Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR ASISTENSI

PRAKTIKUM STRUKTUR
DATA
LABORATORIUM TEKNIK KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Praktikum : Use Case Diagram
Praktikan (NPM) : Khalid Surya Gusti (2015061045)
Asissten (NPM) : Dwi Liliyawati (1915061005)
Kelompok : B offline

No Catatan Tanggal Paraf

Bandar Lampung,
2021

Dwi Liliyawati
NPM. 1915061005
I. JUDUL PERCOBAAN

USE CASE DIAGRAM

II. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:


1. Dapat memahami hubungan antara aktor dengan use case diagram.
2. Dapat membuat use case diagram dari skenario yang telah ada.
3. Dapat menganalisis dan membuat sebuah skenario suatu sistem yang
nantinya dapat diimplementasikan menjadi sebuah perangkat lunak.

III. TEORI DASAR

3.1 Unified Modelling Languange

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak
digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan
desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML
merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem
dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML muncul karena adanya
kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun,
dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan
pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun
pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

3.2 Use Case


Merupakan representasi dari sebuah “skenario penggunaan”. Use case dilambangkan
oleh kata kerja dalam balon yang berada di dalam boundary dari sistem; menandakan
bahwa skenario use case terjadi di dalam sistem. Masing-masing use case juga
terhubung kepada satu atau lebih aktor; menandakan bahwa skenario use case
merupakan hasil interaksi antara pengguna dan sistem. Namun, use case juga dapat
terhubung hanya dengan use case lainnya; menandakan bahwaskenario use case tersebut
di-trigger olehproses internal padasistem. Use Case sendiri adalah gambaran fungsional
dari sebuah sistem. Dengan demikian, antara konsumen dan juga pengguna pada sistem
tersebut, akan mengerti atau paham mengenai fungsi sistem yang tengah dibangun

3. 3 Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi
dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Gambar 3.3. Contoh Use Case Diagram

3.3.1 Komponen Use Case Diagram

Use case diagram mempunyai 3 komponen, yaitu :

1. Sistem
Menyatakan batasan sistem dalam relasi dengan aktor-aktor yang menggunakannya (di
luar sistem) dan fitur-fitur yang harus disediakan (dalam sistem). Sistem (perangkat
lunak) yang akan dibangun. Digambarkan sebagai sebuah entitas dengan garis pembatas
(boundary), yang di dalamnya terdapat use case, lalu para aktor dan entitas eksternal
lain berada di luarnya.
2. Aktor
Merupakan representasi dari pengguna sistem. Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda.

3.2.2 Relasi Use Case Use


Ucase diagram juga mempunyai beberapa relasi, yaitu:
a. Association Teknik mengindentifikasi interaksi yang dilakukan oleh actor tertentu
dengan use case tertentu. Hal ini digambarkan dengan garis antara aktor terhadap
use case tersebut.

b. Generalization Mendefinisikan relasi antara dua aktor atau dua use case yang mana
salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya.

c. Dependency Dependency ini terbagi menjadi 2 macam, yaitu include dan juga
extend. Include Berfungsi untuk mengindentifikasi hubungan antara 2 use case,
dimana use case yang satu akan memanggil use case yang lainnya. Extend adalah
apabila pemanggilan, memerlukan kondisi tertentu maka akan berlaku dependensi.

Gambar 3.3. Relasi Use Case Diagram


IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun Prosedur Percobaan pada percobaan ini, antara lain :


4.1. Percobaan 1 : Mengidentifikasi Aktor.
1. Menggambar entitas sistem menggunakan template SimpleClass :

Gambar 4.1.1 Simple Class

2. Menambahkan 2 buah aktor dengan menggunakan template Aktor

Gambar 4.1.2 Penambahan A


3. Mengubah nama kedua aktor tersebut (serta nama sistem) sesuai dengan
apa yang telah kita identifikasi :

Gambar 4.1.3 Penyesuaian dengan kasus

4.2. Percobaan 2 : Mengidentifikasi Use Case Langsung


Use case langsung dapat diidentifikasi dengan cara menurunkan “tema interaksi
utama” antara aktor dan sistem. Mulai dengan pertanyaan seperti :
a. “Untuk apa pembeli berinteraksi dengan vending machine? Untuk membeli
minuman”.
b. “Untuk apa operator berinteraksi dengan vending machine? Untuk mengganti
stokdan/atau menarik uang hasil penjualan”.
1. Membuat 3 use case baru menggunakan template Use Case 2 (latar biru):

Gambar 4. 2.1 Pembuatan Use Case

2. Memberi nama ketiga use case tersebut sesuai dengan apa yang telah diidentifikasi.
Atur ukuran jika diperlukan.

Gambar 4.2.2 Penamaan use case


3. Menghubungkan masing-masing use case kepada aktor terkait :

Gambar 4.2.3 Menghubungkan Use Case dengan aktor

4.3. Percobaan 3 : Mengidentifikasi Use Case bawaan(Include)

Use case bawaan dapat diidentifikasi dengan melakukan break down terhadap use case
utama :
1. Apa saja skenario dalam kegiatan “MembeliMinuman”?
a. Memasukkan uang
b. Memilih minuman
c. Mendapatkan minuman
2. Apa saja skenario dalam kegiatan “MenggantiStok”?
a. Membuka kunci
b. Mengganti stok (= skenarioutama)

3. Apa saja skenario dalam kegiatan “Menarik uangpenjualan”?


a. Membuka kunci
b. Menarik uang penjualan = skenarioutama)

Menggambar ke dalam use case dengan menggunakan template Use Case 1 dan panah
<<include>>:
Gambar 4.3.1 Menentukan Include

Catatan : Untuk menjaga simplisitas, hanya use case utama (latar biru) yang perlu
garis penghubung langsung kepada aktor. Selain itu, skenario yang redundan
dengan use case utama (perhatikan mengganti stok / menarik uang penjualan)
tidak perlu lagi dibuatkan included use case.

4.4. Percobaan 4: Mengidentifikasi Use Case spesifik(Extend)


Use case spesifik ditandai dengan kondisi-kondisi khusus yang harus dipenuhi
untuk sebuah skenario dapat berjalan. Contoh dari skenario spesifik pada kasus di
atas antara lain:

1. Menolak uang jika pada skenario “Memasukkan uang” pembeli


memasukkan jenis uang yang tidak dikenal oleh sistem.
2. Menolak pemilihan minuman jika pada skenario “Memilih minuman”
pembeli memilih minuman yang out of stock.

Membuat 2 use case baru untuk skenario spesifik tersebut menggunakan template
Use Case 3. Setelah itu, hubungkan dengan skenario yang terkait (dalam hal ini
“Memasukkan uang” dan “Memilih minuman”) menggunakan panah Extend.
Perbesar ukuran gambar jika diperlukan, dan jangan lupa menambahkan juga
kondisi dari skenario spesifik pada deskripsi penghubung.
Gambar 4.4.1 Menetukan Extend
V. PEMBAHASAN

Adapun pembahasan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:


Nama Kasus : Sistem Informasi Pelayanan Pemesanan Tiket bus

5.1 Mengidentifikasi Aktor

Actor Deskripsi
Admin Aktor dengan role ini mempunyai tugas menginput data
pesanan tiket bus, konfirmasi pesanan, membatalkan
pesanan, mengelola data transaksi dan memiliki hak akses
ke aplikasi untuk mengupdate dan mengecek status
pesanan.
User Aktor dengan role ini mempunyai wewenang untuk dapat
melakukan login ,logout serta memiliki hak akses
Memesan, memilih jadwal dan tujuan keberangkatan, dan
membayar pesanan
Tabel 5.1 Mengidentifikasi Aktor
5.2 Mengidentifikasi Use Case Langsung

Use Case Langsung Deskripsi


Log in Aktor akan masuk kedalam aplikasi untuk
mengakses sistem oleh user
Kelola data Admin melakukan pengelolaan data pemesanan
pesanan seperti menginput data pesanan tiket bus, konfirmasi
pesanan, membatalkan pesanan,

Melihat tujuan Sistem menampilkan halaman tujuan dan jadwal


dan jadwal keberangkatan bus
keberangkatan
Memilih tujuan dan Sistem menampilkan halaman tujuan dan waktu
jadwal keberankatan bus ,kemudian user dapat memilih
keberangkatan tujuan dan jadwal keberangkatan

Melakukan Sistem akan menampilkan isian data transaksi yang


transaksi
harus dilakukan oleh Penumpang

Mengirimkan
Admin/sistem mengirimkan konfirmasikepada
konfirmasi bahwa
Pelanggan bahwa transaksi yan dilakukan telah
transaksi diterima
diterima.
Log out Aktor akan dapat keluar dari sistem informasi
Pemesanan bus
Tabel 5.2 Mengidentifikasi Use Case Langsung
5.3 Mengidentifikasi Use Case bawaan (Include)

Use Case Langsung Use Case Bawaan Deskripsi


Kelola data Login Sistem menampilkan kelola
pesanan laporan data pesanan
setelah berhasil
melakukan login
Melihat tujuan Login Sistem akan menampilkan
dan jadwal halaman tujuan dan jadwal
keberangkatan keberangkatan bus

Memilih tujuan dan Login Sistem akan menampilkan


jadwal halaman tujuan dan jadwal
keberangkatan keberangkatan bus,kemudian
penumpang dapat memilih
tujuan dan waktu
keberangkatan
Melakukan Login Sistem akan menampilkan
tranksaksi/pembayara
isian data transaksi yang harus
n
dilakukan oleh Penumpang
Mengirimkan Login Admin/sistem mengirimkan
konfirmasi bahwa konfirmasi kepada Pelanggan
pembayaran diterima bahwa transaksi yang
dilakukan telah diterima.
Tabel 5.3 Mengidentifikasi Use Case bawaan (Include)
5.4 Diagram Use Case

Gambar 5.4 Diagram Use Case

Berdasarkan gambar 5.4 merupakan diagram use case pemesanan tiket bus online.
Dimana pada sistem ini terdapat 2 aktor yang terdiri dari admin dan penumpang. Aktor
admin mempunyai beberapa hak pada sistem yaitu, dapat melakukan login, mengelola
data pesanan, termasuk memasukkan data pesanan,membatalkan pesanan,
mengkonfirmasi pesanan dan melakukan logout. Aktor penumpang mempunyai beberapa
hak pada sistem yaitu, dapat melakukan login, memesan tiket termasuk melihat dan
memilih tujuan dan jadwal keberangkatan , kemudian melakukan logout. Kedua aktor ini
dapat melakukan hak akses pada sistem jika telah sukses melakukan proses logi
VI. KESIMPULAN

1. Berdasarkan percobaan 4.1 mengidentifikasi aktor, dapat diketahui bahwa actor


dari use case tidak harus manusia, namun sudah dipastikan adalah merupakan
pihak yang terlibat di luar dari sistem.
2. Berdasarkan percobaan 4.1 mengidentifikasi aktor, dapat diketahui bahwa
seluruh fungsi use case terletak di dalam sebuah kotak besar yang dinamai
entitas sistem dan diberi nama sesuai dengan nama sistem yang dibuat.
3. Berdasarkan percobaan 4.3 mengidentifikasi use case bawaan. relasi include
mempunyai bentuk panah putusputus dengan arah panah mengarah dari use case
langsung ke use case bawaan yang fungsinya menjalankan use case bawaan
setelah use case langsung dijalankan.
4. Berdasarkan percobaan 4.4 mengidentifikasi use case spesifik, dapat diketahui
bahwa panah extend harus mengarah ke fungsi use case sebelumnya. Yang mana
fungsi use case sebelumnya tetap dapat berdiri sendiri walaupun fungsi use case
setelahnya tidak dilakukan atau tidak terpenuhi.
5. Berdasarkan percobaan 4.4 mengidentifikasi use case spesifik, Use case spesifik
ditandai dengan kondisi-kondisi khusus yang harus dipenuhi untuk sebuah
skenario dapat berjalan
DAFTAR PUSTAKA

A.S, Rosa. Shalahuddin, M. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak, Terstruktur Dan


Berorientasi Objek. Penerbit : Informatika.

Mardiana, 2018. Modul Praktikum Rekayasa Perangkat Lunak. Bandar Lampung:


Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung.

Minda. 2019. Pemesanan Tiket bus Online Menggunakan aplikasi BUS accses.
Penerbit Jurnal unsurya.
TUGAS AKHIR

Studi Kasus : Mesin ATM

Sebuah mesin ATM beroperasi 24 jam untuk melayani nasabah yang akan
melakukan transaksi perbankan. Transaksi yang dapat dilayani oleh ATM tersebut
hanyalah penarikan tunai dan informasi saldo. Seperti layaknya mesin ATM
lainnya, mesin tersebut akan melakukan verifikasi keamanan menggunakan kode
PIN. Jika pengguna salah memasukkan PIN sebanyak 3 kali, maka kartu ATM
yang digunakan akan “ditelan” oleh mesin tersebut. Uang tunai dalam mesin ATM
tersebut diisi ulang rutin 2 hari sekali, maupun insidental jika stok uang tunai
habis sebelum waktunya.

1. Mengidentifikasi Aktor

Actor Deskripsi
Petugas ATM Aktor yang dapat mengelola pengisian uang
pada ATM.

Nasabah
Aktor yang dapat melakukan aktivitas menarik tunai,
melihat informasi saldo, dan memasukkan verifikasi
keamanan dengan menggunakan kode pin
Tabel 1 Mengidentifikasi Aktor

2. Mengidentifikasi Use Case Langsung

Use Case Langsung Deskripsi


Masukkan kartu Nasabah memasukkan kartu ATM sebagai tanda masuk ke
sistem
Pengisian uang Nasabah melakukan pengisian uang rutin 2 kali sehari
maupun insidental jika stok uang tunai habis sebelum
waktunya
Tabel 2 .Mengidentifikasi Use Case Langsung
3. Mengidentifikasi Use Case bawaan (include)

Use Case Langsung Use Case Bawaan Deskripsi


Masukkan kartu Verifikasi keamanan Setelah memasukan kartu,Sistem
melakukan verifikasi keamanan
dengan menggunakan kode PIN
untuk melakukan transaksi.
Verifikasi keamanan Transaksi perbankan Setelah melakukan verifikasi
keamanan ,Sistem akan
menampilkan fungsi-fungsi dalam
melakukan transaksi dalam ATM
seperti penarikan tunai dan
informasi saldo .

Transaksi perbankan Kartu dikeluarkan Setelah selesai melakukan


transaksi perbankan ,Kartu
nasabah dikeluarkan oleh sistem
sebagai tanda selesai melakukan
tranksaksi
Tabel 3. Mengidentifikasi Use Case bawaan (include)

4. Mengidentifikasi Use Case spesifik (Extend)

Use Case Langsung Use Case Spesifikasi Deskripsi


Verifikasi keamanan Kartu ditelan Jika pengguna salah memasukkan
PIN sebanyak 3 kali, maka kartu
ATM yang digunakan akan
“ditelan” oleh mesin tersebut
Tabel 4. Mengidentifikasi Use Case spesifik (Extend)
5. Mengidentifikasi Use Case anak (Generalization)

Use Case Orang Tua Use Case Anak Deskripsi


Penarikan tunai Salah satu turunan transaksi perbankan
Transaksi perbankan
untuk melakukan penarikan uang
Informasi saldo Salah satu turunan transaksi perbankan
untuk melihat informasi saldo
Transfer Salah satu turunan transaksi perbankan
untuk melakukan transfer uang

Tabel 5. Mengidentifikasi Use Case anak (Generalization)


6. Diagram Use Case

Gambar 6. Diagram Use Case

Berdasarkan gambar 6 menjelaskan use case diagram tentang mesin ATM.


Dimana pada sistem ini terdapat 2 aktor yang terdiri dari nasabah dan petugas
ATM. Kedua aktor ini tidak mempunyai kesamaan pada fungsi sistem. Perbedaan
kedua aktor adalah , nasabah harus memasukkan kartu untuk melakukan transaksi
perbankan, sedangkan operator/petugas ATM dapat melakukan pengisian uang
pada ATM. Untuk melakukan transaksi, nasabah harus melakukan verifikasi
keamanan yang dihubungkan dengan relasi <<include>>. Jika pengguna salah
memasukkan PIN sebanyak 3 kali, maka nasabah tidak dapat masuk dan kartu
ATM yang digunakan ,kemudian nasabah dapat melakukan transaksi perbankan
<<includes>> berupa penarikan tunai ,transfer dan informasi saldo. Jika telah
selesai melakukan transaksi perbankan maka sistem akan mengeluarkan kartu
sebagai tanda keluar sistem atau logout.

Anda mungkin juga menyukai