Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PROJECT SELECTION AND MANAJEMENT

Disusun untuk memenuhi tugas:

Mata Kuliah : Analisis Sistem Perpustakaan

Dosen Pengampu: Rahmad Syaifuddin, M.Eng

Oleh:

Kelompok 1

1. Alfiatul Azizah (12310193011)


2. Dzata Iffah Nadhila (12310193028)
3. Aprilia Damayanti (12310193037)

SEMESTER 6

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

MARET 2022
A. Project Selection: Pemilihan Proyek

Di dalam suatu organisasi tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu adanya sebuah pemilihan proyek dan manajemen yang sesuai. Proses yang
dilakukan oleh organisasi tidak serta-merta mencapai hasil yang maksimal. Dalam hal ini
keberadaan evaluasi menjadi motivasi utama bagi organisasi.

Guna memudahkan dalam melakukan evaluasi terdapat hal penting yang perlu
diperhatikan berupa pemilihan proyek dan manajemen proyek. Pada manajemen proyek
melibatkan pemilihan metodologi proyek, membuat rencana kerja proyek, mengidentifikasi
persyaratan pada staf proyek dan mempersiapkan diri dalam mengelola dan mengendalikan
proyek. Dari proses manajemen proyek akan menghasilkan rencana kerja, rencana
kepegawaian, daftar standar, piagam proyek, dan penilaian resiko.

Pada saat proses pemilihan proyek komite pengarah harus memberikan pengawasan
dan tata kelola untuk seluruh rangkaian proyek yang dilakukan oleh Organisasi TI. Untuk
proyek individu yang diterima oleh komite pengarah merupakan upaya sementara yang
dilakukan untuk menciptakan produk atau layanan yang unik. Di samping itu, untuk memulai
strategi dalam pembuatan proyek sebuah perusahaan atau organisasi harus mampu
mempertimbangkan biaya dan resiko. Dengan demikian pemilihan proyek yang dilakukan
dapat dimanfaatkan secara maksimal.

B. Creating The Project Plan: Membuat rencana proyek

Setelah pemilihan proyek disetujui oleh komite persetujuan, tahapan selanjutnya yaitu
menciptakan rencana proyek. Disini peran manajer sangat penting dalam membuat manajemen.
Sama seperti proses manajemen pada umumnya konsep manajemen ini terdiri dari inisiasi,
perencanaan pelaksanaan, kontrol, dan penutup. Baik organisasi atau proyek yang memiliki
skala besar maupun kecil dalam pengambilan keputusan tetap berada di tangan manajer proyek.

Ketika tahapan dalam membuat rencana proyek sudah selesai langkah selanjutnya yaitu
membuat opsi metodologi proyek. System Development Life Cycle (SDLC) memberikan ruang
dasar terhadap proses yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi. SDLC
merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer
dalam membangun sistem informasi dan metode dalam mengembangkan sistem tersebut.
Sehingga banyak organisasi yang memiliki metodologi internal dan disesuaikan dengan standar
formal guna membantu mereka dalam menjelaskan tepat bagaimana setiap fase SDLC harus
diterapkan di perusahaan atau organisasi.

Ada beberapa metode dalam System Development Life Cycle atau yang di singkat
dengan SDLC antara lain yaitu:

➢ Waterfall Model
Sesuai dengan namanya yaitu waterfall atau yang berarti air terjun, merupakan
sebuah model yang berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain
layaknya air terjun. Metode waterfall ini merupakan suatu metode dalam
pengembangan software dimana pengerjaannya harus dilakukan secara
berurutan yang dimulai dari tahap perecanaan konsep (planning), Analisis
(Analysis), Pemodelan (design), Implementasi (Implementation), dan barulah
menjadi sebuah sistem (system).

(Gambar dari Waterfall Model)


➢ Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah metode


pengembangan perangkat lunak yang menekankan siklus pengembangan
dengan waktu yang cepat. RAD ini menggabungkan Teknik khusus dan alat
komputer untuk mempercepat fase analisis, desain, dan implementasi untuk
mendapatkan beberapa bagian dari sistem yang dikembangkan dengan cepat.

(Gambar dari tahap RAD)

➢ Agile Development
Agile Development merupakan sebuah metode yang dikembangkan untuk
memperbarui metode-metode sebelumnya dan diyakini metode ini dapat
mempercepat proses pengembangan suatu produk. Metode Agile Development
ini adalah sebuah metode untuk Project selection yang digunakan dalam
pengembangan suatu perangkat lunak. Agile Development menekankan pada
kecepatan, tetapi meskipun begitu metode ini tidak melupakan kualitas produk
yang dibuat.

(Gambar dari metode Agile Development)


C. Managing and Controling the Project: Mengelola dan mengendalikan proyek

Ada tiga konsep penting ilmu (seni) atau pertukaran proyek diantranya ukuran sistem,
waktu untuk penyelesaian proyek dan biaya proyek. Dari ketiga tersebut saling bergantungan
yang dikendalikan oleh manajer proyek diseluruh SDLC. Sering kali seorang manajer proyek
harus bekerja dengan sponsor proyek untuk mengubah tujuan proyek seperti mengembangkan
sistem dengan fungsionalitas yang lebih sedikit atau memperpanjang tenggang waktu untuk
sistem akhir. Oleh karena itu di awal proyek manajer perlu memperkirakan masing-masing
pengungkit ini dan kemudian menilai bagaimana menjalankan proyek dengan cara yang dapat
memenuhi kebutuhan organisasi tersebut. Setelah proyek dimulai manajer proyek memantau
kemajuan tim dalam tugas-tugasnya. Saat anggota tim proyek membuat laporan status berkala
manajer proyek memperbarui rencana kerja proyek.

Seiring dengan berjalannya proyek manajer proyek mungkin perlu merevisi perkiraan
awal yang telah dibuat untuk proyek tersebut. Selain dari itu manajer harus waspada terhadap
peningkatan cakupan terhadap proyek yang dapat membuat penyelesaian proyek tepat waktu
dan sesuai anggaran menjadi sangat sulit. dan berakhir manajer proyek harus terus-menerus
menilai profil risiko proyek dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola risiko tersebut.
Menurut salah satu pakar yang terkemuka dalam mengembangkan sebuah perangkat lunak 20
rencana proyek yang selesai dengan baik (disiapkan pada akhir fase perencanaan) memiliki
margin kesalahan 100% untuk biaya proyek dan margin kesalahan 25% untuk waktu jadwal.
Dengan kata lain jika rencana proyek yang akan dilakukan dengan hati-hati memperkirakan
bahwa sebuah proyek akan menelan biaya $ 100.000 dan memakan waktu 20 Minggu. Proyek
tersebut sebenarnya akan menelan biaya antara $ 0 dan $ 200.000 dan memakan waktu antara
15 dan 25 Minggu.

D. Managing Scope: Lingkup Pengelolaan

Mungkin anda berasumsi bahwa proyek akan aman dari masalah penjadwalan karena
anda memperkirakan dan merencanakan proyek dengan cermat di muka. Namun, alasan paling
umum untuk jadwal dan pembengkakan biaya terjadi setelah proyek berjalan. Jika anda
berasumsi bahwa sisa proyek lebih sederhana dari bagian yang terlambat dan juga lebih
sederhana dari yang diyakini ketika perkiraan jadwal asli dibuat Anda dapat menembus waktu
yang hilang dan jangan mengubah jadwal karena berisik tinggi jika anda berfungsi bahwa sisa
proyek lebih sederhana daripada bagian yang terlambat dan tidak kompleks dari perkiraan awal
yang diasumsikan anda tidak dapat mengganti waktu yang hilang tetapi anda tidak akan
kehilangan waktu untuk sisa proyek. Sayangnya setelah proyek dimulai semakin sulit untuk
mengatasi perubahan persyaratan titik konsekuensi dari perubahan menjadi lebih luas fokus
kehilangan dari tujuan awal, dan setidaknya ada beberapa dampak pada biaya dan jadwal.
Kuncinya adalah mengidentifikasi kebutuhan sebaik mungkin di awal proyek dan menerapkan
teknik analisis secara efektif.
Daftar Pustaka

Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom, and Roberta Roth. 2013. System Analysis and Design.
5th ed. United State of America: Wiley.

Anda mungkin juga menyukai