Anda di halaman 1dari 15

LECTURE NOTES

ISYS 8032-IT PROJECT MANAGEMENT

D5727– Dr. Eng. Nico Surantha, ST., MT.

Session 02

Conceptualization and Initialization of IT


Project

ISYS-8032 – IT Project Management


FASE DAN SIKLUS HIDUP PROYEK
Sebab proyek beroperasi sebagai bagian dari sebuah system dan mengalami
ketidakpastian, akan lebih baik bila proyek tersebut dipisah menjadi beberapa fase. Siklus hidup
(project life cycle) adalah kumpulan dari fase proyek. Beberapa organisasi menetapkan
kumpulan siklus hidup yang akan digunakan pada semua proyek mereka, sedangkan lainnya
mengikuti praktek industri umumnya berdasarkan jenis proyek yang terlibat. Umumnya, siklus
hidup proyek menjelaskan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan pada setiap fase, deliverable
apa yang akan diproduksi dan kapan, siapa yang terlibat pada setiap fase, dan bagaimana
manajemen akan control dan menyetujui hasil kerja yang dibuat di setiap fase. Deliverable
adalah sebuah produk atau servis, seperti laporan teknikal, sesi pelatihan, bagian dari perangkat
keras, segmen koding pada software, diproduksi atau disediakan sebagai bagian dari proyek.

Pada fase awal siklus hidup proyek, kebutuhan sumber dayabiasanyaterendah dan tingkat
ketidakpastian paling tinggi. Project stakeholder memiliki kesempatan terbesar untuk
mempengaruhi karakteristik akhir dari produk, servis atau hasil dari proyek selama fase awal
siklus hidup proyek. Akan jauh lebih mahal untuk membuat perubahan besar untuk proyek
selama fase terakhir. Selama fase tengah siklus hidup proyek, kepastian penyelesaian proyek
semakin meningkat seiring dengan berjalannya proyek, lebih banyak informasi yang diketahui
tentang kebutuhan proyek dan objektif, dan biasanya akan lebih banyak sumber daya yang
dibutuhkan selama awal atau akhir fase. Fase akhir dari sebuah proyek berfokus dalam
memastikan bahwa kebutuhanproyek telahdipenuhi dansponsor proyek menyetujui penyelesaian
proyek.

Fase pada proyek berbeda di setiap proyek atau industri, tapi beberapa fase umum pada
manajemen proyek tradisional sering disebut fase concept, development, implementation, dan
close-out. Fase-fase ini seharusnya tidak membingungkan kita dengan kelompok proses
manajemen proyek seperti inisialisasi, perencanaan, eksekusi, pengawasan dan pengontrolan,
dan penyelesaian, seperti yang akan dibahas pada chapter 3. Dua fase awal proyek tradisional
(concept dan development) berfokus pada perencanaan dan sering disebut sebagai project

ISYS-8032 – IT Project Management


feasibility. Dua fase terakhir proyek tradisional (implementation dan close-out) berfokus pada
melakukan pekerjaan yang sebenarnya dan sering disebut sebagai project acquisition. Sebuah
proyek harus sudah menyelesaikan setiap fase sebelum berlanjut ke fase berikutnya. Pendekatan
siklus hidup proyek menyediakan kontrol manajemen yang lebih baik dan link yang sesuai pada
operasi yang sedang berlangsung dalam organisasi.

Gambar 1 Fase-fase dari Siklus Hidup Proyek Tradisional

Gambar 1 menyediakan ringkasan susunan untuk fase umum siklus hidup proyek
tradisional. Pada fase concept sebuah proyek, biasanya manajer mengembangkan beberapa tipe
kasus bisnis, yang menjelaskan kebutuhan akan proyek tersebut dan dasar yang mendasari suatu
konsep. Pendahuluan atau perkiraan biaya kasar dibuat pada fase pertama, dan membuat
gambaran akan pekerjaan yang terlibat. Work breakdown structure (WBS) menguraikan
pekerjaan proyek dengan menyusun pekerjaan dalam level tugas yang berbeda. WBS adalah
dokumen penyampaian berorientasi yang menjelaskan total ruang lingkup proyek. Laporan dan
presentasi merupakan contoh dari penyampaian.

ISYS-8032 – IT Project Management


Setelah fase concept selesai, fase proyek berikutnya, development, akan dimulai. Dalam
fase development, tim proyek membuat perencanaan manajemen proyek yang lebih rinci,
estimasi biaya yang lebih akurat, dan WBS yang lebih menyeluruh. Ide dari sebuah proyek harus
melewati pase concept sebelum dikembangkan pada fase development.

Fase ketiga pada siklus hidup proyek tradisional adalah implementasi (implementation).
Pada tahap ini tim proyek membuat estimasi biaya yang sangat akurat atau pasti, menyampaikan
hasil kerja yang dibutuhkan, dan menyediakan laporan kinerja pada stakeholder. Biasanya tim
proyek mengeluarkan usaha dan uang yang besar selama fase implementation proyek.

Fase terakhir pada siklus hidup proyek tradisional adalah close-out. Pada fase close-out,
semua pekerjaan sudah selesai, dan seharusnya ada semacam penerimaan pelanggan (customer
acceptance) dari keseluruhan proyek. Tim proyek harus mendokumentasikan pengalaman
mereka dalam proyek pada laporan lessons-learned.

Namun banyak proyek yang tidak mengikuti siklus hidup proyek tradisional. Mereka
tetap memiliki beberapa fase umum dengan karakteristik yang mirip dengan siklus hidup proyek
tradisional, tapi mereka jauh lebih fleksibel. Contohnya mungkin hanya ada tiga fase yaitu initial,
intermediate and fase akhir. Atau mungkin ada beberapa fase intermediate. Mungkin ada proyek
terpisah hanya untuk menyelesaikan studi kelayakan. Tanpa memperhatikan fase tertentu pada
siklus hidup proyek, akan menjadi penerapan baik bila memikirkan proyek dengan memiliki fase
yang menghubungkan awal dan akhir suatu proyek, sehingga kita dapat mengukur kemajuan
pencapaian tujuan proyek selama setiap tahap.

Sebagaimana suatu proyek memiliki siklus hidup, demikian juga suatu produk. Proyek
teknologi informasi membantu menghasilkan produk dan servis, seperti software baru, hardware,
jaringan, laporan penelitian dan pelatihan pada sistem baru. Memahami siklus hidup produk
sama pentingnya untuk manajemen proyek yang baik memahami fase siklus hidup proyek
tradisional.

ISYS-8032 – IT Project Management


Siklus Hidup Produk

Pada chapter 1, proyek diartikan sebagai “usaha sementara yang dilakukan untuk
menciptakan produk, servis atau hasil yang unik”, dan program diartikan sebagai “sekelompok
proyek yang diatur secara terkoordinasi”. Program sering diartikan sebagai penciptaan suatu
produk, seperti mobil atau sistem operasi baru. Oleh sebab itu, mengembangkan produk sering
melibatkan banyak proyek. Semua produk mengikuti beberapa jenis siklus hidup, contohnya
mobil, bangunan, bahkan taman hiburan.

System development life cycle (SDLC) adalah kerangka untuk menggambarkan fase
yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi. Beberapa model SDLC yang terkenal
sebagai berikut:

Model siklus hidup waterfall memiliki tahap linear sistem analisis, desain, konstruksi,
pengujian dan dukungan yang didefinisikan dengan baik. Model siklus hidup ini
mengasumsikan bahwa kebutuhan akan tetap stabil setelah didefinisikan.
Model siklus hidup spiral dikembangkan berdasarkan pengalaman dengan berbagai
perbaikan pada model waterfall seperti yang diterapkan pada proyek software besar
pemerintah. Hal ini berdasarkan fakta bahwa kebanyakan software dikembangkan
menggunakan pendekatan iterative atau spiral daripada pendekatan linier. 

Model siklus hidup incremental disediakan untuk pengembangan progresif operasional
software, dengan setiap rilis memberikan kemampuan tambahan. 

Model siklus hidup prototyping digunakan untuk pengembangan prototipe software untuk
mengklarifikasi kebutuhan user akan software operasional. Model ini membutuhkan
keterlibatan user penting dan pengembang (developer) menggunakan sebuah model untuk
menghasilkan kebutuhan fungsional dan spesifikasi desain fisik secara bersamaan. 

Model siklus hidup RAD menggunakan pendekatan dimana pengembang bekerja dengan
prototype berkembang. Model ini juga membutuhkan keterlibatan user penting dan

ISYS-8032 – IT Project Management


membantu menciptakan sistem dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas. 


Model siklus hidup adaptive software development (ASD) mengasumsikan bahwa


pengembangan software mengikuti pendekatan adaptif karena tuntutan tidak dapat disampaikan
dengan jelas pada awal siklus hidup. Pendekatan adaptif digunakan untuk memberikan lebih
banyak kebebasan dibandingan pendekatan prescriptive. Pendekatan ini membolehkan
pengembangan dilanjutkan dengan menciptakan komponen yang menyediakan fungsi yang
ditetapkan oleh kelompok bisnis dimana kebutuhan ini ditemukan dalam pendekatan free-form.

Jenis software dan kompleksitas sistem informasi dalam pengembangan menentukan model
siklus hidup mana yang akan digunakan. Penting untuk memahami siklus hidup produk untuk
memenuhi kebutuhan lingkungan proyek. 


Fase sistem analisis termasuk proyek menciptakan model proses untuk fungsi bisnis
tertentu dalam organisasi. Fase ini juga dapat mencakup proyek untuk menciptakan data model
basis data sekarang dari perusahaan terkait dengan fungsi dan aplikasi bisnis. Fase implementasi
termasuk proyek untuk mengupahi programmer kontrak untuk mengkoding suatu bagian dari
sistem. Fase close-out termasuk proyek untuk mengembangkan dan menjalankan beberapa sesi
pelatihan untuk pengguna aplikasi baru. Karena beberapa aspek dari manajemen proyek
diperlukan untuk berlangsung selama setiap fase siklus hidup produk, sangat penting bagi
professional teknologi informasi untuk mengerti dan menjalankan manajemen proyek yang baik
selama siklus hidup produk.

Pentingnya Fase Proyek dan Ulasan Manajemen


Karena kompleksitas dan kepentingan banyak proyek teknologi informasi dan produk
yang dihasilkan, maka penting untuk mengambil waktu untuk meninjau status proyek pada setiap
fase. Sebuah proyek harus sukses melewati setiap fase penting proyek dan produk sebelum lanjut
ke fase berikutnya. Karena biasanya organisasi mempercayakan uang yang lebih seiring dengan
berjalannya proyek, management review seharusnya berlangsung setelah setiap fase untuk
mengevaluasi kemajuan, potensi keberhasilan, dan kompasibilitas lanjutan dengan tujuan

ISYS-8032 – IT Project Management


organisasi. Management review ini disebut sebagai phase exits atau kill points, management
review sangat penting untuk menjaga proyek tetap pada jalurnya dan menentukan apakah proyek
ini harus dilanjutkan, dialihkan atau diakhiri. Perlu diingat kembali bahwa proyek hanyalah suatu
bagian dari keseluruhan sistem suatu organisasi. Perubahan pada bagian lain organisasi tersebut
dapat mempengaruhi status proyek, demikian juga status proyek dapat mempengaruhi apa yang
sedang terjadi pada bagian lain organisasi. Dengan memecahkan proyek menjadi fase-fase,
manajemen puncak dapat memastikan bahwa proyek masih sesuai dengan kebutuhan seluruh
organisasi.

Sebagai tambahan pada management review resmi, sangat penting untuk melibatkan
manajemen puncak dalam keseluruhan siklus hidup proyek. Menunggu masukan manajemen
puncak pada akhir fase proyek atau produk adalah tindakan yang tidak bijaksana. Kebanyakan
proyek ditinjau oleh manajemen secara teratur, seperti mingguan atau harian, untuk memastikan
bahwa mereka berkembang dengan benar. Semua orang tentu ingin berhasil mencapai sasaran
dalam kerjaan, dengan melibatkan manajemen memastikan bahwa mereka berada di jalur dalam
menyelesaikan proyek dan sasaran organisasi.

Strategi Pemilihan / Evaluasi Proyeks Pengaturan Program


Program adalah kumpulan proyek – proyek yang ada didalam suatu organisasi untuk
diselesaikan menjadi tujuan akhir dari organisasi tersebut. Pengaturan proyek yang efektif
membutuhkan suatu pendefinisian tujuan dari program yang tepat. Sebuah proyek harus
dievaluasi menurut tujuan dari program tersebut, kegunaannya, waktunya, dannnnn sumber –
sumber yang dapat mempengaruhi program tersebut.

Didalam suatu proyek supaya perkiraan strategi dapat sukses maka harus mendefinisikan
perencanaann strategi secara objektif dan jelas seperti umumnya padaaaaa organisasi yang besar
dimana struktur organisasi untuk pengaturan program dilakukan oleh direktur program dan
eksekutif program.

ISYS-8032 – IT Project Management


Proyek manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk memperkirakan straregi –
strategi dari proyek yang diajukan.meskipun program tidak didefinisikan secara eksplisit tetapi
beberapa usulan poryek harus dievaluasi didalam konteks keseluruhan bisnis organisasi.

Beberapa system software yang potensial akan membentuk bagian user organisasi secara
keseluruhan system informasinya, dan harus dievaluasi didalam konteks keberadaaan sistemnya.

Ketika akan mendefinisikan system strategi, tetapi tidak bisa, maka pengembang system
akan melakukan perkiraan - perkiraan dari usulan proyek yang menjadi dasar dalam pendekatan
Meal (Meal approach) dari masing –masing proyek individu dalam life cycle. Atau pengembang
akan melakukan perkiraan Cost Benefit Analisis. Cost Benefit Analisis itu sendiri maksudnya
adalah kegiatan membandingkan biaya pengembangan harus lebih kecil dari pada biaya operasi
sehingga didapatkan benefit (memperkirakan bahwa pengeluaran < pendapatan).

Yang termasuk dalam Cost kategori adalah:

1. biaya pengembangan, seperti: gaji untuk pengembang/ maintenance sistem 



2. biaya pengaturan (setup) seperti: biaya instalasi, pemasaran, distribusi. 

3. biaya operasi, seperti: biaya training, biya operasi. 


Yang termasuk dalam Benefit kategori adalah:

• direct benefit, contoh: pengurangan pajak 


• assesble indirect benefit (second benefit), 
contoh: tigkat keakuratan sehingga


mengurangi error 


• intangible benefit: keuntungan yang tidak terlihat, contoh: karyawan yang permanent. 


Pengaturan Portfolio

Suatu organisasi seperti software house, umumnya mengembangkan sebuah system


software yang mereka berikann untuk menyelesaikan strategi dan perkiraan operasional seperti

ISYS-8032 – IT Project Management


yang diminta oleh pelanggan. Mereka membutuhkan kepastian untuk mengembangkan system
yang konsisten didalam perencanaan strateginya, seperti: suatu software house yang spesialisasi
dalam financial dan system accounting.

Teknik Penilaian
Teknik penilaian dari suatu usulan sistem terdiridari evaluasi fungsionalhardware dann
software yang ada. Suatu organisasi memiliki suatu strategi perencanaan system informasi,
teknik perkiraan ini seperti menempatkan batasan pada sumber –sumber solusi yang mungkin
dipertimbangkan. Batasan –batasan ini mempengaruhi biaya solusi dan harus ditempatkan pada
Cost Benefit Analisis.

Cost Benefit Analisis


Cara utama melaksanakan penilaian adalah dengan membandingkan biaya-biaya yang
akan dikeluarkan dari masa pengembangan dan operasi sistem dengan benefit yang didapatkan.
Penilaian didasarkan pada pertanyaann apakah ongkos – ongkos perkiraann dilebihkannn oleh
income yang diperkirakan & benefit lainnya. Yang penting untukdipertanyakan adalah apakah
proyek yangdiambil adalah yang terbaik dari sejumlah pilihan.

Langkah – langkah menentukan Cost Benefit Analisis:

1. mengidentifikasikan dan mengestimasi biaya dan penerimaan proyek. 2. menghitung


dalam satuan mata uang (Rupiah atau dollar)

ad1. Ini termasuk identifikasi biaya pengembangan system, operasi system dan juga
keuntungan – keuntungan yang diharapkan bertambah dari pengoperasian system yang baru.
Perubahan ke sistem yang baru harus menunjukan perubahan keuntungan. ad2. Kita perlu
mengevaluasi net benefit yaitu uji perbandingan antara total keuntungan yang bertambah dari
system dengan total biaya dari operasi tersebut. Untuk itu kita perlu mengekspresikan seriapp
biaya dan keuntungan dalam beberapa unit umum, maksudnya didasarkan pada pengukuran
uang.

ISYS-8032 – IT Project Management


Cash Flow Forecasting
Sama pentingnya memperkirakan biaya keseluruhan dan keuntungan proyek adalah
memperkirakan aliran dana yang akan terjadi dan waktunya. Perkiraan aliran data akan
menunjukkan kapan biaya dan laba akan terjadi (gambar 3.2).

Kita harus mengeluarkan uang, seperti gaji pegawai, saat tahap pengembangan proyek.
Biaya – biaya ini tak dapat ditunda sampai keuntungan diperoleh (baik dari penggunaan software
tersebut untuk keperluan dalam atau untuk menjualnya). Penting untuk mengetahui bahwa kita
dapat mendanai pengeluaran tersebut dengan memakai dana perusahaan atau meminjamnya dari
bank. Dalam beberapa kasus, sangat penting bagi kita untuk memiliki perkiraan kapan biaya -
biaya seperti pembayaran ,gaji, atau bunga bank akan ditagih dan kapan keuntungan diharapkan,
seperti pembayaran saat penyelesaian atau pembayaran saat tahap pengembangan.

Perkiraan aliran dana yang akurat tidaklah mudah, dimana harus dibuat saat tahap awal
siklus hidup proyek (setidaknya sebelum biaya besar dikeluarkan) dan banyak hal – hal yang
harus diperkirakan (terutama keuntungan menggunakan software atau memotong biaya) bisa saja
terjadi beberapa tahun lagi.

Saat memperkirakan aliran dana di masa depan, biasanya efek inflasi diabaikan. Mencoba
memperkirakan efek inflasi akan meningkatkan unsur ketidakpastian dalam perkiraan. Tapi, jika
biaya meningkat karena inflasi maka laba juga akan meningkat secara proporsional. Tapi,
pertimbangan untuk berurusan dengan peningkatan biaya dimana pekerjaan dilakukan oleh
customer harus tepat pada tempatnya.

Tabel 3.2 mengilustrasikan perkiraan aliran dana untuk 4 proyek. Pada tiap kasus
diasumsikan bahwa aliran dana terjadi tiap akhir tahun. Untuk proyek singkat atau proyek
kandidat menunjukkan pola aliran dana musiman yang signifikan dapat dijadikan acuan untuk
membuat perkiraan aliran dana per-3 bulan atau bahkan perkiraan aliran dana bulanan.

ISYS-8032 – IT Project Management


Tehnik Evaluasi Cost-benefit

Kita akan mempertimbangkan cara kerja proyek dimana keuntungan lebih banyak.
Namun, untuk memilih proyek-proyek, kita perlu untuk mempertimbangkan waktu dari biaya
dan keuntungan juga keuntungan relative terhadap besar kecilnya investasi.

1. Net Profit

Net profit dari proyek membedakan antara total cost dan total income akhir dari proyek.
Proyek 2 dalam table 3.2 dapat dilihat net profit yang paling baik tetapi ini merupakan biaya
investasi yang besar. Sebenarnya, jika kita menginvestasi £1m, kita mungkin menangani semua
dari ketiga proyek yang lain dan bahkan mendapatkan net profit yang lebih baik. Catatan lagi,
bahwa semua proyek yang terdiri dari unsur resiko dan kita mungkin tidak siap untuk kehilangan
£1m. Kita harus melihat pengaruh dari resiko dan investasi selanjutnya pada chapter ini.

Lagi pula, net profit yang sederhana tidak memperhatikan waktu dari arus kas. Proyek 1
dan 3 masing-masing mempunyai net profit £50,000 dan oleh karena itu, berdasarkan criteria
pemilihan ini, akan menjadi lebih baik. Sebagian besar pemasukkannya terlambat dalam proyek
1, mengingat proyek 3 memberikan pemasukkan yang stabil dalam proyeknya. Keharusan untuk
menunggu pengembalian menimbulkan kerugian dimana investasi harus dibiayai lebih lama.
Tambahan untuk fakta itu, sesuatu yang lain menjadi sama, perkiraan yang lebih jauh kedepan
sedikit yang dapat dipercaya bahwa perkiraan dalam jangka pendek dan kita dapat melihat
bahwa dua proyek adalah tidak menjadi lebih baik.

2. Payback Period

Payback period adalah waktu keseluruhan bahkan yang sesungguhnya atau pembayaran
kembali investasi yang diinisialisasikan. Biasanya, proyek dengan payback period yang paling
singkat akan dipilih sebagai dasar dimana organisasi berharap untuk dapat meminimalkan waktu
dimana proyek berada dalam status debet.

ISYS-8032 – IT Project Management


3. Return on investment

Pengembalian investasi (ROI), juga diketahui sama seperti tingkat pengembalian akuntasi
(ARR), memberikan perbandingan mengenai keuntungan bersih dari invertasi yang diharuskan.
Beberapa variasi formula digunakan untuk menghitung pengembalian investasi, tetapi versi yang
secara umumnya adalah

Keuntungan rata‐rata pertahun

ROI = -------------------------------------- X 100%


Total investasi

4. Net Present Value

Perhitungan keuntungan yang sekarang (Net Present Value (NPV)) adalah tehnik evaluasi
proyek mengingatkan akan keuntungan dari proyek dan waktu arus kas yang dihasilkan. Yang
dikerjakan dengan mendiskontokan arus kas yang akan datang dengan presentase yang diketahui
tingkat diskontonya. Ini berdasar pada pandangan penerimaan £100 hari ini adalah lebih baik
dari menunggu hingga tahun berikutnya untuk menerimanya, karena £100 tahun berikutnya tidak
berharga dari £100 sekarang. Kita dapat, sebagai contoh, investasi £100 di bank hari ini dan
mempunyai tambahan £100 sebagai bunga dalam waktu setahun. Jika kita mengatakan bahwa
nilai yang sekarang dari £100 pada tahun ini adalah £91, berarti bahwa £100 dalam waktu
setahun sebanding dengan £91 sekarang.

Persamaan dari £91 sekarang dan £100 dalam setahun berarti kita mendapat diskonto dari
pemasukkan yang akan datang dengan perkiraan 10%- itu berarti, kita akan menunggu setahun
untuk mendapatkan tambahan 10%. Pilihan lain yang mengingatkan 2 pertimbangan tadi, jika
kita menerima £91 sekarang dan menginvestasi untuk setahun dan setiap tahun menghasilkan
bunga 10%, itu akan bernilai £100 dalam setahun. Angka pertahun dengan pendapatan diskonto
yang akan datang adalah diketahui tingkat diskonto sebagai berikut: 10% pada contoh diatas.

ISYS-8032 – IT Project Management


Demikian halnya juga, £100 diterima dalam jangka waktu 2 tahun akan mempunyai
perkiraan nilai sekarang £83, dengan kata lain, £83 diinvestasikan dengan bunga 10% akan
menghasilkan perkiraan sebesar £100 dalam jangka waktu 2 tahun.

Nilai yang sekarang dari arus kas yang akan datang mungkin didapatkan dengan
memerapkan formula berikut :

Dimana r adalah tingkat diskonto, diekspresikan sebagai nilai decimal dan t adalah
jumlah tahun dalam arus kas yang terjadi masa yang akan datang

ISYS-8032 – IT Project Management


KESIMPULAN
Siklus Hidup Proyek (Project Life Cycle) adalah kumpulan dari fase proyek. Beberapa
organisasi menetapkan kumpulan siklus hidup yang akan digunakan pada semua proyek
mereka, sedangkan lainnya mengikuti praktek industri umumnya berdasarkan jenis proyek
yang terlibat. Umumnya, siklus hidup proyek menjelaskan pekerjaan apa yang akan
dilaksanakan pada setiap fase, deliverable apa yang akan diproduksi dan kapan, siapa yang
terlibat pada setiap fase, dan bagaimana manajemen akan control dan menyetujui hasil kerja
yang dibuat di setiap fase. Deliverable adalah sebuah produk atau servis, seperti laporan
teknikal, sesi pelatihan, bagian dari perangkat keras, segmen koding pada software,
diproduksi atau disediakan sebagai bagian dari proyek. 

Proses manajemen proyek dapat dikelompokan menjadi lima kelompok proses yaitu
inisialisasi (usulan proyek), perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, pengawasan proyek
dan evaluasi proyek. 

Kelima kelompok proses tersebut dapat dipetakan ke dalam Sembilan bidang pengetahuan
proyek (nine areas of project Management body of knowledge) 



Daftar Pustaka
1. Schwalbe, Kathy. (2016). Information Technology Project Management. 8 th edition. Course
Technology. Augsburg. ISBN: 978-1285452340
2. Marchewka, Jack T. (2016). Information Technology Project Management: Providing
Measurable Organizational Value. 5th edition. Wiley. Illinois. ISBN: 978-1-118-91101-3

ISYS-8032 – IT Project Management


ISYS-8032 – IT Project Management

Anda mungkin juga menyukai