Oleh :
Kelompok 3 :
1. Annisa Dwi Yanti (12310193014)
2. Zidha Faridha Zulfa (12310193020)
3. Nining Fatimatuz Zahro (12310193027)
4. Nur Cholifatul Ma’rifah (12310193032)
SEMESTER 6
Jadi, use case dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk memahami
kebutuhan pengguna dan membantu menyampaikan interaksi sistem pengguna yang
diperlukan, berupa langkah-langkah yang saling berhubungan. Membuat use case
sangat penting saat kita hendak merekayasa ulang proses atau membuat perubahan
dalam suatu bisnis, karena akan dijadikan suatu patokan untuk mengubah cara orang
bekerja. Dikarenakan use case menjelaskan apa yang akan dilakukan sistem dari sudut
pandang pengguna, maka sangat penting untuk melibatkan pengguna dalam
pembuatan use case ini, sehingga pengguna memahami interaksi yang direncanakan
untuk sistem baru. Selain itu pengguna juga dapat membantu memastikan bahwa tidak
ada tugas/ langkah penting yang terlewatkan ataupun dihilangkan dari suatu use case.
Pengguna dapat bekerja sama dengan tim proyek dalam membuat sebuah use case
sesuai permasalahan yang sedang dihadapi dalam mengoperasikan sistem tersebut,
sehingga pengguna akan dengan mudah menjalankan sistem dengan baik dan benar
dan tidak mengalami kesulitan.
b. Tujuan dan Fungsi Use Cases Analysis
✓ Tujuan utama use case analysis diantaranya, yaitu:
1. Merancang sistem dari sudut pandang pengguna.
2. Mengkomunikasikan perilaku sistem dalam istilah pengguna.
3. Menentukan semua perilaku yang terlihat secara eksternal.
✓ Fungsi use case diantaranya, yaitu:
1. Digunakan sebagai alat yang sangat membantu untuk digunakan untuk
memahami dan menganalisis kebutuhan pengguna terhadap sistem.
2. Menyampaikan perspektif/ sudut pandang pengguna.
3. Menganalisis kemungkinan jika terjadi kesalahan dalam sistem.
Sebelum kita membuat use case diagram hal yang harus kita lakukan
terlebih dahulu yaitu mengidentifikasi terlebih dahulu skenario mengenai use case.
Selain itu, kita juga perlu untuk mengidentifikasi inisiator use case para aktor. Aktor
terletak diluar sistem dan berinteraksi dengan use case. Use case berfungsi untuk
membantu aktor untuk mencapai tujuannya. Ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi aktor dan use case. Untuk mengidentifikasi use
case langkah-langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
Untuk melakukan langkah ini hal yang perlu kita lakukan yaitu mencari
aktor dan acara awal. Hal ini lebih mudah untuk dilakukan dengan beberapa use
case daripada yang lainnya. Misalnya seperti use case “delete film” titik awalnya
yaitu bisa saja untuk memilih film.
Pada langkah ini caranya hampir mirip dengan langkah nomor 2, hal
yang perlu dilakukan yaitu mengidentifikasi hasil yang menguntungkan dari
kasus penggunaan titik akhir. Tujuan dari langkah ini adalah agar kita dapat
memperbaiki ukuran use case, memastikan bahwa use case kandidat tidak
terlalu kecil atau terlalu besar.
Pada titik ini semua fungsi yang dijelaskan dalam dokumen persyaratan
perlu dicakup setidaknya oleh satu use case kandidat. Hal yang dilakukan pada
tahap ini yaitu melihat daftar ukuran dan cakupan dari use case kandidat.
Merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship di
antaranya. Use case diagram adalah salah satu dari berbagai jenis diagram UML
(Unified Modelling Language). Use case diagram dapat digunakan untuk
menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan suatu sistem. Jadi, dapat
digambarkan dengan detail bagaimana suatu sistem memproses atau melakukan
sesuatu, bagaimana cara actor akan menggunakan sistem, serta apa saja yang dapat
dilakukan terhadap suatu sistem.
Actor
Use Case
System Boundry
Contoh :
Registrasi Login
Meminjam buku
Mengembalikan buku
ACC Laporan
b. Flowchart
1. Sistem flowchart
Merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan
komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar
peralatan tersebut. Sistem Flowchart ini tidak digunakan untuk
menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya
untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.
2. process
4. Magnetic disk
6. OffLine storage
7. On Line Storage
8. Process sortir
9. Input / output
12. Arus
2. Program flowchart
Merupakan diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu
prosedur pemecahan masalah.
2. Input / output
3. Keterangan
4. Pengujian
9. Arah
Menurut Pahlevy dalam Retri Busi (2017), Data Flow Diagram (DFD)
merupakan diagram yang berisi notasi-otasi yang digunakan untuk menggambarkan
arus atau aliran data dalam sistem dan sangat membantu untuk memahami sistem
secara logika, jelas, dan terstruktur. Beberapa simbol dari Data Flow Diagram
(DFD) adalah sebagai berikut.
Contoh DFD:
d. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut McLeod dan Schell dalam Retri Busi (2017), Entity Relationship
Diagram (ERD) adalah diagram yang menggambarkan hubungan antar entity di
dalam database sebagai entity dan relasi. ERD juga digunakan untuk
memperlihatkan hubungan antar data store yang ada di Data Flow Diagram (DFD).
Beberapa simbol dari ERD adalah sebagai berikut.
Contoh ERD:
DAFTAR PUSTAKA
Busi, Retri. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Smk Negeri
5 Batam. Skripsi. Batam: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK)
GICI
Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom, and Roberta Roth. 2013. System Analysis and Design.
5th ed. United State of America: Wiley.
Team Dosen. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi: Modul Standar untuk Digunakan
dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana. Jakarta: Universitas Mercu Buana