MANAJEMEN OPERASIONAL
4. Kualitas kehidupan kerja atau disebut dengan Quality of Worklife adalah pendekatan
sistem manajemen atau cara pandang organisasi yang bertujuan untuk melakukan
peningkatan kualitas kehidupan karyawan dalam lingkungan kerja dengan cara
simultan dan berkesinambungan. Kualitas kehidupan kerja bisa dijalankan dengan
memberikan perasaan aman dalam bekejera, kepuasan kerja, menghargai dalam
bekerjan dan tercipta suatu kondisi untuk tumbuh dan berkembang sehingga
meningkatkan harkat dan martabat karyawan. Kualitas kehidupan kerja yang baik itu
terjai adanya kondisi kerja ( keselamatan, kesehatan, lingkungan fisik) yang baik,
adanya pemberian upah dan reward, Keamanan kerja, adanya interaksi social,
kemandirian, demokrasi (ikut serta dalam mengambil keputusan), adanya kepuasan
keja, kecukupan pendapatan, keikutsertaan karyawan, pelatihan yang berikan pada
karyawan, manajer dan staf untuk mendorong lebih professional, tanggung jawab
terhadap peran, meningkatkan keterampilan, adanya dorogan untuk pengembangan
dan rotasi jabatan, Ikut serta pada perserikatan dan adanya pembentukan regu.
5. Dimensi inti dari karakteristik pekerjaan ini selanjutnya digambarkan sebagai berikut :
a. Keanekaragaman keterampilan (skill variety) adalah tingkat sampai dimana
pekerjaan memerlukan individu yang mampu melakukan berbagai tugas yang
mengharuskannya menggunakan keterampilan dan kemampuan yang berbeda.
b. Indentitas tugas (taks identity) : tingkat sampai dimana suatu pekerjaan
membutuhkan penyelesaian dari seluruh proses bagian pekerjaan yang
diidentifikasikan.
c. Arti tugas (task significance) adalah tingkat sampai dimana pekerjaan
berpengaruh substansial dalam kehidupan atau pekerjaan individu lain.
d. Otonomi (autonomy) : tingkat sampai dimana suatu pekerjaan memberikan
kebebasan, kemerdekaanm serta keleluasaan yang substansial untuk individu
dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur-prosedur yang akan
digunakan untuk menjalankan pekerjaan tersebut.
e. Umpan balik (feedback) adalah tingkat sampai dimana pelaksanaan aktivitas kerja
membuat seseorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung
mengenai keefektifan kerjanya.
6.
7. Tujuan pemeliharaan dan keandalan adalah untuk mempertahankan kemampuan
system, selagi mengendalikan biaya. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan
menghilangkan variabilitas system. Trade-off antara pemeliharaan yang dilakukan
oleh karyawan dengan pemeliharaan yang dilakukan oleh pemasok adalah dengan
teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip proses, mesin, atau
peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan profil yang berisi baik jenis
pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Sejarah
pemeliharaan peralatan merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah system
pemeliharaan pencegahan, seperti halnya catatan mengenai waktu dan biaya
perbaikan. Arsip seperti ini juga memberikan informasi serupa tentang keluarga
peralatan begitu juga pemasok.
8. Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang
harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan prosedur
pemeliharaan Factor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi
yang dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima
sebagai factor penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan. Adapun
tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang perlu diperhatikan adalah
prosedur pembersihan dan pelumasan, juga monitor dan penyesuaian.
9. 4/18 : 0.22
3/18 : 0,16
1/18: 0,056
5/18 :0,278
5/18 : 0,278
0/18 : 0
Jumlah kerusakan per tahun : 0,992 x 2000 : 1984/ bulan