Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH POP-UP ADS TERHADAP KEAMANAN DAN KENYAMANAN

PENGGUNA PADA SITUS PENYEDIA KONTEN FILM BAJAKAN

MATA KULIAH ANTARMUKA DAN PERIPHERAL

Dosen Pengampu:
Mona Arif Muda, S.T., M.T.
Prof. Dr. Ahmad Saudi Samosir, S.T., M.T.
Deny Budiyanto, S.Kom., M.T.

Disusun Oleh:
Kelompok 6
A. Gilang Aleyusta Savada 2015061017
Balqis Shafira Aini 2015061059
Khalid Surya Gusti 2015061045
Muhammad Lazim Hasan 2015061082

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
ABSTRAK

Penelitian sederhana ini mengeksplorasi praktik penggunaan situs konten bajakan melalui situs
ilegal film yang ada di Indonesia dan kaitannya terhadap pola prilaku sosial pengguna. Untuk
pengumpulan data, studi ini telah menyortir sebagian besar situs streaming film atau penyedia
software bajakan yang ada di Indonesia (melalui mesin pencari Google Indonesia).
Perkembangan teknologi Internet di era digital ini telah mentransformasi berbagai praktik yang
kini dapat diakses di mana dan kapan pun melalui situs bajakan yang bersifat ilegal. Selama
ini persoalan praktik seperti ini dilabeli pemerintah sebagai situs penyedia konten bajakan dan
harus diberantas. Di sisi lain, pemilik situs tersebut menyediakan semua konten secara online
gratis dan dapat dinikmati dengan berbagai keterbatasan di ataranya timbulnya konten iklan
yang kurang mendidik dan merusak dengan dalih tujuan berbagi. Selanjutnya, analisis antara
situs penyedia konten bajakan yang mendorong hiburan dan pengguanaan aplikasi menjadi
gratis di era digital dan regulasi di Indonesia. Pada bagian akhir, studi ini secara kritis juga
menyoroti hadirnya situs penyedia konten bajakan menggunakan perspektif pembajakan untuk
menganalisis situs penyedia dengan alasan ‘ekonomi berbagi’.

Kata kunci: situs, bajakan, konten iklan

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan internet dan sosial media sudah dengan kehidupan kita sehari hari.
Internet sendiri memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah hiburan. Dalam mengisi waktu
luang, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menonton film kesukaan mereka bersama
keluarga, teman, atau sendirian. Beberapa dari mereka menonton film tersebut dengan cara
streaming di situs-situs resmi di Internet. Akan tetapi ada juga yang menggunakan situs ilegal
untuk streaming film.

Berkembangnya teknologi memberikan akses bagi orang tertentu untuk melakukan


pelanggaran hak cipta terhadap sebuah karya film untuk mencari keuntungan pribadi. tidak
hanya pembajakan film,banyak juga pembajakan - pembajakan lain seperti software dll.

Seharusnya, ketika seseorang ingin memanfaatkan hak ekonomi suatu ciptaan dengan
cara apapun harus mendapatkan persetujuan dari pencipta atau pemegang hak cipta dengan
membuat perjanjian lisensi dan kemudian membayarkan sejumlah royalti sebagai bentuk
kontraprestasi atas diberikannya hak ekonomi seorang pencipta. Streaming film ilegal ini dapat
merugikan pemegang hak cipta film dikarenakan pengguna (dapat mengunduh film tanpa harus
meminta izin dan membayar sebagaimana layaknya jika menonton film di bioskop. Aktivitas
seperti ini menurunkan kreativitas dan semangat cipta para insan film dan menghambat
perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu andalan indonesia yang saat ini cukup
memegang peranan yang penting bagi perekonomian negara dan telah menyumbang Rp 104,4
triliun atau rata-rata 4,75% terhadap GNP (Gross National Product).

Kurangnya kesadaran dan pengalaman masyarakat Indonesia dalam mengatasi efek


samping yang akan terjadi jika menonton film bajakan dari situs ilegal. Tidak hanya itu juga,
kurangnya pengetahuan dan kepedulian akan bahayanya situs unduh ilegal,dapat mengancam
keselamatan dari data penikmat situs bajakan itu sendiri. Apalagi situs situs ilegal tersebut
sering menampilkan iklan-iklan yang mengganggu tampilan situs kemudian membawa kita ke
suatu link unduh yang mengandung virus maupun malware yang mana link tersebut bisa saja
upaya untuk mendapatkan akses ke dalam perangkat dan data pengguna. Munculnya pop-up
ads tentu menimbulkan keresahan terhadap pengguna bukan hanya dikarenakan malware tetapi

2
juga iklan tersebut menganggu aktivitas serta pandangn dan tak kadang juga menampilkan
iklan iklan porno yang dapat merusak pandangan anak anak dibawah umur.

Munculnya pop-up ads tentu menimbulkan keresahan terhadap pengguna bukan hanya
dikarenakan malware tetapi juga iklan tersebut menganggu aktivitas dan tak kadang juga
menampilkan iklan iklan porno yang dapat merusak pandangan anak anak di bawah umur.

Pemasok konten bajakan sekarang juga menyebar aplikasi dan add-on yang berfungsi
untuk mengakses situs streaming film ilegal. Jika pengguna mengunduh salah satu aplikasi
pembajakan ilegal itu, kemungkinan besar juga akan mengunduh malware. Jika perangkat
lunak berbahaya pada aplikasi peretas itu masuk ke dalam jaringan nirkabel, hal ini akan
menginfeksi perangkat lain yang terhubung ke jaringan tersebut. Itu bisa membahayakan
smartphone/laptop yang digunakan untuk transaksi sensitif seperti perbankan online atau
belanja.

Maka dari itu, diperlukan pengkajian lebih dalam untuk mendapatkan penjelasan
mengenai pengaruh iklan pop ads terhadap user experiences dan perangkat user dalam bentuk
makalah dengan “PENGARUH POP-UP ADS TERHADAP KEAMANAN DAN
KENYAMANAN PENGGUNA PADA SITUS PENYEDIA KONTEN BAJAKAN”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengaruh pop-up ads pada situs konten film bajakan terhadap user experiences?
2. Apa pengaruh pop-up ads pada situs konten film bajakan terhadap perangkat
pengguna?

1.3. Tujuan
1. Mengidentifikasi pengaruh pop-up ads pada situs film ilegal terhadap user
experiences.
2. Mengidentifikasi pengaruh pop-up ads pada situs film ilegal terhadap perangkat
pengguna.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Metode Penelitian


Metode penelitian yang dipakai pada makalah ini adalah penelitian kualitatif di mana hasil
disusun atas observasi dari tim penulis. Pendekatan yang dipakai adalah Grounded Theory di
mana analisis komparatif untuk menemukan teori dan dapat menarik kesimpulan dari
pengamatan yang dilakukan dengan berhubungan, cocok (valid), dan dapat dimodifikasi
(Setyowati, 2010).
Batasan studi situs konten bajakan dalam makalah ini menggunakan konteks teknokultur,
di mana analisis dilakukan terhadap interaksi antara teknologi, budaya, serta pengalaman
pengguna yang didapat. Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan mengamati situs konten
bajakan terutama streaming film yang ada di Indonesia.
Fokus penelitian pada makalah ini adalah desain antarmuka yang disajikan situs beserta
fitur dan unsur-unsur di dalamnya, termausk adanya pop-up ads. Desain antarmuka dan
pengalaman pengguna yang dirasakan disatukan dalam analisis data dengan menerapkan
deskriptif analisis, yang mana pemaparan data diteliti menggunakan teori relevan secara cair.

2.2. Hasil dan Pembahasan

Sebelum melakukan pembahasan bagaimana praktik streaming dan unduh film bajakan
dan kaitannya dengan user experience yang dialami pengguna, pada bagian ini dipaparkan
terlebih dahulu hasil observasi pada platform-platform online yang memungkinkan datangnya
sebuah pembajakan produk film dan televisi berlangsung. Observasi dilakukan di beberapa
platform dengan membagi karakteristik platform ke dalam dua jenis: legal dan ilegal.
Meskipun penelitian sederhana ini berfokus pada platform ilegal (khususnya situs penyedia
film dan/atau program TV bajakan), pemahaman pada platform legal menjadi penting untuk
mendapatkan konteks yang luas.

2.2.1. Platform Legal

Platform legal yang dimaksud adalah yang merujuk pada platform yang bergerak
pada produk film atau televisi dengan sebuah sistem kontrak ekonomi yang diketahui
oleh pengguna. Sistem ini adalah sebagai jalan bagi produsen dalam menyalurkan
produk film selain melalui mainstream: film via bioskop, program TV via stasiun

4
televisi. Platform streaming ilegal mengacu pada platform yang menyalurkan produk
di luar pengetahuan atau kontrak resmi dengan produsen. Dalam hal ini produsen tidak
mendapatkan keuntungan ekonomi dari kegiatan pembajakan tersebut. Untuk platform
legal yang diobservasi, yakni: Netflix dan Iflix Dalam daftar tersebut, sebagaian besar
platform menyajikan produk baik film maupun program TV.

Iflix merupakan layanan video online berbasis langganan. Pelanggannya bisa


memilih sendiri film atau acara TV untuk ditonton. Layanan ini menawarkan berbagai
film dan acara TV populer, baik dari barat, seperti film Hollywood, maupun Asia,
seperti drama Korea. Iflix saat ini tersedia di berbagai negara termasuk Indonesia. Iflix
dapat diakses via PC/Mac dengan mengakses situsnya secara langsung di
www.iflix.com. Sedangkan pada android dengan menginstall aplikasinya terlebih dulu.

Pengguna iflix dapat mengulang streaming film sesuai dengan menit terakhir ia
menonton film. Penonton dapat memilih tiga subtitle yang disediakan: English, Indo,
Malay. Terkait kualitas video, pengguna tidak diberi keleluasaan untuk memilih
kualitas video yang ditayangkan, karena kualitas video sudah diset sekitar 720p atau
480p, menyerupai kualitas DVD. Produk dalam iflix tidak bisa diunduh via komputer,
hanya bisa disimpan pada Android, lewat aplikasi Iflix sendiri dengan durasi waktu
tertentu, tidak permanen. Iflix tidak memuat iklan. Biaya berlangganan Iflix sebesar
Rp39.000 per bulan.

Iflix tidak memiliki kelengkapan dan kecapatan memperbarui produk. Hal


tersebut bergantung terhadap kerja sama produsen film dengan iflix. Iflix kerap
merekomendasikan film lama. Seperti halnya film Indonesia, iflix juga menyajikan film
Indonesia lawas.

Sedikit berbeda daengan Iflix, Netflix merupakan layanan video online dengan
membayar langganan secara bulanan tanpa batasan serial TV atau film yang dapat
diakses. Netflix sudah ada di Indonesia sejak Januari 2016 dengan koleksi lebih dari
65.000 judul film dan serial televisi yang bisa ditonton menggunakan TV, laptop, serta
perangkat smartphone dan tablet via aplikasinya yang dapat diunduh di Google Play
dan App Store. Ada empat jenis layanan Netflix yang bisa dinikmati. Layanan tersebut
adalah Ponsel, Dasar, Standard, dan Premium. Perbedaan antara tiap paket terletak pada
resolusi gambar film dan jumlah perangkat yang bisa digunakan lewat sebuah akun

5
Netflix secara bersamaan. Netflix telah memiliki izin menampilkan fim dan serial TV
dari berbagai negara, akan tetapi ada beberapa konten yang tidak bisa ditayangkan di
Indonesia.

Kualitas video (film/series) yang bisa di-streaming sesuai dengan paket


membership yang diambil, mulai dari kualitas 480p, 720p. 1080p. dan 4K. Biaya
berlangganga mulai dari Rp54.000 per bulan (ponsel), 120.000 per bulan (dasar),
Rp153.000 per bulan (standar) dan Rp186.000 per bulan (premium). Platform ini dapat
dikatakan paling lengkap dan update dibandingkan platform iflix. Netflix sendiri
mempunya film dan serial sendiri (Netflix Series) yang tidak dapat diakses via platform
lain. Meski demikian, platform ini tidak menawarkan fitur unduh sama sekali.

2.2.2. Platform Ilegal

Berbeda dengan platform legal, platform ilegal cenderung tidak bernama resmi.
Alamat resmi situs mereka pun dapat berubah-ubah, menyiasati sistem blokir yang ada.
Beberapa platform/situs bajakan yang diobservasi dalam penelitian ini yaitu indoXXI.

IndoXXI merupakan Situs online streaming film, serial TV, TV online, dan
anime. IndoXXI sendiri sudah berganti domain beberapa kali. Koleksi filmnya yang
terdapat pada IndoXXI kurang lebih sebanyak 1600 buah dan terus bertambah, koleksi
program TV (termasuk anime) sekitar 8700 judul dan terus bertambah. Informasi film
di situs ini terdiri dari rating, yaitu berpatokan pada ImdB (internet movies database),
tanggal rilis, pemain, durasi, kualitas video, dan sinopsis singkat (translate memakai
Google Translate jika dilihat dari tata bahasanya). Situs ini menyediakan opsi streaming
secara langsung pada apps add-on/ extension Vidplay untuk browser Chrome, Vidplay
untuk Firefox, dan apps IndoXXI untuk Android. Selain itu, user bisa memilih ingin
menonton film dalam kualitas 360p, 720p, 1080p (full HD), atau 4K (kualitas yang
dapat dipilih tergantung ketersediaan kualitas video yang ditawarkan. Selain itu
pengguna juga diberi kebebasan ingin menonton film dengan subtitle apa, dan apabila
di tengah-tengah menonton film tidak sengaja terhenti.

Situs ini menyediakan film dalam format mp4 dan film dapat diunduh secara
langsung apabila laptop terinstall software internet unduh manager. Jika pengguna tidak
memasang software IDM di perangkatnya, pengguna tetap bisa mengunduh secara
manual yaitu dengan klik tab “unduh” kemudian ikuti instruksi berikutnya pada

6
platform. Prosedur ini memungkinkan film yang sedang diputar untuk disalin ke akun
Google Drive, kemudian barulah user dapat mengunduh film secara manual lewat
Google Drive.

IndoXXI sangat memperhatikan pembaharuan kontennya. Proses pembaharuan


konten (biasanya film) bahkan sudah dimulai sejak film tersebut masih tayang di
bioskop. Kualitas yang ditawarkan juga masih dengan kualitas bajakan rendah.
Perbedaan waktu tayang kerap menyebabkan film produksi asing yang belum tayang
di bioskop Indonesia biasanya malah sudah tersedia di situs ini. IndoXXI menciptakan
beberapa kolom yang menjadi wadah kategorisasi film. Ada banyak bentuk kategorisasi
yang disediakan, mulai dari berdasarkan genre, berdasarkan macam (film/serial
TV/anime), berdasarkan box office/ Perlu dicatat, bahwa dalam situs ini terdapat
banyak sekali iklan seperti iklan poker, judi online, dan sebagainya.

2.2.3. Antarmuka Platform Ilegal

Tidak dapat dipungkiri bahwa pengguna dari situs live streaming ilegal ini
sangatlah banyak, bahkan orang-orang di sekitar kita pun mungkin saja masih ada yang
menggunakan situs ini. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan dalam kesadaran diri
sendiri untuk tidak menggunakan situs live streaming ilegal. Karena hal tersebut bisa
merugikan pihak dari produsen dari film tersebut bahkan pengguna dari situs live
streaming itu sendiri.

Kerugian yang dialami oleh pengguna situs tersebut tidak berupa uang,
melainkan berupa malware atau virus yang bisa saja masuk kedalam komputer dari
pengguna. Masuknya malware atau virus tersebut bisa saja melalui pop-up ads yang
banyak sekali muncul di situs tersebut.

Terlepas dari situs ini ilegal, situs ini mempunyai desain user interface yang
cukup baik serta fungsional. Akan tetapi, dengan adanya pop-up ads itu mempengaruhi
user experience dari pengguna situs tersebut. Dengan adanya pop-up ads, para
pengguna dari situs tersebut pastinya tidak nyaman menggunakan situs tersebut.
Mungkin jika dilihat dari sisi yang positif, hal itu merupakan hal yang baik dikarenakan
itu bisa mengurangi pengguna dari situs tersebut. Jika dilihat dari sisi pembuat situs,
mungkin pop-up ads itu digunakan supaya situs yang ia buat dapat menghasilkan
revenue atau keuntungan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pada hasil dan pembahasan, kehadiran situs streaming film dapat dilihat sebagai sebuah
praktik perlawanan, yaitu berusaha untuk menegosiasi distribusi film di luar struktur bioskop.
Studi ini mengkaji berbagai sudut pandang mengenai praktik menonton film melalui situs
streaming film di Indonesia. Rekomendasi yang ditawarkan adalah sebaiknya melihat
fenomena ini melalui kompleksitas di dalamnya terutama masalah pengalaman pengguna
terhadap tampilan situs tersebut. Bisa dikatakan jika file digital dari sebuah film berperan
dalam membuat sirkulasinya menjadi lebih mudah, karena transmisi file bisa terjadi dalam
hitungan detik dengan penggunaan yang lebih mudah. Oleh karena itu, film berbentuk digital
ini dapat dengan mudah disebarluaskan secara massal.

3.2. Saran
Sudah seharusnya situs streaming film yang semakin kompleks saat ini digunakan lebih
baik, seperti hadirnya beberapa media streaming legal dan berbayar dengan sistem langganan
per bulan mulai digunakan. Penyedia konten streaming film legal mengusung pengalaman
pengguna yang lebih terutama dengan meminimalisir konten yang tidak dibutuhkan terutama
mengenai iklan yang terdapat di dalamnya. Sebab di balik model situs streaming film yang
bersifat ilegal atau bajakan di dalamnya juga menghasilkan uang dengan berdalih
mengedepankan model ekonomi berbagi untuk membangun kekuatan komersial yang
mendukung tujuan berbagi file film.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Tangguh Okta. (2018). Fenomena Website Streaming Film di Era Media Baru:
Godaan, Perselisihan, dan Kritik. Jurnal Kajian Komunikasi. 6(2): 191-203.
Harsono, Sahfitri Vivi. (2020). Analisis Forensik Malware Pop-Up Ads Iklan pada Platform
Android. Jurnal Universitas Binadarma. 2(3): 2-3.
Anshari, Irham Nur. (2018). Sirkulasi Film dan Program Televisi di Era Digital Studi Kasus
Praktik Download dan Streaming Melalui Situs Bajakan. Komuniti : Jurnal Komunikasi
dan Teknologi Informasi. 10(2): 88-102.

9
LAMPIRAN

Lampiran 1. Bukti Tangkapan Layar Diskusi via WhatsApp Group

10
Lampiran 2. Bukti Tangkapan Layar Diskusi via Google Meet

11

Anda mungkin juga menyukai