 Lokasi.Nama
Combo3 Suplier.Sup_nama,sup_kode
daf_bbaku.bb_kode, brg_nama, salah, satuan,
Grid1.Column2.Combo1
harga

Mengisi Program Pada setiap Objek


Karena form ini merupakan duplikat dari form order_penjualan yang
telah dimodifikasi, maka pada setiap objek telah tersimpan perintah-pe-
rintah sesuai dengan fungsi dari objek tersebut. Karena perintah-perin-
tah yang tersimpan pada setiap objek semuanya berhubungan dengan
penjualan maka anda harus merubah perintah-perintah tersebut sehing-
ga menjadi perintah yang berhubungan dengan pembelian.
Langkah-langkah untuk merubah perintah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Double klik objek commad1, maka akan masuk pada Code window Langkah-langkah disam-
Command1.Click ping telah dijelaskan dan
2. Tekan keyboard CTRL+L, untuk menampilkan Replace window, se- dipraktekkan pada pem-
telah window tersebut muncul, anda masukkan Order_Jual pada ba- buatan program Input
ris Look for dan Order_beli pada baris Replace with Supplier
3. klik All Object pada baris Scope
4. dan klik tombol Replace All
5. Selanjutnya anda ulangi langkah-langkah diatas, untuk pengisian
Pelanggan dengan Suplier dan Cus_ dengan Sup_ sesuai dengan
gambar dibawah ini.
Gambar 20.103 Replace window

6. Setelah selesai, khusus untuk perintah yang tersimpan pada objek


Command1.Click, Comman3.Click dan Grid1.Column2.Combo1.In-
teractivechange, sebagian perintahnya harus diganti, agar lebih je-
lasnya perintah keseluruhan untuk ketiga objek tersebut adalah se-
bagai berikut:
- Command1.Click
*Mengisi File Master
Sele Order_Beli
Go Bott
K = Order_Kode
Xkode = Right(Allt(Order_Kode),4)
Xkode = Val(Xkode)+1
If Xkode = 1
K = 'OB0000'
Endif
Ln = Len(Allt(Str(Xkode)))
X = Left(K, (6-Ln) ) + Allt(Str(Xkode))
504 BAGIAN V Modul teknis

Appe Blank
Repl Order_Beli.Order_Kode With X
Repl Order_Tgl With Date()
Xrec = Recno()
Go Xrec
*Mengisi File Detail
Sele dOrder_Beli
Go Bottom
Append Blank
Repl No With 1,Order_Kode With Order_Beli.Order_Kode
Sele Order_Beli
Go Bott
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Refresh
Thisform.Combo2.Setfocus
Thisform.Combo1.Value = Thisform.Combo1.Listcount
Thisform.Refresh

- Command3.Click
Pada Comman3.Click anda rubah isi dari variable Beli, Lap_
dan variable Tot_ sesuai dengan teks dibawah ini
Beli = .T.
Judul_ = 'Order Beli'
Pesan_ = 'Pesanan Untuk:'
Lap_ = 'Laporan Order Beli'
Tot_ = 'Total Order Pembelian :'

- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
This.Value = Allt(Daf_Bbaku.Bb_Kode)
Sele dOrder_Beli
Repl Brg_Kode With Daf_Bbaku.Bb_Kode,;
Brg_Nama With Daf_Bbaku.Brg_Nama,;
Brg_Harga With Daf_Bbaku.Harga,;
Brg_Satuan With Daf_Bbaku.Satuan
Thisform.Refresh

Program Faktur Pembelian


Gambar 20.104 Form Pembelian

Membuat Table
Table yang digunakan pada program pembelian adalah sebagai
berikut: Fak_beli, dFak_beli, Order_beli, dOrder_beli, Daf_Bbaku, Suplier
dan Kunci
Table yang harus anda buat adalah table Fak_beli dan dFak_beli ka-
rena table-table lainnya telah dibuat pada pemrograman sebelumnya,
nama-nama field untuk table-table tersebut adalah sebagai berikut:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 505

Tabel 20.46 Daftar nama field untuk table Fak_Beli


Field Type Width Index Field Type Width
No Numeric 3 Tgl_Jt1 Date 8
Fak_kode Character 6 Asc Tgl_Jt2 Date 8
Order_kode Character 6 Asc Tgl_Jt3 Date 8
Fak_tgl Date 8 Tagih2 Numeric 12.2
Sup_kode Character 6 Asc Tagih3 Numeric 12.2
Suo_nama Character 20 Bayar1 Numeric 12.2
Sup_alamat Character 50 Bayar2 Numeric 12.2
Sub_tot Numeric 12.2 Bayar3 Numeric 12.2
PPN Numeric 12.2 Sisa1 Numeric 12.2
Tot_harga Numeric 12.2 Sisa2 Numeric 12.2
Cash_ Character 1 Sisa3 Numeric 12.2
Lokasi Character 15 Saldo Numeric 12.2
Verify_by Character 20 Tgl_b1 Date 8
User_ Character 15 Tgl_b2 Date 8
Penambah Character 15 Tgl_b3 Date 8
Veri_Pot Character 20 Lunas Character 1
Mark_ Character 1 Kasir Character 20
Jr_ Character 1 Veri_hut Character 20

Tabel 20.47 Daftar nama field untuk table dFak_Beli


Nama Field Type Width Index
Fak_kode Character 6 Ascending
No Numeric 3
Order_kode Character 6 Ascending
Brg_kode Character 5 Ascending
Brg_nama Character 50
Brg_satuan Character 10
Kuantitas Numeric 5
Brg_harga Numeric 12.2
Jumlah Numeric 12,2
Mark_ Character 1

Membuat Form
Buatlah form designer pembelian diatas dengan membuat duplikat
form dari form Penjualan, yang langkah-langkahnya adalah sebagai be-
rikut:
1. Bukalah Form designer Penjualan
2. Setelah form designer tersebut muncul, klik menu File dan sub menu
Save as.
3. Ketiklah nama duplikasi formnya yaitu Pembelian, pada baris Save
Form as
4. Klik tombol Save untuk merekamnya, maka form penjualan akan be-
rubah nama menjadi Pembelian.
5. Modifikasi tampilan form tersebut sesuai dengan gambar diatas.

Struktur data Pembelian


Bukalah window data environment dan masukkanlah table-table
yang digunakan pada form pembelian, nama table-table tersebut telah di-
terangkan diatas. Dan susunlah table-table tersebut sesuai dengan gam-
bar window data environment yang tampak pada gambar dibawah ini.
506 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.105 Data environment Pembelian

Merubah Controlsource & RowSource setiap objek


Rubahlah controlsource dan rowsource setiap objek sesuai dengan
daftar controlsource berikut ini. Tetapi sebelum anda merubah control-
source setiap objek anda klik Grid1 dan anda rubah RecordSource Grid1
dengan dFak_beli.
Tabel 20.48 Daftar Controlsource setiap objek
Objek ControlSource
Combo2 Fak_Beli.Sup_nama
Text1 Fak_Beli.Sup_Alamat
Text2 Fak_Beli.Fak_Tgl
Combo3 Fak_Beli.Lokasi
Text3 Fak_Beli.user_
Text4 Fak_Beli.Verify_by
Text5 Fak_Beli.Sub_tot
Text6 Fak_Beli.PPN
Text7 Fak_Beli.Tot_harga
Grid1.Column1 dFak_Beli.order_kode
Grid1.Column2 dFak_Beli.Brg_kode
Grid1.Column3 dFak_Beli.brg_nama
Grid1.Column4 dFak_Beli.brg_satuan
Grid1.Column5 dFak_Beli.kuantitas
Grid1.Column6 dFak_Beli.brg_harga
Grid1.Column7 dFak_Beli.Jumlah

Tabel 20.49 Daftar RowSource setiap objek


Objek ControlSource
Combo1 Fak_Beli.Fak_kode
Combo2 Suplier.Sup_nama,sup_kode
Combo3 Lokasi.Nama_
daf_bbaku.bb_kode,brg_nama,
Grid1.Column2.Combo1
salah, satuan, harga

Mengisi Program pada setiap Objek


Perintah yang tertera pada setiap objek hamper sama dengan pe-
rintah-perintah yang ada pada form penjualan, maka dari itu anda hanya
tinggal merubah sebagian perintah saja pada setiap objek yang ada pada
form tersebut. Anda lakukan langkah-langkah berikut untuk merubah pe-
rintah pada setiap objek yang ada pada form tersebut.
1. Bukalah code window Command1.Click
2. Kemudian anda tampilkan window Replace
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 507

3. Anda rubah teks Fak_Jual dengan Fak_Beli, Pelanggan dengan Langkah-langkah disam-
Suplier dan Cus_ dengan Sup_ pada seluruh objek yang ada pada ping telah dijelaskan pa-
form tersebut. da pemrograman order
4. Jika telah selesai, khusus untuk perintah pada objek Command1.- pembelian, jika anda
Click, Command3.Click dan Grid1.Column2.Combo1.Interactive- lupa anda dapat membu-
Change anda rubah dengan perintah dibawah ini. ka kembali program or-
der pembelian diatas
- Command1.Click (tambah)
Anda rubah nilai dari variable K yang tadinya ’FJ0000’ menjadi
‘FB0000’ seperti yang terlihat dibawah ini
K = 'FB0000'

- Command3.Click (Cetak)
Yang harus anda rubah pada perintah yang ada pada objek ini
adalah nilai dari variable-varible dibawah ini.
Beli = .T.
Order_ = .F.
Judul_ = 'Bukti Pembelian'
Pesan_ = 'Pembelian dari:'
Lap_ = 'Laporan Pembelian'
Jd_ = 'Faktur'
Nm_ = ' Suplier'
Tot_ = 'Total Pembelian :'

- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
Rubahlah seluruh perintah pada objek tersebut dengan perintah
dibawah ini.
This.Value = Allt(Daf_Bbaku.Bb_Kode)
Sele Dfak_Beli
Repl Brg_Kode With Daf_Bbaku.Bb_Kode,;
Brg_Nama With Daf_Bbaku.Brg_Nama,;
Brg_Harga With Daf_Bbaku.Harga,;
Brg_Satuan With Daf_Bbaku.Satuan
Thisform.Refresh

5. Form Pembelian tersebut telah selesai anda buat, rekamlah form


tersebut dan coba anda jalankan form tersebut dan anda buat faktur
beli.

Program Hutang
Gambar 20.106 Tampilan Form Hutang

Cara kerja program hutang tidak jauh berbeda dengan form Piutang
dan dalam segi tampilan pun form hutang sama dengan form piutang.
Maka untuk mempercepat pekerjaan anda buat duplikat form piutang de-
508 BAGIAN V Modul teknis

ngan nama file Hutang. Cara-cara membuat duplikat form telah dijelas-
kan pada bahasan sebelumnya.
Gambar 20.107 Form designer Hutang.scx

Jika anda telah membuat duplikat form piutang, anda modifikasi form
tersebut sesuai dengan gambar diatas.

Struktur Data Hutang


Table yang digunakan dalam form Hutang hanya dua table yaitu
table Fak_beli dan table Kunci, anda masukkan kedua table tersebut se-
perti pada gambar disamping.

Mengisi Program
Program/perintah yang terdapat pada setiap objek telah terisi karena
form hutang merupakan duplikat dari form piutang, untuk itu anda tinggal
merubah teks-teks dibawah ini:
- Fak_Jual dengan Fak_Beli
- Cus_nama dengan Sup_Nama
- Veri_Tagih dengan Veri_Hut
dengan cara sebagai berikut:
1. Double Click Command1 (tombol cetak)
2. Setelah masuk kedalam code window Command1.Click anda tampil-
kan window Replace dengan cara menekan CTRL+L
3. Selanjutnya anda masukan teks yang akan diganti dan masukkan
pula teks penggantinya
4. pada baris Scope anda pilih All object dan klik tombol Replace All
5. Rubahlah nilai dari variable dibawah ini yang terdapat pada Com-
mand1.Click sesuai dengan nilai variable dibawah
Lap_ = 'Umur Hutang'
Nm_ = 'Supplier'

Program Persediaan/Produksi
Program produksi adalah sebuah program yang memuat proses pro-
duksi/pembuatan sebuah barang jadi mulai dari bahan baku sampai pada
rincian biayanya.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 509

Gambar 20.108 Tampilan program produksi

Membuat Table
Table-table yang digunakan pada program produksi ini adalah seba-
gai berikut: Produksi, Proses, dDaf_brg, Bea_tetap, Bea_Var, Akun,
Daf_Brg dan Daf_Bbaku
Table-table diatas yang telah dibuat hanya table Daf_Bbaku dan
Daf_brg, selebihnya belum anda buat, untuk itu anda buat table-table di
atas sesuai dengan daftar nama field untuk setiap table, berikut ini:
Table Produksi:
Nama Field Type Width Index
 Kode_Prod Character 8 Ascending
 Brg_kode Character 5 Ascending
 Brg_nama Character 50
 Brg_sat Character 4
 Jumlah Numeric 8
 Tgl_prod Date 8
 Verify_by Character 10

Table Proses:
Nama Field Type Width Index
 Kode_Prod Character 8 Ascending
 Pro_kode Character 13 Ascending
 Pro_ke Character 15
 Pro_nama Character 30
 Jml_tetap Numeric 12,2
 Jml_var Numeric 12.2
 Jml_Bbaku Numerik 12.2

Table dDaf_brg:
Nama Field Type Width Index
 Pro_kode Character 13 Ascending
 BB_kode Character 6 Ascending
 Brg_nama Character 50
 Satuan Character 4
 Kuantitas Numeric 8
 Tgl_ Date 8
 No Numeric 10
 Harga Numeric 12,2
 Jumlah Numeric 12,2
510 BAGIAN V Modul teknis

Table Akun:
Nama Field Type Width Index
 Kode_ Character 5 Ascending
 Nama Character 30
 Pos_ Character 10

Table Bea_Tetap:
Nama Field Type Width Index
 Pro_kode Character 13 Ascending
 Kode_ Character 5 Ascending
 Nama Character 30
 Jumlah Numeric 12,2

Table Bea_Var:
Nama Field Type Width Index
 Pro_kode Character 13 Ascending
 Kode_ Character 5 Ascending
 Nama Character 30
 Jumlah Numeric 12,2

Jika telah selesai membuat seluruh table-table diatas, selan-jutnya


anda isi data table Akun tersebut sesuai dengan gambar tabel Akun
dibawah ini:
Gambar 20.109 Table akun

Membuat Form
TextBox dengan nama Gambar 20.110 Form designer Produksi.scx
bukan Text1 atau Text2
seperti pada gambar di
samping, Textbox de-
ngan nama Jmt, adalah
textbox yang properties Grid1
Name-nya diganti de- Grid3
ngan nama Jmt begitu-
pun dengan textbox-
textbox yang lainnya Grid2
Grid4

Tampilan form Produksi tampak agak sedikit rumit, tetapi sebenar-


nya proses datanya sederhana. Tugas anda sekarang adalah:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 511

1. Buatlah tampilan form seperti pada gambar diatas


2. Pada Column1 untuk Grid2, Grid3 dan Grid4 anda masukkan sebu-
ah combobox dan ganti CurrentControlnya dengan Combo1
3. Selanjutnya anda isi properties untuk setiap objek yang ada pada
form produksi diatas sesuai dengan daftar dibawah ini:
Tabel 20.50 Daftar properties untuk setiap objek
Nama Objek Properties
Combo1 RowSource: Produksi.Kode_Prod
Text1 ControlSource: Produksi.Tgl_prod
ColumnCount: 2 ColumnWidth: 50,100
ControlSource: Produksi.Brg_kode
Combo2
RowSource: Daf_brg.Brg_kode, brg_nama
RowSourceType: 6-Field
Text2 ControlSource: Produksi.Brg_Nama
Text3 ControlSource: Produksi.Brg_Sat
Text4 ControlSource: Produksi.Jumlah
Text5 ControlSource: Produksi.Verify_by
Grid1 RecordSource: Proses
Column1 ControlSource: Proses.Pro_ke
Column2 ControlSource: Proses.Pro_nama
Grid2 RecordSource: dDaf_Brg
Column1 ControlSource: dDaf_Brg.Bb_kode
RowSource: Daf_bbaku.bb_kode,brg_nama
Column1.Combo1
RowSourceType: 6-Field
Column2 ControlSource: dDaf_Brg.Brg_nama
Column3 ControlSource: dDaf_Brg.kuantitas
Column4 ControlSource: dDaf_Brg.Satuan
Grid3 RecordSource: Bea_Tetap
Column1 ControlSource: Bea_tetap.Kode_
RowSource: Akun.Kode_,Nama
Column1.Combo1
RowSourceType: 6-Field
Column2 ControlSource: Bea_tetap.Nama
Column3 ControlSource: Bea_tetap.Jumlah
Grid4 RecordSource: Bea_Var
Column1 ControlSource: Bea_Var.Kode_
RowSource: Akun.Kode_,Nama
Column1.Combo1
RowSourceType: 6-Field
Column2 ControlSource: Bea_Var.Nama
Column3 ControlSource: Bea_Var.Jumlah
Jmt ControlSource: Proses.Jml_tetap
Jmv ControlSource: Proses.Jml_var

Mengisi Program
- Form1.Init
Sele Daf_Brg
Go Top
Sele Proses
Set Filt To Kode_Prod = Produksi.Kode_Prod
Go Top
Sele Ddaf_Brg
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Tetap
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Var
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Thisform.Refresh
512 BAGIAN V Modul teknis

- Command1.Click (produksi baru)


Sele Produksi
Go Bott
Xkode = Right(Allt(Kode_Prod),5)
K = Xkode
Xkode = Val(Xkode)+1
If Xkode = 1
K = '00000'
Endif
X = Left((K),5-Len(Allt(Str(Xkode))))+Allt(Str(Xkode))
X = 'Prd'+ X
Append Blank
Repl Produksi.Kode_Prod With X
Repl Tgl_Prod With Date()
Xrec = Recno()
Go Xrec
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Combo1.Listindex = (Thisform.Combo1.Listcount)
Sele Produksi
Xpr = Kode_Prod
Sele Proses
Go Bottom
K = Xpr+'Pr01'
Append Blank
Repl Kode_Prod With Xpr, Pro_Kode With K
Repl Pro_Ke With 'Proses Ke-1'
Sele Ddaf_Brg
Go Bottom
Append Blank
Repl Pro_Kode With Proses.Pro_Kode
Sele Bea_Tetap
Go Bottom
Append Blank
Repl Pro_Kode With Proses.Pro_Kode
Sele Bea_Var
Go Bottom
Append Blank
Repl Pro_Kode With Proses.Pro_Kode
Sele Proses
Go Bott
Thisform.Grid1.Refresh
Thisform.Grid2.Refresh
Thisform.Grid3.Refresh
Thisform.Grid4.Refresh
Thisform.Refresh

- Combo1.Init
This.listindex = 1
Thisform.refresh

- Combo1.InteractiveChange
Sele Proses
Set Filt To Kode_Prod = Produksi.Kode_Prod
Go Top
Thisform.Grid4.Refresh
Thisform.Refresh

- Combo2.InteractiveChange
Sele Produksi
Repl Brg_Kode With Daf_Brg.Brg_Kode
Repl Brg_Nama With Daf_Brg.Brg_Nama
Repl Brg_Sat With Daf_Brg.Brg_Sat
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 513

- Check1.Click (disetujui oleh)


Ok = .F.
Do Form Verifikasi
If Ok
If !Empty(Allt(Produksi.Verify_By))
If Allt(Produksi.Verify_By) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
Endif
Endif
If This.Value = 1
Thisform.Text8.Value = Allt(Kunci.Nama)
Thisform.Tambah
Else
Thisform.Text8.Value = ''
Thisform.Kurangi
Endif
Endif
Thisform.Refresh

- Check1.Refresh
Sele Produksi
This.value = IIF(!Empty(Verify_by),1,0)

- Grid1.Column1.Text1.GotFocus
Sele Ddaf_Brg
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Tetap
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Var
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Thisform.Grid2.Refresh
Thisform.Grid3.Refresh
Thisform.Grid4.Refresh
Thisform.Refresh

Simpan juga perintah diatas pada Column2.Text1 dengan prosedur


yang sama, juga untuk perintah dibawah ini
- Grid1.Column1.Text1.KeyPress
Do Case
Case nKeyCode = -1
Sele Produksi
xPr = Allt(Kode_Prod)
Sele Proses
Go Bottom
K = Pro_kode
xPro = Right(allt(Pro_kode),2)
xPro = val(xPro)+1
If xPro = 1
k = xPr+'PR00'
Endif
x = Left((k),12-len(allt(str(xPro))))+allt(str(xPro))
Append blank
Repl Kode_Prod with xPr, Pro_Kode with x
Repl Pro_ke With ('Proses Ke-'+allt(Str(xPro)))
Sele dDaf_brg
Go Bottom
Append Blank
Repl Pro_kode With Proses.Pro_kode
Sele Bea_Tetap
Go Bottom
514 BAGIAN V Modul teknis

Append Blank
Repl Pro_kode With Proses.Pro_kode
Sele Bea_Var
Go Bottom
Append Blank
Repl Pro_kode With Proses.Pro_kode
Sele Proses
Go bott
Thisform.Grid1.setfocus
Thisform.Grid1.refresh
Thisform.Grid2.refresh
Thisform.Grid3.refresh
Thisform.Grid4.refresh
Thisform.refresh
Case nKeyCode = -2
Sele Proses
If Messagebox('Apakah anda akan menghapus '+;
proses.pro_ke,36,'Hapus')=6
Sele ddaf_brg
set filt to pro_kode = proses.pro_kode
delete all
Sele bea_tetap
set filt to pro_kode = proses.pro_kode
delete all
Sele bea_var
set filt to pro_kode = proses.pro_kode
delete all
Sele Proses
Delete
Skip-1
if bof()
Go top
Endif
Endif
Endcase
Thisform.Grid1.refresh

- Grid2.Column1.Combo1.InteractiveChange
This.Value = Allt(Daf_Bbaku.Bb_Kode)
Sele Ddaf_Brg
Repl Bb_Kode With Daf_Bbaku.Bb_Kode,;
Brg_Nama With Daf_Bbaku.Brg_Nama,;
Satuan With Daf_Bbaku.Satuan,;
Harga With Daf_Bbaku.Harga
Thisform.Refresh

nKeyCode yang bernilai - Grid2.Column1.Combo1.KeyPress


-1 adalah menyatakan Do Case
tombol F2 dan nKeyCo- Case nKeycode = -1
Sele Ddaf_Brg
de dengan nilai -2 me- Go Bottom
nyatakan F3, sehingga Append Blank
jika anda menekan tom- Repl Pro_Kode With Proses.Pro_Kode
bol F2 pada Column1 Case nKeycode = -2
Sele Ddaf_Brg
maka akan mengerjakan Delete
perintah disamping yaitu Skip-1
perintah untuk menam- If Bof()
bah data dan jika mene- Go Top
kan F3 akan mengerja- Endif
Endcase
kan perintah untuk Thisform.Grid2.Refresh
menghapus
Simpan juga perintah diatas pada setiap Column tepatnya pada
Text1 dengan prosedur yang sama, KeyPress.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 515

- Grid2.Column3.Valid
Sele Ddaf_Brg
Rek = Recno()
Jm = Kuantitas * Harga
Repl Jumlah With Jm
Go Top
Calc Sum(Jumlah) To Jml
Go Rek
Sele Proses
Repl Jml_Bbaku With Jml
Thisform.Refresh

- Grid3.Column1.Combo1.InteractiveChange
This.Value=Allt(Akun.Kode_)
Sele Bea_Tetap
Repl Kode_ With Akun.Kode_, Nama With Akun.Nama
Repl Jumlah With ;
IIF('Baku' $ Akun.Nama,Proses.Jml_bbaku,0)
This.Parent.Parent.Column3.Text1.Valid
Thisform.Refresh

- Grid3.Column1.Combo1.KeyPress
Do Case
Case nKeyCode = -1
Sele Bea_tetap
Go Bottom
Append Blank
Repl pro_kode With Proses.pro_kode
Case nKeyCode = -2
Sele Bea_tetap
Delete
Skip-1
if bof()
Go top
Endif
Endcase
Thisform.Grid3.refresh

Perintah diatas anda simpan juga pada Text1 disetiap Column de-
ngan prosedur yang sama.
- Grid3.Column3.Valid
Sele Bea_Tetap
Rek = Recno()
Go Top
Calc Sum(Jumlah) To Jm
Thisform.Jmt.Value = Jm
Go Rek
Thisform.Refresh

- Grid4.Column1.Combo1.InteractiveChange Tanda $ merupakan se-


This.Value = Allt(Akun.Kode_) buah tanda yang menya-
Sele Bea_Var takan member atau ang-
Repl Kode_ With Akun.Kode_, Nama With Akun.Nama gota, jadi perintah di-
Repl Jumlah With ;
IIF('Baku' $ Akun.Nama,Proses.Jml_bbaku,0) samping menyatakan
This.Parent.Parent.Column3.Text1.Valid Jika teks ‘Baku’ anggota
Thisform.Refresh dari Akun.nama maka
isilah field Jumlah de-
- Grid4.Column1.Combo1.KeyPress
ngan Proses.Jml_bbaku
Do Case
Case nKeyCode = -1
Sele Bea_Var
Go Bottom
Append Blank
Repl pro_kode With Proses.pro_kode
516 BAGIAN V Modul teknis

Case nKeyCode = -2
Sele Bea_Var
Delete
Skip-1
if bof()
Go top
Endif
Endcase
Thisform.Grid4.refresh

Perintah diatas anda simpan juga pada Text1 di setiap Column


dengan prosedur yang sama.
- Grid4.Column3.Valid
Sele Bea_Var
Rek = Recno()
Go Top
Calc Sum(Jumlah) To Jm
Thisform.Jmv.Value = Jm
Go Rek
Thisform.Refresh

- Tbt.Refresh
Sele Proses
If !Eof()
Rek=Recno()
Go Top
Calc Sum(Jml_Tetap), Sum(Jml_Var) To Jt,Jv
Thisform.Tbt.Value = Jt
Thisform.Tbv.Value = Jv
Thisform.Bt.Value = Jt + Jv
Thisform.Bpu.Value = IIF(Produksi.Jumlah <> 0,;
(Jt + Jv)/(Produksi.Jumlah),0)
Go Rek
Endif

- Command2.Click (Hapus)
Public xKode
Sele Produksi
xKode = kode_Prod
IF MessageBox('Anda Akan Menghapus Data Produksi ;
dengan Nomor: '+xKode,36,'Hapus')=6
Sele Bea_Var
Set Filt to Left(Pro_kode,8) = xKode
Delete All
Sele Bea_tetap
Set Filt to Left(Pro_kode,8) = xKode
Delete All
Sele dDaf_brg
Set Filt to Left(Pro_kode,8) = xKode
Delete All
Sele Proses
Set Filt to Kode_prod = xKode
Delete All
Sele Produksi
Delete
IF !Bof()
Skip-1
Else
Go top
ENDIF
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Combo1.InteractiveChange
Thisform.Grid1.Column2.SetFocus
Thisform.Refresh
ENDIF
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 517

20.7 Program Gudang/Masuk & Keluar


Barang
Program Pengeluaran Barang
Gambar 20.111 Tampilan form potong_stok (pengeluaran barang) dan
form designer Potong_Stok.scx (kanan)

Program Pengeluaran barang adalah sebuah program untuk menge-


cek barang yang keluar dari setiap faktur yang telah disetujui sekaligus
memotong persediaan barang (Stock) di gudang. Perhatikan gambar di
atas setiap item barang disediakan satu kolom untuk mengecek apakah
barang tersebut telah keluar atau belum, jika bertanda checklist berarti
barang tersebut sudah keluar dan jika masih bertanda x maka barang
tersebut belum keluar.

Membuat Form
Form untuk pengeluaran barang anda beri nama file dengan nama
Potong_stok. Cara membuat form seperti pada gambar 20.111 (kanan)
diatas adalah sebagai berikut:
1. Buatlah duplikat form penjualan, dengan nama Potong_stok,
2. Modifikasi form potong_stok tersebut sesuai dengan gambar diatas
3. Sebagian objek yang digunakan pada form penjualan ada yang tidak
diperlukan pada form potong_stok sehingga anda dapat membuang
objek tersebut
4. Grid1 yang tadinya berisi tujuh kolom anda buang satu kolom ter-
akhir sehingga jumlah kolom menjadi enam
5. Tombol yang digunakan untuk form potong_stok hanya dua buah,
maka tombol-tombol yang lainnya dapat anda buang
6. Untuk seluruh objek kecuali Combo1, Grid1, Check1 dan Check2 Isi-
lah properties Read Only dengan .T.-True
7. Khusus untuk Grid1.Column6 anda isi propertiesnya sesuai dengan
properties-properties dibawah ini.
- Alignment: 2-MiddleCenter
- ControlSource: IIF(dFak_jual.Mark_='1','ü','û')
- FontBold: .T.-True
- FontName: Wingding
- FontSize: 14
- ForeColor: 255,0,0
8. Selanjutnya rekamlah form designer tersebut
518 BAGIAN V Modul teknis

Mengisi Program
Program yang ada pada setiap objek tidak diperlukan pada form
potong_stok ini dan seluruh program harus diganti sesuai dengan uraian
dibawah ini.
- Form
Buatlah dua buah methode baru pada form tersebut yaitu methode
Tambah dan Kurangi, setelah kedua methode tersebut dibuat selanjutnya
adalah mengisi methode tersebut dengan program
- Form1.Tambah
*Menambah Stok
Sele dFak_jual
rek = recno()
repl Mark_ with '0'
Sele Daf_brg
Locate for Brg_kode = dFak_jual.brg_kode
If Found()
Repl Brg_kurang with Brg_kurang-(dFak_jual.kuantitas)
Repl Brg_salah With (Brg_Salaw+brg_tambah)-Brg_kurang;
Brg_Hjual with dFak_jual.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_jual
Go Rek

Perintah diatas adalah perintah untuk menambah Stok persediaan


sesuai dengan data yang bersangkutan
- Form1.Kurangi
*Mengurangi Stock
sele dFak_jual
rek = recno()
repl Mark_ with '1'
Sele Daf_brg
Locate for Brg_kode = dFak_jual.brg_kode
If Found()
Repl Brg_kurang with ;
Brg_kurang + (dFak_jual.kuantitas)
Repl Brg_salah With (Brg_Salaw+brg_tambah);
- Brg_kurang
Repl Brg_Hjual with dFak_jual.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_jual
Go Rek

- Grid1
Buanglah/hapus seluruh perintah yang terkandung pada objek Grid1
ini, baik itu yang terletak pada Grid, Column maupun perintah yang
tersimpan pada text.
- Grid1.Refresh
This.Enabled = Empty(Fak_Jual.Pemotong)

- Grid1.Column6.Text1.Click
Select dFak_jual
IF Mark_ = '1'
Thisform.Tambah
ELSE
Thisform.Kurangi
ENDIF
This.refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 519

- Text3.Refresh
Sele dFak_jual
Rek = Recno()
Calculate Cnt(no) to a
This.value = a
Go rek

- Check1.Click (disetujui oleh)


Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_jual.Veri_Pot))
IF Allt(Fak_Jual.Veri_Pot) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.text4.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text4.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh

- Check1.Refresh
Sele Fak_jual
This.value = IIF(!Empty(Veri_Pot),1,0)

- Check2.Click
Ok = .F.
Do Form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_Jual.Pemotong))
IF Allt(Fak_Jual.Pemotong) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.Value = 1
Thisform.Text5.Value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.Text5.Value = ''
Endif
Endif
Thisform.Refresh

- Check2.Refresh
Sele Fak_jual
This.value = IIF(!Empty(Pemotong),1,0)

- Command1.Click (Cetak)
Untuk perintah pada objek ini silahkan anda buat sendiri, dan anda
buat pula report untuk pengeluaran barang ini sesuai dengan eks-
presi anda.

Program Pemasukkan Barang


Program ini adalah sebuah program untuk memasukkan barang (ba-
han baku) yang telah dibeli kedalam gudang sehingga persediaan ba-
rang didalam gudang menjadi bertambah.
Perhatikan gambar dibawah ini, buatlah form designer Masuk_stok
seperti pada gambar dibawah dengan langkah-langkah pembuatan form-
520 BAGIAN V Modul teknis

nya sama dengan pembuatan form potong_stok diatas hanya saja form
ini dibuat dari form pembelian.
Gambar 20.112 Form designer dan tampilan form Masuk_Stok

Mengisi Program
Perintah-perintah yang terdapat pada form Masuk_stok diatas ada-
lah sebagai berikut:
- Form1.Tambah
*Menambah Stok
sele dFak_Beli
rek = recno()
repl Mark_ with '1'
Sele Daf_bBaku
Locate for BB_kode = dFak_Beli.brg_kode
If Found()
Repl Tambah with Tambah+(dFak_Beli.kuantitas)
Repl Salah With (Salaw+Tambah)-Kurang
Repl Harga with dFak_Beli.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_Beli
Go Rek

- Form1.Kurangi
*Mengurangi Stock
sele dFak_Beli
rek = recno()
repl Mark_ with '0'
Sele Daf_bBaku
Locate for BB_kode = dFak_Beli.brg_kode
If Found()
Repl Tambah with Tambah-(dFak_Beli.kuantitas)
Repl Salah With (Salaw+Tambah)-Kurang
Repl Harga with dFak_Beli.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_Beli
Go Rek

- Grid1.Refresh
This.Enabled = Empty(Fak_Beli.Penambah)

- Grid1.Column6.Click
Select dFak_Beli
IF Mark_= '1'
Thisform.Kurangi
ELSE
Thisform.Tambah
ENDIF
This.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 521

- Text3.Refresh
Sele dFak_Beli
Rek = Recno()
Calculate Cnt(no) to a
This.value = a
Go rek

- Check1.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_Beli.Veri_tam))
IF Allt(Fak_Beli.Veri_Tam) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.text4.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text4.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh

- Check1.Refresh
Sele Fak_Beli
This.value = IIF(!Empty(Veri_Tam),1,0)

- Check2.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_Beli.Penambah))
IF Allt(Fak_Beli.Penambah) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.text5.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text5.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh

- Check2.Refresh
Sele Fak_Beli
This.Enabled = Empty(Veri_Tam)
If !Empty(Penambah)
This.value = 1
Else
This.value = 0
Endif

Selanjutnya anda buat report untuk tanda bukti bahwa barang yang
telah dibeli telah masuk kedalam gudang/persediaan menambah.
522 BAGIAN V Modul teknis

20.8 Pembuatan Program-Program Sistem


Informasi Keuangan
Sistem imformasi keuangan adalah sebuah sistem yang berfungsi
untuk mencatat transaksi keuangan, didalamnya terdapat Jurnal, Neraca,
Laba-Rugi dan lain sebagainya. Dan sekarang saatnya untuk membuat
program-program tersebut. Tetapi sebelumnya anda buat terlebih dahu-
lu program pendukung pembuatan program-program Keuangan dengan
nama Fungsi.

Membuat Program Fungsi.Prg


Gambar 20.113 Program Fungsi.Prg

Pembuatan program diatas sama dengan pembuatan program


Path.Prg pada awal-awal pembahasan. Cara membuat program tersebut
adalah sebagai berikut:
Function Bulan_ ber- 1. Klik menu File, New
fungsi untuk membuat 2. pada window New file anda klik option Program
daftar bulan mulai dari 3. Kemudian akan muncul program kosong, dan pada program kosong
Januari sampai Desem- tersebut anda ketik perintah program berupa fungsi-fungsi (function)
ber sehigga pada saat
Function Bulan_
anda akan menulis ke-12 *-------------*
bulan tersebut anda ha- Parameter Bl, km
nya cukup mengetik Bul = ""
Bulan_ pada program Private ab,bc
ab = iif(Bl=1,'Januari',iif(Bl=2,'Februari',iif(Bl=3,;
anda
'Maret', iif(bl=4,'April', iif(bl=5,'Mei',iif(bl=6,;
'Juni',iif(bl=7,'Juli',iif(bl=8,'Agustus',iif(bl=9,;
'September',iif(bl=10,'Oktober',iif(bl=11,;
'November','Desember')))))))))))
bc = Len(ab)

Bul = iif(Empty(Km),ab,Left(ab,Km))
Return Bul
Function Trs adalah
sebuah fungsi untuk Function Trs
merubah bilangan yang *************
bertipe numeric akan Parameters Bil,Dc
menjadi bertipe Set talk Off
Private K2,Bl1,Bl2,A,B,K1
character dan juga De = ','+RIGHT(STR(Bil,22,2),2)
bentuk bilangannya akan K1 = Ltrim(Str(Bil,19,IIF(TYPE('Dc')='N',2,0)))
berupa Currancy K2 = Ltrim(Str(ABS(Bil),19,IIF(TYPE('Dc')='N',2,0)))
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 523

IF TYPE('Dc')='N'
K2 = LEFT(K2,LEN(K2)-3)
ENDIF
Store "" to Bl1,Bl2
B = Len(K2)
For A = 1 to Len(K2)
Bl1 = Bl1 + SubStr(K2,B,1)
If Mod(A,3) = 0 .And. A <> Len(K2)
Bl1 = Bl1 + "."
Endif
B = Len(K2) - A
Next
For A = Len(Bl1) to 1 step -1
Bl2 = Bl2 + SubStr(Bl1,A,1)
Next
BlRet = IIF(Left(K1,1)='-','('+Bl2+IIF(TYPE('Dc')='N',De,'');
+')',Bl2+IIF(TYPE('Dc')='N',De,''))
Return BlRet

4. Rekamlah program diatas pada folder SIM dengan nama Fungsi dan
tutup window fungsi tersebut
5. Bukalah program Path
6. Pada bagian akhir program Path anda ketik perintah untuk mengak-
tifkan program fungsi pada saat anda memulai membuat program,
dan perintah tersebut adalah:
SET PROC TO FUNGSI
7. Rekamlah dan tutup program PATH yang telah ditambahi dengan
perintah diatas
8. Untuk melanjutkan pekerjaan, anda ketik kembali pada Com-mand
window perintah berikut ini:
DO PATH
Jika pada saat pembuatan proram-program sebelumnya anda mem-
buat sebuah fungsi atau prosedur pada form yang bersangkutan, maka
untuk sistem informasi keuangan anda dikenalkan pada sebuah hal baru
yaitu membuat fungsi pada sebuah program, keuntungannya adalah
fungsi tersebut dapat dipakai untuk banyak program tidak hanya untuk
form tetapi juga berlaku pada pembuatan report.

Program Pencatatan Daftar Nama Akun


Gambar 20.114 Form designer dan tampilan form No_Akun

Perhatikan gambar form diatas, form tersebut memuat nomor dan


nama perkiraan akuntansi. Form tersebut dibuat agak lain dari form-form
sebelumnya, dalam menambah, menghapus, dan menampilkan data.
524 BAGIAN V Modul teknis

Table yang digunakan untuk program ini hanya satu table, yang nama
tablenya adalah Daf_Akun.
Sekarang anda buat table Daf_akun dengan nama-nama field yang
harus dimasukkan adalah sebagai berikut:
Nama Field Type Width Index
 No Numeric 4
 Id_ Character 4 Ascending
 Kode_ Character 5 Ascending
 Tgl_ Date 8
 Nama Character 50
 S_awal Numeric 12.2
 Debit Numeric 12.2
 Kredit Numeric 12.2
 S_ahir Numeric 12.2
 Pos Character 1
 Level_ Character 1
 Anak Character 1
 Jn_Akun Character 1
 Mon Numeric 2

Selanjutnya anda buat tampilan Form seperti pada gambar 20.114


kiri diatas, pada form tersebut ada objek-objek yang tersembunyi diba-
wah Grid1 Objek-objek tersebut menjadi satu kesatuan dalam sebuah
container, objek tersebut adalah seperti terlihat pada gambar dibawah:
Gambar 20.115 Objek Ct_

Anda buat Tampilan seperti pada gambar diatas, tampilan diatas


adalah sebuah Container dan objek-objek didalamnya merupakan bagian
dari container tersebut. Langkah-langkah untuk membuat tapilan diatas
adalah sebagai berikut:
1. Sediakan sebuah Container dengan Height: 278, Name: Ct_, Width:
305
2. Setelah container tersebut siap anda masukan objek-objek diatas,
cara memasukkan objek kedalam sebuah container telah diterang-
kan pada bahasan diatas.
3. Dan ControlSource untuk textbox-textbox yang ada pada container
Ct_ tersebut adalah sebagai berikut:
● Text1 - ControlSource: Daf_Akun.Kode_
● Text2 - ControlSource: Daf_akun.Nama
● Text3 - ControlSource: Daf_Akun.S_Awal
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 525

4. Setelah objek-objek yang ada pada container tersebut dimasukkan


semuanya selanjutnya anda tempatkan container Ct_ tersebut pada
posisi Left: 320,Top: 41 dan tempatkan Ct_ dibawah Grid1 dengan
memilih menu Format dan submenu Send to Back.

Mengisi Program
- Form1.Load
Sele Daf_akun
Set filt to Level_ <= '3'
Go top
Thisform.refresh
- Combo1.Init
This.Additem('Satu')
This.Additem('Dua')
This.Additem('Tiga')
This.Additem('Empat')
This.Additem('Lima')
This.Listindex=3

- Combo1.InterActiveChange
Sele Daf_Akun
Li_ = This.Listindex
Do Case
Case Li_ = 1
Set Filt To Level_ = '1'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Case Li_ = 2
Set Filt To Level_ <= '2'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Case Li_ = 3
Set Filt To Level_ <= '3'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Case Li_ = 4
Set Filt To Level_ <= '4'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Otherwise
Set Filt To Level_ <= '5'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Endcase
Go Top
Thisform.Grid1.Refresh
- Command3.Click (Edit)
IF This.Caption = '\<Edit'
This.Caption = '\<Browse'
This.Parent.Grid1.Width=320
This.Parent.Grid1.Column2.Width=230
Thisform.Command1.Enabled = .T.
ELSE
This.Caption = '\<Edit'
This.Parent.Grid1.Width=624
This.Parent.Grid1.Column2.Width=304
Thisform.Command1.Enabled = .F.
ENDIF
This.Parent.Grid1.Column3.Enabled = ;
(This.Caption = '\<Edit')
This.Parent.Grid1.Column4.Enabled = ;
(This.Caption = '\<Edit')
This.Parent.Grid1.Column1.SetFocus
Thisform.Refresh
- Command1.Click (Tambah)
Public Li_
Li_ = Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
526 BAGIAN V Modul teknis

Sele Daf_Akun
Set Filt To
Calc Max(Id_) To K
Calc Cnt(No) To N
If N=0
X = '0001'
Endif
K = Val(K) + 1
X = Len(Allt(Str(K)))
X =(Iif(X=1,'000',Iif(X=2,'00','0'))+Allt(Str(K)))
Go Bott
Append Blank
Repl Id_ With X, Level_ With Li_, Tgl_ With Date()
Xrec = Recno()
Sele Daf_Akun
Set Filt to Level_<= Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
Go Xrec
Thisform.Ct_.Text1.Setfocus
Thisform.Refresh
Rele Li_

- Ct_.Text1.Refresh
Sele Daf_akun
Lv_ = Allt(Str(ThisForm.Combo1.listindex))
This.Enabled = (Level_=Lv_)
Do case
Case Lv_ = '1'
This.InputMask = 'x'
Case Lv_ = '2'
This.InputMask = 'xx'
Case Lv_ = '3'
This.InputMask = 'xxx'
Case Lv_ = '4'
This.InputMask = 'xxxx'
Case Lv_ = '5'
This.InputMask = 'xxxxx'
Endcase

- Ct_.Text1.GotFocus
Public NLama
NLama = This.value

- Ct_.Text1.Valid
Sele Daf_akun
Rek = Recno()
L_ = (ThisForm.Combo1.listindex)
IF Len(Allt(This.value)) <> L_
MessageBox('Kode untuk nama Akun : '+ ;
Daf_akun.Nama+ Chr(13)+ 'Memiliki Level_ : '+;
Ltri(Str(L_))+Chr(13)+ Chr(13)+ ;
'Jika anda ingin menambah Akun yang berLevel '+;
Ltrim(Str(Len(allt(This.value))))+Chr(13)+;
'Maka anda harus berada pada Level tersebut',16,'Kode')
This.value = NLama
ELSE
Locate For Allt(Kode_) = Allt(This.Value) and Recno()<>Rek
If Found()
MessageBox('Kode_ Tersebut sudah ada dengan nama :;
'+ Daf_akun.Nama,16,'Kode')
Go rek
This.value = NLama
Endif
ENDIF
Go Rek
Rele NLama
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 527

- Ct_.Text2.Refresh
Sele Daf_akun
Lv_ = Allt(Str(ThisForm.Combo1.listindex))
This.Enabled = (Level_=Lv_)

- Ct_.Text2.Valid
Sele Daf_akun
Set order to Kode_
Thisform.refresh

- Ct_.CheckBox1.Refresh
Sele Daf_Akun
This.Value = iif(Anak = '1',1,0)

- Ct_.CheckBox1.Refresh
Sele Daf_Akun
IF This.Value = 1
Repl Anak With '1'
Else
Repl Anak With '0'
Endif
Thisform.Refresh

- Ct_.OptionGroup1.Refresh (Normal Pos)


Sele Daf_akun
This.value = iif(Pos_ = '1', 1,iif(Pos_ = '2',2,0))

- Ct_.OptionGroup1.Click
Sele Daf_Akun
If This.Value = 1
Repl Pos_ With '1'
Else
Repl Pos_ With '2'
Endif
Thisform.Refresh

- Ct_.OptionGroup2.Refresh (Jenis Akun)


Sele Daf_akun
This.value = iif(Jn_Akun = '1', 1,iif(Jn_Akun = '2',2,0))

- Ct_.OptionGroup2.Click
Sele Daf_Akun
If This.Value = 1
Repl Jn_Akun With '1'
Else
Repl Jn_Akun With '2'
Endif
Thisform.Refresh

- Grid1.Refresh
L_ = 'Daf_akun.Level_'
This.Recordsource='Daf_akun'
This.Column1.controlsource='Daf_akun.Kode_'
This.Column2.ControlSource = 'IIF(&L_="1",Space(0),;
IIF(&L_="2",Space(3),IIF(&L_="3",Space(6),IIF(&L_="4",;
Space(9),Space(12)))))+ Daf_Akun.nama'
This.Column3.controlsource='Daf_akun.s_awal'
This.Column4.controlsource='Daf_akun.S_ahir'
Thisform.Refresh

- Grid1.Column1.Text1.GotFocus
Thisform.Refresh
528 BAGIAN V Modul teknis

Masukkan pula perintah diatas pada Text1.GotFocus pada seluruh


Column
- Command2.Click (Hapus)
Sele Daf_Akun
If MessageBox('Anda Akan Menghapus No Akun :' + Kode_,;
36,'Hapus') = 6
Delete
Skip-1
If Bof()
Go top
Endif
Endif
Thisform.Refresh

- Command2.Refresh
Lv_ = Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
Sele Daf_Akun
This.Enabled = (Level_= Lv_)

Program Jurnal
Gambar 20.116 Form designer dan tampilan form Jurnal_

Jurnal adalah catatan harian seluruh transaksi keuangan yang ter-


jadi di dalam sebuah perusahaan. Jurnal tersebut dibagi kedalam lima
kelompok diantaranya adalah Jurnal Penerimaan dan Pengeluaran Kas,
Jurnal Penjualan, Pembelian dan Jurnal Umum.

Membuat Table
Table-table yang digunakan pada program Jurnal ini adalah sebagai
berikut: Jurnal, dJurnal, Ledger, Daf_Akun, Fak_Jual, Fak_Beli dan Kunci
Table-table yang harus anda buat adalah Jurnal, dJurnal dan Led-
ger. Adapun nama-nama field untuk table-table tersebut adalah tertera
pada daftar dibawah ini.
Table Jurnal
Nama field Type Width Index
 No Numeric 4
 Jr_Kode Character 10 Ascending
 No_Doc Character 8 Ascending
 Fak_kode Character 6 Ascending
 Nama_ Character 30
 Tanggal Date 8
 Debit Numeric 12,2
 Kredit Numeric 12,2
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 529

 Ket_ Character 100


 Tipe_ Character 1
 Verify_By Character 20

Table dJurnal
Nama field Type Width Index
 Jr_Kode Character 10 Ascending
 Kode_ Character 5 Ascending
 Nama Character 30
 Tgl_ Date 8
 Debit Numeric 12,2
 Kredit Numeric 12,2
 Ket_ Character 100
 Tipe_ Character 1
 Pos_ Character 1
 Id_ Character 4 Ascending

Table Ledger
Nama field Type Width Index
 Jr_Kode Character 10 Ascending
 No_Doc Character 8 Ascending
 Kode_ Character 5 Ascending
 Lawan_ Character 5
 Nama Character 30
 Tgl_ Date 8
 Debit Numeric 12,2
 Kredit Numeric 12,2
 Saldo Numeric 12,2
 Ket_ Character 50

Membuat Form
Anda buat sebuah form kemudian masukkan table-table yang telah
dijelaskan diatas dan anda masukkan pula objek-objek yang ada didalam
form tersebut seperti pada gambar diatas.
Setelah seluruh objek anda masukkan kedalam form Jurnal_ selan-
jutnya anda masukkan properties untuk setiap objek sesuai dengan daf-
tar properties dibawah ini.
Tabel 20.51 Daftar properties untuk setiap objek diatas
Nama Objek Properties
Text2 ControlSource: Jurnal.Jr_Kode
Text3 ControlSource: Jurnal.Tgl_
Text4 ControlSource: Jurnal.No_Doc, InputMask: xxxxxxxx
Edit1 ControlSource: Jurnal_Ket
List1 ColumnCount: 3, ColumnWidth: 70,90, 80
RowSource: Jurnal.No_Doc, Jr_kode, Tgl_
Text5 ControlSource: Jurnal.Debit
Text6 ControlSource: Jurnal.Kredit
Text7 ControlSource: Jurnal.Verify_By

Mengisi Program
- Form1.Load
Public Nil_, Th_
Th_ = Year(Date())
Sele Jurnal
Set Filt to Year(tgl_) = Th_ and tipe_ = '1'
530 BAGIAN V Modul teknis

Go top
Sele dJurnal
Set Filter to Jr_kode = Jurnal.Jr_kode
Go top
Thisform.Refresh

- Combo1.Init
This.Additem('JURNAL PENERIMAAN KAS / BANK')
This.Additem('JURNAL PENGELUARAN KAS / BANK')
This.Additem('JURNAL PENJUALAN')
This.Additem('JURNAL PEMBELIAN')
This.Additem('JURNAL UMUM / MEMO')
This.Value = This.List(1)

- Combo1.InteractiveChange
Li_ = This.Listindex
Sele Jurnal
Do Case
Case Li_ = 1
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '1'
Case Li_ = 2
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '2'
Case Li_ = 3
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '3'
Case Li_ = 4
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '4'
Case Li_ = 5
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '5'
EndCase
Go Bott
ThisForm.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
ThisForm.List1.InteractiveChange

- Text1.Init
This.Value = Year(Date())

- Text1.GotFocus
Nil_ = This.value

- Text1.Valid
If This.Value <> Nil_
If This.Value > 2100 Or This.Value < 1900
Messagebox('Batas Tahun Adalah Antara ;
1900-2100',16,'Batas')
This.Value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Combo1.Interactivechange
Endif
Endif

- Grid1.Init
Thisform.LockScreen =.T.
This.RecordSource = 'dJurnal'
This.Column1.ControlSource = 'dJurnal.Kode_'
This.Column2.ControlSource = 'IIF(dJurnal.Pos_ = "K",;
" ","")+DJurnal.nama'
This.Column3.ControlSource = 'dJurnal.Pos_'
This.Column4.ControlSource = 'dJurnal.debit'
This.Column5.ControlSource = 'dJurnal.Kredit'
Thisform.LockScreen =.F.
This.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 531

Sebelum melanjutkan pada pengisian program untuk objek-objek


yang lainnya, anda buat terlebih dahulu dua buah Methode baru dengan
nama Tambah1 dan Tambah2. Kemudian anda isi kedua metode baru
tersebut dengan perintah-perintah sesuai dengan uraian dibawah ini.
- Form1.Tambah1
Sele Jurnal
Th = Allt(Str(Th_))
Tg = Day(Date())
Bl = Month(Date())
Tgl = Allt(Str(Tg))+'/'+Allt(Str(Bl))+'/'+Th
Tgl = Ctod(Tgl)
Set Filt To Year(Tgl_) = Th_
Calc Max(Right(Jr_Kode,4)), Cnt(No) to K, N
If N=0
x = 'Jr'+Th+'0001'
Endif
K = Val(K) + 1
x = Len(Allt(Str(K)))
x="Jr"+Th+(iif(x=1,'000',iif(x=2,'00','0'))+Allt(Str(K)))
Go Bott
Append Blank
Repl Jr_Kode With X, Tipe_ With Li_, Tgl_ With Tgl, No_Doc With Doc_
Xrec = Recno()
Sele Jurnal
Go Xrec
Sele Djurnal
Go Bott
I=0
For I=1 To 2
Append Blank
Repl Jr_Kode With x, Pos_ With Iif(I=1,"D","K"),Tgl_ With Tgl
Next
Go Top

- Form1.Tambah2
Sele dJurnal
Go Bott
Append Blank
Repl Jr_kode With Jurnal.Jr_Kode,Tgl_ with Jurnal.Tgl_
Thisform.Refresh

- Command1.Click (Tambah)
Public Li_, Doc_
Li_ = Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
Sele Jurnal
Calc Max(Right(No_Doc,5)) to K
K = Val(K)+1
L = Len(Allt(Str(K)))
L_ = iif(L=1,'0000',iif(L=2,'000',iif(L=3,'00','0')))
Do Case
Case Li_ = '1'
Doc_ = 'JKK'
Case Li_ = '2'
Doc_ = 'JTK'
Case Li_ = '3'
Doc_ = 'JPJ'
Case Li_ = '4'
Doc_ = 'JPB'
OtherWise
Doc_ = 'JRN'
Endcase
Doc_ = Allt(Doc_) + L_ + Allt(Str(K))
Thisform.Tambah1
Thisform.Text4.SetFocus
Thisform.Combo1.InteractiveChange
Rele Li_, Doc_
532 BAGIAN V Modul teknis

- Text4.Refresh
This.ReadOnly = !Empty(Jurnal.Verify_By)

- Text4.Valid
Thisform.List1.Requery

- List1.InteractiveChange
Sele dJurnal
Set Filt To Jr_kode = Jurnal.Jr_kode
Go top
Thisform.refresh

- Grid1.Refresh
This.ReadOnly = !Empty(Jurnal.Verify_By)
This.Column4.DynamicForeColor = "IIF(dJurnal.Pos_ ='D',;
RGB(0,0,0),RGB(255,255,255))"
This.Column5.DynamicForeColor = "IIF(!dJurnal.pos_ ='D',;
RGB(0,0,0),RGB(255,255,255))"

- Grid1.RightClick
Sele Jurnal
IF Empty(Verify_By)
y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL();
SHORTCUT IN WINDOW Form1
DEFINE BAR 1 OF Tam PROMP '\<New'
DEFINE BAR 2 OF Tam PROMP '\<Delete (' +
ALLT(dJurnal.Kode_)+')'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF y > 0
IF y = 1
Thisform.Tambah2
ELSE
Sele dJurnal
Delete
Skip-1
If Bof()
Go Top
Endif
ENDIF
ENDIF
ENDIF
This.Refresh

- Grid1.Column1.Text1.RightClick
This.Parent.Parent.RighClick

Perintah diatas menyatakan, kerjakan perintah yang terdapat pada


Grid1.RightClick. Tulis juga perintah diatas pada setiap Text1.Right-
Click pada seluruh Column di Grid1 ini.
Selanjutnya adalah mengisi perintah pada setiap objek yang ada
pada Grid1. Pada program-program sebelumnya untuk me-nampilkan
data-data yang selanjutnya diisikan pada grid, selalu menggunakan
Combo maka pada program ini anda akan dike-nalkan dengan sistem
baru dalam pengisian data, yaitu data yang akan ditampilkan ditampung
terlebih dahulu pada sebuah form kemudian form tersebut dipanggil pada
sebuah column dalam grid, itu pun jika pengetikan kode yang anda
lakukan pada column tersebut tidak dapat dicari oleh program, jika
pengetikan kode anda dapat ditemukan oleh program maka data akan
langsung terisi sesuai dengan kode yang anda ketik.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 533

Membuat form PlhList


Untuk itu, sebelum anda membuat program tersebut anda harus
membuat form untuk menampung data nomor perkiraan/Akun (Daf_
Akun) terlebih dahulu, form tersebut bernama PlhList dan tampilan form
tersebut tampak seperti pada gambar dibawah.
Gambar 20.117 Tampilan dan designer form PlhList

Perhatikan gambar diatas, anda buat tampilan seperti pada gambar


di atas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah form baru dengan ketentuan properties sebagai berikut:
 Caption: Pilih No Akun  ShowWindow: 1
 Height: 320  Top: 70
 Left: 0  Width: 300
 Name: PilihList  WindowType: Modal
2. Setelah sebuah form kosong telah siap, selanjutnya anda masukkan
tiga buah objek kedalamnya, yaitu: List1 dan dua buah Tombol
3. Properties untuk List1 adalah; ColumnCount: 2; ColumnWidth 50,
200; Height: 293; RowSource: Daf_akun.Kode_,nama; RowSource-
Type: 6-Field; Top 0 dan Width 299
4. Jika telah selesai anda isi program setiap objek sesuai dengan
perintah-perintah dibawah ini:
 Command1.Click (Pilih)
Dap = .T.
Thisform.Release

 Command2.Click
Dap = .F.
Thisform.Release

 List1.DoubleClick
This.Parent.Command1.Click

 List1.KeyPress
IF nKeyCode = 27
Thisform.Command2.Click
ENDIF

5. Setelah selesai rekamlah form tersebut dengan nama PlhList.


534 BAGIAN V Modul teknis

Kembali lagi pada form Jurnal_, seperti telah dikemukakan pada se-
belumnya bahwa form PlhList akan dipanggil pada Grid1.Column1 dan
perintah tersebut adalah tertera pada Grid1. Column1.Text1.Valid diba-
wah ini
- Grid1.Column1.Text1.GotFocus
Nil_ = This.Value

- Grid1.Column1.Text1.Valid
SELE Daf_akun
Set Filt to Anak = '1'
IF This.Value <> Nil_
AccId = dJurnal.id_
Nm_ = dJurnal.nama
This.Parent.Parent.Column2.ControlSource =;
'IIF(dJurnal.Pos_ = "K"," ","")+dJurnal.nama'
IF !EMPTY(This.Value)
IF SEEK(This.Value,'Daf_akun','Kode_')
AccId = Daf_akun.id_
Nm_ = Daf_akun.nama
ELSE
SELE Daf_akun
Set Filt to Anak = '1'
SET ORDER TO Kode_
GO TOP
Dap = .F.
Thisform.LockScreen = .T.
DO FORM PlhList
SELE Daf_akun
IF Dap
AccId = Daf_akun.id_
This.Value = Daf_akun.kode_
Nm_ = Daf_akun.nama
ELSE
This.Value = Nil_
ENDIF
SET ORDER TO id_ IN Daf_akun
ENDIF
ELSE
AccId = ''
This.Value = ''
Repl dJurnal.nama with ''
ENDIF
SELE dJurnal
IF AccId <> Id_
REPL id_ WITH AccId
Repl Nama With Nm_
ENDIF
This.Parent.Parent.Column2.ControlSource =;
'IIF(dJurnal.Pos_ = "K"," ","")+ dJurnal.nama'
This.Parent.Parent.Refresh
Thisform.LockScreen = .F.
SELE Jurnal
ENDIF

- Grid1.Column3.Text1.GotFocus
Nil_ = This.Value

- Grid1.Column3.Text1.Valid
IF This.Value <> Nil_
IF !This.Value $ "DK"
?? CHR(7)
WAIT WIND "Isilah Kolom ini dengan (D)ebit ;
atau (K)redit !"
This.Value = Nil_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 535

ELSE
IF Nil_ = 'D' And This.Value = 'K'
REPL dJurnal.Kredit WITH ;
djurnal.Debit,dJurnal.Debit WITH 0
ELSE
REPL dJurnal.Debit WITH ;
dJurnal.Kredit,dJurnal.Kredit WITH 0
ENDIF
GO TOP
SELE Jurnal
ThisForm.List1.InteractiveChange
ENDIF
ENDIF

- Grid1.Column4.GotFocus
Nil_ = This.Value
IF !dJurnal.Pos_ = 'D'
IF LASTKEY() = 13 OR LASTKEY() = 6
KEYB[{Enter}]
ELSE
KEYB[{BackTab}]
ENDIF
ENDIF

- Grid1.Column4.Valid
IF Nil_ <> This.Value
IF dJurnal.Pos_ = 'K'
This.Value = Nil_
ENDIF
ENDIF

- Grid1.Column5.GotFocus
Nil_ = This.Value
IF !dJurnal.Pos_ = 'K'
IF LASTKEY() = 13 OR LASTKEY() = 6
KEYB[{Enter}]
ELSE
KEYB[{BackTab}]
ENDIF
ENDIF

- Grid1.Column5.Valid
IF Nil_ <> This.Value
IF dJurnal.Pos_ = 'D'
This.Value = Nil_
ENDIF
ENDIF

- Text5.Refresh
Sele dJurnal
Calculate Sum(Debit),Sum(Kredit) to db, kr
Go Top
This.value = db
ThisForm.Text6.Value = kr

- Check1.Refresh
Sele Jurnal
If !Empty(Verify_By)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif
536 BAGIAN V Modul teknis

- Check1.Click (Disetujui oleh:)


Sele Jurnal
OK = .F.
Do form Verifikasi
If OK = .T.
IF !Empty(Allt(Jurnal.Verify_by))
IF Allt(Jurnal.Verify_by) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Sele dJurnal
Go top
Do Case
Case Pos_ = 'D'
Locate For Pos_ = 'K'
If found()
kk_ = Kode_
kd_ = Kode_
Endif
Case Pos_ = 'K'
Locate For Pos_ = 'D'
If found()
kk_ = Kode_
kd_ = Kode_
Endif
EndCase
Go top
Scan
Sele Daf_akun
Locate For id_ = dJurnal.Id_
Repl Debit With (Debit) + dJurnal.Debit
Repl Kredit With (Kredit) + dJurnal.Kredit
Setiap Jurnal yang telah Sele Ledger
Go Bottom
disetujui secara otomatis
Append Blank
akan dimasukan pada Repl jr_kode with dJurnal.Jr_kode
Buku Besar (Ledger) dan Repl kode_ with dJurnal.kode_
perintahnya tertera pada Repl nama with dJurnal.nama
perintah yang terdapat Repl Debit with dJurnal.Debit
Repl Kredit with dJurnal.Kredit
pada Check1.Click Repl tgl_ with Jurnal.tgl_
disamping Repl No_Doc with Jurnal.no_Doc
Repl ket_ with Jurnal.ket_
If dJurnal.pos_ = 'D'
kd_ = Kode_
Repl Lawan_ with Kk_
Else
kk_ = Kode_
Repl Lawan_ with Kd_
Endif
Endscan
Thisform.text7.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Sele dJurnal
Go top
Scan
Sele Daf_akun
Locate For id_ = dJurnal.Id_
Repl Debit With Debit - dJurnal.Debit
Repl Kredit With Kredit - dJurnal.Kredit
Sele Ledger
Locate For jr_kode = dJurnal.Jr_kode
If Found()
Delete
Endif
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 537

Endscan
Thisform.text7.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh

- Command3.Click (Hapus)
Sele Jurnal
Kode = Allt(Jurnal.Jr_kode)
If MessageBox('Anda Akan Menghapus Jurnal Ini',36,;
'Hapus Jurnal')=6
Sele dJurnal
Delete All For Allt(Jr_kode) = Kode
Sele Jurnal
Delete
skip-1
If Bof()
Go Top
Endif
Endif
Thisform.List1.Requery
Thisform.Refresh

- Command3.Refresh
This.Enabled = Empty(Jurnal.Verify_By)

- Command4.Click
Sele Jurnal
Jur_ = ThisForm.Combo1.Value
Periode_ = 'Tgl. '+DMY(Tgl_)+' Doc. '+No_Doc
Sele dJurnal
Go top
_Screen.show
Report Form Jurnal Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1

- Command5.Click
Thisform.Release

Membuat Report
Gambar 20.118 Report designer dan tampilan report Jurnal

Buatlah tampilan report designer seperti pada gambar diatas dengan


ketentuan sebagai berikut.
1. Field yang ada pada Header band, merupakan variable yang telah
diinisilisasi pada Form Command4.Click
538 BAGIAN V Modul teknis

2. Field-Field yang terdapat pada Detail band diisi dengan field dari
table dJurnal
3. Field-field yang terdapat pada Footer band, diisi dengan field dari
table Jurnal
4. Dan untuk tampilan lainnya selain dari field anda sesuaikan saja de-
ngan gambar diatas.
5. Rekamlah report designer tersebut dengan nama Jurnal, dan tam-
pilan report tersebut adalah sebagai berikut

Program Buku Besar


Gambar 20.119 Form designer dan tampilan form Buku_Besar

Buku besar adalah catatan keseluruhan dari jurnal secara rinci per
nomor Akun dan pada form diatas lebih diperinci lagi dengan per bulan.
Untuk setiap penulisan Table yang digunakan pada form designer buku_besar adalah table
Daf_Akun.Kode,Nama Daf_Akun dan table Ledger. Perhatikan gambar diatas. Anda buat tam-
pada properties Row pilan form designer untuk buku_besar.scx seperti pada gambar diatas
Source untuk Combo dengan rincian sebagai berikut:
atau ListBox berarti
1. Setelah membuat tampilan form designer seperti pada gambar di
Combo tersebut harus
atas anda masukkan table-table yang digunakan pada form tersebut
dibuat dua kolom 2. Anda masukkan properties yang berhubungan dengan data untuk
objek Combo1, yaitu: ColumnCount: 2, ColumnWidth: 50,100, Row-
Source: Daf_Akun.Kode_,Nama, RowSourceType: 6-Field
3. Properties untuk objek-objek yang lainnya dapat anda sesuaikan
dengan gambar diatas, karena tidak berhubungan dengan data

Mengisi Program
- Form1.Load
Public Bl_, Th_, Nil_
Bl_ = Month(Date())
Th_ = Year(date())

Sele Daf_akun
Set filt to anak = '1'
Go top

- Form1.Unload
Release Bl_, Th_, Nil_

- Form1.Activate
Thisform.Combo1.InteractiveChange
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 539

- Combo1.Init
This.Listindex = 1

- Combo1.InteractiveChange
Sele Daf_Akun
Thisform.Text3.Value = Nama
Sele Ledger
Set Filt To Allt(Kode_) = Allt(Daf_Akun.Kode_) And ;
Month(Tgl_) = Bl_ And Year(Tgl_) = Th_
Set Order To Tgl_
Go Top
Val_ = 0
Scan
Val_ = Val_ + (Debit-Kredit)
Repl Saldo With Val_
Endscan
Go Top
Thisform.Refresh

- Combo2.Init
For i = 1 to 12
This.additem(Bulan_(i))
Next
This.Listindex = month(date())

- Combo2.InteractiveChange
Bl_ = This.Listindex
Thisform.Combo1.InteractiveChange

- Text4.Init
This.Value = Year(Date())

- Text4.GotFocus
Nil_ = This.value

- Text4.Valid
If This.value <> Nil_
If This.Value > 2100 or This.value < 1990
MessageBox('Batas Tahun adalah antara 1990-2100',16,'Batas')
This.value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Combo1.InteractiveChange
Endif
Endif

- Grid1.Init
Thisform.LockScreen =.T.
This.RecordSource = 'Ledger'
This.Column1.ControlSource ='Allt(Str(Day(Ledger.Tgl_))+;
" "+Bulan_(Month(Ledger.Tgl_),3))'
This.Column2.ControlSource = 'Ledger.no_doc'
This.Column3.ControlSource = 'Ledger.Lawan_'
This.Column4.ControlSource = 'Ledger.Ket_'
This.Column5.ControlSource = 'Ledger.debit'
This.Column6.ControlSource = 'Ledger.Kredit'
This.Column7.ControlSource = 'Ledger.Saldo'
This.Column5.DynamicForeColor = 'IIF(Ledger.Debit=0,RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
This.Column6.DynamicForeColor = 'IIF(Ledger.Kredit=0,RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
This.Column7.DynamicForeColor = 'IIF(Ledger.Saldo=0,RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
Thisform.LockScreen =.F.
This.Refresh
540 BAGIAN V Modul teknis

- Text1.Refresh
Sele Ledger
Calc Sum(Debit),Sum(Kredit) to db, kr
go top
This.value = db
ThisForm.Text2.Value = kr

- Command1.Click (Cetak)
Public Judul, Per, Akun, B
T = Allt(Str(Th_))
B = Allt(Thisform.Combo2.Value)
Judul = 'Buku Besar'
Per = 'Per. '+ B+' '+T
Akun = Allt(Thisform.Combo1.Value) +' '+;
Allt(Thisform.Text3.Value)
Sele 0
Create Cursor Lg(Tgl_ D, No_Doc C(10), Lawan_ C(5), ;
Ket_ C(40), Debit N(16,2),Kredit N(16,2),Saldo N(16,2),;
Tanggal C(10))
Sele Ledger
Go Top
Tg = ''
Bl = ''
Scan
Scatter Memvar
Sele Lg
Append Blank
Gather Memvar
Tg = Allt(Str(Day(Tgl_)))+' '
Bl = Bulan_(Month(Tgl_),3)
Repl Tanggal With (Tg + Bl)
Endscan
Sele Lg
Go Top
_Screen.Show
Report Form B_Besar Preview Noconsole
_Screen.Hide
Sele Ledger
Go Top
Acti Wind Form1
Rele Judul, Per, Akun, B

Membuat Report
Gambar 20.120 Report designer dan tampilan report B_Besar

Buatlah report designer B_Besar seperti pada tampilan gam-bar


diatas dengan ketentuan sebagai berikut:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 541

1. Field-field yang terdapat pada Header band merupakan variable-


variable yang telah diinisilisasikan pada Command1 prosedur Click
2. Field-field yang terdapat pada Detail band diisi dengan nama-nama
filed dari Cursor Lg yang telah dibuat pada Command1
3. untuk field Debit, kredit dan saldo pada report expressionnya anda
tambahkan Trs (=function yang telah dijelaskan diatas pada program
Fungsi) sehingga penulisannya seperti ini:
TRS(Lg.Debit,1)

Angka 1 setelah tanda koma adalah untuk menentukan agar bi-


langan tersebut diberi desimal. Misalkan yang angka asalnya 10000
maka akan berubah menjadi 10.000,00
4. Anda tampilkan Summary band dan masukkan objek-objek seperti
terlihat pada gambar diatas, kedua field yang terdapat pada Sum-
mary band yakni Debit dan Kredit diambil dari nama field pada
Cursor Lg, pada kedua field tersebut anda isi Calculation dengan
Sum.

Program Worksheet
Gambar 20.121 Form designer dan tampilan form Worksheet

Worksheet merupakan program untuk menampilkan Debit, Kredit


beserta jumlahnya dari setiap nomor perkiraan atau Akun. Data untuk
worksheet diambil dari Ledger, dan table yang digunakan pada program
ini adalah Ledger dan Daf_Akun.
Sekarang anda buat tampilan form untuk worksheet seperti pada
gambar 20.121 kiri, kemudian setelah anda selesai membuat tampilan
seperti pada gambar diatas anda isi program setiap objek sesuai dengan
uraian dibawah ini.
- Form1.Load
Public Th_
Th_ = Year(date())
Sele Daf_akun
Set filt to anak = '1'
Go top
Sele Ledger
Set Filt to Year(Tgl_)=Th_
Go top
Thisform.Refresh

- Text3.Init
This.Value = Year(Date())
542 BAGIAN V Modul teknis

- Text3.GotFocus
Nil_ = This.value

- Text3.Valid
If This.Value <> Nil_
If This.Value > 2100 Or This.Value < 1900
Messagebox('Batas Tahun Adalah Antara 1900-2100';
,16,'Batas')
This.Value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Grid1.Init
Endif
Endif

- Grid1.Init
Thisform.Lockscreen =.T.
This.Recordsource = ''
Sele 0
Create Cursor Lg(Kode_ C(5), Nama C(30), Level_ C(1), Debit
N(12,2), Kredit N(12,2))
Sele Ledger
Set Filt To Year(Tgl_)=Th_
Sele Daf_Akun
Scan
Sele Lg
Go Bottom
Append Blank
Repl Kode_ With Daf_Akun.Kode_
Repl Nama With Daf_Akun.Nama
Repl Level_ With Daf_Akun.Level_
Endscan
Sele Lg
Go Top
Kd_ = Allt(Lg.Kode_)
Db = 0
Kr = 0
Scan
Kd_ = Allt(Lg.Kode_)
Db = 0
Kr = 0
Sele Ledger
Go Top
Calc Sum(Debit),Sum(Kredit) For Allt(Kode_)=Kd_ to Db, Kr
Sele Lg
Repl Lg.Debit With Db, Lg.Kredit With Kr
Endscan
Sele Lg
Go Top
L_ = 'Lg.Level_'
This.Recordsource = 'Lg'
This.Column1.Controlsource = 'Lg.Kode_'
This.Column2.Controlsource = 'IIF(&L_="5",Space(6),;
IIF(&L_="4",Space(3),Space(0)))+Lg.Nama'
This.Column3.Controlsource = 'Lg.Debit'
This.Column4.Controlsource = 'Lg.Kredit'
This.Column3.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg.Debit = 0,;
RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
This.Column4.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg.Kredit = 0,;
RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
Thisform.Lockscreen =.F.
This.Refresh
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 543

- Text1.Refresh
Sele Lg
Calc Sum(Debit),Sum(Kredit) to db, kr
go top
This.value = db
ThisForm.Text2.Value = kr

- Command1.Click
Judul = "Worksheet"
Per = Cmonth(Date())+' '+Allt(Str(Th_))
Sele Lg
Go Top
_Screen.Show
Report Form Worksheet Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1

Membuat Report WorkSheet


Gambar 20.122 Report designer dan penggalan report worksheet

Anda buat tampilan form Worksheet seperti pada gambar diatas.


Field yang berada pada detail band diambil dari cursor Lg dan report ex-
pression untuk field kedua (nama akun) adalah:
IIF(Lg.Level_="5",Space(6),IIF(Lg.Level_="4",Space(3),Space(0)))+Lg.Nama

Dan untuk field yang berada pada Summary band anda isi calcula-
tionnya dengan Sum

Program Neraca
Gambar 20.123 Form designer dan tampilan form Neraca
544 BAGIAN V Modul teknis

Data yang diambil untuk membuat sebuah neraca adalah dari data
buku_besar, dan table yang digunakan pada form ini adalah Ledger dan
Daf_Akun.
Buatlah tampilan form designer seperti pada gambar 20.23 kiri, grid1
yang terdapat pada form diatas terdiri dari 4 kolom dan semua garisnya
dihilangkan de-ngan cara mengisi properties GridLine dengan 0-None.
Setelah pembuatan form selesai, anda lanjutkan pada pengisian
program untuk setiap objek pada form tersebut, sesuai dengan uraian
dibawah ini.
- Form1.Load
Public Th_, Nil_, Li_
Th_ = Year(Date())
Li_ = 2

Buatlah Methode baru dengan nama Lengkapi pada form Neraca ini.
- Form1.Unload
Rele Th_, Nil_, Li_
sele Lg_
use

- Text3.Init
This.Value = Year(Date())

- Text3.GotFocus
Nil_ = This.value

- Text3.Valid
If This.Value <> Nil_
If This.Value > 2100 Or This.Value < 1900
Messagebox('Batas Tahun Adalah Antara 1900-2100',;
16,'Batas')
This.Value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Grid1.Init
Endif
Endif

- Grid1.Init
Thisform.Lockscreen =.T.
This.Recordsource = ''
Create Cursor Lg_(Kode_ C(5), Nama C(50), Debit N(16,2),;
Kredit N(16,2), S_Awal N(16,2), Anak C(1),Jn_Akun C(1),;
Pos_ C(1),S_Ahir N(16,2), Level_ C(1), H1 N(16,2),;
H2 N(16,2), H3 N(16,2))
Sele Ledger
Set Filt To Year(Tgl_) = Th_
Sele Daf_Akun
Set Filt To Jn_Akun = '1'
Go Top
Dbt_ = 0
Krt_ = 0
S_ = 0
Scan
Sele Ledger
Calc Sum(Debit), Sum(Kredit) For (Allt(Kode_) = ;
Allt(Daf_Akun.Kode_)) To Dbt_, Krt_
S_ = (Dbt_ - Krt_)
Sele Lg_
Appen Blank
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 545

Repl Kode_ With Daf_Akun.Kode_


Repl Nama With Daf_Akun.Nama
Repl S_Awal With Daf_Akun.S_Awal
Repl Level_ With Daf_Akun.Level_
Repl Anak With Daf_Akun.Anak
Repl Pos_ With Daf_Akun.Pos_
Repl Jn_Akun With Daf_Akun.Jn_Akun
Repl S_Ahir With S_
Repl Debit With Dbt_
Repl Kredit With Krt_
Dbt_ = 0
Krt_ = 0
S_ = 0
Endscan
Sele Lg_
Go Top
Scan For Anak = '1'
Do Case
Case Level_ >= '4'
Repl H3 With S_Ahir
Case Level_ >= '2'
Repl H2 With S_Ahir
Case Level_ = '1'
Repl H1 With S_Ahir
Endcase
Endscan
Go Top
Thisform.Lengkapi
L_ = 'Lg_.Level_'
This.Recordsource = 'Lg_'
This.Column1.Controlsource = 'IIF(&L_="5",Space(9),;
IIF(&L_="4",Space(6),IIF(&L_="3",Space(3),;
Space(0))))+Lg_.Nama'
This.Column2.Controlsource = 'Trs(Lg_.H3,1)+IIF(&L_="5",;
Space(5),Space(0))'
This.Column3.Controlsource = 'Trs(Lg_.H2,1)+IIF(&L_="3",;
Space(7),Space(0))'
This.Column4.Controlsource = 'Trs(Lg_.H1,1)'
For I=1 To 4
This.Columns(I).Dynamicfontsize = 'IIF(&L_ = "5",7,;
IIF(&L_ = "4",8,IIF(&L_ = "3",9,IIF(&L_ = "2",;
10,11))))'
This.Columns(I).Dynamicfontbold = '(&L_ = "1")'
This.Columns(I).Dynamicbackcolor = 'IIF(&L_="1",;
RGB(230,230,210),RGB(255,255,255))'
Next
This.Column2.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg_.H3 = 0 And;
Lg_.Level_ = "1",RGB(230,230,210),IIF(Lg_.H3 = 0 And;
Lg_.Level_ <> "1",RGB(255,255,255),RGB(0,0,0)))'
This.Column3.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg_.H2 = 0 And;
Lg_.Level_ = "1",RGB(230,230,210),IIF(Lg_.H2 = 0 And;
Lg_.Level_ <> "1",RGB(255,255,255),RGB(0,0,0)))'
This.Column4.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg_.H1 = 0 And;
Lg_.Level_ = "1",RGB(230,230,210),IIF(Lg_.H1 = 0 And;
Lg_.Level_ <> "1",RGB(255,255,255),RGB(0,0,0)))'
Thisform.Lockscreen =.F.
Thisform.Refresh

- Form1.Lengkapi
Sele Lg_
Go Top
Locate For Level_ = '5'
A = Left(Allt(Kode_),4)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '5'
546 BAGIAN V Modul teknis

An = H3
If Left(Allt(Kode_),4) = Allt(A) And Level_ = '5'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),4) <> Allt(A) And Level_='5'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_) = ;
Allt(A) And Level_ = '4'
Repl H3 With Ah
Go Rek
Ah = H3
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),4)
Endscan
Go Top
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A)
If Found()
Repl H3 With Ah
Endif
*_____Mengisi H2 U/ Level 3_____
Go Top
Locate For Level_ = '4'
A = Left(Allt(Kode_),3)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '4'
An = H3
If Left(Allt(Kode_),3) = Allt(A) And Level_ = '4'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),3) <> Allt(A) And Level_ = '4'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A) And Level_ = '3'
Repl H2 With Ah
Go Rek
Ah = H3
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),3)
Endscan
Go Top
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A)
If Found()
Repl H2 With Ah
Endif
*_____Mengisi H2 U/ Level 2_____
Locate For Level_ = '3'
A = Left(Allt(Kode_),2)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '3'
An = H2
If Left(Allt(Kode_),2) = Allt(A) And Level_ = '3'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),2) <> Allt(A) And Level_ = '3'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A) And Level_ = '2'
Repl H2 With Ah
Go Rek
Ah = H2
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),2)
Endscan
Go Top
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 547

Locate For Allt(Kode_) = Allt(A)


If Found()
Repl H2 With Ah
Endif
*_____Mengisi H1 U/ Level 1_____
Locate For Level_ = '2'
A = Left(Allt(Kode_),1)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '2'
An = H2
If Left(Allt(Kode_),1) = Allt(A) And Level_ = '2'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),1) <> Allt(A) And Level_= '2'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_)=Allt(A) And Level_= '1'
Repl H1 With Ah
Go Rek
Ah = H2
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),1)
Endscan
Go Top
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A)
If Found()
Repl H1 With Ah
Endif
Go Top

- Command1.Click
Public Judul, Per, Tot1, Tot2, Kd, Nm, A, B, L, N1, N2
Judul = 'NERACA'
Per = 'Per. '+ Allt(Str(Day(Date()))) + ' '+;
Bulan_(Month(Date()))+' '+ Allt(Str(Th_))
Sele 0
Create Cursor Lg(Kode_ C(5),Nama C(50),Level_ C(1),;
H3 N(16,2),H2 N(16,2), H1 N(16,2),Kod_ C(5),;
Nam C(40), Lev_ C(1),H6 N(16,2),H5 N(16,2),;
H4 N(16,2))
Create Cursor Lg2(Kode_ C(5),Nama C(50),Level_ C(1),;
H3 N(16,2),H2 N(16,2),H1 N(16,2))
Sele Lg_
Set Filt To Left(Kode_,1)='0'
Go Top
Kd = ''
Nm = ''
A = ''
B = Allt(Nama)
L = Level_
N1 = 0
N2 = 0
Scan
Scatter Memvar
Sele Lg
Append Blank
Gather Memvar
B = Allt(Lg.Nama)
If 'Akumulasi' $ B
A = Substr(B,21,50)
Repl Lg.Nama With 'Ak. Peny. ' + Allt(A)
Endif
L = Lg.Level_
Do Case
Case L = '1'
Tot1 = 'Total '+Nama
548 BAGIAN V Modul teknis

Case L = '2'
Rek = Recno()
If !Empty(Kd) And Kode_ <> Kd
Skip -1
Append Blank
Repl Nama With 'Total '+Nm ,;
Level_ With '2',H2 With N1
Endif
Go Rek
Kd = Kode_
Nm = Nama
N1 = H2
Delete
Endcase
Endscan
Sele Lg
Go Top
Append Blank
Repl Nama With 'Total '+Nm , Level_ With '2',;
H2 With N1

**Mengisi Cursor Lg2**


Sele Lg_
Set Filt To Left(Kode_,1)='1'
Go Top
Kd = ''
Nm = ''
L = Level_
N1 = 0
Scan
Scatter Memvar
Sele Lg2
Append Blank
Gather Memvar
L = Lg2.Level_
Do Case
Case L = '1'
Tot2 = 'Total '+Nama
Case L = '2'
Rek = Recno()
If !Empty(Kd) And Kode_ <> Kd
Skip -1
Append Blank
Repl Nama With 'Total '+Nm ,;
Level_ With '2',H2 With N1
Endif
Go Rek
Kd = Kode_
Nm = Nama
N1 = H2
Delete
Endcase
Endscan
Sele Lg2
Go Bott
Append Blank
Repl Nama With 'Total '+Nm , Level_ With '2',;
H2 With N1
Sele Lg
Go Top
Sele Lg2
Go Top
Scan
Sele Lg
Repl Kod_ With Lg2.Kode_,Nam With Lg2.Nama
Repl H4 With Lg2.H1, H5 With Lg2.H2, H6 With Lg2.H3
Repl Lev_ With Lg2.Level_
If !Eof()
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 549

Skip
Else
Append Blank
Endif
Endscan
Sele Lg_
set Filt to
Go top
Sele LG
Go Top
_Screen.Show
Report Form Lrugi_Neraca Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Sele Lg
Use
Sele Lg2
Use
Rele Judul, Per, Tot1, Tot2, Kd, Nm, A, B, L, N1, N2

Membuat Report LRugi_Neraca


Gambar 20.124 Report Lrugi_neraca.frx

Buatlah tampilan report designer seperti pada gambar diatas dengan


petunjuk sebagai berikut:
1. Buatlah tampilan judul pada Header band, field yang ada pada hea-
der band, report expressionnya diisi dengan nama Variable Judul
dan Per yang telah didefinisikan pada Form Neraca Command1.
Click
2. Selanjutnya anda masuk pada Detail band, field-field yang ada pada
detail band 10 field yang tersimpan secara tumpuk untuk mendapat-
kan sebuah laporan Neraca yang baik. Seperti terlihat pada gambar
20.125 dibawah.
3. Anda perhatikan gambar field-field yang berada pada detail band di
bawah ini, jika field-field tersebut diuraikan.

Sebelum mamasukkan field-field yang ada pada detail band,


terlebih dahulu anda buat sebuah garis vertical dengan ketentuan
Top: 0.01, Left: 3.22, Height: 0.20, Width: 0.02.
Selanjutnya anda masukkan dua buah kotak persegi panjang
(Rectangle) dan beri warna warna gelap, dengan Luas Height: 0.13
dan Width: 2.53 tempatkan kotak yang pertama pada posisi: Top:
550 BAGIAN V Modul teknis

0.04, Left: 0.71 dan untuk kotak kedua pada posisi, Top: 0.04, Left
3.24, seperti terlihat pada gambar diatas.
Isilah printwhen untuk kedua kotak tersebut untuk kotak perta-
ma anda isi Printwhen dengan Lg.Level_ = '2' dan untuk kotak
yang kedua (kotak yang berada sebelah kanan garis vertikal) de-
ngan Lg.Lev_ = '2'
Field-field yang berada pada header band diambil dari cursor
Lg. Dan sekarang akan diterangkan isi dari report expression dan
posisi field-field yang berada pada detail band tersebut, secara urut
mulai dari kiri atas sampai ke kanan bawah:
- Field ke-1 dengan report Expression:
IIF(Lg.Level_='5',Space(11)+Lg.Nama,Space(8)+Lg.Nama)
Isilah Print when dengan:
Lg.level_ >= '4'
Font: Arial, Size:7 dengan Width: 167
- Field ke-2 dengan Report expression
IIF(Lg.Level_='3',Space(5)+Lg.Nama,space(2)+Lg.Nama)
Isilah Print when dengan:
Lg.level_ = '3' or Lg.level_ = '2'

Font: Arial, Size:8 dengan Width: 167


- Field ke-3 dengan Report expression
Lg.Nama
Isilah Print when dengan:
Lg.level_ = '1'
Font: Arial, Size:10 Style: Bold dengan Width: 167
Setelah ketiga field tersebut anda buat tempatkan ketiga field
tersebut pada posisi Left: 0.68 dan Bottom: 0.19
- Field ke-4 (H3) Report expression diisi dengan: Lg.H3
Format: @( 999,999,999 dan PrintWhen diisi dengan:
Lg.level_ >= '4' and Lg.H3 <> 0

Posisikan field tersebut pada Left: 2.08, Bottom: 0.19 dan Width:
0.90. Gunakan Font: Arial dengan Size: 7
- Field ke-5 (H2) Report expression diisi dengan: Lg.H2
Format: @( 999,999,999 dan PrintWhen diisi dengan:
(Lg.level_ = '3' or Lg.Level_ = '2') and Lg.H2 <> 0

Posisikan field tersebut pada Left: 2.08, Bottom: 0.19 dan Width:
1.10. Gunakan Font: Arial dengan Size: 9
Untuk field-field yang berada pada sebelah kanan garis vertikal
anda hanya tinggal mengcopy field-field yang telah anda buat baru-
san dan anda ganti teks-teks yang berada pada report expression
dan printwhen setiap field sesuai dengan dibawah ini:
- Level_ dengan Lev_
- Nama dengan Nam
- H2 dengan H5
- H3 dengan H6
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 551

4. Selanjutnya anda masukkan field-field yang berada pada Summary


band seseuai dengan gambar diatas, untuk field H1 dan H4 diambil
dari cursor Lg. Pada field H1 dan H4 anda isi Calculate dengan
SUM.
5. Dan untuk objek-objek lainnya anda dapat melihat dan menyesuai-
kannya dengan gambar.
Report designer Lrugi_neraca pada nantinya tidak hanya digunakan
pada program Neraca saja tetapi digunakan juga pada program Laba
rugi sehingga anda tidak perlu lagi membuat report designer baru untuk
menampilkan data Laba rugi.
Gambar 20.125 Contoh Neraca dan Laba rugi

Program Laba Rugi


Gambar 20.126 Tampilan form & form designer Laba_Rugi.scx

Program Laba_Rugi seperti terlihat pada gambar diatas akan me-


muat jumlah pendapatan dan jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan. Data master untuk Laba rugi diambil dari buku be-
sar (Ledger).
552 BAGIAN V Modul teknis

Membuat Form Laba_rugi.scx


Tampilan form designer Laba_rugi memang tidak jauh berbeda de-
ngan form designer Neraca karena form Laba_rugi merupakan duplikat
dari form Neraca. Untuk itu anda buat form designer Laba_rugi dengan
cara memduplikat dari form designer Neraca, kemudian anda modifikasi
form tersebut sesuai dengan gambar diatas.

Mengisi Program
Selanjutnya anda isi program pada setiap objek sesuai dengan pe-
rintah dibawah. Perintah pada setiap objek tidak perlu anda ganti seluruh
perintahnya, tetapi hanya merubah perintah pada point-point tertentu.
- Grid1.Init
Anda ganti sebagian perintah yang ada pada objek ini, tepatnya pa-
da perintah dibawah ini. Pada program Neraca perintah tersebut di-
cetak tebal.
Sele Daf_akun
Set Filt to Jn_akun = '2'
Go top

- Command1.Click
Anda ganti sebagian perintah yang ada pada objek ini, tepatnya pa-
da perintah dibawah ini. Pada program Neraca perintah tersebut di-
cetak tebal, pada perintah tersebut anda hanya mengganti angka 0
dengan 2 dan 1 dengan 3.
**Mengisi Cursor Lg**
Sele Lg_
Set Filt To Left(Kode_,1)='2'
Go top

Dan pada Filter yang kedua yaitu:


**Mengisi Cursor Lg2**
Sele Lg_
Set Filt To Left(Kode_,1)='3'
Go top

20.9 Pembuatan Program-Program Sistem


Informasi SDM
Program Inisialisasi Karyawan
Gambar 20.127 Tampilan Form Input_karyawan
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 553

Program input_karyawan adalah sebuah program untuk memelihara


data karyawan mulai dari menambah, menghapus dan mengisi data yang
berhubungan dengan karyawan mulai dari biodata karyawan sampai
menentukan jumlah dan rincian gaji karyawan tersebut.

Membuat Table
Table yang diperlukan untuk inisialisasi karyawan adalah ada tiga
table, yang terdiri dari table-table sebagai berikut ini:
- Daf_Pegawai
- dPegawai
- Kunci
Table yang harus anda buat adalah Daf_Pegawai dan dPegawai
karena program kunci telah anda buat pada pemrograman sebelumnya.
Tabel 20.52 Daftar nama-nama field untuk table Daf_Pegawai
Nama field Type width Index Nama field Type width Index
Peg_id Character 3 Asc Status Character 1
No Numeric 3 Jm_anak Numeric 2
Nama Character 40 Asc P_formal Character 100
Tem_lahir Character 20 P_nformal Character 100
Tgl_lahir Date 8 Jabatan Character 20
Tgl_masuk Date 8 Keterangan Memo 4
Tgl_keluar Date 8 T_istri Numeric 10, 2
Nip Character 10 T_anak Numeric 10, 2
Alamat Character 40 T_makan Numeric 10, 2
Kota Character 15 T_trans Numeric 10, 2
Telepon Character 20 T_lembur Numeric 10, 2
Jn_kelamin Character 1 G_pokok Numeric 10, 2
Agama Character 1

Tabel 20.53 Daftar nama field untuk table dPegawai


Nama field Type Width Index
Peg_id Character 3 Ascending
No Numeric 3
Istri Character 20
Anak Character 20
Umur_anak Numeric 2
Tgl_ Date 8
Jn_kelamin Character 1

Membuat Form
Buatlah form designer Input_karyawan seperti pada gambar diatas.
dan berikut adalah daftar Controlsource dan Rowsource untuk objek-ob-
jek yang ada pada form input_karyawan.
 Text1 ControlSource: Daf_Pegawai.nama
 Text2 ControlSource: Daf_Pegawai.Tem_lahir
 Text3 ControlSource: Daf_Pegawai.Tgl_Lahir
 Text4 ControlSource: Daf_Pegawai.Alamat
 Text5 ControlSource: Daf_Pegawai.Kota
 Text6 ControlSource: Daf_Pegawai.Telepon
 Text7 ControlSource: Daf_Pegawai.Agama
 Text8 ControlSource: Daf_Pegawai.Jm_Anak
 Edit1 ControlSource: Daf_Pegawai.P_Formal
554 BAGIAN V Modul teknis

 Edit2 ControlSource: Daf_Pegawai.P_nFormal


 Text9 ControlSource: Daf_Pegawai.tgl_Masuk
 Text10 ControlSource: Daf_Pegawai.Tgl_Keluat
 Text11 ControlSource: Daf_Pegawai.Jabatan
 Text12 ControlSource: Daf_Pegawai.Nip
 List1 RowSource : Daf_Pegawai.Nama

Mengisi Program
- Form1.Load
Public Pas
Sele Daf_Pegawai
Set Order To Nama
Thisform.Refresh

- Command1.Click
Sele Daf_Pegawai
Y = ''
Go Bottom
If Bof()
Appe Blan
Y = '001'
X = 1
Else
Count To X
Append Blank
Z=Len(Allt(Str(X+1)))
X=X+1
Y = IIF(Z=1,'00',IIF(Z=2,'0',Allt(Str(X))))+;
Allt(Str(X))
Endif
Repl Peg_Id With Y, No With X
Sele Kunci
Go Bott
Append Blank
Repl Peg_Id With Y
Thisform.Text1.Setfocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex=Thisform.List1.Listcount
Sele Daf_Pegawai
Thisform.Refresh

- Text1.Valid
Sele Kunci
Locate For Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Replace Nama With This.Value
Thisform.List1.Requery

- List1.InteractiveChange
Thisform.Refresh

- OptionGroup1.Refresh (option untuk Jenis kelamin)


This.value = iif(daf_pegawai.jn_kelamin <> '1', 2,1)

- OptionGroup1.Click
Select Daf_Pegawai
If This.Value = 1
Repl Jn_Kelamin With '1'
Else
Repl Jn_Kelamin With '2'
Endif
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 555

- OptionGroup2.Refresh (option untuk status)


Pada tombol Gaji
This.Value = IIF(Daf_Pegawai.Status <> '1',2,1)
memuat perintah untuk
- OptionGroup2.Click memanggil form In_gaji,
dan untuk form tersebut
Select Daf_Pegawai
If This.Value = 1 akan dijelaskan setelah
Repl Status With '1' program ini.
Else
Repl Status With '2'
Endif
Thisform.Refresh

- Combo1.Init (Agama)
This.Additem('Islam')
This.Additem('Katholik')
This.Additem('Protestan')
This.Additem('Hindu')
This.Additem('Budha')
This.Additem('Lain-Lain')

- Combo1.InteractiveChange
Thisform.Text7.Value = Allt(Str(This.Listindex))
Thisform.Refresh

- Combo1.Refresh
This.Listindex = Val(Daf_Pegawai.Agama)

- Text8.Refresh
This.Enabled = Daf_Pegawai.Status = '1'

- Gaji.Click (tombol gaji)


Do Form In_Gaji

- Text11.Valid
Sele Kunci
Locate For Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Replace Jabatan With This.Value

- Command2.Click (Hapus)
Sele Daf_Pegawai
If Messagebox('Anda Benar-Benar Akan Menghapus'+Chr(13);
+'Nama Pegawai : '+Allt(Nama),36,;
'Warning')=6
Delete
Sele Kunci
Locate For Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Delete
Sele Daf_Pegawai
Skip-1
Endif
Thisform.List1.Requery
Thisform.Refresh

Selanjutnya anda buat sendiri report untuk menampilkan daftar


karyawan yang diambil dari table daf_pegawai

Membuat form In_Gaji


Form In_Gaji adalah sebuah form yang dipanggil pada form Input_
karyawan, form ini berfungsi untuk mengisi jumlah gaji dan tunjangan
seorang karyawan.
556 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.128 Tampilan form dan form designer In_gaji.scx

Buatlah form designer seperti pada gambar kanan diatas, dengan


ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah form dengan WindowType diisi dengan 1-Modal
2. Masukkan objek-objek seperti terlihat pada gambar diatas dan anda
isi Controlsource untuk setiap text yang ada pada form tersebut
sesuai dengan daftar dibawah:
 Text1 Daf_Pegawai.Nama
 Text2 Daf_Pegawai.G_pokok
 Text3 Daf_Pegawai.t_makan
 Text4 Daf_Pegawai.t_trans
 Text5 Daf_Pegawai.t_istri
 Text6 Daf_Pegawai.t_anak
 Text7 Daf_Pegawai.t_lembur

Program Absensi
Gambar 20.129 Tampilan form & form designer Absensi.scx

Absensi adalah sebuah program untuk mengisi kehadiran karyawan


setiap hari kerja.
Table yang digunakan pada rogram ini adalah table Daf_pegawai
dan table Absen. Table daf_pegawai telah anda buat pada program se-
belumnya, sekarang anda buat table Absen sesuai dengan gambar table
designer Absen dibawah ini
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 557

Gambar 20.130 Table designer Absen.dbf

Setelah table tersebut selesai anda buat, selanjutnya adalah mem-


buat Form designer Absensi sesuai dengan gambar diatas. dan proper-
ties yang digunakan untuk setiap objek pada form tersebut adalah seba-
gai berikut:
 List1 RowSource: Daf_Pegawai.Nama
 TxThn InputMask: xxxx
 Text1 ControlSource: Daf_Pegawai.Nama
 Text2 ControlSource: Daf_Pegawai.Kota
 Text3 ControlSource: Daf_Pegawai.Tgl_Masuk
 Text4 ControlSource: Daf_Pegawai.Jabatan
 Text5 ControlSource: Daf_Pegawai.NIP

Mengisi Program
- Form1.Load
Public x, I, Z, Thn_
Thn_ = Allt(Str(Year(Date())))
Sele Daf_Pegawai
Set Order to Nama
Go Top
Selanjutnya anda buat sebuah methode baru dengan nama Abs_
dan isilah methode tersebut sesuai dengan perintah dibawah ini.
- Form1.Abs_
Public A
Y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL() SHORTCUT
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<H [Hadir kerja]'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP '\<S [Tidak hadir kerja karena sakit]'
DEFINE BAR 03 OF Tam PROMP '\<I [Tidak hadir kerja dengan izin]'
DEFINE BAR 04 OF Tam PROMP '\<A [Tidak hadir tanpa keterangan]'
DEFINE BAR 05 OF Tam PROMP '\<C [Tidak hadir karena cuti]'
DEFINE BAR 06 OF Tam PROMP '\<L [Libur Hari Raya]'
DEFINE BAR 07 OF Tam PROMP '-- [Empty]'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF Y > 0
DO CASE
CASE Y = 1
A = 'H'
CASE Y = 2
A = 'S'
CASE Y = 3
A = 'I'
CASE Y = 4
A = 'A'
CASE Y = 5
A = 'C'
558 BAGIAN V Modul teknis

CASE Y = 6
A = 'L'
CASE Y = 7
A = ' '
ENDCASE
ENDIF

- Grid1.Init
Thisform.Lockscreen =.T.
Sele Daf_Pegawai
Sele Absen
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id And Tahun = Thn_
Go Top
Anda lanjutkan perintah This.Recordsource = 'Absen'
This.Column1.Controlsource = 'Absen.Bulan'
mengisi controlsource This.Column2.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,1,1))'
untuk Column6 sampai This.Column3.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,2,1))'
Column25, berdasar This.Column4.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,3,1))'
This.Column5.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,4,1))'
pada perintah mengisi *Ikuti perintah disamping
controlsource untuk This.Column26.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,25,1))'
column1 sampai This.Column27.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,26,1))'
column5 juga column26 Thisform.Lockscreen =.F.
This.Refresh
dan column27
- Tgl_Bln.Init
This.Value = Str(Day(Date()))+" "+Bulan_(Month(Date()))

- TxThn.Init
This.Value = Allt(Str(Year(Date())))

- TxThn.Valid
Thn_ = This.value
Thisform.Grid1.Init
Thisform.Refresh

- List1.InteractiveChange
Thisform.Grid1.Init
Thisform.refresh

- Command1.Click (Mulai)
Sele Absen
For i=1 to 12
Append Blank
Repl No with i, Peg_id with daf_pegawai.peg_id
Repl Tahun with Thn_
Repl Bulan with Upper(Bulan_(i))
Next
Thisform.Refresh

- Command1.Refresh
Sele Absen
Go top
This.Enabled = IIF((!Eof() ),.F.,.T.)

- Command2.Click (Hapus)
Sele Absen
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id And Tahun = Thn_
If Mess('Anda benar-benar akan menghapus seluruh Absensi';
+Chr(13)+'Nama Pegawai : '+Allt(Daf_Pegawai.Nama)+;
Chr(13)+ 'Tahun : '+(Absen.Tahun) ,36,';
Warning')=6
Dele All
Thisform.Grid1.Refresh
Endif

Untuk reportnya silahkan anda buat sendiri sesuai dengan kreativi-


tas dan kemampuan dasar yang telah anda dapat pada pemrograman-
pemrograman sebelumnya.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 559

Program Penggajian
Gambar 20.131 Tampilan form & Form designer (kanan) Penggajian.scx

Program Penggajian adalah program untuk menghitung total peng-


hasilan yang harus diterima oleh seorang karyawan berdasarkan data
yang telah ditentukan pada table Daf_Pegawai.
Table-table data yang diperlukan untuk membuat sebuah program
Penggajian adalah: Table Daf_Pegawai, Absen dan Gaji. Untuk table
Gaji anda buat terlebih dahulu tablenya sesuai dengan daftar dibawah:
Tabel 20.54 Daftar nama field untuk table Gaji.dbf
Nama field Type width Index Nama field Type width Index
Peg_id Character 3 Asc Jml_Lembur Numeric 10,2
Nama Character 40 Pot_Gaji Numeric 10,2
Tanggal Date 8 Jml_ Numeric 3
T_istri Numeric 10, 2 Jml_Masuk Numeric 3
T_anak Numeric 10, 2 Jam_Masuk Numeric 3
T_makan Numeric 10, 2 Jam_Lembur Numeric 3
T_trans Numeric 10, 2 Tot_Gaji Numeric 10,2
T_lembur Numeric 10, 2 Bln Numeric 2
G_pokok Numeric 10, 2 Thn Character 4
T_hadir Numeric 10,2
Setelah table gaji selesai dibuat, anda lanjutkan pekerjaan anda pa-
da pembuatan form designer Penggajian, dan tampilan form designer ter-
sebut terlihat seperti pada gambar diatas. setelah form designer tersebut
selesai anda buat maka anda lanjutkan pada pengisian properties setiap
objek sesuai dengan uraian dibawah ini:
 List1 RowSource: Daf_Pegawai.nama Untuk Text1 sampai
 Text1 ControlSource: Daf_Pegawai.Nama Text10 anda isi
 Text2 ControlSource: Daf_Pegawai.Kota properties ReadOnly
 Text3 ControlSource: Daf_Pegawai.Tgl_Masuk dengan T-True
 Text4 ControlSource: Daf_Pegawai.Jabatan
 Text5 ControlSource: Daf_Pegawai.NIP
 Text6 ControlSource: Gaji.G_Pokok
 Text7 ControlSource: Gaji.T_makan
 Text8 ControlSource: Gaji.T_Trans
 Text9 ControlSource: Gaji.T_Anak
 Text10 ControlSource: Gaji.T_lembur
 Text11 ControlSource: Gaji.Jml_Masuk
 Text12 ControlSource: Gaji.Jam_Lembur
 Text13 ControlSource: Gaji.Jml_Lembur
 Text14 ControlSource: Gaji.Jml_
 Text15 ControlSource: Gaji.Pot_gaji
 Text16 ControlSource: Gaji.Tot_gaji
 Text17 ControlSource: Gaji.Tanggal
560 BAGIAN V Modul teknis

Mengisi Program
- Form1.Load
Public Pas, id_, bl_, th_

- Form1.Init
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh

- Bulan.Init
For I=1 To 12
This.Additem(Bulan_(I))
Next
This.Listindex = Month(Date())

- Bulan.InteractiveChange
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = This.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh

- TxThn.Init
This.Value = Allt(Str(Year(Date())))

- TxThn.Valid
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = This.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh

- List1.InteractiveChange
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh

- Text12.Valid
Thisform.Text13.Value = This.Value*Thisform.Text10.Value
Thisform.Refresh

- Text13.Valid
A = Thisform.Text6.Value + Thisform.Text7.Value+;
Thisform.Text8.Value + Thisform.Text9.Value
Thisform.Text14.Value = This.Value + A
Thisform.Refresh

- Text15.Valid
Thisform.Text16.Value = Thisform.Text14.Value - This.Value
Thisform.Refresh

- Command1.Click (Mulai)
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Sele Absen
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id And Tahun=Th_
Go Top
Locate For No = Bl_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 561

Sele Gaji
Go Bott
Append Blank
Replace Peg_Id With Daf_Pegawai.Peg_Id, Nama With Daf_Pegawai.Peg_Id
Replace G_Pokok With Daf_Pegawai.G_Pokok,T_Makan With Daf_Pegawai.T_Makan,;
T_Trans With Daf_Pegawai.T_Trans, T_Anak With Daf_Pegawai.T_Anak,;
T_Istri With Daf_Pegawai.T_Istri, T_Lembur With Daf_Pegawai.T_Lembur,;
Bln With Bl_, Thn With Th_, Jml_Masuk With Absen.Hadir
Thisform.Text12.Setfocus
Thisform.Refresh
Thisform.Text13.Valid
Thisform.Text15.Valid

- Command1.Refresh
Sele Gaji
This.Enabled=IIF(Thisform.Txthn.Value=Thn And Thisform.Bulan.Listindex=Bln,.F.,.T.)

- Command2.Click (Hapus)
Bl_ = Thisform.Bulan.Value
Sele Gaji
If Messagebox('Anda Benar-Benar Akan Penggajian Untuk,';
+Chr(13)+'Nama Pegawai : '+Allt(Nama);
+Chr(13)+'Bulan : '+Bl_,36,'WARNING')=6
Dele
Skip-1
If Bof()
Go Top
Endif
Endif
Thisform.Refresh

- Command3.Click (Cetak)
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Rek=Recno()
Bl_ = Thisform.Bulan.Value +' '+ Th_
_Screen.Show
Report Form Slip_Gaji For Recno()= Rek Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Go Rek

Gambar 20.132 Tampilan report Slip_gaji


562 BAGIAN V Modul teknis

- Command3.Refresh
Sele Gaji
This.Enabled = !Eof()

Report yang harus anda buat adalah report Slip_gaji yang datanya
diambil dari table Gaji. Anda buat report tersebut dan sebagai contoh
anda lihat tampilan report Slip_gaji pada gambar diatas.

20.10 Pembuatan Program Keamanan


Gambar 20.133 Tampilan dan designer form Keamanan.scx

Program Keamanan adalah sebuah program untuk menentukan hak


pakai seorang user dalam sistem informasi manajemen yang telah anda
buat, yang nantinya dalam sebuah sistem akan ditampung dalam sebuah
menu dimana dalam menu tersebut jika dalam program kemanan ini se-
orang user dapat membuka sebuah program maka dalam menu pun
program tersebut dapat dibuka oleh user tersebut dan jika sebaliknya
maka program tersebut tidak dapat dibuka. Tanda ceklist pada form di
atas menandakan bahwa program tersebut dapat dibuka oleh user
bersangkutan.
Cara untuk menambah Sebelum anda membuat form designer Keamanan seperti pada
field pada sebuah table gambar di atas, terlebih dahulu anda buka Table Kunci dan anda tam-
adalah dengan mengetik bahkan field-field berikut ini pada table tersebut, field-field tersebut se-
perintah berikut pada muanya bertype dan Width sama yaitu Type diisi dengan Character dan
Command window: Width diisi dengan 1:
Use Kunci  Pms  Fb  Bb
Modify Structure  Plg  Sup  Nrc
 Oj  Htg  RgLb
 Fj  Sdm  Jm
 Lpms  Kry  Kam
 Piu  Ab  Kam1
 Prd  Gj  Gud
 Prs  Keu  Ps
 Ob  Akn  Ms
Field-field tersebut adalah untuk memberi sebuah tanda pada setiap
checkbox pada program hak edit dibawah.
Selanjutnya anda buat tampilan form seperti pada gambar diatas
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah sebuah form dan anda masukkan objek-objek kedalamnya
seperti terlihat pada gambar diatas
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 563

2. Masukkan Objek List1, Text1, Text2, Text3 dan Text4 seperti pada
gambar diatas dan masukkan pula properties untuk keempat objek Checkbox sebelum Style
diisi dengan 1-Graphical
tersebut sesuai dengan daftar dibawah ini: atau standard
 List1 RecordSource: Kunci.Nama
 Text1 ControlSource: Kunci.Nama
 Text2 ControlSource: Kunci.Jabatan
 Text3 ControlSource: Kunci.User_
 Text4 PasswordChar: x
Checkbox setelah Style
3. Objek-objek yang berada pada lokasi Hak Edit semuanya merupa- diisi dengan 1-Graphical
kan CheckBox
4. Tombol SI Pemasaran, SI Produksi dan seterusnya adalah, Check
Box yang properties Style diisi dengan 1-Graphical
5. Rubahlah nama dari checkbox-checkbox tersebut sesuai dengan
gambar dibawah yang ditunjukan dengan anak panah.
Gambar 20.134 Nama checkbox-checkbox

C1 C2 C3

Dari atas
kebawah:
C1a, C1b,
C1c, C1d
dan C1e

C4 C5 C6

6. Untuk checkbox-checkbox yang ada dibawah checkbox C1, C2 sam-


pai C6, beri nama checkbox-checkbox tersebut dengan nama check
box yang ada diatasnya ditambah dengan abjad a, b, c dan seterus-
nya, dan sebagai contohnya lihat gambar diatas nama-nama check
box yang ada dibawah checkbox C1
7. Selanjutnya anda masukkan objek-objek lainnya sesuai dengan
gambar diatas.

Mengisi Program
- Form1.Activate
Sele Kunci
Thisform.Text6.Value = Kunci.Password

- List1.InteractiveChange
Select Kunci
Thisform.Text6.Value = Password
Thisform.Refresh

- Text6.Valid
Public Pas
Sele Kunci
Pas = Upper(Alltrim(This.Value))
Ok = .F.
Xpas = ''
If Allt(This.Value) <> Password
Do Form Veri_Pass To Xpas
Endif
564 BAGIAN V Modul teknis

If Ok
If !Empty(Xpas)
This.Value = Xpas
Else
This.Value=''
Endif
Replace Password With Allt(This.Value)
Else
This.Value = Password
Endif
Thisform.Refresh
Rele Pas

Untuk form Veri_pass yang dipanggil pada perintah diatas akan


diterangkan pada bagian pembuatan form Veri_pass di bawah.
- C1.Click
Sele Kunci
If This.Value=1
Repl Pms With '1'
Else
Repl Pms With '0'
Endif
This.Refresh

Untuk checkbox C2, C3, C4, C5 dan C6 prosedur Click, diisi


dengan perintah yang sama seperti pada perintah diatas hanya saja
pada baris perintah: Repl Pms With '1' dan Repl Pms With '0'
Field Pms diganti sesuai dengan uraian berikut, untuk C2 Pms
diganti dengan Prd, C3 Pms diganti dengan Keu, untuk C4 dengan
Sdm, C5 dengan Gud dan untuk C6 dengan Kam.
- C1.Refresh
Sele Kunci
This.Value=Iif(Pms='1',1,0)
This.Forecolor = Iif(Pms='1', Rgb(255,0,0),Rgb(0,0,0))
Thisform.C1a.Enabled = (Pms='1')
Thisform.C1b.Enabled = (Pms='1')
Thisform.C1c.Enabled = (Pms='1')
Thisform.C1d.Enabled = (Pms='1')
Thisform.C1e.Enabled = (Pms='1')

Untuk objek C2, C3, C4, C5 dan C6 prosedur Refresh, perintah


yang harus dimasukkan sama seperti perintah diatas hanya saja
field Pms harus diganti dengan nama field yang telah diterangkan
pada uraian diatas (C1.Click).
Dan pada perintah Thisform.C1a...dan seterusnya sampai
Thisform.C1e…dan seterusnya objek C1a, C1b sampai C1e diganti
dengan nama-nama checkbox yang merupakan anggota dari C2,
C3, C4, C5 dan C6. Jika checkbox yang ada dibawah C2, sampai
C6 hanya ada 3 buah atau 1 buah maka anda masukkan 3 buah
objek tersebut seperti untuk perintah C4.Refresh dibawah ini.
Sele Kunci
This.Value=Iif(Sdm='1',1,0)
This.Forecolor = Iif(Sdm='1', Rgb(255,0,0),Rgb(0,0,0))
Thisform.C4a.Enabled = (Sdm='1')
Thisform.C4b.Enabled = (Sdm='1')
Thisform.C4c.Enabled = (Sdm='1')

- C1a.Click
Sele Kunci
If This.Value=1
Repl Plg With '1'
Else
Repl Plg With '0'
Endif
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 565

- C1a.Refresh
Sele Kunci
This.Value = Iif(Plg='1',1,0)

Untuk Checkbox-checkbox yang lainnya mulai dari C1b, C1c sampai


C6a perintah yang terkandung didalam prosedur Click dan Refresh sama
dengan perintah pada C1a hanya saja nama field Plg ganti dengan
nama-nama field sesuai dengan daftar dibawah ini.
Objek Field Objek Field Objek Field
C1b Oj C2d Fb C4a Kry
C1c Fj C2e Htg C4b Ab
C1d Piu C4c Gj
C1e Lpms C3a Akn
C3b Jrn C5a Ps
C2a Sup C3c Bb C5b Ms
C2b Prs C3d Nrc
C2c Ob C3e Rglb C6a Kam1

20.11 Bagian Akhir Pemrograman


Pembuatan Program Menu
Menu merupakan sebuah program yang berfungsi untuk membuka
program-program yang telah anda buat, program-program yang telah an-
da buat dibagi kedalam beberapa kelompok program, sehingga tampilan
menu juga dibagi dalam beberapa tampilan.
Gambar 20.135 Tampilan awal menu dan Form designer Menu_x.scx

Container
dengan
nama C2 Container1

Page-
Frame1

Container de- Image dengan


ngan nama C1 nama Gm7

Untuk membuat tampilan seperti pada gambar diatas adalah seba-


gai berikut:
1. Buatlah form dengan properties sebagai berikut:
 AutoCenter: .T.-True  MaxButton: .F.-False
 BackColor: 164,227,247  Name: MnUtama
 BorderStyle: 1-FixedSingle  ShowType: .T.-True
 Closebale: .F.-False  ShowWindow: 2-As Top Level Form
 Height: 450  Width: 631
2. Masukkan sebuah Container kedalam form tersebut dan isilah pro-
perties Height: 70, Width: 630, Left: 0, Top: 0 dan Back Style: 0-
566 BAGIAN V Modul teknis

Transparent. Container pada gambar diatas terdapat banyak gambar


dan objek-objek lainnya, anda lewat dahulu untuk memasukkan
gambar-gambar tersebut dan lanjutkan pada point selanjutnya.
3. Masukkan sebuah Shape dengan nama C1 dengan ketentuan seba-
gai berikut: Backstyle: 0-Transparent, BorderStyle: 3-Dot, Border-
Width: 1, Curvature: 10, Height: 42, Name: C1, Width: 106, Visible:
.F.-False
4. Selanjutnya anda buat sebuah container dengan nama C2 dengan
ketentuan, Backstyle: 0-Transparent, Height: 74, Width: 74, Visible:
.F.-False dan SpecialEffect: 0-Raised
5. Buatlah sebuah image dengan nama Gm7 dengan ketentuan seba-
gai berikut: BackStyle: 0-Transparent, Height:32, Width: 32, Left:
108, Name: Gm7, Top: 396, Picture: (untuk picture silahkan anda isi
sendiri dengan gambar yang ada pada komputer anda). Dan tem-
patkan sebuah label disampingnya dengan caption: Keluar
6. Masukkan sebuah Pageframe dengan properties sebagai berikut:
PageCount: 8, Tabs: .F.-False, SpecialEffect: Flat, BorderWidth: 3,
Height 378, Width: 631, Left: 0, Top: 72, anda dapat melihat setiap
perubahan yang terjadi pada pageframe yang sedang anda modi-
fikasi tersebut pada gambar dibawah ini. Tempatkan Pageframe1
tersebut pada bagian paling bawah form dengan cara: klik menu
Format dan submenu Send to back.
Gambar 20.136 Perubahan pada pageframe1 dengan properties yang
dilakukan diatas

Memasukkan Objek-objek kedalam Container1


Gambar 20.137 Container1 dengan objek-objek didalamnya

Gm1 Gm2 Gm3 Gm4 Gm5 Gm6

Ada dua jenis objek yang ada didalam container1 diatas yakni Image
dan Label, langkah-langkah dalam memasukkan objek-objek diatas ada-
lah sebagai berikut:
1. Sekedar untuk mengingatkan bahwa untuk memasukkan sebuah ob-
jek kedalam container sebelumnya anda klik kanan container1 dan
pada menu yang muncul klik Edit
2. Masukkan sebuah Image kedalam container1 dengan properties
sebagai berikut: BackStyle: 0-Transparent dan untuk mengisi image
dengan sebuah gambar adalah pada properties Picture, tetapi sebe-
lumnya anda harus memiliki 3 buah gambar yang berbeda untuk
membuat sebuah tampilan menu grapis. Disini penulis memiliki 3
buah gambar icon yang bentuk dan nama icon tersebut tampak pada
gambar dibawah
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 567

Fol1.ico Fol2.ico Non.ico


Gambar-gambar diatas adalah untuk membuat tampilan menu uta- Jika anda tidak memiliki
ma, Fol1 adalah tampilan awal menu, Fol2 jika menu tersebut (Fol1) file gambar-gambar icon
dipilih dan diklik maka gambar berubah/diganti dengan icon Fol2, anda dapat membuka
dan icon Non adalah untuk membuat sebuah tanda jika seorang folder Samples/Graphic/
user tidak memiliki hak untuk membuka program-program pada se- Icon pada master Vfp
buah sub sistem informasi yang pembagian haknya telah ditentukan disana terdapat banyak
pada program keamanan. contoh-contoh icon
3. Jika anda telah memiliki 3 buah gambar seperti diatas atau yang la-
innya anda pindahkan gambar tersebut kedalam folder SIM/Gambar
dan rubahlah nama dari ketiga icon tersebut sesuai dengan gambar
diatas yakni Fol1, Fol2 dan Non
4. Jika masalah pada point 1 sampai 3 telah teratasi anda lanjutkan pa-
da pengisian gambar (property Picture) untuk image1 ini, dengan ca-
ra sebagai berikut:
- Klik image yang akan diberi gambar
- Pada properties window double klik property Picture, maka akan
muncul window Open seperti pada gambar dibawah
Gambar 20.138 Properties dan window open

- Pilihlah icon dengan nama Fol1, dan klik tombol OK maka icon
Fol1 akan tampil pada image anda
5. Anda rubah nama image1 tersebut dengan nama Gm1 dan tempat-
kan Gm1 tersebut pada posisi Top: 12 dan Left: 4
6. Anda buat image Gm2, Gm3, Gm4, Gm5 dan Gm6 seperti terlihat
pada Gambar 20.158 diatas, dengan gambar yang sama (Fol1.ico)
dengan cara mengcopy dari Gm1 dan tempatkan image-image ter-
sebut pada posisi sebagai berikut: untuk Top: semua image sama
yaitu 4 dan untuk posisi Left Gm2 isi dengan 108, Gm3 dengan 210,
Gm4 312, Gm5 416 dan Gm6 dengan 520.
7. Anda buat label-label pada seperti pada gambar diatas dan tempat-
kan label tersebut pada sisi kanan setiap image Gm1 sampai Gm6
8. Anda buat image baru dan isi image tersebut dengan gambar icon
Non.ico tempatkan image tersebut pada bagian bawah image Gm1
dan beri nama image tersebut dengan nama No1
9. Dengan mengcopy dari image No1, anda buat image No2, No3,
No4, No5 dan No6 dan tempatkan image-image tersebut pada ba-
gian bawah image Gm2 sampai Gm6.
10. Setelah selesai maka anda akan melihat tampilan seperti pada gam-
bar 20.157 diatas. Dan tampilan form menu_x sekarang adalah tam-
pak seperti pada gambar dibawah ini.
568 BAGIAN V Modul teknis

Gambar 20.139 Tampilan form designer menu_x

Memasukkan objek kesetiap Page pada Pageframe1


Sebelum memasukkan objek kedalam setiap page pada Pageframe
ini, anda terlebih dahulu harus menentukan page keberapa yang akan
anda isi objek. Untuk memilih page yang anda maksud anda dapat me-
milihnya pada List object properties window, seperti terlihat pada gambar
disamping, jika anda ingin membuka Page1 maka anda klik Page1, jika
anda akan membuka page2 maka anda klik Page2 dan seterusnya. Jika
anda sulit untuk menemukan Page yang anda maksud anda dapat
mengklik List object tersebut kemudian tekan huruf awal dari nama objek
yang anda cari misalnya Page1 maka anda tekan huruf P pada keyboard
anda.

Memasukkan Objek kedalam Page1


Gambar 20.140 Pageframe1.Page1

Isilah background untuk Page1 diatas dengan warna putih (255,255,


255). Objek yang ada pada Page1 hanya sebuah Label yang bercaption
seperti terlihat pada gambar diatas. Anda buat Label tersebut dan tem-
patkan Label tersebut tepat ditegah-tengah Page1 tersebut, lihat gambar.

Memasukkan Objek kedalam Page2


Pada Page2 terdapat banyak icon dan Label yang menandakan
sebuah menu atau Shortcut untuk memanggil sebuah program sesuai
dengan judulnya masing-masing.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 569

Gambar 20.141 Pageframe1.Page2


Page2 adalah tempat
icon-icon untuk
memanggil program-
program sistem
informasi pemasaran

Cara memasukkan objek-objek pada gambar diatas adalah sebagai


berikut:
1. Masukkan sebuah image pada page2 tersebut dengan properties
sebagai berikut: BackStyle: 0-Transparent, Stretch: 1-Isometric,
Height: 70, Width: 70, Name: Gm1
2. Masukkan sebuah icon yang cocok menurut anda untuk sebuah
shortcut untuk memanggil program Pelanggan.
3. Masukkan sebuah image dengan properties yang sama kecuali
Height: 32, Width: 32, Name: No1 dan Picture isi dengan icon Non.
Tempatkan image No1 tersebut pada bagian kanan bawah Gm1
lihat gambar.
4. Masukkan sebuah Label dengan caption Pelanggan dan tempatkan
seusai dengan gambar
5. Untuk objek-objek lainnya anda tinggal mengcopy dari Gm1, No1
dan Label1 (Pelanggan)
6. Selanjutnya anda hanya merubah gambar dan caption dari image
dan label tersebut. Dan anda rubah nama setiap image dengan
nama-nama seperti ditunjukkan pada gambar diatas.
7. Dan untuk image dengan gambar icon Non anda rubah namanya
menjadi, jika terdapat pada Gm2 dengan No2, jika terdapat pada
Gm3 dengan No3 dan seterusnya.
8. Penamaan ini sangat penting karena pada pemrogramannya nanti
tidak ada program yang error atau ada nama objek yang tidak dike-
temukan oleh program.
9. Susunlah objek-objek tersebut sesuai dengan gambar diatas.

Memasukkan Objek kedalam Page3


Gambar 20.142 Pageframe1.Page3
570 BAGIAN V Modul teknis

Anda buat objek-objek pada gambar diatas dengan cara yang sama
seperti yang telah dilakukan pada page2 atau anda copy objek-objek
yang ada pada page2 dan anda hanya tinggal mengubah gambar setiap
image dan caption dari label-label tersebut sesuai dengan gambar di
bawah. Nama-nama untuk image tersebut sama dengan nama-nama
image yang ada pada page2 yaitu Gm1, Gm2 sampai Gm5 juga No1,
No2 sampai No6.
Selanjutnya anda masukkan objek yang sama kedalam Page4,
Page5, Page6 dan Page7 sesuai dengan gambar-gambar di bawah ini.
Gambar 20.143 Pageframe1.Page4 dan Page5

Gambar 20.144 Pageframe1.Page6 dan Page7

Membuat Properties dan Methode Baru


Sebelum anda melangkah pada pengisian program untuk setiap
objek terlebih dahulu anda buat properties Wontop dan Methode Keluar
dengan cara:
1. Klik menu utama Form dan sub menu New Property untuk membuat
property Wontop dan atau sub menu New Methode untuk membuat
Methode Keluar
2. Anda masukkan nama property atau nama methode yang akan
dibuat pada window New property dan atau New methode
3. Jika sudah klik tombol Add

Mengisi Program
- MnUtama.Load
Public _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Gud_,Ps_,Ms_,;
Kam_,Kam1_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 571

****
Store '1' to _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Gud_,Ps_,Ms_,;
Kam_,Kam1_
****
RELE WIND FOrm1

Perintah Store ‘1’ to _Kode dan seterusnya, adalah untuk meng-


isi variable-variable yang telah dipublikasikan diatas dengan charac-
ter ‘1’ tujuannya adalah agar form menu ini dapat dijalankan pada
desktop Visual FoxPro.
Dan jika program menu ini telah dianggap sempurna dan tidak
ada eror lagi maka baris program yang ada diantara tanda bintang
tersebut harus dibuang karena setelah menajadi sebuah aplikasi
variable-variablenya akan diisi secara program sesuai dengan data
yang telah masuk pada table Kunci.
- MnUtama.Init
Empty(Thisform.Wontop)

- MnUtama.Keluar
IF !EMPTY(Thisform.Wontop)
RELE WINDOW (Thisform.Wontop)
Empty(Thisform.Wontop)
ENDIF
Thisform.Refresh

- MnUtama.Activate
IF !Empty(Thisform.Wontop)
Thisform.Keluar
ELSE
Empty(Thisform.Wontop)
ENDIF
This.Refresh

- MnUtama.Unload
Releas _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Gud_,Ps_,Ms_,;
Kam_,Kam1_
CLEAR EVENTS
SET STAT BAR OFF

- LbUser_.Init
This.Caption = 'User : '+ltrim(use_)

- Container1.Gm1.MouseMove
If Pms_ = '1'
Thisform.C1.Visible = .T.
Thisform.C1.Top = (This.Top - 2)+This.Parent.Top
Thisform.C1.Left = This.Left+This.Parent.Left
Endif

- Container1.No1.Init
This.Visible = (Pms_ <> '1')

Perintah untuk image Container1.Gm2, Gm3 sampai Gm6 prosedur


MouseMove perintahnya sama dengan perintah yang terdapat pada Con-
tainer1.Gm1.Mousemove Procedure MouseMove. Dan perintah image
No2, No3 sampai No6 procedure Init perintahnya sama dengan perintah
yang tertera pada Container1.No1.Init, hanya saja pada perintah-perintah
572 BAGIAN V Modul teknis

tersebut anda rubah variable Pms_ dengan variable yang digunakan


untuk setiap image, sesuai dengan uraian berikut ini: image Gm2 dan
No2 variable Pms_ rubah dengan Prd_, image Gm3 dan No3 dengan
Keu_, image Gm4 dan No4 dengan Sdm_, image Gm5 dan No5 dengan
Gud_, image Gm6 dan No6 dengan Kam_
- C1.Click
Cont_ = Thisform.Container1
Cont_.Gm1.Picture = 'Fol1.Ico'
Cont_.Gm2.Picture = 'Fol1.Ico'
Cont_.Gm3.Picture = 'Fol1.Ico'
Cont_.Gm4.Picture = 'Fol1.Ico'
Cont_.Gm5.Picture = 'Fol1.Ico'
Cont_.Gm6.Picture = 'Fol1.Ico'
Cont_.Label1.Forecolor = RGB(0,0,255)
Cont_.Label2.Forecolor = RGB(0,0,255)
Cont_.Label3.Forecolor = RGB(0,0,255)
Cont_.Label4.Forecolor = RGB(0,0,255)
Cont_.Label5.Forecolor = RGB(0,0,255)
Cont_.Label6.Forecolor = RGB(0,0,255)

Do Case
Perintah disamping ada- Case This.Left = Cont_.Gm1.Left+Cont_.Left
lah untuk membuka Thisform.Pageframe1.Activepage = 2
Cont_.Gm1.Picture = 'Fol2.Ico'
Page pada pageframe1. Cont_.Label1.Forecolor = RGB(255,0,0)
jika objek C1 dipanggil Case This.Left = Cont_.Gm2.Left+Cont_.Left
pada Container1.Gm1 Thisform.Pageframe1.Activepage = 3
maka page yang akan Cont_.Gm2.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label2.Forecolor = RGB(255,0,0)
terbuka adalah page2, Case This.Left = Cont_.Gm3.Left+Cont_.Left
lihat perintahnya. Thisform.Pageframe1.Activepage = 4
Cont_.Gm3.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label3.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Cont_.Gm4.Left+Cont_.Left
Thisform.Pageframe1.Activepage = 5
Cont_.Gm4.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label4.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Cont_.Gm5.Left+Cont_.Left
Thisform.Pageframe1.Activepage = 6
Cont_.Gm5.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label5.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Cont_.Gm6.Left+Cont_.Left
Thisform.Pageframe1.Activepage = 7
Cont_.Gm6.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label6.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Thisform.Gm7.Left - 10
Thisform.Pageframe1.Activepage = 1
Thisform.Release
Endcase
Thisform.C2.Visible = .F.
Thisform.Wontop = Wontop()

- Pageframe1.Page2.Gm1.MouseMove
IF Plg_ = '1'
Thisform.C2.Top = This.Top + 72
Thisform.C2.Left = This.Left
Thisform.C2.Visible = .T.
ENDIF

- Pageframe1.Page2.No1.Init
This.visible = (Plg_ <> '1')

Perintah untuk semua objek yang ada pada pageframe1 sama de-
ngan perintah untuk Gm1 dan No1 diatas hanya saja variable Plg_ harus
diganti sesuai dengan daftar berikut ini:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 573

● Page2.Gm2 - Oj_ ● Page4.Gm3 - Rglb_ Variable untuk Gm1


● Page2.Gm3 - Fj_ ● Page4.Gm4 - Nrc_ sama dengan variable
● Page2.Gm4 - Piu_ ● Page4.Gm5 - Bb_ untuk No1, juga berlaku
● Page3.Gm1 - Sup_ ● Page5.Gm1 - Kry_ untuk Gm2 dengan No2,
● Page3.Gm2 - Ob_ ● Page5.Gm2 - Ab_ Gm3 dengan No3 dan
● Page3.Gm3 - Fb_ ● Page5.Gm3 - Gj_ seterusnya.
● Page3.Gm4 - Htg_ ● Page6.Gm1 - Ps_
● Page3.Gm5 - Prs_ ● Page6.Gm2 - Ms_
● Page4.Gm1 - Akn_ ● Page7.Gm1 - Kam1
● Page4.Gm2 - Jrn_
- C2.Click
Pf = Thisform.pageframe1
Do case
Case Pf.activepage = 2
Do case
Case This.left = Pf.page2.gm1.left
Do Form Input_pelanggan
Case This.left = Pf.page2.gm2.left
Do Form order_penjualan
Case This.left = Pf.page2.gm3.left
Do Form penjualan
Case This.left = Pf.page2.gm4.left
Do Form Piutang
Case This.left = Pf.page2.gm5.left

Case This.left = Pf.page2.gm6.left


Do form Promosi
EndCase
Case Pf.activepage = 3
Do case
Case This.left = Pf.page3.gm1.left
Do Form Input_Supplier
Case This.left = Pf.page3.gm2.left
Do Form order_Pembelian
Case This.left = Pf.page3.gm3.left
Do Form Pembelian
Case This.left = Pf.page3.gm4.left
Do Form Hutang
Case This.left = Pf.page3.gm5.left
Do form Produksi
EndCase
Case Pf.activepage = 4
Do Case
Case This.left = Pf.page4.gm1.left
Do Form no_akun
Case This.left = Pf.page4.gm2.left
Do Form Jurnal_
Case This.left = Pf.page4.gm3.left
Do Form Laba_Rugi
Case This.left = Pf.page4.gm4.left
Do Form Neraca
Case This.left = Pf.page4.gm5.left
Do Form Buku_Besar
EndCase
Case Pf.activepage = 5
Do Case
Case This.left = Pf.page5.gm1.left
Do Form Input_pegawai
Case This.left = Pf.page5.gm2.left
Do Form Absensi
Case This.left = Pf.page5.gm3.left
Do Form Penggajian
EndCase
Case Pf.activepage = 6
Do Case
Case This.left = Pf.page6.gm1.left
Do Form Potong_Stok
Case This.left = Pf.page6.gm2.left
574 BAGIAN V Modul teknis

Do Form Masuk_Stok
Endcase
Case Pf.activepage = 7
IF This.left = Pf.page7.gm1.left
Do Form Keamanan
Endif
EndCase
This.Visible = .F.
Thisform.Wontop = Wontop()

Seluruh perintah untuk setiap objek telah anda masukkan sekarang


coba anda jalankan form menu tersebut dan apa yang terjadi.

Pembuatan Program Sistem Keamanan


Gambar 20.145 Tampilan dan form designer Pass_Masuk.scx

Buatlah tampilan form designer seperti pada gambar diatas sebelah


kanan dan rekamlah form tersebut dengan nama Pass_Masuk. Selanjut-
nya anda masukkan program untuk setiap objek yang ada pada form
tersebut.
- Form1.Init
Public VL

- Form1.Unload
Clear.Event

- Text1.GotFocus
VL = this.value

- Text1.Valid
If VL <> This.value
Sele Kunci
Locate for Upper(Allt(User)) = Upper(Allt(This.value))
IF Found()
Thisform.Text2.Enabled=.T.
ELSE
MESSAGEBOX('NAMA TERSEBUT TIDAK TERDAFTAR',;
16,’Error User’)
This.value = ‘’
Return 0
ENDIF
Endif
Thisform.Refresh

- Text2.GotFocus
VL = This.Value

- Text2.Valid
If VL <> This.Value
Select Kunci
IF Upper(Allt(This.Value)) = Password
use_= nama
Pms_ = Pms
plg_ = plg
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 575

Oj_ = Oj
Fj_ = Fj
piu_ = piu
Lpms_= Lpms
Prd_ = prd
Sup_ = Sup
prs_ = Prs
Ob_ = Ob
Fb_ = Fb
Htg_ = Htg
Sdm_ = Sdm
kry_ = Kry
gj_ = gj
ab_ = ab
Keu_ = Keu
Akn_ = Akn
Jrn_ = Jrn
Bb_ = Bb
Nrc_ = Nrc
Rglb_= Rglb
Gud_ = Gud
Ps_ = Ps
Ms_ = Ms
Kam_ = Kam
Kam1_= Kam1
_Kode = 1
Thisform.LockScreen = .T.
CLEAR EVENTS
ELSE
_kode = 0
MESSAGEBOX('PASSWORD SALAH',16,'PSW')
This.value = ''
Return 0
ENDIF
Endif

- Command2.Click (Cancel)
Clear Event
Thisform.Release

Membuat Program untuk Menjalankan Aplikasi


Gambar 20.146 Program Sistem.prg

Buatlah sebuah program dengan nama Sistem.prg, seperti tampak


pada gambar diatas dan tempatkan program tersebut pada folder SIM. Isi
dari program tersebut adalah sebagai berikut:
576 BAGIAN V Modul teknis

SET RESOU OFF


cDrv = LEFT(SYS(16),AT("\",SYS(16),occurs("\",SYS(16))))
SET DEFA TO (cDrv)
SET PATH TO DATA,GAMBAR
SET HOUR TO 24
SET COMPATI ON
SET DELE ON
SET SAFE OFF
SET TALK OFF
CLEA ALL
RELE ALL
SET EXCL OFF
SET EXACT ON
Public _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Gud_,Ps_,Ms_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Kam_,Kam1_
SET PROC TO Fungsi
_kode = 0
Do FORM pass_masuk
_Screen.Hide
READ EVENT
IF _kode = 1
DO FORM Menu_x
READ EVENT
ENDIF
_Screen.Show
MODI WIND SCREEN &&(Khusus untuk Vfp6, perintah ini jangan dipakai)
RELE ALL
CLOS ALL
CLEA ALL

Membuat Project Manager


Project manager adalah sebuah file yang berfungsi untuk menyimpan
track seluruh program baik itu form, report, program, class, library dan file
lain yang mendukung terbentuknya program ini. ekstension untuk file ini
adalah PJX.
Gambar 20.147 Project manager Aplikasi.pjx

Buatlah sebuah project manager dengan nama Aplikasi dan tempat-


kan project tersebut pada folder SIM, dengancara sebagai berikut:
1. Keluarkan window New, dan pada window tersebut anda klik option
Project dan klik tombol New File, maka akan muncul window Create
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 577

2. Anda ketik nama untuk project tersebut yaitu Aplikasi pada folder
SIM, lihat gambar disamping
3. Klik tombol Save, maka pada desktop Visual FoxPro akan muncul
sebuah window Project manager baru dengan nama Aplikasi seperti
terlihat pada gambar diatas
4. Anda masukkan seluruh dokumen form dan report kedalam project
ini, seluruh form, anda masukkan pada option form dan seluruh
report, anda masukkan pada option report dengan cara:
- Klik item list Form (untuk memasukkan form) kemudian klik
tombol Add maka akan muncul sebuah window Open
- Pada window Open, anda buka Folder form yang memuat
seluruh form yang telah anda buat
- Masukkan satu demi satu seluruh form yang terdapat pada fol-
der Form tersebut, sehingga jika seluruh form telah dimasukkan
akan tampak seperti pada gambar dibawah.
Gambar 20.148 Window open, document form dan document report

- Lakukan hal yang sama untuk memasukkan dokumen report


5. Selanjutnya anda masukkan program Fungsi.prg dan program
Sistem.prg dengan cara sebagai berikut:
- Klik tab Code pada project manajer aplikasi
- Klik item list program, dan klik tombol Add maka akan muncul
window open
- Pada folder SIM anda pilih program yang akan dimasukkan,
lihat gambar
- Maka hasilnya akan tampak seperti pada gambar dibawah
Gambar 20.149 window Open dan program pada roject manager
Program Sistem pada
gambar disamping ter-
cetak tebal, itu menan-
dakan bahwa program
tersebut merupakan set
main dari pada project
tersebut

6. Pada project manager tersebut harus ada yang bertindak sebagai


Set main, yaitu program pertama yang akan diproses pada saat
aplikasi ini dijalaskan. Pada project ini yang menjadi set main adalah
program Sistem, dan untuk menentukannya adalah sebagai berikut:
578 BAGIAN V Modul teknis

- Klik kanan program Sistem tersebut


- Maka akan muncul sebuah menu popup, pada menu tersebut
anda klik sub menu Set main, seperti terlihat pada gambar di
samping
- Maka program sistem tersebut akan tercetak tebal yang menan-
dakan bahwa program tersebut adalah set main
7. Jika telah memiliki sebuah set main, maka project manager ini telah
slesai dibuat.

Membuat file Executable


Gambar 20.150 Window Build Option dan window Save as

Agar program yang anda buat menjadi sebuah aplikasi yang dapat
dijalankan secara langsung pada computer anda tanpa harus membuka
Visual FoxPro, maka anda harus membuat sebuah file executable (EXE),
dengan cara sebagai berikut:
1. Klik tombol Build pada project manager Aplikasi, maka akan muncul
sebuah window Build option seperti terlihat pada gambar diatas
2. Pada kolom Option pilihlah Build Executable dan klik tombol OK
3. Maka akan muncul sebuah window Save as, pada baris Select anda
ketik nama filenya, kemudian klik tombol save
4. Selanjutnya Visual FoxPro akan memproses pembuatan file EXE
tersebut
5. Setelah selesai coba jalankan file tersebut pada komputer anda
Anda telah selesai membuat Program untuk sebuah software sistem
informasi manajemen, program pada buku ini memang banyak keterba-
tasannya karena membuat sebuah program yang begitu komplek me-
merlukan sebuah komunikasi yang lebih dekat agar tercipta sebuah ap-
likasi yang user friendly dan mudah untuk digunakan.
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 579

Pokok Bahasan:
Melindungi data
Keamanan data rahasia
Pemeriksaan sistem informasi manajemen

Pendahuluan
Dewasa ini sistem komputer memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai
kegiatan seperti dalam aktivitas bisnis, pemerintahan dan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga organisasi-organisasi yang melakukan aktivitas tersebut harus membuat lang-
kah-langkah khusus untuk melindungi sistem informasinya dan menyakinkan bahwa sis-
tem tersebut tetap aman, akurat dan layak.
Keadaan tersebut di atas telah mendorong berbagai organisasi untuk memiliki stan-
dar yang dapat meyakinkan bahwa sistem informasi yang dimilikinya benar-benar terken-
dali. Dengan data yang tersimpan dalam bentuk data elektronik yang mudah diubah dan
prosedur yang diotomatisasikan, sistem menjadi mudah rusak tidak berfungsi memung-
kinkan terjadinya kecurangan serta kerusakan pada hardware atau software yang digu-
nakan. Sistem jaringan yang menyatukan berbagai sistem informasi secara on-line, ter-
masuk juga internet merupakan sistem yang tidak aman, karena data-data dapat secara
cepat dan langsung diakses dari berbagai terminal komputer dalam suatu jaringan komu-
nikasi. Virus juga merupakan salah satu bahaya yang dapat menyebar tanpa terkendali
dari satu sistem ke sistem lainnya, merusak memori atau menghancurkan program dan
data yang ada.
Untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan, kejahatan komputer dan menjaga kea-
manannya, maka kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur khusus dalam suatu orga-
nisasi harus disatukan dalam rancangan dan implementasi suatu sistem informasi yang
terpadu. Kombinasi antara sistem informasi manual dan otomatis merupakan sesuatu
yang aman dan dapat meyakinkan bahwa keduanya sesuai dengan standar manajemen
dalam arti terkendali atau terkontrol.
580 BAGIAN IV Modul teknis

21.1 Melindungi Data


Banyak keuntungan dapat diperoleh bila sistem informasi yang di-
gunakan berjalan dengan aman. Tetapi ketika data dalam jumlah
besar disimpan secara elektronik, maka sistem informasi menjadi
tidak cukup aman lagi untuk digunakan dibandingkan dengan sis-
tem manual.
Ada beberapa hal yang mengancam sistem informasi mana-
jemen berbasis komputer, yaitu :
Sistem informasi manajemen yang kompleks tidak dapat di-
buat ulang secara manual.
Data-data dalam program komputer hanya dapat dibaca de-
ngan komputer sehingga bila terjadi perubahan baik disenga-
ja atau tidak, perubahan tersebut tidak dapat dilihat/dibaca se-
cara langsung.
Prosedur-prosedur program komputer yang dikompile tidak
tampak nyata sehingga sulit dipahami atau diaudit.
Pengembangan dan pengoperasian sistem informasi memer-
lukan keahlian teknis khusus yang tidak mudah untuk dikomu-
nikasikan kepada operator. Sistem akan menjadi tidak aman
bila ditangani oleh teknisi yang tidak memiliki integritas yang
baik terhadap organisasi.
Meskipun peluang terjadinya musibah terhadap sistem infor-
masi manajemen lebih kecil daripada sistem manual tapi ka-
lau musibah itu terjadi dampak yang ditimbulkannnya akan le-
bih parah dibandingkan dengan sistem manual.
Sistem informasi manajemen dapat diakses oleh banyak
orang. Informasi makin mudah untuk diakses akan makin sulit
untuk dikontrol.
Sistem informasi yang on-line sangat sulit untuk dikontrol ka-
rena data dapat diakses secara cepat dan langsung melalui
terminal komputer.

Hecker orang yang Belakang ini ketidakamanan penggunaan sistem informasi


mengakses sistem in- berbasis komputer bertambah dengan munculnya hecker dan vi-
formasi secara ilegal rus. Hecker adalah orang yang dapat mengakses sistem informa-
dengan tujuan keuntu- si secara ilegal dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan ke-
ngan dan kejahatan. jahatan, sedangkan virus adalah program komputer yang dapat
menyebar dengan cepat dari satu komputer ke komputer lain.
Virus akan merusak data atau program komputer sehingga meru-
sak proses kerja komputer. Virus seringkali sulit untuk dideteksi,
bahkan dengan software antivirus sekalipun.
Kondisi yang membuat tidak amannya penggunaan sistem
informasi manajemen berbasis komputer tersebut, tentunya harus
secara khusus mendapat perhatian baik oleh penyusun sistem
informasi maupun oleh pemakai.
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 581

Ada tiga faktor utama yang harus betul-betul dipertimbangkan Virus adalah program
dan diperhatikan oleh pengembang dan pemakai sistem informa- komputer yang dapat
si, yaitu musibah, keamanan dan kesalahan administratif. menyebar dengan ce-
pat dari satu komputer
Musibah bisa terjadi setiap saat, perangkat keras, program, ke komputer lain
file-file data dan peralatan lainnya bisa hancur karena keba-
karan, kesalahan arus listrik atau musibah lainnya. Beberapa
musibah yang terjadi dapat mengganggu operasional rutin
perusahaan dan berakibat pada seluruh aktivitas organisasi,
untuk musibah semacam ini mungkin dibutuhkan waktu berta-
hun-tahun dan dana jutaan rupiah untuk memperbaikinya
kembali. Pada perusahaan-perusahaan besar yang memiliki Fault-tolerant compu-
sistem jaringan on-line diseluruh dunia, maka antisipasi ter- ter system yaitu suatu
hadap munculnya musibah tersebut mutlak diperlukan, se- sistem yang memiliki
hingga aktivitas organisasi tetap dapat berjalan tanpa harus perangkat keras, lunak
menunggu waktu lama untuk perbaikan jika terjadi musibah cadangan, sumber te-
naga listrik yang dapat
yang tak terduga. Salah satunya adalah seperti yang dila-
membuat sistem terus
kukan oleh Visa USA Inc., salah satu perusahaan besar yang berjalan saat terjadi
memiliki jaringan diseluruh dunia adalah Visa USA Inc. yang berbagai kesalahan.
memiliki satu sistem komputer yang dapat mengantisipasi ter-
jadinya musibah ini dengan cara membangun fault-tolerant
computer system, yaitu suatu sistem pengamanan untuk sis-
tem informasi berbasis komputer yang terdiri dari perangkat
keras dan lunak cadangan, dan komponen tenaga listrik yang
dapat membackup sistem agar bisa terus beroperasi. Sistem
komputer cadangan ini memiliki ekstra memori, prosesor dan
harddisk. Sistem ini dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi
dan mengalihkannya pada sistem cadangan. Sistem ini biasa-
nya digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki sistem
pengolahan transaksi secara on-line.
Keamanan (security) adalah serangkaian kebijakan, prose- Keamanan adalah se-
dur dan teknik pengukuran yang digunakan untuk melindungi rangkaian kebijakan,
sistem informasi manajemen dari akses yang tidak berwenang, prosedur, dan teknik
pengubahan, pencurian dan kerusakan fisik. Keamanan dapat pengukuran yang digu-
dilakukan dengan menyusun satu teknik dan perangkat yang nakan untuk melindungi
sistem informasi mana-
dapat mengamankan perangkat keras dan lunak komputer,
jemen dari akses yang
jaringan komunikasi dan data. tidak berwenang,
Kesalahan (error) pada sistem informasi manajemen berba- pencu- rian dan
kerusakan fisik.
sis komputer dapat terjadi di berbagai hal seperti pemasukan
data, kesalahan program, operasional komputer dan sebagai-
nya.

21.2 Keamanan Data Rahasia


Untuk mengurangi resiko kesalahan dan untuk mengantisipasi ter-
jadinya musibah, kejahatan komputer serta rendahnya tingkat ke-
amanan suatu kebijakan dan prosedur khusus harus dimasukkan
pada saat merancang dan mengimplementasikan suatu sistem in-
582 BAGIAN IV Modul teknis

formasi manajemen. Gabungan dari sistem manual dan berbasis


komputer dapat menjadi acuan untuk mengukur sampai sejauh-
mana keamanan suatu sistem telah dibuat dan sesuai dengan
standar pengendalian manajemen.
Pengendalian meliputi Pengendalian (control) meliputi semua metode, kebijakan dan
semua metode, kebija- prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan pe-
kan dan prosedur orga- rusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar
nisasi yang menjamin operasi manajemen lainnya.
keamanan harta keka- Kontrol terhadap sistem informasi manajemen harus dilakukan
yaan perusahaan, aku-
rasi dan kelayakan data
sedini mungkin dan merupakan bagian penting dalam peranca-
manajemen serta stan- ngan. Pengembang dan pemakai harus memberikan perhatian pe-
dar operasi manajemen nuh terhadap masalah pengendalian ini mulai dari tahap peranca-
lainnya ngan hingga pengimplementasiannya.
Sistem informasi berbasis komputer dikendalikan oleh kombi-
nasi dari pengendalian umum (general control) dan pengendalian
aplikasi (application control).
Pengendalian umum, Pengendalian umum mengontrol rancangan, keamanan dan
mengontrol rancangan, penggunaan software sistem informasi manajemen serta kea-
keamanan dan penggu- manan dari file-file datanya secara umum melalui organisasi.
naan komputer serta Secara keseluruhan, pengendalian umum ini diterapkan pada
keamanan dari file-file
semua aplikasi komputer yang merupakan kombinasi dari
data organisasi secara
software sistem (system software) dan prosedur manual yang
umum.
diarahkan kepada terciptanya pelaksanaan pengendalian se-
cara menyeluruh.
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus bagi
setiap aplikasi komputer, seperti program aplikasi untuk peng-
Pengendalian aplikasi, gajian, piutang dan pengolahan order. Penerapan pengenda-
merupakan pengendali- lian dilakukan baik terhadap pemakai subsistem informasi ma-
an khusus bagi setiap najemen tertentu maupun terhadap prosedur penyusunan pro-
aplikasi komputer. gramnya.

Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan pengendalian yang menyeluruh
yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa prosedur yang
diprogram (software) telah berjalan secara efektif pada seluruh
aktivitas bisnis. Pengendalian ini meliputi :
Pengendalian atas seluruh proses implementasi sistem
Pengendalian atas software yang digunakan
Pengendalian atas fisik hardware
Pengendalian atas pengoperasian komputer
Pengendalian atas keamanan data dan jaringan
Pengendalian atas aktivitas administrasi
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 583

Pengendalian atas Implementasi Sistem


Pengendalian terhadap implementasi merupakan pemeriksaan ter-
hadap proses pengembangan diberbagai bagian untuk meyakin- Pengendalian atas im-
plementasi merupakan
kan bahwa proses benar-benar terkendali dan dikelola dengan ba-
pemeriksaan atas pro-
ik ses pengembangan dari
Pemeriksaan terhadap pengembangan sistem harus ditujukan semua poin pengenda-
untuk menyajikan suatu review formal terhadap seluruh tahap pe- lian untuk meyakinkan
ngembangan sistem informasi manajemen disemua bagian se- bahwa proses benar-
hingga manajemen memiliki informasi untuk menyetujui atau me- benar terkendali dan di-
nolak implementasi sistem informasi yang tengah disusun. kelola dengan baik.
Pemeriksaan terhadap pengembangan sistem informasi ma-
najemen harus menguji sampai sejauhmana keterlibatan pemakai
sistem dalam setiap tahap implementasi dan memeriksa penggu-
naan asas biaya-manfaat (cost-benefit) dalam menetapkan kela-
yakan pengembangan sistem informasi. Pemeriksaan juga harus
melihat pelaksanaan pengendalian dan jaminan kualitas teknis
(quality assurance techniques) untuk setiap pengembangan pe-
ngembangan, konversi dan pengujian.
Hal yang penting juga dalam penyusunan sistem informasi
manajemen adalah tersedianya dokumentasi yang memperlihat-
kan bagaimana jalannya sistem informasi baik dari segi teknis
maupun pemakai. Suatu sistem informasi tidak akan dapat ber-
operasi sebagaimana seharusnya dan terpelihara tanpa dukung-
an dokumentasi yang memadai. Pemeriksaan terhadap pengem-
bangan sistem informasi juga harus ditujukan untuk melihat sam-
pai sejauhmana tingkat kesesuaian antara dokumentasi sistem,
pemakai maupun pengoperasiannya dengan standar yang telah
ditentukan.

Pengendalian atas Perangkat Lunak (Software)


Pengendalian penting dilakukan bagi setiap kategori software yang
digunakan dalam sistem informasi manajemen berbasis kompu-
ter. Pengendalian software bertujuan untuk memantau pengguna-
an software sistem informasi dan melindunginya dari akses yang
Pengendalian softwa-
dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang. re bertujuan untuk me-
Pengendalian software sistem dilakukan terhadap pengopera- mantau penggunaan
sian software sistem operasi yang mengatur jalannya program software sistem infor-
aplikasi. Pengendalian terhadap software sistem juga dilakukan masi dan melindungi-
terhadap penggunaan kompiler, program utility, laporan operasio- nya dari akses yang
nal, Setup dan penanganan file. Software sistem merupakan ba- dilakukan oleh pihak
gian pengendalian yang sangat penting karena mengontrol selu- yang tidak berwenang
ruh fungsi program yang memproses data.
Pengendalian keamanan program dirancang untuk melindu-
ngi program dari perubahan yang tidak semestinya yang dilakukan
oleh orang yang tidak berhak sebelum program tersebut diopera-
sikan.
584 BAGIAN IV Modul teknis

Pengendalian atas Perangkat Keras (Hardware)


Pengendalian perangkat keras dilakukan untuk menjamin bahwa
Pengendalian hard- hardware yang digunakan secara fisik benar-benar aman dan
ware bertujuan untuk
menjamin bahwa hard-
semuanya berfungsi dengan baik. Perangkat keras komputer se-
ware yang digunakan cara fisik harus benar-benar aman sehingga dapat diakses hanya
secara fisik aman dan oleh orang-orang yang berwenang. Akses pada ruang dimana
bekerja secara baik. komputer dioperasikan harus benar-benar dibatasi bagi petugas
di ruang komputer saja. Peralatan komputer juga harus benar-be-
nar aman dan terlindung dari kebakaran dan temperatur yang ber-
lebihan. Bagi organisasi yang menggunakan sistem informasi ber-
basis komputer dalam seluruh aktivitasnya harus memiliki penga-
manan ekstra bagi peralatan komputernya.

Pengendalian Pengoperasian Komputer


Pengendalian operasi komputer merupakan pekerjaan bagian kom-
puter untuk meyakinkan bahwa sistem informasi telah dijalankan
dengan benar dan konsisten dalam menyimpan dan memproses
Pengendalian pengo- data. Pengendalian ini meliputi pengawasan terhadap seluruh pe-
perasian komputer, mrosesan, pengoperasian hardware dan software, pembuatan
meyakinkan bahwa sis- backup dan prosedur perbaikan yang diterapkan.
tem informasi telah dija- Perintah-perintah untuk menjalankan komputer juga harus di-
lankan dengan benar dokumentasikan, dikaji ulang (review) dan disetujui oleh petugas
dan konsisten dalam yang berwenang. Pengendalian terhadap pengoperasian software
menyimpan dan mem-
meliputi prosedur manual yang di rancang untuk memperbaiki dan
proses data
mendeteksi adanya kesalahan. Pengendalian ini merupakan ga-
bungan dari instruksi-instruksi pengoperasian software yang lebih
spesifik, prosedur perbaikan dan menjalankan kembali, Prosedur
pemberian label dan penempatan input dan output pita magnetik
serta prosedur untuk aplikasi yang spesifik.
Software sistem informasi dapat memelihara rincian catatan
seluruh aktivitas sistem selama pemrosesan. Catatan ini dapat di-
cetak untuk direview, sehingga kesalahan fungsi hardware, pe-
nyelesaian yang tidak normal dan tindakan operator dapat diteliti.
Perintah tertentu untuk membuat kopi dan perbaikan data (back-
up) dapat dibuat sehingga bila terjadi kerusakan atau kesalahan
pada hardware atau software tidak menimbulkan perubahan yang
berarti pada sistem informasi yang sedang digunakan.

Pengendalian Keamanan Data dan Jaringan


Pengendalian terhadap keamanan data dilakukan untuk meyakin-
kan bahwa kopi data (backup) berharga, baik yang berada pada
disket ataupun pada CD terhindar dari penggunakan oleh pihak
yang tidak berwenang, perubahan atau kerusakan. Pengendalian
sangat mudah dilakukan pada file yang disimpan secara batch ka-
rena pengendalian dapat difokuskan hanya kepada operator yang
menjalankan file batch tersebut. Akan tetapi pengendalian sangat
sulit dilakukan untuk sistem yang on-line atau ‘real time’ karena
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 585

sistem tersebut dapat diakses melalui terminal dimana saja pada Pengendalian keama-
saat sistem tersebut diopersikan. nan data dilakukan un-
Ketika data diinput secara on-line melalui sebuah terminal, tuk menyakinkan bah-
maka input harus benar-benar dijaga dari orang yang tidak ber- wa file-file data baik pa-
da disket maupun pita
hak. Kondisi ini sistem keamanan dapat dilakukan dalam bebera-
tidak ditujukan untuk
pa tahap yaitu : akses bagi yang tidak
Terminal secara fisik dibatasi, sehingga hanya petugas yang berwenang, perubahan
dan perusakan.
berwenang saja yang dapat menggunakannya.
Lengkapi software dengan password sehingga hanya petugas-
petugas yang berwenang yang bisa mengakses.
Untuk sistem dan aplikasi khusus, dapat digunakan password
dan sistem keamanan tambahan.

Sistem yang dirancang secara on-line, harus memiliki file data


yang benar-benar aman. Bagi sistem yang bisa diakses melalui
internet atau intranet untuk mengamankannya dapat mengguna-
kan firewalls, yang berfungsi untuk melindungi data dari orang-
orang yang tidak berwenang menggunakannya. Firewalls ini bia-
sanya ditempatkan antara LAN dan WAN dan jaringan eksternal
seperti internet. Perangkat ini dapat mendeteksi kewenangan user
sebelum dapat mengakses ke jaringan.
Untuk menciptakan firewalls yang baik, harus ada yang me-
nuliskan dan memelihara ketentuan-ketentuan internal agar dapat
mengidentifikasi orang, aplikasi atau alamat secara terinci yang
diperkenankan atau ditolak untuk masuk ke jaringan. Firewalls da-
pat mencegah tetapi tidak sepenuhnya melindungi jaringan dari
pemakai yang tidak berwenang sehingga harus disajikan sebagai
salah satu elemen dari seluruh rencana pengamanan terhadap
sistem informasi manajemen.

Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif merupakan pembuatan standar formal,
ketentuan-ketentuan, prosedur dan pengendalian disiplin untuk
menjamin bahwa organisasi secara umum dan penerapan pe-
ngendalian benar-benar dilaksanakan dan diterapkan secara te-
pat. Hal utama dalam pengendalian administratif adalah (1) ada-
nya pemisahan fungsi, (2) adanya kebijakan dan prosedur tertulis
Pengendalian admi-
dan (3) dilakukannya supervisi. nistratif merupakan
Pemisahan fungsi - merupakan prinsip dasar dalam pengen- pembuatan standar, ke-
tentuan, prosedur dan
dalian intern bagi setiap organisasi. Intinya ini berarti bahwa
disiplin untuk menjamin
fungsi-fungsi harus dirancang untuk meminimumkan risiko ke- bahwa pengendalian
salahan atau terjadinya kecurangan terhadap harta perusaha- organisasi telah dilak-
an. Orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan sistem sanakan dan diterap-
harus berbeda dengan orang yang melaksanakan transaksi kan secara tepat.
yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada sistem.
Petugas yang memproses input harus dipisahkan dari petu-
gas yang memproses output.
586 BAGIAN IV Modul teknis

Pemisahan fungsi,
merupakan prinsip dari Kebijakan dan prosedur yang tertulis - merupakan sarana
pengendalian intern un- untuk menetapkan standar formal yang mengendalikan pe-
tuk membagi tanggung ngoperasian sistem informasi manajemen. Prosedur harus di-
jawab dan menentukan formalkan dengan menuliskan dan disahkan oleh pejabat yang
tugas-tugas diantara berwenang. Akuntabilitas dan tanggung jawab harus benar-
orang-orang sehingga benar dijelaskan secara rinci.
fungsi masing-masing
tidak saling tumpang Supervisi terhadap keterlibatan personel dalam mengon-
tindih dan untuk memi- trol prosedur menjamin bahwa pengendalian untuk sistem in-
nimalkan terjadinya ke- formasi manajemen telah dilaksanakan secara tepat. Dengan
salahan dan manipulasi
supervisi, kelemahan dapat segera diketahui, kesalahan sege-
terhadap harta perusa-
ra dikoreksi dan penyimpangan dari prosedur standar dapat
haan.
diketahui lebih awal. Tanpa adanya supervisi yang memadai,
rancangan penyusunan pengendalian menjadi tidak berguna.
Kelemahan dari setiap poin pengendalian umum dapat bera-
kibat secara luas terhadap prosedur pemrograman dan data-data
dari seluruh aktivitas organisasi. Tabel 21.1 memperlihatkan kele-
mahan-kelemahan tersebut dan akibat yang ditimbulkannya.

Tabel 21.1 Kelemahan-kelemahan dalam pengendalian umum


Kelemahan-kelemahan Dampak yang ditimbulkan
Fungsi yang dikehendaki dari sistem informasi manajemen
Pengendalian Implementasi baru atau yang dimodifikasi akan mengalami kesalahan
atau mengalami kegagalan.
Petugas yang tidak berwenang dapat membuat perubahan
Pengendalian software
dalam pemrosesan. Organisasi menjadi tidak terlalu yakin
(keamanan program)
akan program atau sistem informasi yang telah dirubah.
Pengendalian ini tidak memiliki dampak langsung pada apli-
kasi-aplikasi yang terpisah, karena pengendalian secara
Pengendalian software
umum sangat tergantung pada software sistem informasi,
(software sistem informasi)
kelemahan pada poin ini akan merusak pengendalian umum
lainnya.
Hardware mungkin saja mengalami kesalahan fungsi yang
Pengendalian hardware
sangat serius atau mengalami sejumlah kesalahan atau
secara fisik
hancurnya sebagian catatan-catatan.
Pengendalian pengoperasian Kesalahan yang terjadi secara acak mungkin saja terjadi
komputer pada sistem.
Perubahan yang dilakukan oleh petugas yang tidak
Pengendalian keamanan file berwenang dapat dibuat pada sistem penyimpanan data
data pada sistem komputer atau masuknya petugas yang tidak
berwenang ke dalam informasi yang sangat penting.
Seluruh poin pengendalian akan mengalami kesalahan
Pengendalian administratif
pelaksanaan atau dilaksanakan secara terpaksa

Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus atas se-
tiap aplikasi komputer yang digunakan, seperti aplikasi pengga-
jian dan pemrosesan order. Pengendalian ini juga meliputi pro-
sedur-prosedur baik yang diotomatisasi maupun manual yang di-
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 587

laksanakan untuk menjamin bahwa hanya data-data yang sah sa-


ja yang diproses secara lengkap dan akurat oleh suatu aplikasi.
Pengendalian bagi setiap aplikasi harus melibatkan semua
rang kaian proses, baik secara manual maupun komputer, mulai
dari langkah awal persiapan transaksi, pelaksanaan transaksi hing-
ga dihasilkannya output dari transaksi yang dilakukan.
Pengendalian aplikasi dititikberatkan pada tujuan sebagai be-
rikut:
1. Kelengkapan input dan pemutakhiran data. Semua transaksi
yang dilakukan pada saat ini harus dilakukan dan dicatat pa-
da file komputer
2. Ketepatan input dan pemuktahiran data. Data yang dicatat
oleh komputer harus benar-benar akurat dan dicatat dengan
tepat pada file komputer.
3. Keabsahan/Validitas. Data harus diotorisasi atau setidaknya
diperiksa kesesuaiannya dengan transaksi yang terjadi, atau
dengan kata lain transaksi harus mencerminkan kejadian
yang sebenarnya.
4. Pemeliharaan. Data pada file komputer harus berkelanjutan
untuk melihat kebenaran dan kesesuaian waktunya.
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Pe-
ngendalian input/masukan, (2) pengendalian pemrosesan dan (3)
pengendalian output/keluaran.

Pengendalian Input/Masukan
Pengendalian input merupakan pemeriksaan data dengan tujuan Pengendalian input
untuk menguji ketepatan dan kelengkapannya ketika data terse- merupakan prosedur
but dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen. Ada be- untuk memeriksa aku-
berapa pengendalian input yaitu: input untuk diotorisasi, input un- rasi dan kelengkapan
tuk konversi data, input untuk edit/perbaikan data, dan input untuk data pada saat dima-
sukkan pada sistem,
penanganan kesalahan.
Otorisasi input. Input harus benar-benar diotorisasi, dicatat Otorisasi input, otori-
dan dimonitor sebagai sumber bagi arus dokumen bagi komputer. sasi, pencatatan dan
Misalnya, prosedur formal dapat dirancang untuk diotorisasi ha- monitoring yang tepat
nya oleh petugas tertentu saja di bagian penjualan untuk menyi- terhadap sumber doku-
apkan transaksi penjualan pada sistem entri order. Formulir pen- men pada saat dima-
sukan pada sistem
jualan harus diberi nomor seri, dikelompokan dalam batch dan di-
komputer.
catat sehingga transaksi tersebut dapat dilacak pada saat diberi-
kan pada petugas yang berwenang untuk memasukkannya ke
dalam komputer. Batch (formulir) harus ditandatangani sebelum
dimasukan ke dalam komputer.
Konversi data. Input harus benar-benar dikonversikan kedalam Konversi data, proses
transaksi komputer tanpa ada kesalahan, seperti formulir tembu- untuk mengubah data
san-tembusan yang lainnya. Kesalahan pencatatan dapat dikura- dari satu bentuk ke
ngi dengan membuat kunci transaksi secara langsung pada kom- bentuk lain pada tran-
saksi komputer.
puter sesuai dengan sumber dokumennya.
588 BAGIAN IV Modul teknis

Pengendalian jumlah Pengendalian jumlah batch dapat ditetapkan sebelum tran-


batch, dilakukan de- saksi dikelompokan dalam batch. Penjumlahan ini dapat diatur
ngan menghitung selu- dengan menghitung seluruh dokumen untuk mengetahui jumlah
ruh dokumen untuk field seperti jumlah seluruh penjualan (untuk batch). Program kom-
mengetahui jumlah field
puter menghitung seluruh batch dari input transaksi. Bila batch ti-
dak cocok maka akan ditolak. Pada sistem on-line pun pengenda-
lian batch dapat digunakan dengan membuat pengendalian pen-
jumlahan untuk rekonsiliasi.
Editing kegiatan rutin Pemeriksaan/editing, berbagai kegiatan rutin dapat dilaksana-
untuk memeriksa input kan untuk memeriksa data yang diinput dari kesalahan sebelum
data dan memperbaiki- data tersebut diproses. Pemeriksaan rutin ini dapat menghasilkan
nya sebelum diproses sejumlah daftar kesalahan yang harus diperbaiki. Jenis-jenis tek-
nik pemeriksaan yang utama dapat dilihat pada Tabel 21.2 berikut
ini.

Tabel 21.2 Jenis-jenis pemeriksaan yang utama


Teknik pemeriksaan Penjelasan Contoh
Untuk diterima data harus sesuai Jika transaksi order untuk 20.000
Pemeriksaan Potensial
dengan batas yang ditentukan unit dan catatan order terbesar
(Resaonableness
atau data akan ditolak adalah 50 unit, maka transaksi
checks)
akan ditolak.
Karakteristik dari isi (huruf/ ang- Sembilan posisi dari nomor jaminan
Pemeriksaan Format ka) , panjang dan tanda dari ma- sosial tidak boleh berisi huruf.
(Format checks) sing-masing field data telah dipe-
riksa oleh computer
Komputer akan mem bandingkan Seorang pegawai dapat memiliki
Pemeriksaan keberada- data yang diinput dengan tabel akan memperoleh Standar Kete-
an (Existence checks) atau file master untuk meyakin- nagakerjaan jika kodenya 1,2,3,4
kan bahwa codenya sah. atau 5. Nilai lain akan ditolak.
Komputer akan melakukan pe- Transaksi kredit kendaraan harus
Pemeriksaan ketergan- meriksaan jika hubungan logis- memperlihatkan hubungan logis
tungan (Dependency nya ada diantara data dari tran- antara jumlah pinjaman, jumlah
checks) saksi yang sama. Bila tidak maka pembayaran kredit dan jumlah cici-
transaksi akan ditolak. lan.
Referensi tambahan disebut se-
bagai pemeriksaan angka berda-
sarkan kode dan hubungan ma-
Pemeriksaan angka tematis dengan angka yang lain-
(Checks digit) nya. Angka tambahan ini meru-
pakan input data yang dihitung
ulang oleh komputer dan hanya
dibandingkan dengan satu input

Kelebihan dari sistem on-line bagi pemeriksaan yaitu dapat


dilakukan segera. Setiap transaksi yang dimasukan dan diterima
dapat diedit segera dan operator dapat segera mengetahui ada-
nya kesalahan. Jika terjadi kesalahan yang tidak disengaja, kesa-
lahan tersebut dapat diketahui dan diperbaiki oleh operator yang
lainnya.
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 589

Pengendalian Pemrosesan
Pengendalian pelaksanaan proses dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat selama
dilaksanakannya pemuktahiran data. Pengendalian atas pelaksa-
naan pemrosesan yang utama adalah dengan menjalankan pe-
ngendalian penjumlahan, kesesuaian komputer dan pemeriksaan
pemrograman.
Menjalankan pengendalian penjumlahan merupakan rekonsi-
liasi jumlah input dengan jumlah item yang telah dimutakhirkan
dalam file. Pemutakhiran dapat dilakukan dengan mengontrol me- Pengendalian pelak-
sanaan proses aktivi-
misahkan pengendalian penjumlahan selama proses berlang-
tas rutin untuk menge-
sung. Penjumlahan seperti proses penjumlahan seluruh transaksi tahui bahwa data be-
atau jumlah kuantitas yang diminta dapat dibandingkan secara nar-benar lengkap dan
manual atau dengan komputer. Penyimpanan harus dicatat untuk akurat pada saat dimu-
penyelidikan lebih lanjut. takhirkan.
Pencocokan dengan komputer yaitu mencocokan antara data
yang diinput dengan informasi yang ada di file master atau file Menjalankan pengen-
dalian penjumlahan
lainnya, bila itemnya tidak cocok maka harus dicatat untuk pe-
merupakan prosedur
nyelidikan lebih lanjut. Pada umumnya penyesuaian terjadi sela- untuk mengontrol ke-
ma data diinput, tetapi dalam kondisi yang sama dapat saja dila- lengkapan pemutakhi-
kukan untuk menyakinkan kelengkapannya. Contohnya, menco- ran dengan membagi
cokkan antara kartu tanda kehadiran karyawan dengan file master jumlah pengendalian
penggajian dan laporan dari kartu yang hilang atau digandakan . dengan merekonsiliasi
jumlah sebelum dan se-
sudah proses dilakukan
Pengendalian Output Pencocokan dengan
Pengendalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil pe- komputer proses pe-
mrosesan komputer betul-betul tepat, lengkap dan didistribusikan ngontrolan yang menja-
dengan baik. Umumnya pengendalian output terdiri dari : min bahwa data yang
diinput sesuai dengan
informasi yang ada di
Menyesuaikan antara seluruh output dengan seluruh input dan file master.
proses yang dilakukan.
Pengendalian output
Pengujian/review terhadap pelaksaan proses komputerisasi
menjamin bahwa hasil
perhitungan dilakukan untuk menetapkan bahwa seluruh akti- dari proses komputer a-
vitas komputer benar-benar dijalankan untuk melaksanakan kurat, lengkap dan te-
pemrosesan. lah didistribusikan de-
ngan tepat.
Pemeriksaan terhadap laporan output dilakukan untuk meya-
kinkan bahwa jumlah, format dan rinciannya benar dan sesuai
dengan inputnya.
Laporan output, pengujian dan dokumen penting lainnya telah
didokumentasikan dan diotorisasi sesuai prosedur.

Keamanan dan Perangkat Elektronik


Keamanan dari komunikasi elektronik merupakan perhatian utama
dari pelaksanaan pengendalian bagi perusahaan yang mengan
dalkan kegiatan bisnisnya pada barang-barang elektronik. Tidak
hanya masalah keamanan yang harus dipecahkan tetapi juga ma-
590 BAGIAN IV Modul teknis

salah petugas pelaksana dan manajemen harus benar-benar mem


percayai bahwa masalah-masalah ini dapat dipecahkan sebelum
penggantian perangkat elektronik bekerja secara optimal.
Sangatlah penting bahwa data dari pembeli dan penjual di-
Encryption adalah simpan secara rahasia pada saat dikirim secara elektronik. Be-
pengkodean data yang berapa organisasi menggunakan encryption untuk melindungi pe-
digunakan untuk ngiriman informasi rahasianya pada seluruh jaringan. Encryption
melindunginya agar adalah pengkodean data (merubah data menjadi kode-kode ter-
tidak dibaca atau tentu) untuk melindungi data tersebut agar tidak dibaca atau di
diakses oleh pihak
akses oleh pihak yang tidak berwenang.
yang tidak berwenang.
Encryption juga digunakan untuk melindungi pesan-pesan da-
Keaslian adalah ke- lam internet dan jaringan umum lainnya karena jaringan tersebut
mampuan dari setiap sangat tidak aman. Encryption membantu melindungi pengiriman
bagian dalam transaksi data pembayaran dan membantu dalam mengatasi masalah ke-
untuk meyakini identi- aslian dan kelengkapan pesan. Keaslian (authentication), menga-
tas dari bagian lain. cu pada kemampuan setiap bagian untuk mengetahui bahwa ba-
gian lain dalam transaksi benar-benar orang yang berhak meng-
gunakannya. Dalam prosedur manual contohnya adalah penggu-
naan tanda tangan. Kelengkapan pesan (message integrity), ada-
lah kemampuan untuk meyakinkan bahwa pesan-pesan yang diki-
rim tiba tanpa ditiru atau dirubah.

Pengembangan Struktur Pengendalian : Biaya dan


Manfaat
Mekanisme pengendalian yang telah diuraikan di atas dapat di-
laksanakan pada seluruh sistem informasi manajemen, tetapi
akan membutuhkan biaya yang sangat mahal dan cukup rumit se-
cara ekonomi atau tidak layak untuk dilaksanakan. Beberapa ana-
lisis biaya dan manfaat harus dilaksanakan untuk menentukan me-
kanisme pengendalian mana yang paling efektif tanpa harus me-
ngorbankan efisiensi biayanya.
Salah satu dari kriteria dalam menentukan berapa luas pe-
ngendalian yang harus dilakukan pada suatu sistem informasi
manajemen, sangat tergantung dari data seberapa penting suatu
data bagi perusahaan. Sistem informasi keuangan dan manaje-
men misalnya harus didahulukan dibanding sistem untuk pela-
tihan karyawan.
Data yang belum digunakan (standing data), adalah data yang
tetap berada dalam sistem dan mempengaruhi arus transaksi
Standing Data adalah yang masuk dan keluar dari sistem informasi (misalnya kode un-
data yang tetap berada tuk produk atau pusat biaya), perlu dipantau lebih jauh dibanding-
dalam sistem dan mem-
kan dengan transaksi masing-masing. Kesalahan dalam data tran-
pengaruhi arus transaksi
yang masuk dan keluar saksi tunggal akan berakibat hanya pada traksaksi itu sendiri, di-
dari sistem informasi. mana kesalahan dari data yang belum digunakan akan berpenga-
ruh pada beberapa atau seluruh transaksi pada saat file diproses.
Efektivitas biaya dari pengendalian juga akan dipengaruhi oleh
efisiensi, tingkat kerumitan dan biaya-biaya pada setiap penggu-
naan teknik pengendalian. Misalnya, pemeriksaan yang melaku-
kan pengujian satu per satu secara lengkap akan memakan wak-
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 591

tu yang lama dan secara operasional tidak mungkin dilaksanakan


oleh sistem informasi yang memproses bejuta-juta pembayaran
harian. Tetapi mungkin saja teknik ini dilaksanakan jika hanya un-
tuk memverifikasi beberapa data penting seperti jumlah rupiah
dan jumlah rekening tanpa memeriksa nama dan alamat.
Pertimbangan ketiga adalah tingkatan resiko jika aktivitas atau
proses yang spesifik tidak terkendali dengan tepat. Penyusun sis-
tem informasi dapat membuat pernyataan adanya resiko, yaitu
menjelaskan masalah yang sering muncul dan kerusakan yang
potensial terjadi. Misalnya jika kerusakan itu terjadi kurang dari
setahun sekali dengan kerugian maksimum 1 juta rupiah, maka
tidaklah layak untuk menghabiskan biaya 20 juta rupiah guna
merancang dan memelihara pengendalian untuk melindungi dari
kerusakan tersebut.
Pada situasi-situasi tertentu suatu organisasi tidak tahu betul Pernyataan adanya re-
kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem informasinya dan siko adalah menentukan
tidak akan dapat menentukan dampak yang mungkin ditimbulkan frekuensi munculnya ma-
oleh kerusakan tersebut. Pada kondisi ini menurut Rainer Snyder salah dan kerusakan
dan Carr (1991) manajemen harus memilih untuk menerangkan yang potensial jika ma-
salah itu muncul, digu-
resiko-resiko dan dampak yang ditimbulkannya secara kualitatif. nakan untuk mengotrol
Untuk memutuskan pengendalian yang bagaimana yang akan biaya dan manfaat.
digunakan, penyusun sistem informasi manajemen harus menge-
valuasi berbagai teknik-teknik pengendalian dan hubungannya
dengan efektivitas biayanya. Kelemahan suatu pengendalian di
satu sisi mungkin dapat ditutupi dengan kelebihan poin pengen-
dalian yang lain. Tidaklah akan menciptakan biaya yang efektif un-
tuk menciptakan suatu pengendalian yang ketat pada setiap sik-
lus pemrosesan jika resiko yang paling besar mungkin terjadi atau
jika ada konpensasi pengendalian di tempat lain. Kombinasi dari
seluruh pengendalian dapat diciptakan untuk aplikasi yang umum
akan menjelaskan bagaimana struktur suatu pengendalian.

21.3 Pemeriksaan Sistem Informasi


Manajemen
Setelah pengendalian diterapkan pada suatu sistem informasi ma- Pemeriksaan sistem in-
najemen, bagaimana cara untuk mengetahui bahwa pengenda- formasi manajemen
lian tersebut berjalan dengan efektif?. Untuk menjawab hal terse- ditujukan untuk menge-
nali semua pengendalian
but, suatu organisasi harus menyelenggarakan suatu pemerik-
yang mengatur sistem in-
saan/audit yang sistematik dan komprehensif. Organisasi yang formasi itu sendiri dan
besar biasanya memiliki bagian pemeriksaan intern yang bertang- menilai efektivitas pelak-
gungjawab untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap sistem in- sanaannya
formasi manajemen yang diterapkan.

Ketentuan dalam Memeriksa Proses Pengendalian


Pemeriksaan (audit) atas sistem informasi manajemen ditujukan
untuk mengenali semua pengendalian yang mengatur sistem in-
formasi itu sendiri dan menilai efektivitas pelaksanaannya. Untuk
592 BAGIAN IV Modul teknis

melaksanakan hal tersebut, seorang auditor harus memahami


betul operasionalisasi, fasilitas-fasilitas fisik, telekomunikasi, sis-
tem pengendalian, tujuan pengamanan data, struktur organisasi,
personel, prosedur manual dan penerapan masing-masing aplika-
si komputer.
Auditor harus mengumpulkan dan menganalisis semua ba-
han-bahan tentang sistem informasi manajemen yang diterapkan,
seperti user dan pendokumentasian sistem, contoh-contoh input
dan output, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pelaksanaan pengendalian. Auditor biasanya melakukan wawan-
cara dengan petugas yang menggunakan dan mengoperasikan
sistem sesuai dengan aktivitas dan prosedurnya. Pengendaliaan
untuk aplikasi yang digunakan, pengendalian secara keseluruhan,
dan pengendalian terhadap disiplin diperiksa. Auditor harus mela-
cak arus sampel transaksi dari sistem yang dipergunakan dan
melakukan pengujian jika tersedia software untuk audit.
Kelemahan pengendalian dan perkiraan dari kemungkinan
munculnya kelemahan tersebut dibuat daftar dan rangkingnya.

Pemeriksaan terhadap Kualitas Data


Aspek yang terpenting dari pemeriksaan sistem informasi mana-
jemen adalah analisis terhadap kualitas data. Pemeriksaan kua-
litas data dilakukan dengan menggunakan metode-metode berikut
ini :

Melakukan survey terhadap persepsi user atas kualitas data


Melakukan survey terhadap seluruh file-file data
Melakukan survey untuk sampel data dari file data

Walapun tidak terlalu umum melakukan pemeriksaan terha-


Pemeriksaan kualitas dap kualitas data, namun organisasi tidak memiliki cara lain untuk
data adalah survey ter- mengetahui pada tingkat apa sistem informasi manajemen yang
hadap persepsi end- dimilikinya tidak akurat, tidak lengkap atau menyajikan informasi
user : yang tidak jelas.
-atas kualitas data, Data yang tidak akurat, tidak tepat waktu atau tidak konsisten
-file-file data dan dengan sumber informasinya, dapat menciptakan masalah opera-
-sampel data dari file sional dan keuangan yang serius bagi aktivitas bisnis. Pada saat
data
data yang tidak tepat tidak tercatat, maka akan menyebabkan
diambilnya keputusan yang tidak benar, pengembalian produk
atau malah kerugian bagi perusahaan.
Tidak memadainya kualitas data dapat terjadi karena berba-
gai sebab. Salah satunya disebabkan oleh kesalahan pada saat
memasukan data atau karena adanya kesalahan dalam sistem
informasi itu sendiri dan juga rancangan databasenya. Menurut
Wand dan Wang (1996) Sistem perlu dirancang sedemikian rupa
sehingga data merupakan sesuai dengan apa yang ada dilapa-
ngan dan memenuhi kebutuhan user.
informasi internasional.
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 593

Rangkuman
Dewasa ini setiap organisasi memiliki ketergantungan yang sa-
ngat tinggi pada komputerisasi sistem informasi, sehingga organi-
sasi harus memiliki ukuran khusus yang dapat menjamin bahwa
sistem yang digunakannya benar-benar terkendali. Dengan data
yang mudah diubah kedalam bentuk-bentuk elektronik, maka oto-
matisasi semakin mudah terlaksana. Kemudahan ini pada akhir-
nya membuat data-data tersebut menjadi tidak aman dari kerusa-
kan, kesalahan dalam penggunaan, kecurangan dan kerusakan
pada hardware maupun software. Akibat yang ditimbulkan oleh
kerusakan sistem informasi manajemen dengan menggunakan
komputer akan lebih parah dibandingkan dengan sistem yang di-
susun secara manual karena semua catatan-catatan dari fungsi-
fungsi organisasi mungkin saja hancur atau hilang, Sistem on-line
dan penggunaan sistem jaringan temasuk juga internet merupa-
kan salah satu penyebab tidak amannya penggunaan data, kare-
na data dapat dengan mudah diakses dari berbagai terminal atau
jaringan-jaringan komunikasi. Virus komputer yang mudah me-
nyebar dengan tidak terkendali juga merupakan salah satu unsur
yang dapat menghancurkan atau merusak memori komputer atau
menghancurkan program dan data.
Untuk menghindari atau meminimalisasi kerusakan-kerusa-
kan yang mungkin timbul maka suatu organisasi harus dapat
mengendalikan sistem informasinya. Pengendalian ditujukan baik
untuk prosedur pemrograman manual maupun komputer.
Ada dua kategori pengendalian utama yaitu pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum merupa-
kan rancangan yang menyeluruh atas keamanan dan penggu-
naan program komputer dan file untuk aktivitas organisasi secara
keseluruhan, termasuk juga didalamnya pengendalian hardware
dan software, keamanan file data dan jaringan pengaman, pengo-
perasian komputer dan pengendlian administrasi. Firewalls meru-
pakan suatu program yang membantu mengamankan jaringan
khusus dari akses yang tidak seharusnya bila organisasi meng-
gunakan intranet atau internet.
Pengendalian aplikasi adalah pengendalian khusus untuk ma-
sing-masing aplikasi komputer. Fokus utama dari pengendalian
ini adalah ketepatan dan kelengkapan input, pemutakhiran dan pe-
meliharaan dan keabsahan dari sistem informasi. Pengendalian
aplikasi terdiri dari (1) pengendalian input; (2) pengendalian pro-
ses dan (3) pengendalian output. Untuk pembayaran dengan sis-
tem elektronik, saat ini berkembang software pengaman yang di-
sebut Encryption.
594 BAGIAN IV Modul teknis

Soal
1. Mengapa sistem informasi manajemen menjadi tidak aman ?
2. Sebutkan tiga faktor yang harus diperhatikan oleh pengem-
bang dan pemakai sistem informasi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan encryption ?
4. Apakah yang dimaksud dengan virus, hecker
5. Apakah yang dimaksud dengan fault-tolerant system ?

Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengen-
dalian umum ?
2. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengen-
dalian Aplikasi ?
3. Apakah audit sistem informasi dapat dilakukan oleh orang
yang tidak memahami sistem informasi ? Jelaskan
4. Jelaskan mengapa sistem informasi manajemen yang diba-
ngun oleh suatu perusahaan malah sering menambah kesu-
litan bagi perusahaan ?
5. Jelaskan baik buruknya kalau departemen sistem informasi
manajemen ada manajemen tingkat bawah, menengah dan
atas ?
Daftar Pustaka 595

Daftar Pustaka
rd
Basset,2005,Internal control on accounting infrmation systems,3 ,Manchhester

Beard dan Wen,2007,Reducing the threat levels for accounting information systens:
Challenges for management ,accountants,auditorand academicians,
Harrison college of business,USA

Blake (1985), Perception, Alfred A.Knopf, USA

Bodnar (1995), Accounting Information Systems, 6Th, Prentice-Hall,USA


Th
Boockholdt (1999), Accounting Information Systems, 5 , Mc Graw Hill, USA

Boisot (1994), Information and Oeganization:The manager as antropologis,


HarperCollins Publisher, Great Britain

Burch (1989), Information System:Theory and Practice, 3th, John Willey & Sons,
New York

Chow ,2005,Internal control and risk management guide task force,Hongkong ICPA,
Hongkong

Coleman (1997), Mastering Intranet: For Windows 95/NT Edition, BPB


Publications, New Delhi

Date (1990), An Introduction to Database Systems, 5Th, Addison-Wesley


Publishing Company, USA

Ernst & Young,2008,The future of risk management and control

Gallier (1987), Information Analysis:Selected reading, Addison Wesley, Sydney

Gelinas and Sutton (2002),Accounting Information Systems,5th,South-Western Thomson


Learning,USA

Hahn(1996), The Internet:Complete Reference,2nd,Osborne,USA

Holmberg,2005,Internal control and risk management framework for finnish central


government agencies and fund,ministry of finance,USA

Kendal Kendal (1999),Systems Analysis and Design,4th,Prentice Hall,USA


nd
Korth (1997), Database System Concepts, 2 , Mc Graw-Hill Book Co, Singapore

Leon (1999),Enterprise resource Planning,Tata Mc Graw-Hill,India

Long (1996), Computers, Prentice Hall International, Inc. USA


596 Daftar Pustaka

Loudon (1998), Manajemen Information System: New Approach to Organization


and Technology, 5th, Prentice Hall International, Inc. USA
nd
Loudon (1993), Business Information Systems: A Problem Solving Approach, 2
The Dryden Press,USA

Maltin (1994), Cognition, 3th, Harcourt Brace Publisher, USA


st
Marakas (2003),Decision Support Systems:in the 21 Century,Prentice Hall,USA

McKeown (1993), Manajemen Information Systems:Managing With Computer,


The Dryden Press, USA

Mc Leod (1994), Information Systems Conceps,Macmillan Publishing Company,


New York

Mc Leod (2001), Manajemen Information Systems:A Study of Computer- Based


Information Systems, Macmillan Publishing Company, NewYork

Mc Leod (2004),Manajemen Information System, 9th,Prentice Hall,USA

Nivra,2007,Risk Management and Internal control systems,amsterdam

Obe,2006,Statement if internal control

O’Brien (2004), Manajemen Information systems: Managing Information


Technology in the Internetworked Enterprise, 6th, Mc GrowHill,USA

Rahman (1988), Accounting Information Systems:Principle, Applications, and


Future Directions, Prentice Hall International,Inc. USA

Schoderbek (1985), Management Systems:Conceptual Consideration, 3th,


Business Publications, INC, Texas

Shelly (2003),Systems Analysis and Design,5th,Thomson Course Technology,USA

Satzinger (2002).Systems Analysis and Design:in a Changing World,2nd, Thomson Course


Technology,USA

Sutherland (1975), Systems: Analisys, Administration and Archtectur,Van


Nostrand reinhoki Company, New York

Slotnick (1989), Computer and Applications:An Introduction to Data Processing,


D.C. Heat and Company, Lexington

Therauf (1982), Decision Support Systems for Effective Planning and Control:
A Case Study Approach, Prentice Hall International,Inc. USA

Turban (1992), Decision Support and Expert Systems:Manajemen Support


Daftar Pustaka 597

Systems, 3th, Macmillan Publishing Company, New York

Turban (1999),Information Technology for Management:Making Connection for strategic


nd
Advantage,2 ,John Wilwy&Sons,Newyork

Weber (1999), Information Systems Control and Audit, Prentice Hall International,Inc.
USA

Wiggins(1995),The Internet For Everyone:A guide for users and provider, McGrowHill,uSA

Whitten (2004), System Analysis and Design Methods, 6th, Irwin/McGrowHill,USA


th
Wilkinson (2000), Accounting and Information Systems, 3 , John Wiley&Sons, USA

Anda mungkin juga menyukai