Anda di halaman 1dari 11

Nama : Tri Noverdo

NPM : 1811011021

MK : Manajemen Rantai Pasokan (UTS)

1. A. Konsep MRP tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Tehnologi


Informasi (TI), justru kemajuan TI Melahirkan prinsip-prinsip dasar dari
manajemen rantai pasok (MRP). Sebutkan dan Jelaskan prinsip2/Peranan TI
dalam MRP?

Peranan TI di dalam manajemen rantai pasok dilihat dari 2 (dua) perspektif besar,
yaitu (Indrajit dan Djokopranoto, 2006):

1.Perspektif Teknis

Dilihat dari sisi teknis, fungsi dari TI yang harus dipenuhi adalah:

a.Fungsi Penciptaan

TI harus mampu menjadi sarana untuk mengubah kejadian sehari-hari yang dijumpai
dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Selain itu teknologi
informasi juga harus mengubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut
menjadi informasi yang relevan bagi penggunanya.
b.Fungsi Penyebaran TI harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan dalam
pencarian data. Untuk memudahkan pencarian terhadap entitas, TI harus memiliki
mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan entitas-entitas tersebut di
dalam media penyimpanan.

2.Perspektif Manajerial

Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari
implementasi TI, yaitu:

a.Meminimalisir Resiko

Kehadiran TI mampu membantu perusahaan mengurangi resiko bisnis yang ada,


misalnya jadwal pemasokan barang yang tidak tepat waktu dan jumlah permintaan
yang tidak menentu.

b.Mengurangi Biaya

Peranan TI sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya


operasional perusahaan pada akhirnya berpengaruh pada profitabilitas perusahaan.
c.Meningkatkan Nilai

Nilai ditentukan dari pelanggan, bukan dari internal perusahaan. Sehingga TI selain
harus mampu menciptakan nilai, dapat pula menjadi sarana efektif untuk
mengidentifikasi hal-hal yang dapat ditransformasikan menjadi nilai bagi pelanggan
perusahaan.

d.Membuat Realitas Baru

Teknologi internet mampu menciptakan arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu
dunia maya. Berbagai konsep bisnis berbasis elektronik, seperti pengadaan berbasis
elektronik, penjualan berbasis elektronik, dan lain-lain merupakan cara pandang baru
dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi ini.

B. Sebutkan dan jelaskan prinsip2 dasar e-Customer Relathionship


Manajemen?

1. Pahami pelanggan
Prinsip paling dasar dalam mengelola hubungan dengan pelanggan seringkali justru
diabaikan oleh bisnis. Untuk membangun hubungan dengan pelanggan, hal pertama
yang harus diketahui adalah apa yang diinginkan pelanggan. Market sangat mudah
berubah. Produk/jasa yang dulu menjual bisa dengan cepat tidak laku lagi. Oleh sebab
itu, sangat penting untuk melacak kebutuhan pelanggan secara berkala.

2. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik


Untuk dapat mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan, interaksi dengan
pelanggan harus terjalin dengan baik. Memahami pelanggan seperti pada prinsip
pertama di atas dapat membantu membangun interaksi yang lebih baik. Penggunaan
social CRM yang dapat mengintegrasi media sosial dengan aplikasi CRM akan
memudahkan bisnis dalam melakukan interaksi yang lebih baik dengan pelanggan.

3. Menangani tiap pelanggan dengan berbeda-beda


Tiap pelanggan berbeda, dan tiap kebutuhannya berarti. Strategi yang sama belum
tentu berlaku pada pelanggan yang berbeda. Kekuatan prinsip dasar CRM ini terletak
pada potensi dalam mengoptimalkan nilai tiap hubungan pelanggan melalui
penanganan yang berbeda-beda. Melakukan segmentasi pelanggan dapat menjadi
strategi manajemen hubungan pelanggan yang dapat mengoptimalkan nilai bisnis
Anda. Hal ini tidak hanya bisa meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun
loyalitas pelanggan.

4. Fokus pada penjualan, bukan mengurangi biaya


Salah satu jebakan dalam bisnis adalah menggunakan konsep diskon secara
berlebihan. Memberikan diskon memang salah satu cara paling efektif untuk menarik
pelanggan. Karena siapa yang tidak suka diskon? Hal ini dapat dilakukan bagi
pelanggan yang baru pertama melakukan pembelian, atau pada momen tertentu saja.
Tapi, jangan sampai terus-terusan memberikan diskon hingga harus memotong biaya
produk/jasa Anda.

5. Seimbangkan antara keinginan pelanggan dan bisnis Anda


Menyenangkan dan memuaskan pelanggan merupakan salah satu tujuan dalam bisnis.
Namun, jangan sampai hal ini memberikan conflict of interest bagi bisnis yang
berujung pada kerugian.
Bisnis harus dapat meningkatkan kualitas sambil tetap memberikan pelayanan yang
baik kepada pelanggan. Dengan demikian, pelanggan dapat membantu meningkatkan
penjualan dan pendapatan Anda.

6. Bagikan nilai CRM kepada seluruh karyawan


Perusahaan harus memastikan bahwa tiap karyawan memiliki visi yang sama, bukan
hanya bagian sales dan customer support saja. Hal ini sangat penting untuk membuat
implementasi CRM agar berhasil dan efektif.
Untuk melakukan hal tersebut, prinsip prinsip dasar CRM harus diperkenalkan pada
semua karyawan sehingga mereka mengetahui cara terbaik bagaimana memiliki
hubungan pelanggan yang efektif.

2.A. Jelaskan pentingnya Mitra dalam Bisnis

1. Pendirian yang dapat dilakukan dengan mudah, dengan cara informal jika
dianggap belum perlu untuk menjadikan usaha kemitraan tersebut formal dan
tercatat.
2. Keterampilan yang dapat saling melengkapi keterbatasan dalam mengerjakan
sesuatu di dalam menjalankan suatu bisnis.
3. Pembagian laba dapat dilakukan dengan lebih mudah, berdasarkan
kesepakatan bersama yang ditentukan di awal kerja sama.  Pembagian laba
belum tentu sama dengan perbandingan modal karena beban kerja dan
tanggung jawab dalam menjalankan bisnis bisa jadi berbeda.
4. Kemudahan dalam mencari mitra pasif atau komanditer. Mitra komanditer
dianggap sebagai suatu bentuk kelebihan bentuk usaha kemitraan karena dapat
mengakomodasi orang-orang yang bersedia melakukan investasi tanpa mau
terlibat secara langsung dalam bisnis. Serta bersedia untuk mengambil risiko
hanya sebatas uang yang ditanam tersebut.
5. Pengumpulan modal aktif yang lebih besar.  Apalagi jika ditambah dengan
komitmen yang mencapai harta pribadi, maka akan memungkinkan terjadinya
perluasan usaha karena adalah modal yang lebih besar.
6. Adanya keluwesan dalam beradaptasi dengan dunia bisnis dan kecepatan
dalam mengambil keputusan.

B. Sebutkan dan Jelaskan prinsip-prinsip kemitraan dalam Bisnis

Menurut Tennyson dalam wibisono 2007: 103 dalam membentuk kemitraan ada tiga
prinsip penting yang harus diterapkan didalamnya, yaitu :

1.Kesetaraan atau Keseimbangan equity

Pendekatan yang ada dalam kemitraan bukan pendekatan top-down atau bottom-up,
bukan pula berdasar kekuasaan semata, namun hubungan yang saling menghormati,
saling menghargai dan saling percaya untuk dapat menghindari antagonisme yang
terdapat di dalamnya.

2. Transparansi Transparansi diperlukan untuk menghindari rasa saling curiga antar


mitra kerja

3. Saling Menguntungkan Suatu kemitraan harus membawa manfaat bagi semua


pihak yang terlibat.

C.Keuntungan dari Kemitraan Bisnis

1. Tidak Formal

dengan Memiliki Kewajiban Hukum yang Lebih Sedikit


Salah satu keuntungan utama dari bisnis kemitraan adalah kurangnya formalitas jika
dibandingkan dengan mengelola perusahaan terbatas (PT). Proses akuntansi
umumnya lebih sederhana untuk kemitraan bisnis daripada untuk perusahaan terbatas.

2. Mudah untuk memulai


Mitra dapat setuju untuk membuat kemitraan secara lisan atau tertulis. Meskipun
akan memakan waktu lebih lama dan menimbulkan biaya tambahan, biasanya masuk
akal untuk membuat perjanjian kemitraan. Ini mendokumentasikan bagaimana
kemitraan akan bekerja, hak dan tanggung jawab mitra dan apa yang akan terjadi
dalam berbagai situasi yang mungkin, termasuk jika mitra secara mendasar tidak
setuju atau seseorang ingin pergi.
3. Berbagi beban
Dibandingkan beroperasi sendiri sebagai pedagang tunggal, dengan bekerja dalam
kemitraan bisnis, Anda bisa mendapat manfaat dari persahabatan dan dukungan
timbal balik. Memulai dan mengelola bisnis sendiri dapat membuat stres dan
menakutkan, terutama jika Anda belum pernah melakukannya sebelumnya. Dalam
suatu kemitraan, Anda terlibat bersama.

4. Akses ke pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kontak


Setiap mitra akan membawa pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kontak
mereka sendiri ke dalam bisnis, yang berpotensi memberikan peluang keberhasilan
yang lebih baik daripada mitra yang berbisnis secara individual.

Mitra dapat berbagi tugas, dengan masing-masing spesialisasi di bidang yang paling
mereka sukai dan paling mereka nikmati. Jadi, jika satu mitra memiliki latar belakang
keuangan, mereka dapat fokus pada pemeliharaan bidang itu, sementara yang lain
mungkin bisa fokus pada bidang yang lain.

Sebagai pebisnis tunggal, sebaliknya, Anda harus melakukan semua ini sendiri (atau
mengelola seseorang yang Anda pekerjakan untuk melakukan sebagian dari itu).

5. Pengambilan keputusan yang lebih baik


Dibandingkan dengan beroperasi sendiri, dalam kemitraan bisnis diuntungkan dari
perspektif unik yang dibawa oleh masing-masing mitra. Dalam bisnis, seringkali dua
kepala benar-benar lebih baik daripada satu, dengan kesimpulan gabungan
memperdebatkan situasi yang jauh lebih baik daripada apa yang dapat dicapai oleh
masing-masing pasangan secara individual.

6. Privasi
Dibandingkan dengan perusahaan terbatas, urusan bisnis kemitraan dapat
dirahasiakan oleh para mitra. Sebaliknya, di perusahaan terbatas dokumen tertentu
tersedia untuk inspeksi publik  dan pemegang saham perusahaan dapat memilih untuk
memeriksa berbagai dokumen yang harus disimpan oleh perusahaan.

7. Menggabungkan kepemilikan dan kontrol


Di sebuah perusahaan terbatas, kepemilikan dan manajemen bisnis sehari-hari terbagi
antara pemegang saham dan direktur (walaupun mereka seringkali merupakan orang
yang sama). Itu bisa berarti bahwa direksi dibatasi oleh preferensi pemegang saham
dalam mengejar apa yang mereka lihat sebagai kepentingan terbaik bisnis.
Sebaliknya, dalam kemitraan bisnis, para mitra memiliki dan mengendalikan bisnis.
Selama mitra dapat menyetujui cara mengoperasikan dan mendorong maju kemitraan,
mereka bebas untuk mengejar hal itu tanpa campur tangan dari pemegang saham
mana pun.

Ini dapat membuat bisnis kemitraan berpotensi lebih fleksibel daripada perusahaan
terbatas, dengan kemampuan untuk beradaptasi lebih cepat terhadap keadaan yang
berubah.

8. Makin banyak mitra, makin banyak modal


Semakin banyak mitra, semakin banyak uang yang tersedia dari sumber daya
gabungan untuk berinvestasi dalam bisnis, yang dapat membantu mendorong
pertumbuhan. Bersama-sama, kapasitas pinjaman mereka juga cenderung jadi lebih
besar.

9. Mitra prospektif
Sebagai pedagang tunggal, sementara Anda dapat mempekerjakan staf, karena tidak
mungkin untuk membawa seseorang dan mengelola bisnis bersama Anda. Karyawan
akan selalu percaya bahwa Anda akan menjadi orang yang menjalankan bisnis dan
orang-orang baik dapat terdemotivasi jika mereka merasa ada peluang untuk
meningkatkan karrr.

Sebaliknya, biasanya memungkinkan untuk menerima mitra baru dalam kemitraan


umum. Staf yang baik dapat tertarik pada bisnis dengan insentif bahwa mereka dapat
menjadi mitra, baik ketika mereka bergabung atau pada suatu saat di masa depan.

10. Akses yang lebih mudah ke keuntungan


Dalam kemitraan bisnis, keuntungan bisnis dibagi di antara para mitra. Mereka
mengalir langsung ke pengembalian pajak pribadi mitra alih-alih pada awalnya
dipertahankan dalam kemitraan. Sebaliknya, di perusahaan terbatas, laba
dipertahankan oleh perusahaan sampai dibayarkan, apakah sebagai gaji berdasarkan
peraturan pemerintah, ataukah dengan persetujuan pemegang saham, sebagai dividen.

3.A. Implikasi Secara Umum


Dalam supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan terdapat banyak
strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang akan memiliki dampak/implikasi,
yang secara umum, yaitu:

1. Pengembangan manajemen logistik Supply chain management (SCM)/manajemen


rantai pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik,
yaitu pengelolaan terkait arus barang sejak bahan baku sampai barang jadi yang
diterima oleh pelanggan akhir, jadi terkait seluruh jaringan organisasi perusahaan dari
hulu sampai hilir.

2. Bertahap SCM dapat terjadi melalui proses evolusi yang bertahap, meliputi:

Integrasi (internal): mengutamakan integrasi logistik dan mengupayakan keunggulan


internal. Membentuk jaringan atau networking (eksternal): membangun konstruksi
jaringan dan menjadi pemimpin dalam industri yang bersangkutan.

3. Perubahan sikap mental Dalam proses evolusi SCM terdapat beberapa kendala
yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan. Kesulitan utama terletak pada saat
peralihan dari tahap integrasi internal ke pembentukan jaringan eksternal yang
memerlukan perubahan mental secara drastis. Hanya sebagian kecil saja dari
perusahaan yang sudah mencapai tahap jaringan eksternal tersebut.

4. Pemanfaatan teknologi informasi Teknologi informasi dapat digunakan sebagai


katalisator percepatan dan keberhasilan supply chain. Hal tersebut dapat dilakuakan
baik secara intranet dan internet.

5. Menciptakan keunggulan kompetitif SCM memiliki tujuan untuk meningkatkan


dan/atau menciptakan keunggulan kompetitif (yang baru). Persaingan tidak lagi
terjadi antar perusahaan, tetapi antara rantai pasokan yang satu dengan rantai pasokan
yang lain, atau antara jaringan perusahaan yang satu dengan jaringan perusahaan
yang lain.

B. Faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan untuk melakukan rantai pasokan


internasional antara lain :
1.Kekuatan pasar global

Kekuatan pasar global diciptakan baik oleh kompetisi global maupun kesempatan
yang ada karena terbentuknya konsumen asing. Kekuatan ini juga timbul karena
berkembangnya pasar bebas sebagai akibat persetujuan WTO
(WorldTradeOrganization) dan organisasi-organisasi regional lain seperti APEC
(AsiaPacificEconomicCooperation),AFTA (AseanFreeTradeArea),dan sebagainya.
Perusahaan yang tidak mau gointernationalmakin lama akan makin terdesak oleh
kompetisi global ini sehingga mau tidak mau harus terjun juga secara internasional.
Bagi negara yang sudah maju, pasar internasional merupakan pasar baru yang sangat
besar potensinya dan merupakan godaan yang terlalu besar untuk dilewatkan. Bagi
negara yang sedang berkembang, pasar internasional memberikan pendapatan devisa
yang diperlukan serta mengokohkanjaminan pendapatan perusahaan, khususnya
apabila mata uangnya termasuk mata uang yang kurang.

2.Kekuatan teknologi

Kekuatan teknologi mempengaruhi secara langsung suatu barang yang diproduksi.


Fasilitas R & D banyak yang berada di luar negeri, sehingga diperlukan kerja sama
dengan pihak luar negeri.

3.Kekuatan biaya global

Dalam menentukan lokasi pabrik, biaya merupakan salah satu faktor yang penting.
Perlu dipertimbangkan seperti biaya kapital, risiko stabilitas politik dan ekonomi,
biaya buruh terampil maupun tidak terampil, tingkat bunga, jarak dengan konsumen
utama, sistem perpajakan, sistem bea masuk, penyediaan insfrastruktur.

4.Kekuatan politik dan ekonomi

Berkembang persetujuan regional/global yang bertujuan menjamin suatu pasar bebas


dunia dan menghilangkan halangan berupa tarif atau non tarif dari negara tertentu.
WTO, APEC, AFTA, dan sejenisnya di mana para anggotanya akan lebih bebas
bersaing lagi di dalamnya.
C.Ada beberapa strategi yan dapatdi gunakan untuk mengatasi global supply
chain, sebutkan dan jelaskan.

Supply Chain Management Untuk Optimasi Distribusi

Konteks produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen dalam manajemen


produksi dan operasi adalah kombinasi produk yang memiliki minat dan memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Dengan demikian, menyajikan sebuah produk
merupakan tantangan utama bagi perusahaan meskipun dari sudut pandang lain bisa
juga peluang bagi sistem produksi. Dalam upaya pemenuhan produk tersebut,
perusahaan harus segera memulai dari tindakan mengidentifikasi selera konsumen,
mengupayakan seluruh kebutuhan input dari pemasok untuk memproduksi, dan
mendistribusikan produk sesuai dengan selera konsumen atau target pasar yang
dibidik.

Mengetahui Tantangan Internal Supply Chain Management Perusahaan

Setiap perusahaan yang ingin menang dalam persaingan dan terus bertahan dalam
goncangan bisnis harus harus memiliki strategi yang tepat dalam segala aktivitas
usahanya. Strategi akan mengarahkan jalannya perusahaan ke tujuan jangka panjang
yang ingin dicapai. Strategi diperlukan oleh untuk menggambarkan atas sebuah
keputusan atau aksi tunggal dan berbagai keputusan atas aksi yang dilakukan. Dalam
konteks Supply Chain Management (SCM), banyak keputusan yang bisa diambil oleh
perusahaan yang secara tidak langsung menjadi hambatan tersendiri. 

Bernegosiasi Dengan Banyak Pemasok

Strategi Supply Chain Management (SCM) selanjutnya adalah bernegosiasi dengan


banyak pemasok. Perusahaan bisa mencari banyak pemasok dan memilih satu atau
beberapa di antara yang memiliki penawaran paling menarik bagi perusahaan.
Umumnya, perusahaan akan menjatuhkan pilihan bagi pemasok yang memberikan
penawaran rendah. Perusahaan juga bisa memutuskan untuk bernegosiasi dengan
beberapa pemasok. Tindakan ini untuk pencegahan jika suatu hari terjadi masalah
terhadap salah satu pemasok dan untuk menjaga agar rantai pasokan tidak terputus.
Tindakan ini juga berguna agar perusahaan dapat terus melanjutkan kegiatan
produksi. 
Mengembangkan Hubungan Kemitraan

Perusahaan perlu mengembangkan hubungan kemitraan jangka panjang dengan satu


atau beberapa pemasok sesuai dengan kebutuhan. Para pemasok yang telah lama
menjalin hubungan dengan perusahaan tentu sudah memahami tujuan dari
perusahaan. Pemasok tersebut biasanya akan lebih berkomitmen untuk berpartisipasi
dalam sistem just in time. Perusahaan akan diuntungkan karena tidak perlu lagi
mempunyai gudang untuk persediaan. Pemasok akan mengirim persediaan tepat pada
saat perusahaan membutuhkan bahan baku produksi.

Melakukan Integrasi Vertikal

Strategi Supply Chain Management (SCM) bisa dilakukan dengan cara integrasi
vertikal untuk mengembangkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang
yang telah diperoleh dari pemasok. Ada dua macam integrasi vertikal yang bisa
dilakukan, yaitu integrasi mundur dan integrasi maju. Integrasi mundur bisa
dilakukan oleh perusahaan untuk membeli bahan baku dari pemasok sehingga bisa
membuat barang sesuai keinginan konsumen. Adapun integrasi maju menuntut
produsen atau perusahaan membeli komponen yang berupa produk jadi. 

Membangun Virtual Company

Dengan memiliki virtual company, maka perusahaan bisa membangun hubungan


yang luas dengan berbagai pemasok untuk menyediakan bahan baku yang diinginkan.
Namun, virtual company harus dilengkapi dengan manajemen perusahaan yang bagus
supaya bisa memberikan biaya yang rendah, beroperasi secara efisien, menciptakan
kualitas, cepat, fleksibel, dan inovatif.

Membangun Jaringan Keiretsu

Istilah Jaringan Keiretsu pada awalnya digunakan untuk satu grup atau kumpulan
perusahaan yang menopang ekonomi Jepang di abad ke-20. Dengan konsep jaringan
keiretsu, perusahaan di Jepang mengambil bahan mentah dari grup perusahaannya
sendiri sehingga mendukung supply chain untuk terus meningkatkan keuntungan
perusahaan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa setiap perusahaan yang terkait
di dalam jaringan keiretsu sudah melaksanakan kolaborasi yang tepat, yaitu pada
tingkat aliansi strategis. Namun, strategi ini sangat sulit diterapkan dalam konsep just
in time (JIT), khususnya jika tidak ada kesamaan kepentingan dan kolaborasi untuk
tingkat produksi. Jaringan Keiretsu juga masih terhambat dengan adanya kesulitan
dalam mencari kesamaan sistem dengan semua supplier. 

Mengoptimalkan Jaringan IT Terlibat

Untuk membangun suatu sistem Supply Chain Management (SCM), perusahaan


harus memperhatikan 5 hal dasar, yaitu perencanaan, pemasok, produksi, distribusi,
dan pengembalian. Perencanaan merupakan proses awal yang strategis dan harus
dipikirkan mulai dari awal ketika akan memulai Supply Chain management (SCM).
Perencanaan juga menjadi suatu tolok ukur untuk menentukan tingkat efisiensi,
harga, kualitas, dan penilaian dari pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai