Lingga Jaya
ii
Susanto,Azhar
Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu
Bandung: Lingga jaya, 2017, X+595 hlm; 18 X 25 Cm
ISBN : 978-602-60978-2-8
Pasal 44
(1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah).
Lingga Jaya
Jl. Cigadung Raya Tengah,Komp.Cigadung Greenland K-2
Telp.(022) 93261163,08132172181,Bandung 40191
iii
iv
Tujuan
Tujuan dari penyusunan buku Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Metode Pe-
ngembangannya adalah selain untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan
untuk memahami konsep sistem informasi manajemen secara terstruktur dan terpadu,
buku ini juga memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk memahami berba
gai metode pengembangan sistem informasi yang populer saat ini.
Susunan
Pembahasan buku ini dilakukan secara terstruktur dengan membagi buku ini kedalam
empat bagian dimana sesuai dengan konsep sistem masing-masing bagian yang dibahas
akan saling berhubungan.
Bagian pertama buku ini membahas tentang konsep dari sistem informasi mana-
jemen. Dalam pembahasan mengenai konsep sistem informasi manajemen didalamnya
akan secara terstruktur dibahas mengenai konsep sistem, informasi, manajemen, sistem
informasi manajemen, sistem informasi akuntansi dan sistem pengolahan transaksi.
Bagian kedua buku ini akan membahas mengenai komponen-komponen atau
unsur-unsur yang membentuk sistem informasi manajemen. Dalam pembahasan menge-
nai komponen sistem informasi manajemen akan dibahas cukup detail mengenai hard-
ware, software, brainware, prosedur, database dan teknologi telekomunikasi.
Bagian ketiga buku ini akan membahas sistem informasi berbasis komputer lain-
nya yang ada di dalam suatu organisasi selain sistem informasi manajemen. Pembaha-san
dalam bagian buku ini akan mengetengahkan tentang sistem pendukung keputusan,
sistem pakar dan otomatisasi perkantoran.
Setelah anda memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi manajemen,
pada bagian ke empat ini anda akan dibawa untuk memahami berbagai metode dan tek-
nik populer saat ini yang biasa digunakan untuk membangun sistem informasi manaje-
men,bagaimana mengendalikannya dan pada bagian akhir buku ini akan dibahas tentang
bagaimana praktika pemrograman untuk membuat sistem informasi manajemen seder-
hana. Untuk mengetahui metode pengembangan sistem informasi lebih lengkap pem-baca
bisa membaca buku analisis dan perancangan sistem informasi yang segera akan
diterbitkan.
Pembaca
Buku ini disusun umumnya bagi semua mahasiswa S1 dan S2 yang mempelajari mata-
kuliah sistem informasi manajemen khususnya bagi mahasiswa ekonomi jurusan akun-
tansi dan manajemen maupun mahasiswa informatika jurusan manajemen informatika
dan teknik informatika.
Buku sistem informasi manajemen ini dimaksudkan untuk memenuhi berbagai pihak yang
berkepentingan seperti dosen,mahasiswa serta pemakai lainnya.Untuk lebih menyem-
purnakan buku ini,sumbang saran yang sifatnya konstruktif demi perbaikan buku ini
dikemudian hari sangat penulis harapkan.
Hormat kami,
Azhar Susanto
vi
BAB 5 Sistem Informasi Akuntansi dan Pengolahan data Transaksi ............... 119
5.1 Sistem pengolahan transaksi .......................................................... 120
5.2 Siklus pengolahan transaksi ........................................................... 122
5.3 Mengolah data transaksi ................................................................. 122
5.4 Sistem informasi akuntansi ............................................................. 124
5.5 Siklus transaksi secara umum ........................................................ 126
5.6 Siklus penerimaan ........................................................................... 126
5.7 Siklus pengeluaran .......................................................................... 129
5.8 Siklus konversi (Produksi) ............................................................... 132
5.9 Siklus akuntansi keuangan ............................................................. 136
Pokok Bahasan
Informasi, organisasi, resiko,manajemen dan sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi
Sistem informasi manajemen dan keunggulan bersaing
Sistem informasi manajemen dan kualitas produk serta jasa
Rencana strategis sistem informasi manajemen
Mengapa perlu belajar sistem informasi manajemen
Mempelajari sistem informasi manajemen secara terstruktur
Pendahuluan
Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi berbasis industri ke ekonomi ber-
basis informasi telah menuntut manajemen dunia usaha untuk dapat beroperasi le-
bih efektif, efisien dan terkendali dengan mengedepankan keunggulan bersaing baik
tingkat lokal maupun global melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, ba-
rang dan jasa yang dihasilkan serta pemanfaatan teknologi informasi yang efektif.
Penggunaan teknologi informasi melalui sistem informasi bukan saja akan me-
ningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen akan
tetapi dengan teknologi informasi yang sesuai akan dapat menciptakan suatu sistem
informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi dibidang informasi dan
operasi diantara berbagai pihak yang ada disuatu organisasi baik organisasi lokal
maupun globals serta mengurangi berbagai macam resiko yang mungkin muncul.
Bagian buku ini akan menjelaskan bagaimana hubungan antara informasi, orga-
nisasi, resiko, manajemen dan sistem informasi manajemen dan mengapa para ma-
najemen dan mahasiswa perlu mempelajari sistem informasi manajemen.
2 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
1.1 Informasi,Organisasi,Resiko,Manajemen
dan Sistem Informasi Manajemen
1 3 3 2 3 X Tidak dapat
XZ XZ Z Z X Z X ber kelompok
Informasi manajemen Informasi yang diterima oleh manajemen selain harus berkuali-
adalah informasi yang tas (akurat, tepat waktu, lengkap, relevan) juga informasi tersebut
diterima oleh para mana- harus selaras dan saling berkaitan dengan informasi-informasi la-
jer innya yang ada di suatu organisasi. Informasi yang digunakan o-
leh manajemen untuk membantu melaksanakan fungsinya dise-
but sebagai informasi manajemen, informasi manajemen dihasil-
Informasi manajemen
harus selaras dan saling kan oleh sistem informasi manajemen. Jadi peran dari sistem in-
berkaitan dengan infor- formasi manajemen bagi suatu organisasi adalah: mendukung o-
masi lainnya dalam sua- perasi bisnis perusahaan, sistem pengambilan keputusan dan ke-
tu organisasi unggulan bersaing secara strategis
Didalam sistem informasi manajemen ada sub sistem informa Sistem informasi akun-
si yang memiliki tugas mengolah data keuangan menjadi informa tansi adalah bagian dari
si keuangan, sistem informasi ini disebut sebagai sistem informasi sistem informasi manaje-
akuntansi. Karena masalah keuangan sifatnya sangat terstruktur men yang mengolah da-
(asal usulnya harus jelas) dan masalah yang sangat tersetruktur ta keuangan menjadi in-
formasi keuangan
tersebut ada pada tingkat manajemen bawah/operasional maka
sistem informasi akuntansi fokus operasinya pada manajemen
tingkat bawah dan sebagian kecil sekali yang beroperasi pada
tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Manajemen tingkat operasional banyak sekali berkaitan de- Fokus sistem informasi
ngan data-data transaksi yang berasal hasil operasi perusahaan akuntansi adalah pada
sehari-hari sehingga informasi yang diperlukan dan dihasilkan pa- manajemen tingkat bawah
da manajemen tingkat ini bentuknya sangat terperinci atau detail. atau operasional
Informasi-informasi yang dihasilkan pada manajemen tingkat
bawah selanjutnya diproses lagi bersama dengan informasi lain-
nya untuk menghasilkan informasi baru yang diperlukan baik oleh
tingkat manajemen yang lebih tinggi atau oleh manajemen pada
fungsi bisnis yang lain. Informasi yang dihasilkan oleh manajemen
dengan tingkatan yang lebih tinggi bentuknya lebih ringkas. Ting-
kat keringkasan informasi ini sesuai dengan tingkatan manajemen
semakin tinggi akan semakin ringkas.
Karena paling terstruktur diantara sub sistem informasi lainnya,
maka struktur dari sistem informasi akuntansi sering dapat ditunjuk
kan mulai dalam bentuk siklusnya maupun dalam bentuk data
flow diagramnya dimana hal ini sulit dilakukan pada manajemen
tingkat atas.
Puncak
Menengah
Strategi yang didukung Strategi biaya, dengan menggunakan teknologi informasi pe-
oleh sisteminformasi: rusahaan dapat memproduksi dengan biaya lebih murah, me-
- Strategi biaya nurunkan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan saat mau
- Strategi diferensiasi membeli produk dan menurunkan biaya yang harus dikeluar-
- Strategi inovasi kan oleh pemasok saat menjual barang.
Menawarkan produk- Membangun cara mem- Menawakan produk dan Masuk bisnis yang Ber- Membuat barang
dan layanan baru kepa- berikan pelayanan yang jasa yang tidak sama potensi untuk dimasuki Subtitusi
Strategi sar unik atau bekerja sama
dengan pemasok
inovasi
Kinerja - menunjukan sebaik apa suatu produk melakukan Dimensi kualitas pro-
apa yang harus dilakukannya. duk
- Kinerja
Penampilan - adalah asesori yang melengkapi atau mening- - Penampilan
katkan fungsi dasar suatu produk - Keandalan
- Kesesuaian
Keandalan - adalah kekuatan produk untuk tetap bertahan - Daya tahan
selama digunakan secara normal
- Mudah dipakai
- Keindahan
Kesesuaian - adalah kemampuan untuk mengenali seberapa
- Persepsi terhadap
jauh produk yang dihasilkan sesuai dengan standar.
kualitas
Daya tahan - menunjukan umur produk pakai dari produk
yang digunakan
12 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Dimensi kualitas jasa: Berwujud - merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat
- Berwujud oleh pelanggan ketika layanan sedang diberikan seperti pera-
- Keandalan latan dan ruangan yang digunakan, fasilitas yang diberikan,
- Jaminan kepastian dan keramahan para pegawai.
- Emphaty
Keandalan - menunjukan kemampuan dari pemberi jasa
untuk melakukan pekerjaan secara konsisten,akurat dan da-
pat diandalkan
Rangkuman
Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang pa-
ling utama dalam suatu organisasi perusahaan. Bentuk dan ke-
mampuan perusahaan mengelola informasi selain akan mempe-
ngaruhi kualitas informasi yang dihasilkan didalam organisasi ter-
sebut juga akan mempengaruhi kualitas hubungan atau integrasi
diantara pelaku organisasi.
Dengan meningkatkan kualitas hubungan diantara para pela-
ku organisasi beserta peralatan yag digunakannya maka akan me-
ningkatkan pula kualitas pekerjaan anggota organisasi dan mana-
jemen pengelola tersebut.
Penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis memban-
tu meningkatkan kemampuan perusahaan untuk tetap unggul da-
lam persaingan baik dipasar lokal maupun global.
Agar dapat bersaing, perusahaan harus menghasilkan produk
berkualitas. Adapun dimensi kualitas produk meliputi: kinerja, pe-
nampilan, Keandalan, kesesuaian,daya tahan,mudah dipakai, ke-
indahan,persepsi terhadap kualitas. Adapun dimensi kualitas jasa
adalah :berwujud, keandalan, jaminan kepastian,emphaty
Rencana strategis sistem informasi manajemen merupakan rencana
yang memberikan harapan kepada perusahaan untuk memperoleh posisi
yang paling menguntungkan diantara lingkungan yang mempengaruhi-
nya
16 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Soal
Kasus
Pokok Bahasan
Sistem.
Ciri-ciri sistem,pengendalian dan resiko
Klasifikasi sistem
Model dan modeling sistem
Bahasa sistem
Pendekatan sistem
Penerapan pendekatan sistem
Sistem dalam kehidupan
Penggunaan konsep-konsep sistem
Pendahuluan
Dunia tempat kita berada saat ini tersusun dari berbagai sub sistem secara komplek. Su-
sunan yang terjadi merupakan hasil interaksi dari sub-sub sistem yang membentuknya.
Bila interaksi yang terjadi tidak sesuai dengan tujuan sistem maka sistem akan mengha-
dapi resiko tidak tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
Berbicara mengenai sistem, sistem bisa bervariasi dari sistem yang paling besar
yang diketahui umat manusia seperti sistem tata surya sampai ke sistem yang paling ke-
cil yang disebut partikel Quark misalnya. Sistem juga bisa bersifat alamiah seperti orga-
nisme yang hidup atau suatu susunan sistem sosial. Sistem bisa tumbuh dan berkembang
seperti sistem pemerintahan atau perusahaan. Sistem juga bisa mati seperti sebuah sis-
tem keluarga. Sistem lainnya seperti sistem pemerintahan daerah dan sistem pemerinta-
han pusat. Ada sistem yang dimiliki secara pribadi seperti sistem perusahaan yang dimili-
ki oleh seseorang dan Personal computer systems. Ada beberapa sistem yang beroperasi
secara terisolasi seperti ruang kelas dan sistem air bersih.
Seseorang dapat menyatakan komponen-komponen suatu sistem di pemerintahan
misalnya ada subsistem transportasi, subsistem penyediaan air bersih, subsistem pen-
didikan, subsistem perekonomian dan subsistem politik serta sub-sub sistem lainnya. Se-
mua ini menunjukan betapa kompleknya sistem pemerintahan tersebut dan ketidak har-
monisan hubungan-hubungan yang terjadi antara sub subnya akan melahirkan resiko tidak
tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
18 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
2.1 Sistem
Sistem adalah kumpu- Anda merupakan sebuah sistem. Mobil anda merupakan sebuah
lan/group dari sub sis- sistem. Sekolah yang anda ikuti atau organisasi yang mempe-
tem/ bagian/ komponen kerjakan anda merupakan sebuah sistem. Kita bisa mendefinisi-
apapun baik phisik atau kan sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apa-
pun non phisik yang sa- pun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu
ling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai sa-
sama lain dan bekerja tu tujuan tertentu. Jadi sistem dibangun sebagai pedoman untuk
sama secara harmonis mencapai satu tujuan.Ini berarti kalau tidak ada tujuan tidak ada
untuk mencapai satu
sistem,atau dapat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai pedo-
tujuan tertentu
man bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh lainnya adalah sebuah perusahaan. Komponen-kom-
ponen yang termasuk disini adalah orang-orang, mesin-mesin, ba-
ngunan, bagian akuntansi dan bagian pemasaran, yang semuanya
berhubungan satu sama lain dalam berbagai cara. Misalnya, orang
yang melaksanakan pekerjaan dalam bagian akuntansi juga me-
miliki tanggung jawab terhadap orang yang menangani pajak pen-
dapatan dan pemotongan dana pensiun dari gaji yang dibayarkan.
Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan bisa menggunakan mesin
atau alat bantu lainnya, dan ini akan sangat mempengaruhi orang-
orang yang mengoperasikan peralatan tersebut. Tujuan dari orga-
nisasi perusahaan mungkin untuk mendapatkan laba, menghasil-
kan produk yang baik, tumbuh menjadi lebih besar, tetap berta-
han, atau biasanya merupakan kombinasi dari semua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh diatas ini menunjukan
kenyataan betapa pentingnya komponen-komponen sebuah sis-
tem dimana mungkin mereka sendiri merupakan sebuah sistem
dengan komponen-komponen yang dimilikinya yang kita sebut
sebagai subsistem.
Dalam pencapain tujuan, organisasi perusahaan sering diha-
dapkan kepada suatu kejadian yang tidak diharapkan (resiko). Un-
tuk mengantisipasi resiko yang teridentifikasi tersebut saat sistem
di kembangkan, dibangun pula sistem pengendalian untuk memu-
dahkan manajemen mengendalikan sistem organisasi agar sistem
organisasi selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Se-
dangkan untuk resiko resiko yang tidak teridentifikasi saat sistem
dibuat, manajemen suatu organisasi mengembangan manajemen
resiko yang pada dasarnya menurut COSO merupakan pengem-
bangan dari pengendalian internal organisasi yang meliputi penam-
bahan adanya penentuan objek resiko (objektive setting), Meng-
identifikasi peristiwa (event identification) yang memenuhi kriteria
resiko yang telah ditentukan dan melakukan respon (risk response)
terhadap peristiwa tersebut dengan tujuan menghilangkan resiko
yang mungkin ditimbulkannya.
Jadi dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa resiko yang da-
pat diprediksi sebelumnya dikendalikan melaui sistem pengendali-
an internal sedangkan untuk mengendalikan resiko yang dapat di-
prediksi maupun tidak dapat diprediksi dilakukan melalui manaje-
men resiko.
BAB 2 Konsep dasar sistem 19
Saat
Ini
Resiko penyimpangan Resiko penyimpangan
2.2.3. Subsistem
Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, Subsistem merupakan
subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Suatu sub sistem akan komponen atau bagian
memiliki sub sistem yang lebih kecil dan seterusnya. Istilah yang dari suatu sistem, sub-
menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu harus sub- sistem ini bisa phisik
sistem istilah lain mungkin adalah komponen, elemen atau unsur. ataupun abstrak
Bagi orang kedokteran mungkin lebih suka menggunakan istilah
organ, bagi orang akuntansi mungkin lebih biasa menggunakan
istilah prosedur. Penggunaan istilah sub sistem dimaksudkan agar
istilah ini bisa diterima secara umum, sebab kalau digunakan isti-
lah unsur atau prosedur mungkin ada disiplin ilmu tertentu yang
kurang begitu bisa menerima istilah tersebut.
Berbicara mengenai subsistem sama halnya dengan berbica-
ra mengenai sistem, maksudnya adalah bahwa sesuatu itu di-
katakan sistem atau subsistem sangatlah relatif, dan sering ter-
gantung kepada kompetensi sesorang. Baik sistem maupun sub-
sistem hanyalah istilah yang digunakan. Subsistem istilah yang
digunakan untuk menunjukan bagian dari sistem pada saat sistem
tersebut menjadi konteks pembahasan. Pada saat konteks pem-
bahasan berpindah ke subsistem maka subsistem tersebut men-
jadi sistem dan didalam sistem ini juga terdapat subsistem yang
lebih kecil, sedangkan sistem yang sebelumnya dimana subsistem
yang kini menjadi sistem berada, disebut sebagai supersistem.
Dengan beralihnya konteks yang menjadi pembahasan atau
dengan beralihnya bidang yang dianggap sebagai sistem maka
beralih pula batas-batasnya.Seperti dijelaskan diatas kompetensi
seseorang selain akan menentukan sub sub sistem apa yang di-
miliki oleh suatu sistem,kompetensi juga akan menentukan batas-
batasnya. Gambar dibawah menunjukan semakin kompeten sese-
orang dalam suatu sistem maka semakin luas jangkauan penge-
tahuannya tentang suatu sistem, dari sistem X sampai dengan
sistem B2 yang sebenarnya merupakan sub-sub sistem dari sis-
tem X.
Gambar 2.3 Sistem, subsistem, dan batas sistem
Sistem X Sistem B Sistem B2
E1 A B1 B21
E4 E2 E B B4 B2 B24 B22
E3 D B3 B23
D1
D4 D2
Sub Sistem
Resiko kelebihan
atau kekurangan D3
men dari sebuah sistem dimana sistem tersebut berada. Ciri lain-
nya adalah melihat sistem dari sudut fungsi dasarnya yaitu : Input,
Proses dan Output. Fungsi ini menunjukkan bahwa sistem sebagai
proses tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input dan out put.
Input
Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu Input merupakan se-
sistem. Input ini bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, mo- gala sesuatu yang ma-
dal, bahan baku, layanan atau lainnya. Input merupakan pemicu suk kedalam suatu sis-
bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan. Input dapat tem
diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu: Serial input, Proba
ble input, dan feedback input. Input yang tidak sesuai karena kece-
robohan/tidak kompetensinya yang memasukan input akan bere-
siko output yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan.
Serial input merupakan input yang diperoleh sebagai hasil
atau output sistem sebelumnya seperti yang digambarkan pa-
da gambar 2.6 berikut ini.
Probable input merupakan potensial input yang dapat digu- Probable input meru-
nakan oleh suatu sistem. Suatu sistem harus dapat menentu- pakan potensial input
kan input mana yang sesuai untuk menghasilkan output yang yang dapat digunakan
oleh suatu sistem
diharapkan. Penyimpangan dari seharusnya akan melahirkan
resiko ouput yang tidak sesuai dengan harapan.
Feedback input meru- Feedback dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis feedback
pakan input jenis ketiga, seperti :
input ini merupakan ba-
gian ouput dari sistem Feedback input merupakan input jenis ketiga, input ini me-
yang sama yang diguna- rupakan bagian ouput dari sistem yang sama yang digunakan
kan sebagai kontrol sebagai kontrol. Feedback input ini dikelompokkan lagi men-
jadi dua kelompok, kelompok yang pertama disebut Negatif
feedback input dan yang kedua disebut Positif feedback input.
Negatif feedback input Negatif feedback input digunakan sebagai alat kontrol un-
digunakan sebagai alat tuk memperkecil misalnya output menunjukan biaya ope-
kontrol untuk memper- rasi terlalu besar maka informasi terlalu besarnya biaya
kecil operasi ini akan menjadi input bagi sistem yang sama se-
hingga sistem yang sama akan memperkecil biaya ope-
rasi tersebut. Negatif feedback input ini terus berlangsung
sampai terjadi titik keseimbangan dimana antara output
yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan
tingkat penyimpangan yang dapat diterima.
Positif feedback input Positif feedback input digunakan sebagai alat kontrol un-
digunakan sebagai alat tuk meningkatkan misalnya penjualan tahun ini dinilai ter-
kontrol untuk meperbe- lalu kecil maka nilai penjualan yang terlalu kecil ini akan
sar digunakan sebagi input bagi sistem yang sama sehingga
sistem yang sama akan meningkatkan nilai penjualan.
Positif feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi
titik keseimbangan dimana antara yang diharapkan dan
realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat toleransi pe-
nyimpangan yang dapat diterima.
Pengendalian
Pengendalian meliputi Pengendalian meliputi monitoring (pengawasan) dan pengevalua-
monitoring (pengawasan) sian untuk menentukan apakah sistem bekerja tidak menyimpang
dan pengevaluasian un- dari tujuan yang telah ditentukan.
tuk menentukan apakah
sistem bekerja menuju
pencapaian tujuan yang Proses
telah ditentukan Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Pro-
ses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer.
Proses merupakan pe- Umumnya kita mengetahui bagaimana input dirubah menjadi out-
rubahan dari input men- put akan tetapi pada situasi tertentu proses tidak diketahui secara
jadi output detail karena perubahan ini terlalu komplek. Kombinasi input serta
BAB 2 Konsep dasar sistem 25
Feedback Feedback
Kendali oleh Manajemen
Kendali Kendali
Input Output
Bahan baku Barang jadi
Proses produksi
Output
Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, ser- Output merupakan hasil
vis, informasi dalam bentuk print out komputer atau energi seperti dari suatu proses yang
output dari dinamo. Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari
keberadaan sistem
merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Seperti dijelaskan se-
belumnya output suatu sistem bisa menjadi input untuk sistem
yang lain yang setelah diproses menjadi output yang lain. Berda-
sarkan penggunaannya suatu output dapat diklasifikasikan men-
jadi tiga macam, yaitu:
Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikon-
sumsi atau untuk diproses lebih lanjut, sebagai contoh mul-
tiplek bisa langsung digunakan atau dibuat lemari
Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang
lain dalam sistem yang sama dalam suatu siklus produksi se-
bagai contoh adalah barang setengah jadi
Output yang merupakan bagian dari output secara keselu-
ruhan yang dapat dikonsumsi oleh sistem yang lain atau oleh
sistem yang bersangkutan, tapi menjadi tidak berguna kalau
dibuang ke lingkungan. Sebagai contoh adalah limbah ger-
gajian, limbah tersebut tidak bermanfaat kalau dibuang ke
lingkungan tapi akan bermanfaat kalau dibuat papan partikel.
26 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Pemerintah
Organisasi Peralatan dan
Perlengkapan
Input Proses Output
Masyarakat
Feedback Control Modal
umum
Pesaing Tanah
Teknologi
Sejauh ini kita telah memiliki sebuah definisi untuk sistem, Akan
tetapi definisi tersebut hanyalah merupakan gambaran atau struk-
tur umum dari sistem-sistem yang ada. Sebenarnya kita dapat
mengklasifikasikan sistem-sistem yang ada kedalam bentuk yang
lebih sepesifik. Untuk itu diperlukan adanya kriteria-kriteria dasar
yang mampu membedakan antara sistem yang satu dengan sis-
tem yang lainnya seperti dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
Abstraksi /Persepsi
tentang dunia nyata
Model tentang
dunia nyata
Dunia nyata
Model naratif - Penggambaran entitas dalam bentuk lisan Model Naratif, peng-
atau tulisan. Pendengar atau pembaca dapat memahami enti- gambaran entitas
tas dari narasi atau cerita. dalam bentuk lisan atau
tulisan
Gambar 2.12 Model naratif
Model grafik - Penggambaran suatu entitas dalam bentuk Model Grafik , peng-
simbol, garis atau bentuk lainnya. gambaran suatu entitas
dalam bentuk simbol
garis atau bentuk lainnya
Gambar 2.13 Model grafik
Faktur Order
Penjual Pembeli
Order
SIA Faktur
-Bukti setor/
PT Laporan
Pengambilan ABC keuangan
-Saldo rekening
rekening
Faktur Order
Penjual Pembeli
SIA Faktur
Order
-Bukti setor/ PTABC -Laporan
Pengambilan keuangan
-Saldo rekening
rekening
Bukti setor/ Kebijakan
Bank Pajak
Pengambilan
BAB 2 Konsep dasar sistem 33
SIA Pembelian
PT ABC
PP PP
PP
OP OP
OP OP
Faktur Faktur
barang Faktur
Barang
ACC
ACC
LPB LPB
Faktur LPB
barang Faktur barang
Uang Dicatat
Uang
Tahap pertama (Pernyataan tujuan) - disini jelaslah makin Makin komplek suatu
komplek suatu sistem akan lebih sulit tugas untuk menen- sistem akan lebih sulit
tukan tujuannya. Ketika kita menentukan tujuan, kita sebenar- tugas untuk menentu-
nya menentukan sasaran yang ingin dicapai atau hasil yang kan tujuannya
diinginkan. Untuk menentukan apakah output yang dihasilkan
sesuai dengan output yang diharapkan, maka tujuan harus
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus diten-
tukan kriteria kinerja. Tujuan dan kriteria harus spesifik, rele-
van, dan penting.
Tahap kedua (Sintesa) - dalam menerapkan pendekatan Sintesa berarti meng-
sistem, sintesa berarti mengkombinasikan bagian-bagian atau kombinasikan bagian-
elemen untuk membentuk satu kesatuan. Karena komponen bagian atau elemen
dalam suatu sistem dapat dikelompokan dengan berbagai untuk membentuk satu
cara, hasilnya akan berupa berbagai alternatif pemecahan kesatuan
masalah untuk mencapai tujuan. Sistesa dimulai dengan
mengidentifikasi komponen-komponen atau sub-sub suatu
sistem tertentu yang dipilih, kaitannya satu sama lain dan ke-
terbatasan yang dimiliki baik oleh lingkungan atau oleh sistem Evaluasi berarti menilai
itu sendiri. Selanjutnya kita merancang beberapa alternatif setiap alternatif sistem
model sistem yang pada dasarnya merupakan proses untuk secara terperinci untuk
merubah input menjadi output. menilai kinerja dan me-
nentukan sejauh mana
Tahap ketiga (Evaluasi) - pendekatan sistem pada tahap ini sistem tersebut dapat
menilai setiap alternatif sistem secara terperinci untuk menilai memenuhi target yang
kinerja dan menentukan sejauh mana sistem tersebut dapat telah ditentukan
memenuhi target yang ditentukan.
Tahap keempat (Pemilihan) - pada tahap keempat pende-
katan sistem, kita melaksanakan pemilihan terakhir dari bebe- Penerapan sistem
rapa alternatif sistem berdasarkan kepada hasil penilaian kita. adalah mengimplemen-
tasikan sistem secara
Pada akhirnya, meskipun alternatif sistem tersebut dapat
operasional
dikuantifisir, sistem-sistem tersebut tetap tidak dapat diper-
bandingkan dengan tepat. Hal ini disebabkan karena jumlah Pemilihan berarti me-
karakteristik yang menjadi perhatian sangat banyak sehingga nentukan satu alternatif
meningkatkan kompleksitas proses pemilihan. Suatu hal yang pilihan dari beberapa
alternatif yang tersedia
perlu disadari dalam proses pemilihan adalah bahwa suatu
sistem apapun akan menjadi sempurna dalam berbagai per-
timbangan dan ini adalah hal yang tidak di kehendaki.
Tahap kelima (penerapan) - pada tahap kelima yang juga
merupakan tahap terakhir dalam pendekatan sistem adalah
penerapan sistem. Ini merupakan arah dimana kita pada ak-
hirnya akan menemukan sebaik atau seburuk apa sistem kita
sebenarnya bekerja dalam mencapai tujuannya.
Rangkuman
Saat ini kita berada di dalam dunia yang tersusun atau teror-
ganisir dengan komplek, dikatakan komplek karena dunia ini
tersusun dari beberapa subsistem yang satu sama lain berin-
teraksi pada tingkat tertentu.
Sistem adalah kumpulan/group dari subsistem/bagian/kompo-
nen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhu-
bungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan. Setiap sistem memliki ciri-ciri yang secara
umum terdiri dari: Tujuan sistem, subsistem, batas sistem, hubu-
38 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem.
2. Coba jelaskan ciri-ciri dan model-model dari sistem.
3. Coba jelaskan bagaimana sistem diklasifikasikan.
4. Coba jelaskan empat pandangan dalam pendekatan sistem.
5. Coba jelaskan tahap-tahap penerapan pendekatan sistem.
Tugas/Kasus
1. Coba anda jelaskan dan beri alasan apabila suatu sistem
memiliki 7 buah sub sistem dan salah satu sistemnya tidak
dapat berfungsi, apakah sistem tersebut dapat berjalan se-
suai dengan yang diharapkan ?
2. Apabila ada 7 buah sub sistem yang masing-masing berjalan/
berfungsi dengan baik. Ketujuh sub sistem tersebut merupa-
kan komponen dari sistem X. Apakah karena ketujuh buah
sub sistem berfungsi dengan baik maka sistem X pun akan
berfungsi dengan baik ? coba anda jelaskan !
3. Apabila anda membecirakan sistem X bersama beberapa
kawan anda, apakah sub sistem dan batas sistem diantara
kawan anda akan sama ? mengapa ?
4. Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan hubungan sistem,
apakah arti dari hubungan sistem tersebut dalam sistem
suatu organisasi ? mengapa ?
5. Beberapa pakar mengatakan sistem suatu organisasi pada
dasarnya merupakan sinergi dari berbagai kepentingan, me-
ngapa ? jelaskan !
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 39
Pokok Bahasan
Data
Informasi
Hubungan data dan informasi
Dari peristiwa menjadi informasi
Proses pengambilan keputusan
Definisi sistem informasi
Alat pengolah dalam sistem informasi
Komponen sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi dam organisasi
Pendahuluan
Buku ini melihat informasi sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer
dan memiliki nilai sama dengan sumber daya lainnya seperti manusia, perlengkapan,
peralatan, dan uang. Informasi sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukan
sumber daya lainnya seperti segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita raba. Kemam-
puan informasi dalam menunjukan sumber daya lainnya dan apa yang terjadi dengan
sumber daya tersebut sangatlah penting bagi suatu perusahaan, karena dengan informa-
si yang ditunjukannya manajer perusahaan dapat mengetahui bagaimana perkembangan
operasi yang terjadi di perusahaan.Informasi yang tidak berkualitas akan menyebabkan
manajer perusahaan salah dalam memahami dan mengambil keputusan sehingga akan
memberikan resiko kepada perusahaan menyimpang dalam pencapaian tujuannya.
Seorang manajer suatu stand koran kecil yang terletak di suatu lobi hotel dapat me-
ngelola usahanya hanya dengan mengawasi segala sesuatu yang dapat dilihatnya se-
perti adanya pembelian barang, penerimaan kas, kondisi dan situasi ruangan serta arus
pembeli. Ketika aktivitas usaha meningkat menjadi sebuah perusahaan besar dengan ra-
tusan ribu pegawai dan dengan lingkup operasi yang semakin luas, seorang manajer akan
menyadari menurunnya kemampuan untuk mengawasi kegiatan perusahaannya secara
fisik dan lebih jauh lagi adalah menurunnya keakurasian informasi yang diperolehnya, ten-
tang keadaan perusahaan dan pada akhirnya dihadapkan kepada resiko penyimpangan
dalam pengambilan keputusan.
40 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
3.1 Data
Data adalah fakta atau Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai in-
apapun yang dapat di- put dala menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk
gunakan sebagai input diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.
dalam menghasilkan Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-
informasi huruf dalam bentuk kata atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk
suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau ti-
ga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data vir-
tual/maya yang merupakan hasil rekayasa komputer.
Dalam suatu perusahaan data bisa merupakan jumlah jam
kerja bagi setiap karyawan di perusahaan tersebut,jumlah penjua-
lan dan lain-lain. Ketika data ini diproses, data tersebut dirubah
menjadi informasi. Sebagai contoh, ketika jam kerja para karya-
wan tersebut dikalikan dengan tarip para karyawan perjamnya,
Hasilnya merupakan penghasilan kotor bagi tiap karyawan dan bi-
la penghasilan kotor tersebut dijumlahkan satu sama lainnya, jum-
lah keseluruhan merupakan jumlah gaji yang harus dibayar oleh
perusahaan. Jumlah gaji yang harus dibayar ini merupakan infor-
masi bagi pemilik perusahaan.
3.2 Informasi
Informasi adalah hasil Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi
pengolahan data yang tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi infor-
memberikan arti dan masi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau
manfaat arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan
informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini
ada tiga hal penting yang harus diperhatikan disini yaitu :
1. Informasi merupakan hasil pengolahan data
2. Memberikan makna atau arti
3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian
Sedangkan Mc Leod mengatakan suatu informasi yang berkua-
litas harus memiliki ciri-ciri :
Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan
melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut mengha-
silkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pa-
da saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak
beberapa jam lagi.
Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai de-
ngan yang dibutuhkan.Kalau kebutuhan informasi ini untuk
suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai de-
ngan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian
yang ada dalam organisasi tersebut.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 41
cara memasak dan masakan apa yang kita inginkan saat ini, baru
dicari bahannya. Inilah yang benar.
Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus tahu
informasi apa yang diperlukan selanjutnya kita harus tahu bagai-
mana mengolah suatu data menjadi informasi. Masalah inilah
yang paling penting untuk disadari bahwa menentukan kebutuhan
informasi apa yang harus disajikan bukan pekerjaan yang gam-
pang. Kalau informasi yang diperlukan sudah ditentukan dengan
baik dan tidak ada masalah dibidang pengolahan maka selanjut-
nya kita baru menentukan data apa yang harus disediakan.
Definisi bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data
melahirkan pemikiran lain. Apakah suatu proses pengolahan ha-
nya terjadi satu kali ? bagaimana kalau setelah diproses, diproses
lagi ? apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali te-
tap merupakan informasi atau menjadi data?
A Proses Info
Data dan Informasi Dari gambar 3.2 di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada saat
pada saat tertentu ber- tertentu data dan informasi berbeda.Tetapi pada saat yang lain
beda pada saat yang sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada
lain sama pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi ba-
gi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih
lanjut guna menghasilkan informasi. Jadi untuk pembahasan se-
lanjutnya buku ini akan menggunakan istilah data dan informasi
secara bergantian, hanya saja istilah data akan lebih banyak digu-
nakan pada saat pembahasan mengenai komunikasi data, sistem
manajemen data, data modeling sedangkan istilah informasi a-
kan lebih banyak digunakan saat pembahasan sekitar mana-
jemen sebagai pemakai informasi.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 43
Resiko
mis Persepsi
Proses
salah keputusan
dan tindakan (A)
Fakta 1 Transaksi 1
Data
Fakta Transaksi Data
Manusia merupakan Dilihat dari sudut kualitas informasi seperti yang telah dijelas-
unsur yang sangat do- kan sebelumnya, maka penjelasan diatas menunjukan bahwa pe-
minan dalam mengha- ranan manusia tetap paling dominan dalam suatu proses pengo-
silkan informasi yang lahan data menjadi informasi. Dikatakan dominan karena hanya
berkualitas
bagian kecil peran yang dapat dilakukan oleh alat untuk mengha-
silkan informasi yang berkualitas. Misalnya suatu alat tidak dapat
mengatakan bahwa informasi ini lengkap atau tidak. Alat juga ti-
dak bisa mengatakan bahwa informasi ini relevan atau tidak. Alat
bisa membantu mempercepat dan meningkatkan akurasi suatu
informasi dengan catatan kalau manusia memasukan data de-
ngan benar dan cepat. Apakah data yang dimasukan itu benar
atau tidak, alat tidak memberikan penilaian.
Jadi dalam upaya menghasilkan informasi yang berkualitas
jangan terpaku dan tergantung kepada alat. sehebat apapun alat
yang digunakan bila tidak melihat unsur manusianya maka infor-
masi yang berkualitas sulit untuk diperoleh. Untuk lebih memaha-
mi hal ini, berdasarkan kepada siklus diatas maka pada bagian
selanjutnya akan dibahas bagaimana terjadinya proses pemakna-
an terhadap peristiwa yang menjadi dasar terjadinya suatu fakta.
A A A A A
indra
A A A A
Pola yang ?
dikenal = Dunia nyata
oleh 70% lingkaran, dan mungkin persepsi lainnya yang kira kira
sesuai dengan pikirannnya .
Fakta yang muncul ter- Dari uraian diatas kiranya jelas bahwa fakta yang muncul ter-
gantung kepada per- gantung kepada persepsi yang kita miliki terhadap suatu peris-
sepsi yang dimiliki ter- tiwa. Seandainya fakta tersebut sudah kita terima maka selan-
hadap suatu peristiwa
jutnya kita akan menyeleksi fakta tersebut apakah ada kaitannya
dengan kepentingan kita atau perusahaan? Kalau ada kaitannya
Transaksi adalah fakta dengan kepentingan perusahaan maka fakta tersebut akan men-
yang ada kaitannya de- jadi transaksi. Transaksi yang terjadi kemudian dimasukan keda-
ngan kepentingan se-
seorang/perusahaan
lam suatu formulir (Dokumen yang belum diisi data) sehingga
transaksi yang terjadi akan termuat dalam suatu dokumen dan ini-
lah yang akan menjadi data untuk diolah lebih lanjut menghasil-
kan informasi.
Informasi yang dihasilkan mungkin dibaca lagi oleh sese-
orang atau diolah lebih lanjut selama beberapa kali pengolahan
dan akhirnya tetap akan kembali kepada seseorang dan kembali
dianggap sebagai suatu peristiwa, dan peristiwa tersebut akan di-
persepsikan sehingga didapatkan suatu fakta dan akhirnya diolah
kembali menjadi informasi, demikian hal ini terjadi secara terus
menerus.
Intelligence
(Kecerdasan)
Choice
(Pemilihan)
Solusi yang kurang memuaskan
Pemilihan adalah ke- Pemilihan - Pada tahap pemilihan pengambil keputusan di-
mampuan untuk memilih hadapkan pada berbagai alternatif dimana salah satu alter-
dan berbagai alternatif natif tersebut harus dipilih dan menjadi keputusan formal de-
pengambilan keputusan
yang dapat diambil
ngan konsekuensi dilakukannya suatu tindakan. Pemilihan ini
kelihatannya mudah tapi sebenarnya sulit karena beberapa
hal:
Banyak pilihan (Multi preference) - Dalam kebanyakan
kasus, output yang dihasilkan tidak diukur dengan satu
variable (satu dimensi). Tapi melalui beberapa variable
dan tidak semuanya dapat diperbandingkan seperti mem-
bandingkan apakah lebih baik sejahtera tapi sakit-sakitan
atau miskin tapi cantik.
Design
(Perancangan) Model dan alat analisa
Alternatif pe-mecahan
Choice Berbagai Ske-nario
(Pemilihan) Feedback
54 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Bentuk informasi
3.7.1. Otak
Manusia dalam otaknya memiliki dua macam memori, yaitu me- Otak manusia memiliki
mori jangka panjang dan jangka pendek. Maltin mengatakan me- dua macam memori ya-
mori jangka pendek adalah memori yang kita gunakan saat kita itu memori jangka pan-
bekerja atau berdiskusi sedangkan memori jangka panjang digu- jang dan memori jangka
nakan sebagai tempat untuk mengingat dalam jangka waktu yang pendek
lama. Memori jangka pendek hanya mampu mengingat kurang
dari 13 detik sedangkan memori jangka panjang mampu mengi-
ngat jauh lebih lama. Rangsangan yang masuk melalui memori
jangka pendek akan diteruskan ke memori jangka panjang tergan-
tung kepada persepsi yang muncul.
Winograd dan flores dalam bukunya 'Computer and Cogni-
tion' menyatakan bahwa bekerja itu pada dasarnya adalah mela-
kukan sesuatu berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi
yang dimiliki tentang informasi tersebut. Jadi dalam setiap akti-
vitas manusia mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu tergantung kepada informasi yang mampu di-
terima oleh otaknya (tidak semua peristiwa mampu diterima oleh
manusia) dan persepsi yang muncul tentang informasi tersebut
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
Sebagai contoh komunikasi yang terjadi diantara dua orang
atau lebih bisa berjalan karena sistem informasi yang dimiliki oleh
orang-orang tersebut berjalan dengan baik. Kalau sistem informa-
sinya tidak berjalan dengan baik karena ada gangguan dari alat
pengolahnya maka sistem informasipun tidak akan berjalan se-
bagaimana mestinya. Kalau sistem informasinya tidak bisa ber-
jalan dengan baik maka aktivitas yang dilakukan oleh orang terse-
but juga tidak akan baik, karena itu sesuai dengan apa yang di-
utarakan oleh Winograd dan Flores bahwa suatu aktivitas pada
dasarnya melakukan sesuatu berdasarkan informasi yang diteri-
ma (dari suatu peristiwa) dan persepsi yang muncul (kemampuan
kognisi) terhadap informasi tersebut.
3.7.2. Manual
Kebutuhan umat manusia dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya didalam suatu lingkungan tertentu menuntut umat ma-
nusia untuk mampu mengingat lebih dari kemampuan otaknya.
Karena itu sejak jaman dahulu umat manusia berusaha mencari
alat bantu yang mampu menambah kemampuannya untuk meng-
ingat. Kemampuan mengingat pada waktu itu lebih banyak diper-
lukan untuk mengingat masalah jumlah. Upaya yang muncul saat
itu adalah membuat lambang-lambang yang mencerminkan jum-
lah sesuatu yang dimilikinya. Seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.19 Abacus (Shiphoa), Pen dan Ink sebagai alat bantu
mengolah dan mengingat
3.7.3. Mekanik
Seperti halnya alat bantu pengolah manual, munculnya alat bantu Mekanik memberikan
pengolahan mekanik pun didesak oleh kebutuhan. Kebutuhan hasil pengolahan yang
yang muncul saat itu diantaranya adalah perlu adanya alat yang lebih cepat, lebih rapih
bisa menghasilkan suatu tulisan dengan lebih cepat, lebih rapih. dan sama/standar
Ada dua macam alat mekanik yang membantu otak manusia da-
lam menghasilkan suatu informasi saat itu yaitu mesin tik dan
mesin penjumlah. Hasil dari pengolahan tersebut kemudian disim-
pan di dalam filling kabinet seperti terlihat gambar dibawah ini.
3.7.4. Elektrik
Dilihat dari bentuk alatnya peralatan elektrik tidak jauh berbeda
dengan peralatan mekanik yang membedakan antara peralatan
mekanik dan elektrik adalah masalah tenaga penggeraknya. Per-
alatan mekanik digerakan oleh manusia sedangkan peralatan
elektrik digerakan oleh listrik. Penggunaan listrik disini dimaksud-
kan agar peralatan tersebut bisa bekerja jauh lebih baik misalnya
lebih cepat, lebih seragam dan tidak banyak menimbulkan kebi-
60 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Gambar 3.21 Alat bantu pengolah data dan komunikasi data se-
cara elektrik
3.7.5. Elektronik
Elektronik memberikan Umat manusia tidak pernah puas dalam hidupnya, perkembangan
kecepatan dan efisiensi peralatan yang bisa membantu otak manusia mengolah data te-
pengolahan rus berkembang. Setelah ditemukannya peralatan listrik perkem-
bangan selanjutnya dalam peradaban umat manusia adalah de-
ngan ditemukannya peralatan elektronik. Peralatan ini bekerja ja-
uh lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan peralatan elek-
trik. Pengolahan data yang menggunakan peralatan elektronik di-
kenal dengan elektronik data prosesing. Gambar 3.22 berikut ini
menggambarkan bagaimana perkembangan peralatan tersebut.
dustri tempat memproduksi barang jadi dari bahan baku dan lain-
lain.
Upaya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dilakukan di
tempat kerja dengan menyusun struktur organisasi, baik berben-
tuk lini, staff atau gabungan keduanya, dan membagi sumber da-
ya manusia (SDM) yang ada berdasarkan keakhlian dan peker-
jaan yang harus dilakukannya. Di tempat dimana mereka bekerja,
walaupun sumberdaya tersebut satu dengan yang lainnya terpi-
sah, mereka tetap harus terintegrasi dan terkordinasi dalam pen-
capaian tujuan perusahaan apapun bentuk organisasinya. Koor-
dinasi hanya bisa dilakukan kalau antara masing masing bagian
(termasuk karyawannya) melakukan saling tukar menukar infor-
masi melalui suatu komunikasi diantara mereka.
3.9.5. Pengaruh
Adanya interaksi yang terjadi secara terus menerus antara ling- Pengaruh timbal balik
kungan dengan organisasi, menyebabkan banyaknya informasi yang terjadi antara pe-
yang mengalir dari lingkungan ke dalam organisasi dan sebalik- rusahaan dalam lingku-
nya dari organisasi ke lingkungannya dimana hal ini akan mem- ngannya terjadi seba-
gai akibat adanya inter-
berikan pengaruh timbal balik bagi kedua belah pihak.
aksi terus menerus
Ketika suatu organisasi dihadapkan kepada masalah-masa-
lah sosial misalnya. Berbagai lapisan sosial yang ada didalam
masyarakat menjadi bagian yang sangat penting pengaruhnya
baik dalam menentukan suatu program atau menjadi bagian da-
lam program tersebut. Karena itu, beberapa organisasi sangat
memperhatikan kinerja organisasinya dalam menghadapi masa-
lah lingkungan seperti masalah pencemaran air dan udara, se-
hingga perlindungan terhadap sumberdaya alam, kualitas produk
dan, jasa menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan
alasan mengapa hal tersebut perlu diperhatikan karena dampak
buruk terhadap lingkungan yang pada akhirnya akan berpengaruh
buruk juga bagi perjalanan perusahaan.
Kebanyakan masyarakat, seperti pemegang saham dan pem-
beri pinjaman (kreditur) sangat menaruh perhatian terhadap suk-
sesnya perusahaan dalam memperoleh pendapatannya. Status
keuangan dan prospek organisasi dimasa yang akan datang akan
menjadi perhatian orang-orang yang terkait atau berkepentingan
dengan organisasi tersebut, kita ambil contoh misalkan para kar-
yawan yang pengaruhnya terhadap operasi perusahaan dalam
keadaan normal tidak begitu besar. Informasi tentang status ke-
uangan tersebut, yang umumnya disajikan dalam bentuk laporan
keuangan dan penjelasan atas laporan keuangan, bagi sebagian
besar karyawan dapat memberikan ketenangan atau sebaliknya
dalam bekerja. Kalau informasi yang terkandung dalam laporan
tersebut menunjukan status keuangan perusahaan yang baik, un-
tuk saat ini atau dimasa yang akan datang, para karyawan akan
tetap tenang saat bekerja dan tidak akan melakukan sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelancaran jalannya operasi suatu or-
ganisai. Apabila informasi yang dihasilkan menunjukan hal seba-
liknya, maka hal tersebut akan menimbulkan keresahan bagi kar-
yawan yang memicu para karyawan untuk mencari pekerjaan ba-
ru. Kalau hal ini terjadi maka akan berpengaruh cukup dalam dan
akan memperburuk kinerja perusahaan. Jadi tampaklah disini
bahwa informasi dapat berpengaruh buruk atau baik terhadap ek-
sistensi perusahaan.
66 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Rangkuman
Informasi sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi ma-
najer memiliki nilai yang sama dengan sumber daya lainnya.
Informasi yang diperlukan oleh para manajer ada sebagai ha-
sil dari pengolahan data untuk menentukan data apa yang harus
dimasukan dalam sistem informasi yang pertama kali harus dila-
kukan adalah bagaimana menentukan informasi yang diperlukan
oleh para manajer sesuai dengan kedudukannya.
Masalah utama didalam menentukan data apa yang diperlu-
kan untuk menghasilkan suatu informasi adalah masalah persep-
si. Masalah persepsi adalah masalah psychology yang melekat
pada diri manusia. Persepsi seseorang akan berbeda dengan o-
rang lainnnya, karena itu sangatlah sulit untuk memaksakan se-
seorang untuk memiliki persepsi yang sama.
Informasi sangat diperlukan dalam proses pengambilan kepu-
tusan, baik tidaknya hasil dari suatu proses pengambilan kepu-
tusan adalah tergantung kepada informasi yang diterimanya.
Ada berbagai alat pengolah dalam sistem informasi seperti
otak, pen dan ink (manual), elektrik, elektronik. Dalam sistem in-
formasi berbasis elektronik (komputer) harus ditunjang oleh kom-
ponen pendukungnya seperti Harware, Software, Brainware, Pro-
sedur, Database dan jaringan komunikasi.
Komponen lain selain komponen sistem informasi dalam sua-
tu organisasi yaitu: Tempat kerja, SDM operasional (bukan Brain-
ware, Budaya perusahaan, kekayaan dan pengaruh)
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan data dan informasi ?
2. Mengapa data dan informasi sering dipertukarkan ?
3. Jelaskan tahap-tahap pengambilan keputusan Simon dan
informasi yang diperlukan.
4. Sebutkan empat hal yang menentukan kualitas informasi ?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.
Tugas/Kasus
1. Apakah benar bila anda menanyakan kepada seseorang
“Apakah anda mengerti/paham” ? Apa, mengerti atau paham
itu ? jelaskan !
2. Apakah persepsi seseorang terhadap informasi yang diteri-
manya bersifat independent ? jelaskan !
3. Apakah pemahaman seseorang terhadap suatu informasi
yang diterimanya dalam bentuk laporan bersifat statis atau
dapat berkembang ? jelaskan mengapa !
4. Informasi dapat menjadi perekat bagi suatu organisasi atau
sistem, jelaskan mengapa ?
5. Beberapa pakar diberbagai disiplin ilmu mengatakan tanpa
informasi manusia/organisasi mati, mengapa ? jelaskan !
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 67
Pokok Bahasan
Manajemen dan sistem informasi manajemen
Evolusi sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen dan fungsi bisnis
Sistem informasi (manajemen) eksekutif
Sistem informasi (manajemen) pemasaran
Sistem informasi (manajemen) produksi
Sistem informasi (manajemen) keuangan
Sistem informasi (manajemen) sumber daya manusia
Pendahuluan
Sebelum kita membahas tentang sistem informasi manajemen pada bab ini, pembaca
terlebih dahulu harus memiliki konsep dasar tentang sistem, informasi dan sistem infor-
masi yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya serta konsep manajemen yang
akan diberikan pada bab ini.
Sistem informasi manajemen pada dasarnya merupakan sistem informasi yang kom-
plek. Untuk menjelaskan konsep tersebut secara menyeluruhakan sulit kalau tidak dipe-
cah kedalam sub-sub sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi dan menyajikannya
dalam bentuk model-model dari sub sistem tersebut. Model-model ini akan membantu
mempermudah dalam memahami konsep sistem informasi manajemen karena dapat di-
tuangkan dalam selembar kertas.Model disajikan dalam bentuk data flow diagram (dia-
gram arus data/DAD) dan tampilan model softwarenya.Untuk lebih menyempurnakan
pemahaman tentang penerapan konsep dalam sistem informasi manajemen maka akan
dijelaskan pula bagaimana komponen sistem informasi manajemen tersebut berintegra-
si satu sama lain membentuk sistem informasi manajemen.
68 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
4.1.1. Manajemen
Manajemen dipandang Manajemen dipandang sebagai upaya atau proses pencapaian tu-
sebagai upaya atau juan dengan menggunakan keahlian orang lain. Bila perusahaan
proses pencapaian tu- pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu tu-
juan dengan menggu- juan tertentu, yang penting diperhatikan disini adalah (sesuai de
nakan keahlian orang
ngan konsep sistem) tujuan tersebut harus didefinisikan terlebih
lain.
dahulu dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan de-
ngan jelas maka langkah selanjutnya adalah menentukan ciri-ciri
dari tujuan tersebut yang akan menjadi tolak ukur keberhasi lan.
Apa bila definisi dan tolak ukur dari sistem telah ditentukan
maka langkah selanjutnya adalah merencanakan dengan cara apa
tujuan sistem tersebut harus dicapai. Seringkali pencapaian tujuan
tersebut harus melibatkan banyak orang, dan pada saat itu mana-
jemen akan mengalami kesulitan dalam memantau dan mengkoor-
dinasikan semua aktivitas yang terjadi di perusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi manaje-
men menyusun struktur organisasi, menempatkan orang-orang
yang kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus dilakukan-
nya. Tidak cukup disitu, manajemen juga harus memberikan pe-
ngarahan bagaimana tugas-tugas tersebut harus dilakukan dan
mengendalikan hasil pekerjaannya agar tidak beresiko menyim-
pang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua yang dilakukan
ini merupakan fungsi manajemen, dan yang paling utama harus
dilakukan diantara fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan dan
pengendalian walaupun kita tahu ini tidak berarti fungsi lainnya
tidak penting.
Relevan- Informasi yang diterima harus sesuai dengan yang di- Informasi berkualitas
dibutuhkan pada intinya harus re-
levan, akurat, tepat
Tepat waktu- Informasi harus tersedia pada saat diperlukan waktu dan lengkap
Akurat- Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebe-
narnya
Lengkap-Informasi yang diberikan tidak sepotong-sepotong dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Manajer organisasi
Sistem Database
Informasi
manajemen
Data Informasi
Gambar 4.2 Model arus data pada berbagai tingkatan dan fungsi
utama manajemen
Data
70 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Tingkatan
Manajemen
Sistem Informasi
Eksekutif
Puncak
Menengah
Faktur Beli
Order Jual
Pelanggan Pemasok
Faktur Jual Order Beli
Laporan Sistem
Keuangan Informasi Peraturan
Bukti Manajemen Pemerintah Pemerintah
Bank Transaksi PT.ABC Laporan
Bank
Keuangan
Perusahaan
Pesaing
Order Laporan
Bukti
Promosi Keuangan
Promosi
SDM
Media Potensial
Promosi SDM Pemegang
Potensial Pesaing Saham
Keterangan
Entitas Eksternal Copy Entitas Eksternal Sistem/Sub sistem/
Proses File/Data Arus data
Entitas eksternal di luar Copy entitas eksternal di
Nama sistem dan organisasi atau Nama luar sistem dan organisasi Nama Nama data
Entitas diluar subsistem di dalam Entitas atau diluar subsistem di Sistem/ Nama file/data
Nama
organisasi dalam organisasi Proses data
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 73
Data
Bukti Data Produksi SDM
Data Order Order Faktur
Promosi Pesaing Baru Pesaing
Promosi Beli Beli
Lingkungan
Perusahaan
1 2 4
Lain Baru
Sistem Data Pemasaran Sistem Informasi Informasi Sistem
Informasi dan Pemasaran Informasi Produksi Pemakai SDM Informasi
Pemasaran Pesaing Produksi SDM
Data Pemasaran
dan Pemasaran
Pesaing Baru Data SDM dan
Informasi Data Data
Order Faktur Peraturan
Jual Pemasaran Produksi Produksi
Jual Baru Pemerintah
Baru
Pelanggan Pemakai
Data Data Keuangan dan Data Keuangan dan Peraturan
Pemasaran Keuangan Pesaing Keuangan Pesaing Pemerintah
Pesaing Baru
Baru Informasi
Manajemen
Pemegang Keuangan 3 Data Bank Pemerintah
Saham Pesaing Data Bank
Keuangan Sistem Laporan
Pesaing Informasi Keuangan
Baru keuangan Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
Pelanggan
Order
Jual
Pemasaran
Pesaing Baru
Permintaan.
Pembelian Baru
Baru
Produksi
Pesaing baru
7
Pesaing Baru
Order
Faktur 1 Permintaan Permintaan 2 Beli 4
Jual D16 Pembelian Order
D1 Order Beli
Oder Jual Pembelian
Sistem
Informasi
Pemasaran
Sistem
Informasi
Baru Oder
D7 Order Jual Jual
Sistem
Informasi Baru
Beli
20
Akun Informasi
Oder Jual Rencana Akun D1 Akun
Pemasaran Produksi SDM
Produksi
Pemakai Pelanggan
SDM SDM
Pelanggan D4 Pelanggan D9 SDM
Lingkungan Baru Renc. SDM
Rencana Prod. Pemasok Baru
Pemasaran Rencana Informasi Informasi
Produksi D6 Baru Baru Produksi
Lain SDm
Produksi Absensi
Lingkungan Pemakai Absensi
Pemasok
Perusahaan D3 Pemasok Baru
lain Pemasaran
Pesaing Persediaan Baru D12 Absensi
Baru Persediaan Informasi
D2 Persediaan Persediaan Keuangan Gaji
Faktur D13 Gaji Gaji Baru
Faktur 3 Gaji
Faktur Jual D5 Faktur Jual Jual
Pesaing Jual Baru
Akun
Sistem Kas 0 Peraturan
Keuangan Informasi Kas D21 Kas Pemerintah
Akun D1 Akun Akun Baru keuangan Baru
Pesaing Baru
Bank
Jurnal
Pemegang Laporan Bank
D20 Jurnal Jurnal
Saham baru Keuangan Pemerintah
Laporan Laporan
Keuangan Keuangan
74 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Untuk melihat secara garis besar sub sistem apa saja yang ada di
dalam sistem informasi manajemen, maka dapat melihat overvi-
ew diagram seperti pada gambar 4.6. Sedangkan bila ingin dike-
tahui bagaimana sub-sub sistem informasi manajemen tersebut
berhubungan dan data apa yang digunakan dapat ditunjukan
dengan sistem diagram pada gambar 4.7
Workstation Eksekutif
Permintaan
Informasi
Database Personal
Eksekutif Computer Informasi
Ditayangkan
Database
Perusahaan Server
Berita Mutahir
Pusat
E-mail
Softwrae
Aplikasi
Komputer utama
Perusahaan
Data dan
Informasi
Eksternal
Sistem
Informasi
Pemasaran
Data Informasi
Subsistem
Informasi Akuntansi
Penjualan
Subsistem
informasi
Produk
Sumber
internal Subsistem
informasi
Tempat
Subsistem Database
Informasi Subsistem
Riset Pemasaran informasi Pemakai
Promosi
Subsistem
Sumber informasi
eksternal Harga
Subsistem Subsistem
Informasi Intelejen informasi
Pemasaran Bauran Terpadu
Nama
Sistem/ Sub sistem output pemasaran
Proses
Memilih order
dan produk Memilih
untuk dimuat produk di luar
di faktur order untuk
dimuat di faktur
Jenis Riset
Riset tentang periklanan meliputi
1 Riset tentang motivasi
2 Riset tentang duplikasi iklan
3 Riset tentang media yang digunakan
4 Riset tentang efektivitas iklan
5 Riset tentang persaingan iklan
Riset tentang perusahaan dan ekonomi bisnis
1 Peramalan sampai satu tahun
2 Peramalan lebih dari satu tahun
3 Riset tentang kecenderungan bisnis
4 Riset penetapan harga
5 Riset tentang lokasi pabrik dan gudang
6 Riset tentang pengadaan
7 Riset tentang internasional dan ekspor
8 Riset tentang sistem informasi pemasaran
9 Riset tentang operasi
10 Riset tentang karyawan intern perusahaan
Riset tentang tanggung jawab perusahaan
1 Riset tentang “hak mengetahui” konsumen
2 Riset tentang dampak ekologis
3 Riset tentang hambatan hukum terhadap pengiklanan & promosi
4 Riset tentang Kebijakan dan nilai sosial
Riset tentang Produk
1 Riset tentang potensi dan penerimaan produk baru
2 Riset tentang produk saingan
3 Riset tentang Produk yang ada
4 Riset tentang kemasan,rancangan dan ciri-ciri phisik
Riset tentang penjualan dan pasar
1 Riset untuk mengukur potensi pasar
2 Analisis tentang konstribusi (share) pasar suatu produk
3 Riset untuk menentukan ciri-ciri pasar
4 Analisis penjualan
5 Riset untuk mengetahui jumlah kuota dan wilayah penjualan
6 Riset tentang saluran distribusi
7 Riset tentang pasar dan pemeriksaan penyimpanan
8 Riset tentang operasi panel konsumen
9 Riset tentang ganti rugi penjualan
10 Riset tentang promosi melalui premi,kupon, sampel dan lain-lain.
Pertanyaan menawarkan tiga atau Dengan siapa anda biasa pergi ke restoran?
Pilihan ganda lebih pilihan jawaban Kawan Orang tua Kaka Lainnya
Pelayanan restoran fastfood umumnya lebih baik dari
Skala likert Pernyataan yang menunjukan ting- restoran biasa
kat persetujuan responden. Sangat setuju Setuju Ragu-ragu
Skala digambarkan dalam dua ku Yang anda tahu tentang PT. ABC
Diferensial tub yang berbeda responden me- Besar X:_:_:_:_:_:_: Kecil
Semantik milih butir yang menentukan arah Berpengalaman _:_:_:_:_:X:_: Tdk Berpengalaman
intensitas perasaannya Modern _:_:_:X:_:_:_: Kuno
Makan siang bagi saya
Skala Tngkat Skala yang menunjukan tingkat ke- 1.( )Sangat penting 2.( )Cukup penting
Kepentingan pentingan dari yang sangat penting 3.( )Penting 4.( )Kadang-kadang penting
ke yang sangat tidak penting 5.( )Sangat tidak penting
Responden diminta menyebutkan Kata mana yang pertama kali muncul dalam benak
Kata berkait kata yang paling diingatnya dari se- anda ketika mendengar kata-kata berikut:
deretan kata yang ditunjukan 1. Baso 2. Fried Chiken 3. Piza
Melengkapi Responden diminta untuk melengka- Kalau saya lebih memilih restoran tradisional
kalimat pi suatu kalimat Indonesia pertimbangan saya adalah.........
Melengkapi Responden diminta untuk melengka- Saya kemarin pergi kepuncak, disana ada resoran
Cerita pi sebuah cerita yang tidak lengkap Indonesia yang menyajikan makanan segar dan
bergizi..... selesaikanlah cerita ini
Responden diminta untuk mengisi Makanan asli
Melengkapi dan mengidentifikasi suatu bagian indonesia
gambar menyehatkan
kosong tertentu pada sebuah gam-
bar
BAB 4 Konsep sistem informasi manajemen 85
Tahap-tahap
Perlukah Perlukah
produk Perlukah produk
diperkenalkan Strategi produk diperkenalkan dihapus
Sumber :Mc.Leod
Sub sistem input pemasaran Sub sistem output pemasaran File Data/Informasi
Nama Nama Nama data/
Sistem/ Sistem/
D2 Nama File Informasi
Proses Proses
Tahap
Tahap Pasang per Pasang
1 Tahap 7
2 Lensa
Pasang bagian kepala merah
ke silinder
Jadwal Produksi
Nama pekerjaan: Pembuatan senter
No pekerjaan : 2000-06-02
Tahap produksi Mulai dikerjakan Selesai pekerjaan
1.Pasang per 24-10 08.38 24-10 14.30
2.Pasang saklar 24-10 15.00 26-10 09.00
3.Pasang tali 26-10 09.50 26-10 13.30
4.Pasang baterai 26-10 14.04 26-10 17.00
Lensa Lensa
merah bening Kepala plastik
Tali
Bohlam Saklar
Baterai
Reflektor
0 Baterai
Silinder plastik
0
0
Per
Subsistem
Informasi Subsistem informasi
Akuntansi Peramalan
Keuangan
Sumber internal
3.4
Informasi
Lingkungan
Bank Pemerintah Subsistem Peramalan Pemakai Perusahaan
Informasi Lain
Peramalan 3.5
Transaksi Subsistem
Lingkungan
Bank Informasi Informasi
Pengenda- Perusahaan
Akun Transaksi Pengendalian
lian
Transaksi
Laporan Laporan
Keuangan Keuangan D20 Transaksi
`` Temuan
Audit Informasi
3.1 3.3
Dana
Akun Akun
Subsistem D1 Akun D20 Audit Subsistem
Transaksi
Informasi baru `` Informasi
Akuntansi Akun Intelejen
Transaksi
Keuangan baru Keuangan
D20 Transaksi Transaksi Lingkungan
Laporan `` Perusahaan
Keuangan Transaksi Baru Lingkungan
3.2 Temuan Perusahaan
Audit
Subsistem Temuan
Informasi Audit D21 Lingkungan
Internal Baru
Pemegang Audit
Saham
Transaksi
Nama
Sistem/ 3.6 Temuan
Proses Sub sistem input Keuangan Audit
Subsistem Lingkungan
Nama Informasi Perusahaan
Sistem/ Sub sistem output Keuangan Manajemen Akun D1 Akun
Proses Dana
Pusat operasi,
Nilai saham perusahaan saat ini adalah Rp 2500/ lembar
Penghasilan bersih perusahaan pada tahun lalu Rp 25.000.000
Profitabilitas 20%
PRESIDEN
WP, SUMBER
WP. PRODUKSI WP. PEMASARAN WP. KEUANGAN
DAYA MANUSIA
Marjuki 60 Dewi A 63 Suryadi 59 Mamat 60
Outstanding Siap
Data Informasi
Subsistem
Informasi Subsistem informasi
Akuntansi Perencanaan SDM
Penggajian
Subsistem informasi
Sumber internal Penerimaan Karyawan
Subsistem 4.3
SDM
Informasi SDM
D9 SDM SDM
SDM Subsistem
Akuntansi Informasi
Penggajian Informasi Perencanaan Pemakai
D12 Absensi SDM
4.2 Perenca- SDM
Gaji Subsistem naan SDM
Baru
Gaji Akun Informasi
D1 Akun Penelitian Penelitian
SDM SDM Baru
Nama
Nama
D2 Nama File File
Sistem/
Proses Sub sistem input pemasaran Sistem/ Sub sistem output pemasaran
Proses Nama data/
Informasi data/Informasi
-Bagian input
1 Hardware -Bagian pengolah/prosesor dan memori Phisik
-Bagian output
-Bagian komunikasi (di lihat dari phisiknya)
-Sistem operasi
-Software aplikasi sistem informasi pemasaran
2 Software -Software aplikasi sistem informasi produksi Non
-Software aplikasi sistem informasi keuangan Phisik
-Software aplikasi sistem informasi SDM
-Software aplikasi sistem pengendalian/ keamanan
-Manajer sistem informasi
-Analis sistem informasi
3 Brainware -Ahli komunikasi Phisik
-Administrator database
-Programer
-Operator
-Rangkaian aktivitas dalam:
Manajemen pemasaran
4 Prosedur Manajemen Produksi Non
Manajemen keuangan Phisik
Manajemen SDM
Manajemen pengendalian/keamanan
-Eksternal data keuangan
Non
5 Database -Konseptual data keuangan
Phisik
-Internal data keuangan
-Server (dilihat dari fungsinya)
-Terminal “
6 Jaringan -Network card “ Phisik
komunikasi -Switching Hub “
-Saluran komunikasi “
Rangkuman
Sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari sub-sub sis-
tem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna.
Sistem Informasi mengolah data menjadi informasi menggu-
nakan alat. Alat pengolah ini terus menerus mengalami evolusi.
Hasil evolusi terakhir adalah dengan adanya komputer sebagai
alat pengolah data.
Sistem informasi yang menggunakan komputer sebagai alat
pengolah memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen
sistem informasi dikelompokan dengan variasi yang berbeda tapi
memiliki sub komponen atau unsur-unsur yang pada dasarnya sa-
ma. Buku ini menggunakan komponen-komponen sistem informa-
si dan mengelompokkannya kedalam hardware, software, proce-
dure, database dan jaringan komunikasi. Sistem informasi dalam
suatu organisasi berperan sebagai perekat antar komponen orga-
nisasi, karena dengan informasi yang dihasilkan dari suatu sistem
informasi akan terjadi komunikasi.
Dalam kaitannya dengan manajemen, sistem informasi meng-
hasilkan informasi yang diperlukan bagi manajemen dalam proses
pengambilan keputusan untuk menjalankan fungsinya.
Soal
1. Sebutkan ciri/kriteria informasi berkualitas !
2. Jelaskan apa itu sistem informasi manajemen !
3. Jelaskan fungsi SIM bagi manajemen suatu organisasi !
4. Mengapa membangun sistem informasi manajemen baru ber-
dasarkan EDP/SPT yang ada sulit ?
5. Sebutkan berbagai jenis sistem informasi berdasarkan fungsi
organisasi ?
Tugas
1. Coba berikan gambaran bagaimana mengintegrasikan berba-
gai jenis sistem informasi yang disusun berdasarkan fungsi
bisnis beserta komponennya.
2. Apakah diagram arus data (DAD) yang dicontohkan dalam
bab ini bisa diterapkan, mengapa ?
3. Didalam DAD yang dicontohkan, ada data yang berpindah
dari satu proses keproses lain. Menurut anda siapa yang me-
nentukan itu, siapa yang menentukan proses apa saja yang
harus ada.
4. Apakah dapat sistem informasi manajemen disusun/dibangun
oleh mereka yang tidak memahami konsep sistem dan opera-
sional sistem suatu aktivitas tertentu.
5. Bagaimana menurut anda. apakah sistem informasi manaje-
men dapat disusun/dibangun dengan tanpa struktur organisa-
si dan uraian tugas yang jelas.
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 119
Pokok bahasan:
Sistem pengolahan transaksi
Siklus pengolahan transaksi
Mengolah data transaksi
Sistem informasi akuntansi
Siklus transaksi secara umum
Siklus penerimaan
Siklus pengeluaran
Siklus konversi (Produksi)
Siklus akuntansi keuangan
Pendahuluan
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari sistem informasi manaje-
men. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi dari berbagai sis-
tem pengolahan transaksi yang ada di perusahaan. Sistem-sistem pengolahan transaksi
diperusahaan bekerja diberbagai fungsi operasional organisasi seperti dapat dilihat pada
berbagai model sistem informasi yang ada di organisasi pada bab 4. Karena ada diber-
bagai bagian fungsi organisasi sudah sewajarnya kalau sistem informasi akuntansi me-
miliki porsi yang paling besar di dalam sistem informasi manajemen.
Pada awalnya SPT atau SIA merupakan bagian terpisah dari SIM. Sistem tersebut
menyajikan informasi bagi SIM untuk diolah kembali menjadi informasi lebih lanjut. Sesu-
ai dengan perkembangan teknolgi, situasi dan kondisi saat ini SPT/SIA diintegrasikan ke-
dalam SIM sehingga menjadi bagian terpadu dalam SIM yang menjalankan aktivitas ma-
najemen tingkat bawah dalam bentuk pengolahan data transaksi.
Bab ini akan menjelaskan tentang sistem informasi akuntansi dan siklus pengolahan
transaksi dengan menggunakan diagram arus data yang merupakan perluasan dari
diagram arus data pada bab 4. Pembahasan dipecah menjadi beberapa sub pembaha-
san yang memfokuskan kepada sistem pengolahan transaksi serta aktivitas-aktivitas
yang dilakukannya berdasarkan siklus transaksi tertentu.
120 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Perencanaan
Strategis
SIE
SPK
Pengendalian
SIM
Operasional SPT
Input dan
Transmit Data
Berdasarkan
pertanyaan Strategis dan
Data SPT Database dan sistem ma- SPK pendukung pengendalian
najemen data base keputusan dan
model output
Perperiode, Pengendalian
SIM Berdasarkan Dan operasional
permintaan dan
Internal laporan
122 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Tidak Perencanaan
Ringkas Terstruktur Puncak Strategis
Semi Semi
Ringkas Terstruktur Menengah Pengendalian
Proses
tahap 1
Simpan Internal
input
Siklus
Proses Proses Transaksi
Bisnis Proses
tahap 4
tahap 2
Internal
input Simpan
Proses
tahap 3
Output Output
Order (14)
Penjualan
(15)
Simpan
(16)
Simpan
Persediaan
Barang
(20) Penagihan
Piutang dagang Siklus
Penerimaan Faktur
jual (17)
Faktur
Penjualan
Bukti
Penerimaan (19) (18)
Pengiriman
Faktur Jual
Pelanggan +ACC
Faktur Jual
Faktur Jual Faktur jual
+ACC yang telah
dibayar
D6 Produksi
1.1.2 1.1.3
Persediaan
Faktur Jual
Order Jual Produksi Pembuatan Pengiriman
D2 Persediaan Faktur Faktur Faktur Jual Barang
1.1.1 Jual yang telah
Baru dikirim
Pembuatan
Persediaan
Order Faktur Jual
Pelanggan Penjualan Order Jual
Order Jual
Baru Baru D5 Faktur Jual
Faktur Jual
Faktur Jual
Pelanggan Order Jual D7 Order Jual Faktur jual
+ACC 1.1.4
yang telah
dibayar
Penagihan
D4 Pelanggan
128 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
0:m 1:1
Buat 1:1 0:m
Order jual Pelanggan Terima Faktur Jual
1:m 1:m
1 :1 1 :1
Isi Isi
Baris
Baris Order jual
Faktur Jual
0 :1 0 :1
Isi Isi
1:1 1:1
Persediaan
Rencana
(1) Penjualan
(5)
Order Penjual
Pembelian
(OP)
(4)
Permintaan
(3) Pembelian
(PP) Simpan
Simpan
(6)
Persediaan Bahan
(2) Baku (12) Siklus Penerimaan
Pengeluaran
Kopi Laporan
(11) LP
Simpan
Penerimaan
(7)
(9) (LP)
Faktur Beli
2.1.2 yang telah
D17 Produksi Persediaan dibayar 2.1.3
Faktur Beli Produksi Penerimaan
Persediaan Faktur Beli
D2 Persediaan Barang Baru+ACC Pembayaran
Baru
Order Beli 2.1.1 Hutang
Persediaan
Pembuatan
Order D1 Akun
Pembelian Akun
Order Beli
Pemasok Order Beli
Baru
Baru
D3 Pemasok
0:1
1:1
Dasar
Akun
Order (27)
Pekerjaan
Daftar Jadwal
Bahan- Produksi
bahan
(26)
Jurnal ke Cek
Siklus
(33)
Penggajian
Akuntansi
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 133
PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Produksi
Rencana Persediaan
D6 Produksi D2
Persediaan
Rencana Persediaan Barang Jadi
Produksi Bahan Baku
Gaji dan
Upah
D13 Gaji
1:m 1:1
Milik
Penjual 1:m
0:m
Milik
0:m
Gaji
Order Pekerjaan
Nama pekerjaan: Pembuatan senter
No pekerjaan : 2000-06-02
Ringkasan Biaya
Total Biaya
BAB 5 Sistem informasi akuntansi & pengolahan data transaksi 135
Order
Pembelian
Jadwal Pembelian Penjualan Order
Produksi Penjualan
Barang yang Di
Pengiriman
terima
Manajemen Manajemen
Kas Kas
(22)
Jurnal Setoran
Penerimaan Bank
Kas
Jurnal
Penjualan
(23) (24)
Jurnal
Posting ke Menyiapkan
Pembelian Buku Besar
Buku Besar Laporan
Keuangan
PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Keuangan
3.1.2
Faktur D20 Jurnal Jurnal Pembuatan
D5 Jual
Faktur Jurnal
Buku Besar Buku Besar
Akun
Jual Baru
Jurnal
3.1.1
Faktur Faktur 3.1.3
D11 Beli Beli Penjurnalan Saldo Pembuatan Worksheet
Akun Akun
Baru Worksheet
Pembuatan
Akun Neraca Neraca
3.1.5
Akun Pembuatan Rugi Laba
Rugi-Laba
Milik
Milik
1:1 1:m
Akun 0:m 1:m
Milik Buku besar
1:1 1:1
Milik Milik
1:m
0:1 1:m
Milik Sub buku besar
138 BAGIAN I Konsep dasar sistem informasi manajemen
Rangkuman
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi
dari berbagai sistem pengolahan transaksi. Sistem pengolahan
transaksi yang merupakan subsistem informasi akuntansi ada
diberbagai fungsi operasional organisasi karena itu sistem infor-
masi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi
manajemen.
Sistem informasi akuntansi digunakan diperusahaan dalam
melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari yang berhubungan
dengan adanya transaksi keuangan baik yang berasal dari inter-
nal maupun eksternal perusahaan. Sistem informasi akuntansi
mengolah data dalam jumlah besar karena didalamnya meliputi
berbagai aktivitas pengolahan transaksi seperti aktivitas pengum-
pulan data, pengolahan, penyimpanan dan dokumentasi diberba-
gai fungsi operasi atau bagian suatu organisasi. walaupun sistem
informasi akuntansi mengadopsi konsep informasi yang berkuali-
tas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak berorientasi kepa-
da pengolahan data.
Soal
1. Coba jelaskan apa itu sistem informasi akuntansi
2. Coba jelaskan apa itu sistem pengolahan transaksi
3. Coba jelaskan apa itu siklus pengolahan transaksi
4. Coba sebutkan berbagai siklus pengolahan transaksi
5. Coba sebutkat aktivitas pengolahan transaksi
Tugas
1. Coba jelaskan mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi
sebagai bagian terbesar dari sistem informasi manajemen.
2. Coba jelaskan bagaimana hubungan sistem informasi akun-
tansi dengan sistem informasi manajemen.
3. Coba jelaskan dan berikan gambaran bagaimana siklus-siklus
pengolahan transaki berintegrasi membentuk sistem informa-
si akuntansi.
4. Coba jelaskan apakah masalah yang dihadapi oleh sistem in-
formasi akuntansi masalah terstruktur atau bukan? Mengapa?
5. Apakah sistem informasi akuntansi bisa dibangun tanpa me-
mahami konsep dan praktik akuntansi yang berlaku dan ba-
gaimana faktor budaya dapat mempengaruhi penerapan sis-
tem informasi akuntansi di Indonesia.
BAB 6 Hardware 139
Pokok Bahasan:
Bagian Input
Bagian Pengolah utama dan memori
Bagian output
Bagian komunikasi
Pendahuluan
Membahas tentang komponen-komponen Sistem informasi, baik itu sistem informasi ma-
najemen atau sistem informasi akuntansi, Hardware biasanya ditempatkan pada pemba-
hasan pertama. Hardware ini merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengola-
han data dalam bentuk informasi. Perlu diketahui hardware tidak menentukan tapi mem-
bantu jalannya sistem informasi manajemen/akuntansi. Pada saat kita berfikir bahwa sis-
tem informasi manajemen/akuntansi itu merupakan teknokogi informasi (TI) yang meru-
pakan perpaduan hardware dan software pada saat itulah resiko awal kegagalan kita
dalam memahami atau membangun sistem informasi.
Pembahasan mengenai hardware akan berkurang maknanya saat kita mencoba
menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia menjadi perangkat keras. Akibatnya kita
sering mendengar semua yang keras-keras disebut sebagai hardware termasuk bendu-
ngan dan jalan raya. Berbicara mengenai hardware disini kita fokuskan pada hardware
dalam konteks Teknologi Informasi. Untuk tidak mengurangi makna dari apa yang dije-
laskan buku ini tidak akan memaksakan untuk menterjemahkan istilah-istilah bahasa Ing-
gris kedalam bahasa Indonesia. Karena sering kali terjemahan tersebut rancu kedenga-
rannya dan juga sulit untuk dapat digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Mi-
salnya Motherboard lucu rasanya kalau diterjemahkan kedalam ‘papan induk’ dan anda
mungkin akan dianggap orang awam sekali kalau anda mencoba datang ke pusat perbe-
lanjaan barang-barang elektronik dan menanyakan ‘apakah ada papan induk?
Didalam bab ini terdapat beberapa hardware yang juga merupakan bagian dari kom-
ponen lain suatu sistem informasi seperti jaringan komunikasi dan sistem database.
Pembahasan mengenai hardware-hardware tersebut disini untuk menunjukan adanya
saling keterkaitan antar komponen-komponen tersebut yang biasanya hal ini menjadi
persoalan tersendiri yang membingungkan para pembaca yang baru mempelajari ma-
salah sistem informasi.
140 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Scanner merupakan alat yang dapat digunakan untuk memasuk- Scanner merupakan
kan data dalam bentuk image (gambar). Perkembangan teknologi alat yang dapat digu-
saat ini muncul software yang bisa merubah hasil scanner teks nakan untuk memasuk-
yang memiliki format gambar ke dalam teks dengan format word- kan data dalam bentuk
processor populer saat ini seperti Word Xp, Wordpro, dan Word- image (Gambar).
perfect. Software-software tersebut dikelompokan kedalam soft-
ware Optical Code Reader (OCR) yang akan dibahas pada ba-
gian software, bab setelah ini.
Dari segi bentuk touch screen ini tidak berbeda dengan layar mo-
nitor biasa, yang membedakannya adalah touch screen dapat
menggunakan telunjuk untuk memilih sesuatu yang ada dilayar.
Misalnya bagi pihak tertentu merasa malas untuk memilih modul
aplikasi dari sistem informasi manajemen dengan menggunakan
mouse, maka dengan menggunakan touch screen ini yang ber-
sangkutan tinggal menunjuk saja bagian mana dari aplikasi yang
ada di layar monitor yang akan dijalankan, dan selanjutnya kom-
puter akan menjalankan aplikasi tersebut sesuai dengan pilihan,
kejadiannya sama dengan bila anda menggunakan mouse, hanya
ini menggunakan telunjuk .
Gambar 6.8 diatas menunjukan super floppy disk driver yang da-
pat menyimpan data sampai dengan 50GB dan removable disk
yang dapat penyimpan data dari 100 MB s/d 10GB. Melalui media-
media ini data bisa dimasukan kedalam komputer. Sebagai pera-
144 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Digitizer merupakan alat Tidak semua gambar yang akan dimasukan kedalam komputer
yang digunakan untuk sudah ada bentuk gambarnya, bila bentuk gambarnya belum ada
mengambar langsung ke maka gambar tersebut harus digambar dulu dalam komputer de-
komputer
ngan menggunakan digitizer. Jadi digitizer merupakan alat yang
digunakan untuk mengambar langsung ke komputer.
BAB 6 Hardware 145
Celeron 1700
Celeron 2000
Celeron 2400
Arithmetic
and Register
logic unit
Control Unit
B U S
Addess line
Control line
Data line
Primary Memory
Control Unit
Merupakan bagian dari CPU yang berfungsi mengatur dan me-
ngendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer.
Dengan kata lain Control unit ini menjalankan CPU dengan men-
terjemahkan instruksi program, memberitahu ALU untuk menja-
lankan semua program tersebut, dan berkomunikasi dengan Main
Memory/Primary Storage serta peralatan input dan output.
Register
Register dalam CPU berfungsi sebagai tempat penyimpanan un-
tuk data-data yang akan diproses oleh CPU, kapasitas penyimpa-
nannya sangat kecil tapi memiliki kecepatan tinggi. Kecepatan re-
gister 5 sampai 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan kece-
patan penyimpanan atau pengambilan data pada main memory/
primary storage.
Walaupun register merupakan sirkuit memori, register adalah
bagian penting dari CPU dan bukan bagian dari main memory/
primary storage. Konsep penting yang mempengaruhi kecepatan
BAB 6 Hardware 149
Menyimpan program
Memori utama digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi ke
komputer (Program). Instruksi-instruksi tersebut bisa masuk mela-
lui keyboard atau melalui disk (Hardisk, floppy disk, CD). Ins-
truksi-instruksi yang sudah tersimpan di memori utama selanjut-
nya dapat dijalankan (Run).
Menyimpan data
Memori utama juga digunakan untuk menyimpan data yang akan
dimanipulasi atau hasil manipulasi, terkadang suatu program
memerlukan lebih banyak data didalam memori untuk melaksa-
nakan aplikasi tertentu sehingga jumlah data yang digunakan le-
bih besar dari memori yang tersedia. Dalam kondisi seperi ini
program akan menyimpan data kedalam memori sedikit demi se-
dikit sesuai dengan yang diperlukannya dan kapasitas memori
yang tersedia, sisanya tetap tersimpan di Secondary Memory.
Akibat dari keadaan seperti ini biasanya program berjalan lebih
lambat karena kecepatan memori tambahan jauh dibawah kece-
patan memori utama.
6.2.4. Bus
Bus merupakan kabel-kabel yang tersusun dengan rapih sekali
dan digunakan sebagai menghubungkan antara CPU dengan pri-
mary storage. Bus digunakan untuk mentransfer data atau infor-
masi dari memory ke berbagaimacam peralatan input, output atau
dengan kata lain Bus merupakan suatu sirkuit yang digunakan
sebagai jalur transformasi informasi antara dua atau lebih alat-alat
dalam sistem komputer.
BAB 6 Hardware 153
Decoding unit
CPU
Bus
Program Data
Primary Memory/Storage
154 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Struktur Bus
Bus dibagi menjadi 3 subkelompok yaitu :
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program komputer merupakan pelaksanaan terha-
dap instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Pelaksanaan
program tersebut dilakukan melalui dua langkah utama yaitu
‘Fetch Cycle’ dan ‘Execution Cycle’. Kedua langkah tersebut dise-
but sebagai ‘Machine Cycle’.
Fetch Cycle adalah suatu proses dimana CPU mengambil
atau membawa (menjemput) instruksi-instruksi dari memori
utama (main memory) ke CPU
Execution Cycle adalah proses dimana CPU melaksanakan
instruksi yang tersimpan pada register yang berasal dari me-
mori utama.
Motherboard/mainborad
CPU
-Socket 462 for AMD K7 Athlon XP/ Athlon/ Duron processor
-FSB 400/ 333/ 266/ 200 MHz
CHIPSET
-nVIDIA nForce2 Ultra400 & MCP
-North Bridge: nVIDIA nForce2 Ultra 400
-South Bridge: MCP
MEMORY
-Dual-channel DDR memory architecture
-3 x184-pin DDR DIMM socket support up to 3 GB
-Support DDR400/333/266/200 2.5V DDR SDRAM
EXPANSION SLOT
-1 x AGP 8X/4X slot
-5 x PCI slots
STORAGE
-Support by MCP
-4 x Ultra DMA133/100/66 devices
AUDIO
-C-Media CMI9739A 6-channel audio CODEC
-Compliant with AC'97 2.2 specification
LAN
-VIA VT6103L 10/100 Mbps Fast Ethernet PHY
REAR PANEL I/O
-1 x PS/2 keyboard & PS/2 mouse connectors
-4 x USB ports
-1 x RJ45 LAN connector
-1 x Parallel port (LPT1)
-1 x Serial port (COM1)
-1 x Audio ports (Line-in, Line-out, Mic-in)
INTERNAL I/O CONNECTORS & HEADERS
-1 x 20-pin ATX Power Supply Connector & 4-pin 12V Connector
-1 x Floppy connector supports 360K~2.88M Bytes, 3 Mode FDDs or LS120
-2 x IDE connectors
-1 x Speaker header
-1 x USB 2.0 header support additional 2 USB ports
-1 x USB card reader header
-1 x SPDIF out header
-1 x Front panel switch/LED header
-1 x Front panel audio header
SYSTEM BIOS
-Award BIOS with 2Mb Flash ROM
-Supports Plug and Play 1.0A, APM 1.2, Muli Boot, DMI
-Full Support for ACPI revision 1.0 specification
BAB 6 Hardware 157
Dual-Channel DDR400
Dual-channel DDR technology doubles the bandwidth of your system memory and hence boost
the system performance to out perform any memory existing solutions in the market. System
bottlenecks are eliminated with balanced architecture and peak bandwidths up to 6.4GB/s.
AGP8X/Pro
AGP8X (AGP 3.0) is the next generation VGA interface specification that enables enhanced graphics performance with high
bandwidth up to 2.12GB/s.
Network card ini berfungsi sebagai alat agar komputer satu bi-
sa berkomunikasi dengan komputer lain .
BAB 6 Hardware 159
.
Modem berfungsi untuk
merubah sinyal analog
ke digital dan sebalik-
nya
Printer
Printer merupakan perlalatan yang digunakan untuk mengeluar-
kan informasi hasil pengolahan data ke kertas atau transparansi.
Layar monitor
Layar monitor sering pula disebut sebagai layar, monitor, Screen,
Video display terminal atau video display unit (VDT) merupakan
alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pengolahan data
atau informasi dalam bentuk visual.
Speaker
Speaker merupakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan ha-
sil pengolahan data atau informasi dalam bentuk suara.
Rangkuman
Hardware merupakan salah satu komponen dari sistem informasi
berbasis komputer. Hardware ini pada intinya dibagi menjadi 4
macam yaitu peralatan input,pengolah (prosesor), pengingat (me-
mori) yang terdiri dari memori utama dan memori tambahan (ke-
dua), peralatan output dan peralatan komunikasi.
Peralatan input merupakan semua peralatan yang digunakan
untuk memasukan data.seperti keyboard, joystick, scanner, digiti-
zer, Kamera digital, kamera video dan lain-lain.
Alat pengolah atau pemroses (CPU) merupakan alat yang
berfungsi untuk mengolah data dan memiliki komponen register,
ALU, dan control unit.
Alat untuk menyimpan data dikenal sebagai memori. Memori
ini dibagi menjadi dua kelompok, memori utama dan memori tam-
bahan(kedua). Memori utama dibagi menjadi dua yaitu ROM dan
RAM dengan berbagai tipenya.
Memori lainnya adalah memori tambahan atau kedua (Se-
condary memory). Memori ini digunakan untuk menyimpan data
yang jumlahnya sangat banyak.
164 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Soal
1. Coba jelaskan apa saja yang termasuk peralatan input/output?
2. Coba jelaskan apa saja yang termasuk peralatan komunikasi?
3. Apa beda fungsi memori utama dan tambahan?
4. Apakah yang dimaksud dengan bus dan apa fungsinya, kemu-
dian sebutkan tiga subkelompok bus dan fungsinya?
5. Sebutkan komponen dari CPU dan fungsinya masing-masing?
Tugas
1. Coba jelaskan bagaimana pengaruh memori dan hardisk
terhadap kinerja komputer?
2. Gambarkan kinerja komputer yang memiliki spesifikasi RAM
4MB,Prosesor Pentium IV 3.21,hardisk 1 GB.?
3. Gambarkan kinerja komputer yang memiliki spesifikasi RAM
128 MB,Prosesor Pentium IV 3.21 ,hardisk 80 GB.?
4. Bila anda merakit komputer dengan spesifikasi hardisk 80GB,
RAM 16MB,prosesor Pentium IV 3.21, apakah ada yang ku-
rang?
5. Mengapa anda perlu jaringan komputer dalam SIM, apa man-
faatnya?
BAB 7 Software 165
Pokok Bahasan:
Definisi software
Pengelompokan software
Operating system
Interpreter & kompiler (Compiller)
Persamaan dan perbedaan kompiler dengan interpreter
Perangkat lunak aplikasi (Application software)
Pendahuluan
Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalan-
kan komputer. Tanpa software komputer tidak dapat melaksanakan fungsinya. Jenis soft-
ware dipasaran saat ini ada ribuan macam. Bagi sebagian orang software-software terse-
but jelas fungsinya , tapi bagi sebagian yang lainnya terutama bagi mereka yang baru
mendalami masalah komputer keberadaan software-software tersebut cukup membi-
ngungkan.Hal penting yang perlu di ingat adalah software bukan sistem informasi, soft-
ware hanya merupakan unsur dari sistem informasi manajemen/akuntansi.
Dalam bagian ini akan dijelaskan bahwa software dikelompokan kedalam 2 kelom-
pok yaitu software sistem yang terdiri dari sistem operasi,kompiler dan interpreter serta
software aplikasi yang terdiri dari software aplikasi sistem informasi manajemen/akuntansi
dan software aplikasi lainnya yang dimaksudkan untuk membantu sistem informasi ma-
najemen/ akuntansi suatu organisasi.
Software aplikasi sistem informasi manajemen/akuntansi dibangun berdasarkan kepa-
da prosedur/proses bisnis yang ada dalam organisasi,prosedur prosedur yang tidak da-
pat di program menjadi software pisisinya tetap sebagai prosedur yang akan dijelaskan
pada bab selanjutnya pada buku ini.
Bagian buku ini akan menjelaskan tentang software, penjelasan dilakukan berdasar-
kan salah satu alternatif pengelompokan software. Pengelompokan software dilakukan
berdasarkan fungsinya. Tidak semua kelompok software disajikan pada bab ini, kelom-
pok-kelompok software yang disajikan merupakan kelompok-kelompok software yang se-
cara langsung atau tidak langsung dapat membantu meningkatkan kinerja sistem infor-
masi manajemen baik melalui pembuatan program atau penggunaan software jadi.
166 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Sofware
Perangkat lunak sistem Perangkat lunak aplikasi
(System Software) (Application Software)
Sistem operasi (OS) Sistem Informasi Manajemen/Akuntansi
Windows 95,98, Me, Xp,Vista,7 o Quicken, Peachtree
Windows NT Server/WS, 2000, Xp WordProcessing
Novel 5.0 o Word , Wordpro, Wordperfect
SCO UNIX Desktop Publishing
SUN UNIX o Page maker, ventura
OS2 Spreadsheet
Linux o Excel, Lotus 123, Quatropro
Mac OS X Presentasi
o Powerpoint, Frelance, Ashton
Interpreter Workgroup
o 2nd GL- Assembly o Office, Notesuite, Power office
o 3rd GL - Basic, COBOL, Fortran, Statistik
Pascal, C, C++, ADA o SPSS, SAS, Statistica
o 4th GL- Clipper, DBASE V, Komunikasi
Visual Foxpro, Access, o MSN Messenger, CloseUp, Carbon Copy
Visual Bassic,Delphi, Browser
Oracle, Sql for Windows, o Explorer, Nescape,Mozilla firefox
Microsoft SQL dll. Internet (Author) tool
o Frontpage, Webpage, Jomla,
Kompiler E-mail
Setiap interpreter umumnya o Yahoo,Gmail,Seven (push e-mail)
memiliki kompiler sendiri seperti Audit
untuk: Basic, COBOL, C , C++ o ACL (Audit by computer)
Pascal, Delphi, DBASE V, Visual Utility
Foxpro, Visual Basic, Sql for o AntiVir (Anti Virus)
Windows, Microsoft SQL Dll. o WinZip (Kompres file)
o Norton Comander (Sistem)
Diagnostic Test - Fungsi dari program diagnostic test (Pe- Program Dalam Sistem
ngecekan) adalah untuk melakukan pengecekan terhadap ja- Operasi meliputi Boot-
lannya komponen-komponen dari sistem komputer, seperti strap loader, Diagnostic
pengecekan terhadap RAM dan Diskdrive. Sebagian dari test dan Operating Sys-
tems Executive, BIOS,
program pengecekan ini berada pada ROM dan akan secara
Utility Program dan File
otomatis beroperasi pada saat komputer pertama kali dinya- Maintenance
lakan. Program pengecekan lain disimpan pada media pen-
yimpan kedua seperti hardisk. Contoh software ini adalah
Norton utility.
Operating Systems Executive - Fungsi dari program Ope-
rating Systems Executive (pengendali operasi) adalah me-
ngendalikan jalannya sistem komputer, seperti menjalankan
program dan mengirimkan perintah ke hardware (perangkat
keras).
BIOS - Fungsi dari Basic Input/Output Systems (Program
pengendali peralatan input dan output) adalah :
Membaca karakter dari keyboard
Menulis karakter pada layar monitor
Menulis karakter pada printer
Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak
Membaca sektor disk pada diskdrive tertentu
Utility Program - Fungsi dari Utility Program (Program utiliti)
adalah untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan
disk seperti:
Memformat disk
Menunjukan isi dari disk
Mengcopy isi dari disk ke disk yang lain
Memindahkan isi dari disk ke disk yang lain
Menunjukan sisa dari disk
Membuat backup hardisk
Menyimpan kembali backup ke hardisk
File maintenance - Fungsi dari file maintenance (Pemeliha-
raan file) adalah memberikan fasilitas kepada program yang
dibuat oleh user (Pemakai komputer) untuk membuat, mem-
baca dan mengisi file.
tersebut. Kita sebagi user dari sistem operasi bukan pada tempat-
nya untuk menilai apakah suatu sistem operasi memiliki kualitas
yang baik atau tidak selain belum ada pakar pengembang sistem
operasi di Indonesia penilaian suatu sistem operasi tidak hanya
dinilai dari kemampuan sistem operasi tersebut, tapi dilihat berda-
sarkan siapa dibelakang pengembang sistem operasi tersebut,
promosi yang dilakukan serta kehandalan berdasarkan penga-
laman orang-orang yang menggunakannya.
Gambar 7.7 Contoh aplikasi SIA dan SIM Dengan Visual Foxpro
Compiller (Kompiler)
Kompiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami Fungsi Compiller sa-
oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer ma dengan fungsi Inter-
secara langsung satu file. Saat ini interpreter dan kompiler sudah preter tapi caranya
yang berbeda
menjadi satu paket, lain halnya beberapa belas tahun yang lalu,
saat kita menggunakan suatu interpreter maka kita masih harus
mencari kompilernya. Para programer menggunakan kompiler a-
gar program yang dibuatnya tidak bisa dibaca oleh orang lain dan
dengan ‘Linker’ bisa dijadikan EXE file sehingga bisa langsung di
jalankan tanpa harus memanggil dulu interpreter.
Beberapa contoh interpreter (4th GL) diatas baik untuk diguna-
kan apabila anda ingin membuat aplikasi-aplikasi bisnis, tapi ini ti-
dak berati tidak ada interpreter dan kompiler lain yang tidak bisa
digunakan, sebenarnya banyak interpreter lain yang bisa diguna-
kan untuk mengembangkan suatu aplikasi bisnis. Bagi anda, se-
baiknya hanya menguasai satu bahasa pemrograman tingkat ting-
gi dengan cukup mendalam dan satu bahsa tingkat bawah seba-
gai tambahan tapi. Bila anda menguasai banyak bahasa kemung-
kinan besar anda menguasai bahsa tersebut tidak optimal tapi se-
tengah-setengah.
Dalam pengembangan Sistem Informasi manajemen, bukan
banyaknya bahasa pemrograman yang menentukan anda bisa
membuat software atau tidak tapi sejauh mana anda bisa meng-
gunakan bahasa pemrograman dengan baik, dan anda harus me-
nyadari bahwa dalam pembuatan aplikasi bisnis tersebut tidak se-
penuhnya ditentukan oleh software apa yang digunakan akan te-
tapi sangat ditentukan oleh siapa yang menggunakan software
tersebut.
174 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Word 2002 merupakan salah satu software word processor (Pe- Word Processor me-
ngolah kata) yang paling dikenal saat ini. Orang menggunakan rupakan software yang
word apabila ingin melakukan pengetikan dokumen tertentu se- digunakan untuk me-
perti laporan keuangan. Kemampuan pengolah kata pada umum- ngolah kata
nya tidak jauh berbeda. Namun demikian, masing-masing word
processor memiliki kelebihan masing-masing dibandingkan de-
ngan word processor lainnya. Salah satu kelebihan Word 2002
adalah software ini diinstall di hampir setiap komputer, sehingga
bagi kita akan mempermudah untuk membawa data hasil penge-
tikan ke komputer manapun untuk dicetak misalnya. File gambar
yang dapat diinsert lebih dari satu mega bites sedangkan soft-
ware lainnya yang sejenis sulit bila melebihi 65 KB.
Desktop Publishing
Gambar 7.13 Page Maker
Spreadsheet
Spreadsheet adalah software aplikasi yang digunakan untuk Spreadsheet adalah
membuat tabel-tabel perhitungan angka. Excel 2002 merupakan software aplikasi yang
software terbaik saat ini apabila anda ingin membuat tabel-tabel digunakan untuk mem-
perhitungan tersebut, dan cukup memiliki kemampuan untuk pe- buat table-table perhi-
ngolahan data statistik walaupun hasilnya tidak sesempurna soft- tungan angka
ware lain yang dikhususkan untuk pengolahan data statistik. De-
ngan Excel, tabel-table angka bisa dirubah menjadi grafik (Chart).
178 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
WorkGroup
Workgroup merupakan Ms. Office 2000 atau Ms. Office Xp merupakan software multi
kumpulan software- aplikasi, didalamnya ada software word processing (Word2002),
software aplikasi yang Spreadsheet (Excel 2002), Presentasi (Power Point), E-mail (Mic-
digunakan untuk ber- rosoft Outlook), teleconfrensing (Net Meeting), dan DBMS (Acess
bagai ke butuhan. 2002). Ms. Office Xp juga memberikan fasilitas untuk membuat
home page pada software-software aplikasinya dengan membe-
rikan fasilitas link (berhubungan) antara data-data yang tersimpan
pada satu file dengan file lainnya. Software ini selain bisa diguna-
kan untuk mengembangkan Sistem Informasi manajemen dengan
menggunakan Microsoft Access, Software ini juga dapat diguna-
kan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin menerapkan Otoma-
tisasi Perkantoran (OA) diperusahaannya, dan Sistem Informasi
Eksekutif.
Statistik
SPSS dan Statistica merupakan dua diantara beberapa software
yang dapat digunakan untuk aplikasi statistik. Untuk kepentingan
manajemen statistik dapat digunakan untuk meneliti berbagai ma-
cam permasalahan misalnya untuk menghitung perbandingan piu-
tang tertunggak dari piutang secara keseluruhan, Meneliti persen-
tasi jumlah pembelian dibandingkan dengan penjualan, serta apli-
kasi-aplikasi lainnya.
Presentasi
Software-software dibawah ini keduanya dapat digunakan untuk
kebutuhan presentasi. Hanya power point aplikasinya lebih seder-
hana, sedangkan Director lebih komplek dan hasil akhirnya akan
berbentuk Video (Multimedia). Berbagai macam efek suara bisa
dipadukan kedalam Director dan berbagai gambar dapat dita-
yangkan dalam waktu yang bersamaan. Director maupun power-
point dapat digunakan untuk menayangkan informasi manajemen
di layar dalam bentuk multimedia.
180 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Komunikasi
Gambar 7.20 Microsoft Net Metting
Browser
Gambar 7.22 Internet Explorer
Bila komputer anda ingin masuk ke jaringan internet maka anda Browser merupakan
harus memliki software yang bisa membawa anda ke jaringan in- software yang diguna-
ternet tersebut, dan software yang dimaksud adalah Browser de- kan untuk berhubungan
ngan merk seperti Internet Explorer5 diatas atau Nescape Gold. dengan internet
Author Tool
Setelah anda masuk kedunia internet, dan anda ingin memiliki
homepage sendiri atau ingin menayangkan laporan keuangan di
internet, anda bisa membuat homepage tersebut dengan meng-
gunakan software ‘Author Tool’ yang salah satunya adalah Front-
182 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Utility
Software utility merupakan software-software yang bisa memberi- Utility merupakan soft-
kan kemudahan bagi pengguna komputer dalam mengoperasikan ware-software yang bi-
komputer seperti memformat, menghapus, melihat direktori dan sa memberikan kemu-
lain-lain. Kemampuan-kemampuan ini sebenarnya sebagian su- dahan bagi pengguna
dah ada pada sistem operasi, akan tetapi software-software ini komputer
memberikan banyak kemudahannya dalam pengoperasiannya di-
bandingkan dengan menggunakan sistem operasi. Berikut ini be-
berapa contoh software utility.
184 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Audit Software
Audit software merupa- Audit sistem informasi bisa dilakukan berdasarkan teknik-teknik
kan software yang digu- seperti: Audit Around Computer, Audit Through Computer dan Au-
nakan untuk melakukan dit by Computer. Apabila anda ingin menggunakan teknik Audit by
audit dengan komputer. Computer, maka anda dapat menggunakan salah satu software
untuk kepentingan itu seperti ACL (Audit Command Language) di-
bawah ini.
Rangkuman
Software merupakan kumpulan program-program yang digunakan
untuk menjalankan komputer.Sedangkan yang dimaksud dengan
program adalah serangkaian instruksi atau perintah kepada kom-
puter yang dilakukan secara sistematis.
salah satu alternatif dalam mengelompokan software adalah
mengelompokannya software kedalam dua kelompok yaitu kelom-
pok Sistem Software dan kelompok Software Aplikasi. Dimana
sistem software kemudian dibagi lagi menjadi Sistem Operasi,
Interpreter dan Compiller.
Sistem Software merupakan software yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya komponen sistem komputer yang terdiri
dari sistem operasi,interpreter dan kompiler.
Sedangkan software aplikasi merupakan software yang siap
digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu. Software aplikasi
tidak dibuat memenuhi keinginan orang tertentu, software-soft-
ware dibuat untuk kepentingan umum. Karena itu software aplika-
si tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifik orang-perorang.
Soal
Tugas
Pokok Bahasan:
SDM sistem informasi dan organisasi
SDM sistem informasi dan tingkatan manajemen
SDM sistem informasi di departemen sistem informasi
Pendahuluan
Sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau sumber daya manusia (SDM) meru-
pakan bagian terpenting dari komponen Sistem informasi (SI) dalam dunia bisnis yang di-
kenal sebagai Sistem informasi manajemen. Komponen SDM ini merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu SI sebagai hasil dari perenca-
naan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada komu-
nikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sebagai pemantau, pengoperasi, dan pengguna SI atau
SIM sangat memberikan dampak kepada organisasi karena sangat menentukan tingkat
kesuksesan organisasi tersebut dalam menerapkan sistem informasi manajemen.
SDM suatu perusahaan yang telah mengoperasikan SI, SDM tersebut harus dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat diterapkan-
nya SI. SDM dalam SI ada yang berperan sebagai pemberi dan pengguna informasi.
SDM yang berperan sebagai pemberi informasi seperti bagian sistem informasi serta ba-
gian akuntansi manajemen dan keuangan. Sedangkan yang berperan sebagai pengguna
informasi dikelompokkan kedalam dua pemakai yaitu pemakai intern dan ekstern.
Jadi teknologi informasi melalui sistem informasi secara efektif telah meningkatkan
kemampuan SDM atau manajemen yang bekerja di suatu organisasi untuk bekerja lebih
cepat dan lebih berkualitas dalam menangani masalah-masalah yang lebih komplek, pe-
nuh dengan perubahan dan ketidak pastian.
188 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Pembangun (builder)
Pemahaman tentang pembuat disini berbeda dengan arti pem-
buat yang dipahami oleh kebanyakan orang indonesia.Di Indone-
sia pembuat itu yang membuat/yang melakukan, tapi masyarakat
dunia menilai pembuata adalah yang merancang.Contoh Toyota
190 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Wakil Presiden
Fungsi Executive dan Staff Sistem Informasi
Manajer
Pengolahan Data
Fungsi berorientasi
ke user
Manajer Pengembangan Manajer Manajer
aplikasi Operasi Sistem
Database Administrator
Database administra- Database administrator (DBA) bisa perorangan atau subbagian
tor (DBA) bertanggung dari data administrator yang bertanggung jawab dalam memeliha-
jawab dalam memeliha- ra integritas data yang disusun untuk mengontrol data dari ke-
ra integritas data yang
mungkinan terjadinya data yang duplikasi atau data yang belum
disusun untuk mengon-
trol data dari kemungki- dinormalisasi. Disamping itu DBA juga bertugas dalam malakukan
nan terjadinya data yang alokasi dimana suatu data harus disimpan dan diolah. Melihat dari
duplikasi atau data yang aktivitasnya tersebut DBA juga merupakan bagian yang telibat
belum dinormalisasi dalam pengembangan sistem informasi
Posisi DBA ini muncul karena adanya kebutuhan untuk meli-
hat data secara konseptual dan menjadikan model data suatu or-
ganisasi sebagai sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan
yang lebih mendetail. Melalui model data dapat diketahui ukuran
dan struktur setiap field atau elemen data yang ada pada suatu
sistem database yang terdistribusi (Distributed database system).
Posisi DBA menjadi sangat penting ketika suatu organisasi
mengganti cara penggunaan file. Suatu file yang tadinya hanya
dapat digunakan untuk mendukung satu aplikasi tertentu menjadi
satu file yang dapat mendukung beberapa aplikasi. Sehingga satu
database yang terdiri dari beberapa file dapat diakses secara
bersama-sama pada waktu yang sama oleh banyak aplikasi di-
berbagai bagian dengan menggunakan sistem jaringan komputer.
Manajer Keamanan
Manajer keamanan bertanggung jawab dalam melindungi sumber
daya organisasi dari berbagai kemungkinan kerusakan, kehilang-
an dan selalu menjaga agar orang-orang yang tidak berwenang
tidak mengakses data yang bukan bagiannya. Jadi akses data di-
lakukan berdasarkan wewenang yang diberikan. Manajer ini ha-
ruslah orang yang memiliki keahlian teknis disamping seorang
profesioanal, karena tanpa profesionalisme sistem keamanan
yang telah disusun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 193
Analis sistem infor- suai dengan kebutuhan. Ini merupakan titik pertemuan utama
masi bisnis bertang- yang menghubungkan antara pemakai sistem informasi dan ba-
gung jawab dalam me- gian sistem informasi. Agar project pengembangan sistem infor-
nganalisa problem bis- masi sukses, maka interaksi yang terjadi antara pengguna sistem
nis dan merancang so- informasi dan bagian sistem informasi tersebut harus dilakukan
lusi yang sesuai de- secara positif. Pembahasan mengenai analis sistem ini akan di-
ngan kebutuhan.
lanjutkan lebih lengkap pada bab 15 mengenai analisa dan peran-
cangan sistem informasi.
Programer Aplikasi
Programer aplikasi Programer aplikasi /programer sistem bertanggung jawab untuk
/programer sistem membuat program yang sesuai dengan solusi yang diputuskan.
bertanggung jawab un- Dulu pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa ge-
tuk membuat program
nerasi ke tiga seperti BASIC, COBOL dan PASCAL saat ini pem-
yang sesuai dengan so-
rograman dilakukan dengan mengunakan bahasa generasi keem-
lusi yang diputuskan.
pat yang lebih cepat seperti FOXPRO dan ORACEL.
Programer Pemelihara
Programer pemelihara Programer pemelihara bertanggung jawab untuk memperbaiki ke-
bertanggung jawab un- salahan (error) yang ditemukan pada program aplikasi yang telah
tuk memperbaiki kesa- operasional dan selalu menjaga agar program aplikasi (software)
lahan yang ditemukan dapat memenuhi semua kebutuhan menajemen dan perubahan
pada program aplikasi lingkungan. Programer pemelihara sebaiknya merupakan progra-
yang telah operasional
mer aplikasi yang telah membuat program aplikasi yang harus di-
dan selalu menjaga a-
gar software dapat me-
pelihara untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya saat terja-
menuhi semua kebutu- di revisi sistem informasi yang lama.
han menajemen dan
perubahan lingkungan Manajer Pusat Informasi
Manajer pusat infor- Manajer pusat informasi bertanggung jawab dalam melatih dan
masi bertanggung ja- membantu pemakai yang ingin membangun program aplikasinya.
wab dalam melatih dan Program yang dibangun tersebut mungkin berbentuk fasilitas un-
mem-bantu pemakai tuk membaca informasi yang sewaktu-waktu diperlukan atau
yang ingin membangun mungkin berupa model prototype untuk aplikasi yang sama sekali
program aplikasinya baru. Pusat informasi mungkin menggunakan bahasa pemrog-
raman tingkat tinggi seperti bahasa generasi keempat untuk
menyusun program aplikasi di dalam suatu sistem jaringan.
Pengendalian Intern
dan efisiensi bertang- Pengendalian Intern dan Efisiensi
gung jawab dalam me-
Posisi ini umumnya berhubungan dengan SDM bagian Sistem
ngamankan harta keka-
yaan perusahaan mela-
informasi akuntansi dimana tanggungjawab mereka sangat dekat
lui berbagai cara dengan bagian pengolahan data untuk mengolah data transaksi.
Manajer Operasi
Manajer operasi ber-
tanggung jawab dalam Manajer operasi bertanggung jawab dalam penggunaan komputer
penggunaan komputer sehari-hari secara efisien. Dalam sistem informasi yang menggu-
sehari-hari secara efi- nakan sistem pengolahan secara batch dimana data yang masuk
sien disimpan dahulu dan diproses pada saat tertentu. Dalam kaitan
BAB 8 Brainware (Sumber daya manusia) 195
dengan hal ini, SDM SIM yang menangani pengolahan data tran-
saksi harus sering berhubungan dengan SDM pengendalian pro-
duksi dan operator untuk melakukan verifikasi terhadap setiap
data yang dimasukkan.
Kepala bagian operator bertanggung jawab terhadap pemasukan Kepala bagian opera-
data kedalam komputer dari dokumen dasar dengan mengguna- tor bertanggung jawab
kan media yang sesuai. terhadap pemasukan
data kedalam komputer
Manajer Sistem
Manajer Sistem bertanggung jawab terhadap implementasi dan
pemeliharaan sistem operasi dan software lainnya setingkat sis-
tem operasi.
Rangkuman
Sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau sumber daya
manusia (SDM) merupakan bagian terpenting dari komponen sis-
tem informasi (SI). Komponen sumber daya manusia ini dengan
komponen lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dida-
lam suatu sistem informasi.
SDM bagian sistem informasi merupakan sumber daya manu-
sia yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengum-
pulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan in-
formasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. SDM sis-
tem informasi ini dengan sistem informasi manajemennya mem-
berikan layanan kebutuhan informasi manajemen perusahaan.
Secara garis besar SDM dalam sistem informasi ini dikelom-
pokan dalam dua bagian yaitu: pemilik sistem informasi dan pe-
makai sistem informasi.
Para pemilik sistem informasi tersebut diatas merupakan
sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka
biasanya disamping bertanggung jawab terhadap biaya dan wak-
tu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sis-
tem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu da-
lam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.
Pemilik sistem informasi cenderung berfikir sangat general, ti-
dak detail. Sedangkan para pemakai sistem informasi cenderung
berfikir lebih detail. Para pemilik tidak peduli dengan teknologi apa
yang digunakan sedang para pemakai lebih menitik beratkan ke-
pada tugas yang harus diselesaikan. Posisi para pemilik dan pe-
196 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Soal
1. Siapa sajakah yang dikelompokan sebagai SDM sistem infor-
masi ?
2. Siapa sajakah yang dikelompokan sebagai pemilik sistem in-
formasi manajemen ?
3. Siapa sajakah yang dikelompokan sebagai pemakai sistem
informasi manajemen ?
4. Apa perbedaan pemikiran antara pemilik dan pemakai sistem
informasi?
5. Apakah SDM sistem informasi harus memahami konsep sis-
tem informasi?
Kasus
1. Dalam sistem harus harmonis antara SDM dan komponen
lainnya yang membentuk suatu sistem. Bagaimana menurut
anda kualifikasi SDM untuk suatu perusahaan yang akan me-
nerapkan sistem informasi manajemen. Skala perusahaan
menengah, bergerak dalam bidang industri garmen dengan
karyawan 1000 orang, telah menggunakan jaringan kompu-
ter, server yang digunakan Pentium 4 dan terminal pentium III
500 ?
2. Apa yang menjadi persoalan apabila SDM suatu organisasi
perusahaan membangun sendiri sistem informasi manaje-
men ?
3. Apa yang menjadi persoalan saat membangun sistem informa
si bila SDM suatu organisasi sangat bervariasi dalam kepen-
tingan dan pengetahuan ? jelaskan.
4. Sistem informasi manajemen yang terbentuk sangat tergan-
tung kepada pemahaman SDM tersebut mengenai sistem in-
formasi manajemen dan tugas yang harus dilakukannya ?
Coba anda jelaskan hal ini sehingga jelas hubungannya.
5. Berhasil tidaknya sistem informasi manajemen yang diterap-
kan dalam suatu organisasi perusahaan sangat tergantung
kepada budaya SDM yang ada di organisasi tersebut? Coba
jelaskan pernyataan ini sehingga jelas maksudnya.
BAB 9 Prosedur 197
Pokok Bahasan:
Prosedur
Aktivitas
Fungsi
Pendahuluan
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan cara yang sama. Prosedur merupakan komponen dari sistem informasi ba-
ik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi yang sering dilupa-
kan, padahal tanpa prosedur yang benar sistem informasi sehebat apapun akan meng-
hadapi resiko tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan
secara seragam. Jika prosedur telah diterima oleh pemakai sistem informasi maka pro-
sedur akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus diopera-
sikan. Dengan adanya prosedur yang memadai maka pengendalian untuk menghindari
resiko penyimpangan dapat dilakukan dengan baik.
Aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang ma-
suk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi tersebut karena itu aktivitas merupakan
fungsi dari sistem informasi. Di perusahaan terdapat dua macam aktivitas seperti aktivi-
tas bisnis atau proses bisnis dan aktivitas sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan
kegiatan yang dilakukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi. Sedangkan akti-
vitas dibidang sistem informasi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk men-
dukung jalannya bisnis perusahaan agar bisa berjalan lebih baik.
Para analis sistem perlu memahami kedua jenis aktivitas diatas, sebab suatu sistem
informasi baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi tidak
mungkin dapat dibangun atau dikembangkan tanpa memahami terlebih dahulu aktivitas-
aktivitas bisnis/proses bisnis yang selama ini berjalan di suatu organisasi perusahaan.
Bagian dari buku ini akan menjelaskan mengenai prosedur dan penjabaran lebih lanjut
dari prosedur tersebut dalam kaitannya dengan aktivitas dan fungsi.
198 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
9.1 Prosedur
Prosedur adalah rang- Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
kaian aktivitas atau ke- secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting
giatan yang dilakukan dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan
secara berulang-ulang secara seragam. Pada ahirnya prosedur akan menjadi pedoman
dengan cara yang sa-
bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang
ma
harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Dengan
adanya prosedur yang memadai maka dapat dilakukan pengen-
dalian terhadap aktivitas perusahaan sehingga resiko penyimpa-
ngan dapat dihindari. Pada saat suatu prosedur telah ditetapkan
untuk diterapkan maka barang siapa yang tidak melakukannya
dapat dianggap sebagai pelanggaran bukan kesalahan prosedur.
9.2 Aktivitas
Aktivitas pada dasar- Whitten mengatakan aktivitas merupakan fungsi dari sistem infor-
nya melakukan suatu masi. Sedangkan Winograd dan Flores menyatakan bahwa mela-
kegiatan berdasarkan kukan aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berda-
informasi yang masuk sarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang
dan persepsi yang dimi- informasi tersebut. Dalam suatu organisasi perusahaan aktivitas
lki tentang in formasi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Aktivitas bisnis dan ak-
tersebut karena itu ak-
tivitas merupakan fung-
tivitas sistem informasi.Karena itu,informasi yang tidak berkualitas
si dari sistem informasi beresiko mengaburkan pandangan pengambil keputusan sehing-
ga keputusan yang diambil salah dan proses bisnis menyimpang.
untuk memberikan hasil yang sama bagi setiap aktivitas yang di-
lakukannya.
Bagi para analis sistem kedua jenis aktivitas diatas sangatlah Analis sistem harus
penting diketahui, sebab suatu sistem informasi tidak mungkin da- menguasai aktivitas
pat dibangun atau dikembangkan tanpa memahami terlebih dahu- bisnis dan sistem infor-
lu aktivitas-aktivitas bisnis yang selama ini berjalan di suatu orga- masi
nisasi perusahaan. Dalam perkembangannya sesuai dengan ma-
teri pada bab dua mengenai alat pengolah dalam sistem infor-
masi, porsi aktivitas bergeser dari aktivitas yang sepenuhnya me-
ngandalkan kepada kemampuan otak manusia ke aktivitas yang
mengandalkan kepada penggunaan teknologi informasi atau tek-
nologi komputer.
Hal yang perlu dipahami disini sehebat apapun teknologi
komputer berkembang tidak bisa aktivitas berbasis otak manusia
dihilangkan karena sumber daya manusia berperan sebagai
pengguna hasil aktivitas dan pelaksana dari aktivitas itu sendiri.
Jadi komputer hanyalah alat dan bagaimana menggunakan alat
tersebut otak manusia yang berada pada diri setiap sumber daya
manusia tetap berperan.
9.3 Fungsi
Para pemilik sistem biasanya hanya memperhatikan aktivitas ini Fungsi merupakan ak-
secara garis besar. Dalam hal ini, kumpulan dari aktivitas-aktivitas tivitas yang mendukung
tanpa melihat keterkaitannya satu sama lain disebut sebagai operasi bisnis perusa-
fungsi. Fungsi merupakan kumpulan aktivitas yang mendukung haan
operasi bisnis perusahaan. Mereka biasanya meliputi beberapa
aktivitas berbeda yang saling membantu untuk hal-hal yang sifat-
nya lebih umum.
Fungsi sistem bisnis perusahaan meliputi penjualan, pelaya- Pemilik sistem melihat
nan, produksi, pengiriman, penerimaan, akuntansi dan lain seba- fungsi bisnis mereka
gainya. Fungsi sistem informasi mendukung fungsi bisnis yang berdasarkan tujuan or-
sedang berjalan. Sebagai contoh mencakup pengolahan data, du- ganisasi dan lebih spe-
kungan keputusan, dan otomatisasi perkantoran. Pemilik sistem sifik ke sasaran yang
menentukan fungsi informasi potensial mana yang menawarkan harus dicapai
keuntungan yang terbaik bagi perusahaan.
Hal yang penting diketahui disini adalah pemilik sistem meli-
hat fungsi bisnis mereka berdasarkan tujuan organisasi dan lebih
spesifik ke sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan per-
nyataan umum yang menjelaskan tentang sasaran yang ingin di-
capai oleh perusahaan. Sebagai contoh, produksi yang merupa-
kan salah satu fungsi didalam bisnis perusahaan mungkin memi-
liki tujuan untuk mengurangi biaya barang yang diproduksi.
Sasaran merupakan target yang lebih spesifik dengan kriteria Sasaran merupakan
yang jelas (menjadi ciri dari tujuan) untuk membantu mencapai target yang lebih spe-
tujuan. Sebagai contoh, produksi dapat mencapai tujuan melalui sifik dengan kriteria
(1) Pengurangan material yang tidak berguna dengan 12 persen yang jelas untuk mem-
pada tanggal 15 september (2) Peningkatan output yang dipro- bantu mencapai tujuan.
duksi sejumlah 40 ton setiap kuartal dengan mengadakan konsoli-
200 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Fungsi Pemilik
Sistem
Proses Analisis
Pesanan Penjualan
Diagram diatas sangatlah abstrak. Tidak ada bukti input atau out-
put dari fungsi tersebut. Tidak ada bukti prosedur atau metode
yang digunakan untuk melakukan fungsi tersebut. Hal ini mem-
buat diagram sangat mudah untuk dibaca oleh para manajer yang
ingin melihat gambaran perusahaan secara garis besar. Anda a-
kan belajar bagaimana membuat dan menggunakan diagram
yang sama nanti dalam buku ini. Sistem Informasi memberikan
dukungan terhadap berbagai fungsi bisnis dengan tingkatan yang
berbeda dan untuk pengguna yang berbeda seperti terlihat pada
gambar 9.3 dibawah ini.
Manajer
SIE Executive
SPK
SIM
Manajer
Sistem Menengah
Pakar
Rangkuman
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dila-
kukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur
penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat
dilakukan secara seragam. Pada saat prosuder telah diterima o-
leh semua pihak dan sesuai dengan situasi serta kondisi yang
ada maka prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi
dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan dalam
menjalankan suatu fungsi tertentu. Dengan adanya prosedur yang
memadai maka pengendalian dapat dilakukan dengan baik.
Aktivitas merupakan fungsi dari sistem informasi. Melakukan
aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan
informasi yang masuk dan persepsi yang dimilki tentang informasi
tersebut. Dalam suatu organisasi perusahaan aktivitas dapat di-
bagi menjadi dua kelompok, yaitu: Aktivitas bisnis dan aktivitas
sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dila-
kukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi. Sedang-
kan aktivitas dibidang sistem informasi merupakan kegiatan-ke-
giatan yang dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis peru-
sahaan agar bisa berjalan lebih baik, seperti memberikan infor-
masi hasil pengolahan data dan memperbaiki aktivitas bisnis baik
melalui software atau melalui SDM.
202 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Soal
Tugas
Pokok Bahasan:
Database
Media dan sistem penyimpanan data
Sistem pengolahan
Organisasi data
Model model organisasi data
Pendahuluan
Manajemen data merupakan bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mem-
bantu perusahaan agar sumber daya informasi yang dimilikinya mencerminkan secara
akurat sistem phisik yang diwakilinya. Masalah yang dihadapi dalam manajemen data ini
seringkali diawali dengan masalah menentukan data apa yang harus dimasukan untuk
diolah. Setelah data tersebut dapat ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menen-
tukan bagaimana agar data yang diperoleh itu dapat mencerminkan keadaan atau peris-
tiwa yang sebenarnya sehingga pada akhirnya akan diperoleh informasi yang berkualitas.
Pemahaman ini penting untuk diketahui karena sering ditemukan dalam manajemen
data, data yang dikumpulkan, dimasukan dan diolah tidak mencerminkan keadaan atau
fakta yang sebenarnya. Beberapa alasan paling mendasar yang menyebabkan data yang
dimasukan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya adalah karena interprestasi
seseorang terhadap suatu peristiwa tidak mencerminkan peristiwa yang sebenarnya, aki-
batnya fakta yang dapat disimpulkan dan kemudian dituangkan dalam formulir untuk men-
jadi data juga tidak mencerminkan peristiwa sebenarnya. Kalau data yang dimasukan itu
bias maka resikonya sebaik apapun sistem yang dibuat hasilnya tidak akan berkualitas.
Alasan lainnya yang menyebabkan data yang dimasukan sebagai input dalam sistem
informasi tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya adalah karena kesalahan da-
lam memasukan fakta kedalam dokumen untuk dijadikan data baik secara disengaja atau
tidak. Karena cara penyimpanan sering dikaitkan dengan media penyimpanan yang digu-
nakan maka bab ini juga akan membahas tentang media-media yang digunakan di dalam
database dan model organisasi data yang berkembang saat ini.
204 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
10.1 Database
Data adalah fakta baik Data adalah fakta baik dalam bentuk angka-angka, hurup-hurup
dalam bentuk angka- atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam proses
angka,hurup-hurup a- untuk menghasilkan informasi. Seperti apa yang telah dijelaskan
tau apapun yang dapat pada bab tiga bahwa apakah suatu fakta itu merupakan data atau
digunakan sebagai in- bukan sangat ditentukan oleh informasi apa yang dibutuhkan.
put dalam proses untuk
Fakta apapun yang tidak dapat diolah menjadi informasi tidak da-
menghasilkan informasi
pat dijadikan sebagai data. Suatu fakta mungkin merupakan data
untuk saat ini tapi bukan untuk saat yang lain, atau suatu fakta
merupakan data untuk suatu bagian mungkin bukan untuk bagian
Fakta merupakan hasil yang lain. Fakta sendiri merupakan hasil persepsi manusia terha-
persepsi manusia dap peristiwa yang dapat di inderanya. Gambar 10.1 berikut ini di-
tentang peristiwa yang ambil dari gambar 3.3 untuk menunjukan adanya keterkaitan an-
dapat diindranya. tar konsep data dalam database dan konsep informasi.
Peristiwa
Info
Data entry
Contoh lain misalnya Informasi yang diperlukan adalah jum- Interpretasi merupa-
lah biaya gaji perusahaan pada bulan Januari. Untuk mendapat- kan faktor yang sangat
kan informasi biaya gaji pada bulan Januari harus diketahui ba- menentukan dalam me-
gaimana menghitungnya dan setelah diketahui bagaimana meng- nilai fakta dan data
hitungnya baru dapat diketahui data apa yang dibutuhkan seperti
contoh dibawah ini:
Ya
END
mahasiswa
mahasiswa
Tanggal
Alamat
Nomor
Nama
lahir
Kosong Kosong
File Master
File Transaksi
Lama
Mengubah
File master
208 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Track 0012
Permuka-
an 1
Access 0012
arm Cylinder
Track 0012
Permukaan 7
Read/Write head ditempatkan
pada 12 cylinder
2 0 9 0 8 0 0 3
Nomor trak Nomor head Nomor record
BAB 10 Database & sistem manajemen database 209
Pada file master siswa diatas yang menjadi kunci record adalah
field NPM, sedangkan alamat record menggunakan nilai dari tiga
angka dibelakang field NPM yaitu 001, 002, 003. Berikut ini
adalah contoh lain dari key record:
Pada file transaksi ini kunci record adalah No_transaksi sama de-
ngan alamat record. Baik kunci record yang dicontohkan pada ta-
bel 10.4 maupun tabel 10.5 keduanya digunakan untuk menun-
jukkan alamat record dalam DASD, Hanya alamat record pada ta-
bel 10.3 harus diproses dahulu untuk menjadi alamat record, tapi
bentuk pada tabel 10.3 adalah bentuk yang banyak dipakai.
Indexed Sequential File dapat disusun urutannya dengan menggunakan index. Mela-
adalah menentukan lui metode ini record-record dicatat pada piringan secara berurut-
alamat record dengan an. File-file index yang berisi kunci-kunci record disimpan dalam
menggunakan index file yang terpisah. File indek ini selalu mengingat alamat yang ter-
akhir. Dan untuk memeliharanya agar file indek selalu sesuai de-
ngan susunan yang ada di file master/transaksi maka kita harus
selalu melakukan re index setiap perubahan alamat terjadi.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 211
Penggunaan DASD
DASD adalah media file master yang baik. Data-data pada file
master dapat diperbaharui saat transaksi terjadi sehingga meng-
hasilkan data kegiatan perusahaan yang mutakhir.
Data
transaksi
Memasukan data
transaksi
Memperbaharui File
file master master
Menyimpan File
data tarnsaksi transaksi
Memasukkan
file
satu record
transaksi
Persediaan
Piutang
Memrevisi data
file master Hutang
BAB 10 Database & sistem manajemen database 213
Sistem Realtime
Sistem Realtime pada dasarnya mengacu kepada suatu respon Sistem Realtime me-
yang diberikan oleh suatu sistem komputer (Sistem Informasi ber- rupakan sistem yang
basis komputer), walaupun kita mungkin bisa menggunakannya dapat memberikan in-
untuk sistem yang lain. Suatu sistem informasi yang realtime di- formasi kepada pema-
gambarkan sebagai suatu sistem informasi yang bisa memberi- kai ketika suatu tran-
saksi berlangsung
kan informasi kepada berbagai kepentingan seketika saat suatu
kejadian/transaksi berlangsung. Sebagai contoh adalah kejadian
saat terjadinya transaksi penjualan. Pada saat transaksi tersebut
dibuat dimana faktur penjualan dicetak melalui komputer, pada
saat yang bersamaan pengolahan terjadi terhadap semua akun
(Account) sehingga pada saat selesai mencetak dan pembayaran
dilakukan pada saat yang sama di laporan penjualan sudah dike-
tahui adanya pertambahan penjualan dan di laporan keuangan
pada saat yang bersamaan juga telah terjadi perubahan posisi ke-
uangan.
Sistem realtime merupakan salah satu implementasi dari sis-
tem pengolahan secara on-line. Sistem on-line menyediakan
sumber daya konseptual yang mutakhir. Sistem realtime mening-
katkan serta memperluas kemampuan sistem informasi dalam
menghasilkan informasi melalui pemberdayaan perangkat hard-
ware yang optimal.
Hirarki Data
Dalam konsep database, data memiliki tingkatan yang dikenal
sebagai hirarki data yang terdiri dari Bit, Byte, Filed, Record, File,
Database.
Bit - adalah unit terkecil dari data. Bit ini menggambarkan si-
nyal 0 dan satu, dimana 0 berarti tidak ada arus listrik dan sa-
tu ada arus listrik.
Byte - adalah kompulan dari bit-bit yang membentuk sebuah
karakter
Field/Elemen data (data element) - adalah kumpulan karak-
ter-karakter yang membentuk suatu kata atau sekelompok
kata/angka.
Record - merupakan kumpulan dari field-field yang secara lo-
gika berhubungan.
File - adalah kumpulan dari record-record yang berhubungan
dengan suatu subyek tertentu.
Database - adalah kumpulan dari data-data yang tersimpan
dalam file-file
File Alamat
Nama Alamat umur
File Dine Jl. Panghegar 18 Bandung 28
Shelly Jl. Polisi 8 Bandung 30
Maman Jl. Thamrin 12 Jakarta 20
Sistem Database
Dalam database modern mulai dipakai konsep sistem. Date me- Sistem database me-
nyatakan bahwa sistem database pada dasarnya merupakan sis- rupakan sistem pen-
tem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki catatan dengan meng-
tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat di- gunakan komputer
perlukan. Informasi yang dianggap penting dapat apa saja, bisa yang memiliki tujuan
untuk memelihara infor-
informasi untuk keperluan pribadi dalam kaitan dengan organisasi masi agar selalu siap
atau untuk keperluan organisasi secara keseluruhan. pada saat diperlukan
Pemakai
Melalui bahasa pencarian (Structure
Query Language/SQL)
Database
Data
Jaringan Komunikasi
Data
Komponen Data
Data dalam database bisa tersimpan dalam :
Data dalam sistem da- Terintegrasi artinya database dapat dianggap sebagai perpa-
tabase harus selalu duan secara logis dari beberapa file data yang berbeda.
terintegrasi dan dapat
diakses oleh siapa saja Tabel 10.12 File karyawan
yang berhak
Kode Nama Alamat Telepon
K98001 Agus saptono Jl. Kebumen 80 250480
K98002 Hasan sadikin Jl. Supratman 15 2506150
Komponen Hardware
Bagian hardware dari sistem database meliputi :
Kepala (head) pembaca yang digunakan untuk mengambil
dan membaca data bersama-sama dengan bagian I/O (input
output), controler, Kabel I/O, disk dan sebagainya.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 221
Hd pembaca B Hd penulis B
Bit ke satu
Bit ke dua
Bit ke tiga
Bit ke empat
Hd pembaca A Hd penulis A
Komponen Software
Antara database secara phisik (Data yang tersimpan dalam disk
secara phisik) dan pemakai sistem informasi manajemen dibatasi
oleh suatu software (Database manager) atau lebih umum dikenal
sebagai Sistem Manajemen Database (DBMS). Semua kebutu-
han pemakai untuk mengakses database ditangani oleh DBMS.
DBMS juga dapat digunakan untuk menyusun suatu aplikasi sis-
tem informasi manajemen perusahaan yang siap pakai sehingga
user tidak perlu lagi menghapalkan perintah-perintah seperti hal-
nya dalam DBMS.
222 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Komponen Pemakai
Dalam sistem database ini ada tiga kelas pemakai, yaitu :
1. Kelompok pertama adalah programer aplikasi yang bertang-
gung jawab dalam membuat program aplikasi yang menggu-
nakan database
2. Kelompok kedua adalah pemakai (end user) yang berinter-
aksi dengan system melalui terminal komputer yang on-line
3. Kelompok ketiga adalah administrtor database (DBA)
Gambar 10.13 Programmer , pemakai akhir (operator) dan data-
base administrator
Abstraksi Data
Tiga tingkatan abs- Abstraksi data digunakan dalam struktur database modern, dida-
traksi data: lamnya terdapat tiga level abstraksi yang dikenal sebagai: inter-
- Internal nal, konseptual dan eksternal seperti terlihat pada gambar diba-
- Konseptual wah ini.
- Eksternal
Tingkat internal - Tingkat ini merupakan tingkat yang paling
dekat dengan media penyimpanan secara phisik. Tingkat ini
lebih menjelaskan secara detail bagaimana seharusnya data
secara phisik disimpan dalam media penyimpanan.
BAB 10 Database & sistem manajemen database 223
Foxpro :
@ 8,8 Say EMP_NUM Stored_EMP Length = 18 Create Table Employe
@ 11,8 Say EMP_NAME Prefix Type=Byte(6), EMP_NUM Character (6)
Offset = 0 EMP_NameCharacter (20)
EMP# Type=Byte(6),
Offset = 6,
Index= EMPX
EMP Type=Byte(20),
Offset = 12
Model Hirarki
Gambar 10.15 Model data secara hirarki
Record Wiraniaga
Record Piutang
Dagang
Model data secara hirarki seperti gambar 10.15 diatas juga di-
kenal sebagai model pohon, pada model data ini data induk memi
liki beberapa percabangan sesuai dengan kebutuhan dan masing-
masing cabang juga memiliki cabang lain sehingga kalau digam-
barkan akan berbentuk seperti struktur organisasi. Model data ini
BAB 10 Database & sistem manajemen database 225
Model Network
Model Network merupakan perkembangan lebih lanjut dari model
data secara hirarki. Pada model ini setiap file data dapat berhu-
bungan dengan file-file data lainnya sesuai dengan kebutuhan
manajemen suatu organisasi perusahaan. Dengan adanya hubu-
ngan langsung dari satu file data ke file data yang lain secara
langsung tanpa harus melewati dahulu satu atau beberapa file da-
ta maka akses data akan lebih cepat.
Model Relasi
Model relasi didasarkan kepada persepsi tentang dunia nyata yang
berisi sekumpulan objek-objek dasar yang disebut sebagai entitas
(entity) dan hubungan antara entitas-entitas tersebut. Beberapa
model digunakan untuk menggambarkan hubungan atau relasi
antar entitas seperti :
Entitas data(data entity) adalah apapun baik itu ada secara riel
maupun abstrak yang akan disimpan datanya. Selanjutnya istilah
yang akan digunakan adalah entitas (entity type). Nama entitas
harus kata benda. Sinonimnya adalah entity type,entity class, dan
object.
Entitas digambarkan sebagai kotak empat persegi panjang.
Entitas pelanggan menyajikan semua karakter yang dapat mem-
226 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Atribut suatu entitas belum tentu sama antar entitas yang sama
pada perusahaan sejenis. Atribut sangat tergantung kepada akti-
vitas dan kebijakan atau strategi manajemen suatu perusahaan
dalam menjalankan aktivitas bisnis. Berikut ini beberapa contoh a-
tribut untuk perusahaan sejenis:
Atribut dalam suatu entitas dapat memiliki peran yang berbe-
da satu sama lain, peran-peran tersebut adalah :
Hubungan antar data (Data relationship) adalah bentuk hu- Hubungan antar data
bungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Beberapa pa- adalah bentuk hubu-
kar lebih suka mengambarkan hubungan antar entitas sebagai ak- ngan yang terjadi an-
tivitas bisnis atau peristiwa yang menghubungkan satu atau lebih tara satu atau lebih
entitas
entitas. Untuk selanjutnya hubungan antara data/entitas akan dise-
but relasi (relationship) atau hubungan dengan menggunakan a-
Relasi
kar kata kerja atau phrase kata kerja.
Diagram arus data (Entity Relationship Diagram) pada gam-
bar 10.18 dapat dibaca sebagai berikut: Nama Relasi
(Reltionship Name)
1. Dengan cara membaca aktif, diagram tersebut diatas dibaca
„Pelanggan membuat Order, Order berisi Barang‟
2. Dengan cara membaca pasif, diagram tersebut diatas dibaca
„Order dibuat oleh Pelanggan, Order diisi Barang‟
Kata “buat, dan “isi” dalam relasi pada gambar 10.18 merupakan
akar kata, sedangkan Mem, Ber dan Di merupakan imbuhan.
3 Pelanggan
1
buat Pelanggan
Membuat 2
Order atau Membuat
Dibuat 2 Dibuat Order
Pelanggan 3
Order 1 Order
1
3 Order
isi Berisi 2
Barang Berisi
Diisi ke atau
Barang
Order 2 Diisi
3
1
Barang Barang
.a2 .b1
.b1
.a1 .b2 .a1
.b2
Gambar 10.18 berikut ini menunjukan lambang-lambang yang di-
.a3 .b3 .b3
gunakan dalam model relasi Peter Chen.
.a2
.a4 .b4 .b4
Gambar 10.18 Lambang dalam model relasi Peter chen
.a2 .b1
.a1
.a1 .b2 .b1
.a2
.a3 .b3 .a3 .b2
.a4 .b4 .a4
BAB 10 Database & sistem manajemen database 229
Pelanggan
Dibuat oleh Membuat
Dipunyai
oleh
Barang Baris order
Berisi Diisi
Pelanggan
Membuat
Anggota Bukan anggota
Dibuat oleh
Order
Dipunyai oleh
Rangkuman
Manajemen data merupakan bagian dari manajemen sumber
daya informasi yang membantu perusahaan agar sumber daya
informasi yang dimilikinya mencerminkan secara akurat sistem
phisik yang diwakilinya. Kumpulan dari data-data disebut sebagai
database. Dalam perkembangannya, database dapat dikelompok-
kan kedalam dua era, yaitu era database tradisional dan era da-
tabase modern.
Pada era database tradisional upaya yang dilakukan lebih
menitik beratkan kepada permasalahan yang berhubungan de-
ngan sistem pengolahan (on-line atau batch) dan sistem penyim-
panan (direct atau random, hashing dan squensial yang diindex).
Banyak permasalahan yang dihadapi pada saat ini seperti: ba-
nyaknya data rangkap dan tidak konsisten, kesulitan dalam meng-
akses data, adanya data yang terisolasi, sulitnya akses terhadap
data bila dilakukan secara bersamaan, masalah keamanan terha-
dap data, masalah integritas dari data.
Permasalahan-permasalahan pada era database tradisional
tersebut diatas dapat di jembatani pada era database seperti: da-
ta yang berlebihan dapat dikurangi sehingga biaya penyimpanan
dan waktu bisa diperkecil, ketidak konsistenan data dapat dihin-
dari sehingga data lebih mudah diakses dan informasi akan lebih
akurat, data dapat dipakai bersama sehingga setiap bagian akan
memperoleh informasi yang sama, standarisasi dapat dilakukan
sehingga memudahkan dalam membaca dan memasukan data,
keamanan dapat diterapkan sehingga tingkat akurasi informasi
manajemen yang dihasilkan menjadi lebih tinggi, keterpaduan da-
pat dijaga sehingga meningkatkan integritas suatu sistem infor-
masi dan konflik interest dapat diseimbangkan sehingga sistem
informasi bisa berjalan tanpa rintangan.
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan database dan jelaskan penger-
tian database secara luas dan sempit ?
2. Coba jelaskan dan beri contoh tentang hirarki data ?
3. Sebutkan berbagai cara menentukan alamat record untuk
menyimpan data ?
4. Jelaskan masalah dalam organisasi/susunan data tradisional
5. Sebutkan dan jelaskan kegiatan manajemen data dan organi-
sasi datanya ?
Tugas
1. Coba gambarkan dengan model hirarki data-data yang ber-
hubungan dengan penjualan pada perusahaan dagang kebu-
tuhan pokok (grosir).
232 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Pokok Bahasan
Perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi
Komponen dasar dan fungsi sistem telekomunikasi
Topologi jaringan telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi berdasarkan geografi
Pendahuluan
Penggunaan sarana telekomunikasi saat ini menjadi sangat dominan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Perusahaan tanpa memiliki fasilitas telekomuni-
kasi akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
Kesulitan dalam mengirimkan data ini akan mengakibatkan kesulitan dalam mengolah
data menjadi informasi sehingga pada akhirnya akan menyulitkan pula bagi manajemen
suatu perusahaan dalam mengambil keputusan.
Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk
memindahkan data dalam jumlah besar. Esensi dari telekomunikasi adalah pengurangan
waktu dan ruang. Dengan satelit komunikasi dua lokasi yang sangat jauh berbeda dapat
dihubungkan dalam sekejap. Suatu perusahaan yang ingin mengirimkan data ke cabang-
nya yang berjarak 1000 mil atau lebih perlakuannya tidak jauh berbeda dengan mengi-
rimkan data sejauh 100 mil.
Akses terhadap data disuatu lokasi tidak lagi tergantung kepada dimana lokasi terse-
but berada. Saat ini komunikasi satelit menggantikan saluran komunikasi kabel dan serat
optik. Kelihatannya strategi telekomunikasi dan jaringan merupakan kunci sukses dalam
membangun sistem informasi akuntansi yang handal.
Sistem informasi akuntansi suatu perusahaan saat ini sangat tergantung sekali kepa-
da telekomunikasi seperti pengolahan data secara on-line (on-line processing). Teleko-
munikasi saat ini telah menjadi sangat penting dalam dunia bisnis. Adanya internet, intra-
net, extranet dan bisnis secara elektronik (e-Business atau e-Commerce) menunjukan
betapa peranan telekomunikasi menjadi sangat penting untuk saat ini dan masa depan.
234 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Mini Komputer
Terminal
Saluran
komunikasi
Modem
Hub
Terminal
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 237
11.2.3. Protocol
Komunikasi dalam satu atau beberapa jaringan dapat dibayang- Protocol adalah sekum
kan sebagai komunikasi yang terjadi pada saat adanya perte- pulan aturan dan prose-
muan antara dua atau lebih rombongan dari negara yang berbe- dur yang mengatur
da bahasanya dan mereka tidak dapat berkomunikasi satu sama transmisi data antara
dua terminal dalam sa-
lain. Agar mereka dapat berkomunikasi maka perlu banyak digu- tu sistem jaringan
nakan penterjemah yang bisa memahami maksud dari pihak-
pihak yang berkomunikasi.
Jaringan telekomunikasi bisa berjalan bila memiliki hardware
dan software yang sesuai (cocok satu sama lain) sehingga bisa
bekerjasama untuk mengirimkan informasi. Agar komponen sis-
tem jaringan yang berbeda dapat berhubungan satu sama lain
maka perlu adanya aturan-aturan yang bisa disepakati bersama
untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada. Sekumpu-
lan aturan dan prosedur yang mengatur transmisi data antar dua
terminal dalam suatu sistem jaringan disebut sebagai 'Protocol'.
Kesepakatan terhadap aturan ini menjadi standar sistem ja-
ringan telekomunikasi dunia. Salah satu standar yang ada saat ini
misalnya SNA (Standard network architecture). Standard ini dike-
luarkan oleh IBM, sedangkan standar lainnya yang digunakan
238 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
AP
Lapis 7 Lapis 7
SP Lapis 6
Lapis 6
Hos
SP Lapis 5 t
Lapis 5
Front-end
Lapis 4 SP/P Lapis 4 Processor
atau
swiching
Lapis 3 node
Lapis 3 P Lapis 3 P Lapis 3 P
Prosesor
Lapis 2 P Lapis 2 akhir
P Lapis 2 P Lapis 2
Alat
Lapis 1 saluran
Lapis 1 P Lapis 1 P Lapis 1 P
Sinyal analog adalah Informasi bergerak melalui sistem telekomunikasi dalam bentuk
sinyal yang berbentuk sinyal elektromagnetik. Ada dua macam sinyal yaitu sinyal analog
gelombang dan sinyal digital. Sinyal analog adalah sinyal yang berbentuk
gelombang sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang memiliki
Sinyal digital adalah bentuk berlawanan. Sinyal digital ini mengirimkan data dalam dua
sinyal yang memiliki bentuk berlainan yaitu 1 dan 0 dimana 1 menunjukan 'on' dan 0
bentuk berlawanan
menunjukan 'off' seperti pada peralatan elektronik umumnya.
Kebanyakan komputer berkomunikasi dengan menggunakan
Modem adalah alat
yang digunakan untuk
sinyal digital sedangkan telepon yang biasa digunakan masih
merubah sinyal digital menggunakan sinyal analog. Semua sinyal digital harus dirubah
ke analog dan sebalik- dahulu kedalam sinyal analog sebelum mereka distransmisikan.
nya Alat yang dapat melakukan translasi ini adalah modem.
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 239
Modem Modem
Kabel Tembaga
Kabel ini berisi sepasang kabel yang terbuat dari tembaga. Kabel
ini relatif lambat dalam mengirimkan data. Tapi harga kabel ini re-
latif murah sekali.
Kabel Koaksial
Kabel koaksial adalah kabel yang biasa digunakan sebagai kabel Kabel koaksial adalah
telpon,kabel ini berisi sepasang kabel tembaga yang terisolasi de- kabel yang biasa digu-
ngan baik. Bisa mengirim data sampai dengan kecepatan 200MB nakan sebagai kabel
/detik telepon
Udara (Wireless)
Transmisi data tanpa kabel mengirim sinyal data melalui udara.
Penggunaannya saat ini misalnya pager, telepon cellular, satelit
komunikasi, pemancar gelombang mikro, dan remote control'un-
tuk televisi
Kecepatan pengiriman
Kecepatan pengiri- Jumlah total data atau informasi yang dapat dikirimkan melalui
man Jumlah total data saluran komunikasi diukur dengan bits per detik (BPS). Kadang-
atau informasi yang da- kadang istilah yang digunakan adalah baud rate. Lebar frekuensi
pat dikirimkan melalui yang dapat ditampung pada saluran komunikasi dikenal sebagai
saluran komunikasi di- bandwidth. Makin besar bandwitdh makin besar jumlah data yang
ukur dengan bits per
detik (BPS)
dapat ditampung.
Mode Pengiriman
Ada dua macam mode Ada beberapa mode pengiriman sinyal yaitu Asynchronous,
pengiriman sinyal yaitu transmision (sering disebut sebagai pengiriman data 'start-stop')
Asynchronous, trans- mengirimkan satu karakter data pada saluran pada saat tertentu
mision setiap karakter memiliki frame kontrol yang dikenal sebagai start
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 241
bit-satu , atau stop bit-dua, dan sebuah parity bit untuk cek kesa-
lahan. Mode ini digunakan untuk pengiriman kecepatan rendah.
Synchronous transmision mengirim sekumpulan data secara
simultan dengan kontrol pada awal dan akhir kumpulan data ter-
sebut. Mode ini digunakan untuk pengiriman data dalam jumlah
besar dan kecepatan tinggi.
Software telekomuni- sor lainnya dalam jaringan komputer. Fungsi utama software tele-
kasi khusus digunakan komunikasi adalah untuk mengontrol jaringan, akses ke kompu-
untuk mengontrol dan ter, pengiriman, kesalahan dan keamanan.
menjalankan aktivitas
jaringan telekomunikasi
Software pengontrol jaringan mengontrol pesan - terminal
jaringan, prioritas pengiriman, aktivitas jaringan, dan mengon-
trol kesalahan yang terjadi.
Software pengontrol akses - mengontrol hubungan antara
terminal dengan komputer-komputer dalam sistem jaringan,
menentukan kecepatan pengiriman, mode, dan arah pengi-
riman.
Software pengontrol pengiriman - mengontrol pengiriman
dan penerimaan data, program, perintah dan pesan antar ter-
minal,
Software pengontrol kesalahan - mengontrol dan memper-
baiki kesalahan dan mengirimkan kembali data yang telah
diperbaiki.
Software pengontrol keamanan - mengontrol penggunaan
logons, passwords, dan berbagai prosedur otorisasi untuk
menjaga adanya pihak yang tidak punya otoritas masuk ke
dalam sistem jaringan.
Terminal
Terminal
Terminal
Komputer induk
Terminal
Printer
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 243
Bus network
Jaringan komputer ini memiliki konfigurasi yang berbentuk garis.
Dalam jaringan ini tidak ada induk komputer yang mengontrol ja-
ringan komputer secara keseluruhan
Ring network
Sama halnya dengan bus network, jaringan ini tidak terpusat pada
induk komputer. Sehingga kalau salah satu komputer tidak ber-
fungsi tidak akan mengganggu komputer yang lain.
Terminal Printer
Terminal
Terminal
Terminal
Hybrid network
Konfigurasi jaringan komputer ini merupakan gabungan dari ber-
bagai konfigurasi.
244 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Terminal Printer
Terminal
Terminal
Terminal
Terminal Printer
Terminal
Terminal
Terminal
BAB 11 Tekologi jaringan telekomunikasi 245
LAN LAN
Terminal Printer
Terminal Printer
Terminal
Terminal Terminal
Terminal
Terminal
Terminal
Rangkuman
Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa
daratan dan lautan untuk memindahkan data dalam jumlah besar.
Esensi dari telekomunikasi adalah pengurangan waktu dan ruang.
Akses terhadap data disuatu lokasi tidak lagi tergantung kepada
dimana lokasi tersebut berada. Saat ini komunikasi satelit meng-
gantikan saluran komunikasi kabel dan serat optik. Kelihatannya
strategi telekomunikasi dan jaringan merupakan kunci sukses da-
lam membangun sistem informasi akuntansi yang handal.
248 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Soal
1. Sebutkan komponen sistem telekomunikasi ?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sinyal ?
3. Sebutkan beberapa jenis media komunikasi ?
4. Sebutkan ciri penting saluran komunikasi ?
5. Sebutkan macam-macam topologi jaringan ?
Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan komponen tambahan apa yang diper-
lukan untuk menyusun jaringan komputer dari personal-per-
sonal computer.
2. Coba jelaskan bagaimana sebaiknya spesifikasi jaringan ber-
basis windows.
3. Coba jelaskan keuntungan menggunakan konsep Client/ser-
ver dibandingkan dengan konsep lainnya.
4. Keuntungan apa yang diperoleh apabila sistem jaringan WAN
suatu organisasi menggunakan fasilitas internet.
5. Coba jelaskan bagaimana LAN-LAN suatu organisasi diga-
bungkan menjadi WAN.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 249
Pokok Bahasan
Pengambilan keputusan
Konsep sistem pendukung keputusan
Jenis-jenis sistem pendukung keputusan
Ciri-ciri dan kemampuan SPK
Model sistem pendukung keputusan
Laporan periodik dan khusus
Pembuatan model matematika
Simulasi
Sistem pendukung keputusan kelompok
Pendahuluan
Pada bagian sebelumnya buku ini telah membahas tentang sistem informasi mana-
jemen dan sistem informasi akuntansi dimana keduanya merupakan bagian dari sistem
informasi berbasis komputer. Bagian buku ini akan membahas sistem informasi berbasis
komputer lainnya selain sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi ya-
itu sistem pendukung keputusan, sistem pakar dan otomatisasi perkantoran. Bab ini akan
membahas khusus tentang sistem pendukung keputusan (SPK) atau Decision support
systems (DSS).
Pada pembahasan mengenai SIA dan sistem pengolahan transaksi pada bab 5 kita
telah melihat bahwa manajer dapat memperoleh sejumlah informasi dari SIA untuk ma-
najemen tingkat bawah dan menengah dan lebih banyak lagi informasi dari SIM untuk
manajer tingkat menengah dan atas. Sistem-sistem informasi tersebut dibangun berda-
sarkan kebutuhan informasi dari sejumlah besar manajer yang ada di perusahaan atau
suatu unit organisasi, aturan-aturan yang berlaku, dan permasalahan (terstruktur, semi
terstruktur dan umum atau rutin) yang ada di perusahaan atau unit organisasi tersebut.
Dalam banyak hal informasi yang dihasilkan kurang memadai untuk membuat keputusan
yang spesifik dari permasalahan yang spesifik pula. Sistem pendukung keputusan (deci-
sion support system) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
250 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Tingkatan
Struktur
masalahan Semi terstruktur Jadwal produksi Analisis varians : -Penggabungan
-anggaran ke- usaha dan akui-
seluruhan sisi
Manajemen kas -Penyiapan ang -Perencanaan
garan produk baru
Tidak terstruktur Sistem biaya -Penjualan dan -Perencanaan
produksi litbang
Semi terstruktur
Untuk manajer
Pengetahuan diberbagai tingkatan
Untuk kelompok
atau individu
Pemodelan
Keputusan yang
berurutan atau
Mudah untuk dibuat tersendiri
SPK
Penggunaan yang Mendukung
berubah sedikit demi intelejen,perancangan
sedikit dan pemilihan
Sumber: Turban
Tingkat
dukungan
pemecahan
Mengambil Menganilis Menyiapkan Memperkirakan Mengusulkan Membuat masalah
elemen seluruh laporan dari akibat keputusan keputusan
elemen file berbagai Keputusan
informasi file
Tingkat kerumitan
Sederhana sistem pemecahan masalah Komplek
Jenis SPK yang paling sedikit memberikan dukungan adalah Jenis SPK yang paling
jenis SPK yang membiarkan manajer untuk mengambil elemen- sedikit memberikan
elemen informasi sendiri. Manajer dapat menggunakan bahasa dukungan adalah jenis
tertentu untuk melakukan pencarian data/informasi secara ter- SPK yang membiarkan
manajer untuk mengam-
struktur guna mendapatkan laporan khusus dari file persediaan
bil elemen-elemen infor-
yang ada di database. Bahasa tersebut dikenal sebagai Stucture masi sendiri
Query Language (SQL). Contoh lain adalah laporan gaji bulanan
yang terdapat pada file gaji. Dukungan yang lebih baik lagi dapat
diperoleh dari sistem yang dapat menyajikan laporan dari ber-
bagai file. Contoh dari laporan jenis ini adalah laporan perhi-
tungan rugi-laba dan analisis penjualan produk menurut pe-
langgan.
Ketiga jenis SPK tersebut memberikan dukungan dalam ben-
tuk laporan khusus yang diperoleh berdasarkan permintaan ter-
hadap database, tiga jenis SPK terakhir melibatkan penggunaan
model matematika:.
Tujuan SPK
Peter G. W, seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama de-
ngan Scott Morton untuk menentukan tiga tujuan yang harus dica-
pai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa SPK harus:
Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat
memecahkan berbagai masalah semiterstruktur.
Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh mana-jer
dan tidak mencoba menggantikannya.
Dapat Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer dan bukan meningkatkan efisiensi-
nya.
Struktur Permasalahan
Sulit untuk menentukan apakah suatu masalah sepenuhnya
terstruktur atau tidak terstruktur. Sebagian besar permasalahan
bersifat semiterstruktur. Simon menyatakannya sebagai area ke-
labu. Ini berarti bahwa SPK diarahkan pada area dimana seba-
gian besar permasalahan berada.
Efektivitas Keputusan
SPK tidak dimaksudkan untuk mengefisienkan proses pe- SPK tidak dimaksudkan
ngambilan keputusan. Waktu bagi manajer sangat berharga dan mengefisienkan kepu-
tidak boleh terbuang, manfaat utama pengguaan SPK bagi mana- tusan
jer adalah untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Saat mengambil keputusan, manajer berusaha untuk meng-
hasilkan keputusan yang terbaik, dan dengan bantuan sejumlah
model matematika manajer akan membuat keputusan yang lebih
baik dari biasanya walau dalam banyak kasus manajerlah yang
harus memutuskan alternatif keputusan mana yang terbaik.
258 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Lingkungan
Pemecah Para anggota
masalah kelompok
perorangan lain
Database
Sistem
Pendukung
keputusan
Lingkungan
Sistem
Data Informasi Komunikasi Pendukung
Keputusan
BIAYA LEMBUR
NO. DEPARTEMEN. NAMA DEPARTEMEN BULAN SEKARANG SAMPAI HARI INI
16-10 RECEIVING Rp 2,305.00 Rp 5,319.20
16-11 INSPECTION Rp 1,025.60 Rp 4,386.12
16-12 MATERIALS HANDLING Rp 3,392.50 Rp12,629.00
16-13 TOOLING Rp 78.00 Rp 1,049.00
16-14 ASSEMBLY Rp 0,00 Rp 792,80
16-15 PLATING Rp 3,504.90 Rp12,635.20
16-16 SHIPPING Rp 5,219.16 Rp18,294.16
Model dinamis meru- Model dinamis merupakan model yang menyertakan waktu
pakan model yang me- sebagai variabel. Model ini manggambarkan perilaku entitas
nyertakan waktu sebagai dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
variabel
Model Probabilistik atau Deterministik
Cara lain mengelompokkan model adalah berdasarkan apakah
formulanya mengenai probabilitas.
Probabilistik adalah peluang terjadinya sesuatu hal. Pro-
bablitas berkisar dari 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 263
mungkin terjadi) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti terjadi). Mo- Model probabilistik
del yang menggambarkan probabilitas disebut model proba- adalah model yang
bilistik menggambarkan proba-
bilitas
Deterministik menunjukan sesuatu yang sudah pasti (ke-
balikan dari porbabilitas). Model yang menggambarkan se- Model deterministik
suatu yang sudah pasti disebut sebagai model deterministik. adalah model yang
menggambarkan sesua-
Model Optimisasi atau Suboptimisasi tu yang sudah pasti
Model optimisasi adalah model yang menunjukan solusi ter- Model optimisasi ada-
baik dari berbagai alternatif solusi yang tersedia. Agar suatu lah model yang menun-
jukan solusi terbaik dari
model dapat mencapai optimisasi masalahnya yang diekspre- berbagai alternatif solusi
sikan oleh model harus terstruktur dengan baik. yang tersedia
Model suboptimisasi, model ini sering juga disebut sebagai
model kepuasan atau satisfaction model. Dengan model ini Model suboptimisasi
adalah model yang
dimungkinkan seorang manajer untuk memasukkan serang- mungkinkan seorang
kaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya. manajer untuk mema-
Model yang dihasilkan tidak menunjukan keputusan yang sukkan serangkaian ke-
akan menghasilkan hasil terbaik tetapi menyerahkan tugas putusan dan model akan
pengambilan keputusan kepada manajer. memproyeksikan hasil-
nya.
Model apapun dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi ter-
sebut diatas. Misalnya, model EOQ merupakan gabungan dari
model statis, deterministik dan optimisasi.
Varibel Keputusan
Nilai-nilai atau parameter input yang dimasukan oleh seorang
manajer untuk mengukur dampaknya terhadap suatu entitas dise-
but sebagai variabel keputusan. Pada Gambar 12.10 ditunjukan
contoh dari variabel keputusan yang mencakup jumlah pesanan,
264 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Teknik simulasi
Manajer biasanya melaksanakan model optimisasi hanya sa-
tu kali; hasilnya adalah solusi terbaik dengan skenario dan varia-
bel keputusan tertentu. Namun, model sub optimisasi perlu dilak-
sanakan berulang-ulang, mencari kombinasi variabel keputusan
yang menciptakan hasil yang memuaskan. Proses pengulangan
mencoba berbagai alternatif keputusan dikenal sebagai memain-
kan „What-if game.‟
Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan
yang perlu diubah, sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan
cara ini, pemecah masalah secara bertahap dan metodis mene-
mukan kombinasi keputusan yang akan mengarah kepemecahan
masalah.
Teknik Simulasi
Eksekutif biasanya tidak terlalu sering menjalankan sebuah
model optimisasi, mungkin hanya sekali untuk periode waktu ter-
tentu. Model ini diharapkan memberikan berbagai alternatif solusi
terbaik. Alternatif solusi terbaik bisa didapatkan melalui model ini
karena model ini menggunakan skenario dan variabel keputusan
dalam modelnya. Hal yang penting untuk dipahami disini adalah
penggunaan model suboptimisasi dilakukan secara berulang-
ulang untuk mendapatkan berbagai kombinasi variabel keputusan
yang menghasilkan output yang sesuai. Proses berulang-ulang
yang dialkukan dengan cara mencoba-coba berbagai alternatif
keputusan ini disebut sebagai „what if game‟. „What if game‟ ini
merupakan salah satu ciri dari SPK.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 265
1 200 20 180
2 180 20 160 100 5
3 160 20 140
4 140 20 120
5 120 100 20 200
6 200 20 180
7 180 20 160 100 10
8 160 20 140
9 140 20 120
10 120 100 20 200
11 200 20 180
12 180 20 160 100 15
13 160 20 140
Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model mate-
matik untuk membuat berbagai keputusan kunci. Eksekutif dapat
memasukan data sebagai berikut :
266 BAGIAN II Komponen sistem informasi manajemen
Input Model
Gambar 12.10 menunjukkan layar input yang diginakan untuk me-
masukkan elemen-elemen skenario untuk kwartal terakhir atau
yang lalu. Sebagian dari elemen-elemen itu berhubungan dengan
perusahaan kapasitas pabrik: jumlah unit yang dihasilkan, nilai
mata uang dari bahan baku, dan seterusnya. Elemen-elemen
yang berhubungan dengan pengaruh lingkungan perusahaan in-
deks ekonomi, indeks musiman, harga pesaing, dan pemasaran
pesaing.
Gambar 12.10 Suatu Layar Input model untuk memasukkan Data
Skenario untuk kuartal yang lalu (kiri) dan kuartal
berikutnya (kanan)
Output Model
Kegiatan kuartal selanjutnya (kuartal 1) disimulasikan, dan la-
ba setelah pajak ditampilkan di layar. Eksekutif mempelajari ang-
ka itu dan memutuskan set keputusan yang akan digunakan pada
kuartal 2. Keputusan-keputusan ini dimasukan dan disimulasikan
ulang berulang-ulang. Simulasi ini dilakukan secara terus mene-
rus sampai dengan kuartal ke 4 selesai disimulasikan. Pada titik
ini layar monitor menunjukan gambar seperti pada gambar 12.12.
Komputer Grafis
Hingga awal 1980-an penggunaan komputer grafis tidak di-
anggap serius sebagai suatu pilihan untuk menyajikan informasi
dalam SIM dan SPK. Setelah datangnya personal komputer dan
Lotus 123. Sistem Lotus 123 memungkinkan pemakai secara mu-
dah menampilkan dan mencetak informasi dalam bentuk grafis.
BAB 12 Sistem Pendukung Keputusan 269
100 100
Sales revenue
Sales revenue
80 80
Dollars in millions
Dollars in millions
60 60
40 40
20 20
0 0
1980 1981 1982 1983 1984 1980 1981 1982 1983 1984
Years
Years
©
©
Apples Apples
Oranges
Oranges
Peanut
Peanut
Konsep SPKK
Sistem pendukung keputusan kelompok (SPKK) atau Group
decision support system (GDSS), merupakan “suatu sistem ber-
basis komputer yang mendukung tugas yang dilakukan bersama
oleh sekelompok orang dengan menyediakan beberapa terminal
yang digunakan bersama.” Istilah lain untuk aplikasi teknologi in-
formasi ini adalah sistem pendukung kelompok (SPK) atau group
support system (GSS), Kerja sama dibantu komputer (KSDK)
computer supported cooperative work (CSCW), Dukungan ker-
jasama yang dibantu komputer atau computerized collaborative
work support, dan sistem pertemuan secara eletrik atau electric
meeting system (EMS).” Perangkat lunak yang digunakan dalam
lingkungan ini disebut groupware atau workgroup .
Ukuran
kelompok
Kecil Besar
Rangkuman
Herbert Simon memberikan dua sumbangan penting untuk
konsep SPK yaitu membedakan antara keputusan yang dapat di
program (terstruktur) dan tidak dapat diprogram (Tidak terstruk-
tur) serta empat tahap pemecahan masalah. Gorry dan Scott Mor-
ton menggunakan struktur pengambilan keputusan Simon seba-
gai dasar untuk salah satu dimensi matriksnya. Dimensi yang lain
berasal dari Robert Anthony dalam bentuk tingkatan manajemen.
Taksonomi SPK dari Alter dianggap penting karena takso-
nomi tersebut memperkenalkan adanya variasi dalam dukungan
yang diberikan oleh SPK. Dukungan tersebut bervariasi dari satu
elemen informasi tunggal hingga keputusan-keputusan yang dibu-
at oleh manajer dengan menggunakan model matematika.
SPK mendukung manajer saat mereka memecahkan masa-
lah yang semi terstruktur. SPK lebih menekankan pada efektifitas
keputusan daripada efisiensi proses pengambilan keputusan itu
sendiri.
SPK memiliki tiga jenis subsistem penghasil informasi, yang
terdiri dari perangkat lunak pembuat laporan yang menyediakan
informasi dalam bentuk laporan periodik dan laporan khusus, mo-
del matematik yang memberikan informasi dalam bentuk hasil si-
mulasi. Perangkat lunak SPKK menyediakan fasilitas komunikasi
diantara para anggota kelompok.
Soal
1. Sebutkan jenis-jenis keputusan menurut Simon ?
2. Sebutkan tiga jenis struktur permasalahan menurut Simon?
3. Sebutkan tujuan dari SPK ?
4. Jelaskan bahwa SPK tidak bermaksud bermaksud mengefi-
sienkan proses pengambilan keputusan?
5. Sebutkan komponen SPK menurut Turban?
Tugas
1. Jelaskan ciri-ciri kempampuan SPK
2. Gambarkan dan jelaskan salah satu model sistem pendukung
keputusan?
3. Jelaskan beberapa model yang biasa digunakan dalam SPK?
4. Ada beberapa pendapat pakar menganai hubungan antara
SPK dengan SIM. Beberapa pakar menyebutkan bawah SPK
muncul untuk menggantikan SIM, ada yang menyatakn SPK
sebagai bagian dari SIM dan ada juga yang menyatakan SPK
sama saja dengan SIM.Bagaimana menurut pendapat anda?
5. Jelaskan kelemahan dan keunggulan pengembangan
software SPK apabila menggunakan spreadsheet atau
DBMS
BAB 13 Kecerdasan buatan dan sistem pakar 275
Pokok Bahasan:
Definisi kecerdasan buatan
Sistem pakar
Database pengetahuan (Knowledge base)
Penalar (Inference engine)
Bahasa pemrograman sistem pakar (Development engine)
Pendahuluan
Bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang paling banyak menarik perhatian
para ilmuwan komputer adalah sistem pakar (expert system) yang juga merupakan ba-
gian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau Al. Tidak seperti halnya SPK, sis-
tem pakar memiliki potensi untuk memperluas kemampuan manajer dalam memecahkan
masalah manajer melebihi kemampuan normalnya.
Sistem pakar terdiri dari empat bagian utama yaitu: bagian penghubung sistem de-
ngan pemakai (interface), database pengetahuan (knowledge base), bagian penyimpul
(inference engine), dan bahasa pemrograman untuk membangun sistem pakar (develop-
ment engine). Knowledge base dengan menggunakan aturan-aturan yang telah ditentu-
kan mengekpresikan logika permasalahan dengan bantuan sistem pakar .
Inference engine dengan menggunakan penalaran, yang serupa dengan penalaran
manusia mengolah isi dari data pengetahuan atau knowledge base yang ada dalam sis-
tem pakar. Development engine merupakan bahasa pemrograman atau (prewritten infe-
rence engine) yang juga disebut shell sistem pakar (expert system shell). Metode Proto-
typing merupakan metode yang paling cocok diterapkan untuk pengembangan sistem
pakar. Bagian paling penting dalam sistem pakar, seperti halnya untuk semua subsistem
CBIS, adalah bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai yang disebut se-
bagai interface.
276 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
Sistem
Perangkat
Pakar
Keras AI
Bahasa Robot
Alamiah Kecerdasan
Sistem Buatan
Persepsi
Belajar Jaringan (Pendengaran
Syaraf dan
Penglihatan)
278 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
User
Interface
Development
engine
Sistem Pakar
Expert dan Knowledge
engineer
User Interface
User interface memungkinkan manajer untuk memasukkan ins-
truksi dan informasi kedalam sistem pakar dan menerima informa-
si dari sistem pakar. Instruksi yang dimasukan berbentuk parame-
ter (nilai tertentu) yang memungkinkan sistem pakar melakukan
proses penalaran.
Aturan
Aturan
Jaringan Aturan
Aturan yang ada dalam suatu perangkat aturan masing-masing ti-
dak terkait secara fisik, tapi memiliki hubungan logis yang dapat
digambarkan dengan diagram hirarki seperti terlihat pada pada
gambar 13.6. Aturan pada bagian bawah hirarki menyediakan
bukti bagi aturan pada tingkat atas. Bukti tersebut memungkinkan
aturan pada tingkat atas untuk menghasilkan kesimpulan.
Tingkat atas mungkin hanya memiliki satu kesimpulan seperti
tampak pada gambar 13.6. Istilah variabel sasaran (goal variabel)
digunakan untuk menunjukan suatu solusi. Dimana solusi terse-
but dapat berupa nilai perhitungan, suatu objek, tindakan yang
harus dilakukan, atau suatu rekomendasi yang lainnya.
Kesimpulan
Kesimpulan Kesimpulan
Memilih Aturan
Kesulitan utama dalam menggunakan aturan yang menggambar-
kan pengetahuan adalah memilih aturan-aturan itu dari dari data-
base pengetahuan (knowledge base) secara efisien. Sering terja-
di pemecahan masalah hanya memerlukan satu subset aturan
dari aturan secara keseluruhan.
Penalaran Maju
Penalaran maju di sebut juga sebagai forward chaining. Pada pe-
nalaran ini aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan terten-
tu. Caranya dilakukan dengan memasukan suatu aturan kedalam
seperangkat aturan berdasarkan urutan tertentu, atau dapat juga
suatu urutan lain yang di tentukan oleh pemakai. Ketika satu atu-
ran diuji, sistem pakar berusaha mengevaluasi apakah kondisinya
benar atau salah .
Evaluasi Aturan
Jika kondisinya benar suatu aturan akan ditampilkan dan aturan
berikutnya diuji. Saat kondisinya salah aturan tersebut tidak di-
tampilkan dan aturan berikutnya diuji. Suatu aturan bisa saja tidak
dapat dievaluasi benar atau salahnya karena kondisinya menca-
kup satu atau lebih variabel yang tidak memiliki nilai akibatnya atu-
rannya tidak diketahui dan jika aturannya tidak diketahui maka
aturan tersebut tidak ditampilkan dan aturan berikutnya diuji .
Aturan 1
IF A THEN B
T Aturan 7
IF B OR D
Aturan 2 THEN K T
IF C THEN D
Aturan 10
F
IF K AND L Aturan 12
Aturan 3 Aturan 8
THEN N T IF N OR O
IF M THEN E IF E THEN L
THEN P T
T T
Putaran ke 1
Aturan 4
IF K THEN F
T
Aturan 9 Putaran ke 2
Aturan 5
Aturan 11
IF (F AND H)
T OR J IF M THEN O
Aturan 6 THEN M T T Putaran ke 3
IF I THEN J
F
Penalaran Mundur
Penalaran ini disebut sebagai backward chaining, penalar akan
memilih aturan dan menganggapnya sebagai masalah yang harus
di pecahkan. Dengan menggunakan perangkat aturan yang sama
seperti penjelasan sebelumnya, aturan 12 merupakan objek per-
masalahan, karena aturan itu memberikan nilai pada variabel sa-
saran P. Penalar kemudian mengevaluasi aturan 12 tapi menya-
dari bahwa aturan 10 atau aturan 11 harus dievaluasi terlebih
dahulu. Karena itu, aturan 10 dan 11 menjadi submasalah aturan
12 seperti tampak pada gambar 13.7. Penalar kemudian memilih
salah satu dari submasalah untuk dievaluasi, dan submasalah
yang terpilih tersebut kemudian menjadi masalah baru.
286 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
antara 0 yang berarti tidak pasti sampai dengan 100 yang berarti
pasti. Sistem pakar mengingatkan pemakainya terhadap kesimpu-
lan yang memberikan kepastian kurang dari 100%. Sebagai con-
toh misalnya ada empat aturan yang mengarah kesatu kesimpu-
lan, tiga diantaranya memberikan kepastian 100%, namun aturan
keempat memberikan CF 80, ini berarti bahwa kepastian terha-
dap tindakan tersebut adalah 80%. Sistem pakar menelusuri ber-
bagai aturan CF sepanjang proses penalaran dan menunjukkan
bahwa derajat kepastian bagi variabel sasaran pada akhir konsul-
tasi, sebagai berikut:
Bahasa Pemrograman
Sistem pakar dapat dibuat dengan menggunakan bahasa pem- Sistem pakar dapat
rograman apa pun, namun yang paling banyak digunakan adalah dibuat dengan meng-
Lisp dan Prolog. Lisp dikembangkan pada tahun 1959 oleh john gunakan bahasa pe-
McCarthy, dan pengerjaan prolog dimulai oleh Alain Colmerauer mrograman apa pun,
namun yang paling ba-
pada University of Marseilles tahun 1972.
nyak digunakan adalah
Untuk beberapa tahun, Lips mengalami popularitas yang be- Lisp dan Prolog
sar di Amerika,dan prolog dipilih oleh pemakai Eropa dan Jepang.
Pemilihan secara geografis ini tidak berlangsung lama. Prolog ak-
hirnya memperoleh dukungan dari masyarakat Amerika, sedang-
kan LIPS cukup banyak dipakai di Eropa.
Langkah 7
Menggunakan
Langkah 8 Memelihara sistem sistem
Rangkuman
Soal
1. Apakan yang dimaksud dengan kecerdasan buatan (AI)?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem pakar?
3. Sebutkan cabang kecerdasan buatan selain sistem pakar?
4. Sebutkan empat bagian dari model sistem pakar?
5. Sebutkan keuntungan dan hal yang tidak menguntungkan
dari sistem pakar
Tugas
1. Kosep sistem pakar sudah lama muncul, mengapa perkem-
bangannya belum begitu pesat dalam dunia bisniss?
2. Buat dan jelaskanlah model sistem pakar? Mengapa perlu
problem domain?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan penalaran maju dan mundur?
4. Apa yang dimaksud dengan knowledge base apa bedanya
dengan database?
5. Konsep sistem pakar sudah lama muncul, mengapa perkem-
bangannya belum begitu banyak dalam aplikasi di dunia
bisnis?
BAB 14 Otomatisasi perkantoran 293
Pokok Bahasan:
Definisi otomatisasi kantor
Model otomatisasi kantor
Pendahuluan
Otomatisasi pada dasarnya dimulai dipabrik yang kemudian menyebar ke kantor dalam
bentuk otomatisasi perkantoran. Ide dasarnya otomatisasi kantor dimaksudkan untuk
membantu para pekerja atau karyawan di kantor bagian administrasi. Akan tetapi, meli-
hat kemampuannya dalam berkomunikasi baik formal atau pun informal, dengan orang
didalam ataupun ada diluar perusahaan, otomatisasi kantor telah menarik para profesio-
nal dan manajer (sebagai pemakai) dalam meningkatkan produktivitas mereka.
Otomatisasi kantor dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan suatu kantor atau or-
ganisasi dan sumberdaya yang tersedia di kantor tersebut. Bab ini akan membahas ten-
tang bagaimana pemanfaatan komputer untuk memperbaiki produktivitas dan lingkungan
umum suatu kantor modern. Proses ini sebenarnya telah dimulai sejak awal tahun 1960-
an ketika IBM menciptakan pengolah kata (Word processor) dan secara langsung telah
menjadi harapan bagi semua pegawai kantor. Otomatisasi kantor memberikan banyak
arti, ada yang mengartikan sebagai kantor masa depan, kantor elektronik, kantor hemat
biaya, dan kantor gabungan, sayangnya semua dari istilah tersebut terlalu optimis dan
agak menyesatkan. Sebagai contoh, diragukan kalau kantor tersebut akan menjadi kan-
tor hemat biaya. Istilah otomatisasi kantor telah dipergunakan juga secara luas untuk
menggambarkan kantor yang sempurna dimasa depan. Walaupun sebenarnya kantor-
kantor tersebut tidak akan pernah menjadi otomatisasi yang sebenarnya. Istilah otomati-
sasi kantor telah menjadi suatu kata yang membingungkan. Secara umum orang me-
ngartikan otomatisasi kantor sebagai integrasi dari komputer, komunikasi dan peralatan
kantor modern lainnya untuk mendukung aktivitas yang terjadi di kantor. Dalam otomati-
sasi kantor pengendalian sangat minimal sehingga munculnya resiko atas dampak infor-
masi yang dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan informasi yang dihasilkan oleh de-
ngan sistem informasi manajemen.
Perkembangan selanjutnya dalam otomatisasi perkantoran adalah dengan diguna-
kannya teknologi internet untuk kepentingan integrasi dan komunikasi yang terjadi dida-
lam kantor yang dikenal sebagai intranet.
294 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
Komunikasi
Yang membedakan otomatisasi kantor dengan sistem informasi
berbasis komputer lain adalah penekanan pada komunikasi. Oto-
matisasi kantor dimaksudkan untuk mempermudah berbagai jenis
komunikasi baik lisan maupun tulisan secara internal maupun de-
ngan pihak luar.
Aplikasi OP tidak
Pengambil berbasis komputer Pengambil
keputusan keputusan
Aplikasi OP
berbasis komputer
Data
Base
Layar
Layar
Komputer
Kayboard
Kayboard
Pemakai 1 Pemakai 2
Penyimpanan
Surat
BAB 14 Otomatisasi perkantoran 297
Pemakai 1
Komputer
Pemakai 2
Unit coding/
Decoding
pesan
Penyimpan
Pesan
Layar
kalender
Manajer 1
Mengisi
Kalender
Layar
kalender Layar
Komputer kalender
Mengisi
Kalender Mengisi
Kalender
Sekretaris
Penyimpanan Manajer n
Kalender
Saluran video
Layar Layar
Layar
Layar
Komputer
Keyboard
Keyboard
Penyimpanan
data
Rangkuman
Kantor pada dasarnya merupakan tempat mengelolaan dan pe-
ngolahan informasi. Penggunaan komputer untuk membantu pe-
ngelolaan dan pengolahan data diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas para karyawan.
Sejarahnya diawali pada tahun 1960-an ketika IBM memper-
kenalkan pengolah kata (Word processor). Karena aktivitas kantor
terpusat pada pengolahan kata maka muncul pemikiran otoma-
tisasi kantor. Konsep otomatisasi kantor terus berkembang seja-
lan dengan perkembangan teknologi yang ada, yang penekanan-
nya ke masalah komunikasi.
Pemakai otomatisasi kantor adalah manajer, profesional, sek-
retaris dan bagian clerical. Aplikasi yang digunakan oleh mereka
saat ini bervariasi antara kantor yang satu dengan kantor yang
lain, tapi secara umum mereka menggunakan aplikasi-aplikasi
seperti: Word processor (pengolah kata), e-mail (surat elektronik),
Voice mail (surat suara), Electronic Calendaring (Kalender elek-
tronik), Audio Conferencing (konferensi audio), Video conferen-
cing (Konferensi video), Computer conferencing (Konferensi kom-
puter), Facsimile (Fax), Videotex (Videotek), Imaging (Pembuatan
image dengan scanner), Desktop publishing. Aplikasi aplikasi ter-
sebut saat ini banyak menggunakan fasilitas internet. Penggu-
naan fasilitas internet didalam jaringan komputer internal perusa-
haan disebut sebagai intranet.
302 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan kantor ? dan apa fungsinya ?
2. Apa yang dimaksud dengan otomatisasi kantor ?
3. Apa yang membedakan otomatisasi kantor dengan sistem
informasi berbasis komputer lain ?
4. Apa beda otomatisasi kantor formal dan informal ?
5. Sebutkan contoh beberapa aplikasi otomatisasi kantor?
Tugas
1. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan internet, intranet
dan ekstranet ? Berikan contoh yang jelas.
2. Coba berikan gambaran baik buruknya sistem informasi suatu
organisasi bila menggunakan teknologi intranet dan bila
tidak?
3. Apa yang menjadi kelemahan otomatisasi kantor bila diban-
dingkan dengan sistem informasi lain ?
4. Mengapa konferensi video kurang begitu berkembang saat ini
di Indonesia ?
5. Kapan suatu organisasi memerlukan teknologi internet bagi
organisasinya ?
BAB 15 Internet dan aplikasinya 303
Pokok Bahasan:
Internet
Aplikasi Internet
Manfaat Internet bagi organisasi
Sistem antar organisasi
Pendahuluan
Penggunaan komputer untuk menjalankan suatu aplikasi saat ini semakin luas, setelah
komputer digunakan dalam bentuk LAN, WAN untuk menunjang sistem informasi, kini
penggunaan komputer lebih meningkat lagi dengan adanya Internet.
Internet memungkinkan seluruh pemakai komputer di dunia berkomunikasi dan saling
mengirim file. Internet dapat dibatasi penggunaannya hanya pada lingkungan organisasi
perusahaan (intranet) atau beberapa organisasi perusahaan yang terintegrasi (ekstranet).
Dengan munculnya World Wide Web (WWW) penggunaan Internet, intranet dan eks-
tranet semakin meluas dalam dunia bisnis. Banyak aplikasi bisnis berbasis internet saat
ini, makin luas pengguna aplikasi makin tinggi resiko sistem informasi untuk dapat ber-
fungsi sebagaimana mestinya disebabkan oleh karena virus dan hacker. Bagian buku ini
akan membahas tentang internet, penerapan teknologinya dalam bentuk intranet, extra-
net serta aplikasi-aplikasi yang menyertainya seperti e-Commerce atau e-Business yang
dapat diaplikasikan secara internal perusahaan (menggunakan intranet), beberapa orga-
nisasi perusahaan (menggunakan ekstranet) atau global (menggunakan internet) .
304 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
15.1 Internet
Internet singkatan dari Internet singkatan dari international network. Internet merupakan
international network, jaringan komputer raksasa yang mengintegrasikan ribuan jaringan
internet merupakan jari- komputer dari 200 negara diseluruh dunia dengan 4.000.000 host/
ngan komputer raksak- induk komputer. Internet merupakan jaringan komputer terbesar
sa yang mengintegrasi- yang digunakan saat ini. Jaringan ini bukan saja merupakan jari-
kan ribuan jaringan
komputer dari 200 ne-
ngan antar komputer tapi juga merupakan jaringan antar jaringan
gara. komputer diseluruh dunia.
Lebih dari 60 juta orang yang bekerja dibidang pendidikan,
penelitian, pemerintahan dan organisasi bisnis menggunakan in-
ternet untuk saling tukar menukar informasi atau untuk melakukan
transaksi secara elektronik yang dikenal sebagai e-commerce/e-
Business. Pada tahun 2000 ini pengguna internet diperkirakan
sekitar 250 juta orang.
Internet menciptakan sebuah landasan/basis/platform tekno-
logi baru yang bersifat universal, dimana dengan teknologi ter-
sebut dapat diciptakan produk, jasa, strategi, dan organisasi baru.
Beberapa jenis aplikasi berbasis internet yang saat ini banyak
digunakan adalah sebagai berikut:
Komunikasi- Mengirim surat elektronik dan dokumen
Mencari informasi- Mencari dokumen, jurnal, katalog
Partisipasi dalam diskusi- Untuk bergabung dalam kelom-
pok diskusi interaktif secara nasional atau internasional.
Transfer data atau program-Transfer Teks, grafik, animasi
dan video.
Hiburan - Memainkan video game interaktif, video klip.
e-Commerce/e-Business- merupakan aplikasi sistem infor-
masi berbasis elektronik (lebih populer berbasis internet) yang
digunakan untuk melayani transaksi baik secara internal ma-
upun eksternal bagi perusahaan.
TCP/IP
On- line melalui
PC dengan
modem dan
terminal ke modem
layanan
informasi
On-line melalui
modem dan SLlP
Router atau PPP ke ISP
LAN
atau
On- line melalui
modem LAN yang dihubungkan
dengan Host internet
Back/End Database
Network TCP/IP Stack
Network Network Operating System
Server Box
Internet Service Provider
Internet Interface Firewall/Router
Chatting
Chatting memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi secara Chatting adalah berko-
interaktif pada waktu yang bersamaan. Pesan-pesan yang di ki- munikasi dengan ba-
rimkan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi tidak dapat diguna- nyak orang secara in-
kan untuk komunikasi selanjutnya seperti pada usenet atau listserv. teraktif pada waktu
yang bersamaan.
Kelemahannya topik tebuka untuk semua tanpa pengamanan.
Telnet
Telnet memiliki tujuan yang berbeda dengan fasilitas yang dijelas- Telnet adalah protocol
kan sebelumnya. Telnet memungkinkan seseorang yang menja- yang bebas error, hu-
lankan komputernya dan mengerjakan sesuatu pada komputer bungan yang cepat an-
yang lain. Telnet adalah protocol yang bebas dari error, Telnet me- tara dua komputer.
mungkinkan anda masuk kedalam komputer bisnis anda melalui
komputer yang anda jalankan dirumah atau di mobil.
Ghopers
Hampir semua file dan informasi digital lainnnya yang yang dapat GHOPERS adalah fasi-
diakses melalui FTP juga dapat diakses melalui ghoper. Ghopers litas yang disediakan
adalah fasilitas yang disediakan untuk terminal komputer yang da- untuk terminal kompu-
pat anda gunakan untuk mencari informasi yang tersimpan da- ter yang dapat anda gu-
lam internet ghoper server melalui menu hierarki yang mudah di- nakan untuk mencari
informasi yang tersim-
gunakan. Internet memiliki ribuan ghopher server diseluruh dunia. pan internet ghoper
Setiap lokasi ghoper memiliki sistem menu sendiri yang berisi daf- server.
tar topik, file lokal dan lokasi-lokasi yang relefan lainnya. Ketika
anda menggunakan software ghoper untuk mendapatkan topik ter-
tentu dan memilih topik tersebut dari menu, server akan secara
otomatis membawa anda ke file yang cocok pada server tersebut.
mencari melalui ribuan situs ghoper untuk mencari judul yang be-
risi kata kunci. Kemudian file yang ditemukan tersebut di letakan
pada menu sementara pada server lokal anda sehingga anda da-
pat mebrowse dan memanggil topik lebih mudah.
WAIS
WAIS (Wide Area Information Server) adalah fasilitas untuk mem-
bantu mencari file diseluruh dunia. WAIS merupakan cara yang
paling mudah untuk mencari suatu file, tapi anda harus tahu da-
tabase dimana file tersebut ditempatkan. Ketika anda menuliskan
kata kunci dan database, WAIS akan langsung mencari file ter-
sebut dan menunjukan kepada anda daftar file yang berisi kata
kunci yang anda masukan.
Search Engine
Beberapa perusahaan diantaranya Yahoo telah menyiapkan su- Search Engine adalah
atu situs di internet yang menjadi alat untuk mencari informasi alat untuk mencari in-
tentang topik tertentu di internet dan disebut sebagai search engi- formasi tentang topik
ne. Alat pencarian lainnya misalnya Google, MayWay, Alta-Vista tertentu di internet .
dan lain-lain. Search engine akan mencari situs di internet yang
mungkin anda sendiri tidak mengetahuinya.
e-Busines
e-Business adalah penggunaan media elektronik dalam mengelo-
la informasi untuk meningkatkan kinerja, nilai serta hubungan ba-
ru diantara relasi bisnis. Penggunaan media elektronik disini (ditu-
BAB 15 Internet dan aplikasinya 313
lis “e” ) memiliki arti menggunakan internet walaupun sesungguh- e-Business adalah peng-
nya tidak demikian karena internet hanya merupakan salah satu gunaan media elektronik
platform yang digunakan selain windows. Mc Leod (2004) menya- dalam mengelola infor-
takan bahwa banyak orang yang berpandangan sempit bahwa e- masi untuk meningkat-
commerce hanya berkaitan dengan transaksi bisnis dengan pe- kan kinerja, nilai serta
hubungan baru diantara
langgan dan pemasok yang dihubungkan melalui internet. Panda-
relasi bisnis
ngan ini banyak dipakai oleh para pakar saat ini. Berdasarkan de-
finisi sempit tersebut maka hanya transaksi dengan pihak luar
yang dapat dikatakan sebagai e-Commerce. Sedangkan bila tran-
saksi terjadi di dalam dan diluar perusahaan hal ini merupakan
electronic business transaction (e-Business) untuk membedakan-
nya dengan e-commerce. Berusaha membedakan transaksi ber-
dasarkan internal dengan eksternal tidak banyak membantu kare-
na saat ini orang memandang e-Commerce dan e-Business seba-
gai suatu hal yang sama.
Intranet
Intranet merupakan jaringan internal suatu organisasi yang meng- Intranet adalah jaring-
gunakan fasilitas internet. Jadi intranet memaksimalkan penggu- an internal suatu orga-
naan local area network perusahaan (LAN) dengan menambah- nisasi yang menggu-
kan kemampuan internet kedalamnya. nakan fasilitas internet
Bila anda memahami bagaimana menggunakan internet anda
juga dapat memahami bagaimana intranet bekerja. Intranet seba-
gai mana internet dan windows hanya merupakan platform. Ha-
314 BAGIAN III Aplikasi berbasis komputer lain
Intranet Intranet
Ekstranet
Fire
Wall intranet
Intranet
Ekstranet
Ekstranet adalah integ- Ekstranet merupakan integrasi dari beberapa jaringan intranet.
rasi dari beberapa ja- Ekstranet sering digunakan sebagai platform untuk membangun
ringan intranet sistem antar organisasi (IOS). Yang membedakannya dengan in-
ternet adalah ekstranet hanya dapat diakses oleh pihak-pihak
yang terdaftar dalam ekstranet yang terdiri dari mereka yang ter-
daftar dan memiliki hak akses pada intranet masing-masing orga-
nisasi yang terkait kedalam ekstranet.
Karena adanya integrasi dari berbagai intranet maka akan
terjadi komunikasi diantara intranet-intranet terpilih sehingga in-
tranet suatu organisasi bisa dimasuki oleh tamu dari luar yang be-
rasal dari organisasi lain.
Sebagai konsekuensi dapatnya tamu luar masuk kedalam in-
tranet organisasi perusahaan, bagi perusahaan dapat digunakan
untuk menginformasikan atau mempromosikan segala sesuatu
tentang perusahaannya yang memang bisa dan perlu diketahui
oleh pihak luar. Tamu dari luar tersebut mungkin tidak memiliki in-
tranet tapi merupakan individu-individu yang ingin mendapatkan
informasi tentang suatu organisasi. Untuk menjaga agar tidak ada
pihak yang yang tidak berwenang masuk kedalam jaringan eks-
tranet atau bagian tertentu dari intranet yang terlarang maka ja-
ringan ini dilindungi oleh fire wall yang merupakan software atau
hardware yang dapat menyaring hanya pihak-pihak yang berwe-
nang saja yang dapat masuk kedalam ekstranet.
BAB 15 Internet dan aplikasinya 315
Rangkuman
Internet merupakan jaringan komputer raksasa yang mengin-
tegrasikan jaringan komputer diseluruh dunia. Berbagai aplikasi
ditawarkan oleh internet yang pada intinya membantu para pe-
makai komputer untuk saling bertukar informasi/komunikasi.
Internet memasuki era baru dengan digunakannya WWW un-
tuk aplikasi bisnis, banyak sekali aplikasi bisnis yang didukung
oleh internet seperti e-Commerce atau e-Business.
e-Commerce/e-Business adalah penggunaan jaringan komu-
nikasi dan komputer untuk melakukan proses bisnis
Internet merupakan platform teknologi informasi. karena inte-
rnet menawarkan kemudahan komunikasi yang memungkinkan
perusahaan berhubungan dengan konsumen (B to C) dan peru-
sahaan lainnya (B to B) lebih mudah, maka e-commerce atau e-
Business lebih dipandang sebagai jaringan sistem informasi suatu
organisasi yang melakukan transaksi dengan menggunakan plat-
form internet,intranet atau ekstranet.
Sistem antar organisasi merupakan hal penting dalam e-com-
merce. Perpindahan sejumlah besar data dengan cepat dan aman
merupakan aplikasi teknologi informasi yang penting untuk dapat
bersaing. Sistem antar organisasi merupakan tulang punggung
(high way) bagi e-commerce dan electronic data interchange.
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan internet ?
2. Sebutkan aplikasi-aplikasi dalam internet ?
3. Apa yang dimaksud dengan intranet ?
4. Apa yang dimaksud dengan extranet ?
5. Apa yang dimaksud dengan IOS ?
Tugas
1. Apakah manfaat internet bagi anda ?
2. Apakah intranet bisa efektif, apa kelemahannya ?
3. Masalah apa yang dihadapai dalam penggunaan internet di
Indonesia
4. Masalah apa yang dihadapai dalam penggunaan internet,
intranet, extranet, e-Business /e-Commerce di Indonesia
BAB 16 Interprise Resource Planning 317
Pokok Bahasan
Gambaran Umum Enterprise
Interprise resurce planning (ERP)
ERP dan teknologi terkait
Software untuk ERP
Pendahuluan
Teknologi informasi saat ini telah mengubah cara hidup dan bekerja kita.Teknologi infor-
masi bukan saja telah mengubah semua aspek kehidupan tapi juga telah mengubah
gaya hidup umat manusia. Umat manusia dalam menghadapi persaingan yang sangat
ketat saat ini harus dapat mengelola masa depan. Mengelola masa depan berarti menge-
lola informasi.Untuk mengelola informasi agar dapat memberikan informasi yang berku-
alitas kepada pengambil keputusan secara otomatis maka suatu organisasi harus meng-
gunakan teknologi informasi dengan cara yang paling baik.
Teknologi informasi memiliki banyak peran di berbagai organisasi. Semua organisasi
memiliki tujuan dan sasaran yang harus di capai.Bagi setiap organisasi agar sukses se-
mua unit bisnisnya atau departemennya harus dapat bekerja sama dalam mencapai tu-
juan organisasi.Akan tetapi, setiap departemen atau fungsi bisnis memiliki tujuan dan
prosedurnya sendiri sehingga tujuan masing-masing departemen tersebut satu sama lain
sering kali melahirkan suatu konflik yang berisiko tidak harmonisnya organisasi dan su-
litnya membangun sistem informasi manajemen.
Kemampuan mengintegrasikan unit-unit organisasi dan memecahkan konflik yang ter-
jadi antar unit organisasi merupakan salah satu kunci sukses suatu organisasi. Tekno-
logi informasi memiliki banyak andil dalam mengintegrasikan organisasi ini melalui pe-
nerapan enterprise resaurce planning. Akan tetapi perlu diingat bahwa integrasi pertama
dan utama yang harus terjadi adalah inegrasi pada unsur manusianya, ERP hanya tool
yang dapat membantu meningkatkan kualitas integrasi tersebut.
318 BAGIAN IV Aplikasi berbasis komputer lain
Pusat
Database
Rencana Strategis
dan Operasional Keuangan
Produksi
Sumber daya
manusia
Manajemen
Manajemen kualitas pemeliharaan
Penjualan dan
distribusi
Sumber : Leon 1999
Fleksibilitas
Keuntungan kedua dari paket ERP terletak pada fleksibilitasnya.
Bahasa,mata uang,standar akuntansi dan lain-lain yang berbeda
dapat ditampung dalam satu sistem.Demikian pula dengan sistem
yang terletak dibeberapa lokasi baik lokal maupun global dapat
disatukan secara otomatis.Fleksibilitas ini penting adanya, dan
seseorang dapat mengatakannya sebagai keuntungan utama.
Rangkuman
Enterprise adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan secara
umum sama.Mereka memiliki sumberdaya untuk mencapai tujuan.
Enterprise berperan sebagai satu entitas.
Dalam konsep enterprise, organisasi secara keseluruhan di-
anggap sebagai satu sistem dan semua bagian dianggap sebagai
sub sistem.
Banyak pakar mendefinisikan ERP seperti diantarnya Turban
(1999) menyatakan bahwa software ERP merupakan sebuah soft-
ware yang memberikan solusi untuk mengintegrasikan dan me-
ngendalikan seluruh proses bisnis yang ada dalam suatu organi-
sasi. Software ini menjanjikan keuntungan mulai dari meningkat-
kan efisiensi sampai dengan kualitas, produktivitas, dan profitabi-
litas.
Sejalan dengan Turban,Wilkinson(2000),Gelinas dan suton
(2002) dan lain-lain menyatakan bahwa sistem ERP pada dasar-
nya merupakan sebuah software aplikasi yang terintegrasi untuk
digunakan pada berbagai fungsi perusahaan seperti akuntansi
dan keuangan, manajemen sumberdaya manusia,serta produksi
dan logistik yang diperlukan untuk mendukung manajemen diba-
gian tersebut.
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan enterprise?
2. Apa yang manjadi masalah dalam sistem informasi tradisional?
3. Sebutkan definisi ERP menurut Turban,Wilkinson dan Leon?
4. Sebutkan manfaat dari ERP?
5. Sebutkan teknologi terkait dengan ERP
Kasus
1.Coba jelaskan apakah dengan adanya software ERP dipastikan
sistem informasi perusahaan akan baik?
2.Apakah ada hubungan antara Sistem ERP dengan sistem infor-
masi manajemen?
3.Dalam hal apa, kalau ada, ERP dapat membantu memperlan-
car pengembangan sistem informasi manajemen?
4.Apakah sistem ERP adaptif terhadap perubahan lingkungan?
5.Beberapa pakar mengatakan bahwa ERP datang kesiangan, In-
tegrasi software untuk mengintegrasikan unit-unit di suatu peru-
sahaan telah lama diupayakan dalam sistem informasi manaje-
men, bagaimana tanggapan anda?.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 327
Pokok Bahasan:
Analis dan analisis sistem
Tugas dan tanggung jawab analis sistem
Perbedaan tugas dan tanggung jawab analis sistem dan programer
Analis sistem sebagai pemecah masalah
Kedudukan analis sistem dalam organisasi
Persiapan karier sebagai analis sistem
Pendahuluan
Seperti kita ketahui penggunaan komputer pada aktivitas bisnis ditunjang dengan ter-
sedianya berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan
informasi dapat dilakukan lebih mudah, efektif dan efisien. Pada awalnya para pelaku
bisnis hanya mengandalkan pemecahan masalah dengan bantuan teknologi komputer
semata. Saat itu teknisi dan programer menjadi andalan bagi para pelaku bisnis untuk
menciptakan suatu sistem informasi yang mampu memecahkan masalah-masalah mere-
ka. Tetapi disisi lain, para pelaku bisnis ini seringkali kurang memahami kelebihan dan
keterbatasan teknologi komputer, sehingga pada penggunaannya mereka sering menga-
lami kesulitan. Sementara itu teknisi dan programer sebagai pembuat program sering
kurang memahami aplikasi bisnis, yang akhirnya menimbulkan kesenjangan komunikasi
antara para pelaku bisnis sebagai pengguna komputer dan para teknisi/programer seba-
gai pembuat software aplikasi bisnis. Semua ini melahirkan resiko gagalnya penerapan
sistem informasi.
Kesenjangan komunikasi antara pelaku bisnis sebagai pengguna komputer dan pem-
buat program aplikasi dapat jembatani dengan adanya seorang analis sistem informasi-
/sistem informasi manajemen. Seorang analis sistem informasi dapat membantu mening-
katkan kemampuan pemrosesan suatu sistem informasi berbasis komputer. Analis sis-
tem informasi juga dapat membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi
dalam penggunaan komputer untuk kegiatan bisnis. Saat ini para analis sistem informasi
tidak hanya sebagai perantara yang menjembatani masalah yang dihadapi oleh para
pengguna komputer dan teknisi/programernya. Dengan metode dan pemahaman tentang
kondisi saat mengembangkan sistem informasi yang akan diuraikan pada bab selanjutnya,
seorang analis akan bekerja dengan lebih produktif dan efektif lagi, sehingga resiko
kegagalan pengembangan sistem informasi dapat dikurangi.
328 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
Analisis Sistem
Analisis sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang
berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas
bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melaku-
kan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi.
Perancangan Sistem
Perancangan sistem, adalah spesifikasi umum dan terinci dari pe-
mecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama
tahap analisis. Spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh
programer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.
Penerapan Sistem
Penerapan sistem, adalah menerapkan sistem dalam operasi or-
ganisasi. Program komputer diterapkan dan diuji coba, manajer
dan pemakai sistem dilatih untuk menggunakan sistem baru dan
operasi organisasi dikonversikan pada sistem baru.
User 1
Programer Aplikasi
Analis
Sistem
User 2
.
.
.
Programer sistem
Database
User N
administrator
Analisis Kinerja
Kinerja suatu perusa- Kinerja suatu perusahaan bermasalah apabila dalam melaksana-
haan bermasalah apa- kan aktivitas bisnisnya, perusahaan dan komponen yang ada da-
bila dalam melaksana- lam perusahaan dianggap berjalan lamban dalam mencapai sa-
kan aktivitas bisnisnya, saran yang telah ditetapkan. Sementara jika ada unsur manaje-
perusahaan dan kom- men yang mengusulkan untuk melakukan percepatan aktivitas
ponen yang ada dalam
bisnis agar sasaran organisasi/perusahaan segera tercapai, maka
perusahaan diang gap
berjalan lamban dalam pada saat itu munculah apa yang dinamakan kesempatan dan un-
mencapai sasaran yang tuk melaksanakan usulnya itu manajemen harus dapat memutus-
telah ditetapkan kan untuk mengganti sistem lama yang selama ini berjalan, maka
proses tersebut dinamakan adanya pengarahan. Mungkin usulan
tersebut berupa usulan perubahan dari sistem manual ke sistem
komputer.
Kinerja sebuah organisasi/perusahaan diukur dari hasil kerja
yang diperoleh selama periode tertentu (throughput) dan oleh ra-
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 337
Data yang ada tidak fleksibel, hal ini terjadi apabila organisasi
tetap berusaha mengumpulkan dan menyimpan data, walau-
pun data tersebut sulit diperoleh dan tidak mudah pengelola-
annya.
Analisis Ekonomi
Keuntungan ekonomi Keuntungan ekonomi merupakan pertimbangan paling umum
merupakan pertimba- yang mendorong dikembangkannya proyek sistem informasi ma-
ngan paling umum najemen. Misalnya, bagian pembelian diminta untuk melakukan
yang mendorong di- pengurangan biaya bahan mentah. Ada dua cara yang dapat di-
kembangkannya proyek tempuh, pertama membandingkan struktur berbagai harga yang
sistem informasi mana-
ditawarkan oleh supplier yang berbeda, kedua dengan mengambil
jemen
keuntungan dari potongan harga yang ditawarkan oleh supplier
untuk pembelian jumlah yang besar. Bagaimanapun hal yang
penting adalah mampu mengetahui tingkat keseimbangan antara
pengurangan biaya pembelian yang dilakukan dengan peningkat-
an biaya penyimpanan persediaan bahan mentah (karena adanya
biaya penyimpanan dan penanganan persediaan). Sehingga da-
pat diambil keputusan alternatif mana yang akan diambil
Analisis Efisiensi
Pengertian efisiensi adalah output dibandingkan dengan input;
masalah-masalah dan kesempatan yang muncul dalam efisiensi
adalah bagaimana meningkatkan output dengan meminimalkan
input. Kita seringkali bingung dengan istilah efisien dan ekonomis,
pada hakekatnya ekonomis lebih menekankan pada berapa ba-
nyak sumber daya yang digunakan sedangkan efisiensi adalah
bagaimana menggunakan sumber daya tersebut seminimal mung
kin pemborosan.
Kita lihat contoh pada sebuah industri yang memiliki 145 Pengertian efisiensi
bengkel kerja. Produk yang berbeda dihasilkan oleh masing-ma- adalah output diban-
sing bengkel dalam satu periode produksi. Manajemen memper- dingkan dengan input;
timbangkan untuk melakukan ekspansi produk, tetapi tidak mem- masalah-masalah dan
kesempatan yang mun-
punyai cukup dana. Apa yang harus dilakukan menghadapi situa-
cul dalam efisiensi ada-
si seperti ini. Ada dua hal yang harus dianalisis pertama, bagai- lah bagaimana mening-
mana konsolidasi dari order-order untuk produk yang sama? Ke- katkan output dengan
dua, bagaimana pembagian jadwal masing-masing bengkel kerja, meminimalkan input.
apakah ada hari-hari dimana banyak sekali pekerjaan, sementara
dihari lainnya tidak ada yang dilakukan?. Hasil dari analisis terha-
dap kedua masalah tersebut akan memberikan jawaban kepada
manajemen, bagaimana ia harus menjadwalkan dan mengontrol
produksinya sehingga tercipta efisiensi dari masing-masing beng-
kel kerja.
Analisis Jasa/Pelayanan
Proyek pengembangan sistem pada umumnya juga didorong oleh Analisis terhadap
keinginan manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan ke- tingkat pelayanan
pada konsumen didalam aktivitas usahanya. Analisis terhadap yang diberikan perusa-
tingkat pelayanan yang diberikan perusahaan, umumnya dijadi- haan menjadi dasar da-
lam mengevaluasi ba-
kan dasar dalam mengevaluasi bagaimana pelaksanaan pelaya- gaimana pelaksanaan
nan yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Meningkatkan pelayanan yang dilaku-
kualitas pelayanan juga berarti memberikan kepuasan yang opti- kan oleh perusahaan
mal, baik kepada pelanggan, karyawan dan juga pihak manaje- selama ini.
men.
Peningkatan pelayanan biasanya dilakukan untuk mencipta-
kan kondisi-kondisi sebagai berikut:
Memperoleh akurasi data, proses dan hasilnya - misalnya
untuk mengurangi kesalahan pada penulisan nomor tagihan
pada invoice pelanggan
Mencapai reabilitas - dengan tujuan untuk menciptakan kon-
sistensi dari proses dan hasilnya, misalnya penentuan pem-
berian kredit pada pelanggan yang mempunyai peringkat
yang baik dan sejarah pembayaran yang baik pula.
Memudahkan penggunaan - saat ini penggunaan sistem in-
formasi manajemen berbasis komputer semakin dikenal oleh
pemakai sistem. Sistem informasi manajemen baik manual
340 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
Mengidentifikasi Masalah
Seperti pembangunan sebuah kawasan real estate, seorang arsi-
tek tidak akan merancang bentuk bangunan di kawasan tersebut
sebelum mengetahui dengan pasti bagaimana karakteristik dari
tanah yang akan dipergunakan, bagaimana legalitasnya dan ba-
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 341
gaimana pemerintah mengatur tata kota untuk kawasan itu. Be- Mengidentifikasi ma-
gitu juga seorang pelaku bisnis yang baik tidak akan melakukan salah dilakukan dengan
perubahan kebijaksanaan sebelum ia tahu persis apa yang dibu- cara mem pelajari dan
mengetahu sistem infor-
tuhkan dan apa masalah yang dihadapi oleh organisasinya. De-
masi manajemen yang
mikian juga halnya seorang analis sistem, sebelum ia menyele- tengah ber jalan pada
saikan masalah yang dihadapi organisasi melalui pengembangan saat itu dan permasa-
sistem informasi manajemen, maka ia terlebih dahulu harus mem- lahannya
pelajari dan mengetahui sistem informasi manajemen yang te-
ngah berjalan pada saat itu dan permasalahannya, kemudian me-
milih alternatif pemecahan masalah yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada baru ia dapat merancang sistem
baru berdasarkan keinginan pemakai sistem dan selanjutnya.
Survei dan mempelajari sistem yang tengah berjalan memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk memahami sistem yang tengah ber-
jalan dan masalahnya sehingga dapat diperoleh informasi yang
dapat digunakan untuk menentukan langkah pemecahan apa
yang perlu dilakukan. Perbedaan dari kedua aktivitas tersebut
adalah pada tingkat pemahaman dan waktu yang diperlukan un-
tuk melakukannya.
Survei lebih bertujuan untuk melakukan penyelidikan awal Survei lebih bertujuan
terhadap sistem yang sedang berjalan, sedangkan tahap mempe- untuk melakukan pe-
lajari sistem adalah untuk penyelidikan yang lebih terinci. Lang- nyelidikan awal terha-
kah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam kedua tahap ini ada- dap sistem yang se-
lah : dang berjalan.
Berpengalaman
Analis sistem harus Berpengalaman sebagai analis artinya pernah terlibat secara
berpengalaman artinya langsung dalam proyek pengambangan sistem informasi. Penga-
harus pernah terlibat laman ini berguna untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas
langsung dalam pe- dari analis sistem, agar menjadi seorang analis yang sukses ma-
ngembangan sistem in- ka diperlukan kesabaran. Seperti pepatah mengatakan “pengala-
formasi manajemen. man adalah guru yang baik”. Maka teruslah mencari pengalaman,
karena tidak ada buku pedoman yang akan memberikan penga-
laman. Ketrampilan dan kemampuan yang disyaratkan terdahulu
dapat dipergunakan sebagai alat untuk menimba pengalaman, bi-
la diarahkan dan diasah terus menerus.
Perkembangan teknologi komputer, memungkinkan seorang
akuntan meningkatkan produktivitasnya dengan lebih luas lagi,
hal ini menjadi tantangan dan kesempatan yang berharga bagi pe-
ngembangan karir akuntan. Pengembangan sistem informasi ma-
najemen berbasis komputer merupakan salah satu pendukung da-
lam peningkatan produktivitas pegawai dengan mengandalkan tek-
nologi yang tersedia melalui otomatisasi aktivitas perusahaan.
Paket-paket aplikasi komputer untuk manajemen telah banyak be-
redar, walaupun dalam kenyataannya paket-paket tersebut sulit di-
terapkan karena paket tersebut dibuat bukan berdasarkan kebu-
tuhan user dimana paket tersebut diterapkan. Penyusunan aplika-
si komputer untuk sistem informasi manajemen ini biasanya me-
miliki fungsi untuk memproses seluruh transaksi manajemen se-
cara umum. Akuntan bila bekerja sebagai analis sistem dalam
menganalisis dan merancang sistem informasi manajemen ber-
basis komputer berperan dalam memilih software apa yang harus
digunakan dan dapat menjadi bagian dalam proyek pengemba-
ngan sistem informasi manajemen sebagai anggota atau pimpi-
nan tim proyek tersebut, atau sebagai konsultan sistem informasi
manajemen.
Dari uraian-uraian di atas kita mengetahui bahwa analis sis-
tem dapat berperan sebagai pemecah masalah yang dihadapi or-
ganisasi/perusahaan, melalui proses pengembangan sistem infor-
masi manajemen.
Dalam pengembangan sistem informasi manajemen berbasis
komputer langkah-langkah dalam analisis dan perancangannya
akan sama dengan langkah-langkah pengembangan sistem infor-
masi manajemen umumnya, hanya pada penyusunan sistem in-
formasi manajemen berbasis komputer, penyusunan tersebut
yang harus menyajikan sistem informasi manajemen yang meng-
hasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen
mengenai aktivitas keuangan organisasi/perusahaan.
BAB 17 Analisis dan perancangan sistem 351
Rangkuman
Analis sistem informasi manajemen adalah seorang profesional
yang bertanggung jawab untuk mempelajari masalah-masalah
dan kebutuhan-kebutuhan dalam aktivitas bisnis dengan menda-
yagunakan manusia, metodologi dan teknologi komputer agar da-
pat memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan aktivitas
bisnis. Teknologi komputer digunakan analis untuk mengumpul-
kan, memproses dan menyimpan data agar dapat memberikan in-
formasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen.
Dalam melaksanakan tugasnya analis melakukan serangkai-
an kegiatan seperti analisis sistem informasi manajemen, meran-
cang sistem informasi manajemen, dan menerapkan sistem infor-
masi manajemen tersebut disamping melakukan pengawasan
agar sistem informasi manajemen itu tetap dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Peranan analis sistem dalam
aktivitas bisnis/organisasi adalah sebagai pemecah masalah ka-
rena aktivtitas yang dilakukan dalam mengembangkan sistem me-
rupakan aktivitas pemecahan masalah yang dihadapi oleh peru-
sahaan.
Aktivitas pemecahan masalah dapat dilakukan dengan ber-
dasarkan pada enam kerangka kerja yang disebut PIECES yaitu,
performance (kinerja), information and data (informasi dan data,
economy and cost (ekonomi dan biaya), control and security (pe-
ngendalian dan keamanan), efficiency (efisiensi) dan service (ja-
sa/pelayanan). Langkah-langkah aktivitas pemecahan masalah
yang dilakukan adalah mengidentifikasi, melakukan analisis,dan
memilih alternatif pemecahan masalah melalui tahapan-tahapan
analisis sistem.
Sistem informasi manajemen merupakan suatu hal yang pen-
ting dan stategis dalam aktivitas bisnis, maka seorang analis sis-
tem harus memiliki kebijakan dan ketajaman sebagai seorang ek-
sekutif bisnis yang berpengalaman. Analis sistem pada umumnya
merupakan bagian dari suatu sistem informasi manajemen. Sis-
tem analis dipersiapkan untuk bekerja pada satu tim bersama
programer dan melaksanakan proyek pengembangan sistem.
Karier sebagai seorang analis sistem dapat mencapai sukses
apabila didukung oleh: keterampilan bekerja, penguasaan teknik
dan teknologi informasi komputer serta pemograman; kemam-
puan untuk menganalisis dan memecahkan masalah; kemam-
puan berkomunikasi dengan berbagai kalangan; dapat pekerja-
sama dengan berbagai jenis orang dan profesi dan memiliki pe-
ngetahuan formal tentang analisis dan perancangan sistem. Un-
tuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seorang analis
harus terus menimba pengalaman dan terlibat secara langsung
dalam proyek pengembangan sistem.
Dalam pengembangan sistem informasi manajemen, analis
sistem memiliki peran besar untuk terlibat secara langsung, kare-
na ia adalah orang yang paling mengetahui informasi apa yang
dibutuhkan dari sebuah sistem informasi manajemen.
352 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
Soal
Tugas
Pokok Bahasan:
Siklus, metodologi dan teknik.
System development life cycle (SDLC)
Metode Prototyping
Metode rapid aplication development (RAD)
Metode soft system
Teknik Join Application Development (JAD)
Keterlibatan user dalam pengembangan
Pendahuluan
Seperti tiga ekor burung unta yang memiliki cara sendiri-sendiri dalam mempertahankan
diri dari serangan musuh, demikian pula dengan pengembangan sistem informasi. Setiap
perusahaan atau pengembang sistem informasi memiliki teknik dan metode sendiri-sen-
diri yang dirasanya paling cocok untuk menghadapi setiap masalah yang dihadapinya.
Pada awal berkembangnya sistem informasi, pengembangan sistem informasi dila-
kukan oleh programer. Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programer untuk
membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya. Dengan permintaan
tersebut programer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan atau infor-
masi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programer mulai dan
bekerja. Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak memu-
askan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem informasi
dirancang, dan lahirlah satu siklus pengembangan sistem informasi yang dikenal se-
bagai siklus System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan tahap-tahapan
pengembangan sistem informasi yang didalamnya terdiri dari beberapa tahapan yang
terstruktur. Sesui dengan prinsip dasar pengembangan sistem yang dijelaskan pada bab
sebelumnya penggunaan metode dan teknik merupakan keharusa,penggunaan metode
dan teknik tidak menjamin pengembangan sistem sukses tapi tanpa menggunakan
metode dan teknik pengembangan sistem pasti gagal.
354 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
18.3 Metodologi
Metodologi (metode) adalah rincian secara menyeluruh dari siklus Metodologi (metode)
pengembangan sistem informasi yang mencakup : adalah rincian secara
menyeluruh dari siklus
1) Langkah demi langkah tugas dari masing-masing tahapan pengembangan sistem
2) Aturan yang harus dijalankan oleh individu dan kelompok informasi
dalam melaksanakan setiap tugas
3) Standar kualitas dan pelaksanaan dari masing-masing tu-
gas
4) Teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk ma-
sing-masing tugas ini berkaitan dengan teknologi yang
digunakan oleh pengembang.
1 Laporan Studi 2
Kelayakan
Survei ruang lingkup Mempelajari sistem
projek dan yang sedang
kelayakannya berjalan
Fakta-fakta
laporan
Permohonan permasalahan
Mulai projek
3
Permintaan/
kebutuhan
Menentukan
permintaan user
Menyerahkan sistem
informasi dan langkah opini-opini 4
langkah selanjutnya
9 Pemilihan solusi
masalah dari
alternatif yang dibuat
Memeliharan dan Pelatihan
meningkatkan user
kemampuan sistem
5 Persetujuan
proposal sistem 6
Membangun/
Memperkenalkan
menyusun sistem
sistem informasi Informasi baru
manajemen baru Software
komputer
Penyalur
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 357
Jenis-jenis Prototyping
Jenis-jenis prototy- Bila dikaitkan dengan siklus pengembangan sistem informasi a-
ping: kuntansi secara umum, beberapa pakar berpendapat ada empat
Feasibility tahap dalam siklus pengembangan sistem informasi yang dapat
Requirement menggunakan metode prototyping. Penggunaan metode prototy-
Design ping dalam beberapa siklus sistem informasi manajemen ini dike-
Implementation lompokkan menjadi empat jenis yaitu:
men yang akan digunakan. Pada umumnya prototipe yang di- Implementation pro-
terapkan ini membutuhkan data yang terperinci, fasilitas pe- totyping atau disebut
ngeditan data, keamanan dan pesan-pesan penolong. Rin- juga production proto-
cian lainnya akan ditambahkan kemudian jika prototipe ini te- typing, adalah lanjutan
dari rancangan prototi-
lah menjadi satu produk sistem informasi manajemen yang
pe, prototipe ini lang-
lengkap. Dengan penggunaan bahasa pemrograman yang sung disusun sebagai
semakin canggih yaitu 4GLs. Jenis prototipe ini menjadi se- sistem informasi mana-
makin populer karena dapat menghasilkan perangkat lunak jemen yang akan digu-
yang menambah kecepatan pengolahan data. nakan.
Beberapa pakar lain berpendapat bahwa metode prototyping
merupakan metode pengembangan sistem informasi untuk
membangun sistem informasi manajemen perusahaan seca-
ra keseluruhan. Berikut ini tahap-tahapannya.
Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai (berdasarkan Menyiapkan sistem
fungsinya) operasional
Mengembangkan
model prototipe
sistem Tidak
dapat diterima?
Prototipe Tidak Ya
dapat diterima?
Penggunaan sistem
Ya operasional
Proses Pengembangan
Siklus pengembangan DSDM terbagi dalam beberapa tahap, se- Metode DSDM :
perti terlihat pada gambar 18.3. - Mempelajari apakah
projek pengemba-
Tahap pertama - pengembang sistem informasi mempelajari ngan sistem meme-
apakah projek pengembangan sistem yang telah disusun da- nuhi kriteria RAD.
pat memenuhi kriteria RAD. Hasil dari evaluasi ini adalah be- - Mempelajari aktivitas
rupa laporan studi kelayakan. Jika projek tesrsebut layak, ma- bisnis perusahaan,
ka dibuatlah garis besar rencana pengembangan. menentukan area bis-
nis serta fungsi-fungsi
Tahap kedua - pengembang sistem mempelajari aktivitas bis- yang menjadi prioritas.
nis organisasi perusahaan, menentukan area bisnis serta - Membuat model dari
fungsi-fungsi yang menjadi prioritas utama dalam rencana fungsi-fungsi yang
pembuatan prototipe. menjadi prioritas.
- Memilih prototipe ma-
Tahap ketiga - pengembang sistem (analis) membuat model na yang direview
dari fungsi-fungsi yang menjadi prioritas untuk menghasilkan
- Implementasi sistem
prototipe atau model dari fungsi-fungsi tersebut. Selanjutnya informasi.
analis mulai merancang dan membangun tahap-tahap yang
harus dilakukan untuk menghasilkan suatu prototipe sistem
informasi yang dapat diuji untuk menjalankan semua fungsi-
fungsi yang telah dibuat.
Studi kelayakan
bisnis
M toti
al jui
pr
pe
en pe
si
dw tu
M ai
ta
m
en fu
ja ye
el s i
en
ak
tu ng
at s t
en
em
ka s
i h em
M
n i
pl
Im
Model Imple-
Fungsi mentasi
si em om an
em ak an
gi ed uju
pr
o t ew
M tip
M ita
ak
ai
ot
em e
ba n p set
er s b
tiv
ot vi
e
o
ev i s
ip
pr ere
da er
bu fun
i e ni
P
at gs
w s
p
st
i
ju g
M nca otip
tu an
em n e
ra rot
se l y
i
bu gan
p
di wa
at
d
Ja
Rancangan
dan
Peny usunan
M an oto
ot n w
en ca tip
Pr nca vie
R Pr
ip n
en ng e
o t ga
a e
tu an
R er
e
ka
M
n
Personel - Karena RAD memberi penawaran yang menarik
bagi pengembang dan pemakai sistem, DSDM merekomen-
dasikan untuk menggunakan tim kecil saja yang terdiri dari
pengembang sistem dan pemakainya. Hal ini lebih memudah-
kan terciptanya komunikasi dan hubungan antar tim yang
tingkat keberhasilannya lebih tinggi.
Perangkat dan teknik - DSDM tidak menyusun satu perang-
kat atau teknik yang khusus bagi pengembangan sistem infor-
masi. Penekanannya adalah bagaimana produk dihasilkan
pada setiap tahapan, yang secara tidak langsung akan me-
nentukan sendiri teknik apa yang sesuai untuk mendukung
penciptaan produk termasuk juga struktur dan metode yang
digunakannya.
Jaminan kualitas - Pada metode DSDM, jaminan kualitas di-
pergunakan pada pengenalan sistem yang disajikan sebagai
permintaan kebutuhan-kebutuhan aktivitas bisnis. Walaupun
penyajiannya tidak dibuat dalam bentuk spesifikasi formal, te-
tapi pengembang sistem akan dapat menyatukan tujuan ini
dengan melakukan serangkaian pengujian sepanjang taha-
pan dari DSDM yang menitikberatkan pada komponen sistem
yang akan menjamin keberhasilan aktivitas bisnis.
Penyediaan software - Perangkat lunak yang digunakan da-
lam proses pengembangan dengan menggunakan metode
DSDM biasanya doperoleh dengan bekerjasama dengan pi-
hak lain yang menyediakan perangkat lunak ini dengan sis-
tem kontrak kerja.
1. 7.
Permasalahan Tindakan untuk
tidak mengatasi
terstruktur permasalahan
6.
Kelayakan,
Perkiraan,
perubahan
................
................
2. 5.
Ekspresi Perbandingan
Permasalahan antara 4 dengan 2
Yang terjadi didunia
Pemikiran sistem
3. 4.
Akar permasalahan Model
dari konseptual
sistem terkait
4a. 4b.
Konsep Sistem lain
sistem formal
18.4 Teknik
Teknik adalah pendeka- Teknik (technique) adalah pendekatan bagaimana menggunakan
tan bagaimana menggu- alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih
nakan alat dan peraturan tahapan-tahapan dalam siklus pengembangan sistem informasi.
yang melengkapi satu Persamaan dari teknik ini adalah paradigma (paradigm).
atau lebih tahapan-taha-
pan dalam siklus pe- Dari definisi-definisi tentang siklus, metodologi dan teknik, je-
ngembangan sistem laslah bahwa siklus dalam pengembangan sistem informasi masih
informasi bisa diterima. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dari
uraian diatas, pertama, metodologi harus dapat mencakup semua
Teknik ada yang hanya tahapan dari siklus pengembangan sistem informasi, termasuk
diterapkan pada satu
pada tahapan pemeliharaan. Kedua, kebanyakan metodologi mo-
tahapan saja pada sik-
lus pengembangan sis- dern menggunakan beberapa teknik dan perangkat yang dapat
tem informasi, tetapi mendukungnya dalam pengembangan sistem informasi.
mungkin juga diterap- Beberapa teknik ada yang hanya diterapkan pada satu taha-
kan pada seluruh siklus pan saja pada siklus pengembangan sistem informasi, tetapi mung-
pengembangan sistem kin juga diterapkan pada seluruh siklus pengembangan sistem in-
informasi. formasi. Salah satu teknik pengembangan sistem informasi yang
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 373
Pemrograman Terstruktur
Pemrograman ter- Secara tidak tertulis pemograman terstruktur ini telah dijadikan
struktur adalah proses standar dalam industri komputer. Pemrograman terstruktur (struc-
yang berorientasi kepa- tured programming) ini merupakan proses yang berorientasi ke-
da teknik yang diguna- pada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis prog-
kan untuk merancang
ram secara jelas dan konsisten. Yang terpenting dalam pemrog-
dan menulis program
secara jelas dan kon-
raman terstruktur adalah bahwa logika dari setiap program dapat
sisten. dan harus ditulis dengan satu perangkat struktur yang terkendali.
Teknik pemrograman terstruktur ini berhubungan dengan logi-
ka dan kode-kode program. Dengan teknik ini program harus di-
rancang sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dari atas ke ba-
wah dengan sedikit pencabangan. Pemrograman terstruktur yang
baik biasanya ditulis dengan kombinasi dari tiga struktur pengen-
dalian, kombinasi yang sering ditemui adalah :
Urutan instruksi atau group instruksi
Pemilihan instruksi-instruksi atau group instruksi berdasarkan
kepada persyaratan tertentu (if-then-else)
Pengulangan instruksi atau group instruksi berdasarkan be-
berapa persyaratan tertentu (repeat-until dan do-while)
C E
F
376 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
Keuntungan model Program yang disusun untuk rancangan terstruktur dapat de-
tersetruktur: ngan mudah ditulis dan diuji oleh tim programer. Hal ini di-
- Program yang disusun mungkinkan karena pengaruh antar model telah ditentukan
untuk rancangan ter- dengan baik dan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Model
struktur dapat dengan yang telah diuji dengan baik akan dapat diuji dengan baik
mudah ditulis dan diuji pula bila digabungkan dengan model lainnya dalam sebuah
oleh tim programer. sistem informasi. Struktur pemrograman dari atas ke bawah
- Mudah dipelihara (top-down) juga menyederhanakan upaya pemrograman me-
- Model program dapat
lalui pengkodean dari atas ke bawah dan melakukan pengu-
digunakan secara ber- jian program.
ulang. Sistem dan program yang dirancang serta dikembangkan se-
cara terstruktur akan lebih mudah untuk dipelihara.
Keuntungan dari perancangan secara terstruktur adalah mo-
del program yang dikembangkan dapat digunakan secara
berulang-ulang.
Analisis Terstruktur
Analisis terstruktur a- Analisis terstruktur merupakan teknik yang berorientasi kepada
dalah teknik yang ber- proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
orientasi kepada pro- Analisis terstruktur adalah teknik yang berorientasi dan terpusat
ses yang terpusat dan pada proses. Teknik ini digunakan untuk membuat suatu model
digunakan untuk mem- berdasarkan permintaan user terhadap sistem informasi. Analisis
bentuk model permin-
taan user terhadap sis-
terstruktur memilah-milah sistem kedalam berbagai proses, input,
tem informasi. output dan file-file. Teknik ini menyusun arus input-proses-output
dari berbagai masalah bisnis serta solusinya.
Teknik analisis secara terstruktur konsepnya sangat sederha-
na. Model sistem informasi baru dikembangkan dari serangkaian
diagram arus yang disebut data flow diagram (DFD) atau diagram
arus data. DFD menunjukan arus data, penyimpanan data, dan
proses yang merespon data yang masuk dan merubahnya. Dalam
analisis secara terstruktur, analis sistem mungkin menghasilkan
sejumlah DFD model SIM. Setiap DFD dibedakan berdasarkan tu-
juannya:
Rekayasa Informasi
Rekayasa informasi Rekayasa informasi disamping merupakan perpaduan dari pemo-
merupakan perpaduan delan data dan proses, rekayasa informasi juga memberikan pe-
dari pemodelan data nekanan baru terhadap pentingnya perencanaan sistem infor-
dan proses. masi. Rekayasa informasi telah menjadikan analisis dan peran-
cangan terstruktur sebagai teknis paling populer pada praktek
saat ini. (Sebagai catatan, rekayasa informasi sebenarnya meli-
puti juga konsep , alat, dan teknik dalam analisis terstruktur).
Rekayasa informasi merupakan rekayasa yang lebih berori-
entasi kepada data, dan proses yang dilakukan sangat dipenga-
ruhi oleh teknik yang digunakan oleh organisasi perusahaan seca-
ra keseluruhan. Walaupun teknik ini menyarankan adanya kese-
imbangan antara metode yang beorientasi kepada data dan pro-
ses, akan tetapi ini sangat jelas bahwa teknik ini sangat dikenda-
likan oleh data, sehingga dalam pengembangan sistem informa-
si, model data dibuat terlebih dahulu baru kemudian model pro-
ses. Rekayasa informasi merupakan teknik terstruktur pertama
yang dapat digunakan diseluruh siklus pengembangan sistem in-
formasi, kecuali pada fase pemeliharaan. Teknik ini digunakan
dalam perancangan sistem informasi dan menempatkannya seba-
gai alat untuk meningkatkan kualitas sistem informasi dalam orga-
Langkah-langkah da-
nisasi. Langkah-langkah dalam rekayasa informasi adalah:
lam rekayasa infor-
masi : 1. Analis terlebih dahulu akan menggunakan strategi perenca-
-Strategi perencana- naan sistem informasi untuk organisasi,
an sistem informasi 2. Berdasarkan strategi tersebut analis menentukan subsistem
-Menentukan subsis- yang di dalam rekayasa informasi disebut sebagai area bis-
sistem (area bisnis) nis. Analisis sistem informasi terstruktur ini kemudian diterap-
-Menentukan sub sis- kan di seluruh area bisnis.
tem aplikasi prioritas 3. Analis setelah itu kemudian menentukan subsistem (area bis-
-Implementasi aplika- nis) yang lain yang paling membutuhkan aplikasi untuk kemu-
si hasil perancangan dian dianalisis dan dirancang aplikasinya.
BAB 18 Siklus, metode dan teknik pengembangan sistem informasi 381
Rangkuman
Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam memahami pengertian
teknik dan metodologi pengembangan sistem informasi dengan
siklus sistem informasi. Metodologi adalah gabungan dan rincian
dari langkah demi langkah dan tugas masing-masing langkah ter-
sebut, aturan individu dan kelompok yang harus menjalankan se-
tiap tugas tersebut; standar kualitas dan alur dari setiap tugas;
dan teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk setiap
tugas yang dilakukan. Teknik adalah pendekatan, alat yang digu-
nakan dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih
tahap-tahapan dalam siklus pengembangan sistem informasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan siklus (life cycle) adalah
tahap-tahapan dan tugas-tugas yang sangat penting untuk me-
ngembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan apa jenis
sistem informasi yang akan dibuat dan seberapa luas sistem in-
formasi itu nantinya. Dari definisi-definisi tersebut terlihat bahwa
metodologi dan teknik ada untuk melengkapi siklus pengem-
bangan sistem informasi.
Teknik pengembangan sistem informasi manajemen yang se-
ring digunakan adalah teknik terstruktur, yang memilki karak-
teristik berorientasi pada proses dan data. Teknik yang berorien-
tasi pada proses menyusun model sistem informasi berdasarkan
pada pemahaman tentang arus input yang diproses menjadi out-
put. Teknik yang sering digunakan dari teknik yang berorientasi
pada proses ini adalah pemrograman terstruktur, desain terstruk-
tur dan analisis terstruktur modern.
System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu
metode yang digunakan untuk proses pengembangan sistem in-
386 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
Soal
1. Apa beda siklus, metodologi dan teknik ?
2. Apa yang dimaksud dengan teknik terstruktur ? Beri contoh.
3. Apa yang dimaksud dengan rekayasa informasi ?
4. Sebutkan empat metode pengembangan sistem informasi
manajemen?
5. Mengapa Metode SDLC disebut metode tradisional ?
Tugas
1. Sebutkan tahap-tahap dalam metode SDLC ?
2. Apakah yang menjadi masalah dalam metode SDLC sehing-
ga metode tersebut dianggap gagal ?
3. Apa yang menjadi dasar pemikiran munculnya metode proto-
typing? dan sebutkan tahap-tahap dalam metode prototyping?
4. Kapan pengembangan sistem dengan metode prototyping
berakhir ?
5. Mengapa teknik join aplication membantu meningkatkan ke-
berhasilan pengembangan sistem informasi manajemen?
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 387
Pokok Bahasan
Faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi
Pengaruh pelaku
Pengaruh bisnis
Pengaruh teknologi
Pengaruh metode
Pendahuluan
Integrasi komponen sistem informasi membentuk sistem informasi tidak terjadi dengan sendi-
rinya. Untuk mengintegrasikan komponen komponen sistem informasi membentuk sistem in-
formasi suatu organisasi atau perusahaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi. seperti
faktor pelaku,bisnis,teknologi dan metode yang digunakan.
Pengaruh faktor faktor tersebut seringkali terjadi sebelum komponen-komponen sistem in-
formasi tersebut disiapkan.Artinya sebelum sistem informasi dirancang maka para pelaku
dalam pengembangan sistem informasi mengemukan pandangannya atau harapannya ba
gaimana suatu sistem informasi nanti jadinya.
Pandangan para pelaku utamanya pemilik dan pemakai berkaitan dengan kepentingan-
nya baik saat mengembangkan sistem informasi maupun saat nanti menjalankannya. Pan-
dangan para pemilik dan pemakai umumnya berkaitan dengan pengaruh bisnis dan tekno-
logi.Pandangan pandangan ini menjadi masukan bagi perancang sistem informasi dalam
rancangannya,para perancang mencoba mengintergasikan masalah yang ada,harapan ser-
ta memilih metode apa yang paling cocok untuk mengembangkan sistem informasi di organi-
sasi atau perusahaan tersebut.
Bab ini akan menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi saat sistem informasi diba-
ngun.Sebagian materi pernah dijelaskan di bab sebelumnya.Bagian ini mencoba menginte-
grasikan berbagai konsep yang telah dijelaskan tersebut lebih detail dalam kontek pengem
bangan sistem informasi.
388 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
PENGARUH BISNIS
“Pelaku” “Metode”
Produk –Sistem Informasi
Pemilik sistem
Inisialisasi
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK
sistem
sistem dan menentukan visi serta prioritas pembangunannya.
M A N A J E M E N P R O JE K D A N P R O S E S
Karena itu mereka melihat sistem informasi dalam bentuk biaya
dan manfaatnya dalam memecahkan masalah serta mencari
peluang.
Pengguna sistem
Analisis
sistem
terhadap sistem yang dibuat.Karena itu mereka memandang sis-
tem informasi dalam bentuk fungsi yang diberikannya terhadap
pekerjaan mereka, mudah dipelajari dan digunakan.
Perancang sistem
PENGARUH TEKNOLOGI
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 389
PENGARUH BISNIS
“Pemeran” “Metode”
Pemilik sistem
Inisialisasi
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK
sistem
Analisis
sistem
Perbaikan secara berkelanjutan
Manajemen mutu
Perancangan kembali proses bisnis
Perancang sistem
Perancangan
sistem
Produk : S i s t e m I n f o r m a s i
Pembangun sistem
Penerapan
sistem
PENGARUH TEKNOLOGI
PENGARUH BISNIS
“Pemeran” “Metode”
Produk :
Pemilik sistem
Inisialisasi
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK
sistem
Analisis
sistem
Perancang sistem
Perancangan
Jaringan komputer dan internet
sistem
Teknologi tanpa kabel dan bergerak
Teknologi objek
Teknologi kerjasama
Aplikasi perusahaan besar
Pembangun sistem
Penerapan
sistem
PENGARUH TEKNOLOGI
Jaringan Komputer yang paling besar saat ini adalah internet (bab
15).Teknologi internet sangat berpengaruh terhadap bagaimana
sistem informasi,teknologi internet yang perlu diketahui adalah:
XHTML dan XML adalah bahasa yang digunakan untuk penulisan
webpage dalam internet. XHTML kependekan dari Extensible Hy-
pertext Markup Language,bahasa generasi kedua setelah HTML
Extensible Markup Language(XML) adalah bahasa yang diguna-
kan untuk mengirimkan data dalam internet.
398 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
PENGARUH BISNIS
“Pemeran” “Metode”
Produk –Sistem Informasi
Pemilik sistem
Inisialisasi sistem
ANALIS SISTEM DAN MANAJER PROJEK
Inisialisasi
Inisiallisasi sistem menghasilkan rencana proyek
sistem
M A N A J E M E N P R O JE K D A N P R O S E S
yang memuat skop,sasaran, jadwal,dan anggaran
untuk memecahkan masalah dengan solusi teknik
Pengguna sistem
Analisis Sistem
Analisis
Analisis Sistem menghasilkan kebutuhan bisnis
sistem
pengguna sistem,harapan, dan prioritas untuk me-
mecahkan masalah bisnis.
Perancang sistem
Perancangan Sistem
Perancangan Sistem menghasilkan rancangan dan Perancangan
sistem
Penerapan sistem
Penerapan
PENGARUH TEKNOLOGI
BAB 19 Suasana saat menganalisis dan merancang sistem 401
Rangkuman
Pada saat sistem informasi dikembangkan dengan mengintegrasi-
kan semua komponennya (hardware, software, brainware, prose
dur, database dan jaringan komunikasi) integrasi komponen bebe-
rapa faktor mempengaruhi pengintegrasian tersebut membentuk
sistem informasi,yaitu faktor pelaku (brainware ) berdasarkan posi-
sinya, bisnis,teknologi dan proses/metode.
402 BAGIAN IV Membangun sistem informasi manajemen
Soal
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengemba-
ngan sistem informasi
2. Bagaimana pandangan para pelaku terhadap sistem informasi?
3. Faktor bisnis apa saja yang mempengruhi pengembangan sis-
tem informasi dan jelaskan
4. Sebutkan dan jelaskan faktor teknologi apa yang mempengaru-
hi pengembangan sistem informasi
5. Sebutkan dan jelaskan proses atau metode yang digunakan
dalam mengembangkan sistem informasi.
Tugas/Kasus.
1. Dari faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem
informasi, faktor manakah yang paling dominan dan mengapa?
2. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengaruhi oleh faktor pelaku?
3. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengaruhi oleh faktor bisnis
4. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengaruhi oleh faktor proses atau metode?
5. Jelaskan bagaimana pengintegrasian komponen sistem infor-
masi dipengarui oleh ke empat faktor diatas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 403
Pokok Bahasan
Sistem informasi manajemen, manajemen informasi, metode dan pemrograman
Mengenal Visual FoxPro
Persiapan pembuatan program
Memulai pembuatan program
Pembuatan program-program sistem informasi pemasaran
Pembuatan program-program sistem informasi produksi
Pembuatan program-program sistem informasi keuangan
Program gudang/keluar masuk barang
Pembuatan program-program sistem informasi SDM
Pembuatan program-program sistem informasi Keamanan
Bagian akhir pemrograman
Pendahuluan
Setelah mempelajari konsep sistem informasi manajemen, komponennya serta metode pe-
ngembangannya selanjutnya pada bagian akan dijelaskan mengenai bagaimana mengelola infor-
masi dalam bentuk praktika pembuatan program dengan menggunakan visual foxpro. Seperti telah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya bahwa suatu informasi agar berkualitas (akurat, relevan, te-
pat waktu dan lengkap) informasi tersebut harus dikelola (dimanaje) dengan baik. Mengelola
informasi (mengumpulkan, memasukan, menyimpan, memelihara, mengamankan, menyusun dan
mencari) dalam arti luas berarti mengelola semua komponen sistem informasi (hardware, soft-
ware, brainware, prosedur, database, komunikasi).
Mengelola informasi dalam arti sempit yang dikelola hanya databasenya (database dalam arti
sempit atau data-data yang ada di komputer) saja dengan menggunakan DBMS.DBMS yang digu-
nakan adalah Visual Foxpro dengan alasan sangat baik dan tangguh untuk manipulasi data keu-
angan dalam bentuk tabel karena sebagian besar sistem informasi manajemen adalah mengolah
data keuangan. Visual Foxpro dibuat oleh Microsoft, software house terbesar didunia menjamin
keberadaan software tersebut dalam waktu lama, Visual Foxpro yang berawal dari Foxbase telah
digunakan cukup lama dan tetap digunakan membuktikan kehandalannya, Visual Foxpro sangat
mudah untuk membuat aplikasi dalam sistem jaringan (network) dan dapat dikembangkan untuk
aplikasi e-business.
404 BAGIAN V Modul teknis
-Analisis diatas akan lebih baik bila setiap poin yang dianalisis
(KIEPEP) menggunakan analisis SWOT.
-Karena ini bukan kasus riel maka analisis dibuat berdasarkan
ilustrasi anda
3. Pahami secara matang bagaimana hubungan organisasi, in-
formasi, manajemen, sistem informasi manajemen.
4. Tentukan informasi manajemen yang dibutuhkan dan sistem
informasi manajemen yang diharapkan
5. Pahami hubungan sistem informasi manajemen,manajemen
informasi,metode dan teknik (untuk proses,data dan, pemro-
graman) lihat butir 20.2
6. Bila Menggunakan metode SDLC buat model, metode proto-
typing buat program,RAD buat keduanya
406 BAGIAN V Modul teknis
Jadi peran utama dari sistem informasi manajemen ini adalah me-
ngolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen diberba-
gai tingkatan dan bagian dalam proses pengambilan keputusan.
Ada tiga tingkatan manajemen yaitu manajemen tingkat atas, mene-
ngah dan tingkat bawah. Manajemen juga ada diberbagai bagian atau
fungsi bisnis seperti pemasaran, produksi, keuangan dan sumberdaya
manusia. Semua fungsi bisnis ini memiliki tiga tingkatan manajemen.
Data yang berasal dari luar dan dalam perusahaan yang masuk ke
dalam sistem informasi manajemen untuk diolah masuk melalui semua
fungsi bisnis diatas. Data-data yang berasal dari berbagai sumber ter-
sebut diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan atau kewenangan yang akan menerima infor-
masi. Proses pengumpulan data, mengolahnya dan mendistribusikan ke
semua pihak yang memerlukan disebut sebagai manajemen informasi.
Manajemen informasi dalam arti sempit hanya mengelola datanya sa-
ja sedangkan manajemen informasi dalam arti luas tidak hanya menge-
lola datanya saja tapi semua komponen yang terlibat dalam menghasil
kan informasi yang disebut juga sebagai komponen sistem informasi ma-
najemen. Komponen sistem informasi manajemen adalah Hardware,Soft-
ware, Brainware, Prosedur, Database.
Istilah Penjelasan
Klik Menekan tombol mouse kiri satu kali
Klik kanan Menekan tombol mouse kanan satu kali
Menekan tombol mouse kiri dua kali secara cepat tanpa
Double Klik
menggesernya
Menekan tombol mouse kiri tanpa dilepas kemudian
Drag
menggeser mouse pada posisi yang diinginkan
Menggeser mouse pointer (penunjuk) pada posisi yang
Pilih
diinginkan
Toolbar
Toolbar adalah kumpulan tombol-tombol icon, dimana setiap icon
mewakili satu fungsi operasi tertentu yang diperlukan saat pembuatan
program. Pada saat anda menjalankan Visual FoxPro biasanya anda
akan melihat toolbar standard.
Gambar 20.2 Toolbar standard
Command Window
Command window berfungsi untuk menuliskan perintah-perintah ke-
dalam Visual FoxPro secara langsung.
410 BAGIAN V Modul teknis
Tabel
Tabel (Table) merupakan kumpulan dari record-record, sebuah table
dalam Visual FoxPro bisa menampung sampai dengan 1 (satu) milyar
record, setiap record bisa menampung sampai dengan 255 field.
Field
Field merupakan elemen data yang membentuk suatu record. Ada
beberapa tipe field dalam Visual FoxPro, yaitu:
Character General Datetime
Numeric Integer Character
Memo Currency Character (binary)
Date Float Memo Binary
Logical Double
Index
Index adalah suatu file data yang berisi pointer yang menunjuk ke
file tabel. File index akan dibaca sangat cepat karena isinya hanya kunci-
kunci record. Sebagian besar tipe field di atas dapat di index kecuali un-
tuk tipe memo, general dan memo binary. Apabila satu field tertentu da-
lam sebuah record di index maka field yang di index tersebut akan mem-
bentuk sebuah file baru dengan ekstension CDX. Dengan adanya satu
field yang di index maka sebuah table akan terdiri dari dua file yang ber-
kaitan dengan ekstension yang berbeda, CDX dan DBF.
Memo
Didalam record ada satu jenis field yang bisa memiliki lebar tidak
tetap (Fleksible). Jenis field tersebut adalah field memo. Field memo le-
barnya tergantung kepada memori yang tersedia di komputer tetapi di-
simpan hanya 4 bytes. Karena lebarnya yang bisa tidak tetap field memo
akan membentuk satu file tersendiri yang terkait dan memiliki nama sa-
ma dengan tabel induk tetapi dengan ekstension FPT.
Dengan adanya field-field yang membentuk file baru tersebut, maka
satu tabel akan dapat terdiri dari tiga jenis file yang saling berkaitan, yang
secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu:
Table, memiliki lebar data tetap dengan ekstension DBF
Memo, memiliki nama yang sama dengan file table, memiliki ekten-
sion FPT dan memiliki lebar field yang fleksibel.
File indeks, juga memiliki nama yang sama dengan file table, memi-
liki ekstension CDX. File ini berisi pointer untuk tabel.
Null
Null merupakan salah satu ciri dari suatu field yang menunjukan
apakah field tertentu bisa kosong atau tidak.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 411
Berikut ini uraian dari icon-icon pada Form controls toolbar di atas:
Select Object adalah fasilitas untuk mengubah atau memindahkan
sebuah objek, biasanya tombol ini aktif secara otomatis tanpa harus
di klik,
View Classes tombol untuk menampilkan atau memilih class library
yang digunakan,
Label, digunakan untuk menampilkan teks baik sebagai judul form,
keterangan dan yang lainnya
Text Box digunakan untuk memasukan atau menampilkan satu ba-
ris teks data oleh user.
Edit Box fungsinya sama dengan Text Box tetapi data yang diisikan
dapat lebih dari satu baris.
Command Button (Tombol perintah) berfungsi sebagai sebuah
tombol yang dapat mengerjakan perintah tertentu dimana prosesnya
anda buat sendiri melalui program.
Command Group digunakan untuk membuat sejumlah Command
Button.
Option Group digunakan untuk membuat pilihan bagi user dimana
user hanya dapat memilih satu pilihan.
Check Box digunakan untuk membuat dua pilihan atau dua kondisi
misalnya true (.T.) atau false (.F.) pada sebuah CheckBox.
Combo Box digunakan untuk menampilkan sebuah daftar drop
down dimana user dapat memilih satu item dari daftar tersebut.
List Box fungsinya hampir sama dengan Combo Box tetapi disini
user dapat mengatur beberapa item yang ada di dalamnya.
412 BAGIAN V Modul teknis
Properties Window
Properties window berisi daftar property, events dan methods untuk
form, data environment, cursor, relation atau control. Komponen-kompo-
nen properties yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
1. List Object
List Object adalah daftar dari control/object yang terdapat di dalam
Form designer yang sedang anda buka pada window Visual FoxPro.
Gambar 20.4 List object
Di sini anda dapat memilih objek mana yang akan anda aktifkan atau
akan anda modifikasi, dengan mengklik panah drop down yang ber-
ada di paling kanan list object.
2. Tabs
Gambar 20.5 Tabs
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 413
Pada settings Box ini anda dapat merubah nilai properties dari setiap
properti yang anda pilih pada daftar properties.
4. Properties List
Properties List adalah daftar dari nama properti-properti yang memiliki
dua kolom tampilan, kolom sebelah kiri merupakan nama properties
dan kolom sebelah kanan merupakan nilai dari properti yang bersang-
kutan. Untuk properties yang nilainya merupakan pilihan, anda dapat
memilih nilainya dengan cara mengklik dua kali properties tersebut
sampai anda menemukan nilai yang anda maksud atau dapat memi-
lihnya pada Properties setting box dengan mengklik combobox yang
menampilkan nilai-nilai properties tersebut, untuk nilai properties yang
bukan merupakan pilihan anda dapat mengetiknya pada Properties
setting box dan untuk method dan event anda dapat mengisinya pada
Code window.
Gambar 20.7 Properties list
Data
Form
Gambar
Report
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 415
Jika anda membuat sebuah program seting awal yang akan dibuat
nanti anda tidak perlu mengetik direktori dan nama folder tempat form
tersebut disimpan tetapi anda cukup langsung mengetik nama formnya
saja seperti berikut:
Modify Form Beli
Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran akan menyimpan data-data pesaing, supp-
lier, pelanggan yang ada disekitar perusahaan.
2. Program untuk SI Produksi
Sistem informasi produksi adalah sistem informasi untuk mengolah
data produksi yang didalamnya terdiri dari lima buah program, yang ter-
diri dari:
Supplier
Program ini berfungsi untuk memasukkan data supplier sebagai mit-
ra bisnis yang berperan dalam menyuplai bahan-bahan yang diper-
lukan untuk proses produksi.
Persediaan
Program ini berfungsi sebagai pengolahan data produksi mulai dari
biaya sampai menjadi barang jadi/barang siap jual.
Order Beli
Program ini berfungsi untuk membuat sebuah pesanan pembelian
bahan baku yang nantinya akan diberikan pada supplier sebagai pe-
masok bahan
Faktur Beli
Program ini berfungsi untuk menyimpan data faktur pembelian yang
diterima dari pemasok/supplier
Proses Produksi
Program ini berfungsi untuk mencatat data tentang proses produksi
yang dilakukan serta bahan-bahan apa yang digunakan.
Hutang
Program ini berfungsi untuk mencatat dan menyimpan data transaksi
pembelian yang belum lunas, yang disebut dengan hutang.
3. Program untuk SI Keuangan
Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang mencatat
keluar masuknya uang yang terjadi pada perusahaan tersebut dalam
bentuk rencana dan realisasi, serta menyajikan siklus akuntansi keu-
angan.
Akun (Chart of account)
Program ini berfungsi untuk mencatat Akun yang diperlukan oleh pe-
rusahaan, biasanya telah disediakan oleh bagian akunting dari peru-
sahaan yang bersangkutan.
Jurnal
Program untuk mencatat data data transaksi keuangan perusahaan.
Buku besar
Program ini berfungsi untuk menampilkan buku besar setiap akun.
Neraca
Program ini berfungsi untuk menampilkan posisi keuangan perusa-
haan.
420 BAGIAN V Modul teknis
Rugi Laba
Program ini berfungsi untuk menampilkan pendapatan dan biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut pada periode
tertentu.
Membuat Table
Tahap awal dalam pembuatan program diatas adalah mengetahui Bila anda menngguna-
terlebih dahulu table-table yang dibutuhkan dalam program tersebut ka- kan metode SDLC maka
rena table merupakan alat untuk menampung data. Table yang diper- Table yang dibuat harus
lukan untuk program ini terdiri dari dua buah table, yaitu satu table utama berdasarkan pada model
dengan nama file Pelanggan dan satu table pendukung dengan nama file data yang telah dibuat
Lokasi.
Table Pelanggan adalah untuk menampung data master pelanggan.
Adapun nama-nama field untuk table Pelanggan adalah sebagai berikut. Bila anda menggunakan
metode prototyping table
Tabel 20.2 Daftar nama-nama field untuk table Pelanggan.dbf yang dibuat berdasarkan
Nama field Type width Index kebutuhan pemakai
No Numeric 4 terakhir
Cus_kode Character 6 Ascending
Cus_nama Character 30
Cus_alamat Character 60
Jn_kelamin Character 1
Lokasi Character 20
Keterangan Character 100
8. Klik tombol OK dan akan muncul pesan seperti pada gambar disam-
ping, yang isi pesannya yaitu apakah table tersebut akan diinput
sekarang. Pada kasus ini anda pilih saja No.
Membuat Form
Tahap kedua dalam pembuatan program pelanggan ini adalah mem-
buat sebuah form. Form ini berfungsi untuk menampung seluruh program
dan perintah yang membentuk sebuah program menjadi sebuah tampilan
yang dapat digunakan untuk menambah, menghapus dan memelihara
data pelanggan seperti tampak pada Gambar 20.13 diatas. Sebelum
tampil seperti pada Gambar 20.13 tampilan form tersebut adalah seperti
pada gambar dibawah. Coba anda perhatikan dan bayangkan bagaima-
na cara membuat tampilan form seperti gambar dibawah ini.
Gambar 20.17 Tampilan form designer Input_Pelanggan.scx
Form1
Properties window
424 BAGIAN V Modul teknis
Untuk modifikasi selengkapnya anda lihat pada daftar properties Untuk mengisikan nilai
yang digunakan untuk form input_Pelanggan dan anda coba masukkan pada sebuah nama pro-
nilai-nilainya sesuai dengan nama properties yang ada pada tabel diba- perties sudah dijelaskan
wah ini. pada bahasan properties
window pada awal bab
Tabel 20.3 Daftar nama properties untuk Form input_karyawan ini, jika anda lupa cara-
Nama properties Nilai nya adalah sebagai be-
BackColor 255,255,255 rikut:
BorderStyle 1-Fixed Single - Klik nama properties
Caption SI Pemasaran PT. ABC yang akan diisi nilai
Height 350 pada properties list
Icon C:\Sim\Gambar\...ico - Ketik atau pilih nilai
Left 0 yang akan anda ma-
MaxButton .F. False sukkan pada baris
MinButton .F. False setting box
ShowWindow 1-In Top level Form
Top 70
Width 625
- Max dan Min button - adalah tombol-tombol yang ada pada sudut
kanan atas form tersebut, .F. adalah untuk menghilangkannya dan
jika ingin memasangnya nilainya harus .T.
- ShowWindow - posisi form pada window ditentukan dari nilai ini,
nilai 1-in top level form adalah form ini bertindak sebagai anak dari
form induk, yang bertindak sebagai form induk nantinya adalah form
menu yang akan dibahas pada akhir bab ini.
- Top - adalah posisi form dari form induk terhitung mulai dari puncak
form.
Dan hasil akhir dari modifikasi tersebut tampak seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 20.22 Form designer input_Pelanggan
Sesekali anda rekam
Form anda untuk meng-
hindari kemungkinan
mati listrik, komputer
hang atau error sehingga
menghilangkan hasil pe-
kerjaan anda yang be-
lum terekam menjadi hi-
lang
5. Buka folder Data yang memuat table-table yang telah anda buat,
seperti pada gambar diatas
6. Klik Table Pegawai dan klik tombol OK maka table tersebut akan
tampil pada window data environmet
7. Untuk memasukkan table yang lainnya anda klik tombol Other pada
window Add table. Jika telah selesai maka hasilnya akan tampak
seperti pada Gambar 20.23 diatas, anda tutup window data environ-
ment dengan mengklik tombol Close yang ada di sudut kanan atas
window tersebut.
Tahap pertama adalah anda buat sebuah judul form dengan teks:
‘Daftar Nama Pelanggan’ seperti pada gambar diatas dengan menggu-
nakan Label, yang caranya sebagai berikut:
WordWrap adalah sebuah property yang khusus untuk Label untuk me-
nentukan seberapa banyak pun teks yang anda ketik dapat anda uraikan
kebawah menjadi beberapa baris.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 429
- Memasukkan ListBox
Selanjutnya adalah menampilkan ListBox pada Form anda yang Untuk memindahkan po-
tampilannya seperti pada Gambar 20.26 dibawah. Cara memasukkan se- sisi sebuah objek selain
buah objek semuanya sama seperti halnya anda memasukkan Label, dengan memasukkan ni-
yaitu dengan cara sebagai berikut: lai nominal pada proper-
Gambar 20.26 ListBox ties Top atau Left, anda
juga dapat memindah-
kannya dengan mendrag
objek tersebut atau
menggeserkannya de-
ngan menggunakan tom-
bol D-pad (panah) key-
board anda pada posisi
yang anda anggap tepat
- Memasukkan TextBox
Gambar 20.27 Susunan textbox dan label
- Memasukkan ComboBox
Gambar 20.28 ComboBox pada form input_pegawai
- Memasukkan EditBox
Gambar 20.29 Editbox pada form designer
- Memasukkan Optiongroup
Gambar 20.30 Optiongroup pada form input_Pelanggan
- Memasukkan CommandButton
Gambar 20 31 CommandButton (tombol) pada form designer
input_pelanggan
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 433
4. Setelah seluruh CommandButton dimodifikasi maka hasilnya dapat Untuk menjalankan form
terlihat seperti pada Gambar 20.31 diatas. yang anda buat anda
dapat melakukan hal be-
Memasukkan Program pada setiap objek rikut ini:
Form designer input_pelanggan tidak akan dapat mengolah data Klik icon Run pada
Pelanggan kalau form ini tidak diisi program atau perintah-perintah yang standard toolbar
dapat mengisi, menghapus dan menampilkan data pelanggan. Form
yang standar untuk mengolah data adalah form yang ada fasilitas untuk
menambah, menghapus dan menampilkan data, maka dari itu tombol-
tombol yang anda masukkan pada form designer diatas anda isi dengan
perintah-perintah yang akan dijelaskan dibawah.
Tetapi sebelum anda menginjak pada pemrograman anda tentu ber-
tanya bagaimana cara mengisi perintah pada sebuah tombol atau objek
lainnya, cara mengisi perintah pada sebuah objek misalnya tombol, ada-
lah sebagai berikut:
434 BAGIAN V Modul teknis
Editing region
Untuk melihat hasil dari perintah yang anda ketik diatas, coba anda
jalankan form designer input_pelanggan tersebut dan anda klik tombol
Keluar, jika anda benar dalam pengetikan perintah diatas maka form
anda akan Keluar, kembali lagi pada form designer.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 435
- (Tambah) Command1.Click
Command1 adalah tombol dengan caption Tambah yang tentunya Untuk bahasan berikut-
tombol ini berfungsi untuk menambah data pelanggan, anda ketik perin- nya jika anda melihat ju-
tah untuk menambah data dibawah ini pada procedure Click dengan cara dul seperti dibawah ini
sebagai berikut: Command1.Click
1. Double Klik Command1, maka akan muncul code window Artinya adalah perintah
2. Pada procedure list pilihlah Click untuk Command1 disim-
3. Ketiklah perintah dibawah pada Editing region pan pada procedure List
Click, sehingga tidak
Select Pelanggan perlu dijelaskan lagi ba-
Calculate Max(Val(Right(Cus_kode,3))) to K
If K = 0 gaimana cara memasuk-
x = 'PL0001' kan perintahnya
Endif
K = K + 1
x = Len(allt(str(K)))
x ='PL'+(iif(x=1,'000',iif(x=2,'00','0')) + Allt(str(K)))
Go Bottom
Append Blank
Replace Pelanggan.cus_kode with x
Thisform.Text1.Setfocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
Select Pelanggan
Thisform.Refresh
4. Maka hasilnya akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.34 Code window Command1.Click
Untuk keluar dari code
window maka anda da-
pat menutup window ter-
sebut dengan mengklik
tombol x yang ada di su-
dut kanan atas window
tersebut atau dengan
menekan keyboard
CTRL+J
Penjelasan perintah:
This.Value menyatakan nilai dari OptionGroup1 mengapa tidak
Thisform.OptionGroup1.Value ?, jawabannya adalah karena perintah ini
disimpan pada dirinya sendiri, sehingga cukup dengan This.value.
Perintah IF…ENDIF diatas mengandung arti jika optiongroup ini ber-
nilai 1 maka Replace atau isi field Jn_kelamin with atau dengan ‘1’ ELSE
atau jika tidak maka, lanjutkan pada IF…ENDIF kedua. Jika bernilai 2
maka isi jn_kelamin dengan ‘2’ jika tidak maka isi jn_kelamin dengan ’3’
- OptionGroup1.Refresh
Titik koma (;) pada Vi- This.value = iif(Pelanggan.jn_kelamin = '1', 1,;
sual FoxPro adalah se- iif(Pelanggan.jn_kelamin ='2',2,3))
bagai tanda hubung Menyimpan perintah pada procedure Refresh akan dikerjakan pada
yang menyatakan bahwa saat data berpindah record. Perintah diatas menyatakan bahwa option-
perintah setelah tanda group ini bernilai jika jn_kelamin = ‘1’ maka nilai optiongroup ini sama de-
titik koma masih bagian ngan 1, jika jn_kelamin = ‘2’ maka option-group1 bernilai 2 dan jika jn_ke-
dari perintah sebelum lamin = ‘3’ maka optiongroup1 bernilai 3.
titik koma dalam arti Mungkin anda ingin melihat hasil dari pekerjaan anda tersebut maka
masih satu baris. untuk melihatnya anda jalankan form input_pelanggan tersebut, dan an-
da isi datanya dengan menekan tombol Tambah yang telah diisi program
untuk menambah data.
Tetapi sebelum menjalankan form input_pelanggan tersebut anda isi
terlebih dahulu table Lokasi yang sempat dibahas diatas dengan cara:
1. Anda tampilkan Comand window dengan menekan CTRL+F2 jika
command window belum muncul
2. Bukalah table Lokasi dengan mengetik perintah dibawah ini
Use Lokasi
3. Kemudian untuk mengisi data secara manual pada table tersebut,
anda ketik perintah dibawah ini.
Append
4. Sehingga akan muncul window dibawah ini, dan anda isi window
tersebut sesuai dengan table dibawah ini.
Kode_ Nama_
001 Bandung
002 Jakarta
003 Surabaya
Gambar 20.35 Append window table Lokasi
5. Setelah anda isikan data yang ada pada tabel sehingga hasilnya ter-
lihat seperti pada gambar diatas maka keluarlah dari window terse-
but dengan cara menekan tombol x disudut kanan atas window ter-
sebut.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 439
- Command2.Click (Hapus)
Sele Pelanggan
If Messagebox('Anda yakin akan menghapusnya',36,'Hapus')=6
Delete
Skip
If eof()
Go bott
Endif
Endif
Thisform.List1.Requery
Thisform.refresh
- Command3.Click (Cetak)
Sele Pelanggan
_Screen.Show
Report Form Daftar_Pelanggan Preview Noconsole
_Screen.Hide
Active Window Form1
Membuat Report
Gambar 20.36 Report Daftar_Pelanggan
440 BAGIAN V Modul teknis
Maka akan muncul sebuah report designer baru dengan nama report1,
seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.37 Report designer – Report1
4. Pada baris size pilihlah ukuran kertas, sebagai contoh untuk report
daftar_barang pilihlah ukuran kertas B5.
5. setelah selesai klik tombol OK.
Sebelum anda melanjutkan pada tahap selanjutnya, ada baiknya pe-
kerjaan anda tersebut anda rekam terlebih dahulu dengan cara sebagai
berikut:
1. Klik menu utama File dan klik sub menu Save
2. Maka akan muncul window save
3. Bukalah folder Report dan ketiklah nama filenya dengan na-ma
Daftar_Pelanggan selanjutnya klik tombol OK.
2. Membuat header report pada Header band
Langkah-langkah pembuatan judul report pada report header band
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat teks PT. ABC, caranya adalah:
- Klik icon Label pada report controls toolbar
- Tempatkan mouse pointer pada area header band yang kosong dan
klik
Gambar 20.40 Judul pada header band
442 BAGIAN V Modul teknis
Jika show position bar - Pada kolom Font pilihlah Arial, pada kolom font style pilihlah Bold
tidak tampak pada bagi- dan pada kolom size pilih ukuran 20.
an bawah report design- - Klik tombol OK maka teks tersebut akan berubah sepeti pada gam-
ner maka tampilkan de- bar diatas.
ngan cara mengklik me- - Tempatkan teks tersebut pada posisi yang anda inginkan atau anda
nu utama View dan sub tentukan posisi objek tersebut dengan melihat nilai untuk posisi ob-
menu show position jek tersebut pada show position bar pada bagian bawah window re-
port designer dan untuk tampilan diatas ketentuan posisinya adalah
sebagai berikut: Top 0.61, Left 0.25, Bottom 0.95 dan Right 1.40.
Lihat gambar show position bar dibawah ini.
2. Membuat alamat perusahaan dibawah nama perusahaan PT. ABC Cara memindahkan ob-
(lihat gambar) caranya sama dengan membuat judul nama perusa- jek pada report designer
haan, teks alamat tersebut adalah sebagai berikut: adalah dengan mengklik
objek tertentu kemudian
anda drag dengan mou-
se atau dengan mene-
kan D-pad keyboard an-
da dan untuk melihat po-
sisinya anda lihat pada
Font untuk teks tersebut adalah Arial, style Reguler dan size 14, de- show position bar
ngan posisi Top 0.97, Left 0.25.
3. Membuat judul report ‘Daftar Pelanggan’ lihat gambar diba-wah
Font yang digunakan adalah Arial, style Bold, size 20 dengan posisi
Top 1.39 dan posisi horizontal Center horizontally, cara untuk me-
nentukan posisi horizontal adalah dengan cara:
- Klik menu utama Format
- Pilih sub menu Alignment maka akan muncul sub menu lainnya
- Klik sub menu Center horizontally, lihat gambar disamping.
Teks Posisi
No. Top 1.96, Left 0.29
Nama Top 1.96, Left 0.68
Alamat Top 1.96, Left 2.51
Keterangan Top 1.96, Left 4.99
Teks-teks tersebut diatas menggunakan Font Arial, style Bold dan
size 12.
- Membuat garis pembatas untuk bagian bawah judul
Seperti membuat garis untuk pembatas judul bagian atas anda buat
garis yang sama, cara untuk membuat garis yang sama anda tinggal
mengcopy garis sebelumnya dengan cara:
1. Klik icon Copy pada standard toolbar
2. Selanjutnya anda klik icon Paste pada standard toolbar
3. Tempatkan garis tersebut pada posisi Top 2.20, Left 0.03
3. Kemudian pada baris expression ketiklah nama table dan nama field
yang akan ditampilkan pada field tersebut, setelah selesai klik tom-
bol OK lihat gambar.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 445
Mark_ Character 1
Lokasi Character 15
Tot_harga Numeric 10
User_ Character 15
Verify_by Character 20
Membuat Form
Buatlah Form baru dan modifikasi form tersebut dengan mengguna-
kan properties-properties pada daftar properties untuk form order_pen-
jualan dibawah ini.
Tabel 20.16 Daftar properties untuk form order_penjualan
Nama properties Nilai
BackColor 255,255,255
BorderStyle 1-Fixed Single
Caption SI Pemasaran PT. ABC
Height 350
Icon C:\Sim\Gambar\...ico
Left 0
MaxButton .F. False
MinButton .F. False
ShowWindow 1-In Top level Form
Top 70
Width 625
Membuat Grid
Grid adalah sebuah objek untuk menampilkan banyak data dari se-
buah table. Perhatikan gambar grid yang berada pada form order_pen-
jualan dibawah ini.
Gambar 20.54 Grid untuk menampilkan data table dorder_jual
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 451
5. Dengan cara yang sama anda isi data table kunci sesuai dengan
gambar dibawah ini.
- Form1.Init
Select order_jual
Go top
Select dorder_jual
Set Filter to order_kode = Order_jual.order_kode
Thisform.refresh
- Combo3.Interactivechange
Setelah membuat order baru maka pelanggannya harus dicatat pula
maka, combo3 adalah objek yang menampung data pelanggan, untuk itu
pada combo3 ini dipasang perintah sebagi berikut:
Sele Order_jual
Replace Cus_kode with Pelanggan.cus_kode
Thisform.Text2.Value = Pelanggan.cus_alamat
This.Value = Pelanggan.cus_nama
- Grid1.RightClick
Thisform.dHapus
Menyimpan perintah pada Grid dan pada Textbox yang berada da-
lam Column, berbeda, jika menyimpan perintah pada grid maka perintah
tersebut akan diproses diatas grid misalnya datanya masih kosong maka
jika grid1 diklik kanan akan memproses program dHapus tadi dan jika
datanya telah penuh maka perintah dHapus tidak dapat diproses pada
grid yang telah ada datanya, untuk itu program dHapus ini perlu dimasuk-
kan juga dalam text1 pada setiap kolom.
Anda masukkan perintah diatas kedalam Text1 prosedur RightClick
pada setiap kolom, mulai dari Column1 sampai Column7, dan khusus un-
tuk Column2, karena yang diaktifkan pada column2 adalah Combo1 ma-
ka simpan perintah diatas pada Grid1.Column2.Combo1.
Cara untuk memilh Text1 pada setiap kolom adalah dengan memi-
lihnya di objectlist pada code window lihat gambar
Gambar 20.61 Code window Grid1.Column1.Text1.RightClick
- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
This.value = Alltrim(daf_brg.brg_kode)
Sele dorder_jual
Replace brg_kode with daf_brg.brg_kode,;
brg_nama with daf_brg.brg_nama,;
brg_harga with daf_brg.brg_hjual,;
brg_satuan with daf_brg.brg_sat
Thisform.Refresh
458 BAGIAN V Modul teknis
Maksud perintah diatas adalah, pada saat ada data yang dipilih pada
combo ini, maka nilai dari combo ini sama dengan isi dari field
Daf_brg.brg_kode dan isilah field-field dari dOrder_kode diatas dengan
field-field brg_kode bersangkutan diatas.
Menyimpan perintah pada procedure interactivechange akan dilaku-
kan apa bila isi dari item data pada combo tersebut dipilih baik itu diklik
atau dengan menggunakan keyboard.
- Grid1.Column5.Text1.Valid
Setelah memasukkan nama barang maka kuantitas (banyak barang)
harus diisi sesuai dengan angka nominal yang dipesan pelanggan. Sete-
lah kuantitas terisi maka dalam saat bersamaan atau pada saat focus
meninggalkan text1 pada kolom ini, perintah dibawah akan diproses.
Sele dorder_jual
Set Filt to order_kode = order_jual.order_kode
a = Brg_harga*This.value
Repl jumlah with a
Rek = recno()
Go Top
Calculate Sum(jumlah) to b
Thisform.Text3.Value = b
Go rek
Thisform.Refresh
Data yang terlebih dahulu harus dihapus adalah data yang berada
pada table detail yaitu dOrder_jual setelah data pada dOrder_jual diha-
pus selanjutnya anda hapus pula data masternya yaitu data yang terletak
pada table order_jual
- Check1.Refresh
Check1 ini adalah sebagai tanda apakah order dari sebuah nomor
order telah dibuat faktur atau belum, jika sudah maka cehck1 akan ber-
nilai 1 dan jika belum check1 bernilai 0. Perintah agar check1 ini otomatis
memberi tanda pada saat nomor order berpindah adalah sebagai berikut:
Sele order_jual
If Mark_='1'
This.value=1
Else
This.value=0
Endif
Inti dari perintah diatas adalah mengisi Text5 dengan nama yang
menyetujui order penjualan tersebut. Akan tetapi orang yang menyetujui
harus memasukkan nama user dan password pada form Verifikasi. Untuk
itu anda harus membuat form verifikasi tersebut, dengan tampilan seperti
pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.63 Form Verifikasi (kiri) & Form designer Verifikasi
Text1.Valid
If VL <> This.value
Sele Kunci
Locate for Upper(Allt(User)) = ;
Upper(Allt(This.value))
IF Found()
Thisform.Text2.setfocus
Thisform.command1.enabled = .t.
ELSE
MESSAGEBOX('NAMA TERSEBUT TIDAK;
TERDAFTAR',16,'Error User')
This.value = ''
Return 0
ENDIF
Endif
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 461
Text1.KeyPress
IF nKeyCode = 27 &&Tombol Esc
Thisform.release
ENDIF
Text2.GotFocus
Khusus untuk Text2, anda isi properties Password Char dengan x,
agar pada saat user mengetik password yang akan tampil pada text
tersebut hanya rangkaian hurup x.
VL = This.Value
Text2.Valid
If VL <> This.Value
Select Kunci
IF Upper(Allt(This.Value)) <> Password
MESSAGEBOX('PASSWORD SALAH',16,'Error password')
Return 0
ENDIF
Endif
Text2.Keypress
Do case
Case nKeyCode = 27 &&Esc
Thisform.release
Case nKeyCode = 13 &&Enter
Ok = .T.
Thisform.release
Endcase
Command1.Click (O.K)
OK = .T.
Thisform.release
Command2.Click (Cancel)
OK = .F.
Thisform.release
Form Verifikasi telah selesai anda buat, anda lanjutkan lagi pengi-
sian program pada objek-objek yang ada pada form Order_penjualan.
- Command3.Click (Cetak)
Public xPrin,xtgl1,xtgl2,xpel,xbrg,xlok,tgl,periode,Lap_,rep,order_,;
Jd_, Nm_, Tot_,Judul_,Pesan_
Store date() to xtgl1
xtgl2 = CTOD(STR(DAY(XTGL1))+STR(MONTH(XTGL1+31));
IIF(MONTH(XTGL1+31)=1,STR(YEAR(XTGL1)+1),;
STR(YEAR(XTGL1))))
Y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM 20,30 SHORTCUT IN WIND Form1
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<Order Jual' style 'B'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP 'Laporan \<Order Jual'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF Y <> 0
beli = .F.
Order_ = .T.
Sele order_jual
rek = recno()
do form cetak_
DO CASE
CASE Y = 1 and xprin <> 0
Judul_ = 'Order Jual'
Pesan_ = 'Pesanan dari:'
462 BAGIAN V Modul teknis
Sele dOrder_jual
Go top
If xprin = 1
_Screen.show
report form Order_ preview noconsole
_Screen.hide
Acti wind form1
Else
Report form Order_ to print noconsole
Endif
CASE Y = 2 and xprin <> 0
Lap_ = 'Laporan Order Jual'
periode = 'Periode : '+dtoc(xtgl1)+' s.d. '+dtoc(xtgl2)
Jd_ = 'Order'
Nm_ = ' Pelanggan'
Tot_ = 'Total Order Penjualan :'
sele 0
Create cursor Lap(no n(3),kode_ C(6), order_kode C(6), ;
Fak_kode C(6),xnama C(30),brg_nama C(50),brg_harga N(10,2),;
brg_satuan C(4),kuantitas N(4),jumlah N(12,2),brg_kode C(5),;
Lokasi C(20), Tgl_ D(8), Pri_ N(1))
Sele dOrder_jual
set filt to
go top
Scan
Scatter memvar
Sele Lap
Append Blank
Gather Memvar
Kode_ with Order_kode
Endscan
Sele Lap
go top
Repl Pri_ with 1
Kd_ = order_kode
Scan
Sele Order_jual
Locate for Order_kode = Lap.Kode_
if found()
Sele Lap
Repl xnama with Order_jual.Cus_nama, tgl_;
With Order_jual.order_tgl,lokasi with;
Order_jual.lokasi
If order_kode <> Kd_
Repl Pri_ with 1
Endif
Endif
Kd_ = order_jual.order_kode
Endscan
Select Lap
Do Case
Case Empty(xpel) and !Empty(xBrg) and Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Barang : ' +xBrg
Set filt to upper(allt(brg_nama))=upper(allt(xbrg));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
rep = 'Lap_Fak_brg'
Case Empty(xBrg) and !Empty(xpel) and Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Pelanggan : ' +xpel
Set filt to upper(allt(xnama)) = upper(allt(xpel));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
rep = 'Lap_Fak_Pel'
Case !Empty(xBrg) and !Empty(xpel) and Empty(xlok)
xjudul = 'Nama Barang : '+alltrim(xbrg) +' & ;
Pelanggan : ' +xpel
Set filt to upper(allt(brg_nama))= upper(allt(xbrg));
and upper(allt(xnama)) = upper(allt(xpel));
and (Tgl_ <= xtgl2 and Tgl_ >= xtgl1)
rep = 'Lap_Fak'
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 463
Anda buat tampilan form seperti pada Gambar 20.64 (kanan) diatas
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah form dengan nama file Cetak_ dan properties yang diguna-
kan adalah sebagai berikut:
Always on Top .T.-True MaxButton .F.-False
AutoCenter .T.-True MinButton .F.-False
BackColor 255,255,255 Name Form2
BorderStyle 1-FixedSingle ShowTips .T.-True
464 BAGIAN V Modul teknis
Combo3.Init
This.clear
Sele Lokasi
go top
scan
This.additem(nama_)
Endscan
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 465
This.enabled = y=2
Text1.Init
This.enabled = (y=2)
Text1.GotFocus
Thisform.Oldtext = This.Value
Text1.Valid
If Thisform.Oldtext <> This.Value
If This.Value > Thisform.Text2.Value
Thisform.Text2.Value = This.Value
Endif
Endif
Text2.Init
This.enabled = (y=2)
Text2.GotFocus
Thisform.Oldtext = This.Value
Text2.Valid
If Thisform.Oldtext <> This.Value
If Thisform.Text1.Value > This.Value
This.Value = Thisform.Oldtext
Endif
Endif
Command1.Click (O.K)
xtgl1 = Thisform.Text1.value
xtgl2 = Thisform.Text2.value
xpel = Thisform.combo1.value
xbrg = Thisform.combo2.value
xlok = Thisform.combo3.value
xPrin = Thisform.Optiongroup1.value
Release Thisform
Perintah disamping
menyatakan jika Y=2
Perintah diatas adalah perintah untuk mengisi variable-variable maka Text1 akan aktif
diatas dengan nilai yang ditentukan oleh objek-objek yang me- (bisa diedit)
nyertainya
Command2.Click
xprin = 0
Release Thisform
Membuat Report
Report-report yang diperlukan dalam order_penjualan ini ada empat
buah report, nama report-report tersebut adalah:
1. Order_
2. Lap_Fak
3. Lap_Fak_Brg
4. Lap_Fak_Pel
Order_ adalah report untuk mencetak order penjualan, Lap_Fak
adalah report untuk mencetak laporan order penjualan, Lap_Fak_brg
adalah laporan yang berdasarkan nama barang, Lap_Fak_pel adalah
untuk laporan order penjualan berdasarkan nama pelanggan.
466 BAGIAN V Modul teknis
- Report Order_
Gambar 20.65 Report order_
Summary Band
Gambar 20.68 Summary band
- Report Lap_Fak
Coba anda buat tampilan untuk Header band berdasarkan gambar Cara untuk menampilkan
19.69 (kiri) dibawah. Seluruh field yang ada pada report header band se- window PrintWhen ada-
muanya berisikan variable, variable-variable yang ada pada report Lap_ lah dengan mengklik
fak semuanya telah didefinisikan pada tombol cetak form order_pen- tombol Printwhen pada
jualan diatas. window Report
Selanjutnya adalah memasukkan field pada report detail band dan expression
field-field tersebut adalah terdaftar pada tabel 20.26 dibawah.
468 BAGIAN V Modul teknis
- Report Lap_Fak_brg
Report Lap_Fak_brg adalah report untuk menampilkan laporan order
penjualan berdasarkan nama barang, tampilan report ini tidak berbeda
jauh dengan tampilan report Lap_Fak diatas.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 469
- Report Lap_Fak_pel
Seperti halnya dalam membuat report Lap_Fak_brg anda buat report
designer Lap_Fak_pel seperti pada gambar diatas. Yang membedakan
antara report Lap_fak_pel dengan Lap_fak_brg adalah pada nama ba-
rang dengan pelanggan, jika lap_fak_pel untuk menampilkan order pen-
jualan berdasarkan nama pelanggan dan data yang ditampilkannya ada-
lah nama semua transaksi yang difilter pada form cetak_ yang telah dide-
finisikan diatas. Sedangkan Lap_fak_brg adalah report untuk menampil-
kan data order penjualan berdasarkan nama barang.
470 BAGIAN V Modul teknis
Membuat Table
Table-table yang digunakan pada program penjualan ini terdiri dari
banyak table, table-table tersebut yaitu:
- Fak_Jual
- dFak_Jual
- Daf_brg
- Pelanggan
- Order_Jual
- dOrder_Jual
- Kunci
- Lokasi
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 471
Membuat Form
Buatlah tampilan form designer seperti pada gambar 20.73 kanan di
atas, properties untuk form tersebut sama dengan form Order_penjualan,
setelah anda buat form designer baru rekamlah form tersebut dengan
nama file Penjualan. Setelah membuat form penjualan, selanjutnya anda
lakukan langkah-langkah dibawah, untuk melengkapi form tersebut men-
jadi sebuah form yang sempurna.
Anda buat tampilan seperti pada gambar diatas pada form pen-
jualan, properties untuk posisi, bentuk dan ukuran pada setiap objek ti-
dak akan dijelaskan lagi karena bentuk dan ukuran sebuah objek dapat
anda sesuaikan dengan keinginan anda sendiri, dan properties yang
akan dijelaskan hanyalah properties yang behubungan dengan masalah
teknis saja, properties-properties tersebut terdapat pada tabel dibawah:
Tabel 20.29 Daftar properties untuk objek-objek diatas
Nama Objek Properties
Combo1 RowSourceType 6-Field, RowSource Fak_jual.fak_kode Value
Fak_jual.Fak_kode
Text1 ControlSource Fak_Jual.Fak_tgl
Combo2 ControlSource Fak_Jual.Lokasi, RowSourceType 6-Field
RowSource Lokasi.Nama_
Combo3 ColumnCount 2, ColumnWidth 120,50, ControlSource
Fak_jual.Fak_kode, RowSourcetype 6-Field, RowSource
Fak_jual.Cus_nama,Cus_kode
Text2 ControlSource Fak_jual.Cus_Alamat
Text3 ControlSource Fak_jual.Distribusi
- Grid
Gambar 20.76 Grid pada bagian tengah form
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 473
Anda buat grid seperti pada gambar diatas dengan properties seba- Untuk menetukan lebar
gai berikut: column pada sebuah
Tabel 20.30 Daftar properties Grid1 Grid selain dengan me-
masukkan nilai pada pro-
Properties Nilai properties perties Width adalah
ColumnCount 7 dengan:
DeleteMark .F.-Flase
1. Klik kanan grid1,
Height 130
2. pada menu yang
Left 0
RecordMark .F.-False
muncul klik Edit
RecordSource dFak_Jual 3. klik sebuah column
ScrollBar Vertical yang akan diperlebar
Top 103 atau dipersempit
Width 623 4. sambil menekan
SHIFT anda tekan
Selanjutnya anda modifikasi Grid1 tersebut sesuai dengan langkah- panah kiri atau kanan
langkah berikut:
1. Rubah caption setiap header pada grid1 sesuai dengan gambar
20.76 diatas.
2. Pada culumn2 anda masukkan sebuah ComboBox, cara memasuk-
kannya telah dijelaskan pada program order penjualan
3. Rubahlah lebar setiap column sesuai dengan gambar diatas
4. Isi Controlsource untuk setiap Column berdasarkan daftar dibawah
5. Selanjutnya anda isi properties untuk Combo1 yang ada pada Co-
lumn2 sesuai dengan daftar properties dibawah ini
Tabel 20.31 Daftar properties untuk Column2.Combo1
Properties Nilai properties
ColumnCount 5
ColumnWidth 50,120,50,30,100
ControlSource dFak_jual.Brg_kode
RowSourceType 6-Field
Daf_brg.brg_kode, brg_nama, brg_salah, brg_sat,
RowSource
brg_hjual
SpecialEffect 1-Plain
- Footer
Gambar 20.77 Bagian bawah form penjualan
Set filt to
If Ok
Sele isi_
Go top
Select Fak_jual
GO BOTT
xKode = Right(allt(Fak_kode),4)
xKode = val(xKode)+1
If xKode = 1
K = 'FJ0000'
Endif
x = Left((k),6-len(allt(str(xkode))))+;
allt(str(xKode))
Append blank
Repl Fak_jual.Fak_Kode with x,Fak_tgl with date(),Cash_ with '2'
Repl cus_kode with Isi_.Cus_kode, Cus_nama with isi_.cus_nama
Repl Cus_alamat with Isi_.Cus_alamat,
* Repl user_ with use_
xrec = recno()
Go xrec
Thisform.combo2.listindex = 1
Select isi_
Go top
Scan
Scatter memvar
Sele dFak_jual
Appen blank
Repl fak_kode with Fak_jual.fak_kode
Gather memvar
Endscan
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Combo1.Listindex = (Thisform.Combo1.Listcount)
Sele dOrder_jual
Set Filter to
Sele isi_
Go top
Scan
Sele dorder_jual
Locate For Order_kode = Isi_.Order_kode;
and brg_kode = isi_.brg_kode
Repl Fak_kode with Fak_jual.Fak_kode
Endscan
Else
Sele dorder_jual
Set filt to
Sele isi_
Go top
Scan
Sele dOrder_jual
Locate For (Order_kode = Isi_.Order_kode);
and (brg_kode = Isi_.Brg_Kode)
Repl Mark_ with '0'
Endscan
Endif
Sele Isi_
Use
EndCase
Thisform.Refresh
Perintah (Repl User_ with Use_) pada perintah diatas didepannya di-
beri tanda bintang agar perintah tersebut tidak diproses karena variable
use_ tidak didefinisikan didalam form penjualan tetapi didefinisikan pada
saat seorang user masuk pada sistem dimana setiap user diberi pass-
word tersendiri sehingga jika sistem ini telah selesai dibuat maka secara
otomatis user_ akan terisi sesuai dengan yang menggunakannya. Maka
dari itu jika seluruh sistem telah dibuat maka tanda bintang pada perin-
tah tersebut harus dihilangkan.
476 BAGIAN V Modul teknis
Form1.Load
Sele 0
Create cursor Isi_(order_kode C(6), brg_kode C(5), brg_nama ;
C(30), kuantitas N(5),brg_satuan C(4), brg_harga N(12,2),; jumlah
N(12,2),Cus_kode C(6),Cus_nama C(30),Cus_alamat C(50))
Perintah diatas adalah perintah untuk membuat cursor dengan nama
cursor Isi_ dan field-fieldnya yaitu teks yang ada didalam kurung, C arti-
nya Character, D artinya Date dan N artinya Numeric.
Check1.Click
If This.value = 1
Sele isi_
go top
IF Eof() or Bof() or cus_kode = order_jual.cus_kode
Sele order_jual
Repl mark_ with '1'
Sele dOrder_jual
Set Filt to order_kode = order_jual.order_kode;
and mark_ <> '1'
go top
Scan
Sele dorder_jual
Repl Mark_ with '1'
Sele isi_
Go Bottom
Append Blank
Repl order_kode with dorder_jual.order_kode
Repl brg_kode with dorder_jual.brg_kode
Repl brg_nama with dorder_jual.brg_nama
Repl brg_satuan with dorder_jual.brg_satuan
Repl kuantitas with dorder_jual.kuantitas
Repl brg_harga with dorder_jual.brg_harga
Repl jumlah with dorder_jual.jumlah
Repl cus_kode with order_jual.cus_kode
Repl cus_nama with order_jual.cus_nama
Repl cus_alamat with order_jual.cus_alamat
Endscan
ELSE
Messagebox('Order ini bukan dari pelanggan ' + ;
isi_.cus_nama , 6 ,'Pelanggan tidak sama')
ENDIF
Else
Sele order_jual
Repl mark_ with '0'
Sele dOrder_jual
Go top
Repl all mark_ with '0'
Endif
Thisform.Refresh
Command2.Click (Batal)
Thisform.Release
Scan
i=i+1
Repl no with i
Endscan
ENDIF
ENDIF
- Combo3.InteractiveChange
Sele Fak_jual
Replace cus_kode with Pelanggan.cus_kode
Thisform.Text2.value = Pelanggan.Cus_alamat
This.value = Pelanggan.cus_nama
- Grid1.RightClick
ThisForm.dHapus
dHapus adalah methode baru yang telah dibahas diatas, masukkan
juga perintah diatas pada Text1 yang ada dalam setiap Column kecuali
untuk column2 perintah diatas disimpan pada Combo1.
- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
This.Value = Allt(Daf_brg.brg_kode)
Sele dFak_jual
Repl Brg_kode with Daf_brg.Brg_kode,Brg_nama with ;
Daf_brg.Brg_nama,Brg_harga with Daf_brg.Brg_hjual,;
Brg_satuan with Daf_brg.Brg_sat
Thisform.Refresh
- Grid1.Column5.Text1.Valid
Sele dFak_jual
a = Brg_harga * This.value
Repl Jumlah with a
rek = recno()
Go Top
Calc sum(jumlah) to b
c = b * (10/100)
Thisform.Text4.Value = b
Thisform.Text5.Value = c
Thisform.Text6.Value = (b + c)
Go rek
Thisform.Refresh
- OptionGroup1.Click
Sele Fak_jual
If This.value = 1
Repl Cash_ with '1'
Else
Repl Cash_ with '2'
Endif
Thisform.refresh
- OptionGroup1.Refresh
Sele Fak_jual
This.value = iif(cash_='1',1,2)
- Check1.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
If Ok = .T.
IF This.value = 1
Thisform.text8.Value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text8.Value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh
480 BAGIAN V Modul teknis
- Check1.Refresh
Sele Fak_jual
If !Empty(verify_by)
This.Value = 1
Else
This.Value = 0
Endif
- Command2.Click (Hapus)
Sele Fak_jual
Kode = allt(fak_jual.fak_kode)
If messagebox('Anda yakin akan menghapus "'+kode+;
'" ',36,'Hapus')=6
Sele dFak_jual
Delete All For Allt(Fak_kode) = Kode
Sele fak_jual
Delete
Skip-1
If bof()
Go Top
Endif
Endif
Thisform.Refresh
- Command3.Click (Cetak)
Untuk perintah pada tombol ini anda copy perintah yang ada pada
tombol yang sama pada Form Order_penjualan (buka lagi form order_
penjualan pada halaman sebelumnya). Karena table yang digunakan
pada form penjualan ini adalah Fak_jual dan dFak_jual maka anda rubah
semua teks Order pada perintah tersebut dengan teks Fak. Caranya ada-
lah sebagai berikut:
1. Tampilkan Window Replace dengan menekan CTRL+L
2. Isilah baris Look for dengan Order sebagai teks yang akan dicari dan
pada baris Replace with isi dengan Fak
3. Pilihlah Scope Curent procedure, dan anda klik tombol Replace All,
lihat gambar disamping
4. Maka seluruh teks Order pada procedure tersebut akan ber-ubah
menjadi Fak
5. Nama report yang digunakan pada case y=1 adalah report Faktur_
Membuat Report
Report yang digunakan pada Form penjualan sama dengan report-
report yang digunakan untuk order_penjualan kecuali untuk report
Faktur_. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 20.79 Report designer dan tampilan report Faktur_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 481
Program Piutang
Gambar 20.80 Tampilan form Piutang
Form umur piutang adalah form untuk mendaftar faktur jual yang
pembayarannya kredit, pembayaran kredit dilakukan dalam tiga kali pem-
bayaran, yang setiap pembayaran memiliki tanggal jatuh tempo, setiap
transaksi yang pembayarannya jatuh tempo akan ditandai dengan se-
buah indikator, hijau, kuning dan merah. Hijau untuk pembayaran yang
jatuh tempo pada bulan pertama, kuning untuk bulan kedua dan merah
untuk bulan ketiga.
Form Designer untuk program ini adalah form Piutang yang tampi-
lannya tampak pada gambar dibawah ini.
Anda buat tampilan seperti pada gambar 20.81 dibawah dengan
petunjuk sebagai berikut:
1. Anda buat sebuah form yang properties, bentuk dan ukurannya
sama dengan Form Penjualan.
2. Struktur data yang digunakan pada form Piutang pun sama dengan
form penjualan. Rekamlah form tersebut dengan nama Piutang.
482 BAGIAN V Modul teknis
Anda buat tampilan seperti pada gambar diatas dengan cara se-
bagai berikut:
1. Anda masukkan sebuah Container kedalam form Piutang, dengan
cara klik icon Container pada form standard toolbar kemudian
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 483
tempatkan dan klik diatas form designer Piutang dengan properties Menyimpan banyak ob-
sebagai berikut: BackColor 255,255,255, BorderColor 0,0,0, Border- jek pada sebuah conta-
Width 2, Height 46, Name Header1, SpecialEffect 2-Flat, Width 623. iner artinya bahwa objek-
2. Anda masukan sebuah Shape kedalam container Header1 dengan objek yang ada didalam-
cara sebagai berikut: nya akan menjadi satu
kesatuan dengan con-
- Klik kanan Header1 maka akan muncul sebuah menu
tainer tersebut
- Klik Edit pada menu tersebut
- Klik icon Shape pada form controls toolbar kemudian tem-
patkan Shape tersebut diatas Container Header1.
- Setelah ditempatkan modifikasi shape1 tersebut dengan proper-
ties berikut ini Height 38, Left 5, Top 4, Width 109
3. Selanjutnya anda masukkan sebuah Label untuk membuat judul
Pelanggan, tempatkan label tersebut tepat ditengah-tengah Shape1.
4. Sehingga hasilnya tampak seperti pada gambar disamping
5. Shape yang ada pada container Header1 ada 8 buah, untuk shape-
shape lainnya anda tinggal mengcopy dari Shape1. Berdasarkan
pada gambar 20.82 diatas secara berurut dari kiri kekanan anda
buat shape-shape lainnya sesuai dengan daftar dibawah ini.
Tabel 20.37 Shapetool yang ada pada Header1
Shape Properties
Shape1 Height 38, Left 5, Top 4, Width 109
Shape2 Height 38, Left 116, Top 4, Width 109
Shape3 Height 38, Left 181, Top 4, Width 70
Shape4 Height 38, Left 253, Top 4, Width 115
Shape5 Height 18, Left 370, Top 4, Width 248
Shape6 Height 18, Left 370, Top 24, Width 76
Shape7 Height 18, Left 448, Top 24, Width 79
Shape8 Height 18, Left 529, Top 24, Width 89
6. Untuk label yang berada pada setiap shape, anda sesuaikan dengan
Gambar 20.82 diatas.
Selanjutnya anda buat tampilan judul kedua untuk grid1 dengan na-
ma Header2 dengan cara sebagai berikut:
Gambar 20.83 Tampilan judul untuk Grid1 dengan nama Header2
- Grid1.Refresh
Sele Fak_Jual
For i=1 to 11
This.Columns(i).DynamicBackColor = 'IIF((Tgl_Jt1 <> {};
And Tgl_Jt2 = {}) and Tgl_Jt1 < DATE() and bayar1=0,;
RGB(150,200,200),IIF(Tgl_Jt2 <> {} And Tgl_Jt2 < DATE();
And Bayar2 = 0 ,RGB(240,240,200),IIF(Tgl_Jt3 <> {} ;
And Tgl_Jt3 < DATE() And Bayar3 = 0,RGB(255,200,200),;
RGB(255,255,255))))'
Next
Perintah diatas adalah perintah untuk memberi indikator terha-
dap tagihan yang sudah jatuh tempo. Fungsi untuk menyatakan war-
na adalah fungsi RGB() yang sintaxnya yaitu: RGB(nRedValue,
nGreenValue, nBlueValue)
- Grid.1.Column1.Text1.GotFocus
Thisform.Refresh
Anda isi Text1.GotFocus pada seluruh Column yang berada pada
Grid1 ini dengan perintah diatas.
- Grid1.Column1.Text1.Keypress
Do case
Case nkeycode = 19
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).Width = 0
Thisform.grid1.columns(i).Enabled = .F.
Thisform.grid1.columns(i+7).Enabled =.T.
Next
Thisform.Header1.visible =.F.
Thisform.Header2.visible =.T.
Thisform.Total.visible =.T.
Endcase
nKeycode 19 adalah kode untuk keyboard panah kiri, maka perintah
diatas menyatakan jika pada column1 tersebut user menekan panah
kiri maka perintah dibawahnya akan diproses dimana isi perintah di
atas adalah merubah Column1 sampai column4 width 0, Enabled
False (disabled), dan column8 sampai column11 menjadi Enabled
selanjutnya menghilang-kan Header1 kemudian Header2 dan Total
ditampilkan.
Lihat gambar dibawah antara tampilan awal form dan tampilan
form setelah perintah diatas diproses
Gambar 20.85 Tampilan form piutang awal (kiri) dan setelah proses
- Grid1.Column7.Text1.Keypress
Perintah pada Column7.Text1 pun sama dengan perintah pada
column1 tetapi nkeycode yang digunakan adalah panah kanan atau
ENTER, dan perintahnya adalah:
486 BAGIAN V Modul teknis
Do case
Case nkeycode = 4 or nKeycode = 13
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).Width = 0
Thisform.grid1.columns(i).Enabled = .F.
Thisform.grid1.columns(i+7).Enabled =.T.
Next
Thisform.Header1.visible =.F.
Thisform.Header2.visible =.T.
Thisform.Total.visible =.T.
Endcase
- Grid1.Column5.Text1.Keypress
Do case
Case nkeycode = 19
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).enabled=.T.
Thisform.grid1.columns(i+7).enabled=.F.
Next
Thisform.grid1.column1.width = 113
Thisform.grid1.column2.width = 63
Thisform.grid1.column3.width = 72
Thisform.grid1.column4.width = 117
Thisform.header1.visible = .T.
Thisform.header2.visible = .F.
Thisform.Total.visible = .F.
Endcase
Perintah diatas adalah kebalikan dari perintah yang ada pada co-
lumn1 dan column7. sehingga tampilan jika pada tampilan form pada
gambar 20.85 kanan akan berubah ke tampilan awal gambar 20.85
kiri.
- Grid1.Column8.Text1.GotFocus
Public By1
Sele Fak_jual
by1 = Bayar1
Thisform.refresh
- Grid1.Column8.Text1.Valid
Sele Fak_jual
sld = (Tot_harga)-(Bayar1+bayar2+bayar3)
Repl Saldo with sld
Repl Lunas with IIF(Sld=0,'1','0')
If By1 <> This.value
Repl Tgl_b1 with Date()
Else
If This.value = 0
Repl Tgl_b1 with {}
Endif
Endif
Thisform.refresh
Rele By1
- Grid1.Column9.Text1.GotFocus
Public By2
Sele Fak_jual
By2 = Bayar2
Thisform.refresh
- Grid1.Column9.Text1.Valid
Sele Fak_jual
sld = (Tot_harga)-(Bayar1+bayar2+bayar3)
Repl Saldo with sld
Repl Lunas with IIF(Sld=0,'1','0')
If By2 <> This.value
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 487
- Grid1.Column10.Text1.GotFocus
Public By3
Sele Fak_jual
By3 = Bayar3
Thisform.refresh
- Grid1.Column10.Text1.Valid
Sele Fak_jual
sld = (Tot_harga)-(Bayar1+bayar2+bayar3)
Repl Saldo with sld
Repl Lunas with IIF(Sld=0,'1','0')
If By3 <> This.value
Repl Tgl_b3 with Date()
Else
If This.value = 0
Repl Tgl_b3 with {}
Endif
Endif
Thisform.refresh
Rele By3
- Grid1.Column11.Text1.Keypress
Do case
Case nkeycode = 19
For i=1 to 4
Thisform.grid1.columns(i).enabled=.T.
Thisform.grid1.columns(i+7).enabled=.F.
Next
Thisform.grid1.column1.width = 113
Thisform.grid1.column2.width = 63
Thisform.grid1.column3.width = 72
Thisform.grid1.column4.width = 117
Thisform.header1.visible = .T.
Thisform.header2.visible = .F.
Thisform.Total.visible = .F.
Endcase
- Total.Text1.Refresh
Sele Fak_jual
Rek = Recno()
Calc Sum(bayar1), Sum(bayar2), sum(bayar3) , sum(saldo);
to a, b, c, d
This.value = a
This.Parent.text2.value = b
This.Parent.text3.value = c
This.Parent.text4.value = d
Go rek
- Check1.Refresh
Sele Fak_jual
If !Empty(kasir)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif
- Check2.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_jual.veri_tagih))
IF Allt(Fak_Jual.Veri_tagih) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.Text3.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.Text3.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh
- Check2.Refresh
Sele Fak_jual
If !Empty(Veri_tagih)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif
- Command1.Click (cetak)
Public Rek, Periode, Lap_, Nm_
Sele 0
Create cursor Lap(No N(4), Fak_kode C(6), Fak_Tgl D,Xnama ;
C(30),Tgl_Jt1 D, Tgl_Jt2 D, Tgl_Jt3 D,Tot_harga N(12,2),;
Bayar1 N(12,2), Bayar2 N(12,2),Bayar3 N(12,2), Saldo N(12,2))
Periode = 'Periode : '+ DMY(Date())
Lap_ = 'Umur Piutang'
Nm_ = 'Pelanggan'
Sele Fak_Jual
rek = recno()
Go top
Scan
Scatter Memvar
Sele Lap
Append Blank
Replace Xnama with Fak_jual.cus_nama
Gather Memvar
Endscan
Sele Lap
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 489
Go top
_Screen.show
Report Form Lap_Piutang Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Sele Lap
use
Sele Fak_Jual
Go Rek
Rele Rek, Periode, Lap_, Nm_
- Command2.Click (keluar)
Thisform.Release
- Command3.Click
Public Periode, Status_
Sele Fak_jual
rek = recno()
Periode = 'Tanggal : '+DMY(Date())
If Lunas <> '1'
Status_ = 'Belum Lunas'
Else
Status_ = 'Telah Lunas'
Endif
_Screen.Show
Report Form Kwi_Piutang For Recno()=rek preview noconsole
_Screen.Hide
Rele Periode, Status_
Jika detail band merasa 4. Masih pada detail band anda buat 3 buah kotak dengan Height 0.22
sempit maka anda per- dan Width 9.68
lebar band tersebut agar 5. Warnai ketiga kotak tersebut dengan warna hijau, kuning dan merah,
lebih leluasa dalam men- lihat gambar dibawah
disain report ini, jika di-
Gambar 20.87 Rectangle (kotak) pada detail band
sain report telah selesai
dibuat maka anda dapat
memperkecil kembali de-
tail report tersebut
Cara memasukkan kotak 6. Setelah ketiga kotak tersebut diwarnai, hlangkan garis pada setiap
kedalam report designer kotak tersebut dengan cara klik kotak yang bersangkutan kemudian
adalah dengan mengklik pada kilik menu Format, pilih submenu Pen dan klik None.
icon Rectangle pada re- 7. Isilah PrintWhen setiap kotak tersebut sesuai dengan perintah di
port design toolbar dan bawah ini.
klik padaarea report an-
Untuk kotak warna HIjau isilah dengan perintah dibawah ini:
da untuk menempatkan-
nya Lap.Tgl_Jt1<>{} And Lap.Tgl_Jt1 < DATE() And Lap.Bayar1=0
10. Anda tampilkan Summary band dan masukkan objek-objek seperti Cara untuk mengisi Print
pada gambar 20.86 pada band tersebut When pada sebuah
11. anda pilih field bayar1, bayar2, bayar3 dan saldo pada detail band objek adalah:
kemudian klik icon Copy pada standard toolbar 1. Double klik objek ber-
12. klik icon Paste, maka akan muncul field-field yang sama. Tempatkan sangkutan
field-field tersebut pada summary band dengan posisi yang sama 2. pada properties win-
dengan posisi field sebenarnya pada detail band dow klik tombol print
13. Anda isi calculation setiap field tersebut dengan Sum, dengan cara when
Double klik field, pada properties, klik tombol calculation, dan pada 3. dan pada baris print
calculate field anda klik Sum when expression is
14. Rekamlah report designer tersebut dengan nama file Lap_Piutang true anda masukkan
expresinya
Membuat Report Kwi_Piutang
Report Kwi_piutang adalah sebuah report untuk menampilkan dan
mencetak bukti pembayaran piutang, adapun tampilan report tersebut
adalah seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 20.88 Report designer dan tampilan report Kwi_piutang
Anda buat tampilan report seperti pada gambar diatas, dan rekam Untuk merubah sebuah
report tersebut dengan nama file kwi_piutang. Report diatas hanya dibuat garis menjadi garis pu-
pada header band saja. Field-field yang ada pada report diatas diambil tus-putus seperti pada
dari table Fak_Jual, sehingga anda buat field-field tersebut sesuai de- gambar disamping ada-
ngan gambar kecuali field Periode anda isi pada setiap expression field lah dengan mengklik me-
dengan table Fak_Jual.(nama field sesuai dengan gambar). Misal field nu Format, pilih sub me-
pada gambar tersebut tertulis Fak_kode maka pada report expression nu Pen dan klik sub me-
harus ditulis Fak_Jual.Fak_kode. nu Dash-dot
Mengisi Program
- Grid1.Column3.Text1.RightClick
Mengetik teks Bagus, Cukup dan Jelek, pada kolom grid pada gam-
bar diatas, tidak diketik, melainkan dengan menggunakan program
dan program tersebut adalah tertera pada perintah dibawah ini:
Y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL() SHORTCUT IN WINDOW Form1
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<Bagus' style 'B'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP '\<Cukup' style 'B'
DEFINE BAR 03 OF Tam PROMP '\<Jelek' style 'B'
DEFINE BAR 04 OF Tam PROMP '--\<Empty--' style 'B'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
If y <> 0
Do case
Case Y=1
This.value = 'Bagus'
Case Y=2
This.value = 'Cukup'
Case Y=3
This.value = 'Jelek'
Case Y=4
This.value = ''
Endcase
Endif
Thisform.Refresh
Jenis barang yang dimasukan pada form ini ada dua jenis barang,
Barang jadi dan Bahan baku. Perhatikan gambar diatas, dua tampilan
form diatas disimpan pada satu form. Dan untuk mengelompokkan jenis
barang barang jadi atau bahan baku dipergunakan PageFrame, agar le-
bih jelas anda buat form tersebut sesuai dengan uraian dibawah ini.
Membuat Table
Table yang digunakan pada program ini ada dua table yakni, table
Daf_brg dan table Daf_Bbaku, table Daf_brg telah anda buat pada sis-
tem informasi pemasaran. Sehingga table yang harus anda buat adalah
table Daf_Bbaku table untuk memuat daftar nama barang bahan baku
dan field-field yang harus anda masukkan adalah sebagai berikut:
494 BAGIAN V Modul teknis
5. Pada List object properties window anda pilih Page1 lihat gambar di
samping, Kemudian isi property Backstyle dengan 0-Transparent
6. Langkah diatas anda lakukan juga pada Page2
7. Setelah selesai anda masukkan empat buah tombol kedalam form
tersebut, dan modifikasi sesuai dengan gambar diatas.
- Command1.Click (Tambah)
Pgf = ThisForm.Pageframe1.ActivePage
Do Case
Case Pgf = 1
Sele Daf_Bbaku
GO BOTT
X = Daf_Bbaku.bb_kode
Y = Right(Daf_Bbaku.bb_kode,4)
Z = val(Y)+1
If Z = 1
X = 'BB0001'
Else
X = 'BB' + Left((Y),4-len(allt(str(Z)))) + ;
Allt(Str(Z))
Endif
Append Blank
Replace Daf_Bbaku.Bb_Kode with x
xrec = recno()
Go xrec
Thisform.refresh
ThisForm.Pageframe1.Page1.Grid1.Column2.setfocus
Case Pgf = 2
Sele Daf_brg
GO BOTT
Y = Daf_brg.Brg_kode
x = Val(daf_brg.brg_Kode)+1
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 497
If x = 1
Y = '00000'
Endif
x = Left((Y),5-len(allt(str(x))))+allt(str(x))
Append Blank
Repl Daf_brg.brg_Kode with x
xrec = Recno()
Go xrec
Thisform.refresh
ThisForm.Pageframe1.Page2.Grid1.Column2.setfocus
EndCase
Perintah diatas adalah perintah untuk menambah record baru pada
table Daf_brg dan table Daf_bbaku. Jika Page yang aktif pada Page-
frame1 adalah Page1 maka akan memproses penambhan data un-
tuk Table Daf_Bbaku, Page2 yang aktif maka Table Daf_brg.
- Command2.Click (Hapus)
Pgf = ThisForm.PageFrame1.ActivePage
Do Case
Case Pgf = 1
Sele Daf_Bbaku
If Messagebox('Anda yakin akan menghapusnya',36,'Hapus')=6
Delete
skip
If Eof()
Go bott
Endif
Endif
Thisform.refresh()
Case Pgf = 2
Sele Daf_brg
If Messagebox('Anda yakin akan menghapusnya',36,'Hapus')=6
Delete
skip
If Eof()
Go bott
Endif
Endif
Thisform.refresh()
EndCase
- Command3.Click (Cetak)
Pgf = ThisForm.Pageframe1.ActivePage
Sele 0
Create Cursor Brg(xKode C(6), xNama C(40), nSalah N(8),;
xSat C(4), nHarga N(12,2), No N(4))
Judul = IIF(Pgf=1,'Daftar Bahan Baku','Daftar Barang Jadi')
Tbl = IIF(Pgf=1,'Daf_Bbaku','Daf_Brg')
Select &Tbl
Rek = Recno()
Go Top
Scan
Select Brg
Go Bottom
Append Blank
Replace xKode with IIF(Pgf=1,&Tbl..Bb_Kode,&Tbl..Brg_kode)
Replace xNama with &Tbl..Brg_Nama
Replace nSalah with IIF(Pgf=1,&Tbl..Salah,&Tbl..Brg_Salah)
Replace xSat with IIF(Pgf=1,&Tbl..Satuan,&Tbl..Brg_Sat)
Replace nHarga with IIF(Pgf=1,&Tbl..Harga,&Tbl..Brg_HJual)
Endscan
Sele &Tbl
Go rek
Select Brg
Go top
_Screen.Show
498 BAGIAN V Modul teknis
Report diatas dibuat untuk dua buah table yang nama fieldnya ber-
beda-beda yaitu table Daf_brg dan table Daf_Bbaku, maka agar satu re-
port dapat digunakan oleh dua table maka kedua table tersebut harus di-
tampung kedalam sebuah cursor, sehingga report Daftar_barang hanya
akan menampilkan data yang berada pada cursor Brg yang telah dide-
finisikan pada Command3.Click.
Buatlah tampilan report designer Daftar_barang seperti pada gam-
bar diatas, tentunya anda telah mengerti bagaimana cara memasukkan
field hanya dengan melihat gambar, jika anda lupa maka anda buka kem-
bali cara pembuatan report-report sebelumnya. Tampilan seluruh report
pada sistem ini pada umumnya sama sehingga anda tidak asing lagi de-
ngan tampilan report diatas.
Program Supplier/Pemasok
Table yang digunakan untuk program input_supplier ada dua table
yaitu table Suplier dan table Lokasi, table lokasi telah anda buat pada
sistem informasi pemasaran, maka table yang harus anda buat sekarang
adalah table Suplier yang nama-nama fieldnya dapat anda lihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 20.96 Table designer Suplier
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 499
Mengisi Program
Program pada setiap objek tidak perlu dirubah seluruhnya tetapi
hanya merubah nama table dan sebagian nama field. Maka anda laku-
kan langkah-langkah berikut ini.
1. Double klik command1, maka akan masuk kedalam code window
Command1.Click
2. Tekanlah CTRL+L pada keyboard anda untuk menampilkan window
Replace
3. Isilah baris LookFor dengan Pelanggan dan baris Replace with
Suplier, lihat gambar dibawah
4. Isilah Scope option dengan All Object
5. terakhir klik tombol Replace All
Gambar 20.98 Replace window
500 BAGIAN V Modul teknis
6. Setelah scaning berhenti anda masukan lagi pada baris Look for
teks Cus_ dan pada baris Replace with Sup_, untuk merubah selu-
ruh teks Cus_ yang ada pada seluruh objek dengan Sup_, lihat gam-
bar diatas (kanan)
7. Khusus untuk Command1.Click anda rubah perintah yang ada pada
Command1.Click tersebut dengan perintah dibawah
Sele Suplier
Calc Max(Val(Right(Sup_kode,3))) to K
If K = 0
x = 'SP001'
Endif
K = K + 1
x = Len(allt(str(K)))
x ='SP'+(iif(x=1,'00','0') + Allt(str(K)))
Go Bottom
Append Blank
Replace Sup_kode with x
Thisform.Text1.SetFocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
Sele Suplier
Thisform.Refresh
8. Jika telah selesai membuat, memodifikasi dan mengisi program
anda rekam form tersebut.
Membuat Table
Table-table yang digunakan pada pemrograman order pembelian
adalah sebagai berikut: Order_Beli, dOrder_Beli, Daf_Bbaku, Lokasi,
Kunci dan Suplier
Table-table diatas sebagian besar telah anda buat pada program-
program sebelumnya. Table yang belum anda buat adalah table Order_
Beli dan table dOrder_beli, anda buat kedua table tersebut sesuai de-
ngan gambar berikut ini.
Gambar 20.101 Table designer Order_Beli
Membuat Form
Anda buat tampilan form designer order_pembelian seperti pada
gambar 20.100 kiri diatas, dengan membuat duplikat dari form designer
order_penjualan, seperti yang telah dilakukan pada pembuatan form in-
put supplier.
Selanjutnya anda modifikasi tampilan form seperti tampak pada
gambar 20.100 diatas
Appe Blank
Repl Order_Beli.Order_Kode With X
Repl Order_Tgl With Date()
Xrec = Recno()
Go Xrec
*Mengisi File Detail
Sele dOrder_Beli
Go Bottom
Append Blank
Repl No With 1,Order_Kode With Order_Beli.Order_Kode
Sele Order_Beli
Go Bott
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Refresh
Thisform.Combo2.Setfocus
Thisform.Combo1.Value = Thisform.Combo1.Listcount
Thisform.Refresh
- Command3.Click
Pada Comman3.Click anda rubah isi dari variable Beli, Lap_
dan variable Tot_ sesuai dengan teks dibawah ini
Beli = .T.
Judul_ = 'Order Beli'
Pesan_ = 'Pesanan Untuk:'
Lap_ = 'Laporan Order Beli'
Tot_ = 'Total Order Pembelian :'
- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
This.Value = Allt(Daf_Bbaku.Bb_Kode)
Sele dOrder_Beli
Repl Brg_Kode With Daf_Bbaku.Bb_Kode,;
Brg_Nama With Daf_Bbaku.Brg_Nama,;
Brg_Harga With Daf_Bbaku.Harga,;
Brg_Satuan With Daf_Bbaku.Satuan
Thisform.Refresh
Membuat Table
Table yang digunakan pada program pembelian adalah sebagai
berikut: Fak_beli, dFak_beli, Order_beli, dOrder_beli, Daf_Bbaku, Suplier
dan Kunci
Table yang harus anda buat adalah table Fak_beli dan dFak_beli ka-
rena table-table lainnya telah dibuat pada pemrograman sebelumnya,
nama-nama field untuk table-table tersebut adalah sebagai berikut:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 505
Membuat Form
Buatlah form designer pembelian diatas dengan membuat duplikat
form dari form Penjualan, yang langkah-langkahnya adalah sebagai be-
rikut:
1. Bukalah Form designer Penjualan
2. Setelah form designer tersebut muncul, klik menu File dan sub menu
Save as.
3. Ketiklah nama duplikasi formnya yaitu Pembelian, pada baris Save
Form as
4. Klik tombol Save untuk merekamnya, maka form penjualan akan be-
rubah nama menjadi Pembelian.
5. Modifikasi tampilan form tersebut sesuai dengan gambar diatas.
3. Anda rubah teks Fak_Jual dengan Fak_Beli, Pelanggan dengan Langkah-langkah disam-
Suplier dan Cus_ dengan Sup_ pada seluruh objek yang ada pada ping telah dijelaskan pa-
form tersebut. da pemrograman order
4. Jika telah selesai, khusus untuk perintah pada objek Command1.- pembelian, jika anda
Click, Command3.Click dan Grid1.Column2.Combo1.Interactive- lupa anda dapat membu-
Change anda rubah dengan perintah dibawah ini. ka kembali program or-
der pembelian diatas
- Command1.Click (tambah)
Anda rubah nilai dari variable K yang tadinya ’FJ0000’ menjadi
‘FB0000’ seperti yang terlihat dibawah ini
K = 'FB0000'
- Command3.Click (Cetak)
Yang harus anda rubah pada perintah yang ada pada objek ini
adalah nilai dari variable-varible dibawah ini.
Beli = .T.
Order_ = .F.
Judul_ = 'Bukti Pembelian'
Pesan_ = 'Pembelian dari:'
Lap_ = 'Laporan Pembelian'
Jd_ = 'Faktur'
Nm_ = ' Suplier'
Tot_ = 'Total Pembelian :'
- Grid1.Column2.Combo1.InteractiveChange
Rubahlah seluruh perintah pada objek tersebut dengan perintah
dibawah ini.
This.Value = Allt(Daf_Bbaku.Bb_Kode)
Sele Dfak_Beli
Repl Brg_Kode With Daf_Bbaku.Bb_Kode,;
Brg_Nama With Daf_Bbaku.Brg_Nama,;
Brg_Harga With Daf_Bbaku.Harga,;
Brg_Satuan With Daf_Bbaku.Satuan
Thisform.Refresh
Program Hutang
Gambar 20.106 Tampilan Form Hutang
Cara kerja program hutang tidak jauh berbeda dengan form Piutang
dan dalam segi tampilan pun form hutang sama dengan form piutang.
Maka untuk mempercepat pekerjaan anda buat duplikat form piutang de-
508 BAGIAN V Modul teknis
ngan nama file Hutang. Cara-cara membuat duplikat form telah dijelas-
kan pada bahasan sebelumnya.
Gambar 20.107 Form designer Hutang.scx
Jika anda telah membuat duplikat form piutang, anda modifikasi form
tersebut sesuai dengan gambar diatas.
Mengisi Program
Program/perintah yang terdapat pada setiap objek telah terisi karena
form hutang merupakan duplikat dari form piutang, untuk itu anda tinggal
merubah teks-teks dibawah ini:
- Fak_Jual dengan Fak_Beli
- Cus_nama dengan Sup_Nama
- Veri_Tagih dengan Veri_Hut
dengan cara sebagai berikut:
1. Double Click Command1 (tombol cetak)
2. Setelah masuk kedalam code window Command1.Click anda tampil-
kan window Replace dengan cara menekan CTRL+L
3. Selanjutnya anda masukan teks yang akan diganti dan masukkan
pula teks penggantinya
4. pada baris Scope anda pilih All object dan klik tombol Replace All
5. Rubahlah nilai dari variable dibawah ini yang terdapat pada Com-
mand1.Click sesuai dengan nilai variable dibawah
Lap_ = 'Umur Hutang'
Nm_ = 'Supplier'
Program Persediaan/Produksi
Program produksi adalah sebuah program yang memuat proses pro-
duksi/pembuatan sebuah barang jadi mulai dari bahan baku sampai pada
rincian biayanya.
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 509
Membuat Table
Table-table yang digunakan pada program produksi ini adalah seba-
gai berikut: Produksi, Proses, dDaf_brg, Bea_tetap, Bea_Var, Akun,
Daf_Brg dan Daf_Bbaku
Table-table diatas yang telah dibuat hanya table Daf_Bbaku dan
Daf_brg, selebihnya belum anda buat, untuk itu anda buat table-table di
atas sesuai dengan daftar nama field untuk setiap table, berikut ini:
Table Produksi:
Nama Field Type Width Index
Kode_Prod Character 8 Ascending
Brg_kode Character 5 Ascending
Brg_nama Character 50
Brg_sat Character 4
Jumlah Numeric 8
Tgl_prod Date 8
Verify_by Character 10
Table Proses:
Nama Field Type Width Index
Kode_Prod Character 8 Ascending
Pro_kode Character 13 Ascending
Pro_ke Character 15
Pro_nama Character 30
Jml_tetap Numeric 12,2
Jml_var Numeric 12.2
Jml_Bbaku Numerik 12.2
Table dDaf_brg:
Nama Field Type Width Index
Pro_kode Character 13 Ascending
BB_kode Character 6 Ascending
Brg_nama Character 50
Satuan Character 4
Kuantitas Numeric 8
Tgl_ Date 8
No Numeric 10
Harga Numeric 12,2
Jumlah Numeric 12,2
510 BAGIAN V Modul teknis
Table Akun:
Nama Field Type Width Index
Kode_ Character 5 Ascending
Nama Character 30
Pos_ Character 10
Table Bea_Tetap:
Nama Field Type Width Index
Pro_kode Character 13 Ascending
Kode_ Character 5 Ascending
Nama Character 30
Jumlah Numeric 12,2
Table Bea_Var:
Nama Field Type Width Index
Pro_kode Character 13 Ascending
Kode_ Character 5 Ascending
Nama Character 30
Jumlah Numeric 12,2
Membuat Form
TextBox dengan nama Gambar 20.110 Form designer Produksi.scx
bukan Text1 atau Text2
seperti pada gambar di
samping, Textbox de-
ngan nama Jmt, adalah
textbox yang properties Grid1
Name-nya diganti de- Grid3
ngan nama Jmt begitu-
pun dengan textbox-
textbox yang lainnya Grid2
Grid4
Mengisi Program
- Form1.Init
Sele Daf_Brg
Go Top
Sele Proses
Set Filt To Kode_Prod = Produksi.Kode_Prod
Go Top
Sele Ddaf_Brg
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Tetap
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Var
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Thisform.Refresh
512 BAGIAN V Modul teknis
- Combo1.Init
This.listindex = 1
Thisform.refresh
- Combo1.InteractiveChange
Sele Proses
Set Filt To Kode_Prod = Produksi.Kode_Prod
Go Top
Thisform.Grid4.Refresh
Thisform.Refresh
- Combo2.InteractiveChange
Sele Produksi
Repl Brg_Kode With Daf_Brg.Brg_Kode
Repl Brg_Nama With Daf_Brg.Brg_Nama
Repl Brg_Sat With Daf_Brg.Brg_Sat
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 513
- Check1.Refresh
Sele Produksi
This.value = IIF(!Empty(Verify_by),1,0)
- Grid1.Column1.Text1.GotFocus
Sele Ddaf_Brg
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Tetap
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Sele Bea_Var
Set Filt To Pro_Kode = Proses.Pro_Kode
Go Top
Thisform.Grid2.Refresh
Thisform.Grid3.Refresh
Thisform.Grid4.Refresh
Thisform.Refresh
Append Blank
Repl Pro_kode With Proses.Pro_kode
Sele Bea_Var
Go Bottom
Append Blank
Repl Pro_kode With Proses.Pro_kode
Sele Proses
Go bott
Thisform.Grid1.setfocus
Thisform.Grid1.refresh
Thisform.Grid2.refresh
Thisform.Grid3.refresh
Thisform.Grid4.refresh
Thisform.refresh
Case nKeyCode = -2
Sele Proses
If Messagebox('Apakah anda akan menghapus '+;
proses.pro_ke,36,'Hapus')=6
Sele ddaf_brg
set filt to pro_kode = proses.pro_kode
delete all
Sele bea_tetap
set filt to pro_kode = proses.pro_kode
delete all
Sele bea_var
set filt to pro_kode = proses.pro_kode
delete all
Sele Proses
Delete
Skip-1
if bof()
Go top
Endif
Endif
Endcase
Thisform.Grid1.refresh
- Grid2.Column1.Combo1.InteractiveChange
This.Value = Allt(Daf_Bbaku.Bb_Kode)
Sele Ddaf_Brg
Repl Bb_Kode With Daf_Bbaku.Bb_Kode,;
Brg_Nama With Daf_Bbaku.Brg_Nama,;
Satuan With Daf_Bbaku.Satuan,;
Harga With Daf_Bbaku.Harga
Thisform.Refresh
- Grid2.Column3.Valid
Sele Ddaf_Brg
Rek = Recno()
Jm = Kuantitas * Harga
Repl Jumlah With Jm
Go Top
Calc Sum(Jumlah) To Jml
Go Rek
Sele Proses
Repl Jml_Bbaku With Jml
Thisform.Refresh
- Grid3.Column1.Combo1.InteractiveChange
This.Value=Allt(Akun.Kode_)
Sele Bea_Tetap
Repl Kode_ With Akun.Kode_, Nama With Akun.Nama
Repl Jumlah With ;
IIF('Baku' $ Akun.Nama,Proses.Jml_bbaku,0)
This.Parent.Parent.Column3.Text1.Valid
Thisform.Refresh
- Grid3.Column1.Combo1.KeyPress
Do Case
Case nKeyCode = -1
Sele Bea_tetap
Go Bottom
Append Blank
Repl pro_kode With Proses.pro_kode
Case nKeyCode = -2
Sele Bea_tetap
Delete
Skip-1
if bof()
Go top
Endif
Endcase
Thisform.Grid3.refresh
Perintah diatas anda simpan juga pada Text1 disetiap Column de-
ngan prosedur yang sama.
- Grid3.Column3.Valid
Sele Bea_Tetap
Rek = Recno()
Go Top
Calc Sum(Jumlah) To Jm
Thisform.Jmt.Value = Jm
Go Rek
Thisform.Refresh
Case nKeyCode = -2
Sele Bea_Var
Delete
Skip-1
if bof()
Go top
Endif
Endcase
Thisform.Grid4.refresh
- Tbt.Refresh
Sele Proses
If !Eof()
Rek=Recno()
Go Top
Calc Sum(Jml_Tetap), Sum(Jml_Var) To Jt,Jv
Thisform.Tbt.Value = Jt
Thisform.Tbv.Value = Jv
Thisform.Bt.Value = Jt + Jv
Thisform.Bpu.Value = IIF(Produksi.Jumlah <> 0,;
(Jt + Jv)/(Produksi.Jumlah),0)
Go Rek
Endif
- Command2.Click (Hapus)
Public xKode
Sele Produksi
xKode = kode_Prod
IF MessageBox('Anda Akan Menghapus Data Produksi ;
dengan Nomor: '+xKode,36,'Hapus')=6
Sele Bea_Var
Set Filt to Left(Pro_kode,8) = xKode
Delete All
Sele Bea_tetap
Set Filt to Left(Pro_kode,8) = xKode
Delete All
Sele dDaf_brg
Set Filt to Left(Pro_kode,8) = xKode
Delete All
Sele Proses
Set Filt to Kode_prod = xKode
Delete All
Sele Produksi
Delete
IF !Bof()
Skip-1
Else
Go top
ENDIF
Thisform.Combo1.Requery
Thisform.Combo1.InteractiveChange
Thisform.Grid1.Column2.SetFocus
Thisform.Refresh
ENDIF
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 517
Membuat Form
Form untuk pengeluaran barang anda beri nama file dengan nama
Potong_stok. Cara membuat form seperti pada gambar 20.111 (kanan)
diatas adalah sebagai berikut:
1. Buatlah duplikat form penjualan, dengan nama Potong_stok,
2. Modifikasi form potong_stok tersebut sesuai dengan gambar diatas
3. Sebagian objek yang digunakan pada form penjualan ada yang tidak
diperlukan pada form potong_stok sehingga anda dapat membuang
objek tersebut
4. Grid1 yang tadinya berisi tujuh kolom anda buang satu kolom ter-
akhir sehingga jumlah kolom menjadi enam
5. Tombol yang digunakan untuk form potong_stok hanya dua buah,
maka tombol-tombol yang lainnya dapat anda buang
6. Untuk seluruh objek kecuali Combo1, Grid1, Check1 dan Check2 Isi-
lah properties Read Only dengan .T.-True
7. Khusus untuk Grid1.Column6 anda isi propertiesnya sesuai dengan
properties-properties dibawah ini.
- Alignment: 2-MiddleCenter
- ControlSource: IIF(dFak_jual.Mark_='1','ü','û')
- FontBold: .T.-True
- FontName: Wingding
- FontSize: 14
- ForeColor: 255,0,0
8. Selanjutnya rekamlah form designer tersebut
518 BAGIAN V Modul teknis
Mengisi Program
Program yang ada pada setiap objek tidak diperlukan pada form
potong_stok ini dan seluruh program harus diganti sesuai dengan uraian
dibawah ini.
- Form
Buatlah dua buah methode baru pada form tersebut yaitu methode
Tambah dan Kurangi, setelah kedua methode tersebut dibuat selanjutnya
adalah mengisi methode tersebut dengan program
- Form1.Tambah
*Menambah Stok
Sele dFak_jual
rek = recno()
repl Mark_ with '0'
Sele Daf_brg
Locate for Brg_kode = dFak_jual.brg_kode
If Found()
Repl Brg_kurang with Brg_kurang-(dFak_jual.kuantitas)
Repl Brg_salah With (Brg_Salaw+brg_tambah)-Brg_kurang;
Brg_Hjual with dFak_jual.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_jual
Go Rek
- Grid1
Buanglah/hapus seluruh perintah yang terkandung pada objek Grid1
ini, baik itu yang terletak pada Grid, Column maupun perintah yang
tersimpan pada text.
- Grid1.Refresh
This.Enabled = Empty(Fak_Jual.Pemotong)
- Grid1.Column6.Text1.Click
Select dFak_jual
IF Mark_ = '1'
Thisform.Tambah
ELSE
Thisform.Kurangi
ENDIF
This.refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 519
- Text3.Refresh
Sele dFak_jual
Rek = Recno()
Calculate Cnt(no) to a
This.value = a
Go rek
- Check1.Refresh
Sele Fak_jual
This.value = IIF(!Empty(Veri_Pot),1,0)
- Check2.Click
Ok = .F.
Do Form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_Jual.Pemotong))
IF Allt(Fak_Jual.Pemotong) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.Value = 1
Thisform.Text5.Value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.Text5.Value = ''
Endif
Endif
Thisform.Refresh
- Check2.Refresh
Sele Fak_jual
This.value = IIF(!Empty(Pemotong),1,0)
- Command1.Click (Cetak)
Untuk perintah pada objek ini silahkan anda buat sendiri, dan anda
buat pula report untuk pengeluaran barang ini sesuai dengan eks-
presi anda.
nya sama dengan pembuatan form potong_stok diatas hanya saja form
ini dibuat dari form pembelian.
Gambar 20.112 Form designer dan tampilan form Masuk_Stok
Mengisi Program
Perintah-perintah yang terdapat pada form Masuk_stok diatas ada-
lah sebagai berikut:
- Form1.Tambah
*Menambah Stok
sele dFak_Beli
rek = recno()
repl Mark_ with '1'
Sele Daf_bBaku
Locate for BB_kode = dFak_Beli.brg_kode
If Found()
Repl Tambah with Tambah+(dFak_Beli.kuantitas)
Repl Salah With (Salaw+Tambah)-Kurang
Repl Harga with dFak_Beli.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_Beli
Go Rek
- Form1.Kurangi
*Mengurangi Stock
sele dFak_Beli
rek = recno()
repl Mark_ with '0'
Sele Daf_bBaku
Locate for BB_kode = dFak_Beli.brg_kode
If Found()
Repl Tambah with Tambah-(dFak_Beli.kuantitas)
Repl Salah With (Salaw+Tambah)-Kurang
Repl Harga with dFak_Beli.Brg_Harga
Endif
Sele dFak_Beli
Go Rek
- Grid1.Refresh
This.Enabled = Empty(Fak_Beli.Penambah)
- Grid1.Column6.Click
Select dFak_Beli
IF Mark_= '1'
Thisform.Kurangi
ELSE
Thisform.Tambah
ENDIF
This.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 521
- Text3.Refresh
Sele dFak_Beli
Rek = Recno()
Calculate Cnt(no) to a
This.value = a
Go rek
- Check1.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_Beli.Veri_tam))
IF Allt(Fak_Beli.Veri_Tam) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.text4.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text4.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh
- Check1.Refresh
Sele Fak_Beli
This.value = IIF(!Empty(Veri_Tam),1,0)
- Check2.Click
Ok = .F.
Do form Verifikasi
IF Ok
IF !Empty(Allt(Fak_Beli.Penambah))
IF Allt(Fak_Beli.Penambah) <> Allt(Kunci.Nama)
This.Value = 1
Return 0
ENDIF
ENDIF
IF This.value = 1
Thisform.text5.value = Allt(Kunci.Nama)
Else
Thisform.text5.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh
- Check2.Refresh
Sele Fak_Beli
This.Enabled = Empty(Veri_Tam)
If !Empty(Penambah)
This.value = 1
Else
This.value = 0
Endif
Selanjutnya anda buat report untuk tanda bukti bahwa barang yang
telah dibeli telah masuk kedalam gudang/persediaan menambah.
522 BAGIAN V Modul teknis
Bul = iif(Empty(Km),ab,Left(ab,Km))
Return Bul
Function Trs adalah
sebuah fungsi untuk Function Trs
merubah bilangan yang *************
bertipe numeric akan Parameters Bil,Dc
menjadi bertipe Set talk Off
Private K2,Bl1,Bl2,A,B,K1
character dan juga De = ','+RIGHT(STR(Bil,22,2),2)
bentuk bilangannya akan K1 = Ltrim(Str(Bil,19,IIF(TYPE('Dc')='N',2,0)))
berupa Currancy K2 = Ltrim(Str(ABS(Bil),19,IIF(TYPE('Dc')='N',2,0)))
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 523
IF TYPE('Dc')='N'
K2 = LEFT(K2,LEN(K2)-3)
ENDIF
Store "" to Bl1,Bl2
B = Len(K2)
For A = 1 to Len(K2)
Bl1 = Bl1 + SubStr(K2,B,1)
If Mod(A,3) = 0 .And. A <> Len(K2)
Bl1 = Bl1 + "."
Endif
B = Len(K2) - A
Next
For A = Len(Bl1) to 1 step -1
Bl2 = Bl2 + SubStr(Bl1,A,1)
Next
BlRet = IIF(Left(K1,1)='-','('+Bl2+IIF(TYPE('Dc')='N',De,'');
+')',Bl2+IIF(TYPE('Dc')='N',De,''))
Return BlRet
4. Rekamlah program diatas pada folder SIM dengan nama Fungsi dan
tutup window fungsi tersebut
5. Bukalah program Path
6. Pada bagian akhir program Path anda ketik perintah untuk mengak-
tifkan program fungsi pada saat anda memulai membuat program,
dan perintah tersebut adalah:
SET PROC TO FUNGSI
7. Rekamlah dan tutup program PATH yang telah ditambahi dengan
perintah diatas
8. Untuk melanjutkan pekerjaan, anda ketik kembali pada Com-mand
window perintah berikut ini:
DO PATH
Jika pada saat pembuatan proram-program sebelumnya anda mem-
buat sebuah fungsi atau prosedur pada form yang bersangkutan, maka
untuk sistem informasi keuangan anda dikenalkan pada sebuah hal baru
yaitu membuat fungsi pada sebuah program, keuntungannya adalah
fungsi tersebut dapat dipakai untuk banyak program tidak hanya untuk
form tetapi juga berlaku pada pembuatan report.
Table yang digunakan untuk program ini hanya satu table, yang nama
tablenya adalah Daf_Akun.
Sekarang anda buat table Daf_akun dengan nama-nama field yang
harus dimasukkan adalah sebagai berikut:
Nama Field Type Width Index
No Numeric 4
Id_ Character 4 Ascending
Kode_ Character 5 Ascending
Tgl_ Date 8
Nama Character 50
S_awal Numeric 12.2
Debit Numeric 12.2
Kredit Numeric 12.2
S_ahir Numeric 12.2
Pos Character 1
Level_ Character 1
Anak Character 1
Jn_Akun Character 1
Mon Numeric 2
Mengisi Program
- Form1.Load
Sele Daf_akun
Set filt to Level_ <= '3'
Go top
Thisform.refresh
- Combo1.Init
This.Additem('Satu')
This.Additem('Dua')
This.Additem('Tiga')
This.Additem('Empat')
This.Additem('Lima')
This.Listindex=3
- Combo1.InterActiveChange
Sele Daf_Akun
Li_ = This.Listindex
Do Case
Case Li_ = 1
Set Filt To Level_ = '1'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Case Li_ = 2
Set Filt To Level_ <= '2'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Case Li_ = 3
Set Filt To Level_ <= '3'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Case Li_ = 4
Set Filt To Level_ <= '4'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Otherwise
Set Filt To Level_ <= '5'
Thisform.Ct_.Label1.Caption = "Edit Data Akun Level_ "+This.Value
Endcase
Go Top
Thisform.Grid1.Refresh
- Command3.Click (Edit)
IF This.Caption = '\<Edit'
This.Caption = '\<Browse'
This.Parent.Grid1.Width=320
This.Parent.Grid1.Column2.Width=230
Thisform.Command1.Enabled = .T.
ELSE
This.Caption = '\<Edit'
This.Parent.Grid1.Width=624
This.Parent.Grid1.Column2.Width=304
Thisform.Command1.Enabled = .F.
ENDIF
This.Parent.Grid1.Column3.Enabled = ;
(This.Caption = '\<Edit')
This.Parent.Grid1.Column4.Enabled = ;
(This.Caption = '\<Edit')
This.Parent.Grid1.Column1.SetFocus
Thisform.Refresh
- Command1.Click (Tambah)
Public Li_
Li_ = Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
526 BAGIAN V Modul teknis
Sele Daf_Akun
Set Filt To
Calc Max(Id_) To K
Calc Cnt(No) To N
If N=0
X = '0001'
Endif
K = Val(K) + 1
X = Len(Allt(Str(K)))
X =(Iif(X=1,'000',Iif(X=2,'00','0'))+Allt(Str(K)))
Go Bott
Append Blank
Repl Id_ With X, Level_ With Li_, Tgl_ With Date()
Xrec = Recno()
Sele Daf_Akun
Set Filt to Level_<= Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
Go Xrec
Thisform.Ct_.Text1.Setfocus
Thisform.Refresh
Rele Li_
- Ct_.Text1.Refresh
Sele Daf_akun
Lv_ = Allt(Str(ThisForm.Combo1.listindex))
This.Enabled = (Level_=Lv_)
Do case
Case Lv_ = '1'
This.InputMask = 'x'
Case Lv_ = '2'
This.InputMask = 'xx'
Case Lv_ = '3'
This.InputMask = 'xxx'
Case Lv_ = '4'
This.InputMask = 'xxxx'
Case Lv_ = '5'
This.InputMask = 'xxxxx'
Endcase
- Ct_.Text1.GotFocus
Public NLama
NLama = This.value
- Ct_.Text1.Valid
Sele Daf_akun
Rek = Recno()
L_ = (ThisForm.Combo1.listindex)
IF Len(Allt(This.value)) <> L_
MessageBox('Kode untuk nama Akun : '+ ;
Daf_akun.Nama+ Chr(13)+ 'Memiliki Level_ : '+;
Ltri(Str(L_))+Chr(13)+ Chr(13)+ ;
'Jika anda ingin menambah Akun yang berLevel '+;
Ltrim(Str(Len(allt(This.value))))+Chr(13)+;
'Maka anda harus berada pada Level tersebut',16,'Kode')
This.value = NLama
ELSE
Locate For Allt(Kode_) = Allt(This.Value) and Recno()<>Rek
If Found()
MessageBox('Kode_ Tersebut sudah ada dengan nama :;
'+ Daf_akun.Nama,16,'Kode')
Go rek
This.value = NLama
Endif
ENDIF
Go Rek
Rele NLama
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 527
- Ct_.Text2.Refresh
Sele Daf_akun
Lv_ = Allt(Str(ThisForm.Combo1.listindex))
This.Enabled = (Level_=Lv_)
- Ct_.Text2.Valid
Sele Daf_akun
Set order to Kode_
Thisform.refresh
- Ct_.CheckBox1.Refresh
Sele Daf_Akun
This.Value = iif(Anak = '1',1,0)
- Ct_.CheckBox1.Refresh
Sele Daf_Akun
IF This.Value = 1
Repl Anak With '1'
Else
Repl Anak With '0'
Endif
Thisform.Refresh
- Ct_.OptionGroup1.Click
Sele Daf_Akun
If This.Value = 1
Repl Pos_ With '1'
Else
Repl Pos_ With '2'
Endif
Thisform.Refresh
- Ct_.OptionGroup2.Click
Sele Daf_Akun
If This.Value = 1
Repl Jn_Akun With '1'
Else
Repl Jn_Akun With '2'
Endif
Thisform.Refresh
- Grid1.Refresh
L_ = 'Daf_akun.Level_'
This.Recordsource='Daf_akun'
This.Column1.controlsource='Daf_akun.Kode_'
This.Column2.ControlSource = 'IIF(&L_="1",Space(0),;
IIF(&L_="2",Space(3),IIF(&L_="3",Space(6),IIF(&L_="4",;
Space(9),Space(12)))))+ Daf_Akun.nama'
This.Column3.controlsource='Daf_akun.s_awal'
This.Column4.controlsource='Daf_akun.S_ahir'
Thisform.Refresh
- Grid1.Column1.Text1.GotFocus
Thisform.Refresh
528 BAGIAN V Modul teknis
- Command2.Refresh
Lv_ = Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
Sele Daf_Akun
This.Enabled = (Level_= Lv_)
Program Jurnal
Gambar 20.116 Form designer dan tampilan form Jurnal_
Membuat Table
Table-table yang digunakan pada program Jurnal ini adalah sebagai
berikut: Jurnal, dJurnal, Ledger, Daf_Akun, Fak_Jual, Fak_Beli dan Kunci
Table-table yang harus anda buat adalah Jurnal, dJurnal dan Led-
ger. Adapun nama-nama field untuk table-table tersebut adalah tertera
pada daftar dibawah ini.
Table Jurnal
Nama field Type Width Index
No Numeric 4
Jr_Kode Character 10 Ascending
No_Doc Character 8 Ascending
Fak_kode Character 6 Ascending
Nama_ Character 30
Tanggal Date 8
Debit Numeric 12,2
Kredit Numeric 12,2
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 529
Table dJurnal
Nama field Type Width Index
Jr_Kode Character 10 Ascending
Kode_ Character 5 Ascending
Nama Character 30
Tgl_ Date 8
Debit Numeric 12,2
Kredit Numeric 12,2
Ket_ Character 100
Tipe_ Character 1
Pos_ Character 1
Id_ Character 4 Ascending
Table Ledger
Nama field Type Width Index
Jr_Kode Character 10 Ascending
No_Doc Character 8 Ascending
Kode_ Character 5 Ascending
Lawan_ Character 5
Nama Character 30
Tgl_ Date 8
Debit Numeric 12,2
Kredit Numeric 12,2
Saldo Numeric 12,2
Ket_ Character 50
Membuat Form
Anda buat sebuah form kemudian masukkan table-table yang telah
dijelaskan diatas dan anda masukkan pula objek-objek yang ada didalam
form tersebut seperti pada gambar diatas.
Setelah seluruh objek anda masukkan kedalam form Jurnal_ selan-
jutnya anda masukkan properties untuk setiap objek sesuai dengan daf-
tar properties dibawah ini.
Tabel 20.51 Daftar properties untuk setiap objek diatas
Nama Objek Properties
Text2 ControlSource: Jurnal.Jr_Kode
Text3 ControlSource: Jurnal.Tgl_
Text4 ControlSource: Jurnal.No_Doc, InputMask: xxxxxxxx
Edit1 ControlSource: Jurnal_Ket
List1 ColumnCount: 3, ColumnWidth: 70,90, 80
RowSource: Jurnal.No_Doc, Jr_kode, Tgl_
Text5 ControlSource: Jurnal.Debit
Text6 ControlSource: Jurnal.Kredit
Text7 ControlSource: Jurnal.Verify_By
Mengisi Program
- Form1.Load
Public Nil_, Th_
Th_ = Year(Date())
Sele Jurnal
Set Filt to Year(tgl_) = Th_ and tipe_ = '1'
530 BAGIAN V Modul teknis
Go top
Sele dJurnal
Set Filter to Jr_kode = Jurnal.Jr_kode
Go top
Thisform.Refresh
- Combo1.Init
This.Additem('JURNAL PENERIMAAN KAS / BANK')
This.Additem('JURNAL PENGELUARAN KAS / BANK')
This.Additem('JURNAL PENJUALAN')
This.Additem('JURNAL PEMBELIAN')
This.Additem('JURNAL UMUM / MEMO')
This.Value = This.List(1)
- Combo1.InteractiveChange
Li_ = This.Listindex
Sele Jurnal
Do Case
Case Li_ = 1
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '1'
Case Li_ = 2
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '2'
Case Li_ = 3
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '3'
Case Li_ = 4
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '4'
Case Li_ = 5
Set Filt to year(Tgl_) = Th_ and tipe_ = '5'
EndCase
Go Bott
ThisForm.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex = Thisform.List1.Listcount
ThisForm.List1.InteractiveChange
- Text1.Init
This.Value = Year(Date())
- Text1.GotFocus
Nil_ = This.value
- Text1.Valid
If This.Value <> Nil_
If This.Value > 2100 Or This.Value < 1900
Messagebox('Batas Tahun Adalah Antara ;
1900-2100',16,'Batas')
This.Value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Combo1.Interactivechange
Endif
Endif
- Grid1.Init
Thisform.LockScreen =.T.
This.RecordSource = 'dJurnal'
This.Column1.ControlSource = 'dJurnal.Kode_'
This.Column2.ControlSource = 'IIF(dJurnal.Pos_ = "K",;
" ","")+DJurnal.nama'
This.Column3.ControlSource = 'dJurnal.Pos_'
This.Column4.ControlSource = 'dJurnal.debit'
This.Column5.ControlSource = 'dJurnal.Kredit'
Thisform.LockScreen =.F.
This.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 531
- Form1.Tambah2
Sele dJurnal
Go Bott
Append Blank
Repl Jr_kode With Jurnal.Jr_Kode,Tgl_ with Jurnal.Tgl_
Thisform.Refresh
- Command1.Click (Tambah)
Public Li_, Doc_
Li_ = Allt(Str(Thisform.Combo1.Listindex))
Sele Jurnal
Calc Max(Right(No_Doc,5)) to K
K = Val(K)+1
L = Len(Allt(Str(K)))
L_ = iif(L=1,'0000',iif(L=2,'000',iif(L=3,'00','0')))
Do Case
Case Li_ = '1'
Doc_ = 'JKK'
Case Li_ = '2'
Doc_ = 'JTK'
Case Li_ = '3'
Doc_ = 'JPJ'
Case Li_ = '4'
Doc_ = 'JPB'
OtherWise
Doc_ = 'JRN'
Endcase
Doc_ = Allt(Doc_) + L_ + Allt(Str(K))
Thisform.Tambah1
Thisform.Text4.SetFocus
Thisform.Combo1.InteractiveChange
Rele Li_, Doc_
532 BAGIAN V Modul teknis
- Text4.Refresh
This.ReadOnly = !Empty(Jurnal.Verify_By)
- Text4.Valid
Thisform.List1.Requery
- List1.InteractiveChange
Sele dJurnal
Set Filt To Jr_kode = Jurnal.Jr_kode
Go top
Thisform.refresh
- Grid1.Refresh
This.ReadOnly = !Empty(Jurnal.Verify_By)
This.Column4.DynamicForeColor = "IIF(dJurnal.Pos_ ='D',;
RGB(0,0,0),RGB(255,255,255))"
This.Column5.DynamicForeColor = "IIF(!dJurnal.pos_ ='D',;
RGB(0,0,0),RGB(255,255,255))"
- Grid1.RightClick
Sele Jurnal
IF Empty(Verify_By)
y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL();
SHORTCUT IN WINDOW Form1
DEFINE BAR 1 OF Tam PROMP '\<New'
DEFINE BAR 2 OF Tam PROMP '\<Delete (' +
ALLT(dJurnal.Kode_)+')'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF y > 0
IF y = 1
Thisform.Tambah2
ELSE
Sele dJurnal
Delete
Skip-1
If Bof()
Go Top
Endif
ENDIF
ENDIF
ENDIF
This.Refresh
- Grid1.Column1.Text1.RightClick
This.Parent.Parent.RighClick
Command2.Click
Dap = .F.
Thisform.Release
List1.DoubleClick
This.Parent.Command1.Click
List1.KeyPress
IF nKeyCode = 27
Thisform.Command2.Click
ENDIF
Kembali lagi pada form Jurnal_, seperti telah dikemukakan pada se-
belumnya bahwa form PlhList akan dipanggil pada Grid1.Column1 dan
perintah tersebut adalah tertera pada Grid1. Column1.Text1.Valid diba-
wah ini
- Grid1.Column1.Text1.GotFocus
Nil_ = This.Value
- Grid1.Column1.Text1.Valid
SELE Daf_akun
Set Filt to Anak = '1'
IF This.Value <> Nil_
AccId = dJurnal.id_
Nm_ = dJurnal.nama
This.Parent.Parent.Column2.ControlSource =;
'IIF(dJurnal.Pos_ = "K"," ","")+dJurnal.nama'
IF !EMPTY(This.Value)
IF SEEK(This.Value,'Daf_akun','Kode_')
AccId = Daf_akun.id_
Nm_ = Daf_akun.nama
ELSE
SELE Daf_akun
Set Filt to Anak = '1'
SET ORDER TO Kode_
GO TOP
Dap = .F.
Thisform.LockScreen = .T.
DO FORM PlhList
SELE Daf_akun
IF Dap
AccId = Daf_akun.id_
This.Value = Daf_akun.kode_
Nm_ = Daf_akun.nama
ELSE
This.Value = Nil_
ENDIF
SET ORDER TO id_ IN Daf_akun
ENDIF
ELSE
AccId = ''
This.Value = ''
Repl dJurnal.nama with ''
ENDIF
SELE dJurnal
IF AccId <> Id_
REPL id_ WITH AccId
Repl Nama With Nm_
ENDIF
This.Parent.Parent.Column2.ControlSource =;
'IIF(dJurnal.Pos_ = "K"," ","")+ dJurnal.nama'
This.Parent.Parent.Refresh
Thisform.LockScreen = .F.
SELE Jurnal
ENDIF
- Grid1.Column3.Text1.GotFocus
Nil_ = This.Value
- Grid1.Column3.Text1.Valid
IF This.Value <> Nil_
IF !This.Value $ "DK"
?? CHR(7)
WAIT WIND "Isilah Kolom ini dengan (D)ebit ;
atau (K)redit !"
This.Value = Nil_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 535
ELSE
IF Nil_ = 'D' And This.Value = 'K'
REPL dJurnal.Kredit WITH ;
djurnal.Debit,dJurnal.Debit WITH 0
ELSE
REPL dJurnal.Debit WITH ;
dJurnal.Kredit,dJurnal.Kredit WITH 0
ENDIF
GO TOP
SELE Jurnal
ThisForm.List1.InteractiveChange
ENDIF
ENDIF
- Grid1.Column4.GotFocus
Nil_ = This.Value
IF !dJurnal.Pos_ = 'D'
IF LASTKEY() = 13 OR LASTKEY() = 6
KEYB[{Enter}]
ELSE
KEYB[{BackTab}]
ENDIF
ENDIF
- Grid1.Column4.Valid
IF Nil_ <> This.Value
IF dJurnal.Pos_ = 'K'
This.Value = Nil_
ENDIF
ENDIF
- Grid1.Column5.GotFocus
Nil_ = This.Value
IF !dJurnal.Pos_ = 'K'
IF LASTKEY() = 13 OR LASTKEY() = 6
KEYB[{Enter}]
ELSE
KEYB[{BackTab}]
ENDIF
ENDIF
- Grid1.Column5.Valid
IF Nil_ <> This.Value
IF dJurnal.Pos_ = 'D'
This.Value = Nil_
ENDIF
ENDIF
- Text5.Refresh
Sele dJurnal
Calculate Sum(Debit),Sum(Kredit) to db, kr
Go Top
This.value = db
ThisForm.Text6.Value = kr
- Check1.Refresh
Sele Jurnal
If !Empty(Verify_By)
This.value=1
Else
This.value=0
Endif
536 BAGIAN V Modul teknis
Endscan
Thisform.text7.value = ''
EndIf
Endif
Thisform.Refresh
- Command3.Click (Hapus)
Sele Jurnal
Kode = Allt(Jurnal.Jr_kode)
If MessageBox('Anda Akan Menghapus Jurnal Ini',36,;
'Hapus Jurnal')=6
Sele dJurnal
Delete All For Allt(Jr_kode) = Kode
Sele Jurnal
Delete
skip-1
If Bof()
Go Top
Endif
Endif
Thisform.List1.Requery
Thisform.Refresh
- Command3.Refresh
This.Enabled = Empty(Jurnal.Verify_By)
- Command4.Click
Sele Jurnal
Jur_ = ThisForm.Combo1.Value
Periode_ = 'Tgl. '+DMY(Tgl_)+' Doc. '+No_Doc
Sele dJurnal
Go top
_Screen.show
Report Form Jurnal Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
- Command5.Click
Thisform.Release
Membuat Report
Gambar 20.118 Report designer dan tampilan report Jurnal
2. Field-Field yang terdapat pada Detail band diisi dengan field dari
table dJurnal
3. Field-field yang terdapat pada Footer band, diisi dengan field dari
table Jurnal
4. Dan untuk tampilan lainnya selain dari field anda sesuaikan saja de-
ngan gambar diatas.
5. Rekamlah report designer tersebut dengan nama Jurnal, dan tam-
pilan report tersebut adalah sebagai berikut
Buku besar adalah catatan keseluruhan dari jurnal secara rinci per
nomor Akun dan pada form diatas lebih diperinci lagi dengan per bulan.
Untuk setiap penulisan Table yang digunakan pada form designer buku_besar adalah table
Daf_Akun.Kode,Nama Daf_Akun dan table Ledger. Perhatikan gambar diatas. Anda buat tam-
pada properties Row pilan form designer untuk buku_besar.scx seperti pada gambar diatas
Source untuk Combo dengan rincian sebagai berikut:
atau ListBox berarti
1. Setelah membuat tampilan form designer seperti pada gambar di
Combo tersebut harus
atas anda masukkan table-table yang digunakan pada form tersebut
dibuat dua kolom 2. Anda masukkan properties yang berhubungan dengan data untuk
objek Combo1, yaitu: ColumnCount: 2, ColumnWidth: 50,100, Row-
Source: Daf_Akun.Kode_,Nama, RowSourceType: 6-Field
3. Properties untuk objek-objek yang lainnya dapat anda sesuaikan
dengan gambar diatas, karena tidak berhubungan dengan data
Mengisi Program
- Form1.Load
Public Bl_, Th_, Nil_
Bl_ = Month(Date())
Th_ = Year(date())
Sele Daf_akun
Set filt to anak = '1'
Go top
- Form1.Unload
Release Bl_, Th_, Nil_
- Form1.Activate
Thisform.Combo1.InteractiveChange
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 539
- Combo1.Init
This.Listindex = 1
- Combo1.InteractiveChange
Sele Daf_Akun
Thisform.Text3.Value = Nama
Sele Ledger
Set Filt To Allt(Kode_) = Allt(Daf_Akun.Kode_) And ;
Month(Tgl_) = Bl_ And Year(Tgl_) = Th_
Set Order To Tgl_
Go Top
Val_ = 0
Scan
Val_ = Val_ + (Debit-Kredit)
Repl Saldo With Val_
Endscan
Go Top
Thisform.Refresh
- Combo2.Init
For i = 1 to 12
This.additem(Bulan_(i))
Next
This.Listindex = month(date())
- Combo2.InteractiveChange
Bl_ = This.Listindex
Thisform.Combo1.InteractiveChange
- Text4.Init
This.Value = Year(Date())
- Text4.GotFocus
Nil_ = This.value
- Text4.Valid
If This.value <> Nil_
If This.Value > 2100 or This.value < 1990
MessageBox('Batas Tahun adalah antara 1990-2100',16,'Batas')
This.value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Combo1.InteractiveChange
Endif
Endif
- Grid1.Init
Thisform.LockScreen =.T.
This.RecordSource = 'Ledger'
This.Column1.ControlSource ='Allt(Str(Day(Ledger.Tgl_))+;
" "+Bulan_(Month(Ledger.Tgl_),3))'
This.Column2.ControlSource = 'Ledger.no_doc'
This.Column3.ControlSource = 'Ledger.Lawan_'
This.Column4.ControlSource = 'Ledger.Ket_'
This.Column5.ControlSource = 'Ledger.debit'
This.Column6.ControlSource = 'Ledger.Kredit'
This.Column7.ControlSource = 'Ledger.Saldo'
This.Column5.DynamicForeColor = 'IIF(Ledger.Debit=0,RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
This.Column6.DynamicForeColor = 'IIF(Ledger.Kredit=0,RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
This.Column7.DynamicForeColor = 'IIF(Ledger.Saldo=0,RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
Thisform.LockScreen =.F.
This.Refresh
540 BAGIAN V Modul teknis
- Text1.Refresh
Sele Ledger
Calc Sum(Debit),Sum(Kredit) to db, kr
go top
This.value = db
ThisForm.Text2.Value = kr
- Command1.Click (Cetak)
Public Judul, Per, Akun, B
T = Allt(Str(Th_))
B = Allt(Thisform.Combo2.Value)
Judul = 'Buku Besar'
Per = 'Per. '+ B+' '+T
Akun = Allt(Thisform.Combo1.Value) +' '+;
Allt(Thisform.Text3.Value)
Sele 0
Create Cursor Lg(Tgl_ D, No_Doc C(10), Lawan_ C(5), ;
Ket_ C(40), Debit N(16,2),Kredit N(16,2),Saldo N(16,2),;
Tanggal C(10))
Sele Ledger
Go Top
Tg = ''
Bl = ''
Scan
Scatter Memvar
Sele Lg
Append Blank
Gather Memvar
Tg = Allt(Str(Day(Tgl_)))+' '
Bl = Bulan_(Month(Tgl_),3)
Repl Tanggal With (Tg + Bl)
Endscan
Sele Lg
Go Top
_Screen.Show
Report Form B_Besar Preview Noconsole
_Screen.Hide
Sele Ledger
Go Top
Acti Wind Form1
Rele Judul, Per, Akun, B
Membuat Report
Gambar 20.120 Report designer dan tampilan report B_Besar
Program Worksheet
Gambar 20.121 Form designer dan tampilan form Worksheet
- Text3.Init
This.Value = Year(Date())
542 BAGIAN V Modul teknis
- Text3.GotFocus
Nil_ = This.value
- Text3.Valid
If This.Value <> Nil_
If This.Value > 2100 Or This.Value < 1900
Messagebox('Batas Tahun Adalah Antara 1900-2100';
,16,'Batas')
This.Value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Grid1.Init
Endif
Endif
- Grid1.Init
Thisform.Lockscreen =.T.
This.Recordsource = ''
Sele 0
Create Cursor Lg(Kode_ C(5), Nama C(30), Level_ C(1), Debit
N(12,2), Kredit N(12,2))
Sele Ledger
Set Filt To Year(Tgl_)=Th_
Sele Daf_Akun
Scan
Sele Lg
Go Bottom
Append Blank
Repl Kode_ With Daf_Akun.Kode_
Repl Nama With Daf_Akun.Nama
Repl Level_ With Daf_Akun.Level_
Endscan
Sele Lg
Go Top
Kd_ = Allt(Lg.Kode_)
Db = 0
Kr = 0
Scan
Kd_ = Allt(Lg.Kode_)
Db = 0
Kr = 0
Sele Ledger
Go Top
Calc Sum(Debit),Sum(Kredit) For Allt(Kode_)=Kd_ to Db, Kr
Sele Lg
Repl Lg.Debit With Db, Lg.Kredit With Kr
Endscan
Sele Lg
Go Top
L_ = 'Lg.Level_'
This.Recordsource = 'Lg'
This.Column1.Controlsource = 'Lg.Kode_'
This.Column2.Controlsource = 'IIF(&L_="5",Space(6),;
IIF(&L_="4",Space(3),Space(0)))+Lg.Nama'
This.Column3.Controlsource = 'Lg.Debit'
This.Column4.Controlsource = 'Lg.Kredit'
This.Column3.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg.Debit = 0,;
RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
This.Column4.Dynamicforecolor = 'IIF(Lg.Kredit = 0,;
RGB(255,255,255),RGB(0,0,0))'
Thisform.Lockscreen =.F.
This.Refresh
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 543
- Text1.Refresh
Sele Lg
Calc Sum(Debit),Sum(Kredit) to db, kr
go top
This.value = db
ThisForm.Text2.Value = kr
- Command1.Click
Judul = "Worksheet"
Per = Cmonth(Date())+' '+Allt(Str(Th_))
Sele Lg
Go Top
_Screen.Show
Report Form Worksheet Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Dan untuk field yang berada pada Summary band anda isi calcula-
tionnya dengan Sum
Program Neraca
Gambar 20.123 Form designer dan tampilan form Neraca
544 BAGIAN V Modul teknis
Data yang diambil untuk membuat sebuah neraca adalah dari data
buku_besar, dan table yang digunakan pada form ini adalah Ledger dan
Daf_Akun.
Buatlah tampilan form designer seperti pada gambar 20.23 kiri, grid1
yang terdapat pada form diatas terdiri dari 4 kolom dan semua garisnya
dihilangkan de-ngan cara mengisi properties GridLine dengan 0-None.
Setelah pembuatan form selesai, anda lanjutkan pada pengisian
program untuk setiap objek pada form tersebut, sesuai dengan uraian
dibawah ini.
- Form1.Load
Public Th_, Nil_, Li_
Th_ = Year(Date())
Li_ = 2
Buatlah Methode baru dengan nama Lengkapi pada form Neraca ini.
- Form1.Unload
Rele Th_, Nil_, Li_
sele Lg_
use
- Text3.Init
This.Value = Year(Date())
- Text3.GotFocus
Nil_ = This.value
- Text3.Valid
If This.Value <> Nil_
If This.Value > 2100 Or This.Value < 1900
Messagebox('Batas Tahun Adalah Antara 1900-2100',;
16,'Batas')
This.Value = Nil_
Else
Th_ = This.Value
Thisform.Grid1.Init
Endif
Endif
- Grid1.Init
Thisform.Lockscreen =.T.
This.Recordsource = ''
Create Cursor Lg_(Kode_ C(5), Nama C(50), Debit N(16,2),;
Kredit N(16,2), S_Awal N(16,2), Anak C(1),Jn_Akun C(1),;
Pos_ C(1),S_Ahir N(16,2), Level_ C(1), H1 N(16,2),;
H2 N(16,2), H3 N(16,2))
Sele Ledger
Set Filt To Year(Tgl_) = Th_
Sele Daf_Akun
Set Filt To Jn_Akun = '1'
Go Top
Dbt_ = 0
Krt_ = 0
S_ = 0
Scan
Sele Ledger
Calc Sum(Debit), Sum(Kredit) For (Allt(Kode_) = ;
Allt(Daf_Akun.Kode_)) To Dbt_, Krt_
S_ = (Dbt_ - Krt_)
Sele Lg_
Appen Blank
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 545
- Form1.Lengkapi
Sele Lg_
Go Top
Locate For Level_ = '5'
A = Left(Allt(Kode_),4)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '5'
546 BAGIAN V Modul teknis
An = H3
If Left(Allt(Kode_),4) = Allt(A) And Level_ = '5'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),4) <> Allt(A) And Level_='5'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_) = ;
Allt(A) And Level_ = '4'
Repl H3 With Ah
Go Rek
Ah = H3
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),4)
Endscan
Go Top
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A)
If Found()
Repl H3 With Ah
Endif
*_____Mengisi H2 U/ Level 3_____
Go Top
Locate For Level_ = '4'
A = Left(Allt(Kode_),3)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '4'
An = H3
If Left(Allt(Kode_),3) = Allt(A) And Level_ = '4'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),3) <> Allt(A) And Level_ = '4'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A) And Level_ = '3'
Repl H2 With Ah
Go Rek
Ah = H3
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),3)
Endscan
Go Top
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A)
If Found()
Repl H2 With Ah
Endif
*_____Mengisi H2 U/ Level 2_____
Locate For Level_ = '3'
A = Left(Allt(Kode_),2)
An = 0
Ah = 0
Scan For Level_ = '3'
An = H2
If Left(Allt(Kode_),2) = Allt(A) And Level_ = '3'
Ah = Ah + An
Else
If Left(Allt(Kode_),2) <> Allt(A) And Level_ = '3'
Rek = Recno()
Locate For Allt(Kode_) = Allt(A) And Level_ = '2'
Repl H2 With Ah
Go Rek
Ah = H2
Endif
Endif
A = Left(Allt(Kode_),2)
Endscan
Go Top
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 547
- Command1.Click
Public Judul, Per, Tot1, Tot2, Kd, Nm, A, B, L, N1, N2
Judul = 'NERACA'
Per = 'Per. '+ Allt(Str(Day(Date()))) + ' '+;
Bulan_(Month(Date()))+' '+ Allt(Str(Th_))
Sele 0
Create Cursor Lg(Kode_ C(5),Nama C(50),Level_ C(1),;
H3 N(16,2),H2 N(16,2), H1 N(16,2),Kod_ C(5),;
Nam C(40), Lev_ C(1),H6 N(16,2),H5 N(16,2),;
H4 N(16,2))
Create Cursor Lg2(Kode_ C(5),Nama C(50),Level_ C(1),;
H3 N(16,2),H2 N(16,2),H1 N(16,2))
Sele Lg_
Set Filt To Left(Kode_,1)='0'
Go Top
Kd = ''
Nm = ''
A = ''
B = Allt(Nama)
L = Level_
N1 = 0
N2 = 0
Scan
Scatter Memvar
Sele Lg
Append Blank
Gather Memvar
B = Allt(Lg.Nama)
If 'Akumulasi' $ B
A = Substr(B,21,50)
Repl Lg.Nama With 'Ak. Peny. ' + Allt(A)
Endif
L = Lg.Level_
Do Case
Case L = '1'
Tot1 = 'Total '+Nama
548 BAGIAN V Modul teknis
Case L = '2'
Rek = Recno()
If !Empty(Kd) And Kode_ <> Kd
Skip -1
Append Blank
Repl Nama With 'Total '+Nm ,;
Level_ With '2',H2 With N1
Endif
Go Rek
Kd = Kode_
Nm = Nama
N1 = H2
Delete
Endcase
Endscan
Sele Lg
Go Top
Append Blank
Repl Nama With 'Total '+Nm , Level_ With '2',;
H2 With N1
Skip
Else
Append Blank
Endif
Endscan
Sele Lg_
set Filt to
Go top
Sele LG
Go Top
_Screen.Show
Report Form Lrugi_Neraca Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Sele Lg
Use
Sele Lg2
Use
Rele Judul, Per, Tot1, Tot2, Kd, Nm, A, B, L, N1, N2
0.04, Left: 0.71 dan untuk kotak kedua pada posisi, Top: 0.04, Left
3.24, seperti terlihat pada gambar diatas.
Isilah printwhen untuk kedua kotak tersebut untuk kotak perta-
ma anda isi Printwhen dengan Lg.Level_ = '2' dan untuk kotak
yang kedua (kotak yang berada sebelah kanan garis vertikal) de-
ngan Lg.Lev_ = '2'
Field-field yang berada pada header band diambil dari cursor
Lg. Dan sekarang akan diterangkan isi dari report expression dan
posisi field-field yang berada pada detail band tersebut, secara urut
mulai dari kiri atas sampai ke kanan bawah:
- Field ke-1 dengan report Expression:
IIF(Lg.Level_='5',Space(11)+Lg.Nama,Space(8)+Lg.Nama)
Isilah Print when dengan:
Lg.level_ >= '4'
Font: Arial, Size:7 dengan Width: 167
- Field ke-2 dengan Report expression
IIF(Lg.Level_='3',Space(5)+Lg.Nama,space(2)+Lg.Nama)
Isilah Print when dengan:
Lg.level_ = '3' or Lg.level_ = '2'
Posisikan field tersebut pada Left: 2.08, Bottom: 0.19 dan Width:
0.90. Gunakan Font: Arial dengan Size: 7
- Field ke-5 (H2) Report expression diisi dengan: Lg.H2
Format: @( 999,999,999 dan PrintWhen diisi dengan:
(Lg.level_ = '3' or Lg.Level_ = '2') and Lg.H2 <> 0
Posisikan field tersebut pada Left: 2.08, Bottom: 0.19 dan Width:
1.10. Gunakan Font: Arial dengan Size: 9
Untuk field-field yang berada pada sebelah kanan garis vertikal
anda hanya tinggal mengcopy field-field yang telah anda buat baru-
san dan anda ganti teks-teks yang berada pada report expression
dan printwhen setiap field sesuai dengan dibawah ini:
- Level_ dengan Lev_
- Nama dengan Nam
- H2 dengan H5
- H3 dengan H6
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 551
Mengisi Program
Selanjutnya anda isi program pada setiap objek sesuai dengan pe-
rintah dibawah. Perintah pada setiap objek tidak perlu anda ganti seluruh
perintahnya, tetapi hanya merubah perintah pada point-point tertentu.
- Grid1.Init
Anda ganti sebagian perintah yang ada pada objek ini, tepatnya pa-
da perintah dibawah ini. Pada program Neraca perintah tersebut di-
cetak tebal.
Sele Daf_akun
Set Filt to Jn_akun = '2'
Go top
- Command1.Click
Anda ganti sebagian perintah yang ada pada objek ini, tepatnya pa-
da perintah dibawah ini. Pada program Neraca perintah tersebut di-
cetak tebal, pada perintah tersebut anda hanya mengganti angka 0
dengan 2 dan 1 dengan 3.
**Mengisi Cursor Lg**
Sele Lg_
Set Filt To Left(Kode_,1)='2'
Go top
Membuat Table
Table yang diperlukan untuk inisialisasi karyawan adalah ada tiga
table, yang terdiri dari table-table sebagai berikut ini:
- Daf_Pegawai
- dPegawai
- Kunci
Table yang harus anda buat adalah Daf_Pegawai dan dPegawai
karena program kunci telah anda buat pada pemrograman sebelumnya.
Tabel 20.52 Daftar nama-nama field untuk table Daf_Pegawai
Nama field Type width Index Nama field Type width Index
Peg_id Character 3 Asc Status Character 1
No Numeric 3 Jm_anak Numeric 2
Nama Character 40 Asc P_formal Character 100
Tem_lahir Character 20 P_nformal Character 100
Tgl_lahir Date 8 Jabatan Character 20
Tgl_masuk Date 8 Keterangan Memo 4
Tgl_keluar Date 8 T_istri Numeric 10, 2
Nip Character 10 T_anak Numeric 10, 2
Alamat Character 40 T_makan Numeric 10, 2
Kota Character 15 T_trans Numeric 10, 2
Telepon Character 20 T_lembur Numeric 10, 2
Jn_kelamin Character 1 G_pokok Numeric 10, 2
Agama Character 1
Membuat Form
Buatlah form designer Input_karyawan seperti pada gambar diatas.
dan berikut adalah daftar Controlsource dan Rowsource untuk objek-ob-
jek yang ada pada form input_karyawan.
Text1 ControlSource: Daf_Pegawai.nama
Text2 ControlSource: Daf_Pegawai.Tem_lahir
Text3 ControlSource: Daf_Pegawai.Tgl_Lahir
Text4 ControlSource: Daf_Pegawai.Alamat
Text5 ControlSource: Daf_Pegawai.Kota
Text6 ControlSource: Daf_Pegawai.Telepon
Text7 ControlSource: Daf_Pegawai.Agama
Text8 ControlSource: Daf_Pegawai.Jm_Anak
Edit1 ControlSource: Daf_Pegawai.P_Formal
554 BAGIAN V Modul teknis
Mengisi Program
- Form1.Load
Public Pas
Sele Daf_Pegawai
Set Order To Nama
Thisform.Refresh
- Command1.Click
Sele Daf_Pegawai
Y = ''
Go Bottom
If Bof()
Appe Blan
Y = '001'
X = 1
Else
Count To X
Append Blank
Z=Len(Allt(Str(X+1)))
X=X+1
Y = IIF(Z=1,'00',IIF(Z=2,'0',Allt(Str(X))))+;
Allt(Str(X))
Endif
Repl Peg_Id With Y, No With X
Sele Kunci
Go Bott
Append Blank
Repl Peg_Id With Y
Thisform.Text1.Setfocus
Thisform.List1.Requery
Thisform.List1.Listindex=Thisform.List1.Listcount
Sele Daf_Pegawai
Thisform.Refresh
- Text1.Valid
Sele Kunci
Locate For Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Replace Nama With This.Value
Thisform.List1.Requery
- List1.InteractiveChange
Thisform.Refresh
- OptionGroup1.Click
Select Daf_Pegawai
If This.Value = 1
Repl Jn_Kelamin With '1'
Else
Repl Jn_Kelamin With '2'
Endif
Thisform.Refresh
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 555
- Combo1.Init (Agama)
This.Additem('Islam')
This.Additem('Katholik')
This.Additem('Protestan')
This.Additem('Hindu')
This.Additem('Budha')
This.Additem('Lain-Lain')
- Combo1.InteractiveChange
Thisform.Text7.Value = Allt(Str(This.Listindex))
Thisform.Refresh
- Combo1.Refresh
This.Listindex = Val(Daf_Pegawai.Agama)
- Text8.Refresh
This.Enabled = Daf_Pegawai.Status = '1'
- Text11.Valid
Sele Kunci
Locate For Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Replace Jabatan With This.Value
- Command2.Click (Hapus)
Sele Daf_Pegawai
If Messagebox('Anda Benar-Benar Akan Menghapus'+Chr(13);
+'Nama Pegawai : '+Allt(Nama),36,;
'Warning')=6
Delete
Sele Kunci
Locate For Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Delete
Sele Daf_Pegawai
Skip-1
Endif
Thisform.List1.Requery
Thisform.Refresh
Program Absensi
Gambar 20.129 Tampilan form & form designer Absensi.scx
Mengisi Program
- Form1.Load
Public x, I, Z, Thn_
Thn_ = Allt(Str(Year(Date())))
Sele Daf_Pegawai
Set Order to Nama
Go Top
Selanjutnya anda buat sebuah methode baru dengan nama Abs_
dan isilah methode tersebut sesuai dengan perintah dibawah ini.
- Form1.Abs_
Public A
Y = 0
DEFINE POPUP Tam FROM MROW(),MCOL() SHORTCUT
DEFINE BAR 01 OF Tam PROMP '\<H [Hadir kerja]'
DEFINE BAR 02 OF Tam PROMP '\<S [Tidak hadir kerja karena sakit]'
DEFINE BAR 03 OF Tam PROMP '\<I [Tidak hadir kerja dengan izin]'
DEFINE BAR 04 OF Tam PROMP '\<A [Tidak hadir tanpa keterangan]'
DEFINE BAR 05 OF Tam PROMP '\<C [Tidak hadir karena cuti]'
DEFINE BAR 06 OF Tam PROMP '\<L [Libur Hari Raya]'
DEFINE BAR 07 OF Tam PROMP '-- [Empty]'
ON SELECTION POPUP Tam y = BAR()
ACTIVATE POPUP Tam
IF Y > 0
DO CASE
CASE Y = 1
A = 'H'
CASE Y = 2
A = 'S'
CASE Y = 3
A = 'I'
CASE Y = 4
A = 'A'
CASE Y = 5
A = 'C'
558 BAGIAN V Modul teknis
CASE Y = 6
A = 'L'
CASE Y = 7
A = ' '
ENDCASE
ENDIF
- Grid1.Init
Thisform.Lockscreen =.T.
Sele Daf_Pegawai
Sele Absen
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id And Tahun = Thn_
Go Top
Anda lanjutkan perintah This.Recordsource = 'Absen'
This.Column1.Controlsource = 'Absen.Bulan'
mengisi controlsource This.Column2.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,1,1))'
untuk Column6 sampai This.Column3.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,2,1))'
Column25, berdasar This.Column4.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,3,1))'
This.Column5.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,4,1))'
pada perintah mengisi *Ikuti perintah disamping
controlsource untuk This.Column26.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,25,1))'
column1 sampai This.Column27.Controlsource = 'Allt(Substr(Absen.Absensi,26,1))'
column5 juga column26 Thisform.Lockscreen =.F.
This.Refresh
dan column27
- Tgl_Bln.Init
This.Value = Str(Day(Date()))+" "+Bulan_(Month(Date()))
- TxThn.Init
This.Value = Allt(Str(Year(Date())))
- TxThn.Valid
Thn_ = This.value
Thisform.Grid1.Init
Thisform.Refresh
- List1.InteractiveChange
Thisform.Grid1.Init
Thisform.refresh
- Command1.Click (Mulai)
Sele Absen
For i=1 to 12
Append Blank
Repl No with i, Peg_id with daf_pegawai.peg_id
Repl Tahun with Thn_
Repl Bulan with Upper(Bulan_(i))
Next
Thisform.Refresh
- Command1.Refresh
Sele Absen
Go top
This.Enabled = IIF((!Eof() ),.F.,.T.)
- Command2.Click (Hapus)
Sele Absen
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id And Tahun = Thn_
If Mess('Anda benar-benar akan menghapus seluruh Absensi';
+Chr(13)+'Nama Pegawai : '+Allt(Daf_Pegawai.Nama)+;
Chr(13)+ 'Tahun : '+(Absen.Tahun) ,36,';
Warning')=6
Dele All
Thisform.Grid1.Refresh
Endif
Program Penggajian
Gambar 20.131 Tampilan form & Form designer (kanan) Penggajian.scx
Mengisi Program
- Form1.Load
Public Pas, id_, bl_, th_
- Form1.Init
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh
- Bulan.Init
For I=1 To 12
This.Additem(Bulan_(I))
Next
This.Listindex = Month(Date())
- Bulan.InteractiveChange
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = This.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh
- TxThn.Init
This.Value = Allt(Str(Year(Date())))
- TxThn.Valid
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = This.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh
- List1.InteractiveChange
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Thisform.Refresh
- Text12.Valid
Thisform.Text13.Value = This.Value*Thisform.Text10.Value
Thisform.Refresh
- Text13.Valid
A = Thisform.Text6.Value + Thisform.Text7.Value+;
Thisform.Text8.Value + Thisform.Text9.Value
Thisform.Text14.Value = This.Value + A
Thisform.Refresh
- Text15.Valid
Thisform.Text16.Value = Thisform.Text14.Value - This.Value
Thisform.Refresh
- Command1.Click (Mulai)
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Sele Absen
Set Filt To Peg_Id = Daf_Pegawai.Peg_Id And Tahun=Th_
Go Top
Locate For No = Bl_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 561
Sele Gaji
Go Bott
Append Blank
Replace Peg_Id With Daf_Pegawai.Peg_Id, Nama With Daf_Pegawai.Peg_Id
Replace G_Pokok With Daf_Pegawai.G_Pokok,T_Makan With Daf_Pegawai.T_Makan,;
T_Trans With Daf_Pegawai.T_Trans, T_Anak With Daf_Pegawai.T_Anak,;
T_Istri With Daf_Pegawai.T_Istri, T_Lembur With Daf_Pegawai.T_Lembur,;
Bln With Bl_, Thn With Th_, Jml_Masuk With Absen.Hadir
Thisform.Text12.Setfocus
Thisform.Refresh
Thisform.Text13.Valid
Thisform.Text15.Valid
- Command1.Refresh
Sele Gaji
This.Enabled=IIF(Thisform.Txthn.Value=Thn And Thisform.Bulan.Listindex=Bln,.F.,.T.)
- Command2.Click (Hapus)
Bl_ = Thisform.Bulan.Value
Sele Gaji
If Messagebox('Anda Benar-Benar Akan Penggajian Untuk,';
+Chr(13)+'Nama Pegawai : '+Allt(Nama);
+Chr(13)+'Bulan : '+Bl_,36,'WARNING')=6
Dele
Skip-1
If Bof()
Go Top
Endif
Endif
Thisform.Refresh
- Command3.Click (Cetak)
Id_ = Daf_Pegawai.Peg_Id
Bl_ = Thisform.Bulan.Listindex
Th_ = Thisform.Txthn.Value
Sele Gaji
Set Filt To Peg_Id = Id_
Locate For Bln = Bl_ And Thn = Th_
Rek=Recno()
Bl_ = Thisform.Bulan.Value +' '+ Th_
_Screen.Show
Report Form Slip_Gaji For Recno()= Rek Preview Noconsole
_Screen.Hide
Acti Wind Form1
Go Rek
- Command3.Refresh
Sele Gaji
This.Enabled = !Eof()
Report yang harus anda buat adalah report Slip_gaji yang datanya
diambil dari table Gaji. Anda buat report tersebut dan sebagai contoh
anda lihat tampilan report Slip_gaji pada gambar diatas.
2. Masukkan Objek List1, Text1, Text2, Text3 dan Text4 seperti pada
gambar diatas dan masukkan pula properties untuk keempat objek Checkbox sebelum Style
diisi dengan 1-Graphical
tersebut sesuai dengan daftar dibawah ini: atau standard
List1 RecordSource: Kunci.Nama
Text1 ControlSource: Kunci.Nama
Text2 ControlSource: Kunci.Jabatan
Text3 ControlSource: Kunci.User_
Text4 PasswordChar: x
Checkbox setelah Style
3. Objek-objek yang berada pada lokasi Hak Edit semuanya merupa- diisi dengan 1-Graphical
kan CheckBox
4. Tombol SI Pemasaran, SI Produksi dan seterusnya adalah, Check
Box yang properties Style diisi dengan 1-Graphical
5. Rubahlah nama dari checkbox-checkbox tersebut sesuai dengan
gambar dibawah yang ditunjukan dengan anak panah.
Gambar 20.134 Nama checkbox-checkbox
C1 C2 C3
Dari atas
kebawah:
C1a, C1b,
C1c, C1d
dan C1e
C4 C5 C6
Mengisi Program
- Form1.Activate
Sele Kunci
Thisform.Text6.Value = Kunci.Password
- List1.InteractiveChange
Select Kunci
Thisform.Text6.Value = Password
Thisform.Refresh
- Text6.Valid
Public Pas
Sele Kunci
Pas = Upper(Alltrim(This.Value))
Ok = .F.
Xpas = ''
If Allt(This.Value) <> Password
Do Form Veri_Pass To Xpas
Endif
564 BAGIAN V Modul teknis
If Ok
If !Empty(Xpas)
This.Value = Xpas
Else
This.Value=''
Endif
Replace Password With Allt(This.Value)
Else
This.Value = Password
Endif
Thisform.Refresh
Rele Pas
- C1a.Click
Sele Kunci
If This.Value=1
Repl Plg With '1'
Else
Repl Plg With '0'
Endif
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 565
- C1a.Refresh
Sele Kunci
This.Value = Iif(Plg='1',1,0)
Container
dengan
nama C2 Container1
Page-
Frame1
Ada dua jenis objek yang ada didalam container1 diatas yakni Image
dan Label, langkah-langkah dalam memasukkan objek-objek diatas ada-
lah sebagai berikut:
1. Sekedar untuk mengingatkan bahwa untuk memasukkan sebuah ob-
jek kedalam container sebelumnya anda klik kanan container1 dan
pada menu yang muncul klik Edit
2. Masukkan sebuah Image kedalam container1 dengan properties
sebagai berikut: BackStyle: 0-Transparent dan untuk mengisi image
dengan sebuah gambar adalah pada properties Picture, tetapi sebe-
lumnya anda harus memiliki 3 buah gambar yang berbeda untuk
membuat sebuah tampilan menu grapis. Disini penulis memiliki 3
buah gambar icon yang bentuk dan nama icon tersebut tampak pada
gambar dibawah
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 567
- Pilihlah icon dengan nama Fol1, dan klik tombol OK maka icon
Fol1 akan tampil pada image anda
5. Anda rubah nama image1 tersebut dengan nama Gm1 dan tempat-
kan Gm1 tersebut pada posisi Top: 12 dan Left: 4
6. Anda buat image Gm2, Gm3, Gm4, Gm5 dan Gm6 seperti terlihat
pada Gambar 20.158 diatas, dengan gambar yang sama (Fol1.ico)
dengan cara mengcopy dari Gm1 dan tempatkan image-image ter-
sebut pada posisi sebagai berikut: untuk Top: semua image sama
yaitu 4 dan untuk posisi Left Gm2 isi dengan 108, Gm3 dengan 210,
Gm4 312, Gm5 416 dan Gm6 dengan 520.
7. Anda buat label-label pada seperti pada gambar diatas dan tempat-
kan label tersebut pada sisi kanan setiap image Gm1 sampai Gm6
8. Anda buat image baru dan isi image tersebut dengan gambar icon
Non.ico tempatkan image tersebut pada bagian bawah image Gm1
dan beri nama image tersebut dengan nama No1
9. Dengan mengcopy dari image No1, anda buat image No2, No3,
No4, No5 dan No6 dan tempatkan image-image tersebut pada ba-
gian bawah image Gm2 sampai Gm6.
10. Setelah selesai maka anda akan melihat tampilan seperti pada gam-
bar 20.157 diatas. Dan tampilan form menu_x sekarang adalah tam-
pak seperti pada gambar dibawah ini.
568 BAGIAN V Modul teknis
Anda buat objek-objek pada gambar diatas dengan cara yang sama
seperti yang telah dilakukan pada page2 atau anda copy objek-objek
yang ada pada page2 dan anda hanya tinggal mengubah gambar setiap
image dan caption dari label-label tersebut sesuai dengan gambar di
bawah. Nama-nama untuk image tersebut sama dengan nama-nama
image yang ada pada page2 yaitu Gm1, Gm2 sampai Gm5 juga No1,
No2 sampai No6.
Selanjutnya anda masukkan objek yang sama kedalam Page4,
Page5, Page6 dan Page7 sesuai dengan gambar-gambar di bawah ini.
Gambar 20.143 Pageframe1.Page4 dan Page5
Mengisi Program
- MnUtama.Load
Public _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Gud_,Ps_,Ms_,;
Kam_,Kam1_
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 571
****
Store '1' to _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Gud_,Ps_,Ms_,;
Kam_,Kam1_
****
RELE WIND FOrm1
- MnUtama.Keluar
IF !EMPTY(Thisform.Wontop)
RELE WINDOW (Thisform.Wontop)
Empty(Thisform.Wontop)
ENDIF
Thisform.Refresh
- MnUtama.Activate
IF !Empty(Thisform.Wontop)
Thisform.Keluar
ELSE
Empty(Thisform.Wontop)
ENDIF
This.Refresh
- MnUtama.Unload
Releas _Kode, Use_, Pms_,Plg_,Oj_,Fj_,Lpms_,Piu_, ;
Prd_,Sup_,Prs_,Ob_,Fb_,Htg_, ;
Sdm_,gj_,ab_,kry_, ;
Keu_,Akn_,Jrn_,Bb_,Nrc_,Rglb_,;
Gud_,Ps_,Ms_,;
Kam_,Kam1_
CLEAR EVENTS
SET STAT BAR OFF
- LbUser_.Init
This.Caption = 'User : '+ltrim(use_)
- Container1.Gm1.MouseMove
If Pms_ = '1'
Thisform.C1.Visible = .T.
Thisform.C1.Top = (This.Top - 2)+This.Parent.Top
Thisform.C1.Left = This.Left+This.Parent.Left
Endif
- Container1.No1.Init
This.Visible = (Pms_ <> '1')
Do Case
Perintah disamping ada- Case This.Left = Cont_.Gm1.Left+Cont_.Left
lah untuk membuka Thisform.Pageframe1.Activepage = 2
Cont_.Gm1.Picture = 'Fol2.Ico'
Page pada pageframe1. Cont_.Label1.Forecolor = RGB(255,0,0)
jika objek C1 dipanggil Case This.Left = Cont_.Gm2.Left+Cont_.Left
pada Container1.Gm1 Thisform.Pageframe1.Activepage = 3
maka page yang akan Cont_.Gm2.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label2.Forecolor = RGB(255,0,0)
terbuka adalah page2, Case This.Left = Cont_.Gm3.Left+Cont_.Left
lihat perintahnya. Thisform.Pageframe1.Activepage = 4
Cont_.Gm3.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label3.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Cont_.Gm4.Left+Cont_.Left
Thisform.Pageframe1.Activepage = 5
Cont_.Gm4.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label4.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Cont_.Gm5.Left+Cont_.Left
Thisform.Pageframe1.Activepage = 6
Cont_.Gm5.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label5.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Cont_.Gm6.Left+Cont_.Left
Thisform.Pageframe1.Activepage = 7
Cont_.Gm6.Picture = 'Fol2.Ico'
Cont_.Label6.Forecolor = RGB(255,0,0)
Case This.Left = Thisform.Gm7.Left - 10
Thisform.Pageframe1.Activepage = 1
Thisform.Release
Endcase
Thisform.C2.Visible = .F.
Thisform.Wontop = Wontop()
- Pageframe1.Page2.Gm1.MouseMove
IF Plg_ = '1'
Thisform.C2.Top = This.Top + 72
Thisform.C2.Left = This.Left
Thisform.C2.Visible = .T.
ENDIF
- Pageframe1.Page2.No1.Init
This.visible = (Plg_ <> '1')
Perintah untuk semua objek yang ada pada pageframe1 sama de-
ngan perintah untuk Gm1 dan No1 diatas hanya saja variable Plg_ harus
diganti sesuai dengan daftar berikut ini:
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 573
Do Form Masuk_Stok
Endcase
Case Pf.activepage = 7
IF This.left = Pf.page7.gm1.left
Do Form Keamanan
Endif
EndCase
This.Visible = .F.
Thisform.Wontop = Wontop()
- Form1.Unload
Clear.Event
- Text1.GotFocus
VL = this.value
- Text1.Valid
If VL <> This.value
Sele Kunci
Locate for Upper(Allt(User)) = Upper(Allt(This.value))
IF Found()
Thisform.Text2.Enabled=.T.
ELSE
MESSAGEBOX('NAMA TERSEBUT TIDAK TERDAFTAR',;
16,’Error User’)
This.value = ‘’
Return 0
ENDIF
Endif
Thisform.Refresh
- Text2.GotFocus
VL = This.Value
- Text2.Valid
If VL <> This.Value
Select Kunci
IF Upper(Allt(This.Value)) = Password
use_= nama
Pms_ = Pms
plg_ = plg
BAB 20 Praktika pemrograman dengan Visual FoxPro 575
Oj_ = Oj
Fj_ = Fj
piu_ = piu
Lpms_= Lpms
Prd_ = prd
Sup_ = Sup
prs_ = Prs
Ob_ = Ob
Fb_ = Fb
Htg_ = Htg
Sdm_ = Sdm
kry_ = Kry
gj_ = gj
ab_ = ab
Keu_ = Keu
Akn_ = Akn
Jrn_ = Jrn
Bb_ = Bb
Nrc_ = Nrc
Rglb_= Rglb
Gud_ = Gud
Ps_ = Ps
Ms_ = Ms
Kam_ = Kam
Kam1_= Kam1
_Kode = 1
Thisform.LockScreen = .T.
CLEAR EVENTS
ELSE
_kode = 0
MESSAGEBOX('PASSWORD SALAH',16,'PSW')
This.value = ''
Return 0
ENDIF
Endif
- Command2.Click (Cancel)
Clear Event
Thisform.Release
2. Anda ketik nama untuk project tersebut yaitu Aplikasi pada folder
SIM, lihat gambar disamping
3. Klik tombol Save, maka pada desktop Visual FoxPro akan muncul
sebuah window Project manager baru dengan nama Aplikasi seperti
terlihat pada gambar diatas
4. Anda masukkan seluruh dokumen form dan report kedalam project
ini, seluruh form, anda masukkan pada option form dan seluruh
report, anda masukkan pada option report dengan cara:
- Klik item list Form (untuk memasukkan form) kemudian klik
tombol Add maka akan muncul sebuah window Open
- Pada window Open, anda buka Folder form yang memuat
seluruh form yang telah anda buat
- Masukkan satu demi satu seluruh form yang terdapat pada fol-
der Form tersebut, sehingga jika seluruh form telah dimasukkan
akan tampak seperti pada gambar dibawah.
Gambar 20.148 Window open, document form dan document report
Agar program yang anda buat menjadi sebuah aplikasi yang dapat
dijalankan secara langsung pada computer anda tanpa harus membuka
Visual FoxPro, maka anda harus membuat sebuah file executable (EXE),
dengan cara sebagai berikut:
1. Klik tombol Build pada project manager Aplikasi, maka akan muncul
sebuah window Build option seperti terlihat pada gambar diatas
2. Pada kolom Option pilihlah Build Executable dan klik tombol OK
3. Maka akan muncul sebuah window Save as, pada baris Select anda
ketik nama filenya, kemudian klik tombol save
4. Selanjutnya Visual FoxPro akan memproses pembuatan file EXE
tersebut
5. Setelah selesai coba jalankan file tersebut pada komputer anda
Anda telah selesai membuat Program untuk sebuah software sistem
informasi manajemen, program pada buku ini memang banyak keterba-
tasannya karena membuat sebuah program yang begitu komplek me-
merlukan sebuah komunikasi yang lebih dekat agar tercipta sebuah ap-
likasi yang user friendly dan mudah untuk digunakan.
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 579
Pokok Bahasan:
Melindungi data
Keamanan data rahasia
Pemeriksaan sistem informasi manajemen
Pendahuluan
Dewasa ini sistem komputer memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai
kegiatan seperti dalam aktivitas bisnis, pemerintahan dan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga organisasi-organisasi yang melakukan aktivitas tersebut harus membuat lang-
kah-langkah khusus untuk melindungi sistem informasinya dan menyakinkan bahwa sis-
tem tersebut tetap aman, akurat dan layak.
Keadaan tersebut di atas telah mendorong berbagai organisasi untuk memiliki stan-
dar yang dapat meyakinkan bahwa sistem informasi yang dimilikinya benar-benar terken-
dali. Dengan data yang tersimpan dalam bentuk data elektronik yang mudah diubah dan
prosedur yang diotomatisasikan, sistem menjadi mudah rusak tidak berfungsi memung-
kinkan terjadinya kecurangan serta kerusakan pada hardware atau software yang digu-
nakan. Sistem jaringan yang menyatukan berbagai sistem informasi secara on-line, ter-
masuk juga internet merupakan sistem yang tidak aman, karena data-data dapat secara
cepat dan langsung diakses dari berbagai terminal komputer dalam suatu jaringan komu-
nikasi. Virus juga merupakan salah satu bahaya yang dapat menyebar tanpa terkendali
dari satu sistem ke sistem lainnya, merusak memori atau menghancurkan program dan
data yang ada.
Untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan, kejahatan komputer dan menjaga kea-
manannya, maka kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur khusus dalam suatu orga-
nisasi harus disatukan dalam rancangan dan implementasi suatu sistem informasi yang
terpadu. Kombinasi antara sistem informasi manual dan otomatis merupakan sesuatu
yang aman dan dapat meyakinkan bahwa keduanya sesuai dengan standar manajemen
dalam arti terkendali atau terkontrol.
580 BAGIAN IV Modul teknis
Ada tiga faktor utama yang harus betul-betul dipertimbangkan Virus adalah program
dan diperhatikan oleh pengembang dan pemakai sistem informa- komputer yang dapat
si, yaitu musibah, keamanan dan kesalahan administratif. menyebar dengan ce-
pat dari satu komputer
Musibah bisa terjadi setiap saat, perangkat keras, program, ke komputer lain
file-file data dan peralatan lainnya bisa hancur karena keba-
karan, kesalahan arus listrik atau musibah lainnya. Beberapa
musibah yang terjadi dapat mengganggu operasional rutin
perusahaan dan berakibat pada seluruh aktivitas organisasi,
untuk musibah semacam ini mungkin dibutuhkan waktu berta-
hun-tahun dan dana jutaan rupiah untuk memperbaikinya
kembali. Pada perusahaan-perusahaan besar yang memiliki Fault-tolerant compu-
sistem jaringan on-line diseluruh dunia, maka antisipasi ter- ter system yaitu suatu
hadap munculnya musibah tersebut mutlak diperlukan, se- sistem yang memiliki
hingga aktivitas organisasi tetap dapat berjalan tanpa harus perangkat keras, lunak
menunggu waktu lama untuk perbaikan jika terjadi musibah cadangan, sumber te-
naga listrik yang dapat
yang tak terduga. Salah satunya adalah seperti yang dila-
membuat sistem terus
kukan oleh Visa USA Inc., salah satu perusahaan besar yang berjalan saat terjadi
memiliki jaringan diseluruh dunia adalah Visa USA Inc. yang berbagai kesalahan.
memiliki satu sistem komputer yang dapat mengantisipasi ter-
jadinya musibah ini dengan cara membangun fault-tolerant
computer system, yaitu suatu sistem pengamanan untuk sis-
tem informasi berbasis komputer yang terdiri dari perangkat
keras dan lunak cadangan, dan komponen tenaga listrik yang
dapat membackup sistem agar bisa terus beroperasi. Sistem
komputer cadangan ini memiliki ekstra memori, prosesor dan
harddisk. Sistem ini dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi
dan mengalihkannya pada sistem cadangan. Sistem ini biasa-
nya digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki sistem
pengolahan transaksi secara on-line.
Keamanan (security) adalah serangkaian kebijakan, prose- Keamanan adalah se-
dur dan teknik pengukuran yang digunakan untuk melindungi rangkaian kebijakan,
sistem informasi manajemen dari akses yang tidak berwenang, prosedur, dan teknik
pengubahan, pencurian dan kerusakan fisik. Keamanan dapat pengukuran yang digu-
dilakukan dengan menyusun satu teknik dan perangkat yang nakan untuk melindungi
sistem informasi mana-
dapat mengamankan perangkat keras dan lunak komputer,
jemen dari akses yang
jaringan komunikasi dan data. tidak berwenang,
Kesalahan (error) pada sistem informasi manajemen berba- pencu- rian dan
kerusakan fisik.
sis komputer dapat terjadi di berbagai hal seperti pemasukan
data, kesalahan program, operasional komputer dan sebagai-
nya.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan pengendalian yang menyeluruh
yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa prosedur yang
diprogram (software) telah berjalan secara efektif pada seluruh
aktivitas bisnis. Pengendalian ini meliputi :
Pengendalian atas seluruh proses implementasi sistem
Pengendalian atas software yang digunakan
Pengendalian atas fisik hardware
Pengendalian atas pengoperasian komputer
Pengendalian atas keamanan data dan jaringan
Pengendalian atas aktivitas administrasi
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 583
sistem tersebut dapat diakses melalui terminal dimana saja pada Pengendalian keama-
saat sistem tersebut diopersikan. nan data dilakukan un-
Ketika data diinput secara on-line melalui sebuah terminal, tuk menyakinkan bah-
maka input harus benar-benar dijaga dari orang yang tidak ber- wa file-file data baik pa-
da disket maupun pita
hak. Kondisi ini sistem keamanan dapat dilakukan dalam bebera-
tidak ditujukan untuk
pa tahap yaitu : akses bagi yang tidak
Terminal secara fisik dibatasi, sehingga hanya petugas yang berwenang, perubahan
dan perusakan.
berwenang saja yang dapat menggunakannya.
Lengkapi software dengan password sehingga hanya petugas-
petugas yang berwenang yang bisa mengakses.
Untuk sistem dan aplikasi khusus, dapat digunakan password
dan sistem keamanan tambahan.
Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif merupakan pembuatan standar formal,
ketentuan-ketentuan, prosedur dan pengendalian disiplin untuk
menjamin bahwa organisasi secara umum dan penerapan pe-
ngendalian benar-benar dilaksanakan dan diterapkan secara te-
pat. Hal utama dalam pengendalian administratif adalah (1) ada-
nya pemisahan fungsi, (2) adanya kebijakan dan prosedur tertulis
Pengendalian admi-
dan (3) dilakukannya supervisi. nistratif merupakan
Pemisahan fungsi - merupakan prinsip dasar dalam pengen- pembuatan standar, ke-
tentuan, prosedur dan
dalian intern bagi setiap organisasi. Intinya ini berarti bahwa
disiplin untuk menjamin
fungsi-fungsi harus dirancang untuk meminimumkan risiko ke- bahwa pengendalian
salahan atau terjadinya kecurangan terhadap harta perusaha- organisasi telah dilak-
an. Orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan sistem sanakan dan diterap-
harus berbeda dengan orang yang melaksanakan transaksi kan secara tepat.
yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada sistem.
Petugas yang memproses input harus dipisahkan dari petu-
gas yang memproses output.
586 BAGIAN IV Modul teknis
Pemisahan fungsi,
merupakan prinsip dari Kebijakan dan prosedur yang tertulis - merupakan sarana
pengendalian intern un- untuk menetapkan standar formal yang mengendalikan pe-
tuk membagi tanggung ngoperasian sistem informasi manajemen. Prosedur harus di-
jawab dan menentukan formalkan dengan menuliskan dan disahkan oleh pejabat yang
tugas-tugas diantara berwenang. Akuntabilitas dan tanggung jawab harus benar-
orang-orang sehingga benar dijelaskan secara rinci.
fungsi masing-masing
tidak saling tumpang Supervisi terhadap keterlibatan personel dalam mengon-
tindih dan untuk memi- trol prosedur menjamin bahwa pengendalian untuk sistem in-
nimalkan terjadinya ke- formasi manajemen telah dilaksanakan secara tepat. Dengan
salahan dan manipulasi
supervisi, kelemahan dapat segera diketahui, kesalahan sege-
terhadap harta perusa-
ra dikoreksi dan penyimpangan dari prosedur standar dapat
haan.
diketahui lebih awal. Tanpa adanya supervisi yang memadai,
rancangan penyusunan pengendalian menjadi tidak berguna.
Kelemahan dari setiap poin pengendalian umum dapat bera-
kibat secara luas terhadap prosedur pemrograman dan data-data
dari seluruh aktivitas organisasi. Tabel 21.1 memperlihatkan kele-
mahan-kelemahan tersebut dan akibat yang ditimbulkannya.
Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus atas se-
tiap aplikasi komputer yang digunakan, seperti aplikasi pengga-
jian dan pemrosesan order. Pengendalian ini juga meliputi pro-
sedur-prosedur baik yang diotomatisasi maupun manual yang di-
BAB 21 Mengelola sistem informasi manajemen 587
Pengendalian Input/Masukan
Pengendalian input merupakan pemeriksaan data dengan tujuan Pengendalian input
untuk menguji ketepatan dan kelengkapannya ketika data terse- merupakan prosedur
but dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen. Ada be- untuk memeriksa aku-
berapa pengendalian input yaitu: input untuk diotorisasi, input un- rasi dan kelengkapan
tuk konversi data, input untuk edit/perbaikan data, dan input untuk data pada saat dima-
sukkan pada sistem,
penanganan kesalahan.
Otorisasi input. Input harus benar-benar diotorisasi, dicatat Otorisasi input, otori-
dan dimonitor sebagai sumber bagi arus dokumen bagi komputer. sasi, pencatatan dan
Misalnya, prosedur formal dapat dirancang untuk diotorisasi ha- monitoring yang tepat
nya oleh petugas tertentu saja di bagian penjualan untuk menyi- terhadap sumber doku-
apkan transaksi penjualan pada sistem entri order. Formulir pen- men pada saat dima-
sukan pada sistem
jualan harus diberi nomor seri, dikelompokan dalam batch dan di-
komputer.
catat sehingga transaksi tersebut dapat dilacak pada saat diberi-
kan pada petugas yang berwenang untuk memasukkannya ke
dalam komputer. Batch (formulir) harus ditandatangani sebelum
dimasukan ke dalam komputer.
Konversi data. Input harus benar-benar dikonversikan kedalam Konversi data, proses
transaksi komputer tanpa ada kesalahan, seperti formulir tembu- untuk mengubah data
san-tembusan yang lainnya. Kesalahan pencatatan dapat dikura- dari satu bentuk ke
ngi dengan membuat kunci transaksi secara langsung pada kom- bentuk lain pada tran-
saksi komputer.
puter sesuai dengan sumber dokumennya.
588 BAGIAN IV Modul teknis
Pengendalian Pemrosesan
Pengendalian pelaksanaan proses dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat selama
dilaksanakannya pemuktahiran data. Pengendalian atas pelaksa-
naan pemrosesan yang utama adalah dengan menjalankan pe-
ngendalian penjumlahan, kesesuaian komputer dan pemeriksaan
pemrograman.
Menjalankan pengendalian penjumlahan merupakan rekonsi-
liasi jumlah input dengan jumlah item yang telah dimutakhirkan
dalam file. Pemutakhiran dapat dilakukan dengan mengontrol me- Pengendalian pelak-
sanaan proses aktivi-
misahkan pengendalian penjumlahan selama proses berlang-
tas rutin untuk menge-
sung. Penjumlahan seperti proses penjumlahan seluruh transaksi tahui bahwa data be-
atau jumlah kuantitas yang diminta dapat dibandingkan secara nar-benar lengkap dan
manual atau dengan komputer. Penyimpanan harus dicatat untuk akurat pada saat dimu-
penyelidikan lebih lanjut. takhirkan.
Pencocokan dengan komputer yaitu mencocokan antara data
yang diinput dengan informasi yang ada di file master atau file Menjalankan pengen-
dalian penjumlahan
lainnya, bila itemnya tidak cocok maka harus dicatat untuk pe-
merupakan prosedur
nyelidikan lebih lanjut. Pada umumnya penyesuaian terjadi sela- untuk mengontrol ke-
ma data diinput, tetapi dalam kondisi yang sama dapat saja dila- lengkapan pemutakhi-
kukan untuk menyakinkan kelengkapannya. Contohnya, menco- ran dengan membagi
cokkan antara kartu tanda kehadiran karyawan dengan file master jumlah pengendalian
penggajian dan laporan dari kartu yang hilang atau digandakan . dengan merekonsiliasi
jumlah sebelum dan se-
sudah proses dilakukan
Pengendalian Output Pencocokan dengan
Pengendalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil pe- komputer proses pe-
mrosesan komputer betul-betul tepat, lengkap dan didistribusikan ngontrolan yang menja-
dengan baik. Umumnya pengendalian output terdiri dari : min bahwa data yang
diinput sesuai dengan
informasi yang ada di
Menyesuaikan antara seluruh output dengan seluruh input dan file master.
proses yang dilakukan.
Pengendalian output
Pengujian/review terhadap pelaksaan proses komputerisasi
menjamin bahwa hasil
perhitungan dilakukan untuk menetapkan bahwa seluruh akti- dari proses komputer a-
vitas komputer benar-benar dijalankan untuk melaksanakan kurat, lengkap dan te-
pemrosesan. lah didistribusikan de-
ngan tepat.
Pemeriksaan terhadap laporan output dilakukan untuk meya-
kinkan bahwa jumlah, format dan rinciannya benar dan sesuai
dengan inputnya.
Laporan output, pengujian dan dokumen penting lainnya telah
didokumentasikan dan diotorisasi sesuai prosedur.
Rangkuman
Dewasa ini setiap organisasi memiliki ketergantungan yang sa-
ngat tinggi pada komputerisasi sistem informasi, sehingga organi-
sasi harus memiliki ukuran khusus yang dapat menjamin bahwa
sistem yang digunakannya benar-benar terkendali. Dengan data
yang mudah diubah kedalam bentuk-bentuk elektronik, maka oto-
matisasi semakin mudah terlaksana. Kemudahan ini pada akhir-
nya membuat data-data tersebut menjadi tidak aman dari kerusa-
kan, kesalahan dalam penggunaan, kecurangan dan kerusakan
pada hardware maupun software. Akibat yang ditimbulkan oleh
kerusakan sistem informasi manajemen dengan menggunakan
komputer akan lebih parah dibandingkan dengan sistem yang di-
susun secara manual karena semua catatan-catatan dari fungsi-
fungsi organisasi mungkin saja hancur atau hilang, Sistem on-line
dan penggunaan sistem jaringan temasuk juga internet merupa-
kan salah satu penyebab tidak amannya penggunaan data, kare-
na data dapat dengan mudah diakses dari berbagai terminal atau
jaringan-jaringan komunikasi. Virus komputer yang mudah me-
nyebar dengan tidak terkendali juga merupakan salah satu unsur
yang dapat menghancurkan atau merusak memori komputer atau
menghancurkan program dan data.
Untuk menghindari atau meminimalisasi kerusakan-kerusa-
kan yang mungkin timbul maka suatu organisasi harus dapat
mengendalikan sistem informasinya. Pengendalian ditujukan baik
untuk prosedur pemrograman manual maupun komputer.
Ada dua kategori pengendalian utama yaitu pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum merupa-
kan rancangan yang menyeluruh atas keamanan dan penggu-
naan program komputer dan file untuk aktivitas organisasi secara
keseluruhan, termasuk juga didalamnya pengendalian hardware
dan software, keamanan file data dan jaringan pengaman, pengo-
perasian komputer dan pengendlian administrasi. Firewalls meru-
pakan suatu program yang membantu mengamankan jaringan
khusus dari akses yang tidak seharusnya bila organisasi meng-
gunakan intranet atau internet.
Pengendalian aplikasi adalah pengendalian khusus untuk ma-
sing-masing aplikasi komputer. Fokus utama dari pengendalian
ini adalah ketepatan dan kelengkapan input, pemutakhiran dan pe-
meliharaan dan keabsahan dari sistem informasi. Pengendalian
aplikasi terdiri dari (1) pengendalian input; (2) pengendalian pro-
ses dan (3) pengendalian output. Untuk pembayaran dengan sis-
tem elektronik, saat ini berkembang software pengaman yang di-
sebut Encryption.
594 BAGIAN IV Modul teknis
Soal
1. Mengapa sistem informasi manajemen menjadi tidak aman ?
2. Sebutkan tiga faktor yang harus diperhatikan oleh pengem-
bang dan pemakai sistem informasi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan encryption ?
4. Apakah yang dimaksud dengan virus, hecker
5. Apakah yang dimaksud dengan fault-tolerant system ?
Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengen-
dalian umum ?
2. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengen-
dalian Aplikasi ?
3. Apakah audit sistem informasi dapat dilakukan oleh orang
yang tidak memahami sistem informasi ? Jelaskan
4. Jelaskan mengapa sistem informasi manajemen yang diba-
ngun oleh suatu perusahaan malah sering menambah kesu-
litan bagi perusahaan ?
5. Jelaskan baik buruknya kalau departemen sistem informasi
manajemen ada manajemen tingkat bawah, menengah dan
atas ?
Daftar Pustaka 595
Daftar Pustaka
rd
Basset,2005,Internal control on accounting infrmation systems,3 ,Manchhester
Beard dan Wen,2007,Reducing the threat levels for accounting information systens:
Challenges for management ,accountants,auditorand academicians,
Harrison college of business,USA
Burch (1989), Information System:Theory and Practice, 3th, John Willey & Sons,
New York
Chow ,2005,Internal control and risk management guide task force,Hongkong ICPA,
Hongkong
Therauf (1982), Decision Support Systems for Effective Planning and Control:
A Case Study Approach, Prentice Hall International,Inc. USA
Weber (1999), Information Systems Control and Audit, Prentice Hall International,Inc.
USA
Wiggins(1995),The Internet For Everyone:A guide for users and provider, McGrowHill,uSA