Anda di halaman 1dari 31

Manajemen Proyek

Dalam Praktek
DISUSUN OLEH :
BAYU MUSTOPA
DINDIN GEUSAN KAULA
NATASYA MAHARANI

Stakeholder
Metodelogi dalam proyek
Alokasi Sumberdaya
Subproyek
Penjadwalan

Stakeholder

Stakeholder adalah pihak-pihak baik secara individual,


kelompok, maupun organisasi yang mungkin
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan, aktifitas,
dan hasil dari suatu proyek.

Pemilik proyek (project owner)


Komite pengarah (steering comittee)
Pengguna hasil proyek (user)
Pelaksana proyek

Pemilik Proyek
Pemilik proyek biasanya merupakan perusahaan atau
individu yang memiliki kepentingan awal terhadap hasil
proyek. Pemilik biasanya sekaligus juga merupakan
penyandang dana ataupun yang mengorganisir dana pihak
sponsor.

Komite Pengarah
Komite Pengarah dibentuk agar proyek dilaksanakan
tetap berjalan sesuai rencana dan tetap pada jalur yang
benar untuk mencapai hasil sesuai kualitas yang
ditentukan dengan memperhatikan batasan-batasan
yang biasanya disebut sebagai Segitiga Manajemen
Proyek (Project Management Triangle).

Pengguna Hasil Proyek


orang yang berinteraksi dengan sistem informasi

Pelaksana Proyek
Dalam sebuah proyek SI, selalu ada beberapa orang
dengan tugas-tugasnya yaitu:
1. Manajer Proyek
2. Analis Sistem
3. Desainer Sistem
4. Pemrogram
5. Tester
6. Anggota lain dalam Tim

Manajer Proyek
Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki

tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan proyek.


Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah
mengarahkan, mengawasidan mengendalikan
proyek dari awal sampai selesai.
Seorang manajer harus mampu memimpin dan
memiliki pengalaman dalam sebuah proyek yang
berhasil diselesaikan dengan baik.

Analisis Sistem
Fungsi utamanya adalah melakukan analisis
terhadap sistem informasi yang akan dibangun.
Seringkali tugas analisis sistem juga termasuk
melakukan analisis kebutuhan (requirements
analysis), dengan melakukan wawancara, studi,
pengamatan, analisis kasus (use case), ataupun
simulasi.

Desain Sistem
Seorang desainer sistem akan melakukan perancangan terhadap sistem yang
akan dibangun. Pada umumnya hasil desain sistem dalam suatu proyek adalah
berupa dokumen yang berisi desain.
detail hasil desain akan semakin mempermudah pemrogram untuk
mewujudkannya.

Pemrogram
Tugas utamanya adalah membangun software sebagai wujud penerapan
sistem informasi dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu,
berdasarkan desain sistem yang telah disusun. Pemrogram tidak hanya
berupa penulisan bahasa program, tetapi juga pengujian (testing),
debugging atau troubleshooting, dan pemeliharaan (maintenance).

Tester
Bertugas sebagai penguji untuk menentukan apakah software yang
dibangun sesuai dengan desain, juga bisa membantu menemukan
kesalahan software, seperti error, bugs, maupun kesalahan logika.

Anggota Lain Dalam Tim


Beberapa anggota lain dalam tim adalah instalator (deployer), sistem integrator,
trainer dan pendukung teknis (technical support)
Deployer akan melakukan instalasi software pada hardware klien.
Sistem integrator melakukan integrasi dengan sistem lain yang sudah ada atau
akan ada.
Technical support akan melakukan pemeliharaan atas sistem yang terpasang.

Metodologi Dalam Manajemen Proyek


Pelaksana proyek membutuhkan pedoman atau pendekatan
untuk melaksanakan proyek yang telah ditentukan.
Beberapa pendekatan/metodoogi dalam manajemen proyek,
antara lain :
Agile
Extreme
Interactive
Incremental
Phases

Metodologi Manajemen Proyek sering disebut dengan Tahapan Manajemen


Proyek yang Meliputi ;
1. Inisiasi Proyek (Project Initiation)
2. Perencanaan Proyek (Project Planning)
3. Pelaksanaan Proyek (Project Excecution)
4. Pengontrolan Proyek (Project Controling)
5. Penutupan Proyek (Closing Project)

Inisiasi Proyek
Inisiasi proyek adalah tahap awal suatu proyek dimulai. Pada intinya, inisasi
proyek adalah mengawali sebuah proyek, dalam artian memberikan gambaran
global suatu proyek, Gambaran global ini biasanya berisi ruang lingkup proyek,
tujuan, waktu proyek, biaya proyek dan informasi lainnya.

Tujuan Inisiasi
Menentukan tujuan proyek secara rinci
Mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan

(critical success factor) untuk pelaksanaan proyek.


Menentukan ruang lingkup proyek, jadwal proyek,
kebutuhan sumber daya proyek secara garisbesar,
asumsi proyek, serta batasan-batasan proyek sebagai
acuan dalam membuat perencanaanmanajemen
proyek

Mekanisme Inisiasi Proyek


Pemilik proyek memberi penugasan kepada manajer

proyek dan tim proyek


Manajer proyek dan tim proyek secara bersamasama membuat definisi proyek dan disetujui oleh
pemilik proyek
Definisi proyek yang telah dibuat, selanjutnya akan
dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam
pembuatan perencanaan manajemen proyek

Perencanaan Proyek (Project Planning )

Pada intinya, perencanaan manajemen proyek ini

adalah deskripsi detail dari definisi proyek yang


telahdibuat. Perencanaan proyek secara umum berisi
: tujuan dan ruang lingkup proyek, waktu
pengerjaanatau jadwal proyek, rencana anggaran
biaya proyek, kualitas proyek, sumber daya proyek,
perencanaankomunikasi, pengadaan serta integrasi.

Tujuan Perencanaan Proyek

Mendefinisikan ruang lingkup proyek.


Membuat detail jadwal pelaksanaan proyek.
Menentukan Alokasi dana yang diperlukan.
Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab,

serta personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan


proyek.

Mekanisme Project Planning


Manajer proyek bersama dengan tim proyek

mempelajari kembali definisi proyek.


Membuat perencanaan manajemen proyek
berdasarkan definisi proyek.
Persetujuan dari pemilik proyek, bahwa
perencanaan manajemen proyek akan dijadikan
acuan dalam pelaksanaan proyek.

Eksekusi Proyek (Project Execution)

Setelah proyek direncanakn secara matang dengan

segala perhitungan dan pertimbangan yangada,


maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan
perencanaan proyek tersebut dalam suatu tindakan

Tujuan Eksekusi Proyek


Merealisasikan perencanaan proyek yang tertuang

dalam perencanaan manajemen proyek.


Mengkoordinasikan kinerja tim proyek dan juga
mengoptimalkannya serta pemanfaatan
sumberdaya.
Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang
telah disetujui

Mekanisme Eksekusi Proyek


Manajer dan team proyek membentuk kerja sama

team selama proyek berlangsung, atau seringdisebut


team building.
Manajer dan team proyek melaksanakan semua
tugas yang sudah tertuang di dalam
perencanaanmanajemen proyek.
Mendapatkan persetujuan setiap fase pekerjaan
proyek yang telah diselesaikan.

Pengontrolan Proyek (Project Controlling )

Project Controlling adalah pengontrollan terhadap


kegiatan atau aktifvitas-aktivitas suatu
proyek.Mengontrol apakah langkah demi lang kah
dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah
sesuaidengan yang telah ditentukan dengan
perencanaan manajemen proyek yang telah dibuat.

Tujuan Eksekusi Proyek


Memastikan

pencapaian tujuan proyek apakah


sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Melaksanakan pelaksanaan proyek agar sesuai
dengan estimasi dan rencana awal.

Mekanisme Project Controlling


Kontrol terhadap time, scope dan quality
Kontrol terhadap biaya atau cost

Penutupan Proyek
Pada intinya tahapanpenutupan proyek ini adalah

memberikan laporan tentang hasil-hasil apa saja


yang diperoleh dari suaturangkaian aktifvitasaktifvitas proyek yang telah dilaksanakan. Bentukbentuk pelaporan tentang semuahasil pekerjaan
yang telah dilaksanakan tersebut dituangkan dalam
bentuk dokumen laporan.

Tujuan Penutupan Proyek


Secara formal mengakhiri proyek dengan semua

pihak yang terlibat di dalam suatu proyek.


Mengakhiri penugasa anggota team proyek.

Mekanisme Penutupan Proyek


Manajer Proyek melakukan serah terima hasil

pekerjaan berupa Laporan


Pembubaran Team

Alokasi Sumberdaya
Manajer

proyek harus mampu mengalokasikan


secara efisien agar tidak terjadi kekurangan atau
kelebihan waktu dan sumberdaya, yang pada
akhirnya mempengaruhi penyelesaian proyek.
Oleh karena itu seorang manajer proyek harus
mempunyai
kemampuan
memimpin,
mengkoordinasi, menyelesaikan masalah bila terjadi,
dan mengantisipasi risiko.

Sub Proyek
Sebuah proyek, selain dapat diurai menjadi satuan

pekerjaan yang sistematis juga dapat diurai menjadi


subproyek.
Masing-masing subproyek yang dilaksanakan oleh
tim yang memiliki manajer proyek.

Proyek yang gagal


Tidak ada keterlibatan klien
Kurangnya penghargaan terhadap anggota tim
Kurangnya niat untuk belajar dari kegagalan proyek

sebelumnya
Gagal dlm mengidentifikasi, dokumentasi, dan
mencatat user requirements yang memadai
Estimasi tidak tepat waktu, biaya, sumberdaya
Tekanan komersial
Penyusunan anggota tim yg tidak tepat

Proyek yang sukses


Ada keterlibatan klien dalam proyek
Manajer proyek mendapat dukungan dari pihak

eksekutif/pemilik proyek
Spesifikasi yang sangat jelas dan ada hubungan erat
antara klien dengan tim proyek
Ekspektasi yang realistis dari klien terhadap hasil
proyek
Pengawasan dan pengendalian yg efektif tapi tidak
mengganggu proses yang sedang berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai