Anda di halaman 1dari 38

Analisa Perancangan Sistem

Informasi
“Arsitektur Sistem Informasi”
Pipin Anggaliya.S.Kom.,M.T.
Agenda
01 Information system architecture
02 Distributed system
03 Data architecture
04 Interface architecture
05 Process architecture
Information system architecture

● Disebut juga arsitektur teknologi informasi, arsitektur system informasi, infrastruktur


teknologi informasi
● Pemetaan atau rencana kebutuhan – kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban,
McLean, Wetherbe, 1999)
● Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai
tujuan – tujuan atau fungsi - fungsi yang telah dipilih (Laudon & Laudon, 1998)
● Desain system computer secara keseluruhan (termasuk system jaringan) untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan organisasi yang spesifik (Zwass, 1998)
Tujuan Arsitektur Sistem Informasi

● Sebagai penuntun bagi operasi sekarang dan


nantinya.
● Agar bagian teknologi informasi memenuhi
kebutuhan bisnis strategis organisasi.
Information system architecture
Type of Information System Architecture

A. Distributed System

B. Data Architecture

C. Interface Architecture

D. Process Architecture
A. Distributed System
(Sistem Terdistribusi)

1. Distributed Database Concept


● Distribute Computing System : Sejumlah elemen proses yang terkoneksi melalui jaringan komputer dan saling
bekerjasama dalam melakukan suatu tugas.
● Distribute Database : Kumpulan basis-basis data yang saling berhubungan secara logika dan tersebar pada
sebuah jaringan komputer.
● Database Management System : sebuah sistem software yang mengelola basis data terdistribusi.
A. Distributed System
(Sistem Terdistribusi)
Kelebihan Kekurangan
Software
Ekonomis Jumlah software yang mendukung
Sistem terdistribusi/Parallel lebih Sistem terdistribusi masih terbatas
murah daripada Centralized System dan belum familiar untuk
digunakan. Ex : CORBA
Reliability (Ketersediaan) Network
system backup, jika terdapat server Permasalahan pada jaringan dapat
yang mati maka otomatis akan mengganggu sistem terdistribusi
terbackup. yang berjalan
Development
Pengembangan yang lebih mudah
Security
penambahan kecepatan server dapat
Celah untuk mengakses data yang
dilakukan dengan sistem paralel,
bersifat rahasia Kelemahan Sistem
pada sistem terpusat pengembangan
Terdistribusi
sistem harus dengan menambah
HPC/mainframe
Speed
Kecepatan pada sistem
terdistribusi/paralel lebih tinggi
daripada mainframe [HPC]
A. Distributed System
(Sistem Terdistribusi)
Mengapa Sistem Terdistribusi Dibutuhkan
Sekumpulan prosesor dapat
menyediakan kinerja yang lebih
Performance
tinggi daripada komputer yang
terpusat
Banyak aplikasi yang terlibat,
sehingga lebih baik jika dipisahkan
Distribution
dalam mesin yang berbeda
Contoh : Aplikasi perbankan
Jika terjadi kerusakan pada salah
satu mesin, tidak akan
Reliability
mempengaruhi kinerja sistem
secara keseluruhan
Mesin baru dapat ditambahkan jika
Incremental Growth
kebutuhan proses meningkat
a. Segala hal yang dapat digunakan
bersama dalam jaringan komputer
Sharing Date/Resource
b. Meliputi Hardware(Disk, Printer,
scanner) Softrware(Database)
Menyediakan fasilitas komunikasi
Communication
antar manusia
A. Distributed System (Sistem Terdistribusi)
Karakteristik
a. Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun
dari berbagai network, operating system,
hardware dan programming language yang
1. Heterogenity berbeda
b. IP dapat digunakan untuk mengatasi
perbedaab jaringan
c. Middleware mengatasi perbedaan lainnya
a. Setiap komponen memiliki
antarmuka(Interface) yang dipublish ke
komponen lain
2. Keterbukaan (openness)
b. perlu integrasi berbagai komponen yang
dibuat oleh programmer atau vendor yang
berbeda
a. Share Resource & Transmisi informasi
3. Keamanan (Security) rahasia perlu dilengkapii dengan enkripsi
b. Cegah denial of service
a. Penambahan pemakai membutuhkan
penambahan resource yang konstan
4. Scalability
b. Cegah Bottleneck (ketidakmampuan
organisasi)
a. Proses (Komputer atau jaringan) dapat
mengalami kegagalan secara independen
5. kegagalan (failure handling)
b. Komponen lain harus tetap berjalan dengan
baik
a. Multiple users with concurrent request to
share resource
6. Concurency of component Transparansi
b. Setiap resource harus aman dilingkungan
tersebut
A. Distributed System (Sistem Terdistribusi)

Transparansi Transparan: bagi pemakai, keberadaan


beberapa komponen tampak sebagai satu sistem saja.
e. Mobility transparency: Resource dan
klien dapat berpindah tanpa
a. Access transparency: Local & remote resources dapat
mempengaruhi operasi pemakai atau
diakses dengan operasi yang sama.
program.
b. Location transparency:» Resource dapat diakses tanpa
7. Transparancy f. Performance transparency: Sistem dapat
tahu dimana lokasinya
dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan
kinerja, sejalan dengan perubahan beban
c. Concurrency transparency:» Beberapa proses dapat sama-
sistem.
sama menggunakan suatu resource tanpa saling
interferensi
g.Scaling transparency: Sistem dan aplikasi
mudah bertambah luas tanpa perubahan
struktur sistem dan algoritma aplikasi.
B. Data Architecture
Definisi

● Data architecture adalah seperangkat aturan, kebijakan, standar dan model yang mengatur dan menentukan jenis data
yang dikumpulkan dan bagaimana data itu digunakan, disimpan, dikelola, dan diintegrasikan dalam suatu organisasi dan
sistem basis datanya.

● Menurut Keith D.Foote, arti data architecture adalah seperangkat aturan, kebijakan, dan model yang menentukan jenis
data apa yang dikumpulkan, dan bagaimana data itu digunakan, diproses, dan disimpan dalam sistem basis data.

● DalleMulle dan Davenport menjelaskan bahwa arsitektur data atau data architecture dengan bagaimana data


dikumpulkan, disimpan, diubah, didistribusikan, dan dikonsumsi. Information Technologi (IT) harus mencakup aturan
yang mengatur format terstruktur, seperti database dan sistem file, dan sistem untuk menghubungkan data dengan proses
bisnis yang mengkonsumsinya.
B. Data Architecture
Tujuan

● Arsitektur data memandu bagaimana data dikumpulkan, diintegrasikan, ditingkatkan,


disimpan, dan dikirim ke pebisnis yang menggunakannya untuk melakukan pekerjaan
mereka.
● Membantu membuat data yang akurat, dan lengkap sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan bisnis.
B. Data Architecture
Fungsi

● Mempersiapkan organisasi secara strategis untuk dengan cepat berkembang dan


memanfaatkan peluang bisnis yang melekat pada teknologi yang muncul.
● Menerjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam persyaratan data dan sistem.
● Memfasilitasi penyelarasan teknologi informasi dan system (sistem) bisnis.
● Mengelola pengiriman data dan informasi yang kompleks di seluruh perusahaan.
● Bertindak sebagai agen untuk transformasi perubahan.
● Menggambarkan aliran informasi antara orang (pengguna) dan proses dalam bisnis.
B. Data Architecture
Cara Kerja Dalam Organisasi

● Model konseptual (bisnis); model data awal yang dikembangkan dengan cara


mengidentifikasi entitas, relasi, kardinalitas dan konstrain dari domain permasalahan.
● Model logis (sistem);  model data tingkat tinggi yang menggambarkan entitas dan
hubungan antar data.
● Model fisik (teknologi); Adalah menyediakan mekanisme data untuk proses dan
fungsionalitas tertentu, atau bagaimana data architecture aktual diimplementasikan pada
infrastruktur teknologi yang mendasarinya.
B. Data Architecture
Komponen - Komponen
● Data architecture results, outcomes (hasil); Yaitu model, definisi, dan aliran data pada berbagai
tingkatan, biasanya disebut artefak atau data architecture artifacts.
● Data architecture activities (aktivitas); Adalah bentuk, distribusi atau penyebaran, dan memenuhi
tujuan data architecture (arsitektur data).
● Data architecture behaviors (perilaku); Merupakan kolaborasi, pola pikir, dan keterampilan di antara
berbagai peran yang memengaruhi data architecture organisasi atau perusahaan.
C. Interface Architecture
Definisi

● Desain Antaramuka (Interface Design) atau Desain Antarmuka Pengguna (User Interface Design)
atau rekayasa antarmuka pengguna (User Interface Engineering) adalah desain untuk komputer,
peralatan, mesin, perangkat komunikasi mobile, aplikasi perangkat lunak, dan situs web yang
berfokus pada pengalaman pengguna (User Experience) dan interaksi.
● Tujuan dari Desain Antarmuka Pengguna adalah untuk membuat interaksi pengguna sesederhana
dan seefisien mungkin, dalam hal mencapai tujuan pengguna—atau apa yang sering disebut
dengan user-centered design.
Eight Golden Rules of Interface Design

Konsistensi dibutuhkan antar halaman dalam satu aplikasi ataupun antara


aplikasi yang masih berhubungan. Gunanya adalah supaya user, terutama
novice user, tetap dapat mengenali halaman yang dilihat masih dalam lingkup
1. Strive for consistency atau masih memiliki hubungan dengan aplikasi yang digunakan. Dengan
demikian akan membuat user nyaman dalam mengeksplorasi aplikasi tanpa
takut berpindah aplikasi.

Dalam merancang antarmuka aplikasi, seorang interface designer harus


memperhitungkan jenis variasi user nya. Baik itu dari segi latar belakang
budaya dan bahasa, juga variasi tingkat pemahaman user terhadap aplikasi.
Pada poin ini yang lebih sering dipikirkan adalah perbedaan kebudayaan user,
sehingga aplikasi harus dirancang dalam berbagai macam bahasa. Tidak harus
2. Cater to universal usability demikian, tetapi lebih efektif jika universal usability diterapkan pada variasi
tingkat pemahaman user terhadap aplikasi. User yang baru menggunakan
aplikasi, atau user yang sudah terbiasa menggunakan aplikasi, tentu memiliki
preferensi antarmuka yang berbeda, misalnya ada shortcut untuk suatu fungsi
tertentu bagi user yang sudah sering menggunakan aplikasi, sehingga dapat
lebih memudahkan user untuk menggunakan fungsi tersebut.

Informative feedback tidak harus selalu dengan jawaban dari aplikasi ke user,
3. Offer feedback
tetapi dapat berupa perubahan antarmuka setiap user melakukan aksi, dengan
demikian user paham bahwa aksinya sudah direspon oleh aplikasi.
Eight Golden Rules of Interface Design
Untuk poin ini sebenarnya termasuk dari bagian informative feedback, dengan
menyampaikan bahwa proses yang dijalankan oleh user sudah selesai, user paham
4. Design dialog to yield closure bahwa dia tidak perlu menunggu apakah masih akan ada tahapan lain setelah
menyelesaikan suatu proses.,/ul>

Poin ini untuk menjaga agar user tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan proses.
Sangat diperlukan supaya user tidak merasa jenuh dalam mencoba menggunakan
aplikasi, karena tidak bisa menemukan format / aksi yang tepat pada saat mencoba
5. Prevent errors suatu fungsi. Biasanya berupa petunjuk pengisian formulir sesuai format yang diterima
oleh aplikasi, sehingga user dapat mengisi formulir dengan tepat pada percobaan
pertama.

Pada poin ini user bisa melakukan pembatalan atas aksi yang dilakukan sebelumnya.
Tidak hanya berupa tombol back saja melainkan aksi pembatalan lainnya. Seperti saat
melakukan pembelian barang di toko online user ingin membatalkan pemesanan maka
6. Permit easy reversal of actions bisa dilakukan. Sehingga user tidak perlu menghubungi customer service atau meminta
bantuan kepada pemilik aplikasi. Hal ini tentu akan membuat user semakin nyaman
dengan aplikasi yang telah disediakan oleh pengembang.
Eight Golden Rules of Interface Design

User seringkali menyukai pengaturan interface sesuai dengan


keinginannya sendiri. Karenanya membiarkan user memilih
7. Keep users in control pengaturannya sendiri akan membuat user semakin nyaman
menggunakan aplikasi. Untuk user yang memang terbiasa melakukan
kontrol pribadi maka poin ini berperan sangat penting.

Pada poin ini biasanya orang lebih memusatkan pada desain tata letak
menu dan tombol. User tidak perlu mencari-cari lagi apa yang harus
dimasukkan dan harus dilakukan karena sudah disediakan dalam
8. Reduce short-term memory menu dan tombol yang ada. Tidak perlu lagi user mengingat apa yang
load harus dimasukkan dalam sistem karena aplikasi sudah
menyediakannya untuk user.
Model User Interface
1. User Model

a. User Model dibuat untuk mendapatkan profil para pengguna akhir sistem (end user)
b. Pengguna dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Pengguna Pemula
- Pengguna berpengetahuan yang tidak terlalu sering menggunakan system
- Pengguna berpengetahuan yang sering menggunakan sistem
Model User Interface
2. Design Model
Model User Interface
3. Mental Model
Model User Interface
4. Implementation Model

● Model Implementasi pada dasarnya menggabungkan manifestasi-manifestasi yang tampak dari


luar sistem berbasis komputer, digabungkan dengan informasi informasi pendukung lainnya (buku-
buku, video, dll) yang mendiskripsikan sintak-sintak dan semantik user interface.
● Saat model implementasi dan model mental pengguna sesuai, para pengguna secara umum akan
merasa nyaman dengan perangkat lunak dan dapat menggunakannya secara efektif
User Interface Analysist and Design

● Analisa & Perancangan Interface mencakup 4 aktifitas kerangka kerja:


a. User, Task & Environment Analysis (Analisis Antarmuka).
b. Interface Design (Perancangan Antarmuka)
c. Implementation (Konstruksi Antarmuka)
d. Interface Validation (Validasi Antarmuka)
Process User Interface Design
Analysist Interface

● Para pengguna akhir(end-user) yang akan berinteraksi dengan sistem melalui


user interface yang dimilikinya.
● Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh end-user
● Isi yang harus dipresentasikan sebagai bagian dari suatu end-user
● Lingkungan tempat pekerjaan-pekerjaan akan dikerjakan
● Sasaran dari desain interface pada dasarnya adalah untuk mendefinisikan sejumlah objek
user interface dan aksi-aksi/tindakan (serta representasinya pada layar) yang
memungkinkan pengguna untuk melakukan semua pekerjaan yang telah didefinisikan
Design Interface
(Wirefram)
● Wireframe adalah kerangka atau coretan kasar untuk penataan item-item pada halaman website
sebelum proses desain sesungguhnya dimulai. 
● Wireframe adalah kerangka atau blueprint dalam UX Design yang menjadi representasi visual
dari struktur website atau aplikasi. 
● Wireframing adalah praktik atau teknik yang digunakan oleh desainer UX yang memungkinkan
mereka untuk menentukan dan merencanakan hierarki informasi desain mereka untuk situs web,
aplikasi, atau produk. Proses ini berfokus pada bagaimana desainer atau klien menginginkan
pengguna untuk memproses informasi di situs, berdasarkan penelitian pengguna yang telah
dilakukan oleh tim desain UX.
Design Interface
(Tujuan Wirefram)
● Memberikan UI Designer gambaran dasar sebelum mulai membuat screens.
● Menjadi titik referensi untuk pengembangan situs atau aplikasi. 
● Mengkomunikasikan pengalaman menggunakan situs kepada pemangku.
kepentingan atau klien tanpa terlalu banyak menyoroti desain visual
dan branding. 
● Membantu tetap fokus pada pengalaman pengguna.
● Memperjelas dan menentukan fitur dalam website.
● Menggali ide dengan cepat. 
● Sebagai dasar untuk pembuatan prototipe dan user testing sejak awal.
Design Interface
(3 Elemen Wirefram)
● Navigasi: Seperti pada umumnya proses pengembangan perangkat lunak, elemen navigasi
merupakan aspek penting yang digunakan dalam wireframe untuk menunjukkan arah bagi
pengguna atau pengunjung situs. Adanya elemen navigasi memungkinkan pengguna dapat
mengetahui di mana letak kursor, ikon, menu, dan beberapa hal lain sesuai user experience.
● Desain Informasi: Desain informasi merupakan elemen wireframe yang dapat menjadi
representasi konten atau informasi kepada pengguna. Elemen ini umumnya terdiri dari penyajian
dan penempatan informasi untuk memfasilitasi pemahaman pengguna. Desain informasi ini
nantinya berhubungan juga dengan user experience untuk menampilkan informasi secara efektif
dan jelas. 
● Desain Interface : Elemen wireframe yang juga penting adalah desain antarmuka atau interface.
Elemen ini mencakup bagaimana developer memilih pengaturan ikon tampilan antarmuka untuk
membuat pengguna merasa berinteraksi dengan sistem secara fungsional. Desain antarmuka dibuat
dengan tujuan efisiensi dan nilai guna seperti penempatan tombol tindakan, kotak centang, dan
penempatan menu.
Design Interface
(Tools Wirefram)

● Axure : https://www.axure.com/
● Figma : https://www.figma.com/
● Mockplus : https://www.mockplus.com/
Implementation & Validation Interface

● Implementation : Konstruksi interface biasanya dimulai dengan pembuatan prototipe-


prototipe yang memungkinkan penggunaan skenario untuk dievaluasi
● Validation :
- Kemampuan antarmuka pengguna untuk mengimplementasikan setiap pekerjaan
pengguna secara benar
- Tingkat kemudahan penggunaan antarmuka pengguna
- Penerimaan pengguna pada suatu antarmuka sebagai alat yang bermanfaat dalam
pekerjaan-pekerjaan mereka
D. Process Architecture
(Arsitektur Proses)

● Arsitektur proses atau arsitektur proses bisnis (process architecture, business process architecture) adalah
ringkasan tertulis atau diagram tentang rantai nilai dan proses bisnis yang didukung oleh suatu organisasi
tertentu.
● Sebuah arsitektur proses yang baik menunjukkan bagaimana rantai nilai dan proses bisnis terkait satu sama lain
dan dengan tujuan strategis organisasi. Arsitektur proses adalah arsitektur tingkat tinggi yang mencakup semua
proses dalam organisasi.
D. Process Architecture
D. Process Architecture
(Arsitektur Proses)
D. Process Architecture
(Arsitektur Proses)
D. Process Architecture
Referensi
• ArsitekturSistemInformasi,http://kartikoedhi.wordpress.com/2010/01/31/arsitektur-
sistem-informasi,2010
• O.B.B.A.D.I.ArsitekturSistemInformasi[StudiKasusPadaPT.SuryaAgency].2009
• Afrina,Mira.KomponenSistemInformasi,MateriPerkuliahanMataKuliahKonsepSistemIn
formasi,2008
• Staff, W., 2009. Using Wireframes to Streamline Your Development Process. [Online]
Available at: https://www.webdesignerdepot.com/2009/07/using-wireframes-to-
streamline-your-development-process/
[Accessed 27 April 2017].
• Ward, T., 2010. UX 101: The Wireframe. [Online]
Available at: https://www.viget.com/articles/ux-101-the-wireframe1
[Accessed 27 April 2017].

Anda mungkin juga menyukai