Oleh :
Sawitri Fina Kartika 1815061008
Unified Modeling Language merupakan arsitektur yang bekerja dalam OOAD dengan
satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan
mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem software. UML merupakan
kesatuan dari dari ketiga pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena
mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat
ditangani ketiga metode tersebut. Tujuan UML diantaranya, memberikan model yang
bisa dipakai siapa saja dengan model yang ekspresif, memberikan pemodelan yang
dapat dipakai oleh semua program, menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat
dalam pemodelan.
Use case diagram adalah suatu urutan interaksi yang saling berkaitan antara sistem
dan aktor. Use case diagram juga merupakan rangkaian/uraian sekelompok yang
saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh
sebuah aktor. Use case melalui sebuah cerita yang mana sebuah sistem itu dipakai.
Use case juga dipakai untuk membentuk perilaku sistem yang akan dibuat.
Association
Menggambarkan interaksi antara aktor dan use case.
Generalization
Relasi antar use case, dimana salah satunya dalam
bentuk yang lebih umum dari yang lain.
Use Case
Sebuah deskripsi dari seperangkat aksi-aksi berurutan
Use Case
yang ditampilkan pada sebuah sistem.
System
SYSTEM Tempat seluruh aktivitas-aktivitas sistem yang sedang
berjalan.
Dependancy
Untuk menggambarkan ketergantungan sebuah use case
dengan use case lainnya.
< Include
<<<Include>> Menggambarkan bahwa keseluruhan dari sebuah use
case merupakan fungsionalitas use case lainnya.
Extend
<< Extend>> Menggambarkan hubungan antar use case dimana
bahwa sebuah use case merupakan fungsionalitas use
case lainnya apabila kondisi tertentu terpenuhi.
Terdapat 3 aktor dalam Use case diagram. Pertama, pengguna system merupakan
aktor secara fisik atau seorang pengguna, gambaran secara umum dan selalu ada pada
setiap system. Kedua, sistem yang lain dan berhubungan dengan sistem yang
dibangun. Misalkan pada sebuah sistem Informasi Puskesmas memerlukan koneksi
dengan aplikasi sistem yang lain, semisal SIM rumah sakit. Maka dalam kasus ini,
SIM rumah sakit adalah aktor. Ketiga, Waktu. Dapat menjadi aktor jika seiring
perjalan waktu dapat memicu event/kejadian dalam sistem.
Kesalahan yang terjadi dalam pembuatan UC diagram ada beberapa hal . Pertama,
Batasan sistem yang inkonsisten, kesalahan ini terjadi karena kita tidak konsisten
dalam menentukan batasan sistem yang akan dijelaskan dalam diagram, apakah pada
level model aplikasi, atau level model bisnis. Sehingga, kedua level model tersebut
akan tergambar pada diagram yang sama. Kedua,identifikasi aktor yang tidak tepat
Kesalahan ini terjadi ketika kita menentukan aktor dari sebuah UC yang tidak sesuai
dengan penjelasan yang ada pada UC scenario, berkaitan dengan prakondisi dan
kondisi akhir. Dalam praktiknya, kesalahan ini sering terjadi dalam menentukan aktor
untuk UC Login. Ketiga, UC tidak lengkap tergambarkan, kesalahan ini terjadi
karena kita menganggap bahwa UC diagram yang dibuat tidak perlu mengilustrasikan
seluruh UC yang ada pada sistem, cukup UC yang penting-penting saja yang sesuai
dengan fungsionalitas utama sistem. Semua UC yang (dianggap) semestinya sudah
ada tidak perlu digambarkan, yang dalam praktiknya UC Login dan UC Logout
sering diabaikan.
Practical guidance dalam membangun diagram use case secara bertahap dengan
melakukan set konteks dari target system, identifikasi semua aktor, identifikasi semua
use case, definisikan asosiasi antara setiap aktor dan setiap use case, evaluasi setiap
aktor dan setiap use case untuk mendapatkan kemungkinan perbaikan, evaluasi setiap
use case untuk dependensi <<include>>, evaluasi setiap use case untuk dependensi
<<extend>>, evaluasi setiap aktor dan setiap use case untuk generalisasi.
Setelah berhasil mendefine Use Case tahap selanjutnya adalah masing masing dari
Use Case tersebut akan di Breakdown serta akan dijelaskan lebih detail menggunakan
diagram yang bernama Use Case Description. Dalam pembuatan deskripsi use case
ini beiasanya terlebih dahulu akan membuat sebuah activity diagram yang
memberikan sebuah gambaran dari use case diagram.
Aktor dapat diidentifikasi dari adanya kata ganti orang, maupun entitas eksternal di
luar sistem. Dalam kasus ini, hanya terdapat 2 kata ganti orang, yaitu : Pembeli dan
Operator.
1. Menggambar entitas sistem menggunakan template SimpleClass :
3. Mengubah nama kedua aktor tersebut (serta nama sistem) sesuai dengan apa
yang telah kita identifikasi :
1. Membuat 3 use case baru menggunakan template Use Case 2 (latar biru):
2. Memberi nama ketiga use case tersebut sesuai dengan apa yang telah
diidentifikasi. Atur ukuran jika diperlukan.
Gambar 4.2.2 Penamaan use case
Use case bawaan dapat diidentifikasi dengan melakukan break down terhadap
Use case utama yaitu sebagai barikut:
1. Apa saja skenario dalam kegiatan “MembeliMinuman”?
a. Memasukkan uang
b. Memilih minuman
c. Mendapatkan minuman
2. Apa saja skenario dalam kegiatan “MenggantiStok”?
a. Membuka kunci
b. Mengganti stok
3. Apa saja skenario dalam kegiatan “Menarik uangpenjualan”?
a. Membuka kunci
b. Menarik uang penjualan
Menggambar ke dalam use case dengan menggunakan template Use Case 1 dan
panah Include :
Catatan : Untuk menjaga simplisitas, hanya use case utama (latar biru) yang perlu
garis penghubung langsung kepada aktor. Selain itu, skenario yang redundan dengan
use case utama (perhatikan mengganti stok / menarik uang penjualan) tidak perlu lagi
dibuatkan included use case.
Membuat 2 use case baru untuk skenario spesifik tersebut menggunakan template Use
Case 3. Setelah itu, hubungkan dengan skenario yang terkait (dalam hal ini
“Memasukkan uang” dan “Memilih minuman”) menggunakan panah Extend.
Perbesar ukuran gambar jika diperlukan, dan jangan lupa menambahkan juga kondisi
dari skenario spesifik pada deskripsi penghubung.
Berdasarkan gambar 5.4 menjelaskan diagram use case tentang Aplikasi Pemesanan
Ruangan Online (PRO). Dimana pada sistem ini terdapat 3 aktor yang terdiei
mahasiswa, dosen, dan admin. Aktor mahasiswa mempunyai beberapa hak pada
sistem yaitu, dapat melakuakan login, dapat melihat jadwal ruangan, dapat melihat
daftar pesanan ruangan,dapat melakukan pemesanan ruangan namun harus menerima
konfirmasi dosen, dan dapat melakukan log out. Aktor dosen mempunyai beberapa
hak pada sistem antara lain dapat melakukan login, dapat melihat jadwal ruangan,
dapat melihat daftar pesanan ruangan,dapat melakukan pemesanan ruangan, dan
dapat melakukan log out. Aktor terakhir yaitu admin mempunyai beberapa hak
penting, dapat melakukan login,dapat mendaftarkan akun mahasiswa dan dosen,
dapat melihat jadwal ruangan, dapat melihat daftar pesanan ruangan,dapat melakukan
pemesanan ruangan, dan dapat melakukan log out. Ketiga aktor ini akan mendapatkan
kode QR jika telah sukses melakukan pemesanan atau ruangan telah dipesan yang
berda pada daftar pesanan ruangan.
VI. KESIMPULAN
Hartono, Milawati 2016. Pengertian, Komponen dan Contoh Use Case Diagram.
Diperoleh 1 Mei 2020 dari
https://milawatihartono.wordpress.com/2016/03/31/use-case-diagram/
Hendini, Ade. 2016. Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan
Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak). Jurnal Khatulistiwa
Informatika. 4 (2) : 107-116
Kurniawan ,Tri A.. 2018. Pemodelan Use Case (Uml): Evaluasi Terhadap Beberapa
Kesalahan Dalam Praktik. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer
(JTIIK). 5, (1) : 77-86.
Nurmoslim, Arilla. 2016. Use Case Description. Diperoleh 1 Mei 2020 dari
https://sis.binus.ac.id/2016/06/15/use-case-description/.
Pccontrol, 2012. Pengetahuan Dasar Diagram Use Case. Diperoleh 1 Mei 2020 dari
https://pccontrol.wordpress.com/2012/08/23/pengetahuan-dasardiagram-use-
case/
TUGAS AKHIR
1. Mengidentifikasi Aktor